disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum...

21
DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM KEDOKTERAN TGL 28 JUNI 2018 AKBP AMIR HAMZAH, S.H., M.H. KANIT III SUBDIT I DITIPIDTER BARESKRIM POLRI

Upload: others

Post on 01-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM KEDOKTERAN

TGL 28 JUNI 2018

AKBP AMIR HAMZAH, S.H., M.H.KANIT III SUBDIT I DITIPIDTER BARESKRIM POLRI

Page 2: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA IKATAN DOKTER INDONESIA

DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PELAYANAN KESEHATAN DAN PRAKTIK KEDOKTERAN

TANGGAL 25 JANUARI 2017

Paragraf 4

Penegakan Hukum

Pasal 10

(1) PIHAK PERTAMA mendukung PIHAK KEDUA dalam melaksanakan penegakkan

hukum di bidang kedokteran dan kesehatan.

(2) Dalam hal PIHAK PERTAMA menemukan dugaan tindak pidana di bidang

kedokteran dan kesehatan yang bukan menjadi kewenangannya makawajib

meneruskankepada PIHAK KEDUA untuk ditindaklanjuti dalam proses penegakan

hukum.

(3) Dalam hal PIHAK KEDUA menerima laporan dari masyarakat dan/atau menemukan

adanya dugaan tindak pidana di bidang kedokteran dan kesehatan maka wajib

berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA.

(4) PIHAK KEDUA menginformasikan perkembangan penyidikan kepada PIHAK

PERTAMA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3).

(5) PIHAK KEDUA dapat meminta bantuan AHLI kepada PIHAK PERTAMA dalam proses

penegakan hukum di bidang kedokteran dan kesehatan, selanjutnya PIHAK

PERTAMA wajib memenuhinya.

Page 3: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PENGERTIAN

PENYIDIK : Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau

pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang

khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan

(Pasal 1 angka 1 UU NOMOR 8 TAHUN 1981 Tentang KUHAP)

PENYELIDIKAN : Serangkain tindkan penyelidik untuk mencari dan menemukan

suatu peristiwa yang diduga sebagi tindak pidana guna menemukan

suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna dapat atau

tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam

undan-undang (pasal 1 angka 5 KUHAP).

PENYiDIKAN : adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut

cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta

mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang

tindak pidana yang Terjadi dan guna menemukan Tersangkanya

(Pasal 1 angka 2 KUHAP).

DOKTER : Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,

dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau

kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui

oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. (Pasal 1 angka 2

UU NOMOR 29 Tahun 2004Tentang Praktik Kedokteran)

Page 4: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter
Page 5: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

DIKETAHUINYA

TINDAK PIDANA

LAPORAN /

PENGADUAN

TERTANGKAP

TANGAN

DIKET LANG-

SUNG

OLEH PETUGAS

INTERVIEW

OBSERVASI

SURVAI-

LANCE

UNDERCOVER

GUNA

INFORMAN

PENANGA-

NAN TKP

PANGGIL

TANGKAP

TAHAN

GELEDAH

SITA

SEL RAH BPRIKSA

BUAT RESUME

SUSUN BP/

PEMBERKASAN

SERAH BP

SERAH TSK & BB

PASAL-PASAL KUHAP YANG MENGATUR

PSL. 8, 12,

107, 109,

110, 138

KUHAP

PSL. 4, 5, 9,

102, 103,

104, 105

KUHAP

7 (1) g, 112,

113, 16, 17,

18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 29,

30, 31, 122,

123, 124, 32,

33, 34, 35, 36,

37, 125, 126,

127, 131.

38, 39, 40, 41,

42, 43, 44, 45,

46, 128, 129,

130, 131

KUHAP

116, 117, 118

119, 121,

120, 132,

133, 50, 51,

52, 53, 54,

55, 56, 65,

66, 114, 115,

116, 117,

118, 119,

121, 122

KUHAP

JPU

PN

SAKSI

AHLI

TERSANGKA

TINDAKLIDIK

SP3

Page 6: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

1. PEMANGGILAN

(Pasal 7 (1) huruf g, Pasal 11, Pasal 112 (1) (2), Pasal 113,

Pasal 116 (3), Pasal 119 KUHAP);

2. PENANGKAPAN

(Pasal 1 butir 20, Pasal 5 (1) huruf b, Pasal 7 (1) huruf d,

Pasal 11, Pasal 16 (2), Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19 (1) (2),

Pasal 37 (1) (2), Pasal 102 (2) (3), Pasal 111 (1) KUHAP);

3. PENAHANAN

(Pasal 1 butir 21, Pasal 7 ayat (1) huruf d, Pasal 11, Pasal

20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 29, Pasal

31, Pasal 123 KUHAP);

4. PENGGELEDAHAN

(Pasal 1 butir 17 dan 18, Pasal 5 (1) huruf b, Pasal 7 (1)

huruf d, Pasal 11 Pasal 32, Pasal 37, Pasal 33, Pasal 34

Pasal 36 KUHAP);

5. PENYITAAN

(Pasal 1 butir 16, Pasal 5 (1) huruf b angka 1, Pasal 7

(huruf d, Pasal 14, Pasal 40, Pasal 41, Pasal 42, Pasal 38,

Pasal 128, Pasal 129, Pasal 39, Pasal 131, Pasal 43, Pasal

44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 130 KUHAP).

PEMBUKTIAN KESALAHAN

UPAYA PAKSA :

Page 7: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

I. UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK

KEDOKTERAN

PASAL 75 : Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja

melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda

registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1)

dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun

atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta

rupiah).

PASAL 29 :

(1) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di

Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda

registrasi dokter gigi.

(2) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Konsil

Kedokteran Indonesia.

Page 8: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

Pasal 30 :

(1) Dokter dan dokter gigi lulusan luar negeri yang akan melaksanakan praktik

kedokteran di Indonesia harus dilakukan evaluasi.

(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. kesahan ijazah;

b. kemampuan untuk melakukan praktik kedokteran yang dinyatakan dengan surat

keterangan telah mengikuti program adaptasi dan sertifikat kompetensi;

c. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau

dokter gigi;

d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental; dan

e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika

profesi.

(3) Dokter dan dokter gigi warga negara asing selain memenuhi ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) juga harus melengkapi surat izin kerja sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan kemampuan berbahasa Indonesia.

Page 9: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

Pasal 33 :

Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :

a. dicabut atas dasar ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftar ulang;

c. atas permintaan yang bersangkutan;

d. yang bersangkutan meninggal dunia; atau

e. dicabut Konsil Kedokteran Indonesia.

Page 10: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

II. UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 190 : Pimpinan fasilitas pelayanan dan /atau tenaga kesehatan yang melakukan

praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan

sengaja tidak melakukan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam

keadaan gawat darurat sebagai dimaksud dalam pasal 32 ayat (2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolakpasien dan/atau meminta uang muka. Atau pasal 85 ayat 2 Fasilitas pelayanan kesehatandalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka terlebih dahulu. dipidana penjara

paling lama 2 (dua) thn dan denda paling banyak 200 juta rupiah.

.

Pasal 191 : Setiap orang yang tanpa izin melakukan praktik pelayanan kesehatan

tradisional yang menggunakan alat dan teknologi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 60 ayat (1) Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan alat dan teknologi harus mendapat izin dari lembaga kesehatan yang berwenang. sehingga mengakibatkan kerugian harta benda, luka berat atau

kematian dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun

dan denda paling banyak Rp100.000.000,00

Pasal 192 : Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan organ atau jaringan

tubuh dengan dalih apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64

ayat (3) “Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun” dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) ahun dan

denda paling banyak Rp1.000.000.000,00

Page 11: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 193 : Setiap orang yang dengan sengaja melakukan bedah plastik dan

rekonstruksi untuk tujuan mengubah identitas seseorang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 69 “Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukanoleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; Bedah plastik danrekonstruksi tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dan tidakditujukan untuk mengubah identitas” diancam dengan pidana penjara paling lama

10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00

Pasal 194 : Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) ”Larangansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan indikasi kedaruratan medisyang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaikisehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan” dana dengan

pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak

Rp1.000.000.000,00

Pasal 195 : Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan darah dengan

dalih apapun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 Ayat (3) “Darahdilarang diperjualbelikan dengan dalih apapun” dipidana dengan pidana penjara

paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

Page 12: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Pasal 196 : Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan

sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar

dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) “setiap orang yang memilikikeahlian dan kewenangan dilarang mengadakan menyimpan, mengolah, mempromosikan, danmengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat” dan ayat (3) “ketentuan mengenai pengadaan, penyimpanan, pengolahan, promosi, pengedaran sediaan farmasi dan alkes harus memenuhistandar mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah” dipidana

dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda

paling banyak Rp1.000.000.000,00

Pasal 197 : Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan

sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) “sediaan farmasi dan alat

kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar” dipidana dengan pidana

penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak

Rp1.500.000.000,00

Pasal 200 : Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air

susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) “Selamapemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harusmendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus; dipidana

penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak

Rp100.000.000,00

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

Page 13: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

III. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Pasal 62 : Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1)

huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18 dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling

banyak Rp 2.000.000.000,00

Pasal 8 ayat (1) huruf a :

tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuanperaturan perundang-undangan

Pasal 9 ayat (1) huruf c :

barang dan/atau jasa tersebut telah mendapatkan dan/atau memiliki sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri-ciri kerja atau aksesori tertentu

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT DENGAN PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP DOKTER

Page 14: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

I. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014

TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Pasal 24 ayat (1) : Tenaga kesehatan tradisional dilarang menggunakan

alat kedokteran dan penunjang diagnostik kedokteran.

(2) : Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan

bagi tenaga kesehatan tradisional yang menggunakan alat

kedokteran dan penunjang diagnostik kedokteran sesuai

dengan metode, kompetensi, dan kewenangan.

II. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

2016 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

Pasal 27 : Penyehat Tradisional dilarang menggunakan alat kedokteran

dan penunjang diagnosik kedokteran.

Pasal 28 ayat (1) : Penyehat Tradisional hanya dapat menggunakan alat dan

teknologi yang digunakan dalam Pelayanan Kesehatan

Tradisional Empiris yang aman bagi kesehatan dan sesuai

dengan metode/pengetahuannya.

PERATURAN-PERATURAN

LAINNYA

Page 15: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PERATURAN-PERATURAN

LAINNYA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

2016 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

Pasal 35 : Obat Tradisional dilarang mengandung :

a. etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk sediaan

tingtur yang pemakaiannya dengan pengenceran;

b. bahan kimia obat yang merupakan asil isolasi atau sintetik

berkhasiat obat;

c. narkotika atau psikotropika; danatau

d. bahan lainnya yang dilarang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

III. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN

2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI

Pasal 4 ayat (1) : Tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lain yang

memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) wajib memiliki

SIP sesuai dengan ketentutan pertauran perundang-undangan

Page 16: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

SEBAGAI DOKTER ATAU DOKTER GIGI MELAKUKAN KEGIATAN :

1. Tidak memiliki Surat Tanda Register;

2. Tidak memiliki Surat Izin Praktik;

3. Menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lainnya;

4. Menggunakan alat dan/atau metode dan/atau cara lainnya;

5. Melakukan praktik pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan alat

dan/atau metode dan/atau cara lainnya;

6. Memperjualbelikan organ, jaringan tubuh;

7. Melakukan bedah plastik dan rekonstruksi untuk tujuan mengubah identitas

seseorang yang bertentangan dengan norma yang berlaku;

8. Melakukan aborsi;

9. Memperjualbelikan darah;

10. Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi atau alat kesehatan yang tidak

memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan;

Page 17: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

DOKTER ATAU DOKTER GIGI MELAKUKAN KEGIATAN :

11. Memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan tidak

memiliki izin edar;

12. Menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif;

Page 18: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

1. Membangun jejaring lintas sektoral dengan pemangku kepentingan;

2. Membentuk satgas POLRI, KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

IKATAN DOKTER INDONESIA dan KEJAKSAAN baik pada tingkat pusat maupun

daerah terkait bantuan teknis dan taktis penyelidikan, penyidikan serta penuntutan;

3. Melakukan pemetaan yang terkait modus kejahatan, sarana mapun pelaku

termasuk jaringan

Page 19: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

PENYIDIKAN

Memproses pelaku tindak pidana berdasarkan :

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehata

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

Page 20: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

AGAR TIDAK MELANGGAR TINDAK PIDANA DAN MELANGGAR DISIPLIN PROFESI DAN KODE ETIK

KEDOKTERAN

1. MELAKSANAKN TUGAS DAN KETENTUUAN-KETENTUAN SESUAI YANG BERLAKU PADA PROFESINYA.

2. MELAKSANAKAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN KOMPETEN.

3. LAKSANAKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL PADA PASIEN DENGAN BAIK.

4. TIDAK BERPERILAKU TERCELA YANG MERUSAK MARTABAT DAN KEHORMATAN PROFESI KEDOKTERAN.

Page 21: DISAMPAIKAN DALAM ACARA HARI KESADARAN HUKUM … · disampaikan dalam acara hari kesadaran hukum kedokteran tgl 28 juni 2018 akbp amir hamzah, s.h., m.h. kanit iii subdit i ditipidter

Sekian

dan

Terima kasih