disampaikan dalam acara seminar nasional dengan tema...

25
Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan Indonesia”, yang diselenggarakan oleh Yayasan AR Baswedan bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan, Jogjakarta, 28 September 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi KepemimpinanIndonesia”, yang diselenggarakan oleh Yayasan AR Baswedan bekerjasama dengan Universitas

Ahmad Dahlan, Jogjakarta, 28 September 2019

Page 2: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Menurut ajaran Islam, tujuan negara adalah terlaksananya ajaran-

ajaran al Quran dan sunah rasul dalam kehidupan masyarakat,

menuju kepada tercapainya kesejahteraan hidup di dunia, material

dan spiritual, perseorangan dan kelompok serta mengantarkan

kepada tercapainya kebahagiaan hidup di akhirat kelak.

Al Quran surah Al Hajj ayat 41 :

} “orang-orang muslim itu ialah yang jika kami beri mereka kedudukan

kuat di muka bumi mereka mengerjakan shalat, menunaikan zakat,

menyuruh berbuat kebajikan, dan melarang berbuat kemunkaran.”

Page 3: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

Surah Ali Imran ayat 110 Allah berfirman:

} “Kamulah masyarakat terbaik yang telah dilahirkan untuk seluruh

manusia, karena kamu menyuruh mengerjakan kebajikan dan

melarang mengerjakan ketidakadilan atau kemunkaran, dan kamu

beriman kepada Allah.”

} Kewajiban pertama atas seorang penguasa dan pemerintahnya,

dalam negara Islam, ialah menegakkan sistem kehidupan Islami

dengan sempurna tanpa mengurangi atau mengganti. Dan wajib

atasnya memerintahkan segala yang ma’ruf, menebarkan kebaikan

dan mencegah kemungkaran serta bertindak membasmi kejahatan

dan kerusakan sesuai dengan ukuran nilai-nilai akhlak Islam.

Page 4: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Rasulullah saw pernah bersabda: “melalui negara, Allah membasmi

semua yang tidak dapat dibasmi melalui al Quran.”

} Artinya kejahatan yang tidak dapat dimusnahkan melalui ajaran-

ajaran al Quran membutuhkan kekuasaan memaksa dari negara

untuk membasminya.

} Hal ini berarti tujuan utama suatu negara Islam adalah untuk

menegakkan dan melaksanakan dengan segenap sumber daya

kekuasaannya yang terorganisasikan sejalan dengan program

reformasi yang telah ditunjukkan Islam demi tegaknya kehidupan

yang lebih layak untuk perbaikan umat manusia.

Page 5: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

1. MUSYAWARAH (AL QUR’AN SURAH AN NISA’ 59):

} “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya dan ulil

amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang

sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (al Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika

kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu

lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

SURAH ALI IMRAN AYAT 159:

} “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap

mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka

dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya”.

Page 6: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

2. KEADILAN (Surah An Nisa’ ayat 58) :

} “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-

benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun

terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu…”

} Surah Asy Syuuraa ayat 15:

} Allah memerintahkan kepada Rasulullah SAW agar

mengumandangkan: “…dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di

antara kamu…”, yakni aku telah diperintahkan untuk bertindak adil

tanpa memihak, maka bukanlah watakku untuk bersikap fanatik

kepada seseorang atau lawan seseorang.

Page 7: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

3. PERSAMAAN (Surah Al Hujarat Ayat 10):

} “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara…”

} Surah Al Hujarat Ayat 13 :

} “Hai sekalian manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di

sisi allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.”

Page 8: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

4. TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH

} Rasulullah telah bersabda:

} “Ketahuilah bahwa kamu adalah gembala, dan kamu sekalian akan

dimintai pertanggungjawaban mengenai gembalaannya; seorang

pemimpin (imam) tertinggi adalah gembala bagi rakyatnya dan dia

akan dimintai pertanggungjawaban mengenai rakyatnya.”

Page 9: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} “Barangsiapa menjadi pemimpin, maka dia adalah orang yang paling

panjang perhitungannya di hari kiamat dan paling besar azabnya,

dan barangsiapa yang tidak jadi pemimpin, maka dia adalah yang

paling ringan perhitungannya dan paling sedikit azabnya, sebab

orang-orang yang menjadi pemimpin adalah orang paling dekat

kemungkinannya untuk bertindak zalim terhadap kaum mukminin,

dan barangsiapa yang bertindak zalim terhadap kaum mukminin,

maka sesungguhnya ia telah melanggar perjanjiannya dengan allah

dan mengkhianatinya.”

Page 10: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

5. KEBEBASAN (Surah Al Baqarah ayat 256) :

} “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya

telah jelas yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu, barang

siapa yang ingkar kepada taghut (setan dan apa saja yang

dipertuhankan selain Allah) dan beriman kepada Allah,

sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat

yang tidak akan putus. Dan Allah maha mendengar lagi maha

mengetahui.”

Page 11: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah

indonesia;

2. Memajukan kesejahteraan umum;

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Page 12: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Pasal 1 ayat (2) UUD 1945: “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan

dilaksanakan menurut undang-undang dasar”.

} Pasal 1 ayat (3) UUD 1945: “Negara Indonesia adalah negara hukum.

} Pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan:

} “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan

itu dengan tidak ada kecualinya”.

} Pasal 28D ayat (1) menyatakan:

} “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan

hukum”.

Page 13: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Jika ide demokrasi hanya dikonstruksikan harus diimbangi oleh

sistem rule of law, sistem demokrasi yang dipraktikkan hanya akan

bersifat prosedural dan formal.

} Karena itu diperlukan sistem etika (rule of ethics) bersamaan

dengan terus ditata dan ditegakkannya sistem hukum (rule of law)

untuk memastikan bahwa sistem demokrasi yang dibangun tidak

hanya bersifat prosedural-formal, tetapi juga bersifat substansial.

} Untuk itu, perlu membangun demokrasi yang sehat dengan ditopang

oleh the rule of law and the rule of ethics secara bersamaan.

Page 14: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

1. Ketetapan MPR tersebut menegaskan bahwa penyelenggara negara

pada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus

melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan

bertanggungjawab kepada masyarakat, bangsa dan negara.

2. Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut, penyelenggara

negara harus jujur, adil, terbuka, dan terpercaya serta mampu

membebaskan diri dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Untuk menghindari praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,

seseorang yang dipercaya menjabat suatu jabatan dalam

penyelenggaraan negara harus bersumpah sesuai dengan

agamanya, harus mengumumkan dan bersedia diperiksa

kekayaannya sebelum dan setelah menjabat.

Page 15: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih di Indonesia pasca

reformasi dibentuk Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme sebagai wujud konkritisasi dari agenda

utama reformasi tersebut.

} Undang-undang ini memuat tentang ketentuan yang berkaitan

langsung atau tidak langsung dengan penegakan hukum terhadap

tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme yang khusus ditujukan

kepada para penyelenggara negara dan pejabat lain yang memiliki

fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 16: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Di tengah upaya seluruh bangsa menata ulang postur sosial-politik yang lebih

demokratis dan berkeadilan, Indonesia dihadapkan dengan masifnya

kekuasaan keluarga yang mendominasi kepemimpinan lokal di berbagai

daerah. Kekuasaan lokal terus berputar dari suami, istri, anak, adik ipar, dan

sebagainya.

} Dinasti politik sejatinya bukan hanya menjadi kepentingan kolektif warga

masyarakat di daerah, melainkan juga menjadi agenda bangsa dalam

mendekonstruksi gejala-gejala kekuasaan yang hegemonis dan tiran dalam

menguasai berbagai sumber daya lokal.

} Dalam spektrum yang lebih luas, dinasti politik yang kolutif dan koruptif

adalah masalah serius bagi keberlanjutan demokratisasi di Indonesia dan juga

menjadi masalah dalam distribusi keadilan pembangunan sosial ekonomi di

daerah.

Page 17: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Dinasti politik tidak sekadar terkait dominasi kekuasaan oleh seorang aktor

politik yang mewariskan dan mereproduksi kekuasaannya kepada

keluarganya, tetapi juga terkait bagaimana konstruksi sosial masyarakat

didesain dalam sebuah relasi sosial yang berkeadilan dan lebih humanis.

} Dinasti politik tidak hanya dipahami dalam perspektif politik, tetapi juga

menjadi masalah sosiologis dalam realitas masyarakat. Kekuasaan hanyalah

sebagai pintu masuk bagaimana alat-alat kekuasaan ekonomi politik dikuasai

oleh keluarga aktor tersebut.

} Justru yang menjadi masalah akut adalah kekuasaan tersebut tidak mampu

membawa perubahan sosial ekonomi kepada masyarakat banyak. Kekuasaan

hanyalah menjadi tameng bagi keluarganya untuk menguasai hajat hidup

orang banyak dan dilakukan hanya untuk memakmurkan kekuasaan ekonomi

politik lingkaran keluarganya.

Page 18: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

} Pasal 7 huruf r UU No. 8 Tahun 2015 tentang Pilkada Gubernur, Bupati,

dan Walikota mengatur pembatasan terhadap pasangan calon yang

mempunyai hubungan kekerabatan atau garis keturunan dengan

petahana:

} “Seseorang yang mempunyai hubungan darah atau ikatan perkawinan

dan/atau garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, ke bawah, ke

samping dengan petahana yaitu ayah, ibu, mertua, paman, bibi, kakak,

adik, ipar, anak, menantu, tidak boleh maju menjadi calon gubernur dan

wakil gubenrur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil

walikota kecuali telah melewati jeda 1 (satu) kali masa jabatan.”

} Pasal 7 huruf r telah dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 melalui

Putusan MK No. 33/PUU-XIII/2015.

Page 19: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

Pasal 169 UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu:

1. Bertaqwa kepada Tuhan YME

2. Tidak pernah mengkhianati negara serta tidak pernah melakukan

tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya.

3. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai Presiden &Wakil Presiden.

4. Bebas dari penyalahgunaan narkoba

5. Melaporkan kekayaannya

6. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perorangan

dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya

yang merugikan keuangan negara

Page 20: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

7. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

8. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela

9. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena

melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara

paling lama 5 (lima) tahun atau lebih

10. Bukan bekas anggota organisasi terlarang PKI, termasuk

organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung

dalam G.30S/PKI

11. Memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan pemerintahan

negara RI

Page 21: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

UU Pemerintahan Daerah (UU No. 12 Tahun 2008 Pasal 58) :

1. Bertaqwa kepada Tuhan YME

2. Mampu secara jasmani dan rohani

3. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak

pidana yang diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

atau lebih.

4. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

5. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perorangan dan/atau

secara badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya yang merugikan

keuangan negara;

Page 22: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

6. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap;

7. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela.

Page 23: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

Pasal 58 huruf f UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU

No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah dinyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat melalui Putusan MK No. 4/PUU-

VII/2009 mengenai Pengujian UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota

DPR, DPD, dan DPRD dan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

Atas UU Pemerintahan Daerah sepanjang tidak memenuhi syarat-syarat:

1. tidak berlaku untuk jabatan publik yang dipilih (elected officials);

2. berlaku terbatas jangka waktunya hanya selama 5 (lima) tahun sejak

terpidana elesai menjalani hukumannya;

3. dikecualikan bagi mantan terpidana yang secara terbuka dan jujur

mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana;

4. bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang-ulang.

Page 24: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

1. Adanya ruang bagi lembaga kemahasiswaan (intra maupun ekstra)

untuk melakukan kaderisasi

2. Pendidik dan civitas akademikanya memberikan atmosfer akademik

di lingkungan kampus

3. Nilai-nilai akademik, etika akademik dan budaya akademik saling

sinergi

4. Kampus meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global maupun

regional.

5. Peran orangtua dan keluarga serta masyarakat

Page 25: Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema ...arbaswedan.id/wp-content/uploads/2019/10/Prof... · Disampaikan dalam acara Seminar Nasional dengan tema “Kaderisasi Kepemimpinan

1. Partai politik melakukan pendidikan politik dan kaderisasi calon

pemimpin secara terbuka, terstruktur dan demokratis.

2. Partai politik harus mampu menghadirkan calon pemimpin yang

bersih, berintegritas, cerdas dan amanah.

3. Membatasi dan mencegah perilaku anggotanya untuk melakukan

KKN.