dinas kesehaten kabupaten demak
TRANSCRIPT
Website : www.dinkes.demakkab.go.idEmail : [email protected]
DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAKJL. SULTAN HADIWIJAYA 44 DEMAK
PPRROOFFIILLKKEESSEEHHAATTAANNTTAAHHUUNN 22001144
Website : www.dinkes.demakkab.go.idEmail : [email protected]
DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAKJL. SULTAN HADIWIJAYA 44 DEMAK
PPRROOFFIILLKKEESSEEHHAATTAANNTTAAHHUUNN 22001144
Website : www.dinkes.demakkab.go.idEmail : [email protected]
DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAKJL. SULTAN HADIWIJAYA 44 DEMAK
PPRROOFFIILLKKEESSEEHHAATTAANNTTAAHHUUNN 22001144
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. ii
Pelindung :
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Penasehat :Sekretaris
Kepala Bidang Kesga dan YankesKepala Bidang P3PL
Kepala Bidang Bindal FarmasiKepala Bidang Promkes dan PM
Pengarah :
Kasubbag ProgramKasubbag Umum dan Kepegawaian
Kasubbag KeuanganKasi Pelayanan KesehatanKasi Kesehatan Keluarga
Kasi GiziKasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Kasi Pemberantsan Penyakit MenularKasi Penyehatan Lingkungan
Kasi Penyebarluasan Informasi KesehatanKasi Pemberdayaan Peran serta Masyarakat
Kasi UKS dan Jaminan Pemeliharaan KesehatanKasi Bindal Obat dan Obat Tradisional
Kasi Bindal Makanan Minuman dan Bahan BerbahayaKasi Bindal Kosmetik Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Penyusun :Tim Penyusun Profil Kesehatan
Sub Bagian Program Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Judul :
Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2014
Alamat :Jl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak
Telp./Fax (0291) 685934Website : www.dinkes.demakkab.go.id
e-mail ; [email protected]
Dicetak :Januari 2015
Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Kabupaten DemakJl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak
Telp./ Fax (0291) 685934Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. iii
DAFTAR ISI
HalamanHalaman JudulKata Pengantar iRedaksi iiDaftar Isi iii
BAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang.......................................................B. Tujuan....................................................................C. Sistematika.............................................................
123
BAB II : GAMBARAN UMUMA. Demografi…………………………………………….B. Geografis……………………………………………..C. Pemerintahan………………………………………..
689
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATANA. Umur Harapan Hidup..............................................B. Angka kematian......................................................C. Status Gizi..............................................................D. Angka kesakitan.....................................................
15151819
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATANA. Pelayanan Kesehatan Dasar……………………...B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ..C. Pemberantasan Penyakit Menular.........................D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Dasar......................................................................E. Pelayanan Kefarmasian, Perbekes dan Bindal
Makanan Minuman dan Bahan Berbahaya ..……
233233
3942
BAB V : SUMBER DAYA KESEHATANA. Sarana dan Prasarana…………………..………….B. Tenaga Kesehatan..................................................C. Pembiayaan Kesehatan..........................................
454748
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan..............................................................B. Saran.......................................................................
5253
LAMPIRAN - LAMPIRAN 55
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangKesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat mendukung
terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, terampil
dan ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa diselenggarakan dengan berdasarkan
pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
merata, serta pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga
miskin yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal tersebut dapat
dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan
hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi Masyarakat.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak memprioritaskan pelayanan kesehatan
ibu dan anak, pelayanan kesehatan masyarakat miskin,
pendayagunaan tenaga kesehatan, penanggulangan penyakit menular,
penanggulangan gizi buruk serta ketersediaan sarana dan prasarana
yang memudahkan jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu kebutuhan dasar dalam pelaksanaaan pembangunan
dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi
yang valid, akurat dan konsisten. Oleh karena itu pengembangan
sistem informasi, khususnya di bidang kesehatan perlu dimantapkan
dan dikembangkan guna mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 2
Bentuk pengembangan sistem informasi dibidang kesehatan
adalah menampilkan hasil pembangunan dibidang kesehatan, yang
diwujudkan dalam penyajian data keberhasilan pencapaian program-
program kesehatan yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Demak,
yaitu dalam bentuk buku “ Profil Kesehatan Kabupaten DemakTahun 2014“.
Profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah
gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Demak, yang memuat
berbagai data tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan
selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat antara lain data
kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program
kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil kesehatan
ini disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Demak khususnya, dan
semua masyarakat pada umumnya.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai
sebagai tolok ukur keberhasilan/ kemajuan pembangunan kesehatan
yang telah dilakukan selama tahun 2014 dibandingkan dengan target
yang sudah ditetapkan, untuk memberikan gambaran tentang
pembangunan kesehatan, program dan kebijakan yang dilaksanakan
di Kabupaten Demak, serta dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun kegiatan, program dan kebijakan di
bidang kesehatan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi
dalam upaya “ Mewujudkan Masyarakat Demak Yang SemakinSehat dan Mandiri “.
B. TUJUAN1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran informasi derajat kesehatan yang
menyeluruh dalam rangka meningkatkan kemampuan manajeman
secara berhasil guna dan berdaya guna.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 3
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penyusunan Profil Kesehatan adalah :
a. Diperolehnya data / informasi umum dan lingkungan yang
meliputi lingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang
berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan
dan sosial ekonomi;
b. Diperolehnya data / informasi tentang status kesehatan
masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi masyarakat;
c. Diperolehnya data / informasi tentang upaya kesehatan, yang
meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan.
d. Diperolehnya data / informasi untuk bahan penyusunan
perencanaan kegiatan program kesehatan;
e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan
program – program kesehatan;
f. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah
dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan
yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun unit-unit
kesehatan lainnya;
g. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem
pencatatan dan pelaporan kesehatan.
C. SISTEMATIKAUntuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan
upaya kesehatan dan sumber daya yang ada serta situasi kesehatan
secara umum Kabupaten Demak tahun 2014 ini, maka disusunlah
Buku Profil Kesehatan yang disusun secara sistematika sebagai
berikut :
Bab-1 : PendahuluanBab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan
dan sistematika dari penyajiannya.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 4
Bab-2 : Gambaran UmumBab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Demak.
Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan,
ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat KesehatanBab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya KesehatanBab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Demak.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya KesehatanBab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : KesimpulanBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten di tahun yang
bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat,
bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran - lampiranPada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kabupaten dan 83
tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 5
Sehat dan Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal
bidang kesehatan.
Daftar Pustaka
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 6
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. DEMOGRAFI1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Demak tahun 2014 sebanyak
1.176.720 jiwa, yang terdiri dari 582.930 (49,54 %) jiwa adalah
laki-laki dan sebanyak 593.790 (50,46 %) jiwa adalah perempuan.
Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin : .. X 100 = 98,17
yang artinya setiap 100 perempuan terdapat 98 laki laki.
Berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk produktif ( Usia 15 –
64 tahun ) Kabupaten Demak Sebayak 793.334 (67,42 %) jiwa
sedangkan penduduk non produktif ( Usia 0 – 14 tahun dan 65 –
75+ tahun ) sebanyak 383.386 (32,58 % ) Jiwa.
Hal ini menunjukan Dependency ratio : .. X 100 = 48,33.
Jadi setiap 100 orang penduduk menanggung 48 orang penduduk
non produktif.
Grafik 2.1Piramida Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2014
2. Kepadatan Penduduk
80.000
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 6
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. DEMOGRAFI1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Demak tahun 2014 sebanyak
1.176.720 jiwa, yang terdiri dari 582.930 (49,54 %) jiwa adalah
laki-laki dan sebanyak 593.790 (50,46 %) jiwa adalah perempuan.
Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin : .. X 100 = 98,17
yang artinya setiap 100 perempuan terdapat 98 laki laki.
Berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk produktif ( Usia 15 –
64 tahun ) Kabupaten Demak Sebayak 793.334 (67,42 %) jiwa
sedangkan penduduk non produktif ( Usia 0 – 14 tahun dan 65 –
75+ tahun ) sebanyak 383.386 (32,58 % ) Jiwa.
Hal ini menunjukan Dependency ratio : .. X 100 = 48,33.
Jadi setiap 100 orang penduduk menanggung 48 orang penduduk
non produktif.
Grafik 2.1Piramida Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2014
2. Kepadatan Penduduk
80.000 60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000Perempuan Laki2
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 6
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. DEMOGRAFI1. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Demak tahun 2014 sebanyak
1.176.720 jiwa, yang terdiri dari 582.930 (49,54 %) jiwa adalah
laki-laki dan sebanyak 593.790 (50,46 %) jiwa adalah perempuan.
Rasio penduduk berdasarkan jenis kelamin : .. X 100 = 98,17
yang artinya setiap 100 perempuan terdapat 98 laki laki.
Berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk produktif ( Usia 15 –
64 tahun ) Kabupaten Demak Sebayak 793.334 (67,42 %) jiwa
sedangkan penduduk non produktif ( Usia 0 – 14 tahun dan 65 –
75+ tahun ) sebanyak 383.386 (32,58 % ) Jiwa.
Hal ini menunjukan Dependency ratio : .. X 100 = 48,33.
Jadi setiap 100 orang penduduk menanggung 48 orang penduduk
non produktif.
Grafik 2.1Piramida Penduduk
Kabupaten Demak Tahun 2014
2. Kepadatan Penduduk
40.000 60.000
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 7
Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Demak adalah sebesar
1.312,89 jiwa per KM2. Wilayah kerja Puskesmas Mranggen 3
adalah wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi
yakni mencapai 3.344,52 jiwa/ KM2. Sebagai daerah penyangga
kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang berpengaruh pada tingginya kepadatan penduduk di
wilayah puskesmas Mranggen 3. Sedangkan Puskesmas Wedung
1 mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah yakni
hanya 774,21 jiwa/ KM2. Kepadatan penduduk ini dapat dilihat
pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.2Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Berdasarkan Wilayah KerjaPuskesmasTahun 2014
3. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu indikator dari
rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi
udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin
mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 7
Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Demak adalah sebesar
1.312,89 jiwa per KM2. Wilayah kerja Puskesmas Mranggen 3
adalah wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi
yakni mencapai 3.344,52 jiwa/ KM2. Sebagai daerah penyangga
kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang berpengaruh pada tingginya kepadatan penduduk di
wilayah puskesmas Mranggen 3. Sedangkan Puskesmas Wedung
1 mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah yakni
hanya 774,21 jiwa/ KM2. Kepadatan penduduk ini dapat dilihat
pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.2Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Berdasarkan Wilayah KerjaPuskesmasTahun 2014
3. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu indikator dari
rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi
udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin
mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 7
Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Demak adalah sebesar
1.312,89 jiwa per KM2. Wilayah kerja Puskesmas Mranggen 3
adalah wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi
yakni mencapai 3.344,52 jiwa/ KM2. Sebagai daerah penyangga
kabupaten Demak yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang berpengaruh pada tingginya kepadatan penduduk di
wilayah puskesmas Mranggen 3. Sedangkan Puskesmas Wedung
1 mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah yakni
hanya 774,21 jiwa/ KM2. Kepadatan penduduk ini dapat dilihat
pada Grafik 2.1 di bawah ini :
Grafik 2.2Kepadatan Penduduk
Kabupaten Demak Berdasarkan Wilayah KerjaPuskesmasTahun 2014
3. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu indikator dari
rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi
udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin
mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 8
dan juga mengurangi privacy penghuni rumah, serta timbulnya
perasaan kurang nyaman. Dengan jumlah penduduk yang
mencapai 1.176.720 jiwa, bila dikaitkan dengan banyaknya
keluarga atau rumah tangga yang berjumlah 314.328 rumah
tangga, maka dapat dilihat bahwa rata-rata setiap keluarga di
Kabupaten Demak memiliki 4 (empat) anggota keluarga, dan
kondisi ini terjadi pada hampir seluruh Kecamatan yang ada
angka tersebut sudah termasuk angka ideal.
B. GEOGRAFI1. Letak Geografi
Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah
terletak pada koordinator 6 43’26” - 7 09’43” LS dan 110 27’58 –
110 48’47” BT. Wilayah ini sebelah utara berbatasan dengan
Kabupaten Jepara dan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan, sebelah
Selatan berbatasan denagan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten
Semarang serta sebelah Barat berbatasan dengan Kota Semarang.
Luas wilayah Kabupaten Demak adalah 896,28 KM2
dengan kecamatan terluas adalah kecamatan Wedung sebesar
98,76 KM2 dan kecamatan paling kecil wilayahnya adalah
kecamatan Kebonagung yaitu 41,99 KM2.
4. Kepadatan Hunian Rumah
Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu ketentuan
dari rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan,
ventilasi udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan
sebagainya.
Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan
semakin mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah
tersebut dan juga mengurangi privacy penghuni rumah, serta
timbulnya perasaan kurang nyaman. Dengan jumlah penduduk
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 9
yang mencapai 1.176.720 jiwa, bila dikaitkan dengan banyaknya
keluarga atau rumah tangga yang berjumlah 314.328 rumah
tangga, maka dapat dilihat bahwa rata-rata setiap keluarga di
Kabupaten Demak memiliki 4 (empat) anggota keluarga, dan
kondisi ini terjadi pada hampir seluruh Kecamatan yang ada.
Angka tersebut sudah termasuk angka ideal.
C. PEMERINTAHAN1. Pemerintah Kabupaten Demak
Demak merupakan salah satu daerah yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan
Propinsi Jawa Tengah. Pusat Pemerintahan Kabupaten Demak
terletak di komplek Kantor Sekretariat Kabupaten Demak, yang
berada di Jalan Kyai Singkil No. 7 Demak.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, merupakan salah satu
Dinas daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Demak.
Dinas Kesehatan yang berlokasi di Jalan Sultan Hadiwijaya
Nomor 44 Kelurahan Mangunjiwan Kecamatan Demak Kabupaten
Demak, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi
daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan yang merupakan
unsur pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten, dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut diatas, Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan,
b) Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum,
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 10
c) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang
kesehatan,
d) Pengelolaan urusan ketata usahaan dinas.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
adalah sebagaimana berikut ini :
a) Kepala;
b) Sekretariat, yang membawahi :
1) Sub Bagian Program;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3) Sub Bagian Keuangan.
c) Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat,
yang membawahi :
1) Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan;
2) Seksi Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat;
3) Seksi Usaha Kesehatan Sekolah dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan.
d) Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
lingkungan, yang membawahi :
1) Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit;
2) Seksi Pemberantasan Penyakit Menular;
3) Seksi Penyehatan Lingkungan.
e) Bidang Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan, yang
membawahi :
1) Seksi Kesehatan Keluarga;
2) Seksi Gizi; dan
3) Seksi Pelayanan Kesehatan.
f) Bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan, yang membawahi :
1) Seksi Pembinaan dan Pengendalian Obat dan Obat
Tradisional;
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 11
2) Seksi Pembinaan dan Pengendalian Makanan dan
Minuman dan Bahan Berbahaya; dan
3) Seksi Pembinaan dan Pengendalian Kosmetik Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
g) Unit Pelaksana Teknis Dinas
1) 27 UPTD Puskesmas.
2) 1 UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
h) Kelompok Jabatan Fungsional.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 12
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak :
A.
KELOMPOKJABATANFUNGSIONAL
Seksi PenyehatanLingkungan
SeksiPemberantasan
Penyakit Menular
Seksi PelayananKesehatan
Seksi KesehatanKeluarga
Seksi Gizi
KEPALA DINAS
Bidang KesehatanKeluarga dan
PelayananKesehatan
Bidang PencegahanPemberantasan Penyakit
dan Penyehatanlingkungan
SeksiPencegahan danPenanggulanganPenyaki
t
Sekretariat
Subbag Keuangan
Subbag Umum danKepegawaian
Subbag Program
UPTD
27 PUSKESMAS
DAN
1 LABKESDA
Bidang Pembinaan danPengendalian Farmasi
dan PerbekalanKesehatan
Bidang PromosiKesehatan danPemberdayaan
masyarakat
SeksiBindal Kosmetik
&Perbekes
Seksi Pembinaan danPengendalian Makanan dan
Minuman dan BahanBerbahaya
Seksi Pembinaan danPengendalian Obat dan
Obat Tradisional
Seksi
UKS dan JPK
Seksi PemberdayaanPeran SertaMasyarakat;
Seksi PenyebarluasanInformasi Kesehatan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 13
Penyelenggaraan Program / Kegiatan Dinas KesehatanKabupaten Demak Tahun 2014.
No Nama Program
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran1.1 Penyediaan jasa surat menyurat1.2 Penyediaan jasa komunikasi,sumber daya air,listrik1.3 Penyediaan jasa administrasi keuangan1.4 Penyediaan alat tulis kantor1.5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan1.6 Penyediaan kompn inst listrik/penerangan bagunan kantor1.7 Penyediaan peralatan & perlengkapan kebersihan kantor1.8 Penyediaan bhn bacaan & peraturan perundang-undangan1.9 Penyediaan makanan dan minuman1.10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah1.11 Penyediaan jasa pegawai Non PNS2 Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur2.1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor2.2 Pengadaan mebelair2.3 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor2.4 Pemeliharaan rutin/berkala kendrn dinas/operasional2.5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor2.6 Pemeliharaan rutin/berkala mebelair3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur3.1 Pendidikan dan pelatihan formal3.2 Studi visit4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan4.1 Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan4.2 Peningkatan mutu pelyn farmasi komunitas & rmh sakit4.3 Peningkatan mutu penggunaan obat & perbekalan kes5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat5.1 Pelayanan kes penddk miskin di pusk dan jaringannya5.2 Pengadaan peningktn sarana prasarana pusk & jaringannya5.3 Revitalisasi sitem kesehatan5.4 Peningkatan kesehatan masyarakat5.5 Peningkatan pelayn dan penanggulangan masalah kes5.6 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan6 Program Pengawasan Obat dan Makanan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 14
6.1 Peningkatan pengwsan keamanan pangan & bhn berbahaya7 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia7.1 Peningkatan promosi obat bhn alam indo dalam & luar negeri8 Program Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat8.1 Pengembangan media promosi,infor sadar hidup sht8.2 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat9 Program Perbaikan Gizi Masyarakat9.1 Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi9.2 Penanggulangan KEP,Anemia Gizi Besi,GAKY,kurang Vit.A dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya9.3 Pemberdayaan masy utk pencapaian kel sadar gizi10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat10.1 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat11 Program Pencegahan,Penanggulangan Peny Menular11.1 Penyemprotan / fogging sarang nyamuk11.2 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah11.3 Pelayanan pencegahan,penanggulangan peny menular11.4 Peningkatan imunisasi11.5 Peningkatan surveillance epid,penaggulangan wabah12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan12.1 Penyusunan standar kesehatan13 Program Peningkatan Pelayanan Kes Anak Balita13.1 Penyuluhan kesehatan anak balita14 Program Peningkatan Pelayanan Kes Lansia14.1 Pelayanan pemeliharaan kesehatan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 15
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Visi Terwujudnya Masyarakat Demak Yang Semakin Sehat dan
Mandiri ditunjukkan dengan suatu indikator status kesehatan, yaitu Umur
Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo), Angka Kematian, Angka Status Gizi dan
Angka Kesakitan. Gambaran derajat kesehatan Kabupaten Demak
adalah sebagai berikut :
A. Umur Harapan Hidup ( UHH )Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan
sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia
harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan
kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat
akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu
memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan
yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan
yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Usia harapan hidup (UHH) di Kabupaten Demak Tahun 2014
mencapai 73,85 tahun mengalami peningkatan bila dibanding UHH
tahun sebelumnya yang mencapai 73,36 tahun. Peningkatan UHH ini
dipengaruhi oleh multifaktor, antara lain faktor kesehatan menjadi
salah satu yang berperan penting didalamnya. Peran faktor kesehatan
ditunjukkan dari semakin menurunnya angka kematian,perbaikan
sistem pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi di masyarakat.
B. Angka Kematian1. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Dikabupaten Demak pada tahun 2014 jumlah kejadian
kematian ibu sebanyak 17 kasus atau 81,68 per 100.000 kelahiran
hidup,bila di bandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 24
kasus atau 116,48 per 100.000 kelahiran hidup. Maka di tahun
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 16
2014 angka kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan hal
ini mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Demak.
Grafik 3.1Angka Kematian Ibu
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014
sebanyak 134 yang terdiri dari 84 bayi laki-laki dan 54 bayi
perempuan. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2014
sebanyak 20.813 Kelahiran Hidup. Jadi Angka Kematian Bayi
(AKB) Kabupaten Demak pada tahun 2014 adalah sebesar
6,4/1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat 0,6/1000 kelahiran
hidup bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 5,8/1000
kelahiran hidup.
0,00
50,00
100,00
150,00
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 16
2014 angka kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan hal
ini mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Demak.
Grafik 3.1Angka Kematian Ibu
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014
sebanyak 134 yang terdiri dari 84 bayi laki-laki dan 54 bayi
perempuan. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2014
sebanyak 20.813 Kelahiran Hidup. Jadi Angka Kematian Bayi
(AKB) Kabupaten Demak pada tahun 2014 adalah sebesar
6,4/1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat 0,6/1000 kelahiran
hidup bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 5,8/1000
kelahiran hidup.
Tahun 2011Tahun 2012
Tahun 2013Tahun 2014
121,90
81,38116,48
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 16
2014 angka kematian ibu mengalami penurunan yang signifikan hal
ini mengindikasikan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Demak.
Grafik 3.1Angka Kematian Ibu
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
2. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat
setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun.
Angka kematian bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014
sebanyak 134 yang terdiri dari 84 bayi laki-laki dan 54 bayi
perempuan. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2014
sebanyak 20.813 Kelahiran Hidup. Jadi Angka Kematian Bayi
(AKB) Kabupaten Demak pada tahun 2014 adalah sebesar
6,4/1000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat 0,6/1000 kelahiran
hidup bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya 5,8/1000
kelahiran hidup.
Tahun 2014
81,68
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 17
Grafik 3.2Angka Kematian Bayi
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Jumlah Kematian Balita di Kabupaten Demak pada tahun
2014 sebanyak 27 Balita ( 1,30 / 1000 KH ) yang terdiri dari 11
anak balita laki-laki dan 16 Balita perempuan. Hal ini mengalami
peningkatan jumlah kasus di bandingkan dengan tahun 2013 yang
hanya 23 kasus atau 1,12/1000 Kelahiran hudup. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3Angka Kematian Balita
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
5
6
7
Tahun 2011
0,000,501,001,50
2,00
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 17
Grafik 3.2Angka Kematian Bayi
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Jumlah Kematian Balita di Kabupaten Demak pada tahun
2014 sebanyak 27 Balita ( 1,30 / 1000 KH ) yang terdiri dari 11
anak balita laki-laki dan 16 Balita perempuan. Hal ini mengalami
peningkatan jumlah kasus di bandingkan dengan tahun 2013 yang
hanya 23 kasus atau 1,12/1000 Kelahiran hudup. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3Angka Kematian Balita
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
6,7
5,6 5,8
6,4
Tahun 2011Tahun 2012
Tahun 2013Tahun 2014
1,50
1,01 1,12
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 17
Grafik 3.2Angka Kematian Bayi
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Jumlah Kematian Balita di Kabupaten Demak pada tahun
2014 sebanyak 27 Balita ( 1,30 / 1000 KH ) yang terdiri dari 11
anak balita laki-laki dan 16 Balita perempuan. Hal ini mengalami
peningkatan jumlah kasus di bandingkan dengan tahun 2013 yang
hanya 23 kasus atau 1,12/1000 Kelahiran hudup. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3Angka Kematian Balita
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
Tahun 2014
6,4
Tahun 2014
1,30
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 18
C. STATUS GIZIPermasalahan gizi yang masih tetap ada adalah masalah gizi
buruk. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat
yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit.
Jumlah Balita dilaporkan pada tahun 2014 berjumlah 94.491 Balita
(S), yang di timbang sejumlah 77.809 Balita (D), Balita BGM
sejumlah 498 Balita. Dengan hasil D/S sebesar 82,3 % dan BGM/D
sebesar 0,64 %.
Sedangkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) berdasarkan
BB/U pada tahun 2014 pada 18.636 anak Balita, menunjukan hasil
gizi buruk sebanyak 285 (1,53%) gizi kurang sebanyak 1.863 balita
(10,00%), gizi baik mencapai 16.176 (86,80%), dan gizi lebih
sebanyak 312 balita (1,67%). Gambaran lebih lengkap sesuai data
tersaji dalam tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1Prosentase Status Gizi Balita
Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2014
NO STATUS GIZI 2011 2012 2013 2014
1
2
3
4
Gizi balita lebih
Gizi balita baik
Gizi balita kurang
Gizi balita buruk
1,54 %
85,65 %
11,52 %
1,29 %
1,25 %
88,05 %
9,61 %
1,09 %
1,42 %
87,76 %
9,44 %
1,38 %
1,67 %
86,80 %
10,00 %
1,53 %
Total 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 %
Dari tahun 2012 kasus gizi buruk mempunyai kecenderungan
terjadi peningkatan. Keadaan tersebut telah dilakukan upaya
intervensi khususnya upaya perbaikan gizi masyarakat dalam bentuk
kegiatan pemberian PMT pemulihan selama 180 hari, perawatan serta
pengobatan baik di puskesmas perawatan maupun di Rumah Sakit.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 19
D. ANGKA KESAKITAN1. Tuberkulosis
Program Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse ). Penerapan strategi ini dilakukan di pelayanan dasar
dan rujukan, baik pemerintah maupun swasta dengan pelaksanaan
jejaring yang kuat. Pelaksanan P2TB di Kabupaten Demak sampai
saat ini masih perlu terus ditingkatkan dengan komitmen tinggi dan
berbagai upaya yang konsisten. Jumlah Kasus Baru BTA (+)
ditahun 2014 mencapai 612 kasus dengan Case Notification Rate
(CNR) BTA(+) 52,01 per 100.000 penduduk dengan Jumlah
Seluruh kasus TB mencapai 785 kasus dengan Case Notification
Rate (CNR) Seluruh kasus TB 66,71 per 100.000 penduduk
Bila dibandingkan dengan tahun 2013 Kasus Baru TB BTA (+)
yang mencapai 654 dengan CNR BTA(+) 56,23 per 100.000
penduduk dengan Jumlah seluruh Kasus TB 1.014 kasus dengan
CNR Seluruh kasus TB 87,19 per 100.000 penduduk. Maka
penyakit Tuberkulosis mengalami penurunan yang berarti bahwa
terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Demak pada
umumnya. Lebih Jelasnya dapat dilihat pada Grafik 3.4 berikut :
Grafik 3.4Jumlah Seluruh Kasus TBC BTA +
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
1260 1292
1014
785
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 20
2. HIV / AIDS
Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan
kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
lmmunodeficiency Virus). Virus HIV ditularkan kepada orang sehat
terutama melalui hubungan seksual disamping itu juga bisa melalui
darah/produk darah (misalnya transfusi, suntikan, tindakan medis,
dan lain-lain) dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin/bayinya. Di
Kabupaten Demak penemuan kasus HIV mempunyai
kecenderungan meningkat dari waktu kewaktu,meski penemuan
kasus AIDS menunjukan penurunan jumlah kasus. Hal ini dapat
dilihat pada grafik 3.5 berikut :
Grafik 3.5Kasus Baru HIV / AIDS
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
3. Demam Berdarah Dengue
Jumlah kasus DBD Kabupaten Demak pada tahun 2014
Mencapai 427 Kasus (Inscidence Rate/ IR : 36,29 Per 100.000
penduduk) sedangkan jumlah kematian mencapai 11 orang (Case
Fatality Rate/ CFR : 2,58 %). Bila dibandingkan dengan kasus
tahun 2013 yang mencapai 610 kasus ( IR : 52,45 per 100.000
Penduduk ) maka di tahun 2014 mengalami penurunan 183 kasus
DBD ( IR 16,16 per 100.000 penduduk ) akan tetapi dari CFR nya
justru mengalami peningkatan 0,45 % bila di bandingkan dengan
9 11
33
58
127 8
40
10
20
30
40
50
60
70
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
HIV
AIDS
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 21
tahun 2013 yang hanya 2,13 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik
3.6 berikut :
Grafik 3.6Kasus Demam Derdarah Dengue
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
4. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka
di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah
terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki
tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum
menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang,
opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya.
Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui
kencing tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing
tikus.Kasus leptospirosis dibandingkan dengan tahun 2013 ditahun
2014 mengalami peningkatan dari 17 kasus menjadi 30 kasus.
Peningkatan jumlah kasus tersebut terkait dengan kurangnya
pengetahuan leptospirosis dan kebersihan lingkungan masyarakat
yang kurang baik. Penemuan Jumlah kasus leptospirosis di
Kabupaten Demak dari tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik
3.7 berikut :
0
100
200
300
400
500
600
700
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 21
tahun 2013 yang hanya 2,13 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik
3.6 berikut :
Grafik 3.6Kasus Demam Derdarah Dengue
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
4. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka
di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah
terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki
tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum
menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang,
opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya.
Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui
kencing tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing
tikus.Kasus leptospirosis dibandingkan dengan tahun 2013 ditahun
2014 mengalami peningkatan dari 17 kasus menjadi 30 kasus.
Peningkatan jumlah kasus tersebut terkait dengan kurangnya
pengetahuan leptospirosis dan kebersihan lingkungan masyarakat
yang kurang baik. Penemuan Jumlah kasus leptospirosis di
Kabupaten Demak dari tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik
3.7 berikut :
219
483
610
427
2 6 13 11
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 21
tahun 2013 yang hanya 2,13 %. Hal ini dapat dilihat pada grafik
3.6 berikut :
Grafik 3.6Kasus Demam Derdarah Dengue
Kabupaten Demak Tahun 2011 - 2014
4. Leptospirosis
Penyakit Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang
disebabkan oleh strain Leptospira. Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka
di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah
terkontaminasi air kencing hewan - bakteri juga dapat memasuki
tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum
menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang,
opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya.
Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui
kencing tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing
tikus.Kasus leptospirosis dibandingkan dengan tahun 2013 ditahun
2014 mengalami peningkatan dari 17 kasus menjadi 30 kasus.
Peningkatan jumlah kasus tersebut terkait dengan kurangnya
pengetahuan leptospirosis dan kebersihan lingkungan masyarakat
yang kurang baik. Penemuan Jumlah kasus leptospirosis di
Kabupaten Demak dari tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada grafik
3.7 berikut :
Kasus
Kematian
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 22
Grafik 3.7Jumlah kasus Leptopsirosis
Kabupaten Demak Tahun 2012 – 2014
5. Sepuluh besar Penyakit.
Berdasarkan laporan kunjungan pasien rawat jalan
Puskesmas se-kabupaten Demak 10 besar benyakit di kabupaten
Demak antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.2Sepuluh Besar Penyakit Kunjungan Rawat Jalan Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
NO Penyakit JumlahKunjungan
Persentase(%)
1 Rheumatoid arthritis lain 86.794 16,782 Infeksi akut lain pd sal.pernpsn bag.atas 75.846 14,67
3 Influenza, virus tak teidentifikasi 55.024 10,64
4 Nasopharingitis akuta (common cold) 53.149 10,28
5 Gastritis 49.036 9,486 Demam 45.218 8,747 Hipertensi primer 41.942 8,118 Pusing 41.130 7,959 Penyakit lain padd saluran pernafasan
bagian atas35.858 6,93
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 33.158 6,41
Jumlah 517.155 100,00
1317
30
0
10
20
30
40
50
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 23
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan Kesehatan pada Ibu HamilCakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui
pelayanan kunjungan baru ibu hamil K1 untuk melihat akses dan
pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat
kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali
pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan,
dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama
kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang
ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif.
Meliputi : penimbangan berat badan, pemeri ksaan kehamilannya,
pemberian tablet besi,pemberian imunisasi TT dan konsultasi.
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Kabupaten Demak pada
tahun 2014 adalah 98,42 % meningkat 1,02 % jika dibanding
dengan tahun 2013 yang mencapai 97,40 %. Hal ini dapat
disebabkan oleh Faktor meningkatnya kesadaran ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke sarana pelayanan kesehatan yang
ada dan adanya dukungan peningkatan kualitas pelayanan ANC
oleh petugas puskesmas. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk
melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Hal ini
dapat di lihat pada grafik 4.1 berikut :
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 24
Grafik 4.1Cakupan Kunjungan K4 Ibu Hamil
Kabupaten Demak Tahun 211 - 2014
Sedangkan Cakupan K4 Ibu Hamil tahun 2014 di tingkat
Puskesmas dapat di lihat pada Grafik 4.2 berikut :
Grafik 4.2Cakupan K4 Kabupaten Demak
Menurut Puskesmas Tahun 2014
Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan K4 tertinggi terdapat
di wilayah Puskesmas Mranggen 2 yaitu sebesar 102,40 %,
sedangkan terendah berada diwilayah Puskesmas Karanganyar 2
yaitu sebesar 88,27 %.
96
97
98
99
100
Tahun 2011
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00
105,00
100,
1010
2,40
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 24
Grafik 4.1Cakupan Kunjungan K4 Ibu Hamil
Kabupaten Demak Tahun 211 - 2014
Sedangkan Cakupan K4 Ibu Hamil tahun 2014 di tingkat
Puskesmas dapat di lihat pada Grafik 4.2 berikut :
Grafik 4.2Cakupan K4 Kabupaten Demak
Menurut Puskesmas Tahun 2014
Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan K4 tertinggi terdapat
di wilayah Puskesmas Mranggen 2 yaitu sebesar 102,40 %,
sedangkan terendah berada diwilayah Puskesmas Karanganyar 2
yaitu sebesar 88,27 %.
Tahun 2011Tahun 2012
Tahun 2013Tahun 2014
100
98,33
97,4
100,
1010
2,40
101,
1810
0,00
94,8
397
,09
101,
1999
,66
100,
2098
,69
98,1
597
,40
99,2
710
0,48
99,8
699
,75
100,
2996
,29
98,2
298
,73
93,9
888
,27 97
,78
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 24
Grafik 4.1Cakupan Kunjungan K4 Ibu Hamil
Kabupaten Demak Tahun 211 - 2014
Sedangkan Cakupan K4 Ibu Hamil tahun 2014 di tingkat
Puskesmas dapat di lihat pada Grafik 4.2 berikut :
Grafik 4.2Cakupan K4 Kabupaten Demak
Menurut Puskesmas Tahun 2014
Dari grafik di atas terlihat bahwa cakupan K4 tertinggi terdapat
di wilayah Puskesmas Mranggen 2 yaitu sebesar 102,40 %,
sedangkan terendah berada diwilayah Puskesmas Karanganyar 2
yaitu sebesar 88,27 %.
Tahun 2014
98,42
97,7
895
,01
98,3
799
,43
99,6
8
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 25
2. Pelayanan Persalinan dan Nifas.a. Persalinan Tenaga Kesehatan
persalinan Ibu Hamil di Kabupaten Demak tahun 2014
yang ditangani oleh tenaga kesehatan sebanyak 20.739 dari
total jumlah persalinan 20.739 atau 100 % persalinan di tolong
oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan,
dokter umum, dan bidan) hal ini menunjukan meningkatnya
pelayanan kesehatan dasar kususnya ibu bersalin sebagai
salah satu bentuk upaya untuk penurunan angka kematian ibu
dan bayi.
Grafik 4.3Persalinan Ditolong Nakes Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
b. Pelayanan Nifas
Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa
jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah
melahirkan. Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu
paling sedikit empat kali dilakukan kunjungan pada masa nifas,
dengan tujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi,
melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan
adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya, mendeteksi
adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas,
menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan
918
859
818
656
873
816
679
863
979
1307
1122
818
762
610
672
787
686
988
530
366
578
664
608
519
989
675
597
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 26
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.Jumlah
pelayanan keehatan ibu nifas di kabupaten Demak tahun 2014
mencapai 20.724 atau sekitar 99,93 % dari total jumlah
Persalinan kabupaten Demak 20.739. capaian pelayanan ibu
hamil yang tidak mencapi 100 % sebagai akibat adanya
kematian ibu nifas sebayak 11 kasus atau 0,07 %.
Grafik 4.4Persentase Pelayananan Nifas Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
3. Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari)Cakupan kunjungan neonatus tingkat Kabupaten Demak
tahun 2014 sebanyak 20.687 bayi (99,4 % ). Angka ini sudah
mencapai target,. Keberhasilan pencapaian ini disebabkan :
meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan neonatus,
peningkatan pelayanan kesehatan terutama kesehatan anak
(neonatus, bayi, balita) di Puskesmas, dan adanya pemeriksaan
kunjungan ke rumah oleh tenaga kesehatan bagi neonatus yang
tidak dapat berkunjung ke puskesmas serta sistem pencatatan dan
pelaporan (PWS KIA) yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat berdasar laporan puskesmas dalam grafik berikut :
99,20
99,40
99,60
99,80
100,00
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 26
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.Jumlah
pelayanan keehatan ibu nifas di kabupaten Demak tahun 2014
mencapai 20.724 atau sekitar 99,93 % dari total jumlah
Persalinan kabupaten Demak 20.739. capaian pelayanan ibu
hamil yang tidak mencapi 100 % sebagai akibat adanya
kematian ibu nifas sebayak 11 kasus atau 0,07 %.
Grafik 4.4Persentase Pelayananan Nifas Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
3. Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari)Cakupan kunjungan neonatus tingkat Kabupaten Demak
tahun 2014 sebanyak 20.687 bayi (99,4 % ). Angka ini sudah
mencapai target,. Keberhasilan pencapaian ini disebabkan :
meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan neonatus,
peningkatan pelayanan kesehatan terutama kesehatan anak
(neonatus, bayi, balita) di Puskesmas, dan adanya pemeriksaan
kunjungan ke rumah oleh tenaga kesehatan bagi neonatus yang
tidak dapat berkunjung ke puskesmas serta sistem pencatatan dan
pelaporan (PWS KIA) yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat berdasar laporan puskesmas dalam grafik berikut :
99,20
99,40
99,60
99,80
100,00
99,8
999
,88
99,8
810
0,00
99,8
999
,88
99,8
510
0,00
99,9
010
0,00
99,9
199
,88
100,
0010
0,00
100,
0010
0,00
100,
0010
0,00
100,
0010
0,00
99,8
399
,55
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 26
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.Jumlah
pelayanan keehatan ibu nifas di kabupaten Demak tahun 2014
mencapai 20.724 atau sekitar 99,93 % dari total jumlah
Persalinan kabupaten Demak 20.739. capaian pelayanan ibu
hamil yang tidak mencapi 100 % sebagai akibat adanya
kematian ibu nifas sebayak 11 kasus atau 0,07 %.
Grafik 4.4Persentase Pelayananan Nifas Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
3. Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari)Cakupan kunjungan neonatus tingkat Kabupaten Demak
tahun 2014 sebanyak 20.687 bayi (99,4 % ). Angka ini sudah
mencapai target,. Keberhasilan pencapaian ini disebabkan :
meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan neonatus,
peningkatan pelayanan kesehatan terutama kesehatan anak
(neonatus, bayi, balita) di Puskesmas, dan adanya pemeriksaan
kunjungan ke rumah oleh tenaga kesehatan bagi neonatus yang
tidak dapat berkunjung ke puskesmas serta sistem pencatatan dan
pelaporan (PWS KIA) yang sudah berjalan dengan baik. Hal ini
dapat dilihat berdasar laporan puskesmas dalam grafik berikut :
99,5
5 99,8
410
0,00
99,9
010
0,00
100,
00
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 27
Grafik 4.5Cakupan Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari) Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
4. Kunjungan Bayi (1 - 12 bulan)Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi (1 – 12 bulan) yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan,. Dari total jumlah bayi 20.813 hasil cakupan
kunjungan bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014 yaitu 20.054
bayi (96,35 % ) ini mengalami penurunan 0,04 % bila dibanding
dengan tahun 2013 dengan jumlah pelayanan kesehatan bayi
sebesar 19.873 (96,40%) dari keseluruhan njumlah bayi 20.605,
meskipun mengalami sedikit penurunan namun capaian ini sudah
mencapai target yang telah ditetapkan.
Grafik 4.6Cakupan Kunjungan Bayi (1 – 12 Bulan) Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
100,
410
0,5
100,
2
86,088,090,092,094,096,098,0
100,0102,0
0,0020,0040,0060,0080,00
100,00120,00
100,
43
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 27
Grafik 4.5Cakupan Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari) Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
4. Kunjungan Bayi (1 - 12 bulan)Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi (1 – 12 bulan) yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan,. Dari total jumlah bayi 20.813 hasil cakupan
kunjungan bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014 yaitu 20.054
bayi (96,35 % ) ini mengalami penurunan 0,04 % bila dibanding
dengan tahun 2013 dengan jumlah pelayanan kesehatan bayi
sebesar 19.873 (96,40%) dari keseluruhan njumlah bayi 20.605,
meskipun mengalami sedikit penurunan namun capaian ini sudah
mencapai target yang telah ditetapkan.
Grafik 4.6Cakupan Kunjungan Bayi (1 – 12 Bulan) Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
100,
298
,699
,599
,996
,2 98,9
99,9
100,
199
,799
,999
,991
,410
0,0
99,7
99,7
99,8
100,
010
0,0
100,
098
,4 100,
8
100,
4310
0,47
99,7
699
,24
99,5
499
,88
96,4
598
,85
99,9
010
0,08
100,
0010
0,00
99,8
796
,82
100,
1599
,87
85,2
499
,80
100,
0010
0,00
100,
0098
,36
100,
84
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 27
Grafik 4.5Cakupan Kunjungan Neonatus (0 – 28 hari) Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
4. Kunjungan Bayi (1 - 12 bulan)Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi (1 – 12 bulan) yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan,. Dari total jumlah bayi 20.813 hasil cakupan
kunjungan bayi di Kabupaten Demak pada tahun 2014 yaitu 20.054
bayi (96,35 % ) ini mengalami penurunan 0,04 % bila dibanding
dengan tahun 2013 dengan jumlah pelayanan kesehatan bayi
sebesar 19.873 (96,40%) dari keseluruhan njumlah bayi 20.605,
meskipun mengalami sedikit penurunan namun capaian ini sudah
mencapai target yang telah ditetapkan.
Grafik 4.6Cakupan Kunjungan Bayi (1 – 12 Bulan) Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
98,4 10
0,8
99,2
99,6
99,6
99,5
100,
8499
,24
99,7
099
,56
3,66
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 28
5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah).Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah)
dapat di gunakan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan ibu dan
anak, kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas
pelayanan KIA di Puskesmas, dan untuk menilai tingkat
kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan. Cakupan
pelayanan kesehatan anak Balita ( usia 12-59 bulan ) di Kabupaten
Demak tahun 2014 sebesar 91,08 % bila di bandingkan dngan
tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan anak Balita ( Pelayanan
Kesehatan Minimal kali 8 ) mengalami peningkatan.
Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita di Kabupaten
Demak tahun 2011- 2014 dapat terlihat pada grafik 4.5 di bawah
ini.
Grafik 4.7Cakupan Pelayanan Balita ( usia 12-59 bulan )
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
6. Pelayanan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana ( KB ) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan
dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi atau anti konsepsi
(conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya
konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan.
78
80
82
84
86
88
90
92
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 28
5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah).Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah)
dapat di gunakan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan ibu dan
anak, kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas
pelayanan KIA di Puskesmas, dan untuk menilai tingkat
kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan. Cakupan
pelayanan kesehatan anak Balita ( usia 12-59 bulan ) di Kabupaten
Demak tahun 2014 sebesar 91,08 % bila di bandingkan dngan
tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan anak Balita ( Pelayanan
Kesehatan Minimal kali 8 ) mengalami peningkatan.
Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita di Kabupaten
Demak tahun 2011- 2014 dapat terlihat pada grafik 4.5 di bawah
ini.
Grafik 4.7Cakupan Pelayanan Balita ( usia 12-59 bulan )
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
6. Pelayanan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana ( KB ) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan
dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi atau anti konsepsi
(conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya
konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan.
83,06 82,7
90,59
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 28
5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah).Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita (Pra Sekolah)
dapat di gunakan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan ibu dan
anak, kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan fasilitas
pelayanan KIA di Puskesmas, dan untuk menilai tingkat
kemudahan pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan. Cakupan
pelayanan kesehatan anak Balita ( usia 12-59 bulan ) di Kabupaten
Demak tahun 2014 sebesar 91,08 % bila di bandingkan dngan
tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan anak Balita ( Pelayanan
Kesehatan Minimal kali 8 ) mengalami peningkatan.
Cakupan pelayanan kesehatan anak Balita di Kabupaten
Demak tahun 2011- 2014 dapat terlihat pada grafik 4.5 di bawah
ini.
Grafik 4.7Cakupan Pelayanan Balita ( usia 12-59 bulan )
Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014
6. Pelayanan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana ( KB ) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan
dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi atau anti konsepsi
(conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya
konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan.
91,08
Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 29
Kabupaten Demak 2014 Peserta Keluarga Berencana aktif
sebanyak 213.112 peserta ( 76,44 % ) dari total Pasangan Usia
Subur ( PUS ) 278.786 , capaian ini mengalami peningkatan 0,39 %
dari tahun 2013 yang mencapai ( 76,05 % ). Cakupan peserta KB
aktif di Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014 terlihat pada gambar
dibawah ini :
Grafik4.8Cakupan KB Aktif
Kabupaten DemakTahun 2011–2014
7. Pelayanan Imunisasi
Sesuai Permenkes RI no 42 Tahun 2013, berdasarkan sifat
penjelasannya, Imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib
dan imunisasi pilihan. Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah untuk seseorang sesuai dengan
kebutuhannya untuk melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.
Imunisasi wajib terdiri dari atas imunisasi rutin,tambahan dan
khusus. Dikatakan wajib karena diberikan sesuai jadwal
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan
imunisasi.imunisasi rutin merupakan imunisasi dasar dan lanjutan.
Imunisasi dasar diperlukan bai sebelum berusia 1 tahun, yang
diberikan adalah BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak dan Hb pada
bayi baru lahir. Imunisasi lanjutan merupakan ulangan untuk
020406080
Tahun 2011
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 29
Kabupaten Demak 2014 Peserta Keluarga Berencana aktif
sebanyak 213.112 peserta ( 76,44 % ) dari total Pasangan Usia
Subur ( PUS ) 278.786 , capaian ini mengalami peningkatan 0,39 %
dari tahun 2013 yang mencapai ( 76,05 % ). Cakupan peserta KB
aktif di Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014 terlihat pada gambar
dibawah ini :
Grafik4.8Cakupan KB Aktif
Kabupaten DemakTahun 2011–2014
7. Pelayanan Imunisasi
Sesuai Permenkes RI no 42 Tahun 2013, berdasarkan sifat
penjelasannya, Imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib
dan imunisasi pilihan. Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah untuk seseorang sesuai dengan
kebutuhannya untuk melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.
Imunisasi wajib terdiri dari atas imunisasi rutin,tambahan dan
khusus. Dikatakan wajib karena diberikan sesuai jadwal
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan
imunisasi.imunisasi rutin merupakan imunisasi dasar dan lanjutan.
Imunisasi dasar diperlukan bai sebelum berusia 1 tahun, yang
diberikan adalah BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak dan Hb pada
bayi baru lahir. Imunisasi lanjutan merupakan ulangan untuk
Tahun 2011Tahun 2012
Tahun 2013Tahun 2014
75,0562,20 76,05
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 29
Kabupaten Demak 2014 Peserta Keluarga Berencana aktif
sebanyak 213.112 peserta ( 76,44 % ) dari total Pasangan Usia
Subur ( PUS ) 278.786 , capaian ini mengalami peningkatan 0,39 %
dari tahun 2013 yang mencapai ( 76,05 % ). Cakupan peserta KB
aktif di Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2014 terlihat pada gambar
dibawah ini :
Grafik4.8Cakupan KB Aktif
Kabupaten DemakTahun 2011–2014
7. Pelayanan Imunisasi
Sesuai Permenkes RI no 42 Tahun 2013, berdasarkan sifat
penjelasannya, Imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib
dan imunisasi pilihan. Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah untuk seseorang sesuai dengan
kebutuhannya untuk melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.
Imunisasi wajib terdiri dari atas imunisasi rutin,tambahan dan
khusus. Dikatakan wajib karena diberikan sesuai jadwal
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan
imunisasi.imunisasi rutin merupakan imunisasi dasar dan lanjutan.
Imunisasi dasar diperlukan bai sebelum berusia 1 tahun, yang
diberikan adalah BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak dan Hb pada
bayi baru lahir. Imunisasi lanjutan merupakan ulangan untuk
Tahun 2014
76,44
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 30
mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang
masa perlindungan. Untuk balita diberikan DPT-HB-Hib dan
Campak. Bagi anak sekolah dasar (SD) diberikan DT dan Td,
sedangkan untuk WUS diberikan TT. Imnunisasi tambahan
diberikan pada kelompok tertentu yang paling berisiko terkena
penyakit tertentu sesuai kajian epidemiologi pada periode tertentu.
Sedangkan imunisasi khusus seperti meningitis diperuntukan bagi
calon jamaah haji, demam kuning dan anti rabies.
Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap. Suatu desa/kelurahan
telah mencapai UCI apabila > 85 % bayi di desa/kelurahan tersebut
mendapat imunisasi lengkap ( HBO,BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali,
Polio 4 kali, dan campak 1 kali ). Dasar perhitungan tersebut
merupakan status imunisasi lengkap yang dimiliki stiap bayi ( by
name).
Program imunisasi untuk bayi di Kabupaten Demak telah
menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari cakupan bayi yang
mendapat imunisasi dasar lengkap rata – rata telah mencapai
94,45 %, Cakupan UCI desa di Kabupaten Demak pada tahun 2014
telah mencapai 100 % artinya masyarakat semua desa / kelurahan
(249 desa/kelurahan) mempunyai tingkat kekebalan (herd
immunity) yang baik terhadap penularan PD3I .
8. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut.Merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
pelaksana pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Pada tahun 2014 jumlah
SD/MI mendapat pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut sebesar 666
(85.8 %) dari 671 SD/MI, jumlah murid SD/MI yang ada sebanyak
131.294 siswa yang diperiksa 47.311 ( 36,03% ), perlu perawatan
9.447 mendapat perawatan 4.107 ( 43,47 % ). Sedangkan cakupan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 31
pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas berupa tumpatan gigi tetap
sebanyak 1.677 sedangkan pencabutan gigi tetap sebanyak 2.685
Sehingga rasio tumpatan dengan pencabutan gigi tetap adalah 0,62
9. Pelayanan Kesehatan Jiwa.Masalah kesehatan jiwa memiliki ruang lingkup yang luas dan
menimbulkan beban yang besar bagi masyarakat. Terdapat
beragam gangguan kejiwaan yang sesungguhnya dialami oleh
masyarakat, bukan hanya gangguan psikotik, namun terutama
gangguan cemas, depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam
bentuk berbagai keluhan fisik.
Di Kabupaten Demak tahun 2014 Jumlah kunjungan
gangguan jiwa di Puskesmas sebanyak 13.743 kasus terdiri 6.833
Perempuan dan 6.910 kasus laki – laki sehingga perlu upaya dan
penanganan yang maksimal.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 32
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANGRSUD Sunan Kalijaga ( milik pemerintah) dengan kunjungan
pasien rawat jalan baru sebanyak 87.743 terdiri dari kunjungan pasien
laki - laki 38.273 dan pasien perempuan 49.470 dan pasien rawat inap
baru sebanyak 15.915 kunjungan. Untuk Rumah Sakit Swasta, rawat
jalan baru RSU Pelita Anugerah sebanyak 33.730 terdiri dari
kunjungan pasien laki - laki sebanyak 12.120 dan pasien perempuan
sebanyak 21.610 kunjungan dengan pasien rawat inap baru sebanyak
7.292 kunjungan. Sedangkan di RSI NU Demak kunjungan rawat jalan
sebanyak 7.466 terdiri dari kunjungan laki - laki sebanyak 4.209 dan
perempuan sebanyak 3.257 kunjungan dan rawat inap baru sebanyak
6.025 kunjungan.
Total kunjungan pasien rumah sakit 158.171 bila di bandingkan
dengan tahun 2013 total kunjungan rumah sakit 43.466. maka di
tahun 2014 kunjungan pasien rujukan mengalami peningkatan, seperti
terlihat pada grafik 4.9 berikut :
Grafik 4.9Pelayanan Kunjungan kesehatan Rujukan Rumah Sakit
Kabupaten Demak Tahun 2014
Dari grafik di atasl terlihat di tahun 2014 kunjungan pasien
rujukan mengalami peningkatan yang luar biasa,hal ini bisa di kaitkan
dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit dan
adanya jaminan pembiayaan kesehatan Nasional ( JKN ).
020000400006000080000
100000120000140000160000180000
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 32
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANGRSUD Sunan Kalijaga ( milik pemerintah) dengan kunjungan
pasien rawat jalan baru sebanyak 87.743 terdiri dari kunjungan pasien
laki - laki 38.273 dan pasien perempuan 49.470 dan pasien rawat inap
baru sebanyak 15.915 kunjungan. Untuk Rumah Sakit Swasta, rawat
jalan baru RSU Pelita Anugerah sebanyak 33.730 terdiri dari
kunjungan pasien laki - laki sebanyak 12.120 dan pasien perempuan
sebanyak 21.610 kunjungan dengan pasien rawat inap baru sebanyak
7.292 kunjungan. Sedangkan di RSI NU Demak kunjungan rawat jalan
sebanyak 7.466 terdiri dari kunjungan laki - laki sebanyak 4.209 dan
perempuan sebanyak 3.257 kunjungan dan rawat inap baru sebanyak
6.025 kunjungan.
Total kunjungan pasien rumah sakit 158.171 bila di bandingkan
dengan tahun 2013 total kunjungan rumah sakit 43.466. maka di
tahun 2014 kunjungan pasien rujukan mengalami peningkatan, seperti
terlihat pada grafik 4.9 berikut :
Grafik 4.9Pelayanan Kunjungan kesehatan Rujukan Rumah Sakit
Kabupaten Demak Tahun 2014
Dari grafik di atasl terlihat di tahun 2014 kunjungan pasien
rujukan mengalami peningkatan yang luar biasa,hal ini bisa di kaitkan
dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit dan
adanya jaminan pembiayaan kesehatan Nasional ( JKN ).
43466
158171
Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 32
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANGRSUD Sunan Kalijaga ( milik pemerintah) dengan kunjungan
pasien rawat jalan baru sebanyak 87.743 terdiri dari kunjungan pasien
laki - laki 38.273 dan pasien perempuan 49.470 dan pasien rawat inap
baru sebanyak 15.915 kunjungan. Untuk Rumah Sakit Swasta, rawat
jalan baru RSU Pelita Anugerah sebanyak 33.730 terdiri dari
kunjungan pasien laki - laki sebanyak 12.120 dan pasien perempuan
sebanyak 21.610 kunjungan dengan pasien rawat inap baru sebanyak
7.292 kunjungan. Sedangkan di RSI NU Demak kunjungan rawat jalan
sebanyak 7.466 terdiri dari kunjungan laki - laki sebanyak 4.209 dan
perempuan sebanyak 3.257 kunjungan dan rawat inap baru sebanyak
6.025 kunjungan.
Total kunjungan pasien rumah sakit 158.171 bila di bandingkan
dengan tahun 2013 total kunjungan rumah sakit 43.466. maka di
tahun 2014 kunjungan pasien rujukan mengalami peningkatan, seperti
terlihat pada grafik 4.9 berikut :
Grafik 4.9Pelayanan Kunjungan kesehatan Rujukan Rumah Sakit
Kabupaten Demak Tahun 2014
Dari grafik di atasl terlihat di tahun 2014 kunjungan pasien
rujukan mengalami peningkatan yang luar biasa,hal ini bisa di kaitkan
dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit dan
adanya jaminan pembiayaan kesehatan Nasional ( JKN ).
158171
Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 33
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR1. Penyakit Bersumber Binatang
a. Pemberantasan Penyakit Malaria ( P2 Malaria )
Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada
penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat
menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan
berpengaruh keamanan dan pertahanan nasional.Penegakan
diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang tepat
merupakan salah satu upaya penting dalam rangka
pemberantasan penyakit Malaria di samping pengendalian
vektor potensial.
Kabupaten Demak sebagai daerah non vektor potensial
penyakit malaria Pada tahun 2014 terdapat kasus penyakit
malaria sebanyak 15 orang,14 orang pria dan 1 orang
perempuan, semuanya merupakan kasus impor, dengan angka
kesakitan (Annual Inciden Rate) sebesar 0,01 per 1.000
penduduk .
b. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (P2DBD).
Pada tahun 2014 kasus DBD berjumlah 427 kasus (IR :
36,29 per 100.000 penduduk) dengan jumlah kematian 11 kasus
(CFR : 2,58) bila di bandingkan dengan tahun 2013 yang
mencapai 610 kasus (IR : 52,45) dengan jumlah kematian 13
kasus (CFR : 2,13) Maka di tahun ini mengalami penurunan
jumlah kasus, sedangkan angka kematian atau case fatality
Rate (CFR) di tahun 2014 mengalami kenaikan 0,45 % dari
tahun sebelumnya. Dari pemetaan status wilayah terdapat 62
desa endemis, 159 desa sporadis, 28 desa potensial.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan dan
mengendalikan kejadian DBD di Kabupaten Demak antara lain,
dengan : Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 34
Pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi DBD, Fogging
focus, abatisasi, penyebarluasan informasi melalui leaflet,
spanduk, pengendalian faktor risiko dengan sasaran desa
endemis DBD.
c. Leptospirosis
Di wilayah Kabupaten Demak pada tahun 2014 kasus
leptospirosis sebanyak 30 kasus, dan semua telah
mendapatkan perawatan. Dari sejumlah kasus tersebut
meninggal 5 orang (16,67%) dengan IR sebesar 2,55 per
100.000 penduduk. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
menanggulangi penyakit lepspirosis dengan melakukan
penapisan/ skrining penderita, sosialisasi sampai ke tingkat
desa, fasilitasi teknis kepada petugas pencegahan dan
pemberantasan penyakit. Namun semua upaya itu semua perlu
dukungan masyarakat dalam peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
d. Avian Influenza
Di wilayah Kabupaten Demak pada tahun 2014 tidak ada
kasus suspec flu burung (Avian Influenza).
e. Pemberantasan Penyakit Filariasis ( P2 Filariasis )
Di Kabupaten Demak pada tahun 2014 terdapat penyakit
Filariasis sebanyak 2 kasus ( IR : 0,17 per 100.000 penduduk)
dan telah mendapat penanganan.
Program P2 Filariasis masih harus diperhatikan karena
mengingat tidak menutup kemungkinan penyebarannya akan
meluas ke wilayah lainnya jika tidak dilakukan upaya
pencegahan dan pengobatan.
2. Penyakit Menular Langsung
a. Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis Paru (P2 TB Paru)
Di Kabupaten Demak pada tahun 2014, menurut data
laporan dari 27 Puskesmas penderita yang dinyatakan positif
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 35
menderita TB Paru tercatat sebanyak 612 orang ( L : 348 dan
P : 264 ) dan penderita yang diobati sebanyak 612 orang
(100%). Jumlah penderita yang di obati dan sembuh pada
tahun 2014 sebanyak 354 orang ( 57,84 % ).
Grafik 4.10Penderita TB Paru BTA Positif per Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
Wilayah kerja Puskesmas yang terbanyak penderitanya
adalah Puskesmas Mranggen 1 dengan 41 kasus dan terendah
Puskesmas Mranggen 3 dengan 6 kasus.
Program Pemberantasan dan Penanggulangan
Tuberkulosis dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse Chemotheraphy ). Penerapan
strategi ini dilakukan di pelayanan dasar dan rujukan, baik
pemerintah maupun swasta dengan pelaksanaan jejaring yang
kuat. Pelaksanan P2TB di Kabupaten Demak sampai saat ini
masih perlu terus ditingkatkan dengan komitmen tinggi dan
berbagai upaya yang konsisten. Jumlah Kasus TB paru BTA
positif Yang di obati per puskesmas dapat dilihat pada grafik
berikut :
41
31
6
1421
27
14
33
10
39
2431
7 9 10
25
16
40
2822
352829
10
27
7
28
05
1015202530354045
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 36
Grafik 4.11Jumlah Kasus TB Paru BTA Positif Yang Diobati
Kabupaten Demak Tahun 2014
b. Pemberantasan Penyakit Kusta (P2 Kusta)
Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan
cara penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah,
survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang
ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan
penderita penyakit kusta.
Pada penderita Kusta yang ditemukan, diberikan
pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren
dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu tertentu.
Tahun 2014, jumlah penderita Kusta baru sebanyak 59 orang
(L:36 kasus, P:23 kasus ) yang terdiri penderita Laki – laki
sebanyak 36 orang dan perempuan sebanyak 23 orang.
c. Pemberantasan Penyakit HIV / AIDS
Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging
diseases, dan merupakan pandemi pada semua kawasan,
penyakit ini telah sejak lama menyita perhatian berbagai
kalangan, tidak hanya terkait dengan domain kesehatan saja.
Kasus penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini, di
Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke tahun.
05
1015202530354045
MRA
NG
GEN
IM
RAN
GG
EN II
MRA
NG
GEN
III
KARA
NG
AWEN
IKA
RAN
GAW
EN II
GU
NTU
R I
GU
NTU
R II
SAYU
NG
ISA
YUN
G II
KARA
NG
TEN
G…
BON
ANG
IBO
NAN
G II
DEM
AK I
DEM
AK II
DEM
AK II
IW
ON
OSA
LAM
IW
ON
OSA
LAM
IIDE
MPE
TG
AJAH
IG
AJAH
IIKA
RAN
GAN
YAR
IKA
RAN
GAN
YA…
MIJE
N I
MIJE
N II
WED
UN
G I
WED
UN
G II
KEBO
NAG
UN
G
DiobatiSembuh
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 37
Di Kabupaten Demak pada tahun 2014 jumlah kasus HIV
sebanyak 58 kasus terdiri 37 kasus pada laki - laki dan 21
kasus pada perempuan dan AIDS sebanyak 4 kasus terdiri pada
laki – laki sebanyak 2 kasus dan perempuan 2 kasus..
Sehingga total HIV-AIDS tahun 2014 sebanyak 62 kasus.
d. Pemberantasan Penyakit Diare (P2 Diare)
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar
di dalam masyarakat Indonesia. Diare merupakan penyakit yang
dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan sosial masyarakat.
Di kabupaten Demak Jumlah kajadian penyakit diare dapat
dilihat pada grafik 4.12 berikut :
Grafik 4.12Jumlah Penyakit Diare per Puskesmas
Kabupaten Demak Tahun 2014
Jumlah kasus diare berdasarkan laporan Puskesmas
sebanyak 28.333 kasus. Kasus diare tebanyak terjadi di wilayah
Puskesmas Wedung 2 yaitu sebanyak 2.171 dan kasus
terendah berada di wilayah kerja Puskesmas Demak 3
sebanyak 503 kasus. Hal ini dimungkinkan disebabkan karena
masih rendahnya cakupan akses masyarakat terhadap
ketersedian air bersih, dan masih rendahnya kepemilikan
sarana sanitasi dasar yang terdiri dari kepemilikan jamban
870 11
3475
119
8488
361
864
512
1610
3016
2412
6411
5681
912
2950
385
1 1110
1055
787
692
1279
1113
693 91
1 1067
2171
878
0
500
1000
1500
2000
2500
MRA
NGG
EN I
MRA
NGG
EN II
MRA
NGG
EN II
IKA
RAN
GAW
EN I
KARA
NGA
WEN
IIGU
NTU
R I
GUN
TUR
IISA
YUN
G I
SAYU
NG
IIKA
RAN
GTEN
GAH
BON
ANG
IBO
NAN
G II
DEM
AK I
DEM
AK II
DEM
AK II
IW
ON
OSA
LAM
IW
ON
OSA
LAM
IIDE
MPE
TGA
JAH
IGA
JAH
IIKA
RAN
GAN
YAR
IKA
RAN
GAN
YAR
IIM
IJEN
IM
IJEN
IIW
EDUN
G I
WED
UNG
IIKE
BON
AGU
NG
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 38
keluarga, kepemilikan tempat sampah di rumah dan
kepemilikan tempat pengelolaan air limbah.
3. Kejadian Luar Biasa ( KLB )
Di tahun 2014 di Kabupaten Demak terjadi Kejadian Luar
Biasa (KLB) diindikasikan akibat keracunan makanan di 4 desa
dengan jumlah total korban 11 orang dan tidak ada korban jiwa
meninggal akibat kejadian tersebut.
4. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum,
Campak, Polio dan Hepatitis-B, TBC.Penyakit menular ini dapat
dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Sehingga diperlukan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
imunisasi sebagai tindakan pencegahan suatu penyakit.
Di Kabupaten Demak pada tahun 2014 untuk kasus Pertusis,
Tetanus, Difteri, polio dan hepatitis B tidak ada kasus, sedangkan
untuk Campak terjadi 5 kasus campak klinis dan tidak ada
kematian akibat kasus campak.
Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
dalam menanggulangi dan mengendalikan penyakit menular baik
langsung maupun tidak langsung antara lain dengan
a. Surveillans Aktif
b. Pengobatan penderita
c. Pelatihan PSN-DBD
d. Penyuluhan kepada Masyarakat
e. Rakor tingkat Kabupaten,Kecamatan,Desa
f. Pertemuan tingkat Puskesmas dan Rumah sakit
g. Deteksi dini penyakit (kerjasama Prop,PVR)
h. Survei Darah Jari ( Filariasis )
i. Fogging
j. Abatisasi
k. Zero Survey
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 39
l. Pemasangan trapping
m.Cetak poster, leaflet
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASIUpaya penyehatan lingkungan dilaksanakan dengan lebih
diarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan, yaitu melalui kegiatan
yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Adapun pelaksanaannya
dengan aktifasi peran serta masyarakat, diharapkan secara
epidemiologi akan mampu memberikan kontribusi yang bermakna
terhadap kesehatan masyarakat.
Beberapa indikator penting kesehatan lingkungan dapat dikemukakan,
sebagai berikut:
1. Rumah / Bangunan
Berdasarkan laporan programer penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten,persentasi Rumah Sehat di
Kabupaten Demak di tahun 2014 mencapai 69,07 % dari total
jumlah rumah sebanyak 305.574 rumah, hal ini mengalami
peningkatan bila dibanding tahun 2013 yang mencpai 53,73%,
seperti terlihat pada grafik dibawah ini :
Gambar 4.13Persentasi Rumah Sehat di
Kabupaten Demak tahun 2011-2014
Dari hasil evaluasi program penyehatan lingkungan,
penyebab masalah antara lain dipengaruhi oleh faktor
46,4039,26
53,73
69,07
0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,00
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 40
Sosial,ekonomi masyarakat, kemudian belum optimalnya
pembinaan petugas dalam memberikan penyuluhan tentang
pentingnya rumah sehat.
2. Sarana Kesehatan Lingkungan ( persediaan air bersih,jamban,
tempat sampah, pengelolaan air limbah ).
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
layak di Kabupaten Demak sebanyak 566.748 jiwa atau 48,16 %,
penduduk dengan akses sanitasi layak ( jamban sehat) sebanyak
616.650 jiwa atau 52,40 % sedangkan dari 249 desa baru 136
yang telah melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dan baru 1 desa yang STBM atau 4.02 %
3. Pengawasan Tempat Tempat Umum (TTU)
Pengawasan Tempat Tempat Umum (TTU) di Kabupaten
Demak Tahun 2014 tercatat TTU sebanyak 1.050 buah, jumlah
ini terdiri dari tempat umum di sarana pendidikan sebanyak 937
buah, sarana kesehatan sebanyak 108 buah dan hotel sebanyak 5
buah. Dari total jumlah tempat – tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan mencapai 82,88 % atau 870 buah. Capaian
pengawasan Tempat tempat Umum bedasarkan laporan
Puskesmas sekabupaten Demak dapat di lihat pada grafik 4.16
berikut :
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 41
Grafik 4.16Jumlah TTU Memenuhi syarat kesehatan
Kabupaten Demak Tahun 2014
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi : sarana
wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan
sosial. Sarana wisata, meliputi: hotel, salon/pangkas rambut,
usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung pertemuan/gedung
pertunjukan. Sarana ibadah, meliputi: masjid/mushola, gereja.
Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun. Sarana Ekonomi
dan Sosial, meliputi: pasar, pusat pembelanjaan, apotik,
sarana/panti sosial, sarana pendidikan dan sarana kesehatan.
Adapun jumlah sarana yang diperiksa antara lain :
a) Jumlah hotel : 4 buah diperiksa 3 sehat 3 ( 100 % )
b) Jumlah restoran/rumah makan : 276 buah, jumlah
diperiksa : 168 buah, jumlah sehat : 77 buah ( 80,90 % )
c) Jumlah pasar : 51 buah, jumlah diperiksa : 44 buah,
jumlah sehat : 10 buah (55,56 %).
d) Jumlah TUPM lainnya : 3.722 buah, jumlah diperiksa :
12.371 buah, jumlah sehat : 1.809 buah ( 68,44 % ).
01020304050607080
MRA
NG
GEN
I
MRA
NG
GEN
II
MRA
NG
GEN
III
KARA
NG
AWEN
I
KARA
NG
AWEN
II
GU
NTU
R I
GU
NTU
R II
SAYU
NG
I
SAYU
NG
II
KARA
NG
TEN
GAH
BON
ANG
I
BON
ANG
II
DEM
AK I
DEM
AK II
DEM
AK II
I
WO
NO
SALA
M I
WO
NO
SALA
M II
DEM
PET
GAJ
AH I
GAJ
AH II
KARA
NG
ANYA
R I
KARA
NG
ANYA
R II
MIJE
N I
MIJE
N II
WED
UN
G I
WED
UN
G II
KEBO
NAG
UN
G
yang ada
memenuhi syarat
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 42
Upaya penyehatan lingkungan dilaksanakan dengan lebih
diarahkan pada peningkatan kualitas lingkungan, yaitu melalui kegiatan
yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Adapun pelaksanaannya
bersama – sama dengan masyarakat, diharapkan secara epidemiologi
akan mampu memberikan kontribusi yang bermakna terhadap
kesehatan masyarakat.
Namun demikian pada umumnya yang menjadikan permasalahan
utama adalah masih rendahnya jangkauan program. Hal ini lebih
banyak diakibatkan oleh berbagai faktor. Sedangkan permasalahan
utama yang dihadapi masyarakat adalah akses terhadap kualitas
lingkungan yang masih sangat rendah dan peran serta dan partisipasi
masyarakat masyarakat yang masih kurang.
E. PELAYANAN KEFARMASIAN , PERBEKES DAN BINDALMAKANAN MINUMAN DAN BAHAN BERBAHAYA1. Kefarmasian
Berdasarkan data ketersediaan obat pada tahun 2014 yang
berasal dari laporan Seksi Pembinaan dan Pengendalian Obat
dan Obat Tradisional bersumber dari laporan 27 Puskesmas se-
Kabupaten Demak, jumlah jenis obat yang dibutuhkan oleh
Puskesmas rata-rata 93 item dari 144 item obat indikator,
sedangkan jenis obat yang tersedia di Puskesmas rata-rata 93
item. Jika dibandingkan antara kebutuhan obat 18 bulan dengan
persediaan yang ada diperoleh ketersediaan obat secara
keseluruhan sebesar 94,62 %. Berarti secara umum kebutuhan
obat di Kabupaten Demak telah terpenuhi (tersedia).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan
Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Dinas
Kesehatan Kabupaten menyediakan obat esensial dengan nama
generik untuk kebutuhan Puskesmas. Dari 183 item obat
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 43
keseluruhan, 166 item adalah obat generik (90,71 %). Persentase
penggunaan/penulisan resep obat generik di Puskesmas rata-rata
93,10 %. Dalam rangka pengembangan Obat Asli Indonesia
(OAI), 27 Puskesmas sudah memanfaatkan OAI yang tersedia.
Dari hasil pembinaan pengelolaan obat di Puskesmas, 22
UPTD Puskesmas telah memenuhi standar dan 5 diantaranya
belum memenuhi standar. Pembinaan pelayanan kefarmasian
yang dilaksanakan di 17 apotek diperoleh hasil 6 apotek
memenuhi standar dan 11 apotek belum memenuhi standar.
Pembinaan terhadap 33 sarana distribusi obat tradisional
diperoleh hasil 14 sarana telah memenuhi standar dan 19 sarana
belum memenuhi standar.
2. Kosmetik, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Ketersediaan alat kesehatan di sarana kesehatan
pemerintah kabupaten Demak tahun 2014 dari 27 puskesmas
yang ada sebanyak 6 Puskesmas (22,22%) memenuhi standart.
sedangkan penyediaan alat kesehatan di sarana kesehatan
(sarkes) swasta yang memenuhi standar ada 7 (70%) sarkes
swasta dari 10 sarkes swasta yang dilakukan pembinaan.
Di kabupaten Demak tahun 2014 Sarana produksi kosmetik
sebanyak 3 sarana Pproduksi, dari hasil pembinaan yang
memenuhi syarat adalah 2 sarana produksi (67%).
Pembinaan Sarana distribusi kosmetik dilakukan pada 42
sarana distribusi kosmetik, dari seluruh sarana sebanyak 19
sarana distribusi yang memenuhi syarat (45%) dan 23 sarana
distribusi masih belum memenuhi syarat distribusi kosmetik.
3. Bindal Makanan Minuman dan Bahan Berbahaya
Di Seksi Bindal Makanan Minuman dan Bahan Berbahaya
untuk mewujudkan Keamanan Pangan di Kabupaten Demak.
Melakukan Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan Berbahaya dengan melaksanakan Pembinaan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 44
dan Pengawasan Sarana Distribusi Makanan Minuman, Pangan
Jajan Anak Sekolah pada 44 Sekolah Dasar (SD) sekabupaten
Demak diperoleh hasil 15 sasaran Tidak Memenuhi Syarat
(capaian 34,10%) dan 29 sasaran Memenuhi Syarat (capaian
65,90%). Pembinaan dan Pengawasan Sarana Distribusi
Makanan Minuman pada 54 sasaran, diperoleh hasil 20 sasaran
Tidak Memenuhi Syarat (capaian 37%) dan 34 sasaran Memenuhi
Syarat (capaian 62,96%). Kegiatan Sampling Makanan dan
Minuman pada 30 produk makanan minuman yang terindikasi
mengandung Bahan Berbahaya. Dari hasil pemeriksaan diperoleh
23 produk Tidak Memenuhi Syarat (capaian 76,67%) dan 7 produk
yang Memenuhi Syarat (capaian 23,33%). Kegiatan Pembinaan
dan Pengawasan keamanan pangan/ Pemantauan Lebaran
sebanyak 15 sasaran, diperoleh hasil 6 sasaran Tidak Memenuhi
Syarat (capaian 40%) dan 9 sasaran Memenuhi Syarat (capaian
60%). Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan keamanan pangan/
Pemantauan Natal dan tahun baru sebanyak 15 sasaran,
diperoleh hasil 7 sasaran Tidak Memenuhi Syarat (capaian
46,67%) dan 8 sasaran Memenuhi Syarat (capaian 53,33%).
Sebagian besar masuk kategori tidak memenuhi syarat oleh
karena :
a. Mengandung salah satu Bahan Berbahaya yaitu Rhodamin B,
Methanyl Yellow, Formalin dan Boraks,
b. Tidak terpenuhinya Hygiene Sanitasi dan tidak tersedia pallet
c. Ditemukan produk yang rusak dan kadaluarsa (ED)
d. Tidak ada ijin edar/ registrasi dari pihak yang berwenang
(BPOM MD/ ML atau SP-PIRT)
e. Ditemukan produk dengan kemasan peyok dan karatan yang
tidak layak untuk diperdagangkan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 45
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA DAN PRASARANA1. Puskesmas
Di Kabupaten Demak distribusi Puskesmas dan Puskesmas
Pembantu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar telah
merata. Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas yang ada sampai
akhir tahun sebanyak 27 unit.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas,
ada beberapa Puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi
puskesmas dengan pelayanan rawat inap. Puskesmas perawatan
ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan
raya yang rawan kecelakaan, serta diwilayah terpencil. Hingga
tahun 2014 jumlah puskesmas rawat inap dan mampu PONED di
Kabupaten Demak sebanyak 14 Unit yaitu Puskesmas Mranggen 3,
Puskesmas Karangawen 1, Puskesmas Guntur 1, Puskesmas
Sayung 2, Puskesmas Bonang 1, Puskesmas Wedung 1,
Puskesmas Wedung 2, Puskesmas Gajah 1, Puskesmas Gajah 2,
Puskesmas Mijen 1, Puskesmas Dempet, Puskesmas
Kebonagung, Puskesmas Karanganyar 1, Puskesmas Karanganyar
2.
2. Puskesmas Pembantu ( PUSTU )
Puskesmas Pembantu di Kabupaten Demak pada tahun 2014
berjumlah 52 unit. Ratio desa per puskesmas pembantu 4,6
dengan demikian setiapPuskesmas pembantu rata-rata melayani 4
- 5 desa.
3. Rumah Sakit
Fasilitas yang memberikan layanan rujukan dan rawat inap
yakni Rumah Sakit. Adapun jumlah rumah sakit diKabupaten
Demak pada tahun 2014 sebanyak 3 unit yaitu RSUD Sunan
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 46
Kalijaga Demak dengan jumlah Tempat Tidur sebanyak 246 TT,
RSI NU Demak jumlah Tempat Tidur sebanyak 110 TT, RSU Pelita
Anugerah Mranggen Demak jumlah Tempat Tidur sebanyak 115
TT. Rata-rata BOR di Rumah Sakit di Kabupaten Demak sebesar
59,82, LOS sebesar 4,32, TOI sebesar 2,30.
4. Puskesmas Perawatan
Puskesmas perawatan di Kabupaten Demak dengan jumlah
TT sebanyak 174 TT dengan rincian sebagai berikiut : Puskesmas
Karangawen 1 sebanyak 32 TT, Puskesmas Mranggen 3 sebanyak
10 TT, Puskesmas Guntur 1 sebanyak 15 TT, Puskesmas Sayung
2 Sebanyak 10 TT, Puskesmas Bonang 1 Sebanyak 8 TT,
Puskesmas Wedung 1 sebanyak 12 TT, Puskesmas Wedung 1
sebanyak 12 TT, Puskesmas Mijen 1 sebanyak 16 TT, Puskesmas
Gajah 1 sebanyak 8 TT, Puskesmas Gajah 2 sebanyak 8 TT,
Puskesmas Dempet 18 TT, Puskesmas Kebonagung 12 TT,
Puskesmas Karanganyar 1 sebanyak 8 TT, Puskesmas
Karanganyar 2 sebanyak 8 TT.
Rata-rata BOR (Bed Occupancy Rate) di Puskesmas
Perawatan sebesar 59,82, ALOS (Avarage length of stay) sebesar
4,32, TOI (Turn Over Interval) sebesar 2,30.
5. Fasilitas Puskesmas
Pada tahun 2014 jumlah mobil Ambulans Puskesmas
sebanyak 20 Buah, Mobil Puskesmas Keliling sebanyak 38 buah,
jumlah sepeda motor seluruhnya 154 buah, jumlah rumah dinas
dokter dan paramedis di Kabupaten Demak sebanyak 25 buah.
Dengan adanya beberapa fasilitas seperti ini diharapkan mutu dan
jangkauan pelayanan kesehatan dapat meningkat, demikian juga
dengan kinerja tenaga kesehatan yang diberikan fasilitas
kendaraan dinas.
6. Poskesdes
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 47
Jumlah Poskesdes di Kabupaten Demak tahun 2014
sebanyak 148 buah dan semuanya memberikan pelayanan
kesehatan dasar.
7. Posyandu
Pada hakekatnya posyandu merupakan kegiatan yang
tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana posyandu menjadi tanggung
jawab kita bersama terutama masyarakat disekitarnya.
Dalam perkembangannya ternyata posyandu mendapat
tanggapan positif dari masyarakat. Namun demikian tanggapan
positif masyarakat ternyata belum dibarengi dengan meningkatnya
mutu pelayanan, karena masih banyak faktor yang menyebabkan
mutu palayanan posyandu masih rendah antara lain, sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki masih sangat rendah, banyak kader
posyandu yang droup out, sarana dan prasarana belum memadai,
belum adanya penghargaan bagi para kader yang berprestasi,
belum optimalnya kegiatan UKBM di tingkat desa.
Pembinaan UKBM juga dilakukan, pada UKBM jenis
Posyandu tingkat/strata posyandu yang telah dicapai menentukan
juga keberhasilan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan.
Dari lampiran tabel 69 dapat diketahui jumlah posyandu di
Kabupaten Demak adalah 1.234 buah, sedangkan jumlah
posyandu Purnama dan Mandiri (Posyandu Aktif ) sebanyak 851
pos (68,96 %).
8. Desa Siaga
Semua desa di Kabupaten Demak pada tahun 2014 sudah
Desa Siaga aktif (100%). Dengan distribusi menurut strata yaitu
pratama sebanyak 38 desa,madya sebanyak 162 desa,purnama
sebanyak 41 desa dan mandiri sebanyak 8 desa.
B. TENAGA KESEHATAN
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 48
Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan dalam
pembangunan kesehatan mutlak diperlukan dalam melaksanakan
upaya kesehatan menuju paradigma sehat yang mengutamakan
upaya peningkatan,pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dilaksanakan
melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui
pendidikan formal,pelatihan tenaga kesehatan oleh pemerintah
maupun swasta sebagai upaya memberikan pelayanan kesehatan
yang komprehensif.
1. Tenaga Medis
Tahun 2014 di Kabupaten Demak dokter spesialis tercatat
berdasarkan SIP sebanyak 49 orang dengan rasio terhadap
100.000 penduduk adalah 4,13. Jumlah dokter umum Sebanyak
73 Orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk adalah 6,20,
untuk jumlah dokter gigi dan dokter spesialis gigi sebanyak 18
orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk adalah 1,53.
2. Tenaga Kefarmasian dan Gizi
Tenaga Farmasi yang ada diseluruh puskesmas, rumah sakit,
dan sarana kesehatan lainnya berjumlah 42 orang yang terdiri dari
6 laki-laki (rasio 0,56/100.000 penduduk) dan 36 perempuan (rasio
: 3,35 / 100.000 penduduk). Untuk rasio tenaga kefarmasian per
100.000 penduduk masih jauh dari yang diharapkan karena hingga
tahun 2014 rasio tenaga kefarmasian baru mencapai 1,96 per
100.000 penduduk. Sementara itu, tenaga gizi yang ada di
kabupaten Demak berjumlah 29 orang yang terdiri dari 5 orang laki-
laki (rasio: 0,47 /100.000 penduduk) dan 22 orang wanita (rasio :
2,05 / 100.000 penduduk) , rasio tenaga gizi terhadap 100.000
penduduk sebesar 1,26.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 49
3. Tenaga Keperawatan dan Kebidanan
Tenaga kesehatan tergolong ke dalam tenaga keperawatan
adalah Perawat dan Bidan. Jumlah tenaga Tenaga perawat
puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Demak
berjumlah 669 orang perawat dengan rasio terhadap 100.000
penduduk adalah 56,85 yang terdiri dari 214 laki-laki dan 455
Perempuan, Sedangkan perawat gigi sebanyak 32 orang terdiri 6
laki – laki dan 26 perempuan dengan rasio terhadap 100.000
penduduk adalah 2,72. Untuk tenaga bidan sejumlah 487 orang
dengan rasio 82,02 / 100.000 penduduk.
4. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di seluruh puskesmas
dan rumah sakit di Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai 26
orang yang terdiri dari 16 laki-laki dan 10 perempuan,sedangkan
untuk tenaga sanitasi telah mencapai jumlah 22 orang yang terdiri
dari 16 laki-laki dan 6 perempuan dengan rasio sebesar 1,03 per
100.000 penduduk.
5. Tenaga teknis Medis dan keterapian Fisik
Tenaga Teknis medis yang ada sebanyak 104 orang yang
terdiri dari Radiografer sebanyak 17 orang,Teknisi elektromedis 5
orang, Analisis Kesehatan 62 orang,Rekam Medis dan informasi
kesehatan 20 orang. Sedangkan tenaga keterapian fisik sebanyak
7 orang Fisioterapis.
C. PEMBIAYAAN KESEHATANAlokasi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten DemakTahun
2014 Rp. 112.299.663.600. (6,28 %) dari total APBD Kabupaten
Demak. Sumber anggaran di dapat dari APBD Kabupaten
Rp.1.935.754.500 (90,77 %), APBD Provinsi Jateng 139.959.100
(0,12 %) dan APBN Rp. 10.223.950.000 (9,10 %) termasuk di
dalamnya Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Tugas Pembantuan.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 50
Program Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) adalah jaminan
berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar iuran atau iurannya di bayar oleh pemerintah.
Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk pertama kalinya
di tetapkan oleh Pemerintah pada tahun 2014, dimana sebelumnya
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Untuk base
data kepesertaan Program JKN terdiri dari peserta Penerima Bantuan
Iuran (PBI) dan Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI).
Untuk Kabupaten Demak peserta PBI yang merupakan eks peserta
Jamkesmas sebanyak 685.934 jiwa yang tersebar di 14 kecamatan
dan 249 desa. Ditambah dengan peserta Jamkesda Integrasi yang
didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Demak sebenyak 14.032 jiwa,
sehingga total peserta PBI Kabupaten Demak baik yg dibiayai APBN
dan APBD adalah 699.966 jiwa.
Sedangkan peserta Non PBI yaitu diantaranya PNS, TNI Polri,
pekerja mandiri ataupun perusahaan, pekerja penerima upah, dan
atau masyarakat yang belum mempunyai jaminan kesehatan namun
tergolong masyarakat mampu dan mendaftar sebagai peserta mandiri
program JKN.
Seluruh peserta PBI program JKN (eks jamkesmas) dapat
memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik dan jika memerlukan pelayanan
kesehatan rujukan dapat pula dirujuk ke RSUD Kabupaten atau
Rumah sakit rujukan di Provinsi.
Program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) Kabupaten
Demak adalah bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Demak dalam
mendukung Program JKN dimana masih terdapat masyarakat miskin
di Kabupaten Demak yang belum memiliki Jaminan Kesehatan. Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak sebagai pelaksana Program Jamkesda
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 51
Kabupaten di Kabupaten Demak secara terkoordinasi sudah membuat
Petunjuk Pelaksanaan Jamkesda Kabupaten Demak agar dalam
pelaksanaannya secara teknis dapat benar-benar mengcover
masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan
pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Demak telah
mengintegrasikan Peserta Jamkesda Kabupaten Demak sejumlah
14.032 jiwa untuk menjadi peserta PBI JKN yang dibiayai oleh
Pemerintah Kabupaten Demak, sehingga manfaat yang diterima oleh
peserta di RSUD Sunan Kalijaga Demak dapat lebih maksimal yang
semula hanya bantuan pelayanan kesehatan sebesar Rp.
2.400.000/tahun untuk rawat jalan, Rp. 6.000.000/tahun untuk rawat
inap. Sedangkan untuk rumah sakit rujukan Rp. 2.400.000/tahun
untuk rawat jalan, Rp.4.000.000/tahun untuk rawat inap non operasi,
dan Rp. 7.500.000/tahun untuk rawat inap dengan operasi.
Untuk jumlah peserta Jamkesda yang masih belum berintegrasi
dengan BPJS Kesehatan dalam program JKN yang masih
menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk
mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah sebanyak
2.164 jiwa selama tahun 2014.
Jumlah kunjungan Rawat Inap pasien Jamkesda di Kabupaten
Demak tahun 2014 adalah 1.784 kunjungan, jumlah kunjungan Rawat
Jalan 3.304 kunjungan, dan rawat inap di Puskesmas adalah 142
kunjungan selama tahun 2014. Jumlah rujukan ke rumah sakit rujukan
di Provinsi yaitu di RSUP dr.Kariadi 191 kasus, di RSJD Amino
Gondohutomo 88 kasus, dan di RSUD Tugurejo 8 kasus.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 52
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULANBerbagai upaya telah dilaksanakan dalam pembangunan
kesehatan Kabupaten Demak, antara lain upaya peningkatan dan
perbaikkan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan
kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan.
Hasil capaian Upaya Pembangunan Kesehatan di Kabupaten
Demak Tahun 2014 antara lain Penurunan Angka kematian Ibu dari
116,48 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 81,68 per 100.000
kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi justru mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2013 dari 5,8/1000 kelahiran hidup
menjadi 6.4/1.000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita ( 1,30 /
1000 KH ). Hal ini mengalami peningkatan jumlah kasus di
bandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,12/1000 Kelahiran hidup.
Kasus gizi buruk mempunyai kecenderungan terjadi peningkatan
dari tahun sebelumnya. Hal tersebut telah dilakukan intervensi
khususnya upaya perbaikan gizi masyarakat dalam bentuk kegiatan
pemberian PMT pemulihan selama 180 hari, perawatan serta
pengobatan baik di puskesmas perawatan maupun di Rumah Sakit.
Penyakit Tuberkulosis dengan Case Notification Rate (CNR)
BTA(+) mencapai 52,01 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan
dengan tahun 2013 CNR 56,23 per 100.000 penduduk. Maka penyakit
Tuberkulosis mengalami penurunan yang berarti bahwa terjadi
peningkatan Capaian program TB.Untuk kasus HIV justru mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya 33 kasus mnjadi 58 kasus.
Sedangkan Kasus DBD dari jumlah kasus mengalami penurunan dari
610 kasus menjadi 427 Kasus akan tetapi CFR nya justru mengalami
peningkatan 0,45 %.
Dari hasil laporan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas
didapatkan 10 besar penyakit antara lain : Rheumatoid artrhritis lain;
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 53
Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas; nfluenza, virus
tak teidentifikasi; Nasopharingitis akut (common cold), Gastritis;
Demam; Hipertensi primer; Pusing; Penyakit lain pada saluran
pernafasan bagian Atas; Diare dan gastroenteritis non spesifik.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun ini
berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai
sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan
perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat Kabupaten Demak
Gambaran yang demikian merupakan fakta yang harus
dikomunikasikan baik kepada para pimpinan dan pengelola program
kesehatan maupun kepada lintas sektor dan masyarakat di daerah
yang didiskripsikan melalui data dan informasi.
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka
penyediaan data/ informasi yang berkualitas sangat diperlukan
sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang
kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan
Sistem Informasi Kesehatan. Salah satu keluaran utama dari
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah Profil Kesehatan.
Dalam perkembangannya, profil kesehatan ini menjadi paket sajian
data dan informasi yang sangat penting, karena sangat dibutuhkan
baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas Profil
Kesehatan Kabupaten Demak, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
senantiasa mencari terobosan-terobosan dalam hal mekanisme
pengumpulan data dan informasi secara cepat.
B. SARAN1. Dari hasil-hasil kegiatan tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih
ada pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 54
optimal. Sehingga masih perlunya perhatian dan penanganan yang
lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan
kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan secara terus
menerus sesuai dengan perkembangan pembangunan nasional.
2. Penyusunan buku Profil kesehatan Kabupaten Demak tahun 2014
telah diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,
baik dari segi kualitas data maupun analisisnya. Namun disadari
pula dalam penyusunan buku Profil kesehatan ini masih ditemui
banyak hambatan terutama dikarenakan pada tahun 2014 Profil
kesehatan disusun dengan format yang baru. Oleh karena itu untuk
penyusunan Profil Kesehatan di tahun-tahun mendatang
diharapkan format tidak selalu berubah tetapi tetap mengakomodir
kebutuhan data dan informasi guna evaluasi dan perencanaan
tahunan kegiatan pembangunan dibidang kesehatan.
3. Perlu peningkatan kemampuan / ketrampilan pengelola data dan
pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan
validitas data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak
akurat atau “aneh”.
4. Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung
validitas serta keakuratan data Profil kesehatan.
5. Perlu dukungan dana guna mendapatkan data dan informasi yang
lengkap dan akurat dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan pada
tahun yang akan datang.
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2014 ini dapat bermanfaat.
Kritik dan saran sangat kami harapkan (Tim Penyusun Buku Profil
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak) demi perbaikan
Penyusunan Buku Profil Kesehatan pada tahun - tahun mendatang.
DINAS KESEHATEN KABUPATEN DEMAK
P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N 2 0 1 4 Hal. 55
LAMPIRAN - LAMPIRAN