disk. ilm.maspi 1 des 09

16
Masyarakat Pelumas Indonesia SIFAT PELUMAS Diskusi Ilmiah MASPI ke 11 Jakarta 1 Desember 2009 Gedung Departemen Perindustrian Sponsor by :

Upload: bocah666

Post on 21-Jan-2015

628 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Disk. ilm.maspi   1 des 09

Masyarakat Pelumas Indonesia

SIFAT PELUMAS

Diskusi Ilmiah MASPI ke 11Jakarta 1 Desember 2009Gedung Departemen Perindustrian

Sponsor by :

Page 2: Disk. ilm.maspi   1 des 09

2

Viscositas

• Ukuran kekentalan pelumas• Atau ukuran tahan terhadap aliran• Makin besar angka viscositas makin kental olinya

berarti makin besar tahanan untuk mengalir• Viscositas dapat ditentukan dengan mengukur waktu

yang dibutuhkan oleh fluida untuk mengalir secara gravity pada pipa kapiler yang berdiri tegak pada larak yang telah ditentukan(diantara dua timing mark)

• Metoda yang digunakan adalah ASTM D 445

Page 3: Disk. ilm.maspi   1 des 09

04/10/23 3

Satuan Viscosity

• Viskositas absolut : perbandingan antara shear stress dengan shear rate.– Shear stress = Gaya/Luas area = F/A [dynes/cm2]– Shear rate = Kecepatan/Tebal lapisan = V/H [s-1]

F/A [dynes/cm2]

Viskositas, = = = 1 PoiseV/H [s-1]

• Viskositas dinamik/absolut () : viskositas tanpa pengaruh berat jenis.

• Viskositas kinematik () : viskositas dengan pengaruh berat jenis, = /BJ.

Page 4: Disk. ilm.maspi   1 des 09

04/10/23 4

Page 5: Disk. ilm.maspi   1 des 09

Tabel SAE (ENGINE)

Page 6: Disk. ilm.maspi   1 des 09

Tabel ISO VG

Page 7: Disk. ilm.maspi   1 des 09

04/10/23 7

Viscosity Index (ASTM D 2270)

• Viscosity Index adalah ukuran perubahan viskositas pelumas akibat kenaikan/penurunan temperatur.

• Semakin tinggi VI semakin sedikit perubahan viskositasnya.

• Perubahan (penurunan) VI disebabkan oleh:

– Shearing aditif VI Improver

– Tingginya kandungan insoluble

– Tercampurnya dengan pelumas berbeda VI .

• Dibutuhkan analisa lain untuk memastikan penyebab perubahan VI.

• VI umumnya digunakan untuk quality control dan jarang digunakan untuk analisa pelumas bekas.

• Umumnya perubahan VI maksimum yang diperbolehkan adalah 20%.

Page 8: Disk. ilm.maspi   1 des 09

8

SAE 50

SAE 20W/50

Keke

nta

lan

100 C40 C

Temperatur

15W/405W/30

SAE 40

SAE 30

1114

18

70

105

140

250

SAE 50 vs SAE 20W/50

SAE 40 vs SAE 15W/40

SAE 30 vs SAE 5W/30

-30 -25 -20- -15 -10

Page 9: Disk. ilm.maspi   1 des 09
Page 10: Disk. ilm.maspi   1 des 09
Page 11: Disk. ilm.maspi   1 des 09

11

Keke

nta

lan

100 C40 C

Temperatur

70

105

iso vg 68, VI 135

iso vg 100, VI 135

iso vg 100, VI 95

iso vg 68, vi 95

Page 12: Disk. ilm.maspi   1 des 09

Hydrodynamic Lubrication :• Suatu kondisi pelumasan manakala bentuk dan gerakan relatif

dari permukaan bergerak mengakibatkan terjadinya lapisan pelumas yang cukup tebal untuk memisahkan dua permukaan tersebut.

Boundary Lubrication • Kondisi pelumasan dimana lapisan pelumas tidak mampu

mempertahankan lapisan film secara penuh.

Mixed Lubrication• Kondisi pelumasan yang merupakan gabungan antara

pelumasan batas dengan pelumasan hidrodinamik, dimana terjadi dua kondisi pelumasan diatas

Page 13: Disk. ilm.maspi   1 des 09

04/10/23 13

Page 14: Disk. ilm.maspi   1 des 09
Page 15: Disk. ilm.maspi   1 des 09

Lubrication Regimes

02-06-09 GO105-033

Boundary lubrication

Mixed film lubrication

Fluid film lubricationLubricant Film

Regime

Film Thickness, micro-inches

Common Examples

Hydrodynamic 100 - 3000 Journal bearings

Mixed Film 10 – 50 Ball bearings, Roller bearings

Boundary 0.08 – 0.4 Gear

Page 16: Disk. ilm.maspi   1 des 09

Besaran beban (average) pada berbagai bearing dari komponen engine serta kondisi pelumasan yang terjadi