direktorat jenderal pendidikan vokasi · 2020. 9. 11. · [author name] 3 kemendikbud dimaksudkan...

101
[AUTHOR NAME] i PROGRAM KERJA TAHUN 2021 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI 2020

Upload: others

Post on 17-Mar-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] i

PROGRAM KERJA TAHUN 2021

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

2020

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena atas segala berkah, rahmat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Program Kerja Tahunan (PKT)

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Tahun 2021 dengan baik dan sesuai waktu yang

ditentukan.

Program kerja tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis tahun 2020-2024, dan akan dilaksanakan oleh Ditjen

Pendidikan Vokasi melalui kegiatan tahun 2021. Penyusunan dokumen dilakukan selaras

dengan agenda penyusunan program dan kebijakan anggaran yang akan dicapai pada tahun

berjalan. Penyusunan PKT meliputi sasaran strategis, indikator Kinerja Sasaran Strategis,

Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program yang ingin dicapai pada tahun 2021.

PKT ini disusun sebagai bentuk kesungguhan Ditjen Pendidikan Vokasi dalam

merancang dan melaksanakan kegiatan, sebagai upaya untuk mewujudkan manajemen yang

akuntabel, efektif dan efisien. PKT diharapkan dapat menjadi acuan dan alat evaluasi kinerja

satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Agar Program kerja ini dapat maksimal, kami berharap setiap satuan kerja dapat memberikan

masukan, kritik dan saran perbaikan untuk penyempurnaan program kerja dan rujukan

pelaksanaan kegiatan.

Demikian harapan kami, semoga program kerja ini dapat memberikan manfaat,

sehingga mampu memberikan kontribusi yang optimal di dalam peningkatan mutu

pendidikan vokasi.

Jakarta, Mei 2020

Direktur Jenderal,

Wikan Sakarinto, S.T, M.T, Ph.D.

Premium
Typewriter
Page 3: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Landasan Hukum ........................................................................................................... 3

C. Kondisi Umum ............................................................................................................... 5

D. Potensi dan Permasalahan ........................................................................................... 21

E. Tantangan Pembangunan Pendidikan Vokasi ............................................................... 23

BAB II VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI DITJEN PENDIDIKAN VOKASI .............................. 25

A. Visi dan Misi .................................................................................................................. 25

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .......................................................................... 28

BAB III KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN VOKASI .............................. 41

A. Kebijakan Pembagunan Pendidikan Vokasi dalam Rencana Pembangunan

B. Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ........................................................................... 41

C. Renstra Ditjen Pendidikan Vokasi ................................................................................. 54

D. Angka Dasar Pendidikan Vokasi (Baseline) ................................................................... 59

BAB IV PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI TAHUN 2020 ............. 60

A. Anggaran Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2020 .......................................................... 60

B. Program Kerja Tahun 2020 ........................................................................................... 64

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 99

LAMPIRAN:

Rencana Kerja Tahun 2020

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur penduduk Indonesia ditandai dengan tingginya proporsi penduduk usia

produktif. Pada tahun 2018, penduduk usia produktif di Indonesia mencapai 68,6 persen

atau 181,3 juta jiwa dengan angka ketergantungan usia muda dan tua yang rendah, yaitu

45,7. Perubahan struktur penduduk ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk

mendapatkan bonus demografi (demographic dividend) yang dalam jangka menengah

dan panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menghantarkan

Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas. Bonus demografi ini akan

diperoleh dengan prasyarat utama tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas dan berdaya saing.

Pembangunan Indonesia 2020-2024 ditujukan untuk membentuk sumber daya

manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu sumber daya manusia yang sehat dan

cerdas, adaptif, inovatif, terampil, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi. Penguasaan ilmu pengetahuan ini dibuktikan dengan kompetensi Higher Order

Thinking dengan penekanan pada enam kompetensi utama (6C’s), yang meliputi:

Communication, Collaboration, Compassion, Critical Thinking, Creative Thinking, dan

Computation Logic.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan pembangunan manusia diarahkan pada

pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan, pemenuhan

pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan kualitas anak, perempuan dan

pemuda, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan daya saing

angkatan kerja. Kebijakan pembangunan manusia tersebut dilakukan berdasarkan

pendekatan siklus hidup, dan inklusif termasuk memperhatikan kebutuhan penduduk

usia lanjut maupun penduduk penyandang disabilitas, dan pengelolaan SDM bertalenta.

Menurut Global Human Capital Index oleh World Economic Forum (WEF) 2019,

peringkat daya saing Indonesia dalam laporan Global Competitiveness Index (GCI) 2019

turun ke posisi 50 dari posisi 45 pada tahun lalu. Tak hanya penurunan peringkat, skor

daya saing Indonesia juga turun meski tipis 0,3 poin ke posisi 64,6. Berdasarkan daftar

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 2

tersebut, Indonesia makin tertinggal jauh dari Singapura yang menempati posisi pertama.

Demikian pula dari Malaysia dan Thailand yang sebenarnya juga turun masing-masing

dua peringkat tetapi mash diposisi 27 dan 40. Peringkat Indonesia terkait stabilitas makro

juga turun dari sebelumnya 51 menjadi ke peringkat 54. Hal ini menunjukan bahwa

produktivitas dan daya saing manusia Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Kebutuhan tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan adaptif belum dapat

dipenuhi secara optimal. Rendahnya kualitas tenaga kerja yang belum merespon

perkembangan kebutuhan pasar kerja merupakan salah satu penyebab mengapa

produktivitas dan daya saing Indonesia masih tertinggal. Saat ini proporsi pekerja

berkeahlian menengah dan tinggi di Indonesia hanya sekitar 39,57% (Sakernas Agustus,

2018), lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Sementara itu, pekerja

masih didominasi lulusan SMP ke bawah (58,77%/72,8 juta), sedangkan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan pendidikan menengah dan tinggi mencapai 8,01

persen. Informasi pasar kerja andal yang belum tersedia dan keterlibatan industri yang

rendah, menyebabkan masih terjadinya mismatch antara penyediaan layanan

pendidikan, termasuk pendidikan dan pelatihan vokasi, dengan kebutuhan pasar kerja.

Program studi yang dikembangkan pada jenjang pendidikan tinggi juga belum

sepenuhnya menjawab potensi dan kebutuhan pasar kerja. Saat ini, mahasiswa aktif dan

lulusan perguruan tinggi sebagian besar didominasi oleh program studi sosial humaniora.

Sementara itu, jumlah mahasiswa dan lulusan bidang ilmu sains dan keteknikan masih

terbatas. Pada jalur pendidikan dan pelatihan vokasi, peningkatan kualitas layanan belum

sepenuhnya didukung dengan sarana dan prasarana pembelajaran dan praktik yang

memadai dan berkualitas, kecukupan pendidik produktif berkualitas, kecukupan magang

dan praktik kerja, serta keterbatasan kapasitas sertifikasi kompetensi. Selain itu,

pembelajaran juga belum mendorong penguasaan soft-skills yang mendukung

kebekerjaan, seperti penguasaan bahasa asing, serta kemampuan berpikir kritis, analisis,

inovasi, kepemimpinan, negosiasi, dan kerja tim. Beberapa isu strategis ini merupakan

tantangan dan sekaligus peluang dalam rangka peningkatan produktivitas dan daya saing

angkatan kerja di Indonesia.

Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 menetapkan Ditjen Pendidikan Vokasi

sebagai salah satu unit eselon 1 baru di Kemendikbud. Kebijakan perubahan struktur

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 3

Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik

perubahan ini adalah perlunya keterpaduan antara pendidikan formal dan nonformal,

perampingan organisasi sesuai dengan arahan presiden mengenai deregulasi dan

debirokratisasi, dan upaya menghadirkan pemerintahan yang fokus pada output.

Restrukturisasi organisasi ini berdampak terhadap perubahan tata kelola, program dan

anggaran sebagai wujud dari salah satu prioritas pemerintah untuk menciptakan sumber

daya manusia yang unggul, produktif, berdaya saing dan siap kerja.

Sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2019, pasal 17

menyebutkan bahwa Ditjen Pendidikan Vokasi mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan vokasi. Direktorat Jenderal

Pendidikan Vokasi memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan Pendidikan

Vokasi di Indonesia dan keberhasilan pelaksanaan program Pendidikan Vokasi

bergantung pada perumusan kebijakan yang diambil, pelaksanaan dan pemantauan di

bidang pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja. Oleh karena itu, kegiatan Direktorat Jenderal harus dilaksanakan secara

terencana, terarah, dan berkelanjutan agar mampu mendorong peran serta seluruh

pihak dan memperlancar pelaksanaan program di bidang pendidikan vokasi. Agar

akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal dapat dipertanggungjawabkan secara rasional

dan objektif, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsinya lebih berhasil dan berdaya guna

untuk mendukung tercapainya program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi

berbasis kerjasama industri, maka perlu disusun Program Kerja Direktorat Jenderal

Pendidikan Vokasi Tahun 2020 yang rasional, obyektif dan akuntabel.

B. Landasan Hukum

Program Kerja Tahunan ini merupakan perwujudan dari penerapan berbagai peraturan

perundangan yang meliputi:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 4

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

6. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

8. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang Penyusunan RKA-K/L;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024;

14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 78/PMK.02/2019 tentang

Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2020;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang

Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2020 tentang

Akreditasi Program Studi Pendidikan Tinggi;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 tahun 2020 tentang

Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana;

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 tahun 2020 tentang

Pendirian, Perubahan dan Pembubaran PTN dan PTS;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 tahun 2020 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun

2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 tahun 2020 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun

2019 tentang Rincian Tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 5

C. Kondisi Umum

Proyek strategis nasional pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0 dilakukan

demi meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing. Saat ini tenaga kerja terampil,

kreatif, inovatif dan adaptif, belum dapat dipenuhi secara baik. Sebab masih belum

optimalnya penyediaan layanan pendidikan dan pelatihan vokasi dalam menghasilkan

SDM sesuai kebutuhan pasar kerja. Manfaat proyek ini adalah untuk meningkatkan

pekerja yang berada pada bidang pekerjaan berkeahlian menengah dan tinggi dari 39,57

persen pada 2018, menjadi 50 persen pada 2024, kemudian meningkatnya lulusan

pendidikan dan pelatihan vokasi bersertifikat kompetensi dari 472.089 orang pada 2017

menjadi 2 juta orang pada 2024. Salah satu arahan utama presiden dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 menyebutkan pembangunan SDM

(sumber daya manusia) yang meliputi:

1. Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjasama industri, serta peningkatan peran

dan kerjasama industri dalam pendidikan dan pelatihan vokasi, dengan menetapkan

system insentif/regulasi untuk industri; melakukan Pemetaan kebutuhan dan

pengembangan bidang keahlian termasuk penguatan informasi pasar kerja

2. Reformasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi, dengan menyelaraskan

kurikulum, model pembelajaran, prodi sesuai kebutuhan industri; menetapkan konsep

dual TVET (technical and vocatioanal educatioan and training), teaching factory dan

pemagangan; penguatan softskills dan pembelajaran bahasa asing; kewirausahaan di

sekolah, madrasah, dan pesantren; pemagangan guru/instruktur di industri,

instruktur/praktisi dari industri

3. Penguatan tata kelola pendidikan dan pelatihan vokasi, melalui pengendalian satuan

pendidikan dan program studi vokasi baru; peningkatan akreditasi; membuat skema

pendanaan peningkatan keahlian; fleksibilitas pengelolaan keuangan pada unit

produksi/teaching factory/teaching industry ; pembentukan komite TVET

4. Penguatan Sistem Sertifikasi Kompetensi, yaitu standar kompetensi berdasarkan

okupasi yang mengacu standar internasional, dan sinkronisasi sistem sertifikasi yang

ada di berbagai sektor; penguatan lembaga sertifikasi profesi

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 6

Sesuai dengan Rencana Pemerintah Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sasaran

pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia

yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai

bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh

berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber

daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Hal inilah yang kemudian

menginspirasi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 2020-2024 yang

merupakan kesinambungan dari arah kebijakan pembangunan yang dilakukan pada

periode sebelumnya dengan melanjutkan Pembangunan Pendidikan Vokasi yang

diarahkan pada peningkatan daya saing internasional sebagai pondasi dalam

membangun kemandirian dan daya saing bangsa dalam menghadapi persaingan global

ke depan.

Gambar 1.1 Tema Pembangunan Pendidikan

Sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menangani pelaksanaan program pada Sekolah

Menengah Kejuruan, Kursus dan Pelatihan, Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi serta

Penyelarasaan Kemitraan dan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Sejumlah capaian sebagai dampak langsung berbagai upaya di tahun sebelumnya

diharapkan dapat meningkatkan capaian revitalisasi Pendidikan Vokasi dalam periode

2020-2024.

RPJMN-I

(2005-2009)

Menata kembali NKRI, menbangun Indonesia yang

aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat

kesejahteraan yang lebih baik

RPJMN-II

(2009-2014)

Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun

kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing

perekonomian

RPJMN-III

(2015-2019)

Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan

pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas

serta kemampuan IPTEK.

RPJMN-IV

(2020-2024)

Mewujudkan manusia Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan

pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang

kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif

TEMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

PeningkatanKapasitas & Modernisasi

PenguatanPelayanan

Daya Saing Regional Daya SaingInternasional

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 7

Revitalisasi Pendidikan Vokasi ke depan tidak dapat dilepaskan dari berbagai upaya yang

telah dilakukan pada periode sebelumnya. Hal ini dapat terlihat dari tingkat

pengangguran terbuka yang semakin menurun jumlahnya, namun banyak didominasi

dari SMK dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 yaitu sebagai berikut:

Sebagai Direktorat Jenderal baru di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sebagai

Gambar 1.2 tingkat perkembangan lulusan SMK yang bekerja

1. Analisis Kondisi Internal

a. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang

mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan

tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki

lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah

menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan

dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal

yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai

lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan

jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 8

Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun

2003).

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka

peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia, Kemendikbud mendapatkan tugas untuk

1) membuat peta jalan pengembangan SMK; 2) pengembangan dan penyelarasan kurikulum;

3) inovasi pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga pendidik; 4)

kerjasama sekolah dengan dunia usaha, industri, serta perguruan tinggi; 5) meningkatkan

akses sertifikasi lulusan SMK dan Akreditasi SMK; 6) membentuk kelompok kerja

pengembangan SMK.

Dalam perkembangannya, capaian kinerja SMK sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

PROFILE SMK

Sumber: Data Pokok SMK (2019)

Gambar 1.3 capaian kinerja SMK sampai tahun 2019

Berdasarkan data pokok SMK tahun 2019, jumlah SMK di Indonesia sebanyak 14.284

sekolah dengan 5.019.994 siswa, 312.668 guru, serta 165.007 ruang kelas. Dari jumlah

SMK tersebut hanya 3.612 SMK (25%) yang berstatus negeri, sisanya 10.672 SMK (75%)

masih berstatus swasta.

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 9

Besarnya pengembangan SMK swasta baru di setiap provinsi perlu dicermati karena

belum tentu berdampak kepada peningkatan akses Pendidikan menengah, namun yang

terjadi adalah penurunan minat lulusan SMP/MTs masuk ke SMK swasta dan lebih

memilih masuk ke SMK negeri. Hal ini bisa dilihat dari total jumlah siswa SMK swasta

sebesar 2.822.803 siswa atau rata-rata 264 siswa per sekolah, sangat jauh dibandingkan

siswa SMK negeri, yaitu 2.197.191 dengan rata-rata 608 orang per sekolah.

Pembukaan SMK swasta baru, banyak yang tidak dibarengi dengan penyediaan sarana

prasarana dan guru yang memadai serta jurusan yang tidak sesuai dengan potensi daerah

yang ada, berdampak pada kekurangan siswa atau bahkan berpotensi tutup atau “mati”

dikarenakan kesulitan menarik siswa. Dengan demikian pemerintah, khususnya

pemerintah provinsi yang mengeluarkan ijin pendirian SMK, perlu mengkaji lebih jauh

dan memperketat pembukaan SMK di setiap wilayah untuk mencegah minimnya

peningkatan akses masyarakat ke pendidikan SMK dikarenakan kalah bersaingnya SMK

swasta dibanding dengan SMK negeri. Jangan sampai tujuan awal pendirian SMK sebagai

salah satu upaya mengurangi pengangguran, tetapi malah menjadi penyumbang terbesar

pengangguran.

Untuk peningkatan mutu SMK, mulai tahun 2019, strategi pemerintah bukan lagi

berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi lebih ke pembangunan sumber

daya manusia (SDM). SMK pun menjadi andalan pemerintah dalam menyiapkan tenaga

terampil. Pemerintah mendorong SMK, khususnya yang menerima bantuan program

revitalisasi SMK, untuk mengubah teaching factory unggulan menjadi Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD.

Melalui BLUD, SMK yang memiliki produk-produk unggulan dapat mengelola proses

produksi di teaching factory secara lebih fleksibel tanpa melanggar peraturan. Selain itu,

siswa akan dilatih untuk memproses produksi selayaknya industri. Produk yang dihasilkan

tidak lagi menjadi produk hasil praktik saja, tetapi juga menjadi produk yang dapat

dipasarkan secara umum karena memenuhi standar industri. Adapun SMK yang menjadi

percontohan yakni, SMKN 6 Semarang (Pariwisata), SMKN 1 Bawen (Pertanian), SMKN 1

Mundu Cirebon (Kemaritiman), SMKN 1 Kalasan (Industri Kreatif), SMK Muhammadiyah

Metro (Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial), dan SMKN 5 Surabaya (Teknologi dan

Rekayasa).

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 10

Dari sisi guru, saat ini SMK masih kekurangan banyak guru kejuruan. Sampai dengan

tahun 2019 jumlah guru adaptif sebanyak 87.007 (31%), guru normatif 81.377 (29%) dan

guru produktif sebanyak 114.301 orang (40%). Guru adaptif adalah yang mengajarkan

kemampuan dasar yaitu tentang matematika, kimia, dan biologi. Guru normatif adalah

guru mengajar pelajaran-pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan

Bimbingan Konseling. Sedangkan guru produktif adalah guru yang mengajar pada bidang-

bidang tertentu yaitu bidang-bidang kekhususan, misalnya bidang keteknikan, pertanian,

dan sains.

Dari 8 bidang keahlian di SMK, tiga teratas yang paling banyak diminati adalah bidang

Teknologi Rekayasa (25,19%), Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK (22,97%) serta

Bisnis dan Manajemen (22,72%). Tiga bidang keahlian tersebut banyak dipilih karena

aplikatif dengan kondisi saat ini. Perkembangan TIK membawa perubahan besar yang

berdampak pada “revolusi’’ sektor industri dan lapangan pekerjaan. Ada profesi dan

usaha yang jadi langka bahkan hilang. Sebaliknya muncul berbagai macam pekerjaan

baru, yang bahkan belum ada 10-15 tahun yang lalu. Bisa dibilang nyaris semua usaha

membutuhkan dukungan TIK, sehingga memerlukan banyak pekerja dengan keahlian di

bidang ini termasuk lulusan SMK dengan kualifikasi yang baik.

Menurut data riset Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016, lebih

dari 82 juta masyarakat Indonesia pernah melakukan transaksi online. Sedangkan

menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi, di tahun 2020 mendatang, industri e-

commerce Indonesia akan menjadi nomor 3 terbesar di dunia, setelah China dan India.

Ini artinya, bisnis serta perdagangan digital bakal makin kencang dan industry e-

commerce tersebut berpotensi menyerap pekerja berlatar belakang TIK serta bisnis

manajemen.

Untuk meningkatkan kualitas SMK, Tahun 2020 – 2024, SMK mempunyai tujuan paket

program Revitalisasi yaitu “Penataan dan pengkondisian ulang (Re-Design) SMK secara

utuh, tuntas, dan menyeluruh mulai dari pembelajaran, lingkungan, fasilitas, kemitraan

DUDI dan manajemen sekolah untuk meningkatkan kompetensi lulusan sehingga mampu

meningkatkan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja maupun berwirausaha” dan

diwujudkan dengan 1) peningkatan kualitas dan pemenuhan guru kejuruan dan tenaga

kependidikan; 2) pemutakhiran system pembelajaran berbasis industry 4.0 dan sertifikasi

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 11

siswa; 3) pengadaan dan revitalisasi peralatan praktek; 4) renovasi bangunan dan fasilitas

pendukung; 5) penguatan karakter kerja; 6) kerjasama dengan DUDI.

Oleh karena itu dimulai di tahun 2020 ini dilakukan strategi impelementasi untuk paket

revitalisasi SMK tersebut melalui 1) sekolah pengimbas yang ditargetkan akan mencapai

3300 SMK; 2) Revitalisasi SMK mendukung “Klaster Pengembangan Industri, yang

berfokus pada sektor pariwisata, pertanian, industry kreatif, manufaktur, energi

pertambangan dan kemaritiman.

Untuk hasil yang diharapkan dalam paket program revitalisasi SMK antara lain

terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana serta tampilan perwajahan di sekolah,

terpenuhinya fasilitas belajar praktek siswa yang sesuai dengan perkembangan teknologi,

meningkatknya kualitas proses dan nilai hasil evaluasi akhir pembelajaran SMK,

terpenuhinya kebutuhan guru produktif baik dari segi jumlah maupun kualifikasi, 80%

lulusan SMK bekerja, tumbuhnya karakter kerja dan jiwa kewirausahaan siswa dan SMK

Negeri menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Revitalisasi Vokasi dapat mendorong SMK menyediakan tenaga kerja terampil yang siap

kerja di berbagai sektor prioritas nasional seperti pertanian, industri, pariwisata, bahkan

ekonomi kreatif. Keberhasilan revitalisasi SMK ini diharapkan dapat meningkatkan

produktivitas tenaga kerja Indonesia serta dapat mengurangi permasalahan

pengangguran usia produktif dan menjadikan Indonesia meraih bonus demografi.

b. Politeknik dan Akademi Komunitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

7 Tahun 2020 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri dan

Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta, pasal 3 (2) disebutkan

bahwa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) / Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat berbentuk:

a) universitas, b) institut, c) sekolah tinggi, d) politeknik, e) akademi, dan f) akademi

komunitas.

Pada pasal 3 (6) Politeknik menyelenggarakan jenis pendidikan vokasi dan dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan

teknologi, melalui:

1. Program diploma satu;

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 12

2. Program diploma dua;

3. Program diploma tiga;

4. Program diploma empat atau program sarjana terapan;

5. Pprogram magister terapan;

6. Program doktor terapan; dan/atau

7. Program profesi.

yang terdiri atas paling sedikit tiga program studi pada program diploma tiga dan/atau

program diploma empat atau sarjana terapan.

Sedangkan pada pasal 3 (8) Akademi komunitas menyelenggarakan pendidikan vokasi

program diploma satu dan/atau program diploma dua di daerah kabupaten/kota yang

berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Sumber: Ihtisar Data Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2018/2019

Gambar 1.4 Data Politeknik dan Akademi Komunitas

Sampai tahun 2019, politeknik di seluruh Indonesia berjumlah 199 lembaga, terdiri atas

43 negeri dan 156 swasta, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 239.282 orang, 156.461

mahasiswa negeri dan 89.821 swasta. Dari 199 politeknik baru 2 lembaga yang berstatus

Badan Layanan Umum (BLU), yaitu Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Politeknik

Manufaktur Negeri Bandung.

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 13

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012 tentang

Perubahan atas PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum, pasal 9 menyebutkan bahwa satuan kerja / satker yang berstatus BLU dapat

memungut biaya kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang

diberikan. Status BLU memberikan keleluasaan dan otonomi bagi PTN/Politeknik Negeri

untuk mengelola sendiri keuangan dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi di

kampus masing-masing.

Penyelenggara Pendidikan vokasi lainnya selain politeknik adalah akademi komunitas

(AKN). Sampai dengan tahun 2019, jumlah AKN di seluruh Indonesia sebanyak 18 AKN,

terdiri atas 4 AKN negeri (22%) dan 18 AKN swasta (78%), dengan jumlah mahasiswa

sebanyak 1.877 orang, 887 mahasiswa AKN negeri (48%) dan 990 mahasiswa AKN swasta

(52%). Selain politeknik dan AKN, ada 2.249 perguruan tinggi (Unista) yang

menyelenggarakan Pendidikan vokasi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 538.841

orang.

Data Sebaran Politeknik di K/L lain

Gambar 1.5 Data Sebaram Politeknik di K/L lain

Berdasarkan PD DIkti tahun 2018, saat ini, ada 84 (delapan puluh empat) politeknik yang

tersebar dan dikelola bukan hanya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi

juga oleh 15 Kementerian / Lembaga lain, yaitu BPS, Kementerian ESDM, Kementerian

Hukum dan HAM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kelautan dan Perikanan,

Kementerian Pertahanan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian PUPR, Kementerian

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 14

Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian

Pertanian, Kementerian Sosia, Badan Siber dan Sandi Negara dan kementerian

Kesehatan.

Sampai dengan tahun 2019 kebijakan pembukaan perguruan tinggi di Indonesia masih

dibatasi untuk mendukung pengembangan jenis pendidikan vokasi di Indonesia dalam

bentuk Politeknik, Akademi, Akademi Komunitas. Namun untuk target sampai dengan

tahun 2024, ada beberapa hal yang akan dilakukan revitalisasi antara lain 1) pendidikan

tinggi vokasi akan berubah setara Universitas sehingga tidak saja mempunyai keleluasaan

dalam melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terutama DUDI tapi juga untuk

lulusannya akan lebih kompeten; 2) Pengembangan SDM akan menargetkan tidak hanya

pada dosen, namun juga teknisi dan direktur Politeknik dan Ketua Akademi; 3)

melibatkan pihak DUDI secara intens pada pendidikan vokasi; 4) melakukan

pengembangan fleksibilitas kelembagaan sehingga dapat melaksanakan tugas lebih baik;

5) melakukan perbaikan akkreditasi/sertifikasi; 6) melakukan kerjasama dengan industri

dalam hal pelatihan baik dalam rangka pengembangan kurikulum maupun pemagangan.

c. Kursus dan Pelatihan

Fokus dunia pendidikan saat ini adalah untuk memberikan keterampilan kerja bagi

generasi muda, khususnya dalam menyambut bonus demografi dan persaingan yang

semakin ketat. Pendidikan dan pelatihan vokasi akan semakin diperkuat seiring

bergesernya strategi pembangunan dari pembangunan infrastruktur fisik, menjadi

pembangunan manusia.

Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Presiden Jokowi dalam sambutannya pada

pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 di Pusat

Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

pada hari Selasa 12 Februari 2019), bahwa "Kita ingin pendidikan yang fokus pada

keterampilan bekerja. Ini sangat penting". Oleh karena itu program kursus dan pelatihan

vokasi harus dikembangkan sesuai tuntutan pasar kerja dan kebutuhan industri.

Dengan demikian dunia industri akan mendapatkan keuntungan langsung ketika

menggunakan pekerja yang kompeten dari program kursus dan pelatihan vokasi, serta

tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk memberikan pelatihan selanjutnya, sehingga

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 15

sudah selayaknya jika indusri memiliki tanggung jawab untuk peduli, dan ikut

bertanggung jawab dalam melakukan pengembangan khususnya lembaga-lembaga

kursus dan pelatihan vokasi.

Salah satu bentuk Pendidikan Nonformal yang merupakan bagian dari Pendidikan Vokasi

adalah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan pasal 1 menjelaskan bahwa LKP adalah satuan Pendidikan nonformal

yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,

keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan

profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi.

Pada Permendikbud Nomor 83 Tahun 2013, Pasal 4: LKP dapat menyelenggarakan

program-program sebagai berikut:

1. Pendidikan kecakapan hidup;

2. Pelatihan kepemudaan;

3. Pendidikan pemberdayaan perempuan;

4. Pendidikan keterampilan kerja;

5. Bimbingan belajar; dan/atau

6. Pendidikan nonformal lain yang diperlukan masyarakat.

Sumber: Dapodik PAUD dan Dikmas 2019

Gambar 1.6 Data Kursus dan Pelatihan

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 16

Sumber: Dapodik PAUD dan Dikmas, per Januari 2018

Gambar 1.7 Persebaran LKP di Indonesia

Dari data Dapodik PAUD dan Dikmas per Januari 2018, jumlah LKP yang memiliki Nomor

Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN), dan mengentri data di aplikasi Dapodik

sebanyak 17.306 lembaga dengan 29.025 jenis keterampilan dan 2.940.249 orang

peserta didik (mandiri dan bantuan pemerintah). Dari 2940.249 peserta didik kursus dan

pelatihan, pada tahun 2018 baru 63.244 orang yang mengikuti uji kompetensi (0,02%).

Dilihat dari sebaran LKP di atas, LKP banyak terpusat di lima provinsi di pulau Jawa dan

Sumatera, yaitu: Jawa Barat sebanyak 2.450 lembaga, diikuti dengan Jawa Timur 2.209

lembaga, Jawa Tengah 1.501 lembaga, Sumatera Utara 1.411 lembaga dan DKI Jakarta

sebanyak 872 lembaga. Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian besar penduduk

Indonesia masih terkonsentrasi di pulau jawa.

Menurut proyeksi penduduk Indonesia (2015-2045) dengan dasar hasil Survei Penduduk

Antar Sensus (SUPAS) 2015, jumlah penduduk Indonesia pada 2019 sebanyak 266,91 juta

jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 150 juta jiwa atau lebih dari 56% berada di Pulau Jawa.

Dari enam provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak, lima di antaranya berada di

Pulau Jawa. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak, yakni

mencapai 49 juta jiwa atau sekitar 18% dari total penduduk, diikuti Jawa Timur dan Jawa

Tengah masing-masing 39,7 juta jiwa dan 34,5 juta jiwa.

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 17

Jumlah penduduk yang banyak tersebut, merupakan pasar potensial untuk mendirikan

LKP dengan jurusan yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing dan

dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri. Pendirian LKP, harus diiringi dengan program,

sarana prasarana dan pendidik yang berkualitas / bermutu. Salah satu indikatornya

adalah melalui akreditasi. Sayangnya mayoritas LKP belum terakreditasi. Sampai dengan

Januari 2018, jumlah LKP yang terakreditasi baru sebanyak 3.887 dari 17.306 lembaga

(23%).

Untuk program pengembangan kursus dan pelatihan, rekruitmen peserta didik dilakukan

sesuai dengan kemauan dan potensi masing-masing. Syarat peserta didiknya adalah anak

usia sekolah tidak sekolah yang berusia di bawah 21 tahun, anak usia sekolah yang belajar

di Paket B atau C dan perlu diberikan keterampilan.

Proses pelaksanaan kursus dan pelatihan kerja dibagi menjadi dua yaitu 1) Pendidikan

Kecakapan kerja (PKK) yang kurikulumnya berbasis kompetensi dan harus bekerjasama

dengan DUDI; 2) Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang kurikulumnya sesuai

kebutuhan usaha dan manajemen usaha kecil bekerjasama dengan UMKM. Pada tahun

2014, program PKK dan PKW masih belum berdiri sendiri karena bagian dari program

Keluarga Harapan (PKH) dan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) dan untuk

saat ini sudah dilakukan berbagai inovasi, diantaranya mempercepat proses pengajuan

bantuan melalui e-proposal, pembelajaran menggunakan sistem Massive Open Online

Course dan Blended Learning System, bahan ajar menggunakan digital (e-book), jenis-

jenis keterampilan yang diajarkan mengangkat potensi/kearifan lokal dan menambahkan

materi digital marketing pada pembelajaran untuk mendukung industry 4.0.

2. Analisis Kondisi Eksternal

Pembangunan pendidikan vokasi selain sangat dipengaruhi oleh kondisi internal, juga

kondisi eksternal seperti kependudukan, sosial budaya, lingkungan, ekonomi, teknologi,

dan politik. Beberapa pengaruh kondisi eksternal terhadap pendidikan vokasi adalah

sebagai berikut.

a. Sosial, Budaya dan Lingkungan

Sebagian besar masyarakat Indonesia beranggapan bahwa lulusan dari Sekolah

Menengah Pertama (SMP) yang memilih meneruskan pendidikan ke jenjang

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 18

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak dengan passion dan visi yang jelas. Bahkan

lulusan SMP cenderung terpaksa masuk SMK, atau memiliki pola pikir yang

sederhana bahwa dengan masuk ke SMK pasti akan cepat mendapatkan kerja.

Padahal yang dibutuhkan keterampilan, kompetensi dan etos kerja, serta karakter

positif dan unggul pada diri lulusan SMK.

b. Ekonomi

Hasil survey angkatan kerja nasional (sakernas) yang diselenggarakan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS), menunjukan bahwa jumlah pengangguran terbuka pada bulan

Agustus 2019 mencapai 7.045.800 jiwa, dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT)

5,28%, 0,06% poin dibandingkan Agustus 2018. Ini berarti bahwa dari 100 orang

Angkatan kerja Indonesia, terdapat 5 orang yang termasuk kategori penganggur.

Gambar 1.8 TPT berdasarkan jenjang pendidikan, BPS 2019

Sumber: BPS, Sakernas 2014-2019

2,41%

4,75%

7,92%

10,42%

5,99%5,67%

≤SD SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas

TPT Berdasarkan Jenjang Pendidikan (%)

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 19

Sumber: Sakernas BPS, Agustus 2019

Gambar 1.9 TPT SMK dan Diploma Tahun 2014 - 2019

Secara umum, berdasarkan hasil sakernas Agustus 2019, TPT untuk pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 10,42%, diikuti

oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,92%, Diploma I/II/III) 5,99%,

Universitas 5,67%, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 4,75% dan TPT

terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 2,41%. Dengan

kata lain ada tenaga kerja yang tidak terserap pada tingkat sekolah menengah,

terutama kejuruan. Sementara mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau

menerima pekerjaan apa saja.

c. Teknologi

Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0. Revolusi tersebut memberikan

tantangan dan peluang bagi perkembangan perekonomian ke depan. Di satu sisi,

digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan kecerdasan buatan dalam aktivitas ekonomi

akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta

memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen. Digital teknologi juga

membantu proses pembangunan di berbagai bidang di antaranya pendidikan melalui

distance learning, pemerintahan melalui e-government, inklusi keuangan melalui fin-

tech, dan pengembangan UMKM seiring berkembangnya e-commerce.

INDONESIAN LABOR IS THREATED BY THE EMERGE OF INDUSTRIAL REVOLUTION (IR) 4.0

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 20

Gambar 1.10 Revolusi Industri 4.0

Namun di sisi lain, perkembangan revolusi industri 4.0 berpotensi menyebabkan

hilangnya beberapa pekerjaan yang sifatnya manual di dunia. Studi dari Mckinsey

memperkirakan 60 persen jabatan pekerjaan di dunia akan tergantikan oleh

otomatisasi. Di Indonesia diperkirakan 51,8 persen potensi pekerjaan yang akan

hilang. Di samping itu, tumbuhnya berbagai aktivitas bisnis dan jual beli berbasis

online belum dibarengi dengan upaya pengoptimalan penerimaan negara serta

pengawasan kepatuhan pajak atas transaksi-transaksi tersebut. Hal ini penting

mengingat transaksi digital bersifat lintas negara.

d. Politik dan Pertahanan dan Keamanan

Kondisi politik, pertahanan dan keamanan yang mempengaruhi pembangunan

pendidikan vokasi dalam kurun waktu lima tahun mendatang antara lain adalah: (1)

ketidakstabilan politik serta pertahanan dan keamanan yang mengancam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Dalam era otonomi daerah dengan terjadinya kepala

daerah seringkali berdampak pada pergantian jabatan dan pemangku di bidang

pendidikan nonformal dan informal yang berlangsung dengan kurang memperhatikan

kualifikasi dan kompetensi yang relevan dengan jabatan yang diemban, (2)

ketidakselarasan kebijakan dan peraturan perundangan di pusat dan atau daerah yang

berdampak pada penyelenggaraan pendidikan nonformal dan informal, (3) kebutuhan

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 21

pendidikan politik untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi, (4)

implementasi otonomi daerah yang mendorong kemandirian dan berkembangnya

kearifan lokal, (5) terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam implementasi

otonomi daerah, (6) keterlambatan penerbitan turunan peraturan perundangan yang

berdampak pada bidang pendidikan, (7) ancaman disintegrasi bangsa akibat dari

ketidakdewasaan dalam berdemokrasi, (8) ideologi negara sebagai pemersatu bangsa

dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, dan (9) komitmen pemenuhan

pendanaan pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD sesuai dengan UUD 1945

Pasal 31ayat (4).

D. Potensi dan Permasalahan

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan atau RPJMN 2020-2024 pembangunan

pendidikan vokasi akan lebih ditingkatkan, yang digambarkan pada Renstra 2020-2024.

Beberapa potensi yang dimiliki merupakan bekal yang sangat bermanfaat dalam

melanjutkan pembangunan vokasi, namun selain potensi tersebut masih dijumpai

sejumlah permasalahan yang perlu mendapat perhatian.

1. Potensi

Kemendikbud mengenali potensi-potensi yang dapat digali untuk memperkuat

relevansi lulusan dan produktivitas SDM:

a. Kemungkinan pemberian insentif pajak bagi perusahaan atau industri yang

bermitra dengan SMK yang dinaungi oleh regulasi yang kuat;

b. Tingginya animo pembukaan SMK oleh swasta menandakan adanya kegairahan

untuk menyiapkan lulusan siap kerja yang patut mendapatkan bimbingan dan

arahan dari Kemendikbud dan Pemda terkait;

c. Kerja sama yang erat dengan BNSP memungkinkan percepatan sertifikasi profesi

bagi lebih banyak guru dan lulusan SMK;

d. Dengan penerapan sistem zonasi, SMK-SMK yang berdekatan dapat berbagi

sumber daya untuk mengatasi permasalahan kurangnya fasilitas pendukung

pendidikan;

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 22

e. Antusiasme tenaga-tenaga profesional untuk berbagi pengalaman dan

pengetahuan dengan sektor vokasi yang sepatutnya dikoordinasikan oleh

Kemendikbud dan Pemda;

f. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan berbagai sektor unggulan masih terus

memerlukan tenaga siap kerja dan wirausahawan sehingga sepantasnya angka

pengangguran terbuka lulusan SMK dapat terus ditekan;

g. Tersedianya berbagai lembaga pelatihan nonformal dapat semakin memperkuat

kesiapan kerja lulusan SMK dan SMA

h. Semakin terbukanya kolaborasi antara Akademisi, Bisnis, Pemerintah

(multistakeholders) mengurangi kesenjangan antara lulusan pendidikan tinggi

dengan kebutuhan tenaga kerja

2. Permasalahan

Di samping beberapa pontensi tersebut di atas dalam melaksanakan pendidikan

vokasi lima tahun ke depan masih ditemui beberapa permasalahan yang harus bisa

diatasi. Walaupun Kemendikbud telah memprioritaskan revitalisasi pendidikan

vokasi, hasil analisis menunjukkan lulusan vokasi memiliki tingkat pengangguran lebih

tinggi dibanding lulusan umum. Seperti lulusan SMK yang memiliki persentase

pengangguran lebih banyak daripada lulusan SMA, serta lulusan diploma yang

memiliki persentase pengangguran lebih tinggi dari pada Universitas.

Permasalahan tersebut yaitu:

a. Mayoritas tenaga kerja (58,77 persen/72,8 juta) memiliki tingkat pendidikan

rendah (lulusan SMP/sederajat ke bawah) tanpa keterampilan yang dibutuhkan

oleh pasar tenaga kerja (BPS, 2019)

b. Sistem pendidikan dan pelatihan vokasi saat ini belum menghasilkan lulusan yang

memadai dan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dengan keterampilan

tinggi

c. Sistem pendidikan menghasilkan cukup banyak lulusan semi-terampil, sementara

pasar kerja memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyerap lulusan tersebut

d. Pengembangan bidang keahlian di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi

belum sejalan dengan kebutuhan industri dan belum merespon kebutuhan pasar

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 23

e. Produktivitas tenaga kerja Indonesia relatif rendah (1,37 persen) jika

dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand (5,28%), Vietnam (4,39%),

dan Malaysia (2,16 persen), (Sumber: APO, September 2018)

E. Tantangan Pembangunan Pendidikan Vokasi

Dalam pelaksanaan pembangunan Pendidikan vokasi, ada beberapa tantangan yang akan

dihadapi pada pencapaian sasaran dan penyelenggaraan pendidikan vokasi, yaitu:

1. Link and Match dengan industri belum terjadi secara menyeluruh

a. Keterlibatan industri dalam pelaksanaan vokasi masih sangat terbatas. Di SMK

ada 146 keahlian dianggap terlalu banyak dan tidak efisien. Akreditasi Lembaga

vokasi belum melibatkan industri

b. Pengangguran lulusan Vokasi (SMK dan Diploma I/II/III) sebanyak 16,41% dari

total pengangguran (BPS 2019) SMK Menduduki tertinggi di 10,42%

c. Ketertarikan Industri bekerjasama dengan vokasi terbatas. Insentif pajak (PP

45/2019) perlu ditambah dengan insentif keterlibatan yang bermakna.

2. Sarana dan Prasarana

a. Fasilitas pendukung praktik siswa SMK belum optimal

b. Perlu penambahan tempat praktik industri bagi siswa di beberapa daerah

3. Pendidik (Guru dan Dosen) di Lembaga Vokasi belum memadai

a. Guru SMK belum memenuhi kebutuhan: 56 % guru SMK merupakan guru umum

(Bahasa, agama, dst). Masih kekurangan guru keahlian 314.674 orang.

b. Masih banyak kepala SMK belum dilatih sebagaimana sebagai CEO.

c. Dosen Poltek banyak yg berlatar belakang akademik (70%)

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 24

BAB II VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

A. Visi Dan Misi Kemendikbud

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan cita-cita kemerdekaan untuk

menjadi bangsa maju yang sejahtera, cerdas, tertib dan berkarakter, serta berkeadilan

sosial. Dalam menyongsong 100 tahun kemerdekaan, Indonesia tetap memiliki cita-cita

seperti yang ditegaskan oleh Pembukaan UUD 1945 dan akan mewujudkan cita-cita

melalui Visi Indonesia 2045. Visi ini terdiri dari empat pilar pembangunan berdasarkan

Pancasila, yaitu: (1) pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, (2) perkembangan ekonomi berkelanjutan, (3) pemerataan

pembangunan, dan (4) ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan

dengan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—

2025 menyatakan bahwa visi 2025 adalah Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan

Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). Visi ini masih amat relevan untuk

dipertahankan, dengan tetap mempertimbangkan integrasi pendidikan dan kebudayaan

ke dalam satu kementerian. Makna insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas

komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual,

dan cerdas kinestetis.

Dengan mangecu kepada Nawacita, memperhatikan visi 2025, Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 serta integrasi pembangunan pendidikan dan

kebudayaan, ditetapkan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 adalah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang andal, profesional, inovatif, dan

berintegritas dalam pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan

Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,

dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong.”

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Misi Presiden dan Wakil

Presiden dengan uraian sebagai berikut:

1. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat, akurat dan

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 25

responsif, kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan kebijakan

penyelenggaraan pemerintahan negara;

2. Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam

menyelenggarakan kekuasaaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan

Angkatan Udara;

3. Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang pengawasan,

administrasi umum, informasi, dan hubungan kelembagaan; dan

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarana Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Dalam mewujudkan Visi dan Misi Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024, Kemendikbud

bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Sedangkan

fungsi dari Kemendikbud sebagai berikut:

a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan,

pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan

vokasi, pendidikan tinggi, dan pengelolaan kebudayaan;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian formasi pendidik, pemindahan

pendidik, dan pengembangan karir pendidik, serta pemindahan pendidik dan tenaga

kependidikan lintas daerah provinsi;

c. Penetapan standar nasional pendidikan dan kurikulum nasional pendidikan

menengah, pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal;

d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan tinggi;

e. Pelaksanaan fasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dan penyelenggaraan

pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan

vokasi, dan pendidikan tinggi, serta pengelolaan kebudayaan;

f. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidik dan tenaga

kependidikan, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,

pendidikan vokasi, pendidikan tinggi, dan pengelolaan kebudayaan;

g. Pelaksanaan kebijakan di bidang pelestarian cagar budaya dan pemajuan kebudayaan;

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 26

h. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan perfilman nasional;

i. Pelaksanaan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra

indonesia;

j. Pelaksanaan pengelolaan sistem perbukuan;

k. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian di

daerah;

l. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan kementerian;

m. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

kementerian;

n. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan kementerian; dan

o. Pelaksanaan dukungan substantif untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

strategis kementerian.

Dalam bidang Pendidikan, Kemendikbud akan terus meningkatkan pembinaan dan

pengawasan atas pelaksanaan pembangunan pendidikan dasar dan menengah yang

dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 23 Tahun

2014 tentang Pemerintah Daerah, serta meningkatkan mutu layanan pendidikan tinggi

agar visi pembangunan pendidikan tercapai. Demi mewujudkan Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong, layanan

pendidikan perlu diperluas dan diakses oleh semua anak Indonesia tanpa pembedaan

atas faktor apapun. Satuan pendidikan dan keluarga dapat menyukseskan Visi dan Misi

Pendidikan dan Kebudayaan melalui pengembangan potensi anak lewat olah hati, pikir,

rasa, dan raga yang seimbang demi terwujudnya insan-insan yang berkarakter. Disadari

bahwa tercapainya visi dan misi yang disebutkan di atas tidak dapat terjadi tanpa

komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan, baik yang berada dalam

pemerintahan maupun masyarakat luas.

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 27

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, pada Pasal 17 disebutkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

memiliki mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang vokasi.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Direktorat Jenderal

Pendidikan Vokasi menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan di bidang pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, dan

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan standar dan penjaminan mutu peserta

didik, sarana prasarana, dan tata kelola pendidikan vokasi, pendidikan kejuruan, dan

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

3. Pelaksanaan kebijakan penetapan standar dan penjaminan mutu dosen dan tenaga

kependidikan pada pendidikan vokasi;

4. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana

prasarana, dan tata kelola pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja;

5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana

prasarana, dan tata kelola pendidikan kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja;

6. Pelaksanaan kemitraan dan penyelarasan pendidikan vokasi dengan dunia usaha

dan dunia industri;

7. Perumusan pemberian izin penyelenggaraan perguruan tinggi vokasi swasta yang

diselenggarakan oleh masyarakat;

8. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan vokasi, pendidikan

kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

9. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal;

10. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Untuk memperlancar dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsinya,

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memiliki kelengkapan organisasi yang terdiri atas:

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 28

Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Sekolah Menengah

Kejuruan, Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Kursus dan

Pelatihan, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Struktur organisasi pada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dapat digambarkan

sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Ditjen Pendidikan Vokasi

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 45 Tahun 2019 Pasal 117 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal

Pendidikan Vokasi (Setditjen Pendidikan Vokasi) mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan administratif dan koordinasi pelaksanaan tugas unit organisasi di

lingkungan Direktorat Jenderal serta urusan ketatausahaan Direktorat Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Setditjen Pendidikan Vokasi

menyelenggarakan fungsi:

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 29

a. koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran di

bidang pendidikan tinggi vokasi dan profesi, sekolah menengah kejuruan, dan

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

b. pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan tinggi vokasi dan profesi,

sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

c. koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan tinggi vokasi dan

profesi, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja;

d. koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan Direktorat Jenderal;

e. penyusunan bahan peraturan perundang-undangan dan penelaahan dan fasilitasi

advokasi hukum di lingkungan Direktorat Jenderal;

f. pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di lingkungan Direktorat Jenderal;

g. pengelolaan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal;

h. koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang

pendidikan tinggi vokasi dan profesi, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja;

i. pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal;

j. koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, rencana, program,

kegiatan, dan anggaran di bidang pendidikan tinggi vokasi dan profesi, sekolah

menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; dan

k. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat Jenderal.

Sekretariat Ditjen Pendidikan Vokasi terbagi atas Subbagian Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan

perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, barang milik negara,

persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Direktorat Jenderal.

Page 33: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 30

Struktur organisasi pada Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Setditjen Pendidikan Vokasi

2. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

Sesuai dengan ketentuan Pasal 122 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Direktorat Sekolah

Menengah Kejuruan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan

standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan

kesetaraan pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan khusus pada

sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta

penyiapan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan yang

diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing dan urusan

ketatausahaan Direktorat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Direktorat Sekolah

Menengah Kejuruan menyelenggarakan fungsi:

Page 34: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 31

a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan

penilaian pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan kesetaraan pada

sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan khusus pada sekolah

menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola dan

penilaian pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan kesetaraan pada

sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan khusus pada sekolah

menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan,

pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan

khusus pada sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja;

d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik,

sarana prasarana, tata kelola dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan,

pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan

khusus pada sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja;

e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola

dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan kesetaraan pada

sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan khusus pada sekolah

menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan,

pendidikan kesetaraan pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan

khusus pada sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja pada sekolah menengah kejuruan;

g. penyiapan pertimbangan pemberian izin penyelenggaraan sekolah menengah

kejuruan yang diselenggarakan perwakilan negara asing dan sekolah menengah

kejuruan kerja sama yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan asing

dengan lembaga pendidikan Indonesia;

Page 35: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 32

h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana,

tata kelola dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan

kesetaraan pada sekolah menengah kejuruan, pendidikan layanan khusus pada

sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.

Direktorat Sekolah Menengah terdiri atas Subbagian Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan

perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, barang milik negara,

persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Direktorat.

Struktur organisasi pada Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

3. Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

Sesuai dengan ketentuan Pasal 126 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Direktorat Pendidikan

Tinggi Vokasi dan Profesi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan

standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, fasilitasi penyelenggaraan,

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembelajaran, peserta didik,

kelembagaan, sarana prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan

Page 36: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 33

tinggi vokasi dan profesi serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan perguruan

tinggi vokasi dan profesi yang diselenggarakan oleh masyarakat dan perwakilan

negara asing atau lembaga asing serta urusan ketatausahaan Direktorat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Direktorat Pendidikan Tinggi

Vokasi dan Profesi menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pembelajaran, peserta didik, kelembagaan, sarana

prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi vokasi dan

profesi;

b. perumusan standar di bidang pembelajaran, peserta didik, kelembagaan, sarana

prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi vokasi dan

profesi;

c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembelajaran, peserta didik, kelembagaan, sarana

prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi vokasi dan

profesi;

d. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang pembelajaran, peserta didik,

kelembagaan, sarana prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan

tinggi vokasi dan profesi;

e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang pembelajaran, peserta didik, kelembagaan,

sarana prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi vokasi dan

profesi;

f. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan perguruan tinggi vokasi dan profesi

yang diselenggarakan oleh masyarakat dan perwakilan negara asing atau lembaga

asing;

g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembelajaran, peserta didik,

kelembagaan, sarana prasarana, dan dosen dan tenaga kependidikan pendidikan

tinggi vokasi dan profesi; dan

h. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.

Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi terdiri atas Subbagian Tata Usaha

dan Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas

Page 37: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 34

melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, barang

milik negara, persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Direktorat.

Struktur organisasi pada Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

4. Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri

Sesuai dengan ketentuan Pasal 132 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Direktorat Kemitraan

dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria, fasilitasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi,

dan pelaporan di bidang kemitraan dan penyelarasan dunia usaha dan dunia industri

dengan sekolah menengah kejuruan, pendidikan tinggi vokasi dan profesi, dan

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja serta urusan ketatausahaan Direktorat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Direktorat Kemitraan dan

Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang kemitraan dan penyelarasan dunia usaha dan

dunia industri dengan sekolah menengah kejuruan, pendidikan tinggi vokasi dan

profesi, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

Page 38: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 35

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kemitraan dan penyelarasan dunia usaha dan

dunia industri dengan sekolah menengah kejuruan, pendidikan tinggi vokasi dan

profesi, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kemitraan dan

penyelarasan dunia usaha dan dunia industri dengan sekolah menengah kejuruan,

pendidikan tinggi vokasi dan profesi, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja;

d. fasilitasi di bidang kemitraan dan penyelarasan dunia usaha dan industri dengan

sekolah menegah kejuruan, pendidikan tinggi vokasi dan profesi, dan pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja;

e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kemitraan dan penyelarasan

dunia usaha dan dunia industri dengan sekolah menengah kejuruan, pendidikan

tinggi vokasi dan profesi, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

f. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kemitraan dan penyelarasan

dunia usaha dan dunia industri dengan sekolah menengah kejuruan, pendidikan

tinggi vokasi dan profesi, dan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; dan

g. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.

Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri terdiri atas

Subbag Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha

mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian,

ketatalaksanaan, barang milik negara, persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan

Direktorat.

Page 39: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 36

Struktur organisasi pada Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan

Dunia Industri dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha

dan Dunia Industri

5. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

Sesuai dengan ketentuan Pasal 130B Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebutkan bahwa Direktorat Pembinaan

Kursus dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan

standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis

supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja pada kursus dan pelatihan yang diselenggarakan perwakilan negara

asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Direktorat Pembinaan Kursus

dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan

penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

Page 40: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 37

b. perumusan standar di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola, dan

penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

c. pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja;

d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja;

e. fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata kelola,

dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja;

f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja;

g. penyiapan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja pada kursus dan pelatihan yang diselenggarakan perwakilan

negara asing atau lembaga asing;

h. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana,

tata kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; dan

i. pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat.

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan terdiri atas Subbagian Tata Usaha dan

Kelompok Jabatan Fungsional. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, barang milik negara,

persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Direktorat.

Page 41: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 38

Struktur organisasi pada Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.6 Struktur Organisasi Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

6. Politeknik Negeri dan Akademi Komunitas Negeri

Politeknik Negeri dan Akademi Komunitas Negeri mempunyai tugas

menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan

dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi. Dalam melaksanakan sebagaimana dimaksud, politeknik negeri maupun

akademi komunitas negeri menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan dan pengembangan pendidikan vokasi;

b. pelaksanaan penelitian;

c. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

d. pelaksanaan pembinaan sivitas akademika; dan

e. pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi.

Susunan organisasi Politeknik Negeri dan Akademi Komunitas Negeri terdiri atas:

a. Senat

merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan

pelaksanaan kebijakan akademik.

Page 42: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 39

b. Direktur

Merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademik

dan pengelolaan.

c. Satuan Pengawas Internal

merupakan organ yang menjalankan fungsi pengawasan non-akademik untuk dan

atas nama Direktur.

d. Dewan Penyantun

merupakan organ yang menjalankan fungsi pertimbangan non-akademik dan

membantu pengembangan politeknik negeri maupun akademi komunitas negeri.

Struktur organisasi pada Politeknik dan Akademi Komunitas Negeri dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Politeknik Negeri/ Akademi Komunitas Negeri

Politeknik/ AKN

Satuan Pengawas Internal

Dewan Penyantun

Direktur Senat

Wakil Bagian Jurusan Pusat Unit

Pelaksana Teknis

Page 43: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 40

BAB III

A. KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN VOKASI

A. Kebijakan Pembagunan Pendidikan Vokasi dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan

tahapan penting dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-

2025 karena akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN. Sesuai

arahan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah

mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui

percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya

struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai

wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs).

Target-target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya

telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 agenda pembangunan Indonesia ke

depan.

Visi Misi Presiden 2020-2024 disusun berdasarkan arahan RPJPN 2020-2025. RPJMN

2020-2024 dilaksanakan pada periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil

Presiden K.H. Ma’ruf Amin dengan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Visi tersebut diwujudkan

melalui 9 (sembilan) Misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua, sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia;

2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing;

3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya;

7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh

Warga;

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya;

9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Page 44: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 41

Presiden menetapkan 5 (lima) arahan utama sebagai strategi dalam pelaksanaan misi

Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045. Kelima arahan tersebut

mencakup:

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia

Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.

Strategi:

a. Layanan dasar dan perlindungan sosial

• Tata Kelola Kependudukan

• Perlindungan Sosial

• Kesehatan

• Pendidikan

• Pengentasan Kemiskinan

• Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda

b. Produktivitas

• Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

• Pendidikan Tinggi

• Iptek dan Inovasi

• Prestasi Olahraga

c. Pembangunan karakter

• Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila

• Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan

• Moderasi Beragama

• Budaya Literasi, Inovasi dan Kreativitas

2. Pembangunan Infrastruktur

Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi

dengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak

lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian

rakyat.

Page 45: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 42

3. Penyederhanaan Regulasi

Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan Omnibus Law,

terutama menerbitkan 2 undang-undang. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua,

UU Pemberdayaan UMKM.

4. Penyederhanaan Birokrasi

Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur

dan birokrasi yang panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.

5. Transformasi Ekonomi

Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi daya saing

manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran

bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

RPJMN 2020-2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran Visi Indonesia 2045

yaitu Indonesia Maju. Untuk itu, penguatan proses transformasi ekonomi dalam rangka

mencapai tujuan pembangunan tahun 2045 menjadi fokus utama dalam rangka

pencapaian infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta

kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

RPJPN 2005 – 2025, Visi Indonesia 2045, dan Visi Misi Presiden menjadi landasan utama

penyusunan RPJMN 2020–2024, yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam 7 agenda

pembangunan sesuai kerangka pikir sebagai berikut.

Page 46: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 43

Ada 7 (tujuh) Agenda Pembangunan RPJMN Tahun 2020 – 2024, yang menjadi Prioritas

Nasional (PN), yaitu:

1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas;

2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan;

3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing;

4. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;

5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan

dasar;

6. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan

iklim; dan

7. Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi publik.

Sesuai dengan RPJMN 2020-2024, kemajuan bangsa dapat dilihat dari kualitas SDM,

tingkat kemakmuran, dan kemantapan sistem dan kelembagaan politik dan hukum.

Terkait dengan bidang SDM yang menjadi fokus Kemendikbud, yaitu meningkatkan

sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Manusia merupakan modal

utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di

seluruh wilayah. Peningkatan kualitas dan daya saing SDM yaitu manusia yang sehat dan

cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter, melalui (program prioritas):

Page 47: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 44

1. Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan;

2. Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;

3. Peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta;

4. Peningkatan pemerataan layanan Pendidikan berkualitas;

5. Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda;

6. Pengentasan kemiskinan; dan

7. Peningkatan produktivitas dan daya saing.

Dari ketujuh program prioritas tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam pelaksanaan dan penyelesaian program

keempat dan ketujuh. Adapun penjelasan dan rincian dari program keempat dan ketujuh

tersebut adalah sebagai berikut:

Program Prioritas keempat: Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas,

melalui:

1) Peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, mencakup: a). Penerapan

kurikulum dengan memberikan penguatan pengajaran berfokus pada kemampuan

matematika, literasi dan sains di semua jenjang; b). Penguatan pendidikan literasi

kelas awal dan literasi baru (literasi digital, data, dan sosial) dengan strategi

pengajaran efektif dan tepat; c). Peningkatan kompetensi dan profesionalisme

pendidik: d). Penguatan kualitas penilaian hasil belajar siswa, terutama melalui

penguatan peran pendidik dalam penilaian pembelajaran di kelas, serta peningkatan

pemanfaatan hasil penilaian sebagai bagian dalam perbaikan proses pembelajaran; e).

peningkatan pemanfaatn TIK dalam pembelajaran, terutama dalam mensinergikan

model pembelajaran jarak jauh (distance learning), dan sistem pembelajaran online;

f) integrasi softskill (keterampilan non-teknis) dalam pembelajaran, g) peningkatan

kualitas pendidikan karakter, agama dan kewargaan; h) peningkatan kualitas

pendidikan keagamaan, termasuk kualitas Pendidikan di pesantren; dan i)

peningkatan kualitas layanan pendidikan kesetaraan dan pendidikan keaksaraan.

2) Peningkatan pemerataan akses layanan Pendidikan di semua jenjang dan percepatan

pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun, mencakup: a) pemberian bantuan pendidikan

Page 48: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 45

memadai bagi anak keluarga kurang mampu, dari daerah afirmasi, dan anak

berprestasi, termasuk bantuan bagi lulusan pendidikan menengah yang melanjutkan

ke Pendidikan Tinggi dari keluarga tidak mampu melalui Program KIP Kuliah; b)

pemerataan layanan pendidikan antarwilayah, dengan memberikankeberpihakan

kepada daerah yang kemampuan fiskal dan kinerja pendidikannya rendah, dan

penerapan model layanan yang tepat untuk daerah 3T, seperti Pendidikan terintegrasi

(sekolah satu atap/SATAP), sekolah terbuka, pendidikan jarak jauh, dan pendidikan

berpola asrama; c) pemerataan memperoleh pendidikan tinggi berkualitas melalui

perluasan daya tampung terutama untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan

ekonomi dan penguasaan sains dan teknologi; d) Penanganan ATS untuk kembali

bersekolah, dengan pendataan tepat, penjangkauan dan pendampingan efektif,

revitalisasi gerakan kembali bersekolah, dan model pembelajaran tepat untuk anak

berkebutuhan khusus, anak yang bekerja, berhadapan dengan hukum, terlantar,

jalanan, dan di daerah bencana; e) peningkatan pemahaman dan peran keluarga dan

masyarakat mengenai pentingnya pendidikan; dan f) peningkatan layanan 1 tahun

pra-sekolah.

3) Peningkatan profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan

tenaga kependidikan yang merata, mencakup: a) peningkatan kualitas pendidikan

calon guru melalui revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan

penguatan Pendidikan Profesi Guru (PPG); b) pemenuhan kualifikasi akademik

minimal untuk guru (S1/DIV) dan dosen/peneliti (S2/S3); c) peningkatan pengelolaan,

pemenuhan, dan pendistribusian pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan

pemetaan komprehensif mengenai kebutuhan dan ketersediaan; d) peningkatan

kualitas sistem penilaian kinerja sebagai acuan untuk pembinaan, pemberian

penghargaan, serta peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; dan

e) peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan berbasis kinerja.

Program prioritas ketujuh: Meningkatkan produktivitas dan daya saing, melalui:

1) Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjasama industri, mencakup:

a) Peningkatan peran dan kerja sama industri/swasta dalam pendidikan dan pelatihan

vokasi, meliputi pengembangan sistem insentif/regulasi untuk mendorong peran

Page 49: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 46

industri/swasta dalam pendidikan dan pelatihan vokasi; peningkatan peran daerah

dalam koordinasi intensif dengan industri/swasta untuk pengembangan pendidikan

dan pelatihan vokasi di wilayahnya; dan pemetaan kebutuhan keahlian termasuk

penguatan informasi pasar kerja; b) Reformasi penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan vokasi, meliputi penguatan pembelajaran inovatif dengan penyelarasan

program studi/bidang keahlian mendukung pengembangan sektor unggulan dan

kebutuhan industri/swasta; penyelarasan kurikulum dan pola pembelajaran sesuai

kebutuhan industri; penguatan pembelajaran untuk penguasaan karakter kerja,

softskills dan Bahasa asing; penguatan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi

sistem ganda (dual TVET system) yang menekankan pada penguasaan keterampilan

berbasis praktik dan magang di industri; perluasan penerapan teaching

factory/teaching industry berkualitas sebagai salah satu sistem pembelajaran standar

industri; revitalisasi dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran dan

praktek kerja pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai standar; peningkatan kerja sama

pemanfaatan fasilitas praktik kerja di industri, termasuk unit produksi/ teaching

factory/teaching industry; penguatan pelatihan kecakapan kerja dan kewirausahaan

di sekolah, madrasah, dan pesantren; peningkatan fasilitasi dan kualitas pemagangan;

dan penyusunan strategi penempatan lulusan; c) Peningkatan kualitas dan

kompetensi pendidik/instruktur vokasi, terutama dengan peningkatan pelatihan

pendidik/instruktur vokasi sesuai kompetensi; peningkatan keterlibatan

instruktur/praktisi dari industri untuk mengajar di satuan Pendidikan dan pelatihan

vokasi; dan peningkatan pemagangan guru/instruktur di industri; d) Penguatan sistem

sertifikasi kompetensi vokasi, terutama dengan pengembangan standar kompetensi

sesuai kebutuhan industri; penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas

pelaksanaan sertifikasi profesi; dan sinkronisasi system sertifikasi yang ada di berbagai

sektor; dan e) Peningkatan tata kelola pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama

dengan pengendalian ijin pendirian satuan pendidikan vokasi baru dan program studi

yang tidak sesuai standar dan kebutuhan industri/pasar kerja; peningkatan penilaian

kualitas satuan pendidikan melalui akreditasi program studi dan satuan pendidikan

vokasi; pengaturan untuk fleksibilitas pengelolaan keuangan pada unit

produksi/teaching factory/teaching industry; pengembangan skema pendanaan

Page 50: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 47

peningkatan keahlian; pembentukan lembaga single oversight di tingkat nasional yang

mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi;

dan peningkatan akses ke pelatihan vokasi melalui penerapan Kartu PraKerja.

2) Penguatan pendidikan tinggi berkualitas mencakup: (a) Pengembangan perguruan

tinggi sebagai produsen Iptek-inovasi dan pusat keunggulan (center of excellence) yang

mencakup penguatan fokus bidang ilmu sesuai potensi daerah setempat dan

peningkatan kerja sama konsorsium riset antarperguruan tinggi maupun

antarperguruan tinggi dan lembaga penelitian di dalam dan luar negeri; (b)

Pengembangan kerja sama perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah dengan

menyediakan insentif bagi perguruan tinggi dan industri yang mengembangkan kerja

sama litbang strategis dan memfasilitasi mobilitas peneliti antarperguruan tinggi

dengan pihak industri; (c) Peningkatan kualitas dan pemanfaatan penelitian dengan

meningkatkan interaksi perguruan tinggi dan industri; (d) Peningkatan kualitas lulusan

perguruan tinggi melalui pengembangan prodi yang adaptif dan desain kurikulum

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pembangunan daerah,

perluasan sertifikasi, program untuk percepatan masa tunggu bekerja, dan pelatihan

kewirausahaan untuk mendorong tumbuhnya wirausahawan muda; (e)

Pengembangan dana abadi (endowment fund) di perguruan tinggi yang bersumber

dari dana masyarakat, termasuk sektor swasta dan filantropi untuk pengembangan

pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi; (f) Perwujudan diferensiasi misi

dengan mendorong fokus perguruan tinggi dalam mengemban tridharma perguruan

tinggi, yakni sebagai research university, teaching university, atau vocational

university; g) Penguatan tata kelola PTN-BH yang lebih otonom dan akuntabel; dan (h)

Penguatan pembinaan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam rangka peningkatan

kualitas pendidikan tinggi.

3) Peningkatan kapabilitas Iptek dan penciptaan inovasi mencakup: a) Pemanfaatan Iptek

dan inovasi di bidang-bidang fokus Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 untuk

pembangunan yang berkelanjutan yang mencakup integrasi pelaksanaan riset dengan

skema flagship Prioritas Riset Nasional untuk menghasilkan produk riset dan produk

inovasi strategis, diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir skala industri,

bahan bakar alternatif dari kelapa sawit, kendaraan listrik termasuk baterai lithium ion

Page 51: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 48

dan sistem fast charging, kereta cepat, pesawat amphibi, pesawat terbang tanpa

awak, bahan baku obat, dan pabrik garam industri, pemetaan potensi sumber daya

alam dan sumber daya budaya wilayah.

Strategi untuk mencapai program prioritas peningkatan produktivitas dan daya saing,

melalui kegiatan prioritas yaitu Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Berbasis Kerjasama

Industri. Dari kegiatan prioritas tersebut dijabarkan dalam proyek prioritas yaitu:

1. Peningkatan Peran dan Kerjasama Industri dalam Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

a. Penerapan regulasi/insentif untuk mendorong peran industri/swasta dalam

pendidikan dan pelatihan vokasi

b. Peningkatan peran daerah dalam koordinasi kerjasama industri/swasta dalam

pendidikan dan pelatihan vokasi

c. Penguatan pemetaan kebutuhan keahlian termasuk informasi pasar kerja

2. Reformasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

a. Penyelarasan kurikulum dan pola pembelajaran sesuai kebutuhan industri

b. Penguatan vokasi sistem ganda (dual TVET system), pembelajaran bahasa asing,

dan karakter kerja

c. Penerapan sistem pembelajaran standar industri;

d. Penguatan pelatihan kecakapan kerja dan kewirausahaan di sekolah, madrasah,

dan pesantren

e. Perluasan kesempatan pemagangan dan strategi penempatan lulusan

3. Peningkatan Kualitas Pendidik Vokasi

a. Peningkatan pelatihan pendidik/instruktur sesuai kompetensi

b. Peningkatan keterlibatan instruktur/praktisi berpengalaman dari industri

c. Peningkatan pemagangan guru/instruktur di industri

4. Penguatan Sistem Sertifikasi Kompetensi

a. Penguatan standar kompetensi sesuai kebutuhan industri

b. Penguatan kelembagaan dan kapasitas pelaksanaan sertifikasi profesi

c. Peningkatan sinkronisasi sistem sertifikasi yang ada di berbagai sektor

5. Penguatan Tata Kelola Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Page 52: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 49

a. Pengendalian ijin pendirian satuan pendidikan/program studi yang tidak sesuai

standar dan kebutuhan

b. Peningkatan akreditasi program studi dan satuan pendidikan vokasi

c. Peningkatan fleksibilitas pengelolaan keuangan pada unit produksi/teaching

factory/teaching industry

d. Pengembangan skema pendanaan peningkatan keahlian

e. Pembentukan Komite Vokasi

f. Peningkatan akses ke pelatihan vokasi melalui Kartu Pra-Kerja

INDIKATOR BASELINE TARGET 2024

Sasaran :

Meningkatnya Produktivitas dan Daya Saing

1. Persentase angkatan kerja berpendidikan

menengah ke atas

43,72

(Sakernas, 2019)

49,8

2. Proporsi pekerja yang bekerja pada bidang

keahlian menengah dan tinggi (persen)

40,60

(Sakernas, 2019)

43,1

3. Persentase lulusan pendidikan vokasi yang

mendapatkan pekerjaan dalam 1 tahun

setelah kelulusan

46,60

(Sakernas, 2019)

52,6

4. Jumlah lulusan pelatihan vokasi (juta orang) 0,78

(13 K/L, 2018)

2,8

Ditjen Pendidikan Vokasi mendapatkan amanah untuk berpartisipasi aktif menyiapkan

sumber daya manusia yang siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0, yang

membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang ahli dibidangnya. Penyelarasan pendidikan

vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri menjadi isu strategis. Pengembangan

pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi harus link and match dengan

industri guna membangun manusia yang terampil, berdaya saing dan siap bekerja

dibidang industri. Untuk itu, Ditjen Pendidikan Vokasi menetapkan kebijakan dan strategi

untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan pemerataan layanan

pendidikan berkualitas dan peningkatan produktivitas dan daya saing, yang dijabarkan

sebagai berikut:

1. Peningkatan Peran dan Kerja Sama Industri dalam Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Strategi :

Page 53: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 50

a. Sistem insentif/regulasi terutama pada bidang keahlian prioritas antara lain melalui

tax deduction

b. Peningkatan peran pemerintah daerah untuk pengembangan pendidikan dan

pelatihan vokasi berbasis wilayah

c. Pemetaan kebutuhan keahlian termasuk penguatan informasi pasar kerja

2. Reformasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

a. Penguatan pembelajaran inovatif dengan penyelarasan prodi/bidang keahlian

mendukung sektor unggulan dan kebutuhan industri

b. Penyelarasan kurikulum dan pola pembelajaran sesuai kebutuhan industri

c. Penguatan pembelajaran untuk penguasaan karakter kerja, softskills dan bahasa

asing

d. Penguatan dual TVET

e. Perluasan penerapan teaching factory/teaching industry berkualitas

f. Revitalisasi dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran dan

praktik kerja sesuai standar

g. Peningkatan kerja sama pemanfaatan fasilitas praktik kerja di industri

h. Penguatan pelatihan kecakapan kerja dan kewirausahaan

i. Peningkatan fasilitasi dan kualitas pemagangan

j. Penyusunan strategi penempatan lulusan

3. Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik/Instruktur Vokasi

a. Peningkatan pelatihan pendidik/instruktur vokasi sesuai kompetensi

b. Peningkatan keterlibatan instruktur/praktisi dari industri untuk mengajar di satuan

pendidikan dan pelatihan vokasi

c. Peningkatan pemagangan guru/instruktur di industri

4. Penguatan Sistem Sertifikasi Kompetensi

a. Pengembangan standar kompetensi sesuai kebutuhan industri

b. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pelaksanaan sertifikasi

profesi

c. Sinkronisasi sistem sertifikasi yang ada di berbagai sector

5. Penguatan Tata Kelola Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Page 54: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 51

a. Pengendalian satuan pendidikan vokasi baru dan prodi yang tidak sesuai standar

dan kebutuhan industri

b. Peningkatan penilaian kualitas satuan pendidikan

c. Pengaturan untuk fleksibilitas pengelolaan keuangan pada unit produksi/teaching

factory/teaching industry

d. Pengembangan skema pendanaan peningkatan keahlian

e. Pembentukan lembaga single oversight tingkat nasional untuk vokasi

f. Peningkatan akses pelatihan vokasi melalui Kartu Pra-Kerja

Pengembangan strategi Pendidikan Vokasi sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan akan difokuskan pada 4 (empat) bidang revitalisasi vokasi, yaitu:

1. Machinery and Construction

Contoh keterampilan: teknik mesin, teknik pengelasan, teknik otomasi industri, teknik

mekatronika, teknik otomotif kendaraan ringan, teknik otomotif alat berat, teknik

geomatika, desain permodelan dan informasi bangunan

2. Creative Economy

Contoh keterampilan: rekayasa perangkat lunak, animasi, desain komunikasi visual,

multimedia, tata busana

3. Hospitality

Contoh keterampulan: perhotelan, tataboga, agribisnis pengolahan pertanian, tata

kecantikan kulit dan rambut, bisnis daring dan pemasaran, retail, otomatisasi tata

kelola perkantoran

4. Care Services

Contoh keterampilan: perawatan balita, asisten rumah tangga, perawat lansia

Program Utama Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2020

1. Program Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Pendidikan dengan DU/DI

a. Pembentukan dan Pengelolaan forum kerjasama dengan DU/DI untuk memastikan

terwujudnya Link and Match

b. Memastikan terwujudnya kerjasama dengan DU/DI secara optimal (insentif

industry, pemilihan program pelatihan) dan prioritas 4 fokus

Page 55: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 52

c. Pemetaan dan penyelarasan pendidikan dengan kebutuhan DU/DI

d. Penyesuaian kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pengembangan

kurikulum soft skill /karakter kerja

e. Akselerasi pelatihan guru/dosen vokasi berstandar Industri (Upskilling dan

Reskilling) dan dosen dan pelatihan manajemen usaha bagi kepala SMK

f. Pengembangan akreditasi kelembagaan berstandar kebutuhan industri

g. Pembentukan dan Penguatan Bursa Kerja Khusus (BKK)

h. Pengukuran tingkat penyelarasan pendidikan di setiap satuan pendidikan dan

daerah (alighment index)

2. Program Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

a. Pengembangan mutu SMK, khususnya guru dan kepala sekolah yang sudah dilatih,

pembentukan TUK dan tempat training guru dan Kepala Sekolah

b. Peningkatan mutu peserta didik SMK (bakat, minat, intrakurikuler, ekstrakurikuler,

pengembangan karir)

c. Revitalisasi SMK Machinery and Construction, Revitalisasi SMK Creative Economy,

Revitalisasi SMK Hospitality, Revitalisasi SMK Care Services

d. Peningkatan mutu pengelolaan kelembagaan SMK (BLUD, Unit Usaha dll) dan

memastikan ternyadinya Teaching Factory (Menghadirkan Industry di SMK

Terutama 4 Focus)

e. Peningkatan mutu pendidikan keterampian dan pelatihan

f. Pengembangan mutu penilaian pendidikan

g. Memberikan fasilitasi pemerintah daerah dalam pengelolaan SMK

3. Program Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi Dan Profesi

a. Akselerasi Pelatihan Berstandar Industri untuk Dosen dan Teknisi PT Vokasi

b. Akselerasi Pelatihan manajemen Usaha (Berkualitas CEO) bagi Pimpinan PT Vokasi

c. Memastikan Hadirnya Industri (Kerjasama) di Setiap PT Vokasi

d. Pengembangan Kurikulum dan Sertifikasi di PT Vokasi sesuai dengan Kebutuhan

Industri

Page 56: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 53

e. Mengembangkan Pembinaan PT Vokasi sebagai TUK, dan Tempat Diklat

Bersertifikasi bagi Dosen dan Guru

f. Peningkatan Mutu Karakter Peserta Didik di PT Vokasi (Bakat, Minat,

Pengembangan Karir, Membangun Kepribadian Sesuai Kebutuhan Industri)

g. Terwujudnya Penjaminan Mutu (Akreditasi) Berstandar Industri

h. Program Pembinaan PTS (PP-PTS) Vokasi

i. Peningkatan Kompetensi (Uji Kompetensi, Sertifikasi) Bagi Dosen Vokasi/Profesi

dan Karir Dosen PT Vokasi

B. Renstra Ditjen Pendidikan Vokasi

Target yang akan dicapai Direktorat jenderal Pendidikan Vokasi sampai dengan tahun

2024 ditetapkan dalam 2 (dua) sasaran strategis. Sasaran strategis (SS) tersebut didukung

oleh 6 (enam) indikator kinerja sasaran strategis (IKSS).

Program Kegiatan

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Satuan Baseline Target

2020 2021 2022 2023 2024

SS 1 Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang

IKSS 1.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/SMLB/Sederajat

% 86.18 88.39 90.59 92.80 95.00

IKSS 1.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi

% 33.47 34.56 35.62 36.64 37.63

SS 2 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang

IKSS 2.7

Persentase lulusan pendidikan vokasi yang mendapatkan pekerjaan dalam 1 tahun setelah kelulusan

% 47,1 48,3 49,7 51,1 52,6

IKSS 2.8

Persentase lulusan PT yang langsung bekerja dalam jangka waktu 1 tahun setelah kelulusan

% 64,77 65,25 65,72 66,2 66,7

IKSS 2.10

Persentase guru-guru kejuruan SMK yang mempunyai pengalaman kerja di industri atau sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri

% 12 18 23 31 40

IKSS 2.11 Persentase dosen yang memiliki pengalaman bekerja atau tersertifikasi di industri

% 69 71,8 74,6 77,4 80

Page 57: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 54

Sasaran strategis tersebut didukung oleh sasaran program (SP) dan indikator kinerja

program (IKP). Berikut uraian masing-masing indikator sasaran program dan indikator

kinerja program :

Program Kegiatan

Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program

Satuan Baseline

Target

2020 2021 2022 2023 2024

SP 4.1 Meningkatnya jumlah lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi yang memperoleh pekerjaan dan berwirausaha dalam satu tahun setelah kelulusan

IKP 4.1.1

Persentase lulusan SMK dalam satu tahun yang memperoleh pekerjaan atau berwirausaha

% 42,00 45,00 48,00 52,00 56,00 60,00

IKP 4.1.2

Persentase pekerja lulusan SMK dengan gaji minimum sebesar 1x UMR

% 64,28 65,42 66,57 67,71 68,86 70,00

IKP 4.1.3

Persentase Lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi yang dalam satu tahun memperoleh pekerjaan di industri atau berwirausaha

% 46,60 47,80 49,00 50,20 51,40 52,60

IKP 4.1.4

Persentase pekerja lulusan Politeknik D1, D2, dan D3 dengan gaji minimum sebesar 1.2x UMR

% 53,98 53,98 55,49 56,99 58,50 60,00

IKP 4.1.5

Persentase pekerja lulusan Politeknik D4/Sarjana Terapan dengan Gaji minimum sebesar 1.5x UMR

% 52,20 52,20 54,15 56,10 58,05 60,00

IKP 4.1.6

Persentase lulusan kursus dan pelatihan dalam satu tahun yang memperoleh pekerjaan atau berwirausaha

% 53,90 55,10 56,30 57,50 58,70 59,90

SP 4.2 Meningkatnya pendidikan SMK yang berstandar industri

IKP 4.2.1

Jumlah Guru dan Kepala SMK yang memperoleh program sertifikasi kompetensi dari industri

orang - 2.600 5.200 7.800 10.400 13.000

Page 58: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 55

Program Kegiatan

Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program

Satuan Baseline

Target

2020 2021 2022 2023 2024

IKP 4.2.2

Persentase SMK yang dikembangkan menjadi Center of Excellence (COE) per bidang keahlian

% 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00

IKP 4.2.3

Persentase SMK yang sumber daya (resources)nya dimanfaatkan oleh stakeholders dalam konteks kerjasama profesional

% 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00

IKP 4.2.4 Persentase SMK yang memperoleh status BLUD

% 0,20 1,00 1,30 1,70 2,10 2,50

IKP 4.2.5

Persentase SMK yang menyelenggarakan Teaching Factory

% 5,00 5,00 8,00 11,00 15,00 20,00

SP 4.3 Terwujudnya Pendidikan Tinggi Vokasi yang berkualitas dan berstandar industri

IKP 4.3.1

Jumlah SDM Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti Peningkatan Kompetensi

orang 300 600 900 1200 1500

IKP 4.3.2

Persentase Pendidikan Tinggi Vokasi yang sumber daya (resources) nya dimanfaatkan oleh stakeholders dalam konteks kerjasama profesional

% 20 30 50 75 90

IKP 4.3.3

Jumlah Pendidikan Tinggi Vokasi yang berstatus PTNBH

lembaga 0 1 2 3 4 5

IKP 4.3.4

Jumlah Pendidikan Tinggi Vokasi yang sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU)

lembaga 2 3 4 5 6 7

SP 4.4 Terwujudnya Pelatihan Vokasi yang sesuai dengan kebutuhan dan standar industri

IKP 4.4.1

Jumlah SDM Lembaga kursus dan pelatihan yang sudah dilatih oleh industri

orang 300 400 500 600 700

Page 59: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 56

Program Kegiatan

Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program

Satuan Baseline

Target

2020 2021 2022 2023 2024

SP 4.5 Terwujudnya tata kelola Ditjen Vokasi yang berkualitas

IKP 4.5.1 Predikat SAKIP Ditjen Vokasi minimal BB

predikat BB BB BB A A A

IKP 4.5.2

Jumlah Satker di Ditjen Pendidikan Vokasi mendapatkan predikat ZI-WBK/WBBM

satker 1 5 10 20 30

Sasaran program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (SK) dan indikator kinerja

kegiatan (IKK). Berikut uraian masing-masing indikator sasaran kegiatan dan indikator

kinerja kegiatan :

Program Kegiata

n

Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan Baseline Target

2020 2021 2022 2023 2024

4262, 4264

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan Pembinaan Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri

SK 1 Meningkatnya jumlah SMK yang berkualitas dan berstandar industri

IKK 1.1

Jumlah Guru Kejuruan yang Mengikuti Pelatihan Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri

orang 2.160

2.160

2.160

2.160

2.160

IKK 1.2

Jumlah Kepala Sekolah Yang Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Manajerial berbasis industri

orang 440

440

440

440

440

IKK 1.3 Jumlah SMK yang melibatkan praktisi profesional industri dalam proses pembelajaran

sekolah 268

560

840

1.120

1.400

IKK 1.4

Jumlah SMK yang Mendapatkan Fasilitasi Pengembangan Sarana Prasarana

sekolah 268

292

280

280

280

IKK 1.5 Jumlah SMK yang memperoleh pembinaan untuk memperoleh status BLUD

sekolah 25 65

65

65

65

65

IKK 1.6

Jumlah SMK yang memperoleh pembinaan untuk menyelenggarakan Teaching Factory

sekolah 700 -

420

420

560

700

IKK 1.7 Jumlah SMK yang menawarkan program 4 tahun (lulus dengan gelar D2)

sekolah 0 101 152 202 253

303

4263, 4264

Pembinaan Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dan Pembinaan Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri

SK 2 Meningkatnya jumlah Pendidikan Tinggi Vokasi berkualitas dan berstandar industri

Page 60: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 57

Program Kegiata

n

Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan Baseline Target

2020 2021 2022 2023 2024

IKK 2.1 Jumlah dosen Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti sertifikasi kompetensi

orang 3.118

3.318

3.818

4.618

5.718

7.118

IKK 2.2 Jumlah instruktur Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti pelatihan kompetensi

orang 50

100

150

250

350

IKK 2.3

Jumlah pimpinan Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti pelatihan manajemen bisnis berbasis industri

orang 50

50

50

50

50

IKK 2.4

Jumlah Insitusi Pendidikan Tinggi Vokasi yang melibatkan praktisi profesional industri dalam proses pembelajaran dan perkuliahan

lembaga 12 15

30

45

60

75

IKK 2.5

Jumlah Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi yang memiliki dosen berNIDK dari praktisi profesional

lembaga 29 20

40

60

80

100

IKK 2.6

Jumlah pendidikan tinggi vokasi yang menerapkan program studi Link and Match dengan industri

prodi 30 46

95

150

225

300

IKK 2.7 Jumlah diploma yang diberikan dengan kredit RPL

sertifikat 100

600

1.100

1.600

2.100

IKK 2.8 Jumlah Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi mendapatkan pembinaan menuju PTNBH

lembaga 1

2

3

4

5

IKK 2.9 Jumlah Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi mendapatkan pembinaan menuju BLU

lembaga 2 3

4

5

6

7

4278, 4264

Pembinaan Kursus dan Pelatihan dan Profesi dan Pembinaan Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri

SK 3 Meningkatnya jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang berstandar industri

IKK 3.1 Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri

orang 100

200

300

400

500

IKK 3.2 Jumlah pengelola lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri

orang 200

200

200

200

200

IKK 3.3 Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas berstandar industri

lembaga 100

100

100

100

100

4261 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Vokasi

SK 4 Meningkatnya tata kelola Satuan Kerja di lingkungan ditjen Vokasi

IKK 4.1 Rata-rata Predikat Sakip Satker minimal BB

predikat BB BB BB A A A

IKK 4.2 Jumlah Satker yang dibina menuju WBK

satker 9 9 9 10 10

IKK 4.3 Rata-rata nilai Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L Satker minimal 93

nilai 93,00 93,50 94,50 95,00 95,50

Page 61: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 58

C. ANGKA DASAR PENDIDIKAN VOKASI (BASELINE)

1) Data Sekolah Menengah Kejuruan

Berdasarkan Ihtisar Data Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2018/2019 Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan 2018, Jumlah SMK sebanyak 14.234 sekolah yang terdiri dari

3.610 SMK Negeri dan 10.624 SMK swasta, 25 SMK BLUD dengan 165.007 ruang kelas.

No Variabel Status Sekolah

Negeri Swasta Jumlah

1. SMK 3.610 10.624 14.234

2. Siswa 2.242.285 2.837.101 5.079.386

3. Guru 170.466 142.202 312.668

2) Data Politeknik dan Akademi Komunitas

No Variabel Politeknik Negeri Akademi Komunitas

Total Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah

1. Jumlah PT 43 156 199 4 14 18 217

2. Mahasiswa 156.461 89.821 246.282 887 990 1.877 248.159

3. Dosen 8.694 6.278 14.972 11.129 170 11.299 26.271

Page 62: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 59

BAB IV

PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN PENDIDIKAN VOKASI TAHUN 2021

A. Anggaran Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2021

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) telah mengembangkan

program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan target indikator kinerja program,

indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan.

Guna mendukung keberhasilan yang terukur dalam implementasi program-program

Pendidikan Vokasi, Ditjen Pendidikan Vokasi sesuai dengan Susunan Organisasi dan Tata

Kerja (SOTK) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 7.790.284.179.000,00 (Tujuh Trilyun

Tujuh Ratus Sembilan Puluh Milyar Dua Ratus Delapan Puluh Empat Juta Seratus Tujuh

Puluh Sembilan Juta Rupiah) dan dalam rangka pemenuhan Perpres Nomor 54 Tahun

2020 terkait rancangan perubahan anggaran Ditjen Pendidikan Vokasi mendapatkan

alokasi anggaran sebesar Rp 6.617.553.110.000, ada pengurangan sebesar Rp

1.172.731.069.000 dari Pagu SOTK, berikut di bawah ini pembagian alokasi anggaran

Satker Pusat dan Daerah.

Gambar 4.1 Profil APBNP Berdasarkan Sumber Pendanaan

Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2020

Setditjen Pendidikan Vokasi Rp. 294.852.034.000

(3,8%)

Dit. Kursus & Pelatihan Rp. 388.340.000.000

(5,3%) Dit. Kemitraan & Penyelarasan DUDI

Rp. 561.348.693.000 (7,2%)

BLU Rp.107.842.912.000

SBSN Rp.631.995.681.000

RM Operasional

RM Non Operasional

PNBP

Rp.1.979.069.238.000

Rp.3.275.301.417.000

Rp.623.343.862.000

Rp 6,617T

Page 63: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 60

Gambar 4.2 Profil Anggaran Sesuai SOTK Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2020

Gambar 4.3 Profil APBNP Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun 2020

Dit. SMK Rp. 2.550.980.100.000

(32,7%)

Dit. PT Vokasi & Profesi Rp. 388.340.000

(5%)

Politeknik & AKN Rp. 3.584.763.352.000

(46%)

Rp. 7,790

triliun

Setditjen Pendidikan Vokasi Rp. 212.435.343.000

(3,2%)

Dit. SMK Rp. 1.690.509.308.000

(25,6%)

Dit. Kursus & Pelatihan Rp. 392.984.872.000

(5,9%)

Dit. PT Vokasi & Profesi Rp. 376.046.782.000

(5,7%)

Dit. Kemitraan & Penyelarasan DUDI

Rp. 431.206.853.000 (6,5%)

Politeknik & AKN Rp. 3.514.369.952.000

(53,1%)

Rp. 6,617

triliun

Page 64: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 61

Adapun proporsi anggaran Satker Daerah di Lingkungan Ditjen Pendidiakn Vokasi

(Politeknik dan AKN) adalah seperti tergambar pada Tabel 4.3

Gambar 4.4 Alokasi Anggaran 47 Satker Ditjen Pendidikan Vokasi

Total Anggaran

Politeknik & AKN

Rp. 3.514.369.952

Page 65: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 62

Pada tabel 4.2 ditunjukkan bahwa Satker Daerah Ditjen Pendidikan Vokasi (Politeknik dan

AKN) mengelola anggaran terbesar yaitu 53,1%. Urutan kedua adalah Direktorat Sekolah

Menengah Kejuruan 25,6%. Urutan Ketiga adalah Direktorat Kemitraan dan Penyelerasan

Dunia Usaha dan Dunia Industri yaitu sebesar 6,5%. Kemudian urutan keempat adalah

Direktorat Kursus dan Pelatihan mengelola 5,9%. Sedangkan urutan selanjutnya adalah

Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dengan persentase sebesar 5,7%.

Setditjen Pendidikan Vokasi menempati persentase alokasi anggaran terkecil sebesar

3,2%.

Tabel 4.1 Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah

ANGGARAN SATKER PUSAT DAN DAERAH

KODE URAIAN TOTAL

023.18 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI 6.617.553.110

A SATKER PUSAT 3.103.183.158

677591 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI 212.435.343

690440 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 1.690.509.308

690441 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI 376.046.782

690442 DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN 392.984.872

690443 DIREKTORAT KEMITRAAN DAN PENYELARASAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI

431.206.853

B SATKER DAERAH 3.514.369.952

677592 POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 31.393.385

677593 POLITEKNIK NEGERI KETAPANG 16.581.402

677594 POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 92.313.719

677595 POLITEKNIK NEGERI MEDAN 104.217.176

677596 POLITEKNIK NEGERI PADANG 98.817.330

677597 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH 62.639.157

677598 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 127.519.623

677599 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 77.336.228

677600 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 152.895.541

677601 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 178.789.744

677602 POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG 58.007.004

677603 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 128.082.397

677604 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 82.047.448

677605 POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA 67.125.298

677606 POLITEKNIK NEGERI MALANG 181.118.409

677607 POLITEKNIK NEGERI JEMBER 124.039.977

677608 POLITEKNIK NEGERI BALI 112.598.521

677609 POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 88.640.803

677610 POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 68.746.524

Page 66: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 63

KODE URAIAN TOTAL

677611 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA 44.908.220

677612 POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA 98.552.579

677613 POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 95.845.702

677614 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN 62.041.849

677615 POLITEKNIK NEGERI KUPANG 72.249.958

677616 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG 63.578.828

677617 POLITEKNIK NEGERI AMBON 66.122.270

677618 POLITEKNIK NEGERI MANADO 93.388.090

677619 POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG 26.607.900

677620 POLITEKNIK NEGERI BATAM 55.867.922

677621 POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL 31.918.206

677622 POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF 63.435.918

677623 POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA 20.908.436

677624 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 26.809.378

677625 AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PACITAN 7.281.870

677626 AKADEMI KOMUNITAS NEGERI ACEH BARAT 6.488.154

677627 AKADEMI KOMUNITAS NEGERI REJANG LEBONG 6.107.133

677628 POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU 88.768.716

677629 POLITEKNIK NEGERI CILACAP 76.244.362

677630 POLITEKNIK NEGERI SUBANG 50.666.570

677631 POLITEKNIK NEGERI MADURA 75.928.352

677632 POLITEKNIK NEGERI MADIUN 92.175.066

677633 POLITEKNIK NEGERI SAMBAS 59.756.961

677634 POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT 72.753.836

677635 POLITEKNIK NEGERI FAKFAK 85.340.057

677636 POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 78.624.735

677637 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 103.594.450

677638 AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR 35.494.747

B. Program Kerja Tahun 2021

Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud memiliki Program Kerja Prioritas yang tersebar di

satker pusat maupun daerah, Program Prioritas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut

di bawah ini.

1. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

Tabel 4.2 Program, Kegiatan dan Anggaran Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan

Kode Program/Satker/Kegiatan/ Output

(Pagu SOTK 2020) (APBN-P 2020)

Sasaran Satuan Anggaran Sasaran Satuan Anggaran

4262.001 Siswa yang Mendapatkan Program Indonesia Pintar

257.692 Siswa 129.455.310.000

Page 67: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 64

Kode Program/Satker/Kegiatan/ Output

(Pagu SOTK 2020) (APBN-P 2020)

Sasaran Satuan Anggaran Sasaran Satuan Anggaran

4262.002 Unit Sekolah Baru yang dibangun

6 Unit 54.216.800.000 8 Unit 54.216.800.000

4262.007 Sekolah yang Direvitalisasi 407 Sekolah 1.981.269.900.000 407 Sekolah 1.262.215.944.000

4262.013 Sekolah yang Mendapatkan Pembinaan

407 Sekolah 100.368.525.000 1.159 Sekolah 98.777.463.000

4262.015 Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi

3377 Siswa 17175458000 3.377 Siswa 17.213.778.000

4262.020 Sekolah yang Mendapatkan Peralatan Pendidikan

200 Paket 32.961.840.000 200 Paket 32.961.840.000

4262.022 Sekolah yang Melaksanakan Program UKS

250 Sekolah 3.406.680.000 250 Sekolah 3.406.680.000

4262.040 Siswa SMK yang Tersertifikasi

138.200 Siswa 90.819.342.000 138200 Siswa 90.819.342.000

4262.042 SMK yang Mengembangkan Pendidikan Produk Kreatif dan Kewirausahaan

240 Sekolah 25.176.100.000 240 Sekolah 25.176.100.000

4262.045 Sekolah yang Mendapatkan Layanan Khusus

40 Paket 10.060.423.000 35 Sekolah 10.060.422.000

a. 4262.001 - Siswa yang Mendapatkan Program Indonesia Pintar

Dalam rangka meningkatkan akses dan minat belajar siswa serta sebagai ajang promosi

untuk mengangkat mutu SMK dan juga mengurangi angka putus sekolah, Direktorat

Pembinaan SMK memberikan bantuan kepada siswa miskin melalui Program Indonesia

Pintar. Setiap siswa yang memenuhi persyaratan mendapatkan bantuan sebesar

Rp1.000.000,00 (untuk kelas X, sejumlah 629.167 siswa), Rp1.000.000,00 (untuk kelas XI,

sejumlah 601.496 siswa), dan Rp500.000,00 (untuk kelas XII, sejumlah 598.504 siswa)

selama satu tahun.

Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya kegiatan Program Indonesia Pintar adalah

sebagai berikut :

1) Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan

layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung

pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun;

2) Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) atau tidak

melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi;

Page 68: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 65

3) Menarik anak usia sekolah yang tidak bersekolah dan/atau peserta didik putus sekolah

(drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di

sekolah/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) atau satuan pendidikan nonformal

lainnya;

4) Meringankan biaya personal pendidikan.

Penerima manfaat Program Indonesia Pintar adalah:

1) Siswa SMK yang berasal dari keluarga penerima kartu KPS/KKS/KIP/PKH;

2) Siswa/anak yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari Panti Sosial/Panti Asuhan;

3) Siswa/anak terkena dampak bencana alam;

4) Anak Usia 16-21 tahun yang tidak bersekolah (drop-out) yang diharapkan kembali

bersekolah;

5) Siswa/anak dari keluarga miskin/rentan miskin yang terancam putus sekolah atau

siswa/anak dengan pertimbangan khusus lainnya, seperti:

a) Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga

terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah;

b) Siswa SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian

(Agrobisnis, Agroteknologi), Perikanan, Peternakan, Kehutanan, dan

Pelayaran/Kemaritiman;

c) Siswa SMK yang berasal dari daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T);

d) Siswa SMK di Pondok Pesantren/Komunitas;

e) Siswa SMK yang mendapat usulan dari sekolah.

Penyaluran Program Indonesia Pintar pada jenjang SMK untuk tahun 2020 disalurkan

oleh Direktorat SMK hanya pada semester genap tahun ajaran 2019/2020 untuk sejumlah

257.692 Siswa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 129.455.310.000, untuk penyaluran

pada tahap selanjutnya akan disalurkan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan.

b. 4262.002 - Unit Sekolah Baru yang dibangun

Page 69: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 66

Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK dimaksudkan untuk membangun SMK yang secara

bertahap memiliki prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan untuk

menyediakan kepada masyarakat akses terhadap kebutuhan SMK. Pembangunan Unit

Sekolah Baru SMK juga diharapkan mengurangi terjadinya risiko sosial negatif yang

disebabkan oleh keterbatasan akses masyarakat terhadap pendidikan. Fasilitasi

pembangunan Unit Sekolah Baru SMK ini diberikan dengan mengakomodir indeks

kemahalan harga barang dan jasa untuk masing-masing wilayah.

Secara umum keluaran (Output) Unit Sekolah Baru yang Dibangun dapat dilihat dari

kegiatan sebagai berikut:

1) Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)

Pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) didirikan untuk memberikan akses

pendidikan kepada anak-anak WNI yang berdomisili di Kota Kinabalu, Sabah, dan

Sarawak, Malaysia sehingga mendapatkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan

industri, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.

Direktorat SMK mengalokasikan dana fasilitasi pembangunan USB SMK Sekolah

Indonesia di Kota Kinabalu (SIKK) – Malaysia untuk pembangunan 1 (satu) sekolah

dengan nilai bantuan Rp27.780.000.000 (dua puluh tujuh milyar tujuh ratus delapan

pulu juta rupiah) yang direncanakan dilaksanakan dalam dua tahun anggaran

(multiyears/tahun jamak), dimana pada tahun 2020 dialokasikan sebanyak

Rp9.000.000.000 (Sembilan milyar) dan pada tahun 2021 sejumlah Rp18.780.000.000

(delapan belas milyar tujuh ratus delapan puluh juta rupiah).

2) Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus

Pembangunan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan usulan sekolah baru dari

lokasi/wilayah yang masih kekurangan dan/atau belum terdapat SMK dan dapat memenuhi

harapan mengatasi disparitas APK antar Kabupaten/Kota.

Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan suboutput dalam bentuk

Unit Sekolah Baru SMK adalah sebagai berikut:

a) Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)

Page 70: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 67

(1) Persiapan Detail Pelaksanaan Penyusunan Dokumen Pengadaan Konsultan

Perorangan (RDK)

(2) Penyusunan Dokumen Pengadaan Konsultan Perorangan

(3) Pengadaan konsultan perorangan kegiatan SIKK

(4) Koordinasi Terkait Regulasi di Kinabalu dsb sebagai persiapan Rapat

(5) Penyusunan Dokumen Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan

(6) Pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor)

b) Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus

Dalam rangka memfasilitasi tercapainya pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)

Khusus secara tepat sasaran, tepat guna, dan bermanfaat, maka perlu adanya

persiapan pelaksanaan kegiatan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus.

Persiapan kegiatan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus salah satunya

adalah bertujuan untuk menghasilkan dokumen Petunjuk Teknis sebagai

pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus

dan sebagai acuan dalam melaksanakan program penyelenggaraan

pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus.

Penyusunan Pedoman, Instrumen Verifikasi, RAB, RPD serta Draft MoU USB

Khusus (Fullboard).

Penyusunan pedoman pembangunan USB Khusus dengan melibatkan profesional,

sekolah, dan stakeholder Pendidikan.

Kegiatan penyusunan petunjuk pelaksanaan fisik dan alat USB Khusus dilakukan

dengan metode fullboard dalam 2 group yang dilakukan secara parallel yaitu:

Group 1. Penyusunan Pedoman Bantuan Fisik USB Khusus

Group 2. Penyusunan Pedoman Bantuan Alat USB Khusus

Sebelum kegiatan fullboard penyusunan, dilakukan kegiatan persiapan untuk

mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari konsep awal metode pelaksanaan,

hingga persiapan untuk kegiatan fullboard itu sendiri. Persiapan ini dilakukan

melalui kegiatan rapat di kantor (RDK).

Page 71: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 68

Pelaksanaan Fullboard Penyusunan Pedoman Pembanguan USB Khusus ini

dilakukan selama 4 hari, berlokasi di Jakarta. Masing-masing group berjumlah 4

orang yang terdiri dari unsur Direktorat SMK, Konsultan alat/bangunan. Keluaran

dari kegiatan full board ini adalah berupa dokumen Form RAB, Form RPD, Form

MoU, Petunjuk Pelaksanaan serta beberapa dokumen yang diperlukan lainnya.

(1) Pelaksanaan Training of Trainers (ToT) USB Khusus

Pelaksanaan ToT ini dilakukan untuk melatih dan menyamakan pemahaman

konsep pelaksanaan kegiatan fasilitasi USB Khusus kepada fasilitator yang

akan mendampingi kegiatan sejak awal hingga selesai pelaporan akhir. Dalam

ToT ini penyamaan pemahaman terhadap form atau dokumen terkait

program akan dilakukan. Pelaksanaan ToT dilakukan di Jakarta dengan jumlah

peserta sebanyak 10 orang, terdiri dari konsultan alat dan bangunan, 5 orang

fasilitator serta unsur staf direktorat SMK.

(2) Verifikasi

Verifikasi dilaksanakan dengan cara yaitu mengirimkan petugas verifikasi ke

lokasi, proposal disetujui dan diketahui oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan

sudah memiliki ijin operasional. Unsur yang terlibat dalam proses verifikasi di

daerah meliputi: petugas verifikasi, dinas pendidikan provinsi, unsur

pemerintah daerah setempat dan unsur masyarakat sekitar lokasi

pembangunan USB Khusus. Verifikasi dilakukan sebanyak 10 lokasi @2 orang

.

(3) Pelaksanaan Pra Bimbingan Teknis USB Khusus

Setelah dilakukan ToT kepada para narasumber pembahas (fasilitator),

sebelum diadakan kegiatan Bimbingan Teknis perlu dilakukan persiapan (pra

bimtek) yang bertujuan agar kegiatan bimbingan teknis berjalan dengan

lancar. Dalam kegiatan Pra Bimtek ini dilakukan secara video conference.

Setiap Narasumber Pembahas (fasilitator) membina 1 SMK USB Khusus,

sehingga pada saat penandatanganan MoU di Bimbingan Teknis, semua

dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap. Melalui mekanisme video call yang

terekam proses pemeriksaan dan pelengkapan dokumen administrasi dan

Page 72: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 69

teknis dapat dilakukan. Pra Bimtek ini dilakukan selama 5 hari kerja sebelum

pelaksanaan bimbingan teknis.

(4) Pelaksanaan Bimbingan Teknis USB Khusus

Bimbingan teknis (Bimtek) dilakukan untuk menjelaskan dan mediskusikan

aspek teknis termasuk strategi pelaksanaan kegiatan program pembangunan

USB Khusus berikut penandatangan surat perjanjian pemberian bantuan

atau MOU. Bimtek diselenggarakan selama 4 hari dengan mengundang SMK

yang telah ditetapkan sebagai calon penerima bantuan. Unsur yang terlibat

dalam kegiatan bimbingan teknis ini adalah Panitia Dit. PSMK, Nara Sumber,

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan SMK Penerima Bantuan.

(5) Fasilitasi USB Khusus (Pencairan Bantuan)

Fasilitasi dilakukan dengan menyalurkan dana bantuan dengan mengikuti

peraturan – peraturan yang berlaku secara umum yang telah dituangkan

dalam surat perjanjian pemberian bantuan atau MOU. Sekolah harus

melengkapi semua dokumen pendukung terkait dengan persyaratan

pencairan bantuan sesesui ketentuan dalam MOU. Pencairan dana bantuan

dilakukan dalam 2 tahap, tahap 1 dibayarkan 70 % dari total nilai bantuan

saat surat perjanjian sudah ditandatangani, dan tahap 2 dibayarkan 30 % dari

total bantuan setelah progress 50 % tercapai.

(6) Penyusunan Instrumen Supervisi USB Khusus

Pelaksanaan penyusunan instrument supervisi SMK CoE dilakukan dengan

metode fullboard di luar Jakarta.

(7) Supervisi USB Khusus

Direktorat SMK melakukan supervisi atas implementasi kegiatan fasilitasi.

Supervisi bantuan dilaksanakan dengan mengirimkan petugas supervisi ke

lokasi untuk memastikan progress kemajuan pelaksanaan program di

lapangan sesuai dengan rencana/laporan yang disampaikan oleh

sekolah/pihak dinas pendidikan. Sebelum melakukan supervisi dilakukan

persiapan coaching/briefing terhadap petugas supervisi yang dilakukan di

kantor Dit. SMK.

(8) Pelaporan Kegiatan USB Khusus

Page 73: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 70

Untuk menjamin akuntabilitas kegiatan pembangunan USB Khusus,

pelaporan harus didokumentasikan secara tertib. Kegiatan ini bertujuan

untuk memastikan bahwa pelaporan dilaksanakan dengan baik. Penyusunan

pelaporan dilakukan dengan metode fullboard yang diikuti oleh staf

penanggungjawab program.

Biaya yang diperlukan dalam mencapai output Unit Sekolah Baru yang Dibangun

adalah Rp. 54.216.800.000 dengan rincian sebagai berikut :

• Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

(SIKK) : Rp. 10.422.790.000

• Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Khusus : Rp. 31.023.590.000

• Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di Daerah Papua/Papua Barat : Rp.

12.770.420.000

c. 4262.007 - Sekolah yang Direvitalisasi

Pengembangan sarana prasarana yang dilakukan oleh Direktorat Sekolah Menengah

Kejuruan difokuskan pada pengembangan SMK menjadi Center Of Excellence (COE),

pembangunan unit sekolah baru SMK serta pemetaan kondisi bangunan SMK

(Assesmen terhadap Kelayakan Bangunan SMK).

Pengembangan SMK COE pada tahun 2020-2024 menjadi salah satu target yang ingin

dicapai Direktorat SMK. SMK yang menjadi Center of Excellence ini ditargetkan akan

mampu menjadi pusat training dan memiliki otorisasi untuk mensertifikasi guru atau

siswa, serta dapat menghasilkan produk barang dan atau jasa yang dapat diserap

industri ataupun pasar langsung.

Secara umum keluaran (Output) Sekolah yang Direvitalisasi adalah sebagai berikut:

1. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas

Sektor Pemesinan dan Konstruksi

2. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas

Sektor Hospitality

3. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas

Sektor Ekonomi Kreatif

Page 74: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 71

4. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas

Sektor Care Service / Care Giver

5. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Sektor

Lainnya

6. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) di

Papua/Papua Barat

7. SMK yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence)

Kerjasama Luar Negeri

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Maret s.d. November 2020. Biaya yang diperlukan dalam mencapai output Sekolah yang

Direvitalisasi adalah Rp. 1.262.215.944.000 dengan rincian sebagai berikut:

a. Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor

Pemesinan dan Konstruksi Rp 389.616.800.000

b. Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor

Hospitality Rp 299.335.767.000

c. Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor

Ekonomi Kreatif Rp 275.057.200.000

d. Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Prioritas Sektor

Care Service/Care Giver Rp 32.635.000.000

e. Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Sektor Lainnya

Rp177.928.087.000

f. Fasilitasi Pengembangan Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) di Papua/Papua

Barat Rp 8.533.550.000

g. Pusat Keunggulan (Center Of Excellence) Kerja Sama Luar Negeri

Rp79.109.540.000.

d. 4262.013 - Sekolah yang Mendapatkan Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas untuk mempersiapkan tenaga kerja

tingkat menengah untuk memasuki pasar kerja/mandiri. Penyiapan tenaga kerja tingkat

menengah bukan merupakan hal yang mudah mengingat lulusan sekolah menengah

Page 75: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 72

kejuruan merupakan tenaga kerja tingkat menengah yang baru saja memasuki usia

kerja dan dihadapkan secara langsung dengan persaingan pasar kerja. Sehingga

diperlukan tindakan-tindakan secara khusus dan tepat untuk dapat menyiapkan tenaga

kerja tingkat menengah yang siap bekerja.

Upaya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten harus didahului dengan adanya SMK

yang baik. Pengertian baik disini adalah SMK harus dapat menunjukkan kinerjanya

dalam berbagai standar yang telah ditetapkan oleh perundangan. Direktorat Sekolah

Menengah Kejuruan sebagai satuan kerja dalam lingkup Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan memiliki kewajiban dalam melakukan pembinaan terhadap SMK yang ada

di Indonesia. Tentu saja tugas dalam membina ini harus diselaraskan dengan peran dari

Pemerintah Daerah Provinsi.

Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan dan standar, pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian bimbingan teknis

dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana

prasarana, tata kelola, dan penilaian pada sekolah menengah kejuruan dan pendidikan

layanan khusus pada sekolah menengah kejuruan serta penyiapan pemberian izin

penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan yang diselenggarakan perwakilan negara

asing atau lembaga asing dan urusan ketatausahaan Direktorat.

Pada Output SMK yang Mendapatkan Pembinaan, lingkup kegiatan

yang dilakukan diantaranya:

1. Pembinaan sistem penilaian

2. Penguatan budaya kerja

3. Pengembangan minat dan bakat

4. Peningkatan mutu tata kelola

Upaya penjaminan mutu SMK bertujuan menjamin pemenuhan SNP pada satuan

pendidikan SMK secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sampai berkembangnya

budaya mutu di SMK secara mandiri. Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat

langsung dan tidak langsung dari program ini antara lain:

1. Direktorat SMK;

Page 76: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 73

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Satuan Pendidikan SMK.

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Maret s.d. November 2020. Biaya yang diperlukan dalam mencapai output Sekolah yang

Mendapatkan Pembinaan adalah Rp. 98.777.463.000.

e. 4262.015 - Siswa yang mendapatkan Beasiswa Bakat dan Berprestasi

Siswa yang mendapatkan beasiswa bakat, berprestasi, dan keahlian khusus ini secara

umum merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Direktorat Sekolah Menengah

Kejuruan dalam mendukung pemerintah daerah untuk senantiasa memberikan layanan

pendidikan yang berkualitas bagi siswa SMK.

Beasiswa berprestasi diberikan dalam rangka meningkatkan akses dan minat belajar

siswa serta sebagai ajang promosi untuk mengangkat mutu SMK dengan memberikan

stimulan bagi generasi muda agar tertarik menekuni bidang-bidang yang ada di SMK.

Beasiswa berprestasi sangat mendukung terhadap SMK dalam pencitraan untuk

menjaring calon siswa yang akan masuk ke SMK. Beasiswa berprestasi bertujuan

mendukung tercapainya pendidikan siswa yang belajar di SMK dan merupakan bentuk

penghargaan bagi siswa-siswi SMK yang berprestasi baik akademik maupun non

akademik pada bidangnya masing-masing pada tingkat Provinsi, Nasional, Internasional

dan Medallion of Excellent serta prestasi lainnya yang diakui oleh pemerintah atau

pihak lain yang terkait dan diselenggarakan oleh pihak lain selain Direktorat SMK,

sehingga kualitas siswa di SMK mempunyai daya pikir yang sama dengan siswa-siswa

yang masuk di sekolah menengah lainnya.

Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dan tidak langsung dari program

ini antara lain:

1. Direktorat SMK;

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Siswa/Siswi SMK;

4. Sekolah Menengah Kejuruan.

Page 77: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 74

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Februari s.d. Oktober 2020. Biaya yang diperlukan dalam mencapai output Siswa yang

Mendapatkan Beasiswa Bakat, Berprestasi, dan Keahlian Khusus adalah Rp.

17.213.778.000.

f. 4262.020 - Sekolah yang Mendapatkan Peralatan Pendidikan

Bantuan Pengadaan Peralatan Praktik Siswa SMK selain dimaksudkan untuk memenuhi

amanat perundangan yang berlaku, juga dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan

peralatan SMK agar memiliki sarana yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Namun secara spesifik, bantuan ini juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

sarana sesuai dengan tuntutan kebutuhan sekolah berdasarkan kebutuhan setiap

kompetensi keahlian yang dibuka di sekolah.

Penerima Manfaat:

Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dan tidak langsung dari program

ini antara lain:

1. Direktorat SMK;

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Siswa/Siswi SMK;

4. Sekolah Menengah Kejuruan;

5. Masyarakat Indonesia secara umum

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Maret s.d. November 2020. Sedangkan Biaya yang diperlukan dalam mencapai output

Sekolah yang Mendapatkan Peralatan Pendidikan adalah Rp. 32.961.840.000.

g. 4262.022 - Sekolah yang Melaksanakan Program UKS

Ruang lingkup program Usaha Kesehatan sekolah tercermin dalam Tri Program Usaha

Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yaitu penyelenggaraan pendidikan kesehatan,

penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah

sehat, indah, dan hijau. Tujuan diselenggarakannya program UKS, secara umum untuk

Page 78: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 75

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta

menciptakan lingkungan sehat, indah, dan hijau sehingga memungkinkan pertumbuhan

dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan

manusia Indonesia seutuhnya. UKS di SMK menekankan kepada peningkatan potensi

dan sumber daya manusia secara fisik dan psikologis yang berstandar internasional dan

layanan berbasis keunggulan lokal (standar nasional). Hal ini berkaitan dengan lulusan

SMK yang siap masuk ke dunia kerja.

Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dan tidak langsung dari program

ini antara lain:

1. Peserta Didik SMK;

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Sekolah Menengah Kejuruan;

4. Direktorat SMK

Strategi Pencapaian Keluaran adalah melalui SMK yang Melaksanakan Program UKS

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Februari s.d. Oktober 2020. Biaya yang diperlukan dalam mencapai output Sekolah yang

Melaksanakan Program UKS adalah Rp. 3.406.680.000.

h. 4262.040 - Siswa SMK yang Tersertifikasi

Beberapa langkah yang diambil oleh Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan untuk

mendukung pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas layanan Pendidikan SMK

adalah dengan memberikan fasilitasi Siswa SMK yang Mendapatkan Sertifikasi

Kompetensi, Siswa SMK yang Mendapatkan Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing,

Siswa SMK yang Mengikuti Pertukaran/Praktek Kerja Lapangan Siswa SMK Dalam Negeri

/ Luar Negeri, dan Siswa SMK yang Mendapatkan Re-tooling Pelatihan Kerja.

Langkah-langkah tersebut di atas dilakukan untuk mendukung Direktorat Sekolah

Menengah Kejuruan untuk memberikan peningkatan mutu siswa SMK yang

tersertifikasi. Harapannya dapat membekali lulusan SMK untuk dapat bersaing di pasar

kerja ataupun bekerja secara mandiri (berwirausaha).

Page 79: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 76

Penerima Manfaat:

Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dan tidak langsung dari program

ini antara lain:

1. Direktorat SMK;

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Siswa/Siswi SMK;

4. Sekolah Menengah Kejuruan.

Kegiatan Siswa SMK yang Tersertifikasi dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1. Siswa SMK yang Mendapatkan Sertifikasi Kompetensi

2. Siswa SMK yang Mendapatkan Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing

3. Siswa SMK yang Mengikuti Pertukaran/Praktek Kerja Lapangan Siswa SMK Dalam

Negeri / Luar Negeri

4. Siswa SMK yang Mendapatkan Re-tooling Pelatihan Kerja

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Maret s.d. November 2020. Sedangkan biaya yang diperlukan dalam mencapai output

Siswa SMK yang Tersertifikasi adalah Rp. 90.819.342.000 dengan rincian sebagai

berikut:

1. Siswa SMK yang Mendapatkan Sertifikasi Kompetensi: Rp. 36.489.715.000

2. Siswa SMK yang Mendapatkan Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing: Rp.

40.992.530.000

3. Siswa SMK yang Mengikuti Pertukaran/Praktek Kerja Lapangan Siswa SMK Dalam

Negeri / Luar Negeri: Rp. 4.506.850.000

4. Siswa SMK yang Mendapatkan Re-tooling Pelatihan Kerja: Rp. 8.830.247.000

i. 4262.042 - SMK yang Mengembangkan Pendidikan Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Pengembangan mutu bagi peserta didik SMK merupakan aspek penting dalam

menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil dalam pekerjaannya, baik

bekerja di industri maupun berwirausaha. Peserta didik SMK dipersiapkan untuk

Page 80: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 77

menghadapi kondisi dan tantangan real-job yang ada di dunia usaha dan industri.

Bekerja di dunia usaha dan dunia industri berada dalam lingkungan yang berbeda

dengan lingkungan sekolah sehingga diperlukan adanya pengembangan mutu peserta

didik dengan pendekatan kultur industri dan proses bisnis.

Berdasar pada hal tersebut, Direktorat SMK memandang perlu melakukan beberapa

aspek pembinaan dan pembekalan, antara lain:

1. Pengembangan Produk Kreatif dan Kewirausahaan; dan

2. Pameran Hasil Karya Peserta Didik dan StartUp Bisnis.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Direktorat Pembinaan SMK memberi perhatian

khusus terhadap penguatan pembelajaran mata pelajaran simulasi dan komunikasi

digital (Simdig) dan produk kreatif dan kewirausahaan (PPK) di SMK

Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dan tidak langsung dari program

ini antara lain:

1. Peserta Didik SMK;

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Sekolah Menengah Kejuruan;

4. Direktorat SMK.

Kegiatan SMK yang Mengembangkan Pendidikan Produk Kreatif dan Kewirausahaan

dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan

2. SMK yang Melakukan Pameran Hasil Karya Peserta Didik dan StartUp Bisnis

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Maret s.d. November 2020. Biaya yang diperlukan dalam mencapai output SMK yang

Mengembangkan Pendidikan Produk Kreatif dan Kewirausahaan adalah Rp.

25.176.100.000 dengan rincian sebagai berikut:

1. SMK yang Mengembangkan Produk Kreatif dan Kewirausahaan:

Rp. 16.684.440.000

2. SMK yang Melakukan Pameran Hasil Karya Peserta Didik dan StartUp Bisnis:

Rp. 8.491.660.000

Page 81: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 78

j. 4262.045 - Sekolah yang Mendapatkan Layanan Khusus

Dalam rangka membangun bangsa yang tangguh terhadap bencana dan mengambil

pelajaran dalam menanggulangi bencana, Pemerintah dengan persetujuan DPR telah

menerbitkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana. Undang-undang ini disusun dengan menggunakan paradigma bahwa

penanggulangan bencana harus dilakukan secara terencana, terpadu dan terkordinasi

dengan melibatkan para pemangku kepentingan. Undang-undang ini telah memberi

mandat pada pemerintah untuk memberikan perlindungan pada masyarakat dari

ancaman bencana, sebagai wujud dari pengejawantahan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Tahun 1945.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 32 ayat 2, juga telah mengakomodasi kebutuhan pendidikan bencana dalam

terminologi pendidikan layanan khusus, yakni pendidikan bagi peserta didik di daerah

terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami

bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

Indonesia yang terbentuk dari pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia merupakan

wilayah yang rawan terhadap gempabumi. Sejarah bencana gempabumi di Indonesia

mengindikasikan terdapat banyaknya sekolah yang rusak maupun hancur. Gempa bumi

yang terjadi di bawah air dengan kekuatan yang besar juga dapat berpotensi terjadinya

tsunami di daerah pesisir pantai yang dapat menimbulkan kerusakan besar atau bahkan

jatuhnya korban jiwa.

Satuan Pedidikan Aman Bencana adalah sekolah yang menerapkan standar sarana dan

prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di

sekitarnya dari bahaya bencana. Penerapan Satuan Pedidikan Aman Bencana terutama

didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

1. Mengurangi gangguan terhadap kegiatan pendidikan, sehingga memberikan jaminan

kesehatan, keselamatan, kelayakan termasuk bagi anak berkebutuhan khusus,

kenyamanan dan keamanan di sekolah dan madrasah setiap saat;

Page 82: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 79

2. Tempat belajar yang lebih aman memungkinkan identifikasi dan dukungan terhadap

bantuan kemanusiaan lainnya untuk anak dalam situasi darurat sampai pemulihan

pasca bencana;

3. Dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat dan merupakan sarana sosial yang sangat

penting dalam memerangi kemiskinan, buta huruf dan gangguan kesehatan;

4. Dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat dalam mengkoordinasi tanggap dan

pemulihan setelah terjadi bencana;

5. Dapat menjadi rumah darurat untuk melindungi bukan saja populasi

sekolah/madrasah tapi juga komunitas dimana sekolah itu berada.

Pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dan tidak langsung dari program

ini antara lain:

1. Peserta Didik SMK;

2. Dinas Pendidikan Provinsi;

3. Sekolah Menengah Kejuruan;

4. Direktorat SMK.

Kegiatan Satuan Pedidikan Aman Bencana Tahun 2020 dilakukan dalam tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan

Mempersiapkan secara rinci dan terpadu kebutuhan pelaksanaan Satuan Pedidikan

Aman Bencana, baik dari sisi konsep, teknis, pelaksanaan bimbingan teknis, sampai

dengan penanggulangan dampak bencana yang mungkin terjadi.

2. Bimbingan Teknis

Bimbingan teknis diselenggarakan oleh Direktorat SMK dengan mengundang SMK-

SMK yang berada pada daerah rawan bencana untuk diperikan wawasan dan

pengetahuan terkait dengan Satuan Pedidikan Aman Bencana. Sehingga apabila

dikemudian hari terjadi bencana alam yang tidak pernah diharapkan sebelumnya,

SMK tersebut sudah siap untuk menghadapi bencana tersebut dan tetap dapat

menyelenggarakan Pendidikan dengan baik.

Page 83: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 80

3. Fasilitasi

Fasilitasi dilakukan dengan memberikan bantuan kepada SMK yang terdampak

bencana dengan harapan dapat tetap memberikan pelayanan pendidikan yang baik

meskipun berada dalam daerah terdampak bencana. Fasilitasi ini juga diberikan

kepada seluruh pegawai Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan yang terdampak

karena bencana/wabah dengan harapan dapat tetap memberikan pelayanan

pendidikan kepada stakeholder lainnya.

Kurun waktu yang diperlukan dalam pencapaian keluaran yang ingin dicapai adalah

Februari s.d. Desember 2020. Biaya yang diperlukan dalam mencapai output Sekolah

yang Melaksanakan Program UKS adalah Rp. 10.060.422.000.

2. Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

Tabel 4.3. Program Prioritas Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

Kode Program/Satker/Kegiatan/ Output

(Pagu SOTK 2020) (APBN-P 2020)

Sasaran Satuan Anggaran Sasaran Satuan Anggaran

4263.002 Pendidikan Tinggi Vokasi yang menerapkan Penguatan Mutu Berstandar Industri

52 Prodi 301.437.590.000 56 Prodi 291.437.590.000

4263.003 SDM Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti Peningkatan Kompetensi

300 Orang 27.550.000.000 300 Orang 26.550.000.000

4263.016 Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi Yang Mengikuti Uji Kompetensi Profesi

15.000 Mahasiswa 21.650.000.000 24900 Mahasiswa 20.356.782.000

4263.017 Program Studi Diluar Domisili (PDD)

54 Program Studi

2.429.469.000 2 PDD 2.429.469.000

4263.018 PT penyelenggara prodi untuk kebutuhan industri

1 PT 2.647.941.000 1 PT 2.647.941.000

a. 4263.002 - Pendidikan Tinggi Vokasi yang menerapkan Penguatan Mutu

Berstandar Industri

Penerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh stakeholder yang

terlibat dalam penyelenggaraan Pendidikan tinggi vokasi dan program studi

profesi, meliputi peserta didik, Lembaga perguruan tinggi, asosiasi dan industri

penerima lulusan. Program Pembinaan Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi

dilaksanakan pada beberapa kegiatan yang mendukung capaian Pendidikan Tinggi

Page 84: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 81

Vokasi yang menerapkan Penguatan Mutu berstandar industri, yang dilaksanakan

secara swakelola oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dengan

melibatkan tim ahli dari perguruan tinggi dan praktisi untuk menyusun kriteria,

standar dan pedoman sebagai acuan kegiatan. Pengelolaan secara swakelola yang

melibatkan masyarakat/ instansi/ Lembaga dilakukan untuk kegiatan pemberian

bantuan penguatan program studi dan pelatihan untuk dosen dan pimpinan

perguruan tinggi.

Seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka menyelesaikan semua usulan pendirian

perguruan tinggi swasta akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan

Bulan Desember 2020.

Dana yang dibutuhkan dalam program kegiatan ini adalah sebesar Rp.

291.437.590.000. Dana tersebut diambil dari dana DIPA Satuan Kerja Direktorat

Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Ditjen Pendidikan Vokasi Tahun Anggaran

2020.

b. 4263.003 - SDM Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti Peningkatan

Kompetensi

Penerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh stakeholder yang

terlibat dalam penyelenggaraan Pendidikan tinggi vokasi dan program studi

profesi, meliputi pendidik (dosen), tenaga kependidikan, Lembaga perguruan

tinggi, asosiasi dan industri penerima lulusan.

1. Program pelatihan dosen adalah Para dosen tetap PTN maupun PTS.

2. Program pelatihan tendik adalah tenaga kependidikan (tendik) pada perguruan

tinggi (PT) maupun pimpinan politeknik sehingga tercapai peningkatan Inovasi

untuk pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa.

3. Program magang adalah para dosen muda, baik dari Perguruan Tingi Negeri

Baru maupun Perguruan Tinggi Swasta yang nantinya diharapkan akan

berimbas pada institusi asal peserta.

4. Program pemenang SDM berprestasi adalah para pendidik dan tenaga

kependidikan Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.

Page 85: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 82

Fasilitasi SDM Pendidikan Tinggi Vokasi yang mengikuti Peningkatan Kompetensi,

yang dilaksanakan secara swakelola oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan

Profesi dengan melibatkan tim ahli dari perguruan tinggi dan praktisi untuk

menyusun kriteria, standar dan pedoman sebagai acuan kegiatan. Pengelolaan

secara swakelola yang melibatkan masyarakat/instansi/Lembaga/industri

dilakukan untuk kegiatan pemberian bantuan Fasilitasi Peningkatan Kompetensi

SDM Pendidikan Tinggi Vokasi.

Tahapan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai output di atas dilakukan melalui

tahapan berikut:

1. Persiapan dan Penyusunan Pedoman

2. Seleksi Penyelenggara dan Peserta

3. Pelaksanaan Pelatihan dan Uji Kompetensi Dosen Vokasi dan profesi

4. Pelatihan manajemen bisnis pimpinan perguruan tinggi vokasi

5. Monitoring dan Evaluasi

6. Penilaian sertifikasi dosen vokasi

Seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka Fasilitasi Peningkatan Kompetensi SDM

Pendidikan Tinggi Vokasi akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan

Bulan Desember 2020.

c. 4263.016 - Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi Yang Mengikuti Uji Kompetensi

Profesi

Penerima manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah seluruh stakeholder yang

terlibat dalam penyelenggaraan Pendidikan tinggi vokasi dan program studi

profesi, meliputi mahasiswa, lembaga perguruan tinggi, organisasi profesi, dan

industri penerima lulusan.

Fasilitasi Mahasiswa Perguruan Tinggi Vokasi yang mengikuti sertifikasi, magang

industri dan Kewirausahaan, dilaksanakan secara swakelola oleh Direktorat

Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi dengan melibatkan tim ahli dari perguruan

tinggi dan praktisi untuk menyusun kriteria, standar dan pedoman sebagai acuan

kegiatan. Pengelolaan secara swakelola yang melibatkan

Page 86: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 83

masyarakat/instansi/Lembaga/industri dilakukan untuk memberikan bantuan

fasilitasi kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Vokasi untuk mengikuti sertifikasi,

magang industri dan Kewirausahaan.

Tahapan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai output di atas dilakukan melalui

tahapan berikut:

1. Penyusunan Panduan dan Instrumen

2. Seleksi calon peserta

3. Pelaksanaan Setifikasi, Magang Industri dan Kewirausahaan

4. Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan

Seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka Fasilitasi Mahasiswa Perguruan Tinggi

Vokasi yang mengikuti sertifikasi, magang industri dan Kewirausahaan akan

dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Bulan Desember 2020.

3. Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri

Tabel 4.4. Program Prioritas Pendidikan Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan

Dunia Industri

Kode Program/Satker/Kegiatan/ Output

(Pagu SOTK 2020) (APBN-P 2020)

Sasaran Satuan Anggaran Sasaran Satuan Anggaran

4264.001 Dunia Usaha/Dunia Industri yang menerapkan kerjasama dengan Satuan Pendidikan Vokasi

40 DUDI 38.304.060.000 40 DUDI 33.458.510.000

4264.002 Guru Kejuruanyang mengikuti Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri

2.260 Orang 334.596.980.000 2160 Orang 223.896.605.000

4264.003 Kepala Sekolah Menengah Kejuruan yang mengikuti Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri

440 Orang 21.188.868.000 440 Orang 21.021.370.000

4264.004 Satuan Pendidikan Vokasi yang Mengembangkan Penilaian Mutu Berstandar Industri

160 Lembaga 53.554.297.000 160 Lembaga 46.769.732.000

4264.005 Bursa Kerja Khusus (BKK) yang Terbentuk/Mendapatkan Penguatan

130 Lembaga 37.980.745.000 130 Lembaga 34.479.388.000

4264.006 Satuan Pendidikan Vokasi yang Mengikuti Penyelarasaan Pendidikan Vokasi dengan DUDI

385 Lembaga 38.020.863.000 385 Lembaga 33.878.368.000

Page 87: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 84

a. 4264.001 - DUDI yang Bekerjasama dengan Pendidikan Vokasi Orang Dewasa

Sinergi antara pendidikan vokasi dan DUDI tentunya sangat dibutuhkan terutama

dalam upayanya mempercepat kemajuan pembangunan nasional demi terciptanya

lingkungan kolaboratif dan kondusif dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja

serta calon angkatan kerja. Tanpa sinergi yang baik, tentunya arah pendidikan

vokasi Indonesia tidak akan pernah sampai pada tujuan utama, yakni memenuhi

demand industri masa depan. Sementara itu dunia usaha dan dunia industri di

Indonesia pun selamanya akan mendapatkan supply SDM yang kurang baik karena

kualifikasi dan kompetensinya tidak sesuai dengan kebutuhan industri masa depan.

Pendidikan vokasi diharapkan menjadi solusi efektif dalam menghasilkan lulusan

berkualitas dan siap pakai. Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai stake holder

lintas sektor, yaitu satuan pendidikan dan industri. Karena Sinergi ini sendiri

menjadi jawaban atas poin 3 visi Mendikbud, yakni tentang aspek peningkatan

investasi dan inovasi di dunia pendidikan. Visi ini sendiri dapat disimpulkan dengan

pelibatan industri dalam proses belajar mengajar di PTV akan turut serta

menambah banyak pelajaran, keterampilan serta kompetensi dalam pendidikan

Indonesia yang sangat dibutuhkan di dunia pekerjaan, industri dan kewirausahaan.

Target capaian kegiatan ini antara lain: Terbentuknya lima forum pengarah vokasi

sektor industry; Kerja sama dengan DUDI secara optimal antara pendidikan vokasi

untuk lima sektor prioritas pada lima lembaga DUDI; Memfasilitasi kerja sama SMK,

perguruan tinggi vokasi, dan lembaga pelatihan dengan DUDI; Program kebijakan

tentang kerja sama dengan DUDI dapat terdiseminasikan kepada stakeholder dan

pemangku kebijakan di lembaga pendidikan vokasi di berbagai daerah.

Selanjutnya penerima manfaat kegiatan ini antara lain: Satuan pendidikan vokasi,

yaitu SMK, politeknik, dan lembaga pelatihan dan keterampilan; Dunia Usaha dan

Dunia industri; Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia

Industri, selaku pemegang kebijakan; Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh

Indonesia; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia; Lembaga

Pelatihan, Akademi, Asosiasi profesi, dan seluruh komunitas profesi di Indonesia;

Stakholders dan Masyarakat penganggur, putus sekolah, dan yang berasal dari

kalangan ekonomi tidak mampu.

Page 88: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 85

b. 4264.002 - Guru yang Mengikuti Pelatihan Berstandar Industri

Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang sangat pesat akibat dari

perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat

mengakibatkan munculnya istilah disrupsi teknologi, dimana banyak lapangan

pekerjaan yang hilang, namun bermunculan lapangan pekerjaan baru. Kebutuhan

kompetensi tenaga kerja di Industri juga semakin kompleks seiring dengan

peralatan yang digunakan untuk menunjang pekerjaan di Industri berkembang. Hal

ini menyebabkan lembaga pendidikan khususnya SMK yang bertugas untuk

mempersiapkan sumber daya manusia terampil harus mampu menjawab

tantangan tersebut.

Guru merupakan seorang yang berperan penting dalam membimbing dan

mengevaluasi kompetensi peserta didik selama mereka mengikuti proses belajar

mengajar di sekolah. Guru sebagai fasilitator bagi peserta didik di sekolah dituntut

untuk mampu menguasai materi pelajaran dan memiliki kompetensi yang sesuai

dengan kebutuhan industri. Kondisi saat ini masih banyak guru kejuruan SMK yang

masih tertinggal dalam menguasai teknologi baru yang ada di Industri. Hal ini akan

berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di dalam kelas dan dampaknya akan

dirasakan oleh peserta didik yang diajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut,

untuk mendukung peningkatan dan pemerataan kompetensi guru berbasis

industri, maka melalui Kelompok Kerja Kemitraan dan Penyelarasan DUDI dengan

SMK, akan menyelenggarakan program Upskilling dan Reskilling Guru SMK berbasis

Industri untuk empat bidang prioritas.

Tahapan pelaksanaan kegiatan Upskilling dan Reskilling Guru SMK berstandar

industri untuk 4 bidang prioritas: Penyusunan Panduan dan Juknis Upskilling dan

Reskilling Guru SMK; Sosialisasi dan Koordinasi dengan DUDI; Penyelenggaraan

Upskilling dan Reskilling Guru SMK di Industri; Monitoring dan Evaluasi

Penyelenggaraan Upskilling dan Reskilling Guru SMK di Industri.

Target capaian kegiatan ini antara lain: Sosialisasi dan Koordinasi dengan DUDI;

Fasilitasi Penyelenggaraan Upskilling dan Reskilling Guru SMK di Industri;

Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Upskilling dan Reskilling Guru SMK di

Page 89: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 86

Industri. Selanjutnya penerima manfaat kegiatan ini antara lain Direktorat SMK;

Dinas Pendidikan Provinsi; SMK; Guru SMK; Institusi Pendukung SMK; Masyarakat.

c. 4264.003 - Kepala SMK yang Mengikuti Pelatihan Manajerial

Untuk mendukung revitalisasi pendidikan sebagaimana yang dicetuskan oleh

Mendikbud dengan jargon Merdeka Belajar, Kepala Sekolah dituntut untuk dapat

menjadi innovator dalam hal manajerial sekolah, mendayagunakan sumber daya

sekolah secara optimal serta luwes untuk dapat bekerja sama dengan banyak pihak

dalam rangka peningkatan kompetensi peserta didik. Dilain pihak Kepala Sekolah

adalah sebagai penghubung fungsi organik manajemen dengan fungsi yang bersifat

substantif. interaksi yang baik antara kedua hal tersebut adalah salah satu faktor

penting untuk dapat membawa organisasi sekolah dapat mencapai tujuannnya

secara efektif dan efisien.

Target capaian kegiatan ini antara lain meningkatkan kemampuan manajerial bagi

Kepala SMK dan meningkatkan kapasitas manajemen usaha bagi Kepala SMK.

Selanjutnya penerima manfaat kegiatan ini antara lain Direktorat SMK; Dinas

Pendidikan Provinsi; SMK; Kepala SMK; Dunia Usaha dan Dunia Industri;

Masyarakat.

d. 4264.004 - Pendidikan Vokasi yang dikembangkan berstandar Industri

Pola studi pendidikan vokasi yang lebih mengedepankan praktik serta magang

langsung di lapangan semestinya idealnya menjadi solusi bagi pemenuhan

kebutuhan industri akan SDM berkualifikasi mumpuni. Sebab melalui praktik dan

magang langsung di industri, SDM vokasi bukan hanya dituntut paham serta

mampu menguasai pola kerja sesuai bidangnya. Namun, ada nilai lain yang bisa

didapatkan seperti nuansa kerja yang secara perlahan membentuk perspektif, skill,

serta mental yang berguna ketika harus menghadapi dinamika dan etika kerja di

lapangan. Nilai yang tidak bisa mereka dapatkan jika terus berada di ruang-ruang

kelas. Kondisi inilah yang membuat pendidikan tinggi vokasi tidak bisa disamakan

dengan pendidikan tinggi akademis. Namun, realitasnya masih banyak perguruan

Page 90: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 87

tinggi vokasi di Indonesia belum berpegang teguh pada haluan/prinsip pendidikan

vokasi yang seharusnya dijalankan.

Berkenaan dengan itu, reorientasi pendidikan tinggi vokasi ke arah yang lebih baik

menjadi urgensi yang harus segera dibenahi. Pemenuhan SDM yang berkualifikasi,

hingga penyusunan kurikulum yang selaras dengan DUDI tidak bisa ditunda lagi.

Agar keselarasan bisa terjadi DUDI harus terlibat penuh dalam proses penyusunan

Standar Kelembagaan SMK, Pelatihan Kerja, dan PT Vokasi Berstandar Industri.

Dengan begini miss-persepsi antara pendidikan tinggi vokasi dan DUDI diharapkan

tidak lagi terjadi. Sehingga pendidikan tinggi vokasi menjadi tahu apa yang saat ini

dan nanti dibutuhkan DUDI dan DUDI menjadi tahu apa yang saat ini tengah

disiapkan oleh pendidikan tinggi vokasi.

Target capaian dari kegiatan ini antara lain Standart kelembagaan SMK dengan

industri di 5 bidang prioritas dengan target 100 SMK; Selarasnya 10 standar

kelembagaan perguruan tinggi vokasi (PTV) dengan industri di 5 bidang prioritas

dengan target 5 Polteknik; Selarasnya 50 standar kelembagaan pelatihan kerja

dengan industri di 5 bidang prioritas dengan target 50 pelatihan kerja.

Selanjutnya penerima manfaat antara lain: Pendidikan Tinggi Vokasi; SMK;

Lembaga Pelatihan, Akademi, Asosiasi profesi, dan seluruh komunitas profesi di

Indonesia; Dunia usaha dan dunia industri; Dinas Pendidikan Provinsi; Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota; Stakeholders dan Masyarakat.

e. 4264.005 - Bursa Kerja Khusus (BKK) yang dikembangkan di Pendidikan Vokasi

BKK di SMK adalah lembaga yang dibentuk di SMK, Politeknik, dan Lembaga

pelatihan yang menjadi mitra lembaga pemerintah sebagai unit pelaksana yang

melakukan kegiatan/memberikan layanan bagi siswa dan lulusan SMK berupa

informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, penyuluhan dan bimbingan

jabatan, penyaluran dan penempatan kerja. Selain penempatan lulusan, BKK juga

dapat melakukan tracer study atau penelusuran lulusan. Penelusuran tamatan

bertujuan untuk memperbaharui informasi lulusan SMK yang bekerja, wirausaha,

meneruskan pendidikan yang lebih tinggi, atau belum bekerja. BKK dan tracer study

menjadi komponen penting dalam mengukur keberhasilan pendidikan vokasi.

Page 91: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 88

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain: tersusunnya petunjuk teknis

penyelenggaraan BKK, panduan (standar penelurusan); Terlaksananya

koordinasi/bimbingan teknis penyelenggaraan BKK Nasional dan Provinsi, fasilitasi

penyelenggaraan BKK, orientasi teknis pelaksanaan penelurusan lulusan,

pengembangan sistem aplikasi tracer study, pengolahan dan penyajian hasil tracer

study; Terselenggaranya penelusuran lulusan; Tersusunnya hasil alignment index

bagi SMK dan PT Vokasi.

Selanjutnya penerima manfaat kegiatan ini antara lain: Kementerian

Ketenagakerjaan; Dinas Pendidikan Provinsi; Dinas Tenaga Kerja; Dunia Usaha dan

Dunia Industri; Perguruan tinggi vokasi dan profesi; SMK; Peserta Didik SMK dan

perguruan tinggi vokasi dan profesi; Masyarakat.

f. 4264.006 - Pendidikan Vokasi yang Melakukan Penyelarasan dengan Dunia Usaha

dan Dunia Industri

Penyelarasan kurikulum yang sesuai kebutuhan industri dilakukan agar kurikulum

yang diterapkan baik di SMK, pelatihan kerja, dan PT vokasi dapat dipercaya oleh

pengguna dari lulusan setiap institusi pendidikan vokasi. Selain itu, dibutuhkan

adanya kurikulum yang dapat menggalang partisipasi dunia usaha dan dunia

industri (DUDI). Diperlukan pendekatan komprehensif yang berbasiskan pada KKNI

yang bisa memberikan sejumlah keuntungan antara lain memperluas akses ke

pendidikan formal bagi generasi muda yang terpaksa harus memasuki dunia kerja

pada usia belajar hingga mendukung kebijakan belajar sepanjang hayat, yang

pada waktunya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan

sebagai upaya akselerasi peningkatan kualifikasi pekerja dalam mengejar

persyaratan kualifikasi regional dan global.

Target capaian dari kegiatan ini antara lain: Memetakan kebutuhan DUDI pada lima

Bidang Prioritas; Menyelaraskan Kurikulum SMK, Pelatihan Kerja dan PT Vokasi

yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri; Tersusunnya

standar penilaian Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL); Memfasilitasi penerapan

RPL di lembaga pendidikan tinggi vokasi; Penerapan RPL di 385 lembaga perguruan

tinggi vokasi yang sesuai dengan sektor prioritas pada 5 (lima) lembaga DUDI.

Page 92: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 89

Strategi pencapaian keluaran dari kegiatan ini yaitu Melakukan sosialisasi visi, misi,

dan program Perguruan Tinggi Vokasi kepada DUDI dan stakeholder terkait (dinas

pendidikan provinsi, kab/kota dan instansi terkait lainnya); Melakukan koordinasi

dan bimbingan teknis tim PTV dengan DUDI; FGD; Benchmarking; Supervisi;

Penyusunan dokumen; Monitoring dan evaluasi.

Selanjutnya penerima manfaat dari kegiatan ini antara lain: Kementerian

Ketenagakerjaan; Kementerian Perindustrian; Kementerian/Lembaga lain;

Politeknik seluruh se-Indonesia; Sekolah Tinggi Vokasi se-Indonesia; SMK se-

Indonesia; Asosiasi, Forum, Perkumpulan, Himpunan seluruh Industri di Indonesia;

Lembaga Pelatihan, Akademi, Asosiasi profesi, dan seluruh komunitas profesi di

Indonesia; Dunia usaha dan dunia industri; Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh

Indonesia; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia; Dinas Tenaga

Kerja; Masyarakat; Stakeholders.

4. Direktorat Kursus dan Pelatihan

Tabel 4.5. Program Prioritas Pendidikan Kursus dan Pelatihan

Kode Program/Satker/Kegiatan/ Output

(Pagu SOTK 2020) (APBN-P 2020)

Sasaran Satuan Anggaran Sasaran Satuan Anggaran

4278.001 Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis Industri

50.000 Orang 233.856.870.000 50000 Orang 230.856.870.000

4278.002 Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)

16.676 Orang 106.545.130.000 16676 Orang 106.545.130.000

4278.003 Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan Kompetensi

10.000 Orang 11.498.270.000 10000 Orang 11.498.270.000

4278.004 Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri

200 Lembaga 20.838.042.000 200 Lembaga 10.838.042.000

4278.005 Instruktur Kursus dan Pelatihan yang Mengikuti Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri

100 Orang 5.079.520.000 100 Orang 5.079.520.000

4278.006 Provinsi yang Melaksanakan Pemetaan Keterampilan dan Pelatihan Kerja

34 Provinsi 8.850.660.000 34 Provinsi 8.850.660.000

Page 93: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 90

a. 4278.001 - Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK)

Berbasis Industri

Penyelenggaraan PKK pada satuan dan program pendidikan vokasi, utamanya

melalui kursus dan pelatihan diarahkan untuk pengentasan kemiskinan dan

mengurangi pengangguran.

Untuk tahun 2020 ada 5 sektor prioritas yang menjadi sasaran dari program PKK

berbasis industri ini yaitu: mesin (machinery), konstruksi (construction), ekonomi

kreatif (creative economy), layanan perawatan (care service), dan perhotelan

(hospitality).

Kegiatan diikuti dengan melibatkan peserta laki-laki dan perempuan secara

seimbang yang terdiri dari:

1. Warga masyarakat yang menganggur dan atau miskin, dan atau tidak/putus

sekolah.

2. Direktorat Kursus dan Pelatihan selaku pemegang kebijakan.

3. Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

5. Lembaga kursus dan pelatihan penyelenggara program

6. Satuan pendidikan lain penyelenggara program

7. Dunia Usaha dan Dunia Industri

Untuk melaksanakan program PKK berbasis Industri ini dilakukan strategi sebagai

berikut:

1. Melakukan pemetaan terhadap lembaga calon penyelenggara program PKK

berbasis industri, peserta didik calon penerima manfaat dari program PKK dan

DUDI yang akan mempekerjakan lulusan program PKK ini.

2. Melakukan penyusunan petunjuk teknis program PKK berbasis industri yang

nantunya akan dijadikan pegangan bagi penyelenggara dan stakeholder terkait

dalam pelaksanaan program PKK berbasis industri ini.

3. Melakukan koordinasi program PKK berbasis industri kepada stake holder terkait

(dinas pendidikan provinsi, kab/kota, Lembaga Kursus dan Pelatihan, DUDI dan

instansi terkait lainnya).

Page 94: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 91

4. Melakukan verifikasi dan visitasi kuota daerah dan pusat

5. Melaksanakan bimbingan teknis lembaga calon penyelenggara program PKK

berbasis industri.

6. Membentuk Satuan Kerja Sekretariat bantuan Program PKK berbasis industri.

7. Pemberian dana bantuan langsung (Bantuan Operasional Penyelenggaraan

Program)

8. Melaksanakan supervisi dan pendampingan terhadap penyelenggara program

PKK berbasis industry

b. 4278.002 - Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Wirausaha

(PKW)

Pendidikan Kecakapan Wirausaha adalah layanan pendidikan melalui kursus dan

pelatihan melalui program pendidikan kecakapan hiidup untuk memberikan bekal

pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental berwirausaha dalam

mengelola diri dan lingkunganya yang dapat dijadikan bekal untuk bekerja dan

berusaha.

Pendidikan Kecakapan Wirausaha diselenggarakan menggunakan pendekatan “4 in

1” sebagai berikut:

1. Identifikasi Peluang Usaha

2. Pembelajaran kewirausahaan berbasis pengembangan sikap, pengetahuan dan

keterampilan berwirausaha

3. Evaluasi Hasil Pembelajaran

4. Pendampingan dan Perintisan Usaha

Kegiatan diikuti dengan melibatkan peserta laki-laki dan perempuan secara

seimbang yang terdiri dari:

1. Warga masyarakat yang menganggur, miskin, dan tidak/putus sekolah.

2. Direktorat Kursus dan Pelatihan selaku pemegang kebijakan.

3. Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia

5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

Page 95: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 92

6. Lembaga kursus dan pelatihan penyelenggara program

7. Satuan pendidikan lain penyelenggara program

Untuk melaksanakan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha ini dilakukan

strategi sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi program kursus dan pelatihan yang dilaksanakan dalam

bentuk sosialisasi pelaksanaan program kepada stake holder terkait (dinas

pendidikan provinsi, kab/kota dan instansi terkait lainnya).

2. Melakukan koordinasi tim penilai bantuan pemerintahl pusat dan provinsi.

3. Verifikasi dan visitasi kuota daerah dan pusat

4. Koordinasi dan Bimbingan Teknis lembaga calon penyelenggara program

Pendidikan Kecakapan Wirausaha.

5. Membentuk Satuan Kerja Sekretariat bantuan Program Pendidikan Kecakapan

Wirausaha Pendidikan Kecakapan Wirausaha

6. Pemberian dana bantuan langsung (Bantuan Operasional Penyelenggaraan

Program)

c. 4278.003 - Peserta didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan memperoleh

peningkatan kompetensi

Mengingat pentingnya sertifikasi kompetensi maka pemerintah berupaya

mendorong masyarakat agar memiliki sertifikat kompetensi yang dapat diperoleh

melalui uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi

(LSK) atau lembaga sertifikasi lainnya yang diakui oleh pemerintah. Kondisi

ekonomi masyarakat belum seluruhnya mampu membiayai keikutsertaannya

dalam uji kompetensi.

Untuk itulah pemerintah memberikan “Bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi

Peserta Didik” kursus dan pelatihan yang ingin memiliki sertifikat kompetensi tapi

karena keterbatasan ekonomi mereka tidak dapat mengikuti uji kompetensi.

Penerima Manfaat:

Peningkatan Mutu dan Kompetensi Peserta didik/Penguji/Pengelola Kursus dan

Pelatihan memberikan manfaat kepada:

Page 96: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 93

a. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dalam mengelola dan

menyalurkan dana bantuan penyelenggaraan uji kompetensi.

b. Lembaga Sertifikasi Kompetensi dalam mensosialisasikan bantuan

penyelenggaraan uji kompetensi kepada Tempat Uji Kompetensi (TUK).

c. Lembaga sertifikasi lainnya yang dibentuk atau diakui oleh instansi/lembaga

pemerintah dalam mengelola dana uji kompetensi dari peserta didik Program

Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).

d. Lembaga penyelenggara Program Pendidikan Kecakapan Hidup dalam

mengikutsertakan peserta pada uji kompetensi

Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan melalui Konferensi dalam bentuk

pleno (Plenary Session), Sidang atau diskusi kelompok (Parallel Session) dan

Workshop; yaitu dengan cara membuat perencanaan kegiatan sesuai dengan

Tupoksi dan melibatkan dari masing-masing bidang dan bagian sesuai perencanaan

yang akan dilaksanakan.

d. 4278.004 - Lembaga pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja berstandar

industry

Banyaknya jumlah LKP yang tersebar di seluruh Indonesia diharapkan mampu

membantu pemerintah dalam menangani permasalahan pengangguran. Selain itu

LKP diharapkan bisa menjadi pendidikan alternatif bagi masyarakat untuk

membangun skill dan keterampilan sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja

maupun wirausaha. Namun pada kenyataanya fenomena peningkatan jumlah

lembaga kursus masih diiringi dengan rendahnya mutu kursus yang ditandai

penyediaan sarana prasarana yang memadai, tenaga pendidik dan kependidikan

yang kompeten, kurikulum yang sesuai dengan perkembangangan zaman dan lain-

lain yang tidak sesuai dengan standar minimal yang telah ditentukan. Sehingga

perlu adanya peningkatan kapasitas lembaga kursus dan pelatihan sehingga dapat

berstandar nasional sesuai dengan kriteria yang ada dalam Standar nasional

pendidikan. LKP diklasifikasikan menjadi 4 kategori, yaitu: 1) LKP bertaraf

Page 97: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 94

Internasional, 2) LKP dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), 3) LKP dengan

Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan 4) LKP Rintisan.

Permasalahan sekarang ini lembaga kursus dan pelatihan kurang mengikuti

kebutuhan DUDI, hal tersebut menyebabkan banyak lulusan kursus dan pelatihan

tidak terserap bekerja di DUDI. Berdasarkan hal tersebut maka lembaga kursus dan

pelatihan harus berbenah diri dan pendekatan yang dilakukan harus berdasarkan

kebutuhan dan standar berbasis industry.

Kegiatan diikuti dengan melibatkan peserta laki-laki dan perempuan secara

seimbang yang terdiri dari:

1. Warga masyarakat yang menganggur, miskin, dan tidak/putus sekolah.

2. Direktorat Kursus dan Pelatihan selaku pemegang kebijakan.

3. Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

5. Lembaga kursus dan pelatihan penyelenggara program

6. Satuan pendidikan lain penyelenggara program

Untuk melaksanakan program Lembaga kursus dan pelatihan mendapatkan

penguatan kelembagaan ini dilakukan strategi sebagai berikut:

1. Melakukan penyusunan pedoman/standar dan kebijakan lembaga berstandar

industri

2. Melakukan koordinasi dan bimbingan teknis lembaga pendidikan keterampilan

dan pelatihan kerja.

3. Melakukan penguatan lembaga lembaga pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja.

4. Melakukan supervisi dan pendampingan penyelenggaraan penguatan lembaga

pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja berbasis industri.

5. Menyusun bahan ajar lembaga pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja

berbasis industri.

a. Manajemen pengelolaan lembaga berstandar industry.

Page 98: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 95

e. 4278.005 - Instruktur Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja yang

Mengikuti Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri

Kondisi saat ini masih banyak instruktur kursus dan pelatihan yang masih tertinggal

dalam penguasaan teknologi baru yang ada di industri apalagi dengan munculnya

sistem otomasi yang mendukung smart factory di industri. Hal ini akan berpengaruh

terhadap kualitas pembelajaran di dalam kelas dan dampaknya akan dirasakan oleh

peserta didik yang diajarnya dan juga industry yang akan menggunakan sumber

daya manusia lulusan kursus dan pelatihan.

Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendukung peningkatan dan pemerataan

kompetensi instruktur berbasis industri, maka Direktorat Kursus dan Pelatihan akan

menyelenggarakan program Upskilling dan Reskilling bagi instruktur kursus dan

pelatihan berbasis Industri untuk 5 Bidang Prioritas yaitu mesin (machinery),

konstruksi (construction), ekonomi kreatif (creative economy), layanan perawatan

(care service), dan perhotelan (hospitality).

Adapun penerima manfaat langsung dari kegiatan ini adalah instruktur kursus dan

pelatihan dengan melibatkan beberapa pihak terkait antara lain:

1. Direktorat Kursus dan Pelatihan selaku pemegang kebijakan.

2. Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

4. Forum Pengarah Vokasi

5. Lembaga Kursus dan Pelatihan

6. Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Untuk melaksanakan program Teknis Up-skilling dan Re-skilling instruktur kursus

dan pelatihan di Industri ini dilakukan strategi sebagai berikut:

1. Menyusun Petunjuk Teknis Up-skilling dan Re-skilling instruktur kursus dan

pelatihan di Industri yang akan dijadukan acuan bagi penyelenggaraan

program ini nantinya

2. Melaksanakan Sosialisasi dan Koordinasi dengan DUDI di 5 bidang prioritas

yang sudah ditetapkan

Page 99: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 96

3. Menyelenggarakan Upskilling dan Reskilling instruktur kursus dan pelatihan di

Industri

4. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Upskilling dan

Reskilling instruktur kursus dan pelatihan di Industri

f. 4278.006 - Pemetaan Satuan Pendidikan Keterampilan dan Pelatihan Kerja

Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan keterampilan dan

pelatihan, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan perlu melakukan pemetaan

awal terkait data lulusan pendidikan formal (SMA, SMK, dan MAN) dan pendidikan

nonformal (lembaga kursus, PKBM, dan SKB), maupun data anak yang belum

melanjutkan sekolah atau tidak sekolah. Selain itu pemetaan terhadap lembaga

penyelenggara pendidikan keterampilan dan pelatihan yang memiliki rekam jejak

yang baik dan sukses menyalurkan lulusannya bekerja dan/atau berwirausaha.

Penerima manfaat kegiatan pemetaan satuan Pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja tahun 2020 antara lain:

1. Warga masyarakat yang menganggur, dan tidak/putus sekolah.

2. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan selaku pemegang kebijakan.

3. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

4. Lembaga penyelenggara pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.

5. Dunia usaha dan industri (DUDI).

Untuk melaksanakan program pemetaan satuan pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja ini dilakukan strategi sebagai berikut:

1. Menyusun pedoman pelaksanaan pemetaan lembaga berstandar industri.

2. Menyusun instrumen pendataan termasuk mengembangkan sistem informasi

dalam rangka menghimpun basis data dan mengolah data hasil pemetaan

satuan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.

3. Membentuk kelompok kerja seperti pengembang dan pengolah data hasil

pemetaan satuan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.

4. Melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait (dinas

pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, lembaga pendidikan keterampilan

Page 100: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 97

dan pelatihan kerja, DUDI dan instansi terkait lainnya) dalam rangka

mengidentifikasi potensi lembaga pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja terkait dengan peluang kerja dan peluang usaha yang bisa dikembangkan

sesuai potensi daerah yang ada di kabupaten/kota pada setiap provinsi.

5. Mengolah hasil identifikasi potensi lembaga yang hasilnya berbentuk peta

lembaga pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja serta DUDI yang ada di

kabupaten/kota pada setiap provinsi (peta outlook).

6. Menyusun kebijakan lembaga berstandar industri hasil dari pemetaan satuan

lembaga pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.

7. Memberikan rekomendasi terhadap lembaga penyelenggara pendidikan

keterampilan dan pelatihan kerja yang layak sekaligus membantu melakukan

publikasi dan promosi lembaga-lembaga yang layak kepada masyarakat

khususnya calon peserta didik.

Page 101: DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI · 2020. 9. 11. · [AUTHOR NAME] 3 Kemendikbud dimaksudkan untuk kemerdekaan belajar. Tiga alasan utama di balik perubahan ini adalah perlunya

[AUTHOR NAME] 98

BAB V PENUTUP

Program Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Tahun 2021 ini diterbitkan sebagai

acuan kerja bagi Pejabat di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi sehingga program kerja

Ditjen Pendidikan Vokasi dapat terselenggara secara efektif, efisien serta dapat

dipertanggungjawabkan dan memiliki daya serap yang tinggi.

Disamping itu, program Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi ini diharapkan dapat

menjadi dasar dalam implementasi program kegiatan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Tahun 2021.

Program Kerja ini akan ditindaklanjuti dengan pedoman kegiatan, yang akan dikeluarkan oleh

Direktorat di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi.

Demikian program Kerja Ditjen Pendidikan Vokasi tahun 2021 diterbitkan, untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.