dinamika koperasi "kopma ugm" akhmad...

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merujuk pada pengertian Koperasi berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, maka sebenarnya koperasi juga memiliki makna tersirat yang salah satunya meningkatkan produktivitas dengan cara memperluas kesempatan-kesempatan kerja dan memberikan kesejahteraan kepada angotanya baik dalam hal materi maupun nonmateri (Anoraga: 2003). Djohan (2011) menyatakan bahwa diversifikasi koperasi pemuda diatur oleh pemerintah didalam surat keputusan Direktur Jenderal Koperasi No.2255 / XI / 81 tentang Koperasi di kalangan generasi muda, yang kemudian dilanjutkan dengan surat keputusan Direktur Jenderal BLK No.1149 / VI / 81 Tentang bantuan Koperasi di kalangan generasi muda. Berdasarkan surat keputusan tersebut, koperasi pemuda dikelompokkan menjadi 5 (lima) kategori yaitu Koperasi Mahasiswa (Kopma), Koperasi Pramuka (Kopram), Koperasi Pesantren (Koppontren), Kopsis dan Koperasi Pemuda (Kopda). Dan sebagai koperasi sekundernya ada Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) yang menaungi koperasi pemuda tersebut. Pada era 1980 banyak lahir Koperasi Mahasiswa (Kopma) seperti Kopma UNIBRAW (1978), Koperma Unsud DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM" AKHMAD FAQIHUDDIN Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: phamminh

Post on 07-Jun-2019

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merujuk pada pengertian Koperasi berdasarkan Undang-Undang No. 25

tahun 1992 tentang perkoperasian bahwa Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi yang melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan rakyat

yang berdasar atas asas kekeluargaan, maka sebenarnya koperasi juga memiliki

makna tersirat yang salah satunya meningkatkan produktivitas dengan cara

memperluas kesempatan-kesempatan kerja dan memberikan kesejahteraan

kepada angotanya baik dalam hal materi maupun nonmateri (Anoraga: 2003).

Djohan (2011) menyatakan bahwa diversifikasi koperasi pemuda diatur

oleh pemerintah didalam surat keputusan Direktur Jenderal Koperasi No.2255

/ XI / 81 tentang Koperasi di kalangan generasi muda, yang kemudian

dilanjutkan dengan surat keputusan Direktur Jenderal BLK No.1149 / VI / 81

Tentang bantuan Koperasi di kalangan generasi muda. Berdasarkan surat

keputusan tersebut, koperasi pemuda dikelompokkan menjadi 5 (lima) kategori

yaitu Koperasi Mahasiswa (Kopma), Koperasi Pramuka (Kopram), Koperasi

Pesantren (Koppontren), Kopsis dan Koperasi Pemuda (Kopda). Dan sebagai

koperasi sekundernya ada Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) yang

menaungi koperasi pemuda tersebut. Pada era 1980 banyak lahir Koperasi

Mahasiswa (Kopma) seperti Kopma UNIBRAW (1978), Koperma Unsud

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(1978), Kopma UNS (1981), Kopma UGM (1982), Kopma Unand (1982) dan

seterusnya.

Salah satu Koperasi mahasiswa yang ada di indonesia adalah Koperasi

“Kopma UGM”, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kopma UGM. Data

statistik menunjukan jumlah anggota Kopma UGM mencapai 1482 Anggota

dengan volume usaha sebesar 12 Milyar Rupiah (Laporan Tahunan Koperasi

Kopma UGM tahun 2016: 2017). Latar belakang lahirnya Koperasi Mahasiswa

(Kopma) UGM berawal dari gagasan perlunya pemenuhan kebutuhan

kesejahteraan mahasiswa melalui unit usaha yang dikelola oleh mahasiswa

sendiri. Keinginan tersebut direalisasikan pada Rapat Persiapan tanggal 12

Maret 1982 yang dihadiri utusan dari Senat Mahasiswa Fakultas di lingkungan

UGM. Dalam rapat tersebut 43 dari 52 peserta yang hadir langsung mencatatkan

diri menjadi anggota sekaligus sebagai pendiri.

Momentum sejarah terbentuknya koperasi di kalangan mahasiswa UGM

terjadi pada tanggal 20 Maret 1982. Proses pembentukan Kopma UGM dimulai

dari Rapat Pembentukan yang dihadiri oleh dua pejabat dari Departemen

Koperasi. Pada rapat tersebut juga telah berhasil menetapkan Anggaran Dasar

Kopma UGM, sekaligus memilih Pengurus dan Badan Pemeriksa (sekarang

disebut Pengawas)periode pertama (1982-1984) yang selanjutanya dilantik

oada tanggal 7 Juni 1984, lalu pada tanggal 2 Agustus 1982 Kopma UGM resmi

ber-Badan Hukum dengan Akte pendirian No.1246/BH/XI yang diperoleh dari

Departemen Perdagangan dan Koperasi dengan klasifikasi Koperasi Serba

Usaha.

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Dengan didapatkannya status badan hukum koperasi, maka Kopma

UGM yang merupakan unit kegiatan mahasiswa memiliki karakteristik unik

sebagai organisasi mahasiswa yang berbadan hukum koperasi. Status badan

hukum koperasi yang diterima Kopma UGM menuntut pengelolaan usaha

secara profesional denan memperhatikan efektivitas dan efisiensi. Sementara

itu, sebagai unit kegiatan mahasiswa, Kopma UGM merupakan wadah bagi

mahasiswa untuk belajar mengenai perkoperasian. Dua ciri khusus inilah yang

membedakan Kopma UGM dengan organisasi yang lain, sebab Kopma UGM

berdiri di dua kaki, Kampus dan Dinas Koperasi.

Sejarah perkembangan Koperasi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

(sebelum berubah nama menjadi Koperasi “Kopma UGM”) telah melalui

perjalanan yang cukup panjang. Dorongan perlunya mengubah nama Koperasi

Mahasiswa UGM menjadi Koperasi “Kopma UGM” terjadi pada RAT 1998

(RAT ke-16). Pada Rapat anggota Tahunan tersebut disepakati pemberian

kesempatan pada karyawan untuk menjadi anggota luar biasa Kopma UGM dan

pada rapat anggota tahunan 1999 disepakati pemberian kesempatan pada

masyarakat luas untuk menjadi anggota luar biasa. Pemberian hak untuk

menjadi anggota luar biasa kesemua pihak ini mengatarkan adanya Rapat

Anggota Istimewa tanggal 23 – 24 September 2001 untuk mengubah nama

Koperasi Mahasiswa UGM menjadi Koperasi “Kopma UGM”. Perubahan

nama ini dimaksudkan untuk menghilangkan kesan sebagai koperasi fungsional

sekaligus sebagai penyesuaian terhadap realitas yang ada bahwa masyarakat

umum sudah bisa masuk menjadi anggota. Perubahan nama ini disahkan dengan

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah

No.02/PAD/DK/XI/2000. Perubahan nama tersebut tidak mengakibatkan

perubahan pada nomor akta pendirian.

Koperasi “Kopma UGM” nyatanya adalah sebuah koperasi sekaligus

sebagai unit kegiatan mahasiswa yang dikelola oleh mahasiswa secara

langsung. Struktur utama mahasiswa berada pada level manajemen dan pada

level operasional usaha koperasi dikelola oleh karyawan, sehingga pengelolaan

utama berada ditangan mahasiswa. Dalam naungan rapat anggota sebagai

pengambil keputusan tertinggi, perihal pengelolaan juga dipengaruhi oleh

pergantian struktur kepengurusan/pengelola inti setiap tahunnya. Hal ini

berdampak langsung pada pola pengelolaan baik dalam implementasi program

jangka pendek, menengah maupun dalam jangka panjang. Ketentuan mengenai

pergantian kepengurusan dicantumkan didalam anggaran dasar organisasi,

sehingga pengelolaan organisasi setiap tahunnya akan mengalami perubahan

baik itu perubahan hanya sebatas pada wajah pengelola maupu perubahan

hingga ke strategi pengelolaan organisasi itu sendiri.

Pengelolaan Koperasi “”Kopma UGM” pada saat ini didasarkan pada

rumusan Cooperative Plan sebagai rencana jangka menengah, seperangkat

sistem pengelolaan, strategi bisnis maupun gerakan hingga pembagian area

kerja diluar bentuk baku Undang-Undang No.25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian sebagai dasar utama sekaligus rujukan daalm perumusan

kebijakan dan juga Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi

sebagai jalan dan juga rambu-rambu bagi organisasi. Pengelolaan pada saat ini

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

berorientasi pada goal utama organisasi yang kemudian diturunkan menjadi

target bidang untuk setiap tahunnya. Kesemua target yang dirumuskan didalam

dokumen Cooperative Plan sebagai pedoman dalam pengelolaan pada dasarnya

merupakan bentuk strategi organisasi dalam memberikan kebermanfaatan dan

juga kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya dan anggota pada

khususnya.

Pengelolaan dan prinsip dasar koperasi adalah hal yang saling dependen

dan pengelolaan haruslah bisa menjawab implementasi dari prinsip koperasi.

Tujuh prinsip dasar koperasi berdasarkan undang-undang no. 25 tahun 1992

yakni : Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan

secara demokratis, Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, Pemberian balas jasa yang

terbatas terhadap modal, Kemandirian, Pendidikan Koperasi dan Kerjasama

antar koperasi.

Sepanjang sejarah kepustakaan, belum ada sebuah penelitian yang

dapat mengungkapkan potensi-potensi ataupun perkembangan kopma-kopma

di Indonesia (Laporan Tahunan Kopma UGM 1993: 1994). Hal ini pula yang

melatarbelakangi peneliti untuk mencoba meneliti tentang pengelolaan

Koperasi Mahasiswa dalam hal ini studi pada Koperasi “Kopma UGM”

Penelitian ini bertujuan untuk melihat transformasi perkembangan

pengelolaan organisasi Koperasi “Kopma UGM” dari sudut pandang sosiologis.

Pendekatan kualitatif studi kasus akan menjabarkan secara rinci sejak

berdirinya Koperasi “Kopma UGM” hingga saat ini sehingga penelitian ini

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

diharapkan bisa menjadi rujukan atas pengelolaan koperasi khususnya koperasi

mahasiswa di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana dinamika

pengelolaan organisasi Koperasi “Kopma UGM” sejak berdiri hingga Tahun

2017?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi proses dan pola umum pengelolaan organisasi

Koperasi “Kopma UGM” sejak awal pendirian hingga tahun 2017.

2. Mendeskripsikan dinamika perubahan pengelolaan organisasi dari awal

pendirian hingga tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat atas penelitian ini terletak pada sisi penjabaran dan analisis atas

pengelolaan Koperasi “Kopma UGM” yang telah berdiri selama 35 tahun dan

jamak diketahui bahwa Koperasi “Kopma UGM” memiliki nama besar

didalam kancah perkoperasian mahasiswa di Indonesia berkaitan dengan

prestasi organisasi, perkembangan usaha hingga gerakan koperasinya,

sehingga dapat disebut layak apabila Koperasi “Kopma UGM” dijadikan

percontohan bagi Koperasi Mahasiswa lain di Indonesia untuk melakukan

pengelolaan dengan baik agar tetap bertahan dengan berbagai tantangan baik

internal maupun eksternal organisasi.

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.5 Tinjauan Pustaka

Sebagai badan hukum koperasi dan juga sebagai unit kegiatan mahasiswa,

Koperasi “Kopma UGM” ditinjau baik secara aspek bisnis koperasi maupun

eksistensinya sebagai unit kegiatan mahasiswa memiliki ciri khas umum.

Sebagai badan hukum koperasi yang memiliki visi untuk mengembangkan

diri dan juga tetap berpegang pada prinsip koperasi, Kopma UGM

berorientasi pada menciptakan nilai akan akan upaya untuk pemenuhan

kebutuhan anggotanya sebagai bentuk kesejahteraan dan juga simbiosis

mutualisme antara koperasi dengan anggotanya. Dalam sudut pandang lain

koperasi dapat disimlarkan sebagai bentuk akumulasi antara organisasi bisnis

dan juga organiasi sosial. Dalam rangka memahami model bisnis organisasi

sosial ada tiga hal yang perlu diperhatikan: pertama penciptaan nilai akan

kebutuhan anggotanya sehingga organisasi akan menjadi peka terhadap

kebutuhan anggotanya, kedua, perumusan visi misi dan tujuan organisasi

secara jelas sehingga dapat diturunkan kedalam program untuk mencapai visi

misi dan tujuan organisasi, ketiga, memahami bagaimana sebuah nilai

ditangkap oleh organisasi, ketiga aspek tersebut langkah selanjutnya adalah

bagaimana respon organisasi atas hambatan yang muncul, dan kinerja

organisasi adalah kuncinya (Kusumasari: 2015).

Studi model bisnis organisasi sosial mengemukakan satu argumen yang

sangat penulis dukung, yakni penciptaan nilai akan kebutuhan anggota.

Kebutuhan anggota secara langsung apabila dipenuhi oleh organisasi maka

dapat dikatakan organisasi telah mensejahterakan anggotanya dengan cara

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

menghadirkan kebutuhan dalam linkage anggota. Sebagai koperasi

mahasiswa maka menjadi suatu kewajiban bagi pengelola koperasi mahasiwa

untuk peka terhadap kebutuhan anggotanya, sehingga keberadaan koperasi

mahasiwa dapat lebih terasa manfaatnya bagi anggota maupun masyarakat

luas.

Merujuk pada dasar-dasar pembentukan koperasi baik dari aspek regulasi

maupun aspek histori, kelahiran koperasi di Indonesia dilatarbelakangi oleh

perjuagan kemanusiaan sekaligus idealisme untuk mengoreksi warisan sistem

ekonomi kolonial (Puspitasari dalam Azca: 2011). Terutama untuk koperasi

mahasiswa yang kemudian kelahirannya sudah di dukung dengan idealisme

pemuda yang murni, dinamis, kreatif, memiliki energi besar serta secara

kuantitatif jumlah penduduk usia muda sangatlah mendominasi Indonesia.

Satu hal yang menarik yakni pemuda koperasi memahami bahwa bentuk aksi

kongkret dari strategi perjuangan koperasi ada pada aspek penyadaran

(pendidikan koperasi) serta membangun profesionalitas dalam pengelolaan

usaha koperasi. Melihat Kopma UGM dari sudut pandangnya sebagai sebuah

untuk kegiatan mahasiswa ternyata memiliki sebuah pola umum yang juga

dijumpai di koperasi mahasiswa lain. Pola umum yang terjadi yakni bahwa

relasi antara pengalaman berkoperasi dengan karir pasca berkecimpung

dikoperasi tidaklah nampak satu jalur linear didalamya, hal ini disebabkan

karena tidak ada suatu sistem yang dapat menjamin bahwa mereka yang

sudah berkecimpung didalam koperasi akan tetap stay pada jalur koperasi

(Puspitasari: 2015).

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upaya untuk menghadirkan kebutuhan anggota dan juga ketidaksinkronan

anara pengalaman berkoperasi dengan karir menjadi sebuah pola umum dari

koperasi mahasiswa. Meskipun pola umum dari koperasi mahasiswa yang ada

yakni berorientasi pada kepentingan anggota dan juga pengalaman

berkoperasi namun penelitian ini memiliki sisi berbeda dibandingkan dengan

studi sebelumnya. Dalam penelitian fokus yang diteliti yakni pola umum pada

perkembangan pengelolaan koperasi mahasiswa UGM sejak berdiri hingga

tahun 2017.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Sosiologi Organisasi

Tiap orang yang hadir dan bekerjasama didalam organisasi tak ubahnya

seperti mesin yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi tertentu. Semua

orang bekerja pada sebuah bagian yang secara fungsional menjadi keterkaitan

antar bagian. Parson (1960) mendefinisikan organisasi sebagai unit sosial

yang dibentuk semata-mata untuk mencapai tujuan yang spesifik. Dalam

mencapai tujuan tersebut maka dibangunlah sebuah struktur pihak yang diberi

otoritas sebagai penguasa untuk memberikan perintah dan pihak yang

dikuasai untuk menjalankan perintah, hal ini selaras dengan konsep the ruler

dan the ruled serta hal ini merupakan cikal bakal dari birokrasi.

Lilliweri (1997) mengemukakan bahwa model kerja mesin berprinsip

pada tiga hal, yakni pembagian kerja yang spesifik untuk tiap-tiap unit, ada

piramida kontrol secara hierarkis, dan ada kestuan komando/sentralisasi.

Model teori organisasi sistem tertutup model mesin terdiri atas dua model,

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

yakni model manajemen ilmiah dan model organisasi birokrasi. Penelitian ini

akan menggunakan model organisasi birokrasi sebab model ini menjadi

sebuah wujud pemikiran akademik pertama dalam hal model tertutup yang

pada akhirnya menjadi gagasan pengembangan organisasi modern.

Menurut Weber karakteristik organisasi modern selalu berciri:

1. Selalu ada struktur hierarki didalam organisasi.

2. Organisasi memiliki hierarki wewenang.

3. Setiap karyawan memiliki wewenang khusus sesuai dengan

kedudukannya.

4. Hubungan sosial dalam organisasi bersifat impersonal.

5. Adanya jenjang karir.

6. Pembagian tugas dan fungsi berdasarkan keahlian (spesialsasi).

Menurut Weber sukses dalam organisasi bisa dicapai apabila potensi

maupun bentuk nepotisme dapat dihilangkan, oleh karenanya hubungan

sosial yang tercipta didalam organisasi haruslah bersifat impersonal dan

tidak didasarkan pada asas personalitas, sebab menurut Weber organisasi

adalah suatu bentuk hubungan sosial (Casey: 2002 dalam Gudono:2016).

Secara teoritik tesis yang dikemukakan oleh Weber terlihat sangat

ideal untuk memahami organisasi dari seluruh konteks, namun pada

kenyataannya spesifikasi kerja yang sangat kuat akan citra fungsionalitas

nyatanya akan membuat unit kerja berpotensi acuh terhadap unit lain, sebab

muncul perasaan bahwa sistem telah membentuk pola integrasi dan

fungsional dengan matang, terlebih akan selalu ada bentuk penyesuaian dari

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

organisasi baik penyesuaian atas regulasi pemerintah maupun penyesuaian

atas perubahan kondisi kerja sebab pada dasarnya tiap organisasi memiliki

karakteristik dan sisi unik tersendiri.

Sosiologi organisasi menjabarkan bagaimana organisasi dan

individu didalamnya berjalan dan dapat mencapai hasil optimal. Individu

didalam organisasi akan memanfatkan organisasi tidak hanya sebagai upaya

dengan motif ekonomi saja, namun juga motif psikologis dan budaya.

Perspektif institusionalisasi menekanakan agar tidak hanya menggunakan

aspek budaya untuk memahami organisasi, namun juga perlu diperhatikan

bahwa didalam organisasi akan selalu ada kesadaran bahwa bagian kerja

akan memiliki arah dan tuntutan masing-masing dan akan selalu ada

kepentingan unutk memasukkan nilai pribadi kedalam struktur organisasi

(Senge; 2013).

Aliran Historical Institusionalism mengakui urgensi atas sejarah

perkembangan institusi. Tesis dasar dari historical institusionalism

menjabarkan bahwa jalur yang telah dipilih pada tahap awal kehidupan

institusi memainkan peranan yang penting pada kehidupan kemudian

institusi tersebut (Gudono: 2016). Hal mutlak dalam lingkup organisasi

yakni adanya dua hal yang bekerja dengan optimal untuk meraih hasil

maksimal, yakni set alat/sistem dan pelaksana/manusia (Boediono; 2016).

Dalam sebuah organisasi akan ada seperangkat sistem dan juga rencana-

rencana baik jangka pendek, menengah maupun panjang. Sukses sebuah

organisasi akan sangat dipengaruhi oleh kinerja manusia dalam

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

melaksanakan sistem yang ada. Dapat dikatakan sebuah sistem yang baik

akan nihil hasilnya apabila manusia sebagai pelaksananya tidak mampu

menjalankan ataupun tidak melaksanakan sistem secara baik. Sistem dan

manusia didalam organisasi adalah sebuah hubungan dependensi yang akan

selalu berkaitan dan menjadi tolak ukur dalam penilaian keberhasilan

kinerja organisasi.

1.6.2 Teori Proses Organisasi (Sustanibilitas Organisasi)

Strategi berkelanjutan adalah kunci keberhasilan perusahaan dalam

menjalankan tugas dan meraih keberhasilan. Sebuah model kami ambil dari

David Hurst “Crisis and Renewal” (1996) mengenai bagaimana sebuah

perusahaan berproses:

Gambar 1. 1 Siklus Organisasi

Sumber : Crisis and Renewal (Hurst: 1996)

Ketika memulai sebuah perusahaan, kita biasanya akan dihadapkan

pada pilihan (choice) mengenai bisnis apa yang akan kita jalankan. Di fase

awal ini, kita akan menghabiskan energi, biaya, sumberdaya manusia, dan

berbagai sumberdaya yang lain (exploitation) demi berjalannya usaha. Fase

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

ini berorientasi pada aksi cepat tanggap dimana semuanya memiliki

semangat yang tinggi dan jika ditambah dengan pemimpin yang inspiratif

(leadership), maka perusahaan akan berhasil take-off meskipun terkadang

tanpa diikuti oleh sistem yang jelas.

Jika take-off berhasil, maka perusahaan akan memasuki fase

rasional, tumbuh (growth), mengembangkan sistem, melalui fase kritis

(critical point), dan jika diikuti oleh sumberdaya manusia yang tepat

(followership), maka perusahaan akan matang (mature). Namun pada fase

rasional juga inilah, kita akan mulai merasa nyaman (comfort) hingga tanpa

disadari mulai terjadi kekurangan sumberdaya (constrained) sehingga harus

dilakukan penghematan (conservation).

Saat-saat dimana sumberdaya mulai menipis ini sering sekali

tertutupi oleh proses yang dianggap sudah sangat baik sehingga terlalu

sayang untuk diubah (complacency). Padahal dibalik layar, satu-persatu

elemen perusahaan mulai bersikap individualis seiring dengan mulai

terciptanya beberapa celah di dalam sistem yang sering dimanfaatkan oleh

oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Pada tahapan inilah perusahaan

secara perlahan dan tidak terelakkan mengalami krisis. Proses dari pilihan

(choice) hingga krisis ini disebut sebagai “performing cycle”.

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Gambar 1. 2 Siklus Dinamika Organisasi

Sumber : Crisis and Renewal (Hurst: 1996)

Satu kali siklus berhasil dilampaui (telah mencapai krisis), maka

yang selanjutnya harus dilakukan demi keberlangsungan perusahaan adalah

“transforming cycle”. Proses tranformasional adalah tentang menghadapi

perubahan (change) yang terdiri dari: politis, teknis, dan sosial-budaya.

Mengawali proses yang dimulai dari krisis ini, lagi-lagi butuh

pemimpin (leadership), namun kali ini bersifat transformasional. Pemimpin

inilah yang menghadapi masa sulit (distress), berkompromi dengan

berbagai dimensi politis (political), melakukan reformasi struktur (reform),

mengawali transformasi teknis (technical), dan berani menggebrak (creative

destruction) demi melewati masa kritis (critical point). Transformasi ini

akan berhasil (successful) jika diiringi dengan sumberdaya manusia yang

transformasional juga (followership). Keberhasilan sementara (early win)

ini harus diikuti oleh proses pembaruan (renewal) yang selanjutnya yaitu

perubahan sosial-budaya (cultural) dimana kita harus mensosialisasikan

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

kembali mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam organisasi

(institutionalization) kepada seluruh elemen hingga semuanya memiliki visi

yang jelas dan memahami pilihan dan konsekuensi yang selanjutnya

(choice).

Secara umum teori siklus organisasi ini ketika digunakan untuk

menganalisis perkembangan Koperasi “Kopma UGM” dapat berlaku dalam

penggunaan untuk menganalisis siklus tahunan seperti fase awal tahun yang

dimulai dengan adanya rapat anggota tahunan lalu berlanjut hingga

mencapai titik critical point pada proses penyususnan rencana kerja dan

anggaran maupun dalam penggunaan untuk menganalisis perkembangan

Koperasi “Kopma UGM” dalam jangka waktu yang lebih lama.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan untuk mengidentifikasi bagaimana

Dinamika Organisasi Mahasiswa Koperasi “Kopma UGM”dengan studi pada

pengelolaan 35 tahun Koperasi “Kopma UGM”. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif studi kasus yang meliputi

penyelidikan secara mendalam suatu fenomena dalam konteks dunia nyata

(Yin: 2014).

Didalam penelitian ini metode yang penulis lakukan ada 3 (tiga)

tahapan yaitu Pertama, Studi Pustaka untuk mencari data primer dari

perkembangan pengelolaan organisasi dan data pendukungnya. Kedua,

Observasi dan Wawancara sebagai tahap lanjut pengambilan data lapangan.

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Ketiga, penulis menggabungkan hasil studi pustaka dan hasil observasi dan

wawancara riset untuk dijadikan laporan akhir dari penelitian ini. Perlu

dikatahui bahwa didalam penelitian ini penulis juga merupakan bagian

internal organisasi sejak tahun 2013, sehingga pemahaman penulis akan isu

yang diteliti dan juga pengalaman hisoris penulis memudahkan dalam

proses pengambilan data dan proses penelitiann secara keseluruhan.

1.7.2 Lokasi Penelitian dan Unit Analisis

Penelitian ini dilakukan di Koperasi “Kopma UGM”. Pemilihan lokasi

penelitian di Koperasi “Kopma UGM” dilatarbelakangi oleh beberapa aspek,

yakni:

1. Koperasi “Kopma UGM” sudah berkiprah selama 35 tahun didalam

kancah perkoperasian di Indonesia.

2. Adanya transformasi pengelolaan.

3. Kemudahan akses informasi sebab peneliti merupakan bagian

internal organisasi.

Secara umum unit analisis didalam penelitian ini dibagi kedalam empat

kategori utama, yakni :

1. Data literatur berupa laporan tahunan organisasi dan dokumen

pendukung lainnya.

2. Pengelola tingkat manajemen organisasi/Kepengurusan staf,

3. Karyawan Koperasi Mahasiswa,

4. Anggota Koperasi “Kopma UGM” sebagai inti dari organisasi

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam studi kasus, penulis mengumpulkan data dengan

memanfaatkan beragam sumber informasi, diantarnya sumber informasi

majemuk (berupa pengamatan, wawancara, bahan audiovisual, dan

dokumen serta berbagai laporan) yang kemudian diolah menjadi data

penelitian (Creswell, 2014). Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan

yakni dimulai dengan data literatur yang kemudian penulis kembangkan

kedalam bentuk pertanyaan dan juga landasan dalam melakukan observasi.

Sebagai bagian dari internal organisasi penulis mendapatkan kemudahan

akses data penelitian dan juga cerita akan dinamika organisasi dari rekan

sejawat.

1.7.3.1 Observasi dan Wawancara

Observasi dan wawancara dilakukan sebagai bagian utama dalam

proses pengambilan data penelitian. Observasi bertujuan untuk mengamati

praktik keseharian dari pelaksanaan pengelolaan Koperasi Mahasiswa.

Wawancara sebagai proses untuk mengkaji lebih dalam dari tiap informan

terkait pertanyaan penelitian dalam seperangkat interview guide.

1.7.3.2 Data Sekunder

Kegiatan ini dilakukan dengan mengoleksi data laporan tahunan, laporan

kegiatan lain dan juga berbagai dokumen yang berkaitan dengan

pengelolaan organisasi maupun laporan atas kejadian luar biasa.

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Secara umum proses pengambilan data yang penulis lakukan akan

terpusat di Koperasi “Kopma UGM”. Berikut adalah tabel informasi yang

didapat dan metode pengumpulan datanya:

Tabel 1. 1 Teknik Pengumpulan Data dan Informasi

Teknik

Pengumpulan Data

Informasi

Data Sekunder Data laporan tahunan 1982-2016

Data kejadian luarbiasa

Data rencana strategis organisasi

Struktur organisasi dan juga sistem pengelolaan

Observasi Aktivitas harian pengelolaan koperasi

Wawancara Review atas pengalaman pengelolaan

koperasi

Perkembangan pengelolaan koperasi

Sistem pengelolaan organisasi, baik dari manajemen organisasi, keanggotaan, bisnis,

gerakan, pendukung maupun kepengawasan

organisasi

Sumber : Data Peneliti

Proses pengumpulan data dan informasi berdasarkan tabel diatas

dilaksanakan pada jangka waktu yang lumayan lama, terutama untuk proses

obserasi, sebab ada beberapa hal yang perlu diamati hingga tuntas seperti

contohnya untuk penyelesaian problem pajak. Detail informasi penyelesaian

perihal perpajakan ada di dalam pembahasan bab 4 empat.

1.7.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif karena merupakan

studi awal yang bertujuan untuk mengidentifikasi secara menyeluruh

mengenai obyek penelitian. Teknik interpretasi data kemudian akan

dilakukan dengan melalui 4 cara. Pertama, Interpretasi pribadi peneliti

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

dengan melibatkan pengalaman dan pengetahuan pribadi akan topik

penelitian. Kedua, komparasi antara hasil penelitian dengan informasi baik

yang berasal dari sumber literatur maupun teori. Ketiga, peneliti melakukan

pembenaran ataupun menyangkal informasi sebelumnya berdasarkan hasil

penelitian. Keempat, interpretasi berupa pertanyaan-pertanyaan yang muncul

seiring dilakukannya penelitian. (Creswell, 2010). Validitas data dipastikan

dengan melakukan triangulasi data, kunjungan berulangkali, referensi

penelitian sebelumnya yang relevan dan dengan diskusi diskusi bersama

alumni.

DINAMIKA KOPERASI "KOPMA UGM"AKHMAD FAQIHUDDINUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/