perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh sari ... · obat-obat yang dapat diperoleh dengan...

105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH SARI BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) AKIBAT PEMBERIAN PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SAVERO IMAN HARI SUKO G0006221 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: duongquynh

Post on 13-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH SARI BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) TERHADAP KERUSAKAN

HISTOLOGIS SEL HEPAR MENCIT (Mus musculus) AKIBAT

PEMBERIAN PARASETAMOL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SAVERO IMAN HARI SUKO

G0006221

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Pemberian Sari Buah Kiwi (Actinidia

deliciosa) terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit (Mus musculus)

Akibat Pemberian Parasetamol

Savero Iman Hari Suko, NIM : G.0006221, Tahun: 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari ….….., Tanggal ………….....tahun…….. Pembimbing Utama Nama : Muthmainah, dr., M.Kes NIP : 196607021998022001 ……………………… Pembimbing Pendamping Nama : Veronika Ika Budiastuti, dr., M.Pd. NIP : 197303122002122001 .……………………... Penguji Utama Nama : S. B. Widjokongko, dr., M.Pd., PHK. NIP : 194812311976091001 ……………………… Anggota Penguji Nama : Endang Sri Hardjanti, dr., PFark. NIP : 194710071976112001 ………………………

Surakarta, …………………2010 Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS. NIP :196607021998022001 NIP :194811071973101003

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, November 2010

SAVERO IMAN HARI SUKO

NIM. G0006221

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK Savero Iman Hari Suko, G0006221, 2010. Pengaruh Sari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa) terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit (Mus musculus) Akibat Pemberian Parasetamol. Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sari buah kiwi (Actinidia deliciosa) dalam mengurangi kerusakan histologis sel hepar mencit (Mus musculus) akibat pemberian parasetamol. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan post test only controlled group design. Sampel berupa mencit (Mus musculus) jantan, galur Swiss webster berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 20 gram. Sampel sebanyak 30 ekor dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit. Teknik sampling yang dipakai adalah incidental sampling. Kelompok kontrol (K), mencit diberi aquades 0,5 ml peroral perhari selama 14 hari. Kelompok perlakuan 1 (PI) mencit diberi aquades 0,5 ml peroral perhari selama 14 hari dan parasetamol dosis 5,07 mg/20gBB mencit pada hari ke 12,13 dan 14. Kelompok perlakuan 2 (PII), mencit diberi sari buah kiwi dosis 0,78g/20gBB mencit peroral setiap hari selama 14 hari dan parasetamol dosis 5,07 mg/20gBB mencit pada hari ke 12,13 dan 14. Hari ke-15 mencit dikorbankan kemudian hepar mencit dibuat preparat dengan metode blok parafin dan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE). Gambaran kerusakan histologis sel hepar mencit diamati dan dinilai berdasarkan jumlah inti yang mengalami piknosis, karyoreksis, dan karyolisis yang dihitung dari 100 sel hepar di sentrolnuler. Data dianalisis dengan menggunakan uji One-Way ANOVA (α = 0,05) dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparisons (LSD) (α =0,05). Hasil Penelitian : hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara ketiga kelompok perlakuan. Hasil uji LSD menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara K-PI, PI-PII, dan K-PII. Simpulan Penelitian : Sari buah kiwi (Actinidia deliciosa) dapat mengurangi kerusakan histologis sel hepar mencit (Mus musculus) akibat pemberian parasetamol. Kata kunci: sari buah kiwi, parasetamol, kerusakan histologis sel hepar.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Savero Iman Hari Suko, G0006221, 2010. The Influence of Kiwi Essence (Actinidia deliciosa) Toward Histologic Damage Liver Cell of Mice (Mus musculus) due to Exposure of Paracetamol Objectives: This study aims to determine the influence of kiwi essence (Actinidia deliciosa) in reducing liver cell damage histologist of mice as a result of induce paracetamol Methods: This research was experimental laboratory with post test only controlled group design. Sample consisted of male mice (Mus musculus) Swiss Webster, 2-3 months old with body weight ± 20 grams. Sample as many as 30 mice were divided into 3 groups, each group consisted of 10 mice. The sampling technique was incidental sampling. The control group (K), mice were given aquadest 0,5 ml peroral per day for 14 days. Treatment group 1 (PI) mice were given aquadest 0,5 ml peroral per day for 14 days and paracetamol dose 5.07 mg/20g weight of mice on day 12, 13 and 14. Treatment group 2 (PII), mice were given doses of kiwi essence 0.78 g/20g weight of mice per oral every day for 14 days and paracetamol dose 5.07 mg/20g weight of mice on day 12, 13 and 14. Finally on day 15th, mice were sacrificed and the liver of mice was made preparations with paraffin blocks methods and Hematoxylin eosin (HE) staining. Damage liver cells of mice were observed and assess based on number of pygnosis, karyorhexis and karyolytic nuclear cells from 100 liver cells in centrolobuler. Data were analyzed with One-Way ANOVA and continued with Post Hoc Multiple Comparisons test (LSD) (α = 0.05). Results: The result of One-Way ANOVA test showed significant difference between the three treatment groups. The result of LSD test showed a significant difference between the K-PI, P1-PII, and K-PII. Conclusions: According to this research, we concluded that the feeding of kiwi essence was able to decrease the liver cell damage of mice due to exposure of paracetamol. Key words : Kiwi essence, paracetamol, liver cell damage.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT, yang selalu melimpahkan berkat dan anugerahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa) terhadap Kerusakan Histologis Sel Hepar Mencit (Mus musculus) akibat Pemberian Parasetamol”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui kendala dan hambatan, namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu perkenankanlah dengan setulus hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS, Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes., selaku Ketua Tim Skripsi dan Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, saran dan arahan dalam penelitian ini.

3. Veronika Ika Budiastuti, dr., M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, saran dan arahan dalam penelitian ini.

4. S. B. Widjokongko, dr., M.Pd., PHK., selaku Penguji I yang telah berkenan menguji serta memberikan saran dan masukan dalam penelitian ini.

5. Endang Sri Hardjanti, dr., PFark., selaku Penguji II yang telah berkenan menguji serta memberikan saran dan masukan dalam penelitian ini.

6. Seluruh staf bagian skripsi dan staf Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

7. H. Hari Suko W, dr., SpOT., FICS (papa), Hj. Rina Zona BA (mama), Havina Hari Suko, dr (mbak pipin), Ravasya Iman Hari Suko (dek vasya) atas bantuan, doa, saran dan motivasi di setiap waktu pada penulis.

8. Eriza Kusumawardhani atas bantuan, doa, saran, dan motivasi. 9. Teman-teman veteran perjuangan 06 dan Semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Surakarta, November 2010

Savero Iman Hari Suko

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA ………………………………………………………………… vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. vii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………... ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… x

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5

B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 21

C. Hipotesis .................................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 23

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 23

B. Lokasi Penelitian ..................................................................... 23

C. Subjek Penelitian ..................................................................... 23

D. Teknik Sampling ..................................................................... 24

E. Rancangan Penelitian ............................................................... 24

F. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................ 25

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 26

H. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................ 29

I. Cara Kerja ................................................................................. 30

J. Teknik Analisis Data Statistik ................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 37

A. Data Hasil Penelitian .................................................................. 37

B. Analisis Data ............................................................................... 38

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................. 41

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 45

A. Simpulan ................................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 46

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan kekuatan buah kiwi disbanding buah-buah lain (per 100

gram)

Tabel 2. Rata-rata jumlah sel hepar mencit yang mengalami kerusakan pada

masing- masing kelompok.

Tabel 3. Ringkasan hail uji LSD (α=0,05)

Tabel 4. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karioreksis, kariolisis

dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok kontrol

Tabel 5. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karioreksis, kariolisis

dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok perlakuan I

Tabel 6. Jumlah inti sel hepar yang mengalami piknosis, karioreksis, kariolisis

dari tiap 100 sel di zona sentrolobuler untuk kelompok perlakuan II

Tabel 7. Hasil uji Shapiro-Wilk untuk jumlah kerusakan sel hepar mencit pada 3

kelompok mencit.

Tabel 8. Data deskriptif dari ketiga kelompok menciit

Tabel 9. Hasil uji Test of Homogenity of Variances

Tabel 10. Hasil uji One-Way Anova

Tabel 11. Hasil uji LSD untuk kerusakan sel hepar mencit

Tabel 12. Nilai konversi dosis manusia ke hewan

Tabel 13 Daftar volume maksimal bahan uji pada pemberian secara oral.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambaran histologis sentrolobuler hepar mencit kelompok kontrol

(pengecatan HE, perbesaran 1000 X ).

Gambar 2. Gambaran histologis sentrolobuler hepar mencit kelompok perlakuan

I (pengecatan HE, perbesaran 1000 X ).

Gambar 3 Gambaran histologis sentrolobuler hepar mencit kelompok perlakuan

II (pengecatan HE, perbesaran 1000 X ).

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil pengamatan pada kelompok kontrol (K)

Lampiran 2. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan I (PI)

Lampiran 3. Hasil pengamatan pada kelompok perlakuan II (PII)

Lampiran 4. Uji statistik Shapiro-wilk untuk jumlah kerusakan sel hepar mencit

Lampiran 5. Uji statistik One-Way ANOVA kerusakan sel hepar mencit

Lampiran 6. Uji statistik LSD kerusakan sel hepar mencit

Lampiran 7. Konversi dosis untuk manusia dan hewan

Lampiran 8. Volume maksimal bahan uji pada pemberian secara oral

Lampiran 9. Gambar preparat (Fotomikrograf)

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-

kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal sebagai obat bebas atau

disebut juga golongan obat OTC (Over the Counter Drug). Obat bebas yang

paling banyak digunakan masyarakat adalah obat analgetika (penghilang

rasa sakit) (Arifin, 2008). Asetaminofen (N-acetyl-p-aminophenol, APAP,

parasetamol) telah menjadi analgetik-antipiretik yang paling banyak

digunakan secara luas. Parasetamol merupakan salah satu dari ratusan obat

yang diresepkan yang telah digunakan di seluruh dunia. Meskipun obat ini

sesungguhnya aman bila digunakan pada dosis terapi, overdosis parasetamol

telah dikenal sebagai penyebab nekrosis hati sejak 1966 (Burns et al., 2008).

Kerusakan hepar terjadi karena pada dosis yang berlebihan, hasil

metabolisme parasetamol yang berupa N-asetil-p-benzokuinon (NAPQI)

tidak dapat dinetralisir semuanya oleh glutation hepar. NAPQI bersifat

toksik dan dapat menyebabkan terjadinya reaksi rantai radikal bebas

(Correia dan Castagnoli, 1989). Keracunan serius dapat terjadi dengan kira-

kira sedikitnya 12-20 tablet parasetamol @ 500 mg sekaligus telan,

tergantung dari kapasitas individual setiap orang. Jadi, parasetamol

merupakan bahan toksis hanya dalam jumlah yang besar (Darmansjah,

2002).

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sebagian besar obat masuk melalui saluran cerna, dan hati berperan

sentral dalam metabolisme obat. Hati merupakan pusat disposisi metabolik

dari semua obat dan bahan-bahan asing yang masuk tubuh. Kejadian jejas

hati karena obat mungkin jarang terjadi, namun akibat yang ditimbulkannya

dapat fatal (Bayupurnama, 2006)

Melihat cukup besarnya dampak yang ditimbulkan oleh keracunan

parasetamol, maka perlu diketemukan bahan hepatoprotektor baru yang

alami dan sedikit menimbulkan efek samping. Salah satu tanaman yang

menarik untuk diteliti sebagai bahan hepatoprotektor baru tersebut adalah

buah kiwi (Actinidia Deliciosa) (Astawan dan Leomitro, 2008).

Buah kiwi adalah buah yang kaya nutrisi karena vitamin C yang

dikandungnya cukup tinggi dan kiwi mempunyai kapasitas antioksidan yang

kuat karena mempunyai sejumlah phytonutrient meliputi karoten, lutein,

xantophyl, flavonoid, klorofil (Mohammadi et al., 2008). Kapasitas

antioksidan terhadap senyawa radikal bebas buah kiwi bahkan menempati

posisi ketiga tertinggi setelah jeruk dan anggur merah. Kulit buah kiwi

adalah sumber antioksidan flavonoid yang baik (Ide, 2010).

Di Indonesia, penggunaan buah kiwi di bidang kesehatan memang

belum begitu populer dan penelitian empiris tentang efek hepatoprotektif

sari buah kiwi belum banyak dilakukan. Efek hepatoprotektif buah kiwi

dapat dilihat dari beberapa parameter antara lain parameter pemeriksaan

fungsi hepar dan gambaran histologis sel hepar. Dalam penelitian ini peneliti

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

akan mengamati efek hepatoprotektif buah kiwi dari aspek gambaran

histologis sel hepar.

B. Perumusan Masalah

Apakah pemberian sari buah kiwi dapat mengurangi kerusakan

histologis sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui efek hepatoprotektif sari buah kiwi dalam melindungi

hepar dari paparan parasetamol.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah kiwi (Actinidia

deliciosa) dalam mengurangi kerusakan histologis sel hepar mencit

akibat pemberian parasetamol.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

pengaruh sari buah kiwi dalam mengurangi kerusakan histologis sel

hepar mencit akibat pemberian parasetamol.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Manfaat Aplikatif

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

mengembangkan buah kiwi (Actinidia deliciosa) menjadi obat

(fitofarmaka) yang berkhasiat antioksidan

b. Penelitian ini diharapkan dapat lebih mengenalkan manfaat buah

kiwi sebagai antioksidan pada masyarakat luas.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kiwi (Actinida deliciosa)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Ericales

Family : Actinidiaceae

Genus : Actinidia

Species : Actinidia deliciosa

(Liang dan Ferguson, 2010)

b. Asal usul kiwi

Buah kiwi sebenarnya asli dari Cina. Tanaman kiwi tumbuh

liar di lembah sungai Yang-Tze, Cina, sejak tahun 1600-an. Di

negara asalnya, buah bernama latin Actinidia Deliciosa ini dikenal

dengan nama yang tao. Nama ’yang tao’ diberikan oleh seorang

kaisar dari Dinasti Khan yang menganggap buah berdaging hijau itu

memiliki cita rasa tinggi (Astawan dan Leomitro, 2008).

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Sejak tahun 1904 benih kiwi dibawa dari Cina ke Selandia

Baru untuk mulai ditanam di dataran Selandia Baru. Orang Selandia

Baru menganggap buah yang disebut yang tao di China itu memiliki

cita rasa gooseberry, meskipun tidak berhubungan keluarga

Grossulariaceae (gooseberry). Baru sekitar tahun 1959 buah tersebut

diberi nama ’buah kiwi’ setelah penetapan burung kiwi sebagai

simbol Selandia Baru. Buah kiwi ini sangat populer dengan prajurit

Amerika yang ditempatkan di Selandia Baru selama Perang Dunia II,

sejak saat itu buah kiwi menjadi populer di seluruh dunia (Ide, 2010).

Kultivar kiwi umumnya berbentuk oval, dengan ukuran

telur ayam (panjang 5-8 cm dan diameter 4,5-5,5 cm). Kulit

berwarna hijau gelap kecoklatan dengan daging buah warna hijau

terang atau kuning emas dengan barisan biji berwarna hitam kecil

yang bisa dimakan. Buah ini teksturnya lembut dan beraroma unik.

Kiwi hijau lebih berbulu kulitnya, dengan rasa lebih segar dan lebih

tajam. Kiwi kuning kulitnya lebih mulus dan cita rasa manis buah

tropis (Ide, 2010)

Di Selandia Baru buah kiwi biasa tumbuh secara alami di

ketinggian antara 2.000 dan 6.500 kaki (600-2.000 m) dengan curah

hujan yang berat dan berlimpahnya salju dan es di musim dingin.

Dalam musim dingin, buah kiwi dapat hidup di suhu harian

minimum dari 4,44°C - 5,56°C dan suhu maksimumnya 13,89°C-

15,56°C; di musim panas, suhu rata-rata minimum adalah 13,33-

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

13,89 dan maksimumnya di suhu 23,89°C– 25°C. Dengan curah

hujan tahunan adalah 51-64 kali dan kelembapan relatif 76-78%

(Morton, 1987).

c. Kandungan buah kiwi

Buah kiwi memiliki banyak kandungan nutrisi, bahkan

jumlahnya tersimpan lebih banyak dibanding buah-buahan lain. Di

antaranya vitamin E (sebagai antioksidan dan untuk kesehatan

jantung serta, vitamin C (sebagai antioksidan dan mengurangi

tingkat plasma lipid dan respons agregasi trombosit) (Asim dan Aud,

2004). Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang

terkandung dalam buah kiwi adalah senyawa-senyawa fitokimia

tertentu, seperti: karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid dan klorofil

(Astawan dan Leomitro, 2008).

Kapasitas antioksidan terhadap senyawa radikal bebas buah

kiwi bahkan menempati posisi ketiga setelah jeruk dan anggur

merah. Perbandingan nutrisi kiwi dan buah yang lain (per 100 gram)

adalah sebagai berikut:

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Tabel 1. Perbandingan Kekuatan Buah Kiwi Dibanding Buah-Buah Lain (per 100 gram).

Kiwi

hijau

Kiwi

emas Apel Pisang Pir Anggur Jeruk

Energi (Kj) 306 226,6 199 403 169 257 158

Protein (g) 1 1,3 0,4 1,2 0,3 0,4 1,1

Karbohidrat

(g) 15 11,3 11,8 23,2 10 15,4 8,5

Glukosa (g) 3,5 5,2 1,7 4,8 2,3 7,6 2,2

Vitamin C

(mg) 100 108,9 6 11 6 3 54

Vitamin E

(mg) 1,1 2,2 0,6 0,27 0,5 - 0,24

Folat (µg) 30 11 1 14 2 2 31

Kalium

(mg) 331 230 120 400 150 210 150

Kalsium

(mg) 26 21,4 4 6 11 13 47

Besi (mg) 0,4 0,4 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1

Zinc (mg) 0,1 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2

Serat (g) 3,4 1,4 1,8 1,1 2,2 0,7 1,7

Indeks

glikemik

(µg/g)

39 48 28-

44 46-70

33-

42 43-59

31-

51

Sumber : Ide (2010)

Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa buah kiwi

lebih kaya nutrisi dibanding buah-buahan lainnya. Itu berarti bahwa

vitamin dan mineralnya lebih banyak per gramnya maupun per

kalorinya (Ide ,2010). Kapasitas antioksidan buah kiwi terhadap

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

senyawa-senyawa radikal bebas menempati posisi ketiga tertinggi

setelah jeruk orange dan anggur merah (Astawan dan Leomitro,

2008).

Vitamin C dan vitamin E telah diketahui peranannya sebagai

antioksidan alami yang berperan penting untuk menangkal serangan

radikal bebas penyebab penuaan sel dan pemicu timbulnya berbagai

penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki

satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga bebas

berikatan dengan berbagai sel dan jaringan serta menjadi pemicu

berbagai penyakit kanker, sakit jantung, dan terjadinya proses

penuaan dini (Astawan dan Leomitro, 2008).

Vitamin C adalah vitamin larut air yang mempunyai banyak

fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor. Angka

kecukupan vitamin C sehari adalah 75 mg untuk wanita usia 16

tahun ke atas dan 90 mg untuk pria 16 tahun ke atas (Almatsier,

2009). Kandungan vitamin C buah kiwi 17 kali lebih banyak

dibanding buah apel, dua kali lebih banyak dibanding jeruk dan

lemon. Kandungan vitamin C inilah yang menyebabkan kiwi

memiliki antioksidan yang kuat. Vitamin C membantu tubuh

memproduksi pendetoks glutathione. Kadar glutathione dapat

meningkat sampai 50% bila buah kiri dikonsumsi dalam 2 minggu

(Ide, 2010).

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kandungan vitamin E dalam buah kiwi dua kali lipat lebih

banyak dari buah alpukat. Dalam 100 gram buah kiwi terkandung 1,1

mg vitamin E atau tokoferol yang larut dalam lemak dan sebagian

besar pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air. Karakteristik

utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan (Almatsier, 2009).

Vitamin E terbukti punya efek yang mirip dengan vitamin C, tetapi

larut lemak dan fungsinya saling melengkapi dengan vitamin C (Ide,

2010).

Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa

polifenol. Komponen polifenol memberikan manfaat antioksidan

pada buah-buahan dan sayuran tertentu termasuk buah kiwi.

Senyawa flavonoid dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dengan

cara menurunkan laju oksidasi lemak (Astawan dan Leomitro, 2008).

flavonoid diketahui dapat menghambat oksidasi lipid dan

pembentukan lipid peroxide melalui mekanisme penangkapan radikal

bebas (Hegazi dan El-Hady, 2007).

Karoten mempunyai dua bentuk utama, yaitu alfa-karoten dan

beta-karoten. Beta-karoten mempunyai kemampuan sebagai

antioksidan yang dapat berperan penting menstabilkan radikal berinti

karbon. Beta-karoten juga dapat bersinergi dengan komponen zat

gizi lain. Beta-karoten yang dikonsumsi berbarengan dengan vitamin

C dan E mampu meningkatkan kemampuan antioksidan. Sifat

antioksidan beta-karoten adalah efektif pada konsentrasi rendah

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

oksigen, sehingga dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang

efektif pada konsentrasi tinggi oksigen. Beta-karoten yang bereaksi

dengan radikal bebas akan menyebabkan radikal bebas menjadi

stabil. Kehadiran vitamin C akan membantu menstabilkan radikal

bebas beta-karoten (Astawan dan Leomitro, 2008).

Warna hijau pada buah kiwi disebabkan oleh kadar pigmen

klorofil yang tetap tidak berubah pada proses pematangan buah kiwi.

Klorofil mempunyai aktivitas biologis yaitu sebagai antioksidan dan

antikanker. Selain itu, klorofil juga kaya akan zat anti peradangan,

antibakteri, antiparasit (Astawan dan Leomitro, 2008).

Xanthophyll adalah pigmen pemberi warna kuning.

Xanthophylls mempunyai kemampuan antioksidan pemecah rantai

peroksidase dari membrane fosfolipid. Lutein termasuk komponen

utama Xanthophyll yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-

buahan. Lutein juga lebih mudah larut dalam air dibandingkan beta-

karoten. Kemudahan larut dalam air tersebut disebabkan oleh

kandungan hidroksil yang lebih banyak pada lutein sehingga bersifat

lebih polar dibandingkan beta-karoten. Lutein dapat berfungsi

sebagai antioksidan karena kemampuannya mencegah kerusakan

DNA (Astawan dan Leomitro, 2008).

Sementara itu, kandungan mineral yang ada dalam buah kiwi

antara lain kalium (pottasium), magnesium, kalsium, tembaga, seng,

mangan, dan fosfor. Kandungan kalium 5,4 mg/kalori lebih tinggi

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dibanding pisang. Senyawa kalium berperan penting dalam menjaga

fungsi otot dan gerak refleks sistem saraf. Kalium juga menjaga

keseimbangan air dalam tubuh. Selain itu, senyawa magnesium

dalam buah kiwi termasuk yang tertinggi dari 27 jenis buah yang

umum dikonsumsi. Rendahnya konsumsi magnesium dapat

menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung (Ide, 2010).

2. Struktur Mikroskopis Hepar

Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh. Hepar

dilapisi oleh kapsul tipis yang bernama Kapsul Glisson dan memiliki

jaringan pengikat retikuler serta pembuluh darah di antara parenkimnya.

Tipe sel yang mendominasi adalah hepatosit. Sel-sel tersebut tersusun

dalam satu atau dua lapisan tebal yang dipisahkan oleh sinusoid hepar.

Suplai darah hepar berasal dari vena porta dan arteri hepatik. Hepar juga

memiliki tiga sistem drainase yaitu vena hepatik, pembuluh limfa, dan

saluran empedu (Paulsen, 2000).

a. Lobulus Hepar

Lobulus merupakan unit mikroskopis dan fungsional organ.

Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas

lempeng – lempeng sel hepar yang berbentuk kubus, tersusun radial

mengelilingi vena sentralis(Price and Wilson, 1997).

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional dibagi

menjadi 3 zona (Leeson et al., 1989):

Zona 1 : Zona aktif, sel – selnya paling dekat dengan pembuluh

darah yaitu vena porta dan arteri hepatika, akibatnya zona

ini yang pertama kali dipengaruhi oleh perubahan darah

yang masuk.

Zona 2 : Zona intermedia, sel – selnya memberi respons kedua

terhadap darah.

Zona 3 : Zona pasif, aktivitas sel-selnya rendah dan tampak aktif

bila kebutuhannya meningkat.

b. Parenkim Hepar

Sel-sel hepar berbentuk polihedral dengan ukuran yang

berbeda-beda, nukleusnya lebar, bulat, berada di tengah,

mengandung satu atau lebih nukleoli serta terdapat bercak-bercak

kromatin. Sitoplasma sel hepar bervariasi dalam penampakan,

tergantung dari nutrisi dan status fungsionalnya. Mengandung

sejumlah besar ribonukleoprotein, mitokondria, droplet lipid,

lisosom, dan peroksisom (Bergman et al., 1996).

c. Sinusoid Hepar

Bagian yang membentuk jaringan intralobuler yang kaya

akan susunan pembuluh-pembuluh darah yang saling bertemu satu

sama lainnya pada vena sentralis. Menurut tipe kapilernya

dibedakan menjadi dua: (1) sinusoid yang lebar dan bervariasi

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam ukuran diameter, dan (2) sinusoid yang dindingnya terdiri

atas dua tipe sel yang dapat dibedakan, yaitu sel endotel dan sel

Kupffer (Jones, 1993). Sinusoid mengandung sel-sel darah, dan

pada neonatus mengandung elemen hemopoetik. Di antara sinusoid

terdapat sebuah celah, disebut celah disse, memisahkan permukaan

hepatosit yang menghadap sinusoid dengan barisan sel endotel

(Damjanov, 1996)

d. Mikroskopis Kerusakan Hepar Setelah Pemberian Parasetamol

Hepatitis akut, dengan maupun tanpa kolestasis, merupakan

gambaran histologis yang paling umum dari drug-induced liver

injury (DILI) dan obat-obatan seperti parasetamol merupakan

penyebab penting dari hepatitis akut (Ramachandran and Kakar,

2009).

Drug-induced liver injury disebabkan oleh dua mekanisme

utama, yaitu hepatotoksisitas intrinsik dan idiosinkratik.

Hepatotoksin intrinsik menyebabkan kerusakan hepatoselular pada

mekanisme yang tergantung pada dosis baik secara langsung oleh

obat tersebut maupun melalui metabolitnya. Parasetamol termasuk

dalam mekanisme hepatotoksisitas intrinsik ini. Hepatotoksisitas

intrinsik bermanifestasi dengan nekrosis hepatoselular dengan sedikit

inflamasi, sementara pada hepatotoksisitas idiosinkratik lebih sering

terjadi inflamasi (Ramachandran and Kakar, 2009).

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Nekrosis zona sentral (zona 3) merupakan karakteristik

kerusakan karena asetaminofen dan halotan, serta toksin seperti

karbon tetraklorid (Ramachandran and Kakar, 2009).

3. Parasetamol

a. Farmakodinamik

Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu

menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang

Parasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang

diduga juga berdasarkan efek sentral sepert salisilat (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

Efek antiinflamasinya sangat lemah, oleh karena itu

parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol

merupakan penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah. Efek

iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat, demikian juga

gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

b. Farmakokinetik

Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran

cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½

jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke

seluruh cairan tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terikat protein

plasma. Parasetamol dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Sebagian besar parasetamol (80%) dikonjugasi dengan asam

glukoronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat (Wilmana

dan Gunawan, 2007). Hasil konjugasi ini akan dieliminasi lewat urin

(Parod dan Dolgin, 1992). Selain itu dalam jumlah kecil (4%) diubah

menjadi metabolit reaktif berupa senyawa antara yang reaktif dan

toksik yaitu N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI) (Brunton et al.,

2006). NAPQI dibentuk dengan adanya bioaktivasi parasetamol

melalui sistem sitokrom P-450 (Klaassen dan Watkins, 2003).

Metabolit tersebut kemudian didetoksifikasi oleh glutation hepar

menjadi metabolit sistin dan metabolit merkapturat yang non toksik.

Pada dosis tinggi, jalur konjugasi parasetamol menjadi jenuh

sehingga banyak parasetamol menjadi metabolit NAPQI, sebagai

akibatnya terjadi deplesi glutation hepar, bahkan kandungan

glutation hepar dapat dihabiskan (paling tidak berkurang 20-30%

harga normal) (Rochmah, 2000). Akibatnya NAPQI akan

membentuk ikatan kovalen dengan protein sel hepar secara

irreversibel sehingga akan menyebabkan pengikatan kovalen pada

makromolekul seperti DNA, RNA, dan protein. Jika demikian, maka

akibat yang parah pada fungsi sel akan segera terlihat dengan nyata

(Murray et al., 2003).

c. Indikasi

Khasiatnya sebagai analgetik dan antipiretik, tetapi tidak

sebagai antiradang. Dewasa ini pada umumnya dianggap sebagai

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

antinyeri yang paling aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan

mandiri). Efek analgetiknya diperkuat oleh kodein dan kafein (Tjay

dan Raharja, 2002). Parasetamol tidak mempengaruhi kadar asam

urat dan sifat penghambatan plateletnya lemah. Obat ini berguna

untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, mialgia, nyeri

persalinan, dan keadaan lain dimana aspirin efektif sebagai

analgesik. Parasetamol tidak efektif untuk mengatasi inflamasi

seperti artritis rematoid, sekalipun parasetamol dapat dipakai sebagai

obat tambahan analgesik dalam terapi antiinflamasi. Parasetamol

lebih disukai daripada aspirin pada pasien dengan hemofilia atau

dengan riwayat ulkus peptikum dan juga pada pasien yang

mengalami bronkospasme yang dipicu akibat aspirin (Katzung,

2002).

d. Efek samping

Efek samping yang sering terjadi antara lain reaksi

hipersensitivitas dan kelainan darah (Tjay dan Raharja, 2002). Efek

merugikan paling serius akibat overdosis asetaminofen akut berupa

nekrosis hati yang fatal. Nekrosis tubulus ginjal dan koma

hipoglikemik mungkin juga terjadi (Hardman et al., 2008).

Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 10-15

gram (200-250 mg/ kgBB) parasetamol (Wilmana dan Gunawan,

2007). Selain itu overdosis dapat menimbulkan antara lain mual,

muntah, dan anoreksia. Penanggulangannya dengan cuci lambung, di

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

samping perlu pemberian zat penawar (asam amino N-asetilsistein

atau metionin) sedini mungkin, sebaiknya dalam 8-10 jam setelah

intoksikasi. Wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan

aman, juga selama laktasi walaupun mencapai air susu ibu (Tjay dan

Raharja, 2002).

4. Mekanisme Kerusakan Hepar Oleh Parasetamol Dan Mekanisme

Hepatoprotektor Sari Buah Kiwi.

Pada kondisi normal, parasetamol yang diabsorbsi oleh tubuh

dikonjugasi dengan asam glukuronat dan asam sulfat, dan sebagian kecil

diubah menjadi metabolit N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI).

Metabolit NAPQI ini oleh glutation hepar diubah menjadi sistin dan

merkapturat yang kemudian dibuang melalui urin (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

Jika jumlah parasetamol yang dikonsumsi jauh melebihi dosis

terapi, maka asam glukoronat dan asam sulfat dalam hepar akan habis

cadangannya, kemudian terbentuklah metabolit reaktif NAPQI yang

berlebihan. Selama glutation tersedia untuk mendetoksifikasi NAPQI

tersebut, maka tidak akan terjadi reaksi hepatotoksisitas. Namun, bila

glutation terus terpakai, akhirnya terjadi pengosongan glutation dan

terjadi penimbunan metabolit NAPQI yang toksik dan reaktif. N-asetil-

p-benzoquinonimin (NAPQI) merupakan metabolit minor dari

parasetamol yang sangat aktif dan bersifat toksik bagi hepar dan ginjal.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Metabolit ini akan bereaksi dengan gugusan nukleofilik yang terdapat

pada makromolekul sel hepar, seperti protein, menimbulkan

hepatotoksisitas yang menyebabkan nekrosis hepar (Wilmana dan

Gunawan, 2007;Katzung 1998). Selain itu, NAPQI dapat menimbulkan

stres oksidatif, yang berarti bahwa NAPQI dapat menyebabkan

terjadinya peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid merupakan bagian dari

proses atau rantai terbentuknya radikal bebas (Rubin et al.,2005).

Radikal bebas mampu mengubah suatu molekul menjadi radikal bebas

baru dan akan membentuk radikal bebas kembali sehingga terjadilah

reaksi rantai (chain reaction) (Widjaja, 1997).

Kerusakan hepar akibat parasetamol dapat terjadi karena reaksi

toksik, alergi dan radikal bebas. Biasanya kerusakan yang terjadi

merupakan nekrosis di sekitar vena sentralis/nekrosis sentrolobularis

karena sitokrom P-450 paling banyak terdapat pada zona tersebut

(Wenas, 1996).

Kadar vitamin C dalam buah kiwi membantu tubuh

memproduksi glutation. Kadar glutation dapat meningkat 50% dalam 2

minggu (Ide, 2010). Karena glutation meningkat, maka metabolit

NAPQI yang bersifat toksik akan berikatan dengan glutation,

menghasilkan asam merkapturat yang non toksik (Greiner, 1990).

Penelitian membuktikan bahwa dalam buah kiwi terkandung

vitamin C dan vitamin E yang besar bersifat antioksidan yang kuat.

Kemampuan antioksidan vitamin C dan vitamin E dan kecenderungan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

untuk nitrasi membuatnya merupakan perangkap yang kuat untuk

oksidan reaktif dan spesies nitrogen sehingga mampu menangkal radikal

bebas hasil dari pembentukan NAPQI pada toksisitas parasetamol (Ide,

2008). Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang terkandung

dalam buah kiwi adalah senyawa-senyawa fitokimia tertentu, seperti:

karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid dan klorofil (Astawan dan

Leomitro, 2008).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

5. Kerangka Pemikiran

Keterangan: : memacu : menghambat

Nekrosis sel hepar

Variabel luar yang tidak terkendali: kondisi psikologis, keadaan awal hepar dan reaksi

hipersensitifitas

Sari buah kiwi

antioksidan

Parasetamol dosis toksis

Bioaktivasi sitokrom P450

Meningkatkan NAPQI

(elektrofilik)

Deplesi glutation

Ikatan kovalen NAPQI dgn makromolekul

(nukelofilik)

Radikal bebas

Stres Oksidatif

Lipid peroxidase

Kerusakan makromolekul

Vitamin C Vitamin E Flavonoid Klorofil Karoten Lutein

xantophyll

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

6. Hipotesis

Pemberian sari buah kiwi dapat mengurangi kerusakan histologis

sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Peneliti mengadakan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu

berupa hewan coba di laboratorium.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subyek Penelitian

Populasi : Mencit (Mus musculus) jantan dengan galur Swiss webster

berusia 2-3 bulan dengan berat badan ± 20 gram.

Sampel : Menurut Purawisastra (2001), jumlah sampel yang digunakan

berdasarkan rumus Federer yaitu :

(k-1)(n-1) > 15

(3-1)(n-1) > 15

2 ( n-1) > 15

2n > 15+2

n > 9

Keterangan :

k : Jumlah kelompok

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

n : Jumlah sampel dalam tiap kelompok

Pada penelitian ini jumlah sampel untuk tiap kelompok ditentukan sebanyak 10

ekor mencit (n > 9), dan jumlah kelompok mencit ada 3 sehingga penelitian ini

membutuhkan 30 mencit dari populasi yang ada. Sampel didapatkan dari

Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah

Mada (UGM), Yogyakarta.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang dipakai adalah incidental sampling (Murthi, 2006).

E. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah the post test only control group design

(Taufiqqurohman, 2003).

K : (-) O0

PI: (X 1) O1

PII: (X 2) O2

Keterangan :

K = Kelompok kontrol tanpa diberi sari buah kiwi maupun

parasetamol.

PI = Kelompok perlakuan I yang diberi parasetamol tanpa diberi

sari buah kiwi.

Bandingkan dengan uji

statistik

Sampel Mencit 30 ekor

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

PII = Kelompok perlakuan II yang diberi parasetamol dan sari buah

kiwi.

(-) = Pemberian aquades peroral 0,5 ml/ 20gBB mencit setiap hari

selama 14 hari berturut-turut.

X1 = Pemberian aquades peroral sebanyak 0,5 ml/ 20gBB mencit

setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan pada hari ke-12,

13 dan 14 diberi parasetamol 5,07 mg/ 20gBB mencit perhari.

X2 = Pemberian sari buah kiwi peroral dosis 0,78g/ 20gBB mencit

selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14

diberikan juga parasetamol dosis 5,07 mg/ 20gBB mencit 1

jam setelah pemberian sari buah kiwi.

O0 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar kelompok

kontrol.

O1 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar PI.

O2 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar PII.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Pemberian sari buah kiwi.

2. Variabel terikat

Kerusakan histologis sel hepar mencit.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan

Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan

jenis makanan mencit semuanya diseragamkan.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan

Kondisi psikologis, reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal hepar

mencit.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Sari buah kiwi diberikan secara peroral dengan sonde lambung

dengan dosis 0,78mg/20 g BB mencit, selama 14 hari berturut-turut.

Buah kiwi yang digunakan adalah buah kiwi yang matang dari jenis

kiwi hijau atau jenis ’Hayward’ (Actinidia deliciosa) produksi Zespri.

Pembuatan sari buah kiwi dilakukan dengan menggunakkan juice

extractor. Sari buah kiwi diberikan pada mencit kelompok perlakuan II

(PII). Jadi kelompok perlakuan II diberi sari buah kiwi dengan dosis

0,78mg/20gBB mencit selama 14 hari berturut-turut, di mana hari ke-12,

13 dan 14 diberikan juga parasetamol dengan dosis 0,1 ml/20gBB mencit

setelah 1 jam pemberian ekstrak sari buah kiwi. Sedangkan dua kelompok

lainnya yaitu kelompok kontrol (K) hanya diberikan aquades peroral

sebanyak 0,5ml/20gBB setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan

kelompok perlakuan I (PI) diberikan aquades peroral sebanyak

0,5ml/20gBB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut, di mana

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pada hari ke- 12, 13 dan 14 juga diberi parasetamol 0,1ml/20gBB mencit

peroral perhari.

2. Variabel terikat

Kerusakan histologis sel hepar adalah gambaran mikroskopis sel

hepar mencit yang dipapar parasetamol setelah diberi sari buah kiwi.

Kerusakan histologis dinilai dari banyaknya sel hepar yang intinya

mengalami piknosis, karyoreksis, dan karyolisis pada zona III lobulus

hepar (zona sentrolobuler). Banyaknya sel hepar yang mengalami

kerusakan dihitung dari tiap 100 sel yang ada di zona III.

Menurut Price dan Wilson (1994) tanda-tanda kerusakan sel adalah :

a. Sel yang mengalami piknosis intinya kisut dan bertambah basofil,

berwarna gelap batasnya tidak teratur.

b. Sel yang mengalami karyoreksis inti mengalami fragmentasi atau

hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang

tersebar di dalam sel.

c. Sel yang mengalami karyolisis yaitu kromatin basofil menjadi pucat,

inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu

saja.

Banyaknya sel hepar yang mengalami kerusakan dihitung dari tiap

100 sel yang ada di zona III. Pengamatan jaringan hepar dengan

perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh lapang pandang, kemudian

ditentukan daerah yang mengalami kerusakan terberat pada zona III. Dari

daerah zona III ini dengan perbesaran 400 kali dilakukan penghitungan

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

jumlah sel yang mengalami kerusakan. Jadi misalnya dari suatu preparat

dari 100 sel yang diamati ternyata terdapat 10 inti piknosis, 15 inti dengan

karyoreksis, dan 5 inti dengan karyolisis, maka jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan dari preparat tersebut adalah 10+15+5=30. Makin

banyak jumlah sel yang rusak menggambarkan semakin berat kerusakan

hepar. Skala pengukuran ini adalah rasio.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat dikendalikan

melalui homogenisasi.

1) Variasi genetik

Jenis hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)

dengan galur Swiss webster.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin mencit yang digunakan adalah jantan.

3) Umur

Umur mencit pada penelitian ini adalah 2-3 bulan.

4) Suhu udara

Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara

berkisar antara 25-28o C.

5) Berat badan.

Berat badan hewan percobaan + 20 g.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

6) Jenis makanan.

Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari air PAM.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan : kondisi psikologis, reaksi

hipersensitivitas, dan keadaan awal hepar mencit.

1) Kondisi psikologis mencit dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan

yang berulang kali, dan perkelahian antarmencit dapat

mempengaruhi kondisi psikologis mencit.

2) Reaksi hipersensitivitas dapat muncul pada beberapa mencit karena

pengaruh pemberian parasetamol atau sari buah kiwi.

3) Keadaan awal hepar mencit tidak diperiksa pada penelitian ini

sehingga mungkin saja ada mencit yang sebelum perlakuan

heparnya sudah mengalami kelainan.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat.

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Kandang mencit 3 buah masing-masing untuk 10 ekor mencit.

b. Timbangan hewan.

c. Timbangan obat.

d. Alat bedah hewan percobaan (scalpel, pinset, gunting, jarum, meja

lilin).

e. Sonde lambung.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

f. Alat untuk pembuatan preparat histologi.

g. Mikroskop cahaya medan terang.

h. Gelas ukur dan pengaduk.

i. Kamera digital

2. Bahan.

Bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

a. Parasetamol.

b. Makanan hewan percobaan (pellet).

c. Aquades.

d. Bahan untuk pembuatan preparat histologi dengan pengecatan HE.

e. Sari buah Kiwi.

I. Cara Kerja

1. Dosis sari buah kiwi

Dosis yang diberikan ditentukan berdasar hasil konversi dari

manusia ke mencit (Ngatidjan, 1991) dengan menggunakan dosis pada

penelitian Dr. Ronald Prior dari U.S. Department of Agriculture’s (USDA)

yang menguji kapasitas antioksidan buah kiwi dan mengukur peningkatan

resistensi sel terhadap kerusakan oksidatif oleh hidrogen peroksida. Dosis

yang digunakan adalah 300 gram buah kiwi Hayward per hari pada wanita

dewasa (Ide, 2010).

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pada penelitian ini sari buah kiwi diberikan dengan dosis sebesar

0,78 g/20gBB mencit. Sari buah kiwi diberikan sehari sekali selama 14

hari berturut-turut pada kelompok PII

Perhitungan dosis sari buah kiwi:

Nilai konversi x 300 g

= 0,0026 x 300 g

= 0,78 g mencit

Dari hasil uji pendahuluan diketahui bahwa 100 gram daging buah

kiwi jika diblender menghasilkan 60 ml sari buah kiwi, jadi 0,78 gram

buah kiwi sama dengan 0,468 ml (dibulatkan menjadi 0,5 ml). Dosis yang

diberikan untuk mencit dengan berat 20 gram adalah 0,5 ml sari buah kiwi.

Dosis ini diberikan selama 14 hari berturut-turut dimaksudkan untuk

meningkatkan kadar antioksidan sehingga kerusakan sel hepar dapat

dicegah ketika terpapar parasetamol dosis toksik. Menurut Ide (2010)

pemberian buah kiwi selama 2 minggu dapat meningkatkan kadar

glutathione 50% di dalam tubuh.

Di luar jadwal perlakuan, mencit diberi makan pellet dan minum air PAM

ad libitum.

2. Penentuan dosis parasetamol

LD-50 untuk mencit secara peroral yang telah diketahui adalah 338

mg/KgBB atau 6,76 mg/20 gBB mencit (Alberta, 2006). Dosis

parasetamol yang dapat menimbulkan efek kerusakan hepar berupa

nekrosis sel hepar tanpa menyebabkan kematian mencit adalah dosis 3/4

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

LD-50 perhari (Sabrang, 2008). Dosis yang digunakan adalah 338 mg/

KgBB x 0,75 = 253,5 mg/KgBB = 5,07 mg/ 20gBB mencit. Parasetamol

500 mg dilarutkan dalam aquades hingga 9,86 ml, sehingga dalam 0,1 ml

larutan parasetamol mengandung 5,07 mg parasetamol.

Parasetamol diberikan selama 3 hari berturut-turut yaitu pada hari

ke-12, 13, dan 14. Pemberian parasetamol dengan cara ini dimaksudkan

untuk menimbulkan kerusakan pada sel hepar berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis tanpa menimbulkan kematian pada mencit. Menurut

Wilmana dan Gunawan (2007) pemberian parasetamol dosis tunggal sudah

dapat menimbulkan kerusakan sel hepar berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis dalam waktu 2 hari setelah pemberian parasetamol.

3. Persiapan mencit

Mencit diadaptasikan selama tujuh hari di Laboratorium Histologi

Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta. Sesudah adaptasi, keesokan harinya

dilakukan penimbangan untuk menentukan dosis dan dilakukan perlakuan.

4. Pengelompokan subjek

Pada minggu kedua mulai dilakukan percobaan. Subjek

dikelompokkan menjadi tiga kelompok secara random, dan masing-masing

kelompok terdiri dari 10 mencit. Adapun pengelompokan subjek adalah

sebagai berikut:

a. K = Kelompok kontrol diberi aquades peroral sebanyak 0,5 ml/

20gBB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. PI = Kelompok perlakuan I diberi aquades peroral sebanyak 0,5

ml/20gBB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut

dan pada hari ke 12, 13 dan 14 juga diberi parasetamol

5,07mg/20gBB mencit peroral perhari.

c. PII = Kelompok perlakuan II diberi sari buah kiwi dengan dosis

0,78 g/20gBB mencit selama 14 hari berturut-turut, dimana

hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol dengan

dosis 5,07mg/ 20grBB mencit setelah 1 jam pemberian

ekstrak sari buah kiwi.

Setiap sebelum pemberian parasetamol dan sari buah kiwi, mencit

dipuasakan dahulu ± 5 jam untuk mengosongkan lambung. Pemberian

parasetamol dilakukan ± 1 jam setelah pemberian sari buah kiwi agar sari

buah kiwi terabsorbsi terlebih dahulu.

5. Pembuatan preparat histologis dan pembacaan hasil

Pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama diberikan, semua hewan

percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebra servikalis,

kemudian organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi

dengan metode blok paraffin dengan pengecatan HE. Pembuatan preparat

dilakukan pada hari ke-15 agar efek perlakuan tampak nyata. Lobus hepar

yang diambil adalah lobus kanan dan irisan untuk preparat diambil pada

bagian tengah dari lobus tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan

preparat yang seragam. Dari tiap lobus kanan hepar dibuat 3 irisan dengan

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tebal tiap irisan 3-8 um. Jarak antar irisan satu dengan yang lain kira-kira

25 irisan. Tiap hewan percobaan dibuat 3 preparat. Dari masing-masing

preparat diambil 1 (satu) daerah di sentrolobuler yang terlihat

kerusakannya paling berat. Dari 1 (satu) zona tersebut akan didapatkan 1

(satu) angka mengenai jumlah sel hepar yang mengalami kerusakan.

Sehingga dari 1 hewan coba didapatkan 3 angka mengenai jumlah sel

hepar yang mengalami kerusakan. Dalam percobaan ini menggunakan 10

hewan percobaan dalam tiap kelompoknya sehingga akan diperoleh 30

angka untuk tiap kelompok percobaan. Pengamatan preparat dengan

perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh bagian irisan preparat,

kemudian ditentukan daerah yang akan diamati pada sentrolobuler lobulus

hepar dan dipilih 1 (satu) daerah yang kerusakannya terlihat paling berat.

Dari tiap zona sentrolobuler lobulus hepar tersebut dengan pembesaran

400 kali ditentukan jumlah inti yang mengalami piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari tiap 100 sel. Penghitungan jumlah sel dilakukan dengan

bantuan alat OptiLap yang disambungkan dengan komputer.

Jadi misalnya dari satu daerah zona sentrolobuler dari 100 sel yang

diamati, ternyata terdapat 10 sel dengan inti piknotik, 15 dengan

karyoreksis dan 5 dengan karyolisis maka jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan adalah 10 + 15 + 5 = 30. Sehingga dari tiap preparat

diperoleh satu nilai angka. Jadi dari 3 preparat dari 1 (satu) hewan coba

akan didapatkan 3 angka mengenai jumlah sel hepar yang mengalami

kerusakan. Dalam percobaan ini menggunakan 10 hewan percobaan dalam

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

tiap kelompoknya sehingga akan diperoleh 30 angka mengenai jumlah sel

hepar yang mengalami kerusakan untuk tiap kelompok percobaan.

Selanjutnya data yang diperoleh diuji mengenai jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan dari masing-masing kelompok dibandingkan dengan

uji Oneway ANOVA

6. Skema Pemberian Perlakuan

Kelompok Kontrol

Kelompok Perlakuan 1

Kelompok Perlakuan 2

Dipuasakan selama + 5 jam

Aquades 0,5 ml/ hari Sari buah kiwi 0,78 g/ 20gBB

/hari

1 jam

Sampel 30 ekor mencit

Aquadest 0,1 ml Parasetamol dengan dosis 5,07mg/ 20 g BB

Perlakuan sampai hari ke-14, dan untuk parasetamol hanya diberikan pada hari ke-12, 13 dan 14. Pembuatan preparat pada hari ke-15.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan Uji Oneway

ANOVA (Analysis of Variant). Jika terdapat perbedaan yang bermakna maka

dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α

= 0,05 (Riwidikdo, 2007).

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian pengaruh sari buah kiwi terhadap kerusakan

histologis sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol, didapatkan hasil

pengamatan pada masing – masing kelompok. Hasil pengamatan jumlah inti

sel hepar yang mengalami piknosis, karyoreksis, dan karyolisis untuk masing-

masing kelompok dan jumlah total sel hepar yang rusak disajikan pada

lampiran 1- 4. Rata-rata jumlah sel hepar mencit yang mengalami kerusakan

pada masing-masing kelompok disajikan pada tabel2.

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Sel Hepar Mencit yang Mengalami Kerusakan pada Masing-masing Kelompok.

Kelompok Jumlah sel yang rusak SD

K

P I

P II

33,63

60,83

39,07

5,690

4,450

6,302

Keterangan :

K : Kelompok kontrol

PI : Kelompok perlakuan 1

PII : Kelompok perlakuan 2

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Rata-rata jumlah sel yang mengalami kerusakan paling tinggi

adalah pada kelompok P I yaitu 60,83 ± 4,450 dan paling rendah adalah pada

kelompok K yaitu 33,63 ± 5,690.

Gambaran histologis (fotomikrograf) zona sentrolobuler lobulus

hepar mencit kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan I (PI) dan kelompok

perlakuan II (PII) dapat dilihat pada lampiran 9.

B. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, akan diuji dengan

uji One-Way ANOVA dengan menggunakan program komputer Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows. Adapun syarat

untuk uji One-Way ANOVA adalah :

1. Variabel data berupa variable numerik/kontinu/ rasio.

2. Sebaran data harus normal, dibuktikan dengan nilai uji kolmogorov-

Smirnov atau Saphiro-Wilk yang memiliki nilai p lebih besar daripada

nilai alfa. Misal, α = 0,05 maka nilai p untuk uji sebaran data harus >

0,05.

3. Varians data harus sama. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan

uji homogenity of variances, di mana untuk varians data yang sama

akan memiliki nilai p > nilai α

Skala ukuran variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah

rasio, sehingga syarat pertama terpenuhi.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Metode analitik yang dapat digunakan untuk menentukan sebaran

data normal atau tidak normal adalah uji Kolmogorof-Smirnov atau uji

Saphiro-Wilk. Pada penelitian ini karena n untuk tiap kelompok 30 ( ≤ 50 )

maka uju normalitas yang digunakan adalah Saphiro-Wilk. Hasil uji

Saphiro-Wilk dapat dilihat pada lampiran 4, tabel 7.

Uji Saphiro –Wilk, nilai p berturut-turut untuk kelompok kontrol,

perlakuan 1 dan perlakuan 2 adalah 0,921; 0.851;0,701. Di mana nilai di

atas lebih besar dari α (0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa sebaran

data kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1, dan kelompok perlakuan 2

normal. Sehingga syarat kedua untuk menggunakan uji One-Way ANOVA

terpenuhi.

Syarat ketiga untuk menggunakan uji One-Way ANOVA adalah

varians data harus sama. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan uji

Homogeneity of Variances, di mana untuk varians data yang sama akan

memiliki nilai p > nilai α. Sebaran data secara deskriptif, dan hasil uji

Homogeneity of Variances dapat dilihat pada lampiran 5. Nilai p yang

didapatkan dari uji Homogeneity of Variances adalah 0,122 di mana nilai

ini lebih besar dari 0,05 dan dapat diartikan bahwa varians data

antarkelompok sama. Syarat ketiga untuk menggunakan uji One-Way

ANOVA terpenuhi sehingga uji One-Way ANOVA bisa dilakukan.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Hasil uji One-Way ANOVA dapat dilihat pada lampiran 5, tabel 10.

Nilai p dari hasil uji One-Way ANOVA adalah 0,000 (p<0,05), jadi terdapat

perbedaan rerata jumlah kerusakan sel hepar yang bermakna antara

kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2.

Karena didapatkan adanya perbedaan yang signifikan dari tiga

kelompok tersebut maka uji statistik dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk

mengetahui antar kelompok mana perbedaan dapat ditemukan dan uji Post

Hoc yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji LSD. Hasil uji Post Hoc

Multiple Comparisons (LSD) dapat dilihat pada lampiran 6. Adapun ringkasan

hasil uji LSD dapat dilihat pada table 3.

Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji LSD (α = 0,05)

Kelompok p Perbedaan

K-PI

K-PII

PI-PII

0,000

0,000

0,000

Bermakna

Bermakna

Bermakna

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji statistik LSD tampak

adanya perbedaan yang signifikan pada semua pasangan antarkelompok.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB V

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini kerusakan histologis sel hepar dievaluasi dari

perubahan inti sel hepar berupa inti piknotik, karioreksis dan kariolisis. Sel yang

mengalami piknotik intinya kisut dan bertambah basofil, berwarna gelap batasnya

tidak teratur. Sel yang mengalami karioreksis intinya mengalami fragmentasi atau

hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di

dalam sel. Sel yang mengalami kariolisis menunjukkan kromatin basofil menjadi

pucat, inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu saja.

Secara teoritis, sel hepar mencit yang dipapar parasetamol akan

mengalami kerusakan yang digambarkan dengan terdapatnya inti sel yang

piknotik, karioreksis dan kariolisis. Sedangkn pemberian parasetamol ditambah

sari buah kiwi, derajat kerusakan sel hepar yang didapatkan akan lebih sedikit

dibandingkan dengan pemberian parasetamol tanpa sari kiwi karena sari buah

kiwi memiliki efek hepatoprotektif terhadap efek toksik yang disebabkan

parasetamol. Kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding terhadap

kelompok parasetamol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol hanya

diberikan aquades sebagai placebo.

Dari uji One-Way ANOVA (α = 0,05) didapatkan perbedaan yang

bermakna antara ketiga kelompok perlakuan. Hasil uji LSD menunjukkan

perbedaan bermakna pada kelompok K-PI, K-PII, PI-PII.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dari hasil uji LSD jumlah kerusakan sel hepar didapatkan perbedaan

bermakna antara kelompok K dan kelompok P I. Hal ini disebabkan karena pada

kelompok perlakuan I terjadi kerusakan sel hepar akibat pemberian parasetamol

dosis toksik. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

parasetamol pada dosis toksik mampu menginduksi kerusakan sel hepar.

Mekanisme kerusakan sel hepar akibat dosis toksik parasetamol dapat terjadi

akibat reaksi toksik dan radikal bebas. Reaksi toksik disebabkan langsung oleh

ikatan antara NAPQI dengan gugus nukleofilik yang terdapat pada makromolekul

sel seperti protein sehingga mengakibatkan kematian sel atau nekrosis

sentrolobuler. Selain itu, radikal bebas hidroksil yang terbentuk akibat dosis

toksik parasetamol juga dapat merusak rantai poly unsaturated fatty acid (PUFA)

menjadi lipid hidroperoksida (COOH). Radikal ini akan memisahkan atom

hidrogen dari rantai PUFA dalam membran sel hepar, sehingga terjadi

peroksidasi lipid. Penimbunan zat tersebut pada membran sel akan mengakibatkan

gangguan fungsi sel sehingga akhirnya terjadi nekrosis sel hepar (Santoso, 2004).

Pada kelompok K didapatkan pula gambaran inti sel hepar yang

mengalami piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Hal ini kemungkinan dikarenakan

proses penuaan dan kematian sel secara fisiologis setiap 150 hari serta karena

pengaruh variabel luar yang tidak dapat dikendalikan.(Gartner and Hiatt, 2007).

Hasil analisis data antara kelompok PI dan kelompok PII didapatkan

perbedaan bermakna. Hal ini berarti pemberian sari buah kiwi dengan dosis yaitu

0,78 g/20gBB mencit selama 14 hari berturut-turut dapat mengurangi jumlah inti

sel hepar yang mengalami kerusakan akibat pemberian parasetamol. Menurut

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kumas et al.(2005), hepatotoksisitas dapat dikurangi dengan pemberian

antioksidan. Sari buah kiwi mengandung banyak antioksidan seperti vitamin C,

vitamin E dan fitokimia tertentu, seperti: karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid

dan klorofil (Astawan dan Leomitro, 2008). Fitokimia bertindak secara sinergis

untuk meningkatkan kapasitas antioksidan, sehingga efek antioksidannya lebih

besar dibanding jika fitokimia itu berdiri sendiri (Ming-Wei, 2006)

Kandungan vitamin C yang tinggi pada buah kiwi menyebabkan kiwi

memiliki efek antioksidan yang kuat. Vitamin C membantu tubuh memproduksi

pendetoks glutathione. Kadar glutathione dapat meningkat sampai 50% bila buah

kiri dikonsumsi dalam 2 minggu (Ide, 2010). Melalui mekanisme antioksidan ini

sari buah kiwi dapat mencegah kerusakan histologis sel hepar.

Kelompok PII merupakan kelompok perlakuan setelah pemberian sari

buah kiwi dosis 0,78 g/20gBB mencit dan parasetamol dosis 5,07 mg/20gBB

mencit. Hasil analisis kerusakan sel hepar pada kelompok PII menunjukkan

perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol dan kelompok PI, dimana

kerusakan sel hepar pada kelompok PII lebih sedikit dari pada kelompok PI tetapi

masih lebih banyak dari pada kelompok K. Hal ini berarti pemberian sari buah

kiwi dengan dosis 0,78 g/ 20gBB mencit dapat mengurangi kerusakan sel hepar

mencit akibat pemberian parasetamol, tetapi tidak dapat mengembalikan sel hepar

pada kondisi seperti kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terbukti

adanya efek proteksi sari buah kiwi terhadap sel hepar mencit berupa pengurangan

jumlah kerusakan sel hepar mencit yang diinduksi parasetamol pada dosis

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

5,07g/20gBB mencit, meskipun hasilnya belum optimal karena hasilnya belum

sebanding dengan kelompok kontrol.

Efek antioksidan buah kiwi ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Astawan dan Leomitro (2008) dimana buah kiwi hijau Hayward

mempunyai peran penting sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

Pemberian sari buah kiwi (Actinidia Deliciosa) dosis 0,78 g/20gBB

yang diberikan selama 14 hari berturut-turut dapat mengurangi kerusakan

histologis sel hepar mencit (Mus musculus) akibat pemberian parasetamol.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat aktif

dalam sari buah kiwi yang paling berperan sebagai hepatoprotektor.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis sari buah kiwi

yang lebih bervariasi dan dengan lama pemberian sari buah kiwi yang

lebih bervariasi untuk mendapatkan efek yang optimal dalam

melindungi hepar dari kerusakan.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

DAFTAR PUSTAKA

Astawan M. dan Leomitro A. 2008. Khasiat Warna-warni Makanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, pp:154-160, 128, 129.

Bayupurnama P.2006. Hepatotoksisitas Imbas Obat. Dalam: Sudoyo A.W., Setiyohadi B., Alwi L., Simadibrata K.M dan Setiati S. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp:471

Bergman R. A, Afifi A. K., and Heidger P. M. 1996. The Digestive System. In: Saunders Text and Review Series Histology. Philadelphia: W. B. Saunders, p: 208.

Brunton L., Laso J. S., Parker K. L. 2006. Goodman & Gillman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 11th Edition. McGraw-Hill Companies, p:174.

Burns M. J., Friedman, S.L., and Larson, A.M, 2008. Pathophysiology and diagnosis of acetaminophen (paracetamol) poisoning

http://www.uptodate.com/patients/content/topic.do?topicKey=w7YlglgLPmR. (20 mei 2010)

Correia M. A., Castagnoli N. 1989. Farmakokineti: Biotransformasi Obat. Dalam : Bertram G. Katzung. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi III. Alih Bahasa : Petrus Adrianto dkk. Jakarta: EGC, pp:45-51

Damjanov L. 1996. Hepatobiliary System. In: Colour Atlas of Histopathology. USA: Williams & Wankins, p: 211.

Darmansjah I. 2002. Benarkah Parasetamol Toksik terhadap Hati? http://www.iwandarmansjah.web.id/medical.php?id=138. (17 april

2010)

Duttaroy A.K., Jorgensen, A. Effects of Kiwi Fruit Consumption on Platelet Aggregation and Plasma Lipids in Healthy Human Volunteers. http://folk.uio.no/asimd/articles/Effects_of_kiwipaper.pdf. (13 mei 2010)

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gartner L.P. and Hiatt J. L. 2007. Color Textbook Of Histology. 3rd ed. China: Elsevier Inc., p:433

Greiner. 1990. Non Invasive Determination of Acetaminofen Disposition in Down Sindrome. Clinical Pharmacology and Therapeutics. P:521

Hardman J.G, Limbird L. E, Gilman A.G (ed). 2008. Goodman & Gilman’s The Pharmalogical Basis of Therapeutics. 10th ed. McGraw-Hill Companies. p: 683.

Ide P. 2010. Health Secret of Kiwifruit. Jakarta: PT Elex Media Computindo, pp: 9,11,15,16

Katzung B. 2002. Basic & Clinical Pharmacology. 8th ed. Jakarta: Salemba Medika, pp: 485-6.

Klaassen C. D., Watkins III J. B. (eds). 2003. Casarett and Doull’s Essentials of Toxicology. The Mcgraw-Hill Companies, Inc., pp:194-207

Leeson C. R, Leeson T. R., and Paparo A. A. 1996. Buku Teks Histologi. Alih Bahasa: Yann Tambayong, dkk. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp: 383-7.

Liang C.F dan Ferguson A,R. 2010. http://en.wikipedia.org/wiki/kiwifruit. (29 maret 2010).

Ming-Wei Sherry Kao.2006. A Comparative Study of Antioxidant and

Physicochemical Properties of Blackberry and Kiwifruit.

Mohammadi A., Rafiee S., Emam Z., Keyhani A. 2008. Kinetcs Models for Colour Changes in Kiwifruit Slice During Hot Air Drying.

http://www.idosi.org/wjas/wjas4(3)/15.pdf. (13 mei 2010).

Morton J. 1987. Fruits of warm climates. pp:293-300. http://www.hort.purdue.edu/newcorp/morton/kiwifruit_ars.html. (29

mei 2010)

Murthi B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gajah Mada University Press, p: 67.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Murray R. K., Granner D. K., Mayes P. A., Rodwell V. W. 2003. Biokimia Harper. Jakarta:EGC, pp:743-9.

Ngatidjan. 1991. Petunjuk Laboratorium Metode Laboratorium dalam Toksikologi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM, pp: 94-152.

Paulsen F. D. 2000. Histology and Cell Biology. Lange Medical Book, p: 206.

Parod J. R. Dan Dolgin G. J. 1992. Toxicology: management of acute poisoning. In: Cedric, M. Smith dan Alan M. Reynord (eds). Text Book of Pharmacology. Philadelphia: W. S. Saunders, pp: 998-1003

Price S.A. and Wilson L.M. 1994. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC, pp: 773-5.

Ramachandran R. and Kakar S. 2009. Histological patterns in drug-induced liver disease. J Clin Pathol. 62: 481-2.

Riwidikdo H. 2007. Statistik Kesehatan, Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press, pp: 60-70, 140-9.

Robbins dan Kumar, 1995. Buku Ajar Patologi Anatomi I. Edisi IV. Alih Bahasa Staf Pengajar Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. pp: 8-10.

Rochmah K. 2000. Potensi Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Sebagai Hepatoprotektor. JKY, pp:47-52

Rubin E., Gorstein F., Rubin R., Schwarting R., Strayer D. 2005. Rubin’s Pathology: Clinicopathologic Foundations of Medicine. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, pp:22-24

Santoso A.B. 2004. Gambaran Histologis Hati Mencit Setelah Pemberian Parasetamol dan Vitamin C. Skripsi FK UNS. Surakarta.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Taufiqqurohman M.A. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan. Surakarta : CSGF.

Tjay TH. & Raharja, K. 2002. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Ed 5. Jakarta: Gramedia, pp: 318-319

Wenas N. T. 1996. Kelainan Hati Akibat Obat. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi III. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, p:364.

Widjaja S. 1997. Antioksidan : Pertahanan tubuh terhadap efek oksidan dan radikal bebas. Maj. Ilm. Fak. Kedokt. Usakti. !6(1), p : 162

Wilmana P.F. dan Gunawan S.G. 2007. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Dalam: Gunawan S.G. (ed). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Gaya Baru, pp:237-9.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-

kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal sebagai obat bebas atau

disebut juga golongan obat OTC (Over the Counter Drug). Obat bebas yang

paling banyak digunakan masyarakat adalah obat analgetika (penghilang

rasa sakit) (Arifin, 2008). Asetaminofen (N-acetyl-p-aminophenol, APAP,

parasetamol) telah menjadi analgetik-antipiretik yang paling banyak

digunakan secara luas. Parasetamol merupakan salah satu dari ratusan obat

yang diresepkan yang telah digunakan diseluruh dunia. Meskipun obat ini

sesungguhnya aman bila digunakan pada dosis terapi, overdosis parasetamol

telah dikenal sebagai penyebab nekrosis hati sejak 1966 (Burns et al., 2008).

Kerusakan hepar terjadi karena pada dosis yang berlebihan, hasil

metabolisme parasetamol yang berupa N-asetil-p-benzokuinon (NAPQI)

tidak dapat dinetralisir semuanya oleh glutation hepar. NAPQI bersifat

toksik dan dapat menyebabkan terjadinya reaksi rantai radikal bebas

(Correia dan Castagnoli, 1989). Keracunan serius dapat terjadi dengan kira-

kira sedikitnya 12-20 tablet parasetamol @ 500 mg sekaligus telan,

tergantung dari kapasitas individual setiap orang. Jadi, parasetamol

merupakan bahan toksis hanya dalam jumlah yang besar (Darmansjah,

2002).

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sebagian besar obat masuk melalui saluran cerna, dan hati berperan

sentral dalam metabolisme obat. Hati merupakan pusat disposisi metabolik

dari semua obat dan bahan-bahan asing yang masuk tubuh. Kejadian jejas

hati karena obat mungkin jarang terjadi, namun akibat yang ditimbulkannya

dapat fatal (Bayupurnama, 2006)

Melihat cukup besarnya dampak yang ditimbulkan oleh keracunan

parasetamol, maka perlu diketemukan bahan hepatoprotektor baru yang

alami dan sedikit menimbulkan efek samping. Salah satu tanaman yang

menarik untuk diteliti sebagai bahan hepatoprotektor baru tersebut adalah

buah kiwi (Actinidia Deliciosa) (Astawan dan Leomitro, 2008).

Buah kiwi adalah buah yang kaya nutrisi karena vitamin C yang

dikandungnya cukup tinggi dan kiwi mempunyai kapasitas antioksidan yang

kuat karena mempunyai sejumlah phytonutrient meliputi karoten, lutein,

xantophyl, flavonoid, klorofil (Mohammadi et al., 2008). Kapasitas

antioksidan terhadap senyawa radikal bebas buah kiwi bahkan menempati

posisi ketiga tertinggi setelah jeruk dan anggur merah. Kulit buah kiwi

adalah sumber antioksidan flavonoid yang baik (Ide, 2010).

Di Indonesia, penggunaan buah kiwi di bidang kesehatan memang

belum begitu populer dan penelitian empiris tentang efek hepatoprotektif

sari buah kiwi belum banyak dilakukan. Efek hepatoprotektif buah kiwi

dapat dilihat dari beberapa parameter antara lain parameter pemeriksaan

fungsi hepar dan gambaran histologis sel hepar. Dalam penelitian ini peneliti

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

akan mengamati efek hepatoprotektif buah kiwi dari aspek gambaran

histologis sel hepar.

B. Perumusan Masalah

Apakah pemberian sari buah kiwi dapat mengurangi kerusakan histologis sel

hepar mencit akibat pemberian parasetamol?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui efek hepatoprotektif sari buah kiwi dalam melindungi

hepar dari paparan parasetamol.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah kiwi (Actinidia

deliciosa) dalam mengurangi kerusakan histologis sel hepar mencit

akibat pemberian parasetamol.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai

pengaruh sari buah kiwi dalam mengurangi kerusakan histologis sel

hepar mencit akibat pemberian parasetamol.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Manfaat Aplikatif

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

mengembangkan buah kiwi (Actinidia deliciosa) menjadi obat

(fitofarmaka) yang berkhasiat antioksidan

b. Penelitian ini diharapkan dapat lebih mengenalkan manfaat buah

kiwi sebagai antioksidan pada masyarakat luas.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kiwi (Actinida deliciosa)

a. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Ericales

Family : Actinidiaceae

Genus : Actinidia

Species : Actinidia deliciosa

(Liang dan Ferguson, 2010)

b. Asal usul kiwi

Buah kiwi sebenarnya asli dari Cina. Tanaman kiwi tumbuh

liar di lembah sungai Yang-Tze, Cina, sejak tahun 1600-an. Di

negara asalnya, buah bernama latin Actinidia Deliciosa ini dikenal

dengan nama yang tao. Nama ’yang tao’ diberikan oleh seorang

kaisar dari dinasti Khan yang menganggap buah berdaging hijau itu

memiliki cita rasa tinggi (Astawan dan Leomitro, 2008).

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Sejak tahun 1904 benih kiwi dibawa dari Cina ke Selandia

Baru untuk mulai ditanam di dataran Selandia Baru. Orang Selandia

Baru menganggap buah yang disebut yang tao di China itu memiliki

cita rasa gooseberry, meskipun tidak berhubungan keluarga

Grossulariaceae (gooseberry). Baru sekitar tahun 1959 buah tersebut

diberi nama ’buah kiwi’ setelah penetapan burung kiwi sebagai

simbol Selandia Baru. Buah kiwi ini sangat populer dengan prajurit

Amerika yang ditempatkan di Selandia Baru selama Perang Dunia II,

sejak saat itu buah kiwi menjadi populer di seluruh dunia (Ide, 2010).

Kultivar kiwi umumnya berbentuk oval, dengan ukuran

telur ayam (panjang 5-8 cm dan diameter 4,5-5,5 cm). Kulit

berwarna hijau gelap kecokelatan dengan daging buah warna hijau

terang atau kuning emas dengan barisan biji berwarna hitam kecil

yang bisa dimakan. Buah ini teksturnya lembut dan beraroma unik.

Kiwi hijau lebih berbulu kulitnya, dengan rasa lebih segar dan lebih

tajam. Kiwi kuning kulitnya lebih mulus dan cita rasa manis buah

tropis (Ide, 2010)

Di Selandia Baru buah kiwi biasa tumbuh secara alami di

ketinggian antara 2.000 dan 6.500 kaki (600-2.000 m) dengan curah

hujan yang berat dan berlimpahnya salju dan es di musim dingin.

Dalam musim dingin, buah kiwi dapat hidup di suhu harian

minimum dari 4,44°C - 5,56°C dan suhu maksimumnya 13,89°C-

15,56°C; di musim panas, suhu rata-rata minimum adalah 13,33-

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

13,89 dan maksimumnya di suhu 23,89°C– 25°C. Dengan curah

hujan tahunan adalah 51-64 kali dan kelembapan relatif 76-78%

(Morton, 1987).

c. Kandungan buah kiwi

Buah kiwi memiliki banyak kandungan nutrisi, bahkan

jumlahnya tersimpan lebih banyak dibanding buah-buahan lain.

Diantaranya vitamin E (sebagai antioksidan dan untuk kesehatan

jantung serta, vitamin C (sebagai antioksidan dan mengurangi tiket

tingkat plasma lipid dan respons agregasi trombosit) (Asim dan Aud,

2004). Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang

terkandung dalam buah kiwi adalah senyawa-senyawa fitokimia

tertentu, seperti: karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid dan klorofil

(Astawan dan Leomitro, 2008).

Kapasitas antioksidan terhadap senyawa radikal bebas buah

kiwi bahkan menempati posisi ketiga setelah jeruk dan anggur

merah. Perbandingan nutrisi kiwi dan buah yang lain (per 100 gram)

adalah sebagai berikut:

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Tabel 1. Perbandingan kekuatan buah kiwi dibanding buah-buah lain (per 100 gram).

Kiwi

hijau

Kiwi

emas Apel Pisang Pir Anggur Jeruk

Energi (Kj) 306 226,6 199 403 169 257 158

Protein (g) 1 1,3 0,4 1,2 0,3 0,4 1,1

Karbohidrat

(g) 15 11,3 11,8 23,2 10 15,4 8,5

Glukosa (g) 3,5 5,2 1,7 4,8 2,3 7,6 2,2

Vitamin C

(mg) 100 108,9 6 11 6 3 54

Vitamin E

(mg) 1,1 2,2 0,6 0,27 0,5 - 0,24

Folat (µg) 30 11 1 14 2 2 31

Kalium

(mg) 331 230 120 400 150 210 150

Kalsium

(mg) 26 21,4 4 6 11 13 47

Besi (mg) 0,4 0,4 0,1 0,3 0,2 0,3 0,1

Zinc (mg) 0,1 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1 0,2

Serat (g) 3,4 1,4 1,8 1,1 2,2 0,7 1,7

Indeks

glikemik

(µg/g)

39 48 28-

44 46-70

33-

42 43-59

31-

51

Sumber : Ide (2010)

Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa buah kiwi

lebih kaya nutrisi dibanding buah-buahan lainnya. Itu berarti bahwa

vitamin dan mineralnya lebih banyak per gramnya maupun per

kalorinya (Ide ,2010). Kapasitas antioksidan buah kiwi terhadap

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

senyawa-senyawa radikal bebas menempati posisi ketiga tertinggi

setelah jeruk orange dan anggur merah (Astawan dan Leomitro,

2008).

Vitamin C dan vitamin E telah diketahui peranannya sebagai

antioksidan alami yang berperan penting untuk menangkal serangan

radikal bebas penyebab penuaan sel dan pemicu timbulnya berbagai

penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki

satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan, sehingga bebas

berikatan dengan berbagai sel dan jaringan serta menjadi pemicu

berbagai penyakit kanker, sakit jantung, dan terjadinya proses

penuaan dini (Astawan dan Leomitro, 2008).

Vitamin C adalah vitamin larut air yang mempunyai banyak

fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor. Angka

kecukupan vitamin C sehari adalah 75 mg untuk wanita usia 16

tahun ke atas dan 90 mg untuk pria 16 tahun ke atas (Almatsier,

2009). Kandungan vitamin C buah kiwi 17 kali lebih banyak

dibanding buah apel, dua kali lebih banyak dibanding jeruk dan

lemon. Kandungan vitamin C inilah yang menyebabkan kiwi

memiliki antioksidan yang kuat. Vitamin C membantu tubuh

memproduksi pendetoks glutathione. Kadar glutathione dapat

meningkat sampai 50% bila buah kiri dikonsumsi dalam 2 minggu

(Ide, 2010).

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kandungan vitamin E dalam buah kiwi dua kali lipat lebih

banyak dari buah alpukat. Dalam 100 gram buah kiwi terkandung 1,1

mg vitamin E atau tokoferol yang larut dalam lemak dan sebagian

besar pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air. Karakteristik

utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan (Almatsier, 2009).

Vitamin E terbukti punya efek yang mirip dengan vitamin C, tetapi

larut lemak dan fungsinya saling melengkapi dengan vitamin C (Ide,

2010).

Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa

polifenol. Komponen polifenol memberikan manfaat antioksidan

pada buah-buahan dan sayuran tertentu termasuk buah kiwi.

Senyawa flavonoid dapat mencegah penyakit kardiovaskuler dengan

cara menurunkan laju oksidasi lemak (Astawan dan Leomitro, 2008).

flavonoid diketahui dapat menghambat oksidasi lipid dan

pembentukan lipid peroxide melalui mekanisme penangkapan radikal

bebas (Hegazi dan El-Hady, 2007).

Karoten mempunyai dua bentuk utama, yaitu alfa-karoten dan

beta-karoten. Beta-karoten mempunyai kemampuan sebagai

antioksidan yang dapat berperan penting menstabilkan radikal berinti

karbon. Beta-karoten juga dapat bersinergi dengan komponen zat

gizi lain. Beta-karoten yang dikonsumsi berbarengan dengan vitamin

C dan E mampu meningkatkan kemampuan antioksidan. Sifat

antioksidan beta-karoten adalah efektif pada konsentrasi rendah

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

oksigen, sehingga dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang

efektif pada konsentrasi tinggi oksigen. Beta-karoten yang bereaksi

dengan radikal bebas akan menyebabkan radikal bebas menjadi

stabil. Kehadiran vitamin C akan membantu menstabilkan radikal

bebas beta-karoten (Astawan dan Leomitro, 2008).

Warna hijau pada buah kiwi disebabkan oleh kadar pigmen

klorofil yang tetap tidak berubah pada proses pematangan buah kiwi.

Klorofil mempunyai aktivitas biologis yaitu sebagai antioksidan dan

antikanker. Selain itu, klorofil juga kaya akan zat anti peradangan,

antibakteri, antiparasit (Astawan dan Leomitro, 2008).

Xanthophyll adalah pigmen pemberi warna kuning.

Xanthophylls mempunyai kemampuan antioksidan pemecah rantai

peroksidase dari membrane fosfolipid. Lutein termasuk komponen

utama Xanthophyll yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-

buahan. Lutein juga lebih mudah larut dalam air dibandingkan beta-

karoten. Kemudahan larut dalam air tersebut disebabkan oleh

kandungan hidroksil yang lebih banyak pada lutein sehingga bersifat

lebih polar dibandingkan beta-karoten. Lutein dapat berfungsi

sebagai antioksidan karena kemampuannya mencegah kerusakan

DNA (Astawan dan Leomitro, 2008).

Sementara itu, kandungan mineral yang ada dalam buah kiwi

antara lain kalium (pottasium), magnesium, kalsium, tembaga, seng,

mangan, dan fosfor. Kandungan kalium 5,4 mg/kalori lebih tinggi

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dibanding pisang. Senyawa kalium berperan penting dalam menjaga

fungsi otot dan gerak refleks sistem saraf. Kalium juga menjaga

keseimbangan air dalam tubuh. Selain itu, senyawa magnesium

dalam buah kiwi termasuk yang tertinggi dari 27 jenis buah yang

umum dikonsumsi. Rendahnya konsumsi magnesium dapat

menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung (Ide, 2010).

2. Struktur mikroskopis hepar

Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh. Hepar

dilapisi oleh kapsul tipis yang bernama Kapsul Glisson dan memiliki

jaringan pengikat retikuler serta pembuluh darah di antara parenkimnya.

Tipe sel yang mendominasi adalah hepatosit. Sel-sel tersebut tersusun

dalam satu atau dua lapisan tebal yang dipisahkan oleh sinusoid hepar.

Suplai darah hepar berasal dari vena porta dan arteri hepatik. Hepar juga

memiliki tiga sistem drainase yaitu vena hepatik, pembuluh limfa, dan

saluran empedu (Paulsen, 2000).

a. Lobulus hepar

Lobulus merupakan unit mikroskopis dan fungsional organ.

Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri atas

lempeng – lempeng sel hepar yang berbentuk kubus, tersusun radial

mengelilingi vena sentralis(Price and Wilson, 1997).

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional dibagi

menjadi 3 zona (Leeson et al., 1989):

Zona 1 : Zona aktif, sel – selnya paling dekat dengan pembuluh

darah yaitu vena porta dan arteri hepatika, akibatnya zona

ini yang pertama kali dipengaruhi oleh perubahan darah

yang masuk.

Zona 2 : Zona intermedia, sel – selnya memberi respons kedua

terhadap darah.

Zona 3 : Zona pasif, aktivitas sel-selnya rendah dan tampak aktif

bila kebutuhannya meningkat.

b. Parenkim hepar

Sel-sel hepar berbentuk polihedral dengan ukuran yang

berbeda-beda, nukleusnya lebar, bulat, berada di tengah,

mengandung satu atau lebih nukleoli serta terdapat bercak-bercak

kromatin. Sitoplasma sel hepar bervariasi dalam penampakan,

tergantung dari nutrisi dan status fungsionalnya. Mengandung

sejumlah besar ribonukleoprotein, mitokondria, droplet lipid,

lisosom, dan peroksisom (Bergman et al., 1996).

c. Sinusoid hepar

Bagian yang membentuk jaringan intralobuler yang kaya

akan susunan pembuluh-pembuluh darah yang saling bertemu satu

sama lainnya pada vena sentralis. Menurut tipe kapilernya

dibedakan menjadi dua: (1) sinusoid yang lebar dan bervariasi

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam ukuran diameter, dan (2) sinusoid yang dindingnya terdiri

atas dua tipe sel yang dapat dibedakan, yaitu sel endotel dan sel

Kupffer (Jones, 1993). Sinusoid mengandung sel-sel darah, dan

pada neonatus mengandung elemen hemopoetik. Diantara sinusoid

terdapat sebuah celah, disebut celah disse, memisahkan permukaan

hepatosit yang menghadap sinusoid dengan barisan sel endotel

(Damjanov, 1996)

d. Mikroskopis kerusakan hepar setelah pemberian parasetamol

Hepatitis akut, dengan maupun tanpa kolestasis, merupakan

gambaran histologis yang paling umum dari drug-induced liver

injury (DILI) dan obat-obatan seperti parasetamol merupakan

penyebab penting dari hepatitis akut (Ramachandran and Kakar,

2009).

Drug-induced liver injury disebabkan oleh dua mekanisme

utama, yaitu hepatotoksisitas intrinsik dan idiosinkratik.

Hepatotoksin intrinsik menyebabkan kerusakan hepatoselular pada

mekanisme yang tergantung pada dosis baik secara langsung oleh

obat tersebut maupun melalui metabolitnya. Parasetamol termasuk

dalam mekanisme hepatotoksisitas intrinsik ini. Hepatotoksisitas

intrinsik bermanifestasi dengan nekrosis hepatoselular dengan sedikit

inflamasi, sementara pada hepatotoksisitas idiosinkratik lebih sering

terjadi inflamasi (Ramachandran and Kakar, 2009).

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Nekrosis zona sentral (zona 3) merupakan karakteristik

kerusakan karena asetaminofen dan halotan, serta toksin seperti

karbon tetraklorid (Ramachandran and Kakar, 2009).

3. Parasetamol

d. Farmakodinamik

Efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu

menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang

Parasetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang

diduga juga berdasarkan efek sentral sepert salisilat (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

Efek antiinflamasinya sangat lemah, oleh karena itu

parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol

merupakan penghambat biosintesis prostaglandin yang lemah. Efek

iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat, demikian juga

gangguan pernafasan dan keseimbangan asam basa (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

e. Farmakokinetik

Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran

cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½

jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke

seluruh cairan tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terikat protein

plasma. Parasetamol dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Sebagian besar parasetamol (80%) dikonjugasi dengan asam

glukoronat dan sebagian kecil lainnya dengan asam sulfat (Wilmana

dan Gunawan, 2007). Hasil konjugasi ini akan dieliminasi lewat urin

(Parod dan Dolgin, 1992). Selain itu dalam jumlah kecil (4%) diubah

menjadi metabolit reaktif berupa senyawa antara yang reaktif dan

toksik yaitu N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI) (Brunton et al.,

2006). NAPQI dibentuk dengan adanya bioaktivasi parasetamol

melalui sistem sitokrom P-450 (Klaassen dan Watkins, 2003).

Metabolit tersebut kemudian didetoksifikasi oleh glutation hepar

menjadi metabolit sistin dan metabolit merkapturat yang non toksik.

Pada dosis tinggi, jalur konjugasi parasetamol menjadi jenuh

sehingga banyak parasetamol menjadi metabolit NAPQI, sebagai

akibatnya terjadi deplesi glutation hepar, bahkan kandungan

glutation hepar dapat dihabiskan (paling tidak berkurang 20-30%

harga normal) (Rochmah, 2000). Akibatnya NAPQI akan

membentuk ikatan kovalen dengan protein sel hepar secara

irreversibel sehingga akan menyebabkan pengikatan kovalen pada

makromolekul seperti DNA, RNA, dan protein. Jika demikian, maka

akibat yang parah pada fungsi sel akan segera terlihat dengan nyata

(Murray et al., 2003).

f. Indikasi

Khasiatnya sebagai analgetik dan antipiretik, tetapi tidak

sebagai antiradang. Dewasa ini pada umumnya dianggap sebagai

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

antinyeri yang paling aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan

mandiri). Efek analgetiknya diperkuat oleh kodein dan kafein (Tjay

dan Raharja, 2002). Ia tidak mempengaruhi kadar asam urat dan sifat

penghambatan plateletnya lemah. Obat ini berguna untuk nyeri

ringan sampai sedang seperti sakit kepala, mialgia, nyeri persalinan,

dan keadaan lain dimana aspirin efektif sebagai analgesik.

Parasetamol tidak efektif untuk mengatasi inflamasi seperti artritis

rematoid, sekalipun ia dapat dipakai sebagai obat tambahan

analgesik dalam terapi antiinflamasi. Parasetamol lebih disukai

daripada aspirin pada pasien dengan hemofilia atau dengan riwayat

ulkus peptikum dan juga pada mereka yang mengalami

bronkospasme yang dipicu akibat aspirin (Katzung, 2002).

g. Efek samping

Efek samping yang sering terjadi antara lain reaksi

hipersensitivitas dan kelainan darah (Tjay dan Raharja, 2002). Efek

merugikan paling serius akibat overdosis asetaminofen akut berupa

nekrosis hati yang fatal. Nekrosis tubulus ginjal dan koma

hipoglikemik mungkin juga terjadi (Hardman et al., 2008).

Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 10-15

gram (200-250 mg/ kgBB) parasetamol (Wilmana dan Gunawan,

2007). Selain itu overdosis dapat menimbulkan antara lain mual,

muntah, dan anoreksia. Penanggulangannya dengan cuci lambung, di

samping perlu pemberian zat penawar (asam amino N-asetilsistein

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

atau metionin) sedini mungkin, sebaiknya dalam 8-10 jam setelah

intoksikasi. Wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan

aman, juga selama laktasi walaupun mencapai air susu ibu (Tjay dan

Raharja, 2002).

4. Mekanisme kerusakan hepar oleh parasetamol dan mekanisme

hepatoprotektor sari buah kiwi.

Pada kondisi normal, parasetamol yang diabsorbsi oleh tubuh

dikonjugasi dengan asam glukuronat dan asam sulfat, dan sebagian kecil

diubah menjadi metabolit N-asetil-p-benzoquinonimin (NAPQI).

Metabolit NAPQI ini oleh glutation hepar diubah menjadi sistin dan

merkapturat yang kemudian dibuang melalui urin (Wilmana dan

Gunawan, 2007).

Jika jumlah parasetamol yang dikonsumsi jauh melebihi dosis

terapi, maka asam glukoronat dan asam sulfat dalam hepar akan habis

cadangannya, kemudian terbentuklah metabolit reaktif NAPQI yang

berlebihan. Selama glutation tersedia untuk mendetoksifikasi NAPQI

tersebut, maka tidak akan terjadi reaksi hepatotoksisitas. Namun, bila

glutation terus terpakai, akhirnya terjadi pengosongan glutation dan

terjadi penimbunan metabolit NAPQI yang toksik dan reaktif. N-asetil-

p-benzoquinonimin (NAPQI) merupakan metabolit minor dari

parasetamol yang sangat aktif dan bersifat toksik bagi hepar dan ginjal.

Metabolit ini akan bereaksi dengan gugusan nukleofilik yang terdapat

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pada makromolekul sel hepar, seperti protein, menimbulkan

hepatotoksisitas yang menyebabkan nekrosis hepar (Wilmana dan

Gunawan, 2007;Katzung 1998). Selain itu, NAPQI dapat menimbulkan

stres oksidatif, yang berarti bahwa NAPQI dapat menyebabkan

terjadinya peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid merupakan bagian dari

proses atau rantai terbentuknya radikal bebas (Rubin et al.,2005).

Radikal bebas mampu mengubah suatu molekul menjadi radikal bebas

baru dan akan membentuk radikal bebas kembali sehingga terjadilah

reaksi rantai (chain reaction) (Widjaja, 1997).

Kerusakan hepar akibat parasetamol dapat terjadi karena reaksi

toksik, alergi dan radikal bebas. Biasanya kerusakan yang terjadi

merupakan nekrosis di sekitar vena sentralis / nekrosis sentrolobularis

karena sitokrom P-450 paling banyak terdapat pada zona tersebut

(Wenas, 1996).

Kadar vitamin C dalam buah kiwi membantu tubuh

memproduksi glutation. Kadar glutation dapat meningkat 50% dalam 2

minggu (Ide, 2010). Karena glutation meningkat, maka metabolit

NAPQI yang bersifat toksik akan berikatan dengan glutation,

menghasilkan asam merkapturat yang non toksik (Greiner, 1990).

Penelitian membuktikan bahwa dalam buah kiwi terkandung

vitamin C dan vitamin E yang besar bersifat antioksidan yang kuat.

Kemampuan antioksidan vitamin C dan vitamin E dan kecenderungan

untuk nitrasi membuatnya merupakan perangkap yang kuat untuk

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

oksidan reaktif dan spesies nitrogen sehingga mampu menangkal radikal

bebas hasil dari pembentukan NAPQI pada toksisitas parasetamol (Ide,

2008). Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang terkandung

dalam buah kiwi adalah senyawa-senyawa fitokimia tertentu, seperti:

karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid dan klorofil (Astawan dan

Leomitro, 2008).

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan: : memacu : menghambat

Nekrosis sel hepar

Variabel luar yang tidak terkendali: kondisi psikologis, keadaan awal hepar dan reaksi

hipersensitifitas

Sari buah kiwi

antioksidan

Parasetamol dosis toksis

Bioaktivasi sitokrom P450

Meningkatkan NAPQI

(elektrofilik)

Deplesi glutation

Ikatan kovalen NAPQI dgn makromolekul

(nukelofilik)

Radikal bebas

Stres Oksidatif

Lipid peroxidase

Kerusakan makromolekul

Vitamin C Vitamin E Flavonoid Klorofil Karoten Lutein

xantophyll

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Hipotesis

Pemberian sari buah kiwi dapat mengurangi kerusakan histologis sel hepar

mencit akibat pemberian parasetamol.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Peneliti mengadakan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan yaitu

berupa hewan coba di laboratorium.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subyek Penelitian

Populasi : Mencit (Mus musculus) jantan dengan galur Swiss webster

berusia 2-3 bulan dengan berat badan ± 20 gram.

Sampel : Menurut Purawisastra (2001), jumlah sampel yang digunakan

berdasarkan rumus Federer yaitu :

(k-1)(n-1) > 15

(3-1)(n-1) > 15

2 ( n-1) > 15

2n > 15+2

n > 9

Keterangan :

k : Jumlah kelompok

n : Jumlah sampel dalam tiap kelompok

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Pada penelitian ini jumlah sampel untuk tiap kelompok ditentukan sebanyak 10

ekor mencit (n > 9), dan jumlah kelompok mencit ada 3 sehingga penelitian ini

membutuhkan 30 mencit dari populasi yang ada. Sampel didapatkan dari

Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah

Mada (UGM), Yogyakarta.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang dipakai adalah incidental sampling (Murthi, 2006).

E. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah The post test only control group design

(Taufiqqurohman, 2003).

K : (-) O0

PI: (X 1) O1

PII: (X 2) O2

Keterangan :

K = Kelompok kontrol tanpa diberi sari buah kiwi maupun

parasetamol.

PI = Kelompok perlakuan I yang diberi parasetamol tanpa diberi

sari buah kiwi.

Bandingkan dengan uji

statistik

Sampel Mencit 30 ekor

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

PII = Kelompok perlakuan II yang diberi parasetamol dan sari buah

kiwi.

(-) = Pemberian aquades peroral 0,2 ml/ 20gBB mencit setiap hari

selama 14 hari berturut-turut.

X1 = Pemberian aquades peroral sebanyak 0,2 ml/ 20gBB mencit

setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan pada hari ke-12,

13 dan 14 diberi parasetamol 5,07 mg/ 20gBB mencit perhari.

X2 = Pemberian sari buah kiwi peroral dosis 0,78g/ 20gBB mencit

selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12, 13 dan 14

diberikan juga parasetamol dosis 5,07 mg/ 20gBB mencit 1

jam setelah pemberian sari buah kiwi.

O0 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar kelompok

kontrol.

O1 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar PI.

O2 = Pengamatan jumlah inti sel hepar piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari 100 sel di sentrolobuler hepar PII.

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Pemberian sari buah kiwi.

2. Variabel terikat

Kerusakan histologis sel hepar mencit.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan

Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan,

dan jenis makanan mencit semuanya diseragamkan.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan

Kondisi psikologis, reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal

hepar mencit.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Sari buah kiwi diberikan secara peroral dengan sonde lambung

dengan dosis 0,78mg/20 g BB mencit, selama 14 hari berturut-turut.

Buah kiwi yang digunakan adalah buah kiwi yang matang dari jenis

kiwi hijau atau jenis ’Hayward’ (Actinidia deliciosa) produksi Zespri.

Pembuatan sari buah kiwi dilakukan dengan menggunakkan juice

extractor. Sari buah kiwi diberikan pada mencit kelompok perlakuan II

(PII). Jadi kelompok perlakuan II diberi sari buah kiwi dengan dosis

0,78mg/20gBB mencit selama 14 hari berturut-turut, dimana hari ke-12,

13 dan 14 diberikan juga parasetamol dengan dosis 0,1 ml/20gBB mencit

setelah 1 jam pemberian ekstrak sari buah kiwi. Sedangkan dua kelompok

lainnya yaitu kelompok kontrol (K) hanya diberikan aquades peroral

sebanyak 0,5ml/20gBB setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan

kelompok perlakuan I (PI) diberikan aquades peroral sebanyak

0,5ml/20gBB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut, dimana

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pada hari ke- 12, 13 dan 14 juga diberi parasetamol 0,1ml/20gBB mencit

peroral perhari.

2. Variabel terikat

Kerusakan histologis sel hepar adalah gambaran mikroskopis sel

hepar mencit yang dipapar parasetamol setelah diberi sari buah kiwi.

Kerusakan histologis dinilai dari banyaknya sel hepar yang intinya

mengalami piknosis, karyoreksis, dan karyolisis pada zona III lobulus

hepar (zona sentrolobuler). Banyaknya sel hepar yang mengalami

kerusakan dihitung dari tiap 100 sel yang ada di zona III.

Menurut Price dan Wilson (1994) tanda-tanda kerusakan sel adalah :

a. Sel yang mengalami piknosis intinya kisut dan bertambah basofil,

berwarna gelap batasnya tidak teratur.

b. Sel yang mengalami karyoreksis inti mengalami fragmentasi atau

hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang

tersebar di dalam sel.

c. Sel yang mengalami karyolisis yaitu kromatin basofil menjadi pucat,

inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu

saja.

Banyaknya sel hepar yang mengalami kerusakan dihitung dari tiap

100 sel yang ada di zona III. Pengamatan jaringan hepar dengan

perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh lapang pandang, kemudian

ditentukan daerah yang mengalami kerusakan terberat pada zona III. Dari

daerah zona III ini dengan perbesaran 400 kali dilakukan penghitungan

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

jumlah sel yang mengalami kerusakan. Jadi misalnya dari suatu preparat

dari 100 sel yang diamati ternyata terdapat 10 inti piknosis, 15 inti dengan

karyoreksis, dan 5 inti dengan karyolisis, maka jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan dari preparat tersebut adalah 10+15+5=30. Makin

banyak jumlah sel yang rusak menggambarkan semakin berat kerusakan

hepar. Skala pengukuran ini adalah rasio.

3. Variabel luar

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan. Variabel ini dapat dikendalikan

melalui homogenisasi.

1) Variasi genetik

Jenis hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)

dengan galur Swiss webster.

2) Jenis kelamin

Jenis kelamin mencit yang digunakan adalah jantan.

3) Umur

Umur mencit pada penelitian ini adalah 2-3 bulan.

4) Suhu udara

Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara

berkisar antara 25-28o C.

5) Berat badan.

Berat badan hewan percobaan + 20 g.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

6) Jenis makanan.

Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari air PAM.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan : kondisi psikologis, reaksi

hipersensitivitas, dan keadaan awal hepar mencit.

1) Kondisi psikologis mencit dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan

yang berulang kali, dan perkelahian antar mencit dapat

mempengaruhi kondisi psikologis mencit.

2) Reaksi hipersensitivitas dapat muncul pada beberapa mencit karena

pengaruh pemberian parasetamol atau sari buah kiwi.

3) Keadaan awal hepar mencit tidak diperiksa pada penelitian ini

sehingga mungkin saja ada mencit yang sebelum perlakuan

heparnya sudah mengalami kelainan.

H. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat.

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Kandang mencit 3 buah masing-masing untuk 10 ekor mencit.

b. Timbangan hewan.

c. Timbangan obat.

d. Alat bedah hewan percobaan (scalpel, pinset, gunting, jarum, meja

lilin).

e. Sonde lambung.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

f. Alat untuk pembuatan preparat histologi.

g. Mikroskop cahaya medan terang.

h. Gelas ukur dan pengaduk.

i. Kamera digital

2. Bahan.

Bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

a. Parasetamol.

b. Makanan hewan percobaan (pellet).

c. Aquades.

d. Bahan untuk pembuatan preparat histologi dengan pengecatan HE.

e. Sari buah Kiwi.

I. Cara Kerja

1. Dosis sari buah kiwi

Dosis yang diberikan ditentukan berdasar hasil konversi dari

manusia ke mencit (Ngatidjan, 1991) dengan menggunakan dosis pada

penelitian Dr. Ronald Prior dari U.S. Department of Agriculture’s (USDA)

yang menguji kapasitas antioksidan buah kiwi dan mengukur peningkatan

resistensi sel terhadap kerusakan oksidatif oleh hidrogen peroksida. Dosis

yang digunakan adalah 300 gram buah kiwi Hayward per hari pada wanita

dewasa (Ide, 2010).

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pada penelitian ini sari buah kiwi diberikan dengan dosis sebesar

0,78 g/20gBB mencit. Sari buah kiwi diberikan sehari sekali selama 14

hari berturut-turut pada KP2

Perhitungan dosis sari buah kiwi:

Nilai konversi x 300 g

= 0,0026 x 300 g

= 0,78 g mencit

Dari hasil uji pendahuluan diketahui bahwa 100 gram daging buah

kiwi jika diblender menghasilkan 60 ml sari buah kiwi, jadi 0,78 gram

buah kiwi sama dengan 0,468 ml (dibulatkan menjadi 0,5 ml). Dosis yang

diberikan untuk mencit dengan berat 20 gram adalah 0,5 ml sari buah kiwi.

Dosis ini diberikan selama 14 hari berturut-turut dimaksudkan untuk

meningkatkan kadar antioksidan sehingga kerusakan sel hepar dapat

dicegah ketika terpapar parasetamol dosis toksik. Menurut Ide (2010)

pemberian buah kiwi selama 2 minggu dapat meningkatkan kadar

glutathione 50% di dalam tubuh.

Di luar jadwal perlakuan, mencit diberi makan pellet dan minum air PAM

ad libitum.

2. Penentuan dosis parasetamol

LD-50 untuk mencit secara peroral yang telah diketahui adalah 338

mg/KgBB atau 6,76 mg/20 gBB mencit (Alberta, 2006). Dosis

parasetamol yang dapat menimbulkan efek kerusakan hepar berupa

nekrosis sel hepar tanpa menyebabkan kematian mencit adalah dosis 3/4

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

LD-50 perhari (Sabrang, 2008). Dosis yang digunakan adalah 338 mg/

KgBB x 0,75 = 253,5 mg/ KgBB = 5,07 mg/ 20gBB mencit. Parasetamol

500 mg dilarutkan dalam aquades hingga 9,86 ml, sehingga dalam 0,1 ml

larutan parasetamol mengandung 5,07 mg parasetamol.

Parasetamol diberikan selama 3 hari berturut-turut yaitu pada hari

ke-12, 13, dan 14. Pemberian parasetamol dengan cara ini dimaksudkan

untuk menimbulkan kerusakan pada sel hepar berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis tanpa menimbulkan kematian pada mencit. Menurut

Wilmana dan Gunawan (2007) pemberian parasetamol dosis tunggal sudah

dapat menimbulkan kerusakan sel hepar berupa nekrosis pada daerah

sentrolobularis dalam waktu 2 hari setelah pemberian parasetamol.

3. Persiapan mencit

Mencit diadaptasikan selama tujuh hari di Laboratorium Histologi

Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta. Sesudah adaptasi, keesokan harinya

dilakukan penimbangan untuk menentukan dosis dan dilakukan perlakuan.

4. Pengelompokan subjek

Pada minggu kedua mulai dilakukan percobaan. Subjek

dikelompokkan menjadi tiga kelompok secara random, dan masing-masing

kelompok terdiri dari 10 mencit. Adapun pengelompokan subjek adalah

sebagai berikut:

a. K = Kelompok kontrol diberi aquades peroral sebanyak 0,5 ml/

20gBB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. PI = Kelompok perlakuan I diberi aquades peroral sebanyak 0,5

ml/20gBB mencit setiap hari selama 14 hari berturut-turut

dan pada hari ke 12, 13 dan 14 juga diberi parasetamol

5,07mg/ 20gBB mencit peroral perhari.

c. PII = Kelompok perlakuan II diberi sari buah kiwi dengan dosis

0,78 g/ 20gBB mencit selama 14 hari berturut-turut, dimana

hari ke-12, 13 dan 14 diberikan juga parasetamol dengan

dosis 5,07mg/ 20grBB mencit setelah 1 jam pemberian

ekstrak sari buah kiwi.

Setiap sebelum pemberian parasetamol dan sari buah kiwi, mencit

dipuasakan dahulu ± 5 jam untuk mengosongkan lambung. Pemberian

parasetamol dilakukan ± 1 jam setelah pemberian sari buah kiwi agar sari

buah kiwi terabsorbsi terlebih dahulu.

5. Pembuatan preparat histologis dan pembacaan hasil

Pada hari ke-15 setelah perlakuan pertama diberikan, semua hewan

percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebra servikalis,

kemudian organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi

dengan metode blok paraffin dengan pengecatan HE. Pembuatan preparat

dilakukan pada hari ke-15 agar efek perlakuan tampak nyata. Lobus hepar

yang diambil adalah lobus kanan dan irisan untuk preparat diambil pada

bagian tengah dari lobus tersebut, hal ini dilakukan untuk mendapatkan

preparat yang seragam. Dari tiap lobus kanan hepar dibuat 3 irisan dengan

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tebal tiap irisan 3-8 um. Jarak antar irisan satu dengan yang lain kira-kira

25 irisan. Tiap hewan percobaan dibuat 3 preparat. Dari masing-masing

preparat diambil 1 (satu) daerah di sentrolobuler yang terlihat

kerusakannya paling berat. Dari 1 (satu) zona tersebut akan didapatkan 1

(satu) angka mengenai jumlah sel hepar yang mengalami kerusakan.

Sehingga dari 1 hewan coba didapatkan 3 angka mengenai jumlah sel

hepar yang mengalami kerusakan. Dalam percobaan ini menggunakan 10

hewan percobaan dalam tiap kelompoknya sehingga akan diperoleh 30

angka untuk tiap kelompok percobaan. Pengamatan preparat dengan

perbesaran 100 kali untuk mengamati seluruh bagian irisan preparat,

kemudian ditentukan daerah yang akan diamati pada sentrolobuler lobulus

hepar dan dipilih 1 (satu) daerah yang kerusakannya terlihat paling berat.

Dari tiap zona sentrolobuler lobulus hepar tersebut dengan pembesaran

400 kali ditentukan jumlah inti yang mengalami piknosis, karyoreksis dan

karyolisis dari tiap 100 sel. Penghitungan jumlah sel dilakukan dengan

bantuan alat OptiLap yang disambungkan dengan komputer.

Jadi misalnya dari satu daerah zona sentrolobuler dari 100 sel yang

diamati, ternyata terdapat 10 sel dengan inti piknotik, 15 dengan

karyoreksis dan 5 dengan karyolisis maka jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan adalah 10 + 15 + 5 = 30. Sehingga dari tiap preparat

diperoleh satu nilai angka. Jadi dari 3 preparat dari 1 (satu) hewan coba

akan didapatkan 3 angka mengenai jumlah sel hepar yang mengalami

kerusakan. Dalam percobaan ini menggunakan 10 hewan percobaan dalam

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

tiap kelompoknya sehingga akan diperoleh 30 angka mengenai jumlah sel

hepar yang mengalami kerusakan untuk tiap kelompok percobaan.

Selanjutnya data yang diperoleh diuji mengenai jumlah sel hepar yang

mengalami kerusakan dari masing-masing kelompok dibandingkan dengan

uji Oneway ANOVA

6. Skema Pemberian Perlakuan

Kelompok Kontrol

Kelompok Perlakuan 1

Kelompok Perlakuan 2

Dipuasakan selama + 5 jam

Aquades 0,2 ml/ hari Sari buah kiwi 0,78 g/ 20gBB

/hari

1 jam

Sampel 30 ekor mencit

Aquadest 0,2 ml Parasetamol dengan dosis 5,07mg/ 20 g BB

Perlakuan sampai hari ke-14, dan untuk parasetamol hanya diberikan pada hari ke-12, 13 dan 14. Pembuatan preparat pada hari ke-15.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan Uji Oneway

ANOVA (Analysis of Variant). Jika terdapat perbedaan yang bermakna maka

dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α

= 0,05 (Riwidikdo, 2007).

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitan pengaruh sari buah kiwi terhadap kerusakan

histologis sel hepar mencit akibat pemberian parasetamol, didapatkan hasil

pengamatan pada masing – masing kelompok. Hasil pengamatan jumlah inti

sel hepar yang mengalami piknosis, karyoreksis, dan karyolisis untuk masing-

masing kelompok dan jumlah total sel hepar yang rusak disajikan pada

lampiran 1- 4. Rata-rata jumlah sel hepar mencit yang mengalami kerusakan

pada masing-masing kelompok disajikan pada tabel2.

Tabel 2. Rata-rata jumlah sel hepar mencit yang mengalami kerusakan pada masing-masing kelompok.

Kelompok Jumlah sel yang rusak SD

K

P I

P II

33,63

60,83

39,07

5,690

4,450

6,302

Keterangan :

K : Kelompok kontrol

PI : Kelompok perlakuan 1

PII : Kelompok perlakuan 2

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Rata-rata jumlah sel yang mengalami kerusakan paling tinggi

adalah pada kelompok P I yaitu 60,83 ± 4,450 dan paling rendah adalah pada

kelompok K yaitu 33,63 ± 5,690.

Gambaran histologis (fotomikrograf) zona sentrolobuler lobulus

hepar mencit kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan I (PI) dan kelompok

perlakuan II (PII) dapat dilihat pada lampiran 9.

B. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, akan diuji dengan

uji One-Way ANOVA dengan menggunakan program komputer Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows. Adapun syarat

untuk uji One-Way ANOVA adalah :

1. Variabel data berupa variable numerik/ kontinu/ rasio.

2. Sebaran data harus normal, dibuktikan dengan nilai uji kolmogorov-

Smirnov atau Saphiro-Wilk yang memiliki nilai p lebih besar daripada

nilai alfa. Missal, α = 0,05 maka nilai p untuk uji sebaran data harus >

0,05.

3. Varians data harus sama. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan

uji homogenity of variances, dimana untuk varians data yang sama

akan memiliki nilai p > nilai α

Skala ukuran variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah

rasio, sehingga syarat pertama terpenuhi.

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Metode analitik yang dapat digunakan untuk menentukan sebaran

data normal atau tidak normal adalah uji Kolmogorof-Smirnov atau uji

Saphiro-Wilk. Hasil uji Kolmogorof-Smirnov dan Saphiro-Wilk dapat

dilihat pada lampiran 4, tabel 7.

Uji Saphiro –Wilk, nilai p berturut-turut untuk kelompok kontrol,

perlakuan 1 dan perlakuan 2 adalah 0,921; 0.851;0,701. Dimana nilai di

atas lebih besar dari α (0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa ; sebaran

data kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1, dan kelompok perlakuan 2

normal. Sehingga syarat kedua untuk menggunakan uji One-Way ANOVA

terpenuhi.

Syarat ketiga untuk menggunakan uji One-Way ANOVA adalah

varians data harus sama. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan uji

Homogeneity of Variances, dimana untuk varians data yang sama akan

memiliki nilai p > nilai α Sebaran data secara deskriptif dapat dilihat pada

lampiran, dan hasil uji Homogeneity of Variances dapat dilihat pada

lampiran 5, tabel 8. Nilai p yang didapatkan dari uji Homogeneity of

Variances adalah 0,122 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 dan dapat

diartikan bahwa varians data antar kelompok sama. Syarat ketiga untuk

menggunakan uji One-Way ANOVA terpenuhi sehingga uji One-Way

ANOVA bisa dilakukan.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Hasil uji One-Way ANOVA dapat dilihat pada lampiran 5, tabel 8.

Nilai p dari hasil uji One-Way ANOVA adalah 0,000 (p<0,05), jadi terdapat

perbedaan rerata jumlah kerusakan sel hepar yang bermakna antara

kelompok kontrol, kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2.

Karena didapatkan adanya perbedaan yang signifikan dari tiga

kelompok tersebut maka uji statistik dilanjutkan dengan uji Post Hoc

untuk mengetahui antar kelompok mana perbedaan dapat ditemukan dan

uji Post Hoc yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji LSD. Hasil uji

Post Hoc Multiple Comparisons (LSD) dapat dilihat pada lampiran 6.

Adapun ringkasan hasil uji LSD dapat dilihat pada table 3.

Tabel 3. Ringkasan hasil uji LSD (α = 0,05)

Kelompok p Perbedaan

K-PI

K-PII

PI-PII

0,000

0,000

0,000

Bermakna

Bermakna

Bermakna

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji statistik LSD

tampak adanya perbedaan yang signifikan pada semua pasangan antar

kelompok. Hasil uji LSD secara rinci dapat dilihat pada lampiran 6.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB V

PEMBAHASAN

Kerusakan sel hepar dapat berupa kerusakan ringan pada sel hepar,

dalam bentuk perubahan melalui lesi yang sama dengan hepatitis virus, sampai

nekrosis hepatik yang massif. Sel yang mengalami nekrosis ukuran selnya

biasanya membesar, sering tidak bisa mempertahankan integritas membrannya,

komponen dalam sel tersebut mengalami penghancuran oleh enzim dan sering

keluar dari sel yang mengalami nekrosis (Robbins and Kumar, 1995). Umumnya

perubahan – perubahan lisis yang terjadi pada sel nekrotik dapat terjadi pada

semua bagian sel, tetapi perubahan pada inti sel adalah petunjuk paling jelas pada

kematian sel (Price and Wilson, 1997).

Pada penelitian ini kerusakan histologis sel hepar dievaluasi dari

perubahan inti sel hepar berupa inti piknotik, karioreksis dan kariolisis. Sel yang

mengalami piknotik intinya kisut dan bertambah basofil, berwarna gelap batasnya

tidak teratur. Sel yang mengalami karioreksis intinya mengalami fragmentasi atau

hancur dengan meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di

dalam sel. Sel yang mengalami kariolisis menunjukkan kromatin basofil menjadi

pucat, inti sel kehilangan kemampuan untuk diwarnai dan menghilang begitu saja.

Secara teoritis, sel hepar mencit yang dipapar parasetamol akan

mengalami kerusakan yang digambarkan dengan terdapatnya inti sel yang

piknotik, karioreksis dan kariolisis. Sedangkn pemberian parasetamol ditambah

sari buah kiwi, derajat kerusakan sel hepar yang didapatkan akan lebih sedikit

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dibandingkan dengan pemberian parasetamol tanpa sari kiwi karena sari buah

kiwi memiliki efek hepatoprotektif terhadap efek toksik yang disebabkan

parasetamol. Kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding terhadap

kelompok parasetamol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol hanya

diberikan aquades sebagai placebo.

Dari uji One-Way ANOVA (α = 0,05) didapatkan perbedaan yang

bermakna antara ketiga kelompok perlakuan. Hasil uji LSD menunjukkan

perbedaan bermakna pada kelompok K-PI, K-PII, PI-PII.

Dari hasil uji LSD jumlah kerusakan sel hepar didapatkan perbedaan

bermakna antara kelompok K dan kelompok P I. Hal ini disebabkan karena pada

kelompok perlakuan I terjadi kerusakan sel hepar akibat pemberian parasetamol

dosis toksik. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

parasetamol pada dosis toksik mampu menginduksi kerusakan sel hepar.

Mekanisme kerusakan sel hepar akibat dosis toksik parasetamol dapat terjadi

akibat reaksi toksik dan radikal bebas. Reaksi toksik disebabkan langsung oleh

ikatan antara NAPQI dengan gugus nukleofilik yang terdapat pada makromolekul

sel seperti protein sehingga mengakibatkan kematian sel atau nekrosis

sentrolobuler. Selain itu, radikal bebas hidroksil yang terbentuk akibat dosis

toksik parasetamol juga dapat merusak rantai poly unsaturated fatty acid (PUFA)

menjadi lipid hidroperoksida (COOH). Radikal ini akan memisahkan atom

hidrogen dari rantai PUFA dalam membran sel hepar, sehingga terjadi

peroksidasi lipid. Penimbunan zat tersebut pada membran sel akan mengakibatkan

gangguan fungsi sel sehingga akhirnya terjadi nekrosis sel hepar (Santoso, 2004).

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pada kelompok K didapatkan pula gambaran inti sel hepar yang

mengalami piknosis, karioreksis, dan kariolisis. Hal ini kemungkinan dikarenakan

proses penuaan dan kematian sel secara fisiologis setiap 150 hari serta karena

pengaruh variabel luar yang tidak dapat dikendalikan.(Gartner and Hiatt, 2007).

Hasil analisis data antara kelompok PI dan kelompok PII didapatkan

perbedaan bermakna. Hal ini berarti pemberian sari buah kiwi dengan dosis yaitu

0,78 g/ 20gBB mencit selama 14 hari berturut-turut dapat mengurangi jumlah inti

sel hepar yang mengalami kerusakan akibat pemberian parasetamol. Menurut

Kumas et al.,(2005), hepatotoksisitas dapat dikurangi dengan pemberian

antioksidan. Sari buah kiwi mengandung banyak antioksidan seperti vitamin C,

vitamin E dan fitokimia tertentu, seperti: karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid

dan klorofil (Astawan dan Leomitro, 2008). Fitokimia bertindak secara sinergis

untuk meningkatkan kapasitas antioksidan, sehingga efek antioksidannya lebih

besar dibanding jika fitokimia itu berdiri sendiri (Ming-Wei, 2006)

Kandungan vitamin C yang tinggi pada buah kiwi menyebabkan kiwi

memiliki efek antioksidan yang kuat. Vitamin C membantu tubuh memproduksi

pendetoks glutathione. Kadar glutathione dapat meningkat sampai 50% bila buah

kiri dikonsumsi dalam 2 minggu (Ide, 2010). Melalui mekanisme antioksidan ini

sari buah kiwi dapat mencegah kerusakan histologis sel hepar.

Kelompok PII merupakan kelompok perlakuan setelah pemberian sari

buah kiwi dosis 0,78 g/ 20gBB mencit dan parasetamol dosis 5,07 mg/ 20gBB

mencit. Hasil analisis kerusakan sel hepar pada kelompok PII menunjukkan

perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol dan kelompok PI, dimana

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kerusakan sel hepar pada kelompok PII lebih sedikit dari pada kelompok PI tetapi

masih lebih banyak dari pada kelompok K. Hal ini berarti pemberian sari buah

kiwi dengan dosis 0,78 g/ 20gBB mencit dapat mengurangi kerusakan sel hepar

mencit akibat pemberian parasetamol, tetapi tidak dapat mengembalikan sel hepar

pada kondisi seperti kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terbukti

adanya efek proteksi sari buah kiwi terhadap sel hepar mencit berupa pengurangan

jumlah kerusakan sel hepar mencit yang diinduksi parasetamol pada dosis 5,07 g/

20gBB mencit, meskipun hasilnya belum optimal karena hasilnya belum

sebanding dengan kelompok kontrol.

Efek antioksidan buah kiwi ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Astawan dan Leomitro (2008) dimana buah kiwi hijau Hayward

mempunyai peran penting sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH SARI ... · Obat-obat yang dapat diperoleh dengan mudah di toko obat atau kedai-kedai di desa atau apotik tanpa resep dokter, dikenal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:

Pemberian sari buah kiwi (Actinidia Deliciosa) dosis 0,78 g/20gBB

yang diberikan selama 14 hari berturut-turut dapat mengurangi kerusakan

histologis sel hepar mencit (Mus musculus) akibat pemberian parasetamol.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat aktif

dalam sari buah kiwi yang paling berperan sebagai hepatoprotektor.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis sari buah kiwi

yang lebih bervariasi dan dengan lama pemberian sari buah kiwi yang

lebih bervariasi untuk mendapatkan efek yang optimal dalam

melindungi hepar dari kerusakan.