dinamika sistem pendidikan pesantren-bab v - lampiran

37
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Butirbutir positif dari sistem pendidikan pesantren yang perlu dikembangkan dalam Sistem Pendidikan Nasional, (dengan melalui berbagai penyesuaian dengan tentangan zamannya, lihat butirbutir plusminus dan saran selanjutnya) adalah sebagai berikut: a. Pandangan pesantren bahwa manusia dilahirkan menurut fitrahnya masingmasing. Tugas pendidikan adalah untuk mengembangkan dayadaya positif (Ilahiyyah) dan mencegah timbulnya dayadaya negatif (syaitaniyyah). b. Pandangan bahwa tugas melaksanakan pendidikan dipandang sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, di dalam menjalankan proses kegiatan belajarmengajar seyogianya dilakukan dengan ikhlas dan mengharap rida Tuhan. c. Hubungan yang baik dan saling menghormati antara murid dan guru. Murid percaya bahwa dirinya tidak akan menjadi orang baik dan pandai tanpa guru, dan guru di dalam melaksanakan tugasnya dirasakan sebagai mengemban amanat Tuhan. d. Lembaga Pendidikan Pesantren dipandang sebagai tempat mencari ilmu dan mengabdi, bukan sebagai tempat mencari kelas dan ijazah. e. Metode belajar halaqah dan sorogan (disesuaikan dengan zamannya, lihat butirbutir plusminus). f. Nilai pendidikan dengan sistem asrama : 1). Pandangan bahwa dalam hal hak, orang sebaiknya mendahulukan hak orang lain daripada haknya sendiri, tetapi dalam hal kewajiban, orang sebaiknya mendahulukan kewajiban diri sendiri sebelum orang lain. 2). Keteladanan dan berlomba dalam kebajikan dalam hal mengamalkan ajaran agama dalam hidup keseharian di pesantren. g. Pandangan hidup jangka panjang dan menyeluruh: Bagi orang yang benarbenar percaya kepada Tuhan, maka ia bersikap optimistis dalam menjalani kehidupan. Ia tidak akan putus asa jika menerima musibah, dan sebaliknya ia juga tidak "lupa daratan" jika memperoleh keuntungan, karena setiap peristiwa dipandang belum final dan semua peristiwa pada akhirnya akan kembali ke kebenaran Tuhan, sekalipun pada waktu itu ia belum mengerti. 2. Butirbutir negatif dari sistem pendidikan pesantren yang tidak perlu dikembangkan lebih lanjut dalam sistem pendidikan pesantren, karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan zaman adalah sebagai berikut: a. Pandangan bahwa ilmu adalah hal yang sudah mapan dan dapat diperoleh melalui berkah kiai. b. Pandangan tidak kritis yang menyatakan bahwa apaapa yang diajarkan oleh kiai, ustaz dan kitabkitab agama diterima sebagai kebenaran yang tidak perlu dipertanyakan lagi. c. Pandangan bahwa kehidupan ukhrawi paling penting, sedang kehidupan duniawi dipandang

Upload: jamridafrizal

Post on 29-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam, dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian, atau disebut tafaqquh fiddin, dengan menekankan pentingnya moral dalam hidup bermasyarakat. Pesantren telah hidup sejak 300-400 tahun yang lampau, menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat muslim, dan dewasa ini diperkirakan menampung lebih dari satu juta santri. Pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Terutama di zaman kolonial, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat berjasa bagi umat Islam. Tidak sedikit pemimpin bangsa terutama dari angkatan 1945 adalah alumni atau setidak-tidaknya pernah belajar di pesantren. Para peneliti terdahulu mengenai pesantren sepakat bahwa pesantren adalah hasil rekayasa umat Islam Indonesia yang mengembangkannya dari sistem pendidikan Agama Jawa. Agama Jawa (abad ke 8-9 M) merupakan perpaduan antara kepercayaan Animisme, Hinduisme dan Budhisme. Di bawah pengaruh Islam, sistem pendidikan tersebut diambil alih dengan mengganti nilai ajarannya menjadi nilai ajaran Islam. Menurut Zamachsyari Dhofier, sejak akhir abad ke-15 Islam telah menggantikan Hinduisme, dan pada abad ke-16 dengan munculnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam, penduduk Jawa telah dapat di-Islam-kan. Model pendidikan Agama Jawa itu disebut pawiyatan, berbentuk asmara dengan rumah guru yang disebut ki ajar di tengah-tengahnya. Ki ajar dan cantrik atau murid hidup bersama dalam satu kampus. Hubungan mereka sangat erat bagaikan keluarga dalam rumah tangga, siang malam selama 24 jam. Pengajarannya meliputi ilmu-ilmu filsafat, alam, seni, sastra, dan sebagainya, dan diberikan secara terpadu dengan pendidikan agama dan moral.

TRANSCRIPT

Page 1: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

 

BAB V 

KESIMPULAN DAN SARAN 

 

KESIMPULAN 

1. Butir‐butir  positif    dari  sistem  pendidikan  pesantren  yang  perlu  dikembangkan  dalam  Sistem 

Pendidikan  Nasional,  (dengan melalui  berbagai  penyesuaian  dengan  tentangan  zamannya,  lihat 

butir‐butir plus‐minus dan saran selanjutnya) adalah sebagai berikut:  

a. Pandangan  pesantren  bahwa  manusia  dilahirkan  menurut  fitrah‐nya  masing‐masing. Tugas  pendidikan  adalah  untuk  mengembangkan  daya‐daya  positif  (Ilahiyyah)  dan mencegah timbulnya daya‐daya negatif (syaitaniyyah).  

b. Pandangan  bahwa  tugas  melaksanakan  pendidikan  dipandang  sebagai  ibadah  kepada Tuhan  Yang Maha  Esa. Oleh  karena  itu, di dalam menjalankan proses  kegiatan belajar‐mengajar seyogianya dilakukan dengan ikhlas dan mengharap rida Tuhan.  

c. Hubungan yang baik dan saling menghormati antara murid dan guru.  Murid percaya bahwa dirinya tidak akan menjadi orang baik dan pandai tanpa guru, dan guru di dalam melaksanakan tugasnya dirasakan sebagai mengemban amanat Tuhan.  

d. Lembaga Pendidikan Pesantren dipandang sebagai tempat mencari ilmu dan mengabdi, bukan sebagai tempat mencari kelas dan ijazah.  

e. Metode belajar halaqah dan sorogan (disesuaikan dengan zamannya, lihat butir‐butir plus‐minus).  

f. Nilai  pendidikan  dengan  sistem  asrama  :  1).  Pandangan  bahwa  dalam  hal  hak,  orang sebaiknya  mendahulukan  hak  orang  lain  daripada  haknya  sendiri,  tetapi  dalam  hal kewajiban, orang sebaiknya mendahulukan kewajiban diri sendiri sebelum orang  lain. 2). Keteladanan dan berlomba dalam kebajikan dalam hal mengamalkan ajaran agama dalam hidup keseharian di pesantren.  

g. Pandangan hidup  jangka panjang dan menyeluruh: Bagi orang yang benar‐benar percaya kepada  Tuhan, maka  ia  bersikap  optimistis  dalam menjalani  kehidupan.  Ia  tidak  akan putus  asa  jika  menerima  musibah,  dan  sebaliknya  ia  juga  tidak  "lupa  daratan"  jika memperoleh  keuntungan,  karena  setiap  peristiwa  dipandang  belum  final  dan  semua peristiwa pada akhirnya akan kembali ke kebenaran Tuhan, sekalipun pada waktu  itu  ia belum mengerti.  

 

2.  Butir‐butir  negatif    dari  sistem  pendidikan  pesantren  yang  tidak  perlu  dikembangkan  lebih  lanjut 

dalam sistem pendidikan pesantren, karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan zaman adalah sebagai 

berikut: 

a. Pandangan bahwa ilmu adalah hal yang sudah mapan dan dapat diperoleh melalui berkah kiai.  

b. Pandangan  tidak  kritis  yang menyatakan bahwa  apa‐apa  yang diajarkan oleh  kiai, ustaz dan kitab‐kitab agama diterima sebagai kebenaran yang tidak perlu dipertanyakan lagi.  

c. Pandangan  bahwa  kehidupan  ukhrawi  paling  penting,  sedang  kehidupan  duniawi  dipandang 

Page 2: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

tidak atau kurang penting.  d. Metode  belajar  dengan menghafal  dan  pemikiran  tradisional  yang  diterapkan  untuk  semua 

ilmu.  e. Kepatuhan  mutlak  pada  guru  dan  pada  kehidupan  kolektif  (asrama),  sehingga  dapat 

menghambat perkembangan individualitas (jati diri) dan menghambat timbulnya berpikir kritis.  

f. Pandangan  hidup  fatalistis  yang  menyerahkan  nasib  kepada  keadaan,  dan  perilaku  sakral dalam menghadapi berbagai realita kehidupan keduniawian sehari‐hari.  

3. Butir‐butir plus‐minus, yaitu butir‐butir yang perlu dikembangkan lebih lanjut dari sistem pesantren ke dalam Sistem Pendidikan Nasional, tetapi sebelumnya harus disempurnakan  lebih dulu, adalah sebagai berikut:  

a. Sistem asrama. Untuk mencegah ekses‐ekses negatif dari asrama sebagaimana disebutkan di muka,  sistem  "asrama  di masa  depan"  harus mampu  berfungsi  sebagai  forum  dialog  untuk mengembangkan  ilmu  dan  kepribadian  yang  seimbang  antara  kepribadian  individual  dan kolektif.  Dalam  konsep  "asrama  masa  depan",  hubungan  para  santri  dengan  keluarganya masing‐masing  tidak  terputus  dan  mempunyai  waktu  berkumpul  dengannya  lebih  sering, sehingga  dapat  dijaga  identitas  keluarga  untuk  tidak  hanyut  dalam  kepribadian  kolektif (asrama), tetapi ia tetap terikat selama 24 jam dengan program‐program kegiatan ilmiah yang telah direncanakan bersama.  

b. Metode halaqah. Metode halaqah di pesantren adalah cara belajar bersama antar santri untuk memahami ajaran kiai, ustaz dan isi kitab. Arahnya untuk menanyakan dari segi "apanya" dan untuk  "memiliki"  ilmu‐ilmu  yang  telah  diajarkan  kepadanya. Dengan  kata  lain metode  yang digunakan dalam halaqah adalah menghafal.  Hal  seperti  itu perlu diubah dan ditingkatkan menjadi menanyakan  ilmu dari  segi "mengapa" 

dan "bagaimana" perspektif atau perkembangannya mendatang, serta memperlakukan  forum 

htalaqah  sebagai  proses  "menjadi",  yaitu  memandang  ilmu  sebagai  sarana  untuk  me‐

ngembangkan  kepribadian  intelektualnya.  Dengan  demikian,  dalam  konsep  "menjadi"  ilmu 

dipandang sebagai  instrumen atau sarana, dan oleh karena  itu  ilmu tidak akan teralienasi dari 

pribadinya,  sebaliknyadalam  konsep  "memiliki"  yang  diperoleh  melalui  metode  hafalan 

memungkinkan teralienasinya  ilmu dari pribadinya. Oleh karena  itu, metode halaqah tersebut 

perlu dikembangkan dari metode hafalan menjadi dialog. Demikian pula halnya dengan metode 

sorogan,  perlu  ditingkatkan dari murid  siap menerima pelajaran dari  guru, menjadi murid  siap 

berdialog  dengan  guru  dalam  rangka  mengembangkan  kepribadian  intelektualnya  atau 

mengembangkan pemikiran kritis.  

c. Jenis  kepemimpinan. Kepemimpinan  karismatik  (agama) perlu dilengkapi  atau dikembangkan dengan kepemimpinan rasional (ilmu), agar lebih mampu menghadapi tantangan zamannya.  

 4.  Bentuk  pendidikan  pesantren  di masa  depan  seharusnya merupakan  sekolah  (madrasah)  dengan 

kurikulum: 30% moral (agama), 70% akal (pengetahuan umum atau metode berpikir) dan dilaksanakan 

dalam kultur pesantren  lengkap dengan konsep "asrama masa depan" yang kreatif dan  inovatif dalam 

mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang diasuhnya, serta mampu menciptakan program‐program 

kegiatan  ilmiah  sesuai  dengan  tantangan  zamannya.  Untuk  itu  pesantren  perlu  mengadopsi  dan 

mengembangkan  budaya  berpikir:  deduktif,  induktif,  kausalitas,  dan  kritis  dari  Sistem  Pendidikan 

Nasional, sehingga lulusannya mampu mengamalkan dan mengembangkan ilmunya di bawah bimbingan 

iman dan  takwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hal  ini  juga penting untuk menjadikan pesantren 

Page 3: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

sebagai  lembaga penyuluhan pembangunan nasional yang efektif dan efisien, melengkapi penggunaan 

pendekatan bahasa agama di dalam mengajak umat berpartisipasi dalam pembangunan, sebagaimana 

selama ini dilakukan oleh pesantren 

SARAN 

1. Pesantren  perlu mengembangkan  pembaruan  pemikiran  dalam memahami  ajaran  agama  Islam, antara lain dengan mengembangkan teologi rasional, pengajaran filsafat, dan metode dialog.  

2. Pesantren  perlu  mengadopsi  dan  mengembangkan  wawasan  berpikir  keilmuan  dari  Sistem Pendidikan Nasional, yaitu metode berpikir: a). deduktif, b).  induktif, c). kausalitas, dan d). kritis. Hal  ini amat penting artinya  jika kita  ingin memanfaatkan pesantren sebagai sarana kelembagaan 'penyuluhan  pembangunan  nasional  secara  efektif  dan  efisien,  untuk  menyempurnakan pendekatan melalui  bahasa  agama  sebagaimana  selama  ini  digunakan  oleh  pesantren  di  dalam mengajak umat Islam melaksanakan kewajiban sosial keagamaannya. 

3. Dalam  rangka  mengembangkan  identitas  pesantren  dalam  zaman  modern  ini,  maka  di  dalam mempelajari  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi,  seharusnya  pesantren  tidak mengambil  ilmu‐ilmu pengetahuan yang hanya bersumber pada hukum alam, tetapi harus bersumber pada sunnatullah. 

4. Pesantren  perlu  mengembangkan  konsep  atau  wawasan  baru  mengenai  asrama sebagai  salah  satu  ciri  khasnya,  yang  lebih  kreatif  dan  inovatif,  sehingga mampu mengembangkan ilmu‐ilmu yang diasuhnya. 

5. Pesantren perlu menjadikan dirinya sebagai pusat studi pembaruan tarekat.  6. Perlu  adanya  kelompok  ahli  yang  dihasilkan  oleh  perguruan  tinggi  dan  lembaga‐

lembaga  ilmiah  lainnya  untuk  membantu  pesantren  di  dalam  mengembangkan wawasan berpikir rasional dan ilmiah.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Biquni, A. Prof. Dr., “Islam Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dddan Teknologi”, dalam Islam dan Pendidikan Nasional, Lembaga Penelitian IAIN Jakarta, Jakarta, 1983.

Berger, Peter L., Humanisme Sosiologi, Inti Sarana (penerbit / penerjemah), Jakarta, 1985.

Berlo, D.K., The Process Of Communication, Holt Rinehart and Winston, NY, 1960.

Boland, B. J., Pergumulan Islam di Indonesia, Grafiti Press, Jakarta, 1985.

Bronfenbrenner, Uril, Two Worlds of Childhood, Penguin Books, Australia, 1974.

Departemen Agama, Nama Dan Data Pondok Pesantren Seluruh Indonesia Tahun 1984/1985, Dept.

--, Pondok Pesantren Dan Sistem Pendidikan Nasional Seri Monografi, 1984/1985, Dept. Agama,Jakarta, 1985.

Djamari, Drs. H., Nilai-Nilai Agama Dan Budaya Yang Melandasi Interaksi Sosial Di Pondok Pesantren Cikadulun Banten, Disertasi Doktor, IIUP Bandung, 1985.

Djatrnika Rachmat, Dr. H., "Pandangan Islam Tentang Pendidikan Luar Sekolah", dalam Pe-mbangunan Pendidikan Dalam Pandangan Islam, lAIN Surabaya, 1986.

Dhofier, Zamachsyari, Tradisi Pesantren, LP3ES,Jakarta, 1982.

Etzioni, A., Modern Organizations, Columbia University, Prentice Hall, Inc, New Jersey, 1964.

Fakultas Tarbiyah, Tipologi Pondok Pesantren di Kabupaten Jember, lAIN Jember,1985.

Faruki, Ismail R., Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Anas Mahyuddin (penerjemah), Pustaka Bandung, 1984.

Fathiyah Hasan Sulaiman, Konsep Pendidikan Al-Ghazali, P3M,Jakarta, 1986. Fazlur Rahman, Islam dan

Modernisasi, Tantangan Transformasi Intelektual, Ahsin Muhammad (penerjemah), Pustaka Bandung, 1985.

Friere, Paulo, Cultural Action For Freedom, Penguin Books, USA, 1974.

Geertz, Cliffford., Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, Pustaka Jaya, Jakarta, 1981.

Ghozali, Al, Imam., Minhajul Abidin, Ir. Zakaria Adham (penerjemah), Darul Ulum Press, Jakarta, 1986. ----, Bimbingan Mu'minin Dalam mencari Redha Rabbil Alamin, Syed Ahmad Semait (alih bahasa), Pustaka

Nasional, Singapura, 1978.

----------------, O Anak M. Zein Djambek (penyalin), Tintamas, Jakarta, 1983.

Gibson, J.L. Ivancevich, J.M., Donnelly Jr, J.H., Oragnizations, Behaviour, Structure, Process, Business Publication, Inc., Dallas, Texas, 1976.

Hassan, Fuad, Prof. Dr., "Respondeo Ergosum Persepsi Filsafat Tentang Manusia", dalam Islam dan Pendidikan Nasional, Lembaga Penelitian IA1N Jakarta,Jakarta, 1983.

-----, "Selayang Pandang Tentang Pendidikan Islam", dalam Pesantren, No. I/Vol. II/1985, P3M,Jakarta, 1985.

Holt,John., Freedom And Byond, Penguin Books, Australia, 1972.

Indrawijaya, Adam Ibrahim, Drs., Perilaku Organisasi, Sinar Baru, Bandung, 1983.

Jamali, AI, Muhammad Fadhil, Dr., Filsafat Pendidikan Dalam Al Qur'an, Drs. Judi Al Falasany, (penyalur),

Page 5: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

Bina Ilmu, Surabaya, 1986.

Klausmeier, HJ., Godwin W., Learning and Human Abilities, Educational Psychology 4th Edition, Harper and Row, NY, 1971.

Langgulung, Hassan, Prof. Dr., Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Al Ma'arif, Bandung, 1979. Loomis, C.P., Social System, D. van Nostrand Co, Inc., New Jersey, 1967.

Madjid, Nurcholis, "Keilmuan Pesantren, Antara Materi Dan Metodologi", dalam Pesantren, Nomor

Perdana, Oktober- Desember, 1984.

----, "Pembahasan Tentang Beberapa Segi Asketisme Dalam Beberapa Kitab Jawa dan Melayu", dalam Pandangan Hidup Ulama, Penelitian LIPI, 1987/1988.

----, Islam Kemoderenan dan Ke-Indonesiaan, Mizan, Bandung, 1987.

----, "Pendidikan Akhlak dan Akal", dalam Seminar Pendalaman Agama, Lembaga Peneli tian IAIN Jakarta, J

akana, 1985.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amanat Sejarah Umat Islam Indonesia Keputusan Rapat Pengurus Paripurna ke II, Sekretariat MUI, Mesjid Istiqlal,Jakarta,1986.

Maritain, Jacques., Education at The Crossroads New Haver and London, Yale University Press, 25th printing, 1972.

Mastuhu, "Tantangan Yang Dihadapi lAIN Jakarta Dalam Periode Pembangunan Masyarakat Modern", dalam Seminar ldentitas lAIN Jakarta, 1987.

-----, "Tiga Ulama Termasyhur Di Jawa Timur", Nadhan, Buletin tak berkala, Penelitian Agama dan Masyarakat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Jakarta, seri 10, Desember, 1987.

Mulder, Neils, Pribadi dan Masyarakat Jawa, Seri Budaya No.3, Sinar Harapan, Jakarta, 1985. 

Nasution, Harun, “Manusia Menurut Konsep Islam”, dalam Islam dan Pendidikan Nasional, Lembaga Penelitian

Nasional, Lembaga Penelitian IAIN-Jakarta, Jakarta, 1983.

__ , Teologi Islam, Aliran-aliran Sejarah, Analisa Perbandingan, UI Press, Jakarta, 1983.

__ , Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Bulan Bintang, jakarta, 1975.

Neil, AS., Summerhill, Penguin Books, Australia, 1972.

Oepen, Manfred dan Korcher, Wolfgang (Editor), Dinamika Pesantren, P3M, Jakarta, 1987.

Prasodjo, Soedjoko, dkk., Profil Pesantren, LP3ES, Jakarta, 1973.

Qutub, Muhammad, Sistem Pendidihan Islam, Drs. Salman Harun (penerjemah), Al Ma'arif, Bandung, 1984.

Rahardjo, Dawam (Ed.), Pergumulan Dunia Pesantren P3M, Jakarta, 1983.

Ramos, Alberto Cuerriro, "Modernisasi Suatu Model Kemungkinan", dalam Beling dan Totten, Modernisasi Masalah Model Pembangunan, Bur Rasuanto (penyunting), YIIS,Jakarta, 1980.

Schlegel, Stuart, A Grounded Research Didalam Ilmu-ilmu Sosial, PLPIIS, Ujung Pandang, 1978.

Schramm W., Lerner D, Communication and Change, An East-West Center Book, The University of Hawaii, Honolulu, 1976.

Shihab, Muhammad Quraisy, Konsep Al Qur'an Tentang Hidup Manusia, dalam Sarasehan Ilmiah, Yayasan Pondok Pesantren Al Kamal, Jakarta, 1987.

Siegel, Sidney, Nonpammetric Statistics, for The Behavioral Sciences, Mc Craw

Hill, International Books Co, London, 1956.

Soedjatmoko, Etika Pembangunan, LP3ES, Jakarta, 1984.

Page 6: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

Steenbrink, Karel A., Pesantren, Madrasah, Sekolah, LP3ES,jakarta, 1986.

Suherman, Djamil, Umi Kalsum Kisah-Kisah Pesantren, Mizan, Bandung, 1984.

Syari'ati, Ali, Tentang Sosiologi Islam, Drs. Syaefullah Mahyudin MA (penerjemah), Ananda, Yogyakarta, 1982.

Toha, Ahmadi, (penerjemah), Ar-Risalah Imam Syafi'i, Pustaka Firdaus, jakarta, 1986.

Wahid, Abdurrahman, "Asal-Usul Tradisi Keilmuan di Pesantren", dalam Pesantren, Nomor Perdana, Oktober-Desember, P3M, Jakarta, 1984.

___ , Bunga Rampai Pesantren, Dharma Bhakti, Jakarta, 1399 H.

Wach, joachim, Sociology of Religion, The University of Chicago, USA, 1971.

Yunus, H.M. Prof., Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, cet. ke-2, Mutiara,

Jakarta, 1979.

Zuhri, KH Syaefuddin, Guruku Orang-Orang Dari Pesantren, Al Ma'arif, Bandung, 1977.  

 

DAFTAR LAMPIRAN 

Lampiran 1 : Data Pesantren Objek Penelitian 

  PESANTREN   GULUK   SUKOREJO   BLOK AGUNG   TEBU IRENG   PACIRAN   GONTOR  

DATA   GULUK    

1.  NAMA   AN∙NUQO∙   SALAFIAH   DARUSSALAM   TEBU IRENG   KARANG A∙   PONDOK MODERN  

YAH GU∙   SYAFI'I YAH   BLOK AGUNG   JOMBANG   SEM MUHAM∙   DARUSSALAM∙  

LUK∙GU∙   IBRAHIMIYAH∙SU       MADIYAH   GONTOR  

    LUK   KOREJO       PACIRAN    

2.   DIDIRIKAN              

  TAHUN   1887   1908   1951   1899   1949   1926  

3.   PENDIRI   KH.SYARKAWI   KHR SYAM∙   KH.MUCHTAR   KH.HASYIM   KH.ABDUR∙   TRIMURTI:  

SOEL ARIFIN   SYAFA'AT   ASY'ARI   RACHMAN   KH.IMAM ZARKA∙  

SYAMSOE∙   SJI,KH.AHMAD  

RI   SAHAL,KH.ZAI∙  

              NUDDIN FANANI  

4.   PIMPINAN   KH.AMIR   KHR.AS∙AD   sda   KH.YUSUF   sda  KH. SYUKRI A.  

SEKARANG   ILYAS   SYAMSOEL     HASYIM     ZARKASJI MA  

ARIFIN         KH.DRS.HASSAN  DAN             A SAHAL,KH.SHOI∙  

MAN LHAKIM  

  GENERASI KE∙   3   2   1   2   I   2  

5.   JUMLAH   3.945   6.135   2487   2.522   2.543   2.599  

SANTRI   (PUTRA   (PUTRA   (PUTRA   (PUTRA   (PUTRA   (PUTRA)  

    PUTRI)   PUTRI)   PUTRI)   PUTRI)   PUTRI)    

6.   JENIS PEN∙   "PESANTREN"   "PESANTREN"   "PESANTREN"   "PESANTREN"   "PESANTREN"   .KMI=KULIATUL  

DIDIKAN             MU'ALIMIN  

YG DISE∙       DINIYAH   MADRASAH     ISLAMIYAH  

LENGGARA∙   MADRASAH   MADRASAH       MADRASAH   (SEK∙GURU)  

KAN       MADRASAH   SEKOlAH      SEKOLAH   SEKOLAH     UMUM   SEKOLAH   .IPD‐INSTITUT  

TINGGI ILMU   UMUM   SEKOLAH     UMUM   PENDIDIKAN  

HUKUM ISlAM   UNIVERSITAS   UMUM   UNIVERSITAS     DARUSSALAM  

DAN ILMU   ISlAM     ISlAM   UNIVERSI∙    

TARBIYAH         TASMUHAM∙    

            MADIYAH    

7.   PENGASUH   14 KIAI   1 KIAI   I KIAI   1 KIAI   1 KIAI   3 KIAI UTAMA  

Page 7: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

UTAMA   UTAMA   PENGASUH   UTAMA    

19 NYAI   9 KIAI   2 KIAI   6 DEWAN   4 KIAI   15 BADAN  

ASISTEN   ASISTEN   KIAI   ASISTEN   WAKAF  

174 USTAZ/   300 USTAZ/   150 USTAZ/   165 USTAZ/   231 USTAZ/   227 USTAZ/  

    GURU/DOSEN   GURU/DOSEN   GURU   GURU/DOSEN   GURU/DOSEN   GURU/DOSEN  

8.   LUASKAMPUS   5HA   8HA   4,5 HA   7HA   3,5 HA   8,5 HA  

 

PESANTREN GULUK SUKOREJO BLOK AGUNG TEBU IRENG PACIRAN GONTOR

DATA GULUK

9. BANGUNAN 2 MESJID 1 MESJID 1 MESJID 1 MESJID 1 MESJID 1 MESJID

PENTING

6 MUSALA 6 MUSALA 4 MUSALA MUSALA 2 MUSALA MUSALA

PONDOK PONDOK PONDOK PONDOK PONDOK PONDOK

485 KAMAR 260 KAMAR 240 KAMAR 140 KAMAR 50 KAMAR 450 KAMAR

RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH

KIAI KIAI KIAI KIAI KIAI KIAI

RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH

USTAZ USTAZ USTAZ USTAZ USTAZ USTAZ

GD.MADRASAH GD.MADRASAH GD.MADRASAH GD.SEKOLAH GD.MADRA GD.KMI

SAH

,GD,SEKOLAH

TINGGI GD,SEKOLAH GD.SEKOLAH UNIVERSITAS GD.SEKOLAH GD.IPD

KANTOR ,GD,UNI, ,KANTOR, PERPUSTAKA, UNIVER, AULA/BALAI

VERSITAS AN SITAS .RUMAH TAMU .KEAMANAN KANTORI/ RUMAH ,AULA .DAPUR SAN, .KEAMANAN ,KANTOR ,KANTOR

TAMU TRl

,KEAMANAN ,RUMAH TAMU .KEAMANAN

,DAPUR .MAKAM NYAII PERPUSTAKAAN SANTRI .PERPUS, ISTRI KIAI ,TOKO TAKAAN KOPERASI TOKO ,DAPUR UMUM KOPERASI ,RUMAH ,BANK TAMU ,RUANG MAKAN KANTOR .KANTOR ,TOKO KOPERASI ,MAKAM .TOKO KELUARGA ,LAPANGAN

KOPERASI OLAH RAGA

10. LlNGKAR MADURN MADURA/ PEDALAMAN PEDALAMAN PESISIR/

BUDAYA PESISIR PESISIR (NU) (NU) (MUHAMMAD, PEDALAMAN

AGAMA (NU) (NU) IYAH)

11. KITAB TABEL, TABEL . TABEL .. TABEL TABEL, TABEL ..

11, STATUS MILIK MILIK MILIK MILIK MILIK MILIK

KELEMBA, PRIBADI PRIBADI PRIBADI PRIBADI ISNTlTUSI INSTITUSI

GAAN

13. RATA,RATA Rp,11.ooo Rp.25.ooo Rp 20,000 Rp,25.000 Rp 20000 Rp,30,ooo

BIAYA SANTRI

PER BULAN

 

Page 8: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

Lampiran 2: Daftar Kitab yang Dikaji dalam Pesantren 

PESANTREN GULUK·GULUK SUKOREJO BLOK AGUNG TEBU IRENG PACIRAN GONTOR

KITAB

1. TAUHID - 1.KIFAYAT 1.0ATR AL-GAIS 1.AQIDAT AL· - 1.U$UL AD-DIN

AL·J\WAM ‘AWAM

- 2.DASUQi 2.MATN - - 2.KITAB

AS-SANUSIYYAH AS·SA’ADAH

- 3.NUR 3.TIJAN - - 3.AD-DIN

AZ ZALAM AD-DARARI AL ISLAM JILID 1,2

- 4. TiJAN AD· 4.NUR - - 4.AL·ADYAN

DARARi AZ ZALAM

- - 5.AHL AS· - - - SUNNAH

WALJAMA'AH

- - 6.DAQA'IQ - - - AL·AKHBAR (Kabar dan Iangit

tentang kosmologi)

2. TAFSIR 1. TAFSiR 1.TAFSiR 1.TAFSIR 1.TAFSIR 1.TAFSiR 1.DURUS

IBNKASiR JALALAIN JALALAIN JUZ 'AMMA JALALAIN AT·TAFSIR

2.TAFSiR 2.TAFSiR AL· 2.TAFSIR AL· 2. TAFSIR JALA· 2.AL·QUR'AN 2.MIN AYAT

JALALAIN HAMANI HAMANl ZADAH LAIN AL·AHKAM

ZADAH (S.YASIN)

(S.YASIN)

- 3.TAFSiR 3.TAFSIR 3.TAFSIR - 3.TAFSIR

AL·MUNiR AL·IBRIZ AL·MUNIR AL·MADRASI (KH. BISRI

SYAMSURI)

- 4TAFSiR - 4.TAFSIR - -ALI AS· IBN KASIR

$ABUNi

3. HADIS l.SAHiH l.8ULUGAL· 1.$AHIH 1.ARBA'IN 1.RlYAD 1.BULUG

BUKHARi MARAM MUSLIM NAWAWI A$.SALlHIN AL·MARAM

2.$AHiH 2.RIYAD 2. T AJRID AS· 2.BULUG 2.BULUG AL· 2.lLM MUSTALAH

MUSLIM A$·sALlHiN $ARIYYAH AL·MARAM MARAM AL-HADIS .

3. RIYAD 3.TAJRiD 3.JAWAHIR 3.KIFAYAT 3.SAHIH -

AS·sALlHiN A$'$ARIYYAH AL·BUKHARI AL·AKHYAR MUSLIM

4.T AJRiD AS· 4.SAHiH 4.8ULUG 4.TAJRID A$· - -

$ARlYYAH BUKHARi AL·MARAM $ARIYYAH

- 5 $AHIH 5.RIYAD 5.JAWAHIR - -

MUSLIM A$.SALIHIN AL·BUKHARI

- 6.SUNAN 6.TANQIH 6.BUKHARI - -

ABU DAWUD AL·QOUL MUSLIM

- - 7.'USFURIYYAH - - -

 

   PESANTREN   GULUK‐GULUK   SUKOREJO   BLOK AGUNG   TEBU IRENG   PACIRAN   GONTOR  

 KITAB      .                

 4.  FIKIH   1.MINHAJ   l.SAFINAT   1. AL‐IQNA'   1. MABADI   1.BIDAYAT   1.PENGANTAR  

Page 9: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

 

    AL‐'ABlDiN   AN‐NAJAH   FIAL‐FADLI   AL‐FIQH   AL‐MUJTA‐   FIKIH 1,2  

             ABi SYUJA'     HID    

     2.FATH.     2.SULLAM   2.FATH AL‐   2. TAORiB   ‐   2.AL‐FIQH  

     AL‐WAHHAB   AT‐TAUFIQ   WAHHAB       AL‐WADIH 1, 2, 3  

     3.FATHI     3.FATH.    3.KASYIFAT   3.FATH AL‐   ‐   3.BIDAYAT  

     AL‐MU'iN   AL‐OARiB   AS‐SAJA   Mu'iN     AL‐MUJTAHID  

     4.FATH.     4.FATH.    4.FATH    4.FATH   ‐   ‐  

     AL‐OARiB   AL‐MU'iN   AL‐MU'iN   AL‐WAHHAB      

     5.SULLAM   5.FATH.    5.SULLAM AS‐   5.AL ‐MUHAZZAB  ‐   ‐  

     AT‐TAUFIQ   AL‐WAHHAB   SAFiNAH        

     6.FATH.     6.MINHAJ   6.KIFAYAT   6.AL‐ASYBAH   ‐   ‐  

     AL‐JAWAD   AL‐"ABlDiN   AL‐AKHYAR   WANNAZA'IR      

     7.MINHAJ   7.MINHAJ   7.FATH    7.MIZAN   ‐   ‐  

     AL‐QAWiM   AL‐QAWIM   AL‐OARiB   AL‐KUBRA      

       ‐   8.KIFAYAT   8.BAHJAT   8.MINHAJ   ‐   ‐  

         AL‐AKHYAR   AL‐WASA'IL   AL‐'ABlDiN      

       ‐   9.AL‐IQNA'   9.BUGYAT   ‐   ‐   ‐  

        Fi AL‐FADLI   AL‐MUSTAR‐

         ABi SYUJA'   SYlDiN        

       ‐     ‐   10. MINHAJ AL‐   ‐   ‐   ‐  

             OAWIM        

       ‐     ‐   11.SULLAM   ‐   ‐   ‐  

             AT‐TAUFiO        

       ‐     ‐   12.AL‐ASYBAH   ‐   ‐   ‐  

             WANNAZA'IR        

      ‐     ‐   13.SULLAM   ‐   ‐   ‐  

             AL‐MUNAJAT        

55.          USUL FIKIH     ‐   1. AL‐WARAQAT     ‐   1. AL‐MABADI'   ‐   I. AL ‐MABADI' AL‐  

                 AS‐SAHIYYAH     AWWALlYYAH  

       ‐   2.LATA'IF     ‐   2.AL‐WARAQAT   ‐   2.AL‐BAYAN  

         AL‐ISYARAH            

       ‐   3.GAYAT AL‐     ‐   3.JAM' AL‐   ‐   ‐  

         USUL         JAWAMI'      

       ‐   4.JAMI  AL‐     ‐   ‐   ‐   ‐  

         JAWAMI'            

66.          TASAWUF   l. IHYA'  'ULUM   l.BIDAYAT   1. lHYA'  'ULUM   ‐   ‐   ‐  

     AD‐DiN   AL ‐MUJTAHID   AD‐DiN        

     2.DURRAT   2.IHYA‐ 'ULUM   2.SYARH   ‐   ‐   ‐  

     AN‐NASIHIN   AD‐DiN   AL‐HIKAM        

     3.SYARH   3.TANBiH   3.BIDAYAT   ‐   ‐   ‐  

     AL‐HlKAM   AL‐GAFiLiN   AL‐HIDAYAH        

     4.AZKAR   4.DURRAT   4. MINAH   ‐   ‐   ‐  

     AN‐NAWAWi   AN‐NASlHiN   AS‐SANIYYAH        

PESANTREN

ITEM

GULUK-GULUK SUKOREJO BLOK AGUNG TEBU IRENG PACIRAN GONTOR

5.NAWAHI

BUS SOMAD

-

5.AN-NASA’IH

AD-DINIYYAH

-

-

-

Page 10: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

10 

 

7. BAHASA ARAB

A. NAHU

(Tata Kalimat)

6.IRSYAD

AL-‘IBAD

-

-

-

-

-

1.MUTAMMIMAH

2.IBN ‘AQIL

-

-

-

-

-

-

-

-

1.AJURUMIYYAH

2.IMRITI

3.MUTAMMIMAH

4.KHAWATIB

6.RISALAT AL

MU’AWWANAH

7.NASA’IH

AL-IBAD

8.QAMI’

AT-TUGYAN

9.TANBIH

AL-GAFILIN

10.DURAT

AN-NASIHIN

11.MUDRAJ

AS-SU’UD

1.IBN ‘AQIL

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.AJURUMIYYAH

2.MUTAMMIMAH

3.QAWA’ID AL-

LUGAH

4.IBN ‘AQIL

-

-

-

-

-

-

1.ALFIYAH

IBN MALIK

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.NAHW AL-

WADIH

1,2,3

2.AMSILAT AL-

I’RAB 1,2

-

-

Page 11: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

11 

 

B.SARAF

(Tata Kata)

C.BALAGAH

(Keindahan

Bahasa)

D.TAJWID

(Bacaan Alquran)

E.BACAAN

-

-

-

-

-

-

-

-

1.JAWAHIR

AL-MAKNUN

-

-

5.QATR

6.NAZM AL

ALFIYAH

7.IBN AQIL

8.SYUZUR AZ

ZAHAB

1.KAILANI IZZI

2.NAZM AL

MAQSUD

3. AL-AMSILAT AT

TASRIFIYYAH

4.MUGNI

AL LABIB

1.AL-LUBB

AL-MASHUN

-

-

-

-

-

1.KAILANI IZZI

2.KAFRAWI

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.KAILANI IZZI

2. AL-AMSILAT AT

TASRIFIYYAH

-

-

-

1.TUHFAT

AL-ATFAL

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1. AL-AMSILAT AT

TASRIFIYYAH

-

-

-

-

-

1.DURUS AL-

LUGAH

AL-‘ARABIYYAH

JUZ 1,2

Page 12: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

12 

 

 

  PESANTREN   GULUK∙GULUK  SUKOREJO   BLOK AGUNG   TEBU IRENG   PACIRAN   GONTOR  

KITAB              

    ‐   ‐   ‐   ‐   ‐   2.MUTALA'AH  

              HADISAH  

    ‐   ‐   ‐   ‐   ‐   3.QIRA'AH  

              RASYIDAH  

    ‐   ‐   ‐   ‐   ‐   4.QIRA'AH  

              WAFIYAH  

8.  MANTIK   ‐   ‐   ‐   1.MUNAWWA‐  ‐   ‐  

  (Logika)         RAH      

9.  AKHLAK   1.TA'LiM AL‐   1.TA'LiM AL‐   1. TA'LIM AL‐   ‐   ‐   1. AT‐TARBIYAH  

    MUTA'ALLIM   MUTA'ALLIM   MUTA'ALLIM       WAT∙TA'LiM 1, 2  

    (Pendidikan)            

    ‐   ‐   2.UQUD 

AL LUJAIN

‐   ‐   2.AT∙TARBIYAH  

        (Berkeluarga)  AL∙AMALlYYAH           FIAT‐TADRiS 

              (Pendidikan)  

 

 

Lampiran 3: Butir‐butir Tujuan Pendidikan Pesantren 

GULUK‐GULUK   SUKOREJO   BLOK AGUNG   TEBU IRENG   PACIRAN   GONTOR  

.KEPRIBADIAN .   AKHLAK KARl∙   .KAWULA TE‐   .BERIMAN   .KEPRIBA‐   .MUBALIG ATAU  

MUSLIM   MAH   TAPI RASUL:     DIAN MUS∙   DAI  

    PELAYAN MA∙   BERTAKWA   LIM    

.ILMU   WALlYULLAH   SYARAKAT       .ULAMA / SARJANA  

    DAN PENYE∙   .BERILMU   .MENEGAK∙    .DAI   .MENGAJAR∙   BAR AGAMA     KAN IS∙   .BERKHIDMAT PA∙  

  KAN ISLAM     .BERBUDI LU∙   LAM DA‐   DA MASYARAKAT  

.ULAMA     .BELAJAR IL‐   HUR   LAM MA‐    

  .BERMANFA‐   MU APA SAJA     SYARAKAT   .CAKAP DAN TE∙  

.DAKWAH BIL   AT BAGI   DAN KEPADA   .MANDIRI     GUH DALAM PEN‐  

LISAN DAN   MASYARA‐   SIAPASAJA     .BELAJAR   DIRIAN  

HAL   KAT DAN     .IZZUL ISLAM   KE TING‐    

  SUKA MENO‐     WALMUSLI‐   KATYG.   .PESANTREN SE‐  

.MENEGAKKAN   LONG     MIN   LEBIH   BAGAI TEMPAT  

ISLAM DALAM         TINGGI   IBADAH: TALA∙  

MASYARAKAT           BUL‐ILMI, BUKAN  

          TALABUL‐FASLI  

          DANTEMPAT  

          MENCARI IJA∙  

          ZAH UNTUK MEN∙  

          JADI PEGAWAI  

          NEGERI  

 

 

 

 

Page 13: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

13 

 

Lampiran 4 :  

 

Pandangan Santri terhadap Belajar di Pesantren 

Tiga  puluh  dua  (32)  pernyataan  (item)  diajukan  untuk  direspons  oleh  santri  dalam  rangka 

mengukur pandangan mereka terhadap belajar di pesantren. Ke32  item  itu disusun berdasarkan 

ilham  dari  skala  Likert,  yaitu  "persetujuan  berjenjang",  yang  dalam  hal  ini  diberikan  4  jenjang 

pilihan : setuju sekali, cenderung setuju, cenderung tidak setuju, dan tidak setuju sekali; masing‐

masing dengan  skor  : 4, 3, 2 dan 1. Sengaja  tidak diberikan kesempatan pilihan  "kosong" atau 

"tidak  tahu",  karena  peneliti  ingin mendorong  responden  untuk menyatakan  persetujuan  atau 

ketidaksetujuan mereka. 

Ke‐32  item  tersebut  disusun  dalam  bentuk  pernyataan  dependen,  yaitu  untuk  mengukur 

seberapa  jauh  pandangan  konfirmasi  santri  terhadap  belajar  di  pesantren.  Dengan  demikian, 

makin  tinggi  skor  yang  diperoleh  berarti  makin  tinggi  derajat  konfirmasinya.  Beberapa  item 

disusun  dalam  bentuk  independen;  terhadap  bentuk  item  ini,  skornya menjadi  1,  2,  3,  dan  4 

sehingga  terdapat  kesamaan pola  skor dengan  item dependen. Namun,  secara  tekstual, dalam 

Islam terdapat beberapa ajaran yang kelihatannya bertentangan antara yang satu dan yang  lain, 

sehingga kalau santri memberikan  jawaban yang sama terhadap dua hal yang berbeda tersebut 

dapat 

menimbulkan  kesan  salah paham,  seolah‐olah  jawaban mereka  kontradiksi  satu  terhadap  yang 

lain. Padahal, hal  itu sebenarnya merupakan kesatuan yang utuh dalam ajaran  Islam dan sesuai 

dengan  kenyataan  yang  ada.  Hal‐hal  yang  kelihatannya  bertentangan  itu  merupakan  suatu 

dinamika  dialogis  tingkat  tinggi  yang memerlukan  perenungan  pemikiran  filsafati  yang  sangat 

dalam  agar maknanya  dapat  dipahami  dengan  benar. Misalnya  :  santri  percaya  penuh  bahwa 

rezeki dan nasib manusia itu datang dari Tuhan dan telah tertulis dengan pasti dalam ayat Tuhan. 

Meskipun demikian, santri tidak setuju kalau nasib baik dalam dunia ini dapat terjadi tanpa usaha 

keras  dari  manusia  itu  sendiri.  Berdoalah  kamu  seolah‐olah  kamu  akan  mati  besok,  tetapi 

bekerjalah kamu seolah‐olah kamu akan hidup selamanya.  (Lihat  item‐item dalam Lampiran 5). 

Selama  item‐item yang bersangkutan sesuai dengan bunyi  teks ajaran  Islam,  item‐item  itu akan 

dipandang  sama  oleh  semua  santri,  baik  oleh  mereka  dari  kelompok  dependen  maupun 

independen.  

Perlu  disampaikan  di  sini  bahwa  pembagian  pandangan  dependen  dan  independen  tidak 

menunjuk perbedaan  tinggi‐rendahnya kecerdasan akal atau baik buruknya perilaku  seseorang, 

tetapi perbedaan itu semata‐mata menunjukkan pola kecenderungan mereka terhadap belajar di 

pesantren. Tinggi‐rendahnya kemampuan berpikir kritis dan baik‐buruknya perilaku dapat terjadi 

baik pada mereka yang memiliki pandangan dependen maupun independen.  

Page 14: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

14 

 

Ke‐32 item tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 aspek, yaitu : (1) Takdir Tuhan, diwakili oleh 

item: 1, 2, 3, 6, 7, 28, dan 29. (2) Kiai/Kitab, diwakili oleh item: 13, 14, 15, 16, 17 dan 20. (3) IImu/ 

Akal, diwakili oleh item : 4,5,8,9, 11, 12, 18, dan 32. (4) Kepentingan bersama, diwakili oleh item: 

21,22,23,24, dan 25. (5) Kepentingan Pribadi, diwakili oleh item: 10, 19,26, 27,30, dan 31. Jumlah 

keseluruhan santri yang menjadi responden ada 1290 orang, terdir atas santri : Pondok Pesantren 

Guluk‐Guluk  210  orang,  Pondok  Pesantren  Sukorejo  233  orang,  Pondok  Pesantren  Blok Agung 

220 orang, Pondok Pesantren Tebu  Ireng 210 orang, Pondok Pesantren Paciran 211 orang, dan 

Pondok Pesantren Gontor 216 orang. 

Rata‐rata skor pandangan mereka terhadap ke‐32 item dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 5. 

Dari angka‐angka yang diperoleh, diyakini bahwa :  

Pandangan  santri  antar  pesantren  tidak  berbeda‐beda  secara  signifikan.  Rata‐rata  skor 

pandangan mereka adalah  : Pondok Pesantren Guluk‐Guluk  (3,07), Pondok Pesantren  Sukorejo 

(3,11),  Pondok  Pesantren  Blok  Agung  (3,13),  Pondok  Pesantren  Tebu  Ireng  (2,95),  Pondok 

Pesantren Paciran (2,98), dan Pondok Pesantren Gontor (3,13). Grand Mean: 3,06, berarti : santri 

setuju  terhadap  ke‐32  item  yang  diajukan  kepada mereka.  Artinya  santri  cenderung  confirm 

(tergantung) pada belajar di pesantren.  

Namun,  pandangan  mereka  terhadap  ke‐5  aspek  pandangan  belajar  di  pesantren,  berbeda 

profilnya seperti berikut :  

Tabel 1. RATA‐RATA SKOR PANDANGAN SANTRI MENGENAI BELAJAR DI PESANTREN DAN GRAND 

MEAN  

  PESANTREN   GULUK   SUKOREJO   BLOK AGUNG   TEBU IRENG   PACIRAN   GONTOR   RATA‐RATA  

ASPEK   GULUK             KESE‐  

    N: 210   N: 223   N: 220   N: 210   N: 211   N :216   LURUHAN  

1‐  Takdir   3,08   3,20   3,19   3,11   3,34   3,24   3,20  

2.  Kiai /Kitab   2,90   3,20   3,10   2,99   2,59   3,06   2,97  

3.   Ilmu/Akal   3,07   3,02   3,04   2,98   3,93   3,13   3,04  

4.  Kepentingan   2,96   2,97   3,98   2,80   2,83   2,91   2,91  

  bersama                

5_  Kepentingan   3,37   3,18   3,37   2,91   3,14   3,31   3,21  

  Pribadi                

  Jumlah   15,38   15,57   15,68   14,79   14,93   15,65   15,33  

  Rata rala   3,07   3,11   3,13   2,95   2,98   3,13   3,05  

  Grand Mean   3,06              

Grand Mean = 15,38+ 15,57+ 15,68+ 14,79+ 14,93+ 15,65+ 15,33 = 91,80 = 3,06  

  5x6       30  

Page 15: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

15 

 

Atau : 3,07+3,11 +3,13+2,95+2,98+3,13+3,05 = 18,36 = 3,06 

  6      6 

Jika tabel tersebut disajikan dalam bentuk grafik batang, maka bentuknya sebagai berikut : 

 

PANDANGAN SANTRI TERHADAP 

LIMA ASPEK BELAJAR DI PESANTREN 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Guluk‐     Sukorejo  Blok Agung     Tebu Ireng    Paciran      Gontor 

Guluk 

 

Dari  tabel  tersebut  dapat  diperoleh  skor  rata‐rata  bagi masing‐masing  aspek  sebagai  berikut  : 

Takdir  (3,20), Kiai/Kitab  (2,97),  Ilmu/Akal  (3,04), Kepentingan Bersama  (2,91), dan Kepentingan 

Pribadi (3,21). Dengan kata lain: secara berturut‐turut, para santri tergantung pada: Pertama:  

Kepentingan pribadi; dalam hal  ini  :selesainya tugas dan tanggung  jawab pribadi  (3,21), Kedua  : 

Takdir  Tuhan;  dalam  hal  ini:  pasrah  sepenuhnya  kepada  ketentuan  Tuhan  (Sunatullah)  (3,20), 

  4,00 

  2,00 

  1,00 

  3,00 

  0,00 

Page 16: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

16 

 

Ketiga  :  Ilmu/Akal; dalam hal  ini: pentingnya menuntut  ilmu  (3,04), Keempat  : Kiai/Kitab; dalam 

hal  ini  :  menghormati  kiai  dan  percaya  pada  kebenaran  kitab‐kitab  yang  diajarkan  oleh  kiai 

kepadanya  (2,97),  Kelima:  Kepentingan  Bersama  ;  dalam  hal  ini  :  pentingnya  mendahulukan 

kepentingan bersama atau menyelesaikan urusan bersama (2,91).  

Ternyata, jika kelompok santri digolongkan menjadi dua kelompok : (1) Pondok Pesantren Gontor 

dan Paciran,  sebagai pesantren yang menunjuk pada  status milik  instansi dan bukan kelompok 

NU (Nahdatul Ulama), dan (2) Pondok Pesantren lainnya, milik pribadi dan kelompok NU (Guluk‐

Guluk, Sukorejo, Blok Agung dan Tebu Ireng), maka grafiknya sebagai berikut : Kelompok II (NU) 

menunjukkan garis yang lebih "seragam"  

Daripada Kelompok I (non NU), yang memiliki garis lebih “beragam”. Meskipun demikian, seluruh santri 

dari  kedua  kelompok  tersebut  tidak  berbeda  dalam  menetapkan  urutan  pilihan  bidang  yang  ingin 

ditekuni seusai mereka belajar di pesantren (lihat Lampiran 6). 

 

PANDANGAN SANTRI TERHADAP 

LIMA ASPEK BELAJAR DI PESANTREN 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                         Kelompok I  * Kelompok II 

4. Secara rinci skor pandangan mengenai belajar di pesantren meliputi ke‐5 aspek: (1) Takdir Tuhan, (2) 

Kiai/Kitab, (3) Ilmu/Akal, (4) Kepentingan Bersama dan (5) Kepentingan Pribadi, adalah sebagai berikut: 

3,8 

3,6 

3,4 

3,2 

2,8 

2,6 

    Takdir                    Kiai/Kitab      Ilmu/Akal            Kep.Bersama         Kep.Pribadi 

Page 17: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

17 

 

Tabel 2. PANDANGAN SANTRI MENGENAI TAKDIR TUHAN 

PESANTREN GULUK· SUKO· BLOK TEBU PACIRAN GONTOR RATA· KODE

GULUK REJO AGUNG IRENG RATA ITEM N=210 N=223 N=220 N=210 N=211 N=216 IPD

--- -- 1. Perpindahan agama

seseorang dan agama satu ke a· gama lain adalah karena TakdirTuhan.

3,89 3,91 3,85 3,67 3,75 3,65 3,78 P3/L

2. Gaji yang diteri·

ma oleh pekerja adalah rezeki Langsung dari Tuhan, jika sewak· tu·waktu hilang, hal itu berarti belum menjadi

rezekinya. 2,84 2,73 2,35 2,48 2,75 2,37 2,58 P1/B

3. Karena setiap o·

rang dilahirkan Iengkap dengan kartu nasib maka orang tidak perlu

bekerja/belajar dengan 'ngotot", cukup wajar wajar

saja. 2,83 3,26 3,29 3,16 3,38 3,65 3,26 Paa/L

4. Rezeki yang diper

oleh dengan jalan tidak halal, dan tidak mau memba· yar zakat, maka jika orang terse· but mendapat mu· sibah, hal ilu pertanda Tuhan murka dan menghu·

kumnya. 3,30 3,42 3,10 3,30 3,53 3,50 3,35 P1/L

5. Orang yang menja·

lankan ibadah de· ngan baik (salat, puasa, zakat, dsb) dengan sendirinya ia akan terjaga (terpelihara) da·

ri musibah. 2,37 3,14 3,31 2,60 3,31 2,41 2,85 P2/B

 

  PESANTREN   GULUK‐   SUKO∙     BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   RATA‐   KODE  

    GULUK   REJO     AGUNG   IRENG       RATA    

ITEM     N=210   N=223     N=220   N=210   N=211   N=216     IPD  

28.   Kehidupan dunia‐                    

  wi adalah bayang‐                    

  an bukan sesung ‐                    

  guhnya. Yang se∙                     

  sungguhnya ada∙                     

  lah kehidupan                     

  ukhrawi (abadi),            oleh karena itu       ,              

Page 18: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

18 

 

  manusia tidak                    

  perlu bekerja                     

  habis‐habisan,                  

  cukup sekadar di‐      

  

           

  lalui saja.   2,65   2,97     3,19   3,08   3,25   3,51   3,19   P8/B  

29.   Seluruh perjala‐                    

  nan hidup manu‐                    

  sia telah tertu‐            lis dalam kartu                    

  nasib. Oleh ka‐                    

  rena itu, manusia                    

  tidak perlu memb                    

  buat perencanaan                    

  dan menetapkan                    

  segala sesuatu‐                  

  nya dengan sem∙      

  

           

  purna.   3,69   3,01     3,28   3,52   3,42   3,62   3,43   P5/B  

  Jumlah   21,57   22,44     22,37   21,81   23,39        22,71  22,44    

  Rata‐rata   3,08   3,20     3,19   3,11   3,34   3,34   3,20    

 

Item  nomor  3  berisi  pernyataan  independen,  oleh  karena  itu  skornya  harus  dibalik.  Skor 

perolehan : Guluk‐Guluk : 2,17, Sukorejo : 1,74, Blok Agung: 1,71, Tebu Ireng : 1,84, Paciran : 1,62, 

dan Gontor : 1,35, Skor‐skor ini harus dibalik berturut‐turut menjadi : 2,83, 3,26, 3,29, 3,16, 3,38, 

dan 3,65, sehingga skor rata‐rata menjadi : 3,26. Demikian pula halnya untuk item nomor 28 dan 

29. Kedua item ini memang merupakan pernyataan dependen, jadi mestinya skornya tidak perlu 

dibalik,  Tetapi  kedua  item  tersebut  berisi  pernyataan  yang  berbeda  arus  dengan  teks  ajaran 

Islam, oleh karena itu skornya harus dibalik, Makin rendah skor perolehan mereka, berarti makin 

tinggi  penolakan mereka  terhadap  pernyataan  dalam  item  tersebut,  dan  berlaku  sebaliknya  : 

makin  tinggi  skor mereka  berarti makin  rendah  penolakannya,  Berturut‐turut  skor  perolehan 

adalah : untuk item nomor : 28: 2,65;2,03;1,81;1,92;1,75;1,40; dengan rata‐rata 1,89; jika dibalik 

menjadi:  2,65;2,97;3,19;3,08;3,25;3,51;  dan  rata‐rata:  3,19,  Untuk  item  nomor  29:  1,31;  1,99; 

1,72; 1,40; 1,58; 1,38; 1,57; dan rata‐rata: 1,57;jika dibalik menjadi : 3,69; 3,01; 3,28; 3,52; 3,42; 

3,62; dan rata‐rata menjadi: 3,43,  

Terakhir,  skor  rata‐rata  pandangan  mereka  mengenai  aspek  takdir  Tuhan  adalah  3,20,  jauh 

melebihi batas persetujuan 2,50 (lihat batas rentangan nilai di halaman 53), jadi dengan demikian 

pandangan  santri  sangat  setuju dengan  takdir Tuhan,  sebagai dicerminkan dalam  ketujuh  item 

tersebut.  

 

 

 

 

 

Page 19: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

19 

 

 

  PESANTREN   GULUK∙   SUKO∙   BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   RATA∙   KODE  

      GULUK   REJO   AGUNG  IRENG  RATA ITEM     N‐210   N‐223   N‐220   N‐210   N‐211   N‐216     IPD  

13.  Kiai/ulama ada .                  

  lah orang pandai          dan alim, tetapi          dapat saja berbu‐         at salah/keliru.   3,21   3,11   3,24   3,32   3,64   3,74   3,39   P6/L  

14.  Berkah kiai me‐                  

  rupakan kunci ke‐          berhasilan bela∙          jar di pesantren.   2,59   2,97   2,37   2,53   1,13   2,63   2,36   P7/L  

15.  Menghormati Kiai                  

  /ustaz sepanjang          hidup adalah kewa‐          jiban moral bagi          seorang santri,          jika ia tidak ingin          ilmu yang           perolehnya hilang          Cuma‐   3,40   3,69   3,29   3,25   2,83   3,41   3,31   P8/L  

16.  Saya percaya bah‐                  

  wa apa‐apa yang          diajarkan oleh ki∙          ai/ustaz adalah          benar dan tidak          Perlu dlragukan          lagi.     2,59   2,88   2,95   2,69   2,11   2,89   2,66   P10/L  

17.  Tidak semua isi                  

  kitab yang diajar‐                  

  kan dalam pesan∙          tren ini (kecuali          Alquran dan Ha∙          Dis           selalu 

b

  3,11   3,60   3,70   3,14   3,39   3,16   3,35   P9/L  

20.  Hal penting dalam                  

  mempelajari kitab          ialah dengan meng∙          hafal dan membaca‐        nya dengan ber‐                    urutan dan tidak          melompat‐Iompat.   2,53   2,98   3,01   3,06   2,44   2,54   2,75   P11/L  

  Jumlah     17,43   19,23   18,61   17,89   15,54   18,37   17,85    

  Rata∙rata     2,90   3,20   3,10   2,99   2,59   3,06   2,97    

 

Item nomor 13 dan 17 adalah item‐item independen, oleh karena itu skornya harus dibalik (lihat 

Lampiran 4). Skor yang diperoleh untuk  item nomor 13 adalah  : Guluk‐Guluk  : 1,79; Sukorejo  : 

1,89; Blok Agung: 1,71; Tebu Ireng : 1,68; Paciran : 1,36; dan Gontor : 1,26; harus dibalik berturut‐

turut menjadi  :  3,21;  3,11;  3,24;  3,32;  3,64;  dan  3,74;  sehingga  skor  rata‐rata menjadi  :  3,39. 

Demikian pula halnya untuk item nomor 17 :  

Berturut‐turut skor perolehan: 1,89; 1,40; 1,30; 1,86; 1,61; dan 1,84; harus dibalik menjadi  : 3,11; 3,60; 3,70; 

3,14; 3,39; dan 3,16; sehingga skor rata‐ratanya menjadi 3,35 

Page 20: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

20 

 

Selanjutnya  skor  rata‐rata  pandangan  santri mengenai  Kiai/Kitab  adalah  :  2,97. Hal  ini  berarti  santri 

setuju dengan  keenam pernyataan  yang mengukur pandangan mereka  terhadap Kiai/Kitab  tersebut. Mereka 

memandang ajaran kiai dan kitab‐kitab yang dipelajari di pesantren tidak pernah keliru 

 

Tabel 4. PANDANGAN SANTRI MENGENAI KIAI/AKAL 

PESANTREN GULUK- SUKO- BLOK TEBU PACIRAN GONTOR RATA· KODE

GULUK REJO AGUNG IRENG RATA

ITEM N=210 N=223 N=220 N=210 N=211 N=216 IPD

8. Diperoleh tidak·

nya ilmu bukan tergantung pada kecerdasan akal, sangat tergantung pada ilham dan pemberian lang·

sung dari Tuhan. 2,58 2,32 2,19 2,22 2,13 2,59 2,34 P2/L

9. Kehidupan yang

baik: aman, se- jahtera, dan maju bukan tergantung pada kecerdasan akalnya dan ting. gi rendahnya ilmu dan teknologi yang dikuasai, tetapi pada moral

dan kejujuran. 2,87 2,86 3,21 3,26 3,34 3,74 3,21 P9/B

11. IImu itu pemberian

Allah, oleh karena itu diperolehnya ilmu sangat tergantung pada tirakatan : puasa-salat malam, dan sebagainya yang bermaksud mendekatkan diri dengan-Nya bukan pada kecerdasan akal dan panjang pendeknya penga- laman (pendidikan)

yang dilalui 2,58 2,32 2,19 2,22 2,13 2,59 2,34 P5/L

12. Pada dasarnya be-

lajar (mempelajari ilmu) itu adalah untuk mencari nafkah bukan untuk belajar ilmu itu

sendiri. 3,79 3,66 3,60 3,67 3,46 3,80 3,66 P2B/L

 

  PESANTREN   GULUK∙   . SUKO‐   BLOK   TEBU   PACI‐   GON‐   RATA‐   KODE  

    GULUK   REJO   AGUNG   IRENG   RAN   TOR   RATA    ITEM   N‐210   N‐223   N‐220   N‐210   N‐211   N‐216     IPD  

18. Berpikir secara                  

  keilmuan itu ada∙          Iah berangkat da∙                  

Page 21: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

21 

 

  ri fikih, bukan          dari kenyataan.   3,29   3,14   3,41   3,25   3,37   3,09   3,25   P29/L 

32‐ Manusia, dengan                  

  kemampuan         mampu menguasai         ilmu dan teknolo‐          gi, selanjutnya                    dengan itu manu ‐          sia mampu mencip‐        takan dunia dan          tujuan hidupnya.   2,82   3,12   3,10   2,75   2,92   2,28   2,84   P6/B  

4..  Apakah boleh min‐                 

  ta bantuan uang          dari non muslim          untuk membangun         mesjid orang ha ‐        rus minta petun ‐        juk langsung dari    

 

   Tuhan, atau seti‐          daknya melihat          fikihnya Iebih du‐          lu bukan mendahu∙         lukan keputusan                    akalnya.   3,38   3,38   3,26   3,17   3,42   3,20   3,30   P13/L 

5.   Hidup yang baik                  

  adalah hidup yang          sesuai dengan hu∙          kum fikih, bukan          sesuai dengan ke∙          nyataan sekalipun          kenyataan itu se‐          cara materi meng‐          untungkan.   3,27   3,39   3,37   3,37   3,50   3,80   3,45   P23/L 

  Jumlah   24,58   24,19   23,33   23,91   24,27   25,09   24,39    

  Rata‐rata   3,07   3,02   3,04   2,98   3,03   3,13   3,04    

 

Item nomor 12 dan 32 adalah pernyataan independen, oleh karena itu skornya harus dibalik. Skor 

perolehan untuk  item 12  adalah  : Guluk‐Guluk  : 1,21;  Sukorejo  : 1,34; Blok Agung: 1,40;  Tebu 

Ireng  : 1,33; Paciran: 1,54; dan Gontor: 1,20. Skor‐skor  ini harus dibalik, berturut‐turut menjadi: 

3,79; 3,66; 3,60; 1,67; 3,46 dan 3,80; sehingga skor rata‐rata menjadi 3,66. Untuk  item 32, skor 

perolehan:  2,18;  1,88;  1,90;  2,25;  2,08;  2,72  dan  rata‐rata:  2,16;  Jika  dibalik  berturut‐turut 

menjadi  :  2,82;  3,12;  3,10;  2,75;  2,92;  2,82  dan  rata‐rata:  2,84.  Akhirnya  secara  keseluruhan 

angka‐angka  tersebut  menunjukkan  bahwa  santri  setuju  dengan  kedelapan  item  mengenai 

ilmu/akal.  Skor  rata‐rata mereka  : 3,04,  jadi  lebih besar dari 2,50. Keenam pesantren memiliki 

skor lebih besar dari 2,50; paling kecil yang dimiliki : 2,98. Mereka memandang bahwa diperoleh 

tidaknya  ilmu  bukan  ditentukan  oleh  kemampuan  akal  tetapi  oleh  Tuhan  dan  tergantung  dari 

kejujuran. 

 

 

 

Page 22: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

22 

 

Tabel 5. PANDANGAN SANTRI MENGENAI KEPENTINGAN BERSAMA 

 

  PESANTREN   GULUK∙   SUK0‐   BLOK   TEBU   PACIRAN  GONTOR   RATA∙   KODE  

    GULUK   REJO   AGUNG  IRENG  RATA ITEM    N‐210   N‐223   N0220   N‐210   N‐211   N‐216     IPD  

21   Tidak peduli apa∙                  

  kah belajar/beker‐          ja sama itu merugi‐          kan : kerja sama          Itu sendiri meru‐          pakan nilai yang                  

  sangat terpuji da‐          lam kehidupan.   3,01   3,04   3,06   3,00   3,07   2,87   3,00   P16/L  

22   Mengorbankan ke ‐                  

  pentingan din          sendiri demi ke ‐          pentingan bersama                    adalah penlaku          terpuji, apalagi          demi kepentingan          kiai/ustaz.   3,39   2,58   3,45   3,10   2,83   3,00   3,26   P25/L  

23.   Merasa sepi jika                  

  berpisah dengan          teman sesama          santri.   2,93   3,00   2,85   2,88   2,95   3,06   2.94   P26/L  

24.   Belajar bersama                  

  tidak selalu meng‐          untungkan, sering          kali hal itu          malah merugikan.   3,38   3,42   3,47   3,21   3,13   3,03   3,27   P14/L  

25.   Pendapat atau krl‐         .          

  tik teman lain          sering kali meng‐                    ubah pendapat          atau rencana saya          semula.   2,09   1,81   2,08   2,49   2,06   2,19   2,12   P15/L  

  Jumlah   14,80   14,85   14,91   14,68   14,04   14,15   14,59    

  Rata‐rata   2.96   2,97   2,98   2~   2,80   2,83   2,91    

Angka‐angka tersebut menggambarkan bahwa semua santri setuju dengan kelima item mengenai 

kepentingan bersama. Tidak ada pesantren yang memiliki  skor kurang dari 2,50. Rata‐rata  skor 

mereka 2,91. Mereka memandang bahwa mendahulukan kepentingan bersama adalah perbuatan 

terpuji.  

 

 

 

 

 

Page 23: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

23 

 

Tabel 6. PANDANGAN SANTRI MENGENAI KEPENTINGAN PRIBADI 

  PESANTREN   GULUK∙   SUKO∙   BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   RATA∙   KODE  

    GULUK   REJO   AGUNG   IRENG  RATA ITEM   N=210   N=223   N=22Q   N=210   N=211   N=216     IPD  

10, Akhlak atau moral                 

  adalah kunci ke ‐          berhasilan hidup,   3,74   3,38   3,76   2,73   3,38   3,75   3,50   P4/L  

19, Santri Iebih suka                  

  mempelajari hal •         hal yang sudah         dan pasti defini‐          sinya, bukan hal‐        yang belum jelas          dan masih selisih          pendapat.   2,66   2,45   2,78   2,43   2,52   2,25   2,51   P12/L  

26, Pada umumnya 

san

               

  tri kurang suka          menghadiri bela •         jar bersama, ka •          rena hal itu di‐           anggap tidak ber‐          mantaat.   3,71   3,66   3,59   3,41   3,58   3,50   3,57   P19/L  

27, Dalam hal ujian,                  

  yang penting ada‐         Iah memperoleh          nilai bagus agar          lulus/naik kelas,          tidak paduli apa‐          kah kita setuju          atau tidak dengan         jawaban yang di∙          Anggap benar oleh        guru penguji.   3,17   3,10   3,40   2,90   2,21   3,41   3,02   P21/L  

~,  Moral, kejujuran,                  

  rendah hati dan          kesungguhan ada                  

  lah butir ‐butir          nilai yang merupa∙                   kan kunci keber‐          hasilan,   3,74   3,38   3,76   2,73   3,68   3,75   3,50   P7/B  

31, Meskipun Tuhan 

te

               

  lah menciptakan          segala sesuatunya         dengan sempurna,      

   

  tetapi baik buruk∙          nya kehidupan ini          sepenuhnya         tung pada usaha          manusia sendiri   3,24   3,11   2,97   3,30   3,21   3,20   3,17   P3/B  

  Jumlah   20,26   10,08   20,26   17,50   18,88   19,86   19,27    

  Rata‐rata   3,37   3,18   3,37   2,91   3,14   3,31   3,21    

      ,              

 

Item  nomor  27  berisi  pernyatan  independen,  oleh  karena  itu  skornya  harus  dibalik  sehingga 

menjadi  pernyataan  dependen,  yaitu  makin  tinggi  skor  berarti  makin  besar  pandangan 

tergantung, sebaliknya makin  rendah skor berarti makin  tidak  tergantung. Skor perolehan  (skor 

independen) : 

Page 24: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

24 

 

Guluk‐Guluk : 1,83; Sukorejo : 1,90; Blok Agung: 1,60; Tebu  Ireng : 2,10; Paciran : 2,79; Gontor : 

1,59 dan  rata‐rata 1,98;  jika dibalik  (skor dependen), berturut‐turut menjadi  : 3,17; 3,10; 3,40; 

2,90; 2,21; 3,41 dan rata‐rata: 3,02.  

Ternyata  skor pandangan mereka  rata‐rata: 3,21;jauh melebihi 2,50.Jadi mereka  setuju dengan 

keenam  item  tersebut.  Mereka  memandang  bahwa  mendahulukan  beresnya  urusan  pribadi 

merupakan perilaku terpuji dan jangan sampai mengganggu kepentingan bersama (lihat tabel 5 di 

atas).  

 

Lampiran 5. Skor Pandangan Santri terhadap Belajar di Pesantren 

  PESANTREN   GULUK‐   SUKO‐   BLOK   TEBU   PAC IRAN   GONTOR   RATA‐‐   KODE  

      GULUK   REJO   AGUNG   IRENG  RATA ITEM   N=210   N=223   N=220   N=210   N=211   N=216     IPD  

1.   Perpindahan agama                 

  seseorang dari          agama satu ke          agama lain adalah        

karena takdir  Tuhan   3,89   3,91   3,85   3,67   3,75   3,65   3,78   P3/L  

2.   Gaji yang diteri‐                  

  ma oleh pekerja          adalah rezeki          langsung dari                 

  Tuhan, jika sewaktu‐        waktu hilang, hal          ilu berarti belum          menjadi rezekinya   2,84   2,73   2,35   2,48   2,75   2,37   2,58   P1/B  

3   Karena setiap o‐                  

  rang dilahirkan          lengkap dengan          kartu nasib, maka          orang tidak perlu          Bekerja,belajar          dengan 'ngotot"          cukup wajar‐          wajar saja.   2,83   3,26   3,29   3,16   3,38   3,65   3,26   Paa/L  

4,   Apakah boleh min‐                  

  ta bantuan uang          dari non muslim          untuk membangun                  

  mesjid orang ha‐          rus minta petun‐          juk langsung dari          Tuhan, atau seti‐          daknya melihat          fikihnya lebih du‐          Lu bukan mendahu‐         lukan keputusan          akalnya.  3,38   3,38   3,26   3,17   3,42   3,20   3,30   P13/L  

5.   Hldup yang baik     I            

  adalah hidup yang    

I  

  I   sesuai dengan hu‐          kum fikih, bukan          sesuai dengan ke‐                  

  nyataan, sekalipun          kenyataan itu se‐          cara materi meng‐        

Page 25: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

25 

 

  untungkan.   3,27   3,39   3,37   3,37   3,50   3,80   3,45   P23/L  

 

  PESANTREN   GULUK‐   SUK0‐   BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   RATA∙   KODE  

    GULUK   REJO   AGUNG   IRENG       RATA    

ITEM   N=210   N=223   N=220   N=210   N=211   N=216     IPD 

                      

6.   Rezeki yang diperoleh                  

  dengan jalan tidak                  

  halal, dan tidak mau                  

  Membayar zakat,                  

  maka jika orang ter‐                  

  sebut mendapat                  

  musibah, hal itu per‐                  

  tanda Tuhan murka          dan menghukumnya.   3,30   3,42   3,10   3,30   3,53   3,50   3,35   P1/L 

7.   Orang yang menja‐                  

  lankan ibadah de∙          ngan baik (salat,                  

  puasa, zakat,dsb)                  

  dengan sendirinya                  

  la akan terjaga                  

  (terpelihara) dari                  

  musibah.   2,37   3,14   3,31   2,60   3,31   2,41   2,85   P2/B  

8.   Diperoleh tidaknya                  

  ilmu bukan tergan∙                  

  tung pada kecerdas‐                  

  an akal, sangat                  

  tergantung pada                  

  ilham dan pemberi∙                  

  an langsung dari                  

  Tuhan.   2,58   2,32   2,19   2,22   2,13   2,59   2,34   P2/L  

g.   Kehidupan yang ba∙                  

  Ik: aman, sejah∙                  

  tera, dan maju bu∙                  

  kan tergantung pa∙                  

  da kecerdasan akal‐                    nya dan tinggi ren‐                  

  dahnya ilmu dan                  

  teknologi yang di∙                  

  kuasai, tetapi pa∙                    da moral dan keju‐                  

  juran.   2,87   2,86   3,21   3,26   3,34   3,74   3,21   P9/B  

10.   Akhlak atau moral                  

  adalah kunci keber∙                  

  hasilan hidup.   3,74   3,38   3,76   2,73   3,38   3,75   3,50   P4/L 

11   IImu itu pemberian                  

  Allah, oleh karena                  

  itu diperolehnya                  

  ilmu sangat tergan∙                  

  tung pada tirakat‐                  

  an: puasa, salat                  

  malam, dan sebagai‐                    nya yang bermak .                  

  sud mendekatkan di‐                  

  ri dengan‐Nya bukan                  

  pada kecerdasan a‐         "          

  kal dan panjang                  

  pendeknya pengala‐                  

  man (pendidikan)                  

  yang dilalui.   2,58   2,32   2,19   2,22   2,13   2,59   2,34   P5/L 

Page 26: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

26 

 

 

  PESANTREN     GULUK∙   SUKO‐   BLOK   TEBU   PACI∙   GON∙   RATA‐   KODE  

      GULUK   REJO   AGUNG   IRENG   RAN   TOR   RATA    

ITEM     N=210   N=223   N=220   N=210   N=211   N=216     IPD  

12.  Pada dasarnya be∙                  

  lajar (mempelaja‐                  

  ri ilmu) itu ada∙                  

  lah untuk mencari          nafkah bukan un ‐                  

  tuk belajar ilmu                  

  Itu sendin,     3,79   3,66   3,60   3,67   3,46   3,80   3,66   P2B/L 

13,  Kiai/Ulama ada ‐                  

  lah orang pandai                  

  dan alim, tetapi                  

  dapat saja berbu ‐                  

  at 

salah/keliru,

  3,21   3,11   3,24   3,32   3,64   3,74   3,39   P6/L  

14,  Berkah kiai me∙                  

  rupakan kunci ke∙                  

  behasilan bela‐          jar di pesantren,   2,59   2,97   2,37   2,53   1,13   2,63   2,36   P7/L  

15,  Menghormati Kiai                  

  /ustaz sepanjang                  

  hidup adalah kewa∙                  

  jiban moral bagi                  

  seorang santri,                  

  jika ia tidak ing∙                  

  in ilmu yang di .                  

  perolehnya hilang                  

  cuma‐cuma.     3,40   3,69   3,29   3,25   2,83   3,41   3,31   P8/L  

16,  Saya percaya bah∙                  

  wa apa‐apa yang                    diajarkan oleh ki∙                  

  ai/Ustaz adalah                  

  benar dan tidak                    perlu diragukan                  

  lagi     2,59   2,88   2,95   2,69   2,11   2,89   2,88   P10/L  

17,  Tidak semua isi                  

  kftab yang diajar •                  

  kan dalam pesan‐                  

  tren ini (kecuali                  

  Alquran dan Ha‐                  

  dis                   

  selalu benar.    3,11   3,60   3,70   3,14   3,39   3,16   3,35   P9/L  

18,  Berpikir secara                  

  keilmuan itu ada‐                    lah berangkat da∙                  

  ri fikih, bukan                    dari kenyataan,   3,29   3,14   3,41   3,25   3,37   3,09   3,25   P29/L  

19,  Santri lebih suka                  

  mempelajari hal ‐                  

  hal yang sudah jelas                  

  dan pasti defini‐                

  sinya, bukan hal∙  

  

             

  hal yang belum je ‐                  

  las dan masih se‐        

 lisih 

pendapat,    2,66   2,45   2,78   2,43   2,52   2,25   2,51   P12/L  

 

 

Page 27: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

27 

 

  PESANTREN   GULUK‐   SUKC‐     BLOK   TEBU   PACI‐   GON‐   RATA‐   KOOE  

      GULUK   REJO     AGUNG   IRENG   RAN   TOR   RATA    

ITEM     N‐21 0   N‐223     N‐220  N‐210  N‐211  N‐216  IPO       I        20.   Hal penting dalam                    

  mempelajari kitab                    

  Ialah dengan meng‐                    

  hafal dan membaca‐            nya dengan   ber‐                    

  urutan dan tidak            melompat‐Iompat.   2,53   2,98     3,01   3,06   2,44   2,54   2,75   P11/L  

21.   Tidak peduli apa‐                    

  kah belajar/beker‐                    

  ja sama itu merugi‐                    

  kan; kerja sama                    

  itu sendiri meru‐                      pakan nilai yang                    

  sangat terpuji da‐                    

  lam kehidupan.   3,01   3,04     3,06   3,00   3,07   2,87   3,00   P16/L  

22.   Mengorbankan ke‐                  

  pentingan   diri                    

  sendiri demi ke‐            pentingan bersama                    

  adalah perilaku                    

  terpuji, apalagi                    

  demi kepentingan                    

  kiai/ustaz .     3,39   2,58     3,45   3,10   2,83   3,00   3,25   P25/L  

23.   Merasa sepi jika                    

  berpisah dengan                    

  teman sesama san∙            Tri.     2,93   3,00     2,85   2,88   2,95   3,06   2,94   P26/L  

24.   Belajar bersama                    

  tidak selalu meng‐                    

  untungkan, sering                    

  kali hal itu ma‐            lah merugikan.   3,38   3,42     3,47   3,21   3,13   3,03   3,27   P14/L  

25.   Pendapat atau                    

  kritik teman lain                      sering kali meng‐                    

  ubah pendapat                    

  atau rencana saya                    

  semula.     2,09   1,81     2,08   2,49   2,06   2,19   2,12   P15/L  

26.   Pada umumnya san‐                    

  tri kurang suka                    

  menghadiri bela‐                    

  jar bersama, ka∙                    

  rena hal itu di‐            anggap tidak ber‐                    

  manfaat.     3,71   3,66     3,59   3,41   3,58   3,50   3,57   P19/L  

27.   Dalam hal ujian,                    

  yang penting ada‐                    

  lah memperoleh ni‐                    

  lai bagus agar lu ‐                    

  lus/naik kelas,                    

  tidak peduli apa‐                      kah kita setuju                    

  atau tidak dengan                    

  jawaban yang di∙                    

  anggap benar oleh                    

  guru penguji.   3,17   3,10     3,40   2,90   2,21   3,41   3,02   P21/L  

 

 

Page 28: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

28 

 

  PESANTREN       GULUK‐   SUKO‐     BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   RATA‐   KODE    

          GULUK   REJO     AGUNG   IRENG         RATA        

ITEM         N=210   N=223     N=220   N=210   N=211   N=216         IPD     

28. Kehidupan duniawi                                    

  adalah bayangan                                    

  bukan sesungguh ‐                                    

  nya. Yang sesung‐                                    

  guhnya adalah ke‐                                    

  hidupan ukhrawi                                    

  (abadi), oleh ka‐                                    

  rena itu manusia                    tidak perlu beker‐                                    

  ja habis‐habisan,                                    

  cukup sekadar di‐                                    

  Ialui saja.       2,65   2,97     3,19   3,08   3,25   3,51   3,19   P8/B    

29. Seluruh perjalan‐                                    

  an hidup manusia                                   

  telah tertulis da ‐                    lam kartu nasib.                                    

  Oleh karena itu                                    

    ‐m.                                  

 

manusia tidak perlu 

membuat peren‐  

 

 

               

  

  canaan dan mene .    

  

 

  

 

  

 

 

 

  

 

  

   

  

 

  

    tapkan segala se‐                          

    suatunya dengan                          

    sempurna.       3,69     3,01   3,28   3,52   3,42   3,62     3,43     P5/B  

  3

0

Moral, kejujuran,                            

    rendah hati dan                            

    kesungguhan ada ‐                            

    lah butir‐butir                  nilai yang meru ‐                            

    pakan kunci keber‐                              

    hasilan       3,74     3,38   3,76   2,73   3,68   3,75       3,50     P7/B    

  3

1

Meskipun Tuhan te‐                               

    lah menciptakan                            

    segala sesuatunya                          

    dengan sempurna,                    

  

       

    tetapi baik buruk‐                            

    nya kehidupan ini                            

    sepenuhnya tergan‐                    

  

       

    tung pada usaha                  manusia sendiri.     3,24     3,11   2,97   3,30   3,21   3,20     3,17     P3/B    

  3

2

Manusia, dengan                            

    kemampuan akalnya                           

    mampu menguasai                            

    ilmu dan teknolo‐                  gi, selanjutnya                            

    dengan itu manu ‐                            

    sia mampu mencip‐                            

    takan dunia dan                                tujuan hidupnya.     2,82     3,12   3,10   2,75   2,92   2,28     2,84     P6/B    

                                  

 

 

 

 

Page 29: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

29 

 

Lampiran 6 : Uji Statistik  

a. Untuk semua santri 

Tabel : Frekuensi pilihan bidang kegiatan yang ingin ditekuni oleh santri seusai mereka belajar di 

Pesantren  

No.   PESANTREN   GULUK∙   SUKOREJO   BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   TOTAL  

  BIDANG   GULUK     AGUNG   IRENG        

1.   DAI   59(54,04)   55(57,39)   69(56,62)   58(54,04)   45(54,30)   46(55,59)   332  

2.   KIAI   13(26,86)   60(28,13)   28(28,13)   19(26,98)   16(26,98)   29(27,62)   165  

3.   GURU   30(39,39)   40(41,83)   30(41,27)   33(39,39)   50(39,58)   59(40,52)   242  

4.   PEGAWAI NEGERI   9(9,60)   8(10,19)   9(10,06)   11(9,60)   12(9,65)   10(9,87)   59  

5.   PEDAGANG   12(12,69)   10(13,48)   10(13,3O)   18(12,69)   15(12,75)   13(13,06)   78  

6.   BELAJAR   55(39,88)   30(42,35)   45(41,78)   41(39,88)   47(40,07)   37(41,02)   245  

7.   APA SAJA   32(27,51)   20(29,21)   39(28,82)   30(27,51)   26(27,64)   22(28,29)   169  

    210   223   220   210   211   216   1290  

x2= 159,29; db= 5, P <= 0,001; Ho = DITOLAK  

Uji  statistik  :  Sidik  Ragam  Peringkat  Satu  Arah  Kruskal‐Wallis mengenai  perbedaan  peringkat 

pilihan bidang yang  ingin ditekuni  seusai mereka belajar di pesantren, menurut masing‐masing 

pesantren.  

Data statistik : Frekuensi pilihan bidang kegiatan menurut santri dan masing‐masing pesantren  

No.   PESANTREN   GULUK∙   SUKO∙   BLOK   TEBU   PACIRAN   GONTOR   JUMLAH 

  BIDANG   GULUK   REJO   AGUNG   IRENG        

1.   DAI   59   55   69   58   45   46   332(1)  

2.   KIAI   13   60   28   19   16   29   165(5)  

3.   GURU   30   40   30   33   50   59   242(3)  

4.   PEG. NEGERI   9   8   9   11   12   10   59(7)  

5.   PEDAGANG   12   10   10   18   15   13   78(6)  

6.   BELAJAR KE                

  PERGURUAN          TINGGI   55   30   35   41   47   37   245(2)  

7.   MENJADI APA                

  SAJA YANG          BERMANFAAT          BAGI MASY.   32   20   39   30   26   22   169(4)  

  JUMLAH   210   223   220   210   211   216   1290  

I

 

 

Page 30: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

30 

 

Jika data satatistik tersebut diberi peringkat, maka kedudukannya adalah sebagai berikut: 

 

No PESANTREN

BIDANG

GULUK-GULUK

SUKO-

REJO

BLOK

AGUNG

TEBU

IRENG

PACIRAN GONTOR

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

DAI

KIAI

GURU

PEG.NEGRI

PEDAGANG

BELAJAR KE

PERGURUAN

TINGGI

MENJADI APA

SAJA YANG

BERMANFAAT

BAGI MASY.

39,5

10,5

22,5

2,5

8,5

36,5

25

36,5

41

30

1

5

22,5

16

42

19

22,5

2,5

5

27

29

38

15

26

7

14

31

22,5

32

13

35

8

12

34

18

33

20

39,5

5

10,5

28

17

JUMLAH RANKING 145 152 147 153,5 1552,5 153

 

Rumus Statistik 

 

 

 

Catatan: 

N = nj; nj: 7, karena ada 6 kolom, maka 

N = 7 x 6 = 42 

Page 31: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

31 

 

 

 

 

 

 

* t

T

t

T

=

=

=

=

2

4

Ranking sama

t3 – t

2

4

2

4

4

60

2

4

2

4 = 80

 

Dengan kata  lain, urutan pilihan bidang yang  ingin ditekuni oleh santri ssuai mereka belajar di pesantren 

adalah: 

 

1. Menjadi Dai 2. Melanjutkan belajar di Perguruan Tinggi 3. Menjadi Guru 4. Menjadi apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat 5. Menjadi Kiai 6. Menjadi Pedagang 7. Menjadi Pegawai Negeri 

 

Nilai x2 = 0,06 tersebut jauh lebih kecil harga x2 tabel dengan a = 0,05, pada d.b = k‐1 = 6‐1 = 5 yaitu : 11,07. 

Dengan  demikian  keputusan  kita  adalah  Menerima  Ho  tersebut,  artinya  tidak  ada  perbedaan  urutan 

ranking pilihan bidang yang ingin ditekuni oleh santri dari pesantren ke pesantren, dalam taraf kepercayaan 

95%. 

 

 

 

Page 32: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

32 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran  7  :      Daftar  Kegiatan  Biro  Pengabdian  Masyarakat  Pondok  Pesantren  Guluk‐Guluk 

(Dakwah bil Hal)  

 

No   Kegiatan    Sejak     Dana   Keterangan Lain    

      Tahun            

1.   Pembinaan Kelompok   1978     Dari Masyarakat   tersebar di kecamatan :  

  Pengajian         Guluk‐Guluk, Pesongsongan,  

            Gondang, Peragaan, dan  

            Dasuki. Seluruh Sumenep ada  

            21 Kecamatan .    

2.   Rukun Kematian   1978     Dari Masyarakat   Jumlah anggota   . 300 orang.  

3.   Usaha Bersama              

  Pengadaan Pupuk   1978     Dari Masyarakat   Jumlah anggota : 150 orang.  

         I   dan rangsangan        

          dariLP3ES        

4.   Usaha   Bersama   1978   Dari Masyarakat   Gagal karena tidak punya  

  Kerajinan Tikar     dan rangsangan   motivator wanita (anggotanya  

       

I  

dari LP3ES   wanita) dan pendidikan  

        I     rendah (buta huruf). Dengan  

            motivator pria, tidak ber‐  

            jalan karena tidak dapat  

            berkomunikasi sebab berbeda              jenis kelamin.    

5.   Usaha   Bersama   1982     Dari Masyarakat   ‐    

  Pengelolaan Gula       dan rangsangan        

  Siwalan         Dari  LP3ES        

Page 33: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

33 

 

6.   Usaha   Bersama   1983     Dari Masyarakat   Jumlah anggota = 90 KK di  

  Pengrajin Genting       dan rangsangan   Kecamatan Peragaan.  

          dari CIDA             CIDA :Canadian International  

            Development Agency.  

7.   Usaha   Bersama   1983     Dari Masyarakat   Di desa Guluk‐Guluk, jumlah  

  Kelompok Tani Keeil       BPM, pinjaman dari LP3ES   anggota ada 20 orang.  

8.   Pusat Pelayanan dan   1983     Pinjaman dari   Gagal karena (a) kalah ber‐  

  Pengembangan Usaha       LP3ES   Saing dengan toko‐toko besar  

  Bersama         Dan barang‐barang dari kota  

            (b)   Tenaga Pembina Kurang  

              Mampu dan  

            (c)   Pengelolaan Kurang Kompak  

9.   Simpan Pinjam Ber∙   1984     Dari Masyarakat   Keanggotaan individual  

  jamin Barang       dan rangsangan        

          dariLP3ES        

10.   Lumbung Kampung   1982     Dari Masyarakat   Terdapat di Guluk‐Guluk dan  

            Ganding. Jumlah : 3 Lumbung  

11.   Pembinaan Peternakan   1984     Dari Masyarakat   Gagal karena (a) Pembinaan  

  Unggas         BPM   tidak mampu (b) rugi, pen∙  

            dapatan tidak seimbang dan  

            (c) tidak tertampung dalam  

            pasar    

 

No   Kegiatan     Sejak   Dana   Keterangan Lain  

      Tahun        

12.   Pembinaan   Home   1983   Dari Masyarakat      

  Industri BPM       BPM     ‐  

13.   Pemanfaatan Pekarangan   1982   Dari Masyarakat     ‐  

14.   Usaha Kesehatan   1978   Dari Masyarakat   Rakyat sudah mulai mau meng‐  

  Masyarakat dan Pe‐     dan rangsangan   gunakan WC Umum, dan se‐  

  nyebaran WC Umum     dari LP3ES   bagian sudah mulai memiliki  

          WCkeluarga    

15.   Pengadaan Air   1978   Dari Masyarakat   Tersebar di 3 Kecamatan :  

        BPM, rangsangan   (Guluk‐Guluk, Ganding, dan  

        LP3ES, CIDA dan   Peragaan). Terdapat 7 tempat  

        IDEX (Interna‐   pompa hydran dengan sistem  

        tional Develop‐   filtrasi dan gravitasi. Men‐  

        Ment Exchange).   jangkau 595 KK dan Pesantren  

        Dep. Dalam Negeri   Guluk‐Guluk sendin.  

        dan UNICEF      

16.   Penghijauan     1976   Dari Masyarakat     ‐  

        dan rangsangan      

        dari LP3ES      

17.   Berbagai Latihan/  1980‐   Dari :BPM,LP3ES,   Latihan keterampilan bagi  

  Training     1986   Asia Foundation,   santri, pernah diadakan di  

  .Teknologi tepat     JIEC (Japan In‐   Desa‐desa Guluk‐Guluk,  

  guna (pompa air,     ternational   Ganding, Peragaan, Pesantren  

  pompa tali, pemipil     Exchange of Cul‐   Panggung, AI‐Ichsan, Sumber  

  jagung, dsb)       ture, dsb)   Ngablak, dsb.    

  ,Perpustakaan          

  . Kewirausahaan          

  . Mengetik,            

Page 34: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

34 

 

  Pembukuan, dsb          

  .Fotografi            

  .dsb            

 

 

 

Lampiran 8 : Sumber‐sumber Belajar Baru  

 

Teologi Islam, oleh Harun Nasution, UI‐Press,Jakarta, 1983. 

Pembaharuan  Dalam  Islam,  Sejarah  Pemikiran  dan  Gerakan,  oleh  Harun  Nasution,  Bulan 

BintangJakarta, 1975.  

Pesantren Dalam Perubahan Sosial oleh Manfred Ziemek, P3M Jakarta, 1986.  

Pergumulan Is lam di Indonesia, oleh BJ Boland, Grafika Pers Jakarta, 1985.  

Pesantren Madrasah Sekolah, oleh Karel A Steenbrink, LP3ES Jakarta, 1986.  

Tradisi Pesantren, oleh Zamakhsyari Dhofier, LP3ES Jakarta, 1982. 

Peranan Cendekiawan Muslim, oleh Ali Syariati, Shalahuddin Press, Yogyakarta,1985. 

Islam Dalam Cita dan Fakta, oleh Nasir, LEPPENAS,Jakarta, 1981.  

Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi editor : Taufik Abdullah, LP3ES,Jakarta, 1979.  

Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, oleh Nurcholis Madjid, Mizan, Bandung, 1987.  

Merambah Jalan Baru Islam, oleh Fachry Ali dan Bachtiar Effendy.  

Abangan,  Santri,  Priyayi Dalam Masyarakat  Jawa,  Clifford Geertz,  Pustaka  Jaya, Dunia  Pustaka 

Jaya, Jakarta, 1981.  

Pergolakan Pemikiran Islam, Catatan Harian Ahmad Wahib, Penyunting Djohan Effendi dan Ismed 

Natsir, LP3ES,Jakarta, 1981.  

Pesantren dan Pembaharuan, Editor Dawam Raharjo, LP3ES Jakarta, 1974.  

Bunga Rampai Pesantren, oleh Abdurrahman Wahid, Dharma Bhakti, Jakarta, 1399 H.  

Page 35: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

35 

 

Majalah‐Majalah  Pesantren:  Prisma,  Tebu  Ireng,  dsb,  yang  banyak  memuat  pemikiran 

kontemporer mengenai pemikiran‐pemikiran Islam, Sosial, Budaya, dan sebagainya.  

Tidak  semua  buku  tersebut  terdapat  dalam  satu  pesantren.  Pada  umumnya  dalam  suatu 

pesantren hanya terdapat beberapa buah saja, selebihnya terdapat pada pesantren yang lain, dan 

pada  umumnya  buku‐buku  tersebut  dimiliki  oleh  perorangan,  beberapa  di  antaranya menjadi 

milik perpustakaan pesantren. 

 

 

Lampiran 9 :  Lampiran Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 1982 

BIDANG   DISIPLIN   SUB   DISIPLIN  

1. QURAN DAN HADIS   1. Ulumul Quran   1. Tarikh Quran  

    2. I1mu Qiraatil Quran  

    3. Balaghatul Quran  

    4. Tafsir    

    5. Muqarranatut Tafsir  

  2. Ulumul Hadis   1. Hadis Dirayah  

    2. Hadis Riwayah  

    3. Tarikhul Hadis  

    4. Wal Muhaddisin  

II. PEMIKIRAN DALAM   l.Ilmu Kalamj Tauhid   1. Sejarah Ilmu Kalam/Tauhid  

ISLAM     2. Aliran‐aliran Ilmu Kalam/  

    Tauhid    

    3. Perbandingan aliran‐aliran  

    dalam Ilmu Kalam/Tauhid  

  2. Filsafat   1. Sejarah Filsafat  

    2. Konsepsi Kebutuhan  

    3. Konsepsi Alam  

    4. Konsepsi Manusia  

    5. Polilik    

    6. Akhlak    

    7. Mantik    

  3. Tasawuf   1. Sejarah Tasawuf  

    2. Tasawuf Akhlaki  

    3. Tasawuf Falsafi  

    4. Tarekat‐tarekat  

III. FlKIH   1. Fikih Islam   1. I1mu fikih    

(HUKUM ISLAM)   (Hukum Islam)   2. Mazahibul Fiqh Islami  

DAN PRANATA     3. Perbandingan Mazhab  

SOSIAL     4. Sejarah Perkembangan hukum  

    Islam    

    5. Peradilan Islam  

  2. Usul Fikih   1. Usul Fikih/Usul Fikih  

    Muqarran    

    2. Filsafat Tasyriil Islamy  

Page 36: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

36 

 

  3. Pranata Sosial   1. Ilmu Siyasi  

    2. Institusi Masyarakat Islam  

  4. I1mu Falak      

 

  BIDANG     DISIPLIN       SUB DISIPLIN  

IV.   SEJARAH DAN   I.   Sejarah Islam     I. Periodisasi Sejarah Islam  

  PERADABAN ISLAM         2. Filsafat Sejarah  

          3. Historiografi Islam  

    2.   Peradaban Islam     I. Sejarah Peradaban Islam  

          2. Kebudayaan Islam  

V. BAHASA   1.   Bahasa Arab     1. Qawaid  

          2. Balagah  

          3. lImu lugah/Fiqhul Lugah  

          4. Maharalul Lugawiyah  

    2.   Sastra Arab     I. Kesusastraan Arab  

          2. Tarikhul Adab  

          3. Perbandingan Sastra  

          4. Naqdul Adab  

          5. Mazahibul Adabiyah  

          6. Funun Arabiyah  

VI. AT‐TARBIYAH AL‐   l.   Al‐Tarbiyah Wal     I.   Asas‐asas Pendidikan Islam  

  ISLAM IYAH     Ta'lim (Pendidikan     (Ususul Tarbiyah AI‐Islamiyah)  

  (PENDIDlKAN ISLAM)     dan Pengajaran   Islam)      

          2.   Filsarat Pendidikan Islam  

            (Falsafat Tarbiyah Al‐  

            Islamiyah)  

          3.   Sejarah Pcndidikan Islam  

            (Tarikhul Tarbiyah Al‐  

            Islamiyah)  

          4.   Metodologi Pengajaran  

            Islam (Turuqul Tarbiyah  

            AI‐Islamiyah)  

          5.   Perbandingan Pendidikan  

            Islam (Muqaranah Tarbiyah  

            AI‐Islamiyah)  

          6.   Asas‐asas Kurikulum  

            Pengajaran Islam (Ususul  

            Manahij Tarbiyah Islamiyah)  

          7.   Pembimbing Akhlak Islam  

            (Tahzibul Akhlak)  

          8.   Administrasi dan Supervisi  

            Islam (AI‐Idarah Madrasiyah  

            Wat Tartisy')  

    2.   IImu Nafsil Islamy   I.   IImu Jiwa Pendidikan  

            (llmu Nafsil Tarbawy)  

          2.   Kesehatan Mental  

            (As‐Sihhah An‐Narsiyah)  

Page 37: DINAMIKA SISTEM PENDIDIKAN  PESANTREN-BAB v - Lampiran

37 

 

          3.   IImu Jiwa Perkembangan  

            (Tatawwuran Narsy)  

 

  BIDANG     D I S I P L I N   SUB DISIPLIN  

    I‐‐‐‐      

VII. DAKWAH ISLAMIYAH   1.   Dakwah   1. Ilmu Dakwah  

        2. Sejarah Penyiaran dan  

        Pengembangan Islam  

        3. Falsafah Dakwah  

        4. Bimbingan Sosial Keagamaan  

        5. Psikologi Dakwah  

    2. Perbandingan Agama   1. Sejarah Agama  

        2. Falsafah Agama  

        3. Sosiologi Agama  

        4. Ilmu Jiwa Agama  

VIII.   PEMIKIRAN   1.   Politik    

  MODERN DI DUNIA     (Nasionalis dan    

  ISLAM     Pan Islam)    

    2.   Hukum    

    3.   Ekonomi    

    4.   Budaya    

 

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA 

Ttd. 

 

 

H. ALAMSJAH RATU PERWIRANEGARA