perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan proyek akhir. 2. ibu, bapak...

79
INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV ‘82 PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Disusun Oleh : EKO SISWANTORO I 8609013 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: lenhan

Post on 05-May-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

INSTALASI AIR CONDITIONER

PADA MOBIL CHEVROLET LUV ‘82

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)

Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Disusun Oleh :

EKO SISWANTORO

I 8609013

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

iv

MOTTO

“Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat

pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin

dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui

yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa

yang telah kamu kerjakan.”

(Q.S At-Taubah : 105)

Pergunakanlah waktu 5 sebelum datang 5 lainnya: sehat

sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang

sebelum sempit, hidup sebelum mati.

(H.R. Muslim)

Kiat mengubah bangsa, ingat 3 M :mulailah dari yang kecil,

mulailah dari diri sendiri, mulailah dari sekarang.

(Ustadz AA Gym)

Orang yang memindahkan gunung mulai dari memindahkan

batu-batu kecil

(Pepatah Cina)

Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain,

tanpa kita kehilangan semangat.

(Abrahah Linconl)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

v

PERSEMBAHAN

Laporan Proyek akhir ini saya persembahkan kepada:

Allah SWT

Ummi dan Abi Tercinta

(Karsiyah dan Rasiman)

Adikku Tersayang

(Parifah Nur Rohmah dan Iskandar Rohmansyah)

Eyang Putri

Pasmuda dan Ustmuda

(Santri-santri dan Ustadz/ah TPA Al-Muhajirin 2)

IMAMTA dan Pembina

(Sahabat Perjuangan Ikatan Mahasiswa MTA Surakarta)

Teman-teman Mesin Otomotif 2009

(Aditya, Agnang, Alfian, Anwar, Arif P, Arif S, Aziz, Agus, Dhamar, Beni,

Fama, Gilang, Erwin, Baral, Faizal, Iwan, Shopan, Taufik, Topik, Riski, Rully,

Whonica, Nurman, M. Anif, Imron, Untung, Ali)

BKI FT UNS

(Teman-teman Badan Kerohanian Islam)

Warga Pucangsawit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

vi

ABSTRAKSI

Eko Siswantoro, 2012, Instalasi Air Conditioner Pada Mobil Chevrolet LUV ‘82

Program Studi Diploma III Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Proyek akhir ini bertujuan untuk memasang instalasi AC pada mobil Chevrolet. Sistem AC pada mobil Chevrolet sudah mengalami kerusakan dan ada komponen sistem yang tidak ada seperti: kompresor, kondensor, receiver dryer, ekstra fan kondensor. Oleh kerena itu, pada mobil Chevrolet dibuat instalasi AC. Pemasangan instalasi AC mobil Chevrolet memodifikasi dari instalasi mobil Peugeot. Tahap pembuatan instalasi air conditioner pada mobil Chevrolet dilakukan dengan memindahkan instalasi air conditioner mobil Peugeot ke mobil Chevrolet. Proses pengerjaannya dilakukan dengan tahap pengujian awal sistem AC pada mobil Peugeot, pemeriksaan dan perbaikan komponen sistem AC, pemasangan komponen sistem AC pada mobil Chevrolet, dan pengujian kerja akhir sistem AC pada mobil Chevrolet.

Pada akhirnya proyek akhir ini menghasilkan instalasi air conditioner pada mobil Chevrolet. Hasil pengerjaan instalasi sistem AC yang baru di mobil Chevrolet dapat diselesaikan dengan baik. Sistem AC yang bekerja pada mobil Chevrolet menghasilkan suhu 20,6 ºC di dalam kabin dan suhu pada keluaran evaporator sebesar 10,7 ºC. Kata kunci: evaporator, motor blower, katup ekspansi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan Proyek Akhir ini dengan judul ”INSTALASI AIR CONDITIONER PADA

MOBIL CHEVROLET LUV ’82”. Laporan Proyek Akhir ini disusun untuk

memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan menyelesaikan

Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami masalah dan

kesulitan, tetapi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak maka penulis

dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang bahagia ini,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir.

2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan

senyuman dalam menghadapi masalah pembuatan laporan Proyek Akhir.

3. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program D III Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta serta pembimbing II

Proyek Akhir

4. Bapak Zainal Arifin, S.T., M.T., selaku pembimbing I Proyek Akhir.

5. Bapak Jaka Sulistya Budi, S.T., selaku koordinator Proyek Akhir.

6. Aziz Halim, Iwan Ario sebagai teman satu kelompok terima kasih atas

kekompakkan dan kerja samanya dalam menyelesaikan Proyek Akhir.

7. Solikhin, Rohmad, dan Saryanto selaku laboran Motor Bakar terima kasih atas

bimbingan dan bantuannya.

8. Teman–teman seangkatanku, D3 Teknik Mesin Otomotif 2009 terima kasih

atas persaudaraan, kekompakan dan canda tawanya.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu–persatu yang telah membantu

dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

viii

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu dalam

penyusunan laporan ini, maka segala kritikan yang sifatnya membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca baik dari kalangan akademis

maupun lainnya.

Surakarta, 26 Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN MOTTO iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

ABSTRAKSI vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1 1.2.Perumusan Masalah 2 1.3.Batasan Masalah 2 1.4.Tujuan Proyek Akhir 3 1.5.Manfaat Proyek Akhir 3 1.6.Metode Pemecahan Masalah 3 1.7.Sistematika Penulisan 4

BAB II DASAR TEORI 5

2.1.Prinsip Dasar Air Conditioner 5 2.2.Prinsip Kerja AC pada Mobil 5

2.2.1 Saat AC mobil mati 5 2.2.2 Saat AC mobil hidup 6

2.3. Komponen AC pada Mobil 6 2.3.1 Komponen Mekanik 6 2.3.2 Komponen Elektrik 22

2.4. Refrigeran 25 2.5. Cara Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen AC 27 2.6. Trouble Shooting 30

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 33

3.1. Tahap Pengujian Awal Performance Sistem AC 34 3.2. Tahap Pelepasan Komponen dari Mobil 35 3.3. Tahap Pemeriksaan dan Perbaikan 35 3.4. Tahap Pemasangan Komponen 37

3.5. Tahap Pemvakuman dan Pengisian Refrigeran 38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

x

3.6. Tahap Pengujian Performance Sistem AC 39 3.7. Gambar Komponen Sistem AC 41

BAB IV PELAKSANAN PENGERJAAN ALAT DAN

PEMBAHASAN 42

4.1. Pengujian Performance Awal Sistem AC 42 4.2. Pelepasan Komponen Evaporator dari Mobil 43 4.3. Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Unit

Evaporator 45 4.3.1. Pemeriksaan dan Perbaikan Sirip-sirip 46 4.3.2. Pemeriksaan dan Perbaikan Pipa 46 4.3.3. Pengecekan Kebocoran Pipa 47 4.3.4. Pemeriksaan dan Perbaikan Motor Blower 47 4.3.5. Pemeriksaan dan Perbaikan Selang-selang 48 4.3.6. Pemeriksaan dan Perbaikan Katup Ekspansi 49

4.4. Kondisi Komponen Evaporator Setelah Dibongkar 49

4.4.1. Kondisi Unit Evaporator Mobil Peugeot 49 4.4.2. Kondisi Unit Evaporator Mobil Chevrolet 51 4.5. Pemasangan Unit Evaporator 53 4.5.1. Pemasangan Komponen Unit Pendingin 54

4.5.2. Perakitan Sistem Kelistrikan 55 4.5.3. Pemasangan Unit Rumah Pendingin 58 4.5.4. Pemasangan Ducting dan Dashboard 58 4.6. Pengosongan Udara dan Pengisian Refrigeran 59

4.5.1. Langkah Pengosongan atau Pemvakuman 59 4.5.1. Langkah Pengisian Refrigeran 60

4.7. Data Performance Akhir pada Unit Evaporator 61 4.8. Pembahasan 62

BAB VI KESIMPULAN 66

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Aliran refrigeran pada sistem AC 5 Gambar 2.2 Bagian-bagian kompresor tipe crank shaft 7 Gambar 2.3 Mekanisme kompresor tipe crank shaft 8 Gambar 2.4 Komponen kompresor tipe swash plate 8 Gambar 2.5 Mekanisme kompresor tipe swash plate 9 Gambar 2.6 Bagian-bagian kompresor tipe wobble plate 9 Gambar 2.7 Bagian-bagian kompresor tipe through vane 10 Gambar 2.8 Pelumas kompresor 10 Gambar 2.9 Kondensor 12 Gambar 2.10 Kondensor tipe serpentine 13 Gambar 2.11 Kondensor tipe parallel flow 13 Gambar 2.12 Receiver dryer 14 Gambar 2.13 Katup ekspansi 15 Gambar 2.14 Bagian-bagian katup ekspansi 16 Gambar 2.15 Katup ekspansi dengan kontrol temperatur 17 Gambar 2.16 Katup ekspansi dengan kontrol tekan dan temperatur 18 Gambar 2.17 Katup ekspansi bentuk blok 19 Gambar 2.18 Bagian-bagian evaporator 20 Gambar 2.19 Evaporator model plat fin ( rusuk) 21 Gambar 2.20 Evaporator model serpentine fin 21 Gambar 2.21 Evaporator model drawn cup 21 Gambar 2.22 Selang 22 Gambar 2.23 Kopling magnet 22 Gambar 2.24 Bagian-bagian kopling magnet 23 Gambar 2.25 Ekstra fan kondensor 23 Gambar 2.26 Motor blower dan tipe fan blower 24 Gambar 2.27 Thermostat 25 Gambar 2.28 Refrigeran 26 Gambar 2.29 Alur berfikir perawatan mesin pendingin 32 Gambar 3.1 Diagram alir perencanaan instalasi sistem AC 33 Gambar 3.2 Diagram alir proses pengujian awal performance 34 Gambar 3.3 Diagram alir pemeriksaan dan perbaikan evaporator 36 Gambar 3.4 Diagram alir pemeriksaan dan perbaikan motor blower 37 Gambar 3.5 Diagram alir pemvakuman dan pengisian refrigeran 38 Gambar 3.6 Diagram alir proses pengujian akhir performance 40 Gambar 3.7 Evaporator 41 Gambar 3.8 Motor blower 41 Gambar 3.9 Katup ekspansi 41 Gambar 4.1 Pelepasan selang 44 Gambar 4.2 Unit blower dan evaporator AC 44 Gambar 4.3 Pelepasan katup ekspansi 44 Gambar 4.4 Pembongkaran unit evaporator dan blower 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

xii

Gambar 4.5 Pelepasan evaporator 45 Gambar 4.6 Pelepasan blower motor 45 Gambar 4.7 Pembersihan dan pengecekan sirip evaporator 46 Gambar 4.8 Pemeriksaan pipa-pipa evaporator 46 Gambar 4.9 Pengecekan kebocoran pipa evaporator 47 Gambar 4.10 Pemeriksaan motor blower 47 Gambar 4.11 Pemeriksaan selang-selang 48 Gambar 4.12 Pemeriksaan katup ekspansi 49 Gambar 4.13 Kondisi selang evaporator 50 Gambar 4.14 Kondisi kisi-kisi dan pipa evaporator 50 Gambar 4.15 Kondisi motor blower 51 Gambar 4.16 Kondisi katup ekspansi 51 Gambar 4.17 Kondisi selang evaporator 52 Gambar 4.18 Kondisi kisi-kisi dan pipa evaporator 52 Gambar 4.19 Kondisi motor blower 53 Gambar 4.20 Kondisi katup ekspansi 53 Gambar 4.21 Perakitan unit pendingin 54 Gambar 4.22 Perakitan katup ekspansi 55 Gambar 4.23 Insulating sealer 55 Gambar 4.24 Pemasangan selang kondensat 55 Gambar 4.25 Perakitan relay 56 Gambar 4.26 Perakitan switch motor blower 57 Gambar 4.27 Perakitan kelistrikan 57 Gambar 4.28 Pemasangan unit rumah pendingin 58 Gambar 4.29 Pemasangan ducting 58 Gambar 4.30 Pemasangan dashboard 59 Gambar 4.31 Langkah pemvakuman sistemAC 60 Gambar 4.32 Langkah pengisian refrigeran 61 Gambar 4.33 Kondisi kap mesin sebelum dipasang sistem AC 63 Gambar 4.34 Kondisi kap mesin setelah dipasang sistem AC 63 Gambar 4.35 Kondisi dashboard evaporator sebelum direkondisi 64 Gambar 4.36 Kondisi dashboard evaporator setelah direkondisi 64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pengetahuan manusia tentang kendaraan bermotor telah meningkat pesat

ketika memasuki abad ke-20. Seiring dengan itu, manusia telah menyadari peran

kendaraan bermotor dalam kehidupan sehari-hari dan memulai merancang banyak

hal untuk melengkapi kendaraan bermotor tersebut. Penambahan komponen dan

sistem kendaraan bermotor bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dalam

berkendara. Salah satu sistem penting yang teristalasi pada kendaraan bermotor

adalah air conditioner.

Air conditioner merupakan perlengkapan kendaraan yang utama. Hal ini

karena, kondisi di jalan suhu udaranya panas. Keadaan tersebut menjadikan air

conditioner sebagai pelengkap kendaraan yang sangat dibutuhkan oleh

pengendara mobil.

Instalasi air conditioner pada kendaraan memiliki banyak komponen yang

meliputi kompresor, kondensor, ekstra fan, receiver dryer, katup ekspansi,

evaporator, motor blower, dan sistem kelistrikan. Komponen tersebut terangkai

dalam satu siklus kerja yang menghasilkan udara ruangan menjadi dingin.

Apabila salah satu komponen air conditioner mengalami gangguan maka

komponen tersebut akan menghambat kerja sistem air conditioner dan

menghambat kerja komponen lainnya sehingga hasil kerja siklusnya tidak

optimal. Adanya gangguan pada komponen air conditioner maka harus dilakukan

perawatan dan perbaikan pada komponen tersebut. Perawatan bisa dilakukan

secara berkala untuk mengetahui kondisi komponen dari kerusakan.

Komponen yang mengatur proses terjadinya pendinginan pada air

conditioner yaitu evaporator. Pada evaporator cairan refrigeran diuapkan menjadi

gas sehingga udara yang dihembuskan motor blower keluar menjadi dingin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

2

karena melewati pipa gas evaporator yang dingin. Agar evaporator tetap dalam

kondisi baik maka komponen tersebut harus terhindar dari kotoran yang ada

dalam kabin mobil.

Pengambilan Tugas Akhir dengan judul “ Instalasi Air Conditioner pada

Mobil Chevrolet (Evaporator, Motor Blower, Katup Ekspansi) bertujuan

mengetahui fungsi dan cara kerja komponen air conditioner seperti evaporator,

katup ekspansi, motor blower, mengetahui cara melakukan perbaikan komponen,

dan melakukan pemasangan instalasi pada mobil Chevrolet yang dimodifikasi

dari mobil Peugeot.

I.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam proyek akhir ini adalah bagaimana melakukan

pengujian awal sistem AC pada mobil Peugeot, melakukan pemeriksaan dan

perbaikan komponen air conditioner (evaporator, blower motor, katup ekspansi),

mengetahui fungsi dan cara kerja komponen air conditioner, melakukan

pemasangan komponen air conditioner pada mobil serta melakukan pengujian

akhir sistem air conditioner pada mobil Chevrolet.

I.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas agar permasalahan yang dibahas tidak

melebar, maka batasan-batasan masalah proyek akhir ini adalah :

1. Perhitungan beban pendinginan sistem AC diabaikan

2. Perhitungan mekanika dudukan evaporator diabaikan

3. Pembahasan komponen AC lebih ditekankan pada evaporator dan motor

blower

I.4 Tujuan Proyek Akhir

Tujuan dari proyek akhir instalasi air conditioner pada mobil Chevrolet

dengan komponen evaporator, blower motor dan katup ekspansi antara lain:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

3

1. Mengetahui secara detail mengenai fungsi, cara kerja komponen AC seperti

evaporator, motor blower, dan katup ekspansi.

2. Melakukan pemeriksaan dan perbaikan komponen AC seperti evaporator,

motor blower, dan katup ekspansi.

3. Melakukan perakitan atau pemasangan komponen AC seperti evaporator,

motor blower, dan katup ekspansi serta mengetahui proses pemvakuman dan

pengisian refrigeran ke sistem AC pada mobil Chevrolet.

4. Mengetahui perbandingan performance sistem AC sebelum dan sesudah

dilakukan rekondisi.

I.5 Manfaat Proyek Akhir

Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Secara teori, Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang fungsi, cara

kerja dan perbaikan komponen AC mobil.

2. Sebagai panduan Mahasiswa agar dapat melakukan praktikum perawatan AC

mobil seperti pemvakuman, pengisian refrigeran, pengecekan kebocoran

sistem.

I.6 Metode Pemecahan Masalah

Dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini, penulis menggunakan

beberapa metode antara lain:

1. Studi pustaka

Yaitu menyusun data yang diperoleh dengan merujuk pada beberapa buku

referensi yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

2. Pengamatan

Yaitu dengan melakukan beberapa kali survei pada perancangannya untuk

mendapatkan alat peraga yang diinginkan.

3. Konsultasi

Penulis melakukan konsultasi untuk memperoleh bimbingan serta petunjuk

dari pembimbing proyek akhir dan sumber-sumber terkait.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

4

I.7 Sistematika Penulisan

Laporan penulisan Proyek Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan proyek akhir,

batasan masalah, manfaat proyek akhir, metode pengambilan data, dan

sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari dari beberapa sistem yang

dikerjakan dalam proyek ini.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Bab ini berisi dari beberapa rencana kerja dan gambar yang dapat menjelaskan

dari langkah-langkah kerja yang akan dilaksanakan.

BAB IV PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi dari proses perbaikan yang telah menjadi perencanaan kerja di awal,

dan berisi mengenai pembahasan masalah yang ada pada saat perbaikan

berlangsung.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

5

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Prinsip Dasar Air Conditioner

Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memelihara dan

mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar temperatur/suhu, kebersihan

dan kelembabannya menyenangkan serta nyaman. Apabila di dalam ruangan

temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun disebut

pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur di dalam ruangan rendah, maka panas

yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. AC pada mobil pada

umumnya terdiri dari cooler dengan pembersih embun (moisture remover) dan

pengatur aliran udara. Pendingin (cooler) akan mendinginkan dan mengurangi

kelembaban udara di dalam kendaraan sehingga dihasilkan kondisi udara yang

nyaman. Prinsip dasar pendinginan adalah proses penyerapan dan pelepasan panas

suatu media dengan menggunakan zat yang mudah menguap (refrigeran). Kondisi

refrigeran dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.

2.2 Prinsip Kerja AC pada Mobil

2.2.1 Saat AC mobil mati

Gambar 2.1 Aliran refrigeran pada sistem AC

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

6

Pada saat sistem AC mati maka semua gas freon yang ada dalam sistem

AC mempunyai suhu dan tekanan yang sama yaitu tekanan berada dikisaran 120 -

150 psi. (Karyanto, E. 2004. Penuntun Praktikum Teknik Mesin Pendingin)

2.2.2 Saat AC mobil hidup

Berdasarkan siklus sistem AC di atas, cara kerja AC mobil adalah sebagai

berikut:

1. Saat mesin dihidupkan maka kopling magnet akan mendorong pully

kompresor. Hal ini menjadikan kompresor bekerja. Kompresor bekerja

dengan mengkompresikan gas atau uap refrigeran. Gas yang

dikompresikan mengalir melalui selang ke kondensor dengan tekanan

dan temperatur yang tinggi.

2. Di dalam kondensor, gas refrigeran dikondensasikan menjadi cairan atau

terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigeran. Panas yang

dibawa oleh gas refrigeran didinginkan dengan fin kondensor.

3. Dari kondensor, cairan refrigeran mengalir ke dalam receiver untuk

disimpan sementara dan disaring antara cairan refrigeran dengan oli, uap

air sampai evaporator memerlukan refrigeran untuk diuapkan.

4. Kemudian cairan refrigeran masuk ke katup ekspansi. Di dalam katup

ekspansi cairan refrigeran diturunkan tekanan dan temperaturnya.

5. Gas refrigeran yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam

evaporator. Refrigeran menguap dan menyerap panas dari udara luar

atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.

2.3 Komponen AC pada Mobil

2.3.1 Komponen Mekanik

1. Kompresor

Kompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat yang

sama kompresor menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah dari

evaporator dan memampatkan menjadi uap bertekanan tinggi sehingga uap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

7

akan tersirkulasi. Kompresor terdiri atas beberapa tipe. Kompresor yang

menggunakan gerak bolak-balik dalam menimbulkan tekanan dengan

perangkat piston dan connecting rod disebut tipe reciprocating, sedangkan

kompresor yang menggunakan gerakan berputar dalam menimbulkan tekanan

dengan perangkat sudu atau vane disebut tipe rotary. Walaupun terdapat

berbagai tipe kompresor tetapi semuanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu

sebagai pompa di dalam sistem AC untuk menjaga agar refrigeran dan minyak

pelumas tetap bersirkulasi yang selanjutnya meningkatkan tekanan refrigerant

dan temperaturnya. Kompresor pada mobil dikelompokkan menjadi dua yaitu:

Kompresor tipe recriprocating

• Tipe crank shaft

• Tipe swash plate

• Tipe wobble plate

Kompresor tipe rotary

• Tipe through vane

a. Kompresor Tipe Crank Shaft

Pada tipe ini, sisi piston yang berfungsi hanya satu sisi saja yaitu

bagian atas. Oleh sebab itu, pada bagian kepala silinder (valve plate)

terdapat dua katup yaitu katup isap (suction valve) dan katup penyalur.

Gambar 2.2 Bagian-bagian kompresor tipe crank shaft

Katup pemasukan

Katup pemasukan tekanan rendah

Katup pengeluaran tekanan tinggi

Inti katup

Piston

Plat seal

Seal poros

Poros engkol

Penahan katup

Katup pengeluaran

Plat katup

Batang penghubung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

8

Gambar 2.3 Mekanisme kompresor tipe crank shaft

Mekanisme kompresi dari tipe crank shaft yaitu pada langkah turun,

refrigeran masuk ke dalam ruang silinder dari evaporator dan pada langkah

naik refrigeran keluar dari ruang silinder menuju ke kondensor dengan

tekanan meningkat dari 2,1 kgf/cm² menjadi 15 kgf/cm² yang mengubah

temperatur dari 0ºC menjadi 70ºC.

(Triyono, Wahyu dan Djoko Sumaryanto. 2010)

b. Kompresor Tipe Swash Plate

Kompresor tipe ini terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72º

untuk kompresor 10 silinder dan interval 120º untuk kompresor 6 silinder.

Kedua ujung sisi piston pada tipe ini berfungsi yaitu apabila salah satu sisi

melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap.

Gambar 2.4 Komponen kompresor tipe swash plate

Katup pemasukan

Down-stoke

Suction Discharge Mekanisme kompresor

Valve plate Suction valve

Discharge valve Valve stopper

Up-stoke

Swash plate

Katup pengeluaran

Plat katup

Piston

Sil poros

Poros

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

9

Gambar 2.5 Mekanisme kompresor tipe swash plate

c. Kompresor Tipe Wobble Plate

Kompresor tipe ini hampir sama dengan swash plate, hanya pada

tipe wobble plate ini masih menggunakan batang torak dan piston yang

terletak di satu sisi dan berjumlah 6 buah dengan jarak masing-masing 60º.

Kompresor jenis ini memiliki dua keuntungan dibandingkan dengan

kompresor tipe swash plate yaitu:

1) Kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis menurut kebutuhan

beban pendinginan.

2) Pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang

disebabkan oleh operasi kopling magnet.

Gambar 2.6 Bagian-bagian kompresor tipe wobble plate

Gerakan putar poros dari poros kompresor menjadi gerakan bolak-balik

oleh pelat penggerak (drive plate) dan wobble plate. Selama bekerja

Piston

Sub control valve

Main control valve Housing

Wobble plate

Up seal

Drive plate

Connecting rod

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

10

wobble plate dipandu oleh guide ball. Gerakan bolak-balik ini diteruskan

ke piston melalui batang penghubung.

d. Kompresor tipe Through Vane

Kompresor tipe ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling

tegak lurus. Apabila rotor berputar, maka vane akan bergeser pada arah

radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan

permukaan dalam silinder.

Gambar 2.7 Bagian-bagian kompresor tipe through vane

(Triyono, Wahyu dan Djoko Sumaryanto. 2010)

e. Pelumas Kompresor

Pelumas kompresor dibutuhkan untuk member pelumasan pada

bantalan kompresor (bearing) dan komponen yang bergerak dan

bergesekan. Pelumas kompresor bersirkulasi bersama-sama refrigeran

sehingga harus menggunakan pelumas khusus yang dapt bercampur dengan

refrigeran dan tidak membeku pada temperatur evaporator.

Gambar 2.8 Pelumas Kompresor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

11

Jenis pelumas yang biasa digunakan adalah PAG (polyalineleglycol)

untuk refrigeran R-134a. saat sisitem AC beroperasi, sebagian pelumas

yang tercampur dengan refrigeran akan terbawa keluar kompresor sehingga

sejumlah pelumas akan masuk ke kondensor, evaporator, receiver dryer

dan komponen lainnya. Namun, sejumlah tertentu pelumas harus

bersirkulasi bersama-sama refrigeran untuk melumasi bagian yang

memerlukan.

Jumlah pelumas di dalam kompresor tidak boleh terlalu banyak atau

terlalu sedikit. Jika pelumas terlalu banyak maka pelumas akan menempel

pada dinding pipa kondensor dan evaporator dan menghalangi perpindahan

panas. Akibatnya kapasitas pendinginan akan menurun. Kandungan

pelumas dalam refrigeran yang mencapai 10% dapat menurunkan kapasitas

pendinginan 8 %. Jika pelumas dalam kompresor terlalu sedikit maka akan

menyebabkan temperatur kompresor meningkat dan komponen cepat aus

atau rusak akibat temperatur tinggi.

Dalam menangani pelumas untuk R-134a perlu diperhatikan agar

pelumas ini tidak terkena udara terlalu lama karena sifatnya yang sangat

higroskopik dan iritasi dengan beberapa plastik dan cat, pelumas ini dapat

bereaksi. Pelumasan pada silinder dan torak biasanya dilakukan dengan

percikan oleh batang penghubung atau pelat swash dan wobble. Pada jenis

kompresor through vane terdapat pemisah pelumas di dalam kompresor.

Hal ini dibuat dengan maksud untuk memperbaiki efek pendinginan

dengan mencegah pelumas terbawa ke kondensor dan evaporator.

2. Kondensor

Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang

digunakan untuk merubah gas refrigran bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat

tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigeran ke

temperatur atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi

mendinginkan refrigeran ketika udara tertiup diantaranya. Kondensor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

12

ditempatkan di depan radiator yang pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk

refrigeran jenis R-134a menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk

memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan

udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

Gambar 2.9 Kondensor

Fungsi utama dari kondensor adalah mendinginkan gas refrigeran

sehingga terkondensasi. Mekanisme kondensor agar dapat mendinginkan gas

yaitu dengan membuat kondensor dalam bentuk berliku-liku. Akibatnya, luas

permukaan kondensor semakin luas dan mengakibatkan terjadinya pelepasan

panas oleh refrigeran.

Proses pelepasan panas di kondensor dipermudah dengan adanya aliran

udara baik dari gerakan mobil maupun isapan fan (kipas). Semakin baik

pelepasan panas yang dihasilkan oleh kondensor maka semakin baik pula

pendinginan yang akan dilakukan oleh evaporator. Pada ujung pipa keluaran

kondensor dihasilkan refrigeran dengan temperatur 57 ºC (cooled liquid).

Kondensor memiliki beberapa tipe diantanranya:

VAPOR

Fin

Tube

To receiver

Cooled liquid

Heater vapor

From compresor

LIQUEFING

LIQUIFIED

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

13

a. Kondensor Tipe Serpentine

Tipe jenis ini memiliki satu tabung panjang yang dilipat-lipat.

Kondensor tipe ini dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin di antara

tabung.

Gambar 2.10 Kondensor tipe serpentine

b. Kondensor Tipe Paralel Flow

Kondensor tipe ini berbeda dengan tipe serpentine yang hanya

melewatkan refrigeran melalui satu saluran. Kondensor tipe parallel

flow memiliki banyak saluran sehingga menghasilkan pendinginan yang

lebih baik. Hal ini terjadi karena luas permukaan yang bersentuhan

dengan refrigeran lebih besar, sehingga panas yang terbuang bisa lebih

banyak pula.

Gambar 2.11 Kondensor tipe parallel flow

(Triyono, Wahyu dan Djoko Sumaryanto. 2010)

Gas tekanan tinggi dari kompresor

masuk

Panas yang diberikan dari refrigerant ke udara sekitar

Cairan tekanan tinggi menuju receiver dryer

keluar

Gas tekanan tinggi dari kompresor

masuk

keluar

Cairan tekanan tinggi menuju receiver dryer

buffer

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

14

3. Receiver Dryer

Receiver dryer merupakan tabung penyimpan refrigeran cair, dan juga

berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-

benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigeran. Receiver dryer menerima

cairan refrigeran bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup

ekspansi. Receiver dryer terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan

sight glass. Cairan refrigeran dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke

katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main

body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

Gambar 2.12 Receiver dryerb (Toyota Service Training.1995)

Filter pada receiver dryer berfungsi membersihkan kotoran yang ada

dalam refrigeran. Filter dikonstruksi ke tabung silinder yang di dalamnya

terdapat silica gel (desiccant) yang dapat menyerap uap air pada zat

refrigeran, desiccant berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan

kotoran di dalam lubang katup expansi dan evaporator. Kotoran yang

membeku tersebut dapat menghambat aliran zat refrigeran. Bagian atas

receiver dryer terdapat sight glass, berfungsi mengetahui kondisi refrigeran

dalam system AC. Fusible plug berfungsi sebagai alat pengaman. Di Fusible

plug ada timah yang akan meleleh apabila kondensor atau pipa-pipa tersumbat

atau beban tekanan berlebihan, maka tekanan itu akan merusak komponen ini.

Dalam keadaan ini solderan khusus pada fusible plug akan meleleh sehingga

Fusible plug

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

15

refrigeran dapat keluar. Dengan demikian, komponen ac yang lain jadi tidak

rusak dan solderan khusus tersebuh meleleh pada suhu 95 ºC – 100 ºC.

4. Katup Ekspansi

Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor dan receiver

dryer harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan demikian

penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas

akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar evaporator, sehingga pada

saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Prinsip kerja katup

ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai

dengan temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.

Gambar 2.13 Katup ekspansi

Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk ke

evaporator. Katup expansi dilengkapi pegas katup, bola thermal, dan

diafragma. Katup ditekan oleh pegas agar selalu menutup sedangkan bola

thermal selalu berusaha mendorong katup untuk membuka. Diafragma

terletak di atas katup expansi dan berhubungan dengan pena penggerak katup.

Jika pena katup turun, maka katup akan membuka dan sebaliknya apabila

kompresor hidup, maka aliran refrigeran cair yang bertekanan tinggi masuk

dan katup jarum akan membuka lebar. Ketika kevakuman pada saluran

masuk, besar tekanan dalam bola thermal sangat tinggi , kemudian tekanan ini

diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler. Tekanan bola thermal dalam

diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

16

diafragma melengkung. Lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup

dengan perantaraan pena penggerak. Katup membuka dan refrigeran dalam

evaporator naik karena dipanasi oleh udara hangat yang melewati evaporator,

akibatnya refrigeran mendidih dan menjadi gas. Gas refrigeran tersebut

mengalir menuju saluran pemasukan ke kompresor. Walau sedang mendidih

suhunya tetap dingin dan membantu mendinginkan bola thermal sehingga

akan mengurangi tekanan pada diafragma.

Gambar 2.14 Bagian-bagian katup ekspansi (Stocker, W.F. 1996)

Apabila refrigeran melewati evaporator, tekanan saluran hisap naik

dan tekanan ini mendorong diafragma. Jika tekanan dalam bola thermal turun

sama dengan kenaikan tekanan dalam saluran hisap, pegas akan menutup

katup. Apabila katup tertutup, refrigeran tidak mengalir ke evaporator,

tekanan saluran masuk turun dan suhu naik. Turunnya tekanan mengurangi

kenaikan equlizer pada diafragma. Bersamaan dengan tekanan bola thermal

naik karena suhu saluran masuk naik. Hal ini membuat diafragma

melengkung ke bawah dan membuka katup sehingga refrigeran lebih banyak

masuk ke evaporator. Bekerjanya katup expansi diatur sedemikian rupa agar

membuka dan menutupnya katup tersebut sesuai dengan temperatur

evaporator atau tekanan di dalam sistem.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

17

Macam-macam konstruksi dan cara kerja katup ekspansi

a. Katup Ekspansi Bentuk Siku

1) Katup ekspansi dengan kontrol temperatur

Gambar 2.15 Katup ekspansi dengan kontrol temperatur

Tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di atas membran diisi

dengan cairan khusus yang sensitif terhadap perubahan temperatur,

tabung kontrol dan pipa kapiler ini didempetkan dengan pipa keluar

evaporator. Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan di atas

membran tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup

saluran masuk ke evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan

temperatur evaporator naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur

evaporator naik, tekanan cairan di atas membran akan naik pula,

sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran

terbuka. Suhu evaporator turun kembali, demikian seterusnya.

2) Katup ekspansi dengan kontrol tekan dan temperatur

Pt = Tekanan cairan di atas membran (kontrol temperatur)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

18

Pp = Tekanan pegas

Pe = Tekanan zat pendingin yang keluar dari evaporator

Supaya pengaturan menutup dan membuka disesuaikan dengan tekanan

yang ada, maka dapat ditulis persamaan :

Pt = Pp + Pe (2.1)

Gambar 2.16 Katup ekspansi dengan kontrol tekan dan temperatur

Kontrol temperatur tetap seperti sebelumnya, tekanan di atas

membran tergantung dari suhu pipa keluar evaporator. Pada waktu

tekanan pipa keluar evaporator turun, tekanan di atas membran akan

mendorong batang dan katup sampai membuka saluran. Zat pendingin

mengalir ke evaporator. Bila tekanan evaporator naik, Pe juga naik, Pt

turun (lihat persamaan), Pp akan mendorong katup ke atas kembali

sampai menutup saluran. Zat pendingin tidak mengalir ke evaporator.

Suhu evaporator naik kembali dan tekanannya akan turun katup akan

bekerja seperti semula, demikian seterusnya. Katup membuka dan

menutup sesuai/tergantung dari suhu dan tekanan pada pipa keluar

evaporator.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

19

b. Katup Ekspansi Bentuk Blok (dengan Kontrol Temperatur dan Tekanan)

Gambar 2.17 Katup ekspansi bentuk blok

1) Bagian di atas membran adalah cairan yang mengontrol dengan

temperatur pipa keluar evaporator.

2) Di bawah membran pengontrolan dengan tekanan zat pendingin pada

pipa keluar evaporator.

3) Membuka dan menutupnya katup diatur oleh :

Tekanan pegas, tekanan diatas dan dibawah membran miring tanpa

garis bawah.

5. Evaporator

Evaporator berfungsi sebagai pendingin udara. Evaporator berbentuk

tabung panjang bolak balik pada sudu-sudu pendingin. Sudu-sudu pendingin

tersebut menerima hembusan udara dari kipas listrik sehingga suhunya naik,

akibatnya suhu refrigeran naik dan mendidih. Hal ini berarti panas yang

terkandung dalam udara diserap oleh refrigeran, udara dingin tersebut

kemudian dihembuskan ke ruangan, evaporator menghilangkan lembab udara

melalui kisi-kisi. Suhu evaporator mempengaruhi efisiensi pendinginan, jika

suhu evaporator lebih rendah dari 0 ºC maka akan terjadi pembekuan pada

pipa-pipa evaporator. Pembekuan tersebut mengurangi efisiensi pendinginan.

Suhu evaporator yang normal antara 0,52 ºC sampai 15,62 ºC.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

20

Gambar 2.18 Bagian-bagian Evaporator

Suhu pipa evaporator dapat diatur dengan menggunakan saklar

thermostastik akan memutus kopling magnet sehingga kompresor tidak dapat

bekerja. Cara lain untuk mengendalikan pembekuan pada evaporator adalah

dengan memasang katup by pass gas panas. Katup tersebut dipasang pada

pipa pengeluaran evaporator. Gas panas dari katup by pass tersebut menjadi

tersebut menjadi satu dengan refrigeran kemudian masuk dalam kompresor.

Dengan adanya gas tersebut suhu evaporator naik sehingga pembekuan dapat

dicegah.

Selain dengan katup by pass, suhu evaporator dapat dikontrol dengan

katup pengatur tekanan. Tekanan dalam evaporator mempengaruhi suhu

evaporator. Jika tekanan evaporator naik, maka katup akan membuka dan

tekanan yang lebih akan keluar ke saluran masuk kompresor, sebaliknya jika

tekanan turun, katup akan menutup. Bentuk dan konstruksi evaporator tidak

berbeda dari kondensor, tetapi fungsi kedua-duanya berlainan. Pada

kondensor panas, zat pendingin harus dikeluarkan agar terjadi perubahan

bentuk zat pendingin dari gas ke cair. Prinsip ini berlaku sebaliknya pada

evaporator, zat pendingin cair pada kondensor harus diubah kembali menjadi

gas dalam evaporator. Dengan demikian evaporator harus menyerap panas.

Agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa-pipa

Sirip evaporator

Saluran masuk Cairan refrigeran

Saluran keluar Cairan refrigeran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

21

evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisi-kisi (elemen)

dan kipas listrik (blower). Hal ini dilakukan supaya udara dingin juga dapat

dihembus ke dalam ruangan.

Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran atau pipa untuk

keluarnya air yang mengumpul di sekitar evaporator akibat udara yang

lembab. Air ini juga akan membesihkan kotoran-kotoran yang menempel pada

kisi-kisi evaporator, karena kotoran-kotoran ini akan turun bersama air.

Ada 3 macam model evaporator yaitu:

a. Evaporator Model Plat Fin ( Rusuk)

Gambar 2.19 Evaporator model plat fin ( rusuk)

b. Evaporator Model Serpentine Fin

Gambar 2.20 Evaporator model serpentine fin

c. Evaporator Model Drawn Cup

Gambar 2.21 Evaporator model drawn cup

Plat

Plat fin Tube

Tube

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

22

6. Selang-selang

Pada sistem AC mobil menggunakan selang berdiameter 5/8´´ dan

3/8´´. Pada bagian ujung selang disambung dengan piting untuk

menghubungkan ke komponen AC yang lainnya. Selang yang digunakan

berupa selang karet dengan bahan dasar NBR (Nitrile Butadiene Rubber).

Gambar 2.22 Selang

2.3.2 Komponen Elektrik

1. Magnetic Clutch

Kopling magnet berfungsi memutus dan menghubungkan kompresor

dengan penggeraknya (putaran mesin). Saat mesin mobil bekerja, pulley

berputar karena dihubungkan oleh belt dengan putaran mesin. Dalam hal ini,

kompresor tidak dapat bekerja sebelum kopling magnet dialiri arus listrik.

Gambar 2.23 Kopling magnet

Tiga bagian magnetic clutch sebagai berikut:

a. Stator, merupakan gulungan magnet (magnet coil) yang terpasang pada

housing kompresor.

Pulley Stator Pressure plate

elektromagnet attraction

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

23

b. Rotor, merupakan bagian berputar yang berhubungan dengan crank shaft

(poros) mesin dengan perantaraan pulley belt. Di antara permukaan bagian

dalam dari rotor dan front housing dari kompresor terpasang bearing.

c. Pressure plate, merupakan komponen yang dipasang pada crank shaft

(poros) kompresor.

Gambar 2.24 Bagian-bagian kopling magnet

Apabila sistem AC mobil di hidupkan, battery memberikan arus listrik yang

cukup ke coil stator. Setelah itu, akan timbul medan electromagnet dan akan

menarik pressure plate dan menekan permukaan gesek pulley, akibatnya

kompresor berputar. (Toyota Service Training.1995)

2. Fan Kondensor atau Ekstra Fan

Ekstra fan berfungsi untuk memberikan pendinginan tambahan kepada

refrigerant di dalam kondensor dengan jalan menghembuskan udara dari luar

atau menghisap udara yang ada disekeliling kondensor.

Gambar 2.25 Ekstra fan kondensor

1. Sakelar 2. Plat penekan 3. Roda pulley 4. Poros kompresor 5. Gulungan magnet listrik 6. Kompresor 7. Pegas plat pengembali 8. Baterai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

24

3. Blower

Blower berfungsi untuk menghembuskan udara dingin disekeliling

evaporator ke dalam ruangan, sehingga udara diruangan menjadi sejuk.

Blower terdiri dari motor dan fan. Umumnya yang digunakan adalah motor

tipe ferrit dan fan tipe sirocco.

Tipe Fan :

a) Axial Flow : Udara ditarik dan dihembuskan sejajar dengan sumbu putar.

b) Sentrifugal : Udara ditarik sejajar sumbu putar dan dihembuskan tegak

lurus sumbu putar searah dengan gaya sentrifugal ( Sirroco fan termasuk tipe

sentrifugal).

Gambar 2.26 Motor blower dan tipe fan blower

4. Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mendeteksi temperatur evaporator. Bila

temperatur ditentukan oleh thermostat (dingin), maka thermostat akan

memutuskan aliran listrik yang menuju kopling magnet dan kompresor akan

berhenti bekerja. Sebaliknya bila temperatur evaporator diatas batas yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

25

ditentukan oleh thermostat (hangat) maka thermostat akan kembali

memberikan aliran listrik kepada kopling magnet dan kompresor akan bekerja

kembali. Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara

seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur

permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 ºC dan akan menghubungkan

magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 ºC.

Gambar 2.27 Thermostat

5. Relay

Proses mengalirkan arus listrik ke magnetic clutch, motor blower dan

ke peralatan lainnya pada sistem AC mobil, diperlukan relay pengaman. Relay

pengaman diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. Aliran

listrik tidak bisa langsung ke magnetic clutch ataupun ke motor blower tanpa

melalui kunci kontak, sehingga titik-titik kunci kontak akan cepat aus

(terbakar). Hanya dengan mengalirkan arus listrik yang kecil ke coil relay,

sudah bisa mengalirkan arus listrik yang cukup besar dari baterai ke magnetic

clutch ataupun ke motor blower melalui kontak relay.

2.4 Refrigeran

Refrigeran adalah media yang berbentuk senyawa, yang digunakan

dalam siklus panas yang mengalami perubahan fasa dari gas ke cair atau

sebaliknya. Sejak ditemukan sekitar tahun 1800, refrigeran ini sangat besar

A. Terminal

B. Pipa Control Temperatur

C. Selektor Temperatur (pengatur temperatur)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

26

andilnya dalam terjadinya penipisan ozon. Oleh sebab itu, saat ini penggunaan

refrigeran yang tidak ramah lingkungan sudah wajib digantikan dengan refrigeran

yang ramah lingkungan seperti R 134a. Refrigeran tersebut banyak digunakan

pada alat refrigerator atau freezer dan air conditioner (AC). Dalam alat-alat

tersebut, refrigeran berfungsi sebagai fluida kerja untuk memindahkan panas ke

lingkungan sekitarnya.

Refrigeran yang ideal harus memenuhi syarat sifat-sifat termodinamika

yaitu:

1. Titik didihnya rendah.

2. Penguapan panasnya tinggi.

3. Dalam bentuk cair kekentalannya rendah.

4. Kepadatan dalam bentuk gas tinggi.

5. Tidak berbau.

6. Tidak beracun.

7. Tidak mudah terbakar.

8. Tidak menimbulkan korosi.

9. Nilai konduktifitas termalnya tinggi.

10. Susunan kimianya stabil, tidak mudah terurai saat mendapatkan tekanan

maupun saat penguapan.

Jenis-jenis refrigeran cukup banyak dan salah satu yang pernah

digunakan sebagai fluida kerja pada AC mobil adalah R 12. Akan tetapi, R 12

mengandung HFC yang besar andilnya dalam dampak penipisan lapisan ozon,

maka saat ini oleh pemerintah mewajibkan penggunaan refrigeran yang lebih

ramah lingkungan yaitu R 134a sebagai pengganti R 12.

Gambar 2.28 Refrigeran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

27

R 134a dengan nama kimia tetrafluoroethane memiliki rumus senyawa

kimia CH2FCF3. Refrigeran tersebut adalah satu senyawa hydrofluorocarbon atau

HFC yang tidak mengandung klorin.

(Triyono, Wahyu dan Djoko Sumaryanto. 2010)

2.5 Cara Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen AC

Pemeriksaan dan perbaikan komponen dilakukan untuk mengetahui kondisi

komponen secara visual maupun kondisi kerjanya. Pemeriksaan dan perbaikan

komponen AC meliputi:

1. Pemeriksaan kompresor AC

a. Pengecekan kerja kopling magnet, dengan menghubungakan

terminalnya dengan sumber arus (battery). Jika koplingnya menyatu

atau mendorong ke pully maka masih bekerja dan kalau koplingnya

diam maka tidak bekerja.

b. Pengecekan kebocoran di kompresor yaitu

1) Menutup saluran discharge dan memasang saluran suction dengan

manifold gauge.

2) Memberi tekanan pada saluran suction hingga 250 Psi.

3) Menutup kran suction dan mengecek kobocoran dengan

mencelupkan kompresor ke dalam bak air.

4) Jika keluar gelembung udara maka terjadi kebocoran.

c. Apabila terjadi kebocoran pada kompresor

1) Melakukan overhaul kompresor.

2) Mengamati terjadinya pembukaan pada membrane.

3) Jika membrane dan katup membuka (tidak rapat) maka harus

dilakukan penyetelan agar membrane dan katup bisa rapat

kembali.

4) Mencuci dan membersihkan semua komponen kompresor.

5) Mengganti seal dan packing kompresor.

6) Merakit dan melakukan pengetesan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

28

2. Pemeriksaan kondensor

a. Melepas kondensor dari kap mesin

b. Mengecek pipa kondensor dari sumbatan kotoran

1) Meniup pipa kondensor.

2) Merasakan keluaran udara dari pipa tersebut apakah sama dengan

udara masuknya setelah di tiup.

3) Jika udara yang keluar tidak ada atau sedikit maka ada

penyumbatan kotoran pada pipa.

4) Cara menghilangkan kotoran dengan menyemprotkan cairan

pembersih lalu disemprot dengan udara bertekanan hingga bersih.

c. Mengecek kebocoran pipa kondensor dengan cara:

1) Menutup salah satu saluran pipa kondensor.

2) Memberi udara bertekanan pada kondensor.

3) Mengecek kebocoran dengan menyelupkannya ke dalam bak air

4) Jika terjadi kebocoran maka akan keluar gelembung gas.

5) Apabila bocor pada pipanya bisa dilakukan pengelasan atau jika

kebocorannya parah maka dilakukan penggantian kondensor.

d. Mengecek sirip-sirip kondensor

1) Membersihkan sirip-sirip dengan air bertekanan.

2) Melihat kondisi sirip-sirip kondensor dan jika kerusakannya parah

maka kondensornya diganti.

3. Pemeriksaan receiver dryer

Receiver dryer harus diganti apabila melakukan perawatan rutin AC.

4. Pemeriksaan evaporator

a. Melepas evaporator dari kap mesin.

b. Mengecek pipa evaporator dari sumbatan kotoran

1) Meniup pipa evaporator.

2) Merasakan keluaran udara dari pipa tersebut apakah sama dengan

udara masuknya setelah di tiup.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

29

3) Jika udara yang keluar tidak ada atau sedikit maka ada

penyumbatan kotoran pada pipa.

4) Cara menghilangkan kotoran dengan menyemprotkan cairan

pembersih lalu disemprot dengan udara bertekanan hingga bersih.

c. Mengecek kebocoran pipa evaporator dengan cara:

1) Menutup salah satu saluran pipa evaporator.

2) Memberi udara bertekanan pada evaporator.

3) Mengecek kebocoran dengan menyelupkannya ke dalam bak air

4) Jika terjadi kebocoran maka akan keluar gelembung gas.

5) Apabila bocor pada pipanya bisa dilakukan pengelasan atau jika

kebocorannya parah maka dilakukan penggantian evaporator.

d. Mengecek sirip-sirip evaporator

1) Membersihkan sirip-sirip dengan air bertekanan.

2) Melihat kondisi sirip-sirip evaporator dan jika kerusakannya parah

maka evaporatornya diganti.

5. Pemeriksaan motor blower

a. Melepas motor blower dari dashboard.

b. Mengecek terminal kabel motor.

c. Mengecek putaran motor blower dengan menghubungkan ke battery

d. Jika blowernya tidak berputar maka harus memeriksa terminal

kabelnya terjadi putus atau tidak.

e. Jika blower berputar maka mengecek putaran dengan mengatur level

posisi 1-3. Putaran dari lever 1-3 harus semakin meningkat.

f. Mengamati bunyi putaran motor kipasnya. Apabila bunyinya tidak

normal maka dilakukan pemeriksaan bearing pada shaft motor. Jika

bearing kocak maka harus diganti. Selain itu terjadinya bunyi tidak

normal karena adanya sekrup yang kendor.

6. Pemeriksaan selang-selang

a. Melepas selang dari kap mesin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

30

b. Mengecek permukaan selang terjadi pecah-pecah atau tidak dan jika

pecah harus diganti.

c. Mengecek kebocoran selang dengan memberi tekanan udara pada

selang kemudian dilakukan pemeriksaan di dalam bak air. Jika bocor

maka ada gelembung udara.

7. Pemeriksaan katup ekspansi

a. Pemeriksaan adanya kerak dan kotoran pada katup ekspansi.

b. Untuk membersihkan kotoran dan keraknya disemprot dengan cairan

WD lalu disemprot lagi dengan udara bertekanan.

8. Pemeriksaan fan kondensor

a. Memeriksa putaran fan dengan menghubungkan ke battery. Jika fan

tidak berputar maka dicek terminal kabelnya.

b. Jika ada bunyi yang tidak normal maka harus dilumasi shaftnya dan

dicari skrup yang kendor.

9. Pemeriksaan Pully dan V-belt

a. Pully dilihat secara visual untuk mengetahui adanya keretakan pada

permukaan dan keausannya.

b. V-belt dilihat secara visual untuk mengetahui adanya pecah-pecah

pada permukaan dan keausannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

31

2.6 Trouble Shooting

Beberapa permasalahan yang sering terlihat dan cara perbaikannya pada mesin

pendingin adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Beberapa kemungkinan gangguan, penyebab dan perbaikan pada mesin

AC.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

32

Gambar 2.29 Alur berfikir perawatan mesin pendingin (Suyitno.2009)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

33

Rusak

Ok Ok

Rekomendasi ganti

BAB III

PERENCANAAN DAN GAMBAR

Proses perencanaan instalasi air conditioner dilakukan untuk mempermudah

dalam pelaksanaan kerja. Instalasi air conditioner membutuhkan ruang yang sesuai

pada mobil untuk penempatan komponen-komponen sistem AC. Diagram alir

perencanaan instalasi air conditioner yaitu:

Gambar 3.1 Diagram alir perencanaan instalasi sistem AC

Pengisian Refrigeran

Uji performance awal

Melepas komponen AC

Pemeriksaan komponen

Komponen baru Perbaiki

Pembersihan komponen (Cleaning)

Perakitan komponen

Uji performance akhir

Selesai

Instalasi sistem AC

Mulai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

34

hidup

hidup

tidak

Komponen-komponen utama yang akan dipasang yaitu kompresor, kondensor

fan, receiver dryer, selang-selang, unit evaporator dan motor blower, katup ekspansi

serta kelistrikan. Komponen tersebut dipasang pada tempat yang akan dirancang

menyesuaikan dengan kondisi mobil.

3.1 Tahap Pengujian Awal Performance Sistem AC

Perencanaan proses pengujian performance sistem AC yaitu:

Gambar 3.2 Diagram alir proses pengujian awal performance

Memasang manifold gauge

Kelistrikan AC

Menghidupkan engine

Menghidupkan AC (hidup/tidak)

Mencari letak kerusakan Mengecek/mengukur

• Suhu • tekanan • Kelembaban • Kecepatan aliran

udara

Memperbaiki sistem AC

Selesai

Mencatat hasil pengukuran/pengecekan

Mulai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

35

Pengujian performance sistem AC dilakukan untuk mengetahui kondisi

sistem sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi sistem AC

dengan merekondisi sistem yang akan dipasang pada mobil yang berbeda.

Apabila pengujian awalnya menghasilkan data yang tidak standard maka harus

ada perbaikan sebelum dipasang pada mobil lain. Hasil data pengujian

performance sistem AC akan menjadi dasar untuk mengetahui kerusakan pada

sistem dan mempermudah proses perbaikan.

3.2 Tahap Pelepasan Komponen dari Mobil

Proses pelepasan semua komponen sistem AC dilakukan setelah

mengetahui performance sistem sebelumnya. Sebelum komponen dilakukan

pelepasan, maka sistem AC dikosongkan refrigerannya terlebih dahulu. Pelepasan

komponen dimulai dari pelepasan kelistrikan, kompresor dari dudukan mesin,

kondensor dan receiver dryer, unit evaporator, motor blower dan katup ekspansi.

Pada saat melakukan pelepasan komponen harus hati-hati karena ada bagian

komponen yang mudah rusak seperti pada sirip kondensor dan unit evaporator.

Komponen sistem AC yang telah dilepas dari mobil Peugeot akan

dipindahkan ke mobil Chevrolet. Beberapa komponen yang kotor dilakukan

pembersihan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan perbaikan.

3.3 Tahap Pemeriksaan dan Perbaikan

Pemeriksaan komponen merupakan tahap untuk mengetahui kondisi

visual dan kerja komponen tersebut masih dalam keadaan baik atau sudah

mengalami rusak. Pemeriksaan dilakukan dengan membongkar komponen

tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan tiap-tiap bagian. Pemeriksaan fungsi

kerja komponen juga dilakukan sebelum dilakukan pembongkaran seperti

kompresor dilakukan pemeriksaan kerja tekanannya, motor blower dan ekstra fan

dilakukan pemeriksaan putaran kipasnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

36

Proses pemeriksaan dan perbaikan evaporator yaitu:

Gambar 3.3 Diagram alir pemeriksaan dan perbaikan evaporator

Tahap pembongkaran komponen dilakukan dengan alat seperti kunci ring,

obeng, palu dan lain-lain. Pembongkaran komponen tersebut untuk mengetahui

bagian-bagian dalam komponen dan untuk mengetahui kondisi bagian-bagiannya

dari cacat, retak atau aus. Bagian-bagian komponen sistem AC juga harus

digambar sebagai pengetahuan mengenai fungsi dan kerjanya.

Bocor

Tidak

Memasang evaporator

Melepas evaporator

Mulai

Selesai

Evaporator (bocor/tidak)

Tidak

Rusak

Dibersihkan

Diperbaiki dan dibersihkan/ Ganti baru

Memeriksa kondisi visual dan kebocoran pipa

(rusak/tidak)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

37

Proses pemeriksaan dan perbaikan komponen motor blower yaitu:

Gambar 3.4 Diagram alir pemeriksaan dan perbaikan motor blower

3.4 Tahap Pemasangan Komponen

Tahap pemasangan merupakan proses perakitan komponen sistem AC

pada mobil Chevrolet. Pemasangan komponen dimulai dari pemasangan sistem

kelistrikan pada unit evaporator dengan merangkai relay (kompresor, ekstra fan)

dan tombol switch motor blower. Apabila sistem kelistrikan terpasang maka

selanjutnya memasang unit evaporator (evaporator, katup ekspansi, motor blower,

thermostat dan selang evaporator) pada bagian dashboard kabin. Unit evaporator

harus terpusat pada kepala evaporator yang ada di dashboard. Pada unit

Baik

Tidak

Baik

Melepas motor blower

Memasang motor blower

Mulai

Selesai

Motor bekerja (baik/tidak)

Performa motor (baik/tidak)

Tidak

Dibersihkan

Diperbaiki/ ganti baru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

38

ok

tetap

naik

ya

tidak

evaporator dibuat ducting ke samping kiri dan kanan dengan selang spiral.

Ducting tersebut untuk membantu proses pengeluaran udara dari evaporator agar

menyebar di dalam kabin.

3.5 Tahap Pemvakuman dan Pengisian Refrigeran

Perencanaan proses pemvakuman dan pengisian refrigeran sistem AC

yaitu:

Gambar 3.5 Diagram alir pemvakuman dan pengisian refrigeran

Memasang manifold gauge

Sistem AC bocor

Pemvakuman

Mengecek tekanan vakum (naik/tetap)

Mencari letak kebocoran

Mengisi oli kompresor

Memperbaiki kebocoran Menghidupkan

mesin Pengisian refrigeran

Mulai

Menghidupkan AC

Mengukur suhu dan tekanan

(standard/tidak) Selesai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

39

Tahap pemvakuman adalah tahap untuk membuat vakum (hampa udara)

sistem pendingin sebelum diisi dengan refrigeran. Proses pemvakuman

menggunakan alat pompa vakum dan manifold gauge. Pompa vakum akan

mengeluarkan gas, udara dan uap air dari dalam sistem. Pada saat proses

pemvakuman maka jarum di manifold gauge akan turun. Jika dalam waktu 5

menit jarum pada manifold mengalami kenaikan maka sistem AC bocor.

Pengecekan kebocoran sistem dilakukan dengan pemberian air sabun pada bagian

selang dan sambungan. Apabila bagian sambungan selang yang diberi air sabun

menggelembung maka bagian sambungan selang tersebut bocor. Perbaikan

kebocoran sistem yaitu dengan menyambungkan selang serapat mungkin dan

memastikan kondisi selang baik.

Tahap pengisian dimulai dari pengisian oli pelumasan sebanyak ± 20 cc

menggunakan pompa vakum. Kemudian dilanjutkan pengisian refrigerant dengan

tabung refrigeran 134a. Refrigeran dapat diisikan kedalam sistem pendingin

dalam bentuk gas (silinder berdiri tegak) atau sebagai cairan (silinder terjungkir).

Jumlah yang harus diisikan harus benar-benar diperkirakan. Bila unit terlampau

besar untuk dapat diisi dengan gas, maka pengisian berbentuk cairan harus

dilakukan.

3.6 Tahap Pengujian Akhir Performance Sistem AC

Pengujian performance dilakukan pada saat setelah pengisian refrigeran.

Mesin dioperasikan dengan putaran 1500 rpm. Pada kondisi ini, sistem AC

dihidupkan. Tekanan dalam kompresor dapat dibaca dengan manifold gauge.

Sedangkan untuk putaran blower dapat diatur pada tombol switch blower. Suhu

hembusan udara di dalam kabin diukur dengan thermometer. Jika suhunya belum

mencapai batas yang ditentukan yaitu 18-23 ºC maka performance sistem belum

optimal. Untuk mencapai performance yang baik maka refrigeran yang diisikan

dalam sistem tidak berlebihan atau kekurangan dan tekanan pada kompresor

mencapai 200 Psi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

40

hidup

tidak

Diagram alir proses pengujian akhir performance sistem AC yaitu:

Gambar 3.6 Diagram alir proses pengujian akhir performance

Memasang manifold gauge

Periksa kelistrikan AC

Menghidupkan engine

Menghidupkan AC (hidup/tidak)

Perbaiki kelistrikan

Mengecek/mengukur • Suhu • tekanan • Kelembaban • Kecepatan aliran

udara

Selesai

Mencatat hasil pengukuran/pengecekan

Mulai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

41

3.7 Gambar Komponen Sistem AC

Gambar komponen sistem AC yang dibahas yaitu:

1. Evaporator

Gambar 3.7 Evaporator

2. Motor blower

Gambar 3.8 Motor blower

3. Katup ekspansi

Gambar 3.9 Katup ekspansi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

42

BAB IV

PELAKSANAN PENGERJAAN ALAT DAN PEMBAHASAN

(EVAPORATOR, MOTOR BLOWER DAN KATUP EKSPANSI)

Proses pelaksanaan pengerjaan alat instalasi air conditioner yang akan

dibahas yaitu tentang evaporator, motor blower dan katup ekspansi. Pelaksanaan

pengerjaan alat dilakukan setelah perencanaan dibuat.Pengerjaan unit evaporator

mulai dari performance awal sampai dipasang pada mobil Chevrolet dan dapat

bekerja dengan baik dengan performance yang meningkat dari sebelumnya. Alur

pengerjaan unit evaporator sampai uji kerja evaporator meliputi:

4.1 Pengujian Awal Sistem AC

Pengujian performance sistem AC dilakukan untuk mengetahui kondisi

sistem sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi sistem AC

dengan merekondisi sistem yang akan dipasang pada mobil yang berbeda.

Apabila pengujian awalnya menghasilkan data yang tidak standard maka harus

ada perbaikan sebelum dipasang pada mobil lain. Hasil data pengujian

performance sistem AC akan menjadi dasar untuk mengetahui kerusakan pada

sistem dan mempermudah proses perbaikan. Proses pengujian awal yang

dilakukan yaitu:

1. Memasang manifold gauge pada suction dan discharge kompresor.

2. Menghidupkan mesin kendaraan.

3. Menghidupkan sistem AC.

Jika sistem AC tidak hidup, maka kelistrikan mengalami kerusakan.

4. Melakukan pengukuran suhu, tekanan, kelembaban, kecepatan alir udara.

5. Memeriksa kebocoran sistem.

6. Mencatat hasil pengukuran dan pemeriksaan.

Pengambilan data performance evaporator awal sistem AC meliputi:

1. Saat menghidupkan sistem AC, kopling magnet bekerja mendorong pully

sehingga kompresor bekerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

43

2. Tekanan pada kompresor

• Suction : 1,5bar

• Discharge : 10,9 bar

3. Pengukuran kecepatan aliran keluar udara ducting

• Level 1 = 1,66 m/s dan Kelembaban udaranya = 64%

• Level 2 = 1,8 m/s dan Kelembaban udaranya = 66 %

• Level 3 = 2,33 m/s dan Kelembaban udaranya = 67%

4. Pengukuran kecepatan putaran motor blower

• Level 1 = 790 Rpm

• Level 2 = 972 Rpm

• Level 3 = 1362 Rpm

5. Suhu pada ruangan mobil

• Suhu pada keluaran evaporator = 24,2 ºC

• Suhu di bagian tengah kabin = 28,6 ºC

• Suhu masukan evaporator = 30,8 ºC

6. Suhu disekitar mobil = 32,4 ºC

Analisa pengujian performanceawal sistem AC yaitu:

1. Sistem AC masih hidup.

2. Tekanan yang dihasilkan pada kompresor rendah.

3. Suhu yang dihasilkan pada ruangan kurang dingin.

4. Jumlah refrigeran pada sistem kurang atau sedikit.

5. Selang sistem ada yang sudah retak.

4.2 Pelepasan Komponen Evaporator dari Mobil

Dalam melakukan pelepasan komponen AC, refrigeran harus dikeluarkan

terlebih dahulu dengan menggunakan manifold gauge dan pompa vakum. Proses

pelepasan komponen evaporator meliputi:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

44

1. Melepas selang keluaran gas dari evaporator menuju kondensor dan selang

masuk gas dari receiver dryer ke katup ekspansi.

Gambar 4.1 Pelepasan selang

2. Melepas sistem kelistrikan evaporator meliputi kabel, relay, fuse.

3. Melepas baut rumah evaporator pada dashboard mobil dan mengeluarkan unit

evaporator dari dashboard.

Gambar 4.2 Unit blower dan evaporator AC

4. Melepas katup ekspansi dari unit evaporator.

Gambar 4.3 Pelepasan katup ekspansi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

45

5. Membuka rumah evaporator dengan melepas baut-bautnya.

Gambar 4.4 Pembongkaran unit evaporator dan blower

6. Mengeluarkan evaporator dari rumah pendinginannya dan memeriksa kondisi

kisi-kisi dan pipa evaporator.

Gambar 4.5 Pelepasan evaporator

7. Mengeluarkan blower motor dari unit rumah evaporator dan memeriksa

kondisi kipas blower dan motornya.

Gambar 4.6 Pelepasan motor blower

4.3 Pemeriksaan dan Perbaikan Komponen Unit Evaporator

Pemeriksaandan perbaikan sistem AC merupakan pekerjaan untuk

mempertahankan agar semua peralatan/komponen berada pada kondisi yang baik.

Berdasarkan keadaan tersebut maka akan dihasilkan kinerja yang baik dari sistem

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

46

AC dan memperpanjang masa pakai dari mesin tersebut. Perbaikan tersebut

tentunya harus mengikuti prosedur standar yang berlaku dan dilakukan secara

periodik (teratur). Pekerjaan yang dilakukan dalam pemeriksaan AC pada

kendaraan meliputi pengecekan temperatur, tekanan refrigeran, laju aliran udara,

kelembaban dan juga membersihkan kotoran/debu yang melekat pada komponen

seperti evaporator, motor blower, katup ekspansi, komponen kelistrikan dan

komponen lainnya.

4.3.1 Pemeriksaan dan Perbaikan Sirip-sirip Evaporator

1. Membersihkan kisi-kisi evaporator dengan air gun dan sikat halus untuk

menghilangkan kotoran pada kisi-kisinya.

2. Melihat kondisi sirip-sirip evaporator dan jika kerusakannya parah maka

kondensornya diganti

Gambar 4.7 Pembersihan dan pengecekan sirip evaporator

4.3.2 Pemeriksaan dan Perbaikan Pipa Evaporator

Gambar 4.8 Pemeriksaan pipa-pipa evaporator

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

47

1. Meniup pipa evaporator.

2. Merasakan keluaran udara dari pipa tersebut apakah sama dengan udara

masuknya setelah di tiup.

3. Jika udara yang keluar tidak ada atau sedikit maka ada penyumbatan

kotoran pada pipa.

4. Cara menghilangkan kotoran dengan menyemprotkan cairan pembersih

lalu disemprot dengan udara bertekanan hingga bersih.

4.3.3 Pengecekan Kebocoran Pipa Evaporator

Gambar 4.9 Pengecekan kebocoran pipa evaporator

1. Menutup salah satu saluran pipa evaporator.

2. Memberi udara bertekanan pada evaporator.

3. Mengecek kebocoran dengan menyelupkannya ke dalam bak air.

4. Jika terjadi kebocoran maka akan keluar gelembung gas.

5. Apabila bocor pada pipanya bisa dilakukan pengelasan atau jika

kebocorannya parah maka dilakukan penggantian evaporator.

4.3.4 Pemeriksaan dan PerbaikanMotor Blower

Gambar 4.10 Pemeriksaan motor blower

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

48

1. Mengecek sirip blower dari retak atau patah dan terminal kabel motor.

2. Mengecek putaran motor blower dengan menghubungkan ke battery.

3. Jika blowernya tidak berputar maka harus memeriksa terminal kabelnya

terjadi putus atau tidak.

4. Jika blower berputar maka mengecek putaran dengan mengatur level

posisi 1 - 3. Putaran dari lever 1 - 3 harus semakin meningkat.

5. Mengamati bunyi putaran motor kipasnya. Apabila bunyinya tidak

normal maka di cek bearing pada shaft motor. Jika bearingnya kocak

maka harus diganti. Selain itu terjadinya bunyi tidak normal karena

adanya sekrup yang kendor.

6. Membersihkan sirip-sirip blower dari kotoran dengan sikat dan air gun.

4.3.5 Pemeriksaan Selang-selang

Gambar 4.11 Pemeriksaan selang-selang

1. Melepas selang dari masukan dan keluaran evaporator

2. Mengecek permukaan selang terjadi pecah-pecah atau tidak dan jika

pecah harus diganti.

3. Mengecek kebocoran selang dengan memberi tekanan udara pada selang

kemudian di cek didalam bak air. Jika bocor maka ada gelembung udara.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

49

4.3.6 Pemeriksaan Katup Ekspansi

Gambar 4.12 Pemeriksaan katup ekspansi

1. Pemeriksaan adanya kerak dan kotoran pada katup ekspansi.

2. Untuk membersihkan kotoran dan keraknya disemprot dengan cairan

WD lalu disemprot lagi dengan udara bertekanan.

4.4 Kondisi Komponen Evaporator Setelah Dibongkar

Komponen evaporator yang dilakukan pemeriksaan yaitu ada

dua.Pertama, unit evaporator mobil Peugeot dan yang kedua adalah unit

evaporator mobil Chevrolet. Setelah unit evaporator tersebut dilakukan perawatan

dan pemeriksaan maka akan diketahui kondisi komponen tersebut masih baik atau

mengalami kerusakan.

4.4.1 Kondisi Unit Evaporator Mobil Peugeot

Unit evaporator pada mobil Peugeot memiliki tipe sanden dengan jenis

pipanya plat fin. Evaporator dan motor blower menyatu menjadi satu

dengan adanya rumah yang melindungi keduanya. Pipa evaporator terbuat

dari tembaga. Kondisi unit evaporator setelah dilakukan pemeriksaan yaitu:

1. Selang Evaporator

• Selang keluaran dan masukan evaporator dengan ukuran 5/8” tidak

mengalami kebocoran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

50

• Bagian permukaan selang masih baik dan tidak retak.

Gambar 4.13 Kondisi selang evaporator

2. Evaporator

• Kisi-kisi evaporator belum mengalami bengkok dan warnanya masih

putih.

Gambar 4.14 Kondisi kisi-kisi dan pipa evaporator

• Pipa-pipa evaporator tidak mengalami kebocoran setelah dilakukan

pemeriksaan.

• Kondisi evaporator masih dalam keadaan baik.

3. Motor Blower

• Motor blower pada mobil Peugeot bertipe TC.

• Tegangannya = 12 V ; Arus = 9,2 A ; Putaran = 1362 Rpm

• Kipas blower masih dalam kondisi baik.

• Motornya masih berfungsi dengan putaran yang stabil

Level 1 = 790 Rpm

Level 2 = 972 Rpm

Level 3 = 1362 Rpm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

51

Gambar 4.15 Kondisi motor blower

4. Katup Ekspansi

• Katup ekspansi berjenis inner equalizing atau otomatis.

• Katup ekspansi sudah rusak setelah dilakukan pemeriksaan.

Gambar 4.16 Kondisi katup ekspansi

4.4.2 Kondisi Unit Evaporator Mobil Chevrolet

Unit evaporator pada mobil Chevrolet Luv memiliki tipe yang sama

dengan evaporator mobil Peugeot. Akan tetapi, ukuran evaporator mobil

Chevrolet lebih kecil daripada evaporator mobil Peugeot. Pipa

evaporatornya terbuat dari aluminium dengan jenis plat fin.Setelah dilepas

dari dashboard mobil, kondisi evaporator sudah terselimuti oleh kotoran

berupa tanah yang mengering. Kondisi komponen unit evaporator tersebut

antara lain:

1. Selang Evaporator

• Selang keluaran dan masukan evaporator terdapat kotoran yang

mengakibatkan terjadinya penyumbatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

52

Gambar 4.17 Kondisi selang evaporator

• Kondisi selang sangat kaku atau tidak elastis.

• Pada bagian pitting selang mengalami karatan dan ulirnya sudah aus.

Selang tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi.

2. Evaporator

• Kisi-kisi evaporator belum mengalami kerusakan atau bengkok.

• Warna kisi-kisinya sudah hitam pekat akibat kotoran yang

menempel dan susah dibersihkan.

• Pipa-pipa evaporator tidak mengalami kebocoran saat dilakukan

pemeriksaan.

Gambar 4.18 Kondisi kisi-kisi dan pipa evaporator

3. Motor Blower

• Motor blower pada mobil Chevrolet bertipe TC.

• Tegangannya = 13,5 V ; Arus = 10 A ; Putaran = 1390 Rpm

• Kipas blower sudah mengalami retak dan ada satu bagian sirip yang

patah.

Bagian pitting berkarat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

53

Gambar 4.19 Kondisi Motor blower

• Motornya masih berfungsi dengan putaran

Level 1 = 870 Rpm

Level 2 = 1067 Rpm

Level 3 = 1390 Rpm

• Poros motor sudah berkarat dan motornya terdapat kotoran yang

melekat.

4. Katup Ekspansi

• Katup ekspansi berjenis inner equalizing atau otomatis.

• Katup ekspansi masih berfungsi dengan baik setelah dilakukan

pemeriksaan.

Gambar 4.20 Kondisi katup ekspansi

4.5 Pemasangan Unit Evaporator

Unit evaporator yang akan dipasang pada mobil harus dalam kondisi baik.

Pemilihan unit evaporator dilakukan karena ada dua buah evaporator dan harus

dipilih yang baik. Setelah mengetahui kondisi masing-masing evaporator dari

pemeriksaan sebelumnya maka unit evaporator yang akan digunakan adalah unit

Kipasnya Patah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

54

dari mobil Peugeot dengan tipe sanden. Evaporator mobil Peugeot masih baik

digunakan dan lebih baik dari pada evaporator mobil Chevrolet itu sendiri. Proses

pemasangan unit rumah pendingin meliputi:

4.5.1 Pemasangan Komponen Unit Pendingin

Unit pendingin pada sistem AC meliputi evaporator, motor blower

dan katup ekspansi.Komponen tersebut terpasang pada satu rumah

pendingin. Evaporator terpasang pada bagian depan, sedangkan motor

blower dan katup ekspansi terpasang dibelakang evaporator.

a. Perakitan evaporator dan motor blower pada rumah pendingin.

b.

Gambar 4.21 Perakitan unit pendingin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

55

c. Pemasangan katup ekspansi dan selang pada rumah pendingin

Gambar 4.22 Perakitan katup ekspansi

d. Pemberian insulating sealer pada katup ekspansi.

Gambar 4.23 Insulating sealer

e. Pemasangan selang air kondensat pada rumah pendingin.

Gambar 4.24 Pemasangan selang kondensat

4.5.2 Perakitan Sistem Kelistrikan

Pada sistem kelistrikan AC mobil berhubungan erat dengan sistem

unit pendingin, di mana sistem kelistrikan sebagai kontrol dari sistem unit

pendingin.Selain itu, sistem kelistrikan merupakan suatu komponen yang

sangat penting, karena AC mobil menyala atau mati tergantung pada

kelistrikan.Ada beberapa komponen kelistrikan yang sering ditemukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

56

dalam instalasi AC mobil.Komponen tersebut ada yang berhubungan

dengan sistem unit pendingin dan ada pula yang tidak terkait dengan sistem

unit pendingin.Komponen kelistrikan yang dimaksud disini yaitu setiap

komponen yang digerakan oleh arus listrik. Komponen-komponen tersebut,

antara lain:

1. Saklar

2. Relay

3. Kabel

4. Fuse/Sekring

5. Motor blower

6. Ekstra fan

7. Magnetic clutch

8. Thermostat

Komponen-komponen tersebut dipasang menjadi suatu rangkaian

sederhana. Rangkaian kelistrikan akan bekerja dengan baik apabila sistem

unit pendingin telah lebih dahulu diselesaikan dan tidak ada kebocoran.

Pengecekan sistem unit pendingin dapat pula dilakukan setelah sistem

kelistrikan sudah terpasang. Proses perakitan sistem kelistrikan meliputi:

a. Perakitan relay

Pada sistem AC menggunakan dua relay dengan empat kaki.

Kedua relay tersebut disambungkan ke kopling magnet dan ekstra

fan. Relay yang dipasang berfungsi sebagai pengaman dari kelebihan

arus listrik yang mengalir ke kopling magnet dan ekstra fan.

Gambar 4.25 Perakitan relay

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

57

b. Perakitan Switch Motor Blower

Saklar atau switch adalah alat untuk memutuskan dan

menghubungkan arus listrik sehingga AC mobil dapat bekerja atau

hidup. Bentuk dan jenis saklar beragam sesuai dengan fungsinya

masing-masing.Saklar yang biasa digunakan pada AC mobil secara

umum ada dua macam yaitu saklar putar dan saklar geser.Pada

sistem AC mobil ini menggunakan saklar putar. Pemasangan switch

berada di rumah unit pendingin yang dihubungkan ke relay, sekring

dan resistor motor blower.

Gambar 4.26 Perakitan switch motor blower

c. Perakitan Kelistrikan pada Rumah Pendingin

Relay dipasang pada bagian dalam dashboard kabin. Relay ini

disambungkan ke kopling magnet, ekstra fan, switch, terminal B

(batteray). Sedangkan untuk switch motor blower dan thermostat

dipasang di bagian depan rumah pendingin untuk mengontor suhu

dan kerja sistem AC.

Gambar 4.27 Perakitan kelistrikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

58

4.5.3 Pemasangan Unit Rumah Pendingin

Unit rumah pendingin yang di dalamnya berupa komponen evaporator,

motor blower dan katup ekspansi dipasang pada dudukan kabin depan.

Pemasangan unit pendingin menggunakan bantuan plat panjang sebagai

tempat penopang rumah pendingin. Posisi rumah pendingin harus tepat

dengan kepala unit pendingin yang ada di dashboard.

Gambar 4.28 Pemasangan unit rumah pendingin

4.5.4 Pemasangan DuctingdanDashboard

Ducting pada sistem AC digunakan untuk membantu menyebarkan

hembusan udara yang keluar dari evaporator menuju kabin.Ducting

dipasang pada bagian samping kanan dan kiri menyatu dengan

dashboard.Ducting ini berbentuk selang sepiral dari bahan plastik yang

disambungkan menuju ducting kotak sebagai keluarannya.

Gambar 4.29 Pemasangan ducting

Dashboard dipasang di bagian depan unit rumah pendingin. Pemasangan

dashboard harus tepat dengan komponen yang mendukung di dalam kabin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

59

Gambar 4.30 Pemasangan dashboard

4.6 Pengosongan Udara dan Pengisian Refrigeran

Proses pengisian refrigeran pada sistem AC dilakukan setelah semua

rangkaian sistem terpasang. Sistem AC harus dikosongkan terlebih dahulu jika

sistem tersebut akan diisi refrigeran. Proses pengosongan pada sistem bertujuan

untuk membuang udara, uap air dan debu pada sistem agar tidak mengganggu

kerja sistem pendingin. Pengosongan udara dalam sistem menggunakan pompa

vakum.

4.6.1 Langkah Pengosongan atau Pemvakuman

Langkah pemvakuman sistem AC menggunakan alat manifold gauge,

dan pompa vakum.Pemvakuman bertujuan untuk mengosongkan semua zat

dan benda yang ada di dalam sistem dan mengetahui kebocoran dalam

sistem. Tahap pemvakuman sistem AC meliputi:

a. Memasang selang tengah manifold gauge inlet pompa vakum.

b. Membuka kedua keran tekanan tinggi (HI) dan tekanan rendah (LO) lalu

jalankan pompa vakum. Jika gauge tekanan rendah dan tekanan tinggi

menunjukkan angka yang berada dalam daerah pemvakuman, berarti

tidak ada sumbatan pada siklus refrigerasi.

c. Melakukan pemvakuman hingga gauge tekanan rendah menunjukkan

angka -0,1 Mpa (750 mmHg) atau lebih kecil, kemudian tutup kedua

keran dan matikan pompa vakum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

60

d. Membiarkan sistem pada kondisi ini selama lebih dari 5 menit. Setelah

itu amati penunjukkan gauge manifold, jika tidak ada perubahan pada

penunjukkannya, lanjutkan ke langkah pengisian refrigeran.

e. Jika penunjukkan gauge manifold berubah, lakukan pemeriksaan

kebocoran dan lakukan perbaikan jika perlu. Setelah itu kembali

kelangkah mulai pengosongan.

f. Pemeriksaan kebocoran dilakukan apabila jarum pada manifold naik atau

berubah.

Gambar 4.31 Langkah Pemvakuman Sistem AC

4.6.2 Langkah Pengisian Refrigeran

Pengisian refrigeran dilakukan apabila sistem AC sudah tidak

mengalami kebocoran.Refrigeran yang digunakan adalah R134a. Proses

pengisian refrigeran pada sistem yaitu:

a. Setelah selesai melakukan pemeriksaan kebocoran, buka keran tekanan

tinggi dan tutup keran tekanan rendah. Lakukan pengisian dengan cara ini

hingga pengisian menjadi sukar.

b. Jika pengisian menjadi sukar, tutup kedua keran, hidupkan mesin

kendaraan dan lakukan pengisian sebagai berikut:

• Jalankan mesin kendaraan pada kecepatan idle dan hidupkan sistem

AC.

• Buka keran tekanan rendah dan pastikan keran tekanan tinggi dalam

keadaan tertutup.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

61

• Isikan sistem dengan gas refrigeran melalui sisi tekanan rendah.

Jangan pernah mengisikan refrigeran cair melalui sisi tekanan rendah

karena dapat merusak bagian dalam kompresor.

c. Setelah selesai melakukan pengisian pastikan manifold

gaugemenunjukkan nilai yang sesuai standard.

d. Melepaskan selang-selang pengisian dari kompresor dan tutup kembali

kedua service valve kompresor.

Gambar 4.32 Langkah Pengisian Refrigeran

4.7 Data Performance Akhir pada Unit Evaporator

Pengambilan data performance evaporator akhir sistem AC pada mobil Chevrolet

meliputi:

1. Saat menghidupkan sistem AC, kopling magnet bekerja mendorong pully

sehingga kompresor bekerja.

2. Tekanan pada kompresor

• Suction : 2 bar

• Discharge : 14 bar

3. Pengukuran kecepatan aliran udara keluar ducting

• Level 1 = 1,7 m/s dan Kelembaban udaranya = 72 %

• Level 2 = 2,3 m/s dan Kelembaban udaranya = 73 %

• Level 3 = 2,6 m/s dan Kelembaban udaranya = 76 %

4. Pengukuran kecepatan putaran motor blower

• Level 1 = 790 Rpm

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

62

• Level 2 = 972 Rpm

• Level 3 = 1362 Rpm

5. Suhu pada ruangan mobil

• Suhu pada kabin = 20,6 ºC

• Suhu masuk evaporator = 29,4 ºC

• Suhu pada evaporator = 10,7 ºC

6. Suhu disekitar mobil = 31,6 ºC

4.8 Pembahasan

Pada pembahasan instalasi sistem AC mobil Chevrolet akan dibahas

mengenai perbandingan performance sebelum dan sesudah dilakukan rekondisi.

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh perbandingan sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Perbandingan Pengujian Instalasi AC

Pengujian Hasil Pengujian Awal

Hasil Pengujian

Akhir Keterangan

Tekanan Suction = 1,5 bar

Discharge = 10,9 bar

Suction = 2 bar

Discharge = 14 bar

Standard: Sc = 1,5-2 bar Dc = 14,5-15 bar

kecepatan aliran

udara keluar

ducting

Level 1 = 1,66 m/s

Level 2 = 1,8 m/s

Level 3 = 2,33 m/s

Level 1 = 1,7 m/s

Level 2 = 2,3 m/s

Level 3 = 2,6 m/s

Kelembaban

udara di kabin

Level 1 = 64 %

Level 2 = 66 %

Level 3 = 67 %

Level 1 = 72 %

Level 2 = 73 %

Level 3 = 76 %

Suhu pada

kabin

28,6 ºC 20,6 ºC Standard: 18-23 ºC

Suhu keluaran

evaporator 24,2 ºC 10,7 ºC

Standard:

0,52 - 15,62 ºC

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

63

Hasil perbandingan pengujian sistem AC mengalami perbedaan pada

tekanan kompresor, kelembaban udara, dan suhu.Pada pengujian akhir

performance mengalami peningkatan nilainya dan mendekati standard pengujian

dibandingkan pengujian sebelum direkondisi.Hal ini terjadi karena sistem AC

sudah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan pada komponennya sehingga

performance sistem AC menjadi bekerja secara optimal dan lebih baik dari

sebelumnya.

Kondisi sistem AC sebelum dan sesudah dipasang pada mobil Chevrolet Luv ’82

yaitu:

1. Kondisi bagian kap mesin

Gambar 4.33 Kondisi kap mesin sebelum dipasang sistem AC

Gambar 4.34 Kondisi kap mesin setelah dipasang sistem AC

Kompresor Receiver dryer

Kondensor dan ekstra fan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

64

2. Kondisi kabin sebelum dan sesudah dipasang sistem AC

Gambar 4.35 Kondisi dashboard evaporator sebelum direkondisi

Gambar 4.36 Kondisi dashboard evaporator setelah direkondisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

65

Spesifikasi komponen AC pada mobil Chevrolet yaitu:

1. Kompresor

Merk : Sanden

Tipe : SD 507

Nomor : 127570648

Jenis : Wobble plate

2. Kondensor

Merk : Sanden

Jenis : Serpentine

Ukuran : 450 X 300 X 26 mm

3. Ekstra fan kondensor

Merk : Fusizan

Nomor : FZ – 08868F

Diameter : 260 mm

Daya : 80 watt

Tegangan : 12 V

4. Receiver dryer tipe AC M tanpa fusible plug

5. Katup ekspansi tipe siku termal

6. Evaporator

Merk : Sanden

Jenis : Plat fin

Ukuran : 120 X 120 X 340 mm

7. Blower

Merk : TC

Nomor : S1500 - 100

Tipe kipas : Sirocco

Tegangan : 12 V

Arus : 10 A

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac... · dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir. 2. Ibu, Bapak dan adik Ifah, Iskandar yang selalu memberikan dorongan dan ... Gambar 2.26 Motor

66

BAB V

KESIMPULAN

Pemasangan instalasi air conditioner pada mobil Chevrolet yang

dimodifikasi dari mobil Peogeot menghasilkan performance yang baik yaitu:

1. Tekanan pada kompresor setelah diukur yaitu 2 bar pada suction dan 14 bar

pada discharge.

2. Suhu keluaran evaporator yaitu 10,7 ºC.

3. Suhu pada kabin yaitu 20,6 ºC.

4. Kecepatan aliran udara keluar ducting

Level 1 = 1,7 m/s

Level 2 = 2,3 m/s

Level 3 = 2,6 m/s

5. Kelembaban udara di kabin

Level 1 = 72 %

Level 2 = 73 %

Level 3 = 76 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user