dimensi perencanaan pembelajaran

19
PENGERTIAN, MANFAAT PERENCANAAN PENGAJARAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM PENGAJARAN BAB I PENDAHULUAN Kita berbicara mengenai pengertian, manfaat Perencanaan dan Penyusunan Program Pengajaran dalam rangka mempermudah dalam menjalankan atau mengemban tugas guru itu sendiri. Hal ini berguna yakni agar tidak terjadi kekacauan dalam masalah menjalankan tugasnya sebagai guru. Rencana atau perencanaan adalah suatu pedoman untuk dilaksanakan dimasa yang akan datang agar tercipta sesuatu yang optimal atau sesuai dengan apa yang diinginkan tentunya hal ini tidak lepas dari penyusunan program pengajaran yang baik dan tentunya tidak lepas dari kompetensi atau kemampuan dari seorang guru. Kemampuan atau kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan pendidikan bersifat rutinitas. Guru melaksanakan tugas tidak untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan Negara yaitu mendidik anak bangsa. Guru melaksanakan tugas mendidik dan mengajar, tidak karena takut kepada pimpinan atau atasannya secara birokratis, tetapi karena kesadaran mengemban jabatan profesional guru atas dasar kemampuan ataukompetensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, guna mendapatkan pemahaman yang benar tentang masalah ini sehingga kami ingin membahasnya secara mendalam melalui makalah yang sederhana ini. Dengan

Upload: darman-tanjung

Post on 08-Apr-2016

975 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: dimensi perencanaan pembelajaran

PENGERTIAN, MANFAAT PERENCANAAN PENGAJARAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM PENGAJARAN

BAB IPENDAHULUAN

            Kita berbicara mengenai pengertian, manfaat Perencanaan dan Penyusunan Program

Pengajaran dalam rangka mempermudah dalam menjalankan atau mengemban tugas guru itu

sendiri. Hal ini berguna yakni agar tidak terjadi kekacauan dalam masalah menjalankan

tugasnya sebagai guru. Rencana atau perencanaan adalah suatu pedoman untuk dilaksanakan

dimasa yang akan datang agar tercipta sesuatu yang optimal atau sesuai dengan apa yang

diinginkan tentunya hal ini tidak lepas dari penyusunan program pengajaran yang baik dan

tentunya tidak lepas dari kompetensi atau kemampuan dari seorang guru. Kemampuan atau

kompetensi guru harus memperlihatkan prilaku yang memungkinkan mereka yang

menjalankan tugas profesional dengan cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan

kegiatan pendidikan bersifat rutinitas.

            Guru melaksanakan tugas tidak untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk

kepentingan Negara yaitu mendidik anak bangsa. Guru melaksanakan tugas mendidik dan

mengajar, tidak karena takut kepada pimpinan atau atasannya secara birokratis, tetapi karena

kesadaran mengemban jabatan profesional guru atas dasar kemampuan  ataukompetensi yang

dimilikinya.

            Oleh karena itu, guna mendapatkan pemahaman yang benar tentang masalah ini

sehingga kami ingin membahasnya secara mendalam melalui makalah yang sederhana ini.

Dengan judul Pengertian, Manfaat Perencanaan Pengajaran dan Penyusunan Program

Pengajaran, Dengan makalah yang sederhana ini mudah-mudahan bermanfaat untuk kita

semua dalam rangka untuk pehaman yang benar mengenai hal ini. Berpijak pada pepatah

tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada final dalam menuntut ilmu kecuali ajal sudah

menjemput. Guna untuk menyempurnakan makalah yang sederhana ini diperlukan saran,

kritik, pendapat untuk menyempurnakannya.

BAB II

PENGERTIAN, MANFAAT  PERENCANAAN PENGAJARAN DAN PENYUSUNAN

PROGRAM PENGAJARAN

A.       Pengertian Perencanaan Pengajaran

Page 2: dimensi perencanaan pembelajaran

Perencanaan atau rencana (planning) dewasa ini telah dikenal oleh hampir setiap

orang. Kita mengenal rencana pembangunan, perencanaan pendidikan dan sebagainya.

Definisi mengenai perencanaan memang diperlukan agar dalam uraian selanjutnya tidak

terjadi kesimpangsiuran. Definisi pada umumnya merupakan suatu pintu gerbang untuk

memasuki pengertian-pengertian yang ada kaitannya dengan istilah yang dipakai, dalam hal

ini perencanaan. Namun hingga saat ini belum didefinisikan secara resmi dan hingga kini

perencanaan itu sendiri belum merupakan suatu disiplin ilmu sendiri.

Supaya diperoleh suatu komitmen atau kesepakatan, sehingga kesimpangsiuran atau

kesalahpahaman dapat dihindarkan, langkah awal yang ditempuh adalah mengemukakan

pengertian perencanaan pengajaran. Upaya untuk dimaksud itu dilakukan dengan

mengemukakan beberapa batasan atau definisi.

Kaufman mengatakan perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan

dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di dalamnya mencangkup elemen-elemen :

a.       Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan.

b.      Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan

c.       Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.

d.      Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan.

e.       Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.

f.       Identifikasi strategi alternative yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap

persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan, termasuk didalamnya merinci keuntungan dan

kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.[1]

      Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan.

Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk

menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan

dengan cara yang paling efektif dan efisien. Berpangkal dari pemahaman diatas, maka

perencanaan mengadung enam pokok pikiran yakni :

1.      Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.

2.      Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang,

sehingga dapat dilihat kesenjangannya.

3.      Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha,

4.      Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam dan merupakan

alternative yang mungkin ditempuh.

[

Page 3: dimensi perencanaan pembelajaran

5.      Pemilaihan altenatif yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitas dan efesiensi yang

paling tinggi perlu dilakukan.

6.      Altenatif yang dipilih harus diperinci sehingga dapat menjadi pedoaman dalam mengambil

keputusan apabila akan dilaksanakan.[2]

Berikut akan dikemukakan pendapat Banghart dan Albert Trull. Mereka tidak

memberikan batasan perencanaan pengajaran secara eksklusif, melainkan mangatakan bahwa

dalam rangka mengerti makna perencanaan pengajaran dapat dilahar dari 3 dimensi, yakni

karekteristik prencanaan pengajaran berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas

perencanaan pengajaran. Bicara tentang dimensi perencanaan  pengajaran, berkenaan dengan

luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam system pendidikan.

Pembicaraan tentang kendala-kendala berkaitan dengan adanya beberapa faktor pembatas

atau penghalang. Merupakan karekteristik perencanaan pengajaran adalah :

a.       Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-konsepnya

dirancang oleh banyak orang.

b.      Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang

masuk mengharapkan demikian.

c.       Perencanaan terdiri dari beberapa ktivitas, aktivitas itu banyak ragamnya, namun dapat

dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan.

d.      Perencanaan pengajaran berkaiatan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu

mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam memanajemennya.[3]

Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cangkupan dan

sifat-sifat dari beberapa karekteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran.

Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu memungkinkan diadakannya perencanaan

komprehensif yang menalar dan efisien, yakni :

1.      Signifikasi. Tingkat signifikasi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang

diajukan. Dalam mencapai tujuan itu, mengambil keputusan perlu mempunyai garis

pembimbing yang jelas dan mengajukan criteria evaluasi sekali keputusan telah diambil dan

tujuan telah ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat mengadakan evaluasi kontribusi

perencanaan, dan signifikasi dapat ditentukan berdasarkan kreteria-kreteria yang dibangun

sesame proses perencanaan.

[

[

Page 4: dimensi perencanaan pembelajaran

2.      Feasibilitas. Maksudnya perlu dipertimbangkan feasibilitas perencanaan pengajaran. Salah

satu faktor penentu adalah otoritas political yang memadai, sebab dengan itu feabisibilas

teknik dan estimasi biaya serta aspek-aspek lainnya dapat dibuat dalam pertimbangan yang

realistic.

3.      Relevansi. Konsep ini berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan pengajaran

memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar

dapat dicapai tujuan spesifik secara opimal.

4.      Kepastian atau definitiveness. Diakui bahwa tidak semua hal-hal yang sifatnya kebutulan

dapat dimasukan dalam perencanaan pengajaran, namun perlu diupayakan agar sebanyak

mungkin hal-hal tersebut dimasukan dalam pertimbangan. Penggunaan teknik atau metode

simulasi sangat menolong mengantipasi hal-hal tersebut. Konsep kepastian menimbulkan

atau mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga.

5.      Ketelitian atau parsimoniusness. Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar

perencanaan pengajaran disusun dalam bentuk sederhana, serta perlu diperhatikan secara

sensitive kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen. Dalam penerapan prinsip

ini berarti diperlukan waktu yang lebih banyak dalam menggali beberapa alternative,

sehingga perencanaan dan mengambil keputusan dapat mempertimbangkan alternative mana

yang paling efisien.

6.      Adaptabilitas. Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamik, sehingga perlu

senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik atau balikan. Kalau perencanaan

pengajaran sudah lengkap, penyimpangan-penyimpangan sedah semakin berkurang dan

aktivitas-aktivitas spesifik dapat ditentukan. Penggunaan berbagai proses memungkinkan

perencanaan pengajaran yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari

hal-hal yang tidak diharapkan.

7.      Waktu. Faktor-faktor yang berkaitan dengan waktu cukup banyak, selain keterlibatan

perencanaan dalam memperediksi masa depan, juga validasi dan realibilitas analisis yang

dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan pendidikan masa kini dalam kaitannya dengan

masa mendatang.

8.      Monitoring atau pemantauan. Termasuk di dalamnya adalah mengembangkan kreteria untuk

menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif. Ukurannya dibangun untuk

selama pelaksanan pengajaran, namun perlu diberi pertimbangan tentang toleransi terbatas

atas penyimpangan perencanaan. Menjamin agar pelaksanaan dapat mulus, perlu

dikembangkan suatu prosedur yang memungkinkan perencanaan pengajaran menentukan

alasan-alasan mengadakan variasi dalam perencanaan.

Page 5: dimensi perencanaan pembelajaran

9.      Isi perencanaan. Dimensi terakhir adalah hal-hal yang akan direncanakan. Perencanaan

pengajaran yang terbaik perlu memuat :

a.       Tujuan atau apa yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan

b.      Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-

layanan pendukungnya.

c.       Tenaga manusia, yakni mencangkup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi,

perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.

d.      Bangunan fisik mencangkup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya

dengan bangunan fisik lain.

e.       Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.

f.       Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan manajemen operasi dan

pengawasan program dan akotivitas kependidikan yang direncanakan.

g.      Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan

pengajaran.

    Batasan lain yang dikemukakan adalah pendapat Philip Commbs. Beliau mengatakan

dalam arti yang luas, perencanaan pengajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari

analisis   sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan lebih

efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya.[4]

    Definisi-definisi diatas masih perlu disempurnakan untuk dapat menyatakan secara jelas

dan tegas apakah sebenarnya perencanaan pengajaran itu, khususnya untuk pendidikan

dinegara kita ini. Penyempurnaannya mungkin dapat dilakukan dengan mengawinkan dua

definisi terakhir yaitu definisi yang dikemukakan oleh C.E Beeby dan definisi berikutnya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan belum merumuskan satu definisi, namun kita sudah

melaksanakan perencanaan pengajaran secara sungguh-sungguh sejak tahun 1968. Dalam

kenyataan perencanaan pengajaran diindonesia tidak jauh berbeda dengan perencanaan

Bappennas. (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan mencangkup ketiga unsure

pokok seperti yang sudah disebutkan diatas. Perencanaan pengajaran diindonesia merupakan

suatu proses penyusunan alternative kebijakan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan

dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan pendidikan nasional dengan

mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang sosial ekonomi, sosial budaya

dan kebutuhan pembangunan secara meyeluruh terhadap pendidikan nasional. Definisi ini

[

Page 6: dimensi perencanaan pembelajaran

memperlihatkan suatu tanggung jawab pendidikan yang besar sebagai bagian integral dari

pembangunan bangsa.[5]

B.     Manfaat atau Faedah Perencanaan Pengajaran

Perecanaan pengajaran sebelum melakukan pembelajaran di kelas sangat penting

dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya perencanaan pengajaran disusun atau direncanakan

dengan baik dan matang sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Manfaat yang didapat dari perencanaan pengajaran yang baik antara lain:

Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan

Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang

terlibat dalam kegiatan pembelajaran

Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid

Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat

diketahui ketepatan dan kelambanan kerja

Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja

untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya

Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan

pembelajaran tercapai misalnya :

a. Persiapan sebelum mengajar

b. Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum

c. Tingkat intelegensi siswa

d. Materi pelajaran yang akan disampaikan

Faedah dari perencanaan perencanaan antara lain :1. Karena adanya perencanaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif.

Yang dimaksud disini adalah maka seorang guru bisa memberikan materi pelajaran dengan baik karena ia harus dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara mantap, tegas dan fleksibel.2. Karena perencanaan maka seseorang akan tumbuh menjadi seseorang guru yang baik.

[

Page 7: dimensi perencanaan pembelajaran

Yang di maksud adalah guru membuat persiapan yang baik dan adanya pertumbuhan

berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus. Oleh karena itu timbul

pertanyaan, pertanyaannya adalah Bagaimana cara untuk mencapai hasil belajar yang efektif yang dijadikan pedoman dalam setiap kali membuat perencanaan ? Ada 7 aspek persiapan untuk mencapai dari pertanyaan tadi yakni :

1. Persiapan terhadap situasi

Mancakup : tempat, suasana ruangan kelas, dan lain-lain. Dan situasi umum harus

dimiliki sebelum saudara mengajar di dalam kelas tersebut dengan pengetahuan saudara

dapat membuat ancang- ancang terhadap variabel  faktor masalah dan menghadapi situasi

kelas.

2. Persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi

Maksud ; Sebelum guru mengajar ia harus mengetahui keadaan siswa tsb atau dengan

kata lain guru harus membuat gambaran yang jelas mengenai keadaan siswa yang akan

dihadapi selain dari pada faktor intern siswa tsb ( laki- laki dan Pr) seorang guru harus

mengetahui taraf kematangan dan pengetahuan serta khusus dari pada siswa tsb.

3. Persiapan dalam tujuan umum pembelajaran

Yang menyangkut tujuan instruksional apa yang akan dicapai oleh para siswa harus

dimiliki seorang guru mencakup antara lain : Pengetahuan, kecakapan, keterampilan atau

sikap tertentu yang konkrit yang bisa di ukur dengan alat- alat evaluasi.

4. Persiapan tentang bahan pelajaran yang akan diajarkan

Yang dimaksud dengan ini : Dengan adanya pengetahuan yang akan dihadapkan

kepada siswa, si guru memiliki persiapan yang akan di sampaikan kepada siswa yang harus

terdapat batas- batas, luas dan urutan- urutan pengajaran perlu di persiapkan.

5. Persiapan tentang metode- mengajar yang hendak di pakai

a. metode ceramah

b. metode tanya jawab dan diskusi

6. Persiapan dalam penggunaan alat- alat peraga

Page 8: dimensi perencanaan pembelajaran

Misal : kapur dan papan tulis, pengahapus paling sedikit di gunakan tetapi dalam

belajar pembelajaran di pergunakan alat pembantu adalah media yang mempertinggi

komunikasi pada saat proses belajar berlangsung.

7. Persiapan dalam jenis teknik evaluasi

Tujuan evaluasi : sampai sejauhmana daya serap terhadap produk bahasan yang

saudara terapkan.

C.    Penyusunan Program Pengajaran

Sesuai dengan kurikulum pendidikan pendidikan dasar  Sembilan tahun dan SMU,

bahwa dalam penyusunan program pengajaran perlu diperhatikan komponen-komponen

penting berikut ini :

1.      Penguasaan materi pelajaran

2.      Analisis hasil materi pelajaran

3.      Program tahunan dan program caturwulan

4.      Program satuan pelajaran/persiapan mengajar

5.      Rencana pengajaran.

Kelima komponen tersebut merupakan perangkat dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang harus dibuat oleh setiap guru sebelum mengajar. Kelima hal tersebut akan

diuraikan sebagai berikut.

1.   Penguasaan Materi

Penguasaan materi bagi guru merupakan hal sangat menentukan khususnya dalam proses

belajar mengajar yang melibatkan guru mata pelajaran.

a.       Ruang lingkup materi yang harus dikuasai oleh guru dan siswa

Bagi guru :

                Bila siswa menguasai materi minimal seperti yang tercantum dalam GBPP, maka guru

tentu saja harus menguasai lebih dari apa yang  tercantum dalam GBPP. Oleh karena itu,

idealnya buku teks untuk tiap mata pelajaran harus ada :

            Buku sumber untuk siswa yang membahas materi yang dituntut GBPP.

            Buku sumber pegangan guru yang membahas perluasan materi yang dituntut GBPP.

Antara lain termasuk latar belakang materi, konsep-konsep dasar dan perkembangan

baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagi siswa :

Page 9: dimensi perencanaan pembelajaran

Materi yang harus dikuasai secara minimal oleh siswa adalah materi yang tercantum

dalam GBPP. Bila memungkinkan siswa dapat diberi program pengayaan baik secara

horizontal maupun vertical tentang materi pelajaran yang dipelajarinya.

b.      Usaha meningkatkan penguasaan materi

Ada beberapa alternative dalam upaya meningkatkan penguasaan materi bagi guru,

antara lain sebagai berikut :

1.      Melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Pendalaman materi dari guru, oleh guru,

dan untuk guru.

2.      Melalui buku sumber yang tersedia atau kegiatan mandiri.

3.      Malalui ahli/ilmuan yang bersangkutan.

4.      Melalui kursus pendalaman materi (AMP).

5.      Melalui pendidikan khusus.

c.       Funsi kegiatan pendalaman materi.

1.      Meningkatkan kepercayaan diri akan kemampuan profesionalnya sehingga tidak ragu lagi

dalam mengelola PBM.

2.      Memperdalam dan memperluas wawasan atas konsepsi tinjuan akademis dan aplikasinya

sehingga dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan analisis materi pelajaran (AMP).

d.      Langkah pembinaan untuk pendalaman materi bagi guru

Persiapan :

        Diberikan tes pengusaan materi esensial atau kuisioner. Dari hasil tes ini kita analisis,

materi esensial mana yang sebagian besar belum dikuasai. Materi-materi yang belum dikuasai

inilah yang menjadi sasaran pandalaman materi.

Pelaksanaan :

        Pelaksanaan pembinaan pendalaman materi dapat dilakukan ;

1.      Melalui MGMP

2.      Melalui buku sumber atau inisiatif individu/kelompok baik pada wadah MGMP atau yang

lain.

3.      Ceramah ilmiah dari ahlinya dengan menggunakan studi kasus.

2.  Analisis Materi Pelajaran

a.       Pengertian

Page 10: dimensi perencanaan pembelajaran

Analisis materi pelajaran (AMP) adalah hasil dari kegiatan yang berlangsung sejak seseorang

guru mulai meneliti isi GBPP kemudian mengkaji materi dan menjabarkannya serta

mempertimbangkan penyajiannya.

        AMP adalah salah satubagian dari rencana kegiatan belajar mengajar yang berhubungan

erat dengan materi pelajaran dan strategi penyajiannya.

b.      Funsi

AMP berfungsi sebagai acuan untuk menyusun program pengajaran yaitu program tahunan,

program caturwulan, program satuan pelajaran/persiapan mengajar, dan rencana pelajaran.

3.  Program Tahunan dan program caturwulan.

a.       Pengertian

             Program tahunan dan caturwulan adalah bagian dari program pengajaran. Program

tahunan memuat alokasi waktu untuk setiap pokok bahasan dalam satu tahun pelajaran.

             Program caturwulan merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang

memuat alokasi waktu untuk setiap satuan bahasan pada setiap caturwulan.

b.      Fungsi

        Program tahunan berfunsi sebagai acuan untuk membuat program caturwulan. Program

caturwulan berfunsi sebagai berikut :

         Acuan menyusun program satuan pelajaran/persiapan mengajar

         Acuan kalender kegiatan belajar mengajar

         Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu belajar efektif yang tersedia.

4.   Persiapan mengajar

a.       Pengertian

Persiapan mengajar merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang

memuat satuan bahasan untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan.

b.      Fungsi

        Persiapan mengajar dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun rencana pelajaran,

sehingga dapat berfunsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar

mengajar agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif.

c.       Persiapan mengajar yang baik harus memenuhi kreteria

1.      Materi dan tujuan mengaju pada GBPP

Page 11: dimensi perencanaan pembelajaran

2.      Proses belajar mengajar menunjang pebelajaran yang aktif dan mengacu pada analisis meteri

pembelajaran (AMP).

3.      Terdapat keselarasan antara tujuan, materi dan alat penilaian.

4.      Dapat dilaksanakan.

5.      Mudah dimengerti/dipahami

d.      Hal-hal yang perlu diperhatikan

1.      Persiapan mengajar dapat terdiri dari beberapa kali pertemuan dan minimal mengguanakan

waktu 4 jam pelajaran.

2.      Penilaian proses belajar dilakukan selama proses belajar mengajar dengan mengacu pada

tujuan yang hendak dicapai.

3.      Ulangan harian diadakan pada setiap akhir bahan/kajian pokok bahasan.

4.      Pada setiap pertemuan terdapat kegiatan :

         Pendahuluan yang meliputi motivasi dan apersepsi yaitu menyakan materi pelajaran yang

lalu atau melakukan korelasi dengan lingkungan/mata pelajaran.

         Kegiatan inti yaitu pengembangan konsep dan penerapan (latihan soal-soal)

         Penutup berupa kesimpulan, penugasan atau penekanan/penguatan materi.

5.   Rencana pengajaran

a.       Pengertian

      Rencana pengajaran merupakan persiapan guru mengajar untuk tiap pertemuan.

b.      Fungsi

      Rencana pengajaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar

mengajar dikelas agar lebih efisien dan efektif.

c.       Komponen utama rencana pengajaran.

1.      Tujuan belajar khusus

2.      Materi pelajaran

3.      Kegiatan pembelajaran

4.      Alat penilaian proses

6.  Analisis hasil ulangan Harian.

a.       Pengertian

      Ulangan harian adalah tes yang dilakukan pada akhir satuan bahasan/pokok

bahasan/satuan pelajaran.

b.      Fungsi

Page 12: dimensi perencanaan pembelajaran

      Untuk mendapatkan umpan balik tengtang tingkat daya serap siswa terhadap materi

pelajaran untuk satu satuan bahasan baik secara perseorangan maupun klasikal/kelompok.

c.       Tujuan

1.      Menentukan telah tercapai/tidaknya ketuntasan belajar baik perseorangan maupun klasikal.

2.      Menentukan program perbaikan dan pengayaan dan nilai kemajuan belajar siswa.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

         Menurut Kaufman perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan

dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai

                 Dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan

dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu

proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang

diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Sesuai dengan kurikulum pendidikan pendidikan dasar  Sembilan tahun dan SMU,

bahwa dalam penyusunan program pengajaran perlu diperhatikan komponen-komponen

penting berikut ini :

1.      Penguasaan materi pelajaran

2.      Analisis hasil materi pelajaran

3.      Program tahunan dan program caturwulan

4.      Program satuan pelajaran/persiapan mengajar

5.      Rencana pengajaran.

Kelima komponen tersebut merupakan perangkat dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang harus dibuat oleh setiap guru sebelum mengajar. Sehingga diperoleh hasil

yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.

Saran :

                  Untuk meyempurnakan makalah yang sederhana ini saya mengharapkan saran dan

krtik agar tersempurnanya makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk

pemabaca khususnya untuk saya sendiri.. Terimakasih

 DAFTAR PUSTAKA

Page 13: dimensi perencanaan pembelajaran

-          Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta

-          Coombs Philip. H (1982), Apakah Perencanaan Pendidikan Itu (terj), Jakarta : Bhatara

Karya Akasara

-          Usman Moh. Uzer (1995), Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

-       Enoch Jusuf (1992), Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara

-       Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan tinggi, Materi Dasar

Pendidikan Akta Mengajar V. Buku II B Perencanaan Pendidikan, 1983/1986

-       Warnet / internet ( diantaranya Http: fitribarokah01.tripod.com/karya.htm dan sebagainya ).