dinamika partikel

11

Click here to load reader

Upload: achieasik89

Post on 02-Jul-2015

3.913 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinamika partikel

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dinamika merupakan salah satu bagian dari cabang fisika.Apakah yang

terjadi jika benda dikenai gaya? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang

pernah kita dengar pada pembahasan fisika sejak kita kelas VII. Bila benda

dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda akan bergerak hingga

benda akan berubah arah geraknya. Jawaban ini selintas sangat mudah bagi kita

yang sudah duduk di kelas XI.

Dinamika partikel adalah cabang dari mekanika yang mempelajari

penyebab dari gerak, yaitu gaya. Gaya adalah sebuah dorongan atau penahanan

yang diberikan oleh seseorang pada sebuah benda, sehingga benda itu dapat

bergerak, baik bergerak konstan maupun tidak konstan atau diam.

1

Page 2: Dinamika partikel

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Dinamika Partikel

Dinamika partikel merupakan cabang dari ilmu mekanika yang meninjau

gerak partikel dengan meninjau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.

Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang menghubungkan

kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan

keadaan gerak benda.

2.1.1. Hukum-Hukum Gerak.

Aristotle (384-322 B.C) : gaya, tarik atau dorong, diperlukan untuk menjaga

sesuatu bergerak.

Galileo Galilei (awal 1600-an) : benda bergerak mempunyai “kuantitas

gerak” secara intrinsik.

Issac Newton (1665 - 1666) :

Hukum Newton mengandung 3 konsep : massa, gaya, momentum

1. Massa : mengukur kuantitas bahan dari suatu benda.

2. Gaya : tarikan atau dorongan.

3. Momentum : kuantitas gerak

“Kuantitas gerak” atau momentum diukur dari perkalian massa benda

dengan kecepatannya :

p = m v

Hukum I : Benda yang bergerak cenderung untuk tetap bergerak, atau

tetap diam jika diam. Hukum II : Laju perubahan momentum suatu benda sama

dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut.

F = dp/dt

bila massa m konstan,

F = d(mv)/dt

m dv/dt

karena dv/dt = a (percepatan), maka

F = ma

2

Page 3: Dinamika partikel

Hukum III : Untuk setiap aksi selalu terdapat rekasi yang sama besar dan

berlawanan.

2.1.2. Hukum pertama Newton dan Inersia.

Hukum pertama Newton lebih presisi dibanding dengan apa yang

diusulkan Galileo. Tanpa adanya gaya luar, sebuah benda yang bergerak akan

tetap terjaga bergerak. Dengan kata lain kecepatannya tidak akan berubah baik

besar maupun arah. Ketahanan sebuah benda untuk merubah gerakan disebut

inersia. Hukum pertama Newton ekivalen dengan mengatakan sebuah benda

mempunyai inersia.

2.1.3. Hukum kedua Newton.

Persamaan F = ma dapat diterjemahkan dalam 2 pernyataan.

Bila sebuah benda dengan massa m mendapat percepatan a, maka gaya

sebesar ma bekerja pada benda tersebut.

Bila sebuah benda bermassa m mendapat gaya F, maka benda tersebut akan

dipercepat sebesar F/m

2.1.4. Gaya gravitasi : massa dan berat.

Dari hukum kedua Newton bahwa massa mengukur ketahanan benda

untuk berubah gerakannya, yaitu inersianya. Massa adalah sifat intrinsik dari

suatu benda, tidak tergantung ketinggian maupun keadaan yang lain.

Berat merupakan gaya yang diperlukan benda untuk melakukan gerak

jatuh bebas. Untuk gerak jatuh bebas a = g = percepatan gravitasi setempat.

F = m a

w = m g

Berat tergantung pada lokasi terhadap bumi.

2.1.5. Hukum ketiga Newton.

Hukum ketiga Newton menyatakan adanya pasangan gaya aksi-reaksi.

Pasangan gaya aksi-reaksi :

Terjadi serentak

Bekerja pada benda yang berbeda

Sama besar

Berlawanan arah

3

Page 4: Dinamika partikel

Fdt : gaya oleh dinding pada tali

Ftd : gaya oleh tali pada dinding

wt : gaya tarik bumi pada tali

Ftb : gaya oleh tali pada balok

Fbt : gaya oleh balok pada tali

w : gaya tarik bumi pada balok

w’ : gaya tarik balok pada bumi

w’ : gaya tarik tali pada bumi

Merupakan pasangan gaya aksi - reaksi : w dan w’, wt dan wt’, Fbt dan Ftb,

Fdt dan Ftd.

2.2. Pemakaian Hukum Newton

Hukum kedua Newton , F = m a, merupakan bagian yang penting di dalam

menyelesaikan masalah-masalah mekanika. Ada beberapa langkah yang berguna

untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah mekanika.

4

Page 5: Dinamika partikel

a. Identifikasi obyek/benda yang menjadi pusat perhatian.

yang menjadi pusat perhatian

: balok

θ

m

lantai licin

b. Gambar gaya-gaya yang bekerja pada obyek/benda tersebut secara vektor.

N

F

w

c. Pilih sistem koordinat pada obyek/benda tersebut dan proyeksikan gaya-

gaya yang bekerja pada sumbu koordinat.

y

N

F sin θ F

θ

F cos θ x

w = mg

5

Page 6: Dinamika partikel

d. Tulis hukum keduan Newton dalam F = ma, dan jumlahkan F total yang

bekerja pada obyek/benda tersebut secara vektor.

komponen x

Fx = m ax

F cos θ = m ax

Komponen y

Fy = m ay

F sin θ + N - mg = m ay

e. Selesaikan permasalahannya secara simbolik (dengan notasi simbol, misal

m, a, F dsb).

Dari dua persamaan dalam komponen x dan komponen y tersebut

variabel yang ditanyakan dapat dicari.

f. Masukkan nilai tiap-tiap variabel ke dalam persamaan yang sudah

diperoleh.

2.3. GESEKAN

Gaya gesek adalah gaya yang terjadi antara 2 permukaan yang bergerak

relatif berlawanan.

adhesi permukaan

6

Page 7: Dinamika partikel

Tinjau sebuah balok yang terletak pada bidang datar yang kasar.

diam F = 0

F1 diam F = 0

fs F1 fs =

F1

F2 diam F = 0

fs F1 fs =

F2

F3 diam F = 0

fs F1 fs =

F3

Gaya gesek yang terjadi selama benda diam disebut gaya gesek statik.

Gaya gesek statik maksimum adalah gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda

mulai bergerak. Gaya gesek statik maksimum :

a. Tidak tergantung luas daerah kontak.

7

Page 8: Dinamika partikel

b. sebanding dengan gaya normal. Gaya normal muncul akibat deformasi

elastik benda-benda yang bersinggungan.

fs ≤ µs N

µs = koefisien gesek statis

Bila F3 diperbesar sedikit saja, benda akan bergerak.

mulai bergerak F = m a

F1 F4 fk <

F4

fk

Gaya gesek yang terjadi selama benda sedang bergerak disebut gaya gesek

kinetik.

fk = µk N

µk = koefisien gesek kinetik

2.4. DINAMIKA GERAK MELINGKAR

Suatu partikel yang bergerak melingkar dengan besar kecepatan konstan,

partikel tersebut mengalami percepatan (centripetal) sebesar

a = v2/r

yang arahnya menuju ke pusat lingkaran (kelengkungan).

Dari hukum ke-2 Newton, bahwa apabila sebuah benda bergerak

dipercepat maka pada benda tersebut bekerja gaya. Maka pada kasus benda

8

Page 9: Dinamika partikel

bergerak melingkar, pada benda tersebut bekerja gaya yang arahnya juga ke pusat.

Gaya-gaya tersebut disebut gaya centripetal.

Contoh : sebuah balok yang diputar vertikal dengan tali. Pada posisi di A

gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T dan berat balok w, jadi Fc = T

+ w

T

w

T

w

Pada posisi di bawah, gaya yang menuju ke pusat adalah tegangan tali T

dan berat balok w (arah menjauhi pusat). Jadi Fc = T - w

9

Page 10: Dinamika partikel

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jadi dapat di simpulkan bahwa Gaya gesekan adalah gaya yang

ditimbulkan apabila dua permukaan benda saling bersentuhan. Hal ini terjadi

karena adanya kekasaran dari permukaan benda yang bersentuhan. Gaya gesekan

ditentukan oleh dua faktor yaitu massa benda dan koefisien gesekan benda. Gaya

gesekan dapat terjadi pada semua bidang permukaan yang meliputi bidang datar,

bidang miring dan bidang tegak. Gaya gesekan mempunyai dua fungsi yang

berbeda yaitu fungsi yang menguntungkan dan fungsi yang merugikan bagi

manusia.

10

Page 11: Dinamika partikel

DAFTAR PUSTAKA

http://science.howstuffworks.com/science-vs-myth/everyday-myths/newton-law-

of-motion2.htm

http://en.islamstory.com/contributions-of-muslim-scientists-to-physics.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton

http://www.alargam.com/general/arabsince/7.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton

http://id.wikipedia.org/wiki/Ren%C3%A9_Descartes

11