disminore siska ok
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
1/13
1
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan
mengalami peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi_meluruhnya jaringan
endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh
sperma_peristiwa itu begitu wajar dan alami sehingga dapat dipastikan
bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses itu.
Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami
masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid.
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai
penyakit psikosomatis. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan
pesatnya ilmu pengetahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak
dibahas. Banyak ahli yang telah menyumbangkan pikiran dan
temuannya untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa
menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus
dilakukannya dan ke mana ia harus mengadu. Keadaan itu diperburuk
oleh orang di sekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid
adalah rasa sakit yang wajar yang terlalu dibesar-besarkan dan dibuat-
buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita
yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau
kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa
tahun yang lalu. Sekarang baru diketahui bahwa nyeri haid adalah
kondisi medis yang nyata yang diderita wanita. Banyak metode yang
telah dikembangkan oleh ahli di bidangnya yang bertujuan untuk
mengatasi nyeri haid.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
2/13
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Haid atau menstruasi merupakan perdarahan periodik dan siklik
dari uterus, disertai pelepasan endometrium (menurut Prawirohardjo,
2005)
Secara normal menstruasi berlangsung pada usia 10-19 tahun,
disamping itu proses terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh beberapa
hal diantaranya gizi, penyakit, cara hidup, sosial budaya dan
rangsangan-rangsangan dari luar (Liewellyn & Jones, 1997)
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid
yang lalu dan mulainya haid berikutnya, panjang siklus yang normal atau
dianggap sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya
cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita
yang sama. Rata-rata panjang siklus haid dipengaruhi oleh usia
seseorang. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun
adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari, pada wanita
wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Lamanya haid biasanya antara 3-5 hari,
ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-dikit dan ada yang sampai 7-8
hari. Pada setiap wanita biasanya lama haidnya tetap (Prawirohardjo,
1999).
Pada haid normal lama siklus antara 21-35 hari, lama perdarahan
2-7 hari, perdarahan 20-80 cc per siklus, tidak disertai rasa nyeri, darah
warna merah segar tidak bergumpal serta terjadi ovulasi.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
3/13
3
Dismenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid,
berupa rasa tidak enak diperut bagian bawah dan seringkali diiringi
dengan rasa mual. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan
suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita mudah
pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini
sifatnya subyektif, walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi dan
penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang
patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.
(Prawirohardjo, 1999).
EPIDEMIOLOGI
Disminorea primer mengenai sekitar 50-75% wanita yang masih
menstruasi. Sekitar 10% mengalami disminorea berat sehingga mereka
tidak bisa bekerja. Dismoneria sekunder timbul sebagai respons
terhadap penyakit organik seperti PID, endometriosis, fibroid uteri, danpemakaian IUD.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
4/13
4
ETIOLOGI
Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu
proses penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor atau
kelainan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan
stres atau kecemasan yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab yang
tersering nyeri haid diduga karena terjadinya ketidakseimbangan
hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada
tidaknya kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri
haid dapat dibagi menjadi, dismenore spasmodik dan dismenore
kongestif. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab
yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer
dan dismenore sekunder.
Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi,
dismenore spasmodik dan dismenore kongestif.
Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal
sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak
wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu
sehingga ia tidak dapat mengerjakan apa pun. Ada di antara mereka
yang pingsan, merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-benar
muntah. Kebanyakan penderitanya adalah wanita muda walaupundijumpai pula pada kalangan yang berusia 40 tahun ke atas. Dismenore
spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi
pertama walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hal seperti
itu.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
5/13
5
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-
hari sebelumnya bahwa masa haidnya akan segera tiba. Dia mungkin
akan mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut kembung tidak
menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal
pada paha, merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung,
kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau
muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom
pegal menyiksa yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang
dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan
nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid,
orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
Berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat
diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenore primer dan
dismenore sekunder.
Dismenore primer sering dimulai pada waktu wanita mendapatkan
haid pertama dan sering dibarengi rasa mual, muntah, dan diare. Gadisdan wanita muda dapat diserang nyeri haid primer. Dinamakan
dismenore primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab yang dapat
dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu hilang sesudah wanita itu
melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim
yang agak kecil dari wanita yang belum pernah melahirkan menjadi
penyebabnya, tetapi belum pernah ada bukti dari teori itu.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
6/13
6
Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan yang jelas dinamakan
dismenore sekunder. Nyeri haid yang baru timbul 1 tahun atau lebih
sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan penyebabnya
melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40 tahun ke atas
timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali
baginya untuk memeriksakan diri. Nyeri haid sekunder dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah
dikeluarkan, tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang
diperkirakan sebelumnya.
2. Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan
perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah.
3. Peradangan selaput lendir rahim. Hal itu biasanya hanya terjadi-
dan jarang terjadi-sesudah persalinan atau keguguran.
Peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang
dilalaikan :
Pemakaian spiral
Endometriosis. Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di
tempat lain di dalam ruang panggul
Fibroid atau tumor
Infeksi pelvis.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
7/13
7
FAKTOR RESIKO
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar
2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder
seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa
memperburuk dismenore adalah:
1. rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
2. kurang berolah raga
3. stress psikis atau stress sosial.
MANIFESTASI KLINIS
1. Dismenorea Primer
Usia lebih muda
Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
Sering pada nulipara
Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik
Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari
pertama atau hari kedua haid
Tidak dijumpai keadaan patologi pelvik
Sering memberikan respon terhadap pengobatan
medikamentosa
Pemeriksaan Pelvik normal
Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan dan nyeri
kepala
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
8/13
8
2. Dismenorea Sekunder
Usia lebih tua
Cenderung timbul setelah dua tahun siklus haid teratur
Tidak berhubungan siklus dengan paritas
Nyeri sering terasa terus menerus setiap tahun
Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersama dengan
keluarnya darah
Berhubungan dengan kelainan pelvik
Tidak berhubungan dengan ovulasi
Seringkali memerlukan tindakan operatif
Terdapat kelainan pelvik
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung
bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-
timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selamamenstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2
hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala,
mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi
muntah.
PATOFISIOLOGI
Ada beberapa faktor yang terkait dengan dismenorea primer yaitu
prostaglandin uterine yang tinggi, aktivotas uteri abnormal, dan faktor
emosi/ psikologis. Belum diketahui dengan jelas bagaimana
protaglandin bisa menyebabkan dismenorea tetapi diketahui bahwa
wanita dengan dismenorea mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebihtinggi daripada wanita tanpa dismenorea.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
9/13
9
Dismenorea primer biasanya timbul pada hari pertama atau kedua
dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram dan dirasakan pada
abdomen.
KLASIFIKASI
Dismenorea dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Dismenorea primer muncul pada permulaan menstruasi saat
menarke, dan biasanya tidak terdapat dasar organik untuk nyeri
tersebut, yang diyakini disebabkan oleh aktivitas abnormal saraf
dan otot serviks uterus.
2. Dismenorea sekunder dimulai lebih lambat dan sering kali terkait
dengan penyakit organik yang mendasari (contoh : endometriosis).
DIAGNOSIS
Dibuat dari keluhan-keluhan yang timbul, selalu berhubungan
dengan haid. Pada dugaan adanya endometriosis maupun infeksi kronik
perlu dilakukan laparoskopi diagnostik
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
10/13
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada klien dengan
dismenore adalah :
1. Tes laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap : normal.
Urinalisis : normal
2. Tes diagnostic tambahan
Laparaskopi : penyikapan atas adanya endomeriosi atau
kelainan pelvis yang lain.
PENATALAKSANAAN
Dismenorea primer diatasi dengan inhibitor prostaglandin yang
bisa mengalangi sintesis dan metabolisme prostaglandin. Obat anti-
inflamasi nonsteroid (nonsteroidal anti-inflamatory drugs, NSAID) adalah
obat yang efektif untuk menghambat sintesis prostaglandin. Contoh
obat-obat ini adalah Ibuprofen, Naproxen, dan Ketoprofen. Disminorea
sekunder diatasi dengan memperbaki penyebab organik.
Bagi sebagian besar wanita, obat-obat anti-inflamasi nonsteroid
(NSAID) yang menghambat terbentuknya prostaglandin, misalnya
ibuprofen, dapat secara efektik mengurangi kram; asetaminofen kurang
membantu, karena bekerja dengan mekanisme yang berbeda dengan
obat-obat anti-inflamasi terdahulu. Inhibitor prostaglandin harus
digunakan pada saat tanda awal nyeri muncul atau pada tanda pertama
pengeluaran darah haid. Karena kram akibat haid yang kuat dapat
menyebabkan terjadinya endometris (pertumbuhan jaringan uterus di
luar uterus yang menyebabkan nyeri) keluhan dismenore harus selalu
dianggap serius dan harus dilakukan upaya untuk mengurangi
insidensnya.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
11/13
11
Selain itu penatalaksanaan yang dapat dilakukan menurut Sarwono
(1999), adalah sebagai berikut :
1. Penerangan dan nasihat
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore adalah
gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan
penjelasan dan diskusi mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan
lingkungan penderita. Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau
adanya tabu atau tahayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat-
nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga
mungkin berguna. Kadang-kadang diperlukan psikoterapi.
2. Pemberian obat analgetik
Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesic yang dapat
diberikan sebagai terapi simptomatik. Jika rasa nyerinya berat,
diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada perutbawah untuk mengurangi penderitaan. Obat analgesic yang sering di
berikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin, dan kafein. Obat-
obat paten yang beredar di pasaran ialah antara lain novalgin, ponstan,
acet-aminophen.
3. Terapi hormonalTujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini
bersifat sementara dengan maksud membuktikan bahwa gangguan
benar-benar dismenore primer, atau untuk memungkinkan penderita
melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan.
Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil
kombinasi kontasepsi.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
12/13
12
4. Terapi alternative
Sebagai tambahan pemakaian obat penawar sakit tanpa resep,
ada banyak yang dapat anda lakukan sendiri untuk membantu
mengurangi kram menstruasi, dan dengan sedikit percobaan, anda pasti
dapat menemukan cara untuk membawa kelegaan. Suhu panas
merupakan ramuan tua yaitu dapat dilakukan dengan kompres handuk
panas atau botol air panas pada perut atau punggung bawah. Mandi air
hangat juga bisa membantu.
Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga, yang
tidak hanya mengurangi stress dan orgasme juga dapat membantu
dengan mengurangi tegangan pada otot-otot pelvis sehingga membawa
kekenduran dan rasa nyaman. Beberapa posisi yoga dipercaya dapat
menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan
kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara
perlahan menaikkan punggung anda keatas setinggi-tingginya.
-
7/30/2019 DISMINORE siska ok
13/13
13
BAB III
KESIMPULAN
Dismenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid,
berupa rasa tidak enak diperut bagian bawah dan seringkali diiringi
dengan rasa mual. Disminore diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Disminore primer
2. Disminore sekunder
Dismenorea primer diatasi dengan inhibitor prostaglandin yang
bisa mengalangi sintesis dan metabolisme prostaglandin. Obat anti-
inflamasi nonsteroid (nonsteroidal anti-inflamatory drugs, NSAID) adalah
obat yang efektif untuk menghambat sintesis prostaglandin. Contoh
obat-obat ini adalah Ibuprofen, Naproxen, dan Ketoprofen. Disminorea
sekunder diatasi dengan memperbaki penyebab organik.