disampaikan pada acara in-depth seminar foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[bpom] 1....

32
Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview Indonesia Bogor, 12 Juli 2018 Disampaikan oleh: Drs. Suratmono, MP Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Upload: hadien

Post on 11-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview IndonesiaBogor, 12 Juli 2018

Disampaikan oleh:

Drs. Suratmono, MP

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan

Badan Pengawas Obat dan Makanan

Page 2: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Outline

Pendahuluan

Regulasi terkait produk susu

Implementasi regulasi pada produk susu

Page 3: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Gizi

Mutu

Cemaran

BahanBaku

BTP

Kemasan

Apa yang perlu diawasi dari pangan olahan?

Keamanan

Mutu

Gizi

Label

Pendahuluan

Page 4: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Peraturan

Keamanan

Kualitas/mutu Gizi

Batas Cemaran Mikroba dan Kimia

Bahan Tambahan Pangan

Bahan Penolong

Kemasan Pangan

SNI

Kategori Pangan

LabelIklan

PENGAWASAN PANGAN

EVALUASI POST -MARKETEVALUASI PRE-MARKET

Page 5: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

REGULASI

TERKAIT PRODUK SUSU

6/07/2018 5

Page 6: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

• Perka BPOM tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (27 Peraturan)

• No.HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia (untuk

cemaran logam berat dan kimia lain)

• No. HK.00.06.51.0475 tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi, dengan

perubahan No.HK.03.1.23.11.11.09605 tahun 2011

• No. HK.03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, dengan

Amandemen Perka BPOM No 16 Tahun 2014 tentang Pengawasan Kemasan Pangan

• No. 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Iklan Pangan Olahan

• No. 8 Tahun 2016 tentang Persyaratan BTP Campuran

• No. 10 Tahun 2016 tentang Penggunaan Bahan Penolong Golongan Enzim dan Golongan

Penjerap Enzim dalam Pengolahan Pangan

• No. 13 Tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan

• No. 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan

• No. 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan

• No. 23 Tahun 2016 tentang Pencantuman Informasi Tanpa BTP pada Label dan Iklan Pangan

• No. 1 Tahun 2017 tentang Pengawasan Pangan Olahan Organik

• No. 23 Tahun 2017 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan Olahan

• No. 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan

• No. 1 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pangan Olahan Untuk Keperluan Gizi Khusus

PERATURAN KEPALA BADAN POM

Page 7: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Kategori Pangan

Kategori Panganadalah

pengelompokanpangan berdasarkan

jenis pangan yang bersangkutan.

Pangan yang dibuat di dalam negeri atau

yang diimpor untukdiperdagangkan dalamkemasan eceran, wajib

memenuhi ketentuanmengenai Kategori

Pangan.

Kategori Pangan wajibdigunakan dalam

penyusunanketentuan mengenai

standar danpersyaratan

keamanan, mutu, dangizi Pangan.

1

Page 8: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Kategori Pangan 01.0 Produk-produk susu dan analognya

Peraturan Ka BPOM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan

01.1 Susu dan Minuman Berbasis Susu

01.1.1 Susu dan buttermilk (plain)

01.1.1.1 Susu (plain)

Susu segarSusu pasteurisasiSusu UHTSusu sterilSusu skimSusu skim sebagianSusu lemak nabati/susu minyak nabati

01.1.1.2 Buttermilk (plain)

ButtermilkDadih

01.1.2 Minuman Berbasis Susu yang Berperisa dan atau Difermentasi (Contohnya Susu

Cokelat, Eggnog, Minuman Yogurt, Minuman Berbasis Whey)Susu (rasa)Susu berperisa/susu rasaMinuman susuMinuman mengandung susuMinuman susu fermentasiLassi

Page 9: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

01.2 Susu Fermentasi dan Produk Susu Hasil Hidrolisa Koagulasi Enzim Renin (Plain),

Kecuali yang Termasuk Kategori 01.1.2

01.2.1 Susu Fermentasi (plain)

01.2.1.1 Produk susu fermentasi (plain) tanpa pemanasan

01.2.1.2 Produk susu Produk susu fermentasi (plain) dengan pemanasan

01.2.2 Susu yang digumpalkan dengan enzim renin (plain)

01.3 Susu Kental dan analognya

01.3.1 Susu kental

01.3.2 Krimer minuman

01.4 Krim (plain) dan sejenisnya

01.4.1 Krim pasteurisasi

01.4.2 Krim yang disterilkan atau secara UHT, Krim “Whipping”, krim :Whipped”,

dan Krim rendah Lemak (plain)

01.4.3 Krim yang digumpalkan (plain)

01.4.4 Krim analog

01.5 Susu bubuk dan krim bubuk dan bubuk analog

01.5.1 Susu bubuk dan krim bubuk (plain)

01.5.2 Susu dan krim bubuk analog

Page 10: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

01.6 Keju dan analognya

01.6.1 Keju tanpa pemeraman (keju mentah)

01.6.2 Keju peram

01.6.2.1 Keju peram total, termasuk kulit kejunya

01.6.2.2 Kulit keju peram

01.6.2.3 Bubuk keju

01.6.3 Keju whey

01.6.4 Keju olahan

01.6.4.1 Keju olahan plain

01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan buah, sayur

dan atau daging

01.6.5 Analog keju

01.6.6 Keju protein whey

01.7 Makanan Pencuci Mulut Berbahan Dasar Susu (Misalnya Puding, Yogurt

Berperisa/rasa atau Yogurt dengan Buah)

01.8 Whey dan Produk Whey, Kecuali Keju Whey

01.8.1 Cairan Whey dan Produknya, Kecuali Keju Whey

01.8.2 Bubuk Whey dan Produknya, Kecuali Keju Whey

Page 11: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

SUB KATEGORI

• 01.1 Susu danminumanberbasis susu

• 01.2 Susu Fermentasi dan Produk Susu Hasil Hidrolisa Koagulasi Enzim Renin (Plain), Kecuali yang Termasuk Kategori 01.1.2

SUB SUBKATEGORI

• 01.1.1 Susu dan buttermilk (plain)

• 01.1.2 Minuman Berbasis Susu yang Berperisa dan atau Difermentasi (Contohnya Susu Cokelat, Eggnog, Minuman Yogurt, Minuman Berbasis Whey)

SUB SUB SUB

KATEGORI

• 01.1.1.1 Susu(plain)

• 01.1.1.2 Buttermilk (plain)

ContohKategori Pangan

01.0 Produk Susu

• Setiap kategoripangan (01 – 16)terdiri dari beberapasub-kategori

• Setiap sub-kategoriterdiri dari sub-subkategori

• Setiap sub sub-kategori terdiri darisub sub-sub-kategori(4 digit)

Kategori Pangan

Page 12: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Perubahan Codex terhadap kategori pangan 01.0 Produk susu General Standard For Food Additives (Codex Stan 192-1995 revision 2017)

12

Peraturan Kepala BPOM No 21 Tahun 2016

tentang Kategori Pangan

01.1 Susu dan Minuman Berbasis Susu

01.1.1 Susu dan buttermilk (plain)

01.1.1.1 Susu (plain)

01.1.1.2 Buttermilk (plain)

01.1.2 Minuman Berbasis Susu yang

Berperisa dan atau Difermentasi

(Contohnya Susu Cokelat, Eggnog,

Minuman Yogurt, Minuman Berbasis

Whey)

General Standard For Food

Additives (Codex Stan 192-1995

revision 2017)

01.1 Fluid Milk and Milk

Products

01.1.1 Fluid Milk (plain)

01.1.2 Other Fluid Milk

(plain)

01.1.3 Fluid Buttermilk

(plain)

01.1.4 Flavoured Fluid Milk

Drinks

DampakPerubahan Codex

Perubahankategori pangan

Perubahanpengaturan BTP

dan Cemaran

Page 13: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Kualitas/Mutu : Kategori Pangan vs SNI• Kategori Pangan adalah

pengelompokan panganberdasarkan jenis pangan yang bersangkutan

• Peraturan ini bersifat wajib.Pangan yang dibuat di dalam negeriatau yang diimpor untukdiperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib memenuhi ketentuan mengenai Kategori Pangan

• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi nasional dan berlaku secara nasional

• bersifat sukarela

• SNI dapat diberlakukan wajib olehinstansi teknis yang terkait, dalamhal berkaitan dengankeselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarian fungsilingkungan hidup dan/ataupertimbangan ekonomi. • UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan

• PP No 28 Tahun Tahun 2004 tentang

Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan

• PP No 69 Tahun 1999 tentang Label

dan Iklan Pangan

• Peraturan Kepala Badan POM No 21

Tahun 2016 tentang Kategori Pangan

• UU Nomor 20 Tahun 2014 tentangStandardisasi dan Penilaian Kesesuaian

• PSN No. 301 Tahun 2011 ttg Pedoman pemberlakuan SNI Secara Wajib

Page 14: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

SNI Produk SUSU

No SNI Judul SNI

SNI 3950:2014 Susu UHT (Ultra High Temperature)

SNI 2970:2015 Susu Bubuk

SNI 2971:2011 Susu kental manis

SNI 3141.1:2011 Susu segar-Bagian 1: Sapi

SNI 3752:2009 Susu coklat bubuk

SNI 01-6054-1999 Susu kuda

SNI 01-3951-1995 Susu pasteurisasi

SNI 01-2780-1992 Susu evaporasi, Mutu dan cara uji

14http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList

Page 15: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Peraturan Bahan Tambahan Pangan

Permenkes 033 tahun 2012 tentang BTP telah diatur

Jenis dan Golongan BTP (27 golongan BTP)

1. Antibuih (Antifoaming agent);

2. Antikempal (Anticaking agent);

3. Antioksidan (Antioxidant);

4. Bahan pengkarbonasi (Carbonating

agent);

5. Garam pengemulsi (Emulsifying salt);

6. Gas untuk kemasan (Packaging

gas)

7. Humektan (Humectant);

8. Pelapis (Glazing agent);

9. Pemanis (Sweetener);

10. Pembawa (Carrier);

11. Pembentuk gel (Gelling agent);

12. Pembuih (Foaming agent);

13. Pengatur keasaman (Acidity

regulator);

14. Pengawet (Preservative);

15. Pengembang (Raising agent);

16. Pengemulsi (Emulsifier);

17. Pengental (Thickener);

18. Pengeras (Firming agent);

19. Penguat rasa (Flavour enhancer);

20. Peningkat volume (Bulking agent);

21. Penstabil (Stabilizer);

22. Peretensi warna (Colour retention

agent);

23. Perisa (Flavouring);

24. Perlakuan tepung (Flour treatment

agent);

25. Pewarna (Colour);

26. Propelan (Propellant); dan

27. Sekuestran (Sequestrant)

2

Page 16: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Peraturan Kepala Badan POM terkait Batas MaksimumPenggunaan BTP (Terdapat 27 golongan)

1. Bahan Pengkarbonasi (No.4 )

2. Humektan (No.5)

3. Pembawa (No.6)

4. Perlakuan Tepung (No.7)

5. Pengatur Keasaman (No.8)

6. Pengeras (No.9)

7. Antikempal (No.10)

8. Pengembang (No.11)

9. Pelapis (No.12)

10.Antibuih (No.13)

11.Propelan (No.14)

12.Pengental (No. 15)

13.Garam Pengemulsi (No.16)

14. Gas untuk Kemasan (No.17)

15. Sekuestran (No.18)

16. Pembentuk Gel (No.19)

17. Pengemulsi (No.20)

18. Peretensi Warna (No.21)

19. Pembuih (No.22)

20. Penguat Rasa* (No.23)

21. Penstabil (No.24)

22. Peningkat Volume (No.25)

23. Pengawet* (No. 36)

24. Pewarna* (No.37)

25. Antioksidan* (No.38)

26. Pemanis* (No. 4 Tahun 2014)

27. Perisa (No. 22 Tahun 2016)

Semua peraturan tersebut dapat diunduhdi : http://jdih.pom.go.id/

*) PP 69/1999 : Pangan yang mengandung BTP iniharus mencantumkan pula nama BTP, dan nomorindeks khusus untuk pewarna

Page 17: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

• Jika penggunaan BTP diatur padanomor sub-kategori, makapenggunaan BTP tersebut juga diizinkan pada nomor sub-sub kategori dan sub-sub-sub kategoripangan yang ada dibawah sub-kategori pangan tersebut.

17

Trikalsium sitrat sebagai BTP Penstabil

diatur pada Kategori pangan 01.5

dengan batas maksimum CPPB. Hal ini

artinya bahwa trikalsium sitrat diatur

(diizinkan) pada sub-sub kategori yang

ada dibawah kategori pangan 01.5

(01.5.1 dan 01.5.2) dengan batas

maksimum CPPB.

Page 18: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

• Jika penggunaan BTP diatur pada nomor sub-sub kategori, maka penggunaan BTP tersebut juga diizinkan pada nomor sub-sub-sub kategori pangan yang ada dibawah sub-sub kategori pangan tersebut, namun tidak diatur untuk sub kategori lainnya.

18

Trikalsium sitrat sebagai BTP Penstabil diatur pada sub-sub

kategori pangan 01.4.2; 01.4.3; dan 01.4.4. Artinya trikalsium sitrat

hanya diatur pada katpang 01.4.2; 01.4.3; dan 01.4.4 dan tidak

diatur pada kategori pangan 01.4.1.

Contoh:

Page 19: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

6/07/2018 BPOM 27 Sept2016 19

AYO CEK BTP BERBASIS ANDROID

Jenis BTP Golongan BTP Kategori Pangan INS Jenis Pangan (Baru)

KATEGORI PENCARIAN

Kamus Istilah

Perhitungan Rasio 1 (Baru)

FITUR APLIKASI

DOWNLOAD

Page 20: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Komposisi:

Susu sapi, gula, susu bubuk

skim, cokelat bubuk, penstabil

nabati, lemak susu, perisa

identik alami susu, vitamin A

dan D3 (mengandung

antioksidan tokoferol).

BTP Ikutan (Carry over)

Adalah BTP yang berasal dari bahan baku baik yang dicampurkan

maupun yang dikemas secara terpisah tetapi masih merupakan satu

kesatuan produk

Contoh : Susu UHT

Page 21: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

21

n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu produk panganm, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable

Peraturan Kepala Badan POM Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan

PERATURAN TERKAIT CEMARAN PANGAN3

Page 22: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

22

Peraturan Kepala BPOM Nomor 23 tahun 2017 tentang Batas MaksimumCemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan

PERATURAN TERKAIT CEMARAN PANGAN

CEMARAN LOGAM BERAT UNTUK PRODUK SUSU

Jenis Cemaran Batas Maksimum

Arsen (As) 0,1 mg/kg (dihitung terhadap produk siap konsumsi)

Timbal (Pb) 0,02 mg/kg (dihitung terhadap produk siap konsumsi

Merkuri (Hg) 0,02 mg/kg (dihitung terhadap produk siap konsumsi

Kadmium (Cd) 0,05 mg/kg (dihitung terhadap produk siap konsumsi)

Timah (Sn) 40,0 mg/kg (Pangan Olahan yang Tidak Dikemas dalamkaleng)

Page 23: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Produk : Susu Bubuk Berlemak (Full Cream) • Kategori Pangan : 01.5.1• Definisi:

Susu bubuk berlemak (full cream) adalah produk susu berbentukbubuk yang diperoleh dari susu cair; atau susu hasilpencampuran susu cair dengan susu kental atau krim bubuk; ataususu hasil pencampuran susu cair dengan susu kental atau susububuk, yang telah dipasteurisasi dan melalui proses pengeringan.

• Karakteristik dasar : a. Kadar lemak susu tidak kurang dari 26% b. Kadar air tidak lebih dari 5% c. Kadar protein tidak kurang 32% dari padatan susu bukan

lemak• Jenis Kemasan Pangan:

Kaleng Logam (Tin Plate, aluminium); Plastik laminasi denganaluminium foil 23

Contoh Implementasi Regulasi Produk Susu

Page 24: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

• Penggunaan BTP (contoh)

Pada kategori pangan 01.5.1 Susu Bubuk dan Krim Bubuk (Plain)

24

Golongan BTP Jenis BTP Batas Maksimum

Penstabil, Pengemulsi, Pengental, PembentukGel

Gelatin CPPB

Pengemulsi, Penstabill Ester asam lemakdan diasetiltartratdari gliserol

10000 mg/kg

Page 25: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

• Cemaran :

a. Cemaran Mikrobiologi

b. Cemaran Logam Berat dan Kimia Lain

25

Jenis Mikroba n c m M Metode Analisis

ALT 5 2 104 koloni/g 105 koloni/g ISO 4833-1: 2013; SNI 2897:2008

Enterobacteriaceae 5 0 10 koloni/g NA ISO 21528-2:2004

Staphylococcusaureus

5 2 10 koloni/g 102 koloni/g SNI ISO 6888-1:2012; SNI 2897:2008

Salmonella 5 0 negatif/25 g NA ISO 6579:2002; SNI 2897:2008

Keterangan:

n: jumlah sampel yang diambil dan dianalisis

c: jumlah yang boleh melampaui batas untuk

keberterimaan

m, M: batas bawah dan batas atas Mikroba

Jenis Cemaran Batas Maksimum

Arsen (As) 0,1 mg/kg *

Kadmium (Cd) 0,05 mg/kg *

Merkuri (Hg) 0,02 mg/kg *

Timah (Sn) 40,0 mg/kg **

Timbal (Pb) 0,02 mg/kg *

Aflatoksin M1 5 mcg/kg

Dioksin 3 pg WHO-PCDD/FTEQ/glemak

* Dihitung terhadap produk siap konsumsi** Pangan Olahan yang Tidak Dikemas dalam kaleng

Page 26: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Keterangan Pada Label Sekurang-kurangnya berisi* :

1. nama produk2. daftar bahan yang digunakan/komposisi3. berat bersih atau isi bersih4. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau

mengimpor5. halal bagi yang dipersyaratkan6. tanggal dan kode produksi7. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa8. nomor izin edar9. asal usul bahan pangan tertentu

asal bahan: protein kedelai, lemak babi. proses khusus, seperti jagung pangan produk

rekayasa genetik/jagung pangan PRG, tahu panganiradiasi

*Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan

Implementasi Regulasi Pelabelan pada Produk Susu5

Page 27: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Komposisi:

Susu bubuk skim,

susu sapi, lemak

susu, minyak nabati,

sukrosa, inulin,

madu, premiks

mineral, pengemulsi

lesitin kedelai,

premiks vitamin.

Baik Digunakan

Sebelum : 16 Des 19

Tanggal dan Kode

Produksi:

150216 ACD01

Nama Produk

Isi/berat bersih No. izin edar

Nama dan

Alamat

Produsen

Tanggal Kedaluwarsa

Komposisi:

Dicantumkan

mulai dari

komposisi

yang terbesar

Nama Dagang

BAGIAN UTAMA LABEL

Susu bubuk

Diproduksi oleh:

Elvyra Mandiri

Jl. Madani No. 88

Makassar 90141

IndonesiaBPOM RI MD 123456789012

Berat Bersih 800 g

Elvyra

Saran Penyajian

Saran

Penyajian

BAGIAN LAIN

Tanggal dan Kode produksi

Halal

Page 28: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizipangan pada label pangan sesuai dengan format yangdibakukan

28

Wajibjika

• Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yangditambahkan; atau

• Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidangmutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya

Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Tidak wajib

Informasi yang wajib dicantumkan

1. Takaran saji

2. Jumlah sajian per kemasan

3. Catatan kaki

Zat gizi yang wajib dicantumkan

1. Energi total

2. Lemak total

3. Protein

4. Karbohidrat total

5. Natrium

Page 29: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

29

INFORMASI NILAI GIZI

Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)

Jumlah Sajian per Kemasan : …….

JUMLAH PER SAJIAN

Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkal

Energi dari Lemak jenuh ... kkal

% AKG *

Lemak Total …. g …….. %

Lemak Jenuh …. g ……… %

Lemak tidak jenuh tunggal …. g

Lemak tidak jenuh ganda g

Lemak trans …. g

Kolesterol …. mg …….. %

Protein …. g …….. %

Karbohidrat Total …. g …….. %

Serat pangan …. g …….. %

Serat pangan larut …. g

Serat pangan tidak larut …. g

Gula …. g

Gula alkohol …. g

Karbohidrat lain …. g

Natrium …. mg …….. %

Kalium …. mg …….. %

Vitamin A …….. %

Vitamin C …….. %

Vitamin lain …….. %

Kalsium …….. %

Zat Besi …….. %

Mineral lain …….. %

* Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.

Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih

rendah.

FORMATINFORMASI NILAI GIZI

Biru : wajib dicantumkan(mandatory)

Merah : wajib dicantumkan dengan persyaratan tertentu

Hijau : dapat dicantumkansecara sukarela(voluntary)

Lemak, protein, dan karbohidrat

Takaran saji dan energi total

Jumlah gizi dan persentase AKG

Vitamin dan mineral

Persentase AKG : Jumlah zat gizi per saji dibandingkan dengan

acuan label gizi dikali 100%

Catatan kaki

Page 30: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

FORMAT UMUM

INFORMASI NILAI GIZI

Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)

Jumlah Sajian per Kemasan : …….

JUMLAH PER SAJIAN

Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkal

Energi dari Lemak jenuh ... kkal

% AKG *

Lemak Total …. g …….. %

Lemak Jenuh …. g ……… %

Lemak tidak jenuh tunggal …. g

Lemak tidak jenuh ganda …. g

Lemak trans …. g

Kolesterol …. mg …….. %

Protein …. g ....….. %

Karbohidrat Total …. g …….. %

Serat pangan …. g …….. %

Serat pangan larut …. g

Serat pangan tidak larut …. g

Gula …. g

Gula alkohol …. g

Karbohidrat lain .... g

Natrium …. mg …….. %

Kalium …. mg …….. %

Vitamin A …….. %

Vitamin C …….. %

Vitamin lain …….. %

Kalsium …….. %

Zat Besi …….. %

Mineral lain …….. %

•Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.

Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih

INFORMASI

NILAI GIZI

Takaran saji … (g )

Jumlah saji per kemasan:..

Energi Total .. kkal

Energi dari lemak . …..kkal

Jumlah per sajian %AKG* Jumlah persajian %AKG*

Lemak Total … g …%

Lemak jenuh…g ...%

Kolesterol…mg ...%

Protein …g ...%

Karbohidrat total ...g

...%

Serat …g ...%

Gula ….g

Natrium …mg ...%

Vitamin A …% Vitamin C …%

Vitamin B6 …% Vitamin D …%

Kalsium …% Besi …%

Magnesium …% Iodium …%

*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal. Kebutuhan energi anda

mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

FORMAT TABULAR/HORIZONTAL

FORMAT LINIER

INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji : ... sachet, Jumlah saji per

kemasan :.. : JUMLAH PER SAJIAN : Energi total …kkal, Energi dari

lemak ….kkal, Lemak Total …g (….% AKG), Lemak Jenuh ….g ( …%

AKG ), Kolesterol …g ( ….% AKG), Protein …..g (...% AKG),

Karbohidrat total …..g ( ...% AKG), Serat …g (…% AKG), Gula ….g,

Natrium …g (…% AKG), Kalium …g (…% AKG), Vitamin A (….% AKG),

Vitamin C (….%AKG), Vitamin D (….%AKG), Kalsium (…% AKG), Besi

(….% AKG). Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.

Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

FORMAT PENULISAN INFORMASI NILAI GIZI

Page 31: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Simulasi perhitungan zat gizi untuk dicantumkan pada ING

Sertifikat Analisa

(Certificate of Analysis)

Kadar lemak : 7 g

Kadar protein : 5 g

Kadar karbohidrat : 14 g

Kadar natrium : 125 mg

Contoh : (hasil uji untuk produk susu, 1 saji 35 gram)

Zat gizi Hasilanalisaper saji

ALG * Perhitungan % ALG

Lemak 7 g 67 g 7/67*100 = 10,4 10

Protein 5 g 60 g 5/60*100 = 8,3 8

Karbohidrat 14 g 325 g 14/325*100 = 4,3 4

Natrium 125 mg 1500 mg 125/1500*100 = 8,3 8

*) Perka BPOM No.9 Tahun 2016 Tentang Acuan Label Gizi, nilai ALG untuk kelompok usia umum

Page 32: Disampaikan pada acara In-Depth Seminar Foodreview ...foodreview.co.id/seminarjuli2018/[BPOM] 1. Regulasi Produk Susu... · 01.6.4.2 Keju olahan berperisa, keju olahan dengan tambahan

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta

Telp. 021-42875584, Fax. 021-42875780