dis tosia

5
Bagas Satrio U. 0710710089 Distosia 1. Macam kelainan distosia dan penatalaksanaannya. Penyebab: a. Kelainan pada tenaga mengejan, bisa karena kontraksi uterus yg lemah, dilatasi servix yg kurang atau kurangnya kekuatan otot lurik pada saat kala II. b. Kelainan presentasi, posisi, atau perkembangan fetus. c. Kelainan pada otot pelvis d. Kelainan soft tissue di sepanjang saluran reproduksi. Macam-macam: a. Kelainan pada tenaga-kontraksi uterus dan kekuatan mengejan b. Kelainan pada fetus c. Kelainan pada jalan lahir Penemuan klinis: a. Inadekuat dilatasi cervix atau turunnya fetus Persalinan protraksi (perkembangan lambat) Protraksi arrested (tidak ada perkembangan) Usaha expulsive inadekuat b. Fetopelvic disproporsi Ukuran fetus besar Inadekuat kapasitas pelvic Malpresentation fetus c. Membran rupture tanpa persalinan Penanganan: a. Kelainan pada tenaga-kontraksi uterus dan kekuatan mengejan: Gunakan oxytocin Jika gagalà SC b. Kelainan pada fetus: SC c. Kelainan pada jalan lahir: SC

Upload: alif-fakhrurrozi

Post on 01-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dis Tosia

Bagas Satrio U.0710710089

Distosia

1. Macam kelainan distosia dan penatalaksanaannya.Penyebab:a. Kelainan pada tenaga mengejan, bisa karena kontraksi uterus yg lemah, dilatasi servix yg kurang atau kurangnya kekuatan otot lurik pada saat kala II.b. Kelainan presentasi, posisi, atau perkembangan fetus.c. Kelainan pada otot pelvisd. Kelainan soft tissue di sepanjang saluran reproduksi.

Macam-macam:

a. Kelainan pada tenaga-kontraksi uterus dan kekuatan mengejanb. Kelainan pada fetusc. Kelainan pada jalan lahir

Penemuan klinis:

a. Inadekuat dilatasi cervix atau turunnya fetus

Persalinan protraksi (perkembangan lambat)

Protraksi arrested (tidak ada perkembangan)

Usaha expulsive inadekuat

b. Fetopelvic disproporsi

Ukuran fetus besar Inadekuat kapasitas pelvic

Malpresentation fetus

c. Membran rupture tanpa persalinan

Penanganan:a. Kelainan pada tenaga-kontraksi uterus dan kekuatan mengejan: Gunakan oxytocin

Jika gagalà SCb. Kelainan pada fetus: SCc. Kelainan pada jalan lahir: SC

2. Kurva friedman untuk evaluasi proses persalinan

Page 2: Dis Tosia

Bagas Satrio U.0710710089

Fase pembukaan serviks saat persalinan:

1. Laten (prolong latent phase) : 0-3 cm. Merupakan kontraksi uterus yang teratur berkenaan dengan perlunakan dan penipisan serviks. Disertai dengan dilatasi serviks. a. Primigravida 8-10 jamb. Multigravida 6-8 jam

Faktor penyebab prolonged latent phase adalah: sedasi yang berlebihan atau anesthesia konduksi, kondisi serviks yang buruk (tebal, tidak menipis, serta tidak membuka), serta false labor (persalinan palsu).

2. Aktif (protracted active phase, secondary arrest, prolong active phase) : 3-10 cm. Merupakan laju dilatasi tercepat.

a. Primigravida 1 cm/jamb. Multigravida 2 cm/jamc. Akselerasi 3-4 cm/2 jamd. Fase peningkatan maksimal 4-9 cm/2 jame. Fase deselerasi 9-10 cm/2 jam

Pemeriksaan ini dilakukan tiap 2 jam. Berbahaya karena dapat mengakibatkan infeksi asenden, terutama jika ketuban telah pecah.

DYSTOSIASumber: Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan 4th ed. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

3. Apa yang dimaksud dengan malposisi dan malpresentasi?

Page 3: Dis Tosia

Bagas Satrio U.0710710089

Malpresentasi adalah bagian terendah janin yang berada di segmen bawah rahim, bukan belakang kepala. Malposisi adalah penunjuk (presenting part) tidak berada di anterior, posisi abnormal ubun-ubun kecil relatif terhadap panggul ibu

Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 96,8%, bokong 2,7%, letak lintang 0,3%, majemuk 0,1%, muka 0,05%, dan dahi 0,01%.

Persalinan normal dapat terjadi manakala terpenuhi keadaan-keadaan tertentu dari faktor-faktor persalinan : jalan lahir (passage), janin (passanger), dan kekuatan (power). Pada waktu persalinan, hubungan antara janin dan jalan lahir sangatlah penting untuk diperhatikan oleh karena menentukan mekanisme dan prognosis persalinannya. Hubungan tersebut sudah dijelaskan dalam bagian lain yang membahas letak, presentasi, sikap, dan posisi janin. Dalam keadaan normal, presentasi janin adalah bagian kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil dalam posisi transversal (saat masuk pintu atas panggul), dan posisi anterior (setelah melewati pintu tengah panggul). Dengan presentasi tersebut, kepala janin akan masuk panggul dalam ukuran terkecilnya (sirkumferensia suboksipitobregmatikus). Hal tersebut dicapai bila sikap kepala janin fleksi. Sikap yang tidak normal akan menimbulkan malpresentasi pada janin, dan kesulitan persalinan terjadi oleh karena diameter kepala yang harus melalui panggul menjadi lebih besar. Sikap ekstensi ringan akan menjadikan presentasi puncak kepala (dengan penunjuk ubun-ubun besar), ekstensi sedang menjadikan presentasi dahi (dengan penunjuk sinsiput), dan ekstensi maksimal menjadikan presentasi muka (dengan penunjuk dagu).

a. Presentasi Dahikepala janin dalam sikap ekstensi sedang. Bila menetap, janin dengan presentasi ini tidak dapat dilahirkan oleh karena besarnya diameter oksipitomental yang harus melalui panggul. Janin dengan ukuran kecil dan punggungnya berada di posterior atau ukuran panggul yang sedemikian luas mungkin masih dapat dilahirkan pervaginam.Kejadian presentasi dahi meningkat bila didapatkan adanya polihidramnion (0,4%), berat badan lahir <1500 g (0,19%), prematuritas (0,16%), dan postmaturitas (0,1%).

b. Presentasi MukaJanin ekstensi maksimal sehingga oksiput mendekat ke arah punggung janin dan dagu menjadi bagian presentasinya. Faktor predisposisi yang meningkatkan kejadian presentasi dahi adalah malformasi janin (0,9%), berat badan lahir < 1500 g (0,71%), polihidramnion (0,63%), postmaturitas (0,18%), dan multiparitas (0,16%). Berbeda dengan presentasi dahi, janin dengan presentasi muka masih dapat dilahirkan vaginal apabila posisi dagunya anterior.

c. Presentasi MajemukProlaps satu atau lebih ekstremitas pada presentasi kepala ataupun bokong. Kepala memasuki panggul bersamaan dengan kaki dan/atau tangan. Presentasi majemuk juga dapat terjadi manakala bokong memasuki panggul bersamaan dengan tangan. Dalam pengertian presentasi majemuk tidak termasuk presentasi bokong-kaki, presentasi bahu, atau prolaps tali pusat. Apabila bagian terendah janin tidak menutupi dengan sempurna pintu atas panggul, maka presentasi majemuk dapat terjadi.

Faktor yang meningkatkan kejadian presentasi majemuk adalah prematuritas, multiparitas, panggul sempit, kehamilan ganda, atau pecahnya selaput ketuban dengan bagian terendah janin

Page 4: Dis Tosia

Bagas Satrio U.0710710089

yang masih tinggi. Jenis presentasi majemuk yang sering terjadi adalah kombinasi kepala dengan tangan atau lengan.

d. Presentasi BokongJanin memanjang dengan bagian terendahnya bokong, ka-ki, atau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan (≥ 37 minggu), presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai. Sebelum umur kehamilan 28 minggu, kejadian presentasi bokong berkisar antara 25-30%, dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala setelah umur kehamilan 34 minggu. Penyebab terjadinya presentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor resiko selain prematuritas, yaitu abnormalitas struktur ute-rus, polihidramnion, plasenta previa, multiparitas, mioma uteri, kehamilan multipel, anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan riwayat presentasi bokong sebelumnya.