disiplin pns

77

Upload: arjuridhoni

Post on 27-Oct-2015

575 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disiplin Pns
Page 2: Disiplin Pns

PENDAHULUAN1. Pegawai Negeri Sipil selaku aparatur negara merupakan tulang

punggung dalam penyelenggaraan roda Pemerintahan dan pembangunan, sehingga harus dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya serta menjadi contoh dan teladan bagi warga masyarakat pada umumnya.

2. Pegawai Negeri Sipil adalah pelaksana peraturan Perundang-undangan, sehingga PNS wajib untuk melaksanakan, mentaati dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada.

3. Berkaitan dengan hal tersebut maka PNS selaku pelaksana peraturan, penyelenggara pemerintahan dan pembangunan serta pemberi pelayanan kepada masyarakat wajib memiliki disiplin yang tinggi.

4. Dalam rangka pembinaan PNS menuju terwujudnya tata pemerintaha yang baik (Good Governance) berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, maka reward and punishment ( pemberian penghargaan dan sanksi yang tegas) perlu ditegakkan.

5. Pemberian sanksi (punishment) terhadap PNS diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian.

Page 3: Disiplin Pns

KEDUDUKAN PNS YANG MEMBEDAKAN DENGAN WARGANEGARA INDONESIA PADA UMUMNYA

PANCASILA

UUD ‘45

TAP MPR

UNDANG-UNDANG UU NO 8/1974 JO. UU NO 43/1999

PERAT. PEMERINT PP PELAKSANAAN UU NO 8/1974 JO. UU NO 43/1999

KEP. PRESIDEN KEPRES PELAKSANAAN UU DAN PP

INST. PRESIDEN INST. PRESIDEN

KEP. KEPALA BKN

PNSWNI

- SEORANG PNS BERDIRI PADA LANDASAN DIMANA MENGHARUSKAN DIRINYA UNTUK TUNDUK KEPADA PANCASILA, UUD ’45, TAP MPR, UU DAN PERATURAN PELAKSANAANNYA SERTA SECARA KHUSUS KEPADA UU NO 8/1974 JO. UU. NO 43/1999 DAN SEGALA PERATURAN PELAKSANAANNYA

- PNS MEMPUNYAI HAK-HAK TERTENTU DISAMPING KEWAJIBAN-KEWAJIBAN

Sumber: Soegeng Prijodarminto, SH, (1992)

Page 4: Disiplin Pns

Pengertian Disiplin

1. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.

2. Apabila nilai-nilai tersebut telah menyatu dalam dirinya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bila tidak berbuat seperti nilai-nilai yang telah lazim dilakukan.

3. Disiplin sebaiknya dimulai dari atas yaitu dengan memberikan contoh dan tauladan dari atasannya, serta sebaiknya disiplin berasal dari dalam diri PNS, bukan karena karena adanya faktor tekanan atau ancaman, tetapi lahir dari rasa sadar dan insyaf, serta didukung motivasi yang tinggi dalam melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan.

4. Berkaitan dengan hal tersebut, maka terdapat empat faktor yang perlu diperha-tikan dalam menumbuhkan disiplin dikalangan PNS yaitu :

a. Faktor kesadaran

b. Faktor keteladanan

c. Faktor Penegakan peraturan

d. Faktor motivasi

Sebagaimana tergambar dalam diagram berikut ini :

Page 5: Disiplin Pns

DISIPLIN

MOTIVASI

KESADARANKESADARAN

Sumber: Soegeng Prijodarminto, SH, (1992)

KETELADANANKETELADANAN PENEGAKAN ATURANPENEGAKAN ATURAN

Page 6: Disiplin Pns

INSTRUMEN KENDALI DISIPLIN PNS1. Peraturan Perundang-undangan :

a. PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS

b. PP Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS

c. PP Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri

d. PP Nomor 10 Tahun 1983 jo PP Nomor 45 tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian PNS

e. PP 37 Tahun 2004 PNS dilarang menjadi Parpol

f. Kep Menpan 8A/2005 PNS yang akan menjadi Cabup dan Wabup

2. Buku Biru

Berdasarkan SE Kepela BAKN Nomor 02/SE/80 tanggal 11 Pebruari 1980, maka bagi setiap PNS menurut ketentuan disediakan buku catatan penilaian yang lazim disebut buku biru, dimana atasan langsung PNS yang bersangkutan wajib mengisi dan mencatat segala temuan dari bawahannya baik yang positif maupun yang negatif dan menyimpannya. Buku Biru ini dijadikan dasar didalam mengisi DP-3

3. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Berdasarkan PP Nomor 10 tahun 1979 setiap atasan langsung PNS sebagai pejabat yang berwenang dan berkewajiban untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan PNS dilingkungan yang dibawahinya.

Page 7: Disiplin Pns

4. Daftar Hadir (Kep Pres 58/1964 dan Kep Pres 17/1984).

Sebagai konsekwensi ketentuan jam kantor, maka kehadiran PNS dapat diketahui melalui daftar hadir yang harus diisi secara tertip, jujur dan terawasi serta terkelola dengan baik

5. Laporan Kegiatan

Untuk mengetahui produktivitas kerja suatu unit kerja setiap hari, minggu, bulan dan setiap tahunnya akan sangat mudah diketahui apabila setiap atasan dapat menerima laporan kegiatan yang dilakukan oleh para pejabat unit kerja ditingkat bawahnya

6. Suasana kerja kantor dan Kebersihan kantor, Ruang kerja, Toilet dsb

Indikator lain yang dapat menunjukkan bahwa instansi telah menerapkan disiplin dengan baik dapat dilihat dari suasana kerja kantor dan kebersihan kantornya, terutama kamar mandi dan toilet.

Page 8: Disiplin Pns

Pola-pola pembinaan disiplin• Pengembangan Kepribadian• Penghargaan atas usaha pegawai• Saling percaya antar unit/ bagian• Penghargaan atas harga diri tiap

pegawai• Mengurangi kecemasan dalam bekerja• Peningkatan karier pegawai• Menciptakan lingkungan kerja yang

menyenangkan• Saling menghormati sesama pegawai

Page 9: Disiplin Pns
Page 10: Disiplin Pns

1. Materi :• Peraturan disipilin adl mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi /

hukuman disiplin bagi yang melanggarnya.

• Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang melanggar peraturan disiplin PNS baik di dlm maupun diluar jam kerja

• Hukuman disiplin adalah hukuman yg dijatuhkan kpd PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS

• PYB menghukum adalah pejabat yan diberi wewenang menjatuhkan hudis PNS

• Atasan PYB menghukum adalah atasan langsung dari PYB menghukum

• Perintah kedinasan adalah perintah yg diberikan atasan yg berwenang atau yg ada hubungannya dengan kedinasan

• Peraturan kedinasan adl peraturan yg ditetapkan PYB mengenai kedinasan atau yg ada hubungannya dg kedinasan

• Perbuatan adl sikap, tingkah laku atau tindakan

• Ucapan adalah setiap kata yg diucapkan dihadapan atau dpt didengar orang lain spt dlm rapat, ceramah, diskusi melalui telepone, radio, televisi, rekaman atau alat komunikasi lainnya

• Tulisan adalah pernyataan pikiran dan atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan, gambar, karikatur, coretan dll yg serupa.

Page 11: Disiplin Pns

2. Kewajiban PNSPegawai Negeri Sipil Wajib :

a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah

b. Mengutamakan kepentingan Negara diatas ke-pentingan golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak pemerintah

c. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, Pemerintah, dan PNS.

d. Mengangkat dan mentaati sumpah/janji PNS dan sumpah/janji jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan sebaik-baiknya.

f. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum.

g. Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya & penuh pengabdian.

h. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara.

i. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil.

Page 12: Disiplin Pns

j. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yg dapat membahaya kan atau merugikan Negara/Pemerintah, terutama dibidang keamanan, keuangan & materiil.

k. Mentaati ketentuan jam kerja (Kep Pres 58/1964 dan Kep Pres 17/1984).

l. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik baiknya.

n. Memberikan pelayanan dengan sebaik baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing.

o. Bertindak dan bersikap tegas tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya.

p. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.

q. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya.

r. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya.

s. Memberikan kesempatan kepada bawahannya mengembangkan kariernya.

t. Mentaati ketentuan peraturan perundang undangan tentang perpajakan.

u. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan satun terhadap masyarakat sesama Pegawai Negeri Sipil dan terhadap atasan.

v. Hormat menghormati antara sesama warganegara yang memeluk Agama/Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berlainan.

w. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat.

x. Mentaati segala peraturan perundang–undangan & peraturan kedinasan yang berlaku.

y. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.

z. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin

Page 13: Disiplin Pns

3.   Larangana. Melakukan hal hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat

Negara, Pemerintah atau Pegawai Negeri Sipil

b. Menyalahgunakan wewenangnya

c. Tanpa izin Pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara asing.

d. Menyalahgunakan barang barang uang atau surat surat berharga milik Negara.

e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan menyewakan atau meminjamkan barang barang, dokumen atau surat surat berharga milik Negara secara tidak sah.

f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain didalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.

g. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya.

h. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.

i. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Pegawai Negeri Sipil kecuali untuk kepentingan jabatan.

Page 14: Disiplin Pns

j. Bertindak sewenang wenang terhadap bawahannya.

k. Melakukan sesuatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat mengahalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.

l. Mengahalangi berjalannya tugas kedinasan.

m. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia Negara yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

n. Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari kantor/instansi Pemerintah.

o. Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya.

p. Memiliki saham suatu perusahaan yang kegiatan usahanya tidak berada dalam ruang lingkup kekuasaannya yang jumlah dan sifat pemilikan itu sedemikian rupa sehingga melalui pemilik saham tersebut dapat langsung atau tidak langsung menentukan penyelenggaraan atau jalannya perusahaan.

q. Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi maupun sambilan menjadi direksi pimpinan atau komisaris perusahaan swasta bagi yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a keatas atau yang memangku jabatan eselon I.

r. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi golongan atau pihak lain

s. Menjadi Anggota Partai Politik

t. Menjadi Istri pertama, kedua, ketiga dan seterusnya bagi PNS wanita.

Page 15: Disiplin Pns

4. TINGKATAN DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Tingkatan jenis hukuman disiplin adalah sebagai berikut :

1. Hukuman disiplin ringan yang terdiri dari :

a. Tegoran lisan

b. Tegoran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

2. Hukuman disiplin sedang yang terdiri dari

a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun

b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun

c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun

3. Hukuman disiplin berat yang terdiri dari :

a. Penurunan pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun

b. Pembebasan dari jabatan

c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

d. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Page 16: Disiplin Pns

Pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin

N0 P E J A B A T JENIS HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP PNS

1 2 3 4

1 Presiden 1.  Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan Pemberhen tian tidak dengan hormat sebagai PNS

1.  Yang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c keatas.

2.    Pembebasan dari jabatan 2. Yang memangku jabatan struktural eselon I dan jabatan fungsional jenjang utama, kecuali jabatan struktural eselon I di Pemda Propinsi

2 Pejabat Pem-bina Kepega-waian Pusat

1.  Semua jenis hukuman disiplin ringan2.  Semua jenis hukuman disiplin sedang3.  Penurunan pangkat yang setingkat lebih

rendah untuk paling lama 1 (sa tu) tahun4.  Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang

menduduki jabatan struktural ese-lon II kebawah atau jabatan fungsional yang jenjang Madya ke bawah

5.  Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan pemberhen tian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang berpangkat Pem-bina Tingkat I golongan ruang IV/b kebawah

Semua PNS Pusat dalam lingkungannya. 

Page 17: Disiplin Pns

1 2 3 4

3 Pejabat Pem-bina Kepega-waian Daerah Propinsi

1. Semua jenis hukuman disiplin ringan2. Semua jenis hukuman disiplin sedang3. Penurunan pangkat yang setingkat le-bih

rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun4. Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang

menduduki jabatan struktural ese-lon II kebawah atau jabatan fung sional Jenjang Madya ke bawah

5. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan pember-hentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang berpangkat Pem-bina Tingkat I golongan ruang IV/b kebawah

PNS Daerah Propinsi dalam lingkungannya

4 Gubernur se laku wakil Pemerintah

Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan pemberhen tian tidak dengan hormat sebagai PNS yang berpangkat Pembina golongan ruang IV/a dan Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b.

PNS Daerah Kabupa-ten/Kota dalam ling-kungannya

Page 18: Disiplin Pns

1 2 3 4

5. Pejabat Pem-bina Kepega-waian Dae-rah Kabupa-ten/Kota

1  Semua jenis hukuman disiplin ringan2.  Semua jenis hukuman disiplin sedang3.  Penurunan pangkat yang seting kat lebih rendah

untuk paling lama 1 (satu) tahun4.  Pembebasan dari jabatan bagi PNS yang

menduduki jabatan struktural eselon II keba-wah atau jabatan fungsional yang Jenjang Madya.

5.  Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS bagi PNS yang berpangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d kebawah

 

PNS Daerah Kabupaten/ Kota dalam lingkungan-nya

Page 19: Disiplin Pns

Pendelegasian penjatuhan hukuman disiplin

NOPEJABAT YANG

DIDELEGASIKANJENIS HUKUMAN YANG DIDELEGASIKAN

1 Pejabat Struktural eselon IV atau yang setingkat

Semua tingkat hukuman disiplin ringan

2 Pejabat Struktural eselon III atau yang setingkat

1. Semua tingkat hukuman disiplin ringan2. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) thn

3 Pejabat Struktural eselon II atau yang setingkat

1. Semua tingkat hukuman disiplin ringan2. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) th3. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling

lama 1(satu) tahun4. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun

4 Pejabat Struktural eselon I atau yang setingkat

1. Semua tingkat hukuman disiplin ringan2. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun3. Penurunan gaji sebasar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling

lama 1 (satu) tahun4. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun5. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk

paling lama 1 (satu) tahun6. Pembebasan dari jabatan

Page 20: Disiplin Pns

1. Sebelum penjatuhan hukuman disiplin pejabat yang berwenang menghukum wajib memeriksa terlebih dahulu PNS yg disangka melakukan pelanggaran hukuman disiplin,

2. Pemeriksaan dilakukan secara lisan untuk jenis hukuman ringan dan pemeriksaan dilakukan secara tertulis untuk jenis hukuman disiplin sedang dan berat;

3. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup

4. Pada dasarnya pemeriksaan harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang menghukum, namun untuk memepercepat pemeriksaan dapat memerintahkan pejabat lain untuk memeriksa dengan ketentuan pejabat yang diperintahkan untuk melakukan pemeriksaan tersebut tidak boleh berpangkat atau memengku jabatan yang lebih rendah dari PNS yang diperiksa

5. Apabila PNS yang melakukan pelanggaran tidak memenuhi panggilan untuk diperiksa tanpa alasan yang syah, maka dibuat panggilan kedua secara tertulis dan apabila PNS itu tidak juga memenuhi panggilan kedua, maka pejabat yang berwenang dapat menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan bahan-bahan yang ada padanya.

6. Dalam melakukan pemeriksaan pejabat yang berwenang dapat meminta keterangan dari orang lain yang dipandang perlu

Tata cara Pemeriksaan, penjatuhan dan penyampaian hudis

Page 21: Disiplin Pns

7. Berdasarkan hasil pemeriksaan pejabat yang berwenang memutuskan jenis hukuman disiplin yang dijatuhkan dan harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan.

8. Kepada PNS yang melakukan beberapa pelanggaran displin terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu jenis hukuman disiplin

9. PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin dan kemudian melakukan pelang-garan disiplin yang sifatnya sama, terhadapnya dijatuhi hukuman disiplin yang lebih berat

10. Untuk jenis hukuman disiplin berupa teguran lisan disampaikan secara lisan, dan untuk jenis hukuman tegoran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis dinyatakan secara tertulis. Sedangkan untuk jenis hukuman sedang dan berat ditetapkan dengan surat keputusan.

11. Penyampaian hukuman disiplin dilakukan secara tertutup.

Page 22: Disiplin Pns

Tujuan hukuman adalah untuk memperbaiki dan Tujuan hukuman adalah untuk memperbaiki dan mendidik shg Pyb sebelum menghukum hrs mendidik shg Pyb sebelum menghukum hrs meneliti :meneliti : Apa latar belakang pelanggaran;Apa latar belakang pelanggaran; Apa faktor pendorongApa faktor pendorong PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin PNS yang melakukan beberapa pelanggaran disiplin

dijatuhi satu jenis hudisdijatuhi satu jenis hudis Hudis harus setimpal dengan pelanggaran, shg Hudis harus setimpal dengan pelanggaran, shg

memenuhi asas keadilanmemenuhi asas keadilan Pernah tidaknya melakukan pelanggaran dalam kasus Pernah tidaknya melakukan pelanggaran dalam kasus

yang sama.yang sama.

Page 23: Disiplin Pns

1. Tegoran lisan1. Tegoran lisanDinyatakan secara lisan dengan tegas sebagai Dinyatakan secara lisan dengan tegas sebagai hukuman disiplin dengan menyebutkan juga hukuman disiplin dengan menyebutkan juga pelanggaran disiplin yang telah dilakukanpelanggaran disiplin yang telah dilakukan

2. Tegoran tertulis2. Tegoran tertulisDitetapkan dengan surat keputusan; disebutkan Ditetapkan dengan surat keputusan; disebutkan pula pelanggaran yang dilakukan.pula pelanggaran yang dilakukan.

Page 24: Disiplin Pns

3. Pernyataan tidak puas secara tertulis3. Pernyataan tidak puas secara tertulisDitetapkan dengan SK, dan disebutkan Ditetapkan dengan SK, dan disebutkan jenis pelanggaranjenis pelanggaran

3. Pernyataan tidak puas secara tertulis3. Pernyataan tidak puas secara tertulisDitetapkan dengan SK, dan disebutkan Ditetapkan dengan SK, dan disebutkan jenis pelanggaranjenis pelanggaran

4. Penundaan KGB4. Penundaan KGB Ditetapkan dengan SKDitetapkan dengan SK Ditetapkan untuk waktu 3 bl – 1 thDitetapkan untuk waktu 3 bl – 1 th Masa penundaan KGB dihitung penuh u KGB Masa penundaan KGB dihitung penuh u KGB

berikutnyaberikutnya Dlm SK disebutkan pelanggarannyaDlm SK disebutkan pelanggarannya

4. Penundaan KGB4. Penundaan KGB Ditetapkan dengan SKDitetapkan dengan SK Ditetapkan untuk waktu 3 bl – 1 thDitetapkan untuk waktu 3 bl – 1 th Masa penundaan KGB dihitung penuh u KGB Masa penundaan KGB dihitung penuh u KGB

berikutnyaberikutnya Dlm SK disebutkan pelanggarannyaDlm SK disebutkan pelanggarannya

Page 25: Disiplin Pns

5. 5. Penurunan gaji sebesan satu kali KGBPenurunan gaji sebesan satu kali KGB Ditetapkan dengan SKDitetapkan dengan SK Ditetapkan untuk waktu 3 bl – 1 thDitetapkan untuk waktu 3 bl – 1 th Masa penurunan Gaji dihitung penuh u KGB berikutnyaMasa penurunan Gaji dihitung penuh u KGB berikutnya Setelah selesai menjalani, gaji pokok langsung kembali ke Setelah selesai menjalani, gaji pokok langsung kembali ke

gaji semulagaji semula Bila dalam masa menjalani memenuhi syarat u diberikan Bila dalam masa menjalani memenuhi syarat u diberikan

KGB, baru bisa diberikan bulan beikutnya setelah KGB, baru bisa diberikan bulan beikutnya setelah berakhirnya menjalani hudisberakhirnya menjalani hudis

Dlm SK disebutkan pelanggarannyaDlm SK disebutkan pelanggarannya

5. 5. Penurunan gaji sebesan satu kali KGBPenurunan gaji sebesan satu kali KGB Ditetapkan dengan SKDitetapkan dengan SK Ditetapkan untuk waktu 3 bl – 1 thDitetapkan untuk waktu 3 bl – 1 th Masa penurunan Gaji dihitung penuh u KGB berikutnyaMasa penurunan Gaji dihitung penuh u KGB berikutnya Setelah selesai menjalani, gaji pokok langsung kembali ke Setelah selesai menjalani, gaji pokok langsung kembali ke

gaji semulagaji semula Bila dalam masa menjalani memenuhi syarat u diberikan Bila dalam masa menjalani memenuhi syarat u diberikan

KGB, baru bisa diberikan bulan beikutnya setelah KGB, baru bisa diberikan bulan beikutnya setelah berakhirnya menjalani hudisberakhirnya menjalani hudis

Dlm SK disebutkan pelanggarannyaDlm SK disebutkan pelanggarannya

6. Penundaan KP6. Penundaan KP Ditetapkan untuk masa 6 bl – 1 thDitetapkan untuk masa 6 bl – 1 th Disebutkan pelanggaran yang dilakukanDisebutkan pelanggaran yang dilakukan

6. Penundaan KP6. Penundaan KP Ditetapkan untuk masa 6 bl – 1 thDitetapkan untuk masa 6 bl – 1 th Disebutkan pelanggaran yang dilakukanDisebutkan pelanggaran yang dilakukan

Page 26: Disiplin Pns

7. Penurunan pangkat 7. Penurunan pangkat Satu tingkat legih rendahSatu tingkat legih rendah Ditetapkan untuk masa 6 bl – 1 thDitetapkan untuk masa 6 bl – 1 th Setelah selesai kembali ke pangkat semulaSetelah selesai kembali ke pangkat semula Masa kerja dlm pangkat terakhir sebelum dijatuhi Masa kerja dlm pangkat terakhir sebelum dijatuhi

hudis dihitung sebagai masa kerja KP berikutnyahudis dihitung sebagai masa kerja KP berikutnya Baru dpt dipertimbangkan minimal 1 th setelah Baru dpt dipertimbangkan minimal 1 th setelah

kembali ke pangkat semulakembali ke pangkat semula Disebutkan pelanggaran yang dilakukanDisebutkan pelanggaran yang dilakukan

7. Penurunan pangkat 7. Penurunan pangkat Satu tingkat legih rendahSatu tingkat legih rendah Ditetapkan untuk masa 6 bl – 1 thDitetapkan untuk masa 6 bl – 1 th Setelah selesai kembali ke pangkat semulaSetelah selesai kembali ke pangkat semula Masa kerja dlm pangkat terakhir sebelum dijatuhi Masa kerja dlm pangkat terakhir sebelum dijatuhi

hudis dihitung sebagai masa kerja KP berikutnyahudis dihitung sebagai masa kerja KP berikutnya Baru dpt dipertimbangkan minimal 1 th setelah Baru dpt dipertimbangkan minimal 1 th setelah

kembali ke pangkat semulakembali ke pangkat semula Disebutkan pelanggaran yang dilakukanDisebutkan pelanggaran yang dilakukan

8. 8. Pembebasan dari jabatanPembebasan dari jabatan Ditetapkan dg SKDitetapkan dg SK Disebut pelanggarannyaDisebut pelanggarannya Baru bisa diangkat lagi setelah satu tahun menjalani Baru bisa diangkat lagi setelah satu tahun menjalani

hukumanhukuman

8. 8. Pembebasan dari jabatanPembebasan dari jabatan Ditetapkan dg SKDitetapkan dg SK Disebut pelanggarannyaDisebut pelanggarannya Baru bisa diangkat lagi setelah satu tahun menjalani Baru bisa diangkat lagi setelah satu tahun menjalani

hukumanhukuman

Page 27: Disiplin Pns

9. 9. Pemberhentian dg hormat tdk atas Pemberhentian dg hormat tdk atas permintaan sendiripermintaan sendiri– Ditetapkan dg SKDitetapkan dg SK– Disebut pelanggarannyaDisebut pelanggarannya– Diberikan hak-hak kepewaian sesuai Diberikan hak-hak kepewaian sesuai

peraturan yg berlakuperaturan yg berlaku

9. 9. Pemberhentian dg hormat tdk atas Pemberhentian dg hormat tdk atas permintaan sendiripermintaan sendiri– Ditetapkan dg SKDitetapkan dg SK– Disebut pelanggarannyaDisebut pelanggarannya– Diberikan hak-hak kepewaian sesuai Diberikan hak-hak kepewaian sesuai

peraturan yg berlakuperaturan yg berlaku

10. 10. Pemberhentian tidak dengan hormat Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNSsbg PNS– Ditetapkan dg SKDitetapkan dg SK– Disebut pelanggarannyaDisebut pelanggarannya– Tidak diberikan hak-hak kepewaian kecuali Tidak diberikan hak-hak kepewaian kecuali

ditetapkan lain dlm peraturan perundang-ditetapkan lain dlm peraturan perundang-undanganundangan

10. 10. Pemberhentian tidak dengan hormat Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNSsbg PNS– Ditetapkan dg SKDitetapkan dg SK– Disebut pelanggarannyaDisebut pelanggarannya– Tidak diberikan hak-hak kepewaian kecuali Tidak diberikan hak-hak kepewaian kecuali

ditetapkan lain dlm peraturan perundang-ditetapkan lain dlm peraturan perundang-undanganundangan

Page 28: Disiplin Pns

1. PNS yang dijatuhi salah satu jenis hukuman ringan tidak dapat mengajukan kebe-ratan.

2. PNS yang dijatuhi salah satu jenis hukuman disiplin sedang atau berat dapat mengajukan keberatan kepada atas pejabat yang berwenang menghukum dalam jangka waktu 14 hari terhitung ia menerima keputusan hukuman disiplin tersebut.

3. Keberatan tersebut diajukan secara tertulis melalui saluran hirarkhi dan memuat alasan keberatan itu.

4. Terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan Presiden tidak dapat dilakukan keberatan

5. Setiap pejabat yang menerima surat keberatan wajib menyampaikan kepada atas pejabat yang berwenang dalan jangka waktu 3 hari kerja terhitung mulai tanggal ia menerima surat keberatan tersebut;

6. Pejabat yang berwenang menghukum wajib memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh PNS yang bersangkutan dalam waktu 3 hari kerja terhitung mulai tanggal ia menerima surat keberatan tersebut;

7. Atas pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil keputusan atas keberatan yang diajukan oleh PNS yang bersangkutan dalam jangka 1 bulan terhitung mulai tanggal, ia menerima surat keberatan;

8. Atasan pejabat berwenang dapat memperkuat atau mengubah hukuman disiplin yang dijatuhkan.

9. Terhadap keputusan atasan pejabat yang berwenang menghukum, tidak dapat diajukan keberatan.

Page 29: Disiplin Pns

• Hudis yg dijatuhkan Presiden

• Hudis tk. ringan yang dijatuhkan pyb menghukum

• Seluruh hudis tk. Sedang dan tk berat berupa penurunan pangkat yg dijatuhkan oleh Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan kesekretariatan LTN/LTTN, Pimp. LPND, Gubernur, Bupati/ Walikota, Kepala Perwakilan RI di LN

• Hudis pembebasan dari jabatan

Page 30: Disiplin Pns

Berlakunya hukuman disiplin

1. Hukuman disiplin bagi jenis hukuman disiplin ringan berklaku sejak tanggal disampaikan oleh pejabat yang berwenang kepada PNS yang bersangkutan.

2. Hukuman disiplin bagi jenis hukuman sedang dan berat diatur sebagai berikut :

a. Apabia tidak ada keberatan mulai berlaku pada hari ke 15, terhitung mulai tanggal PNS yang bersangkutan menerima hukuman disiplin, kecuali hukuman disiplin pembebasan dari jabatan.

b. Apabila ada keberatan mulai berlaku sejak tanggal keputusan atas keberatan tersebut; kecuali jenis hukuman disiplin pembebasan dari jabatan

c. Jenis hukuman disiplin pembebasan dari jabatan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menghukum.

3. Apabila PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada waktu penyampaian hukuman disiplin, maka hukuman disiplin itu berlaku pada hari ke 30 terhitung mulai tanggal yang ditentukan untuk penyampaian keputusan hukuman disiplin tersebut.

Page 31: Disiplin Pns

NONO TINGKAT TINGKAT HUDISHUDIS JENIS HUDISJENIS HUDIS LAMA HUDISLAMA HUDIS KEBERATANKEBERATAN BERLAKUNYA HUDISBERLAKUNYA HUDIS

11 Hudis RinganHudis Ringan Tegoran LisanTegoran Lisan -- Tidak dpt diaju-Tidak dpt diaju-kan keberatankan keberatan

Saat disampaikan kepada ybsSaat disampaikan kepada ybs

Tegoran tertulisTegoran tertulis -- SdaSda SdaSda

Pernyataan tidak Pernyataan tidak puas scr tertulispuas scr tertulis

-- sdasda SdaSda

22 Hudis SedangHudis Sedang Penundaan KGBPenundaan KGB 3 bln – 1 thn3 bln – 1 thn Selambatnya Selambatnya 14 hr dari tgl 14 hr dari tgl hudis diterimahudis diterima

a.a. Hari ke 15 sejak keputusan Hari ke 15 sejak keputusan diterima, jika tidak ada diterima, jika tidak ada keberatankeberatan

b.b. Pada tanggal berikut dari Pada tanggal berikut dari tanggal keberatan dikabulkan/ tanggal keberatan dikabulkan/ ditolakditolak

c.c. Hari ke 30 dari saat hudis Hari ke 30 dari saat hudis disampaikan pada P N S, jika disampaikan pada P N S, jika ybs tdk datang pada waktu yg ybs tdk datang pada waktu yg ditentukan untuk menerima ditentukan untuk menerima hudishudis

Penurunan Gaji Penurunan Gaji sebesar satu kali sebesar satu kali KGBKGB

3 bln – 1 thn3 bln – 1 thn SdaSda

Penundaan KPPenundaan KP 6 bln – 1 thn6 bln – 1 thn SdaSda

33 Hudis BeratHudis Berat Penurunan Pangkat Penurunan Pangkat setingkat lebih setingkat lebih rendahrendah

6 bln – 1 thn6 bln – 1 thn SdaSda SdaSda

Pembebasan dari Pembebasan dari jabatanjabatan

-- Tdk bisa Tdk bisa diajukan diajukan

keberatankeberatan

Sejak hudis ditandatanganiSejak hudis ditandatangani

Pemberhentian dg Pemberhentian dg hormat sbg P N S hormat sbg P N S

tidak atas tidak atas permintaan sendiripermintaan sendiri

-- Selambatnya Selambatnya 14 hr dari tgl 14 hr dari tgl hudis diterimahudis diterima

a.a. Hari ke 15 sejak keputusan Hari ke 15 sejak keputusan diterima, jika tidak ada diterima, jika tidak ada keberatankeberatan

b.b. Pada tanggal berikut dari Pada tanggal berikut dari tanggal keberatan dikabulkan/ tanggal keberatan dikabulkan/ ditolakditolak

c.c. Hari ke 30 dari saat hudis Hari ke 30 dari saat hudis disampaikan pada P N S, jika disampaikan pada P N S, jika ybs tdk datang pada waktu yg ybs tdk datang pada waktu yg ditentukan untuk menerima ditentukan untuk menerima hudishudis

Pemberhentian tdk Pemberhentian tdk dgn hormat sbg P N dgn hormat sbg P N SS

-- SdaSda

Page 32: Disiplin Pns

1. PNS yang berpangkat Pembina Golru IV/c kebawah yang dijatuhi salah satu jenis hukuman disiplin pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS dapat mengajukan keberatan kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian

2. Keputusan yang diambil oleh Badan Pertimbangan Kepegawaian wajib dilaksanakan oleh semua pihak yang bersangkutan.

Page 33: Disiplin Pns

• Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan kesekretariatan LTN/LTTN, Pimp. LPND, Gubernur, Bupati/ Walikota, Kepala Perwakilan RI di LN, bila menemukan bukti atau alasan yg cukup ttg adanya hal yg tdk wajar dlm penjatuhan hudis, pjbt tsb dpt meninjau kembali hudis yg dijatuhkan pjb bawahannya

• Bila pyb menghukum tdk ada, maka yg mengambil pitusan adalah atasan dari pyb menghukum

• Hudis yg dijatuhkan pd PNS tidak mengurangi kemungkinan tuntutan pidana

• PNS yg sedang menjalani hudis tdk dpt diberikan KGB dan KP

• Hudis yg penjatuhannya mjd wewenang Presiden, pengajuannya oleh Pimpinan instansi induk

• BAP dan berkas kelengkapan lain disampaikan kpd Presiden dg tembusan ke BAPEK

• Bapek wajib memberi pertimbangan kpd Presiden untk mengambil putusan

Page 34: Disiplin Pns

• Pegawai bulanan di samping pensiun dpt dijatuhi hudis semua jenis hudis ringan dan pembebasan dari jabatan.

1. PNS yang meninggal dunia atau mencapai BUP pada waktu menjalani hukuman disiplin jenis hukuman disiplin penundaan kenaikan gaji berkala paling lama 1 tahun, penurunan gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 tahun dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 tahun, dianggap telah selesai menjalankan hukuman disipliln.

2. Calon PNS yang dijatuhi hukuman sedang atau berat dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi PNS.

Page 35: Disiplin Pns

• Setiap jenis hudis yg dijatuhkan, dicatat dlm kartu hudis

• Kartu hudis disimpan pjbt. pengelola kepegawaian

• Bila PNS pindah instansi, kartu hudis dikirimkan pimp instansi lama ke pimp. Organisasi baru.

• Bila PYB menghukum pada waktu memeriksa menemukan bahwa hudis yg akan dijatuhkan diluar wewenangnya, maka pjb tsb melaporkan kpd pyb menghukum yang lebih tinggi melalui saluran hierarki, disertai hasil pemeriksaan. PYB menghukum lebih tinggi wajib memperhatikan dan mengambil keputusan atas laporan tersebut

• Gubrenur atau pjbt lain yg diberikan delegasi wewenang untuk menjatuhkan hukuman disiplin, bila menjatuhkan hudis pada PNS Pusat Dpb/ Dpk pada DO, wajib melaporkan secara tertulis pada pimpinan instansi induk dengan melampirkan SK hudis tsb

Page 36: Disiplin Pns
Page 37: Disiplin Pns

• Dipanggil oleh pejabat yg berwenang atau pejabat yg ditunjuk secara lisan atau tertulis

• Apabila tidak memenuhi panggilan pertama, dibuat panggilan kedua secara tertulis

• PNS yg telah beberapa kali dipanggil tdk datang, tidak menghalangi pejabat yg berwenang menjatuhkan hukuman disiplin

• Pemanggilan dilakukan secara patut, PNS ybs harus mengetahui peanggilan tersebut.

Page 38: Disiplin Pns

1. Pemeriksaan harus dilakukan oleh pejabat yg berwenang menghukum, untuk mempercepat pemeriksaan dapat memerintahkan pjbt bawahannya.

2. Pejabat yg memeriksa tidak boleh mempunyai pangkat dan jabatan lebih rendah dg PNS yang diperiksa

3. Pejabat yang memeriksa adalah pejabat structural eselon I, II, III, dan IV atau pejabat fungsional seperti APFP.

Page 39: Disiplin Pns

4. Dasar Hukum pemeriksaan untuk menjamin kepastihan hukum dan mengantisipasi gugatan PTUN :

– Keppres No 44 Tahun 1974 dan Keppres No 14 Tahun 1974, sebagai dasar kewenangan bagi Irjen dan jajarannya termasuk Bawasda Pro/Kab/Kota

– Surat MENPAN Nomer B 824/I/MENPAN/1982 tgl 20 September 1982, menegaskan agar hasil pemeriksaan Irjen dan seluruh jajarannya dpt dijadikan dasar dalam penindakan menurut PP 30 tahun 1980.

– Surat MENPAN Nomer B-1192/MENPAN/11/1989 tanggal 23 September 1989, menegaskan bahwa hasil pemeriksaan APFP yang secara nyata menunjukkan adanya pnyalahgunaan wewenang/korupsi sambil menunggu dan tanpa mengurangi proses justicial, dpt dijadikan dasar sesuai dg kewenangannya menjatuhkan hukuman pembebasan jabatan

– Surat Menpan Nomer B-290/I/1992 tanggal 21 Maret 1992 tentang perintah melakukan pemeriksaan yg dapat didelegasikan kepada pejabat lain yang kewenangan menjatuhkan huk. Disiplin oleh Menteri/Pimp. Instansi, termasuk medelegsasikan kepada APFP melakukan pemeriksaan.

Page 40: Disiplin Pns

1. Persiapan Penyusunan BAP– BAP adalah tata cara pemeriksaan secara tertulis yg memuat hasil

Tanya jawab antara pemeriksa dg PNS yang diperiksa

– Sebelum menyusun BAP, pjbt pemeriksa mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan atau alat bukti dalam pemeriksaan dan penyusunan BAP

– Alat bukti yg dapat dijadikan dasar adalah :• Surat merupakan alat bukti tertulis

• Laporan (tertulis/tidak tertulis)

• Pengakuan tersangka

• Keterangan saksi

• Keterangan pejabat

• Keterangan ahli

– Pejabat pemeriksa menyusun pertanyaan yg mengarah pada perbuatan pelanggaran disiplin

Page 41: Disiplin Pns

2. Syarat-syarat melakukan pemeriksaan

a. Pejabat pemeriksa tdk mempunyai hub. Keluarga dgn PNS yg di periksa dan kaitan langsung atau tdk langsung dg pelanggaran yg diproses.

b. Pemeriksaan dilakukan dlm ruangan tertutup yg hanya diketahui oleh pejabat yg berkepentingan

c. PNS yg diperiksa wajib menjawab semua pertanyaan yg diajukan

d. Kedudukan antara Pejabat pemeriksa dg PNS yg diperiksa sederajat, PNS yang diperiksa bukan sebagai obyek.

e. Pemeriksa tidak boleh

• Melakukan pemaksaan kepada PNS yg diperiksa untuk mengakui perbuatannya

• Merendahkan martabat/harga diri PNS dg cara mengancam, membentak atau cara lain kepada PNS yg diperiksa

Page 42: Disiplin Pns

f. Pjbt pemeriksa memberikan kebebasan pada PNS yg diperiksa dlm mengemukakan pendapat

g. Pjbt pemeriksa tdk boleh memberikan nasihat atau saran-saran yg memberatkan PNS yg diperiksa

h. Pemeriksa dpt mendengarkan atau meminta keterangan dari kepastian hukum ttg orang yg melakukan pelanggaran, bentuk pelanggaran, waktu dan tempat serta bgmn pelanggaran itu terjadi, akibat maupun latar belakangnya

i. Pjbt pemeriksa dapt meminta keterangan dari orang/pihak lain yg mnegetahui terjadinya pelanggaran guna menjamin obyektifitas pemeriksaan

j. Hsl pemeriksaan harus dpt menjamin kepastian hukum ttg orang yg melakukan pelanggaran, wkt dan tempat serta bgmn pelanggaran itu terjadi, akibat ataupun latar belakangnya

k. PNS yg mempersulit pemeriksaan, pemeriksa wajib melaporkan kpd pejabat yg berwenang menghukum berikut BAP yg telah disusun

l. Tiap-tiap halaman BAP diparaf PNS ybs

m. BAP ditandatangani pemeriksa dan PNS ybs, apabila PNS menolak, BAP cukup ditandatangani pemeriksa dan pada halaman terakhir disebutkan bhw PNS menolak tandatangan BAP.

Page 43: Disiplin Pns

3. Tekhnis Penyusunan BAP

a. BAP disusun berdasarkan situasi dan kondisi pada saat pemeriksaan

b. Pokok-pokok yg harus ada dlm BAP

1) Hari, tgl. Bulan, dan tahun pemeriksaan2) Nama, NIP, Pangkat dan Jabatan pemeriksa3) Kewenangan/Surat Perintah melakukan pemeriksaan4) Nama dan identitas PNS yg diperiksa5) Pasal/Ketentuan pasal yg dilanggar6) Keadaan kesehatan jasmani dan rohani PNS yg

diperiksa7) Kesediaan PNS diperiksa dan menjawab pertanyaan

yg diajukan

Page 44: Disiplin Pns

8) Muatan BAP yg mencerminkan kepastian hukum melui pertanyaan :

– Siapa PNS yg disangka melakukan pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan

– Apa bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran yg telah dilakukan PNS

– Bilamana pelanggaran dilakukan– Dimana tempat pelanggaran terjadi– Bagaimana cara melakukan pelanggaran– Latar belakang pelanggaran

Page 45: Disiplin Pns

9) Keterangan bahwa selama pemeriksaan tidak ada tekanan/paksaan

10) Kesediaan PNS untuk diperiksa ulang

11) Pernyataan bahwa BAP dibuat dg sesungguhnya oleh pjbt yg berwenang menjatuhkan hukuman

12) Pemeriksa dan PNS ybs menandatangani lembar terakhir BAP

Page 46: Disiplin Pns

4. Resume hasil pemeriksaan– Resume adalah ringkasan proses yg merupakan satu kesatuan dg BAP yg

disusun pemeriksa– Resume memuat sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN– Dasar Hukum– Tujuan– Susunan Tim Pemeriksa

II. HASIL PEMERIKSAAN– Uraian Khusus– Uraian Tentang Hasil Pemeriksaan– Fakta dan Data

III. ANALISA– Uraian Tentang Bentuk Perbuatan– Ketentuan Peraturan yang dilanggar– Membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan yang seharusnya

IV. KESIMPULAN DAN SARAN– Data PNS yang diperiksa– Hal-hal yang memberatkan dan meringankan– Uraian kesimpulan hasil pemeriksaan dan saran jenis hukuman disiplin yang akan

dijatuhkanV. PENUTUP

– Berisi pertanggung jawaban pemeriksa yang telah melakukan pemeriksaan dengan sebenar-benarnya

Page 47: Disiplin Pns

5. Usulan Pejabat Pemeriksa

– Pejabat pemeriksa menyampaikan berkas laporan hsl pemeriksaan kpd pejabat yg memerintah dan berwenang menghukum

– Laporan hasil pemeriksaan tsb adalah :• Surat Pengantar Laporan Hasil Pemeriksaan

• Resume BAP

• Berita Acara Pemeriksaan

• Data Pendukung Lainnya

– Laporan hasil pemeriksaan bersifat rahasia

Page 48: Disiplin Pns

RAHASIASURAT PANGGILANNomer :…………….

1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :a. Nama : ……………….b. N I P : ……………….c. Pangkat : ……………….d. Jabatan : ……………….e. Unit Organisasi : ……………….

Untuk menghadap kepada :a. Nama : ……………….b. N I P : ………………..c. Pangkat : ………………..d. Jabatan : ………………..

Padaa. Hari : ………………..b. Tanggal : ………………..c. Jam : ………………..d.Tempat : ………………..guna didengar keterangannya/kesaksiannya sehubungan dengan sangkaan pelanggaran disiplin …………

2. Demikian untuk dimaklumi…………………20…Pejabat yang memanggilNama ………………..N I P

Tembusan …………………………

Page 49: Disiplin Pns

RAHASIASURAT PERINTAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN

NOMOR : ……………1. Diperintahkan kepada : ……………………….

a. Nama : ……………………….b. N I P : ……………………….c. Pangkat : ……………………….d. Jabatan : ……………………….e. Unit Organisasi : ……………………….Untuk melakukan pemeriksaan terhadap :a. Nama : ……………………….b. N I P : ……………………….c. Pangkat : ……………………….d. Jabatan : ……………………….e. Unit Organisasi : ……………………….Pada :a. H a r i : ……………………….b. Tanggal : ……………………….c. J a m : ……………………….d. Tempat : ……………………….Karena yang bersangkutan disangka melanggar Pasal … ayat … huruf … Peraturan Pemerintah Nomer 30 Tahun 1980

2. Agar surat perintah ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

………………………, 20…Pejabat yang memerintahkanNama ……………………..N I P ……………….

Tembusan :

Page 50: Disiplin Pns

RAHASIABERITA ACARA PEMERIKSAAN

Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan ………..berdasarkan wewenang yang ada pada saya/Surat Perintah ……… telah mengadakan pemeriksaan terhadap ;-------------- Nama : ………………. ------------------------------------ N I P : ………………. ------------------------------------ Pangkat : ………………. ------------------------------------ Jabatan : ………………. ------------------------------------ Unit Organisasi ……………… ----------------------karena ia disangka melakukan pelanggaran terhadap pasal …….ayat….. huruf …… Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1980------------------------------------1. Pertanyaan :……………………………………………………..……………………………………………………..

Jawaban :…………………………………….…………………………………….2.Pertanyaan :…………………………………….…………………………………….

Jawaban :…………………………………….…………………………………….3.Dan seterusnya-----Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan sebagaiaman mestinya---- ……………………Yang diperiksa Pejabat PemeriksaNama : .…. ….. Nama : …………..N I P : ……….. N I P : ………….Tanda tangan : ………… Tanda tangan : ………. …

Page 51: Disiplin Pns

RAHASIA…………… Tanggal ……….KepadaYth : …………………….

Di ………….

LAPORANDengan ini dilaporkan dengan hormat, bahwa berdasarkan Surat Perintah dari ………. Nomor ………… tanggal………, pada hari ……. tanggal ……. bulan………tahun ……. Saya telah melakukan pemeriksaan terhadap :N a m a : …………N I P : …………Pangkat : …………Jabatan : …………Unit Organisasi : …………Sewaktu saya melakukan pemeriksaan terhadap Pegawai Negeri Sipil tersebut ia mempersulit pemeriksaan dengan cara : …………………………………………………………………………………………Demikian laporan ini diperbuat dengan sesungguhnya sebagai bahan dalam mengambil keputusan

Yang melaporkanNama

: …………….N I P

: …………….

Page 52: Disiplin Pns

PERTANYAAN YANG HARUS DITANYAKAN

• Siapa nama saudara dan berapa NIP saudara?

• Apakah pada saat ini saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

• Agama apa yang saudara anut?

• Apakah saudara tahu maksud dipanggil dalam ruangan ini?

• Apakah saudara bersedia menjawab semua pertanyaan kami dengan jujur, benar dan bertanggung jawab?

• Apakah saudara pernah dijatuhi hukuman disiplin?

• Jenis hukuman apa yang pernah dijatuhkan?

• Bagaimana tanggapan saudara jika dijatuhi hukuman disiplin akibat pelanggaran yang saudara lakukan?

• Apakah saudara perlu menambahkan keterangan selain yang telah kami tanyakan?

• Apakah selama kami periksa, saudara merasa ditekan atau dipaksa sehingga jawaban saudara karena paksaan atau tekanan dari kami?

Page 53: Disiplin Pns

IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

IJIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Page 54: Disiplin Pns

Perkawinan sah ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga/ rumah

tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilakukan menurut hukum masing-

masing agamanya/ kepercayaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan

dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 55: Disiplin Pns

• PNS yang melangsungkan perkawinan pertama wajib melaporkan kepada pejabat secara hirarkhis, selambat-lambatnya 1 tahun sejak tanggal perkawinan. Ketentuan ini juga berlaku bagi PNS yang berstatus janda atau duda yang melangsungkan perkawinannya kembali.

• Laporan perkawinan tersebut dibuat dalam rangkap tiga dan dilampiri ;

a.Salinan sah Surat Nikah /Akte perkawinan, untuk tata naskah masing-masing instansi.

b.Pas foto isteri/suami ukuran 3x4 cm sebanyak 3 lembar

1 lembar tata naskah kepegawaian.

2 lembar dikirim ke BKN untuk Karin, Karis/Karsu.

Page 56: Disiplin Pns

• PNS yang melakukan perceraian wajib

memperoleh ijin secara tertulis atau surat keterangan terlebih dahulu dari pejabat. bagi PNS yang berkedudukan sebagai penggugat, harus memperoleh ijin dari pejabat, sedangkan bagi PNS yang berkedudukan sebagai tergugat cukup mendapat surat keterangan pejabat.

Page 57: Disiplin Pns

PNS DAPAT MELAKUKAN PERCERAIAN BILA ADA

SALAH SATU/LEBIH ALASAN SBB • Salah satu pihak berbuat zinah ;

• Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat atau penjudi

• Salah satu pihak meninggalkan selama 2 tahun berturut-turut tanpa ijin

• Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 (lima) tahun/hukuman yang lebih berat

• Salah satu pihak melakukan kekejaman/ penganiayaan.

• Antara suami/isteri terjadi perselisihan terus menerus dan tidak ada harapan untuk rukun kembali.

Page 58: Disiplin Pns

Permintaan ijin untuk bercerai ditolak, apabila :

• Bertentangan dengan ajaran Agama/peraturan Agama yang dianut.

• Tidak ada alasan sebagai tercantum dalam angka 2 diatas.

• Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Alasan perceraian yang dikemukakan bertentangan dengan akal sehat.

Permintaan ijin untuk bercerai diberikan, apabila:

• Tidak bertentangan dengan ajaran/pert. Agama yang dianutnya.

• Ada alasan sebagai mana tercantum dalam angka 2 diatas.• Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang

berlaku • Alasan perceraian yang dikemukakan tidak bertentangan

dengan akal sehat.

Page 59: Disiplin Pns

Apabila perceraian terjadi atas kehendak PNS Pria, maka ia wajib a. Apabila anak mengikuti bekas isteri, maka pembagian gaji ditetapkan

sbb – 1/3 gaji untuk PNS.– 1/3 gaji untuk bekas isteri.– 1/3 gaji untuk anak yang diterimakan kepada bekas isterinya.

b. Apabila perkawinan tidak menghasilkan anak maka gajinya dibagi

dua, yaitu– ½ untuk PNS .– ½ untuk bekas isterinya.

c. Apabila anak mengikuti PNS pria, maka pembagian gaji ditetapkan sbb :– 1/3 gaji untuk PNS pria.– 1/3 gaji untuk bekas isterinya.– 1/3 gaji untuk anaknya yang diterima PNS pria.

d. Apabila sebagian anak mengikuti PNS yang bersangkutan dan

sebagian mengikuti bekas isteri, maka 1/3 gaji yang menjadi hak anak dibagi jumlah anak.

Page 60: Disiplin Pns

• Hak atas bagian gaji untuk bekas isteri sebagaimana dimaksud di atas tidak diberikan apabila perceraian terjadi karena isteri terbukti telah berzinah atau isteri terbukti telah melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap suami, dan atau isteri terbukti menjadi pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan dan atau isteri terbukti telah meninggalkan suami selama dua tahun berturut-turut tanpa izin suami dan tanpa alasan yang sah.

• Meskipun perceraian terjadi atas kehendak isteri yang bersangkutan, hak atas bagian gaji untuk bekas bagian isteri tetap diberikan apabila ternyata alasan isteri mengajukan gugatan cerai karena dimadu, dan atau karena suami terbukti telah berzinah, dan atau suami terbukti telah melakukan kekejaman atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap isteri, dan atau suami telah terbukti menjadi pemabuk, pemadat dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan atau suami telah meninggalkan isteri selama dua tahun berturut-turut tanpa izin isteri dan tanpa alasan yang sah.

Page 61: Disiplin Pns

Apabila perceraian terjadi atas kehendak bersama suami isteri, maka pembagian gaji diatur sbb

• Apabila perkawinan tidak menghasilkan anak, maka pembagian gaji berdasarkan kesepakatan bersama

• Dengan tidak mengurangi ketentuan di atas, apabila semua anak mengikuti bekas isteri, maka 1/3 gaji untuk anak dan diterimakan pada isteri.

• Apabila sebagian anak mengikuti PNS ybs dan sebagian mengikuti bekas isteri maka 1/3 gaji dibagi jumlah anak (sebagian ikut isteri/suami)

Page 62: Disiplin Pns

PNS PRIA YANG AKAN BERISTERI LEBIH DARI SEORANG

Syarat alternatif.• Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya, karena

menderita sakit jasmani/rokhani.• Isteri mendapat cacat badan/penyakit lain yang tidak

dapat disembuhkan.• Isteri tidak dapat melahirkan keturunan setelah

menikah sekurang-kurangnya 10 tahun.

Syarat komulatif.• Ada persetujuan tertulis secara iklas dari isteri dan

disahkan atasannya.• PNS pria mempunyai penghasilan yang cukup.• PNS pria berlaku adil terhadap isteri-isterinya dan

anaknya.

Page 63: Disiplin Pns

PNS WANITA TIDAK DIIJINKAN MENJADI ISTERI KEDUA, KETIGA, KEEMPAT

• PNS wanita tidak diizinkan menjadi isteri kedua/ketiga/keempat.

• Seorang wanita yang berkedudukan sebagai isteri kedua/ketiga/keempat dilarang menjadi PNS.

Page 64: Disiplin Pns

HIDUP BERSAMA DILUAR IKATAN PERKAWINAN

YANG SAH• PNS dilarang hidup bersama diluar

ikatan perkawinan yang sah.

• Yang dimaksud hidup bersama diluar perkawinan yang sah adalah melakukan hubungan sebagai suami isteri dengan wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang bukan suaminya yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga.

Page 65: Disiplin Pns

S A N K S I Pegawai Negeri Sipil dan atau atasan/Pejabat, kecuali Pegawai Bulanan di samping pensiun, dijatuhi salah satu hukumuman disiplin berat berdasarkan PP 30/l980, apabila melakukan perbuatan sbb:

tidak memberitahukan perkawinan pertamanya secara tertulis kepada Pejabat dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu tahun setelah perkawinan dilangsungkan;

melakukan perceraian tanpa memperoleh izin bagi yang berkedudukan sebagai penggugat atau tanpa surat keterangan bagi yang berkedudukan sebagai tergugat, terlebih dahulu dari Pejabat;

beristeri lebih dari seorang tanpa memperoleh izin terlebih dahulu dari Pejabat;

melakukan hidup bersama diluar ikatan perkawinan yang sah dengan wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang bukan suaminya;

Page 66: Disiplin Pns

• tidak melaporkan perceraiannya kepada Pejabat dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu bulan setelah terjadinya perceraian;

• tidak melaporkan perkawinannya yang kedua/ketiga/keempat kepada Pejabat selambat-lambatnya satu tahun setelah perkawinan dilangsungkan;

• setiap atasan yang tidak memberikan pertimbangan dan tidak meneruskan permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian untuk melakukan perceraian, dan atau untuk beristri lebih dari seorang dalam jangka waktu selambat-lambatnya tiga bulan setelah ia menerima permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian;

• Pejabat yang tidak memberikan keputusan terhadap permintaan izin perceraian atau tidak memberikan surat keterangan atas pemberitahuan adanya gugatan perceraian, dan atau tidak memberikan keputusan terhadap permintaan izin untuk beristri lebih dari seorang dalam jangka waktu selambat-lambatnya tiga bulan setelah ia menerima permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian;

• Pejabat yang tidak melakukan pemeriksaan dalam hal mengetahui adanya PNS dalam lingkungannya yang melakukan hidup bersama diluar ikatan perwinan yang sah.

Page 67: Disiplin Pns

• PNS wanita yang menjadi isteri kedua/ketiga/ keempat dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS berdasarkan PP N0. 30 Tahun 1980.

• PNS dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat berdasar PP No. 30 Th. 1980, apabila menolak melaksanakan pembagian gaji dan atau tidak mau menandatangani daftar gajinya sebagai akibat perceraian

Page 68: Disiplin Pns
Page 69: Disiplin Pns

Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan disiplin PNS :1. PNS dapat diberhentikan tidak dengan hormat dikarenakan :

a. Melanggar sumpah/janji PNS, sumpah/Janji jabatan atau peraturan disiplin (pasal 8)

b. Dihukum penjara berdasar keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena dengan sengaja melakukan tindakan pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara setinggi-tingginya 4 tahun, atau diancam dengan pidana yang lebih berat (pasal 8);

c. PNS yang dipidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan penga-dilan yang ,mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindakan pidana jabatan atau tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana (pasal9);

d. Melakukan usaha atau kegiatan yang bertujuan mengubah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam gerakan atau kegiatan yang menetang Negara dan atau Pemerintah;

e. PNS yang dalam waktu 6 bulan terus menerus meninggalkan tugasnya secara tidak sah (pasal 12, ayat 3)

2. PNS yang meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu 2 bulan terus menerus, dihentikan pembayaran gajinya mulai bulan ketiga;

Page 70: Disiplin Pns

PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena :

melanggar sumpah / janji PNS dan sumpah / janji jabatan selain

pelanggaran sumpah / janji jabatan karena tidak setia kepada Pa-

ncasila – UUD 45 – Negara – dan pemerintah

atau

dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melaku

kan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya kurang

dari 4 tahun

Page 71: Disiplin Pns

PNS dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat, karena :

dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya 4 tahun atau lebih

atau

melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat

Page 72: Disiplin Pns

PNS diberhentikan tidak dengan hormat, karena : ~ melanggar sumpah/janji PNS dan Sumpah/janji jabatan karena tidak setia kepada Pancasila – UUD 45 – Pem

~ melakukan penyelewengan terhadap idiologi negara – Pancasila – UUD 45 – atau terlibat dalam kegiatan yang menentang Negara dan Pemerintah

atau

~ dihukum penjara atau kurungan berdasrkan putusan pe ngadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabtan

PNS yang dikenakan penahanan yang berwajib karena di sangka telah melakukan tindak pidana kejahatan sampai mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai keku atan hukum tetap dikenakan pemberhentian sementara

Page 73: Disiplin Pns
Page 74: Disiplin Pns

Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan disiplin PNS adalah :

1. Untuk kepentingan peradilan PNS yang didakwa telah melakukan kejahatan/ pelanggaran jabatan oleh pihak berwajib dikenakan tahanan sementara, maka mulai saat penahanannya harus dikenakan pemberhentian sementara (pasal 2 ayat 1).

2. Ketentuan tersebut juga diberlakukan bagi PNS yang dikenakan tahanan sementara karena didakwa telah melakukan suatu pelanggaran hukum pidana yang tidak menyangkut jabatannya, namun berakibat hilangnya penghargaan, martabat dan wibawa pegawai tersebut (pasal 2 ayat 2)

3. PNS harus diberhentikan jika terbutkti melakukan penyelewengan terhadap idiologi dan haluan negara serta merugikan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara (pasal 3)

Page 75: Disiplin Pns

Sanksi terhadap pelanggaran :

1. PNS yang diberhentikan sementara dan terdapat petujuk yang cukup meyakinkan bahwa ia telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas dirinya, maka mulai bulan berikutnya ia diberhentikan dan diberikan bagian gaji sebesar 50% dari gaji yang diterimanya terakhir (pasal 4 ayat 1 huruf a).

2. PNS yang diberhentikan sementara dan belum terdapat petujuk yang cukup meyakinkan bahwa ia telah melakukan pelanggaran yang didakwakan atas dirinya, maka mulai bulan berikutnya ia diberhentikan dan diberikan bagian gaji sebesar 75% dari gaji yang diterimanya terakhir (pasal 4 ayat 1 huruf b).

3. PNS yang dikenakan pemberhentian sementara karena didakwa telah melakukan suatu hukum pidana yang tidak menyangkut pada jabatannya, namun berakibat hilangnya penghargaan, martabat dan wibawa pegawai tersebut, maka mulai bulan berikutnya ia diberhentikan dan diberikan bagian gaji sebesar 75% dari gaji yang diterimanya terakhir (pasal 4 ayat 2)

4. PNS yang menerima bagian gaji diatas, mendapat tunjangan keluarga, tujangan kemahalan umum dan lain-lain kecuali tunjangan jabatan dan fasilitas yang ada hubungannya dengan jabatannya (pasal 5)-

Page 76: Disiplin Pns

Lain-lain

1. Untuk menghindarkan kerugian keuangan negara, maka perkara yang menyebabkan PNS dikenakan pemberhentian sementara harus diperiksa dalam waktu yang secepatnya dan segera diambil keputusan yang tepat terhadap diri pegawai tersebut

2. Jika menurut pemeriksaan pihak yang berwajib ternyata PNS tersebut tidak bersalah, maka pegawai tersebut harus segera diangkat dan dipekerjakan kembali dan PNS tersebut berhak mendapat gaji penuh serta penghasilan yang lainnya.

3. Jika PNS tersebut bersalah maka harus diambil tindakan pemberhentian sedangkan bagian gaji berikut tunjangan yang telah dibayarkan tidak dipungut kembali.

4. Pemberhentian seorang PNS ditetapkan mulai akhir bulan keputusan pengadilan atas perkaranya mendapat kekuatan hukum yang pasti.

Page 77: Disiplin Pns

PENUTUP

1. Dalam upaya penegakan disiplin pada dasarnya telah diatur dalam berbagai peraturan perundangan, namun dalam implementasinya sangatlah tergantung pada kesadaran, motivasi yang ada pada diri PNS itu sendiri, serta keberanian pejabat atasan untuk menegakkan aturan yang ada tersebut.

2. Keseimbangan pemberian reward bagi pegawai yang berprestasi dan punishment atau sanksi yang tegas bagi pegawai yang melanggar peraturan adalah syarat mutlak yang sangat dibutuhkan bagi upaya penegakan disiplin PNS.

3. Contoh dan keteladanan dari pimpinan merupakan faktor utama yang sangat menentukan bagi keberhasilan dan tercapainya upaya penegakan disiplin PNS dilingkungan unit kerja masing-masing.

4. Kesejahteraan PNS merupakan motivasi pendorong yang sangat signifikan dalam upaya penegakan dan pelaksanaan dispiln PNS,

5. Disiplin yang tumbuh dari kesadaran hati masing-masing diri PNS jauh lebih baik dari pada disiplin yang dipaksakan atau karena terpaksa.