dinus.ac.iddinus.ac.id/.../materi_13_dan_14_surat_resmi_atau_dinas.doc · web viewdalam penulisan...

32
PELATIHAN SURAT DINAS BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN MPK KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG oleh Dra. Soeisniwati Lidwina, M.Pd. AKADEMI SEKRETARI MARSUDIRINI

Upload: vuongkiet

Post on 01-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

PELATIHAN SURAT DINAS BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN

MPK KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

olehDra. Soeisniwati Lidwina, M.Pd.

AKADEMI SEKRETARI MARSUDIRINI (ASM) SANTA MARIA SEMARANG

23 S.D. 26 SEPTEMBER 2015

Page 2: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata surat dinas yang seragam dan berlaku di MPK Keuskupan Agung Semarang akan

sangat mendukung kelancaran arus komunikasi dan informasi antarunit organisasi untuk

membantu penyelenggaraan pendidikan.

Untuk meningkatkan tertib administrasi kedinasan dan kelancaran arus komunikasi

tersebut lembaga perlu menyesuaikan serta menyempurnakan ketentuan dalam melaksanakan

tata surat dinas.

1.2 Tujuan

Untuk menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien antarunit

organisasi di lingkungan MPK Keuskupan Agung Semarang.

1.3 Sasaran

(1) Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran penyelenggaraan tata

surat dinas

(2) Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata surat dinas dengan unsur lainnya dalam

lingkup administrasi umum

(3) Lancarnya komunikasi tulis kedinasan serta kemudahan dalam pengendalian

(4) Berkurangnya salah tafsir dan tumpang tindih dalam penyelenggaraan tata surat

dinas

Page 3: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

BAB II

PENULISAN SURAT DALAM TATA SURAT DINAS ORGANISASI

2.1 Pengertian Surat

Surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi

tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus berlaku untuk surat-menyurat

(Finoza, 1991: 1). Penyampaian maksud melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain

dapat atas nama pribadi atau perseorangan dan dapat atas nama organisasi. Kegiatan

saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi disebut surat-menyurat atau

korespondensi dan para pelakunya disebut koresponden.

2.2 Fungsi Surat

Ternyata peranan surat dirasakan masih diperlukan dalam dunia perkantoran

seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, kantor Pemerintah Kota, Rumah sakit,

sekolah ,dsb. Surat dirasakan memiliki banyak kegunaan. Kegunaan surat itu antara lain

sebagai:

1) alat komunikasi tulis

2) alat mewakili organisasi/perseorangan

3) bukti tertulis yang otentik

4) bukti historis

5) pedoman untuk bertindak

6) keterangan (dapat memberikan rasa aman)

7) arsip

2.3 Bentuk-bentuk Surat

Bentuk surat adalah pola atau patrun sebuah surat yang ditentukan oleh tata

letak (lay out) bagian-bagian surat. Penempatan bagian-bagian surat pada posisi tertentu

akan membentuk model (style) yang tertentu pula.

Bentuk surat digolongkan menjadi dua yakni bentuk surat yang memakai perihal

dan bentuk surat berjudul. Penggunaan bentuk surat berperihal ada 3 macam :

1) Bentuk Resmi Indonesi (Official Style)

2) Bentuk Lurus (Block Style)

Page 4: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

3) Bentuk Bertakuk (Indented Style)

Masing-masing bentuk surat tersebut mempunyai variasi sebagai berikut.

1) bentuk Resmi Indonesia Lama

(official style)

2) bentuk resmi Indonesia Baru variasi bentuk resmi

(new official style)

3) bentuk Lurus Penuh

(full block style)

4) bentuk Lurus variasi bentuk lurus

(block style)

5) bentuk Setengah Lurus

(semi block style)

6) bentuk Bertakuk

(indented style)

7) bentuk Alinea Menggantung variasi bentuk bertakuk

(hanging paragraph style)

Bentuk surat berjudul tidak mempunyai variasi seperti itu. Namun, bentuk surat

berjudul yang satu akan berbeda dengan bentuk surat berjudul yang lainnya, walaupun

sama-sama memakai judul.

Dari segi penyusunannya, surat berjudul lebih praktis bila dibandingkan dengan

surat berperihal karena bagian surat berjudul dapat disiapkan dalam bentuk formulir

sehingga pengetikannya lebih cepat selesai.

Page 5: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

2.4 Gambar Bentuk Surat Berperihal

2.4.1 Gambar Bentuk Surat Resmi Indonesia Lama (Official Style)

Keterangan: 1 1. Kepala Surat

2. Nomor2 3 3.Ttanggal 4 4. Lampiran5 6 5. Hal

6. Alamat Tujuan 7 7. Salam Pembuka 8 8. Isi surat (Pendahuluan)

9. Isi 10. Penutup 11. Salam Penutup 12. Nama Penanda Tangan 13. Jabatan/NIP

9 14. Tembusan 10 15. Inisial Pengonsep dan

Pengetik Surat 11

12 13 14

15

Page 6: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

2.4.2 Gambar Bentuk Surat Resmi Indonesia Baru ( New Official Style)

1

2 3 4 5

6

7 8

9

10 11

12 13 14

15

Keterangan:1.Kepala Surat2.Nomor3.Tanggal4.Lampiran5.Hal/ 6.Alamat Tujuan7.Salam Pembuka8.Isi Surat (Pendahuluan)9.Isi10. Penutup11. Salam Penutup

Page 7: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

12. Nama Penanda Tangan 13. Jabatan/NIP14. Tembusan 15. Inisial Pengonsep dan Pengtik Surat

2.4.3 Gambar Bentuk Surat Lurus Penuh ( Full Block Style)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11 12

13 14 15

Keterangan:1. Kepala Surat2. Nomor3. Tanggal

Page 8: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

4. Alamat Tujuan5. Hal 6. Salam Pembuka7. Isi Surat (Pendahuluan)8. Isi 9. Penutup10. Salam Penutup11. Nama Penanda Tangan12. Jabatan/NIP13. Lampiran14. Tembusan15. Inisial Pengonsep dan Pengetik

2.4.4 Gambar Bentuk Surat Lurus (Block Style)

1

2 3

4 5 6

7

8

9

10 11 12 13

15

Page 9: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

Keterangan:1. Kepala Surat2. Nomor3. Tanggal4. Alamat Tujuan5. Hal 6. Salam Pembuka7. Isi Surat (Pendahuluan)8. Isi 9. Penutup10. Salam Penutup11. Nama Penanda Tangan12. Jabatan/NIP13. Lampiran14. Tembusan15. Inisial Pengonsep dan Pengetik

2.4.5 Gambar Bentuk Surat Setengah Lurus ( Semi Block Style)

1

2 3

4 5 6

7

8

9

10

11 12

13 14

15

Keterangan:

Page 10: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

1. Kepala Surat2. Nomor3. Tanggal4. Alamat Tujuan5. Hal 6. Salam Pembuka7. Isi Surat (Pendahuluan)8. Isi 9. Penutup10. Salam Penutup11. Nama Penanda Tangan12. Jabatan/NIP13. Lampiran14. Tembusan15. Inisial Pengonsep dan Pengetik

2.4.6 Gambar Bentuk Surat Bertakuk ( Indented Style)

1

2 3 4

5 6 7

8

9

10

11 12 13 14 15

Page 11: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

Keterangan:1. Kepala Surat2. Nomor3. Tanggal4. Alamat Tujuan5. Hal 6. Salam Pembuka7. Isi Surat (Pendahuluan)8. Isi 9. Penutup10. Salam Penutup11. Nama Penanda Tangan12. Jabatan/NIP13. Lampiran14. Tembusan15. Inisial Pengonsep dan Pengetik

2.4.7 Gambar Bentuk Surat Alinea Menggantung (Hanging Paragraph Style)

1

2 3 4

5 6 7

8

9

10 11

12

13 14 15

Keterangan:

Page 12: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

1. Kepala Surat2. Nomor3. Tanggal4. Alamat Tujuan5. Hal 6. Salam Pembuka7. Isi Surat (Pendahuluan)8. Isi 9. Penutup10. Salam Penutup11. Nama Penanda Tangan12. Jabatan/NIP13. Lampiran14. Tembusan15. Inisial Pengonsep dan Pengetik

2.5 Gambar Bentuk Surat Berjudul

1

2 3

4

5

6

8

9 10 11

Keterangan:

Page 13: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

1. Kepala surat 5. Isi Surat 10.Tembusan2. Judul surat 6. Kota dan tanggal 11. Inisial3. Nomor surat 7.Nama Penanda Tangan 4. Alamat tujuan 8.Jabatan/NIP

9.Lampiran

2.6 Penulisan Bagian-Bagian Surat Kepala surat • Salam Nomor surat • Isi surat Tanggal surat • Nama pengirim Lampiran surat • Jabatan Hal surat • Tembusan Alamat • Inisial

2.6.1 Penulisan Kepala Surat

Penulisan kepala surat yang lengkap terdiri atas

1) nama organisasi

2) alamat lengkap

3) nomor telepon

4) nomor kotak pos

5) lambang/logo

Nama organisasi ditulis dengan huruf kapital. Alamat instansi termasuk

telepon, dsb. ditulis dengan huruf awal kata adalah kapital, kecuali kata tugas.

Dapat juga penulisan kepala surat seluruhnya ditulis dengan huruf kapital.

Di samping itu, penulisan nama instansi jangan disingkat, kata jalan jangan

disingkat menjadi jln atau jl tetapi jalan. Kata telepon ditulis dengan cermat, yaitu

telepon dan jangan disingkat menjadi tlp. Atau telp. Kata kotak pos hendaklah

ditulis dengan cermat yaitu kotak pos jangan disingkat k.pos atau kotpos, jangan

digunakan p.o. box atau post office box. Penulisan kata telepon dan kotak pos

diikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua (:). Nomor-nomor yang

mengikutinya, tidak diberi titik pada setiap hitungan tiga angka karena bukan

merupakan suatu jumlah.

Contoh penulisan kepala surat yang benar :

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 14: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Jalan Dasiknapati barat I, Rawamangun

Jakarta 13220

Kotak Pos 2625 Telepon 4896558, 4894564

2.6.2 Penulisan Nomor Surat

Penulisan kata nomor dikuti oleh nomor berdasarkan nomor urut surat

dengan kode yang bukan pada instansi pengiriman surat. Penulisan nomor surat dan

kode intern dibatasi garis miring, ditulis rapat tanpa spasi dan tidak diakhiri tanda

baca apa pun.

Contoh:

Nomor : 543/KBN/II/2015

No. : 345/KJ/II/2015

Penulisan nomor dan kode surat dapat juga dibatasi dengan tanda titik atau

tanda hubung. Demikian pula isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi dapat

pula dengan angka.

Contoh:

Nomor : 543.10.02.15

No. : 345.14.02.15

2.6.3 Penulisan Tanggal Surat

Penulisan Tanggal surat ditulis lengkap, tanggal ditulis dengan angka, bukan

ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum penulisan tanggal

tidak dicantumkan nama kota karena penulisan nama kota itu sudah tercantum pada

kepala surat. Setelah penulisan angka tahun, tidak diikuti tanda baca apa pun.

Penulisan nama bulan tidak ditulis dengan angka melainkan dengan huruf.

Penulisan nama bulan ditulis dengan huruf dan penulisannya tidak boleh disingkat,

misalnya Januari, Agustus bukan Jan, Agst. Nama Bulan ditulis secara cermat,

misalnya Januari, Agustus.

Contoh : penulisan tanggal surat yang benar:

Kepala Surat

Page 15: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

13 Februari 2015

2.6.4 Penulisan Lampiran

Penulisan kata lampiran atau lamp. Diikuti tanda baca titik dua disertai jumlah

barang atau dokumen yang dilampirkan. Jumlah barang atau dokumen ditulis

dengan huruf tidak dengan angka dan tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun.

Pada awal kata yang menyatakan jumlah ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

Lampiran: Satu berkas

2.6.5 Penulisan Hal

Penulisan perihal atau hal diawali dengan huruf kapital. Penulisan tersebut

dianjurkan sebagai berikut.

Hal: Permohonan tenaga pengajar

2.6.7 Penulisan Alamat Surat

Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap, sesuai dengan

kebiasaan yang dilakukan oleh penerima surat. Penulisan nama penerima surat

diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, tidak menggunakan huruf kapital

seluruhnya.

Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup

dituliskan Yth. Dengan huruf awal huruf kapital dan disertai tanda baca titik pada

singkatan itu. Penggunaan kata kepada sebelum Yth. Tidak diperkenankan karena

kata kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan

arah.

Kata sapaan seperti Ibu, Bapak, Saudara dipergunakan pada alamat surat.

Jika digunakan kata Bapak , kata itu ditulis dengan huruf awal huruf besar tanpa

tanda baca apa pun pada akhir kata itu.Apabila nama orang yang dituju bergelar

Page 16: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

akademik atau pangkat atau nama jabatan sebelum namanya, kata sapaan Bapak,

Ibu dsb tidak digunakan.

Penulisan Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh

yaitu jalan, dengan huruf awal huruf kapital dan tanpa tanda baca apa pun pa akhir

kata itu. Nama kota atau wilayah tidak ditulis dengan huruf kapital semua tetapi

ditulis dengan huruf awal huruf kapital dan tidak digarisbawahi serta tidak diakhiri

tanda baca apa pun. Nama alamat yang dituju sebaiknya nama orang disertai nama

jabatannya, atau nama jabatannya saja bukan nama instansinya. Contoh penulisan

yang dianjurkan:

Yth. Drs. Tukul HidayatJalan Sriwijaya No. 20Semarang

Yth. Direktur Jenderal Bea dan CukaiJalan Jenderal A.YaniJakarta-13230

Yth. Bapak Thomas SugijataJalan Jenderal A.YaniJakarta-13230

Yth. Direktur Jenderal Bea dan CukaiJalan Jenderal Ahmad Yani (by-pass)Jakarta 13230

u.p.Sekretaris Direktorat Jenderal

(Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2010)

2.6.8 Penulisan Salam

Salam pembuka sangat lazim digunakan dalam penulisan surat resmi, misalnya

dengan hormat . Penulisan yang dianjurkan sebagai berikut. Hurf pertama kata

hormat ditulis dengan huruf kecil, yakni hormat bukan Hormat. Salam penutup

yang sangat lazim digunakan adalah hormat kami. Huruf pertama kata hormat

ditulis dengan huruf kapital, pada akhir salam penutup dibubuhkan tanda baca

koma (,) bukan tanda baca lainnya (Hormat kami,).

Page 17: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

2.6.9 Penulisan Isi Surat

Secara garis besar isi surat dibagi atas 3 bagian, yaitu bagian pertama

merupakan paragraf pembuka, bagian kedua merupakan paragraf isi dan bagian

ketiga merupakan paragraf penutup.

Paragraf pembuka mengantarkan isi surat yang akan diberitahukan. Paragraf

pembuka berisi pemberitahuan, pernyataan, permintaan dll. Paragraf isi

mengemukakan hal yang perlu disampaikan kepada penerima surat. Namun, isi

surat harus singkat, lugas, dan jelas. Paragraf penutup merupakan simpulan dan

kunci isi surat. Dapat pula paragraf penutup mengandung harapan penulis surat atau

berisi ucapan terima kasih.

2.6.10 Nama Pengirim Surat

Nama Pengirim surat ditulis di bawah salam penutup. Tanda tangan

diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Penulisan nama tidak perlu menggunakan

huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal huruf kapital pada setiap

unsur nama. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu digaris bawah

dan tidak diakhiri tanda baca apa pun. Nama jabatan dicantumkan di bawah nama

pengirim.

Contoh:

Kepala

Drs. Maman Sumanto

NIP 534 302 526

Bukan

Kepala

(Drs. Maman Sumanto)

-------------------------------

NIP. 534 302 526

Page 18: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

2.6.11 Penulisan Tembusan

Penulisan kata tembusan ditulis dengan huruf awal kapital (Tembusan)

diletakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan

hal serta sejajar dengan nama pengirim surat. Tulisan Tembusan dua tanpa

digarisbawahi.

Apabila pihak yang diberi tembusan lebih dari satu, diberi nomor urut sesuai

dengan jenjang jabatan pada instansi itu. Jika pihak yang diberi tembusan hanya

satu, tidak diberi nomor.

Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama orang atau nama jabatan dan

bukan nama kantor atau instansi. Dalam tembusan tidak perlu digunakan ungkapan

kepada Yth. atau Yth. Dalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan

arsip atau pertinggal karena setiap surat dinas itu harus memiliki arsip. Contoh :

Tembusan:

1. Kepala Kepegawaian

2. Kepala Bagian Keuangan

Bukan

Tembusan Yth.:

1. Kepala Kepegawaian

2. Kepala Bagian Keuangan

3. Arsip (pertinggal)

4.

2.6.12 Penulisan Inisial (Sandi)

Inisial (sandi) ditempatkan pada bagian paling bawah sebelah kiri di bawah

tembusan. Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama

pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan pengirim surat,

untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat.

Contoh:

NP/gr

NA adalah singkatan nama pengonsep surat Nia Paramitha

gr adalah singkatan nama pengetik surat Gusti Randa.

Page 19: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

2.7 Penyusunan Redaksi Surat/Bahasa Surat

Agar kegiatan surat-menyurat dapat mencapai tujuan secara efektif, bahasa surat

yang digunakan harus dapat mengungkapkan pesan surat sesuai dengan sifat surat,

kedudukan penulis dan pembaca surat. Selain itu penulisan surat-menyurat juga perlu

memperhatikan kaidah penulisan surat. Penulisan surat juga tidak terlepas dari sebuah

karangan, termasuk di dalamnya pemakaian ejaan yang disempurnakan (EYD).

Akan tetapi, dalam berkomunikasi melalui surat, masih ditemukan kesulitan oleh

pemakainya, terutama dalam menyusun redaksi surat. Sebaiknya dalam menulis surat

perlu memperhatikan ketentuan pembuatan surat yang baik dan benar agar tujuan yang

diinginkan dan pesan yang disampaikan dapat mencapai sasaran. Tidak jarang surat yang

dibuat seseorang atau instansi tidak mendapat jawaban sesuai dengan yang dikehendaki

penulis surat. Diperkirakan, salah satu sebab kurang tepat di dalam penyusunan kalimat,

paragraf dan penggunaan bentuk surat akibatnya pesan yang ingin disampaikan melalui

surat tidak tercapai.

Sehubungan dengan hal di atas, agar seseorang dapat menulis surat yang baik

diperlukan

1) Wawasan surat-menyurat

2) Penguasaan bahasa tulis yang memadai

3) Penguasaan materi surat atau isi surat

4) Sopan-santun menulis surat

5) Penguasaan kaidah menulis surat

Dalam uraian ini akan dibahas khusus mengenai penguasaan bahasa tulis yang

memadai.

2.7.1 Dasar-dasar Kebahasaan

Seorang penulis surat perlu menguasai bahasa satndar/baku dan menguasai

dasar-dasar komposisi.Dalam menguasai bahasa Indonesia standar, bisa

membedakan bahasa baku/resmi dan bahasa nonbaku/ tidak resmi.

Bahasa resmi/bahasa baku harus ditulis secara tersurat (eksplisit) dan

konsisten.

Contoh Penulisan yang Salah:

Lurah Bendan Ngisor keluar kota.

Page 20: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

Kegiatan PIN sudah jalan dengan baik.

Banyak anak-anak tahu Walikota Semarang sudah diganti.

Surat Anda saya sudah baca.

Contoh Penulisan yang Benar

Lurah Bendan Ngisor pergi ke luar kota.

Kegiatan PIN sudah berjalan dengan baik.

Banak anak tahu bahwa Walikota Semarang sudah diganti.

Surat Anda sudah saya baca.

Contoh Penulisan Kata-kata Nonbaku dan Kata-kata Baku

Nonbaku Baku

Kenapa Mengapa

Tapi Tetapi

Kasih Memberi

Nggak Tidak

Gimana Bagaimana

Dari pada Daripada

Pasca sarjana Pascasarjana

Kerjasama Kerja sama

A/n a.n.

D/a d.a.

U/b u.b.

S/d s.d.

U/p u.p.

2.7.2 Dasar-dasar Komposisi

Dasar-dasar Komposisi antara lain pemilihan kata, penyusunan kalimat, dan

penyusunan alinea. Dalam memilih kata harus tepat, lazim, dan langsung.

Tepat artinya bentuk dan maknanya sama sesuai suasana pembicaraan.

Contoh: diminta, diharap, dimohon. Ketiga kata itu maknanya hampir sama,

Page 21: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

contoh:

Diminta- penulis lebih tinggi

Diharap- sederajat

Dimohon- penulis lebih rendah

Lazim, artinya kata itu umum dipakai masyarakat dan komunikatif, contoh:

Perhatian bukan attention

Ucapkan bukan haturkan

Langsung, artinya cara menggunakan kata secara ekonomis dan tepat serta

tidak berlebihan, contoh:

Agar-supaya

Adalah-merupakan

Demi-untuk

Amat-sangat-sekali

2.7.3 Penyusunan Redaksi Surat:

Kalimat Surat yang Salah

1. Sehubungan dengan surat Camat tanggal 4 Mei 2006 perihal Resik-resik

Kutha.

2. Di dalam surat ini akan menjelaskan syarat-syarat penerimaan pegawai baru.

3. Atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.

Kalimat surat yang Benar

1. Sehubungan dengan surat Camat tanggal 4 Mei 2006 perihal Resik-resik

Kutha, diberitahukan kepada Ketua RT/RW di wilayah Saudara agar

diinformasikan perihal tersebut kepada seluruh warga.

2. Di dalam surat ini akan dijelaskan syarat-syarat penerimaan pegawai baru.

3. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Page 22: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

BAB III

PENUTUP

Setelah diuraikan latar belakang diadakan pelatihan Surat Dinas bagi Tenaga

Kependidikan Unika Sugijapranata Semarang dan pembahasan materi Penulisan Surat Dalam

Tata Surat Dinas Organisasi maka kegiatan pelatihan ini dapat diakhiri dengan latihan

pembetulan surat yang masih salah penulisannya.

3.1 Contoh Surat Pemberitahuan yang Masih Salah

PEMERINTAH KOTA SEMARANGKECAMATAN WATU AGUNGKELURAHAN MAGER SARI

JL. RAWAPENING BARU BLOK C. NO. 56 SEMARANG-50233 TELP.(024) 555666Semarang , 6 Februari 2015

Nomor : 440/8.Lamp. : - K e p a d a.Hal : Persyaratan Pengajuan Yth: Bapak Ketua RW se Kel.

Kartu Askes Gakin. Mager Sari di-

S E M A R A N G

1. Dasar: Surat Camat Watu Agung tanggal 31 Januari 2015 perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat.

2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon bantuannya untuk menginformasikan ke warga melalui Bapak Ketua RT syarat pengajuan Kartu Askes Gakin baru sbb.1. Foto Copy KK.2. Foto Copy KTP.3. Pas Foto ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.4. DPP 5 dari kelurahan isinya mohon surat/kartu Askes dan yang

bersangkutan betul warga miskin5. Surat keterangan rawat inap dari rumah sakit yang ditunjuk Askes.6. Berkas dibuat rangkap 2 (dua).7. Waktu pengurusan 3x 24 jam mulai dirawat.

3. Demikian untuk menjadikan perhatian dan atas kerjasama yang baik disampaikan terima kasih.

Lurah Mager Sari

Tembusan kepada Yth: Danu Broto, SE. 1. Bp. Ketua LPMK Kel. Mager Sari. Nip : 300 400 500

Page 23: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

2. Bp. Camat Watu Agung.3. P e r t i n g g a l.

3.2 Alternatif Perbaikan Surat Pemberitahuan

PEMERINTAH KOTA SEMARANGKECAMATAN WATU AGUNGKELURAHAN MAGER SARI

JALAN RAWAPENING BARU BL0K C. 56 SEMARANG 50233 TELEP0N (024) 555666Nomor :440/P/II/2015 6 Februari 2015

Hal : Pemberitahuan Kartu Askes Gakin Yth. Ketua RWSe Kelurahan Mager SariSemarang

Dengan hormat,

Berdasarkan surat Pemkot Kecamatan Watu Agung tanggal 31 Januari 2015 mengenai persyaratan pengajuan Kartu Askes Gakin, kami mohon bantuan Saudara agar dapat menginformasikannya kepada Ketua RT/RW di wilayah Saudara.

Adapun syarat pengajuan Kartu Askes Gakin Baru sebagai berikut.1) Fotokopi KK2) Fotokopi KTP3) Pasfoto ukuran 3x4 sebanyak dua lembar4) DPP 5 dari kelurahan isinya mohon surat/kartu Askes dan yang

bersangkutan betul warga miskin5) Surat keterangan riwayat inap dari rumah sakit yang ditunjuk askes6) Berkas dibuat rangkap 2 (dua)7) Waktu pengurusan 3x24 jam mulai dirawat

Demikian pemberitahuan ini, atas kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,Lurah Mager Sari

: Danu Broto, S.E. NIP 300 400 500

Tembusan:1. Ketua LPMK Kel. Mager Sari2. Camat Watu AgungDB/hs

3.3 Latihan

Surat berikut ini Bapak/Ibu susun kembali dengan memilih salah satu bentuk surat berperihal dan menggunakan redaksi surat yang baru sesuai dengan kreativitas masing-masing serta menerapkan kaidah penulisan surat yang benar.

PEMERINTAH KOTA SEMARANGKECAMATAN WATU AGUNGKELURAHAN MAGER SARI

Page 24: dinus.ac.iddinus.ac.id/.../MATERI_13_DAN_14_SURAT_RESMI_ATAU_DINAS.doc · Web viewDalam penulisan tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat

JL. RAWAPENING BARU BLKK C. NO. 56 SEMARANG-50233 TELP.(024) 555666Semarang , 13-Februari-2015

Nomor : 005/42.Lamp. : - K e p a d a.Hal : UNDANGAN. Yth: Bp/Ibu…………………………….

Tokoh Kel. Mager Sari di-

S E M A R A N G

Mengharap dengan sangat atas kehadirannya pada pertemuan yang akan kami selenggarakan besuk pada:

H a r i : J.u.m.a.t.Tanggal : 20-Maret-2015.Jam : 19.30 Wib.Tempat : Balai Kel. Mager Sari.

Jl. Rawapening Blok C. No. 56 Smg.A c a r a : Musrenbang tingkat kelurahan Bendan Ngisor.

Demikian karena pentingnya acara tersebut kami nohon untuk menyempatkan waktu untuk bisa hadir.Atas kehadiran serta perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Lurah Mager Sari

Tembusan kepada Yth: Danu Broto, SE. 1. Bp. Ketua LPMK Kel. Mager Sari. Nip : 300 400 5002. Bp. Camat Watu Agung.3. P e r t i n g g a l.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991, Surat-Menyurat dalam Bahasa Indonesia, Jakarta.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2010. Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jakarta.

Lamuddin, Finoza 1991, Aneka Surat Sekretaris dan Surat Bisnis Indonesia, Jakarta : Usaha Mulia.

Lidwina, 2000, Pemaragrafan dalam Surat Niaga Bahasa Indonesia., Pascasarjana, Unnes.

………………..….., 2002, Penulisan Bagian-Bagian Surat Dinas/ Resmi dalam Bahasa Indonesia, MPK Keuskupan Agung Semarang.