direct training

8
IMPLESI MENTAPEMBELAJARAN MENGAMATI DAN MACAM-MACAM BENTUK DAUN DENGAN METODE ‘DIRECT TRAINING’ A. Pengertian Pembelajaran Langsung Model pengajaran langsung adalah salah satu pengajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Trianto, 2007). Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratuf yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana (informasi faktual). Sedangkan, bagaimana cara mengoperasikan alat-alat ukur dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan contoh pengetahuan prosedural (Depdiknas, 2005). Nama : LANNA MURPI PERTIWI NIM : 13304244010 KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI INTER ‘13

Upload: murpicantik

Post on 21-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

training

TRANSCRIPT

Nama: LANNA MURPI PERTIWINIM: 13304244010KELAS: PENDIDIKAN BIOLOGI INTER 13

IMPLESI MENTAPEMBELAJARAN MENGAMATI DAN MACAM-MACAM BENTUK DAUN DENGAN METODE DIRECT TRAINING

A. Pengertian Pembelajaran LangsungModel pengajaran langsung adalah salah satu pengajaranyang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baikyang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Trianto, 2007).Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratuf yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana (informasi faktual). Sedangkan, bagaimana cara mengoperasikan alat-alat ukur dalam Ilmu Pengetahuan Alammerupakan contoh pengetahuan prosedural (Depdiknas, 2005).Pengajaran langsung, menurut KardidalamTrianto (2000) dapat berbentuk ceramah, demostrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yangditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.Model pembelajaran langsung merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru (teacher centered), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam pembelajaran langsung digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan, dan cenderung menekankan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman pribadi.Menurut Kardi dalam Trianto (2007), meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa. Sistem pengolahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berotreintasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar yang efektif.

B. Tujuan1. Siswa dapat memahami materi macam-macam bentuk daun dengan mudah2. Siswa dapat mempraktikkan dan mengamati macam-macam bentuk daun sekitaralingkungan sekolah3. Siswa dapat mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas dan mendiskusikannya

C. Pengertian Pembelajaran dengan Metode Direct TrainingPembelajaran dengan metode ini merupakan pembelajaran yang menekankan mengenai pelatihan yang dilakukan saat kegiatan belajar berlangsung. Pembelajaran dengan metode direct training termasuk ke dalam metode behaviorisme, dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Sehingga bisa dikatakan bahwa seseorang telah berhasil dalam belajar jika telah menunjukkan perubahan tingkah laku. Metode ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran biologi, karena biologi objek belajarnya yaitu makhluk hidup dan lingkungannya. Banyak sekali bidang biologi yang bisa menggunakan metode ini misalnya dengan mengamati jamur yang tumbuh di sekitar kita dan mengklasifikasikannya, mengamati bentuk daun, mengamati ekosistem laut, mengamati makhluk hidup apa saja yang ada di rawa, bahkan hingga menggunakan mikroskop yang baik dan benar perlu menggunakan pelatihan secara langsung. Pelatihan ini ditujukan supaya nantinya siswa dapat mudah mengingat dan langsung bisa dimengerti karena pelatihannya melibatkan siswa secara langsung.Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.D. Sintaks Model Pengajaran Langsung Direct Training Disajikan Dalam 5 Tahap:Pada fase persiapan, guru memotivasi siswa agar siap menerima presentasi materi pelajaran yang dilakukan melalui demonstrasi tetang keterampilan tertentu. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tersebut, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata.

FASEPERAN GURU

FASE 1Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswaGuru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pengajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.

FASE 2Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilanGuru mendemontrasikan penampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

FASE 3Membimbing pelatihanGuru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal

FASE 4Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balikMengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberi umpan balik.

FASE 5Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapanGuru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari

E. Mengamati Macam-Macam Bentuk Daun Menggunakan Metode Direct TrainingPada materi mengamati mengenal dan mengamati bentuk-bentuk daun, sangat cocok untuk menggunakan metode direct training atau pelatihan secara langsung. Proses pembelajaranya bisa dilakukan di sekitar kelas atau di kebun sekolah jika ada. Sebelum pelatihan dilakukan, guru memberikn pemahaman mengapa perlu mengetahui bentuk-bentuk daun dan fungsi kedepannya apa untuk proses pembelajaran.Guru juga perlu melakukan perencanaan dan persiapan bila akan melakukan presentasi. Berikut tips yang dapat digunakan agar sukses melakukan presentasi:1) Kejelasan tujuan dan poin-poin kunci.Untuk mendapatkan hal ini, nyatakan tujuan presentasi dengan jelas. Buat fokus pada sebuah titik (arah) dalam suatu waktu tertentu. Selalu berhati-hati saat presentasi agar tidak menyimpang dari pokok pembicaraan (presentasi).2) Presentasi dilakukan step by step (selangkah demi selangkah)Caranya, buat presentasi dalam langkah-langkah kecil yang berurutan secara logis. Sajikan terlebih dahulu outline (kerangka utama) bila bahan presentasi sangat kompleks.3) Beri contoh kongkrit yang beragam dan pengulanganKejelasan presentasi dapat diperoleh melalui contoh kongkrit yang beragam, yang mudah dipahami siswa. Bila perlu lakukan pengulangan untuk poin-poin sulit.4) Cek pemahaman siswaSebelum melanjutkan presentasi pada langkah berikutnya, pastikan siswa telah paham langkah sebelumnya. Gunakan pertanyaan agar siswa juga dapat memantau pemahaman mereka masing-masing. Bila perlu minta siswa mengutarakannya dalam bahasa mereka sendiri.Setelah pemahaman dirasa telah cukup untuk modal awal pelatihan pengamatan, maka guru memberikan sedikit contoh mengenai bentuk daun dan fungsinya nanti. Hal ini ditujukan agar siswa mempunyai sedikit gambaran atau bisa dikatakan untuk member stimulus kepada siswa agar lebih cekatan saat pengamatan berlangsung.Kemudian setelah diberikan contoh, siswa bisa langsung mengamati bentuk-bentuk daun di sekitar sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengasah keterampilan siswa dalam memilah-milah bentuk daun dan menentukan daun tersebut masuk dalam kategori bentuk daun apa. Juga mengamati daun juga tentunya mampu meningkatkan pengetahuan siswa bahwa setiap jenis pohon memiliki bentuk daun yang berbeda-beda dan tentunya memiliki fungsi yang tidak sama pula. Tapi dalam prosesnya guru jugaikut dalam membimbing siswa agar siswa lebih terstruktur mengamatinya.Dalam pengamatan tidak selalu dilakukan mandiri, tetapi bisa dilakukan dengan kelonpok karena hal tersebut dapat meningkatkan sikap kerjasama antar siswa karena bisa saling bertukar pikiran dan pendapat. Setelah pengamatan telah dilakukan, guru mengecek tentang hasil pengamatan. Cara mengeceknya bisa dilakukan dengan diskusi atau presentasi tiap kelompok. Supaya semua siswa tidak mengetahui bentuk daun pada masing-masing kelompoknya saja, akan tetapi pada semua kelompok. Atau juga dengan kuis yang berisi soal-soal untuk mengetahui seberapa banyak pengetahuan yang siswa dapatkan selama pengamatan.Setelah dilakukannya pengecekan, maka guru memberi kesempatan kepada siswa yang ingin melakukan pengamatan lebih lanjut bentuk daun yang ada di tempat lain dan bisa didiskusikan dengan guru.Mengamati macam bentuk daun dengan metode direct training diharapkan siswa dapat memahami dengan baik dan dapat diingat dalam jangka waktu yang lama karena pelatihan ini melibatkan siswa secara langsung untuk turun ke lapangan.

Referensi :

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas.