diseminasi pengajaran fisika modern dalam upaya...

26
Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Oleh: Fitrilawati Yayah Yuliah Asep Harja Ayi Bahtiar Dilaksanakan atas biaya PNBP LPM Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2007

Upload: dangthien

Post on 01-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi

Guru SMA di Sekitar Jatinangor

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh:

Fitrilawati Yayah Yuliah

Asep Harja Ayi Bahtiar

Dilaksanakan atas biaya PNBP LPM Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2007

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN

2007

i

LAPORAN PKM SUMBER DANA: PNBP LPM UNPAD

TAHUN ANGGARAN 2007 1. Judul

:

Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor

2. Ketua Pelaksana a. Nama b. NIP c. Pangkat /Golongan d. Jabatan e. Fakultas/ Jurusan

: : : : :

Fitrilawati 132 106 193 Penata/IIIc Lektor MIPA/Fisika

3. Personalia a. Jumlah anggota Pelaksana b. Jumlah Pembantu Pelaksana

: :

3 (tiga) orang -

4. Jangka Waktu Kegiatan : 6 bulan 5. Sumber Dana : DIPA PNBP LPM Unpad Tahun 2007 6. Biaya Kegiatan

: Rp. 2.300.000,- (dua juta tiga ratus ribu

rupiah)

Jatinangor, 30 Oktober 2007 Mengetahui : Dekan Fakultas MIPA Ketua Pelaksana Prof. Dr. Husein H. Bahti Dr. Fitrilawati NIP: 130 367 261 NIP: 132 106 193

Menyetujui

Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Padjadjaran

Prof. Dr. H. Kusnaka Adimiharja, MA

NIP. 130 271 533

ii

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk workshop yang

di selenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2007. Peserta yang diundang adalah SMA yang

berlokasi di sekitar kampus Unpad Jatinangor yang berasal dari kabupaten Sumedang.

Tema Workshop difokuskan pada penerapan konsep fisika modern. Materi utama dalam

workshop ini adalah penerapan perumusan fisika kuantum dalam kehidupan sehari-hari dan

penerapan perumusan relativitas khusus dalam produksi energi nuklir. Hasil evaluasi

menunjukkan kegiatan ini sangat berguna bagi guru-guru SMA karena merupakan sarana

untuk menyegarkan pengetahuan tentang fisika modern dan mendapatkan informasi

penerapan konsep fisika modern. Informasi baru tersebut diyakini dapat membantu para

guru dalam pengajaran fisika modern.

iii

TIM PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana a. Nama dan gelar akademik : Dr. Fitrilawati b. Pangkat /Golongan /NIP : Penata/IIIc / 132 106 193 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Bidang Keahlian : Fisika e. Fakultas/Program studi : MIPA/Fisika f. Waktu untuk penelitian ini : 7 jam / minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama dan gelar akademik : Dra. Yayah Yuliah, MS b. Pangkat /Golongan /NIP : Penata Tk. I/IIId/ 131 789 794 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Bidang Keahlian : Fisika e. Fakultas/Program studi : MIPA/Fisika f. Waktu untuk penelitian ini : 5 jam / minggu 3. Anggota Pelaksana a. Nama dan gelar akademik : Asep Harja, MSi b. Pangkat /Golongan /NIP : Penata Muda Tk I/IIIb/132 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Bidang Keahlian : Fisika e. Fakultas/Program studi : MIPA/Fisika f. Waktu untuk penelitian ini : 5 jam / minggu 4. Anggota Pelaksana a. Nama dan gelar akademik : Dr. Ayi Bahtiar b. Pangkat /Golongan /NIP : Penata Muda Tk I/IIIb/132 169 935 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Bidang Keahlian : Fisika e. Fakultas/Program studi : MIPA/Fisika f. Waktu untuk penelitian ini : 5 jam / minggu

iv

PRAKATA

Workshop ini diadakan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat yang berjudul

’ Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA

di Sekitar Jatinangor’. Maksud dari kegiatan ini adalah: sharing pengalaman dalam

pengajaran fisika modern dan membantu guru untuk menyegarkan kembali pemahaman

mereka tentang fisika modern. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan

Jurusan Fisika Unpad dan merintis komunikasi serta kerja sama antara Jurusan Fisika

dengan SMA yang berlokasi di sekitar kampus Jatinangor.

Tema dari workshop ini difokuskan pada penerapan dari fisika modern dalam

kehidupan sehari-hari. Ada dua topik pembahasan utama yaitu penerapan kajian fisika

kuantum dalam kehidupan sehari-hari dan penerapan teori relativitas khusus dalam produksi

energi nuklir. Melalui contoh penerapan konsep fisika modern diharapkan pengajaran fisika

modern menjadi lebih menarik karena guru memiliki pengetahuan tentang kaitan antara

teori dan aplikasi dari fisika modern. Sasaran khalayak dalam kegiatan ini adalah guru

SMA di sekitar Jatinangor yang berasal dari Kabupaten Sumedang.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada

Ketua Jurusan Fisika dan Dekan Fakultas MIPA Unpad yang telah membantu terlaksananya

kegiatan ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Lembaga Pengabdian Kepada

Masyarakat (LPM) Unpad yang telah mendanai kegiatan ini.

Ketua Panitia

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i

ABSTRAK .................................................................................. ii

TIM PELAKSANA .................................................................................. iii

PRAKATA .................................................................................. iv

DAFTAR ISI .................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3

III. MATERI DAN METODA PELAKSANAAN ................................. 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 14

B. Saran .............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

LAMPIRAN .................................................................................. 16

vi

DAFTAR LAMPIRAN

L-1 Daftar Riwayat Hidup Tim Pelaksana ................................................ 16

L-2 Dokumen Persiapan Workshop ............................................................ 20

L-3 Foto-foto Kegiatan Workshop ……………………………………… 27

1

I. PENDAHULUAN

Fisika bukan saja berperan penting dalam pembangunan sains dan teknologi, tapi

juga membawa dampak pada masyarakat. Fisika mengajarkan kita berpikir secara ilmiah,

bertindak seirama dengan perilaku alam. Semakin banyak konsep fisika diterapkan dalam

masyarakat, semakin tinggi pengetahuan-dasar umum masyarakat tersebut. Apabila

kreativitas masyarakat dikembangkan lewat pola-pola ilmiah maka hasilnya akan lebih

efektif, efesien, dan lebih bermanfaat bagi orang banyak. Kreativitas masyarakat yang

dikembangkan lewat pola-pola ilmiah bergantung pada proses pengajaran sains semenjak

di tingkat sekolah menengah, khususnya ilmu fisika.

Hasil pengamatan di sekolah menengah menunjukkan fisika merupakan pelajaran

yang kurang disukai oleh siswa. Jika ditanyakan kepada siswa sekolah menengah di

Indonesia tentang pelajaran apa yang dianggap paling sulit, umumnya sebagian besar

menjawab fisika.

Salah satu faktor yang menyebabkan fisika menjadi pelajaran yang dianggap sulit

dipahami adalah karena dalam pelajaran fisika sangat banyak hal abstrak yang harus

dipahami, banyak rumus yang harus dikenal dan lain-lain. Selain itu ada banyak faktor lain

berpengaruh seperti kualitas pengajar, fasilitas sekolah, kreatifitas serta sasaran yang

ditetapkan dalam pengajaran ilmu fisika itu sendiri.

Umumnya, pengajaran fisika di Indonesia (khususnya di SMA) terlalu "berbau

Matematika". Jadi siswa hanya dituntut untuk menghitung, tanpa perlu pengertian terhadap

konsep fisika. Murid lebih senang belajar rumus-rumus cepat dalam penyelesaian masalah

hitungan fisika dibandingkan mengetahui konsep dasarnya secara komprehensip.

Umumnya pengajar fisika di sekolah lebih sering membahas teori dari buku

pegangan yang digunakan, kemudian memberikan rumus-rumusnya lalu memberikan

contoh soal. Akibatnya ilmu fisika tereduksi menjadi bacaan dan siswa hanya dapat

membayangkan. Sebenarnya, jika fenomena fisis yang sedang dibahas telah pernah dialami

oleh siswa mungkin siswa akan dapat merekonstruksinya kembali menjadi pemahaman

yang lebih baik. Jika tidak demikian, materi dalam ilmu fisika yang ingin disampaikan

tidak mengenai sasaran.

Dalam prakteknya masih terdengar ada materi pelajaran yang tidak disajikan secara

optimal oleh para guru. Ini disebabkan guru yang bersangkutan kurang menguasai dengan

baik materi pelajaran yang diajarkan. Ada pula karena sebagian guru dibebani jam

mengajar terlalu banyak sehingga proses pembelajaran di kelas berjalan tidak optimal oleh

2

rasa jenuh dan lelah yang dialami guru. Sebagai akibatnya mereka tidak memiliki cukup

waktu untuk mempersiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan dan tidak sempat

mengoreksi pekerjaan siswa. Akibatnya, materi pelajaran yang di sampaikan di kelas tidak

terencana dengan baik atau asal jadi saja. Disamping itu, ilmu fisika terus berkembang dan

aplikasi ilmu fisika makin banyak sehingga dituntut kreativitas guru untuk mengikuti

perkembangan tersebut.

Berkaitan dengan analisis situasi tersebut perlu diadakan suatu kegiatan untuk

membantu guru fisika memperdalam materi pelajaran fisika. Dalam kegiatan pengabdian

kepada masyarakat ini akan diadakan Workshop untuk membantu meningkatkan

pemahaman guru fisika SMA terhadap pelajaran fisika, khususnya fisika modern.

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan wawasan tentang tentang aplikasi dari

konsep fisika modern kepada guru fisika SMA yang berlokasi di sekitar Jatinangor.

Melalui kegiatan ini diharapkan pemahaman guru tentang fisika modern menjadi lebih

baik. Dengan peningkatan pemahaman guru fisika SMA terhadap materi pelajaran fisika

modern maka diharapkan proses pembelajaran fisika, khususnya dalam penyampaian

materi Fisika Modern menjadi lebih baik. Hal ini dipercaya akan berdampak positif

terhadap siswa yang diajarkan.

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ilmu Fisika

Fisika adalah ilmu yang menjelaskan tentang keadaan-keadaan yang kita temui

sehari-hari. Misalnya gerak benda, bagaimana kita bisa melihat benda, sifat suatu benda

dan lain-lain. Dengan demikian Fisika membahas hal-hal yang sangat konkrit dan nyata

keberadaannya.

Ilmu fisika berkembang bersama sejarah dan perkembangan fisika menjurus pada

penyatuan (atau unifikasi) teori-teori. Sebelum 1900, sejarah mencatat dua unifikasi teori

yang merevolusi pemahaman kita terhadap alam semesta yaitu unifikasi teori Gravitasi

oleh Isaac Newton dan unifikasi teori listrik-magnet-cahaya oleh James Clerk Maxwell.

Teori listik-magnet sukses menyatukan fenomena listrik dan magnet dengan

fenomena cahaya. Salah satu prediksi penting dari teori ini menyatakan bahwa cahaya

adalah gelombang elektromagnetik dengan kecepatan konstan ~ 3x108 m/s. Persamaan

Maxwell mengatakan bahwa tidak perduli kita berlari mengejar atau menjauhi berkas

cahaya, kecepatan cahaya tetap konstan, tidak peduli betapa cepat kita berlari. Berbeda

dengan hukum gerak benda Newton, yang mengizinkan kita bisa mengejar kecepatan

cahaya asal memiliki percepatan yang cukup. Hal ini merupakan cibal bakal pertumbuhan

Fisika Modern.

Menurut Einstein kecepatan cahaya tidak terlihat bertambah cepat atau lambat

relatif terhadap kita yang bergerak menjauh atau mendekatnya. Hal tersebut membawa

banyak konsekuensi. Einstein menyatakan ruang dan waktu tidak tetap dan tidak tak-

berubah. Sebaliknya, ruang dan waktu ini seperti karet yang bisa memanjang dan

memendek. Ruang dan waktu mengatur diri mereka sendiri untuk menjaga sesuatu yang

lain – kecepatan cahaya – konstan, tidak peduli pergerakan benda itu mendekati atau

menjauhi berkas cahaya. Dengan kata lain, benda yang bergerak menuju atau menjauhi

berkas cahaya merasakan ruang dan waktu memuai atau memendek, sehingga kecepatan

cahaya pada akhirnya tetap konstan.

Selain itu timbul konsep dualisme partikel gelombang yang dikenal dengan fisika

kuantum. Bidang tersebut merupakan dasar dari penjelasan tentang atom. Penjelasan dalam

Fisika Modern membutuhkan bahasa matematika tingkat tinggi sehingga sulit diajarkan di

tingkat sekolah menengah. Sebagai gantinya, Fisika Modern harus dijelaskan secara

fenomenologis.

4

B. Fisika Modern

Fisika modern adalah ilmu yang membahas tentang perilaku materi dan energi pada

skala atomik dan partikel-partikel sub-atomik atau gelombang. Fisika modern berbeda

dengan fisika klasik karena dalam fisika modern ukuran benda sangat kecil dan kecepatan

benda mendekati kecepatan cahaya (relativitas). Teori-teori dalam fisika klasik tidak dapat

lagi digunakan untuk benda yang berukuran sangat kecil dan kecepatan gerak benda yang

sangat besar karena teori-teori klasik menjadi tidak invarian.

Fisika Modern meliputi teori relativitas, teori kuantum lama, model atom dan teori

kuantum modern. Teori relativitas khusus dibangun atas dasar postulat Einstein yang

menyatakan hukum-hukum fisika dinyatakan dengan bentuk yang sama pada kerangka

acuan inersial dan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa adalah sama untuk semua

pengamat dan tidak bergantung pada keadaan gerak pengamat.

Teori kuantum lama dibangun berdasarkan hipotesa Planck, hipotesa de Broglie,

dan ketidakpastian Heisenberg. Hipotesa Planck menyatakan energi yang dipancarkan oleh

benda hitam bersifat diskrit. Hipotesa de Broglie menyatakan semua benda, bukan hanya

cahaya memiliki sifat alami sebagai gelombang. Teori kuantum tersebut dapat menjelaskan

dualisme gelombang-partikel dan radiasi benda hitam.

Model atom yang juga dikenal sebagai fisika atom berkembang dari model atom

Thomson, yang kemudian berkembang menjadi model atom Rutherford, model atom bohr

dan model atom Bohr dan Sommerfeld. Model atom tersebut dapat dijelaskan dengan

menggunakan teori kuantum lama.

Selanjutnya teori kuantum berkembang menjadi teori kuantum modern yang

berlandaskan mekanika gelombang. Dalam teori kuantum modern dirumuskan persamaan

Schrodinger dan Prinsip Ekslusi Pauli yang diterapkan pada atom hidrogen, osilator

harmonis, atom berelektron jamak dan efek Zeeman.

C. Penerapan Kajian Fisika Modern

Fisika modern merupakan cabang ilmu yang penting dalam peradaban manusian.

Banyak aplikasi yang merupakan penerapan dari konsep fisika modern telah terealisasi dan

membantu kenyamanan hidup manusia. Salah satu cara untuk memahami konsep fisika

modern adalah mempelajari penerapan dari fisika modern tersebut. Pada bagian berikut ini

diuraikan beberapa penerapan dari fisika modern.

Salah satu contoh aplikasi penting dari penerapan fisika modern adalah penemuan

Laser (light amplification by stimulated emission of radiation). Laser adalah aplikasi dari

5

Teori Bohr yang memodelkan lintasan diskrit dari elektron. Cahaya laser terbentuk melalui

emisi radiasi elektromagnetik saat elektron berpindah dari suatu tingkat energi ke tingkat

energi lain.

Laser dipakai dalam berbagai bidang seperti kesehatan, industri, militer,

telekomunikasi, hiburan, dan lainnya. LASIK merupakan salah satu aplikasi laser yang

banyak dipakai dalam dunia kesehatan untuk mengkoreksi lensa mata manusia. Dalam

dunia komersial, laser juga telah mempercepat antrian pembayaran di kasir-kasir

supermarket karena dapat dipakai untuk membaca kode barang (barcode). Dalam industri,

energi besar dari laser dipakai untuk memotong baja dan kepentingan lainnya.

Dalam telekomunikasi, laser dipakai sebagai pembawa data melalui serat optik.

Kapasitas dan kecepatan transmisi data dengan menggunakan serat optik menjadi sangat

besar karena medium pembawa data berupa cahaya yang memiliki kecepatan sangat besar.

Kemajuan ini telah membuat kenyamanan pada manusia karena biaya komunikasi menjadi

lebih murah dan kualitasnya menjadi lebih baik.

Laser juga dipakai sebagai sumber cahaya pada mikroskop yang dikenal sebagai

mikroskop laser. Daya resolusi mikroskop laser sangat tinggi sehingga mampu mengamati

benda yang sangat kecil. Contoh lain aplikasi laser adalah dalam displai dan holografi.

Sifat dualisme partikel gelombang memungkin penggunaan elektron sebagai

pengganti cahaya dalam mikroskop elektron. Penggunaan elektron sebagai sumber tersebut

telah meningkatkan daya resolusi mikroskop dari orde mikron menjadi angstrom.

Peningkatan kemampuan mikroskop yang drastis tersebut memungkinkan kita untuk

mengamati benda-benda dalam ukuran nanometer seperti sel darah merah, protein dan lain-

lainnya. Penemuan tersebut secara tidak langsung telah mendukung perkembangan dunia

kesehatan, khususnya ilmu kedokteran.

Penyimpanan data secara optik (optical storage) dengan menggunakan laserdisc,

CD dan DVD juga merupakan penerapan dari laser. Kemampuan ‘writing’ dari laser yang

sangat presisi memungkinkan peningkatan kapasitas dari MegaBits (MB) menjadi

GigaBits (GB), bahkan TeraBits (TB).

Contoh aplikasi lain dari kajian fisika modern adalah penerapan teori relativitas,

khususnya dinamika relativitas khusus yang memperlihatkan kesetaraan antara massa dan

energi. Konsep kesetaraan antara massa dan energi ini diterapkan dalam teknologi nuklir.

Teknologi nuklir dapat menghasilkan energi nuklir melalui reaksi fusi dan reaksi fisi.

Apabila teknologinya dikuasai, energi nuklir memberikan banyak keuntungan bagi

manusia. Energi nuklir menawarkan alternatif yang menarik sebagai pengganti bahan

6

bakar konvensional seperti batubara dan minyak bumi. Efisiensi energi nuklir jauh lebih

besar dibandingkan dengan efisiensi batubara dan minyak bumi.

Efek rumah kaca (green house effect) yang merupakan gejala pemanasan global

adalah penerapan dari sifat radiasi benda hitam yang merupakan gejala dari fisika kuantum

yang juga merupakan bagian dari fisika modern.

7

III. MATERI DAN METODA PELAKSANAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Untuk membantu guru dalam pemahaman terhadap pelajaran Fisika Modern

diadakan workshop yang khusus membahas topik Penerapan Fisika Modern. Workshop

ini diharapkan membantu guru untuk menyegarkan pengetahuannya tentang fisika modern,

terutama tentang aplikasi dari fisika modern dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan

dengan mengikuti kegiatan ini guru dapat menyampaikan materi fisika modern secara lebih

baik. Pada workshop tersebut dipaparkan tentang contoh penerapan fisika modern dalam

kehidupan sehari-hari.

Agar mencapai sasaran, sebelum workshop akan dilakukan inventarisasi

permasalahan tentang pelajaran Fisika Modern di SMA melalui angket yang disebarkan

kepada guru fisika yang terdapat di Kabupaten Sumedang. Dengan demikian, materi yang

disampaikan selama workshop sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain ceramah tentang

aplikasi fisika modern diadakan juga diskusi tentang topik tersebut sehingga pemahaman

para guru diharapkan cukup komprehensip. Dalam workshop tersebut juga disediakan

hand-out sehingga membantu dalam pemahaman konsep Fisika Modern.

B. Realisasi Pemecahan Masalah

Persiapan yang dilakukan untuk penyelenggaraan workshop antara lain adalah

inventarisasi nama dan alamat sekolah yang akan diundang, peninjauan kurikulum fisika

SMA, khususnya untuk fisika modern, penyiapan angket praworkshop dan angket evaluasi

workshop, pengiriman undangan ke sekolah, persiapan materi workshop, persiapan acara

workshop, dan pelaksanaan workshop. Contoh dokumen yang berkaitan dengan persiapan

workshop ditampilkan dalam lampiranL-2.

Workshop akan diadakan pada tanggal 25 Oktober 2007 di Jurusan Fisika Unpad

kampus Jatinangor. Selain mengikuti acara workshop, para guru diberi kesempatan untuk

berdiskusi dengan pihak manajemen Jurusan Fisika Unpad dan mengunjungi laboratorium.

C. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran yang dianggap strategis untuk dilibatkan dalam kegiatan

penerapan PKM yang berupa Workshop sehari adalah guru-guru fisika SMA yang

berlokasi di sekitar Jatinangor yang berasal dari Kabupaten Sumedang.

8

D. Metoda yang Digunakan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk workshop.

Pada workshop tersebut terdapat sesi ceramah dan diskusi. Ada 2 ceramah yang berkaitan

dengan aplikasi fisika modern, yaitu tentang aplikasi dari perumusan fisika kuantum dan

aplikasi dari perumusan relativitas khusus. Setelah kegiatan workshop diadakan kunjungan

ke laboratorium untuk melihat alat peraktikum fisika modern berikut demonstrasi

sederhana.

Sebagai kegiatan persiapan, telah dikirim surat undangan kepada 10 Kepala

Sekolah SMA yang terdapat di Kabupaten Sumedang. Kepala sekolah diminta untuk

memberikan 2 nama guru fisika yang akan dikirim untuk mengikuti Workshop. Bersama

dengan surat undangan tersebut dikirim pula sebuah angket untuk mengevaluasi

pembelajaran Fisika Modern yang sudah berlangsung di SMA tersebut. Guru yang akan

mengikuti workshop tersebut diminta untuk mengembalikan lembaran angket tersebut.

Untuk mengevaluasi kegiatan worksop, setelah kegiatan workshop selesai panitia

memberikan angket evaluasi kepada peserta workshop. Dari angket tersebut dinilai

pencapaian workshop dan program lanjutan yang perlu dipersiapkan.

9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Undangan workshop disebarkan kepada 10 SMA yang berada di kabupaten

Sumedang. Tiap sekolah diharapkan mengirimkan 2 orang guru. Dari 10 SMA tersebut,

ada 6 SMA yang memberikan respon. Dari sekolah yang berminat datang menghadiri

workshop, hanya ada 2 SMA yang mengirimkan 2 orang guru, sedangkan 4 SMA yang lain

hanya mengirimkan 1 orang guru. Karena masih ada tempat untuk peserta lain, maka

peserta workshop lain yang juga diadakan pada hari yang sama, namun pada jam yang

berbeda diundang untuk menghadiri acara ini. Dengan demikian adah peserta tambahan

yang berjumlah 9 orang. Jadi secara total ada 17 orang guru SMA yang menghadiri

kegiatan workshop ini.

A. Hasil inventarisasi masalah dalam pengajaran fisika modern

Dalam menyusun materi workshop fisika modern diasumsikan materi fiska modern

tidak tersampaikan dengan baik karena keterbatasan waktu dan keterbatasan guru. Untuk

mengkonfirmasikan hal ini telah dibagikan angket kepada guru. Angket tersebut menilai

tentang persiapan proses belajar mengajar (PBM), kompetensi guru, dan materi yang ingin

didapatkan dari workshop. Dari angket yang disebarkan, ada 15 buah angket yang

kembali. Hasil dari angket tersebut ditampilkan dalam tabel 1. Nilai 1, 2, 3, 4, dan 5 dalam

angket tersebut menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.

Tabel 1 Hasil evaluasi angket pra-workshop

Distribusi skala jawaban No Aspek yang dievaluasi 1 2 3 4 5

Skala nilai rata2

Skala nilai kelompok

Skala nilai kumulatif

I PERSIAPAN PBM 1 Pokok fisika modern tersampaikan

seluruhnya kepada siswa di dalam kelas

0 3 3 8 1 3.47

2 Metoda pengajaran yang digunakan adalah metoda konvensional (ceramah)

3 4 4 3 0 2.53

3 Pada proses pengajaran menggunakan alat bantu media lain

0 0 1 7 7 4.40

4 Siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri jika materi tidak tersampaikan dikarenakan keterbatasan waktu

0 0 3 10 2 3.93

5 Dengan metoda pengajaran yang sekarang digunakan siswa dapat memahami fisika modern

3.63

3.57

4.02

10

II KOMPETENSI 1 Keseluruhan topik fisika modern saya

kuasai 0 2 6 6 1 3.4

Fisika modern dan fisika klasik berbeda dalam hal - konsep mekanikanya 0 0 3 8 2 3.92

2

- objek yang dilibatkan 0 0 2 8 3 4.08 Bahasan berikut termasuk dalam kajian fisika modern - teori relativitas 0 4 3 6 2 4.47 - hukum mekanika 0 3 3 5 4 3.67 - hukum termodinamika 0 4 3 6 2 3.40 - hukum Maxwell 0 0 2 9 4 4.13 - teori kuantum 0 0 0 9 6 4.40 - efek doppler 0 4 4 7 0 3.20 - radiasi benda hitam 0 0 0 9 6 4.40 - efek fotolistrik 0 0 1 8 6 4.33

3

- efek Zeeman 0 0 0 9 6 4.40 Usaha yang dilakukan untuk menguasai pelajaran fisika, khususnya yang berkaitan dengan pokok bahasan fisika modern

- membaca buku teks 0 0 3 5 7 4.27 - mengakses internet dan e-learning 0 0 3 7 5 4.13

4

- membaca koran dan majalah yang berkaitan dengan fisika modern

0 0 4 6 5 4.07

4.02

III WORKSHOP Aspek fisika modern yang ingin dikuasai dari workshop - memperdalam sisi teori fisika modern

0 0 2 4 8 4.43 1

- memperdalam contoh penerapan fisika moden

0 0 4 4 7 4.20

Materi yang penting disampaikan dalam workshop ini - pengenalan fisika modern secara umum

4.57

- teori relativitas 0 0 1 4 9 4.57 - teori kuantum 0 0 1 4 9 4.57

2

- contoh penerapan konsep fisika modern

0 0 3 1 11 4.53

4.48

Dari tabel tersebut terlihat bahwa asumsi yang diambil dalam persiapan PBM

adalah benar bahwa alokasi waktu untuk penyampaian materi fisika modern kurang

sehingga murid diminta untuk belajar sendiri dari materi-materi yang tidak disampaikan

oleh guru. Asumsi yang salah yang dilakikan oleh panitia adalah tentang metoda

pengajaran. Ternyata di SMA metoda ceramah dalam penyampaian materi sudah

ditinggalkan. Selain itu, tidak semua guru yakin bahwa siswa memahami materi fisika

modern yang mereka ajarkan.

Asumsi mengenai kompetensi guru ada benarnya. Hampir 50 % guru yang

berminat menghadiri workshop merasa kurang menguasai materi fisika modern secara

11

komprehensif. Guru-guru telah berusaha memperkaya pengetahuannya dengan membaca

buku dan majalah serta mengakses internet .

Berkaitan dengan materi yang ingin didapat dalam workshop, semua guru

menginginkan tambahan informasi mengenai sisi teori dari fisika modern dan contoh

penerapan dari fisika modern.

B. Diskusi tentang penerapan konsep fisika modern

Berdasarkan hasil tracing menggunakan angket, para guru ingin mendapatkan

tambahan informasi tentang sisi teori dari fisika modern dan contoh penerapan konsep

fisika modern. Melalui worksop yang diadakan ini kami ingin menambahkan informasi

tentang contoh penerapan dari konsep fisika modern. Dokumentasi foto pelaksanaan

Workshop ditampilkan pada LampiranL-3.

Sesi pertama dari workshop membahas tentang penerapan perumusan fisika

kuantum. Secara umum dijelaskan perbedaan antara fisika modern dengan fisika klasik.

Fisika Modern berkaitan dengan benda yang ukurannya sangat kecil (atomic dan

subatomic) dan kecepatan yang relatif besar (dalam orde cahaya). Dijelaskan tentang

aplikasi fisika modern yang telah membantu kenyamanan hidup manusia seperti penemuan

laser yang banyak dipakai untuk komunikasi, dunia kesehatan, dan penyimpanan data

(optical data storage).

Sesi kedua dari workshop ini membahas tentang penerapan perumusan relativitas

khusus, yaitu tentang dinamika relativitas khusus. Dijelaskan bagaimana kesetaraan antara

massa dan energi, yang dikenal sebagai reaksi fusi dan reaksi fisi, dapat menghasilkan

energi nuklir. Dalam ceramah tersebut diuraikan tentang energi nuklir yang merupakan

energi alternatif pengganti energi konvensional yang berasal dari batubara dan minyak

bumi. Diungkapkan bahwa dengan menggunakan energi nuklir banyak penghematan yang

dapat dilakukan karena produksi energi nuklir memiliki efisiensi yang tinggi dibanding

dengan produksi energi konvensional. Disampaikan pula kendala-kendala yang dihadapi

dalam pengembangan energi nuklir.

Dalam diskusi beberapa guru mengungkapkan keluhan tentang kesulitan mengikuti

laju perkembangan ilmu yang sangat cepat. Apa yang disampaikan oleh guru dikelas

umumnya merupakan materi yang terdapat dalam buku pelajaran, bukan hal aktual yang

ada dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi yang terjadi mengemukakan tentang kurangnya

pengetahuan guru mengenai aplikasi dari fisika modern sehingga guru mengalami

kesulitan dalam menyampaikan materi fisika modern secara menarik. Para guru merasa

12

contoh-contoh aplikasi fisika yang diuraikan dalam workshop telah membuat materi fisika

modern menjadi menarik dan menghilangkan kesan bahwa fisika adalah kumpulan dari

rumus-rumus yang harus dihapalkan. Mereka merasa materi workshop yang diberikan

dapat membantu mereka dalam pengajaran fisika modern.

Dalam diskusi diungkapkan pula bahwa materi fisika modern merupakan materi

yang sukar disampaikan karena umumnya sekolah tidak memiliki alat peraga yang

membantu pemahaman fisika modern. Pemateri menyampaikan beberapa saran dalam

penyampaian konsep fisika modern tanpa pelaratan laboratorium.

Terungkap pula bahwa materi fisika modern tidak dapat tersampaikan dengan baik

karena materi ini diberikan pada semester 2 kelas 3 yang mana siswa sudah disibukkan

dengan persiapan evaluasi belajar tahap akhir (ebtanas). Hasil ini mengkonfirmasi data

yang didapat dari angket pra-workshop.

C. Hasil evaluasi tentang pelaksanaan workshop

Untuk mengevaluasi kegiatan workshop, telah disebarkan angket kepada para guru

yang menghadiri workshop. Selain itu dari angket tersebut ingin didapatkan masukan

tentang follow-up dari kegiatan ini. Hasil evaluasi dari angket tersebut ditampilkan dalam

tabel 2.

Dari angket yang didapat terlihat bahwa hampir semua guru setuju bahwa kegiatan

workshop ini bermanfaat karena mereka mendapatkan informasi baru tentang contoh

penerapan konsep fisika modern. Hampir semua peserta workshop menyarankan agar

waktu pelaksanaan workshop diperpanjang, materi bahasan workshop diperluas, jumlah

sekolah yang diundang untuk menghadiri workshop diperbanyak. Selain itu para guru

menyarankan agar workshop ini dilengkapi dengan demonstrasi lab. Selain itu mereka

menyarankan pengadaan workshop untuk topik fisika yang lain seperti mekanika,

gelombang dan optik, termodinamika.

Sebagian besar guru setuju bahwa materi fisika modern tidak dapat tersampaikan

karena kendala waktu. Kurangnya referensi dalam penerapan fisika modern dan sulitnya

cara penyampaian materi merupakan faktor yang dihadapai dalam pengajaran fisika

modern. Selain itu terungkap pula bahwa penerapan fisika modern merupakan topik yang

tidak sempat tersampaikan di dalam pelajaran fisika modern SMA. Topik fisika inti

merupakan topik yang dianggap tidak perlu oleh guru-guru SMA untuk disampaikan

kepada siswa.

13

Tabel 2 Hasil evaluasi angket setelah workshop

Distribusi skala jawaban No Aspek yang dievaluasi 1 2 3 4 5

Skala nilai rata2

Skala nilai kelompok

Skala nilai kumulatif

Topik bahasan fisika modern yang dianggap penting untuk diajarkan di SMA

- pengenalan fisika 0 1 0 4 10 4.53 - teori relativitas khusus 0 0 0 9 6 4.40 - fisika atom 0 0 3 10 2 4.00

1

- fisika inti 0 0 8 6 1 3.57

4.10

Topik bahasan fisika modern yang biasanya tidak sempat disampaikan kepada siswa

- teori relativitas khusus 0 10 4 1 0 2.40 - radiasi benda hitam 1 10 1 3 0 2.40 - fisika atom 1 10 2 2 0 2.33 - fisika inti 2 8 2 2 1 2.47

2

- penerapan konsep fisika modern 0 6 6 1 2 2.93

2.5

Kendala yang dihadapi dalam pengajaran fisika modern di kelas - tidak cukup waktu 0 3 3 8 1 4.47 - penyampaian fisika modern membutuhkan bahasa matematika yang tinggi sehingga sukar diikuti oleh siswa

1 1 1 3 9 4.20

3

- Kurangnya referensi tentang penerapan fisika modern

1 0 2 5 7 4.13

4.27

Manfaat dari workshop ini - memperdalam segi teori fisika modern

0 0 0 2 13 4.87 4

- memperdalam contoh penerapan konsep fisika modern

0 0 1 3 11 4.67

4.77

Materi yang paling bermanfaat didapatkan dari workshop ini - pengenalan fisika modern secara umum

0 0 0 6 9 4.60

- teori relativitas 0 1 0 8 6 4.27 - teori kuantum 0 1 1 10 3 4.00

5

- contoh penerapan fisika modern 0 0 1 7 7 4.40

4.3

Saran terhadap pelaksanaan workshop - waktu pelaksanaannya diperpanjang 0 0 0 3 12 4.80 - materi bahasannya diperbanyak 0 0 1 1 13 4.80 - workshop dilengkapi dengan peragaan dan demonstrasi lab

0 0 0 1 14 4.93

- jumlah sekolah yang diundang diperbanyak

0 1 2 3 9 4.50

6

- diadakan tour lab untuk mengenal jurusan fisika unpad

0 0 0 2 13 4.82

4.77

6 Bidang fisika yang perlu dijadikan tema workshop semacam ini

- mekanika 0 0 1 5 9 3.83 - gelombang dan optik 0 0 6 0 9 4.20 - termodinamika 0 0 6 0 9 4.20 - listrik magnet 0 0 6 0 9 4.20

4.10

4.12

14

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi pelaksanaan workshop dapat disimpulkan bahwa kegiatan

workshop yang diselenggarakan ini sangat bermanfaat bagi guru-guru SMA. Materi yang

disampaikan dan didiskusikan dalam workshop sangat tepat karena telah menjawab

permasalahan yang mana para guru membutuhkan informasi tentang penerapan fisika

modern. Informasi baru tersebut diyakini dapat membantu para guru dalam pengajaran

fisika modern. Kegiatan workshop ini perlu ditindaklanjuti dengan kegiatan berikutnya

karena kegiatan ini merupakan salah satu sarana bagi para guru untuk menyegarkan dan

menambah pengetahuannya.

B. Saran

Walaupun pelaksanaan workshop telah berjalan dengan baik namun jumlah wakil

sekolah yang datang menghadiri workshop kurang dari yang direncanakan. Hal tersebut

berkaitan dengan kurangnya waktu persiapan sosialisasi kegiatan ini. Ada beberapa

sekolah yang melaporkan mereka baru menerima undangan sehari sebelum pelaksanaan

workshop dan bahkan ada yang terlambat menerima undangan. Untuk kegiatan mendatang

sosialisasi kegiatan ini harus dilaksanakan jauh-jauh hari sehingga semua sekolah yang

diundang dapat mengirimkan wakilnya.

15

DAFTAR PUSTAKA

1. A. Beiser, Concepts of Modern Physics 6th edition, McGrawHill, 2003 2. K. Krane, Modern Physics 2nd edition, John Wiley & Son, 1996 3. Ki Supriyoko, Masa Depan SMU Kita, Kompas, Senin, 29 Maret 2004 4. Pengajaran Fisika di Indonesia Membunuh Kreativitas Murid, Kompas (1 Mei 2000) 5. Khairul BasarMengkaji Kembali Pengajaran Fisika di Sekolah Menengah (SMP dan SMA)

di Indonesi, http://io.ppi-jepang.org, akses Februari 2007

16

LAMPIRAN L-1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PELAKSANAAN KEGIATAN PENERAPAN PKM

1. Nama Lengkap dan gelar akademik : Dr. Fitrilawati 2. Tempat, Tgl Lahir : Bengkulu, 8 Februari 1965 3. Alamat/ no telp rumah/handphone : Jl. Teratai Raya no. 121 Bumi Kencana Rancaekek, Bandung 40394 Tlpn: (022) 707 68201 HP: 0812248396 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Fakultas : MIPA 6. Pangkat/Golongan/NIP : Penata/IIIc/132 106 193 7. Bidang Keahlian : Fisika Tahun Perolehan Gelar Akademik Terakhir 2001 8. Kedudukan dalam Tim : Ketua Pelaksana 9. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian Masyarakat:

No Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana1 Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam

Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor

2007 PNBP LPM Unpad

Jatinangor, 20 Oktober 2007

(Dr. Fitrilawati)

17

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANAAN KEGIATAN PENERAPAN PKM

1. Nama Lengkap dan gelar : Dra. Yayah Yuliah 2. Tempat, Tgl Lahir : Cianjur, 29 Juli 1961 3. Alamat/ no telp rumah/handphone: Jl. Riung Resmi no. 45 / IC HP: 081320132405 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Fakultas/ Jurusan : MIPA/Fisika 6. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Tk I/IIId/ 131 789 794 7. Bidang Keahlian : Fisika Tahun Perolehan Gelar Akademik Terakhir : 1990 8. Kedudukan dalam Tim : AnggotaPelaksana 9. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian Masyarakat:

No Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana 1 2. 3

Pembuatan beterei isi ulang di desa cimanggung kabupaten Sumedang Kursus komputer untuk karyawan Pemda Sumedang Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor

1994/1995 1997/1998 2007

Rutin UNPAD Pemda Sumedang PNBP LPM Unpad

Jatinangor, 20 Oktober 2007

(Dra.Yayah Yuliah, MS)

18

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANAAN KEGIATAN PENERAPAN PKM

1. Nama Lengkap dan gelar : Asep Harja, MS 2. Tempat, Tgl Lahir : 3. Jenis Kelamin : Pria 4. Fakultas : MIPA 5. Pangkat/Golongan/NIP : 6. Bidang Keahlian : Fisika Tahun Perolehan Gelar Akademik Terakhir 200 7. Kedudukan dalam Tim : AnggotaPelaksana 8. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian Masyarakat:

No Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana

Jatinangor, 20 Oktober 2007

(Asep Harja, MS)

19

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PELAKSANAAN KEGIATAN PENERAPAN PKM

1. Nama lengkap dan gelar akademik : Dr. Ayi Bahtiar 2. Tempat dan tanggal lahir : Ciamis, 29 Oktober 1970 3. Alamat/ no telp rumah/handphone : Puri Indah jatinangor D5-09 Jatinangor 45363

Hp: 081 394 820 773 4. Jenis Kelamin : Laki-laki 5. Fakultas : MIPA 6. Pangkat/golongan/NIP : Penata Muda Tk I/IIIb/132 169 935 7. Bidang Keahlian : Fisika Material Tahun perolehan gelar akademik terakhir : 2004 8. Kedudukan dalam tim : Anggota Pelaksana 9. Pengalaman dalam bidang pengabdian pada masyarakat :

No Judul Kegiatan Tahun Sumber Dana 1 Orientasi Laboratorium Fisika untuk Guru SLTP

se-Kecamatan Cikeruh Kabupaten DT II Sumedang

1998/1999 Rutin UNPAD

2

Pelatihan Keterampilan Elektronika Praktis untuk Masyarakat Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimeyan Kabupaten Daerah Tingkat II Garut

1998/1999 Rutin UNPAD

3 Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor

2007 PNBP LPM Unpad

Jatinangor, 20 Oktober 2007 Dr. Ayi Bahtiar