disfonia

2
Disfonia 1. Laringitis akut Gejala klinis : demam,malaise, suara parau hingga afoni, nyeri ketika menelan,batuk kering lama kelamaan disertai dahak. p.fisik : mukosa laring hiperemis,membengkak terutama diatas dan dibawah pita suara. tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal terapi : istirahat berbicara selama 2-3 hari. Menghirup udara lembab. menghindari iritasi faring dan laring misalnya merokok, makanan pedas atau minum es. Antibiotika diberikan apabila peradangan berasal dari paru. Bila terdapat sumbatan laring, dilakukan pemasangan pipa endotrakea atau trakeostomi. 2. Laringitis kronis Gejala klinis : suara parau menetap, rasa tersangkut di tenggorok sehingga pasien sering mendehem tanpa mengeluarkan secret p.fisik : mukosa laring menebal, permukaan tidak rata dan hiperemis terapi : mengobati peradangan di hidung,faring dan bronkus yang mungkin menjadi penyebab laryngitis kronis dan pasien diminta untuk tidak banyak berbicara 3. Nodul pita suara Gejala klinis : suara parau kadang disertai batuk p.fisik : nodul di pita suara sebesar kacang hijau atau lebih kecil berwarna keputihan. Predileksi di sepertiga anterior dan sepertiga medial pita suara. Bilateral. Terapi : istirahat bicara dan terapi suara. Bila dicurigai keganasan atau lesi fibrotic dapat dilakukan tindakan bedah mikro laring. 4. Polip pita bsuara Gejala klinis : suara parau

Upload: gamarbj

Post on 23-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Disfonia1. Laringitis akut

Gejala klinis : demam,malaise, suara parau hingga afoni, nyeri ketika menelan,batuk kering lama kelamaan disertai dahak.p.fisik : mukosa laring hiperemis,membengkak terutama diatas dan dibawah pita suara. tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal

terapi: istirahat berbicara selama 2-3 hari. Menghirup udara lembab. menghindari iritasi faring dan laring misalnya merokok, makanan pedas atau minum es. Antibiotika diberikan apabila peradangan berasal dari paru. Bila terdapat sumbatan laring, dilakukan pemasangan pipa endotrakea atau trakeostomi.

2. Laringitis kronis

Gejala klinis : suara parau menetap, rasa tersangkut di tenggorok sehingga pasien sering mendehem tanpa mengeluarkan secret

p.fisik: mukosa laring menebal, permukaan tidak rata dan hiperemis

terapi: mengobati peradangan di hidung,faring dan bronkus yang mungkin menjadi penyebab laryngitis kronis dan pasien diminta untuk tidak banyak berbicara

3. Nodul pita suaraGejala klinis : suara parau kadang disertai batuk

p.fisik: nodul di pita suara sebesar kacang hijau atau lebih kecil berwarna keputihan. Predileksi di sepertiga anterior dan sepertiga medial pita suara. Bilateral.

Terapi: istirahat bicara dan terapi suara. Bila dicurigai keganasan atau lesi fibrotic dapat dilakukan tindakan bedah mikro laring.

4. Polip pita bsuara

Gejala klinis: suara parau

p.fisik: biasanya bertangkai. Terletak pada sepertiga anterior,sepertiga tengah bahkan seluruh pita suara.unilateral. polip mukoid berwarna keabuabuan dan jernih. Polip angiomatosa berwarna merah tua.

Terapi: tindakan bedah mikro laring dan pemeriksaan pa.

5. Kista pita suara Gejala klinis : suara parau

p.fisik : kista di dalam lamina propria superfisialis, ,menempel pada mebran basal epitel atau ligamentum vokalis.

Terapi: tindakan bedah mikrolaring

6. Kelumpuhan pita suara

gejala klinis : suara parau, stridor atau bahkan disertai kesulitan menelanpp

: laringoskopi, laryngeal electromyography (LEMG) dan pemeriksaan lain tergantung etiologinya

terapi : terapi suara dan bedah pita suara