dik doank masa depan selalu berkarya seni, allah akan beri

76
1 Semesta Seni l Nomor 9 l Januari l 2021 Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri Mahkota Dik Doank Menuju Masa Depan Seni-Budaya Edukasi Masyarakat Tentang Seni-Budaya Rumah Budaya HMA Anugerah untuk Para Pemuisi Piawai Hari Puisi Indonesia

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1PB S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri Mahkota

Dik Doank Menuju Masa Depan Seni-Budaya Edukasi Masyarakat

Tentang Seni-Budaya

Rumah Budaya HMA

Anugerah untuk Para Pemuisi Piawai

Hari Puisi Indonesia

Page 2: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

32 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

P r o F I L

S

Sejalan dengan spirit semar maka Kampoeng Semar didirikan bukan untuk membuat klaster atas strata sosial atau membeda-bedakan manusia. Wa-laupun dalam segi kemampuan keterampilan dan ekonomi yang serba ter-batas itulah yang ditampung dan dibina Kampoeng Semar. Sebagai susuh atau sarang menyiapkan anak-anak burung yang masih lemah untuk siap dan kuat melaksanakan hidup di alam bebas. Kampoeng Semar dibangun bukan untuk gagah-gagahan dan bukan sebatas membuat suatu menara gading, namun kembali ke jati diri semar yaitu sebagai sang pamomong. Empati, peduli, dan bela rasa pada kehidupan yang ditularkan. Bukan sekadar mencari kejayaan lewat jalan pintas dengan cara-cara yang curang. Tentu semua itu akan menjadi slilit kehidupan. Bagi Kampoeng Semar cara-cara sederhana, cara-cara kaum papa-sudra yang dengan tulus bisa bertahan hidup dan memberi kehidupan ini yang digerakkan. “Sak Anane Sak Isane Iso Kanggo Urip lan Nguripi”. Kehidupan menjadi perhatian utama karena manusia inilah sebagai makhluk mulia dari segala kehidupan. Karya-karya seni, pemikiran, perkataan, dan perbuatan yang berguna bagi kehidupan agar semakin manusiawinya manusia ini yang menjadi acuan atau landasan gerak kemanusiaan. Ketulusan hati dan kerelaan berkorban memang berat menghayati hidup tanpa pamrih untuk tidak mencari pang-gung dan tidak mengharap tepuk tangan.

Spirit Kampoeng Semar adalah “Semeleh” atau menerima dan mampu ber-damai dalam berbagai situasi. Ini bukan sikap pasrah bukan pula putus asa, melainkan sikap untuk berani menyangkal diri yang sarat dengan tipu daya, kepura-puraan, keserakahan, dan merasa yang paling dalam segala hal. Ke-jumawaan sumber petaka. Karena dari apa yang ada bersama melangkah bagi penyiapan diri keluar susuh menjadi fighter yang siap nggetih mem-bangun peradaban dan berjuang untuk semakin manusiawinya manusia. Nguwongke itulah spirit Kampoeng Semar yang terus digelorakan, bukan bagi koleksi puja-puji atau diterima di sana-sini namun spirit kebersamaan kemanusiaan ketulushatian. Berani jujur untuk berjuang bersama dan memang wajib menjauhi sikap kucing-kucingan apalagi saling tikam antar-sesama. Tak gentar atas hinaan ejekan, bahkan dimarginalkan kekuasaan sekalipun karena kalau benar dalam ketulusan maka fox populi itu benar-be-nar fox dei. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Tentu bukan pembenaran tetapi kebenaran, kejujuran, ketulushatian, kepekaan, kepedulianm dan bela rasa kepada sesama yang menderita. Rabindranath Tagore menu-liskan: Sajroning turu aku ngimpi yen urip iku kabungahan.Sajroning tangi aku meningi yen urip iku kuwajiban. Sajroning tandang kuwajiban aku meningi kabungan (Hidup itu harapan namun untuk mewujudkan harapan menjadi kenyataan kewajiban harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan).

@CDL

EmAR sebagai simbol dewa yang rela menjelma menjadi manusia yang papa dan dalam kasta sudra. Semar dalam kehidupannya serba sederhana. Walaupun pembimbing para raja dan satria semar dan

anak-anaknya tidak menggunakan kesempatan atau menjadi makelar atau menangani proyek dalam lingkungan istana. Semar tetap bersahaja seder-hana. Ia tidak luntur dalam keserakahan dunia. Semar tetap saja sebatas apa yang dia perlu dan mampu ia lakukan. Tidak membuat pembedaan kasta di mata semar. Hormat patuh dan loyal kepada atasan dan pemimpin merupakan kewajiban yang dilakukan semar. Namun jangan sekali kali mengajak semar untuk melakukan permufakatan jahat. Semar pasti akan marah dan siapa pun dia akan babat. Dewa sekalipun girap-girap dengan kesaktian semar. Dan kekuatan semar bukan dari luar atau ada parewang-annya. Kekuatan semar dari dirinya sendiri yaitu kentutnya.

SpiritKampoeng Semar

Alamat Kampoeng Semar: Jalan Sudirman, Wringin Putih, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

2 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 3: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

32 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

L e n s a S E N Il Karya : Nur Malichah Agustin l Judul : Pusaran Mega l Kamera : Vivo V5 Plus Mobile Phone l Lokasi : Lotte Grosir, Ciputat l Waktu : 18 Desember 2020

3S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 4: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

54 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

l Wig SM l Shobir Poer l Raden Mas Sudarmono l Ireng Halimun l Dee Diana l Adilla Destiani l Risky Arbangi Nopi l Bambang Widiatmoko l Putra Gara l Wibam l Isbedy Stiawan ZS l Hermawan

Daf tar

ISIKiprah TEATER

Teater Lingkaran - Kuningan

Sudut PANDANG

Dik DoankAllah Akan Memberikan Mahkota kepada Orang-orang yang Terus Berkarya

Bahasan UTAMA

Menuju Masa Depan Seni Budaya

Chryshnanda Dwilaksana:

Peradaban dan Kecerdasan Bangsa

Teater Lingkaran berdiri pada 1 juli 2019 di Pakuwon, Awirara ng an, Kuningan, Jawa Barat. Pendirinya Endro Setiana satu di antara pemuda Pakuwon Awirarangan yang masih berstatus mahasiswa di PBSI FKIP Universitas Kuningan.

9

Atikel SENI RUPAYogi Ashidiqi:Mati Suri dan Hilangnya Biennale Jatim

Histori SENIl Bhaskara Grup Jazz Fusion Indonesia 1985-anl 32 Kata-kata Wiji Thukul yang Puitis dan Penuh Perlawanan

16

MEDIA SEMESTA SENI NOMOR 9 l JANUARI l 2021

ProFIL

Kampoeng Semar2

Lensa SENI3

Edit ORIAL

7

Nur Malichah Agustin

Apabila kita tetap menulis ketika kita mengaku penulis, tetap berakting ketika kita mengaku aktor, tetap bersyair ketika kita mengaku pesyair, dan tetap bermusik ketika kita mengaku pemusik, maka kita akan diberikan mahkota oleh Allah. Apabila kita adalah seorang perupa dan kita tetap berkarya, kita akan diberikan mahkota oleh Allah.

Pesenilah yang menentukan masa

depan seni-budaya, yang akan menentukan

peradaban bangsa yang terbarukan. Itu tidak akan terwujud

yang lebih baik jika kita hanya berada dalam

posisi menunggu sesuatu terjadi atau

omong doang (omdo).

Seni-Budaya Masa Depan

6

Karya PUISI-PROSA28

22

24

Destinasi BUDAYARumah Budaya HMA: Mengedukasi Masyarakat Tentang Seni-BudayaTidak banyak tokoh yang mau membelanjakan sebagian hartanya untuk membangun lokasi seni-budaya. Namun karena dilandasi kesadaran dan semangat berseni- buda yalah Halimah munawir Anwar dengan suka dan rela membangun rumah budaya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

32

Page 5: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

54 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Pergelaran SENI

Suryanation Rockestra 2020Komponis dan konduktor Erwin Gutawa bersama kelom-pok musik Erwin Gutawa Orkestra kembali menggelar pertunjukan musik bertajuk Suryanation Rockestra 2020.

38

l Tahun Baru - Dodo Karundeng l Covid-19 - Didiw SWl Dialog Anggota Tubuh - Munadi

Menapaki Jalan Seni Rupa Syayidin

Kulik MUSIK

Rini Ayahbi: Belajar pada Musik dan Puisi Tentang Harmoni, Rasa, dan Kontemplasi

Geliat SENI RUPA

Cerita PENDEK40

Latar PESENIDewi Perssik:Antara Kontroversi, Prestasi, dan Pertahanan Diri

Loka PUSTAKA

69 Kartun HUMOR

Bila kita ingin membaca perkembangan seni rupa di Indra-mayu, Jawa Barat, jangan lupakan pelukis yang satu ini. Pelukis Syayidin dapat disebut sebagai poros atau motorn-ya bagi pergerakan seni-budaya di kawasan tersebut.

Ibnu Wahyudi: Berkas Membekas

minat Rinidiyanti Ayahbi pada musik terlihat sejak sekolah dasar, sering mengikuti paduan suara dan lomba menyanyi antarsekolah. Kali pertama belajar gitar pada usia 14 tahun secara informal.

35

Pensil Kajoe:Bangkai Anjing dan Seorang Perempuan Berselendang

70 In MEMORIAM

PENASIHATMayjen TNI (Purn) Dr Syamsu Djalal, SH, MHBrigjen Pol Dr Chryshnanda Dwilaksana, MSi

PEMIMPIN UMUMHalimah Munawir PEMIMPIN REDAKSIIreng Halimun

PEMIMPIN PERUSAHAANDyah Kencono Puspito Dewi

PEMBINA MANAJEMEN Imanuel Prabowo

SEKRETARIS REDAKSIWahyu Toveng

REDAKTUR Ritmanto Saleh Osie Helmi BIDANG TEKNOLOGI INFORMATIKA Nanang Susanto FOTOGRAFER Tutut Adinegoro

ALAMAT Pasar Seni Gembrong Baru, Ruang 151, Jln Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur

PONSEL/ WA l 0859 599 01 299 (IH) l 0811 1119 803 (WT)

e-MAIL [email protected]

MANAJEMEN PT Dian Rimalma Pratama

SAMPUL: Lukisan karya Afriani berjudul Next, 80x100 cm, Cat minyak di kanvas, 2015

Redaksi menerima naskah, foto, dan informasi lain yang berkaitan dengan seni-budaya. Naskah, foto, dan informasi tersebut akan disunting sesuai dengan misi-visi penerbitan ini.

43

meski kontroversial Depe selalu mengukir prestasi.

4750

‘Perempuan Tanah Jahanam’ Raih 6 Piala Citra Anugerah Festival Film Indonesia ke-40

52 Helat FILM

Ragam SENI57l Pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi

Utara ‘Arus Timur’l Tangsel Creative Award Membunyikan Bumi l Pameran Karya Seni Rupa - Peruja Gong 2020’l Pameran Sketsa Ipe Ma’aruf Refleksi dari Kegembiraan Hatil Pameran Kitarupa 2020 - Bang Yos Apresiasi Para Peseni

yang Beri Inspirasil Parade Apresiasi Sastra, Sanggar Sastra Balai Pustaka

Angkatan Istimewa (Penyandang Disabilitas)lPameran Seni Rupa ‘Titik Berangkat’ Momen Ritus yang Estetisl Pameran ‘Eternal’ Tiga Kekuatan Menuju Keabadian Karya Senil Pertunjukan Rakyat Virtual - Lenong ‘Kite jage diri, pulihin

ekonomi rakyatl BIMASENA ARTSPACE PRESENT AKAN 20.21 ART KRAKATAU

ARCHIVE NETWORK 2020 - 2021’l Pameran Lukisan Gelar Karya Seniman Magelang Lotre

Nyakan Harapan di Kota Magelangl Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia 2020

Penganugerahan Para Pemuisi Piawail Road Show #2 KOPPS Hadirkan Pertunjukan Alternatif yang

Positif

Page 6: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

76 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

E d i t O R I A L

Suatu ketika, orangtua dari seorang perempuan bertanya kepada pacar anaknya, “Apa pekerjaanmu?” “Saya pelukis pak,” jawab pemuda tersebut dengan lugas. “Hah... bagaimana mungkin kau akan bisa memberi makan anakku, jika kau jadi menikah dengannya?” “In sya Allah, saya akan membahagiakan anak bapak dengan estetika.” “Apa itu?” “Nutrisi yang akan membuat hidup kita indah, damai, dan bahagia.”

Seni-budayaDialog di atas menunjukkan bahwa masih banyak orang yang menganggap bahwa kebahagiaan dan kesuksesan hanya didapatkan lewat materi / harta dan menganggap profesi peseni tidak dapat membuat pasangan hidup kita bahagia. Padahal dari diri peseni berkemungkinan besar akan dapat membahagiakan dengan rasa keindahan. Jika mau diukur lewat materi pun, sudah banyak para peseni yang sukses dari segi finansial. Apalagi dengan kemajuan teknologi, karya seni dapat dikomersialkan dengan prosedur dan norma yang benar. masa depan seorang peseni hanya dapat dikreasi oleh peseni itu sendiri dengan upaya yang gigih dalam berkesenian. Selebihnya urusan Yang mahakuasa dalam menentukan rezeki bagi para peseni.

Begitu pula soal masa depan aktivitas kesenian dan kebudayaan, nasibnya berada di niat dan kerja para peseni sendiri--ora et labora. Pesenilah yang menentukan masa depan seni-budaya, yang akan menentukan peradaban bangsa yang terbarukan. Itu tidak akan terwujud yang lebih baik jika kita hanya berada dalam posisi menunggu sesuatu terjadi atau omong doang (omdo). Buatlah gagasan yang ada di benak kita menjadi kenyataan. Kita harus bersama-sama bergerak dalam menciptakan kecerahan dunia seni-budaya di masa depan dengan selalu berpikir positif--if you want it, you can have it!

@ Ireng Halimun - Pemimpin Redaksi

Masa Depan

6 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 7: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

76 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

K i p r a h T E AT E R

IA pun aktif berkegiatan teater di Dapur Sastra Universitas Kuningan, Teater Pecut Universitas Kuningan, dan Teater Sado Kuningan. Berbekal dari

situlah Endro mencoba mengaplikasikan hasil gemblengan proses belajar teaternya dan berniat membuat kegiatan serupa di lingkungan tempat ia tinggal. Endro dibantu milla Amalinda mahasiswi PGSD FKIP Universitas Kuningan yang juga aktif belajar teater di kampus bersama Endro. Dia juga didukung oleh pemuda-pemudi setempat yaitu Puja, mala, Rani, Padli, Iad, Ilham, Amir, Apoy, Muhammad Rifki, Hendra, Angga, Dede, Dede Ismaya, Windy, Indra, Aef, Adi, Andrek, Ilyas, Ogin, Agung, Firman, Lulu, dan masih banyak yang lainnya.

Akhirnya Teater Lingkaran lahir sebagai wadah untuk belajar teater bersama-sama. Kegiatan belajar teater yang awalnya hanya diikuti oleh beberapa pemuda-pemudi kemudian semakin banyak yang mengikuti, terutama generasi muda yang masih berstatus pelajar SD, SmP, SmA, dan mahasiswa. Kegiatan belajar mulai dari berkenalan dengan sastra, membaca karya sastra, mengapresiasi karya sastra hingga menjadi berbagai pertunjukan seperti baca puisi, deklamasi puisi, rampak puisi, musikalisasi puisi,

Teater Lingkaran - Kuningan

D

Kelompok Pemula Semangat BajaTeater Lingkaran berdiri pada 1 juli 2019 di Pakuwon, Awirarangan, Kuningan, Jawa Barat. Pendirinya Endro Setiana satu di antara pemuda Pakuwon Awirarangan yang masih berstatus mahasiswa di PBSI FKIP Universitas Kuningan.

7S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 8: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

98 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

K i p r a h T E AT E Rdramatisasi puisi, baca dongeng, baca cerpen, monolog, teaterikal, dan drama pelan-pelan terus diupayakan meskipun masih belum semuanya terwujud. Buah dari proses belajar sering disajikan dalam acara Peringatan Hari Besar Nasional yang rutin pemuda-pemudi setempat laksanakan. Teater Lingkaran pun sering berpartisispasi dalam kegiatan-kegiatan yang diseleng-garakan oleh berbagai komunitas yang ada di Kuningan, misalnya komunitas pecinta alam dan lingkungan hidup dan komunitas-komunitas lainnya. Kegiatan pun banyak menuai dukungan dari orangtua, guru, karang taruna, tokoh masyarakat sekitar, dan dari komunitas-komunitas seni yang ada di Kuningan. Ipan Pratama dan Andri Wardani merupakan pemuda Awirarangan yang lebih dulu belajar teater di Dapur Sastra, Teater Pecut, dan Teater Sado, ikut membimbing dan terus memotivasi Endro dan pemuda-pemudi dalam belajar teater. Tak luput juga berkat dukungan dan bimbingan dari dosen sastra PBSI FKIP Universitas Kuningan, pembina Dapur Sastra dan Teater Pecut, Arip Hidayat, membuat En-dro dan rekan-rekan semakin giat dan bersemangat belajar teater. Tidak kalah penting dukungan dari Agung m. Abul satu di antara senior di keluarga besar Dapur Sastra dan Teater Pecut yang sedari dulu aktif berkesenian dan terus mendukung mereka untuk terus berkegiatan lebih luas lagi tidak hanya di wilayah kampus tetapi keluar kampus. Ada juga Hamdan, Deni K, dan Prasaja maulana yang merupa-kan bagian dari keluarga besar Dapur Sastra Universitas Kuningan, Tetaer Pecut Kuningan dan Teater Sado Kuningan semuanya terus mendukung. Juga yang paling penting ialah sosok Aan Sugiantomas (Alm) dosen sastra PBSI FKIP Universitas Kuningan yang juga sebagai pendiri

8 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 9: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

98 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Teater Sado Kuningan, sebagai sosok guru dan ayah bagi keluarga besar Dapur Sastra Universitas Kuningan, Teater Pecut Universitas Kuningan, dan Teater Sado Kuningan. Endro begitu sangat terinspirasi oleh mereka dan bersungguh-sungguh belajar teater dengannya, meskipun pertemuan dengannya berlangsung singkat hanya setahun--sejak September 2017 dan pada 3 September 2018 beliau wafat. Kepergiannya tentu membuat sedih anak-anak didiknya karena sosoknya yang paling dekat dengan anak-anak didiknya, termasuk Endro yang baru saja menjadi anak didiknya.

“Beliau ialah sosok guru, ayah, sahabat bagiku. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal kepadaku. Pak, jasamu tak akan pernah kulupakan sampai akhir hayatku. Ya Allah tempatkanlah beliau di surga-mu. Aamiin,” kenang Endro akan jasa-jasa Aan Sugiantomas. “Terima kasih juga kepada keluarga besar Dapur Sastra, Teater Pecut, dan Teater Sado yang terus mendukung Teater Lingkaran untuk terus belajar, berproses, dan berkarya,” pungkas Endro.

@ IH - Sumber: TLK

9S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 10: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1110 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ESOLUSI terucap bagai tebaran jaring nelayan yang melaut di samudera mahaganas. Sejauh mata me-mandang ke semua penjuru, samudera itu sungguh

tak bertepi, seperti masa depan yang penuh tabir ketidak-pastian. Perahu nelayan harus membelah ombak demi menguak rezeki seperti apa yang ditakdirkan untuknya di ujung samudera sana. manusia harus terus berproses demi kebaikan takdirnya di masa depan. Harapan dan rencana bisa mati suri bila tidak ada proses untuk mengejawantah-kannya dalam lelaku. masa depan adalah cerminan lelaku hari ini, terlepas dari sesiapa yang mengucapkan kali perta-ma tentang hal itu. Bila lelaku hari ini penuh dengan proses, maka hasilnya akan terpetik di masa depan.

manusia hidup membentuk sebuah peradaban, bahkan menjadi hamba dari peradaban itu sendiri. Peradaban lalu menjadi ibu kandung dari ilmu pengetahuan, teori filsafat, teknologi, seni, dan budaya. manusia selalu bergelimang dengan gagasan dan pemikiran untuk kehidupannya, hal-hal tersebut terus-menerus direkonstruksi bahkan saling memengaruhi pada bentangan layar zaman.

Dua hal terakhir yaitu seni dan budaya menjadi penyeim-bang dari tiga hal sebelumnya, yaitu ilmu pengetahuan, teori filsafat, dan teknologi. Karena manusia bukan hanya hidup mengikuti logika, rumus-rumus, ataupun teori, melainkan pula menggunakan olahrasa. Olahrasa tumbuh dari kenyamanan akan suatu keindahan (estetika) yang dicerna pancaindera, olahrasa itu pula yang menimbulkan keinginan untuk bersimpati, berempati, dan berbagi de-ngan sesama di dalam hubungan sosial dan menjadi bagian dari cara hidup manusia sesuai perkembangan zaman yang dinamis. Seni dan budaya lahir dari olahrasa manusia di tubuh peradaban, sungguh begitu jauh perjalanannya bila merunut kembali sejarah hingga ke belakang punggung peradaban, ataupun sedikit meliriknya dari kaca spion zaman. Seni dan budaya kemudian melebur menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pada setiap karya seni terdapat definisi kebudayaan yang khas dan pada setiap kebudayaan mengandung nilai seni yang indah, segala hal yang diciptakan oleh manusia dan berkaitan dengan cara hidup, berkembang secara bersama-sama pada suatu

B a h a s a n U TA M AB a h a s a n U TA M A

Menuju Masa Depan Seni-Budaya

R

Tahun kembali berganti, semua manusia berdiri di tapal batas. Wajah tahun baru datang dengan bongkahan harapan dan katalog rencana. Beberapa bagian masih tersegel, sebagian lainnya seperti bangunan rumah separuh jadi, hampir rampung oleh proses dan waktu. Lalu refleksi ditolehkan kembali, mengenang semua yang telah terjadi di tahun sebelumnya.

kelompok yang memunyai unsur keindahan (estetika) secara turun-temurun dari generasi ke generasi itulah seni- budaya (mengutip dari DosenSosiologi. Com). Sedangkan di depan hidung setiap manusia terbentang luas peta masa depan yang belum terjamah, bagai samudera luas, dalam dan tiada bertepi untuk diarungi demi menemukan harap-an-harapan dan temuan-temuan terbaru dalam seni dan budaya. manusia yang hidup hari ini hanya dapat menentu-kan ke arah mana peta masa depan itu dituju dengan ima ji-na si, inovasi, kreasi, gestur ekspresi, dan tempaan olahrasa.

Demi meneropong seperti apa dan bagaimana bentuknya di masa depan, terlepas dari apapun bentuk karya seni itu sendiri, dunia seni penuh dengan imajinasi yang tidak mung kin dibatasi oleh apapun, walau mungkin ada sekat ruang yang mengklasifikasikan berbagai bentuk seni itu sendiri. Seni muncul dari rasa apresiasi terhadap sesuatu bentuk keindahan yang tertangkap oleh keseluruhan pancaindera manusia, namun persepsi keindahan untuk masing-masing orang berbeda-beda, belum tentu sebuah karya seni itu dipandang memiliki nilai yang layak untuk disebut sebagai keindahan oleh sebagian orang, namun sebagian orang lainnya justru menangkap keindahan dari satu karya seni tersebut. maka benang merahnya adalah kembali kepada daya imajinasi seseorang dalam mencipta dan berkreasi. Seseorang pencipta karya seni itu, pasti telah melewati proses perenungan, pengamatan, dan olah-rasa yang lalu diejawantahkan ke dalam bentuk karya seni dengan segala daya upaya yang ada pada dirinya.

S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 11: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1110 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Ketika kemudian muncul pendapat atau tanggapan ter-hadap karya seni yang dihasilkan, pada dasarnya hal itu adalah sebuah bentuk apresiasi. Entah disukai atau tidak, apapun bentuk apresiasinya hanyalah sebuah cara untuk dapat menikmati karya seni yang dihasilkan.

Seperti sebuah pernyataan James Seet, seorang peseni malaysia kepada media VIVA.co.id di sebuah acara pamer-an bertajuk Kohler and the Arts Exhibition, di Senayan City, Jakarta Pusat, 2 Desember 2015 silam, “Saya tidak hanya menciptakan sesuatu yang enak dilihat tapi sebuah karya seni yang bisa berinteraksi dengan orang yang melihat-

Depan, saat itu Vishnu melaporkan tentang berlangsung-nya pameran yang bertajuk Kinetica Art Fair, sebuah pameran seni terbesar di London, Inggris yang memper-temukan teknologi dan seni, digelar oleh Kinetica museum dan diadakan di Auditorium Ambika, lantai bawah kampus Westminster University. Pameran tersebut adalah satu- satunya pameran seni di Inggris yang khusus diabdikan bagi karya kinetik, robot, suara, pencahayaan, dan media baru dengan tema dari sebagian besar karya seni yang

nya.” Dengan dua karya seninya yang ia beri judul Past/Pre-sent dan Present/Future, Seet ingin menyampaikan sebuah pesan bahwa masa lalulah yang telah membentuk siapa dia saat ini, dan hari ini adalah sejarah bagi masa depannya. Oleh sebab itu, untuk hidup saat ini kita harus mengizin kan pikiran kita hidup di luar batas. Khusus pada salah satu kar-yanya yang berjudul Present/Future, dapat kita lihat seperti apa sebuah masa depan melalui sepasang mata.

Dua tahun sebelumnya pada maret 2013, majalah.tempo.co, menurunkan sebuah tulisan dari kontributornya yang bernama Vishnu Juwono dengan judul Meraba Seni Masa

l Karya: Afriani l Judul: Be ther Winner l Medium: Cat minyak di kanvas l Ukuran: 500x200 cm l Tahun: 2015

S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 12: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1312 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

B a h a s a n U TA M AB a h a s a n U TA M A

dipamerkan adalah pergerakan. Beberapa karya yang ditampilkan antara lain, sebuah atraksi dengan menggu-nakan teknologi holografik produksi Mussion System, yang terkenal sejak bekerja sama dengan James Cameron untuk “menghidupkan” mendiang Tupac Shakur dalam bentuk hologram di Coachella Music Festival, salah satunya adalah Maggot Brain karya Dominic Faraway dari Inggris. Lalu karya yang berjudul Exoskeletal karya Christian Zwanikken, berupa rompi yang di bagian pinggangnya menjulur leher serta tengkorak babi hutan yang meliuk-liuk dan melenguh seperti babi dan terinspirasi dari kisah Nagual, manusia yang punya jiwa binatang dalam legenda suku maya. Ada pula saat itu seorang Edwin Rahardjo, arsitek lulusan Hawaii yang menjadi satu-satunya peseni asal Indonesia yang ikut berpartisipasi. Ia memamerkan floating fleet dan light rhytm, karya pertamanya itu berupa instalasi enam sayap yang digerakkan sebuah motor dan menggambarkan gerakan elegan dari sekelompok burung. Dari semua karya yang memanfaatkan teknologi tersebut, Tony Langford se-laku ketua penyelenggara kala itu sempat menyampaikan penilaiannya bahwa seni kinetik dapat menjadi alternatif bagi jenis seni tradisional dan konvensional, seperti seni lukis dan seni patung.

mungkin yang dimaksud alternatif adalah sebagai sebuah klasifikasi pilihan dan bukan menjadi pengganti dari seni tr-adisional dan konvensial, karena cakupan bidang seni sung-guh luas dan tidak berbatas. Bahkan seni tradisional dan konvensial menjadi akar dari seluruh perkembangan seni itu sendiri. Seni adalah subdivisi budaya yang luas, terdiri dari banyak upaya kreatif dan disiplin ilmu yang meliputi antara lain seni visual, seni rupa, seni sastra, seni musik, seni teater, seni tari, seni kriya, dan lain-lain. Sementara mengutip dari failfaire.org, budaya bisa diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama

oleh sekelompok orang, lalu diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Budaya sendiri terbentuk dari berba-gai unsur yang terbilang rumit, termasuk sistem agama, po litik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya merupakan suatu pola hidup yang menyeluruh. Budaya sendiri memiliki sifat yang kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya yang ikut menen-tukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya tersebut ikut tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Jadi, dapat disimpulkan bahwa budaya merupa-kan hasil olahan atau pekerjaan budi dan akal manusia.

Dalam acara seminar nasional Arts and Culture to 2030: Navigating Uncertainty yang diadakan secara daring oleh Centre for Philosophy, Culture and Religious Studies (CPCReS) Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyang-an (FF Unpar) Bandung, pada seri kedua, 13 November 2020, Seorang Guru Besar Fakultas Filsafat (FF) Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Prof Dr Ir Bambang Sugihar-to, saat membahas fenomena Integrated Arts, atau Seni Terin tegrasi, menjelaskan tentang fenomena yang terlihat dalam kontradiksi antara euforia kultur visual dan keber-akhiran seni. Di antara keduanya muncul suatu kecen-derungan kolaborasi antarbidang seni maupun dengan bidang ilmu lain sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. menurutnya, di bidang seni, ketidak-pastian sangat kuat, keterpisahan antara dunia seni seka-rang bercampur, sekat-sekat perlahan terdobrak, dunia manusia kini dipahami sebagai proses konstruktif bersama, seluruh hidup kita adalah karya seni yang kita ciptakan baik sendiri maupun bersama, di dalam seni sebenarnya selalu ada aspek reflektif dan kritis, sehingga peseni apapun yang menyeriusi bidangnya selalu resisten terhadap status quo, setiap cabang seni memiliki tendensi mempercanggih dirinya sendiri secara natural seiring dengan banyaknya pengikut.

Sedangkan Dosen Filsafat Seni Terpadu Unpar, Theo Frida m Hutabarat, SSn, mSn dalam diskusi tersebut membuk-tikan peran Artificial Intelligence (AI) dalam budaya visual masa kini, yaitu ada perubahan yang membuat kita harus memunyai kesadaran dalam memilih pilihan, meskipun teknologi berkembang secara pesat, seni akan tetap dan terus ada di dunia.

Sementara Riar Rizaldi, seorang peseni dan peneliti yang juga kandidat doktoral di School of Creative media,

l Karya: Novandi l Judul: Siap Menjaga NKRI 2 l Medium: Cat akrilik di kanvas l Ukuran: 100x120 cm l Tahun: 2020

12

Page 13: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1312 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Sedangkan, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpan-jang Prof Novesar Jamarun dalam sambutannya menjelang digelarnya kuliah umum bersama Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid pada awal September 2018 silam, menjelas-kan hal berbeda yaitu, Revolusi Industri tahap 4 adalah wahana berkarya yang sangat terbuka bagi insan seni. Dalam era yang mengedepankan kecepatan informasi dan data, bidang seni dituntut untuk senantiasa dekat dengan dunia digital. “Arus informasi dan data yang terus-menerus berlangsung dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk mengembangkan karya menuju pasar yang lebih luas. Revolusi ini menuntut perhatian kita bersama, sebab ke-hadirannya tidak mungkin kita hindari,” sebutnya. mereka yang tidak waspada dan siap terhadap Revolusi Industri 4.0 akan jauh tertinggal atau bahkan terlupakan. “Dengan adanya fasilitas komunikasi yang makin memperdekat jarak dan mengecilkan ruang dunia, para peseni ditun-tut untuk menghadirkan karya-karya yang bersentuhan dengan dunia digital,” katanya. Dan jikapun karya-karya tersebut tidak bersentuhan langsung dengan dunia digital, maka dapat di-publish, dipromosikan, dijual, dan didoku-mentasikan melalui perangkat digital. “Jadi kita tak perlu takut dengan perkembangan ini. Justru inilah kesempatan kita untuk semakin mengembangkan hasil karya selama ini,” katanya. Seperti halnya banyak pihak, Prof Novesar Jamarun juga merasa optimistis masa depan kesenian akan semakin cerah dengan datangnya era Revolusi Industri 4.0, “para peseni hanya perlu sedikit sentuhan, agar semua siap menghadapi perkembangan digitalisasi menuju abad baru yang penuh dengan inovasi,” imbuhnya, seperti dikutip dari www.isi-padangpanjang.ac.id. @ Wahyu Toveng/ IH - Berbagai sumber

City University of Hongkong, menjelaskan secara umum apa itu seni media. Seni media itu adalah praktik artistik yang mengggunakan perangkat teknologi sebagai medi-um, jika ditelaah secara kritikal. Seni media adalah bentuk artistik yang mempertanyakan dan merespons batasan-batasan teknologi, berkembangnya dunia sains menjadi pijakan seni media untuk melihat relasi antara seni dan ilmu pengetahuan lainnya (interdiscipline), sebagaimana dikutip dari unpar.ac.id.

Perubahan pada peradaban manusia adalah sebuah keniscayaan, meski kesiapan setiap orang, komunitas, masyarakat, bahkan sebuah negara berbeda-beda da-lam menghadapinya. Pada 2015, pendiri World Economic Forum, Klaus Schwab, memperkenalkan tren Revolusi Industri 4.0, sebuah tren di dunia industri yang mengga-bungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Istilah yang berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi canggih Pemerintah Jerman yang menguta-makan komputerisasi pabrik. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Revolusi ini adalah lompatan keempat dari serangkaian revolusi industri yang bermula sejak abad 18, masyara kat dunia sebelumnya telah melewati, Revolusi Industri 1.0 (akhir abad 18 – awal abad 19) ditandai dengan adanya mesin uap dan jaringan rel kereta api yang membentuk era produksi mekanis, Revolusi Industri 2.0 (akhir abad 19 – awal abad 20) ditandai dengan adanya sistem ban berjalan dan jaringan listrik yang membentuk era produksi massal, Revolusi Industri 3.0 (paruh kedua abad 20) ditandai dengan adanya semikonduktor dan internet yang membentuk

era digital. muncul pada awal abad 21 dan melampaui semua revolusi sebelumnya. Revolusi Industri 4.0 adalah babak baru dalam transformasi hubungan sosial produksi, teknologi manufaktur telah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data, yang mencakup sisitem siber-fisik, internet of things, cloud computing, dan cognitive computing.

Tidak dapat dimungkiri, berbagai aspek kehidupan manusia akan terus berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan teknologi yang terjadi. memang perubah an seringkali diiringi banyak dampak negatif dan menimbulkan masalah-masalah baru. Namun, per-ubahan juga selalu bisa membawa masyarakat ke arah yang lebih baik. Pada sebuah seminar nasional yang dia-dakan pertengahan September 2019 silam oleh Komuni-tas Teater Ngirit Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uni-versitas muhammadiyah Surakarta (UmS), yang bertajuk Peran Seni-Budaya di Era Revolusi Industri 4.0, seperti di-kutip dari pabelan-online.com, salah seorang pembicara yang dihadirkan, yaitu Luna Kharisma seorang sutradara dan aktor teater menyampaikan sebuah pendapat, jantung dari Revolusi Industri 4.0 adalah otomasi, yang berarti Revolusi Industri 4.0 bergantung kepada penggantian peran manusia sebagai pekerja karena teknologi yang telah semakin canggih sekarang ini. Namun seni dan budaya, dua hal tersebut sudah menyinggung perihal teknologi sejak zaman dahulu. Kata Luna, zaman sekarang ini mustahil jika orang-orang mampu membuat candi seindah dan semegah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Ia mengatakan, orang zaman dahululah yang sanggup membuat candi, se-dangkan sekarang ini kita semua hanya bisa memugar nya. “Itu semua merupakan teknologi? Ya, itu teknologi, tapi pada zamannya,” ujar wanita kelahiran Surakarta 27 tahun silam tersebut.

13

Page 14: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1514 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

EmUA ini menunjukkan betapa rendahnya peradaban dan kecerdasan sosial bagi hidup berbangsa dan bernegara. Perebutan kekuasaan dengan cara-cara

inkonstitusional menjadi kebanggaan dan pilihan. Kemampuan diskusi dan berdialog biasanya sulit. Cara-cara kekerasan dan anarkisme yg ditonjolkan atau malah dibangga-banggakan. Di era post-truth pemanfaatan media dengan berita-berita sampah (hoaks) akan menjadi kebanggaan dan andalan pencapaian tujuan dengan cara menggerus peradaban, menumpulkan logika, dan memanas-manasi emosi massa. Cara-cara kontrapoduktif yang dikemas dengan balutan primordial menjadi keunggulan walau sebenarnya menun-jukkan tumpulnya logika dan hilangnya rasa kemanusiaan. Cara-cara menakut-nakuti, mengancam, mem-presure kebijakan dengan massa dan banyak lagi yang sebenarnya menunjukkan betapa lemah dan malasnya menyelesaikan konflik dengan cara-cara beradab.

Pembunuhan karakter digunakan dan menjadi cara melawan siapa saja yang tidak sepaham. Lagi-lagi era post-truth menjadi peluang dengan mem-bully, dengan melabel hingga menabur kebencian. Cara primordial ini sepertinya yang menjadi unggulan. menyerang ranah pri-badi, melabel aktivitas sosial dan kemasyarakatan. Dari tukang melawanlah, tidak tahu dirilah, melabel dengan keyakinan yang bukan keagamaanlah entah juga membuat isu teman-teman dan kroninya tidak mendukung lah, dan sebagainya. Tujuannya membuat

Peradaban dan Kecerdasan BangsaS

B a h a s a n U TA M A

@ Chryshnanda Dwilaksanastigma dan terbangun kebencian. Cara-cara ini menunjuk-kan betapa rapuh dan dan lemahnya kecerdasan sosial. model peradaban dengan sistem kroni sebenarnya membusukkan di tengah-tengah. Karena di bawah tak berakar, di pucuk tak berdaun, dan di tengah banyak kutu ulat yang menggerogoti dari dalam.

membangun peradaban dapat dimulai dari pemahaman dan pengetahuan seni-budaya di antaranya:

Bangsa yang beradab dapat dikatakan cerdas karena mampu

menyelesaikan konflik secara beradab. Perilaku keseharian dari orang

kebanyakan dapat menjaga keteraturan sosial dengan cara-cara yang waras.

Cara fisik cara preman, cara merusak produktivitas, merusak seni-budaya,

membanggakan gerakan-gerakan dengan suasana mencekam, ujaran kebencian, provokasi,

dan masih banyak lainnya.

14 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 15: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1514 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

5. mengajarkan, membimbing, dan memfasilitasi agar ma-sya rakat mampu atau bisa menikmati esensi seni-budaya.

6. Tatkala masyarakat sudah mampu menikmati memang perlu diajarkan dan diajak kembali untuk mampu menginterpretasi dan mengapresiasi karya seni-budaya.

7. Kepekaan, kepedulian, dan bela rasa memang memerlu-kan kekuatan untuk mampu mendukung perkembangan seni-budaya secara langsung maupun tidak langsung.

8. Kewajiban pemerintah, para pebisnis, dan akademisi untuk mampu mengemas memaknai dan memarketingkan karya seni-budaya bangsa.

9. Di era media digital menjadi jembatan jiwa, jembatan hati, bahkan pikiran yang mampu memembus batas labirin ruang dan waktu. Sehingga kemampuan memberdayakan media dapat mendukung hidup, tumbuh-kembang, dan lestarinya seni-budaya

10. membuat sistem edukasi transformasi bagi lahirnya peseni dan pakar budaya untuk terus mampu mencip-takan karya, merawat, hingga melestarikannya.

masih banyak cara lain dalam membangun peradaban, namun dalam pendekatan seni-budaya setidaknya 10 poin di atas menjadi fondasi untuk menjaga kewarasan. Tatkala orang sadar seni-budaya dia tidak mudah ditipu, dibodoh-bodohi, atau dijadikan keledai tunggangan kaum preman. menjaga kewarasan merupakan bagian dari per adaban. menjaga keteraturan sosial untuk membuat bangsa berdaulat, berdaya tahan, berdaya tangkal, bahkan mampu berdaya saing.***

1. membangun kesadaran akan view (pemandangan di seki-tar kita). Apa saja sebenarnya ada makna di baliknya dan ada sesuatu yang bisa dipetik dari alam, benda, bahkan kegiatan-kegiatan orang di dalam lingkungan itu.

2. membangun masyarakat yang sadar lingkungan melalui rekayasa sosial, yang dapat dimulai dari rumah kita masing-masing. Gerakan moral dari rumah apa saja yang menjadi bagian dari peradaban.

3. membangun, mendidik, dan melatih hasrat menata. Setelah memiliki kesadaran dan kemampuan poin 1 dan 2 maka hasrat untuk menata sebagai passion ini bisa dimunculkan atau dibangun bagaimana agar peka, peduli, dan berbela rasa.

4. membangkitkan kembali cara mengedukasi agar warga masyarakat secara umum paham akan seni-budaya. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai festival atau kegiatan-kegiatan seni-budaya.

Chryshnanda Dwilaksana dilahirkan di Magelang, 3 Desember 1967. Pendidikan SD, SMP, dan SMA di Magelang l Alumni Akpol 1989 l STIK PTIK lulus pada 1998 l S2 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia lulus pada 2001 l S3 Kajian Ilmu kepolisian Universitas Indonesia lulus pada 2005 (predikat cumlaude) l Sespimen Polri lulus pada 2006 (predikat Penulis Taskap Terbaik) l Sespimti Polri lulus pada 2014 l Lemhanas RI PPSA XXII lulus pada 2019 l Mengikuti berbagai penugasan pasukan perdamaian PBB Garuda XIV di Mozambique pada 1994 l Seminar, simposium, dan workshop dalam dan luar ne geri (Asia, Eropa, Australia, dan Amerika) l Mengajar di S2 KIK UI, S2 dan S3 STIK PTIK l Sespima, Sespimen, dan Sespimti l Aktif menulis dalam berbagai jurnal ilmiah dan media, mengikuti berbagai kegiatan penelitian dan seminar l Telah menulis beberapa buku tentang polisi dan pemolisiannya l Memfokuskan pada kegiatan literasi road safety/ Literasi seni-budaya l Sebagai pelaku seni-budaya dalam wadah lingkung seni Kampung Semar dan menjadi anggota perkumpulan seni-budaya l Aktif berdiskusi tentang seni-budaya dan pameran tunggal atau pameran bersama seni rupa.

15S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 16: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1716 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

IK Doank yang bernama lengkap Raden Rizki mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma dilahirkan pada 21 September 1968. Ia dikenal sebagai

penya nyi, pembawa acara, dan desainer grafis Indonesia.

Dik suka menggambar dan mengarang komik sejak kecil. Hobi ini terus dikembangkannya dan saat berusia 15 tahun, Dik mulai mengarang lagu. Karyanya sering diikutkan dalam lomba meski belum pernah menang. Selepas SmA, Dik mempertajam bakat seninya dengan belajar di Jurusan Desain Grafis Institut Kesenian Jakarta (IKJ) spesifikasi cover album dan poster. Hasil kerja keras Dik dapat dinikmati di sampul kaset album milik Atiek CB, Chrisye, Broery Pesulima, Nike Ardilla, Ebiet G Ade, Koes Plus, dan AB Three.

Setelah sekian lama bergelut di bidang pembuatan cover album, akhirnya Dik bisa menembus dapur rekaman pada 1997. Single Pulang dari album pertama langsung melejitkan nama Dik Doank. Dik kemudian meluncurkan album Jangan Takut dengan single hits Pak Posku dan Digoda Waria. Pada 2004, setelah absen lebih kurang 5 tahun, Dik mengeluarkan album ketiganya bertajuk 180 Derajat. Lirik lagu di album tersebut masih tetap bertema sosial dengan kalimat-kalimat

S u d u t PA N D A N G

Dik Doank:Orang yang Selalu Berkarya Akan Dapat Mahkota dari Allah

D

Dik Doank yang dulu dikenal sebagai selebritas dan sosoknya kerap muncul di layar kaca, sejak 13 tahun lalu lebih banyak berkecimpung di bidang kebudayaan,

kemanusiaan, pendidikan nonformal, dan spritualitas-religiusitas

yang sedikit nakal yang memang menjadi ciri khas Dik Doank.

meski telah mengeluarkan 3 album, namun Dik lebih terke-nal sebagai pembawa acara. Dik pernah menjadi pembawa acara untuk acara siaran langsung piala dunia FIFA World Cup 2002 Korea-Jepang bersama Ucok Baba. Selain itu, berkat membintangi sebuah produk minuman penambah ener gi, Dik dapat bertemu dan membintangi iklan yang sama dengan pemain bola asal Italia, Alessandro Del Piero. Pada 2007, Dik secara rutin tampil di televisi memandu acara Selamat Pagi di Trans 7 bersama Desy Ratnasari. Pada 2008 mengisi acara Europhoria 2008 yang disiarkan oleh RCTI saat berlangsung Euro 2008 di Austria dan Swiss.

Dik sangat peduli dengan kehidupan dan lingkungan sosial. Di tempat tinggalnya, di kawasan Jurangmangu, Cipu-tat, Tangerang Selatan, Dik mendirikan sekolah bagi anak-anak kurang mampu, yang sulit untuk mendapatkan pen-didikan yang layak. Sekolah bertema alam tersebut diberi nama “Kandank Jurank Doank”. Sekolah ini berawal dari keprihatinan Dik terhadap keterpurukan nasib pendidikan sebagian anak-anak Indonesia. Dik juga perduli dengan lingkungan sekitarnya. Setiap minggu, Dik mengadakan

16 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 17: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1716 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

diskusi dengan warga di lingkungan rumahnya, sebagai perwujudan kepedulian terhadap lingkungan.

Sejak 2004, Dik mendirikan Yayasan Dik Doank. Yayasan ini menaungi sekolah yang memperkenalkan pendidikan dan mengembangkan bakat anak-anak. Ia mencoba memberi bekal bermain bola sepak kepada anak-anak.

Dik menikah dengan myrna Yuanita pada 1993 dan dikaruniai 3 orang anak, Ratta Billa Baggi, Geddi Jaddi membummi, dan Putti Kayya Hatti Imanni.

Berikut pandangan berkesenian, kehidupan, dan religinya yang dirangkum media Semesta Seni saat menyambanginya di Kandank Jurang Doank pada medio November 2020 lalu:

Menyikapi pandemi

Selama pandemi ini saya lebih suka tidak membaca dan mendengar apapun, tapi saya mulai membuka guru di hati. Ketika saya berkeliling dan belajar dari banyak guru, ternyata

ada guru di hati kita yang perlu kita gali untuk bisa kita selami. Jadi kalau baru melihat berita, buka TV, baca kiriman WA, bagi saya itu terlalu biasa di saat yang genting begini. Saya harus bisa mengambil sikap yang lebih dari sekadar itu. Jadi ketika ada pandemi, saya memang berseberangan dengan keluarga. Saya menemukan satu surah Asy-Syura, kira-kira bahasa Indonesianya begini, ‘‘Ketika kamu di dalam keputusasaan, Kuturunkan air hujan sebagai obat, sebagai rahmat, sebagai penyubur rindu untuk kehidupan’’. Jadi di kala pandemi ini, saya gila memang, menyuruh anak-anak saya, keluarga saya mandi hujan. Karena leluhur saya dari dulu memang tidak pernah melarang mandi hujan. Setiap rintik hujan yang turun dari langit, di dalamnya terdapat marifat. Ilmu yang tertinggi, tempat Allah bersinggasana dan memberikan ridlanya. Kalau tidak percaya ini tidak apa-apa. Karena ini tingkatannya Syariat, Tarikat, Hakikat, dan baru Marifat. Jadi kalau tidak paham, tidak masalah. Dikatakan bahwa Dia turun selalu dengan malaikat keberkahan. Lebih baik selesaikan dulu perihal mengafir-kafirkan orang di luar agama Islam. Orang Cina juga punya lebaran,

namanya Imlek. Saat Imlek dia menunggu hujan. Karena ketika hujan turun, dia menganggap itu adalah malaikat yang disebut dewa-dewa Hoki sedang turun. Kalau turun dia mengatakan, ‘‘Hujan turun... Hoki.’’ Kalau enggak turun dia mengatakan, ‘‘Amsyong.’’

Saya yang muslim, pergi haji/ umrah, pulang bawa air, namanya air Zamzam. Wudlu juga pakai air. Air itu pemisah antara bersih dan kotor. Air itu perekam doa yang paling canggih di atas muka bumi ini. Saya sangat yakin tanpa kegamangan, air sebagai sumber dari segala sumber kehidupan; lambang cinta terbesar yang diberikan oleh Allah untuk kehidupan di bumi ini, planet lain tidak diberikan. Di masa pandemi ini, saya tetap menjadi Dik Doank, tetap berkarya karena zikir saya adalah berkarya. Kalau saya tidak berkarya, tandanya saya berhenti berpikir. Orang menyebut virus Qorona: qo, ro, dan nun. Itu artinya mahkota. Jadi Allah ini sedang menguji. Apabila dia tetap menulis ketika dia mengaku penulis, maka dia akan diberikan mahkota oleh Allah. Apabila dia adalah seorang perupa dan dia tetap berkarya, dia akan diberikan mahkota oleh Allah.

17S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 18: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1918 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

kemiskinan dan kehinaan. Nah, jawabannya adalah siapa yang berani menikahi penderitaan itu dengan benih ikhlas maka yang terlahir adalah kebahagiaan. Jadi kalau melihat orang sombong, itu gampang di saat sekarang. Tanya saja, ‘‘Lu terdampak enggak pandemi?’’ Jika dijawab, ‘‘Oh enggak.’’ Nah itu orang sombong. Saya terdampak. Tapi penderitaan itulah justru, yang saya sadari adalah singgasananya Allah bertakhta di situ. Jadi enggak ada yang berubah jawabannya.

Seni dan kebudayaan Seni ‘kan keindahan dan keindahan itu pada awalnya ada di surga lalu dia terpercik jatuh menetes ke bumi. Bumi awalnya itu indah lalu dia terkontaminasi oleh keberadaan manusia. Agama itu turun belakangan setelah manusia beranggapan dirinya adalah Tuhan. Tapi keindahan seni itu lebih awal. Tidak mungkin kita menyingkirkan yang namanya seni atau keindahan itu sendiri kalau kita bicara tentang agama. Jadi saya tidak akan berubah menjadi seorang kiai, ulama, dan lain-lain. Saya anggap jadi tetap Dik Doank, yang berdakwah melalui apa yang saya lakukan sekarang ini. Bagi saya, itu adalah saya yang dilahirkan. Nah kalau budaya, panjang perjalanan budaya itu. Kita mau mulai dari mana? Awalnya ‘kan ada kata adab perilaku manusia. Kalau dibaca bahasa Arab (panjang): adaab, artinya peradaban. Kalau perilaku kita ini, sopan-santun kita ini dari leluhur kita seperti itu terus kita ubah menjadi seperti ini ‘kan nanti akan mengubah sebuah peradaban ke depannya. maka, sekarang eranya digital. Ada disiplin ilmu, yang kalau seorang anak muda mau sukses maka dia harus mengenali kode-kode digital. Nah siapa kita sekarang ini? Kita ini adalah orang yang beruntung, bisa manual bisa digital, bisa kanan-kiri kita ini. Aku pikir, sampingan dari itu semua, bahwa hidup itu sekarang ke depan adalah konsep, ide, dan gagasan yang muaranya adalah teraplikasikan. Jadi kalau kita merasa bisa melukis, merasa bisa memahat, ada orang yang punya ide besar, dia tidak bisa memahat, serahkan saja kepada

tukang, itu bisa jadi pahatan. Jangan terlalu berbangga hanya dengan punya keterampilan tapi kita harus punya juga gagasan dan ide yang besar. Kandank Jurank Doank ini adalah amanah yang diberikan kepada saya, yang pada awalnya merupakan suatu gagasan yang besar. Dia melahirkan banyak sekolah-sekolah alam sementara saya sendiri tidak punya sekolah alam. Kalau sekarang rumah kita dianjurkan untuk menghadap kiblat, rumahnya Nabi mana? Pasti enggak ada. Karena rupa-rupanya sekarang saya sedang beribadah. Kata lain daripada ibadah, kita sedang berjalan di kesunyian. Kita meninggalkan eksistensi diri kita. Kita menemui Dia, kita meninggalkan seluruh yang diamanahkan. Sudah tidak penting lagi pengakuan terhadap diri kita. Saat kau kembali, kau telah meniadakan diri bahwa kau bukan siapa-siapa. Ketika Beliau janji, ‘‘Aku gampang ditemui.’’ Allah sendiri keindahan yang menciptakan ruang dan waktu. Dia gampang ditemui, tapi kita saja membuat jarak. Nah persoalannya kok jadi susah ditemui ketika mengunjungi seseorang? Jangan-jangan kau menjadi orang yang sederhana karena kau tidak diamanahkan sesuatu, tapi ketika kau menjadi seorang wali kota mulai berubah; ketika kau menjadi direktur keuangan, kau mulai berubah; atau kau diberi ketampanan yang bercahaya, kau mulai berubah. Ya, Kandank Jurank Doank mencoba berproses dalam peradaban, dalam kebudayaan bahwa hidup adalah proses dan proses adalah perubahan. Perubahan itulah yang menandakan Kandank Jurank Doank tetap hidup. Kalau Kandank Jurank Doank takut akan perubahan, sesungguhnya dia sudah mati. Atau dia tetap hidup tapi dalam kemiskinan jiwa dan hati. Jadi selama kita lihat ada perubahan, kita ikhlaskan. Ada masalah yang hadir, kita ikhlaskan. Kita tidak akan pernah mau menyelesaikan masalah yang berat-berat karena kita punya Tuhan Yang mahahebat. Kalau semua harus saya urus, buat apa saya menyembah Dia? Kalau ada paku ya pasti saya singkirkan. Gampang. Tapi kalau saya dihujani oleh hujan paku, ini pasti persoalannya lain. Saya pasti akan berpayung dan berlindung kepada Dia.

S u d u t PA N D A N G

Yang menetap disebut aqomah, dan aqomah itu akan disebut istiqomah, dan istiqomah itu akan diberikan hadiah oleh Allah namanya karomah. Tapi kalau karomah itu terlalu tinggi, maunah-lah. Suatu bakat yang terlahir dari sana dan memang mereka harus mensyukurinya dan terus menggalinya dan menjadi passion dalam kehidupan. Kata passion sendiri sudah banyak ditulis oleh para peneliti sejak 6 abad lalu, artinya adalah derita. Tapi orang menyebutnya hasrat, kecintaan dan lain-lain. Jadi ketika saya memilih hidup di dalam apa yang saya jalani, ini adalah passion saya, ini adalah derita saya. Saat derita ini ditambah pandemi, bagi saya saya sudah tidak terlihat lagi mana penderitaan dan kebahagiaan karena yang saya lihat di antara keduanya ya sama saja, Allah saja. Jadi penderitan itu identik dengan

18 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 19: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

1918 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Pendekatan Agama dalam Berkesenian

Kita mulai dari awal, ‘‘Iqra’ bismirabbikalladzii khalaq.’’ Anak yang baru berumur satu tahun, baru bisa berjalan, dikasih spidol. Apa yang bisa dilakukan dengan spidol ini? membaca, menulis, menghitung? Bukan. Bisanya ya corat-coret. Bukankah kita harus meng-iqra-kan itu? Bahwa anak-anak itu harus bisa menggambar dulu, bukan menulis. Tapi mengapa harus Calistung? Apa itu Calistung? Nah itu kan salah pendidikan dari awalnya, sehingga generasi kita tidak menjadi generasi pencipta dan penemu, melainkan penjiplak dan peniru. Saya yakin, dan sudah terjadi. Saya berbicara sudah lama tentang itu. Akan ada tsunami yang lebih dahsyat daripada yang di Aceh yang disebabkan bukan karena gelombang air tapi disebabkan karena gelombang pengangguran akibat kebodohan di mana-mana. Yang lulus sekolah, mereka tidak siap untuk jadi orang-orang yang membuka lapangan pekerjaan. Setiap penemuan di atas muka bumi ini diawali selalu

dengan menggambar. Believe it or not. Wright bersaudara menemukan pesawat terbang dengan menggambar. masjid yang indah dibentuk dengan gambar. Anak-anak kalau diajari menggambar akan terjadi keindahan. Indah itu adalah dia kalau buang sampah tidak sembarangan dan itu mulai kita tanamkan. Itu adalah sebagian daripada iman. Iman itu kepada siapa? Kepada Allah. Ujung-ujungnya, mana ada orang-orang buang sampah sembarangan? Tapi kan salah satu pendidikan yang masyarakat kita harus paham betul bahwa Allah itu Yang maha membaca. Dia tidak perlu baca. mengapa harus kita pelajari yang tidak ada namanya? Aku sayang padamu mas (menunjuk pada tim Semesta Seni), karena Allah itu maha Penyayang. Ya oke sebentar, dia maha menulis, kau adalah seorang penulis. Kan ayat yang kedua, ‘‘Iqra’ warabbukal akram, alladzi alamal bin kalam.’’ Jadi yang pertama itu membaca dulu tanda-tanda ciptaan Allah. Yang kedua baru, kalau kau tidak paham, kau ada tulisan kalaam tulisan pecahan dari kalaamun. Ini bukan enggak bisa, enggak harus

menulis tapi ada guru yang lebih awal, Calistung Yang maha menghitung. Adakah nama Allah yang berarti maha menghitung di antara Asmaul Husna? Ternyata ada. membaca tidak ada, menulis tidak ada, tapi menghitung ada dalam urutan ke-40, Al Hasiib. Al Hisab, Yang maha menghitung. Saya teliti ini, mengapa diletakkan di Asma’ul Husna yang ke-40. Ternyata kita ini kalau sudah usianya di atas 40 tahun, kita masih memikirkan uang, dunia, sampai mati kita memikirkan dunia dan uang. Believe it or not. Ini tidak usah dijawab. Rasakan saja sendiri. Pantas Rasulullah mengawali perniagaannya, lalu dia menjadi Nabi karena diangkat menjadi Nabi, di usia 40. Saya pikir ini karena soal lelaki, tapi ternyata perempuan juga, Khadijah menikah lagi di usia 40 juga. Bahkan ketika mau mati, pekalah sedikit, 40 hari sebelumnya kita sudah dibisiki oleh malaikat pencabut nyawa, “mati kamu”. Janin ada 40 hari sudah kelihatan. mengapa 40 hari itu Taurat sempurna? mengapa orang-orang di barat sana menyebut the life begins at 40? Saya membuka tabir angka 40 ini sehingga umur 36 saya

19S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 20: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2120 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

S u d u t PA N D A N G

menyudahi jadi entertainer di RCTI untuk menyiapkan usia 40 ini. Jadi logikanya anak kita 1 sampai dengan 20 tahun adalah masa dia menggila seluruh kecerdasannya. 20 sampai dengan 40 itu dia menaklukkan dunia. Nanti layaknya perang kita mendapatkan pulau sudah kita taklukkan, maka mata air di dasarnya jadi milik kita. Orang akan berdatangan, rezeki akan mencarimu. meskipun kamu bersembunyi di kaki meja manapun kau akan dicari. Karena itu kurikulum yang datangnya dari langit.

Bagaimana dengan orang yang sudah berusia 50-an? O ya, Allah cinta kepada orang itu, tapi sayang kepada yang bertaubat tentunya. Bagi yang tidak tahu, tidak menjadi dosa. Bagi yang sudah tahu, ya perbaiki. Allah ‘kan ya Ghaffaar, ya Ghafuur, ya Afuww. Ya Ghaffaar di 14, ya Ghafuur di 34, ya Afuww di 82. Nama yang unik nih, maha Pemaaf, maha Pengampun, maha memberi Ampunan. Ada 1 bulan yang ditunggu-tunggu dalam setahun itu yaitu bulan Ramadan. Terdiri dari 30 hari. Ujungnya bulan itu ada hari raya, Idul Fitri. Kalau ketemu orang, kita mohon maaf. Ini agama apa ? Yang kalau saya pikir, nama-Nya ditulis 3 kali. Penting banget enggak sih Allah? Kan cukup ya Rahman kita tahu Dia maha memberi Rahmat. Satu saja, tidak usah diulang-ulang. Tapi Dia menulis 3 kali nama-Nya: Yang maha Pemaaf, maha Pengampun, maha Memberi Ampunan. Jadi kita ini agama yang memaafkan. Sekarang penyakitnya berjamaah, orang Islam ini tidak bisa memaafkan orang dan itu secara berjamaah. Ngeri. Seperti tulisan hari ini. Setiap subuh, salat selesai setiap malam selalu saya minta maaf kepada istri, terlepas dari salah dan benar. Habis itu dia tanya, “salah apa lagi nih?” Ada yang mengajarkan itu, kita ini berdosa karena tidak mau minta maaf, itu saja. Itu karena perihal kita berdosa yang tidak mau minta maaf. Siapakah orang bodoh itu? Tahu dirinya salah tapi menunda maaf. Kalau kita sudah jatuh ke benci, seluruh pintu rezeki kita akan tertutup. Saya selalu baik dengan orang yang dermawan. Allah bisa saja menitipkan

harta bendanya ke dia. makanya saya bukan minta doa sama kiai saja, sama orang kaya pun saya minta doa ‘kan? Semua yang dermawan. Jangan-jangan dia bisa ngaji juga. Anak-anak Itu Bermain

Bicara soal pendidikan anak, persoalannya adalah 1 sampai 7 tahun itu adalah masa bermain tapi orangtua suruh belajar di TK. Jangan cabut masa bermain anak-anakmu dengan cepat, karena kelak kau akan menemukan anakmu yang dewasa tapi kekanak-kanakan. Dosa besar orangtua adalah menyekolahkan anak di kala tahu PAUD, TK, dan playgroup, bagi saya itu dosa besar. Karena 7 sampai 14 baru memasuki usia belajar. Jangan sampai nanti ketika waktunya belajar masih main game. Kita ‘kan hidup harus mencari momen. momen itu ‘kan ruang dan waktu presisi. “Pak, tulisannya bagus,” tulisannya bagus tapi waktu penerbitan bukunya tidak tepat. Terus bagaimana cara mencari ketepatan dan situasi? Ya mendekatlah sama yang menciptakan ruang dan waktu. Di situ akan ditemukan kepekaan.

Rahasia Waktu Oke saya jelaskan bab waktu tapi saya mau mohon izin karena saya mencari, bukan “katanya” saya mencari. mengapa ada surat Al Fajr, Adh Dhuha, Al Ashr? Semuanya menceritakan tentang waktu. Why? Saya gelisah tentang kumpulan kata-kata itu, maka saya cari. Ternyata waktu itu adalah makhluk dan makhluk itu bernama waktu. Semua ciptaan Allah adalah makhluk. Dia bisa memerintahkan. Tidak dengan kita. Kita ini suka-suka menilai. Lalu, ciptaan Allah yang paling sempurna tentu bukan waktu tapi

20 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 21: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2120 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

manusia. Nah manusia tidak boleh takluk terhadap waktu. Waktulah yang ditaklukkan. Ciri-ciri orang yang sudah menaklukkan waktu, believe it or not, dia bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Dia penulis, dia pengajar, dia kepala keluarga, dia me-maintain Instagram-nya dan mampu berkawan di Facebook-nya, dan dia sedang menulis beberapa buku. Wow, gila…. Karena dia telah menaklukkan waktu. Apa ciri-cirinya? Kalau kamu capek, lelah karena apapun itu, habis menulis dan begadang, percaya atau tidak, waktu Ashar mau masuk, itu waktu Ashar diperintahkan oleh Sang mahawaktu untuk membangunkan dirimu. “Bangunlah, kau adalah orang salih. Aku Sang Waktu Ashar, untuk membangunkanmu.” Kita pasti bangun. Belum azan, baru 1 menit lagi. “Allahu akbar…” pasti begitu, tidak mungkin tidak. Sebaliknya orang yang terkulai, terus mengikuti arus kehidupan, azan berkumandang dia tetap bergeming. Dan, bisa 3 menit sebelumnya bahkan bangun, bikin kopi dulu. Hebat. makanya dia tidak pernah pasang alarm. Karena manajernya tanpa ecstasy yaitu Sang Waktu sendiri, Yang maha memberi Waktu, Allah SWT. Dan gilanya lagi dalam tingkat paling tinggi ada orang bertemu dengan seorang wali sedang berthawaf di Baitullah. Tapi waktu yang bersamaan orang berdebat, “Ama gue kok…!” Jadi kalau dia berdoa tidak ada lagi persoalan dunia. Dia tidak meminta lagi. Doa itu pada awalnya waktu kita belajar di TK minta sama Allah. Naik ke SmA, doa itu berhadapan hati dengan Allah. Hati yang berhadapan. Tapi di usia segini, doa itu adalah cara kita bersyukur. Sudah tidak minta lagi kita, bersyukur saja. Sombong dong? Al Quran ‘kan telah menjelaskan ini semua, “memintalah pada Dia”. Iya, bagi yang pemula. Syukur adalah cara paling indah untuk meminta. Ya minta jugalah. Apakah Anda sekarang makin kaya dibanding dulu? Jawabannya tidak kalau Anda seorang kekasih, Anda sudah tidak punya apa-apa karena tidak akan ada banyak bertanya nanti. Cuma apa yang Anda mau pasti Allah sajikan. mau pergi, mobil diantar. Naik pesawat, ada yang belikan tiket. Pasti tuh, tidak mungkin tidak. Anda berniat mengurangi makan, di detik yang lain Anda berpikir, ada pudding enak tuh. Datang pudding. Harus begitu. Sampai

semua orang bilang, walaupun dalam kalimat yang salah: “kebetulan”. Allah bukan maha Kebetulan tapi maha Kebenaran. Pasti tuh. mengapa persoalannya kita ini sebagai suami, banting tulang, mandi keringat, berangkat pagi, pulang malam. makanya “mengapa?” pertanyaannya. Karena kita harus mengatakan mau jihad, ikhtiar. Bohonglah saya bilang. Itu karena diri kita kotor, sehingga kita harus mengais-ngais lagi nih. Sekarang kalau bayi tidak bisa makan, dikasih makan, disuapilah. Tidak bisa buang hajat, dibersihkanlah. Karena apa? Dia suci. Sekarang bagaimana caranya di ruang yang kotor itu kembali memurnikan lagi, memfitrikan lagi diri, mengorisinalkan lagi agar semuanya akan datang lagi.

Kondisi Suci Sebagai Pemanggil

Iya, karena dia menjadi kanvas putih maka enak digambarnya. Kalau sudah banyak corat-coretnya, banyak efeknya juga, banyak bercak dan semprotan, susah kita. Jadi memurnikan diri kita lagi itu perlu.

Arah dan Harapan Berkesenian

Saya sudah punya harapan sih. Karena menerima dirimu saja saya tidak berharap apa-apa kecuali saya hadir dengan cinta. Cinta itu catatannya adalah memberi harapan tanpa berharap. Iya, kalau saya masih berharap dari dirimu, Allahusshamad saya tidak selesai. Qul huwallaahu ahad,

Allah itu satu. Allahusshamad, tempat aku bergantung. Tapi ketika ada banyak kalimat-kalimat ke-Illahi-an di situ, ini kita menjadi perjalanan ibadah nih. Enggak ada yang kita kagumi selain Dia. Aku tidak menceritakan diriku. Saya pikir setiap peseni harus sadar bahwa dia adalah makhluk dunia. Dia wakil keindahan, dia harus sadar itu. Di mana ketika dia memahat dan melukis, dia sedang memindahkan nama Al Khaliq, Yang maha Pencipta, ke karyanya. Sehingga ketika terjadi, karya itu selesai, maka dia memindahkan cahaya dan lukisan itu jadi bercahaya. Tapi ‘kan mengapa dia selalu hanyut dengan rokok, dengan cimeng, dengan musik-musik rock, enggak ada masalah bagi saya asal mulutnya tetap berzikir. mengapa dia bisa bercahaya dan saya lihat harganya Rp 6,5 miliar? Dikasih pun saya tidak mau. Tapi kadung ia telah pandai memindahkan zikirnya, cahayanya di atas cahaya dalam lukisannya, selesai sudah. Lalu apa yang Anda cari dalam media Semesta Seni ini? Tidak butuh sponsor sebenarnya. Kalau sudah menjadi cahaya, semuanya ini akan mengikuti. Tidak ada orang bikin proposal. Coba kalau Anda telusuri Dik Doank, Kandank Jurank bikin proposal. Tidak ada. Saya selalu berupaya merontokkan dosa-dosa saya saja. Kalau saya tidak berdosa dan mencoba merontokkan itu semua. Ya akhirnya keberkahan itu mudah.

@ IH/ RS

21S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 22: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2322 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

H i s t o r i S E N I

Bhaskara Grup Jazz Fusion Indonesia 1985-anFormasi Bhaskara ‘86 lengkapnya terdiri dari Udin Zach (flute & saksofon), Djoko WH (gitar), AS Mates (bas), Bam-bang Nugroho (piano), Didi Hadju (kibor), Karim Suweileh (drum), Dullah Suweileh (perkusi), Luluk Purwanto (biola dan vokal), dan Vonny Sumlang (vokal). Di luar dugaan, album itu sukses dan terjual hingga 75 ribu kaset. Sebuah angka yang sangat sulit dicapai oleh rekaman musisi jazz Indonesia pada masa itu. Lagu-lagu di album tersebut san-gat populer, khususnya lagu-lagu seperti Betawi, Putri, dan Life Is Too Short To Worry. Lagu Betawi dipakai menjadi lagu tema dan lagu penutup acara siaran berita Seputar Jakarta di RCTI. Gesekan biola Luluk Purwanto di lagu itu memang sangat menghidupkan nyawa dari lagu tersebut. Banyak orang yang hafal di ingatannya akan melodi lagu tersebut, walaupun tidak mengenal judul lagu apalagi musisi yang memainkannya. Lagu Putri yang populer merupakan cipta-an dari Yanti R, yang sebenarnya merupakan kependekan dari Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut). Lagu ini direkam kem-bali pada album Bhaskara ‘91 dalam versi vokal. Lagu Life Is Too Short To Worry dengan vokalis Vonny Sumlang saat ini terdapat dalam format CD, yaitu di dalam album kompilasi Best of Jazzy Vocals.

Kiprah Bhaskara mulai tersendat, bahkan akhirnya ber-henti, dan kemudian Peter F Gontha merekrut beberapa personel Bhaskara ke dalam grup baru Wong Emas, yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama Gold Guys dan kemudian Luluk Purwanto hijrah ke Eropa mengikuti sua-minya, Rene van Helsdingen.

@ IH - Sumber: Aktuil

HASKARA adalah sebuah nama grup musik berasal dari Indonesia yang memainkan musik bergenre Jazz

Fusion. Dibentuk pada 1985, dengan nama Bhaskara ‘85. Grup ini tercatat sebagai grup musik Indonesia yang perta-ma yang tampil di arena bergengsi North Sea Jazz Festival. Grup musik ini tampil pertama kali di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 2 - 3 Juli 1985 dengan formasi awal, Kiboud Maulana (gitar), Udin Zach (saksofon), Bambang Nugroho dan Didi Hadju sebagai (kibor), Karim Suweileh (drum), Perry Pattiselanno (bas), Luluk Purwanto (biola dan vokal), Dullah Suweileh (perkusi), dan vokalis utamanya adalah Nunung Wardiman. Kehadiran Bhaskara di medio 1985 itu tidak lepas dari peran Ireng Maulana yang bertindak sebagai produser pertunjukan dan supervisor grup ini.

Pada 1985 berangkatlah mereka ke North Sea Jazz Festival di Den Haag, Belanda. Di bawah tanggung jawab Peter F Gontha dari PT Bhaskara Music Production. Ternyata penampilan Bhaskara ‘85 dinilai cukup sukses hingga ketua panitia North Sea Jazz Festival, Paul Acket meminta band tersebut kembali mengikuti festival itu pada tahun berikutnya. Jadilah Bhaskara tampil di North Sea Jazz Festival pada 1986. Untuk kali kedua, formasi Bhaskara ‘86 mengalami sedikit perubahan. Beruntung Bhaskara ‘86 mendapat panggung yang lebih luas daripada tahun sebelumnya. Luluk kembali menjadi primadona pemen-tasan mereka. Komposisi yang mereka bawakan dianggap telah memiliki dan mewakili warna musik kepribadian yang khas unsur ke-Indonesia-annya. Sepulang dari North Sea Jazz Festival, Bhaskara masuk ke dapur rekaman kem-bali disusul dengan show di berbagai kota di dalam negeri.

B

22 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 23: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2322 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

IJI Thukul merupakan pesyair sekaligus aktivis yang ikut melawan penindasan rezim orde baru. Wiji dike-

nal dengan karya-karya yang kritis dan menyentil pemerin-tahan orde baru. Dia kerap menyuarakan perlawanan lewat karya-karya puisinya. Pada era orde baru tersebut, kritik lewat puisi sudah dianggap merujuk pada pemberontakan. Orang-orang yang vokal dengan gagasan demokrasi sub-stansi dapat dianggap berbahaya bagi ketertiban umum. Kemudian pada 27 Juli 1996 terjadi kerusuhan dengan melibatkan Partai Rakyat Demoratik (PRD) yang melawan peraturan perundangan saat itu. Di mana ditetapkan bahwa hanya ada 3 partai yang diakui negara. Setelah itu, PRD dan beberapa penggagasnya ditangkap serta dijadikan buron dengan tuduhan mencip-takan kerusuhan dan ingin menggulingkan pemerintahan. Semenjak Juli 1996, Wiji berpindah-pindah keluar-masuk daerah dari kota satu ke kota yang lain untuk bersembunyi dari kejaran aparat. Pada 1998 Wiji tak diketahui lagi nasib-nya hingga saat ini. meski menjalani pelarian dengan penuh ketakutan, Wiji tetap menorehkan karya-karya kritisnya lewat puisi dan cerpen. Banyak kata-kata Wiji yang bisa dikatakan masih abadi hingga sekarang, terutama puisi-pusinya.

Berikut ini kutipan kata-kata Wiji Thukul: 1. “Bila rakyat tidak berani mengeluh itu artinya sudah gawat, dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah kebenaran pasti terancam.” 2. “Apa guna punya ilmu tinggi kalau hanya untuk mengi buli, apa guna ba nyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu.” 3. “Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan meng-ganggu keamanan, maka hanya ada satu kata: lawan!” 4. “Puisiku bukan puisi tapi kata-kata gelap yang berke-ringat dan berdesakan mencari jalan. Ia tak mati-mati

32 Kata-kata Wiji Thukul yang Puitis dan Penuh PerlawananW

21. “Sesungguhnya suara itu akan menjadi kata ia yang mengajari aku untuk bertanya.” 22. “Sesungguhnya suara itu tak bisa diredammulut bisa dibungkam.”

Lima puisi Wiji Thukul yang paling mengguncang: 23. “Sajakku adalah kebisuan yang sudah kuhancurkan se-hingga aku bisa mengucapkan dan engkau mendengarkan, sajakku melawan kebisuan.” 24. “Aku menulis aku penulis terus menulis sekalipun teror mengepung.” 25. “Apa penguasa kira rakyat hidup di hari ini saja.” 26. “Kata-kata itu selalu menagih padaku ia selalu berkata :kau masih hidup! Aku memang masih utuh dan kata-kata belum binasa.” 27. “Jika kau tak sanggup lagi bertanyakau akan diteng-gelamkan keputusan-keputusan.” 28. “Jika kau tahan kata-katamumulutmu tak bisa mengu-capkan apa maumu.” 29. “Kutundukkan kepalaku, bersama rakyatmu yang berkabung.” 30. “Aku mengucap kepada hidup yang jelatam E R D E K A..!!!” 31. “Apa penguasa kira ingatan bisa dikuburdan dibendung dengan moncong tank.” 32. Umur derita rakyat panjangnya sepanjang umur peradaban.”

@ IH - Sumber: Bola.com/ Jagokata.com

meski bola mataku diganti.” 5. “Kamu calon konglomerat ya? kamu harus rajin belajar dan membaca, tapi jangan ditelan sendiri. berbagilah den-gan teman-teman yang tak dapat pendidikan.” 6. “Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan, disana berse-mayam kemerdekaan, apabila engkau memaksa diam, aku siapkan untukmu pemberontakan!” 7. “Jika kau menghamba kepada ketakutankita memper-panjang barisan perbudakan.” 8. “Aku berpikir tentang gerakan tapi mana mungkin kalau diam?” 9. “Aku bukan artis pembuat berita tapi memang aku selalu kabar buruk buat para penguasa.” 10. “Jangan mati sebelum dimampus takdir.” 11. “Kami satu: buruh kami punya tenaga jika kami satu hati kami tahu mesin berhenti sebab kami adalah nyawa yang menggerakkannya.” 12. “Sesungguhnya suara itu bukan perampok yang ingin merayah hartamu, ia ingin bicara mengapa kau kokang senjata dan gemetar ketika suara-suara itu menuntut keadilan?” 13. “Jika kami bunga engkau adalah tembok, tapi di tubuh tembok itu telah kami sebar biji-biji suatu saat kami akan tumbuh bersamad dengan keyakinan.” 14. “Kutundukkan kepalaku kepadamu kawan yang dijeblo-skan ke penjara negara.” 15. “Penjara sekalipun tak bakal mampu mendidikku jadi patuh.” 16. “Kau paksa aku terus menunduk tapi keputusan tambah tegak.” 17. “Suara-suara itu tak bisa dipenjarakandi sana berse-mayam kemerdekaan.” 18. “Jika kau tak berani lagi bertanya kita akan jadi korban keputusan-keputusan jangan kau penjarakan ucapanmu.” 19. “Kami adalah bunga yang tak au hendaki tumbuh. Eng-kau lebih suka membangunrumah dan merampas tanah.” 20. “Kita tidak sendirian kita satu jalan tujuan kita satu ibu:pembebasan!”

23S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 24: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2524 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ERISTIWA seni rupa sering kali meninggalkan jejak secara empiris baik untuk peseni itu sendiri maupun masyarakat secara umum. Jejak itu sengaja ditinggal

sebagai tanda hidupnya seni yang terkonsep. Peristiwa seni dua tahunan merupakan ajang bergengsi yang melibatkan beberapa aspek kuratorial, hal ini yang mendorong tum-buh-kembang seni rupa di wilayah tersebut.

Biennale seni rupa di Indonesia diawali oleh Jakarta Biennale dan Biennale Jogja merambat pada Biennale Jatim pada 2006 untuk kali pertama diselenggarakan. Kehadiran Bien-nale Jatim yang dinaungi oleh Dewan Kesenian Jawa Timur kali pertama dicetuskan oleh Sinarto selaku Bendahara Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) saat itu. Sinarto mem-berikan ruang yang cukup besar untuk awal Biennale Jatim, mengingat Jatim memiliki medan seni yang representatif dan ekosistem seni yang mutakhir. Potensi besar itu perlu adanya mediasi untuk berkembang dan mengikuti perkem-bangan seni rupa hari ini. Biennale Jatim selama belum bisa lepas dari naungan kedinasan maka tetap menyandang gelar “Biennale Plat merah”--plat merah adalah plat kendaraan berwarna merah yang dipergunakan dinas pemerintah.

Terlepas dari persoalan kualitas, Biennale Jatim merupakan aset penting bagi seni Indonesia. Kesadaran atas hadirnya perhelatan Biennale Jatim adalah upaya untuk menghadir-kan budaya lokal, sangat khusus dan disajikan dengan aroma internasional. Sebuah biennale tidak bisa dilepaskan dari kontruksi dan struktur kerja mulai dari pemerintah-an, peseni, aktivis budaya, hingga akademisi. Diperlukan strategi yang memadai, kerja sama dengan jejaring antar-warga dan jaringan institusional dalam medan seni. Bien-nale Jatim dengan segala kemampuan karakteristik seninya menunjukkan kekhasan lokal yang diangkat dari pada pese-ni dalam perhelatan ini, setiap wilayah/ daerah peseni ber-asal menunjukkan ideolek masing-masing peseni, hal inilah

yang menjadi kekuatan Biennale Jatim secara fisik memiliki keberbedaan dari biennale yang lain. masyarakat Jatim dengan lingkungan yang terkontruksi banyak industrinya memaksakan setiap individu harus hidup dalam kekangan peraturan dan kerja pabrik, sehingga pola pikir masyarakat pada umumnya adalah terkonsep dari industri.

tiwa tersebut dipilihlah biennale. Biennale menjadi ajang sakral di Jatim, peristiwa seni itu menjadi dorongan besar para peseni untuk unjuk karya mereka merepresentasikan seni rupa Jatim saat ini. Kelayakan karya dikurasi oleh tim kurator sebagai pengonsep pameran sesuai dengan apa yang telah diinginkan pandangan besar terhadap seni rupa ke depan. Pada 2005 Pribadi Agus mengundang beberapa peseni yang lain di antaranya Agus “Koecink” Sukamto dan Djuli Djatiprambudi. Kedua tokoh ini menjadi pilar utama untuk menyelenggarakan Biennale Jatim yang mana telah berpengalaman di bidang kuratorial.

Perencanaan itu akhirnya terlaksana pada 21 - 27 Januari 2006 bertempat di DKJT Kota Surabaya, 26 peseni dengan berbagai karya merepresentasikan kondisi seni rupa Jatim saat itu. Dari katalog yang ada terdapat 13 perupa mema-jang karya lukisan, dua videografi, 2 peseni video instalasi, instalasi, instalasi objek, instalasi keramik, dan new media art. Dari data yang diperoleh bahwa Jatim telah menun-jukkan beberapa tingkat inovasi dalam berkarya, dalam ini sudah tidak berlaku lagi trikotomi seni yang hanya berpaku pada seni lukis, seni patung, dan seni grafis. Konsep yang dihadirkan merujuk pada potensi wilayah peseni tinggal dari sisi mana saja peseni melihat untuk menjadi ide karya mereka. Tema Cityscape menjadi satu awal untuk menjem-batani pemetaan seni di Jatim dari 38 kota dan kabupaten. Proses ini memberikan jejak yang jelas bahwa pada setiap masing-masing kota memiliki perkembangan seni dengan dialek dan interpretasi yang berbeda.

Pada 2007 adalah tahun kedua Taman Budaya Jatim melak-sanakan Biennale Jatim, pada pameran ini masih men-gandalkan Djuli Djatiprambudi sebagai kurator dan Syari-fuddin sebagai ko-kurator pameran. Pada pa meran kedua

A r t i k e l S E N I R U PA

@ Yogi Ashidiqi

Mati Suri dan Hilangnya Biennale JatimP

Berawal dari pameran sebelumnya yang telah sekian lama digelar oleh DKJT yaitu pameran “Gelar Akbar” Jatim, setiap tahunnya mengadakan peristiwa seni tersebut sebagai wadah apresiasi dari peseni Jatim. Seiring den-gan perkembangan seni rupa Kepala DKJT Pribadi Agus Santoso menginginkan bahwa Jatim harus memiliki perkembangan seni rupa baik secara kekaryaan maupun wacana, dengan demikian nama untuk menaungi peris-

n Katalog Biennale Jatim

Page 25: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2524 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Biennale Jatim kepala Taman Budaya Jawa Timur masih Drs Pribadi Agus Santoso, mm, sehingga panitia dan pengelola Biennale Jatim tetap dalam kondisi yang stabil. Kali kedua diikuti oleh 34 perupa dari berbagai kota di Jatim. Tema dalam pameran adalah Alienasi sebuah keterasingan dari pekerjaan itu sendiri, menoleh pada diri seorang peseni yang terasing dari dunia mereka, hidup dalam wilayah yang berpotensi tinggi atas seni rupa namun tidak seimbang dengan medan seninya. Pameran berlangsung pada 11 - 21 Desember 2007, bertempat di Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya. Secara karya dalam pameran didominasi oleh karya lukis, perkembangan seni rupa sampai ranah kontem-porer para perupa Jatim selalu dengan karya lukis mereka. Selain dari karya lukis juga terdapat karya patung, komik, video instalasi, instalasi, dan media campuran. Sebagian dari peserta pameran berkarya individu dan kolektif seperti maos Art (Batu) dan K-Deep Animation Studio (malang). Dari karya yang dipamerkan dalam Biennale Jatim kedua berangkat dari latar belakang pendidikan yang beragam bahkan ada yang dari pendidikan informal.

Dua kali perhelatan Biennale Jatim telah terlaksana di bawah naungan Taman Budaya Jawa Timur, pada tahun ketiga Biennale Jatim beralih di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Lembaga pemerintah yang telah ikut mewujudkan Biennale Jatim se-bagai dorongan dan partisipasi pada seluruh perupa Jatim. Di bawah naungan dinas tersebut, Biennale Jatim tetap

menjadi agenda dua tahunan. Pameran dengan tema Men-gurai Akar Budaya, tim kurator memberikan tema tersebut sebagai upaya agar peseni mengingat kembali kekuatan tradisi atau budaya dari daerah peseni berada. Kurator pa-meran Biennale Jatim #3 adalah Agus “Koecink” Sukamto dan Asri Nugro ho. Penyelenggaraan Biennale Jatim #3 tidak hanya pada satu lokasi melainkan beberapa tempat, yaitu di Galeri House Of Sampoerna, Galeri Orasis, Sozo Art Space, Galeri AJBS, Galeri Emmitan, Galeri Surabaya, dan Fantastic Gallery. Dengan tempat yang banyak pembukaan pameran pun juga berpindah-pindah. Banyaknya peserta pameran sejumlah 108 perupa turut dalam memeriahkan Biennale Jatim #3. Dari peserta dengan jumlah yang besar karya seni didominasi dengan lukisan, dilanjut karya yang lain seperti karya fotografi, seni patung, video art, video instalasi, video performance, performance art, dan media campuran. Proses kurasi karya para peseni pun dilakukan kurator dengan berkeliling ke studio peseni masing-ma-sing.

Biennale Jatim #3 dengan jumlah peserta yang banyak dan berbagai tempat merupakan perkembangan secara jumlah peserta dan tempat dilaksanakannya tetap masih di Kota Surabaya. Disisi lain, Surabaya adalah ibu kota dan pusat perniagaan, sehingga beberapa media pun ikut meliput kesuksesan Biennale Jatim #3 pada 10 - 22 Desember 2009 tersebut, di antaranya Antara News, Berita Daerah, East Java Traveler, Epoch Times, Jatim Prov, Indopos, Kompas,

Cetak Kompas, Koran Suroboyo, Surabaya Webs, Suara Surabaya, dan Surabaya Post. Dengan adanya pameran bi-ennale pada beberapa lokasi itu menghidupkan galeri seni dan ruang seni yang ada, pada gelaran Biennale Jatim #3 meru pakan proses di mana Jatim mengembangkan, men-gondusifkan medan seni, dan menciptakan lingkungan seni yang representatif. Semakin banyak ruang seni menunjuk-kan seni di kota tersebut hidup dan berkembang.

Biennale atau pameran dua tahunan di Jatim terseleng-gara dengan dukungan pihak pemerintah daerah. masih dalam naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada 2011 merupakan Biennale Jatim #4. Pada pameran ini tertulis di sampul katalog Jatim Biennale #4, penggunaan nama sudah mulai ada perubahan tidak lagi Biennale Jawa Timur sekalipun sebenarnya ini hanya mempersingkat nama. Penyelenggaraan pameran dilaksanakan pada 18 - 30 Oktober 2011, pameran juga dilaksanakan di berbagai ruang pamer, di antaranya Galeri House Of Sampoerna, AJBS Galeri, Galeri Surabaya, Orasis Galeri, dan Pusat Kebudayaan Prancis (CCCI). Agus Koecink sebagai kurator pada Jatim Biennale #4 bersama Syarifuddin membawakan tema Transposisi dengan pendekatan bahwa peseni ditun-tut untuk mengembangkan media, tidak hanya sebagai alat bantu melainkan media adalah untuk ekplorasi karya yang intradisipliner. Karya yang dihasilkan dari jumlah peseni 107, didominasi dengan karya lukis, perkembangan karya seni juga dapat dilihat dari karya instalasi dan media campuran, dengan demikian perupa mengekplorasi lebih jauh dengan media yang digunakan. Dilanjutkan dengan karya fotografi, patung, video instalasi, instalasi lukisan, art performance, dan music performance.

Jatim Biennale #4 didukung beberapa penulis seni dan kurator seni yaitu Aminudin TH Siregar, Kus Indarto, dan Audifax. Ulasan para penulis termuat dalam katalog pamer-an, namun yang menjadi kegagalan pada Jatim Biennale #4 adalah keterbatasannya pencetakan katalog hasil pameran, sehingga tidak semua orang memiliki katalog pameran Jatim Biennale #4. Tidak tercetaknya katalog secara menyeluruh dikarenakan kerusakan pada penyimpanan draft file. Setelah penyelenggaraan Jatim Biennale #4 sedikit mengalami keterhambatan, terutama masalah pendanaan. Hampir saja Jatim Biennale #5 ini tidak terlaksana pada akhirnya

25S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 26: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2726 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

bisa terselenggara pada 29 November - 11 Desember 2013. Ruang pameran yang digunakan hanya ber ada di Orasis Art Gallery Surabaya dan Garuda Art Gallery.

Jatim Biennale #5 tetap berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, pameran dikurasi oleh Agus Koecink dan Asri Nugroho. Sebelumnya mengu-sung plan A bertema Etnografi untuk seni kontemporer benda-benda etno sebagai spirit berkarya seni melanjutkan tema biennale sebelumnya, karena alasan pendanaan dari pemerintah pemilihan tema Ruang Pribadi sebagai dari plan B merupakan tindakan tim kurator mengamati perilaku dan aktivitas seni terhadap peseni yang mana kondisi penga ruh kebudayaan dan teknologi yang berkembang pesat, sehingga karyanya mampu berkomunikasi dengan masyarakat. Perupa yang ikut memeriahkan Jatim Bien-nale #5 sejumlah 70 peseni, yang didominasi karya lukis, beberapa karya lain di antaranya patung, video instalasi, instalasi, art performance, dan media campuran. Karya pe-rupa dikurasi oleh tim kurator dengan berkeliling ke studio peseni masing-ma sing. Sebelum berlangsungnya pameran, panitia juga mengadakan diskusi pra-biennale pada 20 Februari 2012. Kegiatan ini sebagai awal pembahasan Jatim Biennale #5 tang dihadiri beberapa peseni.

Biennale Jatim #5 dengan segala upaya tetap diselengga-rakan oleh pemerintah dan sejumlah peseni untuk mem-perkuat dan membuat ikon perkembangan wacana dan praktik seni rupa di Jatim, termasuk penggunaan nama, semenjak tahun kelima Biennale Jatim namanya diseder-hanakan menjadi Biennale Jatim. Pada katalog pameran tertulis Biennale Jatim 5 sebagai langkah memperkuat akti-vitas pameran dua tahunan di Jatim. Biennale Jatim perta-ma hingga berikutnya memiliki perbedaan yang signifikan. Keterbatasan dana merupakan salah satu penghambat terlaksananya Biennale Jatim. Perhatian pemerintah pusat terhadap Biennale Jatim turun saat kali keenam, dari pihak Kemendikbud menggelontorkan dana untuk berlangsung-nya Biennale Jatim pada 2015, hasilnya sangat luar biasa Bi-ennale Jatim #6 dengan tema Art Ecosystem: Now! dengan kurator Djuli Djatiprambudi dan ko-kurator Kuss Indarto, terlaksana di Gedung Balai Pemuda yang terbilang mewah dan Galeri Seni Emitan letaknya tidak jauh dari gedung uta-ma. Pameran dibuka oleh Wakil Gubernur Drs H Saifullah Yusuf serta berbagai rangkaian acara yang diselenggara-kan panitia bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.

Kesuksesan Biennale Jatim #6 mampu mendorong seni rupa Jatim kembali pada medan seni yang representatif. 80 peseni dalam Biennale Jatim #6 meliputi karya yang didominasi seni lukis, kemudian ada karya patung, instalasi,

mural, drawing, seni media, art performance, dan lainnya. Pada Biennale Jatim #6 kurator memetakan peseni dalam tiga golongan, yaitu golongan pertama yang disebut dengan peseni tonggak, kedua peseni tengah, dan ketiga peseni muda. Keseriusan penyelenggaraan Biennale Jatim #6 tidak hanya pada karya dan acara, melainkan juga up-aya menghidupkan medan seni, satu di antaranya dengan terlaksananya penyelenggaraan Biennale Jatim #6 yang melibatkan mahasiswa seni rupa murni angkatan pertama dari Universitas Negeri Surabaya, keterlibatan mahasiswa seni pada penyelenggaraan Biennale Jatim #6 sebagai wujud Jatim mampu mengondisikan dan membentuk em-brio medan seni yang representatif. Selain kegiatan utama berupa Biennale Jatim #6 serangkaian acara pun digelar di beberapa tempat seperti: Coca-Colabs street art collabora-tion project, Buffalo Gathering art and design student gather-ing, performance art, dan sosialisasi Biennale Jatim #6 oleh kelompok mata jala pada saat car free day di Surabaya, workshop hasta karya elektronik oleh Waft Lab, workshop penulisan seni rupa oleh Riadi Ngasiran, workshop Scrath Board oleh Redi murti, workshop Gardening for Dummies oleh Holopis, workshop Weaving oleh Arisan Jari, dan work-shop Saklar Tegangan Tinggi oleh Julian “Togar” Abraham, temasuk paling penting adalah Bincang milestone Periode ‘90-an dan Bincang milestone Periode ‘80-an.

Sampai tahun ketujuh Biennale Jatim tetap berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, namun minimnya dana yang diperoleh membuat panitia penyelenggara harus mengonsep Biennale Jatim lebih sederhana pada 2017 dibandingkan dengan2015 yang tergolong berhasil dan sukses. Pendanaan juga dibantu dari Kemendikbud supaya Biennale Jatim tetap terlaksa-na, ruang pamer Biennale Jatim #7 hanya berada di satu galeri seni Prabangkara yang bertempat di komplek Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya, 9 - 22 Oktober 2017. Pada perhelatan ini dikurasi oleh Asy Syam EA dan Ayos Purwo-adji. Biennale Jatim #7 merupakan Biennale Jatim yang diselenggarakan oleh para generasi muda, baik peseni maupun panitia penyelenggaranya. Dengan 27 peseni muda dari berbagai daerah menampilkan karya yang bukan lukisan tetapi media baru. Karya dari peseni Biennale Jatim #7 menyajikan inovasi dan sentuhan seni baru dengan mengekplorasi media baru. Tema dari Biennale Jatim #7

A r t i k e l S E N I R U PA

26

Page 27: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2726 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

adalah World is a hoax, pameran berusaha menyadarkan para pengunjung bahwa hidup di sekeliling saat ini dalam kebohongan dan batas-batas yang tidak jelas. Karya dalam pameran di antaranya komik, video art, video instalasi, in-stalasi ruang, instalasi, art performance, dan new media art.

Pasang-surut Biennale Jatim ditinjau dari sisi penyeleng-garanya mulai dari pertama muncul hingga yang ketujuh sudah menunjukkan ketidakkonsistenannya para penye-lenggara, keberbedaan panitia penyelenggara menye-babkan visi dan misi penyelenggaraan Biennale Jatim berubah-ubah. Beberapa biennale di Indonesia yang sudah berjalan hingga saat ini dan menjadi patokan biennale yang lain adalah dua biannale tonggak utama yaitu Jakarta Biennale dan Biennale Jogja. Kedua biennale tersebut bisa bertahan hingga saat ini dengan segala programnya, satu di antaranya diperkuat dengan membentuk yayasan, yaitu Yayasan Jakarta Biennale pada 2014 dan Yayasan Biennale Yogyakarta pada 2010. Kedua biennale di Indonesia yang sudah lama itu kemudian disusul oleh makassar Biennale yang setelah setahun berdiri diperkuat dengan membuat Yayasan makassar Biennale pada 2016. Berbeda dari Bien-nale Jatim sejak terselenggaranya Biennale Jatim pertama hingga ketujuh belum juga mampu mendirikan yayasan. Dan terselenggaranya Biennale Jatim dari masa ke masa di-tangani oleh pihak yang berbeda pula sehingga memenga-ruhi keseluruhan konsep dasar mengenai Biennale Jatim.

menurut beberapa peseni dan kurator di Jawa Timur, Biennale Jatim tidak boleh berhenti begitu saja, melainkan harus dikembangkan dan dibesarkan untuk seni rupa di Ja-tim khususnya. Kurator Agus Koecink berpendapat, bahwa Biennale Jatim mampu bersanding dengan biennale yang lain semisal Jakarta Biennale dan Biennale Jogja. Begitu pula dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Sinarto, SKar, mm, memberikan dukungan penuh terhadap bertahannya penyelenggaraan Biennale Jatim yang selanjutnya, jangan sampai Jatim tidak memi-liki agenda seni rupa apapun. Terlebih lagi biennale yang mana sebagai penanda atau pembuat ikon perkembangan wacana dan praktik seni rupa di Jawa Timur.

Ketergantungan Biennale Jatim pada pemerintah menun-jukkan ada dan tidak adanya pelaksanaan peristiwa terse-

but, bisa saja Biennale Jatim dihapus dari daftar anggaran pemerintah. Pada 2019 menjadi bukti mati suri dan hilang-nya Biennale Jatim, secara temporer harusnya Biennale Jatim terlaksana di tahun itu, dalam kenyataannya banyak isu yang berkembang bahwa Biennale Jatim telah tutup usia. Kabar ini ditepis oleh beberapa peseni yang telah beberapa kali menjadi promotor hidupnya Biennale Jatim, bukan mati tapi untuk diagendakan tahun berikutnya. Kesim pang-siuran kabar tersebut membuat beberapa peseni muda muak dan serasa dipukul kreativitasnya, alhasil de ngan segala keadaan dan potensi yang mereka miliki, kurator Dwiki mukti Nu-groho dengan tekad membuat Biennale Jatim #8 sebagai langkah alternatif menggerakkan keseni rupaan di Jawa Timur. Gerakan ini diapresiasi oleh beberapa peseni muda dan beberapa peseni daerah yang hanya sekadar menge-tahui nama peristiwa seni yang digunakan yaitu Biennale Jatim, seolah-olah mereka tahu bahwa itu adalah kegiatan temporer dua tahunan yang sebagai mana mestinya, tanpa ada formalitas perizinan pada pihak yang telah sekian lama menyelenggarakan Biennale Jatim.

Di sisi lain para peseni senior yang telah menghormati event tersebut sedikit memberikan kritik bahwa lang-kah tersebut kurang memberikan nilai moral yang baik terhadap para peseni yang telah ikut andil. Peseni senior Jopram memberikan tanggapan bahwa hal demikian sepa-tutnya didudukperkarakan dalam forum yang lebih santai sehingga nama Biennale Jatim tetap memberikan aura kesenirupan yang representatif. Beberapa peseni juga tidak mempermasalahkan hal itu hanya saja etika untuk melaku-kan penyelenggaraan harus koordinatif dengan yang lain sehingga mewujudkan ekosistem seni yang mutakhir. Saat ini di tengah pandemi membuat banyak peseni sadar bahwa kreativitas harus tetap tumbuh dan berkembang dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, justru pandemi mengajarkan kita untuk merajut jejaring yang lebih luas dan merata dengan adanya istilah pameran virtual.

Awal 2021 menjadi awal bergeraknya kembali kegiatan seni rupa setelah pandemi dan tidak menutup kemungkinan bahwa di tahun tersebut Biennale Jatim diselenggarakan lagi. Jika tidak kunjung diselenggarakan, berarti Biennale Jatim telah benar-benar dianggap “mati”.***

Yogi Ashidiqi dilahirkan di Ponorogo, 7 Juni 1995. Pada 2015 menyelesaikan S1 Seni Rupa Murni Universitas Negeri Suraba-ya (UNESA). Pengalaman pameran: l 2019 n Pameran Bersama “Gliyak-Gli-yak” di Gallrey Pallone Kab Ponorogo nPameran Bersama “INTERIM” di Balai Pemuda Kota Surabaya l2018 n Pameran Bersama Sektor Kotor “BESOK” di Galeri DKS Surabaya l2017 n Pameran bersama “Gather Together 4” di Universitas Negeri Surabaya nPameran kolektif Sektor Kotor“ VISUALISASI PUISI” di Gallery kolektif C2o Surabaya nPameran kolektif Sektor Kotor “JURNAL GAGAK” di Dewan Kesenian Surabaya l2016 n Pameran bersama “Gather Togheter 3” di Universitas Negeri Surabaya nPameran kolektif “KEHENDAK BOCAH” di Dewan Kesenian Surabaya nPameran Nasional “LINKAR SEMAR” di Taman Budaya Jawa Tengah l2015 n Pameran kolektif “PIPA PUTIH”di Universitas Negeri Surabaya nPameran bersama “PSRxSRM” di Uni-versitas Negeri Surabaya Pengalaman organisasi/ aktivitas seni: l2019 n Art Handling “Pameran Tunggal Slamet Henkus, Neo-Mooi Indei” di Galeri Raos Kota Batu nArt Handling “Pameran Tunggal Sugeng Pribadi ‘Klemin’, AMASTU” di Galeri Raos Kota Batu nArt Handling “Pameran Seni Lukis, Reyog dari Masa ke Masa” di Gedung Sentra Industri Kab Ponorogo nArt Handling “Pameran UNKARUPA 3” di Gedung Bali Pemuda Kota Surabaya l2018 n Art Handling “Pamern Besar Seni Rupa VI” di Gedung Pancasila Kota Batu nPeserta “PEKSIMITAS” di UNESA l2017 n Exhibition Guide dan Asisten Artist “Biennale Jatim 7” (World is Hoax) di Gedung Prabangkara DKJT nMenulis katalog pameran “JURNAL GAGAK” nPanitia “Lomba Ilus-trasi” Se-Jawatimur di UNESA l2016 nTergabung menjadi anggota kelompok kolektif “Sektor Kotor” nWorkshop Tie Dei di UNESA nWorkshop Cukil Lino bersama “Salah Cetak” di Gedung Prabangkara DKJT l2015 nDisplay “Buffalo Gathering” di UNESA nVolunteer “Biennale Jatim 6” (Arts Ecosystem, Now!) di Gedung Balai Pemuda Kota Surabaya l2020 n JIHF 2020 “Kerupaan Wayang, Inspirasi Tanpa Henti” via Zoom Dinas Kebudayaan DIY nWebinar “Religi-usitas Seni Rupa Kontemporer Nusantara: Spirituality Word-view (Pengantar Kuratorial) via Zoom Garasi Seni nWebinar Nasional “Strategi Pengembangan Kriya Pada Era Pandemi Covid-19” via Zoom ISI Denpasar nWorkshop “Penulisan Kuratorial Pameran bersama Farah Wardani” via Zoom Juru-san Tata Kelola ISI Yogyakarta nBerbagai kegiatan seminar dan workshop lainnya.

27

Page 28: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2928 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

K a r y a P U I S I - P R O S Akawan, pulanglahuntuk anak anakmu yang menunggu canda,pulanglah tuk istrimu atau suamimuyang selalu mendoatak boleh menguburasa,menunggu dan meminta pulang pada kematiandi jingga matahari menungguberserah,bersyukur,ikhtiar,jalan pulang yang tak perlu diminta.

Tangerang Selatan, 17-10-2020

l Karya: Yusuf Dwiyono l Judul: Venesia Senja l Medium: Cat akrilik di kanvas l Ukuran: 75x100 cm l Tahun: 2015

Shobir Poer

JANGAN KAU PINTA

kawan janganlah kau pinta kematian, pintalahpintalah seribu tahun lagi lamanya,karena pulang milik sang mahatapi,jika seolah hidupkematian akan datang esok hari,ikhlaskan jiwaberserah diri

Raden Mas Sudarmono

JELAGA SANG PENASIHAT

Haryo Suman penasehat Korawa mengasuh seratus anak Destarastra pesohor bergelar mahapatih Sengkuni bibit penghasut Amarta dan Astinapura agar berseteru sampai akhir masa

Jelaga sang penasehat kenegaraan sosok sombong licik culas dan arogan mungkin menjadi sebutan di kekinian manusia pintar berdalih adu domba adakah hati nurani kita di wilayahnya

Kisah dunia wayang di masa kini adakah mungkin bersemayam di hati memperkeruh seteru melawan damai masuki abad pendurjana apa kesatria pelihara bumi atau hancurkan semua

Tambun Utara, 20 Desember 2020

Wig SM

BELAJAR MENGENAL WAJAH

Ada yang lupa dalam ingatan Dan kau Lupa mengenal wajah berselimut luka jaman

Kabut dan angin gunung mungkin bisa menciptakan rahasia dingin rindu Atau apalah kangen yang menyiksa bathin ujung pagi

Tak ada yang kusembunyikan Ini tubuh Dan tentu Cintaku padamu

Sejak kali pertama kita merajut pelangi menjadi kertas tipis kesadaran bumi Aku pasrah menerima senyum bibirmu yang menggetarkan jiwa

Tapi kau asing mengenal jiwaku Walau gadget jadi cermin kekinian Yang mustinya kau bisa menghitung kamus rindumu padaku

Begitulah akhirnya kau tak bisa lagi mengenal wajahku Lelaki yang turun dari pucuk daun bambu Dengan lekat embun Tak bisa kau terima adanya

Bekasi, 13.08.2020/05.48 *segala hak terawat#

28 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 29: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

2928 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Dee Diana

GENANGAN MASA

Di mana ku harus meletakkan rindu ini sementara dirimu begitu sibuk mengukir impian kau bawa separuh hari lalu meninggalkannya di ujung musim namun ceracaumu menghitamkan langit, menderaskan hujan yang lambat laun berhenti karena lelah

Kita bersepakat dengan waktu memupuk kenangan dalam kantung-kantung kehidupan melarikan sisa-sisa mimpi hingga mereka terduduk diam sementara kau hanya lelap mengatupkan sayap

Aku menemukan diriku dalam genangan masa terlunta mengikuti nadimu dan akhirnya kubungkus getir semua kepingan rindu dengan rapi untuk kupersembahkan kepadanya yang entah di sana yang mungkin dapat menyimpannya dengan penuh cinta

Desember 2020

Ireng Halimun

GAUNG GONG

Saat gong dipukulmenggaung suara yang menyentuh ke gendang kuping setiap orangSebagai tanda dimulainya suatu gerakanatau berakhirnya suatu perjalanan

Gaung gong sebagai awal perjuangan sebagai tanda kita mulai berperanguntuk menumbangkan musuh-musuh bangsa ini: kebodohan, keburukan, dan kejahatan

Bagi kita para peseni,tidak menggunakan senjata tajam atau senjata apiTetapi senjata kita berupa peralatan seniyang memiliki kekuatan ch’i, hasil dari kontemplasi, dan nurani nan suci

Pelukis mencuatkan garis dan warna dengan kuasnya;musisi membuncahkan nada dan irama dengan instrumen musiknya;Pesyair menorehkan kalimat sastra dengan penanya;Petari melenggokkan gestur nan indah lewat tubuhnya; dan Peteater berakting dengan ucap mulut dan gerak raganya.

Sucikan dahulu senjata kitadalam menciptakan mahakarya;Bahagiakan dahulu rasa kitadalam menggubah tembang yang membahana;Bersihkan dahulu imajinasi kitadalam menata kata-kata puitis nan bermakna; danHayati dahulu karakter indah manusiadalam memerankan suatu lakon drama Agar mereka dapat menikmati karya kita dengan sepenuh hatinya

Gaung gong lainnya sebagai akhir dari perjalanan dan kerja sama

Oh, kata-kata pun tak dapat kulanjutkanKarena aku tahu bahwa seni itu berkaki Ia akan terus melangkah sampai ribuan tahun nanti Bahkan, ia akan tetap hidup walaupun yang menciptakannya telah mati

Ars longa vita brevisGong telah berbunyiTiada kata berhenti dalam seni marilah berkarya sebelum kita mati

Ciputat Timur, 22 Desember 2020

*Dibacakan pada acara Pembukaan Pameran Karya Seni Rupa Peruja ‘Gong 2020’, di Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang, Jakarta Timur

l Karya: Afriani l Judul: Soul Freedom l Medium: Cat minyak di kanvas l Ukuran: 150x190 cm l Tahun: 2012

29S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 30: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3130 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

K a r y a P U I S I - P R O S A

l Karya: El Torro l Judul: Kelana l Medium: Charchoal di kertas l Ukuran: 80x110 cm l Tahun: 2019

Bambang Widiatmoko

SELAMAT JALAN, IBS

Tentu aku akan selalu mengenangmu Dalam pengembaraan batin dan kata yang tersesat Pada sajak-sajak dan harapan semesta Pada buku yang tak peduli keterbacaannya Sebab telah terekam pada perbincangan larut malam.

Di bawah pohon sawo tua yang mulai menanggalkan daunnya mengisyaratkan tak lama lagi tiba pada waktunya Setelah sekian lama engkau berjalan jauh dalam pengembaraan meninggalkan jejak panjang dalam memaknai kehidupan Dan tersenyum saat menjemput kematian. Berlinang airmataku.

2020

Adilla Destiani

KALA HUJAN

Netra tertuju pesona rintik-rintik Senandung mengelap penuh basah bintik Curah hati sudah di tengah titik Sangatlah ingin teriak bukan semata bisik

monokrom dan dingin Terkesima dan memperingin menyoroti dan meratap Jangan lenyap dan terus menetap

Risky Arbangi Nopi

TAWA CITA

Ada yang mentertawakanku. bukan daun yang jatuh membenci angin bukan juga minke dalam tokoh Pram melainkan, cita-citaku sebagai tentara.

Ini benar wujudnya. bukan seperti cerita fiksi, kumpulan cerpen kompas. Bukan juga glitikan candu Jokpin melainkan, keresanku sebagai calon tentara.

Apakah cita-citaku, sampai menuju tawaku melahap habis suara jeritan, perlawanan atas dasar hegemoni?

Atau mungkin, tawaku mampu menerjang kaum intel demi menembak cita-citaku. mungkin cita-citaku, tau isi hatiku

Purwokerto,2020

Putra Gara

ADA YANG TERKOYAK

Ada yang terkoyak dalam genggam Sebuah narasi NKRI Yang pecah kaca karena buruk rupa

Lintasan mencipta Prasasti tragedi dari hari ke hari meski sulit terbaca meski takut membaca

Ada yang terkoyak dalam genggam Ibu Pertiwi lupa narasi; Tentang gemah ripah loh jinawi Yang sudah tak lagi milik kami

25/12/2020

30 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 31: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3130 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Wibam

NSAN BAGI KENANGAN

Bagi siapa pun kita adalah gugur daun-daun yang tercatat dalam parkamen - riwayat surat demi surat dihapal-rapalkan musim-musim memanggil jisim demi jisim tempat bagi yang sementara persiapan bagi ingatan bepergian mengunjungi raung, ruang nirmasa

Ingatkah mata, pada apa yang sempat tertatap ingatkah suara, pada apa yang sempat terucap ingatkah telinga pada apa yang sempat mendera ingatkah tubuh, Pada apa yang sempat tersimpuh Ingatkah langkah, Pada apa yang sempat diserah Bagi siapa pun kita adalah gugur daun-daun yang tercatat dalam pelepah sejarah, yang terus melangkah sebelum timbang habis berkurang sebelum teriakan tiada lagi didengarkan nisan genap membuka sekat ingatan

19 Rabiul Akhir 1442 l Karya: Ridwan Manantik l Judul: Yang Buang Sampah di Sini Monyet l Medium: Akrilik campur debu sampah di kanvas l Ukuran: 180x150 cm l Tahun: 2020

Hermawan

ANAK-ANAK PERCA

Sorgamu pulau nestapa megah tengah gelombang berkilau Nan Tongga dan malin Kundang membawa 130 mainan dan harta wanita cantik Ombak berdebur di kala mamak itu diselamatkan Kapal dan isinya membatu Karang para penyair Siapakah yang berkhianat Siapakah yang durhaka

Inilah sejarah kakek moyang pelaut Fitnah dan kedurhakan yang bermula dari laut Pulau perantau jadi saksi Berkabar ke gunung ledang itu Bersumpah di pantai air manis Karang-karang bertebaran menjadi pedoman Anak-anak memahami masa depan Rantau yang risau

Dari anjungan rumah gadang memandang pantai dan lautan malam mendengar rintihan debur ombak

Ya Tuhan Adakah kisah yang terkarang di masa datang Setelah berlari dan tersimpuh dihadapamu Hanya sujud bundalah pelerai semua duka Padang, 412020

Isbedy Stiawan ZS

BAGAIKAN LAYANGLAYANG

tanah laut udara dan nyawa yang melayang bagaikan layanglayang milik siapa? * salam pada malam salamku bagi bayang yang memanjang di belakangku bulan di depanku ada engkau yang terbujur hitam

31S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 32: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3332 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 3332 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

LAT musik tradisional, seperti angklung, gendang, gong, dan gamelan tersusun rapi di tempat yang telah disediakan, di

vila putih Rumah Budaya HmA, megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Akses menuju lokasi bisa melalui jalur alternatif

Tidak banyak tokoh yang mau membelanjakan sebagian hartanya untuk membangun lokasi seni-budaya. Namun karena dilandasi kesadaran dan semangat berseni-buda yalah ada segelintir tokoh yang dengan suka dan rela membangun rumah budaya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

D e s t i n a s i B U D AYA

Rumah Budaya HMA Mengedukasi Masyarakat Agar Cinta pada Seni-Budaya Bangsanya Sendiri

L

A Ciawi-Taman Safari dan Jalan Raya Puncak masuk dari Lembah Nyiur/ Hotel Ussu.

Pemilik tempat ini adalah Halimah munawir Anwar, kelahiran Cirebon, 18 Januari 1964, sebagai perem puan pecinta seni-budaya Indonesia, seka-ligus sebagai pegiat dan penggerak seni-budaya.

32 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 33: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3332 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 3332 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Di ruang besar rumah budaya tersebut berbagai ser tifikat penghargaan seni-budaya terpampang di din dingnya. “De-ngan seni-budaya, saya ingin mengedukasi generasi penerus bangsa,” jelas Halimah.

menengok perjalanan hidup Halimah, pada usia 3 tahun orangtua Halimah hijrah ke Jakarta, sejak itu sebagian besar kehidupan dan aktivitas Halimah pun di Jakarta. Ia bersuamikan munawir Anwar, yang kini telah memiliki 3 anak dan beberapa cucu.

Halimah kini telah mengantarkan 2 putrinya ke pelaminan. Setelah yang sulung menyelesaikan S2 FISIP Universitas Indonesia dan putri keduanya S2 Project management Curtin University Singapore. Sedangkan putra ketiganya,

di sana. Rumah Budaya HmA salah satu wadah untuk idealismenya. Lebih jauh Halimah mengungkapkan, sejak kuliah ia sudah aktif sebagai jurnalis di Spionita, Caraka, dan terakhir di Harian Indonesia sampai dengan 2002.

Sementara sebagai pengusaha yakni direktur PT DRAP, Halimah juga aktif di bidang sosial dan organisasi IWAPI dan KOWAPI. Selama kiprahnya, ia pernah mendapat penghargaan Leadership Award pada 2005 dan Best Inspiration Women of The Year pada 2017.

Karya Halimah di bidang tulis-menulis di antaranya: Foto-biografi MbokBerek (2006); Success Story Nila Sari (1988); The Sinden (2011); Sucinya Cinta Sungai Gangga (2013); Sahabat Langit (2014); Antologi Puisi (2015);

Rama baru saja lulus dari ITS Surabaya an sudah memiliki usaha sendiri.

melalui rumah budaya yang diprakarsainya, Halimah ber-harap dapat mengedukasi masyarakat agar memiliki rasa cinta pada kebudayaan negerinya sendiri. “Identitas bangsa adalah budaya, karena itulah saya sangat konsen di ranah ini,” kata pengusaha dan penulis ini.

Baginya, menulis adalah sebuah kebiasaan sejak SmA yang dilakukannya setelah melakukan salat Tahajud di sepertiga malam. “Kesunyian di sepertiga malam bagi saya penuh inspirasi untuk berkreasi bukan untuk bermimpi,” katanya.

Sebagai pelaku seni-budaya, ia ingin benar-benar konsen

33S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 34: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3534 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 3534 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Kidung Volendam (2017); Antologi Puisi (2015, AKSI), AKAR (2020, AKSI); Antologi Puisi bersama Penyair Nusantara (Jakarta dan Betawi), Corona Pergi oleh Puisi bersama Aliansi Penulis Puisi Sedunia (APPS); menulis cerpen dan puisi di Cakradunia.co dan Semesta Seni; menulis cerbung Gadis Gowes (Cakradunia.co) dan menjadi novel dengan judul yang sama namun dengan nuansa baru; dan menulis bersama para pesyair Nusantara dan mancanegara. Ia juga terlibat dalam penulisan buku bersama tentang Masalah-masalah Pembangun an dan Agama dalam Kekerasan bersama Kelompok Studi Proklamasi; menulis bersama ragam pakar dan penulis untuk Love and Life in The Era of Corona; Idealisme dan Kearifan Arief Budiman; Denny JA di Mata Sahabat; dan Respons Pakar dan Penulis karya Denny JA Menggali Makna Hidup. Bahkan di pengujung 2020 lalu Halimah meraih prestasi bernilai yang mana Yayasan Peduli Anak Indonesia (Yapena) menobatkannya sebagai Duta Kebudayaan.

***

Di komplek Rumah Budaya HmA yang berlokasi di Jalan Pakancilan, Desa Kuta, Kecamatan megamendung, Bogor dan berada di kaki Gunung Gede Pangrango, seluas 2 hektar itu juga ada Villa Putih Kayarana (Kampung Budaya dan Ramah Anak) yang merupakan destinasi wisata yang berudara dingin, sejuk, dan full oxigent.

Di Kayarana ini pengunjung akan mendapatkan suasana yang cukup nyaman dan penuh dengan kegiatan edukasi yang diinginkan maupun kegiatan lainnya yang dapat dinikmati. Di lantai dasar ada aula multi-fungsi yang dapat digunakan seminar, berkesenian, atau ruang tidur bersama yang berkapasitas 30 - 40 orang. Terdapat 2 kamar mandi. Sedangkan di lantai 1 ada 4 kamar dengan setiap kamar terdapat kamar mandi di dalamnya. masing-masing kamar dapat dihuni 4 - 6 orang. Ada ruang keluarga, dapur, dan balkon yang pengunjung dapat melihat kesejukan Gunung Pangrango dan sunset. Fasilitasnya pun lengkap, seperti: mushola, kolam renang, taman bermain, jogging track, tea work ke kebun teh, gending, angklung, permainan tradisional, panggung mini, api unggun, mushala, dan lahan parkir yang luas. Tamu yang menginap di Kayarana umumnya datang dari berbagai lapisan masyarakat, di antaranya dari sekolah/ kampus, keluarga, institusi pemerintah, perusahaan swasta, dan komunitas yang mengadakan kegiatan atau acara dalam rangka edukasi budaya, liburan, reuni, diklat, seminar, gathering, dan wedding.

@ IH - Sumber: RB HMA

D e s t i n a s i B U D AYA

34 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 35: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3534 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 3534 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

INIDIYANTI Ayahbi, perem-puan berda rah Aceh-maluku ini lahir pada 23 November. minat-

nya pada musik terlihat sejak sekolah dasar, sering mengikuti paduan suara dan lomba menyanyi antarsekolah. Kali pertama belajar gitar pada usia 14 tahun secara informal, yang kemu-dian akhirnya mulai mene kuni secara serius saat masuk sekolah musik di Yamaha musik Indonesia jurusan gitar klasik.

INIDIYANTI Ayahbi, perem-puan berda rah Aceh-maluku ini lahir pada 23 November. minat-

nya pada musik terlihat sejak sekolah dasar, sering mengikuti paduan suara dan lomba menyanyi antarsekolah. Kali pertama belajar gitar pada usia 14 tahun secara informal, yang kemu-dian akhirnya mulai mene kuni secara serius saat masuk sekolah musik di Yamaha musik Indonesia jurusan gitar klasik.

R

K u l i k M U S I K

R i n i Ay a h b iBelajar pada Musik dan Puisi Tentang Harmoni, Rasa, dan Kontemplasi

35S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 36: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3736 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Rini bergabung dengan Komunitas OPUS 78, Rawamangun dan terlibat di beberapa konser ensemble di Gedung Kesenian Jakarta, Goethe Institute. Selain itu, ia sempat menjadi anggota Kelompok musisi Jalanan bersama peseni Terminal Senen, beberapa kali menjuarai musikalisasi puisi tingkat peseni jalanan.

Selain musik, dunia teater pun dirambahnya agar memperdalam rasa dan imajinasinya. Pernah aktif di teater di Taman Ismail marzuki bersama Riscandi Teater membawakan monolog Prita Isteri Kita karya Arifin C Noer, di PDS HB Jassin, TIM. Pernah terlibat sebagai asisten sutradara untuk pementasan Side of The Dark di Graha Bhakti Budaya bersama peteater Jakarta, juga pernah berperan sebagai aktris utama di pementasan teater berjudul Putroe Geumbak Meuh yang dipentaskan di Bali bersama peseni Aceh Sejabotabek (Sajak).

Rini juga terlibat dalam Komunitas musik KRAK (Komunitas Ragam Aceh Kreatif) pernah mengeluarkan album--sebagai vokalis dan gitaris --yang diperjualbelikan khusus di Aceh, berjudul Reumeh. Lagu Reumeh masih diputar di Aceh dan sekitarnya. Juga lagu Bahsa Droe yang pernah dinyanyikan bersama vokalis/ musisi Aceh, Sarjev dan Rafli Kande.

K u l i k M U S I K

36

Page 37: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3736 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Ia pernah bekerja sama dengan tokoh teater AGS Arya Dipayana (Alm), maudy Koesnadi, dan Cornelia Agatha, tampil bersama Kelompok Jelata dalam acara Sajak dalam Musik dan Nada yang digelar di TIm. Rini terlibat dalam musik teater bersama Sanggar matahari saat pementasan Perempuan di Titik Nol karya Nawal el Sadawi yang diperankan Nurul Arifin di Graha Bhakti Budaya. ***

Semula ayahnya melarang tapi akhirnya luluh karena kebulatan tekad Rini menjadikan musik sebagai pilihan hidupnya. Akhirnya ia memilih dan fokus di musikalisasi pui-si, karena musik dan puisi adalah dua bidang seni yang bisa ia pelajari tentang harmoni, rasa, dan kontemplasi. Tujuan-

nya bermusikalisasi puisi lebih mendekatkan puisi pada masyarakat luas, juga tidak sekadar menyanyikan puisi. Rini ingin menciptakan sebuah aransemen dari kolaborasi yang “sederhana dan dalam” antara puisi dan musik.

Beberapa puisi karya pesyair Indonesia yang pernah dia musikalisasi seperti karya: WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum Bachri, Hamid Jabbar, Chairil Anwar, Jose Rizal manua, maman S mahayana, Irawan Sandhya Wiraatmaja, Sofyan RH Zaid, dan karya puisinya sendiri.

menulis juga bagian dari hidupnya. Dia tercatat sebagai anggota Perempuan Puisi Bogor. Karya-karyanya telah dimuat sejumlah media, seprti: Serambi, Riau Pos, Harian Amanah, Pikiran Merdeka Aceh, Islam Pos. Sebagian antologi puisinya: Rengkuh Aku Kekasih,Jarak Cinta, Manzilah-Manzilah, Subuh yang Paling Sunyi, Lelaki Pelangi, Kumpul Bocah, Ibu Sang Pemilik Cinta, Aksara Cinta untuk Ayah, Etape Pejalan Larut, 6.5 R Luka Pidie Jaya, Menderas Sampai Siak, dan Membaca Perempuan.

Rini menetap di Jakarta, terus aktif bermusik, menulis, dan tampil di sejumlah acara musik dan sastra yang mengundangnya.

@ IH/ RS - Sumber: RA

37

Page 38: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3938 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

P e r g e l a r a n S E N I

ERGELARAN yang tayang secara live di SCTV dan aplikasi video itu mengulang kembali sebuah konsep yang pernah ditampilkan olehnya kali

pertama 20 tahun lalu, yaitu menyajikan komposisi musik orkestra bernuansa megah dan kolosal yang memain-kan berbagai variasi instrumen musik, dipadukan dengan alunan musik Rock yang terdengar keras, menghentak, dan ekspresif. Bila pada 3 November 2000 silam, Erwin sukses berkola borasi dengan 3 band besar Tanah Air yaitu Slank, Dewa 19, dan Gigi, maka untuk pergelaran tahun ini, ia kembali menampilkan kolaborasi unik dan apik dengan nama-nama besar di blantika musik untuk dasawarsa milenial seperti Noah, Padi Reborn, Judika, Once mekel, Isyana Saraswati, Saykoji, Kelompok Penerbang Roket, The Tuttis, 5 gitaris Muda (Afif Nabawi, Irta Amalia, Randiansyah Harun, Rivaba, dan Aryz Bulo), SoundByus Choir, Violis Ismi Halida, serta penampilan spesial dari band rock legendaris God Bless.

Tepat pukul 21.30 WIB, band Padi Reborn membuka pergelaran konser malam itu dengan membawakan lagu mereka yang rilis pada 1999, Begitu Indah, tampak di layar besar latar belakang panggung, Erwin Gutawa Orkestra mengiringi penampilan Padi secara virtual, mengingat masih dalam suasana pandemi. Usai lagu pembuka tersebut, mereka pun membawakan lagu Mahadewi, khusus di lagu yang kuat secara materi nada dan lirik, ini hadir dan turut berkolaborasi, kelompok paduan suara SoundByus Choir, sehingga semakin megahlah lagu ini.

Judika kemudian menjadi penampil kedua setelah Padi Reborn, ia menyanyikan lagu Rock Bergema, sebuah tembang lawas milik band Roxx. Lagu ini secara khusus pernah dimasukkan Erwin sebagai salah satu materi dalam album bertajuk Rockestra yang dirilis pada 2006, kala itu ia menggamit vokalis Yopie mata untuk menyanyikannya. Sayangnya selama membesut Rockestra, baik secara konser ataupun album, Erwin belum pernah sekalipun menggandeng Roxx sebagai yang empunya lagu, padahal bila kolaborasi tersebut terjadi, tentu semakin dahsyat

SURYANATION ROCKESTRA 2020SURYANATION ROCKESTRA 2020GEBRAKAN ERWIN GUTAWA DI

P

Komponis dan konduktor Erwin Gutawa bersama kelompok musik Erwin Gutawa Orkestra kembali menggelar pertunjukan musik bertajuk Suryanation Rockestra 2020 pada 4 Desember 2020 lalu.

38 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 39: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

3938 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

konsep Rockestra itu sendiri. Penampilan Judika malam itu secara khusus diiringi pula oleh permainan gitar dari 5 gitaris muda yang hadir secara virtual, mereka adalah Afif Nabawi, Irti Amalia, Randiansyah Harun, Rivaba, dan Aryz Bulo.

Usai Judika, penampil berikutnya adalah sebuah band asal Jakarta yaitu, Kelompok Penerbang Roket (KPR), yang be-ranggotakan John Paul Patton (bas/ vokal utama), Rey mar-shall (gitar/ vokal latar), dan I Gusti Vikranta (drum/ vokal latar). KPR menyanyikan satu lagu berjudul Mati Muda dari album perdana mereka yang bertajuk Teriakan Bocah (2015). musik hard rock yang dimainkan KPR banyak terin-spirasi oleh band-band seperti Hawkwind, Black Sabbath, dan Pink Floyd. Pada 2019, album keduanya yang bertajuk Galaksi Palapa (2018) meraih penghargaan dari Anugerah musik Indonesia untuk kategori Album Rock Terbaik.

Setelah band KPR, berturut-turut penampilan dari mantan vokalis Dewa 19, yaitu Once mekel yang menyanyikan lagu Airmata, saat ia menyanyikan lagu ini, di layar tampak situasi pandemi dan perjuangan para garda terdepan dalam

menghadapi Covid-19, menjadi latar video sepanjang lagu itu dilantunkan. Lalu Isyana Saraswati hadir menyanyikan lagu Unlock the Key, di lagu ini ia berkolaborasi dengan The Tuttis, sedangkan di lagu Untuk Hati yang Terluka, ia berko-laborasi dengan violis mia Ismi Halida.

Band fenomenal Noah kemudian tampil menyanyikan lagu Tak Ada yang Abadi, Walau Habis Terang, dan Raja Negeri-ku, khusus di lagu terakhir, selain diiringi Erwin Gutawa Orkestra, mereka berkolaborasi dengan rapper Saykoji yang membuat lagu bertema mengusung persatuan dan kesatuan tersebut lebih khusus dan semarak.

Band rock legendaris God Bless menjadi pemungkas dari rangkaian acara konser bertema Kita Adalah Surya itu, Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Do nny Fatah (bas), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) masih cukup energik,

solid, dan memukau saat membawakan satu lagu berjudul Menjilat Matahari dari album mereka di 1989 yang bertajuk Raksasa, lagu ini semakin dahsyat dan terdengar berbeda dari aslinya ketika diiringi Erwin Gutawa Orkestra. Setelah itu, God Bless pun menutup pertunjukan musik Suryanation Rockestra 2020 dengan lagu Rumah Kita, para penampil sebelumnya, seperti Fadly Padi Reborn, Judika, John Paul KPR, Once mekel, Isyana Saraswati, dan Ariel Noah pun ikut bergabung bersama Ahmad Albar untuk menyanyikan lagu tersebut.

Konser Suryanation Rockestra kali ini memang salah satu pergelaran yang cukup lama dinanti setelah perdana diadakan pada November 2000, Erwin sempat pula

mengemas konsep Rockestra dalam bentuk album berisi 13 lagu pada 2006 dengan menggandeng Ahmad Albar, Nicky Astria, Armand maula-na, Andy Rif, Kikan, Pinkan mambo, Roy Boomerang, Pay, Andra Ramadhan, Eddie Kemput, Hendry Lamiri, Andi Ayunir, Wawan, dan talenta baru saat itu Ryo Damara dan Yopie mata.

Cukup untuk dinantikan di kesempatan berikutnya, Erwin Gutawa bersama Erwin Gutawa Orkestra-nya bisa menggelar kembali konser Rockestra, mungkin dengan menggandeng band-band beraliran rock yang lebih kental secara musikalitas permainan musik rock-nya seperti, Roxx (sang empunya lagu Rock Bergema), Edane, Jamrud, Rif, Pas Band, dan NTRL, ataupun band-band yang lebih berat permainan musiknya seperti Koil, Burgerkill, Deadsquad, Seringai, ataupun Jasad.

@ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

39S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 40: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4140 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

UA ekor lalat terbang mengitari jasadnya yang terjerang terik jalanan siang itu; Tubuhnya semakin kaku dan kering. Takdir hidup terlahir dalam kehi-

naan di mata orang-orang yang membencinya. Sehingga saat ketiadaannya pun yang datang melayat hanyalah kawanan lalat. Barisan semut mulai berbondong-bondong menuju tubuh anjing yang masih bergeming di tempatnya. Semut-semut mulai merangsek di atas tubuhnya, bergiliran masuk ke dalam lubang telinga, hidung, mulut bahkan lubang anus tak lepas dari gigitan semut-semut hitam.

Ketika seekor anjing menemui kematian, apakah dia juga akan dibawa oleh malaikat untuk dihadapkan pada Tuhannya? Dimintai pertanggungjawaban atas perbuat-an semasa hidup yang tak lepas dari cibiran dan umpat-an-umpatan pedas. Orang-orang itu mungkin lupa atau pura-pura tidak peduli kalau seekor anjing pun berasal dari Tuhan yang juga telah menciptakannya, mencip-takan bumi yang ditempatinya, menciptakan pasangan hidupnya, memberikan apa yang dibutuhkannya. Tapi orang-orang itu begitu sombong menganggap bah-

C e r i t a P E N D E K

wa hanya dialah makhluk yang paling dikasihi Tuhan.

Dari jauh tampak seorang perempuan berlari tanpa alas kaki, tangannya ditangkupkan ke wajah, menahan agar

D@ Pensil Kajoe

Bangkai AnjingBangkai anjing tergeletak di jalanan,

tak ada yang peduli. Orang-orang yang melintas di Jalan Sriwijaya hanya melirik

sebentar, lalu kembali tak acuh pada tubuh beku makhluk malang itu.

Entah mati tertabrak atau mati sendiri karena jatah hidupnya di dunia telah habis,

setiap yang memiliki jiwa akan menemui Tuhan dengan cara yang berbeda-beda. Saat bertemu dengan teman-temannya

yang lebih dulu mati, mereka akan menceritakan pengalaman

masing-masing bagaimana rohnya terlepas dari tubuh; dengan cara

terhormat atau terhina.

dan Seorang Perempuan Berselendangtangisannya tak meledak.

“Boppy… boppy…” teriaknya memang-gil-manggil sebuah nama. Entah, tidak ada yang kenal dengan nama itu.

Tepat di samping jasad anjing, perempuan itu berhenti, wajahnya tertunduk, perempuan itu membungkuk-kan badan, memegang makhluk yang tidak lagi kuasa mengeluar kan gonggongannya.

“Kau bukan Boppyku, lalu di mana dia? Tetapi kenapa kau ter-biarkan terbujur kaku, mengering di sini. Mereka benar-benar tidak peduli, menganggapmu sampah menjijikkan. Mereka lupa kalau kau dan semesta alam pun tercipta dari tangan yang satu.” Tanpa merasa risih, perempuan itu membopong mayat anjing dengan selendangnya. Orang-orang menatap-nya sinis, bergidik bahkan ada yang meludah.

“Perempuan bodoh. Untuk apa mengurusi seekor bi-natang terkutuk itu. Tidak ada untungnya sama sekali.” Makian-makian terlontar bagai mortir di telinga, namun perempuan itu tidak peduli sumpah serapah mereka.

Di tangan seorang perempuan, bangkai anjing itu mendapat perlakuan yang layak. Sebelum dikuburkan, tubuhnya yang penuh luka dan darah kering di bulu-bulu

Page 41: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4140 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

kusamnya, diman dikan lalu dibungkus dengan selendang yang dia pakai untuk membopong jasad dinginnya.

“Nah, di sinilah kau akan dapat beristira-hat dengan tenang. Lupakan semua ke-sedihan, maafkan ucapan-ucapan pedas tentangmu. Kau tidak mempertanggung-jawabkan hidupmu di hadapan-Nya.” Perempuan itu menancapkan tonggak kayu di atas gundukan tanah tempat anjing malang dikuburkan.

Bagi anjing yang baru saja dikuburkan, ke-matiannya adalah jalan terbaik untuk lepas dari siksaan orang-orang yang membenci-nya. Namun, bagi umat manusia bukanlah sekadar selesainya tugas- tugas kehidupan di muka bumi. Justru mereka akan memasuki tempat baru yang benar-benar asing, aneh, dan jauh. Sama sekali tak bisa dijangkau oleh teknologi secanggih apapun. Ruh kita masih tetap ada meski jasad yang sebelumnya asyik kita tempati dengan berbagai nafsu dan kenikmatan telah lebur menjadi tanah, bahkan kenikmatan untuk menghujat seekor anjing. Dia akan berjalan mencari teman, perlindungan bahkan jika bera-

l Il

ustra

si: A

goes

Noo

r

ni dia akan memprotes Tuhannya agar dikembalikan ke gemerlapnya dunia, ingin bersenang-senang kembali melampiaskan syahwatnya.

Perempuan itu membiarkan makanan yang dipesan, tidak disentuh sama sekali. Tampak wajah muram, tanpa riasan glamor seperti biasanya. Pandangannya disapukan ke sekeliling ruangan, melihat orang-orang begitu asyik menikmati makan siang, tidak peduli keadaan di luar ruangan ada orang-orang yang tengah menahan rasa lapar.

Di mata Tuhan, manusia-manusia yang berada dalam ruangan ini tidak lebih baik dari seekor anjing yang seminggu lalu aku kuburkan, bahkan tubuhku ini tidak lebih bersih dari mayat anjing penuh luka. Orang-orang menganggapku cantik, memesona bahkan semua pujian terlontar merayuku. Orang-orang itu tidak pernah tahu apa yang ada di balik tubuh indahku. Ruh yang sedang menanggung ketakutan, ruh yang akan dimintai pertanggung-jawaban, melayang mencari suaka di tempat baru, yang tidak pernah terbersit atau aku memang telah melupakannya. Tulis perempuan itu pada buku kecil yang diambil dari dalam tas kecilnya.

Page 42: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4342 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

l Il

ustra

si: A

goes

Noo

r

C e r i t a P E N D E K

42

Sebelum meninggalkan tempat itu dia menyelipkan uang seratus ribu di bawah cangkir kopi yang dipesannya. Dia meneruskan pencariannya pada sesosok yang disayangi sambil terus meneriakkan namanya, “Boppy… Boppy… di mana kau, Nak?”

Orang-orang yang berpapasan dengannya menganggap kalau perempuan tidak waras.

“Pantas saja dia begitu panik, wong yang dicarinya juga sama-sama terhina,” kata-kata sinis terlontar dari seorang yang melihatnya dari balik kaca jendela rumahnya.

Perempuan itu terus saja berjalan meski riuh hujan menyer-gap tidak peduli basah kuyup tubuhnya. Dia mendapat kabar bahwa Boppy tergeletak di bawah pohon di dekat sebuah jembatan yang airnya berubah menjadi plastik.

Sudah ada beberapa anjing yang mati tanpa diketahui penyebabnya dan terbiarkan membusuk, tidak ada yang peduli meski bau busuk mulai menyebar dan mengundang lalat-lalat hijau. Untuk mengusir bau menyengat, orang-orang hanya menyiramnya dengan cairan pembersih lantai. Mereka tidak ingin terkena najis dari bangkainya. Bahkan ada yang menyiram dengan bensin lalu membakarnya, itu sedikit lebih baik karena akan mengantarkan jasad sang anjing menuju ke asal kejadiannya, debu.

Benar, perempuan itu mendapati seekor anjing tergeletak di bawah pohon, matanya sedikit terbuka. Keempat kakinya bergetar seperti sedang melawan rasa sakit dari tubuhnya yang banyak terdapat luka koyak dengan telinga terputus.

“Siapa yang tega memperlakukanmu seperti ini, Nak?” perempuan itu menunduk dan merengkuh anjingnya yang sedang sekarat.

Boppy melenguh pelan, perutnya kembang-kempis begitu cepat dan mengerang panjang lalu tubuhnya benar-benar diam. Kematiannya menjadi daftar panjang anjing-anjing yang binasa dengan atau tanpa sebab yang jelas.

Apakah ini seperti genosida bagi bangsa anjing yang sejak ke-lahirannya sudah dicap sebagai makhluk kotor dan hina? Lalu seperti apa moral dan nurani mereka yang dengan sengaja merampas hak hidup dari Tuhannya, batin perem puan itu sambil berlari di tengah hujan yang kembali mengguyur.

Tubuh Boppy telah dikuburkan di dekat anjing yang lebih dulu pergi menemui penciptanya. Bisa saja, di alam muasal mereka ada; anjing-anjing itu akan menghadap Tuhan

dan mengadukan penderitaannya ketika hidup di dunia. Mereka akan menceritakan semua perlakuan orang-orang yang semena-mena terhadap bangsanya.

“Tuhan, aku dan anjing ini adalah satu muasal dari-Mu. Ketika orang-orang itu menganggap binatang ini membawa najis dan harus dimusnahkan, lalu apa bedanya dengan diriku ini? Memasrahkan tubuh hanya demi menyenangkan mereka, orang-orang yang mencariku? Tidak lebih terhormat dibanding kedua anjing yang telah aku kuburkan, tidak akan memikul tanggung jawab apapun di hadapan-Mu, tetapi bagaimana jika suatu saat aku menemui-Mu alasan apa yang akan aku ucapkan sebagai pembenaran atas perbuatanku.” Perempuan itu tidak kuasa menahan air matanya bersenya wa dengan hujan yang semakin menderas menjelang malam.

Roh anjing masih berkeliaran seputar sana, mencari teman-temannya untuk diajak mati bersama.

Tumiyang, Pekuncen-Banyumas, 19 Desember 2019

Pensil Kajoe lahir dan dibesarkan di Banyumas. Puisi dan cerpennya sudah dimuat di koran-koran di Indonesia. Juga telah membukukan tulisannya menjadi 18 buku, baik cerpen maupun puisi serta

lebih kurang 40 antologi bersama. Saat ini menjadi penulis rubrik Banyumasan sebuah majalah di Yogyakarta.

Page 43: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4342 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

G e l i a t S E N I R U PA

YAYIDIN dilahirkan di Indramayu, 9 November 1967. Pria yang akrab dipanggil Diding ini saat berusia 4 tahun sudah gemar menggambar. Banyak aktivitas berkesenian melingkupi kesehariannya. Sampai-sampai saat dia masih di

Sekolah Dasar dan ditanya seseorang, kelak kamu mau jadi apa? Syayidin kecil dengan lugas dan bersemangat menjawab, “Ingin jadi pelukis terkenal.” Ia malah bukan mau jadi polisi, dokter,tentara, atau astronot yang merupakan cita-cita populer kala itu.

SyayidinMenapaki Jalan Seni Rupa

S

Bila kita ingin membaca perkembangan seni rupa di Indrama-yu, Jawa Barat, jangan lupakan pelukis yang satu ini. Pelukis Syayidin dapat disebut sebagai poros atau motornya bagi pergerakan seni-budaya di kawasan tersebut.

43S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 44: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4544 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Aneh memang jika dipikir tentang jawaban Syayidin kecil tersebut.mengapa ingin menjadi pelukis? Namun semuanya itu karena adanya potensi dan bakat yang sangat kuat. Saat kelas 3 SD Syayidin sudah berani menjual karyanya kepada teman sekolahnya yang orang-tuanya cukup kaya. Ketika kelas 6 SD ia sudah mendapatkan pesanan lukis foto, saat itu dibayar Rp 6 ribu. Cukup fantastis, perbandingannya saat itu harga beras Rp 20 per kilogram. Ia pun sudah bisa membiayai perbaikan sepeda ayahnya yang rusak.

G e l i a t S E N I R U PA

masih saat di kelas 6 SD, karyanya terpilih sebagai Gambar Terbaik tingkat nasional versi majalah --majalah anak-anak terbaik pada masanya.

Saat ia kelas 1 di SmP Negeri 2 Indramayu, sudah menyertakan karyanya yang dilukis dengan cat minyak di atas kanvas dalam Pameran Bersama Lukisan dalam rangka hari jadi kota Indramayu, 1981. Ia ikuti pameran itu setiap tahun sampai dengan ia duduk di bangku STm Negeri Cirebon, Jurusan Bangunan.

Kesukaan berorganisasi pun Syayidin laksanakan sejak berusia dini. Saat di SD ia selalu menjadi ketua kelas dan setiap kenaikan kelas ia menempati rangking satu.

44

Page 45: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4544 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Namun ibunya pernah berkata, tidak ada ijazah yang bau.Pada 2013 ia menjadi Komisioner KPU Kabupaten Indramayu. Aneh tetapi benar-benar terjadi. Dunia politik untuk melahirkan pemimpin dan Syayidin menjadi seorang pegawai jabatan politik selama lima tahun, 2013 - 2018.

Syayidin tetaplah Syayidin. melukis, berkesenian, dan berorganisasi dilakoninya bersamaan. Pada 2008 ia mendapat kan beasiswa Shanghai ART Contemporer di China dari Jakarta Auction. Pada 2018 bersama Artchipilago Artist

Nusantara berpameran bersama dengan 5 Perupa Indonesia dan 7 Perupa Korea Selatan di Openart Space merge, Bhusan.

Pada 2011 ia gekar pameran besar bersama pelukis Iswanto. Sempat merilis buku Ekspresi Stacato Syayidin 2011 yang dicetak Gramedia, Kompas, dikelola oleh ART Area’ management, dan disponsori oleh Alfa mart Indonesia lewat Yayasan Alfavagansa.

Hingga kini Syayidin tetap eksis. Ia mengelola Rumah

Setelah lulus dari STm pada 1987, Syayidin diterima di Program Studi Kriya Kayu, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa dab Desain, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Ia selesaikan strata S1-nya pada 1992.

Sudah banyak pameran yang diikuti dan digelarnya, suka-duka berkesenian menjadi nuansa hidup yang datang tumpang-tindih. meski begitu, Syayidin yang sarjana tetap saja menolak menjadi PNS/ ASN, bahkan dua kali penolakan yaitu untuk dosen di IKIP medan, 1992 dan Pengawas Kebudayaan Jawa Barat, 1998.

Rupa Art Space Studio Griya 26 Indramayu, Jawa Barat dan Toko Nabila Art untuk membantu kebutuhan material seni bagi para perupa. Sekarang Syayidin pun masih aktif di organisasi kesenian, ia sebagai Ketua Lembaga Budaya Kesenian Pemuda Pancasila, Indramayu; Ketua Budaya Seni majelis Ulama Indonesia, Indra-mayu; Ketua PSLI (Perhimpunan Seni Lukis Indramayu);

45

Page 46: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4746 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

G e l i a t S E N I R U PA

Dewan Penasihat Islamic Art Indramayu; Dewan Penasihat Dewan Kesenian Indramayu; Direktur Rumah Rupa Art Space Studio Griya 26, Indramayu; Anggota Archipilago Artist Nusantara Yogyakarta; Dewan Penasihat Sketcher Indramayu; Dewan Penasihat Aliansi musisi Dangdut Klasik Indramayu; Dewan Penasihat Lembaga Seni Tradisi, Indramayu; dan Ketua Seni Budaya Ikatan keluarga Pelajar mahasiswa Indramayu (IKAPmI), Yogyakarta.

Syayidin juga menjadi ambasador produk cat Sinar Akrilik Bali Indonesia Rajanya Warna untuk Pekukis Dunia; produser event; dan produser musik.

Catatan prestasi Syayidin: l 1980 - Juara Gambar Terbaik Tingkat Nasional versi majalah Bobo. l1988 - Karya Terbaik Kriya Kayu, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. l1986 - Juara Satu Lomba Poster Jawa Barat - HUT Golkar l1988 - Juara Kedua Lomba Lukis Payung, Kodam Siliwangi, Jawa barat. l2001 - Juara Satu Buku Cerita Bergambar tingkat Nasional Depdiknas. l2003 - Juara Satu maskot Porda Jawa Barat. l2008 - Beasiswa Shanghai ART Contemporer di China. l2019 - Bienalle Gimhe Shout Korea, Openart Space merge, Bhusan. l2020 - Bienalle Water Colour, Polandia.

@ IH

46

Page 47: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4746 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

L a t a r P E S E N I

EWI murya Agung atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Dewi Perssik yang disingkat Depe, ini dilahirkan di Jember, 16 Desember 1985 dan

seorang penyanyi dangdut berkebangsaan Indonesia. Putri pasangan mochammad Aidil dan Sri muna ini mengaku memunyai keturunan Tionghoa dari neneknya.

Perssik yang dipakai Depe sebagai nama belakangnya merupakan anjuran dari produsernya demi mempermudah

masyarakat mengingat dirinya. Menurut filosofi, persik adalah buah yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sebagai pembawa keberuntungan. Oleh karena itu Depe berharap, dengan menggunakan Perssik sebagai nama belakangnya dapat membawa keberuntungan.

Depe melejit setelah ia membintangi sinetron Mimpi Manis (2006). Sinetron tersebut menggunakan original soundtrack yang dinyanyikan oleh Depe dengan judul yang

DEWI PERSSIK Antara Kontroversi, Prestasi, dan Pertahanan Diri

D kan lagu dangdut membawa Depe menjadi pemeran film layar lebar. Tali Pocong Perawan (2008) merupakan film layar lebar pertama yang diperankannya. Aktingnya yang dirasa cukup bagus ketika memerankan tokoh Virnie di film tersebut, membuat Depe kian sering ditawari peran di film lainnya. Sebut saja Tiran: Mati di Ranjang (2010) yang mem-pertemukan Depe dengan Indra Bruggman serta Setan Budeg (2008) yang membuat Depe beradu akting dengan mantan suaminya sendiri, Saipul Jamil. Selain kedua film tersebut, Depe juga membintangi beberapa film horor lainnya, yaitu Paku Kuntilanak (2009) dan Arwah Kuntilanak Duyung (2011). Depe juga beberapa kali membintangi film non-horor seperti Lihat Boleh Pegang Jangan (2010) dan Kutunggu Jandamu (2008).

Banyaknya judul layar lebar yang dibintangi Depe bukan berarti menghalangi perjalanan kariernya di bidang tarik suara. Pada 2010 silam, ia direkrut oleh Republik Cinta manajemen (RCm) milik Ahmad Dhani. Kerja sama pertama yang dilakoni Depe di RCm ditunjukkan ke mas-yarakat dengan tampilnya Depe yang kala itu membawakan lagu Makhluk Tuhan yang Paling Seksi milik mulan Jameela. Penampilan Depe di acara itu diang-gap di luar dari kewajaran karena ia bergoyang di atas piano. Namun, kariernya bersama RCm selesai pada

Sikap yang kontroversial sangat ditunjukkan Dewi Perssik di awal kemunculannya. Namun dialah selebritas yang dapat bertahan lama dalam kesenian, karena ia selalu mengukir prestasi, peduli pada sanak- saudara, tahan terhadap ujian hidup, dan memiliki ketahanan diri yang tinggi.

sama. Depe kemudian semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui single Mimpi Manis tersebut. Tak ha nya Mimpi Manis, Depe juga membin-tangi beberapa judul sinetron lain, satu di antaranya adalah sinetron Laila (2009).

Kemampuan berak-ting yang ia miliki di samping kepiawaian-nya dalam menyanyi-

47S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 48: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4948 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

pertengahan 2012. Depe saat itu menjelaskan keputusann-ya keluar didasarkan pada keinginannya untuk mandiri.

Dewi Perssik dikenal karena tembang Bintang Pentas

Nama Perssik sendiri diberikan oleh manajernya, Yogi, agar kariernya bersinar seperti buah persik yang di Tiongkok di-anggap sebagai buah pembawa keberuntungan. Sinetron yang pernah dibintangi Depe antara lain Mimpi Manis dan Legenda episode Nyi Ronggeng. Namun karier Depe cukup dipenuhi kontroversi. Depe yang terkenal dengan goyang gergajinya mulai mendapat kritikan atas aksi panggung-nya yang seronok, serta pakaiannya yang minim dan ketat. Puncaknya adalah saat Depe usai mengisi sebuah acara ulang tahun TPI yang digelar di Istora Senayan, 23 Januari 2008. Dada Depe tiba-tiba diraba oleh seorang laki-laki. Saat itu Depe mengenakan tank top putih dengan strip hitam. Sebelum menyentuh payudara Depe, laki-la-ki tersebut mengambil gambar payudara Depe dengan kamera ponsel saat pedangdut tersebut sibuk diwawan-ca rai. Kejadian payudara Depe yang menjadi konsumsi umum bukan baru pertama terjadi. Pada 2005, gara-gara ber goyang terlalu hot di acara SCTV, buah dada milik Depe ikut menyembul. Itu hanya berlangsung beberapa detik.

Pada 2008 juga menjadi ta-hun “pencekalan” bagi Depe. Pemerintah daerah yang pertama mencekal penampil-an Depe di daerahnya adalah

Kontroversi pencekalan yang berlangsung selama berhari-hari di media mendapat perhatian dari menpora Adhiyaksa Dault dan menteri Pemberdayaan Perempuan, meuthia Hatta. Bahkan menpora pun menelepon Depe untuk me-minta dia introspeksi diri.Tak berapa lama, Depe mengaku bersalah dan khilaf, meski dirinya tetap tidak akan mengubah goyangan erotisnya. Tak hanya penampilan panggung Depe yang menuai kontroversi, film perdananya, Tali Perawan juga dianggap terlalu mengumbar aurat dan mengarah ke pornografi. Namun Depe berdalih bahwa, “Semua itu ujung-ujungnya duit!”.

Setelah perceraiannya dari Saipul Jamil, mereka meme rankan sepa-

L a t a r P E S E N I

Pemerintah Kota Tangerang. Pencekalan tersebut dimak-sudkan guna menghindari kerawanan sosial dan berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2005 tentang pelarangan pelacuran di daerah itu. menyusul Tangerang, Wali Kota Bandung juga menyatakan mencekal Dewi Perssik dan juga artis-artis yang goyang annya keterlaluan (mengundang syahwat). Kemudian beberapa pemerintah daerah lain mengikuti seperti, Wali Kota Depok, mUI Sumatra Selatan, Bupati Sukabumi, Bupati Proboling-go, dan Wali Kota Balikpapan.

Sayangnya, komentar Depe pen cekalannya justru malah memper keruh suasana. Depe menganggap pencekalan tersebut mengekang kebebasannya dan hal itu adalah bagian dari pembunuhan karakter dan fitnah terhadap dirinya. Bahkan saat itu Depe menyampaikan ‘tantangan-nya’ untuk menuntut orang-orang yang memfitnahnya itu ke meja hukum. Tak hanya itu, Depe bahkan melontarkan kalimat bernada ‘ancaman’ kepada Wali Kota Tangerang.

sang suami-istri dalam film Setan Budeg produksi maxima Pictures. Pada 2016, Depe mengeluarkan single Halalin Aku yang dibuat untuk soundtrack Centini Manis. Di sine-tron ini Depe berperan sebagai tokoh utama sebagai pem-bantu rumah tangga yang mencoba meniti karier sebagai penyanyi dangdut. Ia juga berperan dalam film Avengers: Endgame sebagai cameo.

Tampak kontroversi tetapi tetap ukir prestasi

Dewi Perssik memenangkan Anugrah Dangdut Indonesia (ADI) 2019 untuk kategori Penyanyi Dangdut Paling Gaya yang diumumkan pada minggu malam, 17 November 2019. Depe mengaku terharu lantaran ini kali pertamanya mendapat piala selama 16 tahun berkarier di dunia industri musik dangdut. Perempuan asal Jawa Timur ini mengaku tak menyangka bisa menyabet penghargaan itu. Sebab, pada malam penganugerahan ia tampil tanpa persiapan khusus. Apalagi, para nominator lainnya juga menyuguh-

48 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 49: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

4948 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

kan penampilan yang tak kalah bagus. “Enggak nyangka (menang). Terima kasih buat mNC TV, orang-orang mem-berikan sekian banyak SmS-nya untuk saya. Dan yang utama kepada Allah SWT,” katanya ditemui usai menerima piala ADI 2019 di Lapangan Galuh mas Karawang, Jawa Barat.

Depe menyebut anugerah yang ia dapat hari itu berkat perjuangannya selama ini, termasuk untuk urusan kostum saat manggung. Sebab, bukan rahasia lagi bahwa harga kostum tidaklah murah. “Beli baju dan segala macam itu kan bukan harga murah. Kalaupun pinjam, bekerja sama dengan desainer biasanya mereka bikin kita bayar sete-ngah,” katanya.

meski perjalanan meraih ADI 2019 cukup panjang dan melalui serangkaian proses, kata Depe, mempertahan-kan jauh lebih sulit. Ia tidak ingin apa yang ia capai hilang begitu saja. “PR-nya aku bagaimana bisa memberikan penampilan yang maksimal, bisa memberikan yang terbaik, buat penggemar-penggemar aku di mana pun berada,” ungkapnya.

ADI yang digelar ke-13 kalinya ini dibagi menjadi empat kategori, yakni terpopuler, tersosmed, terbaik, dan terspe-sial dari mNC TV. Selain Dewi Perssik, ADI 2019 dimeriah-kan sejumlah artis Tanah Air, di antaranya Siti Badriah, Cita Citata, Trio macan, Ayu Ting Ting, Rhoma Irama, Cak Sodik, Nita Talia, dan Betrand Peto Putra Onsu. Acara ini dibandu Ruben Onsu dan Anwar Sanjaya. Cobaan dalam berumah tangga

Depe termasuk perempuan yang kuat dalam menghadapi ujian hidup. Ia memiliki ketahanan diri yang tinggi dalam mengatasi persoalan-persoalan yang menerpanya. Rumah tangga Depe dengan Angga Wijaya dikabarkan terancam kandas. Keduanya sama-sama bungkam untuk menjelas-kan biduk rumah tangganya.

mengenai awal mula hubungan mereka, diketahui bahwa Angga merupakan manajernya Depe. Kedekatan mereka

pun bermula karena memang pekerjaan. Namun, benih-benih cinta timbul dari Depe dan juga Angga. Kemudian, keduanya memutuskan untuk melangsungkan pernikahan di Jember, Jawa Timur, medio 10 September 2017.

Sebelum dinikahi Angga, Depe sempat gagal memper ta-hankan rumah tangganya dengan pedangdut Saipul Jamil dan aktor Aldiansyah Taher.

Setelah menikah dengan Angga, Depe tidak bisa me-langsungkan bulan madu dikarenakan sudah memiliki kontrak kerja. Kemudian, Depe dan Angga baru bisa me-langsungkan bulan madu ke maldives atau maladewa, pada pergantian tahun 2017 - 2018.

Covid-19 coba mengganggu Dewi Perssik

Ujian tak pernah surut dari kehidupan Depe. Pada akhir 2020 ia dikabarkan terpapar Covid-19. Dr Tirta turut berkomentar terkait kondisi Depe yang tubuhnya dipenuhi ruam atau bintik merah lantaran terpapar Covid-19. Terkait kondisi Depe, Tirta ingin kembali mengingat kan bahwa virus corona itu nyata adanya. Jangan remehkan ini virus,” tulis dr Tirta. “Sampean (kamu) guyon enggak percaya silakan. Tapi ojo (jangan) remehin (Covid-19). Waspada aja,” imbuh Tirta. Dia juga melampirkan penjelasan soal ruam yang terjadi ketika virus menyerang tubuh. Dijelaskan bahwa gejala klinis Covid-19 pada umumnya berupa demam, batuk kering, sesak napas, dan flu. Berdasarkan penelitian Recalcati dkk di Italia, Covid-19 juga bisa menyebabkan gelaja pada kulit sebesar 20,4 persen. Syukurlah, dengan sabar, mengikuti arahan dokter, dan berdoa kepada Yang mahakuasa kini Depe telah terbebas dari cengkeraman Covid-19 tersebut. Ia pun sedang mempersiapkan diri untuk berkesenian kembali.

@ IH - Berbagai sumber

Rumah tangga Depe dan Angga terlihat bahagia. Bahkan Depe sering mengunggah foto kemes-rananya dengan Angga di media sosial Instagram-nya. Itu semua teratasi lantaran Depe mampu dan bijaksana dalam men-cari solusi dari setiap persoalan yang muncul.

49S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 50: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5150 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

L o k a P U S TA K A

UmAH orangtua saya lebih kecil sehingga tidak dipergunakan untuk ruang-ruang kelas. Namun, buku-buku pengayaan, banyak dititipkan di rumah

sehingga saya terbiasa bergaul dengan bacaan bahkan ketika saya belum bersekolah. Saya lupa judul-judulnya tapi beberapa buku cerita bergambar sudah biasa saya simak. Yang masih saya ingat adalah buku yang di dalamnya ada cerita mengenai mencari sarang burung di pantai selatan. Saya ingat kisah ini karena cerita dan gambarnya cukup dramatis sehingga membekas di benak.

Sangat boleh jadi bersebab dari kondisi seperti itu saya terkadang terikut coba-coba membuat cerita. Kalau tidak salah, saya pun pernah mencoba membuat komik, terpe-ngaruh oleh Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes TH atau juga karya Djair berjudul Djaka Sembung. Bahkan wayang terbuat dari karton pun pada waktu itu saya koleksi dan beberapa kali saya mencoba mendalang.

Sewaktu SmP, awal 1970-an, saya mulai membaca Kompas dan Suara Muhammadiyah. Sepanjang SmP, saya lebih banyak membaca saja tanpa aktif menulis. Baru sewaktu SmA, oleh ragam bacaan yang berbeda-beda, saya mulai coba-coba menulis puisi. majalah Aktuil adalah bacaan saya setiap minggu dan saya sungguh terpesona dengan isinya. Poster-poster yang biasanya berupa grup musik seperti Deep Purple atau penyanyi seperti Suzy Quatro, menghiasi dinding kamar saya.

Pertengahan tahun 1970-an itulah saya mulai menulis puisi. Ada puisi saya yang pernah dimuat majalah Teruna (Balai

Berkas Membekas @ Ibnu Wahyudi

R

50

Ayah saya guru dan sejak SD pada perte-ngahan 1960-an, rumah saya sering dipakai untuk menyimpan buku-buku tempat ayah saya mengajar. Kondisi fisik banyak sekolah pada waktu itu, khususnya di daerah saya, masih memprihatinkan. Beberapa sekolah bahkan menempati rumah-rumah warga yang bangunannya cukup luas. Di rumah eyang bahkan dipakai untuk menampung semua tingkatan, dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Rumah eyang yang berbentuk joglo memang luas.

50 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 51: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5150 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Pustaka) dan ada pula yang dimuat Kompas sebagai puisi anak. Ketika SmA, tahun 1974 - 1976, saya pernah ikut lomba menulis dalam rangka Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kemerdekaan, alhamdulillah, menjadi juara pertama. Untuk tingkat nasional, dalam rangka mengenang Chairil Anwar, saya menyertakan karya saya dan menang juga meski hanya sebagai juara harapan. meskipun demikian, karena acaranya di TIm, ada rasa bahagia yang lain.

Pada tahun 1980-an itu saya mulai aktif menulis untuk Suara Karya selain juga menjadi reporter-lepas sebuah ma-jalah dan koresponden majalah Muhibbah (UII Yogyakarta). Tulisan yang banyak saya hasilkan berupa reportase atau esai. Puisi juga saya buat tetapi tidak saya publikasikan. Demikian pula sewaktu kuliah di monash University, mel-bourne (1991 - 1993), saya sesungguhnya juga menulis puisi tapi hanya saya simpan.

Pertengahan tahun 1990-an saya mulai cukup rajin menulis puisi. Utamanya sewaktu tinggal di Seoul (1997 - 2000), saya lebih aktif lagi menulis puisi. Faktor situasi dan tempat agaknya yang membuat saya lebih punya waktu untuk berkontemplasi dan menghasilkan sejumlah puisi. Puisi- puisi yang umumnya saya hasilkan di Seoul atau negara lain itu kemudian terbit sebagai kumpulan puisi pertama saya tahun 2005 dengan judul Masih Bersama Musim.

Setelah menerbitkan buku puisi ini, saya rutin menulis puisi jika sempat dan muncul ide yang beberapa di antaranya dimuat sejumlah koran atau jurnal. Selain menghasilkan puisi bebas, saya juga mencoba menulis banyak puisi yang berpola seperti pantun, syair, gurindam, atau haiku, serta juga cerpen. Tahun 2009, terbit kumpulan puisi saya berju-dul Ketika Cinta dan Haikuku. Satu tahun kemudian, sebuah penerbit di Yogyakarta tertarik menerbitkan prosamini

saya, maka terbitlah Nama yang Mendera berisi 35 prosa.

Tahun produktif saya adalah tahun 2012 ketika saya men-coba menulis berbagai bentuk puisi dan prosamini. Karya-karya saya itu kemudian terbit pada tahun 2013 menjadi Perjalanan Tubuh (kumpulan puisi), Haikuya (kumpulan haiku), Sihir Syair (kumpulan syair), Gumam Gurindam (kumpulan gurindam), Pantun Ramadan (kumpulan pan-tun), dan Kesetiaan yang Ia Titipkan (kumpulan prosamni).

Akhir tahun 2015 saya pernah penasaran dengan kenyataan banyaknya resolusi yang dibuat orang tapi tidak terbuk-ti terwujud. Akibat rasa ini, maka mulai awal 2016, saya mencoba bertekad membuat puisi setiap hari yang saya umumkan melalui Facebook atau kiriman WA dengan tajuk #satuharisatusajak. Saya tahu banyak yang mencibir niat saya itu tetapi saya terus coba berkarya. Nyatanya, seratus hari pertama, dapat saya lewati dengan seratus puisi hampir setiap pagi saya buat yang kemudian terbit sebagai kumpulan berjudul 100 Hari Puisi.

Kegiatan menulis pun kemudian menjadi rutinitas. Ketika siang atau sore puisi baru saya buat dan umumkan di media sosial, ada saja yang bertanya sebelumnya. Ternyata ada yang menunggu karya saya. Dan “ditunggu” itu, sungguh mendebarkan. maka muncullah kumpulan puisi saya, Setengah Perjalanan, Dari Negeri Ironi, dan Pagi menjadi Ibu yang semua terbit tahun 2016. Kemudian tahun 2017 terbit buku puisi saya berjudul Jejak Jarak, Kata Mata, Dalam Pesona Sijo, Gurindam Kekinian, dan Aku Haiku Kau (ber-sama penyanyi Fryda Lucyana). Pada Desember 2020 lalu terbit 10 karya saya berupa 8 kumpulan puisi, 1 kumpulan prosamini, dan 1 buku berisi artikel ringan mengenai Sapardi Djoko Damono. Dua buku dari sepuluh buku berupa terbitan e-book.***

Ibnu Wahyudi, kelahiran Boyolali, 24 Juni 1958, adalah pengajar tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Tahun 1997—2000 ia menjadi pengajar tamu di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul. Selain mengajar di UI, ia juga menjadi pengajar tamu di Prasetiya Mulya Business School, di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), serta di Singapore University of Social Sciences (2011-sekarang).

Pendidikan sarjana dan pascasarjananya ditempuh di Universitas Indonesia dan di Monash University, Melbourne, Australia. Beberapa buku fiksi sudah ia publikasikan, antara lain adalah Masih Bersama Musim (puisi, 2005), Haikuku (puisi, 2009), Ketika Cinta (puisi, 2009), Nama yang Mendera (prosa, 2010), Perjalanan Tubuh (puisi, 2013), Haikuya (puisi, 2013), Sihir Syair (puisi, 2013), Gumam Gurindam (puisi, 2013), Pantun Ramadan (puisi, 2013), Kesetiaan yang Ia Titipkan (prosa, 2013), 100 Hari Puisi (puisi, 2016), Setengah Perjalanan (puisi, 2016), Dari Negeri Ironi (puisi, 2016), Kata Mata (puisi, 2017), Jejak Jarak (puisi, 2017), Dalam Pesona Sijo (puisi, 2017), Gurindam Kekinian (puisi, 2017), dan Musyafir Syair(puisi, 2017).

Buku-buku sastra atau kajian sastra yang pernah disusun atau disuntingnya antara lain adalah Lembar-lembar Sajak Lama (1982), Pahlawan dan Kucing (1984),Konstelasi Sastra (1990), Erotisme dalam Sastra (1994), Menyoal Sastra Marginal (2004), Toilet Lantai 13 (2008), dan Ode Kebangkitan (2008).

Sejak awal 1980-an sudah menulis di sejumlah media massa cetak seperti Kompas, Media Indonesia, Suara Karya, Pelita, Jurnal Nasional, Jurnal Puisi, Republika, Tempo, dan Suara Merdeka, serta di sejumlah majalah atau jurnal nasional maupun internasional, seperti The Malay World dan International Area Review.

Page 52: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5352 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

H e l a t F I L M

EREMPUAN Tanah Jahanam sebuah film bergenre horor karya Joko Anwar, produksi BASE Entertain-ment, Rapi Films, Ivanhoe Pictures, dan CJ E&m

Film Division yang dirilis pada 17 Oktober 2019 itu, berhasil meraih penghargaan Piala Citra sebagai Film Cerita Pan-jang Terbaik Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2020 yang dihelat pada 5 Desember 2020 lalu di Plenary Hall Jakarta Convention Center.

Film ini pun berhasil memenangkan 5 Piala Citra lainnya setelah dinominasikan dalam 17 kategori dari total 21 ka-tegori nominasi yang dianugerahkan malam itu oleh Badan Perfilman Indonesia bekerja sama dengan Kemen dikbud RI dan disiarkan langsung oleh TVRI. Kelima kategori lain-nya yang dimenangkan oleh Perempuan Tanah Jahanam di antaranya: Penyutradaraan Terbaik oleh Joko Anwar, Pengarah Sinematografi terbaik oleh Ical Tanjung, ICS,

‘ P e r e m p u a n Ta n a h J a h a n a m ’ Raih 6 Piala CitraP

Penyunting Gambar Terbaik oleh Dinda Amanda, Penata Suara Terbaik oleh mohammad Ikhsan, Anhar moha, dan Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik oleh Christine Hakim. Dengan perolehan 6 Piala Citra tersebut, tak pelak menjadikan PerempuanTanah Jahanam sebagai film yang terbanyak meraih penghargaan di FFI 2020, bahkan film ini memecahkan rekor sebagai film dengan nominasi terba-nyak sepanjang sejarah Festival Film Indonesia, hal ini se-perti membayar totalitas seluruh pihak yang terlibat dalam proses produksinya. Sebelumnya film ini meraih sukses pada penayangan perdana, ditonton oleh 117.001 penonton di 160 layar, kemudian ditambah menjadi 305 layar di hari berikutnya, dan pada hari keenam mencapai 700 ribu pe-nonton. Kemudian untuk di seluruh Tanah Air secara total mendapatkan 1.774.000 penonton, sehingga menjadikan-nya sebagai film box office di Indonesia pada 2019.

Sinopsis

Film berdurasi 1 jam 46 menit itu dibintangi oleh Tara Basro, marissa Anita, Christine Hakim, Asmara Abigail, Ario Bayu, dan diproduseri oleh Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Aora Lovenson Chandra, serta Ben Soebiakto. Berkisah tentang seorang perempuan muda bernama maya (Tara Basro), berjuang menjalani kehidupannya di kota besar tanpa keluarga dengan hanya memiliki seorang sahabat bernama Dini (marrisa Anita). Awalnya mereka berdua bekerja sebagai kasir penjaga pintu jalan tol yang kemudi-an berhenti bekerja, 3 bulan setelah maya diserang orang tak dikenal saat bertugas hingga mengalami luka akibat sabetan golok di pahanya, orang tersebut pada akhirnya tewas ditembak polisi. mereka pun beralih profesi untuk membuka usaha kecil-kecilan, hingga suatu ketika maya menerima kabar bahwa sesungguhnya ia mewarisi harta keluarga besarnya di kampung halaman. Ditemani Dini ia pun mengunjungi kampung halaman yang

52

Page 53: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5352 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

tak pernah ia kenal sebelumnya itu. Di tengah perjalanan mereka berkenalan dengan seorang dosen sastra Rusia, ia mengungkapkan misteri sebuah jimat pelindung dari roh jahat dalam bahasa Jawa kuno yang tertera pada secarik kertas yang muncul dari luka pada paha maya. Kertas itu sendiri tak sengaja maya hilangkan di sebuah toilet, namun ia sempat memfotonya. Kampung halaman maya ternyata letaknya jauh terpencil di tengah hutan. Dan sesampainya di sana mereka hanya menemukan rumah besar yang kosong dengan suasana dan situasi sekitar yang begitu aneh, mereka pun menemu-kan banyak kuburan anak-anak di tempat tersebut. Bahkan hampir tiap hari selalu saja ada penduduk setempat yang dimakamkan tanpa jelas penyebab kematiannya. Ketika mereka mencoba menanyakan hal itu kepada kepala desa, malah menimbulkan kecurigaan dari para penduduk dan berujung menghilangnya Dini, sang sahabat. Lalu suatu malam maya mendengar jeritan seorang perem-puan yang hendak melahirkan, ia menuju asal suara dan menyaksikan proses kelahiran anak dari perempuan itu. Dari kejadian itu, mulailah terkuak satu per satu selubung misteri tentang siapa sebenarnya dirinya dan kutukan seperti apa yang terjadi di sana, meski ia pun menerima kenyataan pahit kehilangan Dini, sahabatnya yang secara naas harus terbunuh secara brutal oleh orang-orang jahat di kampung itu.

Di Balik Proses Produksi

Sutradara Joko Anwar yang sebelum nya juga sukses membesut film horor berjud-ul Pengabdi Setan (2017) dan film pahla-wan super asli Indonesia berjudul Gundala (2019) mengung-kapkan bahwa materi awal film Perempuan Tanah Jahanam telah ia siapkan sejak 2011, saat itu ia sempat meluncurkan poster film ini dengan judul internasional Impetigore ketika masih bekerja sama dengan Lifelike Pictures, perusahaan yang awalnya ingin menangani pembuatan film ini, namun kerja sama itu batal dikarenakan begitu banyak proyek film

lain yang juga digarap oleh Lifelike Pictures. Proyek film Perempuan Tanah Jahanam kemudian baru

menemukan titik terang pada 2018, ketika Base Entertainment menunjukkan skena-rio film tersebut kepada Ivanhoe Pictures, sebuah perusahaan film di Los Angeles yang memproduksi Crazy Rich Asians dan The Wailing, pihak Ivanhoe pun tertarik dan

mengumumkan kerja sama mereka dengan Joko Anwar. Judul film kemudian berubah menjadi Perempuan Tanah Jahanam dan diumumkan Joko pada 31 Desember 2018 melalui akun instagramnya. Lalu dua perusahaan filmnya yaitu, CJ E&m Film Division dari Korea Selatan dan PT Rapi Films pun bergabung untuk ikut memproduksi film ini di bawah pimpinan Tia Hasibuan.

Joko Anwar menulis sendiri skenario film itu setelah sebe-lumnya sering mengalami mimpi berada di sebuah desa dan melihat seorang tua di depan sebuah rumah. Pada skenario ia tuliskan bahwa terdapat sebuah desa terpencil yang dikelilingi oleh 4 jenis hutan yaitu, hutan pinus se-bagai hutan terluar, lalu hutan homogen dengan kayu-kayu besar, kemudian hutan bambu, dan hutan heterogen di sekitar desa. Joko bersama tim kemudian mencari selama hampir 3 bulan di banyak lokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, setidaknya ada 23 lokasi yang ia sisir untuk mene-mukan tempat yang sesuai dan sinematik dalam pengam-bilan gambar. Desa-desa di sekitar malang, Gempol, Lum-bang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi menjadi tempat untuk pengambilan gambar utama. Rumah besar dalam skenario yang ia tuliskan pun akhirnya ia temukan di daerah Banyuwangi, Jawa Timur, sebuah rumah yang diketahui memang sudah tidak dihuni selama 30 tahun.

Page 54: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5554 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Penayangan dan Penghargaan di Luar Negeri

Sebelum meraih sukses besar di FFI 2020, Perempuan Tanah Jahanam telah sukses ditayangkan dan mengikuti berbagai festival film bergengsi di luar negeri, dimulai dari Sundance Film Festival dan International Film Festival Rotterdam pada Januari 2020. Film ini kemudian diputar serentak di bioskop-bioskop malaysia pada 6 Februari 2020 dan direspons dengan cukup oleh penonton di sana. Pada mei

H e l a t F I L M2020, Perempuan Tanah Jahanam diputar di dua layanan streaming, yakni Go Play Indonesia dan Shudder--layanan streaming dan video on demand khusus film bergenre horor hingga thriller untuk kawasan Amerika, kanada dan Inggris. Pada Juni 2020 film ini pun diputar pada Far East Film Festi-val dan berhasil menjadi Italian Premier. mema-suki Juli, Perempuan Tanah Jahanam ditayangkan di bioskop-bioskop Taiwan dan diikutsertakan pada Buncheon International Film Festival dan meraih penghargaan Best Asian Film dari melies International Festival Federation (mIFF) sekaligus menjadi Korean Premier.

Setelah FFI 2020, karya Joko Anwar yang diperkirakan meraup pendapatan kotor sekitar Rp 60 miliar tersebut, segera di-ikutsertakan pada ajang Academy Award 93 di Amerika Serikat dan menjadi film horor pertama dalam sejarah Industri film yang resmi mewakili Indonesia untuk memperebutkan Piala Oscar dalam Kategori Best International Feature Film. Dengan judul Internasional Impetigore, film ini terpilih oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia yang diketuai Garin Nugro-ho dari 59 judul film Indonesia lainnya. Proses penetapan terjadi ketika menca-pai suatu puncak emas film Indonesia, dengan adanya 140 judul film Indonesia yang ditonton lebih dari 50 juta orang pada 2019. Joko Anwar berharap melalui karyanya itu dapat menjadi representasi yang baik untuk film Indonesia sehingga audiens internasional pun dapat lebih mengenal film-film Indonesia lainnya.

@ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

54 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 55: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5554 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ADAN Perfilman Indonesia bekerja sama dengan Kemendikbud RI menggelar Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2020 ke-40 di Plennary Hall,

Jakarta Convention Center pada 5 Desember 2020, dengan mengambil tajuk Satu Hari Satu Hal Baik Film Indonesia. Perhelatan yang disiarkan langsung oleh TVRI itu digelar tidak gegap-gempita seperti biasanya, mengingat masih dalam suasana Pandemi Covid-19, sehingga panitia pun menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah selama acara berlangsung. Acara itu sendiri dipimpin oleh Lukman Sardi selaku Ketua Komite Film Indonesia yang mengatakan, apresiasi bagi pelaku perfilman Indonesia harus terus berjalan. “FFI menjadi semangat, kekuatan agar terus bergerak dalam situasi apapun. FFI ini menjadi penting bukan hanya untuk pembuatnya, ataupun hanya untuk insan perfilman saja, tetapi menjadi penting pula bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Lukman yang dikutip dari laman resmi FFI.

Dalam acara yang menganugerahkan Piala Citra untuk 21 kategori tersebut, hadir pula Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim. Dalam kata sambutannya ia mengatakan, perhelatan FFI kali ini tidak biasa karena adanya situasi Pandemi Covid-19, namun perhelatan FFI 2020 menjadi penanda kemajuan budaya setahun terakhir di tengah keterbatasan. Perkembangan ini layak dirayakan dengan memberikan penghargaan bagi insan perfilman. “Melalui karya-karya yang membahagia-kan dan menggerakkan, kita harus bangkit,” ujar Nadiem, seperti dikutip dari rilis Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Sekjen Kemendikbud. (6/12/2020).

Pemilihan nominator untuk FFI 2020 dilakukan dengan beragam tahapan seleksi dan penjurian, sedangkan untuk pemenang Piala Citra dilakukan dengan cara voting oleh

anggota FFI yang telah terdaftar sebagai anggota, yaitu mereka yang sebelumnya pernah dinominasikan ataupun pernah memenangkan Piala Citra dari periode 1955 sampai dengan 2019. 

Gunawan Maryanto yang bermain di film The Science of Fictions (Hiruk-pikuk si Alkisah) terpilih menjadi Pemeran Utama Pria Terbaik, sedangkan pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik tahun ini diraih Laura Basuki yang bermain cukup apik sebagai atlet bulutangkis dalam film Susi Susanti: Love All.

Berikut ini daftar lengkap pemenang Piala Citra di Festival Film Indonesia 2020 untuk 21 kategori:

l Film Cerita Panjang Terbaik: Perempuan Tanah Jaha-nam - Produksi: BASE Entertainment, Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, RAPI FILMS - Produser: Shanty Har-mayn, Tia Hasibuan, Aoura Lovenson, Ben Soebiakto

l Sutradara Terbaik: Joko Anwar - Perempuan Tanah Jahanam

l Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik: Adriyanto Dewo - Mudik

l Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik: Ernest Praka-sa, Meira Anastasia - Imperfect: Karier, Cinta & Timbang-an - Skenario Adaptasi dari buku dengan judul yang sama, karya Meira Anastasia terbit pada 2018

l Pengarah Sinematografi Terbaik: Ical Tanjung, ICS - Perempuan Tanah Jahanam

l Pengarah Artistik Terbaik: Vida Sylvia Pasaribu - Abracadabra

l Penata Efek Visual Terbaik: Gaga Nugraha - Ratu Ilmu Hitam

l Penyunting Gambar Terbaik: Dinda Amanda - Perem-puan Tanah Jahanam

ANUGERAH FESTIVAL FILM INDONESIA KE-40 5 Desember 2020

B l Penata Suara Terbaik: Mohamad Ikhsan, Anhar Moha - Perempuan Tanah Jahanam

l Penata Musik Terbaik: Aksan Sjuman - Humba Dreams

l Pencipta Lagu Tema Terbaik: Judul Lagu Fine Today - Musik/Lirik: Ardhito Pramono - Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

l Penata Busana Terbaik: Hagai Pakan - Abracadabra

l Penata Rias Terbaik: Eba Sheba - Abracadabra

l Pemeran Utama Pria Terbaik: Gunawan Maryanto - The Science of Fictions (Hiruk-pikuk si Alkisah)

l Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Laura Basuki - Susi Susanti: Love All

l Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Ade Firman Hakim - Ratu Ilmu Hitam

l Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Christine Hakim - Perempuan Tanah Jahanam

l Film Cerita Pendek Terbaik: Jemari yang Menari di Atas Luka-Luka – Sutradara: Putri Sarah Amelia

l Film Dokumenter Pendek Terbaik: Ibu Bumi - Sutradara: Chairun Nissa

l Film Dokumenter Panjang Terbaik: You and I - Sutrada-ra: Fanny Chotimah

l Film Animasi Pendek Terbaik: Prognosis  - Sutradara: Ryan Adriandhy

l Lifetime Achievement dianugerahkan kepada Tatiek Maliyati.

@ WT - Berbagai sumber

55S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 56: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5756 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 57: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5756 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

R a g a m S E N I

ALERI Nasional Indonesia (GNI) bersama Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara menggelar Pameran

Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara “Arus Timur”, sejal 4 Desember 2020 di laman galnasonline.id. Dikurasi oleh Citra Smara Dewi, Heru Hikayat, dan Yusuf Susilo Hartono pameran ini menampilkan 25 karya berupa lukisan pada kanvas dan kertas, patung, sketsa, mural pada tembok, gerabah, kaligrafi Islam, relief, dan batik tulis dari 23 perupa yang tergabung dalam Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara dan 2 perupa undangan tim kurator.

Pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara “Arus Timur” memiliki keterkaitan dengan salah satu program andalan GNI yakni Pameran Seni Rupa Nusantara, yang memang fokus pada keterwakilan perupa-perupa di daerah dalam kancah seni rupa nasional. “Di sinilah frasa “Arus Timur” cocok untuk dijadikan tema pameran ini kare-na ingin menggarisbawahi Komunitas Seni Torang sebagai representasi dari medan sosial seni rupa sekaligus melihat dinamika perkembangan seni rupa di Sulawesi Utara,” kata Heru Hikayat.

Nama Sulawesi Utara dalam kamus seni rupa Indonesia modern memang masih minim disebut. Padahal menurut studi dari Drs Jerry Manus, MSn dan Drs Meyer Matey, MSn Tenaga Pengajar Seni Rupa, Universitas Negeri Manado (Unima) bahwa pada abad 19 sudah ada nama Paulus Najoan dan Frederik Kasenda yang menjadi perintis seni rupa di Sulawesi Utara. Lalu ada sosok Henk Ngantung

Pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara ‘Arus Timur’G (1921 - 1991), salah seorang tokoh seni rupa Indonesia

kelahiran Tomohon. Menurut Yusuf Susilo Hartono, selain ketiga nama tersebut, pertumbuhan seni rupa Sulawesi Utara dilanjutkan oleh para penerus yang muncul, baik dari kalangan akademisi lokal, akademisi asal Jawa, hingga generasi muda yang terdiri atas beragam latar belakang, namun punya semangat yang sama, yakni berkarya untuk kemajuan seni rupa Sulawesi Utara.

Karena itulah Pameran Daring Komunitas Seni Torang Sulawesi Utara “Arus Timur” merupakan upaya untuk merangkai benang merah perkembangan seni rupa di Sulawesi Utara. Citra Smara Dewi menemukan tiga hal menarik yang bisa dicermati dari karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini, yaitu: eksplorasi material, media, dan teknik yang tak lagi sebatas cat minyak/ akrilik pada kanvas; potensi kelokalan yang kuat dari setiap karya yang mencerminkan potensi geografi, demografi, dan sejarah Sulawesi Utara; dan nilai spiritual yang dianut masyarakat Sulawesi Utara sebagai gagasan berkarya dan kesadaran dalam menyikapi kehidupan.

Dituturkan oleh Kepala GNI Pustanto, bahwa Pameran Daring Komunitas Seni Tirang Sulawesi Utara ini adalah sebuah prestasi bagi Komunitas Seni Torang yang baru be-rusia dua tahun. “Galeri Nasional Indonesia tentunya men-dukung pameran ini sebagai upaya Komunitas Seni Torang untuk menunjukkan geliat keseniannya dan mengukuh-kan perannya dalam kancah seni rupa Sulawesi Utara dan

bahkan nasional,” kata Pustanto. Digelarnya pameran ini secara daring sebenarnya memberikan manfaat yang be-sar, yakni memungkinkan pameran ini dilihat oleh publik yang lebih luas, di manapun dan kapanpun, sehingga pameran ini dapat menjadi media representasi karya-karya para perupa di Sulawesi Utara kepada publik lintas batas benua. Sehingga bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan memotivasi para perupa untuk terus berkarya.

@ IH - Sumber: YSH

Page 58: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5958 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 158

ANGSEL Creative Award (TCA) adalah sebuah progam dua tahunan yang dibuat oleh Tangsel Creative

Foundation (TCF) yang bertujuan untuk memberikan apresi-asi sebesar-besarnya untuk komunitas dan pelaku ekonomi kreatif yang memberikan dampak baik bagi Kota Tangerang Selatan dan masyarakatnya pada bidangnya masing-ma-sing. Pada ini, TCF mengangkat tema “Membunyikan Bumi”

Makna Membunyikan Bumi

Pada Maret 2020 kita dihadapkan pada virus Corona yang dapat dengan mudah membelah dirinya lalu menghinggapi tubuh-tubuh manusia. Penularan virus ini dengan mudahnya mematikan ekonomi, tetapi tidak dengan semangat berk-arya para pelaku kreatif dan komunitas yang ada di Tangsel. Sa ngat disayangkan, semangat berkarya tersebut tidak

Tangsel Creat ive Award M embunyik an Bumi T dibarengi dengan faktor

keberpenga ruhan kepada komunitas ataupun pelaku kreatif lainnya. Kolaborasi antarkomunitas masih be-lum bergaung di Tangsel.

pandemi ini begitu dibu-tuhkan bertujuan untuk menggaungkan semangat kolaborasi antarkomunitas ataupun pelaku kreatif di Tangsel. TCF sebagai wadah komunitas yang sudah berkolaborasi dengan lebih dari 30 komunitas telah memberikan kilatan cahaya kepada para pelaku kreatif dan komunitas yang mem-berikan dampak baik agar selanjutnya dapat mengelu-arkan gemu ruh yang meng-gelegar bagi kota ini.

Di Kandank Jurang Doank, Ciputat, 6 Desem-ber 2020 lalu digelar acara pemberian award kepada beberapa komunitas yang layak menerimanya, di antaranya: l Komunitas Berbasis Sosial Terbaik: Komunitas Kito Rato, OI Tangsel, Barisan Bangun Negeri l Komunitas Berbasis Seni Terbaik: Komunitas Ragam Budaya Nusantara, Stand Up Indo Tangsel, Bintaro Design District l Komunitas Berbasis Lingkungan Terbaik: Sekber Jeletreng, Lab Tanya, Kebun Kumara

R a g a m S E N I

Petir menyambar dalam Book of Symbol memiliki pemaham an suatu peristiwa yang memunculkan kilatan cahaya yang menyilaukan biasanya pada saat hujan di langit. Kemudian disusul oleh suara yang menggelegar sampai ke liang telinga yang disebut guruh. Menurut buku tersebut secara semiotik dapat dimaknai sebagai peng-ingat bahwa aksi dan pembuktian lebih didahulukan terli-hat dan terde ngar dibanding drama laiknya awan kelabu.

Maka, legitimasi berbentuk apresiasi yang pada saat

l Komunitas Berbasis Sport Terbaik: Komunitas Selari, Komunitas Mozia Loop, Kampung Sepeda JPG l Komunitas Berbasis Edukasi Terbaik: TBM Kolong, Kan-dank Jurank Doank, Komunitas Gerbang Pustaka l Seniman Muda Paling Berbahaya: Mal Jufri, Iyusman, Argi Arafat, Dhanbree, Geddi Jeddi Membumi l Karya Paling Kreatif: Pulang Ke Pamulang (Endah N Rhesa), Satir Sarkas (Dhanbree), Kuncen Toying (Aco) l Venue Komunitas Terbaik: Kandank Jurank Doank, Earhouse, Kampung Rimbun l Dinas Pendukung Komunitas Terpilih: Bapenda, Dinpar, Dinkop, dan UMKM l Program Dinas Terobosan Terpilih: FGD Design Thinking (Bappeda), BIJAK (Bapenda), Lawatan Sejarah Daerah (Dikbud) l Acara Komunitas Terbaik: Bazart (Kandank Jurank Doank), City Laugh Show (Stand Up Indo Tangsel X Punya Indo), Inclusivity BDD (Bintaro Design District) l Tokoh Paling Inspiratif Komunitas: Edi Bonetski, Awam Prakoso l Media Pendukung Komunitas Terbaik: SatuBSD, Tangsel.life, abouttng l Instansi Pendukung Komunitas: Sinarmas Land, ACT, BJB.

@ IH/ RS

58

Page 59: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

5958 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

NTUK kesekian kalinya Perupa Jakarta Raya (Peruja) menggelar pameran. Pada akhir tahun 2020,

tepatnya Selasa, 22 Desember 2020 dibukalah Pameran Karya Seni Rupa ‘Gong 2020’ di Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang oleh perwakilan Fadli Zon, budayawan dan Anggota DPR RI--ketidakhadiran Fadli Zon karena ia secara mendadak harus mengantar ibunya ke rumah sakit. Pameran yang berakhir pada 5 Januari 2021 dan dipung-kas dengan acara diskusi seni rupa, ini diikuti oleh 25 perupa di antaranya: Cak Kandar, Andi Suandi, Dick Syahrir, Chryshnanda Dwilaksana, Revoluta Syafri, Gogor Purwoko, Edo Abdullah, Eko Banding Hartoko, Nadia Iskandar, Novandi, Ireng Halimun, Ar Soedarto, Syafril Cotto, Choiruddin, Ki Samudera Biru, Rindy Atmoko, El Torro, Yusuf Dwiyono, Wantiyo Indrawan, Edy kamal, Budi Karmanto, Wayan Sudana, Wahyu Oesman, Bambang Winaryo, dan Egi Sae. Mereka adalah para perupa terpilih yang kualitas karyanya tidak perlu diragukan lagi. 

Pameran ini ditujukan sebagai partisipasi Peruja dalam menunjuk-kan potensi, kreativitas, dan eksistensinya di tengah medan seni rupa berskala nasional, di sam ping bertujuan menggalang dana dalam mempertahankan keberadaannya di Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang. Langkah itu dilakukan dengan mendisplai karya-karya terbagus namun dengan harga yang dapat terjangkau berbagai kalangan.

Pameran yang dihadiri oleh Imanuel Prabowo selaku manajer Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang dan Aidil Usman sekaju Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta, ini bertujuan lainnya adalah memberikan kesempatan kepada para pecinta seni untuk meng-apresiasi sekaligus beramal untuk pelanjutan aktivitas perupa yang selama ini berkiprah di Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang, sebagai kantung seni yang representatif. Harapan ke depannya, manajemen Pasar Seni Gem-brong Baru, Cipinang dan Dewan Kesenian Jakarta dapat menjembatani hubungan antara Peruja dengan pihak Peme rintah Provinsi DKI Jakarta. Agar aktivitas kesenian semacam ini mendapatkan perhatian semangat dan bantuan finansial dari beberapa pihak terkait.

@ IHPameran Karya Seni Rupa - Peruja Gong 2020’U

59

Page 60: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6160 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

R a g a m S E N I

ARYA-KARYA sketsa Ipe Ma’aruf yang dipamerkan di Balai Budaya Jakarta, 9 - 17 Desember 2020 lalu yang

bertajuk Jalan Sunyi sang Maestro, mengingatkan kembali akan Water Lillies karya Claude Monet dalam ukuran raksa-sa. Namun pada karya Ipe yang berukuran relatif kecil ini juga mengingatkan kembali pada karya-karya Arie Smith yang ceria, penuh warna, cerah, dan riang gembira. Dalam karya alam lingkungan orang-orang kampung dalam kegiatan sehari-hari seakan karyanya memunculkan imaji kita akan karya Paul Gauguin di Kepulauan Tahiti. Garis yang kuat dan lentur dalam skets orang-orang dalam berbagai aktivitas mengingatkan kita pada karya Henri Matisse dan juga karya-karya I Gusti Nyoman Lempad.  Dalam menginterpretasi karya Ipe yang ingin ditunjuk-kan bukan membanding-bandingkan melainkan untuk menunjukkan bahwa karya Ipe bukan semata-mata pada

sketsanya. Seringkali kita melihat suatu sosok atau suatu fenomena belum secara holistik. Karya-karya Ipe se-bagai seorang maestro telah mencakupi kualitas Monet, Cezanne, Matise, Gauguin, Lempad, bahkan Arie Smith. Standar estetika barat menjadi hegemoni dengan standar pengemasan dan marketingnya yang mampu menunjuk-kan brand positioning atau diferensiasinya sehingga mam-pu men dunia atau mengglobal. Sedangkan di negara kita, boleh dikatakan sangat lemah dan nyaris tak terde ngar, walau diakui sebagai maestro lagi-lagi banyak bully-an yang melemahkan atau mem-branding yang mengunci cara berpikir holistik atau sistemik untuk menunjukkan makna di balik fenomena. Ipe tetaplah Ipe bukan Monet, bukan Gauguin, bukan Matise, dan bukan Arie Smith, namun kesemua nya itu mendukung dan menunjukkan kemasteran seorang Ipe. Ipe merupakan aset bangsa kita yang mampu menorehkan tinta emasnya dalam sejarah

K

Pameran Sketsa Ipe Ma’aruf Refleksi dari Kegembiraan Hati

6060

seni rupa Indo-nesia. Ipe bukan dicetak dan bukan dididik melainkan given atau anu-gerah bagi bangsa Indonesia.

Dalam berbagai diskusi tentang Ipe Ma’aruf dalam menapaki pang-gilan hidupnya, poin-poin yang layak menjadi catatan di antaranya:

1. Ipe melukis dalam hati yang bergembira tatkala hatinya merasa belum sreg atau tidak nyaman maka ia akan melepaskannya, dan pada saat hatinya bergembira kembali merampungkannya.

2. Di dalam mengeksplorasi materi dan caranya berkarya seakan-akan dirinya sedang bermain-main dengan kegembiraannya tadi. Apa yang dilihat/ dirasakan yang membuatnya bergembira inilah yang ingin dicapainya yaitu karya-karyanya menjadi temannya dan penyema-ngat hidupnya, bahkan menjadi obat dan penghibur-nya di kala sakit. Ipe tidak ingin membuat karya yang menakutkan atau membuatnya sakit.

3. Ia selalu berkata, “belajarlah terus-menerus dari apa saja, di mana saja, kapan saja, bahkan dengan siapa saja, bahkan dengan anak kecil sekalipun kita bisa belajar karena kegem-biraan dapat ditemukan dari apa saja dan di mana saja.“

4. Ipe menunjukkan bahwa guru yang terbaik adalah diri kita sendiri, karena dari dalam diri kita ada kekuatan yang sangat luar biasa. Tinggal tergantung kita yang mampu-tidaknya mengenali dan menggalinya.

60 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 61: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6160 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ERBAGAI karya seni rupa di antaranya seni lukis, patung, dan grafis, serta pembukuan, hingga barang

antik dipamerkan dalam gelaran Desember Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) dengan tajuk Kitarupa 2020 di Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang, Jakarta Timur.

Ketua Umum KITA, Maman Imanulhaq, di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020, menyampaikan, pihaknya menghelat ajang ini mulai awal Desember ini untuk membantu para peseni terdampak Pandemi Covid-19.

“Gelaran Kotarupa ini adalah menandai seluruh ajang kreativitas di semua bidang seni, yang kebetulan dipu-satkan di Pasar Seni Gembrong Baru dan akan dilakukan setiap tahun pada bulan Desember,” kata Maman.

Menurutnya, pameran yang dihelat hingga akhir Desem-ber 2020, ini membuktikan bahwa di saat sulitnya Pandemi Covid-19 bahwa masyarakat, khususnya peseni masih tetap memunyai semangat untuk tetap berkarya. Pandemi

Pameran Kitarupa 2020

Bang Yos Apresiasi Para Peseni yang Beri InspirasiB

61

“Beliau mendapatkan penghargaan dari KITA, yakni Kosala Jayakarta. Mengapa? karena beliau memang menjadi pemimpin di masa transisi, ada 5 presiden ketika beliau menjadi gubernur dan kebijakan-kebijakannya yang betul-betul terasa manfaatnya, seperti soal peninjauan dan penataan Monas,” ujar Maman.

Sementara itu, Bang Yos mengapresiasi atas penghargaan ini. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para peseni yang terus memberikan inspirasi dan semangat untuk tetap berkarya. “Tetapi saya tetap menjaga protokol kesehatan, itu yang paling penting. Sebab, mereka hidup dari seperti ini,” ujarnya.

Menurutnya, orang-orang yang memunyai kepedulian terhadap peseni dengan membeli hasil karyanya. “Saya juga mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan,” kata Bang Yos.

@ IH - Sumber: KITA

5. Tatkala melukis janganlah menjadi beban. Le-paslah biarkan mengalir dengan hati bergembira.

6. Memori dan semangat hidup Ipe sangat luar bia-sa, bukan semata-mata pada hal yang kebendaan atau tangible tetapi pada jiwa atau sesuatu yang untangible.

7. Karya Ipe merupakan aliran dan ungkapan jiwan-ya yg bergembira dengan penuh warna-warni sebagai wujud keceriaan hatinya. 

8. Ipe berkomitmen dan konsisten dalam menjalani panggilan hidupnya.

9. Ipe mampu menemukan dan menunjukkan gayanya yang kuat di dalam berkarya. Ipe bukan sebatas sketser melainkan ia peseni sejati yang setia menjalani panggilan hidupnya.

Melukis dan berkesenian bagi ipe adalah kegem-biraan mungkin sbg katarsis yang membuat terus kuat berkarya hingga di usia yg tidak lagi muda. Ipe berjalan dalam kesunyian namun hatinya penuh kegembiraan. Itu mungkin yang membuatnya terus bersemangat berkarya.

@ CDL

dimaknai bukan sebuah wabah mengerikan, melainkan merupakan momentum untuk berkreativitas menunjukkan jati diri bangsa.

Selain menampilkan berbagai karya seni rupa, Kitarupa 2020 juga menghadirkan orasi budaya. Untuk hari itu, Camellia Lubis dan Taufik Rahzen menyampaikan orasi budaya tertajuk kemanusiaan untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia.

Kita rupa 2020 juga memutar film, lelang hingga pemberiaan peng-hargaan kepada tokoh bangsa. Penghargaan ini salah satunya diberikan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso atau Bang Yos.

61S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 62: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6362 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

R a g a m S E N I

ANGGAR Sastra Balai Pustaka (SSBP) didirikan pada 2017. Sanggar inj lahir sebagai bentuk kepedulian

dan apresiasi Balai Pustaka terhadap kegiatan sastra dan berkesenian, juga dimaksudkan sebagai wadah untuk menjaga dan melestarikan seni sastra. Dalam perjalanannya sejak 2017, SSBP telah menyelang-garakan pelatihan sastra dan pementasan sebanyak 7 angkatan ditambah satu Angkatan Istimewa (Angkatan Disabilitas) yang para pesertanya adalah talenta istimewa dari para penyandang disabilitas. Pada Sabtu, 12 Desember 2020 lalu adalah penampilan khusus dari Angkatan Istimewa ini yang dihadiri para tamu dari berbagai kalangan, pegiat sastra, akademisi, dan Abang-None Jakarta Timur.  Pergelaran yang didukung penuh Balai Pustaka dan Pega-daian ini dibuka dengan mendengarkan sambutan Ketua

Umum Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia Fikar W Eda lewat tayangan video dari Aceh. Fikar sangat mengapresi-asi kegiatan ini dan merasa bangga atas capaian dari para peserta Angkatan Istimewa ini.  Ada tiga penampilan pada acara ini tersebut: 1. Kelompok Shanghai. Peserta tuna rungu yang menam-pil kan musikalisasi puisi dari puisi Shanghai karya Sutardji Calzoum Bachri. 2. Kelompok belajar membaca. Peserta tuna daksa, tuna grahita menampilkan musikalisasi puisi dari puisi karya Sutardji Calzoum Bachri Belajar Membaca. 3.Kelompok Sepi Saupi. Peserta tuna netra, menampilkan musikalisasi puisi dari karya Sutardji Calzoum Bachri Sepi Saupi. 

Acara dilanjutkan dengan kolaborasi musikalisasi puisi antara mentor dengan peserta. Kolaborasi ini menampilkan Devie Matahari sebagai mentor dengan peserta yang me-mainkan musik pengiring, Dodi (piano), Dedi (bansi - suling

S

Parade Apresiasi Sastra, Sanggar Sastra Balai Pustaka Angkatan Istimewa (Penyandang Disabilitas) 

AMERAN seni rupa “Titik Berangkat” dilaksanakan di

Taman Budaya Yogyakarta, 12 - 19 Desember 2020. Ada 66 judul karya yang dikreasi oleh 40-an perupa. Tema visualnya sangat fokus: tentang klenteng Hok An Kiong.

Klenteng Hok An Kiong dibangun pada 1906 di kota kecil Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Arti Hok An Kiong kira-kira “istana kesela-matan dan rezeki”. Para perupa Yogyakarta pada 14 November lalu bersama-sama melukis on the spot di halaman klenteng terse-but. Saat itu ada prosesi upacara pembakaran persembahan untuk almarhum Sugiarto Moro atau Hoo Boen Giem.

Pameran Seni Rupa ‘Titik Berangkat’

Momen Ritus yang EstetisP

tradisional Minangkabau), Chintya (flute). Puisi yang dibacakan adalah karya para peserta yaitu: Di Duniamu karya Resti dan Mencoba Menulis Puisi karya  Abdullah Karim. 

Selanjutnya diumumkan para penampil ter-baik serta peserta terbaik Angkatan Istimewa, yang keluar sebagai penampil terbaik adalah kelompok Sepi Saupi (tuna netra) sedangkan untuk para peserta terbaik terpilih 3 orang: Resti, Abdul Karim, dan Chintya.

@ Osie Helmi

Hari itu adalah hari ke-49 (pertengahan Desember 2020) pascameninggalnya almarhum. Dalam tradisi Tionghoa, biasanya ditandai dengan upacara persem-bahan dari keluarga untuk almarhum. Persembahan itu dihelat secara simbolik, yakni dengan pembakaran miniatur atau tiruan barang yang disukai oleh almar-

62 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 63: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6362 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

hum. Ini sekaligus penghormatan dari keluarga untuk almarhum karena menurut kepercayaan mereka, pada hari ke-49 pascawafat itu ruh secara utuh telah lepas dari dunia menuju alam keabadian.

Dalam momen menarik inilah puluhan perupa Yogya-karta diundang oleh Agung Tobing, salah satu anak almarhum, untuk memberi kesaksian atas prosesi acara tersebut. Momen ritus keagamaan menjadi momen es-tetik. Hasil karya lukis OTS (on the spot, tapi tak sedikit yang dibenahi jadi karya OTS, on the studio) itu telah dipamerkan di gedung Taman Budaya Yogyakarta.

@ IH - Sumber: Kuss Indarto

TeRNAL sebuah kata, yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti abadi, kekal; tak putus-putusnya,

tak berkesudahan. Frasa ini dipilih untuk menjadi sebuah tajuk pameran karena memiliki sifat dari seni itu sendiri, yaitu bahwa seni itu abadi sedang hidup adalah singkat atau sesaat.

Pameran yang bertajuk eternal ini dipresentasikan oleh tiga pelukis dari Bandung: Tondi Hasibuan, Supriatn, dan Andi Sopiandi. Masing-masing pelukis memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang berbeda- beda.  Dari perbedaan tersebut di atas menghasilkan juga karya- karya kreatif yang berbeda gaya ungkap visual dan filosofi kedalaman dari para pelukisnya. Jam terbang mereka bertiga, telah malang-melintang menggelar pameran karya-karya mereka baik di dalam maupun di luar negeri dalam event yang bergengsi.  

Pameran yang digelar di Balai Budaya Jakarta, 20 - 30 Desember 2020, ini dikurasi Aisul Yanto (Jakarta) dan Gero nimo Cristobal (New York). Ketiga peseni mempre-

barat oleh para tokoh Kubisme, tetapi karyanya tetap berasa sangat Asia, alias Nusantara.

Supriatna pelukis yang kuliah di Seni Rupa ITB - Bandung, sejak kecil telah tertarik dengan dunia seni rupa. Suatu ketika ia tertarik dengan lukisan yang ada di jok

E

Pameran Seni Lukis ‘Eternal’ Tiga Kekuatan Menuju Keabadian Karya Seni

sentasikan masing-masing 8 - 10 karya dalam ukuran yang cukup besar. Karya-karya Tondi Hasibuan mengambil isian dari berbagai peristiwa stori dan histori baik yang ada di negeri ini maupun yang ada di berbagai negeri lain. Ia mendapatkan pen-didikan seni di Australia dan Inggris. Latar belakang inilah salah satu yang mendorong bahasa rupa yang ia tampilkan dekat dengan pengaruh dari berbagai pencapaian yang ada di khasanah seni rupa modern di belahan dunia

dan bodi becak dari sana ia ingin mendalami seni rupa. Andi Sopiandi pelukis yang belajar secara informal, belajar dari berbagai buku dan dengan cara melihat banyak pam-eran seni rupa. Karena kegigihan dan kemauan kerasnya untuk belajar, mengantarnya ketika duduk di bangku SMA telah berani dan berhasil menggelar pameran tunggalnya yang pertama (di SMA Angkasa - Bandung). Dari peristiwa ini mendorong dirinya untuk menekuni seni lukis/ seni rupa sebagai jalan hidupnya hingga hari ini.

@ IH - Sumber: Aisul Yanto

63S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 64: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6564 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ANDEMI Covid-19 memang berdampak secara luas.Berbagai sisi kehidupan mengalami kemerosotan,

penurunan bahkan kebangkrutan. Kehidupan seni pun tak lepas dari pengaruh wabah ini, bahkan sebagian kegiatan berkesenian seperti mati suri. Banyak peseni dan sanggar seni yang vakum, yang tidak lagi dapat menggelar acara, pergelaran, pameran, dan lain sebagainya. Dunia seni sepi, tak terdengar denting gamelan, suara-suara puisi, alunan lagu dan keriuhan di atas panggung. Semua menunggu dalam diam. Hal seperti ini rupanya mendapat perhatian dari Kemkominfo yang bekerja sama dengan KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional). Bentuk dari kepedulian ini dimulai dengan menggelar pertunjukan rakyat virtual kesenian tradisional Lenong yang kali ini mengajak grup Lenong Sanggar Sinar Jaya pimpinan Hj Tonah. 

Ini seperti sebuah oasis di tengah semakin merebaknya pandemi dan hal ini juga disampaikan oleh Hj Tonah yang sangat berterima kasih dan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kemkominfo dan KPCPEN. 

Pertunjukan Lenong saat itu dimulai dengan adegan dua laki-laki berpakaian khas silat yang mencari tempat buat ngopi, dan akhirnya mereka memutuskan untuk ngopi di warung kopi Mpok Tonah yang kopinya terkenal enak dan juga punya anak gadis yang cantik. 

Di warung itu terlihat Mpok Tonah dan anak gadisnya sedang membicarakan penghasilan warung yang semakin menurun karena tidak banyak lagi pembeli yang datang disebabkan wabah Covid-19. Namun anak gadisnya, Ika mengatakan bahwa sekarang sudah ada solusi dengan cara berjualan online, yang lebih praktis, dan sesuai prosedur penanganan Covid-19. Selanjutnya Ika juga men-gatakan bahwa untuk masalah permodalan pun sekarang tidak usah pusing lagi karena Kemkominfo siap menyalur-kan bantuan untuk UMKM dan para pedagang kecil. 

Adegan dilanjutkan dengan kedatangan beberapa pembe-li yang ingin menikmati kopi di warung Mpok Tonah, yang akhirnya mendapat penjelasan dari Ika, bahwa sekarang ini mereka berjualan melalui sistem online melalui aplikasi dan tidak lagi berjualan secara manual, serta tidak meneri-ma tamu untuk ngopi dan ngobrol di tempat. Seperti la zimnya pertunjukan Lenong, obrolan antarpemain selalu diselingi celutukan lucu khas Betawi dan saling meledek antarpemain sehingga suasana menjadi segar dan tidak membosankan. 

Pertunjukan ini tetap memperhatikan prokes Covid-19, dengan memakai masker/ face shield dan menjaga jarak. Pada kesempatan ini para pemain Lenong menampilkan beberapa baju Betawi seperti baju khas silat, baju jawara

R a g a m S E N I

Pertunjukan Rakyat Virtual - Lenong  ‘Kite jage diri, pulihin ekonomi rakyat’

(baju dan celana pangsi), kebaya kerancang dan kain ujung tombak tumpal, serta jas kuncup ujung serong. 

Pergelaran yang dimainkan oleh para peseni Betawi ini di an-taranya Hj Tonah, H Yoyo, Bang Tanih Tohir, Mpok Ika Prayogo, Bang Punpun, dan Bang Sabar Bokir, ditutup de ngan lagu Si Jali Jali yang dinyanyikan secara bersama- sama.

Pada akhir acara juga diberitahukan tentang empat hal yang pesankan oleh Kemkominfo:

1. Vaksin itu penting, tak kenal maka tak kebal.

2. Vaksin telah sampai di Indonesia, masyarakat harus siap untuk divaksin sesuai petunjuk pemerintah. 

3. Apresiasi kepada pemerintah yang telah mendorong pemulihan ekonomi Nasional. 

4. Harus tetap berkarya dan tetap produktif.

@ Osie Helmi

P

Pertunjukan Rakyat Virtual “Kite jage diri, pulihin ekonomi rakyat” Kesenian tradisional Lenong, Sanggar Sinar Jaya pimpinan Hj Tonah. 8 Desember 2020 Studio LHB, Gedung Nyi Ageng Serang, Lantai 4 Pukul 16.00 - 17.00 WIB Live streaming, LKB, GPR TV, bekerja sama den-gan Kemkominfo, KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional).

Page 65: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6564 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

RT KRAKATAU ARCHIVE NETWORK 2020 - 2021 meru-pakan pameran karya seni individual yang meme-

takan ledakan kreatif para peseni. Pameran diselengga-rakan secara digital selama lebih kurang satu bulan, yang melibatkan peseni dari seluruh penjuru dunia.

Pameran dimulai pada 21 Desember 2020, di Mercusuar Krakatau, Anyer Banten, sekaligus memperingati ledakan Krakatau pada Agustus 1883 yang mengubah dunia. Le-dakan Krakatau 137 tahun lalu menggi ring ledakan kreatif yang merambah dunia memasuki alam baru, era milenium.

Yang dipamerkan adalah gagasan, ide, atau karya yang diharapkan menjadi tonggak hidup pribadi, komunitas dan dunia seni. Ditampilkan foto, dokumen video, aforisma dan karya instalasi.

@ IH - Sumber: EB

IDUP ini seperti sebuah lotre besar, di mana hanya tiket para pemenanglah yang

diperlihatkan.” (Anonim)

Kehidupan seni yang dirawat dengan ekspresi dan kreativitas seintens tarikan napas menjadikannya tampak hi dup, bergairah, dan bernyawa. Ruh laku seni sebagaimana ritual keseharian dengan ujung yang kita tidak tahu apa yang akan terjadi, persis sebagaimana lotre. Kehidupan seumpama lotre juga mengajak kita untuk terus bergerak menyalakan harapan, dalam konteks ini harapan akan Magelang salah satunya.

Setidaknya satu dasawarsa ini, melihat para perupa Kota Magelang melakukan kreativitas dengan atmosfer seperti ini. Tidak mengherankan jika hal ini juga melahirkan karya-karya yang penuh dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan kita, tidak terduga, bersifat kejutan, dan memantik asa ke depan. Bisa jadi, sebagaimana lotre di mana perhitungan menjadi kunci dari semua permainan. Kepribadian seni para perupa ini memunyai kelas tersendiri yang perlu diperhitungkan.”   Demikian pengantar Pameran Lukisan Gelar Karya Seniman Magelang yang bertajuk Lotre yang ditulis Muhammad Nafi. Pamerannya telah terlaksana pada 28 November - 7 Desember 2020 lalu, di Trio Plasa, Jalan Alun-alun sisi Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.

@ IH - Sumber: Hastofa

Pameran Lukisan Gelar Karya Seniman Magelang Lotre

Nyakan Harapan di Kota Magelang‘‘H

BIMASENA ARTSPACE PRESENT AKAN 20.21ART KRAKATAU ARCHIVE NETWORK 2020 - 2021

A

65

Page 66: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6766 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

R a g a m S E N I

AYASAN Hari Puisi (YHP) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, pada Minggu, 20 Desember

2020 menggelar perhelatan Puncak Perayaan Hari Puisi In-donesia ke-8 dan Anugerah Hari Puisi Indonesia 2020 yang diadakan di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta. Pada perhelatan tahun ini YHP memaklumatkan tema besar “Puisi yang Memberi Keberagaman dan Keindo-nesiaan”, namun tidak seperti perhelatan tahun-tahun sebe lumnya, panitia penyelenggara menggelarnya hanya

untuk undangan terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena masih merebaknya Pandemi Covid-19. Panitia pun menggelar perhelatan tersebut secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dan live streaming di kanal YouTube Hari Puisi TV.  Sebelumnya, sejak 26 Juli 2020, serangkaian agenda program perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) telah sukses dilaksanakan dengan menyebarkan semangat, HPI sebagai media pemersatu bangsa. Dimulai dengan acara Baca Puisi

Y

Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia 2020 Penganugerahan Para Pemuisi Piawai

Virtual pada 26 Juli 2020 dan diikuti hampir 300-an pesyair dari berbagai daerah di Indonesia, lalu Seminar Nasional, Puisi Besar Sumpah Pemuda: Kedaerahan dan Keindone-siaan pada 28 Oktober 2020 diikuti oleh 100 tokoh pesyair dari berbagai daerah di Indonesia, kemudian pembukaan Sayembara Anugerah Buku Puisi Terbaik, berhadiah Rp 100 juta, dan terakhir Lomba Cipta Puisi Grup Facebook HPI.

Sedangkan Pokok acara pada perhelatan Puncak Perayaan HPI 2020 adalah pengumuman pemenang dan penyerah-an Anugerah HPI 2020 untuk Sayembara Buku Puisi Terbaik HPI, Penyelenggara Terbaik Perayaan HPI, Lomba Cipta Puisi Facebook Hari Puisi, dan usulan untuk judul Buku 50 Puisi Terpilih. Dalam kesempatan itu dianugerahkan pula kepada pesastra sekaligus pesyair, mendiang Sapardi Djoko Damono sebagai penerima Anugerah Kepenyairan Adiluhung YHP 2020. Dipandu oleh Arief D Hasibuan dan Ewith Bahar, acara dibuka dengan kumandang lagu Indo-nesia Raya dan mars Hari Puisi Indonesia ciptaan Asrizal Nur dan Ravelz G. Saat kedua lagu tersebut berkumandang, Deavie Matahari bertindak sebagai konduktor. Kemudi-an, Ketua YHP Maman S Mahayana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, YHP sejak awal berkomitmen bahwa puisi perlu diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari baik itu perilaku, sikap, ekspresi, dan pergaulan dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, seperti yang telah dilakukan oleh para pendiri bangsa ini lewat teks puisi pendek yang termaktub dalam isi ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Hadir pula di perhelatan tersebut, Duta Besar RI untuk Azerbaijan periode 2016 - 2020, Prof Dr H Husnan Bey Fananie MA. yang berkesempatan untuk memberikan Pidato Kebudayaan. Sedikit poin dari pidatonya itu yakni, sastra menjadi sebuah hal yang sangat ditakuti oleh para diktator maupun penjajah di seluruh dunia, bukan karena ia sangat mematikan seperti bom atom, tapi karena dampak yang dihasilkan oleh sastra dan literatur bisa menyebabkan sebuah perlawanan, bahkan revolusi. Maka

66

Page 67: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6766 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

tidak sedikit kisah pilu para penulis di seluruh dunia yang harus berakhir di balik jeruji besi, atas perbuatan yang tidak mereka lakukan. Meski penjara pun bukanlah menja-di titik atas torehan tulisan mereka. 

Selain pengumuman peraih Anugerah HPI 2020, perhelat-an itu disemarakkan pula dengan pembacaan puisi oleh Iman Soleh (pesyair sekaligus sutradara asal Bandung), Filife Delfilm Santos (Atase Kebudayaan Portugal), Soetar-dji Chalzoum Bachri (Presiden Penyair Indonesia), semen-tara musikalisasi puisi ditampilkan oleh Deavie’s Sanggar Matahari, Vanderwijck, dan Muhammad Umar Muslim featuring Tatyana Soebianto. Pada Sayembara Anugerah Buku Puisi Terbaik HPI 2020, tercatat, Jumlah buku kumpulan puisi yang terdaftar hingga batas akhir pengiriman 20 September 2020, adalah sebanyak 233 judul buku kumpulan puisi, yang kemudian dipilih menjadi 25 nominasi judul buku. Dari ke-25 nominasi tersebut, Dewan juri: Abdul Hadi WM, Maman S Mahayana, dan Sutardji Calzoum Bachri memilih 5 buku puisi pilihan dan satu buku Pemenang Buku Puisi Terbaik HPI 2020. 

Sedangkan untuk Anugerah 5 Buku Puisi Pilihan HPI 2020 dianugerahkan kepada:  l Ibrahim Gibra - Karang Menghimpun Bayi Kerapu l Ida Ayu Wayan Sugiantari - Hari Kedua Puluh Sembilan di Bulan April l Toni Lesmana - Peta dalam Rumah l Hasan Aspahani - Lupakan Payung dan Biarkan Hujan

Juga tiga puisi favorit adalah: l Jhon FS Pane - Peladang Tua dan Hutan yang Terbakar di Matanya l Nanang R Supriyatin - Labirin, Menuju Pulaumu l Wayan Jengki Sunarta - Di Pura Agung Giri Natha, Semarang 

Kemudian diumumkan juga pemenang usulan judul buku puisi untuk 50 puisi terpilih dalam ajang Lomba Cipta Puisi Grup Facebook Hari Puisi Indonesia. Usulan judul buku tersebut terhimpun sebanyak 127 usulan judul. Dari jumlah itu dipilih 10 nominasi usulan judul, dan setelah banyak pertimbangan, diambil satu usulan judul buku untuk buku antologi 50 puisi terpilih Lomba Cipta

Akhirnya  peraih Anugerah Sayem-bara Buku Puisi Terbaik HPI 2020 dianugerahkan kepada Yudhisti-ra ANM Massardi, dengan buku kumpulan puisinya yang berjudul, Jangan Lupa Bercinta (dirilis 15 Juni 2020).

l Lailatul Kiptiyah - Perginya Seekor Burung Pembacaan para pemenang tersebut dibacakan oleh Abdul Hadi WM dan Sutardji Calzoum Bachri.

Pada kegiatan Lomba Cipta Puisi Grup Facebook HPI, telah terkumpul naskah 823 puisi dengan jumlah 537 pesyair. Sekitar 30 persen diikuti oleh perempuan pesyair. Kegiatan ini menga-wali perayaan HPI, 26 Juli 2020 dan ditutup 16 September 2020. Tema kegiatan dalam lomba ini mengikuti tema besar Perayaan HPI 2020, yaitu Keberagaman dan Keindonesiaan.

Tiga puisi terbaik dan tiga puisi favorit kemudi-an  diumumkan oleh Aryani Isnamurti dan Nana Sastrawan di acara puncak perayaan HPI 2020. 

Pemenang tiga puisi terbaik yaitu: l Roymon Lemosol - Pelajaran dari Hutan Sagu l Budhi Setyawan - Merah-Putih di Bubungan Rumah l Eddy Pranata PNP - Bertandang ke Karang Anjog dan Dukuh Paruk

67

Page 68: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6968 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ADA Sabtu malam, 19 Desember 2020, bertempat di Kafe Bangun Jiwo Kopi 2, di Sawangan, Depok,

Jawa Barat, Komunitas Pegiat Seni dan Sastra (KOPSS) menggelar acara seni yang bertajuk Road Show #2 (Penutup Tahun) Diskursus: Adakah Literasi Hari Ini? Mereka hadirkan beberapa mata acara seperti: diskusi, apresiasi sastra, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, monolog, dan drama improvisasi yang dipandu oleh Alvin Eka Prasetya dan Ghani Almira, serta moderator diskusi Rizet A Himawan. Faisal Juliansyah dan Wishnu Bagas selaku penggagas acara sekaligus pendiri KOPSS, ketika ditemui di se-la-sela acara menjelaskan, bahwa tujuan diadakannya acara tersebut adalah untuk memberikan ruang ber-kreasi bagi para peseni muda yang ingin bereks presi kesenian dan menghadirkan sebuah pertunjukan alternatif yang positif yang bermanfaat bagi penikmat seni dari generasi milenial dan masyarakat umum. Da-lam hal ini yang dimaksud bermanfaat adalah dapat memetik pengetahuan tentang berbagai hal yang berkaitan tentang dunia literasi, dunia pendidikan, sastra, seni, dan budaya dari narasumber diskusi yang dihadirkan, serta mengapresiasi pertunjukan seni yang ditampilkan. 

Hadir sebagai pembuka pada acara malam itu adalah kelompok musikalisasi puisi Vanderwijck yang mem-bawakan dua nomor musikalisasi puisi aransemen me-reka, lalu berlanjut dengan sesi diskusi yang dipandu Rizet A Himawan, seorang pegiat sastra Kota depok dan menghadirkan narasumber, Muhammad Rois Rinaldi, seorang pesastra muda asal Kota Cilegon Banten.

Dalam diskusi terjadi pembicaraan yang berlangsung hangat antara moderator, narasumber, dan para penyimak acara yang mengajukan berbagai pertanyaan dan pemba-hasan seputar sastra, literasi, pendidikan, seni, dan budaya. 

Tampil pula para deklamator muda di antaranya Dewi Sinta, Topan Bagaskara, Beryl Ivana, dan penampilan spe-sial pembacaan puisi oleh Muhammad Rois Rinaldi, yang membacakan Adakah Manusia Indonesia di Sana?

Nadi Diksi, sebuah kelompok musikalisasi yang bebera-pa personelnya bagian dari kelompok Vanderwijck menampilkan dua musikalisasi puisi, disusul dengan penampilan peteater muda, Popo yang bermonolog hasil dari perenungannya pada kondisi negeri saat ini. 

Rangkaian acara malam itu ditutup dengan kelompok musikalisasi Mupistar yang membawakan tiga musikalisasi puisi. Kelompok ini pernah dua kali tampil di pergelaran Sastra Semesta pada 2019, juga hampir menggelar acara konser launching mini-album perdana mereka yang bertajuk Perjala-nan di GOR Bulungan, Jaksel pada akhir Maret 2020, sebelum akhirnya ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan karena Pandemi Covid-19. Saat Mupistar membawakan nomer tera-khir mereka, Rizet A Himawan dan Popo serta beberapa pese-ni muda yang tergabung dalam kelompok drama improvisasi Halaman, sempat bergabung dan menampilkan kolaborasi dengan deklamasi, monolog, teaterikal, dan pembacaan puisi. 

Di ujung acara Faisal Juliansyah dan Wishnu Bagas berteri-ma kasih atas apresiasi para penyimak dan partisipasi para pengisi acara.

@ Wahyu Toveng

P

Road Show #2 KOPPS Hadirkan Pertunjukan Alternatif yang Positif

Puisi Grup Facebook HPI 2020, dan pemenangnya adalah: Tanah Air Puisiku yang diusulkan oleh Jurlan.

Sedangkan untuk Anugerah Penyelenggara Terbaik Hari Puisi Indonesia 2020 diberikan kepada komunitas yang secara konsisten selalu menggelar Perayaan Hari Puisi Indonesia baik skala daerah ataupun nasional, dibacakan oleh Asrizal Nur, penghargaan tersebut dianugerahkan ke-pada Rumah Seni Sunting dari Pekanbaru Riau, komunitas yang didirikan pada 11 April 2012 oleh Kunni Masrohanti ini secara konsisten sejak 2014, menggelar perayaan Hari Puisi Indonesia pada setiap tahunnya dengan mengun-dang banyak pesyair lokal maupun nasional. Untuk 2020 ini, Rumah Seni Sunting membuat program bertema Puisi Para Pendaki yang ditandai dengan peluncuran buku ber-judul Bisik Langit Pasak Bumi, sebuah kumpulan puisi yang menghimpun puisi-puisi karya seluruh pendaki gunung se-Indonesia dan peluncurannya dilakukan di berbagai puncak gunung yang ada di berbagai daerah, seperti Riau, Sumatra Barat, Medan, Lampung, Jawa, Makassar, dan Kalimantan.

@ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

R a g a m S E N I

S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 69: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

6968 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

K a r t u n H U M O R

Dialog Anggota Tubuh @ Munadi

Pandemi Covid-19 @ Didie SW

@ Dodo KarundengTahun Baru

Page 70: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

7170 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1S e m e s t a S e n i l E d i s i 7 l N o v e m b e r l 2 0 2 0

Musani Asbi: Mantan Direktur PKJ TIMUSANI Asbi SE, MM, MBA, mantan Direktur Pusat Kesenian Jakarta Taman

Ismail Marzuki (PKJ TIM), meninggal dunia pada Kamis, 3 Desember 2020, 17.30 WIB di RS Columbia Medan. Alumni Fakuktas Ekonomi Universitas Su-matera Utara (FE USU) angkatan 1981, yang lebih dikenal dengan nama Bill Asbi ini hingga akhir hayatnya berprofesi sebagai trainer psikologi industri dan motivator pada sejum-lah instansi, baik swasta maupun Pemerintah. Ia pernah menerbitkan buku berjudul Seni Memahami Perilaku Orang dengan Metode Disc pada 2017, yang ditulis bersama dua orang saudaranya yaitu Mursalin Asbi dan Erni Asnelli Asbi, dengan Penerbit RV Pustaka Horizon. Buku yang mereka susun tersebut menguraikan Metode Disc sebagai cara me-mahami perilaku orang-orang di sekitar den-gan cepat dan sederhana, Metode Disc sendiri dipilih karena merupakan suatu konsep yang sangat mudah dipelajari oleh semua orang, baik akademisi, praktisi HRD, pemimpin dan karyawan perusahaan, pegawai pemerintah-an maupun masyarakat umum.

M Wafatnya Bill Asbi menyisakan duka yang dalam bagi para sahabatnya, mereka membanjiri dengan ucapan belasungkawa pada kolom komentar salah satu postingan terakhir di akun Facebook pria kelahir an 1962 itu. Dan yang menyedihkan adalah, posting an yang ia tulis pada 2 Desember 2020 tersebut, atau satu hari sebelum ia mengembuskan napas terakhir, justru memuat ucapan belasungkawa Bill Asbi sendiri terhadap meninggalnya salah seorang sahabatnya yaitu H Munarko Muslim.   “Teman yang memunyai banyak pengetahuan dan tidak pelit akan ilmunya, selalu mau berbagi, suka bercanda, suka memberi pendapat kalau diminta,” ungkap Dody Nya’Oemar, pada kolom komentar postingan almarhum tersebut. Almarhum meninggalkan seorang istri, Drg Adrianti Siregar dan seorang putra tunggal, Adnin Musadri Asbi SHut, MSc, yang berkarier sebagai Sekretaris Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

@ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

I n M E M O R I A M

70 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 71: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

7170 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Arry Syaff: Vokalis Cockpit Band Sejak 1999

RI Syafriadi atau yang lebih dikenal sebagai Arry Syaff, vokalis dari band Baron Soulmates

dan Cockpit Band, meninggal dunia pada Sabtu Subuh, 12 Desember 2020. 03.45 WIB, di RSUD Dr Chosbullah Abdulmajid, Kota Bekasi. Arry sempat dirawat selama seminggu di rumah sakit tersebut dikarenakan sakit asam lambung kronis dan gangguan pada ginjal yang dideritanya.  Sahabat almarhum, Aria Baron, yang merupakan eks gitaris Band Gigi dan pendiri Baron Soulmates Band, menyampaikan kabar duka tersebut melalui akun Instagram pribadinya. “Selamat jalan sahabatku terbaik, tiada kata- kata yang bisa terucap, engkau adalah manusia terbaik yang pernah singgah di hidupku, ketulusanmu, kesabaran, dan kebaikan hatimu, engkaulah yang bisa memberikan suara untuk semua lirik dan nada dari lagu-laguku, jiwamu sehalus suaramu,” kenang Baron. Ia pun mengunggah video kolaborasinya bersama Arry saat menggarap projek lagu religi, lagu tersebut liris sekira 4 hingga 5 tahun lalu. “Tidak menyangka ini adalah projek rekaman terakhir untuk album kompilasi bulan Ramadan, mohon doa agar kang Arry husnul khatimah,” tutur Baron.  Sementara rekan-rekan Arry di Cockpit  Band juga merasa sangat kehilangan dengan kepergian almarhum, terlebih di awal 2020 lalu, band tersebut juga kehilangan sang pendiri sekaligus pemain gitar mereka, yaitu Odink Nasution yang wafat pada 27 Februari karena gagal ginjal. Arry bergabung bersama Cockpit pada pertengahan 1999 menggantikan vokalis Freddy Tamaela yang wafat pada 1990 karena sakit paru-paru basah. Melalui akun Facebook resmi band tersebut, mereka pun menyampaikan kabar duka, “Telah wafat Arry Syaff, semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT.” .

A

Formasi terakhir Cockpit Band sepeninggal Arry praktis

menyisakan 4 anggota resmi yaitu, Raidy Noor (Bass), Yaya Moektio (Drum), Dave Lumenta (Kibor), dan Nada Noor (Gitar). Sebelumnya pada Juni dan Juli 2020 lalu, band yang terbentuk sejak 1980 itu dan sempat menggelar konser secara maya yang bertajuk Konser 7 Ruang Cockpit Wind Play Genesis and Phil Collins. Konser yang dimaksudkan sebagai penggalangan dana dan kepedulian terhadap pekerja seni dan panggung yang terdampak pandemi itu berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 85 juta.

@ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

71S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 72: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

7372 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 7372 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

MAN Budhi Santosa adalah pesastra Indonesia kelahiran Magetan, Jawa Timur, 28 Maret 1948 yang meninggal dunia dalam usia 72 tahun, di ru-

mah kontrakannya di Dipowinatan, Yogyakarta, pada 10 Desember 2020 lalu, akibat penyakit jantung. Jenazah IBS dimakamkan di Makam Seniman Giri Sapto, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Ia yang lebih dikenal sebagai IBS, ini alumni Akademi Pertanian Semarang dan di mata para sahabatnya dikenal sebagai pribadi yang supel, sering bercerita,

dan sesekali terkesan rada serius dengan banyak mem-berikan petuah dan nasihat. Dengan pribadinya

yang kekeluargaan dan menyenangkan, Ia betah berlama-lama terlibat dalam suatu obrolan baik itu secara santai ataupun resmi, dan tak pernah tergesa-gesa pergi saat bersua teman, sahabat, dan kerabat yang telah lama tidak berjumpa. IBS begitu konsisten dengan dunia seni, sastra, budaya, dan spiritual sejak usia muda. Dengan rekam jejak yang panjang

kesemuanya itu seperti telah menyatu dengan jiwa dan raganya dan memben-

tuk fitrah dirinya yang berhasil memba ngun kesadaran hulu-hilir kesadaran diri dalam ikatan

kontrak sosial dan estetika universal. Pada 1969, ketika sebuah perkumpulan

bernama Persada Studi Klub (PSK), yang memunyai misi menghidup-

kan kembali sastra kebudaya-an, khususnya budaya Jawa

didirikan di Yogyakarta, Masyarakat kebu-

dayaan Indonesia mencatat nama

IBS dengan

I n M E M O R I A M

Imam Budhi Santoso: Balut Karyanya dengan Budaya JawaI tinta emas nya, sebagai satu di antara tujuh orang tersohor yang

ikut mendirikan perkumpulan yang kelak menjadi cikal-bakal para kreator seni budaya Indonesia tersebut. Kala itu Rabu, 5 Maret 1969, 15.00 - 18.00 WIB, bertempat di Malioboro 175 A lantai atas, IBS ber-ada di tengah-tengah mereka, yakni Umbu Landu Paranggi, Teguh Ranusastra Asmara, Ragil Suwarna Pragolapati, Soeparno S Adhy, Ipan Sugiyanto Sugito, dan Mugiyono G Warso. IBS cukup aktif menerbitkan sejumlah karya, seperti kumpulan puisi, novel, dan cerita pendek, tetapi ia berbeda dari pesastra Indonesia umumnya. Pesastra yang menikah dengan Sri Maryati dari Purworejo pada September 1971 dan memiliki empat anak: Wisang Prangwa-dani, Pawang Surya Kencana, Risang Rahjati Prabowo, dan Ratna-sari Devi Kundari, sebelum mereka berpisah pada 1978, ini lebih memfokuskan karyanya dalam balutan budaya Jawa. Ba nyak sekali tersirat unsur Jawa pada karya-karya nya, baik itu melalui tema, latar, maupun bahasa, sehingga banyak pengamat menilai karyanya itu memunyai ciri khas dan unik. Ia sama sekali tidak terpengaruh arus untuk menulis hal yang “digilai” masyarakat. Ada kumpulan karya nya yang mengandung dhawuh (nasihat) orangtua yang sering ia dengar saat masih kanak-kanak, bahkan mengandung potongan-potongan kecil peribahasa Nusantara yang jarang diketahui orang. Ketika itu ia mengemukakan suatu tujuan, “Saya tidak peduli apakah tulisan saya ini kelak akan laris di pasaran, karena yang terpenting adalah saya menyampaikan bahwa ada nasihat-nasihat orangtua yang kini dilupakan agar diingat kembali oleh orang-orang,” jelasnya ketika itu. Berikut adalah beberapa judul buku kumpulan karyanya: Tiga Bayang an (puisi antologi; 1970), Ranjang Tiga Bunga (novel; 1975), Bayang Kertapati (novel; 1976), Dunia Semata Wayang (puisi; 1996), Kalimantang (kumpulan cerita pendek; 2003), Matahari-matahari Kecil (puisi; 2004), Perempuan Panggung (novel; 2007), Ziarah Tanah Jawa (puisi; 2013), dan Sesanti Tedhak Siti (geguritan; 2015). @ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

72 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 73: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

7372 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 7372 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

KEGUH Angka adalah pelukis wayang, ang-gota Sanggar Seni Rupa Garajas Bulungan,

dan mantan ilustrator Harian Sinar Harapan dan Suara Pembaharuan meninggal dunia pada Senin, 21 Desember 2020, 05.00 WIB, di kediamannya di Perumahan Reni Jaya Lama, Pondok Petir Depok.Jenazah pria yang dikenal bertutur lembut dan sikapnya bersahaja ini dimakamkan pada siang harinya di Permakam an Warga Kelurahan Pondok Petir, Depok--berdekatan de ngan wilayah Pam-ulang, Tangerang Selatan. Hadir dalam kesem-patan tersebut pelukis Suprobo, rekan peseni lainnya, dan puluhan warga sekitar Perumahan Reni Jaya Lama.

@ IH - Berbagai sumber

Teguh Angka: Tuturnya Lembut dan BersahajaT

HITA Teguh Susilo, seorang pesyair yang terlahir pada 31 Agustus 1953, di Purwokerto, Jawa

Tengah dengan nama Tionghoa, Liong Njuk Hie, meninggal dunia dalam usia 67 tahun pada Rabu 16 Desember 2020, 13.00 WIB. Almarhum sebelum

Ahita Teguh Susilo: Satu dari Para Pendiri Sanggar Pelangi DalamA

meninggal sempat dilakukan tes Swab dan hasilnya negatif. Ia dikenal melalui karya-karya puisinya yang banyak berseliweran di media massa cetak era 1970 - 1980-an.  Pada 1971, Ahita adalah satu di antara 5 pesyair muda yang mendi-rikan Sanggar Pelangi Dalam (SPD), 4 nama pesyair lainnya adalah: Dharmadi, Kurniawan Junaedhie, Hermann Affandi (alm), dan Asfahani Kunanto. Lalu pada 1974, bersama 4 nama itu pula ia mendirikan sebuah perkumpulan yang bernama Himpunan Penulis Muda (HPM) Purwokerto. Nama-nama penulis asal Purwokerto lainnya yang juga turut berpartisipasi dalam pendirian HPM kala itu di antaranya Wahyu Mandoko, Didi Wahyu, Hen-daryun, Anton-van mess-Suparno, Edhi-bagong-Wahono, Mujiman-to, Niken Pratiwi (alm), dan Sugeng Pamuji. Pada 1976, ia bersama Kurniawan Junaedhie menerbitkan kumpulan puisi yang memuat karya-karya puisi mereka berdua dan diberi judul Armageddon. Nama Ahita pun tidak asing di dunia tulis-menulis daerah Banyu-mas dasawarsa ‘80-an, ia bersama Dharmadi, Herman Affandi (alm), Kurniawan Junaedhie dan beberapa nama seperti: Badrudin Emce, Bambang Set, Edi Romadhon, Haryono Soekiran, Haryanto Soekiran, Nanang Anna Noor, Wanto Tirta, Yon Montaris, Ansor Basuki Balasikh, Lukman Suyanto, Sutarno Jayadiatma (alm.), Mas’ut, Tri Astoto Kodarie, dan Sri Wintala Achmad, tampil di depan bersama memberi andil positif sebagai penulis-penulis yang aktif berkarya memberikan kontribusi besar bagi dunia kesusastraan Indonesia umumnya, dan di lingkup kesusastraan daerah Banyu-mas khususnya, meski perkembangan sastra Indonesia pada masa itu masih banyak berpusat di Jakarta. Karya-karya puisi Ahita banyak diterbitkan dalam buku kumpulan puisi tunggal maupun antologi puisi bersama seperti, Lagu Hijau (1974), Syair Mawar (1975), ekstase (1977), Antologi dari Negeri Poci (2014), Antologi Puisi Sang Peneroka (2014), Antologi Puisi Meta-morfosis (2015), Antologi Puisi Cinta Magenta (2015). Sejak 2013 Ahita pun menyimpan rapi puisi-puisinya di Blog pribadinya yang beralamat, ahitateguhsusilo.blogspot.com. Setelah disemayamkan di Gedung Adi Guna Purwokerto selama dua hari, Jenazah Ahita pun dimakamkan di Permakaman Muntang pada 18 Desember 2020.

@ Wahyu Toveng - Berbagai sumber

73S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 74: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

7574 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

I n M E M O R I A M

IBORDIS Elpamas yang juga menjadi pemain dari Iwan Fals Band, Chumaidi

Daromi atau yang lebih dikenal dengan Edi Daromi meninggal dunia pada Rabu malam, 30 Desember 2020, di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan.  Kabar meninggalnya Edi disampaikan oleh rekan dekatnya, Ardy Yusuf Sikki yang juga personel Iwan Fals Band. Edi meninggal sekira pukul 22.00 malam di Jakarta, dan akan dimakamkan di tempat kelahirannya, di daerah Sukun, Malang. “Beliau meninggalkan kita sekitar jam 10 malam dan sekarang jenazah langsung dibawa ke Malang,” tulis Ardy di unggahan akun Instagram-nya @ardysikki. Namun ia tak menjelaskan perihal penyebab meninggalnya musisi 59 tahun itu. “Terima kasih sudah banyak mengajariku banyak hal mas Edi,” tulisnya. Di akun Facebook-nya, vokalis Elpamas Baruna Priyotomo menulis kenangannya, “Almarhum saudaraku Edi Daromi meminta saya untuk mengisi lirik dan menyanyikan karyanya.. belum diedarkan beliau sudah pergi, inilah karya ter-akhir Edi Daromi dan saya: KEHADIRANMU, Lagu & Piano: Edi Daromi, Lirik & Vocal: Baruna.

Edi Daromi: Kehadiranmu Jadi Karya Terakhir Kibordis Andal IniK Selamat tahun baru 2021 teman-teman

semua. Semoga lagu ini dapat mengenang seorang musisi Indonesia yang telah pergi. R.I.P Edi Daromi.”  Pengamat musik Adib Hidayat melalui akun Twitter-nya juga menyampaikan kabar duka tersebut. Adib mengatakan, Edi Daromi meninggal dunia karena suatu penyakit yang diderita nya. Bagi Adib, sosok Edi Daromi ada-lah musisi yang selalu ramah kepada siapa saja. Ucapan duka disampaikan pula oleh Komu-nitas Indonesia Maharddhika, “Komunitas Indonesia Maharddhika mengucapkan bela sungkawa sedalamnya dan  keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabar an.” Pengamat musik Stanley Tulung pun menulis kenangan dengab Edi di akun Facebook-nya: Selamat jalan sahabatku Edi Daromi (kibordis Elpamas). Kalau telp dirimu selalu ngomong, “jaga kesehatan yah Stan.” “iyo sam, iki zaman edan. Musuhne virus,” jawabku lalu disambung tawa kita berdua. Kamu orang baik sam. Mimpi indah di tidur panjangmu yahh.. @ IH - Berbagai sumber

74 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 75: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

7574 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

ETELAH sempat berjuang melawan serangan stroke yang dideritanya, dan dirawat di RS Medis-

tra, pembawa acara Dunia Dalam Berita yang ditayang-kan stasiun TVRI Inke Maris akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 31 Desember 2020, 19.30 WIB. Sebelumnya pada hari yang sama sekitar pukul 14.07 WIB dikabarkan bahwa almarhumah saat itu sudah tidak lagi dibantu ventilator, dengan kondisi denyut jantung yang lemah serta tensi yang tak lagi terdeteksi. “Telah berpulang ke Rahmatullah, istri kami tercinta Ibu Maria Dinariati binti Yusuf Natanegara (Inke Maris) hari Kamis 31 Desember 2020 pukul 19.20 WIB,” demikian kabar lewat media sosial WhatsApp tim komunikasi Inke Maris Associates. Almarhumah disemayamkan di rumah duka Jln MPR Raya Kav 8 No 8 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. “Kami sadar banyak yang ingin menyampaikan belasungka-wa kepada kami sekeluarga karena Inke banyak yang mencintainya dan kehilangan karena kepergiannya. Namun mengingat kita masih dalam masa Pandemi, dengan penuh hormat, kami mohon untuk dikirimkan doa saja kepada Inke dan mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya atas segala salah dan khilaf dari  Inke selama ini,” demikian pesan yang mewakili Rizal Maris, suami almarhumah dan keluarganya. Inke lahir di Bogor, Jawa Barat, 7 Desember 1948. Ia adalah wanita asal Indonesia yang berhasil mewa-wancarai Perdana Menteri Inggris saat itu “Iron Lady” Margaret Thatcher, Pemimpin PLO Yasser Arafat, Paul Keating, dan Rajiv Gandhi. Inke mulai dikenal luas di Tanah Air sejak siaran bahasa Inggris muncul. Saat Presiden Soeharto melakukan kunjungan resmi, Inke sempat diberikan amanah untuk mendampingi Ibu Tien saat Soeharto menerima penghargaan FAO di

Inke Maris: Dikenal Luas Sejak Siaran Bahasa Inggris Muncul di TVRIS Roma. Ia menempuh pendidikan SD di Yayasan

Perguruan Cikini, Jakarta (1960), melanjutkan sekolahnya di SMP Yayasan Sumbangsih, Jakarta (1963), dan melanjutkan sekolahnya lagi di SMA Teladan, Jakarta (1966). Setelah menempuh pendidikan di City Of London Business School (1978), Inke berhasil meraih gelar Master di bidang Komunikasi Massa dari Universitas Leicester, London.  Sempat menjadi penyiar BBC selama 12 tahun, telah menjadi catatan penting dalam hidupnya sebagai seorang penyiar profesional. Saat pulang ke Indonesia, Inke men dapatkan tugas menjadi penyiar siaran Bahasa Inggris di TVRI. Inke menikah dengan Rizal Maris, yang sempat bekerja di Citibank London, Inggris. Inke Maris kembali ke Tanah Air mengikuti suaminya ketika berpindah tugas ke Citibank, Jakarta. Belakangan ia aktif di bisnis konsultan lewat agensi yang ia dirikan dengan menggunakan namanya, Inke Maris Associates. “Semangat Ibu Inke membangun dunia Public Relations di Indonesia akan kami teruskan. Kantor Inke Maris & Associates akan tetap beroperasi secara normal dan mulai dibuka kembali pada 4 Januari 2021. Kami pastikan bahwa segala bisnis dan mandat yang telah dipercayakan kepada kami, akan tetap kami jalankan secara penuh dan profesional. Untuk urusan opera si onal bisnis akan dikelola oleh dewan direksi, Bapak Armand Maris, Bapak Lawrence Tjandra dan saya sendiri, di bawah pimpinan Bapak Isma Natanegara,” kata Widyaretna Buenastuti, Director/ Senior Consultant Inke Maris and Associates. @ IH - Berbagai sumber

75S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1

Page 76: Dik Doank Masa Depan Selalu Berkarya Seni, Allah Akan Beri

PB76 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1 S e m e s t a S e n i l N o m o r 9 l J a n u a r i l 2 0 2 1