perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh variabel ... · emisi efek). sedangkan harga di...

92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004-2008) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Airlangga Dimaz Saloka F.0205030 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vandieu

Post on 08-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG

MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK

INDONESIA (PERIODE 2004-2008)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas­Tugas dan Memenuhi Syarat­Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta

Oleh : Airlangga Dimaz Saloka

F.0205030

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Tak ada gading yang tak retak”

“Wisuda setelah 14 semester adalah kesuksesan yang tertunda”

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang!”

“First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win.” Mahatma Gandhi quotes

PERSEMBAHAN

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Eyang kakungq tercinta beserta keluarga besarnya 2. Anak- anak FH ‘04… best ever especially nak kantin & parkiran..serta

yang sampe saat ini belum lulus… 3. Sedulur-sedulurq di Teater Delik 4. Almamaterq..:)

KATA

PENGANTAR

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia­Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH VARIABEL KEUANGAN

DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA

PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING

(IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004-2008)”

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, bimbingan, serta kerjasama yang baik dari

berbagai pihak tidak bisa mewujudkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar­besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Reza Rahardian, SE., MSi. selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra. Mahastuti Agung, MSi. selaku pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan petunjuk selama Penulis menyelesaikan

skripsi.

5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada penulis, serta para staf dan karyawan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang elah membantu penulis.

6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dalam

kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Akhir kata, Penulis berharap semoga karya sederhanan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

AIRLANGGA DIMAZ S. NIM : F0205030

ABSTRAK

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG

MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004-2008)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

keuangan (ROA, financial leverage, firm size, operation cash flow dan issue price) dan variabel non keuangan (prosentase saham, umur perusahaan, waktu ipo, underwriter dan auditor) terhadap underpricing Initial Public Offering (IPO) di Indonesia. Serta pengaruh variabel keuangan dan non keuangan tersebut secara simultan terhadap underpricing.

Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana periode januari 2004 - desember 2008 dengan sampel sebanyak 50 perusahaan. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keuangan (ROA, financial leverage, firm size, operation cash flow dan issue price) secara simultan berpengaruh terhadap underpricing pada tingkat signifikansi 10% , namun secara partial hanya variabel ROA yang berpengaruh terhadap underpricing pada tingkat signifikansi 10%. Sedangkan untuk variabel non keuangan (prosentase saham, umur perusahaan, waktu ipo, underwriter dan auditor) secara simultan tidak berpengaruh terhadap underpricing dan juga secara partial variabel-variabel non keuangan tersebut tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Variabel keuangan dan non keuangan secara simultan berpengaruh terhadap underpricing pada tingkat signifikansi 5%.

Kata kunci : underpricing, ini t ial publ ic of fer ing, bursa efek

Indonesia.

DAFTAR ISI

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAKSI ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pasar Modal ................................................................ 8

B. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana ...................................... 14

C. Proses Perdagangan pada Pasar Sekunder .................................... 16

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Perananan Prospektus dalam IPO ................................................. 18

E. Fenomena Underpricing ................................................................ 20

F. Definisi Variabel ........................................................................... 21

G. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 26

H. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 27

I. Hipotesis ........................................................................................ 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 34

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 34

D. Definisi Operasional ..................................................................... 35

E. Metode Analisis Data .................................................................... 38

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Populasi dan sampel................................................. ..................... 43

B. Analisis Data ................................................................................. 44

C. Pengujian Data .............................................................................. 46

D. Uji Hipotesis Model 1 ................................................................... 47

E. Uji Hipotesis Model 2 ................................................................... 54

F. Uji Hipotesis Model 3 ................................................................... 59

G. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................. 66

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 72

B. Keterbatasan .................................................................................. 73

C. Saran .............................................................................................. 74

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75

LAMPIRAN .................................................................................................... 77

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Ringkasan Instrumen BEI ........................................................ 13

Tabel IV.1 Seleksi Pemilihan Sampel ....................................................... 44

Tabel IV.2 Diskriptif Data Penelitian ........................................................ 44

Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 47

Tabel IV.4 Hasil Uji Durbin Watson setelah Transformasi ...................... 49

Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolineritas ........................................................ 50

Tabel IV.6 Hasil Uji Normalitas Regresi Berganda Model I .................... 52

Tabel IV.7 Regresi Berganda Model I ...................................................... 52

Tabel IV.8 Hasil Uji Durbin Watson setelah Transformasi Data .............. 55

Tabel IV.9 Hasil Uji Multikolineritas ....................................................... 56

Tabel IV.10 Hasil Uji Normalitas Regresi Berganda Model II ................... 57

Tabel IV.11 Regresi Berganda Model II ..................................................... 58

Tabel IV.12 Hasil Uji Durbin Watson setelah Transformasi ...................... 61

Tabel IV.13 Hasil Uji Multikolineritas ....................................................... 62

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel IV.14 Hasil Uji Normalitas Regresi Berganda Model III ................. 64

Tabel IV.15 Regresi Berganda Model III .................................................... 64

Tabel IV.16 Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan terhadap

Underpricing ............................................................................ 66

Tabel IV.17 Hasil Analisis Regresi Variabel Non Keuangan terhadap

Underpricing ............................................................................ 69

Tabel IV.18 Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan dan Non Keuangan

terhadap Underpricing ............................................................ 71

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Struktur Pasar Modal Indonesia .............................................. 10

Gambar II.2 Kerangka Penelitian ................................................................ 28

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perusahaan yang melakukan IPO periode 2004-2008 ....... 78

Lampiran 2 Total Assets, Total Debts, EAT, Tahun Berdiri,

IPO, dan Tanggal Listing .................................................... 80

Lampiran 3 Data keuangan perusahaann yang terkena underpricing .... .82

Lampiran 4 Data non keuangan perusahaan yang terkena underpricing 84

Lampiran 5 Nama underwriter dan auditor ............................................ 86

Lampiran 6 Big Four KAP ..................................................................... 88

Lampiran 7 Top Penjamin Emisi ........................................................... 89

Lampiran 8 Uji Normalitas Data ............................................................ 91

Lampiran 9 Hasil uji regresi model 1 (variabel keuangan) sebelum

transformasi data ................................................................. 92

Lampiran 10 Hasil uji regresi model 2 (variabel non keuangan) sebelum

transformasi data ................................................................ 94

Lampiran 11 Hasil uji regresi model 3 (variabel keuangan dan non

keuangan) Sebelum transformasi data .............................. 96

Lampiran 12 Hasil uji regresi model 1 (variabel keuangan)

Setelah transformasi data .................................................. 98

Lampiran 13 Hasil uji regresi model 2 (variabel non keuangan)

setelah transformasi data .................................................... 100

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 14 Hasil uji regresi model 3 (variabel keuangan dan non

keuangan) setelah transformasi data ................................. 102

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Seorang manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah

aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-

sumber dana untuk membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai

kebutuhan dana tersebut, manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang

berasal dari dalam perusahaan atau juga dapat juga yang berasal dari luar

perusahaan. Besarnya dana yang tersedia kadang dapat tercukupi oleh dana dari

dalam perusahaan yang berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan),

cadangan, maupun depresiasi. Jika kebutuhan dana tidak tercukupi dari dalam

maka perusahaan dapat mengalihkan pendanaan dari luar di dapat dari utang atau

penerbitan obligasi. Persyaratan-persyaratan yang ketat yang diajukan seringkali

menjadi beban yang berat bagi perusahaan sendiri. Oleh karena itu sebagai pilihan

alternatif perusahaan dapat melalui pendanaan dari penawaran saham di pasar

modal atau disebut go public.

Dengan keberadaan pasar modal sebagai wahana bagi perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan dana, sehingga pencarian dana dapat dilakukan dengan

lebih mudah, cepat, dan relatif cukup besar bila dibanding pendanaan melalui

hutang ataupun obligasi. Semakin membaiknya kondisi Indonesia baik dari sisi

perekonomian maupun stabilitas politik, keamanan Indonesia serta membaiknya

bursa global mampu mendorong para investor lokal maupun asing untuk

bertransaksi kembali di bursa Indonesia (Sunariyah, 2006).

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sebelum saham diperjualbelikan di Bursa Efek, transaksi penawaran

pertama kali dilakukan di pasar perdana (primary market), kegiatan tersebut

disebut dengan penawaran umum penjualan perdana saham disebut IPO (Initial

Public Offering). Fenomena yang sering terjadi di pasar modal khususnya pada

saat penawaran perdana adalah saham-saham yang dijual pada pasar perdana

tersebut mengalami underpriced. Underpricing adalah selisih positif antara harga

saham di pasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana. Dan selisih ini

merupakan initial return yang diterima investor. Jadi initial return adalah

keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena perbedaan harga saham yang

dibeli di pasar perdana (IPO). Harga saham pada penawaran perdana ditentukan

berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dengan underwriter (penjamin

emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar

(permintaan dan penawaran). Dari sisi emiten, dapat dilihat jika saham yang

mereka jual mengalami underpriced yang tinggi dalam arti saham mereka dinilai

lebih rendah dari harga sesungguhnya, dan perbedaan antara harga sesungguhnya

dengan harga yang ditawarkan pada saat IPO tersebut tinggi, maka perusahaan

akan mengalami kerugian yang besar. Underpriced sering terjadi pada saham

yang ditawarkan pada saat IPO. Hal ini dilakukan underwriter dalam rangka

untuk mengurangi tingkat resiko yang harus dihadapi karena fungsi

penjaminannya.

Ada 4 macam tipe penjaminan yaitu full commitment, best effort, stand by

commitment, dan all or none commitment. Bagi underwriter, tipe penjaminan

yang beresiko tinggi adalah tipe penjaminan secara full commitment. Tipe

penjaminan yang terjadi di Indonesia adalah tipe penjaminan secara full

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

commitment. Emiten di lain pihak , tidak mengetahui kendala pasar modal yang

sesungguhnya. Dalam hal ini underwriter sebagai pihak yang lebih sering

berhubungan dengan pasar modal mempunyai informasi yang lebih banyak

mengenai pasar modal bila dibandingkan dengan calon emiten. Adanya informasi

asimetri inilah maka harga saham pada penawaran perdana lebih rendah daripada

harga saham di pasar sekunder. Jadi underwriter menggunakan ketidaktahuan

emiten mengenai pasar modal untuk mengurangi risiko yang ditanggungnya.

Apabila saham yang dia jamin di pasar perdana tidak laku, maka underwriter

harus membeli sisa saham tersebut sebesar harga penawaran dikalikan dengan sisa

saham yang tidak laku. Walaupun emiten dan underwriter secara bersama-sama

mengadakan kesepakatan dalam menentukan harga perdana saham, namun

sebenarnya mereka masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda

(Trianingsih, 2005)

Dalam rangka pengambilan keputusan calon investor memerlukan banyak

informasi guna mempertimbangkan membeli atau tidak saham yang ditawarkan..

Informasi prospektus dapat dibagi menjadi dua informasi akuntansi dan non-

akuntansi. Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca,

laporan rugi/laba, laporan arus kas dan penjelasan laporan keuangan. Informasi

non-akuntansi adalah informasi selain laporan keuangan seperti underwriter

(penjamin emisi), auditor independen, konsultan hukum, nilai penawaran saham,

persentase saham yang ditawarkan, umur perusahaan dan informasi lainnya.

Perusahaan harus membuat prospektus yang merupakan ketentuan yang

ditetapkan oleh BAPEPAM (Husnan, 2001). Namun peraturan mengenai

pengungkapan laporan keuangan pada saat IPO sudah sangat terperinci, hal

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tersebut tidak menjamin terjadinya keasimetrian informasi antar partisipan

(emiten, underwriter, dan investor. Ketidakpastian tersebut dirasakan oleh calon

investor umumnya calon investor yang memiliki informasi yang terbatas tentang

perusahaan emiten (Hartono, 2005).

Sujatmin dan Sujadi (2006) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi underpricing pada penawaran umum perdana di Bursa Efek

Jakarta periode 1999-2003 dengan variabel independen umur perusahaan, besaran

perusahaan, reputasi auditor, reputasi penjamin emisi, jenis industri, EPS (Earning

Per Share), ukuran penawaran (proceeds), current ratio, ROI (Rate of Return on

Investment), dan financial leverage. Hasilnya menyatakan bahwa hanya variabel

current ratio, reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, dan jenis industri yang

mempengaruhi underpricing.

Syarifah Aini (2009) yang melakukan penelitian pengaruh variabel

keuangan (ROA, leverage, dan ukuran perusahaan) dan variabel non

keuangan (harga saham perdana, reputasi underwriter, persentase saham yang

ditawarkan kepada publik, waktu IPO dan umur perusahaan) terhadap

underpricing dari tahun 2000 sampai tahun 2007. Hasilnya secara simultan

variabel keuangan (ROA, Leverage dan Ukuran Perusahaan) dan variabel non

keuangan (Harga Saham Perdana, Reputasi Underwriter, Persentase Saham

yang Ditawarkan kepada Publik, Waktu IPO, dan Umur Perusahaan)

berpengaruh signifikan terhadap Underpricing.

Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penulis tertarik mengadakan

penelitian dengan mengambil judul: ”Pengaruh Variabel Keuangan dan Non

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keuangan Terhadap Underpricing pada Perusahaan yang Melakukan Initial

Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (Periode 2004-2008)”.

2. Perumusan Masalah

Atas dasar uraian dalam latar belakang di atas maka permasalahan yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah variabel keuangan (ROA, Operation cash flow (OCF), leverage,

firm size, harga saham perdana) berpengaruh terhadap underpricing?

2. Apakah variabel non keuangan (reputasi underwriter, reputasi auditor,

persentase saham yang ditawarkan kepada publik, waktu IPO, dan

umur perusahaan) berpengaruh terhadap underpricing?

3. Apakah variabel keuangan (ROA, Operation cash flow (OCF), leverage,

firm size, harga saham perdana) dan variabel non keuangan (reputasi

underwriter, reputasi auditor, persentase saham yang ditawarkan kepada

publik, waktu IPO, dan umur perusahaan) secara simultan berpengaruh

terhadap underpricing?

3. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) pada periode

pengamatan yaitu bulan Januari 2004 – Desember 2008.

3. Perusahaan IPO sahamnya underpriced.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Tersedianya data mengenai variabel keuangan dan variabel non­keuangan

yang diperlukan.

4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel keuangan (ROA, Operation cash

flow (OCF), leverage, firm size, harga saham perdana) terhadap

underpricing.

2. Untuk mengetahui pengaruh variabel non keuangan (reputasi

underwriter, reputasi auditor, persentase saham yang ditawarkan kepada

publik, waktu IPO, dan umur perusahaan) terhadap underpricing.

3. Untuk mengetahui pengaruh variabel keuangan (ROA, Operation cash

flow (OCF), leverage, firm size, harga saham perdana) dan variabel non

keuangan (reputasi underwriter, reputasi auditor, persentase saham yang

ditawarkan kepada publik, waktu IPO, dan umur perusahaan) secara

simultan terhadap underpricing.

5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Investor/ calon investor,

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

variabel-variabel yang berpengaruh terhadap initial return yang diterima

saat IPO, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam menanamkan modalnya di perusahaan go public.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Bagi emiten /calon emiten

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam

melakukan penawaran perdana (IPO) untuk memperoleh dana yang

maksimal.

3. Bagi pihak­pihak yang berkepentingan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada pasar

modal Indonesia (BAPEPAM, Bursa Efek Indonesia, calon emiten

dan posisi lain yang terkait) dalam meningkatkan perannya untuk

memenuhi kebutuhan pihak pemakai informasi.

4. Bagi praktisi/akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

pihak­pihak yang ingin mendalami pasar modal Indonesia dan dapat

dijadikan bahan masukan untuk kepentingan selanjutnya agar dapat lebih

memahami kebutuhan dunia usaha serta menjawab tantangan globalisasi.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pasar Modal

Menurut (Husnan, 2001:3), Secara formal, pasar modal merupakan

sarana untuk berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang biasa

diperjual belikan dalam bentuk hutang atau modal sendiri yang diterbitkan oleh

pemerintah, otoritas publik maupun oleh perusahaan swasta. Instrumen pasar

modal biasanya terdiri atas sertifikat deposito, commercial paper, Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), dan surat berharga pasar uang. Pasar modal merupakan konsep

yang lebih sempit dan pasar keuangan yang memperdagangkan semua bentuk

hutang dan modal sendiri, baik dari jangka panjang maupun dari jangka pendek.

Menurut panduan investasi IDX , Pasar Modal merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif investasi

bagi para investor selain alternatif investasi lainnya seperti: menabung di Bank,

membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya Pasar Modal

bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun

institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang

seperti Obligasi, Saham dan lainnya.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal

mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan

Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan

dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana

bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal

dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja

dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan

lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing

instrument.

Go public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang

dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham

kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan

Peraturan Pelaksanaannya. Terdapat dua metode utama untuk melakukan go

public yang digunakan di seluruh dunia. Pertama, melakukan penawaran perdana

(initial public offering) dengan penawaran pada harga tetap (a fixed price offer)

atau penawaran melalui sistem tender, metode yang kedua yaitu dengan prosedur

lelang (auction procedure), dimana penentuan harga saham berdasarkan

penawaran tertinggi.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MENTERI KEUANGAN

BAPEPAM

Badan Perusahaan Bursa Efek Perusahaan Usaha Efek Indonesia Efek Lembaga Lembaga Penunjang Penunjang Pasar Modal KPEI Pasar Modal KSEI Reksa Profesi Profesi Dana Penunjang Penunjang Pemodal/ Masyarakat Efek Agen/ Agen/ Penjualan Sub Agen Modal

GAMBAR II.1 STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA

Sumber : Panduan Go Public

Organisasi di Pasar Modal

a. Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) memiliki kewenangan untuk

melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan Pasar Modal di

Indonesia. Bapepam berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Menteri Keuangan.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Perusahaan memperoleh dana di Pasar Modal dengan melaksanakan

penawaran umum atau investasi langsung (private placement). Perusahaan

ini dikenal sebagai emiten.

c. Self Regulatory Organizations (SRO), adalah organisasi yang memiliki

kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas

usahanya. SRO terdiri dari:

· Bursa Efek, adalah pihak yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan

penawaran jual dan beli efek pihak- pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan efek antara mereka.

· Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), adalah pihak yang

menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan transaksi bursa agar

terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Lembaga yang telah

memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT.

KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia).

· Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), adalah pihak yang

menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank

Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. Lembaga yang telah

memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM adalah PT.

KSEI Kustodian Sentral Efek

d. Perusahaan Efek adalah perusahaan yang mempunyai aktifitas sebagai

Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi, atau

gabungan dari ketiga kegiatan tersebut.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Penjamin Emisi Efek, adalah salah satu aktifitas pada perusahaan

efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan

penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa

efek yang tidak terjual.

· Perantara Pedagang Efek, adalah salah satu aktifitas pada

perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek

untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.

· Manajer Investasi, adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola

portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola Portofolio

Investasi Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan

asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan

usahanya berdasarkan perundang- undangan yang berlaku.

e. Penasihat Investasi, adalah pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain

mengenai penjualan atau pembelian efek.

f. Lembaga Penunjang Pasar Modal

· Biro Administrasi Efek, adalah pihak yang berdasarkan kontrak

dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan

pembagian hak yang berkaitan dengan efek.

· Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan

harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima

dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan

mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

· Wali Amanat, adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang

efek bersifat utang.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Instrumen Definisi Keuntungan Risiko

Saham

Sertifikat yang menunjuk- kan bukti kepemilikan suatu perusahaan.

· Capital Gain.

· Capital Loss

· Tidak ada pembagian dividen

· Risiko Likuidasi

Obligasi

Efek bersifat hutang

· Bunga dengan jumlah serta waktu yang telah ditetapkan

· Capital Gain

· Dapat dikonversi menjadi saham (untuk obligasi konversi)

· Gagal bayar

· Capital Loss

Bukti Right

Sekuritas yang memberi- kan hak kepada pemilik- nya untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga dan dalam periode tertentu.

· Capi t a l Gai n dengan leverage, jika bukti right ditukar dengan saham baru

· Capital Gain yang diper-

· Capital Loss dengan leverage

· Capital Loss yang

Waran

Merupakan sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi, yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusa- haan dengan harga dan p a d a j a n g k a w a k t u tertentu.

· Capit a l Gain dengan leverage, jika waran di k o nv ers ik a n m enj ad i saham

· Capital Loss dengan leverage

· Capital Loss yang diperoleh di Pasar

Kontrak Berjangka Indeks Saham

K o n t r a k / p e r j a n j i a n berjangka Indeks Saham dengan variable pokok Indeks.

· Hedging instrumen

· Spekulasi dengan leverage

· Capital loss dengan leverage

Reksa Dana

Saham, obligasi, atau efek la in yang d ibel i o leh sejumlah investor dan di kelola oleh sebuah peru- sahaan investasi profe- sional.

· Tingkat pengembalian yang potensial

· Pengelolaan dana oleh manajemen yang profe- sional

· Capital Loss

· risiko likuidasi pada Reksa Dana Tertutup

Sebagai Perban- dingan:

Deposito

Berjangka

Jenis tabungan pada bank dengan jangka waktu tertentu.

· Bunga

· Tingkat suku bunga yang rendah

· Tidak ada Capital

g. Profesi Penunjang Pasar Modal

· Akuntan Publik

· Notaris

· Konsultan Hukum

Ringkasan Instrumen Pasar Modal di Indonesia

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TABEL II.1 Ringkasan Instrumen BEI

Sumber : Panduan Go Public

B. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan

berikut:

A. Tahap Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling

awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang

saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan,

selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan

profesi penunjang pasar yaitu:

Underwriter merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam

membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan

penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu

menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

Akuntan Publik bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan

keuangan calon emiten. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap

perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;

Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal

opinion). Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen

rapat.

B. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon

emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-

LK menyatakan pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

C. Tahap Penawaran Perdana

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten

menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham

tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Penawaran perdana ini

dilakukan setelah mendapatkan ijin dari BAPEPAM dan sebelumnya sekuritas

tersebut diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek). Dalam melakukan IPO,

perusahaan harus menerbitkan prospektus sebelum melakukan listing di BEI.

Prospektus adalah dokumen yang berisikan informasi tentang perusahaan penerbit

sekuritas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan sekuritas yang ditawarkan.

Penjualan sekuritas di pasar perdana dilakukan oleh penjamin emisi

(underwriter) yang ditunjuk oleh perusahaan dengan bantuan agen penjualan.

Pada umumnya underwriter mempunyai tiga fungsi, yaitu : advisory function,

underwriting function, dan marketing function. Sebagai advisory function,

underwriter memberikan saran kepada perusahaan yang akan melakukan go pulic

mengenai jenis sekuritas yang akan ditawarkan, penentuan harga sekuritas dan

waktu penawarannya. Underwriting function adalah fungsi penjaminan dimana

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

emiten akan meminta underwriter untuk menjamin penjualan saham perdana

emiten tersebut, jika emiten meminta underwriter memberikan jaminan full

commitment, maka underwriter menjamin seluruh sekuritas akan habis terjual dan

bersedia untuk membeli sisanya jika sebagian sekuritas tidak terjual. Dalam

prakteknya, tidak semua underwriter bersedia memberikan jaminan full

commitment, terutama untuk sekuritas perusahaan yang belum mapan. Untuk

perusahaan yang belum mapan tersebut biasanya underwriter hanya berani

memberikan jaminan best effort saja, artinya underwriter hanya akan berusaha

sebaik mungkin untuk menjual sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan

tersebut. Dalam penentuan offering price, underwriter dan emiten sering

menghadapi kesulitan untuk memperkirakan harga yang wajar. Underwriter

cenderung untuk menetapkan offering price yang rendah dari harga yang

diharapkan oleh perusahaan akan melakukan go public, dengan tujuan untuk

menekan resiko tanggung jawab bila sekuritas yang ditawarkan pada saat

penawaran perdana tidak laku atau tidak habis terjual.

D. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek

Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham

tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

C. Proses Perdagangan pada Pasar Sekunder

Mekanisme perdagangan pasar sekunder sekuritas menyangkut beberapa

faktor:

a) Seorang investor harus memberikan informasi kepada brokernya tentang

kondisi dengan mana ia bersedia bertransaksi. Parameter yang harus diberikan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

oleh investor adalah sekuritas tertentu, jumlah saham dalam hal saham biasa, dan

kuantitas dalam hal obligasi dan jenis order.

b) Short Selling

Seorang investor yang memperkirakan bahwa harga suatu sekuritas akan

dapat mengambil keuntungan dengan membeli sekuritas tersebut. Tetapi, jika

investor tersebut memperkirakan bahwa harga suatu sekuritas akan turun

dan ingin mengambil keuntungan jika harga tersebut benar turun.

c) Margin Transaction

Investor dapat meminjam kas untuk membeli sekuritas, dan

menggunakan sekuritas itu sendiri sebagai kolateral. Transaksi dimana investor

meminjam untuk membeli tambahan sekuritas, dengan menggunakan

sekuritas itu sendiri sebagai kolateral disebut buying on margin. Dengan

meminjam dana, investor menciptakan financial leverage. Investor akan

memperoleh keuntungan, jika harga naik, tetapi akan rugi jika harga turun

(dibandingkan jika tidak meminjam dana). Dana yang dipinjam untuk

membeli tambahan saham akan diberikan oleh broker dan broker tersebut

memperoleh uang dari bank. Suku bunga yang dikenakan bank pada broker

untuk transaksi ini disebut call money rate atau broken loan rate.

d) Margin Requirements

Initial Margin Requirement adalah proporsi nilai pasar total sekuritas yang

harus dibayar investor dengan kas. Maintenance Margin Requirement

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah jumlah minimum equity yang diperlukan dalam margin account investor

dibandingkan nilai pasar total.

D. Peranan Prospektus dalam IPO

Prospektus adalah gambaran umum perusahaan dalam bentuk tertulis yang

memuat keterangan secara lengkap dan jujur tentang keadaan perusahaan dan

prospeknya di masa mendatang serta informasi-informasi yang dibutuhkan

sehubungan dengan penawaran umum.

Penyusunan prospektus ini harus mengacu pada hal­hal berikut:

1. Prospektus harus memuat rincian dan fakta material mengenai

penawaran umum dari emiten.

2. Prospektus harus dibuat sedemkian rupa sehingga jelas dan

komunikatif.

3. Fakta­fakta dan pertimbangan­pertimbangan yang paling

penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada

bagian awal prospektus.

4. Emiten, penjamin pelaksana emisi, lembaga penunjang serta

profesi penunjang pasar modal bertanggung jawab untuk

menentukan dan mengungkapkan fakta secara jelas dan mudah

dibaca.

Nasirwan (2000) mengatakan informasi prospektus dapat dibagi dua

informasi yaitu terdiri dari informasi akuntansi dan informasi non akuntansi.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang menggambarkan tentang

informasi keuangan perusahaan terdiri atas neraca, perhitungan laba/rugi,

laporan arus kas, dan penjelasan laporan keuangan. Informasi non akuntansi

adalah informasi selain lapaoran keuangan seperti underwriter, auditor

independen, konsultan hukum, nilai penawaran saham, persentase saham dan lain

sebagainya. Informasi yang terdapat dalam prospektus menyangkut informasi

keuangan dan non-keuangan yang bersifat historis maupun proyeksi pada

masa mendatang. Kedua informasi tersebut dibutuhkan oleh investor agar

mereka dapat memprediksi penghasilan deviden di masa yang akan datang dan

juga resiko relatif dari masing-masing perusahaan. Umumnya investor

menekankan pada informasi yang menyangkut kejadian di masa yang akan

datang dalam pembuatan keputusan investasinya. Jika informasi historis

diperlukan untuk me-review kemampuan perusahaan di masa lalu, informasi

proyeksi diperlukan untuk prediksi prospek perusahaan di masa mendatang.

Selain itu manajemen laba dan tingkat return perusahaan dalam tiap

tahunnya akan menarik minat para investor untuk membeli saham, karena

mempengaruhi tingkat pengembalian investasi perusahaan terhadap investor. Hal

ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan

IPO, karena kredibilitas perusahaan yang diakui oleh masyarakat. Dalam

penelitian ini diambil informasi mengenai ROA, tingkat leverage, ukuran

perusahaan, reputasi underwriter, reputasi auditor, dan lamanya perusahaan

berdiri yang mempengaruhi tingkat underpricing.

Privat information merupakan bagian informasi internal yang semula

hanya diketahui oleh pihak manajemen perusahaan, dengan adanya public

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

investor mengakibatkan manajer juga harus memberikan informasi kepada publik.

Dengan kata lain pengorbanan perusahaan dalam meningkatkan usahanya

dengan menggunakan auditor dan underwriter yang professional memberikan

kepercayaan investor pada perusahaan.

Masyarakat akan memutuskan apakah tertarik untuk menginvestasikan

dananya ke dalam perusahaan atau tidak dengan mempelajari prospektus

perusahaan. Investor memperoleh informasi tentang kinerja perusahaan

sebelum IPO sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi. Para

investor yang rasional tentu akan memilih perusahaan yang menurutnya sehat,

dapat berkembang, dan memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Jadi,

prospektus secara tidak langsung merupakan media untuk mempromosikan

perusahaan agar pihak lain / investor membeli surat berharga yang ditawarkan.

E. Fenomena Underpricing

Ketika perusahaan pertama kali melakukan penawaran sahamnya ke pasar

modal, masalah yang dihadapi adalah penentuan harga di pasar perdana tersebut.

Di satu pihak pemegang saham lama tidak ingin menawarkan saham baru dengan

harga yang terlalu murah kepada investor baru, tetapi disisi lain investor

menginginkan untuk memperoleh capital gains dari pembelian saham di pasar

perdana tersebut. Perbedaan kepentingan tersebut, dimana emiten menginginkan

dana yang lebih besar dan investor menginginkan return, mengakibatkan

terjadinya underpricing, yakni adanya selisih positif antara harga saham dipasar

sekunder dengan harga perdana, yang disebut initial return bagi investor. Bagi

emiten, underpricing ini tentunya merugikan karena perusahaan tidak dapat

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memperoleh dana secara maksimal. Underpricing adalah suatu keadaan, dimana

harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan dengan

ketika diperdagangkan di pasar sekunder. Beberapa literatur menjelaskan bahwa

underpricing terjadi karena adanya informasi asimetris. Pihak yang

menentukan harga saham saat IPO adalah emiten dan penjamin emisi

(underwriter).

Underpriced bisa juga dikatakan sebagai selisih positif antara harga saham

perdana dan merupakan initial return bagi investor. Kebalikan dari itu adalah

overpricing, yaitu suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran

perdana lebih tinggi dibandingkan ketika saham diperdagangkan di pasar

sekunder. Kondisi underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan yang

melakukan go public, karena dana yang diperoleh dari go public tidak maksimum.

Sebaliknya bila terjadi overpricing, maka investor akan merugi (Daljono, 2000).

Fenomena underpricing terjadi di hampir seluruh pasar modal didunia. Para

pemilik perusahaan menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing karena

terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran (wealth) dari

pemilik kepada investor (Beatty dalam Daljono, 2000).

F. Definisi Variabel

Adapun variabel yang mempengaruhi kejadian underpricing adalah

ROA, Operation cash flow (OCF), leverage, firm size, harga saham perdana,

reputasi underwriter, reputasi auditor, persentase saham yang ditawarkan

kepada publik, waktu IPO, dan umur perusahaan. Uraian dibawah ini

menjelaskan bagaimana variabel tersebut terjadi.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Return On Asset

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan

investasi yang telah ditanamkan untuk mendapatkan laba. Investor melihat

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dari investasi

yang ditanamnya apabila menginvestasikan sahamnya pada perusahaan

tersebut. Su (2004) dan juga Syarifah Aini (2009) mengemukakan bahwa

ROA (Return On Assets) berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Penelitian ini menunjukan tersebut bahwa ROA yang semakin tinggi dapat

mengurangi tingkat kemungkinan terjadinya IPO underpricing.

2) Financial Leverage

Financial leverage merupakan perbandingan antara total hutang

dengan total aktiva, yang menunjukan berapa bagian aktiva yang digunakan

untuk menjamin utang. Rasio ini pada umumnya disebut juga rasio utang

(debt ratio), untuk mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur.

Sebelum menyatakan kesanggupannya sebagai perantara perusahaan

dengan investor, underwriter biasanya mempelajari dahulu sejarah perusahaan

dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return, serta estimasi

terhadap investor yang memiliki kemampuan untuk investasi. Karena tugas

underwriter sebagai penjamin emisi saham mengandung resiko, yaitu

apabila saham tersebut tidak laku terjual maka underwriter tidak akan

mendapatkan return. Maka underwriter juga harus memperkirakan berapa

besar kerugian yang akan diperolehnya.

Untuk memperhitungkan kerugian yang akan dialaminya, penjamin

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

emisi juga memperkirakan berapa besar kemampuan perusahaan terhadap

kewajiban yang dimilikinya. Tingkat kemampuan utang perusahaan

(financial leverage) dihitung dengan mengetahui rasio utang terhadap

asset yang dimiliki emiten.

Rasio leverage yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan memiliki

kewajiban yang besar. Sehingga apabila pemodal menginvestasikan sahamnya

akan memungkinkan investor tidak mendapatkan return dari saham yang

dimilikinya.

3) Firm Size

Ukuran perusahaan (firm size) merupakan faktor yang juga

mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan pada saham yang IPO.

Karena semakin besar perusahaan dan semakin dikenal oleh masyarakat, maka

semakin banyak informasi yang bisa diperoleh investor dan semakin kecil

pula ketidakpastian yang dimiliki oleh investor.

4) Operation Cash Flow

Operation cash flow adalah ukuran yang solid dari keuntungan

perusahaan karena merujuk ke cash aktual yang dibuat dari operasi. Operation

cash flow akan menunjukkan apakah sebuah perusahaan mengeluarkan lebih

banyak cash daripada mendapatkan cash. Operation cash flow juga merupakan

gambaran sekilas tentang bagaimana bisnis inti berjalan. Oleh karena itu bagi

investor arus kas positif adalah sinyal baik untuk investasi, sedangkan arus kas

yang negatif perlu memiliki penjelasan lebih dan menggali lebih dalam

sebelum membuat investasi diperusahaan tersebut. Menurut John A. Tracy

(dalam Bodin & Samuelsson, 2010), cash inflows dan outflows adalah denyut

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nadi dari setiap bisnis. Tanpa denyut nadi yang pasti dari cash flows, bisnis

akan mati segera. Hal diatas menekankan pada pentingnya cash flows untuk

keselamatan perusahaan. Lebih lanjut, menurut Bodin & Samuellson (2010)

lebih tepat menggunakan cash flow untuk analisis tentang profitabilitas

dibandingkan dengan net income karena dana aktual yang dihasilkan dapat

sangat berbeda dari accounting profit. Profit yang di temukan di Income

Statement adalah accounting profit yang lebih mudah untuk dimanipulasi.

5) Issue Price (Harga Saham Perdana)

Harga saham perdana adalah harga saham yang ditawarkan perusahaan

pada saat IPO. Dimovski & Brooks (2008) mengemukakan bahwa harga

saham perdana (issue price) berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Underpricing return dihitung dengan cara: harga penutupan saham pada hari

pertama listing dikurangi harga saham perdana, dan hasilnya dibagi dengan

harga saham perdana.

6) Prosentase Penawaran Saham

Prosentase kepemilikan yang ditahan oleh pemilik (insiders) menunjukkan

adanya private information yang dimiliki oleh pemilik/manajer (Leland & Phyle

dalam Gerianta, 2002) Informasi tingkat kepemilikan saham oleh entrepreneur

akan digunakan oleh investor sebagai pertanda bahwa prospek perusahaannya

baik. Semakin besar tingkat kepemilikan yang ditahan atau semakin kecil

persentase saham yang ditawarkan, akan memperkecil tingkat ketidakpastian

di masa yang akan datang (Indrawati, 2005).

7) Time Lag (Waktu IPO)

Waktu IPO merupakan penyimpangan waktu antara offering dan listing.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lui & Li ( dalam Tian & Magginson 2007) mengemukakan bahwa waktu IPO

berpengaruh positif terhadap underpricing. Penelitian yang dilakukan oleh

Chan et al (2004), mengemukakan bahwa time lag (penyimpangan waktu)

antara offering dan listing berpengaruh positif terdadap underpricing IPO.

Karena kenyataannya dana yang diikat terlalu lama dapat meningkatkan

risiko investor dan oleh karenanya underpricing yang tinggi diharapkan

atau dibutuhkan investor. Perusahaan dengan time lag lebih lama akan

meningkatkan resiko investor sehingga perusahaan menetapkan

harga IPO jauh dibawah nilai intrinsik (Chan et al, 2004).

8) Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dapat bertahan

hidup dan banyaknya informasi yang bisa diserap oleh publik. Semakin

panjang umur perusahaan semakin banyak informasi yang bisa diserap

masyarakat (Daljono dalam Suyatmin & Sujadi, 2006).

Umur perusahaan mencerminkan kondisi perusahaan yang tetap

bertahan dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat

mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian (Christy et al.

dalam Sulistio, 2005).

9) Reputasi Underwriter

Penjamin emisi atau sering disebut sebagai underwriter yang berfungsi

menawarkan saham di pasar sekunder kepada investor. Apabila underwriter

yang digunakan oleh perusahaan memiliki reputasi yang baik, maka hal ini

akan berpengaruh terhadap informasi yang akan diberikan oleh underwriter

kepada investor.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam proses IPO underwriter bertanggung jawab atas terjualnya saham.

Apabila ada saham yang masih tersisa, maka underwriter bertanggung jawab

untuk membelinya. Bagi underwriter yang yang memiliki reputasi tinggi,

mereka akan berani memberikan harga yang tinggi pula sebagai konsekuensi

dari kualitas penjaminannya (Daljono, 2000). Ini berarti jumlah nilai yang

dijamin menunjukkan kemampuan penjamin emisi untuk menanggung

kerugian jika ternyata saham yang dijamin tidak laku terjual. Oleh karena

besarnya nilai yang dijamin menunjukkan reputasi penjamin emisi, maka

penjamin emisi yang reputasinya rendah, tentu hanya dapat menjamin dalam

jumlah kecil. Lain halnya dengan penjamin emisi yang memiliki reputasi

tinggi, tentu ia akan berani melakukan penjaminan dalam jumlah yang besar.

1 0 ) Reputasi Auditor

Untuk menyediakan jasa yang diperlukan dalam proses jual beli saham

diperlukan image atau nama baik yang dimiliki perusahan mengenai informasi

usahanya. Informasi tersebut dapat berupa laporan keuangan yang

menggambarkan tingkat return yang diperoleh tiap periodenya, dan manajemen

perusahaan yang menunjukan kinerja karyawannya. Dalam hal ini

pentingnya informasi tersebut berkaitan dengan kemapanan perusahaan yang

IPO. Pengorbanan emiten untuk memakai auditor yang berkualitas akan

diinterprestasikan oleh investor, bahwa emiten mempunyai informasi yang

tidak menyesatkan mengenai prospeknya di masa mendatang (Daljono, 2000).

G. Penelitian Terdahulu

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian Su (2004), Daljono (dalam Suyatmin & Sujadi, 2006) dan

Syarifah Aini (2009) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap

tingkat underpricing. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kim et al. (2008),

menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing.

Penelitian Suyatmin & Sujadi (2006) memisahkan variabel penelitian antara

variabel keuangan (ukuran perusahaan, ROI, financial leverage, laba per saham,

proceeds, dan current ratio) dan variabel non keuangan (umur perusahaan,

reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis industri). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel keuangan yang berpengaruh terhadap initial return

adalah current ratio. Sedangkan variabel non keuangan yang berpengaruh

terhadap initial return adalah reputasi auditor, reputasi underwriter dan jenis

industri. Dari hasil regresi pengaruh variabel keuangan dan variabel non keuangan

mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap initial return.

H. Kerangka Pemikiran

Penulis mengambil suatu kerangka pemikiran dimana variabel

dependennya adalah underpricing dan variabel independennya adalah variable

keuangan (ROA, Operation cash flow (OCF), leverage, firm size, harga saham

perdana) dan variabel non keuangan (reputasi underwriter, reputasi auditor,

persentase saham yang ditawarkan kepada publik, waktu IPO, dan umur

perusahaan).

Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependennya dapat

dilihat pada bagan berikut:

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

GAMBAR II.2

Kerangka Pemikiran

Variable Independen Variable dependen

I. Hipotesis

A. Pengaruh informasi keuangan (financial leverage; ROA; Firm Size;

Harga saham perdana; dan OCF ) terhadap tingkat underpricing.

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang

digunakan oleh investor atau calon investor dan underwriter untuk menilai

perusahaan yang akan go public. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca,

laporan rugi/laba, laporan arus kas dan penjelasan laporan keuangan,

yang dalam penelitian ini disebut variabel keuangan.

Variabel keuangan 1. Return On Assets (ROA) 2. Financial Leverage(FL) 3. Firm Size (FS) 4. OCF 5. Issue Price (IP)

Variable non keuangan 1. Prosentase Saham (PPS) 2. Time Lag (TL) 3. Umur perusahaan (AGE) 4. Reputasi Underwriter (UDW) 5. Reputasi Auditor (AUD)

Underpricing

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) ROA

Su (2004) & Syarifah Aini (2009) mengemukakan bahwa ROA (Return

On Assets) berpengaruh negatif terhadap underpricing. Penelitian ini

menunjukan tersebut bahwa ROA yang semakin tinggi dapat mengurangi

tingkat kemungkinan terjadinya IPO underpricing.

H1.1 : ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

underpricing.

2) Financial Leverage

Sulistio (2005) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa

terdapat hubungan positif antara tingkat leverage. Investor akan

mempertimbangkan besarnya financial leverage, karena financial leverage

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan ekuitas

yang dimiliki. Dengan tingginya financial leverage maka risiko suatu

perusahaan juga akan tinggi.

H1.2 : Financial Leverage perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap underpricing.

3) Firm Size

Del Monte et al (2010) perusahaan yang berskala besar mempunyai

tingkat underpriced yang lebih rendah daripada perusahaan yang berskala

kecil. Oleh karena itu, diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1.3 : Firm Size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

underpricing.

4) Operation Cash Flow

Arus kas yang bernilai positif adalah sinyal baik untuk investasi,

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sedangkan arus kas yang bernilai negatif perlu memiliki penjelasan lagi dan

perlu menggali lebih sebelum membuat investasi diperusahaan tersebut.

Dengan kata lain bahwa OCF bisa di anggap sebagai sinyal tentang kualitas

dari bisnis perusahaan, lebih lanjut sinyal yang berpotensi untuk kesuksesan

IPO (Bodin & Samuelsson, 2010).

H1.4 : Operation cash flow berpengaruh ne ga t i f dan signifikan

terhadap underpricing.

5) Issue Price (Harga Saham Perdana)

Menurut Dimovski & Brooks (2008) harga saham perdana (issue

price) berpengaruh negatif terhadap underpricing. Jadi harga saham

perdana yang rendah merupakan sinyal tingkat underpricing yang tinggi. Dan

sebaliknya, harga saham perdana yang tinggi merupakan sinyal tingkat

underpricing yang rendah. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1.5 : Issue Price berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

underpricing.

B. Pengaruh informasi non keuangan (reputasi underwriter; reputasi

auditor; umur perusahaan; waktu IPO ;dan prosentase penawaran saham)

terhadap tingkat underpricing.

Informasi selain laporan keuangan seperti underwriter (penjamin emisi),

auditor independen, konsultan hukum, nilai penawaran saham, persentase

saham yang ditawarkan, umur perusahaan dan informasi lainnya, dalam

penelitian disebut variabel non keuangan.

1) Prosentase Penawaran Saham

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prosentase kepemilikan yang ditahan oleh pemilik (insiders)

menunjukkan adanya privat information yang dimiliki oleh pemilik/manajer

(Leland & Phyle dalam Yasa, 2003). Enterpreneur akan tetap menginvestasikan

modal pada perusahaannya apabila mereka yakin akan prospek pada masa

mendatang. Pemilik tidak akan menginvestasikan modalnya pada

perusahaan lain bila investasi di perusahaannya lebih baik (Leland & Phyle

dalam Yasa, 2003). Informasi tingkat kepemilikan saham oleh entrepreneur

akan digunakan oleh investor sebagai pertanda bahwa prospek perusahaannya

baik. Semakin besar tingkat kepemilikan yang ditahan (atau semakin kecil

persentase saham yang ditawarkan) akan memperkecil tingkat ketidakpastian

pada masa yang akan datang. Konsisten dengan yang dikemukakan oleh

Leland & Phyle (1977), dan Beatty (1989) (dalam Yasa, 2003) menunjukkan

adanya hubungan positif antara persentase yang ditawarkan dengan initial

return. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2.1 : Persentase saham yang ditawarkan kepada publik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap underpricing.

2) Umur perusahaan

Menurut penelitian syarifah (2009) mengemukakan bahwa umur

perusahaan tidak berpengaruh terhadap underpricing. Sedangkan menurut

Ritter (dalam Dimovski & Brooks, 2008) mengemukakan bahwa umur

perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing. Penelitian yang

dilakukan oleh Ritter (dalam Dimovski & Brooks, 2008), menemukan

bahwa tingkat underpricing akan lebih tinggi pada perusahaan yang lebih

muda. Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H2.2 : Umur perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap underpricing.

3) Time Lag (Waktu IPO)

Lui & Li ( dalam Tian & Magginson 2007) mengemukakan bahwa

waktu IPO berpengaruh positif terhadap underpricing.. Hal ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Chan et al (dalam Su, 2004), yang

mengemukakan bahwa time lag (penyimpangan waktu) antara offering dan

listing berpengaruh positif terdadap underpricing IPO. Perusahaan dengan

time lag (penyimpangan waktu) lebih lama akan meningkatkan resiko

investor sehingga perusahaan menetapkan harga IPO jauh dibawah nilai

intrinsik (Chan et al, 2004). Untuk itu diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2.3 : Waktu IPO berpengaruh positif dan signifikan

terhadap underpricing.

4) Reputasi Underwriter

Menurut Suyatmin & Sujadi (2006) dan Dimovski & Brooks

(2008) mengemukakan bahwa reputasi penjamin emisi (underwriter)

berpengaruh negatif terhadap underpricing. Dalam proses IPO penjamin emisi

bertanggung jawab atas terjadinya saham dan apabila saham masih

tersisa, maka penjamin emisi berkewajiban untuk membelinya. Oleh

karena itu, bagi penjamin emisi yang belum memiliki reputasi tentunya

akan sangat hati-hati untuk menghindari risiko tersebut dengan cara

menekan harga serendah mungkin. Berbeda dengan penjamin yang

memiliki reputasi tinggi, mereka akan berani memberikan harga yang tinggi

pula sebagai konsekuensi dan kualitas penjaminanya. Untuk itu diajukan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hipotesis sebagai berikut:

H2.4 : Reputasi underwriter berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap underpricing.

5) Reputasi Auditor

Auditor sebagai sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal

berfungsi melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang akan

melakukan go public. Auditor yang berkualitas akan mengurangi tingkat

ketidakpasian dan menunjukkan bahwa informasi privat dari emiten mengenai

prospect perusahaan tidak menyesatkan Suyatmin & Sujadi (2006). Menurut

Suyatmin & Sujadi reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap terjadinya

underpricing. Sedangkan dalam penelitian syarifah (2009) tidak ditemukan

hubungan antara reputasi auditor dengan underpricing.

H2.5 : Reputasi auditor berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap underpricing.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian

Penelitian ini merupakan event study, karena penelitian ini hanya

mengamati suatu kejadian tertentu dengan melihat tanggal perusahaan listing di

Bursa Efek Indonesia. Sedangkan menurut dimensi waktunya bersifat cross

sectional, yaitu penelitian yang hanya mengambil sampel waktu dan kejadian

pada suatu waktu tertentu saja. Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini

adalah underpricing. Variabel ini dapat dideteksi melalui fenomena underpricing

melalui pengukuran initial return, yang merupakan return awal yang diterima

pemodal.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang melakukan

Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2004-2008. Sampel dalam penelitian ini

dipilih dengan metode purposive sampling yaitu dengan kriteria:

1. Perusahaan IPO yang mengalami underpriced,

2. Data mengenai variabel keuangan dan variabel non-keuangan yang

diperlukan tersedia.

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh melalui terbitan atau laporan suatu lembaga

yang sudah ada dan tidak dikumpulkan langsung oleh peneliti (Suyono, 2003).

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Data Base Pojok BEJ FE UNS.

Data sekunder penelitian ini adalah daftar perusahaan yang go public diperoleh

dari e-bursa.com, Indonesia Stock Exchange (IDX) Statistic dan Factbook tahun

2004 - 2008. Data mengenai variabel keuangan, nama auditor, underwriter, umur

perusahaan yang go public diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) tahun 2004 - 2008, prospektus perusahaan dan http//www.idx.co.id.

D. Definisi Operasional

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah underpricing. Variabel

independen terdiri dari variabel keuangan yaitu return on asset (ROA), financial

leverage dan earning per share (EPS) dan variabel non keuangan yaitu persentase

penawaran saham (PPS), umur perusahaan (AGE), reputasi underwriter dan

reputasi auditor.

1. Variabel Dependen

Underpricing

Tingkat underpriced adalah selisih antara harga saham pada waktu 1 hari

setelah IPO dengan harga saham ketika IPO. Adapun cara perhitungan

underpricing yang dinyatakan dalam prosentase ini adalah sebagai berikut

(syarifah, 2009):

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Variabel Independen

a) ROA

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada

masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan.

Variabel ini diproksi dengan Return On Asset (ROA) yang merupakan

persentase perbandingan antara profit after tax dengan total assets :

b) Financial Leverage (FL)

Financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar

hutangnya dengan ekuitas yang dimilikinya. Diukur dengan menggunakan rasio

debt to equity yaitu rasio total utang terhadap modal perusahaan.

c) Firm Size (FS)

Firm size atau ukuran/skala perusahaan diukur dengan besarnya total asset

yang dimiliki perusahaan, hal ini untuk menginformasikan besaran perusahaan

dengan nilai asset yang dimilikinya. Ukuran perusahaan dihitung dari log total

aktiva perusahaan setahun sebelum melakukan penawaran perdana. Data

mengenai total aktiva perusahaan diperoleh dari prospektus perusahaan atau dari

ICMD.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Operation Cash Flow (OCF)

Operation cash flow adalah jumlah cash yang dihasilkan dari operasi

perusahaan. The International Financial Reporting Standards mengartikan

operating cash flow sebagai cash yang dihasilkan dari operasi dikurangi pajak

dan biaya, income investasi yang diterima dan kurangi dividends yang

dibayarkan.

e) Issue Price (IP)

Harga saham perdana adalah harga saham yang ditawarkan perusahaan pada

saat IPO. Besaran harga saham perdana diukur dengan menghitung harga saham

yang ditawarkan pada saat tahun melakukan IPO yang diperoleh dari

prospektus perusahaan.

f) Persentase Penawaran Saham (PPS)

Menunjukkan berapa besar bagian dari modal disetor yang akan dimiliki

oleh publik. Data diperoleh dari prospektus perusahaan atau dari ICMD.

g) Umur Perusahaan (AGE)

Umur perusahaan adalah untuk mengetahui seberapa lama perusahaan

berdiri, dalam penelitian ini pengukuran umur perusahaan menggunakan umur

tahun perusahaan berdiri sampai dengan perusahaan listing.

h) Time Lag (TL)

Merupakan jumlah hari yang berlalu antara tanggal IPO dengan hari

pertama diperdagangkan di pasar sekunder atau time gap antara offering

dengan listing (chan et al, 2001). Data mengenai tanggal IPO (offering) dan

tanggal listing diperoleh dari prospektus perusahaan.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i) Reputasi Underwriter (UDW)

Reputasi underwriter menggunakan variabel dummy yang pengukurannya

menggunakan angka 1 untuk underwriter yang memiliki reputasi dan

angka 0 untuk underwriter yang tidak memiliki reputasi. Dalam penelitian

ini reputasi underwriter diukur berdasarkan peringkat besarnya nilai yang

dijamin oleh underwriter. Emiten yang menggunakan jasa underwriter masuk

peringkat 20 besar akan diberi nilai 1 sedangkan emiten yang menggunakan jasa

underwriter di luar 20 besar akan diberi nilai 0.

j) Reputasi Auditor (AUD)

Variabel ini menggunakan variabel dummy. Variabel ini ditentukan dengan

menggunakan skala 1 untuk auditor yang sudah mempunyai reputasi bagus dan

skala 0 untuk auditor reputasi kurang. Jika emiten menggunakan auditor yang

termasuk dalam kategori big four dikategorikan reputasi bagus (1) dan

sebaliknya bila di luar kategori big four dikategorikan reputasi kurang (0).

E. METODE ANALISIS DATA

1. Hipotesis Model I

Hipotesis model I menyatakan bahwa variabel keuangan yaitu return on

asset (ROA), financial leverage, OCF, issue price dan firm size berpengaruh

terhadap underpricing.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk menguji hipotesis model I digunakan model berikut :

dimana :

IPORETN = Underpricing

a = konstanta

b1 – 5 = koefisien regresi

ROA = return on asset

OCF = Operation Cash Flow

FL = financial leverage

IP = Issue Price

FS = firm size

= residual

2. Hipotesis Model II

Hipotesis model II menyatakan bahwa variabel non keuangan yaitu reputasi

underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, time lag, dan prosentase

penawaran saham berpengaruh terhadap underpricing.

Untuk menguji hipotesis model II digunakan model berikut :

dimana :

IPORETN = Underpricing

a = konstanta

b1 – 5 = koefisien regresi

UND = reputasi underwriter

AUD = reputasi auditor

PPS = persentase penawaran saham

AGE = umur perusahaan

TL = Time lag

= residual

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Hipotesis Model III

Hipotesis Model III menyatakan bahwa variabel keuangan yaitu return on

asset (ROA), financial leverage, OCF, issue price dan firm size dan non

keuangan yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, time

lag, dan prosentase penawaran saham secara simultan berpengaruh terhadap

underpricing.

Untuk menguji hipotesis model III digunakan model berikut :

4. Koefisien Determinasi (R2)

Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi

(R2) keseluruhan. R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen atau variabel terikat. R2

digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi

berganda. R2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat

kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan

variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol) maka

semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali,

2002).

5. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk memperoleh data yang berdistribusi

normal. Pengujian normalitas data secara statistik menggunakan modification of

kolmogorov test. Apabila nilai sig (2- tailed) variabel independent yang bukan

dummy lebih dari 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal. Jika nilai sig (2-

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tailed) variabel independent yang bukan dummy kurang dari 0.05 maka data

tersebut tidak berdistribusi normal. Jika terdapat data yang tidak berdistribusi

normal untuk normalitas data maka sebelum diuji hipotesisnya dilogaritmakan

terlebih dahulu.

6. Uji Asumsi Klasik

Selain pengujian-pengujian diatas, dalam penelitian ini juga dilakukan

pengujian asumsi klasik, yang meliputi pengujian autokorelasi, multikolinieritas,

dan uji heterocedastisitas.

a) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel bebas diantara

satu dengan yang lainnya dalam model regresi. Jika dalam model terdapat

multikolinieritas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar

sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan yang tinggi.

Pengujian multikolinieritas dapat diamati dari Tolerance Value dan Value

Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance value > 0,1 dan nilai VIF < 10,

maka multikolinearitas tidak terjadi.

b) Uji Heterocedastisitas

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variable bebas

dalam regresi mempunyai varian kesalahan pengganggu yang sama atau

tidak. Salah satu cara untuk mendiagnosis adanya heterokedastisitas dalam

suatu model regresi adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Adapun dasar pengambilan keputusan dengan melihat grafik scollater, yaitu

bahwa :

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Jika ada pola tertentu yaitu membentuk pola yang teratur

(menyempit kemudian melebar, bergelombang) maka terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titiknya menyebar di Sumbu Y

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Santoso, 2000:208).

c) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang

diurutkan menurut waktu (seperti data time series) atau ruang ( seperti data

cross sectional). Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

antara kesalahan pengganggu didalam suatu model regresi pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1. Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan

uji Durbin-Watson (DW Test). Jika nilai DW terletak diantara du (DW

minimal) dan 4-du (DW maksimal), maka tidak terjadi autokorelasi.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

A. POPULASI DAN SAMPEL

Pada bagian ini akan dikemukakan hasil analisis data dari pengolahan data

dengan menggunakan alat model analisis regresi berganda dengan bantuan

program SPSS 17.0 for Windows. Persamaan regresi yang pertama untuk

mengetahui pengaruh dari variabel keuangan terhadap underpricing. Persamaan

regresi yang kedua untuk mengetahui pengaruh dari varabel non- keuangan,

sedangkan persamaan regresi yang ketiga untuk mengetahui pengaruh

keseluruhan variabel baik itu variabel keuangan maupun non-keuangan terhadap

underpricing.

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang melakukan

penawaran umum perdana pada periode 2004-2008. Menurut data pada fact book

dan IDX, pada periode 2004-2008 terdapat 74 perusahaan yang melakukan

penawaran umum perdana. Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh melalui

metode purposive sampling adalah 50 perusahaan. Berdasarkan beberapa kriteria

pengambilan sampel, terdapat 24 perusahaan yang tidak termasuk dalam sampel

yaitu 9 perusahaan yang tidak mengalami underpricing dan 15 perusahaan yang

tidak memiliki kelengkapan data untuk mendukung penelitian ini. Proses

pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL IV.1

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SELEKSI PEMILIHAN SAMPEL

Perusahaan yang melakukan IPO periode 2004-2008 74 perusahaan

Perusahaan yang tidak terpilih menjadi sampel :

-perusahaan yang prospektusnya tidak lengkap (15) perusahaan

-perusahaan yang tidak mengalami underpricing (9) perusahaan

Perusahaan yang terpilih menjadi sampel 50 perusahaan

Sumber : data diolah

B. ANALISIS DATA

· Deskriptif Data Penelitian

TABEL IV.2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

IPORETN 50 .02 .70 .3206 .24657

ROA 50 .02 22.29 4.7260 5.04799

FL 50 .00 1.14 .6256 .21552

FS 50 10.21 13.16 11.6638 .61640

OCF 50 -511585.00 380667.00 13697.4200 1.16745E5

IP 50 2.02 4.15 2.5070 .44177

PPS 50 .09 .72 .2753 .13461

AGE 50 3.00 46.00 18.2000 11.48557

TL 50 8.00 27.00 13.4400 3.65982

UDW 50 .00 1.00 .5000 .50508

AUD 50 .00 1.00 .3400 .47852

Sumber : data diolah Dari tabel IV.2 di atas terlihat bahwa variabel dependen yaitu

Underpricing (IPORETN) memiliki nilai minimum 0,02 yaitu pada perusahaan

Aneka Kemasindo Utama Tbk, nilai maksimum 0,70 untuk perusahaan Cowell

Development Tbk, Alam Sutera Realty Tbk, Bisi International Tbk, Bukit

Darmo Property Tbk, Laguna Cipta Griya Tbk, Destinasi Tirta Nusantara Tbk

dan Bekasi Asri Pemula Tbk. Nilai rata- rata IPORETN sebesar 0,3206 dengan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

standar deviasi sebesar 0,24657. ROA memiliki nilai minimum 0,02 yaitu pada

perusahaan Truba Alam Manunggal E. Tbk, nilai maksimum 22,29 yaitu pada

perusahaan PT Yanaprima Hastapersada Tbk, rata-rata sebesar 4,726 dan standar

deviasi 5,04799. Financial Leverage memiliki nilai minimum 0,00 yaitu pada

perusahaan Indosiar Karya Media Tbk, nilai maksimum 1,14 yaitu pada

perusahaan Energi Mega Persada Tbk, rata-rata sebesar 0,6256 dan standar

deviasi 0,21552. Firm Size memiliki nilai minimum 10,21 yaitu pada perusahaan

Aneka Kemasindo Utama Tbk, nilai maksimum 13,16 yaitu pada Bank Ekonomi

Raharja Tbk., rata-rata sebesar 11,6638, dan standar deviasi 0,61640. Operation

Cash Flow memiliki nilai minimum -511585 pada Bank Bumi Arta Tbk, nilai

maksimum 380667 pada Darma Henwa Tbk, rata-rata sebesar 13697,42 dan

standar deviasinya 1,16745E5. Issue Price memiliki nilai minimum 2,02 pada

perusahaan Asuransi Multi Artha Guna Tbk, nilai maksimum 4,15 pada

perusahaan Indo Tambangraya Megah Tbk, rata-rata sebesar 2,5070 dan standar

deviasinya 0,4417.

Prosentase saham memiliki nilai minimum 0,09 yaitu pada Bumi Serpong

Damai Tbk, nilai maksimum 0,72 yaitu pada Indosiar Karya Media Tbk, rata-rata

sebesar 0,2753 dan standar deviasi 0,13461. AGE memiliki nilai minimum 3

tahun yaitu pada Bumi Teknokultura Unggul Tbk, Energi Mega Persada Tbk, dan

Aneka Kemasindo Utama Tbk. Nilai maksimum 46 tahun untuk PT Wijaya Karya

Tbk, rata-rata sebesar 18,2 tahun dan standar deviasinya 11,48557 tahun. Time

Lag memiliki nilai minimum 8 hari untuk perusahaan Total Bangun Persada Tbk,

nilai maksimum 27 hari untuk perusahaan Bekasi Asri Pemula Tbk, rata-rata

sebesar 13,44 hari dan standar deviasinya 3,65982 hari. Variabel Underwriter dan

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Auditor masing-masing merupakan variabel dummy, yang mempunyai nilai

minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1.

C. PENGUJIAN DATA

· Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data dilakukan untuk menguji apakah data terdistribusi

secara normal. Pengujian normalitas ini dilakukan berdasarkan uji

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan

membandingkan probability value yang diperoleh dengan pedoman

pengambilan keputusan sebagai berikut:

- jika sig. > 0,05 maka data terdistribusi normal.

- jika sig. < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.

TABEL IV.3 Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Kolmogorov-Smirnov Sig. kesimpulan

IPORETN 1,014 0,256 normal

ROA 1,242 0,092 normal

FL 0,761 0,609 normal

FS 0,574 0,897 normal

OCF 1,704 0,060 normal

IP 1,101 0,177 normal

PPS 0,954 0,322 normal

AGE 0,776 0,584 normal

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TL 1,237 0,094 normal

UDW 2,396 0,000* normal

AUD 2,979 0,000* normal

*dummy variable Sumber : data diolah

D. UJI HIPOTESIS MODEL I

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi maka perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik terlebih dahulu agar model yang digunakan dapat menunjukkan hubungan

yang akurat. Adapun uji asumsi klasik yang akan dipakai dalam hipotesis model I

ini adalah uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

· Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari

autokorelasi.

Untuk menguji apakah terdapat autokorelasi atau tidak dilakukan

pengujian dengan uji Durbin-Watson (DW Test), yaitu dengan membandingkan

nilai tabel Durbin-Watson dengan nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari

perhitungan regresi. Nilai DW yang didapat dari hasil SPSS akan kita

bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikan 5 % jumlah

sampel 50 dan jumlah sampel independen 5. Bila DW lebih dari batas atas (du)

dan kurang dari 4 – du, maka dinyatakan tidak terjadi autokorelasi. Jika nilai DW

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berkisar antara 1,771 sampai dengan 2.229 maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil

perhitungan uji autokorelasi hipotesis model I dapat dilihat pada tabel berikut :

Hasil uji DW didapat 1,708 angka tersebut tidak berada diantara 1.771 dan

2.299. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada gangguan autokorelasi. Salah

satu alternatif untuk mengatasi model regresi linear yang terkena gangguan

autokorelasi adalah dengan melakukan transformasi data generalized least

squares dan Prais-Winsten tranformation. Hasilnya dapat dilihat dari table

berikut:

TABEL IV.4

Hasil Uji Durbin-Watson Setelah Transformasi Data

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .433a .187 .095 .23289 1.935

a. Predictors: (Constant), IP, FL, OCF, ROA, FS

b. Dependent Variable: IPORETN

Sumber : data diolah

Setelah dilakukan transformasi data didapat nilai DW 1,935 angka tersebut

berada diantara 1.771 dan 2.299. Hal ini berarti bahwa gangguan autokorelasi

dapat teratasi setelah dilakukan transformasi data.

· Uji Multikolinearitas

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya

hubungan linier diantara variabel-variabel independent dengan model regresi.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

jika tolerance value < 0,01 maka terjadi multikolinieritas

jika tolerance value > 0,01atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL IV.5

Hasil Uji Multikolineritas

Variabel VIF Tolerance value Asumsi Multikolinieritas

ROA 1,177 0,850 tidak terjadi multikolinieritas

FL 1,051 0,952 tidak terjadi multikolinieritas

FS 1,253 0,798 tidak terjadi multikolinieritas

OCF 1,037 0,965 tidak terjadi multikolinieritas

IP 1,389 0,720 tidak terjadi multikolinieritas

Sumber : data diolah

Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel-variabel

bebas memiliki angka VIF dibawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,1. Oleh karena

itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel satu

dengan variabel yang lainnya, maka semua variabel bebas yang diuji dapat

digunakan dalam regresi berganda.

· Uji Heteroskedastisitas

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan melihat

residual plot persamaan regresi, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas. Hal ini berdasarkan gambar grafik dimana titik- titik yang ada

dalam grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik

tersebut tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Uji Normalitas Regresi Berganda Model I

TABEL IV.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .22068800

Most Extreme Differences Absolute .116

Positive .116

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .823

Asymp. Sig. (2-tailed) .508

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data diolah Karena Sig . > 0,05 maka regresi model I terdistribusi normal.

2. Analisis Persamaan Regresi Berganda Model I

TABEL IV.7

Regresi Berganda Model I

Model Unstandardized Coefficients 1 B Std. Error (Constant) 0.964 0.489 ROA -0.014 0.007 FL -0.188 0.157 FS -0.036 0.054 OCF -1.46E-07 0 IP -0.078 0.087

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sumber : data diolah

Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan

dalam persamaan berikut :

IPORETN = 0,964 – 0,014 ROA – 0,188 FL – 0,036FS – 1, 460E-7

OCF – 0,078 IP

Adapun persamaan tersebut dapat dijelaskan :

· Nilai b1 sebesar -0,014, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel ROA sebesar 1%

akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,014.

· Nilai b2 sebesar -0,188, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage

sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar sebesar 0,188.

· Nilai b3 sebesar -0,036, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel firm size sebesar

1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar sebesar 0,036.

· Nilai b4 sebesar -1,460E-7, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash

flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 1,460E-7.

· Nilai b5 sebesar -0,078, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel issue price sebesar

1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar sebesar 0,078.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. UJI HIPOTESIS MODEL II

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi maka perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik terlebih dahulu agar model yang digunakan dapat menunjukkan hubungan

yang akurat. Adapun uji asumsi klasik yang akan dipakai dalam hipotesis model I

ini adalah uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

· Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari

autokorelasi.

Untuk menguji apakah terdapat autokorelasi atau tidak dilakukan dengan

uji Durbin-Watson, yaitu dengan membandingkan nilai tabel Durbin-Watson

dengan nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari perhitungan regresi. Nilai DW

yang didapat dari hasil SPSS akan kita bandingkan dengan nilai tabel

dengan menggunakan signifikan 5 % jumlah sampel 50 dan jumlah sampel

independen 5. Bila DW lebih dari batas atas (du) dan kurang dari 4 – du, maka

dinyatakan tidak terjadi autokorelasi. Jika nilai DW berkisar antara 1,771 sampai

dengan 2.229 maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil perhitungan uji autokorelasi

hipotesis model II dapat dilihat pada tabel berikut :

Hasil uji DW didapat 1,558 angka tersebut tidak berada diatas 1.771 dan

dibawah 2.299. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada gangguan

autokorelasi. Salah satu alternatif untuk mengatasi model regresi linear yang

terkena gangguan autokorelasi adalah dengan melakukan transformasi data

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

generalized least squares dan Prais-Winsten tranformation. Hasilnya dapat dilihat

dari table berikut:

TABEL IV.8

Hasil Uji Durbin-Watson Setelah Transformasi Data

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .423a .179 .085 .23524 1.891

a. Predictors: (Constant), AUD, PPS, TL, UDW, AGE

b. Dependent Variable: IPORETN

Sumber : data diolah

Setelah dilakukan transformasi data didapat nilai DW 1,891 angka tersebut

berada diantara 1.771 dan 2.299. Hal ini berarti bahwa gangguan autokorelasi

dapat teratasi setelah dilakukan transformasi data.

· Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya

hubungan linier diantara variabel-variabel independent dengan model regresi.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

jika tolerance value < 0,01 maka terjadi multikolinieritas

jika tolerance value > 0,01atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL IV.9

Hasil Uji Multikolineritas

Variabel VIF Tolerance value Asumsi Multikolinieritas

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PPS 1,050 0,952 tidak terjadi multikolinieritas

AGE 1,107 0,903 tidak terjadi multikolinieritas

TL 1,068 0,936 tidak terjadi multikolinieritas

UDW 1,104 0,906 tidak terjadi multikolinieritas

AUD 1,097 0,912 tidak terjadi multikolinieritas

Sumber: data diolah

· Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan melihat

residual plot persamaan regresi, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas. Hal ini berdasarkan gambar grafik dimana titik- titik yang ada

dalam grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik

tersebut tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

· Uji Normalitas Regresi Berganda Model II

TABEL IV.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .22291807

Most Extreme Differences Absolute .099

Positive .091

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .699

Asymp. Sig. (2-tailed) .714

a. Test distribution is Normal.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .22291807

Most Extreme Differences Absolute .099

Positive .091

Negative -.099

Kolmogorov-Smirnov Z .699

Asymp. Sig. (2-tailed) .714

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data diolah

Karena Sig . > 0,05 maka regresi model II terdistribusi normal.

2. Analisis Persamaan Regresi Berganda Model II

TABEL IV.11

Regresi Berganda Model II

Model Unstandardized Coefficients 2 B Std. Error

(Constant) 0.191 0.135 PPS 0.302 0.256 AGE -0.003 0.003 TL 0.009 0.009 UDW -0.1 0.067 AUD -0.073 0.068

Sumber : data diolah Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan

dalam persamaan berikut :

IPORETN = 0, 191 + 0, 302 PPS – 0, 003 AGE + 0, 009 TL – 0, 100

UDW – 0,073 AUD

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adapun persamaan tersebut dapat dijelaskan :

· Nilai b1 sebesar 0,302, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel prosentase saham

sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,302.

· Nilai b2 sebesar -0,003, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel AGE sebesar 1%

akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,003.

· Nilai b3 sebesar 0,009, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel time lag sebesar

1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,009.

· Nilai b4 sebesar -0,100, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel underwriter

sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,100.

· Nilai b5 sebesar -0,073, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel underwriter

sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,073.

F. UJI HIPOTESIS MODEL III

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi maka perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik terlebih dahulu agar model yang digunakan dapat menunjukkan hubungan

yang akurat. Adapun uji asumsi klasik yang akan dipakai dalam hipotesis model I

ini adalah uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari

autokorelasi.

Untuk menguji apakah terdapat autokorelasi atau tidak dilakukan dengan

uji Durbin-Watson, yaitu dengan membandingkan nilai tabel Durbin-Watson

dengan nilai Durbin-Watson yang diperoleh dari perhitungan regresi. Nilai

Durbin-Watson yang didapat dari hasil SPSS akan kita bandingkan dengan nilai

tabel dengan menggunakan signifikan 5 % jumlah sampel 50 dan jumlah sampel

independen 10. Bila DW lebih dari batas atas (du) dan kurang dari 4 – du, maka

dinyatakan tidak terjadi autokorelasi. Jika nilai DW berkisar antara 1,956 sampai

dengan 2.044 maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil perhitungan uji autokorelasi

hipotesis model I dapat dilihat pada tabel berikut :

Hasil uji DW didapat 1,596 tersebut tidak berada diantara 1.956 dan

2.044. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada gangguan autokorelasi.

Untuk menghilangkan gangguan autokorelasi dengan melakukan transformasi

data menggunakan generalized least squares dan Prais-Winsten tranformation.

Hasilnya dapat dilihat dari table berikut:

TABEL IV.12

Hasil Uji Durbin-Watson Setelah Transformasi Data

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .593a .352 .185 .22598 1.965

a. Predictors: (Constant), AUD, PPS, TL, OCF, AGE, FL, UDW, ROA, IP, FS

b. Dependent Variable: IPORETN

Sumber : data diolah

Gangguan autokorelasi dapat teratasi setelah dilakukan transformasi data

Setelah dilakukan transformasi data didapat nilai DW 1,965 angka tersebut

berada diantara 1,956 dan 2,044.

· Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya

hubungan linier diantara variabel-variabel independent dengan model regresi.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

jika tolerance value < 0,01 maka terjadi multikolinieritas

jika tolerance value > 0,01atau VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL IV.13

Hasil Uji Multikolineritas

Variabel VIF Tolerance value Asumsi Multikolinieritas

ROA 1,194 0,838 tidak terjadi multikolinieritas

FL 2,726 0,367 tidak terjadi multikolinieritas

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

FS 1,328 0,753 tidak terjadi multikolinieritas

OCF 1,139 0,878 tidak terjadi multikolinieritas

IP 1,444 0,692 tidak terjadi multikolinieritas

PPS 1,458 0,686 tidak terjadi multikolinieritas

AGE 1,385 0,722 tidak terjadi multikolinieritas

TL 1,195 0,837 tidak terjadi multikolinieritas

UDW 1,473 0,679 tidak terjadi multikolinieritas

AUD 1,692 0,591 tidak terjadi multikolinieritas

Sumber : data diolah

· Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi

dengan melihat residual plot persamaan regresi, jika ada pola tertentu, seperti

titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas. Hal ini berdasarkan gambar grafik dimana titik- titik yang ada

dalam grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan titik-titik

tersebut tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

· Uji Normalitas Regresi Berganda Model III

TABEL IV.14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .20160611

Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .102

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .723

Asymp. Sig. (2-tailed) .672

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data diolah Karena Sig . > 0,05 maka regresi model III normal.

2. Analisis Persamaan Regresi Berganda Model III

TABEL IV.15

Regresi Berganda Model III

Model Unstandardized Coefficients 3 B Std. Error

(Constant) -0.318 0.451 ROA -0.007 0.008 FL -0.277 0.153 FS 0.108 0.059 OCF -2.88E-07 0 IP -0.094 0.086 PPS 0.143 0.279 AGE -0.006 0.003 TL 0.01 0.009 UDW -0.113 0.075 AUD -0.116 0.069 Sumber : data diolah

Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan dalam persamaan berikut :

IPORETN = - 0,318 – 0,007 ROA – 0,277 FL + 0,108FS – 2, 877E-7 OCF –

0,094 IP + 0,143 PPS -0,006 AGE + 0,010 TL – 0,113 UDW –

0,116 AUD

Adapun persamaan tersebut dapat dijelaskan :

· Nilai b1 sebesar -0,007, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel ROA sebesar 1%

akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,007.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Nilai b2 sebesar -0,277, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage

sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,277.

· Nilai b3 sebesar 0,108, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage

sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,108.

· Nilai b4 sebesar -2,877E-7 mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash

flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 2,877E-7.

· Nilai b5 sebesar -0,094, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash

flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,094.

· Nilai b6 sebesar 0,143, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel prosentase saham

sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,143.

· Nilai b7 sebesar -0,006, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel AGE sebesar 1%

akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,006.

· Nilai b8 sebesar 0,010, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel time lag sebesar

1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0, 010.

· Nilai b9 sebesar -0,113, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel underwriter

sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,113.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

· Nilai b10 sebesar -0,116, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien

regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel auditor sebesar

1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,116.

G. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Hipotesis Model I

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

TABEL IV.16

Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan terhadap Underpricing

Model Variabel Nilai t Nilai F

Nilai R2 Adj. R2 signifikansi

1 Regresi 2,028 0,433 0,095 0,93 (Constant) 1.97 0.055

ROA -

1.938 0.059

FL -

1.203 0.235

FS -

0.672 0.505 OCF -0.52 0.605

IP -

0.898 0.374 Sumber : data diolah Hipotesis model I penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm

size, operation cash flow dan Issue price berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi 10%.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil uji F pada hipotesis model I mempunyai signifikansi sebesar 0,093

yang berada di bawah 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel keuangan yaitu return

on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow dan Issue price

secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

b. Pengujian secara parsial (Uji t)

Berdasarkan hasil uji regresi berganda model I pada tabel di atas

menunjukkan bahwa dalam variabel keuangan pada hipotesis model I secara

parsial hanya variabel ROA yang berpengaruh signifikan terhadap terjadinya

underpricng. Hal ini berarti sesuai dengan penelitian Gerianta (2002) , Su (2004),

dan Syarifah Aini (2009) bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Variabel FL tidak signifikan pengaruhnya terhadap terjadinya

underpricing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Misnen

(2003) dan penelitian Suyatmin & Sujadi (2006) bahwa financial leverage tidak

berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

Variabel FS secara partial tidak berpengaruh terjadinya underpricing.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa investor tidak memperhatikan firm

size dalam memilih untuk menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut.

Perusahaan yang berskala besar tidak berarti memiliki kinerja perusahaan yang

lebih baik daripada perusahaan berskala kecil. Hasil ini sama dengan penelitian

Suyatmin & Sujadi (2006) dan Helen Sulistyo (2005).

Variabel OCF secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Bodin & Samuelsson (2010)

mengingat penelitian dilakukan untuk operation cash flow secara keseluruhan

baik negatif atau pun positif. Penelitian Bodin & Samuelsson (2010) bahwa

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

operation cash flow dan negatif operation cash flow tidak memiliki pengaruh

terhadap tingkat underpricing namun positif operation cash flow memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap underpricing.

Variabel IP secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Dimovski & Brooks (2008)

dan Syarifah (2009) yang menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan Issue

price terhadap terjadinya underpricing.

Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model I

menunjukkan angka 0,095 artinya hanya 9,5 % dari variabel dependen yaitu

underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen keuangan dan non

keuangan. Sisanya sebesar 91,5 % dijelaskan oleh faktor ­ faktor lain di luar

variabel penelitian ini.

2. Hipotesis Model II

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

TABEL IV.17

Hasil Analisis Regresi Variabel Non Keuangan terhadap Underpricing

Model Variabel Nilai t Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi 2 1,913 0, 146 0, 049 0, 111

(Constant) 1.412 0.165 PPS 1.179 0.245 AGE -0.99 0.328 TL 0.952 0.346 UDW -1.504 0.14 AUD -1.069 0.291 Sumber : data diolah Hipotesis model II penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

= Variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time lag,

underwriter dan auditor berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi 10%.

Hasil uji F pada hipotesis model II mempunyai signifikansi sebesar 0,111

yang berada di atas 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel non keuangan yaitu

presentase saham, Age, time lag, underwriter dan auditor secara simultan tidak

berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

b. Pengujian secara parsial (Uji t)

Variabel PPS secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gerinta

(2002).

Variabel AGE secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing. Hal ini dimungkinkan karena investor menganggap tidak hanya

perusahaan yang berumur tua yang berprospek bagus. Banyak perusahaan yang

baru berdiri namun mempunyai prospek masa depan yang bagus, sehingga dapat

menarik investor. Karena kemungkinan perusahaan yang telah lama berdiri dan

seharusnya mempunyai publikasi perusahaan yang lebih banyak dibandingkan

dengan perusahaan yang masih baru, namun calon investor kesulitan untuk

mendapatkan informasi tersebut serta mengeluarkan biaya yang lebih banyak

untuk memperoleh informasi dari perusahaan tersebut. Selain itu, belum tentu

perusahaan yang telah lama berdiri memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daripada perusahaan yang masih baru (Syarifah, 2009). Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian Gerinta (2002), Su (2004) dan Suyatmin & Sujadi (2006)

yang mengemukakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap

underpricing

Variabel TL tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hasil ini

berbeda dengan penelitian Chan et al (2004) yang menunjukkan bahwa time lag

berpengaruh positif terhadap terjadinya underpricing.

Variabel underwriter tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.

Penelitian ini mendukung peneltian Misnen (2003) dalam hal ini underwriter yang

memiliki reputasi tinggi tersebut dapat saja menggunakan reputasinya untuk

menaikan harga saham perdana sehingga nantinya akan merugikan konsumen.

Variabel reputasi auditor menunjukkan tidak berpengaruh terhadap

terjadinya underpricing. Hal tersebut kemungkinan disebabkan melemahnya

kepercayaan investor terhadap kinerja auditor, walaupun emiten telah berusaha

dengan menggunakan jasa auditor yang bereputasi baik dan berafiliasi dengan

KAP asing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Syarifah (2009).

Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model II

menunjukkan angka 0,049 artinya hanya 4,9 % dari variabel dependen yaitu

underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen non keuangan.

Sisanya sebesar 95,1 % dijelaskan oleh faktor ­ faktor lain di luar variabel

penelitian ini.

3. Hipotesis Model III

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TABEL IV.18

Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan dan

Non Keuangan terhadap Underpricing

Model Variabel Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi 3 Regresi 2,115 0, 352 0, 185 0, 047 Sumber : data diolah

Variabel keuangan (return on asset, financial leverage, firm size,

operation cash flow, issue price) dan Variabel non keuangan ( presentase saham,

Age, time lag, underwriter, auditor) secara simultan berpengaruh positif terhadap

terjadinya underpricing.

Berdasarkan analisis data diketahui tingkat signifikansi sebesar 0.047 pada

derajat signifikansi (α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel

keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm size, operation cash

flow, Issue price dan Variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time

lag, underwriter, auditor secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model III

menunjukkan angka 0,185 artinya 18,5% dari variabel dependen yaitu

underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen keuangan dan non

keuangan. Sisanya sebesar 81,5 % dijelaskan oleh faktor ­ faktor lain di luar

variabel penelitian ini.

Peningkatan pada adjusted R² dari 0,095 pada regresi model I dan 0,049

pada regresi model II menjadi 0,185 pada regresi model III menunjukkan bahwa

investor menggunakan menggunakan variable keuangan dan non keuangan secara

bersama-sama untuk membuat keputusan investasi di pasar perdana sehingga

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keputusan tersebut akan mempengaruhi harga saham perdana yang mengalami

underpricing (Suyatmin & Sujadi, 2006).

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya

dapat diperoleh kesimpulan bahwa:

1) Hasil uji F variabel keuangan (ROA, financial leverage, firm size,

operation cash flow dan issue price) berpengaruh signifikan terhadap

Underpricing. Berarti dapat disimpulkan investor dalam

menginvestasikan dananya pada perusahaan yang akan go public

memperhatikan variabel keuangan atau informasi akuntansi dari

prospektus perusahaan. Secara partial variabel keuangan yaitu return on

asset yang berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Sedangkan

variable keuangan lainya financial leverage, firm size, operation cash

flow, dan Issue price secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

2) Hasil uji F variable non keuangan (prosentase saham, umur perusahaan,

waktu ipo, underwriter dan auditor) tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap terjadinya underpricing. Secara partial variabel prosentase

saham, umur perusahaan, waktu ipo, underwriter dan auditor juga tidak

ada yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap underpricing.

3) Hasil uji F secara simultan variabel keuangan dan variabel non keuangan

menunjukkan adanya signifikasi. Hasil ini berarti secara simultan

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

variable keuangan dan non keuangan berpengaruh terhadap terjadinya

underpricing.

B. Keterbatasan

Beberapa keterbaasan penelitian ini yang perlu diperbaiki dalam penelitian

selanjutnya adalah:

1) Penelitian ini hanya mempertimbangkan variabel keuangan yaitu return

on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow, issue price

dan variabel non keuangan yaitu prosentase saham, umur perusahaan,

waktu ipo, underwriter dan auditor.

2) Jangka waktu penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian lima

tahun sehingga sampel perusahaan yang melakukan penawaran perdana

terbatas jumlahnya.

3) Penelitian ini hanya menggunakan data laporan keuangan perusahaan

(return on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow, issue

price) untuk tahun terakhir sebelum perusahaan melakukan IPO,

sehingga memiliki kelemahan dalam memprediksi kecenderungan

(trend) data keuangan perusahaan sebelum IPO.

C. Saran

Berdasarkan analisis terhadap terdapat beberapa saran atau rekomendasi

yang dapat diberikan sebagai berikut:

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH VARIABEL ... · emisi efek). Sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Dari sisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Bagi investor yang akan berinvestasi pada perusahaan yang melakukan

IPO hendaknya mempertimbangkan variabel keuangan dan variabel non

keuangan untuk mendapatkan initial return yang tinggi.

2) Bagi peneliti, penelitian yang akan datang diharapkan mengambil

jangka waktu penelitian yang lebih panjang sehingga dapat dilihat

pengaruh variabel keuangan maupun non keuangan terhadap

underprincing. Pengkajian ulang tentang pengaruh variabel keuangan

dan non keuangan terhadap underpricing dengan menghubungkan

variabel yang lebih luas. Serta berusaha menghilangkan keterbatasan-

keterbatasan dalam penelitian ini, misalnya dengan menambah sampel

penelitian dari perusahaan keuangan yang mengalami underpriced.