perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...kelas xi keuangan urakarta tahun pelajaran 2010/2011...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERA METOD A F APAN MOD DE JIGSAW AKUNTAN S T FAKULTA UN DEL PEMB W UNTUK NSI PADA S SMK KRIST TAHUN PE (Penelitia S ERLIN AM K AS KEGURU NIVERSITA SU BELAJARA MENINGK SISWA KEL TEN 1 SUR ELAJARAN an Tindakan SKRIPSI Oleh : MALIA RIA K 7407074 UAN DAN I AS SEBELA URAKARTA 2011 AN KOOPE KATKAN H LAS XI KE RAKARTA N 2010/2011 n Kelas) ANDANI ILMU PEN AS MARET A ERATIF DE HASIL BEL EUANGAN NDIDIKAN T ENGAN LAJAR

Upload: vunhi

Post on 29-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBEL

METODE

AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL PEMBEL

METODE JIGSAW UNTUK MENIN

AKUNTANSI

SMK KRISTEN 1 S

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENERAPAN MODEL PEMBEL

JIGSAW UNTUK MENIN

AKUNTANSI PADA SISWA

SMK KRISTEN 1 S

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas

SKRIPSI

ERLIN AMALIA RIANDAN

K 7407074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

��

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS XI KEUANGAN

SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Penelitian Tindakan Kelas

SKRIPSI

Oleh :

ERLIN AMALIA RIANDAN

K 7407074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

AJARAN KOOPERATIF DENGAN

GKATKAN HASIL BELAJAR

KELAS XI KEUANGAN

URAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Penelitian Tindakan Kelas)

ERLIN AMALIA RIANDANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

AJARAN KOOPERATIF DENGAN

GKATKAN HASIL BELAJAR

KELAS XI KEUANGAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

AJARAN KOOPERATIF DENGAN

GKATKAN HASIL BELAJAR

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBEL

METODE

AKUNTANSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL PEMBEL

METODE JIGSAW UNTUK MENIN

AKUNTANSI

SMK KRISTEN 1 S

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENERAPAN MODEL PEMBEL

JIGSAW UNTUK MENIN

AKUNTANSI PADA SISWA

SMK KRISTEN 1 S

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

ERLIN AMALIA RIANDAN

K 7407074

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

���

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS XI KEUANGAN

SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

ERLIN AMALIA RIANDAN

K 7407074

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

AJARAN KOOPERATIF DENGAN

GKATKAN HASIL BELAJAR

KELAS XI KEUANGAN

URAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

ERLIN AMALIA RIANDANI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

AJARAN KOOPERATIF DENGAN

GKATKAN HASIL BELAJAR

KELAS XI KEUANGAN

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

AJARAN KOOPERATIF DENGAN

GKATKAN HASIL BELAJAR

mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

����

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Siswandari, M. Stats Dra. Sri Witurachmi, M. M

NIP. 19590201 198503 2 002 NIP. 19540614 198103 2 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

���

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M. Pd .......................

Sekretaris : Drs. Sukirman, M. M .......................

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats .......................

Anggota II : Dra. Sri Witurachmi, M. M .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

��

HALAMAN REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M. Pd .........................

Sekretaris :Drs. Sukirman, M. M .........................

Anggota I : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats .........................

Anggota II : Dra. Sri Witurachmi, M. M .........................

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

���

ABSTRAK

Erlin Amalia Riandani. K 7407074. PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA

KELAS XI KEUANGAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi. Surakarta.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,

April 2011.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar

akuntansi pada siswa kelas XI Keuangan SMK Kristen Surakarta tahun pelajaran

2010/2011.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi

antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Obyek penelitian ini

adalah siswa kelas XI Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011, yang berjumlah 44 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

observasi, dokumentasi, wawancara dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap:

(1) pengenalan masalah, (2) persiapan tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan,

(4) implementasi tindakan, (5) pengamatan dan (6) penyusunan laporan. Proses

penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari

empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, siklus pertama selama 6 x 45 menit dan

siklus kedua 6 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar akuntansi pada materi mutasi dana kas kecil

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw. Hal

tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) keaktifan siswa

dalam diskusi kelas menunjukkan peningkatan 13,64 %, dari 30 siswa (68,18 %)

pada siklus I menjadi 36 siswa (81,82 %) pada siklus II, (2) keaktifan siswa

dalam diskusi kelompok menunjukkan peningkatan 11,37 %, dari 34 siswa (77,27

%) pada siklus I, menjadi 39 siswa (88,64 %) pada siklus II, (3) ketelitian dan

ketepatan menyelesaikan soal menunjukkan peningkatan 11,36 %, pada siklus I

terdapat 32 siswa (72,73 %) dan pada siklus II terdapat 37 siswa (84,09 %), dan

(4) adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa 13,64 %, dari 34 siswa

(77,27 %) pada siklus I meningkat menjadi 40 siswa (90,91 %) pada siklus II.

Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain:

(1) penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw, (2) guru

sudah dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap materi yang

diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar

melalui metode jigsaw, (3) guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar berikutnya. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan

metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

����

MOTTO

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan

dan kepandaian.”

(Amsal 2:6)

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”

(Amsal 23:18)

“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada

Tuhan”

(Yeremia 17:7)

“Berharap berarti melihat bahwa apa yang kita inginkan mungkin terjadi dan

kemudian berusaha mengejarnya karena di mana ada kehidupan, di situ ada

pengharapan.”

(NN)

“Apapun yang bisa kamu lakukan, atau kamu bayangkan kamu bisa, lakukanlah.

Di dalam keberanian terdapat kejeniusan, kekuatan dan keajaiban.”

(Goethe)

“Kupandang dengan tawa riang dan aku berjalan penuh kepastian, kan ku masuki,

ingin ku tapaki indah masa depan yang luas membentang”

(One Way)

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

�����

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

� Bapak, Ibu dan Adik tercinta atas perjuangan dan

doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan lancar.

� Ibu Siswandari dan Ibu Sri Witurachmi atas

kesabarannya dalam membimbing penulis.

� Ibu Dwi Ruswantini serta keluarga besar SMK Kristen

1 yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

� Dian, Dyah, Anjani, Dessy, Wanda, Sapto, Puput, Sindi

atas semangat, kesabaranmu dan persahabatan kita

selama ini.

� Teman-temanku PAK 2007.

� Teman-temanku di PMK FKIP.

� Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini.

� Almamater UNS

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

���

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Prof. Dr. Siswandari, M. Stats., selaku pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Dra. Sri Witurachmi, M. M., selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Prof. Dr. Sigit Santosa, M. Pd, selaku pembimbing akademis penulis yang

telah memberikan semangat untuk menyusun skripsi.

7. Drs. Siwi Widi Asmoro., selaku Kepala SMK Kristen 1 Surakarta, serta guru,

karyawan dan siswa-siswi kelas XI Keuangan yang telah banyak memberikan

bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi

penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Dian, Dyah, Anjani, Dessy, Wanda, Sapto, Puput, Sindi dan sahabat-

sahabatku akuntansi ’07 atas keceriaan dan semangat kalian.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

��

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

���

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN REVISI v

HALAMAN ABSTRAK vi

HALAMAN MOTTO viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR TABEL xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 4

D. Perumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORI 7

A. Tinjauan Pustaka 7

1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif 7

a. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif 7

b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 8

2. Metode Pembelajaran Jigsaw 9

a. Hakikat Metode Jigsaw 9

b. Langkah-langkah Metode Jigsaw 11

3. Hakikat Belajar 12

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

����

a. Pengertian Belajar 12

b. Prinsip Belajar 13

4. Hasil Belajar 13

a. Hakikat Hasil Belajar 13

b. Aspek-aspek dalam Hasil Belajar 15

c. Penilaian Hasil Belajar 16

5. Hakikat Akuntansi 18

B. Kerangka Berpikir 19

C. Hasil Penelitian Yang Relevan 21

D. Hipotesis Tindakan 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23

A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian 23

1. Tempat dan Subyek Penelitian 23

2. Waktu Penelitian 23

B. Metode Penelitian 24

C. Teknik Pengumpulan Data 27

D. Prosedur Penelitian 28

E. Proses Penelitian 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33

A. Deskripsi Lokasi Penelitian 33

1. Sejarah Singkat SMK Kristen 1 Surakarta 33

2. Keadaan Lingkungan Belajar 35

3. Visi dan Misi 36

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI Keuangan

SMK Kristen 1 Surakarta 37

C. Deskripsi Hasil Penelitian 39

1. Siklus I 39

a. Perencanaan Tindakan 39

b. Pelaksanaan Tindakan 42

c. Observasi dan Interpretasi 46

d. Analisis dan Refleksi 47

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

�����

2. Siklus II 49

a. Perencanaan Tindakan 49

b. Pelaksanaan Tindakan 52

c. Observasi dan Interpretasi 56

d. Analisis dan Refleksi 57

D. Pembahasan 59

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 64

A. Simpulan 64

B. Implikasi 65

C. Saran 66

DAFTAR PUSTAKA 68

LAMPIRAN 70

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

����

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw 12

Gambar 2. Hubungan Tujuan Instruksional, Pengalaman Belajar

dan Hasil Belajar 14

Gambar 3. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas 20

Gambar 4. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 26

Gambar 5. Grafik Hasil Penelitian Siklus I 59

Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian Siklus II 60

Gambar 7. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II 60

Gambar 8. Guru sedang mempresentasikan materi yang akan dipelajari

Gambar 9. Siswa melakukan diskusi pada kelompok ahli

Gambar 10. Siswa melakukan diskusi pada kelompok asal

Gambar 11. Presentasi kelompok

Gambar 12. Siswa melakukan kegiatan diskusi kelas

Gambar 13. Suasana kelas pada saat siswa mengerjakan soal kuis

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

���

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian 24

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Hasil Belajar Siswa 31

Tabel 3. Profil Hasil Penelitian 59

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1��

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan

negara. Negara yang bidang pendidikannya maju akan mempercepat

perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara tersebut. Umar Tirtarahardja

(2005: 33-36) mengemukakan beberapa fungsi pendidikan, yakni sebagai berikut:

1. Sebagai Proses Transformasi Budaya. Pendidikan diartikan sebagai kegiatan

pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain.

2. Sebagai Proses Pembentukan Pribadi. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang

sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.

3. Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara. Pendidikan merupakan kegiatan

yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara

yang baik.

4. Sebagai Penyiapan Tenaga Kerja. Pendidikan diartikan sebagai kegiatan

membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.

Mengingat begitu pentingnya pendidikan, maka dewasa ini banyak pihak

yang menaruh perhatiannya pada dunia pendidikan. Masalah pokok yang dihadapi

dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang behubungan dengan mutu

atau kualitas pendidikan yang masih rendah. Mutu pendidikan tersebut

selanjutnya akan mempengaruhi kualitas siswa yang dihasilkannya. Indikator

tinggi rendahnya mutu pendidikan yang ada dapat dilihat dari pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran yang kemudian akan berpengaruh pada hasil belajar

siswa tersebut.

SMK Kristen 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah swasta yang

memiliki siswa yang bervariasi, baik dalam penguasaan materi maupun daya

serap masing-masing siswa berbeda. Salah satu jurusan yang terdapat di sekolah

ini adalah Keuangan yang tentunya sebagian besar mata pelajaran yang diajarkan

dan harus dikuasai oleh siswa adalah mata pelajaran Akuntansi. Akuntansi

berkaitan erat dengan kemampuan berpikir dan penalaran seseorang. Berdasarkan

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2��

hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Akuntansi di kelas, terdapat berbagai

permasalahan yang terjadi, seperti: siswa kurang aktif di kelas, hal ini dapat

dilihat dari siswa jarang mengajukan pertanyaan di kelas serta jarang pula

mengemukakan pendapat di dalam kegiatan pembelajaran, ada pula siswa yang

kurang fokus pada saat guru menyampaikan materi pelajaran dan lebih banyak

melakukan aktivitas lain di luar aspek pembelajaran, seperti berbicara dengan

teman sebangku, berdandan maupun bercanda. Guru sering memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tetapi hampir tidak ada siswa yang bertanya

walaupun siswa tersebut belum memahami materi yang disampaikan guru di

depan kelas sehingga membuat siswa hanya menyontek pekerjaan teman saat

diberi tugas mengerjakan soal Akuntansi. Kurang adanya variasi pembelajaran

Akuntansi dari guru juga menjadi kendala dalam menjadikan siswa mampu

memahami pelajaran Akuntansi, karena dengan cukup banyaknya jam pada mata

pelajaran ini, siswa menjadi bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran

Akuntansi.

Di sekolah ini, selama proses pembelajaran Akuntansi masih

menggunakan metode ceramah sehingga minat siswa untuk belajar Akuntansi

masih kurang, akibatnya penguasaan materi pelajaran Akuntansi oleh siswa masih

rendah pula. Kadang ketika guru memberikan tugas kelompok, sebagian siswa

hanya bergantung pada siswa yang dirasanya lebih pandai dan rajin, sehingga

sebagian siswa tersebut sebenarnya tidak memahami materi maupun keterampilan

dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dalam tugas kelompok tersebut.

Penguasaan materi yang masih rendah akan berpengaruh pada pencapaian hasil

belajar yang belum maksimal. Dari hasil ulangan terakhir, persentase siswa yang

lulus KKM sebesar 68,18% (30 siswa) dan 31,82% (14 siswa) tidak lulus KKM,

sedangkan nilai rata-rata kelas 70,70 (masih di bawah KKM). Variasi belajar

untuk mengatasi kesulitan belajar Akuntansi pada siswa sangat diperlukan untuk

mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).

Menurut Isjoni (2010: 11-12), Cooperative Learning atau pembelajaran

kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3��

konstruktivis. Cooperative Learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah

siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus

saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe pendekatan, salah satu

di antaranya adalah Jigsaw. Alasan pemilihan metode ini adalah untuk membantu

memecahkan permasalahan yang telah diutarakan sebelumnya, yakni siswa tidak

hanya memerlukan variasi belajar yang dapat membantunya untuk mengatasi

kesulitan belajar di kelas, tetapi perlu suatu metode yang dapat menanamkan

tanggung jawab pada masing-masing siswa untuk saling membantu dalam

penguasaan materi maupun keterampilan dalam mengerjakan soal-soal. Isjoni

(2010: 54) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan

salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Menurut Slavin (2005: 237) menyatakan bahwa kunci metode jigsaw

ini adalah interdependensi: tiap siswa bergantung kepada teman satu timnya untuk

dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya dapat berkinerja baik pada

saat penilaian. Sehingga para siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan

baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya mereka dapat

membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Dengan demikian, pengalaman

belajar siswa akan bertambah sehingga mengoptimalkan potensi yang dimiliki

siswa yang berdampak pada peningkatan hasil pembelajaran akuntansi.

Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode

Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI

Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4��

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran Akuntansi

selama ini telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Keuangan

di SMK Kristen 1 Surakarta?

�� Mengapa siswa kelas XI Keuangan kurang antusias terhadap mata pelajaran

Akuntansi?�

�� Apakah penyebab siswa kurang berminat memperhatikan pelajaran di kelas?�

4. Mengapa hasil belajar siswa kelas XI Keuangan untuk mata pelajaran

Akuntansi belum maksimal? Belum memenuhi standar nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Akuntansi yaitu 72?

5. Apakah penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi

siswa kelas XI Keuangan?

C. Pembatasan Masalah

Agar suatu masalah dapat dikaji secara mendalam, maka perlu pembatasan

masalah. Hal ini penting agar masalah yang dikaji menjadi jelas dan mengarahkan

perhatian dengan tepat, karena apabila suatu masalah terlalu luas maka masalah

tersebut harus dibatasi dahulu sehingga dalam pemecahannya dapat dilakukan

secara jelas dan tepat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

dibatasi pada :

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Keuangan SMK Kristen 1

Surakarta semester gasal tahun pelajaran 2010/2011.

2. Objek penelitian

Objek penelitian meliputi :

a. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk materi pembelajaran akuntansi

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5��

yang terangkum dalam sebuah penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research).

b. Pencapaian hasil belajar yang diukur meliputi beberapa indikator, yaitu:

(1) Keaktifan siswa dalam diskusi kelas, (2) Keaktifan siswa dalam diskusi

kelompok, (3) Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan soal,

(4) Ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM 72).

c. Mata pelajaran Akuntansi yang dijadikan sebagai objek penelitian

dikhususkan pada pokok bahasan “Mutasi Dana Kas Kecil”

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw

dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI Keuangan SMK

Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah ada peningkatan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI Keuangan

SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 melalui model pembelajaran

kooperatif dengan metode jigsaw.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia

pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan

yang bermanfaat mengenai penerapan metode jigsaw terhadap

peningkatan hasil belajar siswa.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6��

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding, pertimbangan

dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan datang di bidang

dan permasalahan sejenis atau bersangkutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Memotivasi siswa belajar akuntansi dengan cara yang menyenangkan dan

bervariasi serta bisa memperoleh pengalaman belajar.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru di dalam menentukan model mengajar yang

tepat sesuai dengan kemampuan tiap kelas, dalam rangka peningkatan

hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi.

c. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku

kuliah khususnya yang berkaitan dengan akuntansi, serta untuk membekali

peneliti sebagai calon guru untuk menentukan model mengajar dan media

pembelajaran yang tepat.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah

siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok

harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai

jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Menurut Slavin (2008: 8) “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok

heterogen.” Sedangkan menurut Sunal dan Hans (2000) yang dikutip dari

Isjoni (2009: 15) mengemukakan “Pembelajaran kooperatif merupakan suatu

cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk

memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses

pembelajaran”. Selanjutnya Stahl (1994) yang dikutip dari Isjoni (2009: 15)

menyatakan “Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih

baik dan meningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial.”

Falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong royong dalam

pendidikan adalah falsafah homo homini socius. Falsafah ini menekankan

bahwa manusia adalah makhluk sosial. Menurut Anita Lie (2008: 24)

menyatakan bahwa “Kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting

bagi kelangsungan hidup.”

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas belajar dengan model

kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengungkapkan

pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu dalam belajar biasanya siswa dapat bekerja sama dan saling tolong

menolong menguasai tugas yang dihadapinya.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik umum yang

dapat menguatkan pembelajarannya. Isjoni (2010: 41-48) mengemukakan

beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk pembelajaran

kooperatif sebagai berikut:

Ada lima unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning

dengan kerja kelompok, yaitu:

1) Possitive Interdependence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari

adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota

kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan

yang lain pula atau sebaliknya.

2) Interaction Face to Face, yaitu interaksi yang langsung terjadi antar

siswa tanpa adannya perantara.

3) Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam

anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu

temannya, karena tujuan dalam pembelajaran kooperatif adalah

menjadikan setiap anggota kelompoknya menjadi lebih kuat

pribadinya.

4) Membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi,

mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan

kera yang efektif.

5) Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah

(proses kelompok), yaitu tujuan terpenting yang diharapkan dapat

dicapai dalam cooperative learning adalah siswa balajar keterampilan

bekerjasama dan berhubungan ini adalah keterampilan yang penting

dan sangat diperlukan di masyarakat.

Dalam cooperative learning tidak hanya mempelajari materi saja,

tetapi siswa atau peserta didik juga harus mempelajari keterampilan-

keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan

kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan

hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun tugas anggota kelompok

selama kegiatan.

Menurut Lungdren (1994) dalam Isjoni (2010: 46-48) mengemukakan

keterampilan-keterampilan selama kooperatif , antara lain sebagai berikut:

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal

a) Menggunakan kesepakatan, adalah menyamakan pendapat yang

berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok.

b) Menghargai kontribusi, berarti memperhatikan atau mengenal apa

yang dapat dikatakan atau dikerjakan anggota lain.

c) Mengambil giliran dan berbagi tugas, setiap anggota kelompok

bersedia menggantikan dan bersedia mengemban tugas/tanggung

awab tertentu dalam kelompok.

d) Berada dalam kelompok, maksudnya setiap anggota tetap dalam

kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.

e) Berada dalam tugas, adalah meneruskan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu

yang dibutuhkan.

f) Mendorong partisipasi, berarti mendorong semua anggota

kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.

g) Mengundang orang lain, maksudnya adalah meminta orang lain

untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas.

h) Menyelesaikan tugas dalam waktunya.

i) Menghormati perbedaan individu, berarti bersikap menghormati

terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa.

2) Keterampilan Kooperatif Tingkat Menengah

Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan

penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan

cara dapat diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat

ringkasan, menafsirkan, mengorganisir dan mengurangi ketegangan.

3) Keterampilan Kooperatif Tingkat Akhir

Keterampilan tingkat akhir meliputi mengelaborasi, memeriksa

dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan

berkompromi.

2. Metode Pembelajaran Jigsaw

a. Hakikat Metode Jigsaw

Pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw pertama kali

dikembangkan oleh Elliot Arronson di Universitas Texas dan merupakan salah

satu metode pembelajaran yang berhasil dikembangkan oleh Robert E. Slavin.

Menurut Arends seperti yang dikutip oleh Indah Kusharyati (2009)

mengungkapkan bahwa “Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe

pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain”. Jigsaw

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

adalah suatu teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang

memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran.

Metode ini serupa dengan STAD, dalam pelaksanaannya jigsaw juga

dituntut pembagian siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang

secara heterogen. Dengan heterogen tersebut diharapkan masing-masing siswa

dapat saling melengkapi. Maksudnya, tidak bisa dipastikan siswa tertentu bisa

menguasai dengan benar materi yang menjadi tanggung jawab siswa tersebut,

harus dipastikan dalam setiap kelompok diwakili setidaknya satu siswa yang

masuk kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Menurut Ibrahim, dkk (2008:18) seperti yang dikutip dalam Ragam

Penelitian Tindakan Kelas (http://dedenbinlaode.blogspot.com/2010/11/29)

mengemukakan bahwa sebagai salah satu model pembelajaran, metode

kooperatif tipe jigsaw ini mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam

penerapannya di dalam kelas, sebagai berikut:

1) Kelebihan

a) Dapat mengembangkan hubungan antara pribadi positif di antara

siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda.

b) Menerangkan bimbingan sesama teman.

c) Rasa harga diri siswa lebih tinggi.

d) Memperbaiki kehadiran.

e) Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar.

f) Sikap apatis berkurang.

g) Pemahaman materi lebih mendalam.

h) Meningkatkan motivasi belajar.

2) Kelemahan

Walau jigsaw merupakan salah satu tipe model pembelajaran

kooperatif yang fleksibel, namun kelemahan metode ini adalah:

a) Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan

keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-

masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet.

b) Jika jumlah anggota kurang akan menimbulkan masalah, misal jika

ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang pasif dalam diskusi.

c) Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruang

belum terkondisi dengan baik.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap

memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya

yang lain. Dengan demikian siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan

harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang

ditugaskan (Lie, 2002).

b. Langkah-langkah Metode Jigsaw

Prosedur metode pembelajaran jigsaw meliputi langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Pemilihan materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen / bagian.

2) Guru membagi siswa menjadi beberapa beberapa kelompok-kelompok

kecil sesuai dengan segmen / bagian materi.

3) Dalam metode jigsaw ini terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.

Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari beberapa

anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan

keragaman dan latar belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu

kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok

asal) yang ditugaskan untuk mendalami sub topik tertentu untuk

kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

4) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi atau

sub topik yang berbeda-beda.

5) Setiap kelompok asal mengirimkan anggotanya ke kelompok lain atau

kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian

materi pembelajaran yang sama.

6) Kemudian setiap anggota merencanakan bagaimana mengajarkan sub

topik yang menjadi bagian anggota kelompoknya semula (kelompok

asal).

7) Setelah pembahasan selesai para anggota kelompok kemudian kembali

pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya

pengetahuan apa yang telah mereka dapatkan saat pertemuan di

kelompok ahli.

8) Selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau

dilakukan pengundian salah satu untuk menyajikan hasil diskusi

kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi

pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

9) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

10) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor

penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar

individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Ilustrasi pembelajaran kelompok dalam metode jigsaw dapat diilustrasikan

dalam gambar berikut:

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw

3. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya

(Umar Tirtarahardja, 2005: 1). Belajar merupakan hal yang sangat penting

dalam mencapai tujuan pendidikan karena pendidikan erat kaitannya dengan

proses belajar seseorang di dalam hidupnya sebab setiap orang menjadi

dewasa karena belajar dan pengalaman hidupnya. Oemar Hamalik (2003: 154)

mengemukakan bahwa “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif

mantap berkat latihan dan pengalaman”. Menurut Gino dkk (2000: 6)

menyatakan bahwa:

Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan

tingkah laku, baik potensial maupun akrual. Perubahan-perubahan itu,

berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu

yang relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut terjadi

karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar.

Sedangkan Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran menyatakan

bahwa: “Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan

dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu

bersifat secara relatif konstan dan berbekas” (Winkel 2005: 59). Sejalan

dengan kedua pendapat ini, Sulistyorini (2009: 6) mengemukakan bahwa

“Belajar adalah sebagai proses untuk merubah diri seseorang (siswa) agar

�������� �������� �������� ��������

�������� ����������� ����������� ��������

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memiliki pengetahuan, sikap dan tingkah laku melalui latihan, baik latihan

yang penuh dengan tantangan atau melalui pelbagai pengalaman yang telah

terjadi”. Jadi berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari

latihan dan pengalaman baru dalam interaksi dengan lingkungannya untuk

waktu yang relatif lama.

b. Prinsip Belajar

Menurut Agus Suprijono (2009: 4) “Prinsip-prinsip belajar meliputi 3

hal yaitu pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku”. Perubahan

perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:

1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang

disadari.

2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

3) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

4) Positif dan berakumulasi.

5) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

6) Bertujuan terarah.

7) Mencangkup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong

kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang

dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari

berbagai komponen belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada

dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.

William Burton dalam Agus Suprijono (2009: 5) mengemukakan bahwa “ A

good learning situation consist of a rich and varied series of learning

experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction

with a rich varied and propocative envirotment”.

� �

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Hasil Belajar

a. Hakikat Hasil Belajar

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung 3 unsur yang

saling berkaitan, yaitu tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)

belajar mengajar dan hasil belajar. Menurut Nana Sudjana (2008: 2) hubungan

ketiga unsur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Tujuan instruksional

(a) (c)

(b)

Pengalaman belajar Hasil belajar

(proses belajar mengajar)

Gambar 2. Hubungan Tujuan Instruksional, Pengalaman Belajar dan Hasil

Belajar

Keterangan:

(a) Menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman

belajar.

(b) Menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil belajar.

(c) Menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil belajar.

Dari diagram di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kegiatan

penilaian dinyatakan dalam garis (c) yaitu suatu tindakan untuk melihat sejauh

mana tujuan-tujuan instruksional dapat dicapai atau dikuasai siswa dalam

bentuk hasil belajar yang akan diperlihatkan oleh siswa setelah menempuh

pengalaman belajarnya. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu dalam

penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa

telah terjadi melalui proses belajarnya. Dengan mengetahui tercapai tidaknya

tujuan-tujuan instruksional, dapat diambil tindakan perbaikan pengajaran dan

perbaikan siswa yang bersangkutan. Hasil penilaian tidak hanya bermanfaat

untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya

memperbaiki proses belajar mengajar.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak didik setelah

melalui kegiatan belajar. Hasil belajar adalah sesuatu yang menjadi milik

siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut

Humalik (1999) dalam Asep Jihad (2009: 15) “Hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap serta apersepsi dan

abilitas.”

Untuk dapat melakukan evaluasi hasil belajar maka diadakan

pengukuran terhadap hasil belajar. Pengukuran adalah membandingkan

sesuatu dengan alat ukurnya. Menurut Purwanto (2009: 2) yang dikutip dari

Kerlinger (1996: 687) “Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang

diukur dengan alat ukurnya dan kemudian menerangkan angka menurut sistem

aturan tertentu.” Dalam pendidikan, pengukuran hasil belajar dilakukan

dengan mengadakan tesing untuk membandingkan kemampuan siswa yang

diukur dengan tes sebagai alat ukurnya.

b. Aspek-aspek dalam Hasil Belajar

Menurut Agus Suprijono (2009: 5) “Hasil belajar merupakan pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan.” Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep

dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan menurut Bloom pada Agus Suprijono (2009: 6) “Hasil

belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.” Domain

kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehensive

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),

analysis (menguraikan, penentuan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,

merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation (menilai). Domain

afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),

valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi).

Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routing, dan rountinized.

Psikomotor juga meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,

manajerial, dan intelektual.

Sejalan dengan pendapat Benjamin S. Bloom, Usman (2001) dalam

Asep Jihad (2009: 16) menyatakan bahwa “Hasil belajar yang dicapai oleh

siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang

direncanakan guru sebelumnya dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu

domain kognitif, afektif dan psikomotorik.”

Perubahan salah satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh proses

belajar dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya

perubahan ketiga domain tersebut yang dialami siswa setelah menjalani proses

belajar.

Berdasarkan pendapat dari para pakar pendidikan diatas dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa

akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pendidikan. Perubahan perilaku individu akibat proses

belajar tidaklah tunggal. Setiap proses belajar mempengaruhi perubahan

perilaku domain tertentu pada diri siswa, tergantung perubahan yang

diinginkan terjadi sesuai dengna tujuan pendidikan. Hasil perubahan tingkah

laku tersebut meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Penilaian Hasil Belajar

Dalam penilaian hasil belajar siswa, dapat dibagi menjadi 2 macam,

yaitu penilaian tes dan penilaian non tes.

1) Tes

Tes hasil belajar menurut Purwanto (2009: 66) merupakan “Tes

penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi

yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa.” Tes diujikan setelah

siswa memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Macam-macam

tes menurut Purwanto (2009: 67) yang dikutip dari Gronlund dan Linn

(1990: 12-13) yaitu:

a) Tes formatif

Tes formatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk

mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti

proses belajar-mengajar. Setiap pokok bahasan membentuk perilaku

tertentu sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajarannya.

b) Tes sumatif

Tes sumatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk

mengetahui penguasaan siswa atas semua jumlah materi yang

disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti semester.

c) Tes diagnostik

Tes diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang

mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi.

d) Tes penempatan

Tes penempatan adalah pengumpulan data tes hasil belajar yang

diperlukan untuk menempatkan siswa dalam kelompok siswa sesuai

dengan minat dan bakatnya.

2) Non Tes

Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh

gambaran mengenai karakteristik minat, sifat, dan kepribadian melalui:

a) Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh

guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik perorangan,

maupun kelompok, di kelas maupun di luar kelas.

b) Skala sikap, yaitu penilaian yang diguanakan untuk mengungkapkan

sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang

lebih mengukur daya nalar atau pendapat siswa.

c) Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau

mengerjakan dengan cara tertulis.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Catatan harian, yaitu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang

mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya.

e) Daftar cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek

terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau

belum (Purwanto, 2009: 69)

Dalam penelitian ini, untuk menilai hasil belajar siswa, peneliti

melakukan penilaian tes dan non tes. Untuk pengukuran ranah kognitifnya

peneliti melakukan tes tertulis kepada siswa dengan diberi evaluasi diakhir

siklus. Untuk menilai ranah afektifnya dilakukan dengan pengamatan terhadap

aspek responding (memberikan respon), yakni diamati dari keaktifan siswa

dalam melakukan diskusi kelas dan diskusi kelompok. Sedangkan untuk

penilaian ranah psikomotorik, peneliti menilai ketelitian dan ketepatan siswa

dalam mengerjakan soal.

5. Hakikat Akuntansi

Pada dasarnya akuntansi berkembang dari tata buku berpasangan (double

entry system) yang pertama kalinya diperkenalkan di Italia pada tahun 1494 oleh

Luca Paciolo dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica,

Proportion et Scriptorio pada bagian bab yang berjudul Tractatus de Computis et

Scripturio. Bukunya inilah yang menjadi titik tolak perkembangan akuntansi

sebagai suatu ilmu.

“American Institute of Certified Public Accountants (AICPA),

mendefinisikan akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan

peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-

transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan

penafsiran hasil-hasilnya.” Hal tersebut mengandung arti bahwa akuntansi

merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji tentang pelaporan keuangan

perusahaan berdasarkan sumber-sumber transaksi yang ada. Akuntansi adalah

sebuah proses, yang pencatatannya dilakukan secara bertahap dan diperlukan

ketelitian dalam menganalisis sumber transaksi untuk kemudian diolah ke dalam

elemen-elemen akuntansi yang diperlukan sebelum menghasilkan laporan

keuangan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu jurusan yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta adalah Keuangan

dimana sebagian besar materi yang dipelajari adalah akuntansi. Pada mata

pelajaran akuntansi semester gasal, terdapat standar kompetensi yang harus

dicapai oleh siswa, yaitu:

a. Memproses dokumen dana kas kecil.

b. Memproses dokumen dana kas di bank.

c. Mengelola kartu aktiva tetap.

d. Mengelola kartu persediaan.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil standar kompetensi memproses

dokumen dana kas kecil dengan materi mutasi dana kas kecil dengan

menggunakan sistem dana tetap (imprest) untuk siklus I dan sistem dana tidak

tetap (fluktuasi) untuk siklus II.

B. Kerangka Berpikir

Keberhasilan siswa dalam memahami dan menguasai suatu mata pelajaran

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya oleh metode mengajar yang

digunakan guru dalam mengajar. Untuk mengajarkan pokok bahasan tertentu

diperlukan metode mengajar tetentu pula. Hal ini disebabkan metode yang

dianggap baik untuk suatu materi pelajaran belum tentu cocok untuk mengajarkan

materi pelajaran yang lain.

Dalam proses belajar mengajar, guru sering menggunakan metode

ceramah, demonstrasi dan metode konvensional lainnya yang tidak sesuai dengan

materi yang diajarkan sehingga menyebabkan proses belajar mengajar menjadi

monoton dan tidak efektif. Suasana kelas yang monoton dan tidak efektif itulah

yang memicu kondisi emosional siswa menjadi tidak stabil. Dengan emosi yang

tidak stabil, menyebabkan siswa menjadi tidak bergairah dalam belajar, dan

prestasi atau hasil belajar menjadi tidak maksimal.

Seorang pengajar dalam mengajarkan materi pelajaran haruslah mampu

menerapkan model pembelajaran yang tepat karena penggunaan model

pembelajaran yang tepat diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Oleh karena itu guru harus cermat dalam memilih metode pembelajaran tetapi

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

juga harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, tujuan

pembelajarannya, waktu yang tersedia, serta situasi dan kondisi yang

memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru. Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

metode jigsaw merupakan salah satu metode yang dikembangkan agar dapat

membangun kelas dalam komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan

siswa. Dalam jigsaw, siswa akan lebih mudah menyelesaikan kesulitan yang

dialami melalui diskusi dengan teman sekelompoknya. Hal tersebut dikarenakan

metode jigsaw ini menekankan pada penguasaan materi meskipun sering

melibatkan ketrampilan belajar interpersonal. Dalam pembelajaran jigsaw ini,

dituntut adanya kerjasama tiap anggota kelompok. Setiap anggota kelompok

mempunyai tugas yang berbeda-beda kemudian mereka akan berdiskusi dalam

kelompok. Dari kelompok ahli kemudian mereka kembali ke kelompok asal untuk

mengajarkan hasil diskusi dari yang dia peroleh di kelompok ahli tentang materi

yang menjadi bagiannya pada anggota yang lain di kelompok asalnya. Dari

penggunaan metode ini diharapkan dihasilkan keluaran (output) siswa yang

memiliki hasil belajar yang lebih maksimal.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai

berikut :

� �

� �

� �

Gambar 3. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Indah Kusharyati (2009) dalam skripsinya yang berjudul ”Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Jigsaw untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS 5 SMA

Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009” menyimpulkan bahwa terdapat

peningkatan penguasaan konsep dalam pembelajaran akuntansi baik proses

maupun hasil melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode jigsaw.

Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Siswa dapat

menyebutkan nama contoh buku besar (2) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri buku

besar, (3) Siswa dapat memilih dan membedakan contoh dari yang bukan contoh

buku besar, (4) Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 33,3%

sebanyak 12 siswa pada siklus pertama meningkat menjadi 33 siswa sebesar

91,7% pada siklus kedua. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan

beberapa upaya, antara lain: (1) Guru sudah mengelola kelas dengan baik, (2)

Guru melakukan pendekatan kepada siswa dan lebih banyak memberikan

Proses Kegiatan Mengajar Guru

masih menggunakan metode

konvensional

Kondisi

awal

Siswa cepat bosan,

kurang aktif dalam

pembelajaran dan hasil

belajar kurang maksimal

Guru menerapkan model

pembelajaran kooperatif

dengan metode jigsaw

Suasana kelas menjadi

lebih hidup karena siswa

menjadi lebih aktif

Tindakan

n

Kondisi

akhir

Guru melakukan refleksi pada

siklus I kemudian melanjutkan

perbaikan pada siklus II

Siswa lebih aktif dan

hasil belajar meningkat

dibanding pada siklus I

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

motivasi kepada siswa, (3) Guru menyadari perlunya melakukan suatu evaluasi

terhadap proses pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi

dengan baik, dan tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.

Zainal Abidin (2010) dalam skripsinya yang berjudul ”Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktivan dan

Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Hidrosfer Kelas X SMA Negeri 1

Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010” menyimpulkan bahwa penggunaan

metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktivan dan prestasi belajar

siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2009/2010,

khususnya pada materi yang berbentuk naratif tertulis seperti materi Hidrosfer.

Hal ini terlihat dari meningkatnya keaktivan siswa secara fisik maupun mental

dan prestasi belajar. Persentase rata-rata keaktivan fisik siswa yang berupa

kehadiran selama siklus I dan siklus II hasilnya tetap 100%. Persentase rata-rata

keaktivan mental siswa meningkat dari 14,81% pada siklus I menjadi 22,68%

pada siklus II. Ketuntasan belajar siklus I sebesar 70% meningkat 13% setelah

perbaikan tindakan pada siklus II menjadi 83%. Pada tes hasil belajar, ketuntasan

belajar siswa mencapai 94%. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 69,

meningkat menjadi 76 pada siklus II. Setelah tes hasil belajar akhir kedua siklus

nilai rata-rata kelas menjadi 72.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dari penelitian

tindakan kelas, serta hasil penelitian yang relevan seperti yang telah diuraikan di

atas maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa ”Penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi

pada siswa kelas XI Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011”.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMK Kristen 1 Surakarta yang beralamat

di Jalan A. Yani No. 2 Tegalharjo, Jebres, Surakarta, dengan subyek penelitian

adalah siswa kelas XI Keuangan semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 dengan

jumlah 44 siswa.

Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah:

a. Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XI Keuangan) bahwa

dalam pembelajaran akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik dan

menyenangkan sehingga banyak siswa kurang memahami materi dan hasil

yang diperoleh menjadi kurang maksimal;

b. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian sejenis,

sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang;

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata

pelajaran akuntansi yaitu Dra. Dwi Ruswantini yang membantu dalam

pelaksanaan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi selama penelitian

berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol

sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dari proses

persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya,

dapat dipaparkan jadwal penelitian dalam tabel sebagai berikut:

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No.

Jenis Kegiatan

Tahun 2010

Tahun 2011

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1 Pengajuan judul dan mini proposal

2 Penyusunan proposal

3 Ijin penelitian

4 Perencanaan Tindakan

5 Implementansi Tindakan

Siklus I dan Siklus II

6 Penyusunan laporan penelitian

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam istilah

asing disebut Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian

yang dilakukan di kelas. Zainal Aqib (2006: 13) mengungkapkan bahwa PTK

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan

terjadi dalam sebuah kelas.

Suharsimi Arikunto (2009: 2-3) menyatakan bahwa di dalam penelitian

tindakan kelas memiliki tiga pengertian yaitu :

a. Penelitian —menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan —menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan siswa.

c. Kelas —dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal

dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah

kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima

pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Menurut Hopkins dalam Zainal Aqib (2009: 17), Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) memiliki 6 prinsip yaitu:

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan apa pun metode PTK yang

diterapkannya seyogyanya tidak mengganggu komitmennya sebagai

pengajar.

2. Metode Pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang

berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses

pembelajaran.

3. Metode yang digunakan harus reliabel, sehingga memungkinkan guru

mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan,

mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya,

serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis

yang dikemukakannya.

4. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan

masalah yang cukup merisaukan dan bertolak dari tanggung jawab

proesionalnya.

5. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten

menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan

dengan pekerjaannya.

6. Dalam penyelenggaraan PTK sejauh mungkin harus digunakan class

room excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat

terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu,

melainkan persepektif misi sekolah secara keseluruhan.

Karakteristik yang unik dalam PTK adalah adanya tindakan nyata (aksi

atau action) yang dilakukan oleh guru (bersama pihak lain) untuk memperbaiki

praktik dan proses pembelajaran. PTK selalu berangkat dari kesadaran kritis guru

terhadap persoalan yang terjadi ketika praktik dan proses pembelajaran

berlangsung. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur

tingkat keberhasilannya.

Pada umumnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki empat tahapan

yang lazim digunakan yaitu:

1. Perencanaan (planning)

Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah mengidentiikasi masalah dan

penerapan alternatif pemecahan masalah. Secara lebih spesifik adalah

merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM, menentukan

pokok bahasan, mengembangkan skenario, menyiapkan sumber belajar,

mengembang format evaluasi, mengembangkan format observasi lapangan.

2. Pelaksanaan (acting)

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tahap ke-2 dari PTK adalah pelaksanaan tindakan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan

dikelas sesuai dengan skenario yang telah dibuat atau rencana yang telah

dibuat.

3. Pengamatan (observating)

Tahap ke-3 dari PTK adalah kegiatan pengamatan atau observasi dengan

menggunakan format observasi dan menilai hasil tindakan yang telah

dilaksanakan.

4. Refleksi (reflecting)

Pada tahap terakhir ini, dilakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

antara lain tentang perubahan yang terjadi pada siswa dan guru.

Untuk mempermudah siklus yang dimaksud dalam penelitian ini, akan

digambarkan siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2009: 16)

Gambar 4. Siklus Penelitian tindakan Kelas

Perencanaan

���������

Pengamatan

Perencanaan

���������

Pengamatan

Pelaksanaan

Perlaksanaan

Refleksi

Refleksi

?

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Observasi

Anas Sudijono (2008: 76) menyatakan bahwa observasi adalah cara

menghimpun bahan-bahan keterangan (=data) yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Dalam hal ini peneliti

mengamati secara langsung proses pembelajaran di kelas saat guru tengah

memberikan materi pelajaran. Observasi dilakukan dengan cara mengamati,

mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan dan kelebihan dalam proses

pembelajaran. Data yang dihasilkan dari kegiatan observasi berupa catatan

lapangan yang mendeskripsikan proses pembelajaran saat observasi awal,

siklus I dan siklus II dilakukan. Catatan lapangan ini juga memuat refleksi

yang dilakukan peneliti terhadap pembelajaran.

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengdokumentasikan pelaksaan penelitian,

yang berupa gambar-gambar atau foto, field note, silabus dan jenis

dokumentasi lainnya untuk mendukung terpenuhinya sumber data.

3. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan

muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Sudijono, 2008: 82).

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran akuntansi

dan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang dimaksudkan untuk

mengungkap permasalahan yang dihadapi dan untuk memperoleh informasi

tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

akuntansi. Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran selesai dan

atas dasar pengamatan dari setiap siklus yang ada kepada para siswa untuk

mengetahui respon yang muncul terhadap pelaksanaan tindakan yang

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan dalam penelitian ini. Jenis wawancara yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin dimana pewawancara hanya

membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses

wawancara berlangsung mengikuti situasi jangan sampai proses wawancara

kehilangan arah.

4. Test

Test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian (Sudijono, 2008: 66). Tes merupakan pengumpulan

data yang dilakukan pada setiap akhir penyajian bahan ajar atau akhir siklus.

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar yang

diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan apakah sudah memenuhi

target yang sudah ditentukan atau belum. Tes yang diadakan dalam penelitian

ini berupa tes tertulis.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal hingga akhir. Adapun prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahapan kegiatan, yaitu:

1. Tahap pengenalan masalah

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini antara lain:

a. Mengidentifikasi permasalahan yang ada selama proses pembelajaran

b. Menganalisis permasalahan yang timbul dengan mengacu pada teori

yang relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat evaluasi dan lembar pengamatan

2. Tahap persiapan tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Penyusunan jadwal penelitian tindakan kelas

b. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3. Tahap penyusunan rencana tindakan

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tindakan disusun dalam 2 siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari 4

tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/

observasi tindakan dan refleksi terhadap tindakan.

4. Tahap implementasi tindakan

Dalam tahap ini peneliti melakukan hipotesis tindakan, yaitu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dengan

penerapan metode jigsaw. Tahap ini dilakukan untuk menguji kebenaran

melalui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran

yang sedang berlangsung, khususnya aktivitas belajar siswa yang sedang

melakukan KBM di bawah bimbingan guru.

6. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian berlangsung.

E. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil

belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi kelas XI Keuangan SMK Kristen

1 Surakarta dengan penerapan metode jigsaw. Setiap tindakan upaya peningkatan

hasil belajar dirancang ke dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu:

(1) Perencanaan tindakan; (2) Pelaksanaan tindakan; (3) Observasi tindakan; dan

(4) Refleksi tindakan untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini,

direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:

1) Menyusun Skenario pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menciptakan suasana yang kondusif kemudian memberikan

pengetahuan awal kepada siswa mengenai materi mutasi dana kas

kecil.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Guru membagi materi mutasi dana kas kecil ke dalam beberapa

bagian materi. Kemudian guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok asal dan meminta ketua dari kelompok asal membagi

materi yang menjadi tanggung jawab setiap anggotanya.

Untuk siklus I bagian materi itu yaitu: (1) pengertian dan alasan

pemilihan pencatatan dana kas kecil metode dana tetap, (2) ciri-ciri

pengelolaan dana kas kecil metode dana tetap, (3) pencatatan dana

kas kecil metode dana tetap (pembentukan dana KK, pengeluaran

KK, pengisian kembali dana KK), (4) pencatatan dana kas kecil

metode dana tetap (penyetoran kembali/penambahan dana KK ke

kas karena dianggap terlalu besar/kecil, jurnal penyesuaian, jurnal

pembalik). Sedangkan pada siklus I bagian latihan soal terdiri dari:

(1) jurnal pengeluaran kas, (2) jurnal umum, (3) buku harian kas

kecil (jurnal kas kecil), (4) posting akun kas kecil.

c) Guru memberitahukan bahwa masing-masing kelompok asal akan

mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok ahli untuk

mendiskusikan mengenai materi mutasi dana kas kecil sesuai

tanggung jawab masing-masing.

d) Setelah menyelesaikan diskusi di kelompok ahli, siswa diminta

kembali ke kelompok asalnya masing-masing untuk memberikan

laporan atau informasi dari hasil diskusi yang diperoleh dalam

kelompok ahlinya kepada anggota kelompok asal yang lain, dalam

hal ini setiap anggota diminta untuk mengajarkan materi yang

menjadi tanggung jawabnya. Setiap kelompok diberi kesempatan

untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

2) Menyusun instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian yaitu:

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukur Persentase

Target Capaian Cara mengukur

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelas

80% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

mengajukan pertanyaan / menjawab

pertanyaan dalam diskusi kelas

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelompok

80% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

mengajukan pertanyaan / menjawab

pertanyaan dalam diskusi kelompok

Ketelitian dan

ketepatan siswa dalam

menyelesaikan soal

80% Diamati saat pembelajaran dihitung

dari jumlah siswa yang diteliti dan

benar (tepat) dalam menyelesaikan

soal

Ketuntasan hasil

belajar (standar nilai

KKM 72).

80% Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 72 ke atas, untuk

siswa yang mendapat nilai 72

dianggap telah mencapai ketuntasan

belajar.

b. Tahap Pelaksanaan

Dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah

direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

dampak tindakan.

c. Tahap Observasi

Tahap ini dilakukan dengan mengamati pelaksanaan proses belajar

mengajar terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan model

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dan peran siswa dalam

proses belajar mengajar yang langsung diamati oleh peneliti dengan

bantuan guru mitra.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran dan hasil penguasaan materi (nilai tes) terhadap proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh selanjutnya

menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk memperbaiki proses

pembelajaran berikutnya dalam siklus II.

2. Rancangan Siklus II

Berbagai tahap dan kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama

dengan siklus pertama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Tindakan

pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus

pertama. Di samping itu pelaksanaan siklus kedua ini juga dilaksanakan

selama tiga kali pertemuan. Pada siklus kedua ini materi yang akan dipelajari

adalah mengenai mutasi dana kas kecil dengan metode fluktuasi.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMK Kristen 1 Surakarta

Berdirinya SMK Kristen 1 Surakarta bermula dari inisiatif beberapa orang

Kristen di Surakarta, untuk mendirikan sekolah lanjutan atas dan kejuruan. Dalam

musyawarah telah diputuskan memilih sekolah lanjutan atas ekonomi. Mengingat

jika pertimbangan keadaan perekonomian masyarakat perlu ada peningkatan,

maka beberapa orang Kristen tersebut dan masyarakat Surakarta pada umumnya

merasa wajib membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian. Oleh

karena itu, perlu mendidik siswa yang berminat untuk dipersiapkan menjadi ahli

ekonomi. Disamping itu yang paling penting untuk mendirikan sekolah adalah

persetujuan pengurus Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta (PPKS) dan dari

Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Ekonomi Jawa Tengah, yang ada di

Semarang. Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1958, berdiri Sekolah Menengah

Ekonomi Atas (SMEA) Kristen Surakarta yang bercorak Kristen.

Pengelolaan SMEA Kristen Surakarta, di bawah bimbingan Panitia yang

diketuai oleh Bp. O. Rekso Darmojo dan staf, sedangkan jalannya pelajaran

diserahkan kepada Bp. Hartoyo, selaku Kepala Sekolah yang dibantu oleh Bp.

Sucipto, B.A, untuk mencari tenaga pengajar sekolah yang beralamat di Jalan Bali

No 142 Solo atau di SD Kristen Patihan. Tahun 1961 Drs. Hartoyo selaku Kepala

Sekolah mendapat tugas yang baru yaitu menjadi dosen UNDIP Semarang.

Jabatan Kepala Sekolah selanjutnya diserahkan kepada Bp. Sucipto, B.A yang

waktu itu menjabat di SMEA Negeri 1 Surakarta.

Pada tahun 1964 karena adanya peraturan bahwa Kepala Sekolah Negeri

tidak diperkenankan merangkap jabatan Kepala Sekolah yang lain, maka jabatan

Kepala Sekolah diserahkan kepada Bp. Subarjo, B.A. Pada tahun 1965

berdasarkan SK P dan K tertanggal 11 Februari 1965 No. 1757/BS/RI SMEA

Kristen Surakarta mendapat bantuan pemerintah terhitung 1 Agustus 1984. Pada

tahun 1968, diadakan pembaharuan permohonan bantuan. Melalui Surat

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Keputusan Menteri P dan K Republik Indonesia tanggal 30 Agustus 1969 No

7160/Baum/Keu/OTSAB/1969; maka bantuan pemerintah kepada SMEA Kristen

Surakarta diperbaharui. Mulai tahun 1968, tanggungjawab panitia diserahkan

sepenuhnya kepada pengurus PPKS dalam menangani kelangsungan hidup SMEA

Kristen Surakarta. Pengurus mengangkat seorang guru tetap dan 2 orang pegawai

Tata Usaha yang digaji langsung oleh PPKS, selain itu pengurus juga diberi

subsidi sebagai honorarium guru tidak tetap dan kelebihan jam mengajar.

Pergantian Kepala Sekolah kembali berlangsung pada tahun 1970 karena

Bp. Suparjo, B.A diangkat menjadi Kepala Sekolah SMEA Negeri Kebumen.

Selanjutnya jabatan Kepala Sekolah diganti oleh Drs. Santosa Adikusuma. Sejak

tahun 1970, SMEA Kristen Surakarta telah memiliki gedung sendiri di Jalan

Monginsidi No 2 Surakarta, satu halaman dengan SMP Kristen Surakarta. Pada

tahun 1975 jabatan Kepala Sekolah diganti oleh Drs. Bob Hardianto. Pergantian

jabatan tersebut dikarenakan Drs. Santosa Adi Kusuma mendapat tugas baru

sebagai dosen di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Nama SMEA Kristen Surakarta berubah menjadi SMK Kristen Surakarta

berdasar Surat Kepeutusn Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan No

41007/AA/07/1997 tanggal 3 April 1997 dengan 3 jurusan yaitu Akuntansi,

Sekretaris dan Penjualan. Pada tanggal tersebut juga mendatangkan perubahan

nomor status. Nama SMEA Kristen Surakarta berubah menjadi SMK Kristen 1

Surakarta dan sebagai catatan pada tanggal 10 Mei 1996 PPKS telah mengangkat

Bp. Kledi Sunyoto, S.Pd menajdi pelaksana harian kepala SMK Kristen 1

Surakarta, selama Ibu Dra. Kuminah selaku Kepala Sekolah SMK Kristen 1

Surakarta berhalangan hadir.

Sampai saat ini yaitu pada tahun pelajaran 2010/2011 SMK Kristen

Surakarta telah memiliki 4 jurusan yaitu Keuangan, Administrasi Perkantoran,

Penjualan dan Multimedia sebagai program/jurusan baru di SMK Kristen 1

Surakarta di bawah pimpinan/ Kepala Sekolah Bapak Drs. Siwi Widi Asmoro.

Demikianlah uraian singkat tentang sejarah berdirinya SMK Kristen 1

Surakarta sampai dengan perkembangan yaitu perubahan status menjadi SMK

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kristen 1 Surakarta. Sampai dengan tahun ini, SMK Kristen 1 Surakarta telah

mengalami masa pergantian kepala sekolah sebanyak 7 kali yaitu dari:

1. Tahun 1958 sampai dengan tahun 1964, Bapak S. Sucipto, BA.

2. Tahun 1965 sampai dengan tahun 1969, Bapak Suparjo, BA.

3. Tahun 1970 sampai dengan 1974 Bapak Drs. Santosa Adi Kusumo.

4. Tahun 1975 sampai dengan tahun 1978 Bapak Bob Hadianto.

5. Tahun 1979 selama kira-kira dua puluh tahun dipegang oleh Dra.

Kusminah.

6. Tahun 1999 sampai tahun 2010 oleh Ibu Dra. Sri Haryanti, M.M.

7. Tahun 2011 dipegang oleh Drs. Siwi Widi Asmoro.

2. Keadaan Lingkungan Belajar

SMK Kristen 1 Surakarta yang berlokasi di Jalan A. Yani No. 2

Tegalharjo, Jebres, Surakarta ini mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi

proses pembelajaran siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor Internal

Keadaan lingkungan belajar siswa SMK Kristen 1 Surakarta pada

umumnya cukup baik. Hal ini terlihat dari beberapa hal, antara lain:

1) Kebersihan

Kebersihan lingkungan sekolah di SMK Kristen 1 Surakarta sudah baik.

Hal ini dapat dilihat dari kondisi kelas, halaman sekolah, ruang guru,

kantin, dan tempat parkir. Siswa bertanggung jawab pada kebersihan

kelasnya masing-masing dengan adanya regu piket untuk tiap kelasnya.

Sedangkan penjaga sekolah bertanggung jawab pada kebersihan tempat-

tempat umum, misalnya: kamar mandi, halaman sekolah, ruang guru,

lapangan olahraga dan lain-lain.

2) Kerapian

Kerapian di SMK Kristen 1 Surakarta dapat dilihat dari tempat parkir yang

tertata rapi. Tempat parkir antara guru dan siswa terpisah. Kerapian di

SMK juga dapat dilihat dari seragam yang dikenakan oleh siswa dan guru.

3) Keamanan

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kondisi keamanan di SMK Kristen 1 Surakarta cukup baik karena adanya

penjagaan yang lebih baik oleh penjaga sekolah dan penjaga parkir.

4) Ketertiban

Ketertiban di SMK Kristen 1 Surakarta perlu ditingkatkan karena sebagian

siswa belum mematuhi peraturan tata tertib yang ada. Misalnya ada

beberapa siswa yang memakai sepatu tidak sesuai dengan yang ditentukan

yaitu sepatu hitam dan ada beberapa siswa yang terlambat datang ke

sekolah.

b. Faktor Eksternal

Beberapa faktor eksternal yang mendukung untuk terciptanya suasana

belajar yang nyaman antara lain: lokasi sekolah yang strategis yakni terletak di

tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau kendaraan umum. Selain itu,

fasilitas dan kontruksi gedung yang memiliki sirkulasi udara dan penerangan

yang cukup, sarana dan prasrana yang memadai. Formasi gedung SMK

Kristen 1 Surakarta berbentuk “U” sehingga tengahnya dapat dipakai sebagai

tempat upacara, olahraga, bermain siswa. Di sisi lain, SMK Kristen 1

Surakarta juga mengalami sedikit hambatan. Hambatan itu yaitu, suara bising

kendaraan karena letak SMK Kristen yang berada di samping jalan besar.

3. Visi dan Misi

a. Visi Sekolah

Visi SMK Kristen 1 Surakarta adalah ”Mewujudkan Lembaga pendidikan dan

pelatihan berstandar Nasional yang menghasilkan tenaga kerja yang

kompeten, mandiri serta memiliki iman, pengharapan dan kasih”.

b. Misi Sekolah

Misi SMK Kristen 1 Surakarta adalah:

1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berstandar dan berorientasi

pada mutu.

2) Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada pusat produksi dan

pemasaran.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten, mandiri dan

beriman.

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi pada Kelas XI Keuangan

SMK Kristen 1 Surakarta

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

tanggal 1 Oktober 2010 di SMK Kristen 1 Surakarta. Hasil dari identifikasi

masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Kurangnya respon siswa terhadap pelajaran akuntansi

Mata pelajaran akuntansi di SMK Kristen 1 Surakarta lebih sering

berlangsung setelah jam istirahat. Di kelas XI Keuangan, jam akuntansi

berlangsung setelah istirahat ke-2. Penempatan jadwal akuntansi setelah

jam istirahat ke-2 itu menyebabkan siswa malas mengikuti KBM. Hal itu

dapat dilihat saat bel masuk telah berbunyi, masih banyak siswa yang

masih berada di luar kelas bahkan ada siswa yang sengaja duduk-duduk di

kantin sekolah. Akibatnya, guru akuntansi harus memaksa para siswa yang

masih berada di luar kelas untuk masuk kelas dan mengikuti pelajaran

akuntansi. Di dalam mengikuti pelajaran, masih banyak siswa yang tidak

konsentrasi. Mereka asyik ngobrol dengan teman sebangku mereka,

bahkan ada yang asyik berdandan maupun bercanda.

b. Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar

Di dalam aktivitas belajar mengajar, siswa XI Keuangan SMK

Kristen 1 Surakarta cenderung kurang aktif, hal ini dapat dilihat dari siswa

jarang mengajukan pertanyaan di kelas serta jarang pula mengemukakan

pendapat di dalam kegiatan pembelajaran. Guru sering memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetapi hampir tidak ada siswa

yang bertanya walaupun siswa tersebut belum memahami materi yang

disampaikan guru di depan kelas.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa kelas XI Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta

masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya siswa

yang belum memenuhi KKM baik melalui tugas-tugas ataupun ulangan

harian yang diberikan oleh guru.

d. Siswa merasa bosan dengan metode yang diterapkan guru

Hasil wawancara dari beberapa siswa kelas XI Keuangan SMK

Kristen 1 Surakarta menyatakan bahwa mereka merasa bosan dengan

metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Guru hanya monoton

menerapkan metode ceramah dan driil. Menurut mereka proses

pembelajaran terasa monoton dan kurang menyenangkan, akibatnya

mereka menjadi mengantuk dan kurang bergairah untuk mengikuti proses

pembelajaran. Siswa menginginkan situasi kelas yang berbeda yang

mampu menggairahkan mereka untuk kembali belajar dan berprestasi.

2. Ditinjau dari segi guru

a. Metode yang diterapkan guru masih konvensional

Ceramah dan driil merupakan metode yang sering diterapkan oleh

guru untuk mengajar akuntansi. Dengan metode ceramah tersebut, lambat

laun membuat siswa menjadi bosan dan tidak nyaman, sehingga siswa

tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru. Saat guru memberikan PR,

masih banyak siswa yang mengerjakan di sekolah dan mengandalkan

teman-teman mereka untuk menyontek.

b. Tidak adanya reward yang diberikan guru kepada siswa

Dalam proses belajar mengajar, guru jarang sekali memberikan

penghargaan kepada siswa. Baik siswa yang mendapatkan nilai rendah,

sedang maupun tinggi mendapatkan perlakuan yang sama kecuali dalam

hal bimbingan.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus pertama melalui

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw adalah :

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari

Jumat, 1 Oktober 2010. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama akan dilaksanakan

selama 3 kali pertemuan, yakni pada hari Senin 4 Oktober, Selasa 5

Oktober, dan Kamis 7 Oktober.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus pertama meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

pada kompetensi dasar pencatatan mutasi dana kas kecil menggunakan

metode jigsaw, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1). Guru mengucapkan salam pembuka kemudian mengecek

kehadiran siswa.

(2). Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif

untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek

kondisi baik siswa maupun kelas.

(3). Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi tentang materi

kas kecil.

(4). Guru memberi penjelasan mengenai metode pembelajaran

yang akan digunakan untuk pertemuan saat itu disertai

dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(5). Setelah guru selesai memberi pengarahan dan penjelasan

kemudian dilanjutkan dengan mengkondisikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok asal sesuai dengan daftar

kelompok yang telah dibuat.

(6). Guru membagi materi pencatatan mutasi dana kas kecil

untuk siklus I ke dalam empat bagian yaitu: (a) Pengertian

dan alasan pemilihan pencatatan dana kas kecil metode dana

tetap, (b) Ciri-ciri pengelolaan dana kas kecil metode dana

tetap, (c) Pencatatan dana kas kecil metode dana tetap

(Pembentukan dana KK, Pengeluaran KK, Pengisian

kembali dana KK), (d) Pencatatan dana kas kecil metode

dana tetap (Penyetoran kembali dana KK ke kas karena

dianggap terlalu besar/kecil, Jurnal penyesuaian, Jurnal

pembalik). Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli

sesuai dengan jumlah materi yang telah dibagi sebelumnya.

Dalam hal ini berarti ada empat kelompok ahli.

(7). Guru meminta anggota kelompok asal untuk memilih satu

bagian materi yang akan dibahas di kelompok ahli. Guru

menyediakan waktu untuk diskusi selama 20 menit.

(8). Setelah selesai diskusi di kelompok ahli, guru meminta

siswa untuk kembali ke posisi kelompok asalnya dan

menjelaskan kepada anggota kelompok tentang materi yang

mereka kuasai.

(9). Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

(10). Guru membahas hasil presentasi dari tiap-tiap kelompok

serta memberikan penguatan materi.

b) Pertemuan Kedua

(1). Guru mengucapkan salam pembuka dan dilanjutkan dengan

presensi siswa.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2). Guru melakukan kilas balik penjelasan mengenai materi

sebelumnya dan mengulangi penjelasan kembali mengenai

metode pembelajaran jigsaw.

(3). Guru menyampaikan rencana kegiatan untuk pembelajaran

pada pertemuan itu, dan meminta siswa untuk duduk di

kelompok asal masing-masing.

(4). Guru membagi materi pencatatan mutasi dana kas kecil

untuk siklus I bagian soal latihan ke dalam empat bagian

yaitu: (a) Jurnal pengeluaran kas, (b) Jurnal Umum, (c) Buku

harian kas kecil (jurnal kas kecil), (d) Posting akun kas kecil.

Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli sesuai dengan

jumlah materi yang telah dibagi sebelumnya. Dalam hal ini

berarti ada empat kelompok ahli.

(5). Guru meminta anggota kelompok asal untuk memilih satu

bagian materi yang akan dibahas di kelompok ahli. Guru

menyediakan waktu untuk diskusi selama 20 menit.

(6). Setelah selesai diskusi di kelompok ahli, guru meminta

siswa untuk kembali ke posisi kelompok asalnya dan

menjelaskan kepada anggota kelompok tentang materi yang

mereka kuasai.

(7). Memberi kesempatan untuk presentasi di depan kelas

(dilaksanakan secara acak) untuk mengetahui keaktifan para

siswa. Dalam kegiatan presentasi itu juga diadakan tanya

jawab.

(8). Memberi penghargaan pada kelompok yang aktif, baik

dalam kegiatan presentasi maupun kerja sama di dalam

kelompok.

(9). Guru membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat itu.

c) Pertemuan Ketiga

(1). Salam pembuka dilanjutkan presensi siswa.

(2). Menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3). Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib

untuk mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi.

(4). Guru membagikan soal tes evaluasi kepada para siswa dan

meminta siswa untuk mengerjakan secara tertib dan jujur

tidak saling bekerja sama.

(5). Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil

pekerjaan siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri.

Setelah selesai jawaban dikumpulkan oleh guru.

(6). Guru membahas soal-soal tes sehingga para siswa

mengetahui letak kesalahannya.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi akuntansi kompetensi dasar pencatatan mutasi dana kas kecil

dengan metode jigsaw.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes.

Instrumen tes ini dilihat dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir

siklus I).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama 3 kali

pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu hari Senin 4 Oktober,

Selasa 5 Oktober, dan Kamis 7 Oktober di ruang kelas XI Keuangan.

Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah pencatatan

mutasi dana kas kecil dengan metode dana tetap. Pada pertemuan pertama,

guru terlebih dahulu mengadakan apersepsi kemudian membagi siswa

menjadi kelompok-kelompok asal, selanjutnya siswa diminta untuk belajar

secara jigsaw dimana setiap anggota kelompok asal akan dikirim ke

kelompok ahli sesuai dengan materi yang menjadi tanggung jawabnya. Di

dalam kelompok ahli itu terjadi pembahasan dan diskusi seputar bagian

materi yang ditetapkan. Pada pertemuan kedua kegiatan pembelajaran

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sama seperti pada pertemuan yang pertama, namun siswa berdiskusi

mengenai latihan soal yang diberikan oleh guru. Pertemuan yang ketiga

diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus pertama.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Senin 4 Oktober 2010)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

pembuka, kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran/presensi

siswa. Pada pertemuan itu siswa yang tidak hadir tanpa keterangan

yaitu Iga Mawarni dan Puiyati, sedangkan Bhia Christy tidak hadir

dikarenakan sakit.

Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi, setelah itu guru

melanjutkan dengan menjelaskan metode pembelajaran Jigsaw yang

akan digunakan pada pertemuan itu dan bagaimana langkah–langkah

pelaksanaannya serta tujuan dari pembelajaran dengan metode

tersebut. Guru juga menyampaikan indikator-indikator apa saja yang

akan dinilai dalam pembelajaran itu.

Pada pertemuan ini guru memulai metode pembelajaran jigsaw

dengan terlebih dahulu membagi jumlah siswa ke dalam kelompok-

kelompok kecil, kelompok ini nantinya akan disebut sebagai

kelompok asal. Setiap kelompok asal terdiri dari 4 siswa yang

heterogen baik dari latar belakang prestasi akademis maupun jenis

kelamin. Kemudian guru menentukan pembagian materi menjadi

empat bagian yaitu: (a) Pengertian dan alasan pemilihan pencatatan

dana kas kecil metode dana tetap, (b) Ciri-ciri pengelolaan dana kas

kecil metode dana tetap, (c) Pencatatan dana kas kecil metode dana

tetap (Pembentukan dana KK, Pengeluaran KK, Pengisian kembali

dana KK), (d) Pencatatan dana kas kecil metode dana tetap

(Penyetoran kembali dana KK ke kas karena dianggap terlalu

besar/kecil, Jurnal penyesuaian, Jurnal pembalik). Guru menentukan

posisi kelompok ahli dan meminta anggota kelompok asal berkumpul

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam kelompok ahli sesuai dengan materi yang menjadi tanggung

jawabnya, sehingga dengan kata lain kelompok ahli ini berfungsi

sebagai kelompok yang khusus untuk membahas satu bagian materi

sampai setiap kelompok ahli menguasai bagian materinya. Setelah

waktu diskusi selama 20 menit selesai, siswa dari kelompok ahli

diminta kembali ke kelompok asalnya masing-masing untuk

menjelaskan kepada anggota kelompok asal tentang materi yang

menjadi tanggung jawabnya. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru membahas hasil presentasi

serta mengadakan diskusi kelas. Guru kemudian menutup pertemuan

tersebut dengan terlebih dahulu menyimpulkan hasil selama

pembelajaran hari itu dan memberi kesempatan bertanya kepada para

siswa yang belum jelas. Ternyata ada beberapa siswa yang berani

mengungkapkan pendapatnya di dalam kelas. Guru kemudian

mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali materi yang

menjadi tanggung jawabnya di rumah dan juga berlatih mengajar.

Kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua (Selasa, 5 Oktober 2010)

Guru mengawali pertemuan kedua dengan mengucapkan salam

pembuka dan dilanjutkan dengan memeriksa presensi siswa. Siswa

yan tidak masuk tanpa keterangan hari ini adalah Natalia Dewi.

Guru berusaha menciptakan situasi kelas yang kondusif dan

setelah kelas tenang, guru melanjutkan dengan mengkilas balik materi

yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru juga berusaha

menguji capaian pemahaman siswa dengan memberi pertanyaan-

pertanyaan lesan. Setelah selesai menguji capaian konsep awal siswa

tersebut, guru minta siswa untuk duduk pada posisi kelompok asalnya

masing-masing.

Seperti pada pertemuan sebelumnya, guru menentukan

pembagian materi menjadi empat bagian yaitu: (a) Jurnal pengeluaran

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kas, (b) Jurnal umum, (c) Buku harian kas kecil (jurnal kas kecil), (d)

Posting akun kas kecil. Guru menentukan posisi kelompok ahli dan

meminta anggota kelompok asal berkumpul dalam kelompok ahli

sesuai dengan materi yang menjadi tanggung jawabnya. Setelah waktu

diskusi selama 20 menit selesai, siswa dari kelompok ahli diminta

kembali ke kelompok asalnya masing-masing untuk menjelaskan

kepada anggota kelompok asal tentang materi yang menjadi tanggung

jawabnya. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka

di depan kelas. Guru membahas hasil presentasi serta mengadakan

diskusi kelas. Memberi penghargaan pada kelompok yang aktif, baik

dalam kegiatan presentasi maupun kerja sama di dalam kelompok.

Guru kemudian menutup pertemuan tersebut dengan terlebih dahulu

menyimpulkan hasil selama pembelajaran hari itu dan memberi

kesempatan bertanya kepada para siswa yang belum jelas. Guru

kembali mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali materi

di rumah karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan kuis untuk

siklus 1. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

3) Pertemuan Ketiga (Kamis, 7 Oktober 2010)

Guru membuka pertemuan ketiga didahului dengan salam

pembuka dan mengecek kehadiran siswa, ternyata pada hari terebut

semua siswa hadir.

Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan

tes evaluasi. Siswa diminta duduk pada tempatnya masing-masing

dengan rapi dan tertib. Guru dibantu oleh peneliti membagikan soal

tes. Guru dan peneliti bersama-sama mengawasi jalannya tes dan

meminta siswa untuk tidak saling bekerja sama dengan teman yang

lain. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes tersebut selama 90

menit.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Setelah waktu tes dinyatakan telah habis, guru dibantu peneliti

mengumpulkan lembar jawaban saat itu juga. Kemudian guru

membahas soal tes supaya diketahui letak permasalahan-permasalahan

yang dialami siswa sehingga dapat diperbaiki pada pertemuan atau

siklus selanjutnya. Guru menutup pembelajaran saat itu dengan salam

penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan metode jigsaw di kelas XI Keuangan. Peneliti mengambil

posisi di dalam kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat

secara jelas melihat (mengamati) proses belajar mengajar akuntansi pada

hari itu. Pada pertemuan pertama yaitu hari Senin 4 Oktober 2010, guru

menyampaikan apersepsi dan penjelasan metode jigsaw serta

mempraktekkan metode jigsaw bagian materi. Sedangkan pada pertemuan

kedua, Selasa 5 Oktober, siswa diminta untuk mempraktekkan

pembelajaran metode jigsaw bagian soal latihan seperti yang telah

dijelaskan guru sebelumnya. Pertemuan yang ketiga Kamis 7 Oktober

2010 digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir dari

siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui. Dari

kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran

akuntansi materi mutasi dana kas kecil metode dana tetap dengan

menggunakan metode jigsaw sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi materi mutasi dana kas kecil dengan metode dana

tetap, diperoleh gambaran tentang pencapaian hasil belajar selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif dalam diskusi kelas sebesar 68,18%, sedangkan

31,82% lainnya masih belum dapat aktif di dalam diskusi kelas.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok selama kegiatan kerja

kelompok berlangsung sebesar 77,27%, sedangkan 22,73% lainnya

kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok. Hal ini

disebabkan karena siswa yang merasa tidak bisa mengerjakan tidak

mau ikut berdiskusi karena kurangnya motivasi dalam diri mereka.

3) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti

sebesar 72,73%, sedangkan yang lainnya masih ada yang tidak lengkap

dan belum bisa mengerjakan soal dengan sempurna.

4) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu mengerjakan soal mutasi dana kas kecil

dengan metode dana tetap dan mendapatkan nilai 72 ke atas sebesar

77,27%, sedangkan 22,73% siswa lainnya belum sempurna dalam

menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih

kesulitan dalam memahami materi dan kurang teliti dalam pengerjaan

soal.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penjelasan tentang

metode jigsaw sehingga para siswa masih banyak yang mengalami

kebingungan untuk menerapkannya.

b) Banyak keluhan dari siswa bahwa suara guru kurang keras

sehingga siswa yang duduk di belakang tidak dapat mendengar

penjelasan guru secara jelas.

c) Kurangnya motivasi dari guru dalam memulai pembelajaran dan

nada suara guru juga kurang antusias selama pelaksanaan

pembelajaran.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok

b) Siswa yang tidak memperhatikan cenderung malah mengganggu

teman-temannya.

c) Masih ada siswa yang acuh terhadap pelajaran dan metode baru

yang diterapkan oleh guru.

d) Sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan

dalam kemampuan akademisnya.

e) Kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok terhadap

bagian materinya masing-masing, sehingga ada siswa yang tidak

mau mengajar teman-temannya dalam satu kelompok.

f) Siswa masih belum berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan guru. Siswa masih cenderung berani jika berhadapan dengan

teman sebayanya.

g) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 nilai

terendah adalah 58 dan nilai rata-rata kelas yaitu 80,89. Siswa yang

sudah mencapai standar nilai 72 ke atas sebanyak 34 siswa dari 44

siswa, jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila

dibandingkan sebelumnya, dengan ketuntasan hasil belajar siswa

sebesar 77,27%. Hasil tersebut belum dapat mencapai target yang

ditetapkan yaitu 80% sehingga diperlukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah :

1) Volume suara guru lebih dikeraskan dan lebih antusias dalam

menerangkan materi sehingga siswa dapat mendengar dengan jelas dan

juga tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

2) Guru lebih banyak melakukan pendekatan, selain sebagai pengawasan,

juga untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran agar dapat bekerja

sama dengan anggota kelompok yang lain.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Guru menambah waktu untuk tanya jawab, sehingga kesempatan untuk

mengungkapkan pertanyaan mengenai materi saat presentasi lebih

luas.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus kedua melalui

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw adalah :

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari

Jumat, 8 Oktober 2010. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan

tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kemudian disepakati

bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus pertama akan dilaksanakan

selama 3 kali pertemuan, yakni pada hari Senin 11 Oktober, Selasa 12

Oktober, dan Kamis 14 Oktober.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus pertama meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

pada kompetensi dasar pencatatan mutasi dana kas kecil metode

fluktuasi menggunakan metode jigsaw, dengan skenario pembelajaran

sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1). Guru mengucapkan salam pembuka kemudian mengecek

kehadiran siswa.

(2). Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3). Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi tentang materi

kas kecil metode fluktuasi serta memberikan motivasi agar

siswa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam

mengikuti pelajaran.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4). Guru memberi penjelasan mengenai metode pembelajaran

yang akan digunakan untuk pertemuan saat itu disertai

dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

(5). Setelah selesai memberi pengarahan dan penjelasan

kemudian dilanjutkan dengan mengkondisikan siswa ke

dalam kelompok-kelompok asal sesuai dengan daftar

kelompok yang telah dibuat.

(6). Guru membagi materi pencatatan mutasi dana kas kecil

untuk siklus 2 ke dalam empat bagian yaitu: (a) Pengertian

dan alasan pemilihan pencatatan dana kas kecil metode

fluktuasi, (b) Ciri-ciri pengelolaan dana kas kecil metode

fluktuasi, (c) Perbedaan antara pengelolaan dana kas kecil

metode dana tetap dengan metode fluktuasi, (d) Perbedaan

pencatatan antara dana kas kecil metode dana tetap dengan

metode fluktuasi. Guru menetapkan posisi untuk kelompok

ahli sesuai dengan jumlah materi yang telah dibagi

sebelumnya. Dalam hal ini berarti ada empat kelompok ahli.

(7). Guru meminta anggota kelompok asal untuk memilih satu

bagian materi yang akan dibahas di kelompok ahli. Guru

menyediakan waktu untuk diskusi selama 20 menit.

(8). Setelah selesai diskusi di kelompok ahli, guru meminta

siswa untuk kembali ke posisi kelompok asalnya untuk

berdiskusi kembali mengenai materi-materi yang telah

didiskusikan pada kelompok ahli.

(9). Guru memberi kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas.

(10). Guru membahas hasil presentasi dari tiap-tiap kelompok

serta memberikan penguatan materi.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Pertemuan Kedua

(1). Guru mengucapkan salam pembuka dan dilanjutkan dengan

presensi siswa.

(2). Guru melakukan kilas balik penjelasan mengenai materi

sebelumnya dan mengulangi penjelasan kembali mengenai

metode pembelajaran jigsaw.

(3). Guru menyampaikan rencana kegiatan untuk pembelajaran

pada pertemuan itu, dan meminta siswa untuk duduk di

kelompok asal masing-masing.

(4). Guru membagi materi pencatatan mutasi dana kas kecil

untuk siklus 2 bagian soal latihan ke dalam empat bagian

yaitu: (a) Jurnal pengeluaran kas, (b) Jurnal Umum, (c) Buku

harian kas kecil (jurnal kas kecil), (d) Posting akun kas kecil.

Guru menetapkan posisi untuk kelompok ahli sesuai dengan

jumlah materi yang telah dibagi sebelumnya. Dalam hal ini

berarti ada empat kelompok ahli.

(5). Guru meminta anggota kelompok asal untuk memilih satu

bagian materi yang akan dibahas di kelompok ahli. Guru

menyediakan waktu untuk diskusi selama 20 menit.

(6). Setelah selesai diskusi di kelompok ahli, guru meminta

siswa untuk kembali ke posisi kelompok asalnya dan

menjelaskan kepada anggota kelompok tentang materi yang

mereka kuasai.

(7). Memberi kesempatan untuk presentasi di depan kelas

(dilaksanakan secara acak) untuk mengetahui keaktifan para

siswa. Dalam kegiatan presentasi itu juga diadakan tanya

jawab.

(8). Memberi penghargaan pada kelompok yang aktif, baik

dalam kegiatan presentasi maupun kerja sama di dalam

kelompok.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(9). Guru membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat itu.

Memberi penghargaan pada kelompok yang aktif, baik

dalam kegiatan presentasi maupun kerja sama di dalam

kelompok.

(10). Guru membuat kesimpulan mengenai pembelajaran saat itu

serta mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang

telah dipelajari bersama karena pada pertemuan berikutnya

akan diadakan kuis untuk siklus 2.

c) Pertemuan Ketiga

(1). Salam pembuka dilanjutkan presensi siswa.

(2). Menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas. Serta

memberikan sedikit motivasi dan pengarahan agar teliti

dalam mengerjakan soal serta tidak bekerjasama dengan

temannya.

(3). Meminta siswa duduk pada posisi yang benar dan tertib

untuk mempersiapkan diri dalam mengerjakan tes evaluasi.

(4). Guru membagikan soal tes evaluasi kepada para siswa dan

meminta siswa untuk mengerjakan secara tertib dan jujur

tidak saling bekerja sama.

(5). Guru mengawasi saat proses pengerjaan tes supaya hasil

pekerjaan siswa merupakan hasil kemampuannya sendiri.

Setelah selesai jawaban dikumpulkan oleh guru.

(6). Guru membahas soal-soal tes sehingga para siswa

mengetahui letak kesalahannya.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kedua dilaksanakan selama 3 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu hari Senin 11 Oktober, Selasa 12

Oktober, dan Kamis 14 Oktober di ruang kelas XI Keuangan. Pertemuan

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran

dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah pencatatan

mutasi dana kas kecil dengan metode fluktuasi. Pada pertemuan pertama,

guru terlebih dahulu mengadakan apersepsi dan memberikan motivasi

belajar kepada siswa kemudian membagi siswa menjadi kelompok-

kelompok asal, selanjutnya siswa diminta untuk belajar secara jigsaw

dimana setiap anggota kelompok asal akan dikirim ke kelompok ahli

sesuai dengan materi yang menjadi tanggung jawabnya. Di dalam

kelompok ahli itu terjadi pembahasan dan diskusi seputar bagian materi

yang ditetapkan. Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran sama

seperti pada pertemuan yang pertama, namun siswa berdiskusi mengenai

latihan soal yang diberikan oleh guru. Pertemuan yang ketiga diisi dengan

evaluasi belajar siswa dari siklus pertama.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Senin 11 Oktober 2010)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

pembuka, kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran/presensi

siswa. Pada pertemuan itu siswa yang tidak hadir tanpa keterangan

yaitu Febe Yuniarti, sedangkan Dian Santosa tidak hadir dikarenakan

sakit.

Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi serta motivasi agar

siswa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam belajar, setelah itu

guru melanjutkan dengan menjelaskan kembali metode pembelajaran

Jigsaw yang akan digunakan pada pertemuan itu dan bagaimana

langkah–langkah pelaksanaannya serta tujuan dari pembelajaran

dengan metode tersebut. Guru juga menyampaikan indikator-indikator

apa saja yang akan dinilai dalam pembelajaran itu.

Pada pertemuan ini guru memulai metode pembelajaran jigsaw

dengan terlebih dahulu membagi jumlah siswa ke dalam kelompok-

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelmpok kecil, kelompok ini nantinya akan disebut sebagai kelompok

asal. Setiap kelompok asal terdiri dari 4 siswa yang heterogen baik

dari latar belakang prestasi akademis maupun jenis kelamin.

Kemudian guru menentukan pembagian materi menjadi empat bagian

yaitu: (a) Pengertian dan alasan pemilihan pencatatan dana kas kecil

metode fluktuasi, (b) Ciri-ciri pengelolaan dana kas kecil metode

fluktuasi, (c) Perbedaan antara pengelolaan dana kas kecil metode

dana tetap dengan metode fluktuasi, (d) Perbedaan pencatatan antara

dana kas kecil metode dana tetap dengan metode fluktuasi. Guru

menentukan posisi kelompok ahli dan meminta anggota kelompok

asal berkumpul dalam kelompok ahli sesuai dengan materi yang

menjadi tanggung jawabnya, sehingga dengan kata lain kelompok ahli

ini berfungsi sebagai kelompok yang khusus untuk membahas satu

bagian materi sampai setiap kelompok ahli menguasai bagian

materinya. Setelah waktu diskusi selama 20 menit selesai, siswa dari

kelompok ahli diminta kembali ke kelompok asalnya masing-masing

untuk menjelaskan kepada anggota kelompok asal tentang materi yang

menjadi tanggung jawabnya. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru membahas hasil presentasi

serta mengadakan diskusi kelas. Guru kemudian menutup pertemuan

tersebut dengan terlebih dahulu menyimpulkan hasil selama

pembelajaran hari itu dan memberi kesempatan bertanya kepada para

siswa yang belum jelas. Pada pertemuan ini siswa yang berani

mengungkapkan pendapatnya lebih banyak daripada siklus pertama.

Guru kemudian mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali

materi yang menjadi tanggung jawabnya di rumah dan juga berlatih

mengajar. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua (Selasa, 12 Oktober 2010)

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Guru mengawali pertemuan kedua dengan mengucapkan salam

pembuka dan dilanjutkan dengan memeriksa presensi siswa. Ternyata

pada hari ini semua siswa hadir mengikuti pelajaran.

Guru berusaha menciptakan situasi kelas yang kondusif dan

setelah kelas tenang, guru melanjutkan dengan mengkilas balik materi

yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru juga berusaha

menguji capaian pemahaman siswa dengan memberi pertanyaan-

pertanyaan lesan, tak lupa guru juga memberikan semangat dan

motivasi kepada siswa. Setelah selesai menguji capaian konsep awal

siswa tersebut, guru minta siswa untuk duduk pada posisi kelompok

asalnya masing-masing.

Seperti pada pertemuan sebelumnya, guru menentukan

pembagian materi menjadi empat bagian yaitu: (a) Jurnal pengeluaran

kas, (b) Jurnal umum, (c) Buku harian kas kecil (jurnal kas kecil), (d)

Posting akun kas kecil. Guru menentukan posisi kelompok ahli dan

meminta anggota kelompok asal berkumpul dalam kelompok ahli

sesuai dengan materi yang menjadi tanggung jawabnya. Setelah waktu

diskusi selama 20 menit selesai, siswa dari kelompok ahli diminta

kembali ke kelompok asalnya masing-masing untuk menjelaskan

kepada anggota kelompok asal tentang materi yang menjadi tanggung

jawabnya. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka

di depan kelas. Guru membahas hasil presentasi serta mengadakan

diskusi kelas. Guru memberikan reward kepada kelompok dan siswa

yang aktif selama pembelajaran di kelas. Guru kemudian menutup

pertemuan tersebut dengan terlebih dahulu menyimpulkan hasil

selama pembelajaran hari itu dan memberi kesempatan bertanya

kepada para siswa yang belum jelas. Guru kembali mengingatkan para

siswa untuk mempelajari kembali materi di rumah karena pada

pertemuan berikutnya akan diadakan kuis untuk siklus 2. Kemudian

guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Pertemuan Ketiga (Kamis, 14 Oktober 2010)

Guru membuka pertemuan ketiga didahului dengan salam

pembuka dan mengecek kehadiran siswa, ternyata pada hari terebut

semua siswa hadir.

Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengerjakan

tes evaluasi. Siswa diminta duduk pada tempatnya masing-masing

dengan rapi dan tertib. Guru dibantu oleh peneliti membagikan soal

tes. Guru dan peneliti bersama-sama mengawasi jalannya tes dan

meminta siswa untuk tidak saling bekerja sama dengan teman yang

lain. Waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tes tersebut selama 90

menit.

Setelah waktu tes dinyatakan telah habis, guru dibantu peneliti

mengumpulkan lembar jawaban saat itu juga. Kemudian guru

membahas soal tes supaya diketahui letak permasalahan-permasalahan

yang dialami siswa sehingga dapat diperbaiki pada pertemuan atau

siklus selanjutnya. Guru menutup pembelajaran saat itu dengan salam

penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan metode jigsaw di kelas XI Keuangan. Peneliti mengambil

posisi di dalam kelas yaitu dibangku bagian belakang, sebab guru kelas

menginginkan agar peneliti dapat mengamati langsung proses belajar

mengajar akuntansi pada hari itu. Pada pertemuan pertama yaitu hari

Senin 11 Oktober 2010, guru menyampaikan apersepsi dan penjelasan

metode jigsaw serta mempraktekkan metode jigsaw bagian materi.

Sedangkan pada pertemuan kedua Selasa 12 Oktober, siswa diminta untuk

mempraktekkan pembelajaran metode jigsaw bagian soal latihan seperti

yang telah dijelaskan guru sebelumnya. Pertemuan yang ketiga Kamis 14

Oktober 2010 digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi

akhir dari siklus 2 agar hasil belajar dari siklus 2 dapat segera diketahui.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran

akuntansi materi mutasi dana kas kecil metode dana tetap dengan

menggunakan metode jigsaw sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan siklus 2.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi, diperoleh informasi tentang prestasi dan aktivitas

siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai

berikut:

1) Siswa yang aktif dalam diskusi kelas sebesar 81,82% sedangkan

18,18/% lainnya masih belum dapat aktif di dalam diskusi kelas.

2) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok selama kegiatan kerja

kelompok berlangsung sebesar 88,64%, sedangkan 11,36% lainnya

masih belum bisa berkonsentrasi dan bekerjasama dengan anggota

kelompok yang lain.

3) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti

sebesar 84,09%, sedangkan yang lainnya belum secara tepat dan teliti

mengerjakan latihan soal yang diberikan, hal ini dikarenakan siswa

tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi

kesempatan untuk bertanya.

4) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu mengerjakan soal mutasi dana kas kecil

dengan metode dana tetap dan mendapatkan nilai 72 ke atas sebesar

90,91%, sedangkan 9,09% siswa lainnya belum sempurna dalam

menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka kurang

teliti dalam memahami soal yang diberikan.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

kedua, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus kedua ini adalah:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Guru kurang tegas untuk menegur siswa yang mengganggu

pembelajaran di kelompoknya.

b) Guru ketika menyimpulkan materi pembelajaran pada pertemuan I

terlalu cepat sehingga siswa kurang jelas dan meminta peneliti

mengulangi penjelasan kembali ketika sedang mengawasi kegiatan

diskusi di kelompok ahli.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut :

a) Masih ada siswa yang acuh terhadap kegiatan diskusi di

kelompoknya.

b) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100,

nilai terendah adalah 66 dan nilai rata-rata kelas yaitu 86,32.

Siswa yang sudah mencapai standar nilai 72 ke atas sebanyak 40

siswa (84,09% dari 44 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan

sudah mencapai ketuntasan hasil belajar. Jumlah tersebut sudah

dapat menunjukkan peningkatan bila dibandingkan sebelumnya,

dengan nilai rata-rata kelas yaitu 84,59 dan hanya dicapai 34 siswa

(90,91% dari 44 siswa). Nilai ini tersebut sudah diatas nilai

standar KKM. Sehingga dianggap pembelajaran sudah mencapai

titik ketuntasan dan terbukti bahwa penerapan metode jigsaw

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meskipun belum 100%

siswa dinyatakan tuntas belajar.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan

terhadap anak, sehingga setiap anak mengalami kesulitan akan mudah

teratasi.

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

3) Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasi aktifitas pembelajaran

agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

menggunakan metode tutor sebaya dari sikl

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelas

Keaktifan

diskusi kelompok

Ketelitian dan ketepatan dalam

menyelesaikan soal

Ketuntasan hasil belajar (standar

nilai KKM 72)

Peningkatan

ini

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

menggunakan metode tutor sebaya dari sikl

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 3. Profil hasil penelitian

Aspek yang dinilai

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelas

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelompok

Ketelitian dan ketepatan dalam

menyelesaikan soal

Ketuntasan hasil belajar (standar

nilai KKM 72)

Peningkatan

ini :

��

��

��

��

��

�u

mla

h S

isw

a

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

menggunakan metode tutor sebaya dari sikl

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Profil hasil penelitian

Aspek yang dinilai

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelas

siswa dalam

diskusi kelompok

Ketelitian dan ketepatan dalam

menyelesaikan soal

Ketuntasan hasil belajar (standar

nilai KKM 72)

Peningkatan hasil belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut

Gambar

��

D.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

menggunakan metode tutor sebaya dari sikl

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Profil hasil penelitian

Aspek yang dinilai

Siklus

Siklus

Siklus

Siklus

Ketelitian dan ketepatan dalam Siklus

Siklus

Ketuntasan hasil belajar (standar Siklus

Siklus

belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut

Gambar 5. Grafik Hasil Pen

����

Siklus I

Grafik Hasil Penelitian Siklus I

Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

menggunakan metode tutor sebaya dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal

tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

Siklus I

Siklus II

belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut

Grafik Hasil Pen

��

Grafik Hasil Penelitian Siklus I

embahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

us satu ke siklus berikutnya. Hal

Jumlah

30 siswa

36 siswa

34 siswa

39 siswa

32 siswa

37 siswa

34 siswa

40 siswa

belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut

Grafik Hasil Penelitian Siklus I

Grafik Hasil Penelitian Siklus I

���� ������������������

���

���� ������������������

������

��������������������

������������������

��������������������

�������������������

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

us satu ke siklus berikutnya. Hal

Jumlah

30 siswa !"#!�$

36 siswa !#"!��$

34 siswa ��"���$

39 siswa !!" ��$

32 siswa ��"���$

37 siswa !�"�%�$

34 siswa ��"���$

40 siswa %�"%#�$

belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut

elitian Siklus I

���� ������������������

���

���� ������������������

������

��������������������

������������������

��������������������

�������������������

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar akuntansi

us satu ke siklus berikutnya. Hal

(%)

!"#!�$

!#"!��$

��"���$

!!" ��$

��"���$

!�"�%�$

��"���$

%�"%#�$

belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut

���� ������������������

���� ������������������

��������������������

������������������

��������������������

�������������������

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

peningkatan has

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

peningkatan has

Penelitian Tindakan Kelas (

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

��

��

��

��

��J

um

lah

Sis

wa

��

��

��

��

��

Ju

mla

h S

isw

a

Gambar

Gambar 7.

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

peningkatan hasil belajar akuntansi siswa.

Penelitian Tindakan Kelas (

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

��

��

Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian Siklus II

7. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

il belajar akuntansi siswa.

Penelitian Tindakan Kelas (

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

�%��

Siklus II

Grafik Hasil Penelitian Siklus II

Siklus

��

�%

��

��

Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

Grafik Hasil Penelitian Siklus II

Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

il belajar akuntansi siswa.

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

��

Grafik Hasil Penelitian Siklus II

��

��

��

Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

Grafik Hasil Penelitian Siklus II

Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

Clasroom Action Research

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

Grafik Hasil Penelitian Siklus II

���� ������������������

���

���� ������������������

������

��������������������

������������������

��������������������

�������������������

Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

���� ������������������

����������&���� ������������������

����������&&���� ������������������

�������������&���� ������������������

�������������&&������������������������

���������������������&������������������������

���������������������&&��������������������������&

��������������������������&&

Grafik Hasil Penelitian Siklus II

Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) sis

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

���� ������������������

���

���� ������������������

������

��������������������

������������������

��������������������

�������������������

Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

���� ������������������

����������&���� ������������������

����������&&���� ������������������

�������������&���� ������������������

�������������&&������������������������

���������������������&������������������������

���������������������&&��������������������������&

��������������������������&&

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw membawa dampak yang positif

selama pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain (1) siswa

menjadi lebih antusias dan berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, (2)

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diserahkan kepada

dirinya, (3) siswa lebih aktif untuk berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya

) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

���� ������������������

���� ������������������

��������������������

������������������

��������������������

�������������������

���� ������������������

���� ������������������

���� ������������������

���� ������������������

������������������������

���������������������&������������������������

���������������������&&��������������������������&

��������������������������&&

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus pertama, peneliti melakukan survei awal

untuk mengetahui kondisi yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta. Dari hasil survei

ini, peneliti menemukan bahwa hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI

Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta masih belum maksimal. Oleh karena itu,

peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk

mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

metode jigsaw.

Guru kelas dibantu peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) guna melaksanakan kegiatan siklus pertama. Materi pada pelaksanaan

tindakan siklus I ini adalah mutasi dana kas kecil dengan metode dana tetap.

Setelah menerima apersepsi dari guru, siswa diminta untuk mempelajari materi ini

dengan metode jigsaw. Siswa diminta untuk membentuk kelompok-kelompok

kecil dan disebut kelompok asal. Setelah itu, guru membagi materi mutasi dana

kas kecil dengan metode dana tetap ke dalam empat bagian yaitu: (a) Pengertian

dan alasan pemilihan pencatatan dana kas kecil metode dana tetap, (b) Ciri-ciri

pengelolaan dana kas kecil metode dana tetap, (c) Pencatatan dana kas kecil

metode dana tetap (Pembentukan dana KK, Pengeluaran KK, Pengisian kembali

dana KK), (d) Pencatatan dana kas kecil metode dana tetap (Penyetoran kembali

dana KK ke kas karena dianggap terlalu besar/kecil, Jurnal penyesuaian, Jurnal

pembalik). Guru kemudian memerintahkan masing-masing anggota kelompok

asal untuk membahas setiap bagian materi ke kelompok ahli. Di kelompok ahli

diadakan pembahasan dan pendalaman materi sesuai bagian materinya, setelah itu

anggota kembali kekelompok asalnya masing-masing untuk mengajarkan pada

anggota kelompok asalnya yang lain informasi yang diperoleh dari kelompok ahli.

Dan yang terakhir diadakan tes evaluasi untuk mengukur capaian konsep siswa

pada siklus I. Namun, dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

akuntansi pada siklus pertama masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa kurang aktif dan ada yang belum berperan dalam kelompoknya dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi sehingga ada yang belum jelas mengenai

materi yang disampaikan temannya, serta kurangnya rasa tanggung jawab anggota

kelompok terhadap bagian materinya masing-masing, sehingga ada siswa yang

tidak mau mengajar teman-temannya dalam satu kelompok. Karena itu, peneliti

mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran siklus kedua untuk mengatasi

kekurangan dan kelemahan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah mutasi dana kas kecil dengan

metode fluktuasi. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa

merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan metode jigsaw, siswa

menjadi aktif, siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar, siswa juga merasa

tidak segan bertanya dengan teman ataupun guru, dan temanya juga tidak segan

mengajari teman sekelompoknya yang belum paham.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus II, keaktifan dan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Siswa

yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias

dan lebih merespon apersepsi guru. Meskipun begitu, masih diperlukan juga

motivasi dari guru dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya proses

belajar mengajar akuntansi. Namun, kekurangan tersebut dirasa dapat dilakukan

guru. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran akuntansi

kompetensi dasar mutasi dana kas kecil sudah dapat teratasi dengan penerapan

metode jigsaw yang secara langsung mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga berakibat pada

meningkatnya keaktifan dan hasil pembelajaran akuntansi. Selain itu, peneliti juga

dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif

dan menarik. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode

jigsaw ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias pada saat awal akan mengikuti kegiatan belajar

mengajar dan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Siswa terlihat bersemangat dalam berperan mengajar teman sekelompoknya.

3) Siswa merasa mendapatkan tanggung jawab, karena dituntut untuk dapat

membuat teman di dalam kelompoknya paham dengan materi mutasi dana kas

kecil.

4) Siswa sudah mampu menguasai konsep materi akuntansi dengan kompetensi

dasar mutasi dana kas kecil.

5) Nilai tes yang telah diberikan guru menunjukkan peningkatan dari siklus I

sampai siklus II yang mana itu menunjukkan adanya usaha siswa berusaha

lebih baik.

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI Keuangan SMK

Kristen 1 Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat

tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat

peningkatan hasil belajar akuntansi dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan metode jigsaw pada siswa kelas XI Keuangan SMK Kristen 1

Surakarta. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut ini:

1. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa dilihat

dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pencapaian hasil belajar

siswa dari 77,27 % (pada siklus I) menjadi 90,91 % (pada siklus II),

sedangkan aspek dalam ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal pada

siklus pertama terdapat 32 siswa (72,73 %), pada siklus kedua terdapat 37

siswa (84,09 %).

2. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan suatu tugas bersama. Selama proses pembelajaran berlangsung

siswa yang menunjukkan keaktifan mereka dalam diskusi kelompok sebanyak

34 siswa (77,27 %) pada siklus pertama sedangkan pada siklus kedua

sebanyak 39 siswa (88,64 %).

3. Siswa makin antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi, keaktifan siswa dalam diskusi kelas menunjukkan peningkatan dari

68,18 % (pada siklus pertama) menjadi 81,82 % (pada siklus kedua).

Kondisi-kondisi tersebut di atas, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Guru sudah berusaha untuk mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut

terefleksi dari (a) kemampuan guru dalam memotivasi siswa untuk ikut aktif

terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung, (b) posisi guru yang

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak hanya terpaku di kelas bagian depan tetapi sudah mampu berotasi

sehingga dapat memantau siswa yang berada di bagian belakang, (c) guru

sudah dapat meningkatkan minat dan semangat siswa untuk aktif dalam

kegiatan belajar mengajar maupun pada saat kegiatan kerja kelompok, (d)

guru sudah dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap materi

yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar

mengajar melalui metode jigsaw.

2. Guru menyadari pentingnya melakukan suatu evaluasi terhadap proses

pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi dengan baik, dan

tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian di atas, maka implikasi dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik, kegiatan

pembelajaran akuntansi pada materi akuntansi mutasi dana kas kecil dengan

menggunakan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari

segi keaktifan siswa melalui aktivitas positif dalam proses belajar mengajar dan

menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Hal ini disebabkan model kooperatif

dengan metode jigsaw menekankan pada keaktifan siswa secara penuh, baik fisik

maupun mental sehingga mendorong untuk selalu aktif dalam belajar melalui

proses kerja sama dan tanggung jawab dalam kerja kelompok.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar akuntansi siswa pada kompetensi dasar mutasi dana kas kecil. Siswa

terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga

terlihat lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Disamping itu siswa juga merasa

senang dengan adanya diskusi saat pembelajaran sehingga tidak mudah bosan

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Hasil belajar siswa yang tercermin dari

hasil evaluasi juga mengalami peningkatan.

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal dalam

pembelajaran akuntansi, seorang guru harus mampu memilih metode

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa, minat, dan kondisi

lingkungan yang ada. Penilaian juga harus dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan, melalui hasil belajar siswa, keaktifan dan partisipasi siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung. Model pembelajaran kooperatif

dengan metode jigsaw dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi guru dalam

meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Melihat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, disarankan kepada guru

akuntansi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan

metode jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa

b. Diharapkan guru untuk terus mengembangkan minat serta semangat siswa

selama proses pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw berlangsung

agar siswa dapat menemukan dan mengembangkan sendiri konsep dari

materi yang akan dipelajari serta siswa ditekankan untuk bertanggung

jawab terhadap materinya.

c. Agar pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw dapat berjalan

dengan baik, sebaiknya guru meningkatkan kemampuan dalam mengelola

kelas sehingga dapat tercipta situasi kondusif yang mendukung proses

pembelajaran.

d. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw,

guru hendaknya membagi kelompok asal secara heterogen berdasarkan

tingkat kemampuan/intelegensi siswa agar diskusi dapat berjalan secara

optimal.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac...KELAS XI KEUANGAN URAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penelitian Tindakan Kelas) ERLIN AMALIA RIANDANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Pada penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode jigsaw,

guru hendaknya mengoptimalkan kegiatan belajar siswa saat berdiskusi di

kelompok asal dan kelompok ahli maupun saat presentasi dengan

memberikan pengarahan dan melakukan pengawasan terhadap siswa.

f. Guru hendaknya selalu mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran

kooperatif dengan metode jigsaw yang telah berlangsung dalam upaya

memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif metode jigsaw,

sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa untuk bekerja sama

dalam satu kelompok untuk memecahkan masalah dan saling mengajari

satu sama lain.

b. Siswa harus lebih meningkatkan kedisiplinan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru.

c. Siswa hendaknya memperhatikan dan tidak gaduh saat guru menerangkan.

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan penyempurnaan

dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan optimal.

b. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran

yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang

diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.

4. Bagi Sekolah

a. Perlu adanya bimbingan dan binaan kepada guru agar keberhasilan dalam

proses pembelajaran di kelas tercapai.

b. Sekolah perlu membuka diri dengan lembaga pendidikan maupun instansi

lain untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

c. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar.