dkv untuk media pembelajaran

15
Mengenal DKV Hal. 1 Desain untuk M A. Pengertian Banyak sekali oran Menurut AD. Pirous, DKV satu pihak kepada pihak l bersifat unik dan mudah d (1993:31), DKV dalam pen rasionalitas. Menurut Sum pemecahan masalah kom 1998:66). Tetapi secara umu dan ungkapan daya kreati dengan mengolah elemen komposisi dan layout. Kem desain komunikasi visual sebagai sarana identifikas sebagai sarana presentasi Dari fungsi-fungsi d Suatu desain yang baik ha diterima oleh masyarakat yang lain, persuasive, sim V untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Mengenal in Komunikasi Visual Media Pembelajaran berbasis TIK ng mendefiniskan pengertian Desain Komunika adalah sebuah bahasa yang bertugas memba lain. DKV akan sangat berkesan bila pesan yan dibedakan dari pesan di sekitarnya. Menurut W ngertian modern adalah desain yang dihasilkan mbo Tinarbuko, DKV dapat dipahami sebagai s munikasi untuk menghasilkan suatu desain terb um, DKV diartikan ilmu yang mempelajari kons tif, yang diaplikasikan dalam berbagai media ko n desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), h mudian dalam perkembangannya selama bebe menurut Cenadi (1999:4) mempunyai tiga fun si, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan i dan promosi. di atas menuntut DKV haruslah merupakan de arus dapat menarik perhatian, relevan, indah, t, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan d mple / sederhana dan memiliki unsur estetis. Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 1 asi Visual (DKV). awa pesan dari ng disampaikan Widagdo an dari salah satu upaya baru (Tinarbuko, sep komunikasi omunikasi visual huruf, warna, erapa abad, ngsi dasar, yaitu yang terakhir esain yang baik. ilustrasional, dengan desain

Upload: sinta-indriani

Post on 26-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 1

Mengenal

Desain Komunikasi Visualuntuk Media Pembelajaran berbasis TIK

A. Pengertian

Banyak sekali orang mendefiniskan pengertian Desain Komunikasi Visual (DKV).

Menurut AD. Pirous, DKV adalah sebuah bahasa yang bertugas membawa pesan dari

satu pihak kepada pihak lain. DKV akan sangat berkesan bila pesan yang disampaikan

bersifat unik dan mudah dibedakan dari pesan di sekitarnya. Menurut Widagdo

(1993:31), DKV dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari

rasionalitas. Menurut Sumbo Tinarbuko, DKV dapat dipahami sebagai salah satu upaya

pemecahan masalah komunikasi untuk menghasilkan suatu desain terbaru (Tinarbuko,

1998:66).

Tetapi secara umum, DKV diartikan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi

dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual

dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna,

komposisi dan layout. Kemudian dalam perkembangannya selama beberapa abad,

desain komunikasi visual menurut Cenadi (1999:4) mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu

sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir

sebagai sarana presentasi dan promosi.

Dari fungsi-fungsi di atas menuntut DKV haruslah merupakan desain yang baik.

Suatu desain yang baik harus dapat menarik perhatian, relevan, indah, ilustrasional,

diterima oleh masyarakat, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan desain

yang lain, persuasive, simple / sederhana dan memiliki unsur estetis.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 1

Mengenal

Desain Komunikasi Visualuntuk Media Pembelajaran berbasis TIK

A. Pengertian

Banyak sekali orang mendefiniskan pengertian Desain Komunikasi Visual (DKV).

Menurut AD. Pirous, DKV adalah sebuah bahasa yang bertugas membawa pesan dari

satu pihak kepada pihak lain. DKV akan sangat berkesan bila pesan yang disampaikan

bersifat unik dan mudah dibedakan dari pesan di sekitarnya. Menurut Widagdo

(1993:31), DKV dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari

rasionalitas. Menurut Sumbo Tinarbuko, DKV dapat dipahami sebagai salah satu upaya

pemecahan masalah komunikasi untuk menghasilkan suatu desain terbaru (Tinarbuko,

1998:66).

Tetapi secara umum, DKV diartikan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi

dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual

dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna,

komposisi dan layout. Kemudian dalam perkembangannya selama beberapa abad,

desain komunikasi visual menurut Cenadi (1999:4) mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu

sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir

sebagai sarana presentasi dan promosi.

Dari fungsi-fungsi di atas menuntut DKV haruslah merupakan desain yang baik.

Suatu desain yang baik harus dapat menarik perhatian, relevan, indah, ilustrasional,

diterima oleh masyarakat, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan desain

yang lain, persuasive, simple / sederhana dan memiliki unsur estetis.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 1

Mengenal

Desain Komunikasi Visualuntuk Media Pembelajaran berbasis TIK

A. Pengertian

Banyak sekali orang mendefiniskan pengertian Desain Komunikasi Visual (DKV).

Menurut AD. Pirous, DKV adalah sebuah bahasa yang bertugas membawa pesan dari

satu pihak kepada pihak lain. DKV akan sangat berkesan bila pesan yang disampaikan

bersifat unik dan mudah dibedakan dari pesan di sekitarnya. Menurut Widagdo

(1993:31), DKV dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari

rasionalitas. Menurut Sumbo Tinarbuko, DKV dapat dipahami sebagai salah satu upaya

pemecahan masalah komunikasi untuk menghasilkan suatu desain terbaru (Tinarbuko,

1998:66).

Tetapi secara umum, DKV diartikan ilmu yang mempelajari konsep komunikasi

dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual

dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna,

komposisi dan layout. Kemudian dalam perkembangannya selama beberapa abad,

desain komunikasi visual menurut Cenadi (1999:4) mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu

sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir

sebagai sarana presentasi dan promosi.

Dari fungsi-fungsi di atas menuntut DKV haruslah merupakan desain yang baik.

Suatu desain yang baik harus dapat menarik perhatian, relevan, indah, ilustrasional,

diterima oleh masyarakat, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan desain

yang lain, persuasive, simple / sederhana dan memiliki unsur estetis.

Page 2: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 2

B. Elemen DKV dan Prinsip Desain dalam Media Pembelajaran

Media pembelajaran, menurut Schramm (1977), adalah teknologi pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagai pembawa

pesan kepada peserta didik, media pembelajaran memerlukan perencanaan konsep

yang matang, baik dari sisi konten pembelajaran maupun dari sisi penampilan visualnya.

Konten pembelajaran tentu tidak terlepas dari rambu-rambu yang ditetapkan oleh

kurikulum pendidikan. Sedangkan penampilan audio visualnya memerlukan peran DKV

untuk memperkuat terserapnya konten oleh peserta didik.

Penampilan audio/visual tersebut meliputi unsur-unsur layout, background,

gambar/ilustrasi, simbol, animasi/video/simulasi, huruf/tipografi, dan

suara/musik/narasi. Semua unsur tersebut haruslah digunakan secara bersama ke dalam

media pembelajaran dengan memperhatikan empat prinsip desain, yaitu:

keseimbangan, irama, penekanan, dan kesatuan.

Pada prinsip keseimbangan, setiap elemen pada susunan visual ditentukan

berdasarkan ukurannya, kegelapan atau keringanannya, dan ketebalan atau

ketipisannya. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan susunan visual. Yang

pertama adalah keseimbangan simetris, yaitu pengaturan susunan elemen berdasar rata

ke kiri dan ke kanannya dari pusat bidang tampil (stage). Yang kedua adalah

keseimbangan asimetris, yaitu pengaturan susunan elemen yang berbeda namun

dengan berat benda yang sama terhadap bidang tampil (stage). Warna, nilai, ukuran,

bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur pengatur keseimbangan (balancing).

Irama/rhythm adalah pola berulang yang dilakukan terhadap unsur-unsur yang

berbeda-beda. Ada dua jenis pengulangan, yaitu pengulangan terhadap unsur serupa

dengan cara yang konsisten dan pengulangan terhadap unsur yang berbeda tetapi

memiliki pengulangan bentuk, ukuran, atau posisi.

Prinsip penekanan harus mendapat perhatian utama. Dalam tampilan visual,

pasti ada salah satu elemen yang dianggap sangat penting. Meletakkan elemen penting

pada tempat tertentu dan menonjol dapat menarik perhatian. Terlalu banyak

menonjolkan elemen visual dapat menyebabkan tujuan utama tidak tercapai.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 2

B. Elemen DKV dan Prinsip Desain dalam Media Pembelajaran

Media pembelajaran, menurut Schramm (1977), adalah teknologi pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagai pembawa

pesan kepada peserta didik, media pembelajaran memerlukan perencanaan konsep

yang matang, baik dari sisi konten pembelajaran maupun dari sisi penampilan visualnya.

Konten pembelajaran tentu tidak terlepas dari rambu-rambu yang ditetapkan oleh

kurikulum pendidikan. Sedangkan penampilan audio visualnya memerlukan peran DKV

untuk memperkuat terserapnya konten oleh peserta didik.

Penampilan audio/visual tersebut meliputi unsur-unsur layout, background,

gambar/ilustrasi, simbol, animasi/video/simulasi, huruf/tipografi, dan

suara/musik/narasi. Semua unsur tersebut haruslah digunakan secara bersama ke dalam

media pembelajaran dengan memperhatikan empat prinsip desain, yaitu:

keseimbangan, irama, penekanan, dan kesatuan.

Pada prinsip keseimbangan, setiap elemen pada susunan visual ditentukan

berdasarkan ukurannya, kegelapan atau keringanannya, dan ketebalan atau

ketipisannya. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan susunan visual. Yang

pertama adalah keseimbangan simetris, yaitu pengaturan susunan elemen berdasar rata

ke kiri dan ke kanannya dari pusat bidang tampil (stage). Yang kedua adalah

keseimbangan asimetris, yaitu pengaturan susunan elemen yang berbeda namun

dengan berat benda yang sama terhadap bidang tampil (stage). Warna, nilai, ukuran,

bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur pengatur keseimbangan (balancing).

Irama/rhythm adalah pola berulang yang dilakukan terhadap unsur-unsur yang

berbeda-beda. Ada dua jenis pengulangan, yaitu pengulangan terhadap unsur serupa

dengan cara yang konsisten dan pengulangan terhadap unsur yang berbeda tetapi

memiliki pengulangan bentuk, ukuran, atau posisi.

Prinsip penekanan harus mendapat perhatian utama. Dalam tampilan visual,

pasti ada salah satu elemen yang dianggap sangat penting. Meletakkan elemen penting

pada tempat tertentu dan menonjol dapat menarik perhatian. Terlalu banyak

menonjolkan elemen visual dapat menyebabkan tujuan utama tidak tercapai.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 2

B. Elemen DKV dan Prinsip Desain dalam Media Pembelajaran

Media pembelajaran, menurut Schramm (1977), adalah teknologi pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagai pembawa

pesan kepada peserta didik, media pembelajaran memerlukan perencanaan konsep

yang matang, baik dari sisi konten pembelajaran maupun dari sisi penampilan visualnya.

Konten pembelajaran tentu tidak terlepas dari rambu-rambu yang ditetapkan oleh

kurikulum pendidikan. Sedangkan penampilan audio visualnya memerlukan peran DKV

untuk memperkuat terserapnya konten oleh peserta didik.

Penampilan audio/visual tersebut meliputi unsur-unsur layout, background,

gambar/ilustrasi, simbol, animasi/video/simulasi, huruf/tipografi, dan

suara/musik/narasi. Semua unsur tersebut haruslah digunakan secara bersama ke dalam

media pembelajaran dengan memperhatikan empat prinsip desain, yaitu:

keseimbangan, irama, penekanan, dan kesatuan.

Pada prinsip keseimbangan, setiap elemen pada susunan visual ditentukan

berdasarkan ukurannya, kegelapan atau keringanannya, dan ketebalan atau

ketipisannya. Ada dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan susunan visual. Yang

pertama adalah keseimbangan simetris, yaitu pengaturan susunan elemen berdasar rata

ke kiri dan ke kanannya dari pusat bidang tampil (stage). Yang kedua adalah

keseimbangan asimetris, yaitu pengaturan susunan elemen yang berbeda namun

dengan berat benda yang sama terhadap bidang tampil (stage). Warna, nilai, ukuran,

bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur pengatur keseimbangan (balancing).

Irama/rhythm adalah pola berulang yang dilakukan terhadap unsur-unsur yang

berbeda-beda. Ada dua jenis pengulangan, yaitu pengulangan terhadap unsur serupa

dengan cara yang konsisten dan pengulangan terhadap unsur yang berbeda tetapi

memiliki pengulangan bentuk, ukuran, atau posisi.

Prinsip penekanan harus mendapat perhatian utama. Dalam tampilan visual,

pasti ada salah satu elemen yang dianggap sangat penting. Meletakkan elemen penting

pada tempat tertentu dan menonjol dapat menarik perhatian. Terlalu banyak

menonjolkan elemen visual dapat menyebabkan tujuan utama tidak tercapai.

Page 3: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 3

Pada prinsip kesatuan, semua elemen dalam satu tampilan visual harus memiliki

kesamaan tujuan. Pada satu tampilan visual, teks, gambar, animasi, simbol, dll harus

secara serentak memberikan informasi yang selaras kepada pembaca atau user. Satu

sama yang lain harus saling menguatkan informasi utama yang ingin disampaikan.

Karena itu, keterkaitan informasi elemen satu dan yang lain dalam tata letak yang

harmonis merupakan kunci dari prinsip kesatuan.

C. Layout

Layout adalah susunan jenis dan grafis pada publikasi cetak, presentasi, atau

situs web. Pada media pembelajaran, tata letak yang baik dapat membantu tercapainya

tujuan yang dirancang. Pengaturan letak elemen informasi dan gambar dapat

menciptakan petunjuk secara visual bagi pembaca untuk mengikuti dan menarik

perhatian pembaca.

Tidak ada satu cara yang tepat untuk membuat layout media pembelajaran yang

baik. Beberapa panduan umum untuk membuat layout yang baik:

1. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dituangkan dalam media sbelum

memulai membuat layout.

2. Memilih jenis media pembelajaran yang sesuai (media presentasi pembelajaran,

media pembelajaran mandiri, tutorial, halaman waeb, dll) beserta ukurannya.

3. Mengidentifikasi target pemirsa atau pengguna, kemudian mendesain layout secara

khas/unik dan artistik agar selalu meninggalkan kesan dalam benak pengguna.

4. Hiasi layout dengan sederhana tapi enak dilihat.

5. Sediakan ruang untuk highlights, seperti foto, gambar, animasi, dll.

6. Motto: Batasi ruang desain Anda tanpa membatasi pesan Anda.

Beberapa contoh layout media pembelajaran yang telah di-upload pada website

http://www.psb-psma.org sebagai berikut.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 3

Pada prinsip kesatuan, semua elemen dalam satu tampilan visual harus memiliki

kesamaan tujuan. Pada satu tampilan visual, teks, gambar, animasi, simbol, dll harus

secara serentak memberikan informasi yang selaras kepada pembaca atau user. Satu

sama yang lain harus saling menguatkan informasi utama yang ingin disampaikan.

Karena itu, keterkaitan informasi elemen satu dan yang lain dalam tata letak yang

harmonis merupakan kunci dari prinsip kesatuan.

C. Layout

Layout adalah susunan jenis dan grafis pada publikasi cetak, presentasi, atau

situs web. Pada media pembelajaran, tata letak yang baik dapat membantu tercapainya

tujuan yang dirancang. Pengaturan letak elemen informasi dan gambar dapat

menciptakan petunjuk secara visual bagi pembaca untuk mengikuti dan menarik

perhatian pembaca.

Tidak ada satu cara yang tepat untuk membuat layout media pembelajaran yang

baik. Beberapa panduan umum untuk membuat layout yang baik:

1. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dituangkan dalam media sbelum

memulai membuat layout.

2. Memilih jenis media pembelajaran yang sesuai (media presentasi pembelajaran,

media pembelajaran mandiri, tutorial, halaman waeb, dll) beserta ukurannya.

3. Mengidentifikasi target pemirsa atau pengguna, kemudian mendesain layout secara

khas/unik dan artistik agar selalu meninggalkan kesan dalam benak pengguna.

4. Hiasi layout dengan sederhana tapi enak dilihat.

5. Sediakan ruang untuk highlights, seperti foto, gambar, animasi, dll.

6. Motto: Batasi ruang desain Anda tanpa membatasi pesan Anda.

Beberapa contoh layout media pembelajaran yang telah di-upload pada website

http://www.psb-psma.org sebagai berikut.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 3

Pada prinsip kesatuan, semua elemen dalam satu tampilan visual harus memiliki

kesamaan tujuan. Pada satu tampilan visual, teks, gambar, animasi, simbol, dll harus

secara serentak memberikan informasi yang selaras kepada pembaca atau user. Satu

sama yang lain harus saling menguatkan informasi utama yang ingin disampaikan.

Karena itu, keterkaitan informasi elemen satu dan yang lain dalam tata letak yang

harmonis merupakan kunci dari prinsip kesatuan.

C. Layout

Layout adalah susunan jenis dan grafis pada publikasi cetak, presentasi, atau

situs web. Pada media pembelajaran, tata letak yang baik dapat membantu tercapainya

tujuan yang dirancang. Pengaturan letak elemen informasi dan gambar dapat

menciptakan petunjuk secara visual bagi pembaca untuk mengikuti dan menarik

perhatian pembaca.

Tidak ada satu cara yang tepat untuk membuat layout media pembelajaran yang

baik. Beberapa panduan umum untuk membuat layout yang baik:

1. Menentukan tujuan pembelajaran yang akan dituangkan dalam media sbelum

memulai membuat layout.

2. Memilih jenis media pembelajaran yang sesuai (media presentasi pembelajaran,

media pembelajaran mandiri, tutorial, halaman waeb, dll) beserta ukurannya.

3. Mengidentifikasi target pemirsa atau pengguna, kemudian mendesain layout secara

khas/unik dan artistik agar selalu meninggalkan kesan dalam benak pengguna.

4. Hiasi layout dengan sederhana tapi enak dilihat.

5. Sediakan ruang untuk highlights, seperti foto, gambar, animasi, dll.

6. Motto: Batasi ruang desain Anda tanpa membatasi pesan Anda.

Beberapa contoh layout media pembelajaran yang telah di-upload pada website

http://www.psb-psma.org sebagai berikut.

Page 4: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 4

D. Konsep Warna

Pengaturan warna untuk elemen-elemen visual dalam media pembelajaran

berbasis TIK sangat diperlukan. Pemilihan warna yang baik bukan saja menambah nilai

estetika, tetapi juga menguatkan informasi yang akan disampaikan. Sebaliknya, bila

pemilihan warna tidak tepat, dapat menurunkan minat pemirsa atau pengguna.

Header

Menu

Navigasi

Footer

Navigasi

Menu

Header

Stage

Stage

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 4

D. Konsep Warna

Pengaturan warna untuk elemen-elemen visual dalam media pembelajaran

berbasis TIK sangat diperlukan. Pemilihan warna yang baik bukan saja menambah nilai

estetika, tetapi juga menguatkan informasi yang akan disampaikan. Sebaliknya, bila

pemilihan warna tidak tepat, dapat menurunkan minat pemirsa atau pengguna.

Header

Menu

Navigasi

Footer

Navigasi

Menu

Header

Stage

Stage

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 4

D. Konsep Warna

Pengaturan warna untuk elemen-elemen visual dalam media pembelajaran

berbasis TIK sangat diperlukan. Pemilihan warna yang baik bukan saja menambah nilai

estetika, tetapi juga menguatkan informasi yang akan disampaikan. Sebaliknya, bila

pemilihan warna tidak tepat, dapat menurunkan minat pemirsa atau pengguna.

Header

Menu

Navigasi

Footer

Navigasi

Menu

Header

Stage

Stage

Page 5: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 5

Beberapa konsep tentang warna,

1. Prisma memilah cahaya putih menjadi susunan warna, yang disebut sebagai warna

pelangi. Warna ini tersusun berdasar panjang gelombang masing-masing warna,

sehingga terbentuk deret warna

2. Lingkaran warna merupakan susunan yang mempertemukan kedua ujung deret

warna.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 5

Beberapa konsep tentang warna,

1. Prisma memilah cahaya putih menjadi susunan warna, yang disebut sebagai warna

pelangi. Warna ini tersusun berdasar panjang gelombang masing-masing warna,

sehingga terbentuk deret warna

2. Lingkaran warna merupakan susunan yang mempertemukan kedua ujung deret

warna.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 5

Beberapa konsep tentang warna,

1. Prisma memilah cahaya putih menjadi susunan warna, yang disebut sebagai warna

pelangi. Warna ini tersusun berdasar panjang gelombang masing-masing warna,

sehingga terbentuk deret warna

2. Lingkaran warna merupakan susunan yang mempertemukan kedua ujung deret

warna.

Page 6: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 6

3. Warna monokromatik adalah satu warna dari masing-masing warna pada lingkaran

warna.

4. Warna komplementer, adalah dua warna yang saling bersebrangan pada lingkaran

warna.

5. Warna Analogous, yaitu tiga atau empat atau lima warna yang saling berdekatan.

Warna analogous yang dingin (cool),

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 6

3. Warna monokromatik adalah satu warna dari masing-masing warna pada lingkaran

warna.

4. Warna komplementer, adalah dua warna yang saling bersebrangan pada lingkaran

warna.

5. Warna Analogous, yaitu tiga atau empat atau lima warna yang saling berdekatan.

Warna analogous yang dingin (cool),

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 6

3. Warna monokromatik adalah satu warna dari masing-masing warna pada lingkaran

warna.

4. Warna komplementer, adalah dua warna yang saling bersebrangan pada lingkaran

warna.

5. Warna Analogous, yaitu tiga atau empat atau lima warna yang saling berdekatan.

Warna analogous yang dingin (cool),

Page 7: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 7

Warna analogous yang hangat (warma),

E. Background

Background merupakan bagian latar dari sebuah tampilan visual. Untuk media

pembelajaran berbasis TIK sebaiknya background utama yang digunakan dalam tidak

terlalu terang dan terlalu gelap. Pemilihan warna tertentu untuk background akan

berkaitan dengan pemilihan warna elemen visual yang akan ditampilkan. Bila

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 7

Warna analogous yang hangat (warma),

E. Background

Background merupakan bagian latar dari sebuah tampilan visual. Untuk media

pembelajaran berbasis TIK sebaiknya background utama yang digunakan dalam tidak

terlalu terang dan terlalu gelap. Pemilihan warna tertentu untuk background akan

berkaitan dengan pemilihan warna elemen visual yang akan ditampilkan. Bila

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 7

Warna analogous yang hangat (warma),

E. Background

Background merupakan bagian latar dari sebuah tampilan visual. Untuk media

pembelajaran berbasis TIK sebaiknya background utama yang digunakan dalam tidak

terlalu terang dan terlalu gelap. Pemilihan warna tertentu untuk background akan

berkaitan dengan pemilihan warna elemen visual yang akan ditampilkan. Bila

Page 8: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 8

background yang dipilih berwarna gelap maka elemen visual hendaknya berwarna cerah

atau sebaliknya. Khusus untuk media presentasi, pemilihan warna background harus

memperhatikan resolusi yang dimiliki proyektor yang akan digunakan.

Apabila menggunakan background berupa image, maka image tersebut tidak

mengganggu fokus elemen visual yang akan ditonjolkan.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 8

background yang dipilih berwarna gelap maka elemen visual hendaknya berwarna cerah

atau sebaliknya. Khusus untuk media presentasi, pemilihan warna background harus

memperhatikan resolusi yang dimiliki proyektor yang akan digunakan.

Apabila menggunakan background berupa image, maka image tersebut tidak

mengganggu fokus elemen visual yang akan ditonjolkan.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 8

background yang dipilih berwarna gelap maka elemen visual hendaknya berwarna cerah

atau sebaliknya. Khusus untuk media presentasi, pemilihan warna background harus

memperhatikan resolusi yang dimiliki proyektor yang akan digunakan.

Apabila menggunakan background berupa image, maka image tersebut tidak

mengganggu fokus elemen visual yang akan ditonjolkan.

Page 9: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 9

A. Gambar/Ilustrasi

Terkadang sebuah media pembelajaran memerlukan tampilan sebuah gambar,

maka tambahkan gambar tersebut untuk memvisualisasikan dan menjelaskan sesuai

informasi yang hendak disampaikan. Sebuah gambar bisa berkata lebih dari seribu kata.

Penggunaan gambar hanya untuk menghias dapat mengganggu tercapainya tujuan. Jika

tidak memiliki gambar sendiri, kita dapat menelusuri Flickr atau pencarian gambar

Google untuk materi media pembelajaran, tetapi kita perlu menjaga hak cipta.

Berikutnya adalah bagaimana menyusun gambar tersebut dalam stage. Susunan

yang tepat akan menguatkan informasi yang hendak disampaikan.

Gambar-gambar yang tidak berkaitan dengan informasi yang akan kita

sampaikan dapat berakibat kontra produktif.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 9

A. Gambar/Ilustrasi

Terkadang sebuah media pembelajaran memerlukan tampilan sebuah gambar,

maka tambahkan gambar tersebut untuk memvisualisasikan dan menjelaskan sesuai

informasi yang hendak disampaikan. Sebuah gambar bisa berkata lebih dari seribu kata.

Penggunaan gambar hanya untuk menghias dapat mengganggu tercapainya tujuan. Jika

tidak memiliki gambar sendiri, kita dapat menelusuri Flickr atau pencarian gambar

Google untuk materi media pembelajaran, tetapi kita perlu menjaga hak cipta.

Berikutnya adalah bagaimana menyusun gambar tersebut dalam stage. Susunan

yang tepat akan menguatkan informasi yang hendak disampaikan.

Gambar-gambar yang tidak berkaitan dengan informasi yang akan kita

sampaikan dapat berakibat kontra produktif.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 9

A. Gambar/Ilustrasi

Terkadang sebuah media pembelajaran memerlukan tampilan sebuah gambar,

maka tambahkan gambar tersebut untuk memvisualisasikan dan menjelaskan sesuai

informasi yang hendak disampaikan. Sebuah gambar bisa berkata lebih dari seribu kata.

Penggunaan gambar hanya untuk menghias dapat mengganggu tercapainya tujuan. Jika

tidak memiliki gambar sendiri, kita dapat menelusuri Flickr atau pencarian gambar

Google untuk materi media pembelajaran, tetapi kita perlu menjaga hak cipta.

Berikutnya adalah bagaimana menyusun gambar tersebut dalam stage. Susunan

yang tepat akan menguatkan informasi yang hendak disampaikan.

Gambar-gambar yang tidak berkaitan dengan informasi yang akan kita

sampaikan dapat berakibat kontra produktif.

Page 10: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 10

B. Simbol

Simbol atau ikon dapat digunakan untuk mewakili tampilan sebuah perintah.

Misal perintah simpan dapat diwakili dengan ikon disket , perintah membuka

dokume . Memilih simbol untuk sebuah perintah harus lazim dan konsisten, baik

gambar, ukuran, dan letak. Ketidaksesuaian simbol dengan perintah dapat

menyebabkan kesalahan dalam memilih perintah/navigasi.

C. Animasi/Video/Simulasi

Animasi merupakan pergerakan pemunculan, aktivitas, dan keluarnya objek

visual. Memilih animasi objek yang tepat dapat menjadi alat yang baik untuk

pemunculan teks dan gambar sesuai hirarki konsep. Efek animasi yang digunakan juga

dapat berpengaruh. Lazimnya orang menggunakan efek animasi pemunculan

sederhana, seperti appear atau fade.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 10

B. Simbol

Simbol atau ikon dapat digunakan untuk mewakili tampilan sebuah perintah.

Misal perintah simpan dapat diwakili dengan ikon disket , perintah membuka

dokume . Memilih simbol untuk sebuah perintah harus lazim dan konsisten, baik

gambar, ukuran, dan letak. Ketidaksesuaian simbol dengan perintah dapat

menyebabkan kesalahan dalam memilih perintah/navigasi.

C. Animasi/Video/Simulasi

Animasi merupakan pergerakan pemunculan, aktivitas, dan keluarnya objek

visual. Memilih animasi objek yang tepat dapat menjadi alat yang baik untuk

pemunculan teks dan gambar sesuai hirarki konsep. Efek animasi yang digunakan juga

dapat berpengaruh. Lazimnya orang menggunakan efek animasi pemunculan

sederhana, seperti appear atau fade.

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 10

B. Simbol

Simbol atau ikon dapat digunakan untuk mewakili tampilan sebuah perintah.

Misal perintah simpan dapat diwakili dengan ikon disket , perintah membuka

dokume . Memilih simbol untuk sebuah perintah harus lazim dan konsisten, baik

gambar, ukuran, dan letak. Ketidaksesuaian simbol dengan perintah dapat

menyebabkan kesalahan dalam memilih perintah/navigasi.

C. Animasi/Video/Simulasi

Animasi merupakan pergerakan pemunculan, aktivitas, dan keluarnya objek

visual. Memilih animasi objek yang tepat dapat menjadi alat yang baik untuk

pemunculan teks dan gambar sesuai hirarki konsep. Efek animasi yang digunakan juga

dapat berpengaruh. Lazimnya orang menggunakan efek animasi pemunculan

sederhana, seperti appear atau fade.

Page 11: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 11

Penggunaan video juga terkadang diperlukan dalam pembuatan media

pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain kualitas video, durasi, ukuran,

dan navigasi.

Penggunaan objek animasi juga terkadang diperlukan. Objek ini dapat menjadi

alat yang lebih kuat untuk memvisualisasikan dan menjelaskan hal-hal rumit. Bila

animasi tersebut dapat dikontrol dan dapat diubah-ubah variabelnya, maka objek ini

berubah menjadi simulasi.

D. Teks

Teks dalam media pembelajaran harus singkat dan tidak berbelit-belit. Teks pada

pada media pembelajaran/slide presentasi bukanlah makalah atau artikel, maka jangan

menulis seluruh teks dalam media presentasi. Oleh karena itu teks haruslah langsung

dan simpel, menggunakan kata kata kunci, dan tidak menampilkan banyak kalimat.

Huruf yang digunakan untuk menampilkan teks juga berpengaruh besar.

Menggunakan huruf capitaluntuk seluruh teks presentasi akan menyebabkan tampilan

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 11

Penggunaan video juga terkadang diperlukan dalam pembuatan media

pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain kualitas video, durasi, ukuran,

dan navigasi.

Penggunaan objek animasi juga terkadang diperlukan. Objek ini dapat menjadi

alat yang lebih kuat untuk memvisualisasikan dan menjelaskan hal-hal rumit. Bila

animasi tersebut dapat dikontrol dan dapat diubah-ubah variabelnya, maka objek ini

berubah menjadi simulasi.

D. Teks

Teks dalam media pembelajaran harus singkat dan tidak berbelit-belit. Teks pada

pada media pembelajaran/slide presentasi bukanlah makalah atau artikel, maka jangan

menulis seluruh teks dalam media presentasi. Oleh karena itu teks haruslah langsung

dan simpel, menggunakan kata kata kunci, dan tidak menampilkan banyak kalimat.

Huruf yang digunakan untuk menampilkan teks juga berpengaruh besar.

Menggunakan huruf capitaluntuk seluruh teks presentasi akan menyebabkan tampilan

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 11

Penggunaan video juga terkadang diperlukan dalam pembuatan media

pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain kualitas video, durasi, ukuran,

dan navigasi.

Penggunaan objek animasi juga terkadang diperlukan. Objek ini dapat menjadi

alat yang lebih kuat untuk memvisualisasikan dan menjelaskan hal-hal rumit. Bila

animasi tersebut dapat dikontrol dan dapat diubah-ubah variabelnya, maka objek ini

berubah menjadi simulasi.

D. Teks

Teks dalam media pembelajaran harus singkat dan tidak berbelit-belit. Teks pada

pada media pembelajaran/slide presentasi bukanlah makalah atau artikel, maka jangan

menulis seluruh teks dalam media presentasi. Oleh karena itu teks haruslah langsung

dan simpel, menggunakan kata kata kunci, dan tidak menampilkan banyak kalimat.

Huruf yang digunakan untuk menampilkan teks juga berpengaruh besar.

Menggunakan huruf capitaluntuk seluruh teks presentasi akan menyebabkan tampilan

Page 12: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 12

seolah-olah sedang marah serta terlihat tidak profesional. Jenis font juga akan

berpengaruh tingkat keterbacaan teks.

E. Huruf/tipografi

Huruf atau font memiliki persentase yang besar dalam tampilan visual suatu

media pembelajaran. Pemilihan jenis huruf, ukuran dan warna sangat mempengaruhi

tingkat keterbacaan teks. Ada lima kelompok jenis huruf, yaitu:

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 12

seolah-olah sedang marah serta terlihat tidak profesional. Jenis font juga akan

berpengaruh tingkat keterbacaan teks.

E. Huruf/tipografi

Huruf atau font memiliki persentase yang besar dalam tampilan visual suatu

media pembelajaran. Pemilihan jenis huruf, ukuran dan warna sangat mempengaruhi

tingkat keterbacaan teks. Ada lima kelompok jenis huruf, yaitu:

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 12

seolah-olah sedang marah serta terlihat tidak profesional. Jenis font juga akan

berpengaruh tingkat keterbacaan teks.

E. Huruf/tipografi

Huruf atau font memiliki persentase yang besar dalam tampilan visual suatu

media pembelajaran. Pemilihan jenis huruf, ukuran dan warna sangat mempengaruhi

tingkat keterbacaan teks. Ada lima kelompok jenis huruf, yaitu:

Page 13: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 13

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-

garis hurufnya. Contoh:

Baskerville Old Face

Bell MT

Bodoni MT

Century SchoolbookTimes New Roman

2. Egyptian

Ciri huruf ini adalah memiliki kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan

dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Contoh:

Rockwell Extra Bold

3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip

pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama.

Contoh:

Arial

Calibri

Century Gothic

Verdana

Tahoma4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Contoh:

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 13

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-

garis hurufnya. Contoh:

Baskerville Old Face

Bell MT

Bodoni MT

Century SchoolbookTimes New Roman

2. Egyptian

Ciri huruf ini adalah memiliki kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan

dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Contoh:

Rockwell Extra Bold

3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip

pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama.

Contoh:

Arial

Calibri

Century Gothic

Verdana

Tahoma4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Contoh:

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 13

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-

garis hurufnya. Contoh:

Baskerville Old Face

Bell MT

Bodoni MT

Century SchoolbookTimes New Roman

2. Egyptian

Ciri huruf ini adalah memiliki kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan

dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Contoh:

Rockwell Extra Bold

3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip

pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama.

Contoh:

Arial

Calibri

Century Gothic

Verdana

Tahoma4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Contoh:

Page 14: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 14

Brush Script MT

Chopin Script

Rage Italic

5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.

Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Contoh:

Algerian

Digifacewide

showcard Gothic

F. Kesalahan-kesalahan Umum tampilan Visual suatu Media Pembelajaran

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam mendesain tampilan visual suatu

media pembelajaran antara lain :

1. Font Terlalu Kecil

Menggunakan font yang terlalu kecil membuat slide tidak bisa dibaca dengan baik

terlebih oleh audiens apalagi audien yang duduk paling belakang. Karena itu, perlu

dipastikan bahwa slide bisa terbaca dari jarak audiens terjauh yang akan menghadiri

presentasi Anda.

2. Menggunakan KAPITAL

Huruf kapital biasa digunakan untuk judul slide atau header. Namun jika huruf

kapital digunakan pada seluruh teks akan membuat presentasi terlihat sesak dan

sulit dibaca.

3. Jenis Font Terlalu Banyak dan Fancy

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 14

Brush Script MT

Chopin Script

Rage Italic

5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.

Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Contoh:

Algerian

Digifacewide

showcard Gothic

F. Kesalahan-kesalahan Umum tampilan Visual suatu Media Pembelajaran

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam mendesain tampilan visual suatu

media pembelajaran antara lain :

1. Font Terlalu Kecil

Menggunakan font yang terlalu kecil membuat slide tidak bisa dibaca dengan baik

terlebih oleh audiens apalagi audien yang duduk paling belakang. Karena itu, perlu

dipastikan bahwa slide bisa terbaca dari jarak audiens terjauh yang akan menghadiri

presentasi Anda.

2. Menggunakan KAPITAL

Huruf kapital biasa digunakan untuk judul slide atau header. Namun jika huruf

kapital digunakan pada seluruh teks akan membuat presentasi terlihat sesak dan

sulit dibaca.

3. Jenis Font Terlalu Banyak dan Fancy

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 14

Brush Script MT

Chopin Script

Rage Italic

5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.

Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Contoh:

Algerian

Digifacewide

showcard Gothic

F. Kesalahan-kesalahan Umum tampilan Visual suatu Media Pembelajaran

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam mendesain tampilan visual suatu

media pembelajaran antara lain :

1. Font Terlalu Kecil

Menggunakan font yang terlalu kecil membuat slide tidak bisa dibaca dengan baik

terlebih oleh audiens apalagi audien yang duduk paling belakang. Karena itu, perlu

dipastikan bahwa slide bisa terbaca dari jarak audiens terjauh yang akan menghadiri

presentasi Anda.

2. Menggunakan KAPITAL

Huruf kapital biasa digunakan untuk judul slide atau header. Namun jika huruf

kapital digunakan pada seluruh teks akan membuat presentasi terlihat sesak dan

sulit dibaca.

3. Jenis Font Terlalu Banyak dan Fancy

Page 15: DKV Untuk Media Pembelajaran

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 15

Menggunakan font terlalu banyak apalagi jenis font yang fancy dan aneh akan

mengalihkan perhatian audiens (distracting). Gunakanlah maksimal 3 font dalam

presentasi dan konsisten dalam setiap slide.

4. Animasi Star Wars

Piranti lunak pengolah presentasi banyak menyajikan fungsi animasi yang

kelihatannya menarik, namun jika dipakai tidak pada tempatnya animasi tadi akan

mengganggu. Animasi ini mulai dari transisi antar slide maupun animasi yang

muncul pada teks atau gambar.

5. Efek Suara

Penggunaan efek suara diperlukan bila dapat membantu menjelaskan sesuatu

informasi. Bila tidak, maka informasi visual akan terganggu oleh tampilan audio.

6. Warna Pelangi

Warna-warni adalah keindahan. Namun ketika tidak dipakai pada tempatnya akan

membuat mata lelah. Jangan menggunakan warna yang terlalu banyak dalam satu

slide.

7. Teks Terlalu Banyak

Slide presentasi bukan makalah. Jangan cantumkan seluruh teks ke dalam

presentasi. Ini sama artinya kita menyuruh audiens membaca teks tersebut Pilih

hanya kata kunci yang bisa menjadi alat bantu dan membuat presentasi menjadi

powerful.

8. Background Terlalu Terang Atau Terlalu Gelap

Jangan gunakan background yang terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakan kontras

yang cukup sehingga tulisan mudah dibaca sekaligus Anda bisa memberikan

penekanan pada teks tertentu.

(Disarikan dari berbagai sumber, untuk Tim Pengembang Konten PSB-PSMA)

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 15

Menggunakan font terlalu banyak apalagi jenis font yang fancy dan aneh akan

mengalihkan perhatian audiens (distracting). Gunakanlah maksimal 3 font dalam

presentasi dan konsisten dalam setiap slide.

4. Animasi Star Wars

Piranti lunak pengolah presentasi banyak menyajikan fungsi animasi yang

kelihatannya menarik, namun jika dipakai tidak pada tempatnya animasi tadi akan

mengganggu. Animasi ini mulai dari transisi antar slide maupun animasi yang

muncul pada teks atau gambar.

5. Efek Suara

Penggunaan efek suara diperlukan bila dapat membantu menjelaskan sesuatu

informasi. Bila tidak, maka informasi visual akan terganggu oleh tampilan audio.

6. Warna Pelangi

Warna-warni adalah keindahan. Namun ketika tidak dipakai pada tempatnya akan

membuat mata lelah. Jangan menggunakan warna yang terlalu banyak dalam satu

slide.

7. Teks Terlalu Banyak

Slide presentasi bukan makalah. Jangan cantumkan seluruh teks ke dalam

presentasi. Ini sama artinya kita menyuruh audiens membaca teks tersebut Pilih

hanya kata kunci yang bisa menjadi alat bantu dan membuat presentasi menjadi

powerful.

8. Background Terlalu Terang Atau Terlalu Gelap

Jangan gunakan background yang terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakan kontras

yang cukup sehingga tulisan mudah dibaca sekaligus Anda bisa memberikan

penekanan pada teks tertentu.

(Disarikan dari berbagai sumber, untuk Tim Pengembang Konten PSB-PSMA)

Mengenal DKV untuk Media Pembelajaran Berbasis TIK Hal. 15

Menggunakan font terlalu banyak apalagi jenis font yang fancy dan aneh akan

mengalihkan perhatian audiens (distracting). Gunakanlah maksimal 3 font dalam

presentasi dan konsisten dalam setiap slide.

4. Animasi Star Wars

Piranti lunak pengolah presentasi banyak menyajikan fungsi animasi yang

kelihatannya menarik, namun jika dipakai tidak pada tempatnya animasi tadi akan

mengganggu. Animasi ini mulai dari transisi antar slide maupun animasi yang

muncul pada teks atau gambar.

5. Efek Suara

Penggunaan efek suara diperlukan bila dapat membantu menjelaskan sesuatu

informasi. Bila tidak, maka informasi visual akan terganggu oleh tampilan audio.

6. Warna Pelangi

Warna-warni adalah keindahan. Namun ketika tidak dipakai pada tempatnya akan

membuat mata lelah. Jangan menggunakan warna yang terlalu banyak dalam satu

slide.

7. Teks Terlalu Banyak

Slide presentasi bukan makalah. Jangan cantumkan seluruh teks ke dalam

presentasi. Ini sama artinya kita menyuruh audiens membaca teks tersebut Pilih

hanya kata kunci yang bisa menjadi alat bantu dan membuat presentasi menjadi

powerful.

8. Background Terlalu Terang Atau Terlalu Gelap

Jangan gunakan background yang terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakan kontras

yang cukup sehingga tulisan mudah dibaca sekaligus Anda bisa memberikan

penekanan pada teks tertentu.

(Disarikan dari berbagai sumber, untuk Tim Pengembang Konten PSB-PSMA)