diterbitkan oleh : penanggung jawab /...

38
DITERBITKAN OLEH : Sekretariat DPRD Kabupaten Kediri PENANGGUNG JAWAB / PELINDUNG : H. Sulkani Drs. H. Sentot Djamaludin Iskak, S.Ag. Arief Junaidi, SH. PEMIMPIN UMUM : Dr. Mohamad Solikin PEMIMPIN REDAKSI : Mohamad Haris Setiawan, SP. REDAKTUR : Ilario Mendes, SST. Edy Sudargo, SH. REDAKTUR PELAKSANA : Fajar Wiraswastawan, SH. DEWAN REDAKSI : Anny Noorrochmah ED, SmHK. Andriani Sri S, SH. Dra. Wahyu Sriadjeng Harini, MM. Supriyono, SE. Siswo Hariyono, SE. GRAFIS DESIGN : Eko Prasetyo ALAMAT REDAKSI : Jl. Soekarno Hatta 1 Kediri Telp : (0354) 681862 Fax: (0354) 695883 E-mail : [email protected] [email protected] [email protected] website : www.dprdkedirikab.go.id Majalah Suara Dewan (Suwan) kini hadir kembali ditengah kita untuk mengobati kerinduan para pembaca akan informasi dari lembaga legislatif DPRD Kabupaten Kediri ini. Pada edisi kali ini, redaksi memberikan suguhan yang sangat spesial mengupas salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Kediri yaitu Morfologi Gunung Kelud. Tentu kita pasti teringat bahwa semua fenomena alam yang terjadi merupakan tanda dari Yang Maha Pencipta agar kita menyadari bagaimana seharusnya kita menjalin hubungan yang seimbang baik dengan sesama manusia, mahkluk hidup yang lain serta dengan alam sekitar kita. Bukan cuma itu saja, fenomena alam yang terjadi ternyata juga sebagai tanda-tanda beberapa peristiwa yang terjadi pada waktu itu. Begitu juga Gunung Kelud. Setiap kali meletus ternyata membawa pertanda beberapa peristiwa besar telah terjadi dan akan terjadi. Tiap kali gunung kelud meletus disitu akan hadir opini-opini yang berkembang di masyarakat, baik itu di dasari oleh ilmu pengetahuan ataupun tradisi serta legenda yang ada sejak turun temurun.Tak terkecuali pada letusan Gunung Kelud 13/02/2014.

Upload: buiduong

Post on 10-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DITERBITKAN OLEH :Sekretariat DPRD Kabupaten Kediri

PENANGGUNG JAWAB / PELINDUNG :H. SulkaniDrs. H. Sentot DjamaludinIskak, S.Ag.Arief Junaidi, SH.

PEMIMPIN UMUM :Dr. Mohamad Solikin

PEMIMPIN REDAKSI :Mohamad Haris Setiawan, SP.

REDAKTUR :Ilario Mendes, SST.Edy Sudargo, SH.

REDAKTUR PELAKSANA :Fajar Wiraswastawan, SH.

DEWAN REDAKSI :Anny Noorrochmah ED, SmHK.Andriani Sri S, SH.Dra. Wahyu Sriadjeng Harini, MM.Supriyono, SE.Siswo Hariyono, SE.

GRAFIS DESIGN :Eko Prasetyo

ALAMAT REDAKSI :Jl. Soekarno Hatta 1 KediriTelp : (0354) 681862 Fax: (0354) 695883

E-mail :[email protected]@[email protected]

website : www.dprdkedirikab.go.id

Majalah Suara Dewan (Suwan) kini hadir kembali ditengah kita untukmengobati kerinduan para pembaca akan informasi dari lembaga legislatifDPRD Kabupaten Kediri ini. Pada edisi kali ini, redaksi memberikan suguhanyang sangat spesial mengupas salah satu obyek wisata andalan KabupatenKediri yaitu Morfologi Gunung Kelud. Tentu kita pasti teringat bahwa semuafenomena alam yang terjadi merupakan tanda dari Yang Maha Pencipta agarkita menyadari bagaimana seharusnya kita menjalin hubungan yang seimbangbaik dengan sesama manusia, mahkluk hidup yang lain serta dengan alamsekitar kita.

Bukan cuma itu saja, fenomena alam yang terjadi ternyata juga sebagaitanda-tanda beberapa peristiwa yang terjadi pada waktu itu. Begitu jugaGunung Kelud. Setiap kali meletus ternyata membawa pertanda beberapaperistiwa besar telah terjadi dan akan terjadi.

Tiap kali gunung kelud meletus disitu akan hadir opini-opini yangberkembang di masyarakat, baik itu di dasari oleh ilmu pengetahuan ataupuntradisi serta legenda yang ada sejak turun temurun.Tak terkecuali padaletusan Gunung Kelud 13/02/2014.

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 3

Hal ini terjadi karena kentalnya pengaruh kebudayaan,filsawat serta kepercayaan tehadap hal-hal yang mistis.Bagi orang jawa kuno keberadaan gunung mempunyai artiyang sakral, letusan gunung menyiratkan dan memberikabar tentang sesuatu,dan sebagai peringatan Tuhan danalam kepada manusia atas tingkah laku yang sudahmenyimpang. Meletusnya Gunung Kelud (jeda letusan satudengan letusan berikutnya) bagi sebagian orang jawa(jawakuno) sering di kaitakan dengan Hal-hal besar yang akan,baru dan telah terjadi di Jawa dan Nuswantoro. Walaubanyak orang mengatakan itu adalah mitos, tapi kalau kitamenarik kebelakang dari meletusnya gunung kelud sejakabad ke 13 sampai abad 20 memeng terjadi kejadiaan-kejadian besar,

Letusan besar gunung kelud di abad 13 tahun 1334 diiringi dengan lahirnya seorang anak dan Sumpahnyaseorang Patih yang kelak menjadi Raja dan Patih besar dijawa dan nuswantoro yaitu Prabu Hayam Wuruk dan PatihGajah Mada.

Diabad 19 Gunung kelud meletus lagi. Letusan di tahun1901 di iringi dengan lahirnya “Sang Fajar” seorang anakdesa yang kelak menjadi penguasa nuswantoro yang tak lainadalah Soekarno yang menjadi Presiden Pertama Republikini. Ditahun 1919 kelud memuntahkan isinya lagi seakanmemberi isyarat akan adanya perubahan besar,

Di era kemerdekaanpun Gunung Kelud meletus lagi danlagi-lagi letusan gunung ini seolah-olah memberi isyarat bagibangsa ini bahwa akan ada peristiwa besar yangmengguncang negeri ini, memang benar letusan 1951 kali inidi iringi dengan meletusnya Gerakan 30 september 1965

dengan menewaskan beberapa Jendral Besar di negeri ini.Di tahun 1966 lagi-lagi gunung kelud tak kuasa menahan

beban berat di perutnya, di keluarkanya isi perutnya denganletusannya dan seakan terus memberi isyarat.

Di akhir abad 19 gunung kelud lagi-lagi meletus tepatnyapada tahun 1990, letusan kali ini begitu besar,besarnyaletusan ini di iringi dengan beberapa peristiwa besar yaituturunnya presiden Soeharto dari tampuk kekuasaan setelah32 tahun berkuasa.

Di abad 20 gunung kelud mengalami aktivitas tinggi,Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalamsejarah Kelud dengan munculnya asap tebal putih dari tengahdanau kawah diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengahdanau kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus“tumbuh” hingga berukuran selebar 100 m.

Terakhir ditahun 2014 gunung kelud kembali meletusdengan letusan yang begitu besar peristiwa alam apa yangdi sampaikan kelud. Itulah beberapa peristiwa-peristiwabesar di balik meletusnya Gunung Kelud.

Tak lupa kami juga menyajikan informasi-informasi yanglain yang merupakan program kedepan dari para wakilrakyat untuk mengawal pembangunan di Kabupaten Kediri.Semoga apa yang tersaji dalam edisi kali ini mendapatapresiasi dan memiliki nilai tambah bagi pembaca. Semogakedepan kehadiran Suwan selalu mendapat tempat danselalu dinantikan pembaca setia yang budiman.

..........................Redaksi

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 4

Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut dalam bahasa Jawa; dalam bahasa Belanda disebutKlut,Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yangtergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, danKabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.

Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakansalah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejaktahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, denganletusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic ExplosivityIndex (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi padatahun 2014.

Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengankarakteristik letusan eksplosif. Seperti banyak gunungapilainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibatproses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap

lempeng Eurasia. Sejak sekitar tahun 1300 Masehi, gunungini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yangrelatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunungapi yang berbahaya bagi manusia.

Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah,yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkanaliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakanpenduduk sekitarnya. Letusan freatik tahun 2007memunculkan kubah lava yang semakin membesar danmenyumbat permukaan danau, sehingga danau kawah

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 5

GUNUNG KELUD 1901 GUNUNG KELUD 1919

nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti kubanganair. Kubah lava ini kemudian hancur pada letusan besar diawal tahun 2014.

Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dariletusan besar masa lalu yang meruntuhkan bagian puncakpurba. Dinding di sisi barat daya runtuh terbuka sehinggakompleks kawah membuka ke arah itu. Puncak Kelud adalahyang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi baratdan Puncak Sumbing di sisi selatan.

CATATAN AKTIVITAS GUNUNG KELUDGUNUNG KELUD 1901

Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korbanlebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini padatahun 1586merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa.

Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telahdibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsihingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korbanhingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapupemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus padatahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951 (31 Agustus), 1966 (26 April),dan 1990 (10 Februari-13 Maret). Pola ini membawa paraahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunungini. Memasuki abad ke-21, gunung ini erupsi pada tahun

2007 dan 13-14 Februari 2014. Perubahan frekuensi initerjadi akibat terbentuknya sumbat lava di mulut kawahgunung. Hampir semua erupsi yang tercatat ini berlangsungsingkat (2 hari atau kurang) dan bertipe eksplosif(VEI maks. 4), kecuali letusan 1990 dan 2007.

LETUSAN 1901Malam hari antara 22 dan 23 Mei 1901 terjadi letusan

besar berulang-ulang, dan meningkat pada pukul 03.00 dinihari. Suara letusan dilaporkan terdengar dari Pekalongan

dan hujan abu mencapai Bogor. Embusan awan panasdilaporkan mencapai Kediri. Banyaknya korban jiwadiperkirakan cukup banyak, namun tidak ada catatan.

LETUSAN 1919Letusan Gunung Kelud tahun 1919 tercatat dalam laporan

Carl Wilhelm Wormser (1876-1946), pejabat PengadilanLandraad di Tulung Agung (masa kolonial Belanda), yangmenjadi saksi mata bencana alam tersebut.

“Pada 20 Mei 1919 siang, tiba-tiba langit gelap.Hilangnya matahari membuat semua yang hidup menjaditakut dan gentar. Hujan abu dan batu yang turun. Parapenduduk desa di lereng gunung berusaha menyelamatkanapapun yang dapat diselamatkan: harta dan jiwa dan hewanpeliharaan. Semuanya berlarian menghindari kekerasanalam. Lari! Lari kemanakah dirimu? Bernafas semakin sulit.

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 6

LETUSAN 1951Pada tanggal 31 Agustus 1951, pukul 06.15/06.30,

Gunung Kelud kembali meletus (erupsi) secara eksplosif.Akibat letusan besar ini, sejumlah kota di Pulau Jawaterkena hujan abu, termasuk Yogyakarta dan Surakartadan mencapai Bandung. Suasana gelap melanda kota-kotaterdampak, menyebabkan sekolah harus meliburkan siswa-siswanya dan jawatan-jawatan berhenti beraktivitas.

Letusan 1951 adalah yang pertama kali terjadi setelahpembuatan terowongan-terowongan pembuangan air kawahselesai dibangun. Van Ijzendoorn, Kartograf Kepala BadanGeologi, menyimpulkan bahwa sistem saluran ini sangatmembantu mengurangi dampak kerugian akibat letusan. Tujuhorang tewas akibat letusan ini, tiga di antaranya petugaspengamat gunung api. Selain itu, 157 orang terluka. Akibatletusan ini pula, dasar danau kawau menurun sehingga volumeair meningkat menjadi 50 juta meter kubik.

GUNUNG KELUD 1951

Udara semakin mencekik semua yang bernafas.Bunyi desiran semakin dekat dan kuat. Aliran lahar

menghancurkan semuanya dan mengganggu jalan keluaruntuk manusia. Bangunan dan pepohonan besar patahmenjadi kecil-kecil bak korek api. Kawah memuntahkanlahar dan abu dan disertai awan gas beracun. Hutan, tanahdan sawah terselimuti kain berwarna abu-abu. Belasandesa raib dari peta bumi. Ribuan korban jiwa terkuburhidup-hidup”.

Letusan 1919 ini termasuk di antara yang palingmematikan karena menelan korban 5.160 jiwa, merusaksampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran laharmencapai 38 km, meskipun di Kali Badak telah dibangunbendung penahan lahar pada tahun 1905. Selain itu, HugoCool, seorang ahli pertambangan, pada tahun 1907 jugaditugaskan melakukan penggalian saluran melalui pematangatau dinding kawah bagian barat. Usaha itu berhasilmengeluarkan air 4,3 juta meter kubik.

Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem saluranterowongan pembuangan air danau kawah, dan selesaipada tahun 1926. Secara keseluruhan dibangun tujuhterowongan.

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 7

LETUSAN 1966Letusan besar terjadi pada tanggal 26 April

1966 pukul 20.15. Sekitar 210 lebih orang tewasakibat letusan ini. Sistem terowongan rusak berat,sehingga dibuatlah terowongan baru 45 meter dibawah terowongan lama. Terowongan yangselesai tahun 1967 itu diberi nama TerowonganAmpera. Saluran ini berfungsi mempertahankanvolume danau kawah agar stabil pada angka 2,5juta meter kubik.LETUSAN 1990

Letusan 1990 berlangsung selama 45 hari,yaitu 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990. Padaletusan ini, Gunung Kelud memuntahkan 57,3 jutameter kubik material vulkanik. Lahar dinginmenjalar sampai 24 kilometer dari danau kawahmelalui 11 sungai yang berhulu di gunung itu.

Letusan ini sempat menutup terowongan Amperadengan material vulkanik. Proses normalisasi baru selesaipada tahun 1994.

LETUSAN 2007Letusan pada tahun 2007 dianggap “menyimpang” dari

perilaku dasar Kelud karena letusan bertipe freatik (lelerandengan letusan-letusan kecil) bukan eksplosif sebagaimanaletusan-letusan sebelumnya. Selain itu, letusan inimenghasilkan suatu sumbat lava berbentuk kubah yangmenyebabkan “hilang”nya danau kawah. Aktivitas gunungini meningkat pada akhir September 2007 dan masih terusberlanjut hingga November tahun yang sama, ditandaidengan meningkatnya suhu airdanau kawah, peningkatankegempaan tremor, serta perubahan warna danau kawahdari kehijauan menjadi putih keruh. Status “awas”(tertinggi) dikeluarkan olehPusat Vulkanologi dan MitigasiBencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasipenduduk dalam radius 10 km dari gunung (lebih kurang135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harusmengungsi. Namun letusan tidak terjadi.

Setelah sempat agak mereda, aktivitas Gunung Kelud

kembali meningkat sejak 30 Oktober 2007 dengan peningkatan pesatsuhu air danau kawah dan kegempaan vulkanik dangkal. Pada tanggal3 November 2007 sekitar pukul 16.00 suhu air danau melebihi 74

LETUSAN 2007

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 8

derajat Celsius, jauh di atas normal gejala letusan sebesar 40derajat Celsius, sehingga menyebabkan alat pengukur suhurusak. Getaran gempa tremor dengan amplitudo besar (lebihdari 35mm) menyebabkan petugas pengawas harusmengungsi, namun kembali tidak terjadi letusan.

Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalamsejarah Kelud dengan munculnya asap tebal putih dari tengahdanau kawah diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengahdanau kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus“tumbuh” hingga berukuran selebar 100 m. Para ahlimenganggap kubah lava inilah yang menyumbat saluranmagma sehingga letusan tidak segera terjadi. Energi untukletusan dipakai untuk mendorong kubah lava sisa letusantahun 1990. Sejak peristiwa tersebut aktivitas pelepasanenergi semakin berkurang dan pada tanggal 8 November2007 status Gunung Kelud diturunkan menjadi “siaga”(tingkat 3). Danau kawah Gunung Kelud praktis “hilang”karena kemunculan kubah lava yang berdiameter 469 m danvolume sebesar 16,2 juta meter kubik. Yang tersisahanyalah kolam kecil berisi air keruh berwarna kecoklatan disisi selatan kubah lava.

LETUSAN 2014Letusan Kelud 2014 dianggap lebih dahsyat daripada

tahun 1990. meskipun hanya berlangsung tidak lebih daripadadua hari dan memakan 4 korban jiwa akibat peristiwa

GUNUNG KELUD 2014

ikutan, bukan akibat langsung letusan. Peningkatan aktivitassudah dideteksi di akhir tahun 2013 . Namun, situasi kembalitenang. Baru kemudian diumumkan peningkatan status dariNormal menjadi Waspada sejak tanggal 2 Februari 2014.

Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkanstatusnya menjadi Siaga dan kemudian pada tanggal 13Februari pukul 21.15 diumumkan status bahaya tertinggi,Awas (Level IV), sehingga radius 10 km dari puncak harusdikosongkan dari manusia. Hanya dalam waktu kurang daridua jam, pada pukul 22.50 telah terjadi letusan pertama tipeledakan (eksplosif).

Erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 ini (padatahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma)menyebabkan hujan kerikil yang cukup lebat dirasakanwarga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur,lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada,bahkan hingga kota Pare, Kediri. WilayahKecamatan Wates dijadikan tempat tujuan pengungsianwarga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer darikubah lava, sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi,Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG). Suara ledakandilaporkan terdengar hingga kota Solo dan Yogyakarta(berjarak 200 km dari pusat letusan),bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah.

Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten

9SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016

Ponorogo. Di Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayahtertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abuvulkanik dari Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abuvulkanik di kawasan Yogyakarta dan Sleman bahkandiperkirakan lebih dari 2 centimeter.

Dampak abu vulkanik juga mengarah ke arah BaratJawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis,Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Di daerahMadiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendarakendaraan bermotor atau mobil hanya sekitar 3-5 meterkarena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Keludtersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yangberjalan sangat pelan.

Hujan abu dari letusan melumpuhkan Jawa. Tujuhbandara di Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang,Semarang, Cilacap dan Bandung, ditutup. Kerugian keuangandari penutupan bandara yang dinilai mencapai miliaranrupiah, termasuk sekitar 2 miliar rupiah di BandaraInternasional Juanda di Surabaya. Kerusakan yang signifikandisebabkan untuk berbagai manufaktur dan industripertanian. Akibat hujan abu, perusahaan seperti UnileverIndonesia mengalami kesulitan mendistribusikan produkmereka di seluruh daerah yang terdampak. Kebun apeldi Batu, Jawa Timur, membukukan kerugian hingga Rp 17,8miliar.

Kondisi gunung setelah letusan satu malam tersebutberangsur tenang dan pada tanggal 20 Februari 2014 statusaktivitas diturunkan dari Awas menjadi Siaga (level III) olehPVMBG. Selanjutnya pada tanggal 28 Februari 2014 statuskembali turun menjadi Waspada (Level II). Akibat letusan ini,kubah yang menyumbat jalur keluarnya lava hancur dan

Kelud memiliki kawah kering. Dimungkinkan terbentuk danaukawah kembali setelah beberapa tahun.OBYEK WISATA GUNUNG KELUD

Menuju kawasan puncak Gunung Kelud sejak tahun 2004hubungan jalan darat telah diperbaiki untuk mempermudahpara wisatawan serta penduduk. Gunung Kelud telahmenjadi objek wisata Kabupaten Kediri dengan atraksi utamaadalah kubah lava. Di puncak Gajahmungkur dibangun gardupandang dengan tangga terbuat dari semen. Pada malamakhir pekan, kubah lava diberi penerangan lampuberwarna-warni. Selain itu, telah disediakan pulajalur panjat tebing di puncak Sumbing, pemandian air panas,serta flying fox.

SENGKETASengketa status kepemilikan Gunung Kelud telah terjadi

sejak lama antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.Kedua belah pihak, baik Kabupaten Kediri maupun KabupatenBlitar sama-sama mengklaim atas kepemilikan Gunung Kelud.Pada tahun 2012, Gubernur Jawa Timur Soekarwomenerbitkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur yangmenyatakan bahwa kepemilikan administrasi Gunung Keludberada di wilayah Pemerintah Kabupaten Kediri. Ataskeluarnya SK tersebut, Pemerintah Kabupaten Blitarmenggugat Gubernur Jatim ke Pengadilan Tata UsahaNegara.

Gugatan Pemkab Blitar akhirnya ditolak PTUN pada akhirtahun 2012. Pasca letusan besar Gunung Kelud pada awaltahun 2014, status Gunung Kelud kembali menjadi sengketaantara kedua belah pihak. Soekarwo akhirnya mencabut SKKepemilikan Gunung Kelud pada awal tahun 2015 danmenyerahkan persoalan ini kepada Kementerian DalamNegeri. (*berbagai sumber)

PARKIR GUNUNG KELUD

1 0SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017

SUWAN - Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah dengan potensi ekonomiyang sangat tinggi dan beragam. Selain sektor pertanian dan perdagangan

yang sebagai penopang ekonomi masyarakat, keindahan alam yangberada di wilayah Kabupaten Kediri menjadi berkah untukdikembangnya sektor pariwisata.

H.Sulkani mengungkapkan, Kabupaten Kediri memiliki luas1.386,05 Km² atau 5%, dari luas wilyah provinsi Jawa Timur.Wilayah tersebut terdiri dari tegal dan kebun seluas 28.343 Ha(20,62%), hutan negara seluas 16.401 Ha (11,93%), perkebunanrakyat seluas 8.934 Ha (6,50%), tambak seluas 24 Ha (0,02%),

Potensi Ekonomi MasyarakatKabupaten Kediri“Keunikan alam di Kabupaten Kediri, terutama kawasan Gunung Kelud memiliki daya magnetis cukuptinggi untuk menarik wisatawan baik domestik maupun internasional ini harus disadari sebagaipotensi dan harus dikelola dengan seksama, sehingga berkembangnya kawasan tersebut akanmampu membawa trickle down effect bagi berkembangnya ekonomi masyarakat”

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 1 1

dan lain-lain seluas 6.323 Ha (4,60%). Dari potensi yangdimiliki mampu menopang kebutuhan hidup masyarakatKabupaten Kediri secara luas.

“Tidak ada potensi yang tidak bisa termanfaatkan diKabupaten Kediri. Apapun ternyata memiliki nilai ekonomidan mampu dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkapH.Sulkani.

Sektor pariwisata, lanjut H.Sulkani, merupakan sektorpenopang yang mampu menjadi salah satu faktor utamameningkatkan ekonomi masyarakat secara luas. Denganberkembangnya sektor pariwisata, diharapkan mampumenggerakan sektor usaha lain.

Hingga saat ini sektor pariwisata di Kabupaten Kediritelah dikenal banyak wisatawan, baik wisatawan domestikmaupun internasional atau mancanegara. Jumlah wisatawandomestik yang berkunjung di beberapa wilayah wisatawanKabupaten Kediri mencapai 337.179 wisatawan. Sementarawisatawan mancanegara yang berkunjung kekawasanwisataKabupaten Kediri mencapai 6.447 wisatawan.

Adapun objek wisata yang berada di Kabupaten Kedirimeliputi wisata alam yaitu kawasan Gunung Kelud, AirTerjun Besuki, Goa Surowono, Arung Jeram Sungai Konto.Wisata religi yakni Goa Maria Longdres. Objek wisatakeluarga yang banyak dikunjungi diantaranya kawasanSimpang Lima Gumul (SLG). Wisata sejarah adalah PetilasanSri Aji Jayabaya, Candi Tegowangi, Candi Surowono, situsTondowongso dan situs Bung Karno. Wisata pendidikanyang ada di Kabupaten Kediri adalah kampung Inggris yangjuga sudah dikenal di banyak negara.

“Daya tarik wisata terbesar selama ini jika kita amatiadalah kasawan Gunung Kelud. Dengan banyaknyawisatawan yang berkunjung, jelas sektor lain akanberkembang, diantaranya sektor jasa angkutan, hotel danpenginapan, usaha makanan, hingga produk pertanian jugaakan ikut terangkat. Maka Pemerintah Kabupaten Kediriharus memacu semaksimal mungkin sektor ini, saya yakindampak positifnya banyak bagi masyarakat KabupatenKediri,” ujar H .Sulkani menutup perbincangannya.

H.Sulkani memaparkan, dari potensi pertanian khusunyatanaman padi, Kabupaten Kediri mampu mencapaiswasembada pangan. Sebab dari luas lahan pertaniantanaman padi yang mencapai 59 ribu hektar mampumenembus produksi rata-rata 316.330 ton. Sementarauntuk tanaman jagung, Kabupaten Kediri mampu menembus

POTENSI EKONOMI MASYARAKAT LERENG KELUD

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 12

rata-rata produksi 274.019 ton dengan luas lahan 46.275hektar. Produksi ubi kayu di Kabupaten Kediri dengan luaslahan 4.449 hektar mencapai 89.384 ton. “Itu hanyabeberapa tanaman pokok saja yang menjadi kebutuhanpangan masyarakat,” jelasnya.

Sementara untuk produksi tanaman sayuran khususnyacabai Kabupaten Kediri mampu menghasilkan 3.747 tondengan luas lahan sekitar 900 hektar. “Produktifitaskomoditas ini memang tidak begitu besar di daerah kita,namun perdagangan cabai secara nasional dikendalikan daripasar sayur yang kita miliki, yaitu Pasar Sayur Pare,”tutur H.Sulkani.

Potensi peternakan, khususnya sapi dan kambing,Kabupaten Kediri mampu menghasilkan 2.682.030 kg dagingdari 268.230 ekor sapi potong yang dipelihara masyarakat.Untuk daging kambing Kabupaten Kediri mampu menghasilkan823.956 kg daging dari 147.283 ekor kambing dan dombayang diternak masyarakat. Produksi telor ayam rasmencapai sekitar 56.409.017 kg dari peternakan yangberada di wilayah Kabupaten Kediri.

“Jadi urusan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi1.554.385 jiwa masyarakat Kabupaten Kediri, saya pikirsudah lebih dari cukup. Sehingga bila dikaitkan denganseruan Presiden Jokowi terkait kedaulatan pangan, diKabupaten Kediri sudah mampu memenuhi hingga persoalangizi masyarakat,” urainya.

H.Sulkani menambahkan, potensi yang juga tidak bisadiabaikan adalah potensi perkebunan dan industri yang saatini juga berkembang baik. Hasil perkebunan di KabupatenKediri berupa kopi dengan besar produksi 1.077,80 ton,

kakao dengan hasil produksi 128,10 ton per-tahun sertacengkeh dengan kemampuan produksi mencapai 188,77 tonper-tahun.

Sedang industri, baik skala rumah tangga yangberkembang antara lain, industri rokok klobot denganpotensi produksi mencapai 4.680 batang, industri rokokkretek dengan kapasitas produksi 45.150 batang, industrifurnitur logam dengan kapasitas produksi 14.856 pcs per-tahun. “Ini hanya sebagian saja dan hanya industri dalamskala mikro, serapan tenaga kerjanya cukup besar. Industrilain yang dalam skala besar diantaranya Surya Zig-zag danApache, tentu kedua perusahaan milik PT. Gudang Garam inimampu menyerap tenaga kerja sangat tinggi,” ujar H.Sulkani.

PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN BERDASARKANGEOGRAFIS WILAYAH DI KABUPATEN KEDIRI

Berdasarkan perbedaan potensi dari masing-masingwilayah di Kabupaten Kediri, bisa dikasifikasikan menjadi tigakawasan antara lain Kawasan tertinggal/terisolasi ataukurang berkembang, Kawasan pusat perdagangan danKawasan Strategis. Dari ketiga kawasan tersebut tentunyaharus mendapatkan perhatian atau prioritas penangananyang berbeda dari pemerintah daerah. Sepeti Kawasantertinggal/terisolasi atau kurang berkembang, beberapawilayah yang termasuk dalam kategori ini terutamadisebabkan oleh kondisi alam yang kurang menunjang untukkegiatan dan kehidupan sehari-hari. Umumnya wilayah initerdapat pada Kabupaten Kediri bagian barat, yaitu meliputiKecamatan Mojo, Tarokan, Banyakan, Grogol, dan Semen).

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 13

Di wilayah tersebut banyak masyarakat yang hidup daripertanian lahan kering yang produktivitasnya sangatrendah, dan hanya dapat digunakan pada saat musim hujansaja, bahkan untuk pemenuhan air sehari-hari saja sangatsulit diperoleh. “ Untuk itu pada kawasan ini sangatdiperlukan suatu pengembangan ekonomi guna menunjangkegiatan perekonomian masyarakatnya, misalnya sajaberupa pengembangan pertanian dan kerajinan sertapenyuluhan tentang peningkatan sumber daya manusia dansumber daya alam dengan tetap memperhatikan kualitaslingkungan hidup,” terang Sulkani.

Untuk Kawasan pusat perdagangan, seiring denganperkembangan kegiatan perekonomian yang sangat pesatdan tidak merata, maka sudah saatnya Kabupaten Kediriuntuk segera mengantisipasi kondisi tersebut dan menarikarus pergerakan ekonomi ke wilayah strategis KabupatenKediri. “ Oleh karena itu pengembangan wilayah KabupatenKediri pada masa sekarang lebih diarahkan ke arahpembangunan ekonomi. Hal ini dimaksudkan agarkesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kediri dapatmeningkat dan makmur,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Kediri membangun monumenSimpang Lima Gumul (SLG) dengan dilengkapi pertokoan danbeberapa fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan SLG inidiharapkan nantinya dapat menarik para investor-investorlain untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Kediri.

Investor yang masuk dapat menanamkan modalnya disinidapat dijadikan sumber pemasukan pajak daerah yangnantinya dapat digunakan untuk pengembangan wilayah.

“ Dengan letak wilayahnya yang berbatasan denganKota Kediri, maka Kecamatan Ngasem sangat berpotensiuntuk dikembangkan menjadi suatu kawasan CentralBussiness District (CBD) dan tepatnya pada kawasan yangberbatasan dengan Kota Kediri (Simpang Lima Gumul). Selainitu di tengah-tengah Kabupaten Kediri diharapkan dapatmenjadi pusat pertumbuhan bagi wilayah-wilayah disekitarnya,” imbuh Sulkani

Satu lagi yaitu Kawasan Strategis, kawasan inimerupakan kawasan yang memiliki prospek yang baik untukmenumbuhkan perekonomian di Kabupaten Kediri secaralebih merata. Peninjauan terhadap sektor yang potensial danmempunyai kaitan erat dengan pengembangan wilayahadalah sektor pertanian, perdagangan, dan agroindustri.Wilayah yang memiliki sektor ini tentu memiliki prospekyang lebih tinggi. Kawasan perdagangan strategis diKabupaten Kediri khusunyya adalah pada kecamatan-kecamatan yang dianggap mempunyai potensi sebagai pusatpertumbuhan bagi hinterlandnya, yaitu antara lain diKecamatan Wates, Grogol, Pare, Kandangan, Ngadiluwih.

Kawasan yang startegis lainnya yang memiliki prospekpengembangan baik yaitu kawasan wisata yang ada diKabupaten Kediri berpotensi besar untuk meningkatkanpendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kediri apabiladikelola secara professional. Dari sekian objek wisata yangada, Gunung Kelud menjadi faktor pendulang PAD terbesar diKabupaten Kediri. “Oleh karena itu, kita harus bisamemanfaatkan segala potensi yang da di kawasan GunungKelud agar roda perekonomian di wilayah tersebut cepatbergerak, sehingga masyarakat sekitar bisa merasakanmanfaatnya dari pertumbuhan ekonomi yang ada, baiksektor pertanan, sosial budaya maupun pariwisata harusbisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitartanpa mengurangi kearifan lokal dan merusak ekosistemyang ada,” jelas Sulkani.

Selain itu gereja Puh Sarang di Desa Semen, KecamatanSemen merupakan kawasan yang selalu ramai dikunjungiwisatawan lokal, maupun luar negeri, sehingga kawasanwisata rohani ini mempunyai prospek yang baik pula untukmasa mendatang, baik bagi pemerintah Kabupaten Kedirimaupun masyarakat sekitar pada khususnya. (tim)

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 14

SUWAN - Terdiri dari 26 kecamatan yang didalamnyamemiliki berbagai potensi alam, Kabupaten Kediriseharusnya bisa lebih memaksimalkan diri untuk terusmengembangkan wilayahnya. Jika berbicara terkait sektorwisata alamnya, Kabupaten Kediri merupakan kawasanpaling strategis. Hampir di setiap kecamatan atau wilayahyang ada, Kabupaten Kediri memiliki berbagai sumber dayawisata yang siap dikembangkan dan berpotensi menjadidaya tarik luar biasa.

Terletak di antara dua gunung, yakni Gunung Wilis danGunung Kelud, serta menjadi wilayah yang dilintasi aliran

Sungai Brantas, Kabupaten Kediri merupakan daerah yangkaya akan potensi wisata alam. Tinggal sekarang,bagaimana upaya Pemerintah Daerah, bersama seluruhelemen yang ada untuk bisa mengembangkannya menjadisumber rezeki dari Tuhan yang tidak akan pernah habisdimakan masa.

Wisata ALAMAmanah Rezeki dari TuhanKabupaten Kediri, dengan luas daerah mencapai sekitar 1.386,05 kilometer persegi memilikisegudang potensi wisata alam yang luar biasa. Anugerah alam yang tidak ternilai harganya itumerupakan amanah dari Tuhan dan harus selalu dijaga, dilestarikan, serta terus dikembangkan.Baik oleh Pemerintah Daerah selaku pemangku kebijakan, serta dukungan masyarakatnya.

H. Sentot DjamaludinWakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 13 / III / 2016 15

H. Sentot Djamaludin, Wakil Ketua DPRD KabupatenKediri mengatakan, wisata alam bukan hanya sekedarpotensi yang layak untuk dikembangkan. Melainkan sebuahamanah rezeki dari Tuhan, yang wajib untuk terus dijagaserta dilestarikan.“Wisata alam itu adalah amanah rezekidari Tuhan.Warga Kabupaten Kediri beruntung mendapatkanamanah itu. Kita mendapatkannya secara gratis, dan sudahseyogyanya untuk terus dimanfaatkan dan dikembangkan.Manfaatnya adalah kembali pada masyarakat dan pemerintahdaerahnya,” ujarnya.

Sentot menyebut, potensi wisata alam di KabupatenKediri bisa dibilang tidak bisa lagi terhitung jumlahnya. Ataubahkan, masih banyak wisata alam yang sebenarnya belumpernah tersentuh dan diketahui.“Mulai dari wisata alam.Banyak sekali.Wisata alam di Gunung Kelud, Gunung Wilis,berbagai air terjun, sumber mata air, goa, dan banyak lagi,”imbuhnya.

Dukungan wisata alam tersebut, kata Sentot, juga tidakbisa lepas dari sejarah Kabupaten Kediri. Kerajaan Kediriyang sudah dikenal dengan kebesarannya, menjadi salahsatu awal munculnya potensi wisata yang ada. Nama besarKerajaan Kediri, dengan berbagai peninggalan sejarahnya,memiliki daya tarik tersendiri sebagai modal awalPemerintah Daerah saat ini untuk terus bisamengembangkan diri.“Sekarang tinggal Pemerintah Daerah,dibantu seluruh elemen masyarakatnya, untuk terusmenjaga, melestarikan, dan mengembangkannya.Modalnyasudah ada, tinggal proses pengembangannya,” tukasnya.

Modal yang disediakan oleh Tuhan, sebagai amanah yangtidak ternilai harganya itu, bisa dengan mudah dikembangkandengan kerja keras dan keseriusan semua pihak. KataSentot, hanya melalui potensi wisata alam yang ada saja,serta terus dimaksimalkan, tidak menutup kemungkinankesejahteraan masyarakat akan tercapai.

Pengembangan potensi wisata alam yang tersedia dantersebar di seluruh penjuru wilayah Kabupaten Kediri,dipastikan akan berdampak pada masyarakat sekitar. Tidakterkecuali kepada Pemerintah Daerah, sebagai pengelolaserta penanggung jawab amanah itu.

Rezeki yang selama ini tersembunyi di balik potensiwisata di Kabupaten Kediri, jelentreh Sentot, bisadimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kesejahteraanmasyarakat.“Coba bayangkan, jika upaya memaksimalkanpotensi wisata alam di setiap daerah di Kabupaten Kediri

WISATA ALAM KABUPATEN KEDIRI

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 16

yang ada. “Mereka (masyarakat,red),takut untuk memaksimalkan diri karenaseharusnya itu perannya pemerintah.Tapi yang selama ini bekerja kerasmenjaga dan mengembangkan wisata

itu justru masyarakat,” imbuhnya.Sentot berharap, keseriusan semua pihak dalam

mengelola seluruh potensi wisata alam di Kabupaten Kediribenar-benar dapat direalisasikan. Sinergisitas antarapemerintah daerah sebagai pengelola wilayah, sertamasyarakat yang merupakan pemeran aktif dalampengelolaan itu, diharapkan bisa berjalan bersama demipeningkatan potensi wisata itu.

Sentot berjanji, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Kediri akan selalu memberikan dukunganpenuh bagi setiap langkah Pemerintah Daerah, yang langsungbersentuhan dengan masyarakatnya. DPRD KabupatenKediri, sebagai lembaga kontrol kebijakan PemerintahDaerah, serta sebagai wakil dari masyarakat, akan terusbekerja demi kemajuan Kabupaten Kediri.

“Dewan pasti akan terus memberikan dukungan positifdari setiap kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah.Khususnya, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,dan tujuannya adalah untuk kemajuan Kabupaten Kediri sertauntuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kediri,”pungkasnya. (Tim)

benar-benar dilakukan, dampaknya akansangat luar biasa bagi masyarakat.Yamasyarakat sekitarnya, juga pemerintahdaerah,” katanya. Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kabupaten Kediri, yang selama inibanyak diperoleh dari berbagai sektor, termasukwisatanya, bisa semakin ditingkatkan dengan upayamaksimal.

Sentot mengatakan, selama ini yang kerap terjadi adalahkurangnya upaya pemaksimalan potensi wisata di KabupatenKediri. Tidak hanya itu, lambatnya respon dari keluhanmasyarakat oleh pemerintah daerah, juga semakinmemperburuk peningkatan kualitas sumber daya yangada.“Sekarang yang sudah kita tahu, ada banyak sekalipotensi wisata alam di Kabupaten Kediri. Beberapa kalidiantaranya, sering masyarakat mengeluhkan tentangperhatian pemerintah dalam mengelola potensi wisata itu.Namun dari keluhan itu, tanggapan atau langkahpenyelesaiannya masih sangat lambat,” ujarnya.

Beberapa hal yang sering kali disampaikan masyarakatadalah tentang minimnya perhatian dari pemerintah daerahtentang keberadaan dan pengelolaan wisata alam.Pemerintah sering dianggap hanya bekerja pada awalnyasaja, tanpa harus memikirkan pengembangan dankelanjutannya. Masyarakat yang kemudian mengambil alihpengelolaan itu pun sering kali kebingungan dengan kebijakan

17

Kawasan wisata Gunung Kelud diberbagai sektor seperti agrobis, kuliner, cindera mata dandibidang pertanian sedang dikembangkan pesat oleh Pemkab Kediri. Meski berkembang denganpesat setidaknya pertanian yang dijalankan masyarakat jangan sampai surut.

SUWAN - Namun setidaknya perlu ada pendampingan danpembinaan secara intensif. Jangan sampai pengembangan kawasantersebut memperlemah pertanian yang sudah dikelola masyarakat. Inidimaksudkan pengelolaan di bidang pertanian yang dilakukan wargasetempat tetap memiliki nilai ekonomi tinggi.

Iskak, S.Ag. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri berharap kePemkab Kediri tetap melakukan pendampingan ke warga untukpengembangan dan olah hasil pertanian. Sehingga derajat ekonomiwarga terus meningkat seiring berkembangnya kawasan wisataGunung Kelud.

“Bidang pertanian dan agrobis, kami sebut ini karena yangdikerjakan warga di lereng Kelud ini adalah pertanian danperkebunan. Yang paling pokok adalah pertanian inijangan sampai diabaikan agar ekonomimasyarakat tidak terpuruk. Potensipertanian di Kelud sangat bagus karenalahan sawah adalah dari vulkanik GunungKelud sehingga tanahnya sangat subur,”katanya.

Pengembangan Wisata HarusBerdampak Ekonomi Masyarakat

Iskak, S.Ag.Wakil Ketua DPRD Kab. Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 1 8

Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) KabupatenKediri menegaskan sumber daya alam di wilayah GunungKelud sangat potensial untuk dikembangkan. Apapunbentuknya jika proses pembangunan sesuai dan mengarahpada potensi ataupun budaya setempat bisa berhasil.

“Namun terpenting tidak meninggalkan masyarakatsebagai pendukung budaya di wilayah Gunung Kelud.Bagaimanapun peran masyarakat lereng Kelud sangatpenting sebagai ujung tombak pengembangan pertanian dansektor lainnya yang mendatangkan hasil maksimal,”jelasnya.

Kampung ORGANIK di Lereng KeludSeorang petani di lereng Gunung Kelud sukses

mempelopori berdirinya kampung organik di Desa Babadan,Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Meski berprofesisebagai petani, Sarianto, 53 tahun, lebih dikenal sebagaiguru di kalangan petani di kampungnya. Mereka banyakbelajar kepada Sarianto tentang beragam persoalanpertanian yang kerap dihadapi para petani. Mulai dariserangan hama dan penyakit hingga menyiasati tingginyabiaya produksi. “Saran saya satu, tinggalkan obat-obatankimia,” katanya.

Kegigihan Sarianto untuk menolak bahan kimia di lahanpertanian ini berawal dari munculnya kesadaran mengenaidampak negatif obat bagi tanaman pada 2005 lalu.Celakanya, bahaya ini sama sekali tak diketahui para petanidi pegunungan yang terbiasa disodori produk pabrikan olehpenjual obat dan toko pertanian. Perilaku inilah yang diyakiniturut menyumbang munculnya beragam penyakit bagimanusia yang mengkonsumsi tanaman tersebut. Dibantuistrinya, Purwati, pasangan ini gencar mengajak wargauntuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah dengantanaman organik. “Setidaknya mengurangi uang belanjasuami,” ujar Purwanti yang kini sibuk mengemas jahemerah sebagai komoditas komersil.

Wisata StrawberrySatu lagi potensi wisata di lereng kelud yang bisa

dikembangkan, yaitu Wisata Strowbery Lereng Kelud.Kabupaten Kediri adalah wilayah yang terkenal dengandaerah agrarisnya. Semua wilayah yang mendominasiadalah lahan pertaniannya. Melihat letak geografis wilayahKabupaten Kediri yang di bentengi oleh dua dataran tinggi

yaitu kaki gunung Wilis sebelah barat dan di kaki gunungKelud di sebelah timur maka sangat bisa jika dikembangkansuatu kawasan Agrowisata Baru, yaitu kawasan yanglahan pertanian yang ditata sedemikian untuk menjadi sebuahobyek wisata bagi para pengunjung wisata dan menjadialternatif bagi para wisatawan lokal maupun mancanegaraselain mengunjungi wisata utama yaitu puncak Kelud.

“ Pengembangan Kawasan Wisata Strawberry inimemanglah suatu tantangan tersendiri untuk bisadikembangkan. Kita Pasti ingat lirik lagu Koes Plus “ tongkatkayu dan batu jadi Tanaman “ sehingga apapun yang ditanamdi bumi Pertiwi kita khususnya di lereng kelud yang terkenalakan kesuburannya akan tumbuh subur,” terangIskak. “Namun tidak serta merta lepas begitu saja, sehingga perluadanya monitoring dan pengamatan pengamatan itensif danberkelanjutan dalam budidaya tanaman tersebut,”pungkasnya.

Strawberry memang identik dengan tanaman datarantinggi agar bisa tumbuh optimal dan sesuai harapan kitasemua untuk keberhasilan dalam pengembangan kawasanwisata Pertanian yang merupakan wisata Unggulan Terbarudi Kabupaten Kediri. (tim)

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 1 9

SUWAN - Hal ini disampaikan Arief Junaidi, SH Wakil Ketua DPRDKabupaten Kediri. Keberadaan masyarakat yang menjual kulinerataupun cindera mata lokal perlu mendapatkan pembinaan dariPemkab Kediri. Jika ini sudah ada tentunya dinas terkait terus

melakukan pembinaan untuk meningkatkan mutu produk yangdimiliki masyarakat setempat.

“Potensi wisata Gunung Kelud tengahberkembang pesat. Namun masyarakat lokal jangansampai ditinggalkan. Mereka harus diberdayakandan dibina untuk ikut menikmati hasil pembangunandi wilayah Gunung Kelud. Terutama untuk event-event lokal seperti festival kelud, Tabong Artataupun dalam bentuk lain dengan menjualpotensi kuliner, pertanian danperkebunannya yang terkenal denganNanas Madu Kelud, souvenir dan senilokal,” jelasnya.

Minta Pemkab Kediri BersinergiDengan Warga

* Upaya Mendongkrak Perekonomian di wilayah Kelud

Ada baiknya Pemkab Kediri yang saat ini gencar mempromosikan wisata andalanGunung Kelud tetap memikirkan warga sekitar lereng Kelud. Jangan sampai terjadimiskomunikasi dengan warga, yang berakibat warga berpikir negatif tidak dilibatkan

dalam setiap event Gunung Kelud. Seyogyanya Pemkab Kediri tetapbersinergi dengan Muspika setempat untuk mengajak warga

mengembangkan budaya dan potensi lokal. Misal kuliner ataupuncindera mata lokal harus bisa dikembangkan dan memiliki nilai jual.Nilai kearifan lokal inilah yang perlu diperhatikan.

ARIEF JUNAIDI, SH.Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kediri

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) inimenekankan, adanya kios-kios yang belum dimaksimalkanuntuk berjualan, harus bisa difungsikan sebagaimanamestinya. Masyarakat perlu diajak komunikasi denganmemberikan peluang penjualan dengan sistem sewa kiosdengan harga yang terjangkau.

“Hal ini peluang juga untuk berkembang bagimasyarakat secara ekonomi. Artinya masyarakat bisamenyewa kios dengan harga terjangkau, dengan maksudkios tetap bisa berfungsi dan tidak difungsikan saat adaevent saja. Ekplorasi budaya, kuliner dan cindera matalokal layak untuk dipamerkan,” imbuhnya.

Arief mengingkatkan, agar pemerintah daerah dalam halini dinas terkait perlu membina dan mengarahkan.Selanjutnya warga bisa menikmati hasil pembangunan diwilayah wisata Gunung Kelud dan secara ekonomimeningkat.

BANYAK FASILITAS PENDUKUNG WISATA KELUDMANGKRAK ?

Meski letusan Kelud telah tiga tahun berlalu, upayaPemkab Kediri membenahi kawasan wisata di sana belumusai. Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harusdiselesaikan.

Tidak hanya menambah objek wisata baru. Tetapiproyek infrastruktur yang selama ini belum tuntas harus

segera dikerjakan. Seperti pasar wisata yang berada diseberang Gedung Teater dan Museum Kelud misalnya. Kinipusat transaksi produk suvenir tersebut cenderung sepi.

Bahkan, sudah ditinggalkan sebagian besarpedagangnya. Sehingga bangunan fisiknya terkesanmangkrak. Kondisi ini tak pelak memantik sorotan kalangananggota dewan. “Masih ada PR pemkab untuk

20SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017

Pengunjung Gunung Kelud

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 2 1

mengembalikan fungsi pasar wisata yang berada dekat restarea pintu masuk Gunung Kelud itu. Ini harus menjadiperhatian,” kata Arief Junaidi Wakil Ketua DPRD KabupatenKediri.

Menurut legislator ini, pascaerupsi Kelud 2014 lalu,bangunan pasar yang diresmikan pada November 2013tersebut belum sepenuhnya berfungsi dengan baik. Kendatiada fasilitas 10 bangunan rumah toko (ruko) yangdisediakan, tidak semuanya ditempati.

Padahal, pasar yang berada di Desa Sugihwaras,Kecamatan Ngancar itu diharapkan bisa men jadi sentrabisnis di kawasan wisata. Sekaligus menjadi objek vitaluntuk mengakomodasi kegiatan perekonomian masyarakatyang tinggal di kawasan wisata tersebut.

“Dahulu dewan ikut mendorong agar dibuatkan pasarwisata di kawasan Kelud,” ungkap Arief. Diamenyayangkan, bila pasar pariwisata tidak berfungsi denganbaik. Padahal, tujuan dibangunnya pasar itu adalah untukmenampung pedagang-pedagang yang punya berkeinginanmemasarkan produk kerajinan khas dari Gunung Kelud.

Bukan hanya hasil bumi, seperti buah-buahan dansayur. Namun, juga produk makanan lainnya. Termasukaksesoris semacam kaos khas Kelud. Produk-produk ikonKabupaten Kediri ini bisa dipasarkan di sana. “Targetnyaadalah demi meningkatkan perekonomian warga,” tegas ArifJunaidi.

BANYAK PENGUNJUNG KELUD KECEWARatusan pengunjung dari berbagai daerah mendatangi

Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar, Kediri. Sayangnya,tidak semua pengunjung bisa menikmati indahnya kawahGunung Kelud.

Para pengunjung banyak menikmati panorama GunungKelud pasca erupsi pada Pebruari 2014 lalu hanya sampairest area parkir atas saja. Hal ini dikarenakan parapengunjung tidak dapat mendekati lokasi kawah karenamasih dalam tahap pembangunan. Pengunjung tidakdiperkenankan mendekati kawah kelud.

Hal ini membuat jumlah pengunjung yang hendak melihatlangsung kawah Kelud menurun. Pada tahun 2014, jumlahpengunjung pada akhir pekan mencapai hampir 3 ribupengunjung. Sedangkan pada tahun 2015, pengunjungmenurun drastis karena kurang dari 1.000 orang di akhirpekan. Salah satu pengunjung mengaku kecewa karenaharus berjalan kaki sejauh 1 kilometer lebih untuk mencapaikawah. Ia memilih kembali turun ke lokasi taman bunga ataumenikmati kedai di sekitar lokasi.

Satu lagi yang perlu dipertanyakan, adanya bangunanruko di area parkir Kediri Lagi. Tepatnya, dekat denganpintu gerbang masuk Gunung Kelud. “Sejauh ini fungsibangunan itu tidak jelas. Bahkan, terkesan kurang berguna.Karena itu, dalam waktu dekat kami berencana memanggilinstansi yang bersangkutan terkait persoalan tersebut, ”pungkasnya. (tim)

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 22

SETWAN - Namun, ada beberapa hal wajib yang tetap harus dikedepankan. Yakni tentangstandar kelengkapan sarana pengamanan serta faktor kenyamanan pengunjung. Kedua hal yangmutlak disediakan oleh pengelola lokasi wisata tersebut harus tetap diprioritaskan.

Berbicara soal pengembangan lokasi wisata gunung kelud yang saat ini masih terus dalamproses perbaikan, pemerintah diminta untuk tetap mengedepankan standarisasi. Terutama soalkeamanan dan kenyamanan.

Kelengkapan FASUM adalah Syarat WajibPengembangan Potensi Wisata Kelud

Upaya peningkatan serta pengembangan potensi wisata di Indonesia pada umumnya menjadi salah

satu program prioritas kali ini. Tak terkecuali di Kabupaten Kediri, yang sudah memulai pelaksanaan

proyek perbaikan kawasan wisata gunung kelud pasca erupsi, 2014 silam. Berbagai upaya

pengembangan tersebut patut mendapat apresiasi positif. Pemerintah daerah, sebagai pemangku

kebijakan memiliki peran aktif untuk tetap menjaga serta menjadikan seluruh objek wisata di

daerahnya tetap ada dan terus berkembang.

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 23

MurdiHartono Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRDKabupaten Kediri mengamati, meski standar keamanan dankenyamanan tempat wisata kerap didahulukan, dalampraktiknya ternyata standar tersebut hanya sebagai awaltanpa ada upaya berkelanjutan. Contoh kecilnya yakni dalamsegi perawatan dan upgrade peralatan.

“Penyediaan sarana pengamanan serta faktorkenyamanan pengunjung kerap sedikit dikesampingkan olehpara pengelola tempat wisata. Disinilah peran pemerintahsebagai penanggung jawab utama pengelolaan potensiwisata di daerahnya untuk terus memantau dan pemastikanbahwa penerapan standar tersebut tetap berjalan denganbaik,” ujar MurdiHartono.

MurdiHartono mengatakan, jika dilihat dari prosespengembangan wisata kelud yang kini digarap olehpemerintah, penyediaan sarana pengamanan dan fasilitaskenyamanan bagi masyarakat memang telah dipersiapkan.Meski demikian, dewan berharap agar kedepan, sarana danprasarana tersebut seyogyanya tetap bisa terjaga dan terusdipelihara.

Sarana pengamanan dalam objek wisata yang tidakkalah penting adalah perlindungan dari adanya potensi tindakkejahatan. Salah satunya keselamatan pengujung saat datangataupun ketika hendak meninggalkan lokasi wisata. Tidakhanya itu, keamanan lain yakni soal barang-barang bawaanyang dimiliki oleh pengunjung. “Di perbagai kasus, kerapditemui kejahatan pencurian hanya lantaran kurangmaksimalnya pengamanan di sebuah lokasi wisata,”jelasnya.

Untuk meminimalisir hal tersebut, pemerintah ataupengelola lokasi wisata bisa memanfaatkan fasilitas ClosedCircuit Television (CCTV). Fasilitas wajib tersebut bisasangat membantu proses pengamanan di lokasi wisata.

Pengunjung sekarang sudah mulai cerdas memilihtempat-tempat wisata yang hendak mereka kunjungi.Termasuk mempertimbangkan faktor keamanan sertakenyamanan mereka.

Tidak hanya itu, masyarakat juga sudah berani untukkomplain dan mengajukan keberatan jika ternyata kondisikenyamanan yang mereka dapat di lokasi wisata dinilaikurang. Itulah sebabnya, pemerintah dan para pengelolatempat wisata dituntut untuk meningkatkan profesionalismekinerjanya. “Gunung kelud yang merupakan kawasanwisata alam, adalah rawan tindak kejahatan. Pengawasandan pengamanan pengunjung menjadi tuntutan utama yangharus diperhatikan. Pasalnya, jika sekadar menjadipelengkap biasa atau memenuhi standarisasi yang ada, bisadimungkinkan hal itu justru menurunkan potensi wisata itusendiri,” pungkasnya.(tim)

MURDIHARTONOKetua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 24

SETWAN - Terkait hal ini H. Mudhofir Ketua FraksiPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Kediritidak sependapat jika anggaran yang digunakan hanya fokuspada kawasan wisata Gunung Kelud saja.Karenapengalaman sebelumnya ketika anggaran untukpembangunan yang belum dipertanggungjawabkan GunungKelud sudah meletus.

Hingga semua fasilitas yang ada hancur. Setidaknyapembangunan wisata tidak hanya di Gunung Kelud saja,namun juga di lokasi wisata lainya yang perlu jugamendapatkan perhatian lebih. Peruntukkan anggaranpembangunan kawasan wisata Gunung Kelud harus sesuaiperuntukkanya.

‘Syah-syah saja kawasan wisata Gunung Keluddikembangkan terus.Namun Pemkab Kediri juga harusmemikirkan pembangunan wisata daerah lainya. Saya menilaihendaknya anggaran pembangunan di kawasan wisata Keludperlu dibatasi sehingga anggaran bisa dialihkan ke lokasiwisata lainya yang potensial berkembang,’ jelasnya.

Investasi Pembangunan di KeludJangan Sampai Muspro

Saat ini pembangunankawasan Gunung Kelud gencardilakukan Pemkab Kediri.Kawasan ini dikembangkansebagai kawasan wisata yangmengundang wisatawan lokalataupun manca negara.Hampir semua sektormendapatkan perhatian lebihdan dimaksimalkan dengananggaran yang besar dalamsatu tahunnya.

Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)Kabupaten Kediri ini menambahkan, anggaran yang besarhendaknya harus sesuai dengan peruntukkanya. Sangatmenarik adanya berbagai Festival seni tingkat lokal danInternasional di gelar di Gunung Kelud,namun juga perlu adaevaluasi untuk langkah pembangunan wisata berikutnya.

‘’Kami mendukung pengembangan wisata, namun kamijuga berpikir dan mengaca pada pengalaman seperti tahunsebelumnya, saat proses pembangunan pengembanganberlangsung dan anggaran besar mendadak Gunung Keludsebagai kawasan wisata gunung berapi yang masih aktifmeletus,’’ katanya.

Lebih jauh Mundhofir menambahkan, hendaknya perlukajian ulang lebih jauh bagaimana memaksimalkan anggarandi kawasan wisata Gunung Kelud agar sesuaiperuntukkanya. Kawasan wisata laina yang jumlahnyapuluhan perlu mendapatkan perhatian lebih. Hal ini dilakukanuntuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) KabupatenKediri. (tim)

H. MUDHOFIRKetua Fraksi PartaiKebangkitan Bangsa DPRDKabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 25

SETWAN - Promosi wisata Gunung Kelud sebagaikawasan wisata yang terus berkembang juga menjadiperhatian internasional. Karenanya tak heran jika banyakwisatawan asing berkunjung ke Kelud. Sedangkan untukkontribusi yang masuk ke PAD juga harus sesuai dengananggaran yang dikucurkan ke kawasan gunung berapi yangmasih aktif.

Berkaca pada pengalaman beberapa tahun lalu, jikafasilitas yang dibangun sangat memadai dengan anggaranyang tidak sedikit. Tiba-tiba rusak parah dan hancur akibatterjangan erupsi yang menutup sebagian tanah Jawa.Pemetaan sangat perlu dilakukan sebagai upaya mencegahterjadinya aksi warga yang melakukan demo akibatkurangnya penataan di wilayah Kelud.

Hal ini disampaikan H. Muhaimin Ketua Fraksi PartaiAmanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Kediri. Pihaknyasetuju saja Pemkab Kediri menggelontorkan anggaran dalamjumlah yang sangat besar. Namun agar anggaran tidakmuspro perlu adanya pemikiran dan evaluasi agar anggaransesuai peruntukkanya.

“Kami setuju saja anggaran pembangunan di wilayahGunung Kelud diperbesar. Namun yang perlu dipikirkanperuntukkan anggaran tidak boleh salah sasaran dan imbangdengan kualitas bangunan. Sedangkan faktor lainya adalah

Perlu Pemetaan LagiUntuk Pengembangan Wisata Kelud

bagaimana status kepemilikan Gunung Kelud ini apakah masihada sengketa atau tidak,” jelasnya.

Politisi senior PAN ini mendukung Gunung Keludsebagai kawasan wisata yang terus dikembangkan.Pihaknya sangat ingin pengamanan di wilayah Gunung Keludperlu dilakuka setiap waktu dan tidak setiap liburan saja.Utamanya Posko Kesehatan dan fasilitas lainya sebagaibentuk kenyamanan pada pengunjung.

“Faktor pengaman bagi pengunjung sangat perluditambah dan petugas harus memantau situasi dan kondisidiberbagai jalur di wilayah Gunung Kelud,” katanya. (bak)

Sebagai upaya mengurangi resiko dalam pengembangan wisata Gunung Kelud pascaerupsi. Diperlukanya pemetaan ulang lokasi wilayah mana yang aman untukpembangunan secara fisik mempercantik Gunung Kelud.Karena karakter Gunung Keludsalah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia.

H. MUHAIMINKetua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN)DPRD Kabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 24

SETWAN - Pemerintah Daerah harus pintar dalammenata wilayahnya yang memiliki 26 kecamatan. Termasukarea Gunung Kelud, yang notabene juga berbatasan dengankabupaten lain.

Saat ini memang, langkah Pemerintah Daerah KabupatenKediri untuk menjadikan Gunung Kelud sebagai destinasiwisata cukup membanggakan. Akan tetapi, hal itu tidakbegitu saja berhenti tanpa diimbangi dengan tujuan tatawilayah yang sebenarnya. Dengan kata lain, jangan sampaitujuan tata wilayah yang sudah dirumuskan sedemikianrupa, terganjal atau bahkan kurang maksimal dengan adanyaGunung Kelud.

Totok Minto Leksono, Ketua Fraksi Gerindra DPRDKabupaten Kediri mengatakan, perlunya bagi pemerintahuntuk berpikir cerdas adalah agar pelaksanaanpembangunan di Kabupaten Kediri tertata dengan rapi. Salahsatunya juga dengan melibatkan unsur-unsur serta modalyang dimiliki, termasuk Gunung Kelud.

“Tata Ruang Wilayah justru bisa terbantu dan maksimaljika Gunung Kelud ikut dilibatkan. Destinasi wisatanya, serta

Tinjauan Wisata Kelud dalamPengembangan Tata Ruang Wilayah

cakupan wilayahnya sebenarnya mampu untuk menjadikanKabupaten Kediri menjadi kota yang indah yang tertata rapi.Tapi syaratnya, pemerintah harus cerdas,” ujarnya.

Cerdas disini, kata Totok, yakni bagaimana Pemdamensinergikan potensi-potensi yang ada dengan tujuanmenata ruang wilayahnya. “Bukan hanya melaksanakanprogram yang ada, dan seadanya saja,” tegasnya.

Menata wilayah memang tidak semudah membalikkantelapak tangan. Terlebih dengan kondisi Vulkanologi GunungKelud yang tergolong sebagai gunung berapi paling seringmeletus. Tercatat, Gunung Kelud memiliki rentan meletusyang relatif pendek. Yakni antara 9 sampai 25 tahun.Menata wilayah yang demikian, kata Totok, memang akansulit. Mengingat pemerintah daerah bakal dipastikan seringmenata ulang kawasan tersebut.

Meski demikian, wilayah dengan potensi luar biasaseperti Gunung Kelud haruslah menjadi prioritas. Pasalnyajika dikelola dengan cerdas dan benar, bukan tidak mungkintata wilayah Gunung Kelud akan menjadi salah satu pusattata kelola wilayah di Kabupaten Kediri. (tim)

Gunung Kelud yang merupakan salahsatu aset terpenting milik KabupatenKediri sebenarnya bisa ikut berperan

dalam perwujudan tata ruangwilayah. Areanya yang sangat luas,

menjadikan gunung berapi tersebutbisa dengan mudah tereksplorasidan tertata dengan apik mengikuti

rencana tata ruang yang ada.

TOTOK MINTO LEKSONO Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 27

SETWAN - Ketimpangan pembangunan kawasan wisatayang selama ini terjadi memicu dampak tidak meratanyapembangunan ekonomi di beberapa wilayah. Sebut sajawilayah pinggir atau perbatasan yang sangat jarangterjangkau oleh mata atau telinga pemerintah daerah. Padahaljustru di wilayah-wilayah tersebut muncul banyak potensiyang sebenarnya sangat dicari oleh masyarkat, sertamenjadi potensi yang luar biasa.

Drs. Sigit Sosiawan, SE Ketua Fraksi Golkar DPRDKabupaten Kediri menilai, perlu ada keadilan dalam upayapembangunan kawasan wisata di Kabupaten Kediri.Tujuannya adalah, selain peningkatan potensi wisata yangada, petumbuhan perekonomian masyarakat juga akanterdorong secara menyeluruh.

Di beberapa kawasan wisata yang saat ini berkembangdan terus mendapat sorotan dari pemerintah daerahcontohnya. Pertumbuhan perekonomian masyarakatnya bolehdikatakan berkembang dan stabil. Namun, jika dibandingdengan wilayah yang juga memiliki potensi wisata tetapi tidakmendapat sokongan maksimal dari masyarakat, pertumbuhanekonominya sering kali macet dan bahkan mengalamikemunduran bertahap.

“Di daerah-daerah yang sekarang potensi wisatanyabenar-benar digarap oleh pemerintah, masyarakatnya pastiikut terdorong perekonomiannya. Berbanding terbalik dengandaerah yang masih setengah-setengah. Masyarakatnya

Perlunya Keadilan PembangunanKawasan Wisata untuk PemerataanEkonomi MasyarakatPembangunan kawasan wisata secara menyeluruh menjadi pekerjaan rumah Pemerintah DaerahKabupaten Kediri yang sampai saat ini masih belum sepenuhnya terselesaikan. Ketimpanganpembangunan di beberapa sektor wisata kerap berimbas pada kurang meratanya pertumbuhanekonomi di suatu wilayah tersebut. Padahal, jika dilihat dari kuantitas wisatanya, Kabupaten Kedirimemiliki banyak potensi untuk menumbuh kembangkan perekonomian masyarakatnya secara merata.

Drs. SIGIT SOSIAWAN, SEKetua Fraksi GolkarDPRD Kabupaten Kediri

cenderung biasa-biasa saja, dan tidak bisa berkembang,”ujarnya.

Sigit menilai, pembangunan sektor pariwisata diKabupaten Kediri memang tetap harus melalui beberapamekanisme serta pertimbangan. Termasuk salah satunyaadalah pertimbangan prioritas. Meski demikian, jikapemerintah daerah benar-benar fokus membangun sektorwisata, tentu pemerataan pembangunan tersebut juga pastibisa terpenuhi. “Faktor prioritas memang harus tetapdiutamakan. Melihat berbagai kondisi dan melalui tahap-tahapmusyawarah yang alot. Namun demikian, seharusnya tetapsaja wilayah-wilayah lain (yang tidak masuk dalam skalaprioritas,red) diberikan perhatian yang cukup,” tegasnya.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yangsetiap tahun bertambah, menjadi salah satu referensi bagipemerintah daerah untuk menyisihkan anggarannya untukpemerataan wilayah-wilayah lain.

Dicontohkan sigit, jika anggaran tahun ini di suatu objekwisata diprioritaskan, tahun berikutnya harusnya wilayahlain bisa mendapatkank ucurandana. Namun tetap kembalimemprioritaskan wilayah sebelumnya.

Lebih lanjut dikatakan, tujuan dibangunnya ataudikembangkannya sektor wisata di Kabupaten Kediri tidak

lain adalah untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.Jika sudah bisa dilaksanakan, tentunya akan berimbaskembali pada meningkatnya perekonomian masyarakat diKabupaten Kediri secara menyeluruh. “Pengaruhnya pastiakan merata dan dirasakan oleh seluruh warga diKabupaten Kediri,” tukasnya.

DPRD dalam beberapa kesempatan kerap menemukankeluhan yang sama dari masyarakat, terkait perhatianpemerintah daerah yang dinilai kurangadil. Dalam hal inimasyarakat memang tidak bisa disalahkan, baik soal adanyaunsur skala prioritas ataupun pertimbangan lain. Namun,bisa saja masyarakat diberikan perhatian yang akhirnyamemberikan harapan kepada mereka untuk ikut sertamengembangkan potensi di wilayahnya.

“Masyarakat tentu tidak bisa disalahkan jikamenginginkan perhatian dari pemerintah. Karena memangkewajiban pemerintah memperhatikan rakyatnya,” ujarnya.

Peran serta masyarakat yang sebenarnya inginmemaksimalkan diri membantu peningkatan potensi wisata diKabupaten Kediri seharusnya juga bisa mendapatdukungansebanyak-banyaknya dari pemerintah. Pasalnyatanpa peran serta tersebut, sulit untuk untuk benar-benarmewujudkan pembangunan. (tim)

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 28

27SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017

Kesenjangan Pembangunan KawasanWisata di Kabupaten Kediri

Kabupaten Kediri dengan jumlah kecamatan terbanyak se-Jawa Timur memiliki banyaksekali potensi. Salah satunya di sector pariwisatanya. Didukung dengan kondisi geografisyang memadai, serta keistimewaan Gunung Kelud-nya, Kabupaten Kediri merupakanwilayah dengan berjuta kesempatan berkembang. Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah (APBD) yang setiap tahun bertambah, serta daya intelektual masyarakat yangjuga ikut naik, menjadikan Kabupaten Kediri terus berkembang. Hal itu dipastikan jugaakan berdampak pada tingkat kemajuan perekonomian di masyarakatnya.

“SUWAN - Berbagai potensi luar biasa tersebut, perlu untuk terus diberdayakan. Baik

secara proporsional, maupun segi prioritas. Meski demikian, pemerataan pembangunandan pengembangan wilayah, tetap harus dikedepankan. Tujuannya adalah, memaksimalkansemua potensi yang ada, dan tidak menjadikannya objek semata.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kediri menilai, di beberapasektor pembangunan, masih ada ketimpangan. Salah satunya dalam pengembangankawasan wisata di Kabupaten Kediri. Beragam potensi serta objek yang ada, kerap tidak

sama rata pembangunannya. Ada yang sengaja digelontorkan miliaranrupiah, namun objek lainnya justru tidak tersentuh.

Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD KabupatenKediri, Antox Prapungkajaya menyebut, salah satunya pada

objek wisata Simpang Lima Gumul (SLG). Meski diyakinibahwa objek tersebut menjadi acuan di Kabupaten

Kediri, bukan berarti wisata-wisata lain menjaditerbengkalai.

“Pemerintah jangan hanya fokusatau cenderung pada satu objek saja.Kabupaten Kediri itu punya banyak

potensi. Jika bisa disama ratakan, kenapatidak?,” katanya.

ANTOX PRAPUNGKAJAYAKetua Fraksi Partai Nasional DemokratDPRD Kabupaten Kediri,

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 30

Selama ini, kata Antox, pemerintah sepertinyasudah cukup disibukkan dengan salag satu objek.Padahal di sisi lain, masyarakat berharap adapeningkatan potensi di wilayahnya masing-masing.

Yang terjadi sekarang, beberapa objek wisatayang belum maksimal pemanfaatannya, justru lebihdiperhatikan oleh masyarakat sekitar. Meski padahakekatnya, perhatian maksimal tersebut tidak akanpernah cukup jika tanpa adanya campur tanganpemerintah.

“Masyarakat yang selama ini berusaha agarobjek wisata di Kabupaten Kediri bisa terusberkembang, memiliki kendala. Salah satunya aturan-aturan. Jika tidak ada campur tangan pemerintah,pada akhirnya kepedulian masyarakat itupun jugaakan sia-sia. Bahkan, mereka (masyarakat,red) bisajadi berhadapan dengan hokum,” tukasnya.

Perhatian-perhatian seperti itulah yangsebenarnya diharapkan oleh masyarakat. Dariproses pendekatan yang selama ini ditemui anggotadewan di lapangan, sering kali masyarkat mengeluhtentang perhatian pemerintah yang dirasa masihminim.

“Selama ini yang sering ditemui di lapangan olehpara anggota dewan adalah keluhan tentangperhatian pemerintah. Entah memang pemerintahsengaja atau kurang terstruktur pengelolaannya,”tegas Antox.

Antox menyebut, kesenjangan pembangunankawasan wisata di Kabupaten Kediri memang tampakjelas. Wilayah Kabupaten Kediri yang begitu luas,ternyata hanya beberapa saja yang kemudian dikenaloleh masyarakat. Tidak sedikit bahkan, ter-eksplorasi-nya objek wisata tersebut akhirnyaberkat peran serta masyarakat sendiri. Namunsayang, meski demikian hal itu tidak diimbangi dengantindaklanjut oleh pihak terkait.

“Saya berharap, objek wisata yang masihsangat banyak berada di sudut-sudut wilayahKabupaten Kediri benar-benar bisa dikembangkansecara maksimal. Tidak sendiri, namun bersama-sama dengan masyarakat, pengelolaan tersebut tentuakan dengan mudah bisa diwujudkan,” terangnya.(tim)

SUARA DEWAN Edisi 14 / III / 2016 31

SUWAN - Tak heran jika kawasan Gunung Kelud semakinmengundang perhatian dunia melalui berbagai event lokal daninternasional. Saat ini Pemkab Kediri memang mengembangkankawasan ini sebagai kawasan wisata yang kedepanyadiperhitungkan di dunia internasional.

Bisa jadi pula ada investor yang melirik dengan membangunfasilitas mewah dan eksotis di Gunung Kelud. Namunpembangunan harus juga memperhitungkan kawasan Gunungberapi yang masih aktif ini. Masyarakat juga terus aktif dilibatkandalam aktivitas kebudayaan dan pembangunan wisata di Kelud.

“Memang resiko dari gunung yang masih aktif ini banyak.Misalkan nantinya jika nantinya pada saat Kelud meletus lagi pastiberbagai sektor juga merugi.Dampak erupsi Kelud memangmasih menjadi ancaman saat ini. Karenanya pembangunandiperlukan perlu dipertimbangkan di lokasi yang aman bencana,”jelas Yakup, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Kediri.

Perbaikan infrastruktur kawasan Gunung Kelud terusdilakukan sebagai upaya memberikan yang terbaik bagi kawasanwisata yang terus berkembang. Agar pembangunan nantinyatidak sia-sia hendaknya berbagai sektor pembangunan perlupertimbangan matang.

“Saya sependapat jika investor ada yang masuk namunsetidaknya dari investasi yang ditanamkan di kawasan GunungKelud juga berdampak pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah(PAD) Kabupaten Kediri. Hal ini tentunya bisa mendongkrak

pembangunan wisata lainya di Kabupaten Kediri,” jelasnya.Yakub mengakui anggaran untuk perbaikan pengembangan

wisata Gunung Kelud besar. Namun kawasan wisata lainya jugapatut dipertimbangangkan.Dengan maksudkawasan wisata di Kabupaten Kediribisa sama-sama menarikwisatawan dari berbagaidaerah di Indonesia ataupunmanca negara (tim)

INVESTOR.... PERLU..!!Namun Harus DipertimbangkanINVESTOR.... PERLU..!!Namun Harus Dipertimbangkan

YAKUPKetua Fraksi DemokratDPRD Kabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 32

SUWAN - Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomiyang bertumpu pada industri kreatif . Karenanya, ekonomikreatif juga berfokus pada penciptaan barang dan jasadengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitassebagai kekayaan intelektual untuk bersaing dan meraihkeunggulan dalam kancah ekonomi global. Di tengah situasiglobal dimana sumberdaya alam kian terbatas, kegiatanekonomi kreatif yang bertumpu padasumberdaya intelektual kian naikpamor menggantikan ekonomiindustri yang sangatbergantung pada komoditasdan sumberdaya alam. Jikasumberdaya alam suatuwaktu akan habis dieksploitasi, sebaliknya kekayaanintelektual justru selalu terbarukan dan tiada habisnya.Kondisi inilah yang mendorong kegiatan ekonomi kreatifmendapat perhatian khusus sekaligus tumbuh pesat dimancanegara.

TREN GLOBALData PBB tahun 2013 menunjukkan 50% dari belanja

konsumen di Negara G7 adalah belanja untuk produk-produkhasil industri kreatif. Sementara di Indonesia, industri kreatifnasional di tahun 2014 mengalami pertumbuhan 8,17%, jauhlebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional

Pengembangan pariwisata yang berdasarkan industri kreatif, menjadi menarik kemudian untukmelihat seperti apa sebetulnya hubungan di antara pariwisata dan ekonomi kreatif. Pertama, marikita lihat apa yang dimaksud dengan ekonomi kreatif. Mengacu pada definisi dari UK DCMS TaskForce (1998), industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatankreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapanganpekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut (PokjaIndonesia Design Power Depdag, 2008).

yang 5,03%. Pertumbuhan yang sangat menjanjikan inisejalan dengan pertumbuhan industri pariwisata dunia.Industri pariwisata terbukti tetap tumbuh di atas rata-rataperumbuhan industri lain, bahkan ketika diterpa gelombangkrisis sekalipun. Jelas kiranya bahwa pariwisata danindustri kreatif memang menunjukkan tren peran dankontribusi positif di masa mendatang.

Selain memberikan dampakekonomi yang positif,industri kreatif jugamendorong penciptaan

lapangan kerja dan lapanganusaha baru. Di sisi lain, industri

kreatif juga dapat berperan dalammeningkatkan citra dan identitas bangsa melalui kualitas dankekayaan produk kreatif yang dihasilkannya, menciptakanlandasan karakter budya lokal yang kuat, meningkatkankapasitas sumberdaya insani Indonesia, serta ramahlingkungan. Lalu, sektor apa sajakah yang menjadi bagiandari industri kreatif?

Studi pemetaan industri kreatif yang dilakukanDepartemen Perdagangan RI pada 2007 mencantumkan 14subsektor dari industri berbasis kreativitas ini. Yaituperiklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain,fesyen, video-film dan fotografi, permainan interaktif, musik,seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan dan

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,MEMANG BERJODOH..?

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 33

piranti lunak komputer, televisi dan radio, serta kegiatanriset dan pengembangan. Terlihat bahwa sektor-sektorindustri kreatif cukup banyak dan selama ini memang telahmenujukkan kegairahan yang luar biasa di kancah nasional.Beberapa diantaranya juga memiliki singgungan yang eratdengan industri pariwisata, seperti kerajinan, senipertunjukan, musik, barang seni, fesyen dan arsitektur.

KOMPONEN INTI PARIWISATATerkenal akan pesona alam dan kekayaan budayanya,

Indonesia merupakan salah satu pemain penting di industripariwisata global. Namun harus diakui, potensi besar yangkita miliki tersebut belum berbanding lurus denganbanyaknya wisatawawan asing yang memilih untukberkunjung ke Indonesia.

Banyak faktor penyebabnya memang yang perlu ditelaahsatu-persatu secara cermat untuk memperbaiki pencapaiannasional di bidang wisata. Secara sederhana, pengembanganpariwisata selalu bertumpu pada sedikitnya 3 komponen intiwisata, yaitu 3A : Atraksi (daya tarik), Aksesibilitas(meliputi sistem transportasi, bandara, kendaraan umum dll)serta Amenities (akomodasi, restoran, travel agent danlayanan pendukung lainnya).

Berbagai studi wisata menunjukkan bahwa daya tarikalam dan budaya merupakan alasan utama dalam setiappemilihan destinasi wisata. Kita patut bersyukur bahwaIndonesia dilimpahi oleh pesona alam dan kekayaan budayayang amat beragam, menjadikan kita memiliki competitiveadvantage yang tiada duanya pada komponen atraksi ini.Terlebih, hasil industri kreatif seperti kerajinan,

cenderamata, seni pertunjukan, musik dan film mampumemberi nilai tambah pada komponen daya tarik wisata ini.

Berikutnya hasil kreasi kuliner local dan keelokanarsitektur hotel juga mampu mempercantik komponenAmmenities. Namun pada komponen Aksesibilitas, perananindustri kreatif boleh dikata sangat minimal. Komponen inimembutuhkan lebih banyak pembenahan dari sisiinfrastruktur, system transportasi umum serta layananimigrasi. Ini menunjukkan bahwa pariwisata tidak semataterdiri dari industri kreatif saja, bahwa pariwisata sejatinyalebih luas dari sekedar industri kreatif. Lalu apakahpenggabungan pariwisata dan ekonomi kreatif menjadikurang relevan?

Melihat peran nyata ekonomi kreatif yang mampumemberi nilai tambah pada daya tarik dan daya saingpariwisata Indonesia, penggabungan kedua sector ini dapatdipahami. Terlebih, pertumbuhan industri kreatif positif dibidang pariwisata diyakini dapat menjadi stimulant bagipertumbuhan subsektor industri kreatif lainnya, menciptakanhubungan simbosis mutualisme diantara keduanya. Namunsekali lagi dingatkan bahwa simbosis tersebut tetap tidakdapat mengabaikan perlunya perbaikan dan pembenahanpada dua komponen inti lainnya yaitu Ammenities danAksesibilitas.

Bersatunya pariwisata dan ekonomi kreatif dalam satukementerian yang ditangani oleh duet menteri dan wakilmenteri yang kompeten di bidangnya rasanya menjadilangkah awal yang sangat menjanjikan bagi perkembanganpariwisata Indonesia. Dan harapannya, hasil nyata bisasegera terlihat dalam 3 tahun mendatang. Semoga…(*Kcm)

34SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017

SUWAN - Komisi A DPRD Kabupaten Kediri berharap,Pemerintah Daerah sebagai pemangku kebijakan bisamemberikan aturan-aturan yang jelas terkait pengelolaansumberdaya alam di Kabupaten Kediri. Pasalnya jika tidakdidukung dengan aturan-aturan tersebut, proses pengelolaan danpengembangan sumberdaya alam di lapangan bisa sajaterkendala dan akhirnya terhenti.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Kediri, Edy Suprapto, S.TP.mengatakan, setiap aturan memiliki kesamaan mulai dari yangpaling atas hingga dalam praktiknya di lapangan. PemerintahDaerah harus jeli memperhatikan setiap detil aturan yang ada.Kemudian dijabarkan dan disesuaikan dengan kondisi daerahnyamasing-masing. “Aturan-aturannya harus jelas. Tetapi jugaharus tetap mengacu kepada aturan yang ada. Intinya adalah,bagaimana aturan tersebut bisa mendukung kinerja di lapanganlebih baik lagi,” ujarnya.

Sering kali, kata Edy, aturan yang belum benar-benar jelasmenghambat pengoptimalan pemanfaatan sumberdaya alam.Hasilnya, jika terus menerus dibiarkan, upaya untuk menjadikansumberdaya alam yang sebagai destinasi wisata itupun hanyaakan terhenti dan sia-sia.

Kabupaten Kediri yang kaya dengan sumberdaya alamnya,kerap dianggap kurang maksimal dalam memanfaatkanpotensinya. Padahal selama ini, niat untuk memaksimalkansumberdaya alam, baik oleh pemerintah atau masyarakat sudahmulai terbentuk. “Semangat masyarakat untuk menjadikansumberdaya alam di Kabupaten Kediri terus meningkat sudahada. Tinggal dukungannya, baik oleh pemerintah daerah melaluiaturan-aturan yang jelas,” tukasnya.

Edy menegaskan, pengoptimalan sumberdaya alam diKabupaten Kediri tidak akan pernah lepas dari peran serta

Pengelolaan Sumberdaya Alam sebagai Destinasi WisataPerlu Penegakan Aturan Yang Jelas

masyarakat sekitar. Adanya aturan yang jelas tentangpengelolaan sumberdaya alam itu, nantinya bisa menjadi acuanmasyarakat untuk bisa ikut berperan serta. “Masyarakat harusdiberikan pemahaman yang jelas tentang aturan-aturan. Jikasudah demikian, peran serta masyarkat pasti akan memberikankontribusi besar dalam pengembangan sumberdaya alam itu,”katanya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KabupatenKediri, kata Edi, sebagai lembaga kontrol kebijakan pemerintahdaerah serta sebagai wakil dari masyarakat, memiliki peranpenting untuk bisa mensinergikan tujuan tersebut. Selain untukpeningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui modalsumberdaya alam, kesejahteraan masyarakat pun juga akanterpenuhi.

Tidak dipungkiri, pengelolaan Sumberdaya Alam (SDA) yang selama ini dimiliki oleh Kabupaten Kedirimasih kurang maksimal. Pemerintah dan masyarakat yang seharusnya memiliki kesamaan tujuan, yaknimeningkatkan potensi wisata sebagai salah satu destinasi terbaik Kabupaten Kediri kerap dihadangdengan aturan-aturan yang kabur dan tidak jelas.

EDY SUPRAPTO, S.TP.Ketua Komisi A DPRDKabupaten Kediri,

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 35

Edy Suprapto, dari Fraksi Gerindra ini mengatakan, setelahadanya aturan yang jelas, yang paling penting untukditindaklanjuti selanjutnya adalah pelaksaan dan penegakanaturan-aturan itu. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat,atau instansi terkait harus saling melakukan kontrol atas aturanyang telah ditetapkan bersama.

Penegakan aturan itu, peran utamanya ada padapemerintah. Baik Pemerintah Daerah setempat, atau instansipenegak hukum lainnya. Masyarakat yang sebelumnya tidakbegitu memahami aturan-aturan yang ada, terlebih dahulu harusmendapatkan edukasi atau pengajaaran yang bertahap. “Perluada sosialisasi, pendampingan, dan lainnya,” kata Edy.

Jika sudah demikian, Edy pun optimis pengelolaansumberdaya alam di Kabupaten Kediri sebagai destinasi wisataakan dapat dengan mudah dilaksanakan.

Dewan menilai, selama ini aturan-aturan khususnya terkaitpengelolaan sumberdaya alam memang belum sepenuhnyaberjalan. Baik sejak awal dibuatnya aturan tersebut, hinggapelaksanaannya di lapangan.

“Saya pribadi yakin, jika semua aturan benar-benarditegakkan, tujuan untuk menjadikan potensi sumberdaya alam diKabupaten Kediri sebagai destinasi wisata akan bisa tercapai.Kabupaten Kediri akan menjadi lebih baik dan terus lebih baik,”pungkasnya. (tim)

SUWAN - Keterlibatan masyarakat wilayah Gunung Keludperlu didorong untuk mendapatkan penghasilan tambahan.Sehingasecara langsung ada peningkatan secara ekonomi bagi wargasekitar Gunung Kelud. Pemkab Kediri juga perlu memberikanapresiasi terhadap warga dan member peluang menjual hasil

produk lokal mereka.Hal ini disampaikan oleh Sudarmika Ketua

Komisi B DPRD Kabupaten Kediri. Mikamengatakan pihaknya melihat pemberdayaan

Dewan Minta Dilibatkannya Warga Sekitar Kelud

masyarakat terkait pengembangan wisata Gunung Kelud harusdidorong dengan memberikan lokasi untuk menjual potensi yangdimiliki. “Adanya pasar buah seperti buah Nanas lokal dannanas madu dengan harga terjangkau ini bisa memberikan nilaitambah bagi masyarakat. Hendaknya hal ini terus diberikesempatan berjualan dengan pembinaan secara intensif.Termasuk penjualan lokasi kuliner,cindera mata dan warga yangmenjual jasa dengan ojek yang bertanda khusus,” jelasnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN ) Kabupaten Kediri iniberharap kedepanya keterlibatan masyarakat di sekitar GunungKelud tetap dipertahankan. Jangan sampai warga sekitar Keludyang lokasinya sering dijadikan jujukan wisatawan berbagaidaerah hanya sebagai sebagai penonton.

“Lokasi kios yang masih kosong hendaknya juga perludifungsikan.Apakah untuk lokasi penjualan soufenir atau kulinerharus dikemas menarik agar kawasan wisata Gunung Keludmemiliki citra positif di mata wisatawan dari berbagai daerah diIndonesia dan dunia,” jelasnya.

Pria bertubuh jangkung ini menambahkan, perlu terus adaevaluasi dan pembenahan yang berkelanjutan di wilayah wisataGunung Kelud. Utamanya pemberdayaan untuk ekonomimasyarakat di Kelud yang selama ini proses pengembanganyaberkelanjutan. (tim)

Pembangunan kawasan wisata Gunung Kelud saat ini yang terus dilakukan Pemkab Kediri harus bisadinikmati oleh warga sekitar Gunung Kelud. Masyarakat sekitar harus dilibatkan dalam berbagai eventlokal ataupun nasional yang digelar di wilayah Gunung Kelud.

SUDARMIKAKetua Komisi B DPRD Kabupaten Kediri

SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017 36

SUWAN - Perlunya kondisi infrastruktur jalan mendapatkanperhatian lebih karena saat ini Gunung Kelud salah satu destinasiwisata yang dikembangkan Kabupaten Kediri. Tidak heran jikaanggaran cukup besar untuk pengembangan Gunung Kelud.Terkait kondisi jalan dan penataan kawasan penyangga wisataKelud menjadi perhatian Komisi C DPRD Kabupaten Kediri. KomisiC menilai, perbaikan infrastruktur di kantong-kantog parkir jugadiprioritaskan.

Adanya beberapa kios yang menjadi sasaran vandalismepatut dicermati pula karena hal ini merusak citra pengembangankelud sebagai kawasan tujuan wisata terfavorit. Peruntukkananggaran untuk sarana dan prasarana jalan hendaknya harussesuai karena selama ini anggaran untuk pengembangan GunungKelud cukup besar. Yang utama infrastrukur jalan harus benar-benar bagus dan tidak ada yang kurang.

Assabiq Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Kedirimeminta Pemkab Kediri melalui OPD terkait untukmemperhatikan sarana prasarana jalan rusak harus segeradiperbaiki. Dimaksudkan dengan perbaikan menujuKelud,wisatawan lokal dan mancanegara tidak mengeluh terkaitkondisi jalan rusak dan bergelombang di wilayah jalur wisatapegunungan ini. Fasilitas lainya seperti di dalam Gedung Teateryang bocor perlu pembenahan.

“Memang kami mendapatkan banyak laporan darimasyarakat terkait hal ini. Sehingga kami menghimbau kepada

Infrastruktur Harus Bagus

Pemkab Kediri segera berbenah ketika ada yang kurang diwilayah wisata ini. Penginapan yang ada di rumah warga agartetap mendapatkan pendampingan dari petugas terkait untukmenyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada di sekitarKelud. Wisatawan yang ingin menginap di penginapan di rumahwarga di Desa Sugihwaras perlu mendapatkan perhatian danpelayanan yang memadai,” jelasnya.

Assabiq menambahkan, seyogyanya dengan adanya banyakfasilitas yang ada di Kelud, seperti taman bunga,resto,hamok,wisata berkuda, flying fox harus ada petugas yangmengawasi. Ini demi keamanan dan kenyamanan bagiwisatawan yang berkunjung ke Gunung Kelud. Terlebih denganadanya mobil pengantar wisatawan juga perlu adanya petugasyang mampu dibidang otomotif sekaligus pemandu wisatawan.Keamanan bagi wisatawan mutlak diutamakan.

Sementara Drs. Gembong Prayitno MM Plt Kepala DinasKebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar ) Kabupaten Kedirimengatakan, peningkatan keamanan,kesehatan dan kenyamananterus dilakukan. “Pengembangan kawasan wisata Kelud tentusudah terprogram dengan baik. Malahan untuk kios yang terlihatada tulisan jorok dan kotor akan dihapus. Sementara untukpelaku yang terlibat vandalisme, kami berkoordinasi denganpolisi untuk menangkap pelakunya. Karena hal ini sudah merusakcitra kawasan wisata Gunung Kelud yang saat ini berkembang,”ujarnya. (tim)

Banyaknya jalan rusak dan bergelombang di kawasan menuju Gunung Kelud tidak bisa dihindarikarena adanya truk besar-besar yang mengangkut pasir ke luar wilayah Ngancar. Karenanya jalanrusak dan bergelombang tersebut perlu ada pembenahan secara rutin,mengingat kondisi tanahyang labil juga memudahkan jalan gampang sekali rusak. Hendaknya jalur jalan di wilayah Desa/Kecamatan Wates dan Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar perlu perbaikan.

37SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017

SUWAN - Satu hal yang perlu dipikirkan adalah perlunyapembangunan di kawasan ini adanya hall atau gedung serba gunayang besar untuk menampung pengungsi jika Gunung Kelud batuklagi. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengungsi menyebar kewilayah lainya dan warga tidak perlu jauh-jauh mengungsi.

Pembangunan di kawasan Gunung Kelud yang dieksplrorasitotal ini perlu dipikirkan juga adanya keseimbangan alam. Jangansampai pembangunan yang digarap secara total mengganggueksistensi lingkungan yang ada. Sehingga eksplorasi yangdilakukan di Kelud tetap memperhatikan kearifan lokal dan budayasetempat.

Hal ini disampaikan Taufik Chafifudin anggota Komisi D DPRDKabupaten Kediri. Lebih jauh Taufik menjelaskan, pihaknyamengapresiasai langkah Pemkab Kediri menggelontorkananggaran besar untuk wilayah Gunung Kelud. Pengunjung yangmembludak dan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)naik berlipat juga perlu diapresiasi serius.

“Namun upaya pembangunan di kawasan gunung berapi inijuga perlu memperhatikan keseimbangan lingkungan. Ekplorasiterhadap lingkungan jangan sampai merusak lingkungan. Nantinyaperlu pemikiran juga kalau gunung meletus lagi sarana danprasarana kembali rusak. Hal ini juga terjadi seperti pada GunungKelud sebelumnya,” katanya.

Perlu Ada Gedung Serba GunaUntuk Menampung Warga Lereng Kelud

Pembangunan di kawasanGunung Kelud pasca erupsitiga tahun lalu mengalamipeningkatan pesat.Anggaran milyaran rupiahdigelontorkan untukkawasan wisata di gunungyang masih aktif ini. Meskibegitu juga harus dipikirkanPemkab Kediri padaperiode tertentu jika GunungKelud meletus lagi.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KabupatenKediri menegaskan, potensi lahan perkebunan dan pertaniansangat potensial berkembang dilahan yang subur seperti di Keludini. Perkembangan pertanian dan perkebunan yang tumbuh pesatsangat perlu keterlibatan warga.

“Tentunya hal ini berdampak pada peningkatan ekonomiwarga lokal. Namun untuk penjualan hasil tanamanseperti buah ataupun produkkuliner perlu pembinaandan pendampingandari dinas terkait diPemkab Kedrimendalam. Dimaksudkanagar petani bertambahwawasan dan peningkatankualitas SDM dalam bidangpertanian danperkebunan,”jelasnya. (tim)

TAUFIK CHAVIFUDIN, SE. MM.

Warga Sekitar Gunung Kelud di tempat pengungsian 3 Tahun silam

38SUARA DEWAN Edisi 15 / III / 2017

Bupati Kukuhkan SATGAS SABER PUNGLIKabupaten Kediri

SETWAN – Bertempat di Pendopo Kabupaten Kediri,Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, mengukuhkan tim SatuanTugas Sapu Bersih Pungutan Liar (SATGAS SABER PUNGLI)Kabupaten Kediri. Dalam pengukuhan Satgas Saber PungliKemarin dihadiri oleh Kapolres Kediri AKBP Sumaryono, S.I.K.,MH.,Kepala Kejaksaan Kabupaten KediriPipuk Firman Riyadi, SH.MH., Polres Kediri Kota, Kodim 0809 Kediri, Sub Denpom V/2-2 Kediri dan seluruh pimpinan OPD dilingkup Pemkab Kediri.

Saber Pungli1Bupati Kediri berharap Satgas Saber Punglibisa menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya, bekerjadengan semangat, penuh dengan inovasi, disiplin serta taatkepada peraturan perundang – undangan yang ada. “Mudah-mudahan dengan pengukuhan ini SATGAS SABER PUNGLI segeramerapatkan barisan, merumuskan strategi serta bekerjasamabahu-membahu untuk mewujudkan Kabupaten Kediri bebas daripungutan liar, yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakatKabupaten Kediri dapat segera terwujud. Saya yakin tim ini bisamembuahkan hasil sesuai yang diharapkan, ” imbuh Haryanti.

Perlu diketahui, Pembentukan tim ini berdasarkan SK BupatiKediri nomor : 188.45 / 275 / 418.08 / 2017 TentangPembentukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar diKabupaten Kediri. Tim Saber Pungli memiliki tugas antara lain

melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan dan instansiterkait, melakukan sosialisasi dalam rangka mengantisipasiterjadinya pungutan liar di lingkungan kerja PemerintahKabupaten Kediri. Juga menindaklanjuti segala laporan darimasyarakat terkait adanya indikasi pungutan liar, melakukanfasilitasi penyelesaian masalah, melakukan pengawasan danpengendalian dalam upaya pencegahan dan pemberantasanpungutan liar di wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Kediri,melakukan pemeriksaan awal atas pengaduan masyarakat danmenindak tegas terhadap pejabat atau aparatur yang terbuktimelakukan pungutan liar.

Inspektur Kabupaten Kediri Drs. H. Sutrisno, MM selakuWakil Ketua Satgas Saber Pungli mengatakan, pembentukanSatuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar di Kabupaten Kediri inidalam rangka memberantas tindak pidana korupsi dalam bentukpungutan liar yang masih marak terjadi di unit – unit pelayananpublik. Tindakan yang akan dilakukan tim saber pungli bersifatpreventif dan tim ini siap bekerja mulai dari sekarang, tepatsetelah pengukuhan. “Mari kita tegakkan dan laksanakan, sertawujudkan komitmen ini, untuk membuat masyarakat merasaterlayani tanpa merasa terintimidasi oleh perangkatpemerintah,” pungkas Sutrisno. (*/tim)