direktori kompetensi 285

558
3. SOFT COMPETENCY 3.1 KOMPETENSI UTAMA 001 Orientasi Pelayanan Pelanggan Customer Service Orientation Kemampuan melayani, membangun, dan menjaga loyalitas pelanggan (internal dan eksternal) melalui pemahaman dan pengenalan kebutuhann pelanggan dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan. Menekankan keramahan dan kepedulian terhadap pelanggan serta mengembangkan secara berkesinambungan langkah-langkah perbaikan untuk memberikan keunggulan daya saing perusahaan Level Kata Kunci Deskripsi Perilaku 0 Berorientasi pada kepentingan diri sendiri. 1 2 3 4 Mementingkan diri sendiri Memberikan pelayanan Menindaklanjuti permintaan, pertanyaan, dan k pelanggan dengan ramah dan tebuka serta menginformasikan dan membangun komunikasi den pelanggan dan menyediakan diri untuk melayani Mempertahankan pelayanan Menganalisa kebutuhan pelanggan, mengantisipa masalah yang mungkin timbul dalam pelayanan d memeberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan p sesuai kemampuan perusahaan. Meningkatkan pelayanan Melakukan langkah taktisnpeningkatan pelayana pelanggan dengan memakai perspektif pelanggan berupa perbaikan proses layanan dengan mengem dan menetapkan cara-cara pelayanan baru maupu penyesuian jasa atau produk melebihi harapan Membangun pelayanan yang memberikan keunggulan daya saing perusahaan Membangun dan menerapkan sitem pelayanan yang memberikan keunggulan daya saing perusahaan d secara berkesinambungan melakukan pemutakhira agar selaras dengan dinamika perubahan pada i ketenagalistrikan/lingkungan usaha. CSO

Upload: fajrilpratamachaniago

Post on 29-Sep-2015

400 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Direktori Kompetensi

TRANSCRIPT

3.SOFT COMPETENCY

CSO 3.1KOMPETENSI UTAMA001Orientasi Pelayanan PelangganCustomer Service Orientation

Kemampuan melayani, membangun, dan menjaga loyalitas pelanggan (internal dan eksternal) melalui pemahaman dan pengenalan kebutuhann pelanggan dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan. Menekankan keramahan dan kepedulian terhadap pelanggan serta mengembangkan secara berkesinambungan langkah-langkah perbaikan untuk memberikan keunggulan daya saing perusahaan

002

ACHOrientasi pada PencapaianAchievement Orientation

Kemampuan untuk bekerja melampaui suatu target yang telah ditetapkan. Sasaran yang melampaui target tersebut disusun berdaasarkan suatu rencana yang menungjukkan langkah-langkah yang akan dilakukan.Ukuran target menantang dapat berupa penggunaan waktu yang lebih efektif dan hasil (output) dalam bentuk kualiyayif serta menuntut kemampuan kreativitas untuk perbaikan (improvement) maupun perubahan (inovasi).

003

CLEPembelanjaran BerkelanjutanContinous Learning

Kemampuan melakukan pengembangan diri melalui proses pembelajaran yang terus-menerus dengan cara mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan memanfaatkan proses serta hasilnya agar pengetahuan terus berkembang untuk tujuan peningkatan kinerja perusahan.

3.2 KOMPETENSI PERAN

ANT004 Berfikir Analitis Analytical Thinking

Kemampuan memahami/mengenal situasi atau masalah yang ditunjukan dengan mengidentifikasi informasi, melihat keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya sebagai dasar dalam menetapkan masalah yang ada, dan mengembangkan solusi alternative. Analisis dapat dilakukan dengan cara menguraikan satu situasi menjadi bagian-bagian kecil secara logis atau melacak implikasi dari maslah atau situasi tersebut secara bertahap.

005

DCMPengambilan KeputusanDecision Making

Kemampuan memilih solusi alternative, menetapkan prioritas berdasarkan telaahan masalah sebagai landasan dalam pengambilan keputusan secara akurat, dan mengambil keputusan pada situasi tertentu dengan cepat walaupun tidak tersedia informasi yang cukup untuk melakukan analisis sebagai dasar keputusan. Dalam beberapa situasi, keputusan lebih dititikberatkan pada kualitas keputusan yang dihasilkan proses analisis (judgement). Dalam kondisi lain yang menuntut harus mengambil keputusan, tetapi tidak tersedia informasi yang cukup, keputusan lebih dititikberatkan pada kecepatan pengambilan keputusan (decisiveness)

006

BSSSpirit BisnisBusiness Spirit

Kemampuan mengenal system operasional perusahaan, menjalankan prinsip-prinsip bisnis, memahami dinamika industry yang diginakan untuk mendukung kelancaran pekerjaannya secara efisien, serta kemampuan melihat, memanfaatkan dan mencipyakan peluang bisnis dengan resiko yang diperhitungkan. Kemampuan ini mencangkup kesediaan untuk mengambil resiko, melakukan sesuatu secara berbedauntuk meningkatkan performa organisasi, serta keterlibatan dalam penciptaan iklim organisasi yang mendukung dan mendorong tumbuhnya perilaku berwawasan usaha (entr epreneurial behavior)

007

DEVMengembangkan Orang lainDeveloping Others

Kemampuan mengembangkan orang lain dan mendorong terjadinya proses belajar secara langsung ataupun tidak langsung. Pengembangan dilakukan dalam jangka pendek dan jangka panjang sesuai kebutuhan individu maupn organisasi.Kemampuan mengembangkan orang lain yang dimaksud bukan pengembangan yang seharusnya dilakukan dalam posisi formal, tetapi pengembangan yang dilandaskan pada suatu tujuan untuk kepentingan peningkatan efektifitas organisasi (perusahaan).

RSB008 Membangun HubunganRelationship Building

Kemampuan membina hubungan sertajejaring kerja (lembaga / individu) dengan cara membangun, mengembangkan, dan memperluas hubungan tersebut, baik melalui kegiatan formal maupun informal ataupun lingkup internal maupun eksternal organisasi, agar tejalin relasi yang luas untuk mendapatkan manfaat bagi kepentingan organisasi.

TWK009 Kerjasama TimTeamwork

Kemampuan berkolaborasi dan menjadi bagian dari tim untuk membangun sinergi dengan cara bersikap akomodatif terhadap orang lain dan terlibat aktif dalam menyelesaikan suatu tugas atau proses secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

LDS010 KepemimpinanLeadership

Kemampuan untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam suatu gugus atau unit bisnis dengan cara mengarahkan, memotivasi, serta mengispirasi anggota untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan inovasi, dan berperan sebagai pemimpin yang visioner.

CFO011 Peduli KualitasConcern For Order

Kemampuan memelihara standart kualitas dengan cara aktif memantau, memeriksa pekerjaan, dan mengevaluasi kinerja serta prosedur secara terus-menerus, termasuk kejelasan fungsi dan peran tugas, serta kemampuan menerapkan secara konsisten, disiplin, dan ketelitian dalam kegiatan kerja untuk mencapai hasil kerja yang optimal,

012

PNOPerencanaan dan pengorganisasian Planning & organizing

Kemampuan menetapkan sasaran dan prioritas, alokasi sumbr daya, dan waktu serta menetukan system pemantauan dalam melaksanakan program. Kemampuan ini mencangkup aktivitas perencanaan untuk diri sendiri dan unit kerja, baik yang bersifat operasional, strategi jangka menengah maupun jangka panjang ssuai dengan tingkat tanggung jawab dalam perusahaan.

OAW013 Pemahaman Peta Peran OrganisasiOrganization Awareness

Kemampuan untuk memahami dan mempelajari peta peran organisai sendiri maupun organisasi lain (pelanggan, pemasok, dll). Termasuk didalamnya kemampuan untuk mengidentifikasi siapa pengambil keputusan uang sebenarnya dan individu yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang lain. Pemahaman peta peran organisasi merupakan kmampuan untuk membangun strategi organisasi mencapai hasil yang efektif.

4.1PEMBANGKITAN

GEP KIT 1.1.4.1.14.1.1KORPORAT014 Perencanaan Jangka Panjang Sistem PembangkitanGeneration Expansion Planning

Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga listrik dalam jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan ketersediaan energi primer dan teknologi pembangkitan.

ETP KIT 1.1.4.1.2 015 Kebijakan Operasi PembangkitanGeneration Operation policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan operasi sitem pembangkitan tenaga listrik berbasis kepada merit order

PPPKIT 1.1.4.1.3016 Kebijakan Pembelian Listrik IPPPower Purcase Policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian listrik dari IPP dengan system operasi real time pembangkit tenaga listrik secara real time.

MAP KIT 1.1.4.1.4017 Kebijakan Pemeliharaan AsetManagement Asset policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pemeliharaan asset pembangkit tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar regional control centre

PTM-MP KIT 1.1.4.1.5018 Kebijakan Manajemen Power TraderPower Trader Management Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan trading unit pembangkit dengan Manajemen Transmisi agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memeperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapaitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

PGE-CC KIT 1.1.4.1.6019 Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pembangkit KorporatPerfomance Generation Evaluation Control Corporate

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat beroperasi dengan kapsitas da efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit kerja.

4.1.2 KANTOR INDUK

PFP KIT 1.1.4.1.7020 Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan PembangkitPower plant Operation and Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan pemeliharaan pembangkit yang berkaitan dengan penjabarab perencanaan korporat kedalam penyusunan rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

PPO-P KIT 1.1.4.1.8021 Kebijakan Operasi PembangkitPower Plant Operation Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit agar dapar beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemapuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan.

PPM-P KIT 1.1.4.1.9022 Kebijakan Pemeliharaan PembangkitPower Plant Maintenance Policy

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan (mekanik, listrik, control & instrument) unit pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan unmur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlahgangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan.

PTM-T KIT 1.1.4.1.10023 Manajemen Power TraderPower Trade Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan Power Trade Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapsitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

024

GPEC KIT 1.1.4.1.11Evaluasi dan Pengendalian Kinerja PembangkitGeneration Perfomance Evaluation and Control

Pengethauan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan kebijakan pengendalian kinerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan, menekankan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan Pembangkitan.

TCFP KIT 1.1.4.1.214.1.3.1 PLTU BATU BARA030 Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTU BatubaraThermal Coal-fired Power Plant Operation and Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan pemeliharaan pembangkit PLTU Batubara yang berrkaitan dengan pekerjaan mebuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengenadalikan sera melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara.

TCFO-CCR KIT 1.1.1.1.A1031 Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Ruang Kendali)Thermal Coal-firedd Power Plant Operation

Pengetahuan daan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembanggkit PLTU Batubara dari ruang kendali agar dapar beroperassi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit di tetapkan

TCFO-LOKAL KIT 1.1.1.1.A2032 Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Lokal, Boiler, dan Aalat bantu)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara dari lokkal (BTG) agar dapat berroperasi sesuai dengan standing operation proceure yang berlaku, dengan menekan jumlah erating pada batas outages yang ditetapkan.

TCFO-LOKAL KIT 1.1.1.1.A3033Operasi Pembangkit PLTU (Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu)Thermal Coal-fired Poer Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk Mengoperasikan Lokal TurbiN-Generator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat berroperasi sesuai dengan standing Proceddure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan

034

TCFO-DESALT KIT 1.1.1.1.A4Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Desalination Plant dan Reverse Osmosis)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Desalination Plant unit pembangkit PLTU Batubar agar dapat beroperassi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekankan jumlah derating pada batass outages yang ditetapkan.

TCFO-WTP KIT 1.1.1.1.A5035 Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Pre-treatment, Demin Plant Pengelolaan limbah)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan daan Kemampuanuntuk mengoperasi WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU Batubarra agar dapar beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

FCFO-COAL KIT 1.1.1.1.A6036Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Coal & Ash handling)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengertahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Peralatan untuk Coal & Ash hadling unit pembangkit PLTU Batubara agar dapar beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derrating pada batass outages yang ditetapkan.

FCFO-STRE KIT 1.1.1.1.A7037Operasi Pembangkit PLTU Batubara (STRE)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan STRE dari ruang kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batbara agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

TCFO-UNLOADER KIT 1.1.1.1.A8038Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Ship Unloader)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Ship Unloader dari ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

TCFO-LOADER KIT 1.1.1.1.A9039Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Loader, Dozer, Scraper, forklift)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk menoperrasikan Alat berat di unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperrasi seesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

TCFO-BOP KIT 1.1.1.1.A10040 Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Sistem pendingin, pelumas, udaara tekan, bahan bakar, air pengisi, demin plant)Thermal Coal-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan BOP (Balance of Plant) unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasai sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

TCFM-Turbin KIT 1.1.2.1.A1041Pemeiharaan Pembangkit PLTU Batubara (Turbin)Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatah pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan

TCFM-Boiler KIT 1.1.2.1.A2042Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Boiler)Thermal oil-fired Power Plant MaintencePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Boiler pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatahn pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batass outages yang ditetapkan.

TCFM-AUXILIARY KIT 1.1.2.1.A3043Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Auxiliary dan Bengkel)Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel unit pada pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasita dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dan dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakandi bawah outages yang ditetapkan.

TCFM-DC POWER KIT 1.1.2.1.A4044Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Listrik tenaga)Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemelihraan listrik tenaga unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yag ditetapkan.

TCFM CONTROL INSTRUME KIT 1.1.2.1.A5045Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Kontrol Instrumen Sofware dan Hardware)Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrument unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasita dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah outages yang ditetapkan.

TCFM-PROTECTION KIT 1.1.2.1.A6046Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Proteksi Mechanical & Electrical)Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasita dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah outages yang ditetapkan.

TCFM Electrical Instalation KIT 1.1.2.1.A7047Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Listrik Instalasi)Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakandi bawah outages yang ditetapkan.

TCFM-DC POWER KIT 1.1.2.1.A8048Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (DC power)Thermal Coal-fired Power Plant Maintenace

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

RLTMTCF KIT 1.1.4.1.22049Manajemen Real Time Trading PLTU BatubaraReal time Trading Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTU Batubara dengan Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknis yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

TCFPPOMM KIT 1.1.4.1.23050Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTU Batubara Thermal Coal Fired Power Plant Operation & Maintenance Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaanunit pembangkit PLTU Batubara secara real time agar dapat berroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di batah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara.

OBSTCF KIT 1.1.1.1.A11051Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Black Start)Coal fired Power Plant Operation (Black Start Unit)

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit PLTG PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai stadar operasi yang ditentukan.

HCEM-PLTU coal KIT 1.1.2.1.A94.1.3.2 PENGELOLAAN DERMAGA052Pemeliharaan Bangunan Air/ Jettly-PLTU BatubaraHydrolica Civil Engineering Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil Basah unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat meempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah outages yang ditetapkan.

SCE-M KIT 1.1.2.1.A10053Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana, jalan dan jembatan-PLTU BatubaraStructural Civil Engineering Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil Kering unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yamg sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit. Sesuai dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

EVM-PLTU Coal KIT 1.1.2.1.A11054Pemeliharaan Lingkungan PLTU BatubaraEnvironment MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan.

JTM-COAL055Manajemen Jetty PLTU BatubaraJetty Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola jetty management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yamg disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

OCGFOMP KIT 1.1.4.1.404.1.3.4 PLTG GAS078Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTG gas Open cycle gas-fired Power Plant Operation and Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk menecanakan keperluan operasi dan pemeliharaan pembangkit PLTG Gas yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/nebyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas.

OCGFO-CCR KIT 1.1.1.1.G1079 Operasi Pembangkit PLTG gas (Ruang Kendali)Open cycle gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dang kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-Lokal TG KIT 1.1.1.1.G2080Operasi Pembangkit PLTG gas (Lokal, Turbin, Generator)Open cycle gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTG Gas dari local (Turbin Gas, Generator) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-GAS HANDLING KIT 1.1.1.1.G3081 Operasi Pembangkit PLTG Gas (Gas Handling)Open Cylce Gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Gas Handling unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.

COGFM-TURBIN KIT 1.1.2.1.G1082 Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (Turbin Gas)Open cycle gas-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-COMPRESSOR KIT 1.1.2.1.G2083Pemeliharaan Pembangkit PLTGgas (Kompresor)Open Cycle gas-fired Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFM-AUXILIARY KIT 1.1.2.1.G3084 Pemeliharaan Pembangkitan PLTG gas (Auxiliary dan Bengkel Open Cycle gas-fired Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-POWEER ELECTRICAL KIT 1.1.2.1.G4085Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Listrik Tenaga)Open Cycle Gas-fired Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-ELCTRICAL INSTALASI KIT 1.1.2.1.G5086Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Listrik Instalasi)Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-DC POWER KIT 1.1.2.1.G6087 Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (DC Power)Open Cycle Gas-fired Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-CONTROLE INSTRUMENT KIT 1.1.2.1.G7088Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Kontrol Instrumen-Software dan Hardware)Open Cycle Gas-fired Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan control instrument unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

OCGFO-PROTECTION KIT 1.1.2.1.G8089Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Proteksi-Mechanical & Electrical)Open Cycle-fired Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

RLTMOCGF KIT 1.1.4.1.41090 Manajemen Real Time Trading-PLTG GasReal Time Trading ManagementPengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTG Gas dan Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

POM-GF KIT 1.1.4.1.42091Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkitan-PLTG GasPower Plant Operation & Maintenance Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat memepertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

POMM-GF KIT 1.1.4.1.43092Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTG GasPower Plant Operation & Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat memepertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

OCGF-PLTG Gas KIT 1.1.1.1.G4093Operasi Pembangkit PLTG Gas (Black Start)Open Cycle Gas-fired Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black start untuk pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang ditentukan.

SCE-PLTG GAS KIT 1.1.2.1.G9094Pemeliharaan Sipil Kering/ Sarana dan Prasarana-PLTG Gas Struktural Civil EngineeringPengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil kering unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

EVM-PLTG GAS KIT 1.1.2.1.G10095Pemeliharaan Lingkungan-PLTG GasEnvironment Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Lingkungan unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratakan, dapat memepertahakan umur teknik peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

4.1.5 PELAKSANAAN OPERASI DIESEL (PLTD)

DPP-DSL KIT 1.1.4.1.15215Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit DieselDiesel Power Plant Operation and Maintenance PlanningPengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operas dan pemeliharaan pembangkit Diesel yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Diesel.

DPO-DSLKIT 1.1.1.2216Operasi Pembangkit DieselDiesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit Diesel agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

DPM-DSLKIT 1.1.2.2 217Pemeliharaan Pembangkit DieselDiesel Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuamuntuk mengelola pemeliharaan mekanik static unit pembangkit Diesel agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang seuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

RLTMDKIT 1.1.4.1.16218Manajemen Power Trader-DieselPower Trader Manajemen

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit Diesel dengan Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan

DOM-DSLKIT 1.1.4.1.17219Manajemen Operasi dan pemeliharaan DieselDiesel Poer Plant Operation & MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit pembanggkit diesel agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.

DPP KIT 1.1.4.1.474.1.5.1 PLTD220Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTDDiesel Power Plant Operation and Maintenance Planning

Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi an pemeliharaan pembangkit PLTD yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD.

DPO-CCR KIT 1.1.1.2.A1221Operasi Pembangkit PLTD (Ruang Kendali)Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

DPO-Lokal KIT 1.1.1.2.A2222Operasi Pembangkit PLTD (Ruang Kendali)Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemaampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan effisiensi yang seuaai dengan kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetaapkkan.

DPO-GEN KIT 1.1.1.2.A3223 Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator)Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitass dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan.

DPO-Lokal KIT 1.1.1.2.A4224Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Diesel, Generator)Diesel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi lokal unitpembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

DPO-GEN KIT 1.1.1.2.A5225Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator)Diesel Power Plant OperationPengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operaso local alat bantu unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan.

DPO-K KIT 1.1.1.2.A6226Operasi Pembangkit PPLTD KecilDiel Power Plant Operation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD kecil agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas daan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas out Ges yang ditetapkan.

DPO-Lokal KIT 1.1.1.2.A7227Operasi Pembangkit PLTD Kecil (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator)Diesel Power Plant Operation

Penget ahuan dan kemampuan untuk mengelola opperasi Alat Bantu Diesel, Generator unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan actual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outags yang ditetepkan.

DPPM-D KIT 1.1.2.2.A1228Pemeliharaan Pembangkit Diesel-PLTDDiesel Power Plant MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlahgangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

PTM-D KIT 1.1.4.1.48229Manajemen rela time trading-PLTDReal time trading Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTD dengan Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknis yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.

POM-D KIT 1.1.4.1.49230Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit-PLTDPower Plant Operation & Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi yeknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi daan pemeliharaan unit pembangkit.

DPP-AUX KIT 1.1.2.2.A2231Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Auxiliary dan Bengkel)Diesel Power Plant MaintenancePengetahuan daan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel unit pada pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batass outages yang ditetapkan.di bawah batass outages yang ditetapkan.

DPP-POWER KIT 1.1.2.2.A3232Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Liatrik Tenaga)Diesel Power Plant Maintenance

Pengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

233

DPP-DC KIT 1.1.2.2.A4Pemeliharaan Pembangkit PLTD (DC Power)Diesel Power Plant Maintenance

Pengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

DPP-PROTEC KIT 1.1.2.2.A5234Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Proteksi-Mechanical & Electrical)Diesel Power Plant Maintenance

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

DPP-INSTRUMEN KIT 1.1.2.2.A6235Pemeliharaan Pmbangkit PLTD (Kontrol Instrumen-Software dan Hardware)Diesel Power Plant MaaintenancePengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan control instrument unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

SCE-PLTD KIT 1.1.2.2.A7236Pemeliharaan Bangunan Struktural/Sarana dan Prasaranan-PLTD Structural Civil EngineeringPengetaahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan sipil unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas danefisisensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

EVM-PLTD KIT 1.1.2.2.A8237Pemeliharaan Lingkungan-PLTDEnvironment MaintenancePengetahuan dan kemampuan untuk mengelola lingkungan unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi secara ramah lingkungan dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifipaksi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.

238

DLCFLaboratorium Kimiadan Bahan BakarDiesel laborant fuel and chemical

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola laboratorium yang menganalisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan.

4.2 PENYALURAN

TEP LUR 1.2.4.1.14.2.1 KORPORAT239 Perencanaan Jangka Panjang Sistem PenyaluranTransmission expansion planning

Kemampuaan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga listrik dalam jangka panjang scara optimal, dengan mempertimbangkan ketersediaan energy primer dan teknologi penyaluran.

ETP LUR 1.2.4.1.2240 Kebijakan Penyaluran Energi listrikEnergy Transaction PolicyKemampuan untuk merencanakan kebijakan penyaluran operasi system tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar regional control centre

PPP LUR 1.2.4.1.3241 Kebijakan Pembelian Listrik IPPPower Purcase Policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian listrik dan IPP dengan operasi system tenaga listrik secara real time

MAP LUR 1.2.4.1.4242 Kebijakan Pemeliharaan AsetManagement Asset Policy

Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pemeliharaan asset system tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar area control centre.

ETM LUR 1.2.4.1.5243 Kebijakan Pengukuran Transaksi Energi ListrikElectric Energy Transaction Metering Policy

Kemampuan untuk menganalisa transaksi niaga antara penyaluran termasuk dari IPP, penyaluran, dan Distribusi.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasi indicator pada meter transaksi.

Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui factor kali pada meter transaksi, membaca data transasksi, membaca data transaksi melalui stand register dan dapat mengidentifikasikan indicator yamh ada pada meter transaksi.

2Memahami bidang penggunaan computer, dapat mengoperasikan software pembaca data meter untuk pengambilan datan hasil pengukuran, dapat mengelola serta menganalisa data transaksi yang diperoleh melalui download maupun pembacaan register, memahami prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.

Contoh: Memahami penggunaan software MS-Excel dan MS-Word untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan download baik secara local maupun remote, dapat mengelola data hasil download maupun pembacaan stand register secra lampiran maupun bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan procedure tetap yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.

3Mampu melaksanakan perbandingan data hasil pengukuran meter transaksi, dengan mengatasi permasalahan system metering dengan pihak-pihak yang berkepentingan, dapat mengoperasikan meter elektronik, dapat membuat perhitungan factor kali meter dan factor koreksi, mengetahui standar pengukuran (IEC/ANSI), memahami dasar-dasar teknologi informasi.

Contoh: dapat membandingkan perbedaan pembacaan meter serta penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering.

4Mampu mensupervisi perbedaan pebacaan meter elektronik dan system komunikasi metering, dan mampu melakukan tindakan korektif bila ditemukan adanya kelainan/anomaly, mampu menggunakan alat kerja yang terkait dengan metering, mampu menganalisa penyebab gangguan pada software system metering.

Contoh: dapat Mampu mensupervisi kelainan/ perbedaan pembacaan meter serta penyelesaiannya

5Analisa dan evaluasi trouble shooting perbedaan pembacaan meter, kelainan hardware dan software metering baik di sisi system metering maupun system komunikasi data yang terkait dengan remote reading dan AMR.

Contoh: Analisa dan evaluasi trouble shooting pemasangan hardware server serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di server system AMR, menguasai akses data dari meter sampai tersimpan di server (sebagai administrator database), melakukan penggantian card modul pada meter maupun pada server.

6Mampu mengembangkan dan merencanakan system metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.

Contoh: merencanakan pengembangan system metering, menampung kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat procedure tetap mengenal penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter transaksi.

ETS LUR 1.2.4.1.6244 Setelmen Transasksi Energi ListrikElectric Energy Transaction Settlement

Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaski tenaga listrik pada system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui, mengerti dan mampu mengkomilasi secara akurat dan benar dapat transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan penyaluran, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system transmisi (TSA) serta data energy yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Contoh: Mengetahui, mengkompilasi data transaksi penyaluran (energy, realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan penyaluran, data indicator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi distribusi (energy WBP/LWBP, factor beban, beban puncak koinsiden, MVA available), data energy untuk neraca (pemakaian sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region).

2Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelaynan system transmisi (TSA)

Contoh: Memahami verifikasi perhitungan energy WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energy.

3Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan penyaluran (PPA), termasuk perusahaan penyaluran swasta (IPP).

Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acaea JTF) dengan perusahaan penyaluran, verifikasi data indikator ekonomi (kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).

4Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan penyaluran (PPA), kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan evaluasi PPA, PSA dan TSA.

Contoh: Mampu mensupervisi TSA antara suatu unit transmisi dengan Single Buyer.

5Menganalisa dan menvealuasi model setelmen transaksi jual beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan PSA/TSA.

Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual beli listrik antara perusahaan penyaluran dengan Single Buyer.

6Mampu membuat metode baru system dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.

Contoh: membuat metode procedure penyelesaian klaim pada mekanisme PPA.

CTP-EC LUR 1.2.4.1.7245 Evaluasi Pengendalian Kenerja Penyaluran KorporatTransmission Perfomance Evaluation and Control Corporate

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit kerja.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjasan-pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja unit

Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit kerja.

2Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan unit kerja.

Contoh: memahami proses evaluasi kinerja unit kerja secara rinci, dari sumber eneri primer sampai menghasilkan tenaga listrik.

3Mampu melaksanakan pengelolaan pencapaian target kinerja sesuai persyaratan dan standar yang berlaku

Contoh: melaksanakan pencapaain target kinerja

4Mampu mensupervisi pengelolaan sehingga dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Contoh: membimbim pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja yang ditetapkan.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi pencapaian target kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjad sebelumnya.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pencapaian kinerja unit sebagai terobosan.

6Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.

Contoh: menjadikan metode baru untuk pencapaian kinerja sebagai sebuah standar kebijakan untuk pencapaian kinerja unit.

EMG LUR 1.2.4.1.84.2.2 KANTOR INDUK246 Manajemen EnergiEnergy ManagementKemampuan untuk mengalokasikan daya dan produksi pusat listrik secara optimal dengan mempertimbangkan batasan operasi instalasi dan system tenaga listrik berdasarkan hasil LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui proses manajemen energy serta proses yang berhubungan dengan manajemen energy.

Contoh: mengetahui konsep load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation, unit commitment dan economic dispatch.

2Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen energy

Contoh: memahami keunggulan dan kelemahan metode yang digunakan untuk load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation, unit commitment dan economic dispatch.

3Mampu melaksanakan proses manajemen energy dengan menggunakan metode dan parameter yang sudah di tetapkan.

Contoh: mempersiapkan perencanaan operasi (penjadualan pemeliharaan, pola operasi waduk), melakukan alokasi energy pembangkit (production simulation, unit commitment, economic dispatch).

4Mampu mensupervisi modifikasi parameter model-model yang digunakan dalam manajemen energy.

Contoh: mensupervisi perubahan parameter model pembangkit untuk kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik dalam proses manajemen energi, membuat model pembangkit yang merepresentasikan kontrak IPP (independent power producer) atau kontrak energy primer, membuat model network untuk merepresentasikan kendala penyaluran.

Contoh: mengevaluasi permasalahan operasi kedalam rencana perbaikan tanpa melupakan penerapan Program perencanaan korporat.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru optimasi dalam proses manajemen energy, berdasarkan penjabaran Program operasi penyaluran tenaga listrik dengan memperhatikan metode penjadualan pemeliharaan pembangkit, perbaikan metode optimasi alokasi energy, menentukan alat bantu perhitungan di dalam manajemen energy.

Contoh: Optimasi penjabaran Program korporat kedalam program kerja tahunan.

PSA-P LUR 1.2.4.1.9247 Program Analisis Sistem TenagaPower System Analysis Programme

Kemempuan utnuk membuat model system tenaga listrik dan menghitung aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluasi stabilitas system tenaga listrik serta mengimplementasikannya dalam strategi operasi.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui proses perhitungan analisa system tenaga.

Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan stabilitas, mengetahui permodelan system tenaga.

2Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa system tenaga serta parameter yang berhubungan.

Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa system tenaga serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan dan keandalan system, memahami strategi operasi normal, island operation, skema load shedding, konsep stabilitastransient dan small signal.

3Mampu melaksanakan perhitungan analisa system tenaga steady state (aliran daya dan hubungan singkat) dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.

Contoh: Melaksanakan perhitungan load shedding dan islanding operation pada kondisi steady state, membuat studi aliran daya dan hubungan singkat.

4Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa system tenaga kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.

Contoh: mensupervisi pembuatan studi load shedding dan island operation dengan model dinamik, membuat studi stabilitas transient untuk load reject test, membuat studi stabilitas small signal untuk menentukan batas stabilitas system tenaga, merancang skema load shedding dan island operation.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik untuk analisa system tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi pembuatan model system tenaga listrik.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter system tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu mengkalibrasi hasil hitungan guna mengkompensasi kelemahan modeling, mampu memformalisasikan strategi operasi berdasarkan hasil studi analisa system tenaga.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru tentang analisa system tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi system yang baru.

Contoh: menetukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam suatu analisa system tenaga, memilih software sebagai alat bantu dalam analisa system tenaga, merancang strategi operasi system tenaga.

PSPP LUR 1.2.4.1.10248 Program Perencanaan Interkoneksi Sistemn TenagaPower System Interconnection Planning Programme\

Kemampuan untuk merencanakan Program system operasi real time system tenaga listrik secara system terinterkoneksi.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui konsep dasar pengoperasian system tenaga listrik

Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui batas-batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan batas operasi system tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip switching.

2Memahamii secara komprehensif proses pengaturan system tenaga listrik.

Contoh: Memahami meode pengaturan tegangan dan frekuensi, memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam konmdisi normal maupun darurat, maupun konsep analisa system tenaga dan manajemen energy.

3Mampu melaksanakan pengadilan operasi tenaga listrik sesuai dengan perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan tindakan korektif pada perubahan kondisi system yang bersifat minor.

Contoh: dapat memberikan perubahan tingkat pembebanan, memerintahkan switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.

4Mampu mensupervisi operasi dalam kondisi darurat, mengatasi gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta memilih alternative yang sesuai dengan kondisi actual.

Contoh: mensupervisi pemulihan system dari gangguan besar, mampu melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya perubahan kesiapan instalasi tenaga listrik.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi system untuk mengantisipasi perubahan kondisi system.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi untuk menyesuaikannya dengan perubahan kondisi system yang actual, mampu melakukan pelatihan menggunakan dispatching training simulator (DTS) dengan scenario yang telah ditentukan.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi dan metode pengaturan system tenaga listrik, serta mengembangkan metode baru pengendalian operasi system tenaga listrik.

Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu membuat scenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training simulator).

MPPLUR 1.2.4.1.11249 Perencanaan Program pemeliharaanMaintenance Planning ProgrammePengetahuan tentang jenis, fungsi dan batas pemeliharaan peralatan gardu induk (termasuk trafo-tenaga/reactor) serta kemampuan untuk melaksanakan, Mampu mensupervisi, perencanaan dan pengembangan metode pemeliharaan/pengganti /pemasangan peralatan gardu induk konvensional tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan gardu induk konvensional, dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

Contoh: trafo ukur, PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodic, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.

2Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan gardu induk konvensional, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional.

Contoh: memahami Cara kerja PMT untuk memutus arus beban/arus gangguan hubungan singkat dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan periodic untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.

3Mampu melaksanakan perencanaan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional sesuai dengan procedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional sesuai dengan fungsinya.

Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodic PMT

4Mampu mensupervisi perencanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan troble-shooting dan tindakan korektif/ perbaikan kerusakan.

Contoh: mensupervisi perencanaan pemelihataan PMT lima tahunan serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.

5Mampu menganlisa dan mengevaluasi perencanaan pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional, serta mampu merencanakan program, system dan prosedur serta logistic/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan gardu induk konvensional.

Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian peralatan PMT dengan interrupting chamber PMT, dan membuat program pemeliharaan tahunan

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional termasuk predictive maintenance, mampu melaksanakan analisa dan evaluasi operasi peralatan gardu induk konvensional.

Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk PMT.

ETSC LUR 1.2.4.1.12250 Pengendalian Setelmen Transaksi Energi ListrikElecricity Energy Transaction Settlement Control

Kemampuan untuk mengedalikan transaksi tenaga listrik pada system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui, mengerti dan mampu cara mengendalikan transaksi tenaga listrik secara akurat dan benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system transmisi (TSA) serta data energy yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Contoh: mengerti cara mengendalikan data transaksi pembangkit (energy, realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan pembangkitan, data indicator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi distribusi (energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak koinsiden, MVA available), data energy untuk neraca (pemakaian sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region).

2Memahami cara mengendalikan setelmen PSA, TSA dan mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system transmisi (TSA).

Contoh: Memahami perhitungan energy WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energy.

3Mampu melaksanakan pengendalian setelmen PPA termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA), termasuk perusahaan pembangkit swasta (IPP).

Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF) dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indicator ekonomi (kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).

4Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA), kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan melakukan evaluasi PPA, PSA, dan TSA.

Contoh: Mampu mensupervisi perhitungan transaksi TSA antara suatu unit transmisi dengan Single Buyer.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya jasa transmisi (TSA) dan mamapu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan PSA/TSA.

Contoh: membuat model setelmen transaksi jual beli listrik antara perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.

6Mampu menyempurnakan dan atau memebuat metode baru system dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan mekansme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.

Contoh: membuat metode baru prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme PPA.

ETM LUR 1.2.4.1.13251 Program Pengukuran Transaksi Energi ListrikElectric Energy Transaction Matering

Kemampuan untuk menganalisa cara kerja, pengoperasian dan troble-shooting meter energy sebagai alat ukur transaksi serta menguasai system metering dan pengembangannya yang merukakan bagian dari proses transaksi tenaga listrik.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasikan indicator pada meter transaksi.

Contoh: menegetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali pada meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register dan dapat mengidentifikasikan indicator yang ada pada meter transaksi.

2Memiliki kemampuan di bidang penggunaan computer, dapat mengoperasikan software pembaca data meter untuk pengambilan data hasil pengukuran, data mengelola serta menganalisa data transaksi yang diperoleh melalui download maupun pembacaan register, memahami prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.

Contoh: Memahami penggunaan software MS-Excel dan MS-Word untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan download baik secara local maupun remote, dapat mengelola data hasil download maupun pembacaan stand register secra lampiran maupun bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan procedure tetap yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.

3Mampu melaksanakan pembuatan Program pengukuran transaksi energy listrik

Contoh: dapat membuat Program pembacaan meter serta penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering.

4Mampu mensupervisi pembuatan Program pengukuran transaksi energy listrik, mampu menganlisa penyebab gangguan pada software system metering.

Contoh: dapat Mampu mensupervisi kelainan/ perbedaan pembacaan meter serta penyelesaiannya

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi perbedaan Program pengukuran transksi energy listrik

Contoh: melakukan evaluasi Program penerapan pengukuran transaksi energy listrik, melakukan penggantian card modul pada meter maupun pada server.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.

Contoh: merencanakan pemngebangan system metering, menampung kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur tetap mengenai penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter transaksi.

252

CTP-E LUR 1.2.4.1.4Evaluasi dan Pengendalian Kinerja TransmisiContrpl Transmission Perfomance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan program pengendalian kinerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang di isyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan menekan jumlah gangguan dan kerusakan dibawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit Gardu induk.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi dan pengendalian kinerja.

Contoh: dapat menegetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan di unit Gardu Induk.

2Memahami belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.

Contoh: mampu memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk secara rinci.

3Mampu melaksanakan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Contoh: mengevaluasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinera.

4Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sehingga dapat merealisasikan target kinerja.

Contog: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan unit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment manufacturer) sebagai terobosan.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.

Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah standar Program evaluasi operasi dan pemeliharaan Unit Gardu Induk di Perusahaan.

EMG LUR 1.2.4.1.154.2.3 PELAKSANAAN OPERASI (PELAYANAN PEMELIHARAAN)253 Manajemen EnergiEnergy Management

Kemampuan untuk mengalokasikan daya dan produksi pusat listrik secara optimal dengan mempertimbangkan batasan operasi instalasi dan system tenaga listrik.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahuui proses manajemen energy serta proses yang berhubungan dengan manajemen energy.

Contoh: mengetahui konsep load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation, unit commitment dan economic dispatch

2Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen energy

Contoh: memahami keunggulan dan kelemahan metode yang digunakan untuk load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation, unit commitment dan economic dispatch.

3Mampu melaksanakan proses manajemen energy dengan menggunakan metode dan parameter yang sudah di tetapkan.

Contoh: mempersiapkan perencanaan operasi (penjadualan pemeliharaan, pola operasi waduk), melakukan alokasi energy pembangkit (production simulation, unit commitment, economic dispatch).

4Mampu mensupervisi modifikasi parameter model-model yang digunakan dalam manajemen energy.

Contoh: merubah perubahan parameter model pembangkit untuk kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik dalam proses manajemen energi, membuat model pembangkit yang merepresentasikan kontrak IPP (independent power producer) atau kontrak energy primer, membuat model network untuk merepresentasikan kendala penyaluran.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi parameter model pembangkit untuk kebuituhan perhitungan optimasi hidro-termal.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam proses manajemen energy, perbaikan metode penjadualan pemeliharaan pembangkit, perbaikan metode optimasi alokasi energy, menentukan alat bantu perhitungan di dalam manajemen energy.

Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru parameter model pambangkit untuk kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.

PSA LUR 1.2.3.1254 Analisis Sistem TenagaPower System Analisis

Kemampuan untuk menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik dan menghitung aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluasi stabilitas system tenaga listrik serta mengimplementasikannya dalam strategi operasi.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui proses perhitungan analisa system tenaga.

Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan stabilitas, mengetahui permodelan system tenaga.

2Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa system tenaga serta parameter yang berhubungan.

Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa system tenaga serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan dan keandalan system, memahami strategi operasi normal, island operation, skema load shedding, konsep stabilitastransient dan small signal.

3Mampu melaksanakan perhitungan analisa system tenaga steady state (aliran daya dan hubungan singkat) dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.

Contoh: membuat evaluasi load shedding dan islanding operation pada kondisi steady state, membuat studi aliran daya dan hubungan singkat.

4Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa system tenaga kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.

Contoh: membuat studi load shedding dan island operation dengan model dinamik, membuat studi stabilitas transient untuk load reject test, membuat studi stabilitas small signal untuk menentukan batas stabilitas system tenaga, merancang skema load shedding dan island operation.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi model system tenaga listrik untuk analisa system tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi pembuatan model system tenaga listrik.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter system tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu mengkalibrasi hasil hitungan guna mengkompensasi kelemahan modeling, mampu memformalisasikan strategi operasi berdasarkan hasil studi analisa system tenaga.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru analisa system tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi system yang baru.

Contoh: menetukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam suatu analisa system tenaga, memilih software sebagai alat bantu dalam analisa system tenaga, merancang strategi operasi system tenaga.

TSP-APP LUR 1.2.4.1.17255 Perencanaan Pemeliharaan Penyaluran dan Gardu IndukTransmition and Substation Maintenance Planning

Pengetahuan tentang perencanaan pemeliharaan penyaluran dan pemeliharaan Gardu Induk.

LevelDeskripsi Perilaku

1Menegetahui pekerjaan pemeliharaan pada penyaluran dan Gardu Induk

Contoh:Perencanaan Pemeliharaan PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodic, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.

2Memahami prinsip kerja dan batasan perencanaan pemeliharaan, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.

Contoh: memahami PMT untuk memutuskan arus beban/arus gangguan hubung singkat dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan periodic untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.

3Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure yang ditetapkan.

Contoh: melaksanakan perencanaan pemeliharaan periodic PMT.

4Mampu mensupervisi pelaksanaan perencanaan pekerjaan pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure yang ditetapkan

Contoh: merencanakan danMmampu mensupervisi pekerjaan perencanaan pemeliharaan PMT lima tahunan serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomaly.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk sesuai standard an batasan yang berlaku.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi predictive maintenance untuk penggantian PMT dan membuat program pemeliharaan tahunan.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk

Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance.

SSC LUR 1.2.2.1256 Ispeksi Komisioning Gardu IndukSubstation Commissioning

Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komisioning gardu induk meliputi system proteksi bay oenghantar, system control dan pengukuran bay penghantar, system proteksi bay trafo, system control dan pengukuran bay trafo, serta komisioning trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh instalasi proteksi dan control yang memenuhi standar dalam hal kelaikan operasi dan ketentuan perusahaan.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi dan control gardu induk.

Contoh: mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi bay penghantar SUTT.

2Memahami secara komprehensif proses pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi dan control pada gardu induk.

Contoh: memahami procedur pekerjaan inspeksi komisioning system control dan pengukuran bay trafo 150/70 Kv 100 mva.

3Mampu melaksanakan inspeksi komisioning system proteksi dan control gardu induk

Contoh:membantu melaksanakan inspeksi komisioning system proteksi bay penghantar 150 Kv

4Mampu mensupervisi inspeksi komisioning gardu induk meliputi system proteksi dan control serta system pengukur pada bay penghantar dan bay trafo serta mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi dan control serta pengukuran.

Contoh: mensupervisi inspeksi komisioning system proteksi bay trafo 150/20 kV 60 MVA.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi inspeksi komisioning bay penghantar dan bay trafo serta mampu menganlisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning system proteksi dan control serta pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning system control dan pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta memperbaiki procedur inspeksi komisioning gardu induk meliputi system proteksi dan control pada bay penghantar dan bay trafo.

Contoh: memperbaiki prosedur inspeksi komisioning system control dan pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

PSC LUR 1.2.2.2257 Inspeksi Komisioning Sistem Proteksi dan KontrolProtection and Control System Commissioning

Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komissioning system proteksi bay pengahatar,system control dan pengukur bay penghantar, system proteksi bay trafo, system control dan pengukuran bay trafo, serta komissioning trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh instalasi proteksi dan control yang memenuhi standar dan ketentuan perusahaan.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksu dan control

Contoh: mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi bay SUTT.

2Memahami secara komprehensif proses pekerjaan system proteksi dan control pada gardu induk.

Contoh: memahami prosedur pekerjaan inspeksi komisioning system control dan pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA

3Mampu melaksanakan inspeksi komisoning system proteksi dan control.

Contoh: membantu melaksanakan inspeksi komisioning system proteksi bay penghantar 150 kV.

4Mampu mensupervisi inspeksi komisioning system proteksi dan control serta system pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo serta mampu mengawasi dan mengandalikan pekerjaan inspeksi komisioning system proteksi dan control serta pengukuran.

Contoh: mensupervisi inspeksi komisioning system proteksi bay trafo 150/20 kV 60 MVA.

5Mampu menganlisa dan mengevaluasi inspeksi komisioning bay penghantar dan bay trafo serta mampu menganlisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning system proteksi dan control serta pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning system control dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta memperbaiki prosedur inspeksi komisioning system proteksi dan control pada bay penghantar dan bay trafo

Contoh: memperbaiki prosedur inspeksi komisioning system control dan [pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

ETM LUR 1.2.1.1258 Pengukuran Transaksi Energi Listrik-APPElectric Energy Transaction Meteing

Kemampuan untuk memahami cara kerja, pengoperasian dan troble-shooting meter energy sebagai alat ukur transaksi serta menguasai system metering dan pengembangannya yang merupakan bagian dari proses transaksi tenaga listrik.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu mengambil data pengukuran dan dapat mengidentifikasikan indicator pada meter transaksi.

Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali pada meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register dan dapat mengidentifikasikan indicator yang ada pada meter transaksi.

2Memahami bidang penggunaan computer, dapat mengoperasikan software pembaca data meter untuk pengambilan data hasil pengukuran, dapat mengelola serta menganalisa data transaksi yang diperoleh melalui download maupun pembacaan register, memahami prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.

Contoh: memahami software MS-Excel dan MS-Word untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan download baik secara local maupun remote, dapat mengelola data hasil download maupun pembacaan stand register secra lampiran maupun bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan procedure tetap yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukurandengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.

3Mampu melaksanakan pengukuran meter transaksi, dapat mengatasi permasalahan system metering dengan pihak-pihak yang berkepentingan, dapat mengoperasikan meter elektronik, dapat membuat perhitungan faktor kali meter dan faktor koreksi, mengetahui standar pengukuran (IEC/ANSI), memahami dasar-dasar teknologi informasi.

Contoh: dapat menganalisa deviasi yang terjadi serta penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering , membuat konfigurasi meter elektronik serta men-setting meter, membuat perhitungan faktor kali meter dengan dasar perhitungan dari ratio CT dan PT terpasang, mengenal system operasi computer.

4Mampu mensupervisi pemasangan meter elektronik dan system komunikasi metering, mampu melakukan tindakan korektif bila ditemukan adanya kelainan/anomaly, mampu menggunakan alat kerja yang terkait dengan metering, mampu menganalisa penyebab gangguan pada software system metering.

Contoh: mensupervisi pelaksanaan wiring rangkaian arus, tegangan, serta rangkaian auxiliary dalam pemasangan meter-kwh, melakukan jalur komunikasi, modem dan PABX), melakukan komisioning pada meter transaksi dan melakukan langkah perbaikan pada saat menemui kelaianan pada system metering, menggunakan alat kerja portable test set meter dan menganalisa hasil pengukuran, melakukan instalasi software metering.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemasangan system AMR, mengatasi trouble shooting kelainan hardware dan software metering baik di sisi system metering maupun system komunikasi data yang terkait dengan remote reading dan AMR.

Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemasangan hardware server serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di server system AMR, menguasai akses data dari meter sampai tersimpan di server (sebagai administrator database), melakukan penggantian card modul pada meter maupun pada server.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.

Contoh: merencanakan pengembangan system metering, menampung kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur tetap mengenai penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter transaksi.

SME LUR 1.2.4.1.18 259 Evaluasi Sistem PemeliharaanSystem Maintenance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan untuk operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.

Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaanunit Gardu Induk.

2Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.

Contoh: memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk secara rinci.

3Mampu melaksanakan operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.

Contoh: melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinera.

4Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk sehingga dapat merealisasikan target kinerja.

Contog: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk,an, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi evaluasi peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan non-OEM (non equipment manufacturer) sebagai terobosan.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.

Contoh: menjadikan metode statistic dan empirissebagai sebuah standar kebijakan evaluasi operasi dan pemeliharaan Unit Gardu Induk di Perusahaan.

TSP-APB LUR 1.2.4.1.204.2.4 PENGATURAN BEBAN260 Perencanaan Operasi Penyaluran dan Gardu Induk-APBTransmition and Substation Maintenance Planning

Kemampuan untuk merencanakan operasi penyaluran dan Gardu Induk dengan mempertimbangkan batasan operasi peralatan.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui Perencanaan operasi Penyaluran dan Gardu Induk

Contoh: pekerjaan operasi PMT, PMS, arrester, busbar, pemeliharaan periodic, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.

2Memahami prinsip kerja dan batasan perencanaan pemeliharaan, serta pengertian peralatan GIS.

Contoh: memahami pengoperasian PMT untuk memutuskan arus beban/arus gangguan hubung singkat dengan kemampuan tertentu.

3Mampu melaksanakan pekerjaan Perencanaan operasi penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure yang ditetapkan.

Contoh: melaksanakan pekerjaan pengoperasian PMT.

4Mampu mensupervisi pelaksanaan perencanaan pekerjaan operasi penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan procedure yang ditetapkan

Contoh: mensupervisi pekerjaan operasi PMT

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan operasi penyaluran dan Gardu Induk sesuai standard dan batasan yang berlaku.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan operasi PMT

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru Perencanaan operasi penyaluran dan Gardu Induk

Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan operasi PMT.

ETS LUR 1.2.1.2261 Setelman Transaksi Energi ListrikElectric Energy Transaction Settlement

Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada system jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntael dengan mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tanpa listrik.

LevelDeskripsi Perilaku

1Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompikasi secara akurat dan benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system trasmisi (TSA) serta data energy yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energy sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Contoh: mengkompilasi data transaksi pembangkit (energy, realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan pembangkit, data indicator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi distribusi (energy WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak koinsiden, MVA available), data energy untuk neraca (pemakaian sendiri gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region.

2Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan system transmisi (TSA)

Contoh: Memahami perhitungan energy WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita acara TSA ) dan membuat laporan neraca energy.

3Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA termasuk indicator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan tranaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA), termasuk perusahaan pembangkit swasta (IPP)

Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF) dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indicator ekonomi (kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).

4Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA), kesepakatan dengan distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan evaluasi PPA, PSA dan TSA.

Contoh: mensupervisi evaluasi TSA antara suatu unit transmisi dengan evaluasi PPA, PSA dan TSA.

5Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan PSA/TSA.

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual beli listrik antara perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.

6Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system dan proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.

Contoh: membuat metode prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme PPA.

SOME LUR 1.2.4.1.21262 Evaluasi system operation-APBEvaluation System operaton

Pengetahuan dan kemampuan untuk meng