perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...pada siswa kelas v sd negeri sidanegara 04 cilacap...

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 i

Upload: tranhanh

Post on 29-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA REALITA

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GAYA

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

SHEPTIANI BAYUN RIWANTI

K7108222

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

 

i  

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PPERNYATAAAN KEASSLIAN TUULISAN

Saya yangg bertanda taangan di baawah ini

Naama : Shepptiani Bayunn Riwanti

NIIM : K71008222

Jurrusan/Progrram Studi : PGSDD/Ilmu Penndidikan

menyataka

PEMBEL

MENING

KELAS V

2011/2012

informasi

dicantumk

Apabila p

jiplakan, s

 

an bahwa

LAJARAN

GKATKAN

V SD NEG

2” ini benar

yang diku

kan dalam d

pada kemu

saya bersedi

a skripsi

INKUIR

N PENGU

GERI SID

r-benar mer

utip dari p

daftar pustak

dian hari t

ia menerima

ii

saya b

RI DENGA

UASAAN

ANEGARA

upakan has

penulis lai

ka.

terbukti ata

a sanksi ata

berjudul “

AN MED

MATERI

A 04 CILA

il karya say

in telah di

“PENERAP

DIA REAL

GAYA P

ACAP TA

ya sendiri. S

isebutkan

PAN MO

LITA UN

PADA SI

AHUN AJA

Selain itu, su

dalam teks

ODEL

NTUK

ISWA

ARAN

umber

s dan

au dapat d

as perbuatan

dibuktikan

n saya.

skripsi ini hasil

Suurakarta, Juuli 2012

Yaang membuuat pernyataan

Shheptiani Bayyun Riwantii

 

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA REALITA

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GAYA

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

SHEPTIANI BAYUN RIWANTI

K7108222

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PPERSETUUJUAN

S

Skripsi F

Surakarta.

Skripsi ini t

Fakultas Ke

.

telah disetuj

eguruan da

jui untuk d

an Ilmu Pe

dipertahanka

endidikan U

an di hadap

Universitas

pan Tim Pe

Sebelas M

enguji

Maret

Suraakarta, 25 JJuni 2012

D

NIP.

Pembim

Drs. A. Dak

19491106

 

 

 

 

mbing I

kir, M.Pd

197603 1 0

P

Drs. M.

NIP. 19

Pembimbin

Ismail Sriy

9580622 19

ng II,

yanto, M.P

98603 1 004

Pd

4 01

iv  

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAAHAN

Sk

Keguruan

untuk mem

kripsi ini tel

dan Ilmu P

menuhi sala

lah dipertah

Pendidikan

ah satu persy

hankan di h

Universitas

yaratan men

hadapan Tim

s Sebelas M

ndapatkan g

m Penguji

Maret Suraka

gelar Sarjan

Skripsi Fak

arta dan dite

na Pendidika

kultas

erima

an.

Hari : Jumat

 

Tim Pengu

Ketua

Sekretaris

Anggota I

Anggota I

Disahkan

Fakultas K

Universita

uji Skripsi

Nama Ter

: Drs. K

: Drs. Ch

I : Drs. A

II : Drs. M

oleh

Keguruan da

as Sebelas M

rang

Kartono, M.P

humdari, M

A. Dakir, M.

M. Ismail Sri

an Ilmu Pen

Maret

v

Pd

M.Pd

Pd

iyanto, M.P

ndidikan

Tanggal : 20 Juli 2012

Tanda Tan ngan

Pd

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi  

ABSTRAK

Sheptiani Bayun Riwanti. “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan materi gaya melalui penerapan model pembelajaran inkuiri dengan media realita pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 13 laki-laki dan 15 perempuan. Sumber data adalah guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat meningkatkan penguasaan materi Gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap. Hal ini terbukti dengan meningkatnya penguasaan materi Gaya dari sebelum tindakan dan sesudah dilaksanakannya tindakan. Pada saat pra tindakan nilai rata- rata sebesar 60,8, pada siklus I meningkat menjadi 66,8, dan pada siklus II meningkat menjadi 78,5. Sedangkan untuk presentase ketuntasan siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 63, pada saat pratindakan siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 39% dari jumlah keseluruhan 28 siswa. Pada siklus I presentase ketuntasan menunjukkan peningkatan sebesar 29% yaitu dari siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 39% pada saat pratindakan, meningkat menjadi 19 siswa atau 68% pada saat siklus I dari jumlah keseluruhan 28 siswa. Pada siklus II presentase ketuntasan kembali menunjukkan peningkatan sebesar 18%, yaitu dari siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 68% pada saat siklus I, meningkat menjadi 24 siswa atau 86% pada saat siklus II dari jumlah keseluruhan 28 siswa. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat meningkatkan penguasaan materi Gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap tahun ajaran 2011/2012. Kata kunci: model pembelajaran Inkuiri, media realita, penguasaan materi gaya

 

 

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii  

ABSTRACT

Sheptiani Bayun Riwanti. “IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING MODEL WITH THE REALITY MEDIA TO ENCHANCE STUDENT’S MASTERY OF THE MATERIAL GAYA ON THE 5TH GRADE AT CILACAP 04 SIDANEGARA ELEMENTARY SCHOOL ACADEMIC YEAR 2011/2012. Skripsi, Faculty of Education and Teacher Learning Sebelas Maret University of Surakarta. July 2012.

The purpose of this research is to enchance the mastery of the material Gaya in science learning in fifth grade students of Cilacap 04 Sidanegara elementary school through the implementation of an inquiry learning model with the reality media.

This research is a classroom action research (PTK). The research was conducted in two cycles, with each cycle consisting of planning, implementation measures, observation, and reflection. The research subjects were Cilacap 04 Sidanegara elementary school students in 5th grade totaling 28 students consisted of 13 man and 15 woman. The data source are teachers and students. Data collection techniques are observation, interview, test, and documentation. The data validity are triangulation techniques and triangulation methods. The data analysis using interactive analytical model that consists of three components that are related to each other, namely data reduction, data presentation, drawing conclusions, and verification data.

The results of the research shows that implementation of inquiry learning model with the reality media type can enchance student’s mastery of the material Gaya on the 5th grade at Cilacap Sidanegara 04 elementary school academic year 2011/2012. It is proven by the increase of the student’s mastery of the material Gaya, before and after doing the implementation steps. Before the implementation step begins, the average value is 60,8, on the cycle I increased by 66,8, and on the II cycle increased by 78,5. Meanwhile, for the passing grade percentage of the students according to Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) is 63. In this case, before the implementation step begins, only 11 students (39%) were passing the grade. On the cycle I, the passing grade percentage is increasing by 29% there are; 19 students (68%) were passing the grade. For the cycle II the passing grade percentage is increasing by 18% there are; 24 students (86%) were passing the grade.

The conclusions of this research is the implementation of an inquiry learning model with the reality media can enchance the mastery of the material Gaya in fifth grade students of Cilacap Sidanegara 04 elementary school academic year 2011/2012.

Keywords: an inquiry learning model, reality of media, mastery of the material Gaya.

 

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii  

MOTTO

Mulai dari yang mudah, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang #

Kepuasan terletak pada urusan usaha bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan hakiki (Mahatma Gandhi) #

Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi juga perlu bermimpi. Jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya. “to accomplish great things, we must not only act, but also dream. Not only plan, but also believe” # “Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai dari satu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang

lain”. (QS Al Insyirah: 6-7) #

”Anda dilahirkan bukan untuk melakukan semuanya, Anda dilahirkan untuk

melakukan sesuatu”.

“Kemenangan bukanlah segala-galanya, tetapi perjuangan untuk menang adalah

segala-galanya”. (Vince Lombardi) #

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix  

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk :

Keluarga besarku

Yang selalu memberikan doa, dorongan, nasehat, menjadi tempatku

bersandar dan selalu menghiburku dalam menjalani hidup sehingga

membuatku lebih kuat dan tegar.

Sahabat-sahabatku

Terima kasih atas semangat dan dorongan kalian selama ini.

Keluarga besar SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap

Terima kasih atas bimbingan dan kerjasamanya selama mengadakan

penelitian ini.

Almamaterku PGSD FKIP UNS Surakarta

Tempatku belajar mengenai pengalaman, pengetahuan dan kedewasaan

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x  

karta.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA

REALITA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GAYA

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP

TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh

sebab itu pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan terimakasih yang

tulus kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Sura

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. A. Dakir, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. M. Ismail Sriyanto, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah

memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

7. Bapak Marsana, S. Pd selaku kepala SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap

yang telah memberikan ijin penelitian.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Ba

m

apak/Ibu G

memberikan

Guru SD N

n bantuan da

Negeri Sid

an dorongan

danegara 0

n.

04 Cilacapp yang baanyak

9. Ba

p

apakku Agu

pengalaman

us Riwanto

hidup dan p

o dan ibu

pengorbana

uku Darmin

an yang tulu

ni terima k

us selama in

kasih atas

ni.

doa,

10. A

se

Adikku Ard

elama ini.

dilas Dwi DDarmawan tterimakasih atas semanngat dan dooanya

11. SSahabat sejaatiku yang mmenemani dan mendukuung saat sussah dan sennang.

12. TTeman-temaan S1- PGSDD terima kaasih atas kebbersamaannnya selama iini.

13. S

ti

Pe

kritik dan

skripsi ini

bahan bac

Semua pihak

idak mungk

nulis meny

n saran yan

i bermanfaa

caan yang m

k yang turu

kin disebutk

yadari bahw

ng memban

at bagi perk

menarik dan

ut membant

kan satu pers

wa skripsi in

ngun dari p

kembangan

mudah dipa

tu dalam p

satu.

ni masih jau

pembaca s

ilmu peng

ahami.

enyusunan

uh dari sem

angat dihar

getahuan da

skripsi ini

mpurna, untu

rapkan. Sem

an dapat me

yang

uk itu

moga

enjadi

Suurakarta, Juli 20122

Penuliis

 

 

 

 

xi

Sheeptiani Bayuun Riwanti

 

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii  

Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

Tujuan Penelitian................................................................................... 5

Kajian Pustaka........................................................................................ 7

a. Pengertian Model....................................................................... 7

c. del Pembelajaran Inkuiri.................................... 8

e. ... 11

g. Hakikat Media Realita............................................................... 16

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... ix

KATA PENGANTAR.................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xv

DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A.

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5

C.

D. Manfaat Penelitian................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 7

A.

1. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media Realita........... 7

b. Pengertian Model Pembelajaran................................................ 7

Pengertian Mo

d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri...................... 10

Macam-macam Model Pembelajaran Inkuiri.........................

f. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri.................................... 14

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii  

16

s Media Pembelajaran................. 19

22

..................... 24

29

C.

33

BA ............................................................. 34

A.

Penelitian..............................................................

2.

B. Strategi Penelitian................................................

C. Su

D. ta............................................................................

E. Te

F. ata..........................................................................

G. Te

H. inerja.....................................................................

I. Pro 41

BAB IV H 45

A. ratindakan.............................................................

1.

D ........................................................ 46

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus............................................ 78

1) Pengertian Media................................................................

2) Manfaat Media Pembelajaran............................................. 17

3) Klasifikasi dan Jenis-jeni

4) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran............................. 21

5) Pengertian Media Realita....................................................

6) Penggunaan Media Realita.................................................. 22

7) Kelebihan dan Kelemahan Media Realita......

2. Penguasaan Materi Gaya................................................................. 24

B. Penelitian yang Relevan........................................................................

Kerangka Berpikir................................................................................. 30

D. Hipotesis Tindakan................................................................................

B III METODE PENELITIAN...

Setting dan Jadwal Penelitian................................................................ 34

1. Setting ............... 34

Jadwal Penelitian............................................................................. 34

Bentuk dan ............... 34

bjek Penelitian................................................................................... 35

Sumber Da .............. 35

knik Pengumpulan Data.................................................................... 36

Validitas D .............. 37

knik Analisis Data............................................................................. 38

Indikator K ............... 40

sedur Penelitian................................................................................

ASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN.................................

Deskripsi P ............... 45

Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 45

2. eskripsi Kondisi Awal..........

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus................................................... 48

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv  

Pemb

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN................................................. 85

Implikasi................................................................................................ 85

IRAN

 

 

D. ahasan........................................................................................... 83

BAB V

A. Simpulan................................................................................................ 85

B.

C. Saran...................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 90

LAMP ..................................................................................................... 92

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv  

Halaman

2.1

2.2

iklus Penelitian............................................................................................. 35

odel 41

istogr 54

Gaya Siklus I Pertemuan 2.................... 56

istogr 59

si Kelompok Siklus I Pertemuan 1........................... 60

istogr 62

IPA Materi Gaya Siklus II Pertemuan 1.................... 69

istogr 71

4.10 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus II Pertemuan 1..... 72

74

4.12 Histogram Nilai Diskusi Kelompok Siklus II Pertemuan 1.......................... 75

4.14 Histogram Peningkatan Nilai Rata-rata Kinerja Guru pada Siklus I dan II.... 80

.15 Histogram Nilai Rata-rata Penguasaan Materi Gaya pada Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II...................................................................................... 81

4.16 Histogram Presentase Penguasaan Materi Gaya Pada Kondisi Awal, Siklus

I, dan Siklus II............................................................................................... 82

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran.................................................... 18

Alur Kerangka Berpikir................................................................................. 32

3.1 S

3.2 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif................................ 40

3.3 M PTK.....................................................................................................

4.1 Histogram Nilai Penguasaan Materi Siswa pada Kondisi Awal.................... 47

4.2 H am Penguasaan IPA Materi Gaya Siklus I Pertemuan 1....................

4.3 Histogram Penguasaan IPA Materi

4.4 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus I Pertemuan 1..... 57

4.5 H am Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus I Pertemuan 2.....

4.6 Histogram Nilai Disku

4.7 H am Nilai Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan 2...........................

4.8 Histogram Penguasaan

4.9 H am Penguasaan IPA Materi Gaya Siklus II Pertemuan 2....................

4.11 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus II Pertemuan 2.....

4.13 Histogram Nilai Diskusi Kelompok Siklus II Pertemuan 2.......................... 77

4

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi  

DAFTAR TABEL

abel Halaman

Media Pengajaran........................................................................ 19

Penelitian........................................................................................... 92

.1 Distribusi Frekuensi Penguasaan Materi Gaya pada Kondisi Awal............. 46

.2 Distribusi Frekuensi Penguasaan Materi Gaya Siklus I Pertemuan 1........... 54

.3 Distribusi Frekuensi Penguasaan Materi Gaya Siklus I Pertemuan 2........... 55

.4 Distribusi Frekuensi Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus I Pertemuan 1 57

Distribusi Frekuensi Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus I Pertemuan 2 58

4.6 Distribusi Frekuensi Pengamatan Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan 1.. 60

Distribusi Frekuensi Pengamatan Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan 2.. 61

.8 Distribusi Frekuensi Penguasaan Materi Gaya Siklus II Pertemuan 1......... 69

4.9 Distribusi Frekuensi Pen iklus II Pertemuan 2......... 70

4.10 Distribusi Frekuensi Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus II

Pertemuan 1................................................................................................. 72

an Perilaku Berkarakter Siklus II

4.12 Distribusi Frekuensi Pengamatan Diskusi Kelompok Siklus II

Siklus I, dan Siklus II................................................................................... 80

T

2.1 Klasifikasi

3.1 Jadwal

4

4

4

4

4.5

4.7

4

guasaan Materi Gaya S

4.11 Distribusi Frekuensi Pengamat

Pertemuan 2.................................................................................................. 73

Pertemuan 1.................................................................................................. 75

4.13 Distribusi Frekuensi Pengamatan Diskusi Kelompok Siklus II

Pertemuan 2.................................................................................................. 76

4.14 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Kinerja Guru pada Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II........................................................................ 79

4.15 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Penguasaan Materi Gaya pada Kondisi Awal,

4.16 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Penguasaan Materi Gaya pada Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II................................................................................... 82

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii  

p n

T

H

4 Kisi-kisi Soal Tes Awal................................................................................. 97

105

126

R

57

10 N 1

11 Rekap Daftar Nilai Penguasaan 173

12 Rekap Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter............................................. 174

13 Lembar Pengamatan Perilaku Berkarakter Siklus I....................................... 179

arakter Siklus II.....................................

15 Rekap Nilai Diskusi Kelompok.................................................................... 184

186

R 1

L 1

L 2

D

H

I

H

I 2

217

DAFTAR LAMPIRAN

Lam iran Halama

1 abel Jadwal Penelitian.................................................................................. 92

2 asil Wawancara dengan Guru Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran

Inkuiri dengan Media Realita......................................................................... 93

3 Hasil Wawancara Siswa Kelas V Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran

Inkuiri dengan Media Realita........................................................................ 95

5 Silabus Pembelajaran.....................................................................................

6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1............................ 109

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2............................

8 encana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1............................ 141

9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2............................ 1

ilai Kondisi Awal (Pra Tindakan)................................................................. 72

Materi Siklus I dan II..................................

14 Lembar Pengamatan Perilaku Berk 180

16 Lembar Penilaian Diskusi Kelompok Siklus I...............................................

17 Lembar Penilaian Diskusi Kelompok Siklus II............................................. 190

18 ekap Nilai Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru............................... 94

19 embar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I......................... 95

20 embar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Siklus II......................... 03

21 aftar Presensi Siswa...................................................................................... 211

22 asil Wawancara dengan Guru Setelah Menerapkan Model Pembelajaran

nkuiri dengan Media Realita......................................................................... 213

23 asil Wawancara Siswa Kelas V Setelah Menerapkan Model Pembelajaran

nkuiri dengan Media Realita........................................................................ 15

24 Dokumentasi..................................................................................................

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan hendaknya melihat jauh ke

depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi siswa pada masa yang akan

datang. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam pendidikan itu sendiri masih banyak terlihat beberapa

permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran di kelas yaitu salah

satunya guru masih menggunakan model pembelajaran masih bersifat

konvensional. Pembelajaran tersebut tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu

sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Proses

pembelajaran yang bermutu adalah pembelajaran dimana menuntut siswa untuk

belajar secara aktif, kreatif, dan mandiri. Siswa melakukan pengamatan,

merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menarik

kesimpulan, dan melaporkan hasil percobaannya dengan bimbingan guru yang

bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Pembelajaran seperti ini seharusnya

diterapkan pada semua mata pelajaran khususnya IPA.

Iskandar (2001), IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-

peritiwa yang terjadi di alam (hlm 2). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

1

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Salah satu pokok bahasan IPA yang dipelajari di Sekolah Dasar adalah

Gaya. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar banyak kegiatan yang

berhubungan dengan gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan

mempengaruhi benda tersebut. Gaya pada suatu benda dapat mengakibatkan

benda bergerak, benda berubah bentuk, dan berubah arah. Tujuan pembelajaran

IPA materi Gaya adalah supaya siswa dapat mendeskripsikan macam-macam

gaya. Apabila siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran di atas, maka

siswa tidak dapat memahami pentingnya manfaat gaya dalam kehidupan sehari-

hari. Apabila masalah di atas tidak dilakukan tindakan lanjut, maka akan

berpengaruh lebih jauh, yaitu penguasaan materi siswa menjadi kurang. Maka

dalam rangka memenuhi ketercapaian tujuan diperlukan proses belajar mengajar

alternatif dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, permasalahan yang terjadi di

kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap adalah rendahnya penguasaan materi

gaya. Terbukti dari hasil observasi dan informasi guru serta daftar nilai kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 umumnya penguasaan materi gaya masih kurang. Hal

ini dapat dilihat dari hasil evaluasi kondisi awal sebelum dilaksanakannya

tindakan pada KD (Kompetensi Dasar) gaya hanya 11 siswa dari 28 siswa kelas V

atau sekitar 39,29% siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi sama atau

diatas KKM. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk KD gaya adalah 63.

Banyak faktor yang mempengarui rendahnya penguasaan KD gaya siswa kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 antara lain metode mengajar yang digunakan oleh guru

dalam mengajar IPA materi gaya kurang inovatif, kurangnya sumber belajar yang

relevan dalam pembelajaran IPA, guru tidak menggunakan media pembelajaran

saat pembelajaran IPA materi gaya, kurangnya sarana dan prasarana dalam

pembelajaran IPA di SD Negeri Sidanegara 04. Proses pembelajaran masih

memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk

berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Guru juga

jarang menggunakan media atau alat peraga serta tidak melibatkan siswa dalam

proses percobaan. Hal ini menyebabkan penguasaan materi siswa menjadi rendah.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Munculnya masalah dalam pembelajaran IPA, menuntut guru untuk

dapat memilih kegiatan pembelajaran yang tepat, agar siswa terhindar dari

kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien.

Pembelajaran dapat terlaksana dengan baik jika guru dapat merencanakan/

merancang pembelajaran dengan sistematis dan cermat. Untuk itu, guru harus

bijaksana dalam menentukan suatu model dan pemilihan media pembelajaran

yang sesuai agar dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar

proses belajar-mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Guru sebagai pendidik harus bijaksana dalam memahami karakteristik

materi, siswa dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama

berkaitan dengan pemilihan model-model pembelajaran. Dengan demikian proses

pembelajaran akan lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi

wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan

aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa. Salah satu alternatif model

pembelajaran IPA yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

IPA di SD sebagai sarana penelitian adalah model pembelajaran inkuiri.

Penggunaan model Inkuiri juga harus disertai penggunaan media yang sesuai.

Indrawati (1999: 9) dalam Trianto (2007) menyatakan bahwa suatu

pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui

model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi (hlm

134). Salah satu model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiri.

Model pengajaran inkuiri merupakan pengajaran yang terpusat pada siswa dimana

guru memimpin dalam proses pembelajaran inkuiri. Dalam proses pembelajaran

melalui pendekatan inkuiri, siswa memperoleh petunjuk-petunjuk seperlunya,

biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membimbing. Inkuiri

sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau

memahami informasi. Hamdani (2011) menyatakan sasaran utama model belajar

inkuiri adalah mengembangkan penguasaan pengetahuan yang merupakan hasil

dari pengolahan data atau informasi (hlm 182).

Inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan

dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam

memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang

belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai

pembimbing dan fasilitator. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber

belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan

pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa

dalam pemecahan masalah harus dikurangi

Selain itu dalam pembelajaran juga perlu memperhatikan media yang

digunakan karena fungsinya sangat strategis dalam pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Anitah (2009), media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa

yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima

pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hlm 5). Dengan pengertian itu, maka guru,

buku ajar, serta lingkungan adalah media. Setiap media merupakan sarana untuk

menuju ke suatu tujuan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat

dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-

buku, rekaman, internet, film, mikrofilm, dan sebagainya. Semua itu adalah media

pembelajaran karena memuat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada

pebelajar.

Pembelajaran akan menarik dan mudah dipahami oleh siswa bila guru

dapat merancang media secara cermat dan dapat menggunakan sesuai dengan

fungsinya. Namun, pembelajaran menjadi kurang menarik bila guru tidak

memahami kebutuhan dari siswa tersebut, baik dalam karakteristik maupun dalam

pengembangan ilmu. Dalam pembelajaran sebaiknya menggunakan media yang

nyata (realita) sehingga siswa akan lebih menguasai tentang materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Menurut Wibawa dan Mukti (2001), realita adalah benda-

benda nyata seperti apa adanya atau aslinya, tanpa perubahan (hlm 81). Dengan

memanfaatkan media realita dalam proses belajar, siswa akan lebih aktif dapat

mengamati, menangani (handle), memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya

dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan

sumber-sumber belajar serupa dan penguasaan materi suatu pembelajaran.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu yang harus dikuasai oleh siswa

di SD. Pelajaran ini bukan hanya untuk dihafal namun harus benar-benar

dipahami dan dikuasai. Berdasar latar belakang tersebut di atas, peneliti merasa

perlu mengadakan penelitian tindakan kelas tentang “Penerapan Model

Pembelajaran Inkuiri Dengan Media Realita Untuk Meningkatkan Penguasaan

Materi Gaya Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap Tahun Ajaran

2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu “Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri dengan media realita dapat

meningkatkan penguasaan materi gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara

04 Cilacap tahun ajaran 2011/2012 ?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan materi gaya

melalui penerapan model pembelajaran inkuiri dengan media realita pada siswa

kelas V SD Negeri Sidanegara 04 tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar secara tepat-

guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan penguasaan materi gaya.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2) Memudahkan siswa untuk menyerap materi pelajaran IPA khususnya

pada materi gaya yang diberikan oleh guru.

3) Siswa dapat lebih menguasai tentang macam-macam gaya, manfaat, dan

kerugian yang dapat ditimbulkan dari sebuah gaya.

4) Membuat siswa semangat dalam mengikuti peroses pembelajaran,

sehingga dapat membantu siswa dalam memperluas ilmu

pengetahuannya.

b. Bagi Guru

1) Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi masalah

pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri.

2) Sebagai pertimbangan guru dalam memilih media pembelajaran yang

akan digunakan dalam memberikan materi pelajaran IPA.

3) Dapat menambah wawasan guru tentang pembelajaran IPA, terutama

yang berhubungan dengan materi Gaya.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatnya kualitas pembelajaran pokok bahasan gaya baik proses

maupun hasil dalam pelajaran IPA (Ilmu pengetahuan Alam)

2) Menumbuhkan budaya meneliti di SD Negeri Sidanegara 04 yang

dilakukan oleh siapapun.

3) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran IPA.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media Realita

a. Pengertian Model

Secara kaffah model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang

digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata dan

dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif (Meyer, W. J., 1985: 2)

dalam Trianto ( 2009: 21).

Menurut Anitah (2009), model adalah suatu kerangka berpikir yang

dipakai sebagai panduan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai

tujuan tertentu (hlm 45). Sebagai contoh, model pesawat terbang, yang terbuat

dari kayu, plastik, dan lem adalah model nyata dari pesawat terbang.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

model adalah suatu rancangan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas dan digunakan dalam menyusun kurikulum,

mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk pada pengajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran perlu dipahami guru agar dapat melaksanakan

pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam

penerapanya, model pembelajaran harus diterapkan sesuai dengan kebutuhan

siswa, karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan

tekanan utama yang berbeda-beda.

Model pembelajaran sesuai dengan simpulan Joyce (1992 : 4) adalah

suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,

film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2011: 22).

7

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut Suprijono (2009), model pembelajaran ialah pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun

tutorial. Model pembelajaran dapat di artikan pula sebagai pola yang digunakan

untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada

guru di kelas (hlm 46).

Model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran

yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan

masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu

masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Pada model ini, pembelajaran

dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang penyelesaiannya

membutuhkan kerjasama di antara siswa. Dalam model pembelajaran ini guru

memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi menjadi

tahap-tahap kegiatan.

Tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik di antara yang

lainnya, karena masing-masing model pembelajaran dapat dirasakan baik, apabila

telah diujicobakan untuk mengajarkan materi pembelajaran tertentu. Oleh karena

itu, dari beberapa model pembelajaran yang ada diseleksi kemudian dipilih model

pembelajaran yang paling baik untuk digunakan mengajarkan suatu materi

tertentu.

Dari berbagai pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

yang dimaksud model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang

digunakan oleh guru atau pendidik untuk merencanakan kegiatan pembelajaran di

kelas.

c. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan setiap pokok

bahasan dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya: siswa, tujuan yang akan

dicapai, situasi pembelajaran, fasilitas yang tersedia dan guru. Salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran inkuiri.

Yudi (2008) yang mengutip Joice and Weil dalam repository.upi.edu

mengemukakan bahwa model pembelajaran berbasis inkuiri suatu proses melatih

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9 siswa untuk menginvestigasi dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa (hlm

13). Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk

membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan

proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari

pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk

membangun kemampuan itu.

Menurut Iskandar (2001), inkuiri yaitu pembelajaran yang lebih

menekankan pada pencarian pengetahuan daripada perolehan pengetahuan. Dalam

pelaksanaannya keterampilan guru bertanya berperan penting dalam membimbing

murid-murid melakukan semua kegiatan yang dipandang perlu (hlm 71).

Model pembelajaran inkuiri didefinisikan Piaget sebagai: “Pembelajaran

yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri;

dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin

menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri,

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,

membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.”

Menurut Trianto (2007), sasaran utama model dalam model inkuiri

adalah (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2)

keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3)

mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang dikemukakan

dalam proses inkuiri (hlm 135).

Selain itu, menurut Trianto (2007) untuk menciptakan kondisi seperti itu,

peranan guru adalah sebagai berikut :

(1) Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir; (2) Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan; (3) Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat; (4) Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh tindakan kelas; (5) Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan; (6) Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas; (7) Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa (hal 136)

Jurnal Internasional yang ditulis oleh Eysink, Kolloffel, De Jong (2009)

menyatakan bahwa “In inquiry learning students learn through exploration and

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10 scientific reasoning. In an empirical comparison study, inquiry learning has been

found to be among the most effective and efficient methods of active

learning”(hlm 224). Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran inkuiri siswa ditanamkan dasar-dasar ilmiah, sehingga dalam proses

pembelajaran siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas

dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang

belajar.

Dari berbagai pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan model pembelajaran inkuiri adalah suatu model

pembelajaran yang mengoptimalkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal

untuk mencari ataupun menyelidiki secara kritis dan logis serta merumuskan

sendiri penemuannya sehingga daya berpikir siswa akan lebih berkembang.

d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

Sanjaya (2010) mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran

inkuiri sebagai berikut :

1) Kelebihan

a) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang

menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi

ini dianggap lebih bermakna.

b) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa

untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap

sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang

menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat

adanya pengalaman.

d) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani

kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,

siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat

oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Kelemahan

a) Jika menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, maka sulit

mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu

yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan

waktu yang telah ditentukan.

d) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri

akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru (hlm 208).

e. Macam-macam Model Pembelajaran Inkuiri

Sund dan Trowridge (1973) yang diakses dalam repository.upi.edu

tanggal 27 Januari 2012, mengemukakan mengenai macam-macam model

pembelajaran inkuiri, yaitu:

1. Inkuiri terbimbing (guided inquiry)

2. Inkuiri yang dimodifikasi (modified inquiry)

3. Inkuiri bebas (free inquiry)

4. Mengundang ke dalam inkuiri (invitation into inquiry)

5. Inkuiri pendekatan peranan (inquiry role approach)

6. Teka-teki bergambar (pictorial riddle)

7. Pembelajaran sinektik (synectics lesson)

8. Kejelasan nilai-nilai (value clarification)

Jenis-jenis inkuiri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Inkuiri terbimbing (guided inquiry)

Pada jenis inkuiri ini, sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru.

Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk yang cukup

luas kepada siswa. Dalam hal ini siswa tidak merumuskan masalah. Pada

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12 umumnya model pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri atas: (1) Pernyataan

masalah; (2) prinsip-prinsip atau konsep-konsep yang ditemukan; (3) alat/bahan;

(4) kelas semester; (5) diskusi pengarahan; (6) kegiatan penemuan oleh siswa; (7)

proses berpikir kritis dan ilmiah; (8) pertanyaan yamg bersifat open ended; (9)

catatan guru.

2. Inkuiri yang dimodifikasi (modified inquiry)

Dalam hal ini guru hanya menyediakan masalah-masalah dan

menyediakan alat/bahan yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara

perorangan atau kelompok. Kemudian siswa diundang untuk memecahkan

masalah yang diberikan oleh guru melalui pengamatan, eksplorasi atau prosedur

penelitian untuk memperoleh jawabannya. Pemecahan masalah atas inisiatif dan

caranya sendiri secara kelompok atau perorangan. Pada model ini, guru berperan

sebagai pendorong, nara sumber, dan bertugas memberikan bantuan yang

diperlukan untuk menjamin kelancaran proses belajar siswa. Bantuannya bisa

berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan

menemukan cara-cara penelitian yang tepat.

3. Inkuiri bebas (free inquiry)

Proses pembelajaran inkuiri bebas, guru mengundang siswa untuk

melibatkan diri dalam kegiatan inkuiri bebas. Dalam hal ini, siswa dapat

mengidentifikasi dan merumuskan macam-macam masalah yang akan dipelajari.

Free inquiry dilakukan setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang cara

memecahkan suatu masalah dan telah memperoleh pengetahuan yang cukup

tentang bidang studi tertentu serta telah melakukan modified inquiry.

4. Mengundang ke dalam inkuiri (invitation into inquiry)

Jenis inkuiri ini melibatkan siswa dalam proses pemecahan masalah,

cara-caranya serupa dengan cara-cara yang biasanya diikuti oleh para ilmuwan.

Suatu undangan memberikan suatu masalah kepada siswa dan melalui pertanyaan

yang telah direncanakan dengan teliti mengudang siswa untuk melakukan

beberapa kegiatan seperti merancang eksperimen, merumuskan hipotesis,

menetapkan pengawasan, menetukan sebab-akibat, menginterpretasi data,

membuat grafik, menentukan peran diskusi dan simpulan dalam merencanakan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13 penelitian, serta mengenal bagaimana kesalahan eksperimental agar dapat

mengurangi atau memperkecil kesalahnnya.

5. Inkuiri pendekatan peranan (inquiry role approach)

Inquiry role approach (IRA) merupakan kegiatan proses belajar yang

melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat anggota

untuk memecahkan invitation into inquiry. Masing-masing anggota diberi tugas

yang berbeda-beda seperti: koordinator tim, penasihat teknis, pencatat data, dan

evaluator proses. Anggota tim menggambarkan peranan-peranan tersebut,

bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan topik

yang dipelajari.

6. Teka-teki bergambar (pictorial riddle)

Pictorial riddle adalah salah satu teknik atau metode untuk

mengembangkan motivasi dan minat siswa di dalam diskusi kelompok kecil

maupun besar. Gambar, peragaan atau situasi yang sesungguhnya dapat

digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa.

7. Pembelajaran sinektik (synectics lesson)

Pendekatan ini untuk menstimulir bakat-bakat kreatif siswa. Misalnya

science dan ilmu-ilmu sastra lebih lanjut dikatakan bahwa emosi, efektif, dan

komponen-komponen irasional dan kreativitas pada mulanya lebih penting

dibandingkan dengan pikiran-pikiran rasional. Pada dasarnya synectics

memusatkan pada keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk

kiasan supaya dapat membuka intelegensinya dan mengembangkan

kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan karena kiasan dapat membantu

melepaskan ikatan struktur mental yang melekat kuat dalam memandang suatu

masalah sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.

8. Kejelasan nilai-nilai (value clarification)

Perlu diadakan evaluasi lebih lanjut tentang kelebihan-kelebihan

pendekatan ini, terutama yang menyangkut sikap, nilai-nilai dan pembentukan

self-concept siswa.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14 Dalam penelitian ini yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri

terbimbing (guided inquiry). Model pembelajaran inkuiri terbimbing digunakan

apabila dalam kegiatan pembelajaran guru menyediakan bimbingan atau petunjuk

cukup luas kepada siswa. Pada model pembelajaran inkuiri terbimbing ini, guru

memberikan petunjuk-petunjuk kepada siswa seperlunya. Petunjuk tersebut dapat

berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing agar siswa mampu menemukan

sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan

permasalahan yang diberikan guru. Pengerjaannya dapat dilakukan sendiri atau

dapat diatur secara kelompok. Bimbingan yang diberikan kepada siswa dikurangi

sedikit demi sedikit seiring bertambahnya pengalaman siswa dengan pembelajaran

secara inkuiri.

f. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri adalah salah satu cara belajar yang bersifat mencari pemecahan

suatu permasalahan dengan cara kritis, analisis, dan ilmiah dengan menggunakan

langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan karena

didukung oleh data atau kenyataan. Sesuai dengan simpulan Gulo yang

menyatakan bahwa inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual

tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan

keterampilan inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan

masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalis data, dan

membuat kesimpulan (Trianto, 2007: 137).

Sudjana (2000) menyatakan, ada lima tahapan yang ditempuh dalam

melaksanakan pembelajaran inkuiri, yaitu :

1) Perumusan masalah untuk dipecahkan oleh siswa

2) Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis

3) Siswa mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab

permasalahan/hipotesis

4) Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi

5) Mengaplikasikan kesimpulan (hlm 155).

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15 Jurnal Internasional yang ditulis oleh Rainer Zawadzki (2010)

menyatakan bahwa “ Process-oriented guided-inquiry learning (POGIL). POGIL

activities address this restructuring by implementing a three-stage learning cycle:

exploration, concept invention or formation and application. This cycle follows

the lessons from cognitive research that this sequence is more effective than other

permutations of the three items, because it is the way we do research,

underscoring the simple logic of the scientific method”. Menurut pendapat

tersebut proses pembelajaran dengan inkuiri terbimbing terdiri dari eksplorasi,

penemuan konsep, dan aplikasi.

Pada pembelajaran ini yang digunakan adalah model pembelajaran

inkuiri terbimbing. Pada jenis inkuiri ini, sebagian besar perencanaan dibuat oleh

guru. Selain itu guru menyediakan kesempatan bimbingan atau petunjuk yang

cukup luas kepada siswa. Pada umumnya model pembelajaran inkuiri terbimbing

terdiri atas: (1) Pernyataan masalah; (2) prinsip-prinsip atau konsep-konsep yang

ditemukan; (3) alat/bahan; (4) kelas semester; (5) diskusi pengarahan; (6) kegiatan

penemuan oleh siswa; (7) proses berpikir kritis dan ilmiah; (8) pertanyaan yamg

bersifat open ended; (9) catatan guru. Selain itu dalam pembelajaran juga

digunakan media pembelajaran yang sesuai yaitu media realita sehingga siswa

akan lebih menguasai tentang materi pembelajaran karena dapat melakukan

percobaan langsung dengan media tersebut.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan pelaksanaan penerapan model

pembelajaran inkuiri dengan media realita, yaitu :

1) Apersepsi

2) Menyajikan masalah ataupun pertanyaan dari guru untuk dirumuskan

pemecahannya oleh siswa yang berhubungan dengan gaya magnet, gaya

gesek, dan gaya gravitasi.

Contohnya :

a) Gaya magnet : siswa dan guru saling tanya jawab mengenai gaya

magnet, medan magnet, dan contoh kegunaan magnet dalam

kehidupan sehari-hari; siswa ditugasi mengidentifikasi benda-benda

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

yang bersifat magnetis dan tidak bersifat magnetis serta cara membuat

magnet.

b) Gaya gesek : guru menggali pengetahuan siswa mengenai pengertian

gaya gesek; siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai cara

memperkecil dan memperbesar gaya gesek; siswa ditugasi untuk

mengidentifikasi manfaat dan kerugian dari gaya gesek.

c) Gaya gravitasi : siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai

gaya gravitasi; siswa ditugasi untuk menyimpulkan bahwa gaya

gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah dan manfaat gaya

gravitasi.

3) Siswa menetapkan hipotesis;

4) Melakukan percobaan dengan bimbingan guru menggunakan media

realita yang sesuai dengan percobaan yang berhubungan dengan gaya

magnet, gaya gesek, dan gaya gravitasi untuk memperoleh informasi.

Contohnya :

a) Gaya magnet

(1) Pada percobaan membuktikan benda yang bersifat magnetis dan

tidak bersifat magnetis, dilakukan dengan mendekatkan benda-benda

seperti peniti, paku, karet gelang, pensil, uang logam, penghapus,

kawat, batu secara bergantian pada magnet. Setelah diamati, benda

yang dapat tertarik oleh magnet yaitu benda yang bersifat magnetis.

(2) Pada percobaan cara membuat magnet.

Dengan cara elektromagnetik: menggunakan batu baterai,

kawat kumparan, paku (sedang atau besar), peniti atau paku kecil.

Caranya dengan melilitkan kawat kumparan pada paku (lilitannya

rapat) kemudian kedua ujung kawat ditempelkan pada kutub positif

dan kutub negarif baterai. Mendekatkan ujung paku lilitan dengan

peniti atau paku kecil.

Dengan cara induksi : mendekatkan atau menempelkan magnet

pada benda yang akan dijadikan magnet, contohnya paku. Kemudian

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

benda magnetis yang menempel pada magnet tersebut dapat menarik

benda magnetis lainnya, contohnya jarum atau paku payung.

Dengan cara gosokan : menggosokkan magnet pada salah satu

kutub magnet pada batang besi, paku, atau baja dengan kuat dan

searah. Melakukan gosokkan tersebut secara berulang-ulang. Semakin

lama menggosok maka semakin kuat sifat kemagnetannya.

b) Gaya gesek

Pada percobaan membandingkan gerakan benda pada berbagai

jenis permukaan dilakukan dengan menggunakan balok, potongan

kardus (sebagai papan luncur), pasir, kertas minyak, kain, ampelas,

batu bata, uang logam. Langkahnya yaitu:

(1) Dengan menyiapkan papan luncur (potongan kardus) yang salah

satu ujungnya diganjal dengan 3 tumpukan batu bata.

(2) Balok kayu diluncurkan pada papan luncur (tanpa menggunakan

alas apapun). Kemudian diamati gerakan balok tersebut.

(3) Melakukan percobaan sama seperti langkah di atas dengan

melapisi papan luncur dengan pasir, kertas minyak, kain, dan

ampelas secara bergantian.

Dengan melakukan pengamatan dapat diketahui pada

permukaan mana balok kayu dapat meluncur dengan gerakan cepat,

lambat, atau tidak bergerak sama sekali.

c) Gaya gravitasi

Pada percobaan gaya gravitasi dipengaruhi oleh massa benda

dilakukan dengan menggunakan batu, bulu ayam, kertas (yang sudah

diremas-remas dan yang tidak diremas-remas).

Pada percobaan I : menjatuhkan batu dan bulu ayam dari

ketinggian dan waktu yang sama kemudian diamati mana yang jatuh

ke tanah terlebih dahulu.

Pada percobaan II : menjatuhkan kertas yang sudah diremas-remas

dan yang tidak diremas-reams dari ketinggian dan waktu yang sama

kemudian diamati mana yang jatuh ke tanah terlebih dahulu.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Setelah melakukan pengamatan dapat diketahui bahwa gaya

gravitasi dipengaruhi oleh massa benda. Benda yang mempunyai

massa lebih berat akan jatuh terlebih dahulu ke tanah.

5) Siswa mengumpulkan dan menganalisis data dan fakta sesuai dengan

percobaan yang dilakukan;

6) Penarikan kesimpulan;

7) Mengaplikasikan kesimpulan.

g. Hakikat Media Realita

1) Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau

kutub) atau suatu alat. Media juga dapat diartikan sesuatu yang mengantarkan

pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan.

Menurut Anitah (2009), media adalah setiap orang, bahan, alat, atau

peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk

menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hlm 129).

Menurut Uno (2010), media adalah segala bentuk alat komunikasi yang

dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke siswa yang

bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran (hlm 113).

Sedangkan menurut Daryanto (2011), media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga

dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (hlm 4).

Dengan demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada

posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk

mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan

belajar berlangsung bahan belajar (learning material) yang diterima siswa

diperoleh melalui media. Pengaruh penggunaan media sangat penting agar tujuan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19 pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini guru juga harus dapat memilih dengan

tepat media yang sesuai dengan pembelajaran yang sedang berlangsung

Dari pengertian di atas mengenai media, dapat disimpulkan bahwa

pengertian media dalam pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyampaikan/menyalurkan informasi dari sumber kepada siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Manfaat Media Pembelajaran

Pada hakikatnya, proses pembelajaran adalah proses komunikasi,

penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan tersebut dituangkan ke

dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun

nonverbal. Dalam pembelajaran, ada kalanya siswa berhasil dan ada kalanya

siswa gagal. Kegagalan ini terjadi apabila siswa tidak mampu memahami apa

yang didengar, dibaca, dilihat, maupun diamati. Kegagalan disebabkan oleh

gangguan yang menjadi penghambat komunikasi. Semakin banyak verbalisme,

semakin abstrak pemahaman yang diterima. Oleh sebab itu, diperlukan suatu

alat/media untuk menghindarkan siswa dari verbalisme sehingga apa yang

disampaikan guru dapat dimengerti oleh siswa.

Menurut Daryanto (2011), media harus bermanfaat sebagai berikut :

(a) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis; (b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra; (c) Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara siswa dan sumber belajar; (d) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya; (e) memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama; (f) proses pembelajaran mengandung lima proses komunikasi yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran (hlm 4).

Secara khusus manfaat media pembelajaran seperti diungkapkan oleh

Kemp dan Dayton dalam Suwarna dkk. (2006 : 128) adalah sebagai berikut :

1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. 2) Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4) Jumlah waktu belajar dapat dikurangi. 5) Kualitas belajar dapat ditingkatkan. 6) Proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. 7) Sikap positif siswa terhadap proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

8) Peran guru dapat berubah ke arah positif.

Indriana (2011), media berfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh

berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar (learning experience)

tergantung pada interaksi siswa dengan media. Media yang tepat dan sesuai

dengan tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga

siswa bisa meningkatkan hasil belajar (hlm 47).

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung

pada suatu sistem maka media pembelajaran menempati possisi yang cukup

penting sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran. Tanpa media,

komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi

juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Dalam proses pembelajaran,

media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju

penerima (siswa). Dengan demikian, fungsi media dalam proses pembelajaran

dapat ditunjukkan melalui gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1. Fungsi media dalam proses pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk

memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan

berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses

pembelajaran. Fungsi media menurut Daryanto (2011) dalam proses pembelajaran

adalah sebagai berikut :

(1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau; (2) Memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati secara langsung; (3) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung; (4) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap; (5) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati; (6) Mengamati dengan jelas benda-benda yang

SISWA MEDIA PESAN GURU

METODE

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

mudah rusak atau sukar diawetkan; (7) Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat dan sebaliknya; (8) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat; (9) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama; (10) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak; (11) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing (hlm 9)

3) Klasifikasi dan Jenis-jenis Media Pembelajaran

Banyak cara diungkapkan untuk mengidentifikasi serta mengklasifikasi

media serta mengklasifikasikan karakteristik, kompleksitas, ataupun klasifikasi

menurut kontrol pada pemakai. Namun, secara umum media bercirikan tiga unsur

pokok, yaitu : suara, visual, dan gerak.

Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup

beragam, mulai dari media yang sederhana sampai media yang cukup rumit dan

canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis, karakter, dan kemampuannya

perlu dilakukan pengklasifikasian atau penggolongan.

Salah satu bentuk klasifikasi Heinich, dkk (1996) yang mudah dipelajari

adalah klasifikasi pada tabel 2.1 sebagai berikut (Hamzah B. Uno, 2010: 115) :

KLASIFIKASI JENIS MEDIA

Media yang tidak diproyeksikan (non

projected media)

Realita, model, bahan grafis (graphical

material), display

Media yang diproyeksikan (projected

media) OHP, Slide, Opaque

Media Audio (Audio) Audio kaset, audio vission, active audio

vission

Media Video (Video) Video

Media berbasis komputer (computer

based media)

Computer Assisted Intruction (CIA)

Computer Managed Intruction (CMI)

Multimedia kit Perangkat Praktikum

Tabel 2.1 Klasifikasi Media Pengajaran

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pengklasifikasian yang dilakukan oleh Heinich pada dasarnya

menggolongkan media berdasarkan bentuk fisiknya, yaitu apakah media tersebut

masuk dalam golongan media yang tidak diproyeksikan atau yang diproyeksikan,

atau apakah media tertentu masuk dalam golongan media yang dapat didengar

lewat audio atau dapat dilihat secara visual, dan seterusnya.

Menurut Anitah (2009), jenis-jenis media pembelajaran dibedakan

menjadi :

1) Media Visual yang Tidak Diproyeksikan (a) Gambar mati atau gambar diam (still picture);

(b) Ilustrasi;

(c) Karikatur;

(d) Poster;

(e) Bagan;

(f) Diagram;

(g) Grafik;

(h) Peta datar;

(i) Realia dan model; dan

(j) Berbagai jenis papan

2) Media Visual yang Diproyeksikan

(a) OHP;

(b) Slide;

(c) Filmstrip; dan

(d) Opaque Projector

3) Media Audio

(a) Media Audio Tradisional

(1) Audio kaset

(2) Audio siaran

(3) Telepon

(b) Media Audio Digital

(1) Media optik

(2) Audio internet

(3) Radio internet (hlm 128).

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada

pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media

pembelajaran yang digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar

mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat

digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

media, antara lain berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik siswa

maupun media, dan sebagainya.

Menurut Wibawa dan Mukti (2001) kriteria pemilihan media antara lain :

(1) Tujuan, (2) Karakteristik siswa, (3) Karakteristik media, (4) Alokasi waktu,

(5) Ketersediaan, (6) Efektivitas, (7) Kompabilitas, (8) Biaya (hlm 100). Selain

itu, pertimbangan pemilihan media menurut Anitah (2009) adalah sebagai berikut:

1) Tujuan pembelajaran 2) Pebelajar 3) Ketersediaan 4) Ketepatgunaan 5) Biaya 6) Mutu teknis 7) Kemampuan SDM (hlm 205).

Menurut Indriana (2011), beberapa faktor yang sangat menentukan

tepat atau tidaknya sesuatu dijadikan media pengajaran dan pembelajaran antara

lain adalah tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, modalitas belajar siswa

(auditif, visual, dan kinestetik), lingkungan, ketersediaan fasilitas pendukung, dan

lain sebagainya (hlm 28).

Jadi dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-

prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) Harus sesuai dengan tujuan,

materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang

belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar);

(2) Guru harus mengenal ciri-ciri dari tiap tiap media pembelajaran; (3) Harus

berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24 meningkatkan efektivitas belajar siswa; (4) Mempertimbangkan biaya pengadaan,

ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

5) Pengertian Media Realita

Uno (2010) menyatakan bahwa realita adalah benda nyata yang

digunakan sebagai bahan ajar (hlm 117). Menurut Anitah (2009), realita atau

disebut juga dengan objek adalah benda yang sebenarnya dalam bentuk utuh,

misalnya orang, binatang, rumah, dan sebagainya (hlm 146).

Sedangkan menurut Wibawa dan Mukti (2001), realita adalah benda-

benda nyata seperti apa adanya atau aslinya (hlm 81). Penggunaan media realita

dalam proses belajar sangat baik sebab realita dapat menampilkan ukuran, suara,

dan gerakan. Dengan memanfaatkan realita siswa akan lebih aktif dalam

mengamati, menangani, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk

meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa.

Dari beberapa pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

media realita adalah alat, bahan, atau segala sesuatu yang yang bersifat nyata

(sebenarnya) yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

6) Penggunaan Media Realita

Pemanfaatan media realita tidak harus selalu dihadirkan dalam ruang

kelas, tetapi dapat digunakan sebagai suatu kegiatan observasi pada

lingkungannya. Media realita sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak

memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya, untuk mempelajari

binatang langka, siswa diajak melihat anoa, badak, harimau, yang ada di kebun

binatang.

Media realita dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam

bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan,

kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan hidup aslinya. Dengan

memanfaatkan media realita dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih aktif

dapat mengamati, menangani (handle), memanipulasi, mendiskusikan, dan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25 akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk

menggunakan sumber-sumber belajar serupa.

Penggunaan media realita dapat juga dengan mengajak siswa keluar

ruang kelas untuk mengamati tanaman yang dibawa ke dalam ruang kelas.

Dengan cara ini siswa akan lebih banyak belajar dibandingkan daripada hanya

sekedar melihat gambar. Penggunaan media realita dalam proses belajar mengajar

sangat baik sebab realita dapat menampilkan ukuran, suara, dan gerakan. Siswa

akan lebih banyak belajar, misalnya tentang materi gaya. Media realita yang dapat

digunakan antara lain :

1) Untuk menunjukkan gaya gesek dapat menggunakan papan, balok,

karton, kain, pasir, amplas, batu bata, batu

2) Untuk menunjukkan gaya gravitasi dapat menggunakan kelereng, bola,

kertas, pulpen.

3) Untuk menunjukkan gaya magnet dapat menggunakan magnet, peniti,

paku payung, paku, kawat kumparan, penghapus, pensil, kertas, potongan

kain, kardus, kaca, penggaris, triplek.

Sebagai contoh, di sini guru menampilkan contoh cara terjadinya gaya

magnet dengan cara mendekatkan magnet ke beberapa benda, seperti jarum, paku,

pensil, atau benda-benda yang ada di dalam kelas. Dengan cara ini siswa akan

belajar secara langsung dan dapat menarik suatu kesimpulan tentang ciri-ciri

benda-benda yang dapat tertarik oleh magnet tersebut.

Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru sebelum

mempergunakan realita sebagai media pengajaran, yaitu :

1) Karena benda nyata tidak banyak macamnya, mulai dari benda-benda

hidup sampai benda-benda mati, maka perlu ditanyakan benda-benda

atau makhluk hidup apakah yang mungkin dapat dimanfaatkan di kelas

secara efisien;

2) Cara agar benda-benda itu sesuai dengan pola belajar mengajar di kelas;

3) Cara memperoleh benda.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Jika ketiga hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan masuk akal maka

pemanfaatan realita sebagai media pembelajaran dan sebagai bagian dari upaya

peningkatan kualitas proses belajar-mengajar akan semakin efektif.

7) Kelebihan dan Kelemahan Media Realita

Seperti dengan media lainnya, media realita juga memiliki keuntungan

dan kerugian, yaitu:

1) Kelebihan,

a) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa

untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam

situasi nyata; juga

b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri

situasi yang sesungguhnya dan melatih keteampilan mereka dengan

menggunakan sebanyak mungkin alat indra.

2) Kelemahan,

a) Membawa siswa ke berabagai tempat di luar sekolah kadang-kadang

mengandung risiko dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya;

b) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai obyek nyata

kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan

kerusakan dalam menggunakannya;

c) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang

sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan, dan gambar bagian

demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media

lain.

2. Penguasaan Materi Gaya

Menurut GPBB (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) IPA Sekolah

Dasar ruang lingkup mata pelajara IPA mencakup :

1) Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Materi sifat-sifat dan kegunaanya meliputi udara, air, tanah dan batuan.

3) Listrik, magnet, energi, panas, gaya, pesawat sederhana, cahaya , bunyi,

tata surya, bumi dan benda-benda langit lainya.

4) Kesehatan, makanan dan pencegahanya

5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestarian.

Iskandar (2001), IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-

peritiwa yang terjadi di alam (hlm 2). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Sehingga

siswa dapat lebih memahami dan menguasai segala sesuatu yang dipelajarinya

selama proses pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu

yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia, tumbuhan,

hewan, serta segala sesuatu yang ada di dalam alam semesta dengan cara

mempelajarinya atau mengadakan penelitian untuk dapat memahaminya.

Menurut Hamalik (2010), menyatakan bahwa tinjauan utama

pembelajaran ialah penguasaan pengetahuan. Barangsiapa menguasai

pengetahuan, maka ia dapat berkuasa: “Knowledge is power” (hlm 58).

Berdasarkan pengertian tersebut penguasaan berarti pemahaman. Dalam hal ini

pemahaman bukan hanya sekedar menghapal suatu materi tetapi juga dapat

mengungkapkan pengetahuan tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri yang

maknanya tidak berubah dari makna aslinya.

Kata penguasaan tersusun dari kata dasar “kuasa” yang berarti mampu,

mengerti benar dan mempelajari bolak-balik supaya paham. Maka kata

penguasaan secara operasional dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk

mempelajari dengan sungguh-sungguh sesuatu hal agar dipahami. Sedangkan

penguasaan menurut para ahli pendidikan merupakan salah satu bentuk perubahan

tingkah laku yang didapat dari hasil belajar.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Perubahan tingkah laku yang dimiliki siswa merupakan akibat dari proses

hasil belajar yang merupakan proses dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.

Selain itu, hasil belajar juga seringkali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan

(Purwanto, 2010: 44).

Menurut Winkel (1996) “Hasil belajar merupakan perubahan yang

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya” (hlm 51).

Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang

dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor. Adapun suatu taksonomi merupakan suatu tipe sistem

klasifikasi yang khusus yang berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal

yang digolong-golongkan dalam sistematika itu. Berdasarkan ketiga ranah

tersebut, dalam penguasaan materi lebih mengacu pada ranah kognitif yang sering

dan paling banyak digunakan oleh guru karena erat kaitannya dengan kemampuan

para siswa dalam menguasai isi pelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa penguasaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk

memahami sesuatu dan menyimpannya dalam ingatan dalam jangkan waktu yang

lama karena sudah masuk kedalam memori otak.

Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar manusia mendapati

kegiatan yang berhubungan dengan gaya. Pada saat membuka atau menutup pintu

telah melakukan gaya yang berupa dorongan dan tarikan. Selain itu, pada saat

bermain kelereng tentu dapat menggerakkan kelereng dengan menggunakan salah

satu jari tangan. Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda

bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan

mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan

benda bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah. Pada saat bola ditendang maka

bola akan bergerak dan berubah arahnya. Gaya pada benda juga mengakibatkan

benda berubah bentuk. Sebagai contohnya, ketika bermain dengan plastisin dapat

dibuat berbagai macam bentuk. Gaya tangan menyebabkan bentuk plastisin

berubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29 Macam-macam gaya :

(a) Gaya Gesek

Gaya gesekan merupakan gaya yang ditimbulkan oleh dua pemukaan

yang saling bersentuhan. Lantai yang licin membuat sulit berjalan di atasnya

karena gaya gesekan yang terjadi antara kaki dengan lantai sangat kecil. Gaya

gesek semakin kecil jika permukaan benda semakin halus atau licin.

Beberapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan

sehari-hari adalah sebagai berikut :

(1) Membantu benda bergerak tanpa tergelincir. Manusia dapat berjalan di

atas lantai karena adanya gaya gesekan, antara sepatu dengan lantai

yang menyebabkan tidak tergelincir saat berjalan. Selain itu, permukaan

aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak

slip ketika bergerak di atasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal

menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir.

(2) Menghentikan benda yang sedang bergerak, misalnya rem pada sepeda.

Rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang dinaiki dapat berhenti

ketika sedang bergerak. Gesekan antara karet rem dengan peleg

membuat laju sepeda akan semakin lambat ketika di rem.

Kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. Selain memiliki

manfaat, gaya gesekan juga memiliki kerugian. Berikut beberapa kerugian

yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

(1) Menghambat gerakan, gaya gesekan menyebabkan benda yang begerak

akan terhambat gerakannya. Adanya gesekan antara ban sepeda dengan

aspal mengakibatkan saat mengayuh sepeda membutuhkan tenaga yang

lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat

gerakan suatu benda.

(2) Menyebabkan aus, ban sepeda menjadi gundul atau sepatu yang dipakai

bagian bawahnya menjadi tipis diakibatkan oleh gesekan antara ban

atau sepatu dengan aspal. Jadi, gesekan menyebabkan benda-benda

menjadi aus.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(b) Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah gaya tarik bumi terhadap benda-benda yang berada

di atasnya. Pengaruh gaya gravitasi terhadap benda semakin kecil jika jarak

benda semakin jauh dari pusat bumi. Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang

terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Bumi

yang mempunyai massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang

sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk benda-benda

yang ada di bumi.

Manfaat gaya gravitasi sebagai berikut :

(1) Benda-benda di bumi tidak terlempar ke angkasa luar.

(2) Dapat berjalan di atas tanah tanpa terjatuh.

(3) Benda-benda di bumi mempunyai berat sehingga tidak melayang-

layang di udara.

(c) Gaya Magnet

Gaya tarik magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gaya

tarik magnet digunakan pada berbagai macam alat, mulai dari alat yang

sederhana hingga alat yang rumit. Magnet digunakan pada alat-alat berikut :

(1) Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.

(2) Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.

(3) Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.

(4) Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.

(5) Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik.

(6) Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi.

Benda-benda yang terbuat dari besi dan baja dapat dibuat menjadi

magnet dengan cara-cara tertentu. Cara membuat magnet dari benda-benda itu

tersebut, yaitu :

a) Cara Induksi

b) Cara Gosokan

c) Dialiri Arus Listrik

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh

Mulyani Dwi Astuti (2010. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil

simpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat

meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas III SDN Lemahbang. Hal ini dapat

dilihat dengan persentasi siswa yang mendapat nilai ketuntasan belajar terus

meningkat dari siklus I sampai siklus III. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa

adalah 27,27%, pada siklus II ketuntasan belajar siswa adalah 50%, dan pada

siklus III ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu 81,81%. Penelitian ini

relevan karena persamaan objek kajiannya yaitu penerapan model pembelajaran

inkuiri.

Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rini

Ekowati (2011). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil simpulan

bahwa penggunaan media realita dapat meningkatkan pemahaman konsep

pecahan pada siswa kelas III. Hal ini terbukti pada siklus I nilai rata-rata 71,5

dengan prosentase 79,16% dan meningkat pada siklus II menjadi nilai 79,5

dengan prosentase 91%. Penelitian ini relevan karena persamaan objek kajiannya

yaitu menggunakan media realita.

C. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal guru belum menggunakan model pembelajaran Inkuiri

dan belum memanfaatkan penggunaan media realita, di sini guru masih

menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah dan tugas. Pembelajaran

seperti itu menyebabkan siswa menjadi lebih cepat bosan dan informasi yang

disampaikan sulit diserap oleh siswa serta tidak merangsang kreativitas dan

partisipasi siswa. Guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran

daripada tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi, komunikasi

pembelajaran hanya satu arah sehingga kurang adanya timbal balik antara guru

dengan siswa untuk aktif dan kreatif dalam menyerap dan mempertajam

gagasannya. Akibat dari permasalahan tersebut dapat mempengaruhi penguasaan

materi gaya pada bidang studi IPA di SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap tergolong

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32 rendah. Dalam pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran dan belum

memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal sehingga pembelajaran yang

dilakukan kurang bermakna (menarik minat belajar siswa dan memberikan

kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya yang interaktif). Siswa

akan lebih banyak belajar, misalnya tentang materi gaya magnet, di sini guru

menampilkan contoh bagaimana terjadinya gaya magnet dengan cara

mendekatkan magnet ke beberapa benda, seperti jarum, paku, pensil, atau benda-

benda yang ada di dalam kelas. Dengan cara ini siswa akan belajar secara

langsung dan dapat menarik suatu kesimpulan tentang ciri-ciri benda-benda yang

dapat ditarik oleh magnet tersebut.

Model pembelajaran Inkuiri merupakan model pembelajaran yang

berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga

dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri,

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar

ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Dengan menggunakan model

pembelajaran ini disertai dengan media realita yang sesuai diharapkan akan dapat

menggali pengetahuan siswa. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode

inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih

masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Tugas guru

selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka

memecahkan masalah. Dengan kondisi tersebut, maka peneliti melaksanakan

tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita,

untuk meningkatkan penguasaan materi gaya. Penelitian dilaksanakan dalam 2

siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan/observasi, dan refleksi.

Pada kondisi akhir pembelajaran, partisipasi, kerja sama, tanggungjawab

dan kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkat sehingga pembelajaran

dapat lebih bermakna dan pada akhirnya penguasaan materi yang dapat dilihat

dari hasil belajar siswa IPA tentang materi gaya dapat meningkat secara optimal.

Dapat dilihat pada siklus I ketuntasan belajar siswa sekitar 68% dan meningkat

pada siklus II yaitu 86%.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dari pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam

penelitian pada Gambar 2.2 sebagai berikut:

Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri dengan media

realita dapat meningkatkan penguasaan materi gaya pada siswa kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap tahun ajaran 2011/2012.

Tindakan

Kondisi Akhir

Kondisi Awal

Melalui PTK Guru menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dalam pembelajaran IPA materi gaya

Siklus I Melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi ada peningkatan penguasaan materi IPA materi gaya sebesar 75%

Siklus II Melalui pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi ada ada peningkatan penguasaan materi IPA materi gaya sebesar 80%

Penguasaan materi gaya meningkat

Guru dalam pembelajaran masih bersifat konvensional.

Penguasaan belajar IPA materi gaya masih rendah

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Jadwal Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidanegara 04

Cilacap semester II tahun pelajaran 2011/2012, yang beralamatkan di jalan

Kinibalu, Kelurahan Sidanegara, Kabupaten Cilacap. Pemilihan SD Negeri

Sidanegara 04 sebagai lokasi penelitian yaitu permasalahan yang muncul serta

lokasi SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap mudah terjangkau oleh peneliti karena

letaknya dekat dengan daerah tempat tinggal peneliti.

2. Jadwal Penelitian

Peneliti melaksanakan penelitian selama 7 bulan yaitu mulai bulan

Januari 2012 sampai dengan Juli 2012. Adapun rincian waktu kegiatan penelitian

adalah sebagai berikut : (lampiran 1 halaman 92).

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di

dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di suatu kelas,

(Suharsimi Arikunto (2011 : 2)).

2. Strategi Penelitian

Prinsip utama PTK yaitu adanya tindakan yang dilakukan dalam bentuk

siklus yang berkelanjutan hingga mencapai suatu hasil yang diinginkan. Seperti

yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu yang direncanakan dalam dua

siklus dan masing-masing siklus terdapat dua kali pertemuan. Tiap siklus terdiri

dari empat tahap penelitian. Adapun alur dan tahap siklusnya dapat dilihat pada

Gambar 3.1 sebagai berikut :

34

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Gambar 3.1 Siklus Penelitian

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04,

Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, berjumlah 28 siswa, terdiri dari

13 laki-laki dan 15 perempuan dengan Sri Mulyaningsih sebagai guru kelas V.

D. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber,

data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain :

1. Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Sumber data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Sumber data

primer antara lain: informasi dari narasumber yang terdiri dari kepala SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap, guru kelas V, siswa kelas V, dokumentasi,

observasi, dan tes.

2. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua).

Sumber data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: daftar

nilai, RPP, dan Silabus kelas V.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung dan aktif, yang dilakukan

tanpa adanya perantara. Observasi dilakukan terhadap guru kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas

maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Observasi

terhadap guru difokuskan pada kegiatan guru dalam melaksanakan

pembelajaran IPA. Observasi terhadap kinerja guru diarahkan pada kegiatan

menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan

menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, memberika latihan dan umpan

balik, dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Sementara,

observasi terhadap siswa difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam

mengikuti pelajaran maupun keaktifan dalam mengerjakan tugas, dan

sebagainya.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara terhadap guru kelas

V dan semua siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap, baik sebelum

dan sesudah menerapkan model Inkuiri dengan media realita yang bertujuan

menggali informasi guna memperoleh data yang berkaitan dengan penguasaan

materi gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap dalam

penerapan model Inkuiri dengan media realita.

3. Tes

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang

diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, tes disusun

dan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan siswa terhadap

materi yang telah diajarkan sebelumnya. Adapun tes dalam penelitian ini yang

akan dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung (tes lisan) dan setiap

akhir pembelajaran atau pada saat pemberian evaluasi. Tes dilakukan terhadap

siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap. Tes yang diberikan kepada

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap berupa isian yang harus

diselesaikan oleh siswa.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang dikumpulkan diantaranya: Silabus kelas V, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), daftar nilai hasil belajar IPA siswa kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 sebelum dan sesudah pembelajaran menerapkan

model Inkuiri dengan media realita.

F. Validitas Data

Menurut Sarwiji Suwandi (2011: 65), mengemukakan bahwa “Suatu

informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya

sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai

dasar yang kuat dalam menarik simpulan.” Teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas data dalam penelitian ini yaitu triangulasi.

Menurut Sugiyono (2008: 83), triangulasi adalah teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Triangulasi digunakan untuk melakukan cross check

data yang diperoleh dari lapangan, sehingga dalam melakukan analisis yang

digunakan hanya data yang valid. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu:

1. Triangulasi Sumber, yaitu dengan mengkroscekkan data yang diperoleh dengan

informasi dari siswa, guru, serta kepala sekolah ataupun pihak-pihak yang

berhubungan. Jadi, triangulasi sumber diperoleh dari bermacam-macam cara

pada sumber yang sama.

Pada penelitian ini peneliti mendapatkan data nilai mata pelajaran IPA

pokok bahasan gaya dari guru kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap.

Peneliti mendapatkan juga beberapa informasi dari Kepala SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap tentang hasil belajar IPA materi gaya siswa kelas V SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap. Dari sumber data yang berbeda-beda ini, data

sejenis dapat teruji kemantapan dan kebenarannya.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38 2. Triangulasi Metode, yaitu mengumpulkan data dengan metode pengumpulan

data yang berbeda tetapi mengarah pada sumber data yang sama. Dengan

menggunakan metode tes, observasi dan wawancara diharapkan mendapatkan

hasil yang seakurat dan sebanyak mungkin mengenai anggota penelitian.

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi

terhadap kegiatan pembelajaran guru dan partisipasi siswa kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap kemudian diuji dengan pengumpulan data sejenis

dengan menggunakan teknik dokumentasi pada pelaku kegiatan pembelajaran

IPA materi gaya di kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap. Dari beberapa

data yang diperoleh lewat teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut

hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik simpulan agar diperoleh data yang

lebih kuat validitasnya

G. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2011) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data-data yang telah diperoleh dari

pengumpulan data dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (hlm 244).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif. Miles dan Huberman mengemukakan analisis interaktif tersebut

terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu: reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2011: 247). Adapun

penjelasannya sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus,

menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada

dalam catatan lapangan. Pada proses reduksi data dilakukan penajaman,

pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan menatanya

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan akhir dan

diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk

paparan naratif, representasi tabular termasuk dalam format matriks,

representasi grafis, tabel, piktogram, dan sebagainya. Pada langkah ini,

penyusunan data dilakukan secara relevan sehingga menjadi informasi yang

dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Dalam penyajian data yang

sistematis dan interaktif akan memudahkan pemahaman terhadap apa yang

telah terjadi sehingga akan memudahkan dalam penarikan kesimpulan atau

menetukan tindakan apa yang selanjutnya akan dilakukan.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan proses pengambilan intisari dan sajian data

yang telah terorganisasi dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula singkat

dan padat, tetapi mengandung makna atau pengertian yang luas. Penarikan

kesimpulan dimulai secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang

ditarik pada akhir siklus satu ke kesimpulan terevisi pada akhir siklus dua dan

seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir. Kesimpulan yang

pertama sampai dengan yang terakhir saling terkait dan kesimpulan pertama

sebagai pijakan.

4. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan

penelitian. Sedang kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan

atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya merupakan

validitasnya.

Berkaitan dengan penguasaan IPA materi gaya, analisis interaktif

merupakan kegiatan mengobservasi siswa yang dilakukan pada survei awal. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi oleh siswa sebelum dilakukan

tindakan. Setelah kondisi awal diketahui, peneliti merencanakan siklus tindakan

untuk memecahkan masalah. Setiap akhir siklus dianalisis kekurangan dan

kelebihannya sehingga dapat diketahui peningkatan penguasaan materi gaya

dalam pembelajaran IPA pada setiap siklusnya.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Adapun hubungan interaksi antara unsur-unsur kerja analisis data dapat

divisualisasikan dalam bentuk bagan pada Gambar 3.2 sebagai berikut :

Reduksi Data (Data Reduction)

Penyajian Data (Data Display)

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Pengumpulan Data (Data Collection)

Gambar 3.2 : Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif

Dari bagan pada gambar 3.2 di atas, langkah yang akan ditempuh dalam

penelitian ini adalah:

a. Melakukan analisis awal, dengan cara mengumpulkan dokumen yang ada.

Dokumen tersebut antara lain silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), dan daftar nilai penguasaan IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap.

b. Pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang muncul selama proses

pembelajaran IPA materi gaya berlangsung.

c. Mengembangkan bentuk sajian data yaitu menyusun sekumpulan informasi

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan.

c. Melakukan analisis data.

d. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

H. Indikator Kinerja

Menurut Suwandi (2009) “Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja

yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan

keberhasilan/keefektifan penelitian” (hlm 67). Indikator kinerja yang ingin dicapai

pada penelitian tindakan kelas ini yaitu apabila meningkatnya penguasaan materi

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41 gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap dengan penerapan

model inkuiri dengan media realita. Indikator penelitian ini bersumber dari

dokumentasi, hasil observasi, hasil wawancara, dan tes yang berpatokan KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 63. Indikator kinerjanya yaitu apabila

penguasaan materi siswa pada siklus I sama atau di atas KKM sebanyak 75% (21

siswa) dari 28 siswa dan pada siklus II penguasaan materi siswa sama atau di atas

KKM sebesar 80% (23 siswa) dari 28 siswa.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal

hingga akhir. Menurut Arikunto (2011), prosedur penelitian mencakup tahapan-

tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan (planning); (b) penerapan tindakan

(action); (c) mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan

(observation and evaluation); dan (d) melakukan refleksi (reflecting). Dan

seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria

keberhasilan). Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Secara umum

prosedur penelitian divisualisasikan pada Gambar 3.3 sebagai berikut:

Perencanaan

Gambar 3.3 Model PTK (Suharsimi Arikunto, dkk (2011:16) )

Siklus I

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

Pengamatan

Siklus II

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan

sebagai berikut:

1. Tindakan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran inkuiri.

2) Menyiapkan sumber belajar

3) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung serta media realita yang

digunakan

4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Awal

1) Kegiatan rutin (Berdoa, Presensi, Mengkondisikan kelas)

2) Apersepsi

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan tentang konsep gaya.

2) Siswa diberikan pertanyaan atau suatu permasalahan oleh guru yang

berkaitan dengan percobaan yang akan dilakukan.

3) Siswa dibimbing guru untuk mengidentifikasi masalah.

4) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan anggota setiap

kelompok bersifat heterogen.

5) Siswa saling mengemukakan pendapat untuk menentukan hipotesis.

6) Siswa dibimbing guru dalam menentukan hipotesis yang relevan

dengan permasalahan.

7) Setiap kelompok melakukan percobaan sesuai langkah-langkah dan

dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan.

8) Siswa berdiskusi tentang percobaan yang dilakukan dengan

menganalisis data yang telah dikumpulkan. Disini siswa juga membuat

laporan hasil diskusi mereka.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

9) Setiap kelompok manyampaikan hasil dari percobaan mereka.

Kegitan Akhir

1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan semua hasil kegiatan

pembelajaran.

2. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mengerjakan soal secara

individu.

3. Guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran

(aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam

pedoman yang telah disiapkan peneliti. Guru melakukan pengamatan atau

observasi terhadap penguasaan materi KD gaya pada setiap pembelajaran

IPA berakhir.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis data pada observasi dan evaluasi kemudian

dilakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Pada tahap ini dapat diketahui besarnya penguasaan materi siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Sasaran pada siklus I dikatakan tuntas apabila 75%

(21 siswa) mendapat nilai sama atau di atas KKM. Dari hasil evaluasi IPA

materi gaya baru 18 siswa atau 68% siswa yang memperoleh nilai sesuai

dengan KKM yang ditetapkan. Oleh karena itu, indikator ketercapaian

kinerja pada siklus I belum dapat dicapai kemudian perlu dilakukan siklus

II sebagai langkah perbaikan dari proses pembelajaran pada siklus I.

2. Tindakan Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1. Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan

masalah

2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model

pembelajaran pembelajaran inkuiri

3. Mengembangkan skenario pembelajaran

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

4. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran

5. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tahap pelaksanaan Tindakan

1. Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang

telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2. Guru menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri

3. Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan model pembelajaran

inkuiri

4. Memantau peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada

pembelajaran IPA KD (Kompetensi Dasar) gaya.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran

(aktivitas guru, penguasaan materi pada KD gaya ranah afektif, dan

psikomotorik). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang

telah disiapkan peneliti.

d. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran siklus II berakhir, maka diadakan analisis semua

data yang diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan evaluasi.

Sasaran pada siklus II yaitu hasil penguasaan materi IPA kelas V SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap meningkat dan siswa yang mendapat nilai

sama atau di atas KKM atau dikatakan tuntas sebanyak 80% (23 siswa)

dari 28 siswa. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa

indikator kinerja telah tercapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan

model inkuiri dengan media realita dalam pembelajaran IPA kelas V telah

berhasil meningkatkan penguasaan materi IPA siswa kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidanegara 04, yang

beralamatkan di jalan Kinibalu, Sidanegara Cilacap. Sekolah ini berstatus negeri

dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101030102044 yang dikepalai oleh

Marsana, S.Pd. Secara geografis SD Negeri Sidanegara 04 terletak di Kelurahan

Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap. Letak SD Negeri

Sidanegara 04 cukup strategis karena berada di dekat pemukiman penduduk.

Data personil ketenagaan SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap terdiri dari

satu kepala sekolah, enam guru kelas, satu guru Agama Islam, satu guru Penjaskes

(WB), satu guru Bahasa Inggris, satu guru Bahasa Jawa, satu guru Wiyata Bhakti

(WB), satu penjaga sekolah. Semua personil telah melaksanakan tugasnya

masing-masing dengan baik sesuai dengan tanggungjawabnya. Jumlah siswa SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap pada tahun pelajaran 2011/2012 adalah 175 siswa.

Dengan perincian sebagai berikut: kelas I sebanyak 27 siswa, kelas II sebanyak 28

siswa, kelas III sebanyak 29 siswa, kelas IV sebanyak 34 siswa, kelas V sebanyak

28 siswa, dan kelas VI sebanyak 29 siswa. Siswa SD Negeri Sidanegara 04

berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda.

Sekolah ini memiliki ruang kelas yang menunjang untuk terlaksananya

pembelajaran. Di dalam SD ini terdapat beberapa gedung yang terdiri dari 6 ruang

kelas, ruang guru, gudang, perpustakaan, kantin, dan 2 buah kamar mandi.

Sementara itu proses pembelajaranya memanfaatkan fasilitas buku BSE, alat

peraga sederhana, dan alat olah raga. Di SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap

terdapat sebuah komputer yang berada di ruang guru. Komputer tersebut

digunakan oleh guru dan kepala sekolah untuk menyelesaikan tugas administrasi.

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses dan hasil pembelajaran

materi Gaya kelas V sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data

awal. Dari siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa, hanya terdapat 11 siswa yang

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 63 dalam aspek hasil belajar

materi Gaya (lihat lampiran 10 halaman 172).

Berdasarkan daftar hasil belajar materi Gaya pada kondisi awal di atas,

masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM), untuk lebih jelasnya maka kondisi awal nilai penguasaan materi

Gaya siswa kelas V dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penguasaan Materi Gaya Siswa Kelas V

pada Kondisi Awal

Interval Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%) Keterangan

40 - 49 7 44.5 311.5 25 di bawah KKM

50 - 59 7 54.5 381.5 25 di bawah KKM

60 - 69 5 64.5 322.5 18 di bawah KKM

70 - 79 2 74.5 149 7 di atas KKM

80 – 89 5 84.5 422.5 18 di atas KKM

90 - 99 2 94.5 189 7 di atas KKM

Nilai rata-rata kelas 60.8

Dari tabel 4.1 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.1 sebagai berikut:

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 4.1 Histogram Nilai Penguasaan Materi Gaya Siswa Kelas V

Pada Kondisi Awal

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, nilai hasil evaluasi IPA materi

Gaya siswa kelas V sebelum diterapkan model pembelajaran inkuiri dengan media

realita diperoleh rata-rata kelas sebesar 60.8. Siswa yang memperoleh nilai 40 –

49 sebanyak 7 siswa atau 25%. Siswa yang memperoleh nilai 50 – 59 sebanyak 7

siswa atau 25%. Siswa yang memperoleh nilai 60 – 69 sebanyak 5 siswa atau

18%. Siswa yang memperoleh nilai 70 – 79 sebanyak 2 siswa atau 7%. Siswa

yang memperoleh nilai 80 – 89 sebanyak 5 siswa atau 18%. Siswa yang

memperoleh nilai 90 – 99 sebanyak 2 siswa atau 7%.

Berdasarkan tabel siswa yang mendapat nilai di bawah 63 (KKM) yaitu

sebanyak 17 siswa atau 61%, dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas

KKM yaitu 11 siswa atau 39%. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal

sebesar 39% masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu

sebesar 75% siswa mendapat ≥ 63 (KKM), dengan kata lain penguasaan materi

IPA siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 masih kurang.

Kurangnya penguasaan materi atau ketidaktuntasan tersebut disebabkan

oleh : Guru dalam melakukan pembelajaran masih bersifat konvensional, artinya

guru belum menggunakan suatu model pembelajaran yang inovatif yang dapat

merangsang kemampuan berpikir siswa untuk menemukan pengetahuannya

0

1

2

3

4

5

6

7

8

40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 – 89 90 - 99

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

sendiri dan juga belum memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal

sehingga proses pembelajaran yang dilakukan kurang bermakna. Oleh karena itu,

diperlukan suatu model pembelajaran disertai media yang tepat untuk mengatasi

permasalahan tersebut yaitu dengan penerapan model pembelajaran inkuiri

dengan media realita. Dengan penerapan model pembelajaran inkuiri dengan

media realita diharapkan penguasaan materi IPA siswa kelas V akan mengalami

peningkatan sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada setiap siklusnya

terdiri dari 2 kali pertemuan dan 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi.

1. Siklus I

Tindakan sikus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan ( 4 X 35 menit )

pada tanggal 23 April 2012 dan 25 April 2012. Adapun tahapan-tahapan yang

dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan siklus I dilakukan pada hari Senin, 16 April 2012.

Peneliti dan guru kelas mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan. Selanjutnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yakni pada hari Senin, 23 dan 25

April 2012.

Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Menentukan indikator yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun 2 x petemuan. Masing-

masing pertemuan 2 jam pelajaran atau sekitar 70 menit. Pada siklus

pertama dilaksanakan pada tanggal 23 dan 25 April 2012. Perencanaan RPP

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator,

langkah-langkah/skenario pembelajaran, media, metode dan sumber

pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) terlampir.

3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah:

a) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa

digunakan setiap hari. Ruang belajar diatur sedemikian rupa supaya

proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

b) Media pembelajaran

Media yang digunakan adalah berupa jenis-jenis magnet dan bahan-

bahan yang nyata dan ada di sekitar. Media ini disiapkan oleh guru dan

digunakan oleh siswa secara berkelompok dalam melakukan percobaan.

c) Buku pelajaran

Buku pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam ) digunakan sebagai buku

acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Ilmu Pengetahuan

Alam kelas V pengarang Heri Sulistya dan Edi Wiyono. Buku IPA 5

Saling Temas pengarang Choiril Asmiyawati, Wegawati Hadi dan

Rohana Kusumawati

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun setiap petermuan.

1) Pertemuan I

Pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin 23 April 2012 pada

jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.00-08.10 WIB. Materi yang

diajarkan adalah siswa dapat membandingkan kecepatan jatuh dua buah

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketinggian tertentu

dengan benar, siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat

magnetis dengan tepat, siswa dapat memberi contoh penggunaan gaya

magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan benar, siswa dapat

mengetahui cara membuat magnet dengan benar. Pembelajaran

dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan

media realita. Media yang digunakan adalah macam-macam magnet dan

alat-alat yang ada di sekitar siswa yang telah telah disediakan oleh guru.

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah

satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan

kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima

palajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang

akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang pengalaman

mereka tentang gaya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari pada pertemuan hari ini.

Pada kegiatan inti guru menggali pengetahuan siswa melalui tanya

jawab mengenai konsep gaya, macam-macam gaya, dan cara mengetahui

benda yang bersifat magnetis dan yang tidak bersifat magnetis. Siswa

memperhatikan penjelasan sekilas dari guru tentang gaya magnet dan gaya

gravitasi. Siswa ditugasi untuk mengidentifikasi benda-benda yang bersifat

magnetis dan yang tidak bersifat magnetis serta cara-cara membuat

magnet. Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang anggotanya

heterogen. Guru mengemukakan permasalahan kontekstual berkaitan

dengan gaya magnet dan gaya gravitasi yang harus diselesaikan secara

kelompok.

Setiap kelompok diberi guru lembar kerja kelompok berupa

kegiatan untuk melakukan percobaan dengan alat dan bahan yang telah

disiapkan oleh guru dan dibagikan pada masing-masing kelompok.

Percobaan yang dilakukan siswa adalah tentang benda-benda yang bersifat

magnetis dan non magnetis serta faktor yang mempengarui gaya gravitasi.

Dalam melakukan percobaan guru membimbing kelompok yang masih

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mengalami kesulitan, di sini guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Siswa mengerjakan dan menjawab pertanyaan yang ada pada lembar kerja

kelompok berdasarkan hasil percobaan secara kelompok. Setelah semua

kelompok selesai mengerjakan percobaan dan menjawab semua

pertanyaan pada lembar kerja kelompok, guru menugasi setiap perwakilan

kelompok untuk maju ke depan kelas membacakan hasil diskusi

kelompoknya dan kelompok lainnya sebagai pengamat dan korektor. Guru

memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja siswa.

Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang

belum dimengerti. Guru membimbing siswa untuk menari kesimpulan

tentang materi yang telah dipelajari.

Kegiatan akhir pembelajaran siswa kembali ke tempat duduk

masing masing (kelas klasikal). Siswa mendapatkan pemantapan dari guru

melalui kegiatan refleksi dari materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa

mengerjakan evaluasi secara individu (nilai pada lampiran 11 halaman

173). Sebelum pembelajaran IPA ditutup tidak lupa guru memberikan PR

kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

2) Pertemuan II

Pada pertemuan II dilaksanakan pada jam pertama dan kedua yaitu

pukul 07.00-08.10 tanggal 25 April 2012. Pada pertemuan kali ini materi

yang dipelajari adalah tentang gaya gesek berupa memperbesar dan

memperkecil gaya gesek dan manfaat dan kerugian gaya gesek.

Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran inkuiri dengan

media realita.

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah

satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan

kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima

pelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang

akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang pelajaran yang

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

diterima pada pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan kali ini.

Pada kegiatan inti guru memulai dengan mendorong meja siswa dan

bertanya kepada siswa gaya yang terjadi pada saat guru mendorong meja.

Siswa menjawab pertanyaan guru dengan tepat. Guru menggali

pengetahuan siswa melalui tanya jawa mengenai pengertian gaya gesek

serta menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari. Siswa dan

guru melakukan tanya jawab tentang cara memperbesar dan memperkecil

gaya gesek. Siswa ditugasi untuk mengidentifikasi manfaat dan kerugian

yang ditimbulkan dari gaya gesek. Siswa dibagi menjadi empat kelompok

kemudian guru mengemukakan permasalahan kontekstual yang berkaitan

dengan gaya gesek yang harus diselesaikan siswa. Siswa diberi

kesempatan untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Siswa

melakukan pecobaan dengan bimbingan guru untuk melakukan percobaan

membandingkan gerak benda pada permukaan benda yang halus dan

kasar. Kemudian siswa berdiskusi tentang percobaan yang dilakukan

dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan serta membuat

kesimpulan dari hasil diskusinya. Siswa berkelompok mengerjakan LKS

dengan pengamatan dari guru. Perwakilan setiap kelompok maju untuk

membacakan hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain sebagai

pengamat dan korektor. Guru memberikan umpan balik dan penguatan

dari hasil kerja siswa. Lalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya materi yang belum jelas dan dianggap sulit. Guru membimbing

siswa untuk menarik kesimpulan.

Kegiatan akhir pembelajaran siswa kembali ke tempat duduk

masing masing (kelas klasikal). Siswa mendapatkan pemantapan dari guru

melalui kegiatan refleksi dari materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa

mengerjakan evaluasi secara individu (nilai pada lampiran 11 halaman

173). Sebelum pembelajaran IPA ditutup tidak lupa guru memberikan PR

kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c. Pengamatan atau observasi

Pada tahap observasi dilakukan dengan teknik tes terhadap pelaksanaan

pembelajaran IPA materi gaya dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri dengan media realita. Teknis tes digunakan untuk mengetahui hasil

belajar IPA materi gaya siswa pada ranah Kognitif. Selain itu juga ada lembar

observasi kegiatan guru pada saat mengajar IPA materi gaya, lembar observasi

ini diarahkan pada poin-poin pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti

berkonsultasi dengan guru kelas. Observasi ini untuk memperoleh data

mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPA materi gaya pada kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Uraian evaluasi pada siklus I adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Guru (Lampiran 18 halaman 194)

a)Persiapan guru dalam memulai pembelajaran dalam kriteria baik, b)

Kemampuan guru dalam mengelola kelas dalam kriteria baik, c)

Kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kriteria baik, d)

kemampuan guru dalam memberikan apersepsi dalam kriteria baik, e)

Kemampuan menyampaikan materi dalam kriteria baik, f) Kemampuan

guru dalam memberikan pertanyaan dalam kriteria baik, g) perhatian guru

terhadap siswa dalam kriteria cukup, h) kemampuan guru dalam

mengembangkan aplikasi dalam kriteria baik, i) Kemampuan guru dalam

menutup pelajaran dalam kriteria baik, j) Skor rata-rata 3,4 dengan kriteria

baik

2) Nilai Penguasaan Materi (Kognitif)

(a) Pertemuan I

Nilai penguasaan materi gaya siswa siklus I pertemuan 1 dapat dilihat

pada lampiran 11 halaman 173.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai penguasaan materi Gaya siklus I

pertemuan 1 di atas dapat diperjelas dengan tabel 4.2 sebagai berikut:

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Penguasaan Materi Gaya

Siklus I Pertemuan 1

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi. xi Persenta

se (%) Keterangan

35 – 44 4 35.5 142 14 di bawah KKM

45 – 54 4 45.5 182 14 di bawah KKM

55 – 64 2 55.5 111 7 di bawah KKM

65 – 74 10 65.5 655 36 di atas KKM

75 – 84 7 75.5 528.5 25 di atas KKM

85 – 94 1 85.5 85.5 4 di atas KKM

Jumlah 28 1704 100

Skor rata-rata = 64.03

Ketuntasan Klasikal = × 100% = 57 %

Dari tabel 4.2 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Histogram Penguasaan Materi Gaya Siswa Kelas V

Siklus I Pertemuan 1

0

2

4

6

8

10

12

35 – 44 45 – 54 55 – 64 65 – 74 75 – 84 85 – 94

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, nilai penguasaan materi gaya

siswa kelas V siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 64.03. Siswa

yang memperoleh nilai 35 - 44 sebanyak 4 siswa atau 14%. Siswa yang

memperoleh nilai 45 – 54 sebanyak 4 siswa atau 14%. Siswa yang memperoleh

nilai 55 - 64 sebanyak 2 siswa atau 7%. Siswa yang memperoleh nilai 65 – 74

sebanyak 10 siswa atau 36%. Siswa yang memperoleh nilai 75 – 84 sebanyak 7

siswa atau 25%. Siswa yang memperoleh nilai 85 – 94 sebanyak 1 siswa atau 4%.

(b) Pertemuan II

Nilai penguasaan materi Gaya pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat

dalam lampiran 11 halaman 173.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai penguasaan materi siklus I

pertemuan 2 di atas dapat diperjelas dengan tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Penguasaan Materi Gaya

Siklus I Pertemuan 2

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi. xi Persent

ase (%) Keterangan

40 - 48 2 44 88 7 di bawah KKM

49 – 57 4 53 212 14 di bawah KKM

58 – 66 3 62 186 11 di bawah KKM

67 – 75 10 71 710 36 di atas KKM

76 – 84 4 80 320 14 di atas KKM

85 - 93 5 89 445 18 di atas KKM

Jumlah 28 1961 100

Skor rata-rata = 69.7

Ketuntasan Klasikal = × 100% = 79%

Dari tabel 4.3 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.3 sebagai berikut:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 4.3 Histogram Penguasaan Materi Gaya Siswa Kelas V

Siklus I Pertemuan 2

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, nilai penguasaan materi gaya

siswa kelas V siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas sebesar 69.7. Siswa

yang memperoleh nilai 40 - 48 sebanyak 2 siswa atau 7%. Siswa yang

memperoleh nilai 49 – 57 sebanyak 4 siswa atau 14%. Siswa yang memperoleh

nilai 58 - 66 sebanyak 3 siswa atau 11%. Siswa yang memperoleh nilai 67 – 75

sebanyak 10 siswa atau 36%. Siswa yang memperoleh nilai 76 – 84 sebanyak 4

siswa atau 14%. Siswa yang memperoleh nilai 85 – 93 sebanyak 5 siswa atau

18%.

3) Nilai Perilaku Berkarakter (lampiran 12 halaman 174)

(a) Pertemuan 1

Ranah afektif perilaku berkarakter pada siklus I pertemuan 1 meliputi

: (1) kejujuran, (2) membantu teman yang membutuhkan, (3)

berkreasi, (4) tepat waktu, (5) teliti/cermat, dan (6) tanggung jawab.

Hasil rekapitulasi pengamatan perilaku berkarakter dapat dilihat pada

tabel 4.4 berikut :

0

2

4

6

8

10

12

40 - 48 49 – 57 58 – 66 67 – 75 76 – 84

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus I Pertemuan 1

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

43-50 3 46.5 139.5 11

51-58 1 54.5 54.5 3.5

59-66 8 62.5 500 28.5

67-74 5 70.5 352.5 18

75-82 6 78.5 471 21

83-90 5 86.5 432.5 18

Nilai rata-rata kelas 70.3

Dari tabel 4.4 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.4 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus I Pertemuan 1

Berdasarkan histogram 4.4 di atas, nilai hasil pengamatan perilaku siswa

kelas V siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas sebesar 70.3. Siswa yang

memperoleh nilai 43 - 50 sebanyak 3 siswa atau 11%. Siswa yang memperoleh

nilai 51 – 58 sebanyak 1 siswa atau 3.5%. Siswa yang memperoleh nilai 59 - 66

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

43-50 51-58 59-66 67-74 75-82 83-90

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

sebanyak 8 siswa atau 28.5%. Siswa yang memperoleh nilai 67 – 74 sebanyak 5

siswa atau 18%. Siswa yang memperoleh nilai 75 – 82 sebanyak 6 siswa atau

21%. Siswa yang memperoleh nilai 83 – 90 sebanyak 5 siswa atau 18%.

(b) Pertemuan 2

Ranah afektif perilaku berkarakter pada siklus I pertemuan 1 meliputi

: (1) kejujuran, (2) membantu teman yang membutuhkan, (3)

berkreasi, (4) tepat waktu, (5) teliti/cermat, dan (6) tanggung jawab.

Hasil rekapitulasi pengamatan perilaku berkarakter dapat dilihat pada

tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus I Pertemuan 2

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

53-60 2 56.5 113 7

61-68 4 64.5 258 14

69-76 11 72.5 797.5 39

77-84 4 80.5 322 14

85-92 4 88.5 354 14

93-100 3 96.5 289.5 12

Nilai rata-rata kelas 75.7

Dari tabel 4.5 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.5 sebagai berikut:

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.5 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus I Pertemuan 2

Berdasarkan histogram 4.5 di atas, nilai hasil pengamatan perilaku

siswa kelas V siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas sebesar

75.7. Siswa yang memperoleh nilai 53 - 60 sebanyak 2 siswa atau 7%.

Siswa yang memperoleh nilai 61 – 68 sebanyak 4 siswa atau 14%.

Siswa yang memperoleh nilai 69 - 76 sebanyak 11 siswa atau 39%.

Siswa yang memperoleh nilai 77 – 84 sebanyak 4 siswa atau 14%.

Siswa yang memperoleh nilai 85 – 92 sebanyak 4 siswa atau 14%.

Siswa yang memperoleh nilai 93 – 100 sebanyak 3 siswa atau 12%.

4) Nilai Diskusi Kelompok (lampiran 15 halaman 184)

(a) Pertemuan 1

Pengamatan diskusi kelompok pada siklus I pertemuan 1 meliputi : (1)

ketepatan penggunaan media dalam percobaan, (2)

mendemonstrasikan penggunaan media secara runtut, (3)

penyampaian hasil diskusi. Hasil rekapitulasi pengamatan diskusi

kelompok dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

0

2

4

6

8

10

12

53-60 61-68 69-76 77-84 85-92

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Diskusi Kelompok

Siklus I Pertemuan 1

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

33-38 8 35.5 284 29

39-44 8 41.5 332 29

45-50 3 47.5 142.5 10

51-56 - 53.5 - -

57-62 7 59.5 416.5 25

63-68 2 65.5 131 7

Nilai rata-rata kelas 46

Dari tabel 4.6 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6 Histogram Nilai Diskusi Kelompok

Siklus I Pertemuan 1

Berdasarkan histogram 4.6 di atas, nilai hasil pengamatan diskusi

kelompok siswa kelas V siklus I pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 46. Siswa yang memperoleh nilai 33 - 38 sebanyak 8 siswa

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

33-38 39-44 45-50 51-56 57-62 63-68

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

atau 29%. Siswa yang memperoleh nilai 39 – 44 sebanyak 8 siswa

atau 29%. Siswa yang memperoleh nilai 45 - 50 sebanyak 3 siswa atau

10%. Siswa yang memperoleh nilai 51 – 56 sebanyak 0 siswa atau

0%. Siswa yang memperoleh nilai 57 – 62 sebanyak 7 siswa atau

25%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 68 sebanyak 2 siswa atau

7%.

(b) Pertemuan 2

Pengamatan diskusi kelompok pada siklus I pertemuan 2 meliputi :

(1) ketepatan penggunaan media dalam percobaan, (2)

mendemonstrasikan penggunaan media secara runtut, (3)

penyampaian hasil diskusi. Hasil rekapitulasi pengamatan diskusi

kelompok dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Diskusi Kelompok

Siklus I Pertemuan 2

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

42-48 2 45 90 7

49-55 6 52 312 21.5

56-62 6 59 354 21.5

63-69 5 66 330 18

70-76 7 73 511 25

77-83 2 80 160 7

Nilai rata-rata kelas 62.7

Dari tabel 4.7 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.7 sebagai

berikut:

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4.7 Histogram Nilai Pengamatan Diskusi Kelompok

Siklus I Pertemuan 2

Berdasarkan histogram 4.7 di atas, nilai hasil pengamatan diskusi

kelompok siswa kelas V siklus I pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 62.7. Siswa yang memperoleh nilai 42 - 48 sebanyak 2 siswa

atau 7%. Siswa yang memperoleh nilai 49 – 55 sebanyak 6 siswa atau

21.5%. Siswa yang memperoleh nilai 56 - 62 sebanyak 6 siswa atau

21.5%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 69 sebanyak 5 siswa atau

18%. Siswa yang memperoleh nilai 70 – 76 sebanyak 7 siswa atau

25%. Siswa yang memperoleh nilai 77 – 83 sebanyak 2 siswa atau

7%.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui pengamatan atau observasi dikumpulkan

kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan

selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi dengan cara

mengumpulkan hasil evaluasi pertemuan 1 dan 2 selanjutnya dibuat rata-rata,

setelah dirata-rata kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

42-48 49-55 56-62 63-69 70-76 77-83

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

ditetapkan. Nilsi penguasaan materi (kognitif) siswa yang dinyatakan tuntas pada

akhir siklus I sebanyak 22 siswa atau 79%. Hasil rata-rata penguasaan materi

siswa siklus I pertemuan 1 dan 2 menunjukkan hasil pencapaian ketuntasan

sebesar 68%, ini belum mencapai target minimal 75% (indikator kinerja ranah

kognitif siklus I) namun dibandingkan dengan pratindakan sudah mengalami

peningkatan sebesar 29%.

Dari hasil penelitian siklus I, maka peneliti mengulas secara cermat

bahwa dilihat dari rata-rata nilai penguasaan materi gaya yang diperoleh siswa

dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita sudah

cukup berhasil. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan penguasaan materi

gaya siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap.

Hasil refleksi yang peneliti lakukan pada siklus I dengan berkonsultasi

bersama guru kelas V yang bertindak sebagai observer menunjukan sekitar 73%

siswa belum paham penggunaan media dalam pembelajaran Inkuiri sehingga

dalam kerja kelompok belum maksimal (lihat lampiran 15 halaman 184). Dalam

pembentukan kelompok guru sudah membagi kelompok secara heterogen (baik

dari segi jenis kelamin maupun kemampuan masing-masing individu) namun

masih ada beberapa siswa yang kurang bisa bekerjasama dengan baik bersama

anggota kelompok mereka. Untuk itu guru berupaya memperbaiki pembelajaran

pada siklus II agar indikator kerja siklus II dapat tercapai.

2. Siklus II

Tindakam siklus II dilaksanakan 2 pertemuan , yaitu pada tanggal 27

April dan 1 Mei 2012. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 2 X

35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa

sudah ada peningkatan penguasaan materi gaya pada ranah kognitif siswa kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap tetapi belum berhasil secara maksimal. Hal ini

ditunjukan masih ada 6 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran IPA materi

gaya. Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dengan guru kelas V untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat

meningkatkan penguasaan materi gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara

04 Cilacap.

Hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran IPA materi gaya

dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita sebagai

upaya untuk mengatasi kecukupan yang ada yaitu dengan menginformasikan

kepada siswa waktu untuk menyelesaikan tugas, misal untuk melakukan

percobaan siswa diberikan waktu 15 menit, mengerjakan tugas 10 menit,

mengkoreksi tugas 5 menit, evaluasi individu 10 menit dll, sehingga siswa dapat

mengerjakan tugas dengan baik dan tidak ada kesempatan untuk bercanda dengan

teman serta alokasi waktu pembelajaran dapat digunakan dengan

tepat/pembelajaran tidak melebihi waktu yang dialokasikan. Pembentukan

kelompok diperhatikan supaya siswa dapat bekerja kelompok dengan baik

bersama anggota kelompok tanpa mengurangi heterogenitas anggota kelompok.

Adapun deskripsi perencanaan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Memilih indikator yang belum dikuasai siswa

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun 2 x petemuan. Masing-masing

pertemuan 2 jam pelajaran atau sekitar 70 menit. Pada siklus pertama

dilaksanakan pada tanggal 27 April dan 1 Mei 2012. Perencanaan RPP

mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator,

langkah-langkah/skenario pembelajaran, media, metode dan sumber

pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) terlampir.

3) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan

pembelajaran adalah :

a) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan

setiap hari. Ruang belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

b) Media pembelajaran

Alat peraga yang digunakan adalah media realita berupa magnet batang,

batu baterai, kawat tembaga, paku, serbuk besi dan bahan-bahan yang

ada disekitar siswa. Media pembelajaran ini disiapkan oleh guru.

c) Buku pelajaran

Buku pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam ) digunakan sebagai buku

acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Ilmu Pengetahuan Alam

kelas V pengarang Heri Sulistya dan Edi Wiyono. Buku IPA 5 Saling

Temas pengarang Choiril Asmiyawati, Wegawati Hadi dan Rohana

Kusumawati.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dengan Rencana

Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelumnya. Siklus II

dilaksanakan 2 kali pertemuan. Perbedaan II dari siklus I adalah selain pada

pembentukan kelompok juga pada percobaan yang dilakukan siswa.

1) Pertemuan I

Pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat 27 April 2012 pada jam

pertama dan kedua yaitu pukul 07.00-08.10 WIB. Materi yang diajarkan adalah

siswa dapat membuat magnet dengan cara elektromagnetik dan gosokan, siswa

juga dapat menggambar garis medan magnet dengan benar. Pembelajaran

dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media

realita. Media yang digunakan adalah magnet batang, batu baterai, kawat

tembaga, paku, pimes, dan serbuk besi.

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu

siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan

presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran serta

menyiapkan media pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan

menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa

tentang pelajaran yang diterima pada pertemuan sebelumnya. Guru

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini dan juga memberikan

motivasi kepada siswa.

Pada kegiatan inti, guru menggali pengetahuan siswa tentang medan

magnet melalui tanya jawab. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai

cara-cara membuat magnet. Siswa memperhatikan penjelasan secara singkat dari

guru tentang materi yang akan dipelajari. Siswa diminta untuk mengidentifikasi

tentang gaya magnet dan cara-cara membuat magnet. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang anggotanya heterogen. Guru mengemukakan

permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan medan magnet dan cara

membuat magnet yang harus diselesaikan secara berkelompok. Siswa diberikan

kesempatan untuk curah pendapat membentuk hipotesis. Siswa melakukan

percobaan membuat magnet buatan dan membuktikan medan magnet dengan

bimbingan dari guru. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah

serta menganalisis data yang telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan. Siswa

secara berkelompok mengerjakan LKS dengan pengamatan dari guru. Setiap

perwakilan kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, sedangkan

kelompok lain bertindak sebagai pengamat dan korektor. Guru memberikan

umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja siswa. Siswa diberikan

kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami. Siswa dibimbing guru

untuk menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Kegiatan akhir pembelajaran siswa kembali ke tempat duduk masing

masing (kelas klasikal). Siswa mendapatkan pemantapan dari guru melalui

kegiatan refleksi dari materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan

evaluasi secara individu. Sebelum pembelajaran IPA ditutup tidak lupa guru

memberikan PR kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

2) Pertemuan II

Pada pertemuan II dilaksanakan pada jam pertama dan kedua yaitu pukul

07.00-08.10 tanggal 1 Mei 2012. Pada pertemuan kali ini materi yang dipelajari

adalah tentang gaya gesek berupa memperbesar dan memperkecil gaya gesek dan

manfaat dan kerugian gaya gesek. Pembelajaran dilaksanakan melalui model

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pembelajaran Inkuiri dengan media realita. Media penunjang yang digunakan

adalah kelereng dan pasir.

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu

siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan

presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran serta

menyiapkan media pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan

menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa

tentang pelajaran yang diterima pada pertemuan sebelumnya. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini dan juga memberikan

motivasi kepada siswa.

Pada kegiatan inti, guru menggali pengetahuan siswa tentang pengertian

gaya gesek melalui tanya jawab. Siswa memperhatikan penjelasan secara singkat

dari guru tentang materi yang akan dipelajari. Siswa dan guru melakukan tanya

jawab tentang cara memperbesar dan memperkeci gaya gesekan. Siswa diminta

untuk mengidentifikasi manfaat dan kerugian yang ditimbulkan dari gaya gesek.

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang anggotanya heterogen. Guru

mengemukakan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan gaya gesek

yang harus diselesaikan secara berkelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk

curah pendapat membentuk hipotesis. Siswa melakukan percobaan

membandingkan gerak benda pada permukaan yang halus dan kasar dengan

bimbingan dari guru. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah

serta menganalisis data yang telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan. Siswa

secara berkelompok mengerjakan LKS dengan pengamatan dari guru. Setiap

perwakilan kelompok maju untuk membacakan hasil diskusinya, sedangkan

kelompok lain bertindak sebagai pengamat dan korektor. Guru memberikan

umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja siswa. Siswa diberi kesempatan

untuk bertanya materi yang belum dipahami. Siswa dibimbing untuk menarik

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Kegiatan akhir pembelajaran siswa kembali ke tempat duduk masing

masing (kelas klasikal). Siswa mendapatkan pemantapan dari guru melalui

kegiatan refleksi dari materi yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

evaluasi secara individu. Sebelum pembelajaran IPA ditutup tidak lupa guru

memberikan PR kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

c. Pengamatan atau observasi

Pada tahap observasi dilakukan dengan teknik tes terhadap pelaksanaan

pembelajaran IPA materi gaya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

dengan media realita. Teknis tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA

materi gaya siswa pada ranah Kognitif. Selain itu juga ada lembar observasi

kegiatan guru pada saat mengajar IPA materi gaya, lembar observasi ini diarahkan

pada poin-poin pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti berkonsultasi

dengan guru kelas. Observasi ini untuk memperoleh data mengenai kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran IPA materi gaya pada kelas V SD Negeri Sidanegara

04 Cilacap dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Uraian evaluasi pada siklus I adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Guru (Lampiran 18 halaman 194)

a)Persiapan guru dalam memulai pembelajaran dalam kriteria sangat baik, b)

Kemampuan guru dalam mengelola kelas dalam kriteria sangat baik, c)

Kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kriteria sangat baik, d)

kemampuan guru dalam memberikan apersepsi dalam kriteria sangat baik, e)

Kemampuan menyampaikan materi dalam kriteria sangat baik, f)

Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan dalam kriteria sangat baik,

g) perhatian guru terhadap siswa dalam kriteria baik, h) kemampuan guru

dalam mengembangkan aplikasi dalam kriteria sangat sangat baik, i)

Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kriteria sangat baik, j)

Skor rata-rata 3,6 dengan kriteria sangat baik.

2) Nilai Penguasaan Materi (Lampiran 11 halaman 173)

(1) Pertemuan 1

Nilai penguasaan materi siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 11

halaman 173.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai penguasaan materi Gaya siklus

II pertemuan 1 di atas dapat diperjelas dengan tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Penguasaan Materi

Siklus II Pertemuan 1

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi. xi Persentase

(%) Keterangan

40 – 49 2 45.5 91 7 di bawah KKM

50 – 59 5 55.5 277.5 18 di bawah KKM

60 – 69 1 65.5 65.5 4 di atas KKM

70 – 79 4 75.5 302 14 di atas KKM

80 – 89 10 85.5 855 36 di atas KKM

90 - 99 6 95.5 573 21 di atas KKM

Jumlah 28 2164 100

Skor rata-rata = 75.5

Ketuntasan Klasikal = × 100% = 79%

Dari tabel 4.8 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.8 sebagai berikut:

Gambar 4.8 Histogram Penguasaan Materi Gaya Siswa Kelas V

Siklus II Pertemuan 1

0

2

4

6

8

10

12

40 – 49 50 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 - 99

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, nilai penguasaan materi

Gaya siswa kelas V siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 75.5. Siswa yang memperoleh nilai 40 - 49 sebanyak 2 siswa atau

7%. Siswa yang memperoleh nilai 50 – 59 sebanyak 5 siswa atau 18%.

Siswa yang memperoleh nilai 60 - 69 sebanyak 1 siswa atau 4%. Siswa

yang memperoleh nilai 70 – 79 sebanyak 4 siswa atau 14%. Siswa yang

memperoleh nilai 80 – 89 sebanyak 10 siswa atau 36%. Siswa yang

memperoleh nilai 90 – 99 sebanyak 6 siswa atau 21%.

(2) Pertemuan 2

Nilai penguasaan materi Gaya siklus II dapat dilihat pada lampiran 11

halaman 173.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai penguasaan materi siklus II

pertemuan 2 di atas dapat diperjelas dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Penguasaan Materi

Siklus II Pertemuan 2

Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fi. xi Persentase

(%) Keterangan

50 - 57 1 53.5 53.5 4 di bawah KKM

58 - 65 4 61.5 246 14 di bawah KKM

66 - 73 2 69.5 139 7 di atas KKM

74 - 81 4 77.5 310 14 di atas KKM

82 - 89 6 85.5 512 21 di atas KKM

90 - 97 11 93.5 1028.5 40 di atas KKM

Jumlah 28 2289 100

Skor rata-rata = 81.6

Ketuntasan Klasikal = × 100% = 93%

Dari tabel 4.9 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.9 sebagai berikut:

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.9 Histogram Penguasaan Materi Siswa Kelas V

Siklus II Pertemuan 2

Berdasarkan tabel dan histogram di atas, nilai penguasaan materi

Gaya siswa kelas V siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 81.6. Siswa yang memperoleh nilai 50 – 57 sebanyak 1 siswa

atau 4%. Siswa yang memperoleh nilai 58 - 65 sebanyak 4 siswa atau

14%. Siswa yang memperoleh nilai 66 – 73 sebanyak 2 siswa atau 7%.

Siswa yang memperoleh nilai 74 - 81 sebanyak 4 siswa atau 14%. Siswa

yang memperoleh nilai 82 – 89 sebanyak 6 siswa atau 21%. Siswa yang

memperoleh nilai 90 - 97 sebanyak 11 siswa atau 39%.

3) Nilai Perilaku Berkarakter (lampiran 12 halaman 174)

(a) Pertemuan 1

Nilai pengamatan perilaku berkarakter pada siklus II pertemuan 1

meliputi : (1) kejujuran, (2) membantu teman yang membutuhkan, (3)

berkreasi, (4) tepat waktu, (5) teliti/cermat, dan (6) tanggung jawab.

Hasil rekapitulasi pengamatan perilaku berkarakter dapat dilihat pada

tabel 4.10 berikut :

0

2

4

6

8

10

12

50 - 57 58 - 65 66 - 73 74 - 81 82 - 89 90 - 97

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus II Pertemuan 1

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

56-61 1 58.5 58.5 4

62-67 2 64.5 129 7

68-73 10 70.5 705 36

74-79 3 76.5 229.5 11

80-85 4 82.5 330 14

86-91 8 88.5 708 28

Nilai rata-rata kelas 77.6

Dari tabel 4.10 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.10

sebagai berikut:

Gambar 4.10 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus II Pertemuan 1

Berdasarkan histogram 4.10 di atas, nilai hasil pengamatan

perilaku siswa kelas V siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 77.6. Siswa yang memperoleh nilai 56 - 61 sebanyak 1 siswa atau

4%. Siswa yang memperoleh nilai 62 – 67 sebanyak 2 siswa atau 7%.

0

2

4

6

8

10

12

56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 86-91

Fre

ku

en

si

Nilai Interval

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Siswa yang memperoleh nilai 68 - 73 sebanyak 10 siswa atau 36%. Siswa

yang memperoleh nilai 74 – 79 sebanyak 3 siswa atau 11%. Siswa yang

memperoleh nilai 80 – 85 sebanyak 4 siswa atau 14%. Siswa yang

memperoleh nilai 86 – 91 sebanyak 8 siswa atau 28%.

(b) Pertemuan 2

Nilai pengamatan perilaku berkarakter pada siklus II pertemuan 1

meliputi : (1) kejujuran, (2) membantu teman yang membutuhkan, (3)

berkreasi, (4) tepat waktu, (5) teliti/cermat, dan (6) tanggung jawab.

Hasil rekapitulasi pengamatan perilaku berkarakter dapat dilihat pada

tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus II Pertemuan 2

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

56-62 1 59 59 3

63-69 2 66 132 7

70-76 8 73 584 29

77-83 8 80 640 29

84-90 8 87 696 29

91-97 1 94 94 3

Nilai rata-rata kelas 79.7

Dari tabel 4.11 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.11 sebagai berikut:

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 4.11 Histogram Nilai Pengamatan Perilaku Berkarakter

Siklus II Pertemuan 2

Berdasarkan histogram 4.11 di atas, nilai hasil pengamatan

perilaku siswa kelas V siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 79.6. Siswa yang memperoleh nilai 56 - 62 sebanyak 1 siswa atau

3%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 69 sebanyak 2 siswa atau 7%.

Siswa yang memperoleh nilai 70 - 76 sebanyak 8 siswa atau 29%. Siswa

yang memperoleh nilai 77 – 83 sebanyak 8 siswa atau 29%. Siswa yang

memperoleh nilai 84 – 90 sebanyak 8 siswa atau 28%. Siswa yang

memperoleh nilai 91 – 97 sebanyak 1 siswa atau 3%.

4) Nilai Diskusi Kelompok (lampiran 15 halaman 184)

(a) Pertemuan 1

Nilai diskusi kelompok pada siklus II pertemuan 1 meliputi : (1)

ketepatan penggunaan media dalam percobaan, (2) mendemonstrasikan

penggunaan media secara runtut, (3) penyampaian hasil diskusi. Hasil

rekapitulasi pengamatan diskusi kelompok dapat dilihat pada tabel 4.12

berikut :

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

56-62 63-69 70-76 77-83 84-90

Fre

ku

en

si

Nilai Interval

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Diskusi Kelompok

Siklus II Pertemuan 1

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

58-63 4 60.5 242 14.5

64-69 9 66.5 598.5 32

70-75 9 72.5 652.5 32

76-81 - 78.5 - -

82-87 4 84.5 338 14.5

88-93 2 90.5 181 7

Nilai rata-rata kelas 72.4

Dari tabel 4.12 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.12 sebagai berikut:

Gambar 4.12 Histogram Nilai Diskusi Kelompok

Siklus II Pertemuan 1

Berdasarkan histogram 4.12 di atas, nilai hasil pengamatan diskusi

kelompok siswa kelas V siklus II pertemuan 1 diperoleh rata-rata

kelas sebesar 72.4. Siswa yang memperoleh nilai 58 - 63 sebanyak 4

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

siswa atau 14.5%. Siswa yang memperoleh nilai 64 – 69 sebanyak 9

siswa atau 32%. Siswa yang memperoleh nilai 70 - 75 sebanyak 9

siswa atau 32%. Siswa yang memperoleh nilai 76 – 81 sebanyak 0

siswa atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai 82 – 87 sebanyak 4

siswa atau 14.5%. Siswa yang memperoleh nilai 88 – 93 sebanyak 2

siswa atau 7%.

(b) Pertemuan 2

Nilai diskusi kelompok pada siklus II pertemuan 2 meliputi : (1)

ketepatan penggunaan media dalam percobaan, (2) mendemonstrasikan

penggunaan media secara runtut, (3) penyampaian hasil diskusi. Hasil

rekapitulasi pengamatan diskusi kelompok dapat dilihat pada tabel 4.13

berikut :

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Hasil Pengamatan Diskusi Kelompok

Siklus II Pertemuan 2

Interval Nilai Frekuensi (fi) Nilai

Tengah (xi) fi. xi

Persentase

(%)

58-62 2 60 120 7

63-67 7 65 455 25

68-72 - 70 - -

73-77 9 75 675 32

78-82 - 80 - -

83-87 10 85 850 36

Nilai rata-rata kelas 74.6

Dari tabel 4.13 di atas dapat disajikan dengan histogram 4.13

sebagai berikut:

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gambar 4.13 Histogram Nilai Pengamatan Diskusi Kelompok

Siklus II Pertemuan 2

Berdasarkan histogram 4.13 di atas, nilai hasil pengamatan diskusi

kelompok siswa kelas V siklus II pertemuan 2 diperoleh rata-rata kelas

sebesar 74.6. Siswa yang memperoleh nilai 58 - 62 sebanyak 2 siswa atau

7%. Siswa yang memperoleh nilai 63 – 67 sebanyak 7 siswa atau 25%.

Siswa yang memperoleh nilai 68 - 72 sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa

yang memperoleh nilai 73 – 77 sebanyak 9 siswa atau 32%. Siswa yang

memperoleh nilai 78 – 82 sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang

memperoleh nilai 83 – 87 sebanyak 10 siswa atau 36%.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui pengamatan atau observasi dikumpulkan

kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan

selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi dengan cara

mengumpulkan hasil evaluasi nilai kognitif pertemuan 1 dan 2 selanjutnya dibuat

rata-rata, setelah dirata-rata kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja yang

telah ditetapkan. Aspek kognitif siswa yang dinyatakan tuntas pada akhir siklus II

sebanyak 26 siswa atau 92.8%. Hasil rata-rata belajar ranah kognitif siklus II

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

58-62 63-67 68-72 73-77 78-82

Fre

ku

en

si

Interval Nilai

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pertemuan 1 dan 2 menunjukkan hasil pencapaian ketuntasan sebesar 86%, ini

sudah mencapai target minimal 80% (indikator kinerja ranah kognitif siklus II).

Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini sudah mencapai target minimal.

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat

bahwa dilihat dari rata-rata nilai penguasaan materi Gaya yang diperoleh siswa

dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita sudah

cukup berhasil. Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan penguasaan materi

Gaya siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Temuan Hasil Observasi Kegiatan Guru

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang telah diperoleh,

dapat ditemukan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran IPA materi

gaya dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita pada

kegiatan guru.

Adapun temuan dari peningkatan kegiatan guru kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap dalam proses pembelajaran IPA materi gaya dengan model

pembelajaran Inkuiri dengan media realita antara lain :

a. Persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran meningkat

dibandingkan dengan sebelum diadakannya tindakan.

b. Kemampuan guru dalam mengelola kelas semakin lebih meningkat.

c. Kemampuan guru dalam memancing pertanyaan siswa menjadi lebih

meningkat.

d. Kemampuan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

menjadi lebih terlatih.

e. Kemampuan guru dalam membimbing siswa menerapkan pembelajaran

dengan model Inkuiri menggunakan media lebih terarah.

f. Perhatian guru terhadap siswa dalam proses diskusi lebih meningkat.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Berdasarkan hasil observasi (lampiran 19 dan 20). Peningkatan kualitas

pembelajaran IPA materi gaya dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media

realita dapat dilihat dari tabel 4.14 dibawah ini :

Tabel 4.14 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Hasil Observasi Kinerja Guru

pada Siklus I dan Siklus II

Hasil Observasi Guru Siklus I Siklus II

Pertemuan I 3,3 3,5

Pertemuan II 3,5 3,7

Rata-rata 3,4 3,6

Kriteria Baik Amat Baik

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa hasil observasi guru

mengalami peningkatan. Nilai rata-rata hasil observasi guru pada siklus I adalah

3,4 dengan kriteria baik dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 3,6

dengan kriteria sangat baik. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa model

pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat membantu meningkatkan

kualitas proses pembelajaran terhadap guru. Hal ini dapat direfleksikan bahwa

dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat meningkatkan

proses pembelajaran.

Peningkatan nilai rata-rata hasil observasi kinerja guru pada siklus I dan II

dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat disajikan pada

gambar 4.14 berikut :

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Gambar 4.14 Histogram Peningkatan Nilai Rata-rata Kinerja Guru

pada Siklus I dan Siklus II.

2. Penguasaan Materi Gaya (Ranah Kognitif)

Peningkatan kualitas pembelajaran IPA materi gaya dengan penerapan

model pembelajaran Inkuiri dengan media realita menyebabkan penguasaan

materi oleh siswa juga meningkat. Peningkatan terlihat dari hasil observasi

penguasaan materi siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan

setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan II. Hal ini dapat dilihat di tabel 4.15

berikut ini :

Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Penguasaan Materi Gaya Siswa Kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap pada Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

Nilai rata-rata

Kondisi Awal

Setelah Dilaksanakan Tindakan

Siklus I Siklus II

60.8 66.8 78.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Siklus I Siklus II

Rata

-rata

Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa nilai rata-rata penguasaan materi

gaya pada ranah kognitif mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut yaitu pada

kondisi awal sebelum tindakan nilai rata-ratanya 60.8. Pada siklus I nilai rata-

ratanya menjadi 66.8. Pada akhir pelaksanaan siklus II nilai rata-rata penguasaan

materi gaya adalah 78.5. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa penerapan

model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat membantu meningkatkan

penguasaan materi gaya pada ranah kognitif.

Data dari tabel rekapitulasi nilai rata-rata penguasaan materi Gaya siswa

kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap pada kondisi awal, siklus I dan siklus II

dapat disajikan dalam bentuk gambar grafik 4.15 berikut :

Gambar 4.15 Histogram Nilai Rata-rata Penguasaan Materi Siswa Kelas V

SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap Ranah Kognitif pada Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

Secara garis besar perbandingan siswa yang mencapai ketuntasan belajar

ranah kognitif pada materi gaya pada kondisi awal sebelum tindakan, siklus I dan

siklus II ditunjukan dalam tabel 4.16 berikut :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Fre

ku

en

si

Nilai Rata-rata

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 4.16 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Penguasaan Materi Siswa Kelas V SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap Materi Gaya pada Kondisi Awal, Siklus

I dan Siklus II

No Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 11 39 19 68 24 86

2 Tidak Tuntas 17 61 9 32 4 14

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat adanya peningkatan ketuntasan penguasaan

materi gaya dalam pembelajaran IPA pada ranah kognitif siswa kelas V SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap yaitu pada kondisi awal sebelum tindakan sebanyak

11 siswa yang tuntas atau sekitar 39%. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu

sebanyak 19 siswa yang tuntas atau sekitar 68%. Pada siklus II menjadi 24 siswa

yang tuntas atau sekitar 86% telah mencapai KKM.

Data dari tabel rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap materi Gaya ranah kognitif pada kondisi awal, siklus I dan

siklus II dapat disajikan dalam bentuk gambar grafik berikut :

Gambar 4.16 Histogram Presentase Penguasaan Materi Siswa Kelas V SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap Ranah Kognitif pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Pre

sen

tase

Tuntas Tidak Tuntas

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

D. Pembahasan

Dengan melihat hasil penelitian di atas, dapat dijelaskan perhitungan

rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa yang dapat menunjukkan penguasaan

materi gaya oleh siswa setelah mendapatkan pelajaran IPA dengan penerapan

model pembelajaran Inkuiri dengan media realita. Peningkatan terlihat dari

sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II yang masing-

masing siklus terdiri atas 2 pertemuan.

Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata siswa yang memperoleh nilai ≥63

(KKM) menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata

pada pratindakan sebesar 60,8 atau sekitar 39% siswa yang telah mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus I nilai rata-rata mengalami

peningkatan yaitu menjadi 66,8 atau sekitar 68% siswa yang telah mencapai

KKM. Dibandingkan dengan pratindakan berarti telah ada peningkatan

penguasaan materi siswa sebesar 29%. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata

siswa menjadi 78,5 atau sekitar 86% siswa yang telah mencapai KKM. Hal ini

berarti telah mencapai indikator kinerja.

Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran IPA dinyatakan berhasil

karena menunjukkan adanya peningkatan nilai yang berarti ada peningkatan

penguasaan materi gaya dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan

media realita pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap Tahun Ajaran

2011/2012.

Hambatan-hambatan yang ditemui pada masing-masing siklus berbeda-

beda, di antaranya: hambatan yang dijumpai pada siklus I yakni siswa belum

familier atau belum terlalu mengenal dengan model pembelajaran yang digunakan

yaitu model pembelajaran Inkuiri. Guru masih belum dapat menyampaikan materi

dengan jelas dan kurang dapat dipahami oleh siswa karena terlalu cepat dalam

menjelaskan, guru belum dapat mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang

kondusif, dengan jumlah anggota tiap kelompok 7 siswa membuat siswa yang

malas cenderung menggantungkan diri pada siswa yang mereka anggap lebih

pandai dan tidak mau melakukan kegiatan diskusi.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Upaya untuk mengatasi hambatan yang ada pada siklus I yang

dilaksanakan di siklus II dalam upaya perbaikan adalah memberikan beberapa

informasi secara tepat dan bertahap, mengarahkan, dan membimbing kegiatan

siswa dalam menemukan jawaban, mengubah jumlah anggota dalam kelompok

dari 7 orang menjadi 5 orang pada masing-masing kelompok agar pembelajaran

lebih kondusif dan setiap siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk

melakukan percobaan sehingga siswa akan lebih memahami materi karena telah

melakukan percobaan secara langsung dengan menggunakan media realita sesuai

langkah-langkah percobaan dengan benar dan runtut. Pembelajaran pada siklus II

sudah berhasil sehingga tidak ada hambatan yang berarti.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan penguasaan materi Gaya pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara

04 Cilacap yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media

realita. Hal ini terjadi karena model pembelajaran Inkuiri merupakan pengajaran

yang berpusat pada siswa yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah

pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak belajar

sendiri, mengembangkan kreativitas dan memecahkan masalah dengan didukung

penggunaan media yang sesuai dan bersifat nyata (realita).

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI dan SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tersebut di atas, ternyata

hipotesis yang dirumuskan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri

dengan media realita telah terbukti dapat meningkatkan penguasaan materi gaya

pada siswa kelas V SD Negeri Sidanegara 04 Cilacap tahun ajaran 2011/2012

telah terbukti kebenarannya. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum

dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 60.8 dengan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 39%, siklus I nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 66.8 dengan

persentase ketuntasan klasikal sebesar 68%, dan pada siklus II dengan nilai rata-

rata kelas menjadi 78.5 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 86%.

Dengan demikian penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Inkuiri

dengan media realita dapat dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPA kelas V sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi Gaya.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan

media realita dalam pembelajaran IPA materi Gaya. Model yang dipakai dalam

penelitian ini adalah model siklus yaitu terdiri dari dua siklus. Siklus I

dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 25 April 2012 dan Siklus II dilaksanakan

pada tanggal 27 April sampai 1 Mei 2012.

Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini

dilaksanakan berdaur ulang, sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus

perlu adanya perencanaan dengan memperhatikan keberhasilan siklus

sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis perkembangan dari pertemuan satu

85

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86  ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus dan dari analisis perkembangan

peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti bahwa penerapan model

pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan penguasaan materi Gaya pada siswa

kelas V. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi

hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dapat

meningkatkan penguasaan materi Gaya pada siswa kelas V , hal itu dapat ditinjau

dari hal-hal sebagai berikut.

Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih model

pembelajaran yang tepat disertai dengan penggunaan media yang tepat pula agar

siswa bisa dan mampu menguasai konsep-konsep materi dalam pembelajaran

dengan baik. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri

dengan media realita dapat meningkatkan penguasaan materi Gaya karena

penerapan model Inkuiri dapat merangsang kemampuan berpikir siswa dengan

baik. Model pembelajaran Inkuiri menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah,

sehingga dalam proses pembelajaran siswa banyak belajar sendiri, menemukan

pengetahuannya sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memcahkan suatu

masalah. Selain itu juga harus didukung dengan penggunaan media pembelajaran

yang nyata (realita) sehingga siswa akan lebih aktif karena benar-benar

mengalami sendiri proses pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran siswa akan

mendapatkan informasi dan pengetahuannya langsung melalui percobaan yang

dilakukan dengan media yang nyata khususnya dalam materi Gaya.

Selain itu dalam proses pembelajaran, pemberian motivasi pada siswa

sangat penting. Motivasi diberikan agar siswa mempunyai rasa percaya diri yang

baik selain itu agar supaya siswa dapat belajar dengan baik sehingga siswa

mempunyai keinginan untuk berpikir, memusatkan perhatian, dan melaksanakan

kegiatan yang menunjang dalam proses pembelajaran. Motivasi dapat ditanamkan

pada diri siswa dengan memberikan latihan-latihan, memberikan kesempatan

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87  untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan memberikan penghargaan

terhadap keberhasilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pentingnya penerapan model pembelajaran Inkuiri dengan media realita dalam

pembelajaran terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan

menyenangkan sehingga terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara

siswa dengan guru. Selain itu penerapan model Inkuiri dengan media realita juga

mampu meningkatkan keaktifan, kreativitas dan kerja sama kelompok.

Presentase penguasaan materi Gaya dalam pembelajaran IPA kelas V

dapat meningkat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata setiap

siklus pada aspek kognitif, aspek afektif, maupun aspek psikomotorik. Dengan

partisipasi siswa dalam pembelajaran yang meningkat, kondisi kelas menjadi lebih

kondusif dan pada akhirnya penguasaan materi Gaya pada siswa kelas V SD

Negeri Sidanegara 04 Cilacap dapat meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan model

pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai oleh siswa SD Negeri

Sidanegara 04 Cilacap.

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dijelaskan pada bab IV di atas, maka penelitian ini dapat digunakan dan

dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah yang berkaitan dengan

masalah sejenis ataupun sebagai acuan dalam menerapkan model pembelajaran

Inkuiri dengan media realita untuk memecahkan masalah pada pembelajaran yang

lain yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adanya kendala

yang dihadapi dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model Inkuiri dengan

media realita harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh karena itu keaktifan,

kreativitas, motivasi dan kemampuan sangat mendukung keberhasilan

pembelajaran khususnya pelajaran IPA.

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88  

C. Saran

Sesuai dengan implikasi dan hasil penelitian, maka ada beberapa saran

yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat mendukung pelaksanaan

pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

2. Bagi Guru

a) Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang model pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa

menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif dan

bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap termotivasi

untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat

meningkatkan keterampilan menulis pada materi setiap pelajaran.

b) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan media yang

sesuai karena dapat memberikan kemudahan terhadap peserta didik untuk

lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu, serta

mampu memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga

merangsang minat siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

c) Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Inkuiri pada pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3. Bagi Siswa

Dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri ini siswa diharapkan

untuk dapat lebih aktif dan mengembangkan inisiatif dan kreativitas serta

meningkatkan keberanian dalam menyampaikan pendapatnya untuk

meningkatkan pengetahuan dan penguasaan materi.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id …...PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIDANEGARA 04 CILACAP TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SHEPTIANI BAYUN RIWANTI K7108222 FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89  4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih

cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan media

realita guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif

dalam meningkatkan penguasaan materi Gaya yang belum tercakup dalam

penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.