diskusi topik

34
DISKUSI TOPIK GANGGUAN SOMATOFORM DAN GANGGUAN CEMAS FOBIA Disusun oleh : Novi septiani (1102010210) Pembimbing: dr. Galianti prihandayani, SpKj

Upload: putriilhamiboer

Post on 16-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Diskusi Topik Gangguan Somatoform dan Gangguan Cemas Fobia

Diskusi TopikGangguan Somatoform dan Gangguan Cemas FobiaDisusun oleh :Novi septiani (1102010210)

Pembimbing:dr. Galianti prihandayani, SpKj

GANGGUAN SOMATOFORM

JENIS JENIS GANGGUAN SOMATOFORMGangguan SomatisasiGangguan KonversiHipokindriasisBody dysmophic disorderGangguan NyeriKategori residual : undifferentiated somatoform, golongan somatoform yang tidak terperinci

PATOFISIOLOGI GANGGUAN SOMATOFORM

GANGGUAN SOMATISASIDEFINISIDitandai oleh banyak gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium.

EPIDEMIOLOGIRasio Perempuan : Laki laki = 5 : 1Onset dari gangguan somatisasi adalah sebelum usia 30 tahun dan berawal mula pada masa remaja

ETIOLOGIFaktor Genetik

Faktor PsikososialFaktor PerilakuFaktor Emosi dan KoknisiContGAMBARAN KLINIKGejala umum yang sering dikeluhkan : Mual, muntah (Bukan Karena Kehamilan), sulit menelan, sakit pada lengan, sakit pada tungkai, nafas pendek (bukan karena olahraga), amnesia, komplikasi kehamilan dan menstruasi.Gejala pseudoneurologik : Gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan lokal, sulit menelan, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi raba, penglihatan kabur, buta, tuli, hilangnya kesadaran bukan karena pingsan.Kriteria Diagnosis Gangguan Somatisasi Menurut DSM-IV-TRA. Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun dan menyebabkan terapi yang dicari atau gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi sosial lain B. Tiap kriteria berikut harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan: 4 gejala nyeri : riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya 4 tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi) 2. dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya 2 gejala gastrointestinal selain dari nyeri (mual, kembung, muntah) 1 gejala seksual : riwayat sekurangnya 1 gejala seksual atau reproduktif selain dari nyeri (misalnya disfungsi ereksi, menstruasi tidak teratur) 1 gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya 1 gejala atau defisit yang mengarah pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gangguan keseimbangan dan koordinasi, paralisis) ContC. Salah satu (1) atau (2):(1) Setelah penelitian yang diperlukan tiap gejala dalam kriteria B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dari suatu zat (misalnya, efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol)(2) Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium.D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan atau pura-pura)

ContTERAPI Dilakukan Psikoterapi

Penanganan gangguan somatisasi sebaiknya dilakukan oleh seorang dokter saja. Pertemuan sebaiknya dilaksanakan dengan reguler yaitu sekali sebulan dan dilakukan secara singkat. Dokter disarankan untuk mendengarkan keluhan somatik sebagai ekspresi emosional dan bukan sebagai keluhan medis.

DIAGNOSIS BANDINGPasien dengan depresi berat, Gangguan anxietas menyeluruh, dan skizofreniaPROGNOSISPrognosa jangka panjang : dubia ad malam karena biasanya di butuhkan terapi jangka panjang.GANGGUAN KONVERSIDEFINISI EPIDEMIOLOGIETIOLOGIGangguan pada fungsi tubuh yang tidak sesuai dengan konsep anatomi dan fisiologi dari system saraf pusat dan tepi DSM-IV-TR memberikan kisaran angka kejadian 11 -500 kasus/100.000 populasiRasio Wanita : Laki laki = 2 :1Awitan dapat terjadi kapanpunFaktor PsikodinamikFaktor BiologisTeori Pembelajaran Cont GAMBARAN KLINIKGambaran yang sering muncul : Paralisis, Buta, MutismeGejala Sensorik : Anestesi dan parastesi terutama ekstremitasGejala gangguan Konversi dapat melibatkan organ sensorik khusus dan menimbulkan ketulian, kebutaan.Gejala dapat bersifat unilateral maupun bilateral.

Gejala motorik : Gerak abnormal, gangguan gaya berjalan, kelemahan dan paralisisMungkin terdapat tremor ritmik kasar, gerakan koreoform, tik dan menghentak hentak.Gangguan motorik yang sering : paralisis dan paresis yang mengenai satu atau seluruh bagian tubuhPseudo-seizures, 1/3 pasien dapat disertai epilepsyDapat terjadi : Tergigit lidahnya, Inkontinensia urin, cedera karena terjatuh

Kriteria Diagnosis menurut DSM-IV-TRSatu atau lebih gejala atau defisit mempengaruhi fungsi sensorik atau motorik volunter yang mendukung kondisi neurologis atau kondisi medis umum lainnya.Faktor psikologis diduga berhubungan dengan timbulnya gejala atau defisit tersebut karena inisiasi atau eksaserbasi gejala atau defisit didahului oleh konflik atau stresor lainnya. Gejala atau defisit bukan akibat kesengajaan atau dibuat-buat.Gejala atau defisit tidak dapat, setelah pemeriksaan yang tepat, dijelaskan sepenuhnya berdasarkan kondisi medik umum, atau sebagai akibat langsung penggunaan zat, atau tingkah laku atau pengalaman sanksi kultural.Gejala atau defisit mengakibatkan distres klinis atau hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya atau memerlukan evaluasi medik.Gejala atau defisit tidka terbatas pada rasa nyeri atau disfungsi seksual, tidak muncul semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan tidak lebih baik dijelaskan pada gangguan mental lainnya

ContDIAGNOSIS BANDING 1. Kondisi Medis :Seperti gejala kelemahan otot ditemukan pula pada Myastenia Gravis, Poliomyositis, Multiple Sclerosis, dan Myopati. Lalu gejala kebutaan terjadi pula pada Neuritis Opticus. Gejala paralysis didiagnosis banding dengan pada penyakit sindroma Guillain Baree, penyakit Creutzfeldt-Jakob dan AIDS.2. Gangguan MentalGejala gangguan Konversi dapat timbul pada Skizofrenia, Depresi dan Anxietas. Namun gangguan-gangguan mental ini memiliki gejala tersendiri yang khas.

TERAPIGangguan Konversi biasanya hilang secara spontan, terutama jika didukung oleh tilikan diri yang baik dan terapi perilaku. Proses psikoterapi hanya difokuskan untuk mengurangi faktor stres. Obat-obatan parenteral seperti Amobarbital atau Lorazepam juga efektif.Psikoterapi yang dianjurkan adalah terapi yang bersifat singkat dan dilakukan dalam jangka yang pendek.

ContPROGNOSISGejala awal dari kebanyakan pasien dengan gangguan Konversi akan sembuh dalam beberapa hari atau kurang dari sebulan.Prognosis dikatakan baik jika awitan bersifat akut, faktor stressor yang mudah dikenali, kemampuan penyesuaian diri yang baik sebelum pasien jatuh sakit, tidak adanya gangguan psikiatri atau medis lain.Prognosis bersifat buruk, terutama jika gejala gangguan Konversi ini telah timbul sejak lamaHIPOKONDRIASISDEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGIHipokondriasis merupakan gangguan di mana terdapat preokupasi dengan ketakutan akan mengalami, atau keyakinan memiliki, penyakit serius. Suatu penelitian melaporkan prevalensi dalam enam bulan sebesar 4-6 % pada populasi umum. Pria dan wanita memiliki jumlah yang sama.Onset usia paling sering antara usia 20 dan 30 tahun.Teori PertamaTeori Kedua

TeoriKetigaTeoriKeempatContMANIFESTASI KLINISPasien merasa yakin dirinya memiliki penyakit serius yang belum terdeteksi, dan tidak dapat diyakinkan sebaliknya. Hipokondriasis sering disertai depresi atau cemas dan biasanya bersama-sama dengan gangguan depresi atau cemas.

Kriteria Diagnosis Berdasarkan DSM-IV-TR

Preokupasi akan rasa takut memiliki, atau ide bahwa seseorang mempunyai, penyakit serius berdasarkan misinterpretasi pasien mengenai gejala tubuhnya.Preokupasi tersebut bertahan tanpa menghiraukan hasil evaluasi medis yang tepat dan pengyakinan kembali oleh klinisi. Keyakinan yang disebutkan pada poin A tidak pada intensitas waham (seperti gangguan waham, tipe somatik) dan tidak terbatas pada perhatian akan penampilan (seperti gangguan dismorfik tubuh). Preokupasi tersebut mengakibatkan distres klinis atau hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya. Durasi minimal 6 bulan.Preokupasi tersebut tidak lebih baik dijelaskan sebagai akibat gangguan kecemasan generalisata, Preokupasif-kompulsif, gangguan panik, episode depresi berat, cemas akan perpisahan, atau gangguan somatoform lainnya

ContDIAGNOSIS BANDINGTERAPIPROGNOSIS1. Gangguan Kondisi Medis UmumGangguan nonpsikiatrik lain, terutama yang menunjukkan gejala yang sulit didiagnosa seperti AIDS, Endokrinopaty, Myastenia Gravis, Multiple Sclerosis, Penyakit Degeneratif system saraf, SLE, dan Neoplasia.2. Gangguan MentalPada gangguan Depresi atau Anxietas didiagnosa keduanya kecuali gejala hypochondrial muncul secara bersamaan.Psikoterapi yang dilakukan seperti terapi perilaku, terapi kognitif, dan hipnotis umumnya cukup membantu. Sebaiknya terapi dilakukan terjadwal dengan baik dan konsisten, agar pasien tidak merasa diacuhkan.Pada pasien anak-anak, hypochondriasis akan sembuh dengan sendirinya di usia akhir remaja atau awal dewasa.Prognosis dianggap baik jika ditemukan ? ?

BODY DYSMORPHIC DISORDERDEFINISIEPIDEMIOLOGIETIOLOGI Sering disebut Gangguan Dismorfik Tubuh yang pada Inti gangguan ini adalah bahwa seseorang yakin atau takut bahwa dirinya tidak menarik atau bahkan menjijikkanOnset usia tersering yaitu antara 15 dan 20 tahun Wanita lebih sering terkena dibandingkan pria.Penyebab gangguan dismorfik tubuh tidak diketahui.ContMANIFESTASI KLINISTerkadang keluhan tidak jelas dan sulit dimengerti. Sebuah penelitian menemukan bahwa, rata-rata, pasien mempermasalahkan empat regio tubuhnya, selain wajah adalah rambut, buah dada, dan genitalia.Variasi pada pria adalah keinginan untuk bulk-up dan membentuk massa otot yang besar. Gejala lain yang umum ditemukan meliputi ide atau waham referensi (biasanya mengenai bagian tubuh yang diperhatikan pasien), seperti terlalu sering bercermin dan usaha untuk menyembunyikan kecacatannya (dengan kosmetik atau pakaian).

Kriteria Diagnosis Berdasarkan DSM-IV-TR

Preokupasi akan defek khayalan pada penampilan. Bila terdapat anomali fisik kecil, maka pasien menanggapinya secara berlebihan.Preokupasi mengakibatkan distres klinis atau hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya.Preokupasi tidak lebih baik dijelaskan dengan gangguan mental lainnya (contoh : ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anoreksia nervosa).

ContDIAGNOSIS BANDINGTERAPIPROGNOSISPada gangguan Depresif, Obsesif-Kompulsif dan Skizofrenia, ditemukan gejala-gejala dengan gangguan terkait, meskipun gejala utamanya adalah perhatian berlebih akan suatu bagian tubuh.1. Dapat dilakukan dengan terpai bedah, pengobatan dermatologis, dan pengobatan Gigi dan Mulut. Farmakoterapi seperti, Trisiklik anti depresan, Monoamin Oksidase Inhibitor dan pimozide (Orap), bermanfaat pada beberapa kasus. 2. Obat-obatan pro Serotonin spesifik, seperti clomipramine (Anafranil) dan Fluoxetine (Prozac) dapat mengurangi gejala pada sekitar 50% pasien.Awitan bersifat gradual, timbulnya perhatian berlebih jika disadari telah terjadi adanya gangguan fungsi. Gangguan ini biasanya bersifat kronis jika terabaikan.

GANGGUAN NYERIDEFINISI

EPIDEMIOLOGIETIOLOGIAdanya nyeri yang merupakan keluhan utama dan menjadi focus perhatian klinisGangguan nyeri dua kali lebih sering pada wanita dibandingkan pria. Onset usia puncaknya pada dekade keempat dan kelima, kemungkinan karena toleransi terhadap nyeri menurun dengan bertambahnya usia.Faktor PsikodinamikaFaktor perilakuFaktor interpersonalFaktor BiologisContMANIFESTASI KLINISPasien dengan gangguan nyeri bukan merupakan kelompok yang uniform tapi merupakan kumpulan heterogen dari penderita dengan keluhan nyeri pinggang bawah, sakit kepala, nyeri wajah atipikal, nyeri pelvis kronis, dan nyeri lainnya.Pasien dengan ganguan nyeri memiliki riwayat panjang akan perawatan medik dan bedah.Kriteria Diagnosis Berdasarkan DSM-IV-TR

Rasa nyeri pada satu atau lebih bagian anatomis adalah fokus utama dan cukup berat sehingga memerlukan perhatian klinis.Rasa nyeri mengakibatkan distres klinis atau hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya.Faktor psikologis diduga memegang peranan pada onset, berat, eksaserbasi, atau bertahannya nyeri.Gejala atau defisit bukan disengaja atau dibuat-buat.Nyeri tidak lebih baik dijelaskan dengan gangguan mood, kecemasan, atau psikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.

ContDIAGNOSIS BANDINGTERAPIPROGNOSISNyeri Fisik Murni : Nyeri fisik murni dapat teratasi dengan pengalihan dan analgetika

Dikarenakan tidak mungkin untuk mengurangi nyeri sehingga pendekatan terapi ialah rehabilitasi. Pengobatan secara farmakoterapi seperti analgetika, secara umum tidak terlalu bermanfaat pada pasien dengan gangguan Nyeri.Antidepresan seperti Trisiklik dan Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), adalah obat-obatan yang sangat efektif. Amfetamin merupakan analgetik kuat yang sangat berguna bagi pasien, terutama ketika digunakan obat tambahan pada terapi dengan SSRI, namun harus disertai monitoring yang ketat.

Prognosis dapat bervariasi, dimana gangguan ini bersifat kronis, sangat mengganggu hingga terjadi gangguan fungsi hidup.

GANGGUAN SOMATOFORM TIDAK TERDIFERENSIASI Merupakan kelompok gangguan dengan keluhan fisik berlangsung kurang dari 6 bulan yang tidak dapat dijelaskan dan gejala yang ada berada di bawah kriteria untuk diagnosis gangguan somatisasi.

Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV-TR :Satu atau lebih keluhan fisik (contoh : lelah, hilang nafsu makan, keluhan gastrointestinal atau urinarius)Terdapat salah satu dari di bawah ini :setelah pemeriksaan yang tepat, setiap gejala pada poin B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya berdasarkan kondisi medik umum atau akibat efek zat tertentu (contoh : penyalahgunaan obat, medikasi).bila terdapat kondisi medik umum yang berhubungan, maka keluhan fisik atau hendaya sosial atau pekerjaan berlebihan dari yang diharapkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, atau hasil laboratorium.Gejala mengakibatkan distres klinis atau hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau bidang lainnya.Durasi minimal 6 bulan.Gangguan tidak lebih baik dijelaskan dengan gangguan mental lainnya (seperti gangguan somatoform lainnya, disfungsi seksual, gangguan mood, gangguan cemas, gangguan tidur, atau gangguan psikotik).Gejala bukan disengaja atau dibuat-buatGANGGUAN SOMATOFORM YANG TIDAK DAPAT DITENTUKANMerupakan kategori residual untuk pasien dengan gejala gangguan somatoform namun tidak memenuhi kriteria diagnostik yang spesifik untuk salah satu gangguan somatoform.

Pseudocyesis : keyakinan yang salah bahwa mengalami kehamilan yang berhubungan dengan tanda obyektif kehamilan, meliputi pembesaran abdomen (walaupun umbilikus tidak eversi), berkurangnya aliran darah menstruasi, amenore, perasaan subyektif adanya gerak janin, nual, pembesaran dan sekresi mammae, dan nyeri persalinan pada hari ynag diharapkan. 2. Gangguan melibatkan gejala hipokondriakal nonpsikotik dengan durasi kurang dari 6 bulan.3.Gangguan melibatkan keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan (contoh : kelelahan atau badan lemah) dengan durasi kurang dari 6 bulan yang tidak berhubungan dengan gangguan mental lainnya.

FOBIADEFINISI Fobia (dari bahasa Yunani: Phobos, rasa takut atau mengerikan takut) adalah Suatu ketakutan yang irasional yang jelas, menetap dan berlebih terhadap suatu objek spesifik, keadaan atau situasi.EPIDEMIOLOGI ETIOLOGIFaktor BiologisFaktor GenetikFaktor PsikososialContJenis jenis Fobia berdasarkan objeknya :Agorafobia

Fobia SpesifikFobia SosialAgorafobia adalah ketakutan terhadap ruangan terbuka, orang banyak serta adanya kesulitan untuk segera menyingkir ke tempat aman.

Fobia spesifik adalah ketakutan irasional terhadap objek tertentu.

Fobia sosial adalah ketakutan irasional pada situasi sosial tertentu

Kriteria Diagnosis Menurut DSM-IV TRAgrofobia :

Kecemasan berada didalam suatu tempat atau situasi darinya kemungkinan meloloskan diri jika mendapat serangan panik atau gejala mirip panik yang tidak diharapkan atau secara situasional.Situasi dihindari (misalnya jarang berpergian) atau jika dilakukan dengan penderitaan yang jelas atau dengan kecemasan mendapat serangan panik atau gejala mirip panik atau perlu didampingi teman.c. Kecemasan atau penghindaran fobik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain sepeti fobia sosial fobia spesifik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma atau gangguan cemas perpisahan.

Fobia Spesifik :Ketakutan yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tanpa alasanPaparan terhadap stimulus fobik hampir selalu memprovokasi respons kecemasan yang segera dalam bentuk serangan panik situasional atau dipredisposisikan oleh situasi.c. Individu dapat menyadari bahwa ketakutannya adalah berlebihan atau tak beralasan.d. Situasi fobik dihindari, atau dijalani dengan kecemasan atau distres yang kuat.e. Penghindaran, antisipasi kecemasan atau distres pada situasi yang ditakuti secara bermakna mengganggu kegiatan rutin yang normalf. Pada individu yang berusia di bawah 18 tahun, durasi berlangsung sekurangnya 6 bulan.g. Ansietas, serangan panik, atau penghindaran fobia berhubungan dengan objek atau situasi spesifik yang tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain, seperti gangguan obsesif-kompulsif

Cont Fobia sosial : Ketakutan irasional yang jelas dan menetap terhadap suatu atau lebih situasi sosial atau tampil didepan orang-orang yang belum dikenal.Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan, yang dapat berupa serangan panik.c.Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan atau tanpa alasand. Situasi sosial atau tampil di depan umum yang ditakuti dihindari, atau dihadapi dengan kecemasan atau distres yang berate. Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau distres dalam situasi sosial atau tampil didepan umum secara bermakna mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (akademik), atau aktivitas sosial dan hubungan dengan orang lain atau ada distres yang jelas ketika mengalami fobia.

f. Pada individu dibawah usia 18 tahun, durasi sekurangnya adalah 6 bulan.g. Ketakutan atau penghindaran tidak karena efek fisiologik suatu zat.h. Bila terdapat suatu kondisi medik umum atau gangguan mental lain, ketakutan pada kriteria A tidak berhubungan dengannya, misalnya, gagap, gementar pada penyakit Parkinson, atau bulimia nervosa.

Terapi1. Terapi psikologikTerapi prilaku merupakan terapi yang paling efektif dan sering diteliti. Seperti desensitisasi sistematik yang sering dilakukan terepi pemaparan (exposure), imaginal exposure, participent modelling, guided mastery, imaginal flooding.Psikoterapi berorientasi tilikanTerapi lain: hypnotherapy, psikoterapi suportif, terapi keluarga bila diperlukan.

2. Terapi farmakologik :Obat-obat yang efektif adalah : SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor), khususnya untuk fobia sosial umum merupakan pilihan pertama.

Benzodiazepine, vanlafaxine, buspirone, MAOI, antagonis b-adrenergik reseptor dapat diberikan satu jam sebelum terpapar dengan stimulus fobia, misalnya bicara di depan publik.

Pengobatan untuk fobia sosial terbatas, dapat menggunakan obat beta blocker seperti propranolol beberapa saat sebelum tampil di depan umum, yaitu untuk mengatasi efek fisik dari ansietas.

Untuk fobia sosial umum dapat menggunakan anti ansietas dan anti depresan.Prognosis Belum banyak diketahui tentang prognosis fobia, namun kecenderungannya adalah menjadi kronis dan dapat terjadi komorbiditas dengan gangguan lain seperti depresi, penyalahgunaan alkohol dan obat bila tidak mendapat terapi TERIMAKASIH