dieng e d i s i a g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut...

29
Fun | Rilex | Low Budget Edisi Agustus 2011 FREE Magazine DIENG Candi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada! BULOK CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG KOMUNITAS BIKEPACKER INDONESIA PROFIL AHMAD YUNUS

Upload: phamnhi

Post on 03-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

Fu

n |

Ril

ex

| L

ow

Bu

dg

et

Ed

isi

Ag

us

tus

20

11

FREE

Magazine

DIENGCandi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada!

BULOKCUKURAN ANAK GEMBEL DIENG

KOMUNITASBIKEPACKER INDONESIA

PROFILAHMAD YUNUS

Page 2: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

Dari Redaksi

Salam ransel,

Agak berat mengangkat Dieng sebagai bahasan utama. Ini karena terlalu banyaknya bahan yang harus ditulis dan terbatasnya space di Backpackin’.

Dieng terlalu indah dengan puluhan tempat wisatanya. Ya candi, ya telaga, ya kawah, ya gunung. Belum lagi tentang Carica, buah khas yang hanya bisa tumbuh di dua tempat di Indonesia, salah satunya Dieng. Belum tentang keturunan Dieng yang berambut gimbal secara alami.

Walau sempat kena status Siaga di Kawah Timbang, tapi Dieng tetap ramai tuh, terutama setelah acara Dieng Culture Festival, Juli kemarin. Semua info penting tentang Dieng ada dalam edisi ini.

Ayo ke Dieng!

PIMPINAN UMUMKhemal Nugroho

[email protected]

PIMPINAN REDAKSIAmbar Arum

[email protected]

EDITORMuhammad Iqbal

TIM REDAKSIAnnisa M.F. Harahap

Ghamal Satya MohammadSoekarno Ibrahim

TIM ARTISTIKGalih Permadi

Kibar Desain Salman

WEBMASTERKurniawan Aji Saputra

WEBSITEwww.backpackinmagazine.com

[email protected]

Redaksi menerima saran, kritik,dan artikel dari BM Readers

yang bisa dikirim melaluialamat email kami.

JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 3

Daftar Isi

2 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011

4

4123

TIPS39 6 TIPS TAHAN DINGIN

KOMUNITAS41 BIKEPACKER INDONESIA Targetkan Penjuru Negeri

RESENSI47 BATAS Memahami Indonesia dari Sudut Terluar

EDUKASI49 BACKPACKER JUGA CINTA BUDAYA

KONTRIBUTOR51 BM EDISI 10

EDISI DEPAN53 BROMO

BULOK23 CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG Jangan heran kalau sedang jalan- jalan ke Dieng lalu melihat bocah berambut gimbal keluyuran.

KULINER29 CARICA Pepaya Jaman Perang

GALERI31 MEMBINGKAI MATAHARI DI DIENG

PROFIL33 AHMAD YUNUS

AKSESORI37 MACAM-MACAM JAKET

ORDINAT3 DIENG Candi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada!

PANDU13 MENUJU DIENG Jalan paling mudah dan umum menuju Dieng adalah dari Wonosobo.

CATPER17 TIDAK CUKUP SEHARI Harus rombak jadwal karena ternyata Dieng punya belasan situs.

Page 3: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

ORDINAT

DIENGCandi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada!

Dieng biasanya dijadikan senjata andalan Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Jarang-jarang ada satu lokasi yang punya banyak spot wisata begini.

Page 4: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

5 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 6

ORDINAT

Oleh : Muhammad Iqbal

Foto : Niko Wazir, Sang Alang, Firmansyah,

Herman G. Anugrah

SEMUA SPOT TERJADI secara alamiah,

kecuali candi-candi yang dibangun sekitar

abad ke-8, Dieng Theatre, dan Museum

Dieng Kailasa. Lokasi Dieng yang sudah ada di

dataran tinggi saja sudah bisa jadi daya tarik.

Rata-rata spot wisata Dieng ada di ketinggian

2.000 mdpl, yang jelas dingin.

Dari sekian banyak spot wisata,

ada beberapa jawara yang biasanya jadi

rekomendasi orang-orang. Kalau ke Dieng

ya harus ke situ, di antaranya Telaga Warna

& Telaga Pengilon, Candi Arjuna, Kawah

Sikidang, Gunung Sikunir (2.263 mdpl), dan

Dieng Theatre. Kesemuanya ini letaknya relatif

berdekatan, jadi bisa lah digarap semua dalam

sehari.

Candi di pelataran Dieng

Salah satu koleksi Museum Kaliasa

Banyak spot lain yang sebetulnya

juga terhitung tempat wisata, cuma lebih

jarang diomongin orang-orang, yaitu Telaga

Merdada, Telaga Cebong, Kawah Sileri, Kawah

Sinila, Kawah Candradimuka, Candi Gatotkaca,

Candi Bima, Candi Semar, Candi Srikandi,

Candi Dwarawati, Candi Setyaki, Candi

Sembrada, Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran,

dan mata air Sungai Serayu (Tuk Bima Lukar).

Kalau mau tambahan, masih ada

Gunung Pakuwaja (2.395 mdpl), Gunung

Prahu (2.565 mdpl), Telaga Dringo, Telaga

Nila, Kawah Timbang, Kawah Sibanteng,

Kawah Siglagah, dan Kawah Sikendang.

Segitu banyak spot jelas tidak bisa

digarap dalam sehari. Semuanya itu punya

rentang yang lumayan lebar, sekitar 15 km

dari ujung ke ujung, itupun bukan dalam satu

garis lurus. Ada yang musti masuk ke dalam

beberapa kilometer.

Itu baru di Dieng, sebelum menuju

Dieng sebetulnya ada beberapa spot lagi yang

jarang orang ke sana. Di Garung (kecamatan

terakhir sebelum Dieng), ada Telaga Menjer.

Juga ada kebun Teh Tambi. Kebun teh Tambi

punya pintu masuk di pinggir jalan, sehingga

lebih mudah menemukannya dibanding Telaga

Menjer yang harus masuk sekitar 3 km dari

jalan utama Wonosobo-Dieng.

Mulai Garung sampai Dieng (sekitar

12 km) jalannya sudah aspal bagus dan punya

karakter khas jalan pegunungan, naik turun

dan berkelok-kelok. Di kanan kiri jalan, mudah

ditemukan tanaman sayur-mayur, terutama

kentang.

Dieng mencakup wilayah yang

cukup besar, tapi buat supir mikrobis, definisi

Dieng adalah sebuah pertigaan besar pusat

kehidupan Dieng. Di sana banyak homestay,

tempat makan, swalayan, dsb.

Rata-rata ketinggian tempat wisata

di Dieng di atas 2.000 mdpl. Karena itulah

terkadang muncul embun berbentuk butiran

es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas.

Buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat

penduduk lokal yang mayoritas petani sayuran,

ini bencana karena bisa bikin tanaman rusak.

Bunpas itu artinya embun racun.

Ada beberapa pos pintu masuk ke

area wisata. Anehnya tiap pintu masuk punya

harga tiket yang beda, ada yang Rp 6.000,

ada yang Rp 12.000. Tiket yang harganya Rp

12.000 itu untuk masuk ke empat spot utama:

Telaga Warna & Pengilon, Candi Arjuna,

"TERKADANG MUNCUL

EMBUN BERBENTUK BUTIRAN ES DI WAKTU

PAGI, BIASANYA DISEBUT BUNPAS.

BUAT WISATAWAN, FENOMENA INI UNIK, TAPI BUAT PENDUDUK LOKAL

YANG MAYORITAS PETANI SAYURAN, INI BENCANA

KARENA BISA BIKIN TANAMAN RUSAK. BUNPAS

ITU ARTINYA EMBUN RACUN.

"

Page 5: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

7 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 8

ORDINATKawah Sikidang, dan Dieng Plateu Theatre.

Sedangkan tiket yang Rp 6.000 hanya untuk

masuk ke dua tempat. Petugas penjaga loket

punya info yang padat tentang rute, sejarah

singkat, juga tempat menginap yang murah.

Pada pertengahan 2011, sempat

marak berita di banyak media massa bahkan

sampai milis, tentang status Siaga Dieng.

Kalau mendengar beritanya memang tidak

enak didengar. Malah dikabarkan sampai

tikus-tikus mati segala. Gambarannya seakan-

akan Dieng tidak layak dikunjungi.

Padahal tidak separah itu. Kawah

Timbang, yang jadi pusat pemberitaan itu,

letaknya jauh dari tempat-tempat wisata yang

dikunjugi. Kalau dihitung dari pusat wisata

Dieng (Telaga Warna, Kawah Sikidang, dkk)

jaraknya belasan kilometer. Gara-gara berita

ini wisatawan sempat drop.

Beberapa minggu kemudian

dibuatlah acara Dieng Culture Festival

(DCF) II. Event ini membuat sedikit banyak

orang sadar bahwa Dieng itu aman buat

wisatawan. Nyatanya acara itu ramai tuh.

Efek lanjutannya, paradigma bahwa Dieng itu

bahaya jadi netral lagi.

Tiga hari perhelatan DCF II baru

selesai. Ada banyak acara di dalamnya, tapi

yang sering dibicarakan orang adalah acara

pamungkasnya, yaitu pemotongan rambut

gimbal.

TELAGA WARNA DAN TELAGA PENGILON

Keduanya terletak berdempetan dan

hanya terpisah sederet pohon cemara. Disebut

Telaga Warna karena warnanya suka berubah,

kadang biru, kadang hijau, kadang magenta.

"DIENG ITU AMAN

BUAT WISATAWAN."

Telaga Pengilon tidak punya

perubahan warna seperti yang terjadi di Telaga

Warna, padahal keduanya hanya berjarak

beberapa meter.

Terkadang, bau belerang tercium

menyengat. Di beberapa tempat, terlihat

pinggir telaga seperti air mendidih. Asap putih

keluar, itulah sumber keluarnya bau belerang.

Tapi karena udaranya terbuka, jadi relatif

tidak berbahaya. Di telaga, banyak itik yang

berenang dan terkadang terbang di seputaran

telaga.Kata orang lokal, memang disitulah

habitat mereka.

Salah satu sisi arca candi Dieng Culture Festival II

Page 6: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

Salah satu anak gimbal

9 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS

ORDINATJalan setapak menghubungkan parkiran

dengan. Candi Arjuna dan beberapa candi lain

seperti Puntadewa, Semar, dan Sembrada.

KAWAH SIKIDANG

Banyak orang bilang kalau ke Dieng

ya harus ke Kawah Sikidang. Pamornya

sebelas dua belas lah sama Telaga Warna.

Sebetulnya area ini bahaya, banyak celah-

celah kecil yang mengeluarkan gelembung

seperti air mendidih. Kalau diinjak bisa

melepuh. Tapi mau bagaimana lagi, Sikidang

sudah terlanjur indah, jadi tetap saja banyak

yang datang. Untungnya pemerintah situ juga

membuka daerah itu, tentu dengan warning di

sana-sini. Tinggal pintar-pintarnya pengunjung

jaga diri saja.

Bau belerang khas kawah aktif

biasanya menjadi keluhan wisatawan. Jangan

lama-lama di Sikidang karena bisa bahaya

buat kesehatan, selain juga, apa kuat? Bau

lumayan ternetralisir dengan masker. Di sana

banyak yang menjual masker, harganya tidak

lebih dari Rp 2.000.

"KAWAH CANDRADIMUKA

DIAMBIL DARI NAMA TEMPAT BERSATUNYA

BERBAGAI SENJATA PUSAKA DENGAN TUBUH

GATOT KACA."

CANDI ARJUNA

Nama-nama candi di Dieng,

termasuk Arjuna, diambil dari nama-nama

dalam kisah Mahabarata. Juga Kawah

Candradimuka yang diambil dari nama tempat

bersatunya berbagai senjata pusaka dengan

tubuh Gatot Kaca.

Beberapa candi pendamping

membuat candi utama dalam komplek Candi

Arjuna semakin gagah. Di sekeliling komplek,

tidak ada pohon besar sehingga Candi Arjuna

bisa dilihat dari kejauhan dengan jelas.

Motor tidak bisa masuk ke dalam

komplek. Pengunjung biasanya meletakkan

kendaraannya di parkiran yang dikelilingi

banyak tempat makan, lalu berjalan kaki ke

komplek candi sekitar 200 meter.

JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 10

Candi Bima

Page 7: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

Dalam bahawa Jawa, sikidang

artinya kijang. Sifat letupan kawah ini mirip

sifat kijang yang suka lompat lompat. Legenda

panjang tentang sikidang mudah dijumpai di

banyak artikel di internet.

GUNUNG SIKUNIR

Tempat yang ini butuh perjuangan

lebih buat menggapainya. Selain tempatnya

mencil (sekitar 4 km) dengan area wisata

utama. Jalannya pun bukan jalan yang mulus.

Biasanya, orang ke Gunung Sikunir

untuk mengejar sun rise. Jadi kebayang kan

jam berapa harus bangun dan di jam segitu

suhunya gimana. Mayoritas wisatawan kalau

ke sana pakai jasa guide.

Sudah jauh, mesti pagi-pagi buta,

bayar guide pula. Walaupun begitu, banyak

yang merekomendasikan tempat ini. Tempat

terbaik di Dieng buat kejar sun rise ya di

Sikunir ini. Kalau hoki, tidak terhalang awan,

bisa jelas terlihat Gunung Sindoro.

DIENG THEATRE

Tempatnya lumayan enak. Kursinya

total sekitar 40, tidak kalah lah sama kursi

Bioskop 21. Layarnya juga proporsional. Durasi

video sekitar 20 menit.

Tempat ini bagus sekali buat yang

mau tahu gambaran besar Dieng. Di video

itu dijabarkan potensi alam Dieng, sosial

kemasyarakatan, kejadian-kejadian heboh

yang pernah ada di Dieng.

11 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 12

Sikunir, tempat favorit mengejar sunrise

ORDINAT

Menurut video itu, terkadang kalau

musim kemarau, embun yang biasa ada di

tumbuh-tumbuhan waktu pagi itu bentuknya

es, bukan air.

Video itu juga menjelaskan keunikan

anak-anak Dieng yang berambut gimbal

secara alami. Tidak semua anak Dieng

"

TEMPAT TERBAIK BUAT KEJAR SUNRISE

YA DI SIKUNIR INI."

berambut gimbal. Mereka sendiri pun tidak

tahu kenapa anak si anu gimbal, tapi anak si

anu berambut lurus. Biasanya mereka buat

upacara khusus, ada makan-makannya, lalu

menggunting rambut gimbal si anak. Biasanya,

setelah upacara itu, rambut mereka menjadi

lurus.

Page 8: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

13 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 14

PANDU

JALAN PALING MUDAH dan umum menuju Dieng adalah dari Wonosobo. Dari kota Wonosobo tinggal naik sekali ke Dieng. Ada jalur lain yang menantang dan jarang banget orang coba, yaitu dari Pekalongan. Yang ini lumayan melelahkan tapi pemandangannya seru.

KONTAK PENTING

Tohar 085226720698 (homestay, catering, transport, dll)

MENUJU WONOSOBO

Dari mana-mana ke Wonosobo cuma ada bus, tidak ada jalur kereta, tidak juga bandara.

Dari Jakarta: Ada bus langsung dari Terminal Kampung Rambutan, Rawamangun, Lebak Bulus. Tarif ekonomi Rp 60.000 – Rp 65.000, tarif AC Rp 70.000 – Rp 75.000.

Dari Semarang: Ada bus langsung dari Terminal Terboyo, tarif ekonomi Rp 15.000.

Dari Jogja:Jogja-Magelang-Wonosobo.Micro bus Jogja (Giwangan) – Magelang (Rp 12.000; 1 jam). Micro bus Magelang – Wonosobo (Rp 15.000; 2 jam).

MENUJU DIENG

Terminal besar Wonosobo (tempat bus-bus AKAP) menuju terminal micro bus jalur Wonosobo - Dieng.Lanjut naik micro bus jurusan Wonosobo-Garung-Dieng-Batur turun di Dieng (Rp 7.000; 1 jam; 26 km)

Page 9: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

15 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 16

PANDU

KEJADIAN STATUS DAERAH Kawah

Timbang menjadi Siaga pada Juli 2011 lalu

bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Pada

tahun 1979, kejadian serupa yang jauh lebih

parah, juga terjadi di Kawah Timbang.

Di suatu subuh, tiba-tiba Kawah

Timbang mengeluarkan gas CO2 akibat terpicu

letusan Sinila. Memang Kawah Timbang

diketahui menyimpan CO2 berkonsentrasi

tinggi yang itu jelas beracun buat manusia.

Menurut Wikipedia, 149 jiwa melayang dan

banyak ternak mati. Kejadian itu sangat

tiba-tiba, tidak ada tanda apa-apa, tidak ada

penaikan status menjadi Siaga, tidak ada

pemberitahuan apapun.

Ilustrasi kejadian ini tergambarkan

bagus dalam video 20 menit yang diputar di

Dieng Theatre. Di situ digambarkan, warga

berlarian malah justru ke tempat gas beracun.

Mereka terjebak di dalamnya dan meninggal.

Kawah Timbang dan Kawah Sinila

letaknya jauh dari spot-spot wisata Dieng

(lebih dari 10 km) yang biasa dikunjungi

wisatawan. Jadi, ini seharusnya tidak

berpengaruh pada industri pariwisata

Dieng. Namun, terkadang wisatawan sudah

enggan duluan karena menganggap bahwa

keseluruhan Dieng berbahaya. Paradigma ini

menyulitkan masyarakat Dieng yang hidupnya

sudah tergantung dengan industri pariwisata.

KORBAN

KAWAh TIMBANG

JALUR ALTERNATIF

Pekalongan - Kali Bening - Wanayasa -Batur - Dieng.

Pekalongan-Kali Bening naik bus besar (Rp 20.000; 3 jam).

Kali Bening-Wanayasa naik mikro bus (Rp 4.000).

Wanayasa-Batur naik pick up plat hitam (Rp 5.000).

Batur-Dieng naik mikro bus (Rp 3.000)

PENGINAPAN* Losmen Arjuna atau Losmen Cempaka; Rp 150.000 (hari biasa); Air hangat, 2 kasur besar, muat sampai 6 orang.* Losmen Asri; Rp 25.000; muat untuk 2 orang.

WAKTU TERBAIK

Musim kemarau. Kalau musim hujan, susah ke mana-mana karena hujan terus dan banyak kabut yang ganggu pemandangan sun rise di Gunung Sikunir. Lagipula, kalau musim hujan, jalan keliling Dieng sulit, walau pakai payung.

TIPS

* Bawa jaket tebal!

* Jangan cuma 1 hari di Dieng.

* Terkadang, ada losmen yang tidak menyediakan selimut, persiapkan untuk itu.

BEBERAPA AKTIVITAS PILIhAN

1. Tracking keliling Telaga Warna dan Pengilon.2. Mancing di Telaga Cebong.3. Wisata Budaya: Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca, dll.4. Nonton review Dieng di Dieng Theatre.5. Melihat langsung anak-anak kecil berrambut gimbal alami.

Page 10: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

Tidak Cukup SehariHarus rombak jadwal karena ternyata Dieng punya belasan situs.

Oleh : Muhammad Iqbal

Foto : Firmansyah, Sang Alang

KALI INI TUJUAN utamaku Dieng. Akhir Maret 2011, aku berangkat dari Jogja lewat Magelang. Pagi itu, aku sarapan dengan Nasi Megono. Katanya sih, khas Wonosobo. Bagian yang paling unik dari Nasi Megono adalah campuran potongan sayur yang diaduk rata dengan nasinya.

17 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 18

CATPER

Page 11: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

19 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 20

CATPER Telaga Warna baru terlihat kerennya

kalau sudut pandang kita agak tinggi. Kalau

cuma dari pinggirnya saja mah biasa banget.

Banyak semacam didihan air di pinggir telaga,

kelihatannya panas.

Aku jalan terus, tiba-tiba aku tembus

di pintu masuk telaga. Loh, berarti tadi aku

lewat jalan belakang ya. Pantas kok jalannya

agak aneh, sepi tidak terurus, ada kemenyan-

kemenyan pula.

Di dekat situ ada Teater Dieng. Perlu

naik tangga yang lumayan tinggi dulu kalau

lewat pintu masuk utama. Videonya singkat

tapi padat informasi. Tempat duduknya enak,

ruangan gelap, dingin, wah cocok buat tidur.

Setelah beres nonton video Dieng,

aku mampir ke penjual kentang goreng yang

mangkal persis di depan teater. Kentang

dan jamur termasuk makanan khas Dieng.

Wonosobo-Dieng ternyata masih 2

jam lagi. Sampai di Dieng, aku berjalan menuju

sebuah pos penjagaan. Seorang wanita

menyodorkan tiket terusan seharga Rp 12 ribu.

Di tiket itu tertulis 4 kawasan wisata yang

termasuk dalam harga tiket: Telaga Warna

& Pangelon, Kompleks Candi Arjuna, Kawah

Sikidang, dan Theater Dieng.

Di balik tiket ada peta keempat

tempat itu, tapi tidak jelas patokannya apa,

beloknya di mana, jaraknya berapa. Jadi, peta

itu buatku cuma pemanis tiket saja.

Menuju Telaga Warna, aku berjalan

dari sebuah jalan becek yang ditunjuk oleh

petugas pos. terakhir aku baru tahu bahwa itu

bukanlah “jalan resmi”. Aku terus telusuri jalan

melingkar itu sampai ketemu Telaga Pengilon,

itu semua sampai keliling penuh makan sekitar

1 jam.

Sampai juga di Dieng! Telaga Warna

Page 12: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

21 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 22

CATPER Setelah Subuh, aku berjalan menuju

Telaga Menjer. Dari pasar Garung sekitar 1 jam

jalan kaki. Jalannya aspal tapi nanjak terus,

jadi, yah lumayan pegal juga.

Akhirnya sampai. Tapi mana

telaganya? Dari pinggir halaman rumput, aku

tidak bisa melihat apa-apa ke bawah. Hanya

ada sedikit bayangan pohon, selebihnya

tertutup kabut. Satu-per-satu anak tangga aku

turuni, makin lama makin jelas terlihat telaga

besar yang tenang.

Tangga paling bawah langsung

bersentuhan dengan telaga, tidak ada jalan ke

mana-mana lagi. Ujungnya ya itu. Beberapa

bebek kayuh tertambat di pinggir telaga,

dihiasi dengan sampah-sampah plastik di

sekelilingnya.

Mereka menunggu majikan yang

menyewanya, biasanya ramai pada hari libur

(kata warga lokal), tapi menurut salah satu

blogger yang pernah Minggu di sana, sepi juga

tuh.

Bukit-bukit di sekeliling Telaga

Menjer semakin jelas tampak seiring hilangnya

kabut selimut Telaga Menjer. Tapi tetap tidak

terlihat aktivitas. Bebek-bebek kayuh tetap

diam walau sudah lama dirubung sampah. Air

telaga tetap tidak beriak. Sekembalinya aku ke

pintu telaga juga tetap tidak ada orang.

"WAKTU LIBURANKU HABIS, PADAHAL MASIH BANYAK

SPOT DI DIENG YANG BELUM DISAMBANGI.

"

"KATA LONELY PLANET

TERBITAN 2008, ADA JALAN YANG

MENGHUBUNGKAN WONOSOBO DENGAN PEKALONGAN, YAITU

LEWAT BATUR. BIS BATUR-PEKALONGAN

ONGKOSNYA RP 12.000.

KEMUDIAN AKU BARU TAHU BAHWA INFORMASI

ITU TIDAK VALID. TIDAK ADA BUS LANGSUNG BATUR-PEKALONGAN.

"Udah ada plang, tapi saya tetep nyasar

Sewadah kentang goreng yang besarnya

sekitar ukuran medium di restoran fast food itu

harganya Rp 5.000.

Aku jalan kaki ke arah Sikidang. Tapi

karena dasar sok tahu, aku tidak tanya-tanya,

walhasil nyasar.

Aku lanjut jalan ke komplek Candi

Arjuna. Karena tidak paham sejarahnya, jadi

buatku terkesan biasa saja. Di dekat kompleks

Candi Arjuna ini ada beberapa candi lagi yang

lebih kecil. Bangunannya ya begitu-begitu

juga. Ada beberapa anak tangga yang menuju

dalam candi. Hanya ada ruangan gelap tinggi

sempit di dalamnya.

Aku pulang, menginap di rumah

saudaraku di daerah Garung (kecamatan

tetangga Dieng). Di sini saja kalau tidur

dinginnya sampai ke tulang, apalagi di Dieng.

Waktu liburanku habis, padahal

masih banyak spot di Dieng yang belum

disambangi. Padahal aku sudah tambah waktu

1 hari, tapi tetap saja banyak sisa spot yang

belum tergapai.

Aku pamit dari Wonosobo lalu

mencari akses ke Pantura. Kata lonely planet

terbitan 2008, ada jalan yang menghubungkan

Wonosobo dengan Pekalongan, yaitu lewat

Batur. Bis Batur-Pekalongan ongkosnya Rp

12.000.

Kemudian aku baru tahu bahwa

informasi itu tidak valid. Tidak ada bus

langsung Batur-Pekalongan. Harus naik turun

beberapa kali. Pertama Batur-Wanayasa

naik pick up modif berplat hitam. Kedua

Wanayasa-Kalibening naik mikrobis. Ketiga

Kalibening-Pekalongan naik bis besar.

Kompleks Candi Arjuna

Page 13: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

23 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 24

BULOK

Oleh : Ambar Arum

Foto : Niko Wazir, Herman G. Anugrah,

Jangan heran kalau sedang jalan-jalan ke Dieng lalu melihat bocah berambut gimbal keluyuran. Sebagian bocah di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, memiliki bakat berambut gimbal. Ini terjadi secara alamiah, tidak ada keterangan medis yang dapat menjelaskannya.

Page 14: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

25 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 26

BULOK

Menurut kepercayaan penduduk

lokal, dan memang biasanya begitu, rambut

gimbal tersebut tidak dapat hilang kecuali

diruwat.

Dalam ruwatan tersebut, dilakukan

pencukuran rambut dengan didoakan oleh

sesepuh atau pemangku adat. Si anak menjadi

raja sesaat, karena permintaanya harus

dipenuhi, sesulit apapun itu. Kalau tidak,

rambut gimbalnya tidak bisa hilang.

Masyarakat lokal meyakini bocah

gimbal itu merupakan titisan dari Kyai

Kolodete yang dipercaya sebagai leluhur

dataran tinggi Dieng. Semasa hidupnya,

Kolodete memiliki rambut gimbal. Konon

ketika meninggal, beliau berpesan agar

"SI ANAK MENJADI

RAJA SESAAT, KARENA PERMINTAANYA HARUS

DIPENUHI, SESULIT APAPUN ITU. KALAU TIDAK,

RAMBUT GIMBALNYA TIDAK BISA HILANG.

"Kabupaten Banjarnegara. Melalui DCF, panitia

membantu orangtua mengabulkan permintaan

sang anak gimbal.

Tentu bukan hanya ruwatan yang

ada dalam DCF, tapi juga ada bermacam

tarian dari warga setempat dan napak tilas

ke beberapa tempat wisata Dieng. Ruwatan

adalah acara terakhir yang ditunggu-tunggu

wisatawan.

PROSES PENGGIMBALAN TIDAK

terjadi begitu saja. Saat lahir, si anak gimbal

punya rambut yang sama seperti anak lain.

Rambut gimbal baru muncul pada usia balita.

Umumnya diawali dengan gejala

demam tinggi dan mengigau waktu tidur.

Gejala ini tidak bisa diobati. Si anak akan

sembuh dengan sendirinya, kemudian rambut

mereka perlahan menjadi kusut dan menyatu

sehingga terbentuklah gimbal dengan

sempurna.

Mau dikeramas pakai sampo

apapun, tetap saja menjadi gimbal. Bahkan,

sekalipun sudah dipotong, gimbal akan

kembali muncul.

keturunannya membantu menghadapi

gangguan rambut gimbal yang dirasa cukup

mengganggu. Maka diwariskanlah rambut

gimbal ini ke anak cucunya.

Pada Dieng Culture Festival/

DCF (1-3 Juli 2011) kemarin, ritual ruwat

pencukuran rambut gimbal dilakukan. Ini

merupakan tahun kedua penyelenggaraan

DCF. Pada tahun pertama, acara ruwatan

cukur rambut gimbal juga dijadikan sebagai

menu utama festival.

Sebenarnya ruwatan itu sendiri

bisa dilakukan kapan saja. Namun sekalian

meningkatkan pariwisata Dieng, maka

dibuatlah DCF. Acara ini mendapat dukungan

penuh dari Dinas Budaya dan Pariwisata

Pemotongan rambut gimbal

Bocah gimbal

Page 15: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

27 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 28

BULOK

"KIRAB DIRAMAIKAN DENGAN BERAGAM PENTAS SENI DARI

PENDUDUK SEKITAR, ADA TARIAN,

BARONGSAI, DLL. "

Selain ketujuh bocah ini, masih

banyak anak gimbal lain yang belum dicukur.

Ada di antara mereka yang cukup popular,

namanya Rizi. Dia bahkan juga dikenal dengan

sebutan sang pangeran gimbal. Sosoknya

mudah dikenali, bocah tengil dengan rambut

gimbal panjang, itulah dia.

Rizi sudah sangat terbiasa dengan

rambut gimbalnya, dan sampai sekarang

masih belum bersedia dicukur. Namun

rasanya sulit juga meruwat bocah yang satu

ini, lantaran Rizi punya permintaan yang ajaib:

Reog Ponorogo dari tahun yang kuno, dan

Barongsai. Nah lo!

Prosesi Kirab (arak-arakan) menandai

dimulainya proses ruwatan. Titik mulainya

adalah rumah sesepuh pemangku adat,

sampai ujungnya di Sendang Sedayu (utara

Darmasala Kompleks Candi Arjuna).

Kirab diramaikan dengan beragam

pentas seni dari penduduk sekitar, ada tarian,

barongsai, dll. Anak gembel dimandikan

(jamasan) sesampainya di Sedayu.

Puncaknya adalah pencukuran

rambut gembel di Kompleks Candi Arjuna

yang dipandu langsung oleh pemangku adat.

Tak jauh dari sini, dilakukan ngalap berkah,

berupa perebutan tumpeng dan makanan.

Penduduk lokal percaya bahwa orang yang

mengikutinya akan mendapat berkah.

Prosesi ruwat ditutup dengan

melarung rambut gembel ke Sungai Serayu

yang akan mengantar rambut gembel ini ke

Laut Selatan. Tahun ini, total ada 7 bocah gimbal

yang diruwat. Inilah mereka:

1. Saibatul Asmiah. Permintaan : sepeda

warna ungu.

2. Maroah. Permintaan : anting emas satu

gram, baju muslim, dan sandal.

3. Nurseli Selina. Permintaan : ikan asin dan

pindang dua keranjang.

4. Fajar. Permintaan : kambing brengos dan

tempe kemul 100 biji.

5. Dewi anjani. Permintaan : telur ayam 600

butir, tahu matang 500 buah, dan tempe

matang 600 buah.

6. Mutoharoh. Permintaan : tempe mentah

500 buah.

7. Naisila. Permintaan : minyak rambut, bola

bekel, karet, dan boneka.Anak gimbal hendak dicukur

Rizi sang pangeran gimbal

Page 16: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

29 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 30

JUDUL DIATAS TIDAK mengada-

ada. Carica, atau sering juga disebut papaya

gunung, adalah buah yang dibawa oleh

pemerintah kolonial Belanda ketika Perang

Dunia II hendak meletus.

Lantaran manfaat dan keunikannya

itu, buah ini menjadi primadona khas daerah

Dieng. Carica biasanya diolah dalam bentuk

sirup, jus, manisan, selai, atau dijual buahnya

begitu saja kepada wisatawan.

Di daerah asalnya, Amerika Selatan,

pengolahan buah ini lebih maksimal. Selain

dijadikan selai, carica juga digubah menjadi

minuman ringan bebas alkohol.

Sedangkan buah yang masih muda

dikeringkan untuk jadi serbuk bahan obat

penyakit kulit atau kosmetik.

Sama seperti daun papaya, daun

carica juga mengandung enzim papain yang

biasa digunakan untuk melunakkan daging.

C a r i c aPepaya Zaman Perang

Menariknya, di Indonesia buah

ini hanya berhasil dibudidayakan di dataran

tinggi Dieng dan sebagian kecil daerah di

Bali. Sedangkan aslinya, buah ini berasal dari

dataran tinggi Andes, Amerika Selatan.

Carica amat mudah tumbuh di

Dieng, karena itulah umumnya penduduk

Dieng menanam pohon ini bersamaan dengan

tanaman sayuran lainnya.

Pohonnya mirip dengan pepaya

biasa, hanya memiliki lebih banyak cabang dan

buahnya kecil-kecil, tidak sampai sejengkal.

Bentuknya juga seperti pepaya, tapi jauh lebih

kecil dan imut. Rata-rata panjangnya hanya

6-15 cm dengan diameter sekitar 5 cm.

Tidak cuma imut dan sedap

dipandang, buah ini juga memiliki rasa yang

enak, manis dan segar. Juga seperti halnya

buah lain, makan carica dapat menyehatkan

tubuh. Satu buah carica mengandung kalsium,

gula, serta vitamin A dan C.

"CARICA AMAT MUDAH

TUMBUH DI DIENG, KARENA ITULAH

UMUMNYA PENDUDUK DIENG MENANAM POHON INI BERSAMAAN DENGAN

TANAMAN SAYURAN LAINNYA.

"

PENGANAN

Carica, papaya mini

Oleh : Ambar Arum

Foto : Ambar Arum, Herman G. Anugrah

Pohon Carica

Page 17: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

31 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 32

GALERI

Oleh : Niko Wazir dan Budi Riawan

Page 18: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

33 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 34

INDONESIA MEMILIKI SEKITAR 17.508 pulau. 80 diantaranya sudah dijelajahi oleh Ahmad Yunus bersama Farid Gaban dengan motor saktinya dalam ekspedisi Zambrud Khatulistiwa. Berikut petikan wawancara Backpackin’ dengan Ahmad Yunus.

"TARGETNYA SEKITAR 100 PULAU DALAM

SATU TAHUN PENUH PERJALANAN DARAT DAN LAUT. NAMUN

KAMI HANYA SANGGUP 80 PULAU. DAN

MENGHASILKAN 70 JAM VIDEO, 10 RIBU FRAME VIDEO DAN RATUSAN

CATATAN PERJALANAN. "

saya, Farid Gaban dan kawan-kawan dari

Maumere melakukan liputan bersama soal

kehidupan pulau dan ekonominya.

Ini pengalaman pertama saya dan

Farid Gaban turun ke lapangan. Kemudian

hari, Farid Gaban punya ide lebih besar lagi;

mengajak saya keliling Indonesia, naik sepeda

motor dan memotret kehidupan pulau di 50

gugus pulau. Targetnya sekitar 100 pulau

dalam satu tahun penuh perjalanan darat dan

laut. Namun kami hanya sanggup 80 pulau.

Dan menghasilkan 70 jam video, 10 ribu frame

video dan ratusan catatan perjalanan.

Boleh sharing juga gak tentang pengalaman

paling buruk selama di perjalanan? Kemalingan

misalnya, atau berurusan dengan aparat? Atau

berantem sama Mas Farid Gaban hehehe..

Pengalaman buruk dan paling

sering dikeluhkan cuma masalah motor saja.

Modifikasinya tidak tepat untuk melakukan

perjalanan jauh. Design jok sangat membuat

A h m a d Y u n u s : Kebanyakan (backpacker lokal) masih sekedar berwisata dan menikmati keindahan alam (saja) …

Ceritain dong inspirasi perjalanan Ekspedisi

Zambrud Khatulistiwa itu dari mana?

TerMasuk kenapa naik motor, kenapa cuma

berdua aja, dan sama Mas Farid Gaban pula.

Kami berdua termasuk orang yang

suka berpetualang. Main ke gunung, melihat

laut, melakukan aktivitas di alam.

Apalagi, saya berprofesi sebagai

wartawan. Saya kemudian mengenal daerah

lain. Mulai keliling Indonesia. Tapi tidak rutin.

Satu-satunya yang cukup lama; saat berada di

Nusa Tenggara Timur. Saya hampir satu tahun

tinggal di Ende dan Maumere.

Sebelumnya, saya hanya mengenal

Farid Gaban lewan tulisan saja yang terbit di

media. Baru satu atau dua kali berjumpa dalam

diskusi dan pelatihan kecil. Dan saya sempat

mengajak dia ke salah satu pulau kecil di dekat

Maumere. Namanya, Pulau Kojodai. Di sana,

TOKOh

Page 19: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

35 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 36

TOKOH

Gimana pendapat Mas Ahmad tentang tren

backpacker di Indonesia sekarang ini yang

kayaknya lagi naik daun. Mulai banyak yang

pakai istilah ini, peminatnya juga banyak, tapi

apakah semua dari mereka paham tentang

konsep backpacker itu sendiri?

Menurut saya sih bagus,ya. Banyak

orang Indonesia sendiri mulai menyiapkan

waktu dan uang untuk berwisata. Secara tidak

langsung ini membangkitkan dunia pariwisata

lokal kita. Dan dari sana mereka mulai

bercerita dan menulis di mana saja. Informasi

semakin berlimpah.

Perjalanan berikutnya mau kemana lagi nih?

Saya rencananya akan melakukan

perjalanan dan mengeksplor di Sumatra.

Menulis tentang kebudayaan, sastra, arkeologi,

sejarah, pesona alam dll. Tahun ini saya

mengajak keluarga melakukan perjalanan; istri

dan anak saya.

Okeyy, selamat melanjutkan perjalanan, Mas!

Sepatu bau nya diganti dulu ya!

kami tersiksa. Dan kelistrikan juga bermasalah

ketika mesti melakukan perjalanan malam

hari. Dalam perjalanan, kami beruntung tidak

pernah kemalingan. Mungkin kalaupun ketemu

dengan maling pasti berpikir seribu kali. Apa

yang mau dimaling melihat perjalanan ini kere.

Berurusan dengan aparat paling

sering. Dengan kepolisian yang merazia

kendaraan kami, maklum tak ada spion,

lighting kiri kanan jebol, spakbor patah,

surat-surat kendaraan lewat masa berlaku,

dan paling konyol, saya sebelum melakukan

perjalanan kehilangan SIM. Jadi selama

perjalanan keliling Indonesia saya hanya

membawa surat tilang yang cuma berlaku satu

bulan tapi saya pakai satu tahun penuh :)

Di beberapa tempat, juga kami

menjadi saksi bagaimana aparat keamanan

memalak kapal sayur di Selat Malaka atau

menuduh saya sebagai teroris melihat

brewok di wajah saya semakin lebat bak

hutan Amazon. Rasanya, jarang ada konflik

dengan Farid Gaban (FG). Kecuali meributkan

soal sepatu saya yang basah dan kemudian

mengeluarkan bau yang menyengat..hehehe.

"MEREKA JUGA

MELAKUKAN AKTIVITAS SOSIAL; SEPERTI

MENGAJAR BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH

DASAR ATAU PERTAMA"

Banyak ide baru dan tujuan wisata

baru yang jarang orang kunjungi mulai

terdengar. Nah, salah satu trend dari wisata

ini adalah backpacker. Melihat banyak tempat,

menikmati liburan seirit mungkin.

Saya sering bertemu dengan banyak

turis yang melakukan wisata secara backpack.

Namun, pelajaran penting yang saya petik

dari perjumpaan itu, mereka juga melakukan

aktivitas sosial; seperti mengajar bahasa

Inggris di sekolah dasar atau pertama, ada

juga yang kemudian hari menjadi aktivis untuk

membantu memberdayakan masyarakat lokal.

Mereka mencatat bahasa, sesuatu

yang menarik dll, ini yang tidak pernah saya

lihat di wisatawan backpack orang Indonesia.

Kebanyakan masih sekedar berwisata dan

menikmati keindahan alam dan sebagainya.

Page 20: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

37 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 38

Foto : shop.consina-adventure.com

DINGIN-DINGIN, PALING enak ya jaketan. Tapi sekarang banyak jaket yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan dingin, banyak yang juga berfungsi sebagai

penahan angin, penahan badai, bahkan penahan hujan. Malah terkadang beberapa fungsi sekaligus ada dalam satu jaket. Berikut beberapa di antaranya:

AKSESORI

JAKET WINDBREAKERFungsi utamanya menahan angin. Umumnya memiliki bahan luar polyester atau nilon. Bagian dalamnya ada yang berjaring, ada juga yang polar. Lebih keren lagi, ada yang jaket polar bagian dalamnya bisa dilepas, jadi semacam jaket 2 in 1.

JAKET POLARYang ini andal di suhu dingin yang tidak terlalu banyak angin, seperti di Dieng. Bahan polar yang empuk dan tebal dapat menahan dingin hingga mendekati nol derajat celcius. Tapi bahan yang satu ini sama sekali tidak waterproof.

JAKET WATERPROOFFungsi utamanya menahan hujan.

Bahan luarnya polyester, sedangkan bahan dalamnya berjaring atau polar.

Biasanya jaket waterproof memiliki fungsi windbreaker juga.

JAKET LIGhT / QUICK DRyBiasanya dipakai para pengguna sepeda.

Bahannya nilon tipis sehingga mudah menyerap keringat dan cepat kering.

Page 21: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

39 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 40

TIPS

(Dimodifikasi dari www.belantaraindonesia.org)

CUACA DINGIN TIDAK dapat kita hindari kalau bepergian ke dataran tinggi, salah satunya ke Dieng. Walaupun tidak sama seperti di gunung, namun dingin di Dieng juga dapat mencapai suhu nol derajat pada waktu-waktu tertentu. Berikut tips untuk mengatasi dingin di dataran tinggi seperti Dieng.

1 Lakukan aklimatisasi (penyesuaian tubuh terhadap suhu dan kondisi alam sekitar)

terlebih dahulu. Jangan terburu-buru memakai jaket, biarkan kulit merasakan

dinginnya udara untuk beberapa saat agar terbiasa.

2Minum minuman hangat terutama yang sudah dicampur dengan jahe, seperti wedang

jahe, sekoteng, dan lain-lain, untuk menghangatkan tubuh dari dalam. Jahe mempunyai

senyawa anti bakteri yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit.

3Makan makanan hangat dengan perhitungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi.

Karbohidrat sebagai sumber energi dibutuhkan lebih banyak dari kondisi lingkungan suhu

normal untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Sedangkan protein berfungsi sebagai

bahan dasar pembuat antibodi sehingga daya tahan tubuh terjaga.

4Tutup rapat bagian-bagian tubuh yang lebih rawan terserang hawa dingin,

yaitu telinga, telapak tangan dan jari, serta pergelangan kaki sampai ke jari.

Balut dengan kupluk, kaos tangan, dan kaos kaki.

5 Gunakan jaket berbahan polar. Walau tidak tahan air, tapi bahan ini sangat baik untuk

suhu rendah.

6Hindari memakai pakaian berbahan dasar jeans. Selain memberatkan,

sulit kering, jeans juga tidak dapat menahan dingin dengan sempurna.

Page 22: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

41 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 42

"DAUS, PANGGILAN

AKRABNYA, JUGA PRIHATIN DENGAN BANYAKNYA

MASYARAKAT INDONESIA YANG LEBIH MEMILIH

JALAN-JALAN KE NEGARA LAIN

KETIMBANG KELILING INDONESIA.

"

FENOMENA BERSEPEDA SUDAH

lama muncul di Indonesia, baik bersepeda

hanya untuk ke kantor, maupun bersepeda

jarak jauh melintasi kota, provinsi, pulau,

bahkan negara.

Sebut saja Bambang Hertadi Mas

yang sudah keliling Indonesia dan dunia

dengan sepeda. Juga ada Iwan Sunter, seorang

biker sekaligus pecinta gunung yang telah

berhasil menggapai puncak-puncak gunung di

Indonesia dengan bersepeda.

“Tapi awalnya para biker jarak jauh

itu biasanya sendiri-sendiri,” ujar Muhammad

Firdaus, salah seorang pengaggas Bikepacker

Indonesia.

Daus, panggilan akrabnya, juga

prihatin dengan banyaknya masyarakat

Indonesia yang lebih memilih jalan-jalan ke

negara lain ketimbang keliling Indonesia.

“Udah jauh-jauh ke Eropa, tapi belum pernah

ke Kiluan. Kiluan aja mungkin mereka nggak

tau ada dimana,” lanjut Daus.

Atas dasar itulah, kemudian

Daus mengumpulkan para biker jarak jauh

yang tadinya jalan sendiri-sendiri itu. Ide

membentuk komunitas dibahas bersama,

hingga akhirnya pada 14 April 2009 ketika

touring ke Sawarna, komunitas Bikepacker

Indonesia lahir.

KOMUNITAS

Targetkan Penjuru NegeriOleh : Ambar ArumFoto : Dok. Bikepacker Indonesia

Mengenal Indonesia itu tidak dengan melongo dari jendela bus.

Page 23: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

43 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 44

sebuah petualangan ke penjuru Indonesia,

hingga ke perbatasan-perbatasan yang jarang

diperhatikan pemerintah dan masyarakat

Indonesia sendiri, seperti Sota, Sebatik, Pulau

Rupat, dll.

Tujuannya, selain untuk

memperkenalkan Indonesia, juga untuk

memperkaya informasi rute, medan, dan

apapun yang dapat bermanfaat bagi para biker

yang mau ke tempat tersebut.

Untuk bergabung mudah saja, ikuti

terus fb dan web-nya. Begitu ada info acara,

baik touring maupun sekedar kopdar, langsung

saja datang. Siapapun yang punya hobi sama

bisa ikutan meramaikan komunitas ini.

Email: [email protected]

Facebook group: Bikepacker Indonesia

Website: www.bikepacker-indonesia.com

KOMUNITAS

Lebih dari sekedar komunitas pecinta

sepeda pada umumnya, Bikepacker Indonesia

memiliki semangat untuk bersepeda jarak jauh,

menikmati indahnya alam sekaligus mengenal

lebih dekat budaya setempat. Dari situ tali

persaudaraan juga dapat terjalin di berbagai

daerah. Tak kalah penting, semua itu dilakukan

dengan prinsip ramah lingkungan.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 12

touring pernah dijabani Bikepacker Indonesia,

di antaranya dengan rute Sawarna, Ujung

Genteng, dan Jogja. Anggotanya sendiri sudah

banyak yang menempuh Jakarta – Aceh, juga

keliling Sulawesi dan Kalimantan.

Yang paling menarik adalah program

Bikepacker Penjuru Negeri. Merupakan

TIPS BERSEPEDA JARAK JAUh1. Pelajari pengetahuan dasar, seperti bagaimana ketika rantai putus, cara ganti ban, dsb.

2. Gunakan sepeda dengan frame besi dan pakai komponen yang murah, agar kalau rusak,

mudah dicari di perjalanan.

3. Warna dan aksesori jangan terlalu mencolok untuk menghindari kejahatan.

4. Lakukan persiapan fisik yang cukup seperti bersepeda setiap hari dan jogging.

5. Pelajari manajemen touring, misalnya berapa kecepatan yang aman, berapa jam sekali

harus istirahat, apa saja yang sebaiknya dibawa, juga tempat yang aman untuk menginap.

6. Kumpulkan informasi tentang destinasi yang dituju, mulai dari rute, medan, cuaca,

serta perkembangan politik dan budaya setempat.

Iwan Sunter, biker sekaligus pecinta gunung

Page 24: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

Kenali INDONESIAlebih dekat

Foto : Budi Riawan

Page 25: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

47 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 48

RESENSI

Memahami Indonesia dari Sudut TerluarOleh: Rakhel Adinda Victoria

Naskah cerita film ini ditulis oleh aktor senior Slamet Rahardjo Soejaro dengan mengangkat kondisi masyarakat dan pendidikan anak negeri di wilayah perbatasan.

Sutradara : Rudi Soedjarwo.Produser : Marcella Zalian.y.Penulis : Slamet Rahardjo,Pemeran : Marcella Zalianty, Arifin Putra, Ardina Rasti, Jajang C Noer.Distributor : Keana Production.Tanggal rilis : 19 Mei 2011.

BERMULA DARI SEORANG

perempuan bernama Jaleswari (diperankan

oleh Marcella Zalianty) yang berinisiatif

untuk menyelesaikan masalah pendidikan

di wilayah perbatasan Indonesia dengan

Malaysia, tepatnya di Provinisi Kalimantan

Barat, Kabupaten Pontianak.

Digambarkan bahwa tidak ada

guru kontrak yang dapat bertahan lama,

sehingga Jaleswari pun mengambil alih.

Adeus adalah satu-satunya guru yang

bertahan, itupun karena dia adalah pemuda

setempat.

Jaleswari, sebagai pendatang

baru, tentu harus beradaptasi dengan

kondisi pedalaman Kalimantan, baik itu

kondisi fisik maupun budayanya.

Untuk dapat mencapai daerah

pedalaman tersebut, Jaleswari harus

menempuh perjalanan off-road, serta

menggunakan perahu nelayan kecil yang

hanya bisa menampung tak lebih dari empat

orang untuk menuju kampung pedalaman.

Program CSR yang diberikan

oleh perusahaan tempat Jaleswari bekerja

rupanya tidak sesuai dengan keinginan

"UNTUK DAPAT MENCAPAI

DAERAH PEDALAMAN TERSEBUT, JALESWARI

HARUS MENEMPUH PERJALANAN OFF-ROAD, SERTA MENGGUNAKAN

PERAHU NELAYAN KECIL YANG HANYA BISA MENAMPUNG

TAK LEBIH DARI EMPAT ORANG UNTUK MENUJU KAMPUNG PEDALAMAN.

"masyarakat, yang memberi harga rendah

terhadap pendidikan. Masyarakat setempat

lebih ingin menjadi TKI sebagai sumber

penghidupan.

Teror dan ancaman selalu

datang pada orang yang membawa nilai

baru, walau itu benar. Namun Jaleswari,

dibantu Adeus, Panglima Galiong Bengker

(Kepala Adat), Arif (intel negara di wilayah

perbatasan), dan anak Dayak setempat,

dapat bangkit dan menyadarkan masyarakat

untuk memperjuangkan pendidikan untuk

penduduk perbatasan.

Page 26: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

49 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 50

Definisi backpacker tidak hanya

sesempit pengguna tas punggung. Juga tidak

sekedar tukang jalan-jalan murah, dan pecinta

keindahan alam.

Namun, backpacker juga kerap

berinteraksi dengan penduduk lokal. Lebih

dalam mengenal suatu tempat, tidak hanya

keindahan alamnya, tapi juga rakyat dan

budayanya.

Dengan demikian, ketika pulang, kita

akan membawa kenangan dan pelajaran yang

lebih banyak, dan lebih manis tentunya.

B a c k p a c k e r J u g a

C i n t a B u d a y a

KETIKA KE SUATU tempat, kita

berharap mendapat pemandangan yang indah

dan kebersamaan dengan teman seperjalanan.

Lalu pulang dengan kenangan manis.

Apa itu sudah cukup? Menginjakkan

kaki di pasir putih, atau di gunung tertinggi,

belum membuat kita mengenal tanah air ini

dengan sempurna. Rasanya sulit mengenal

Indonesia, tanpa berinteraksi dengan

penduduk lokal.

Sebagaimana diuraikan oleh

wikipedia, umumnya para backpacker memiliki

semangat untuk bergaul dengan siapapun

yang mereka temui, “an interest in meeting the

locals as well as seeing the sights.“

Indonesia tidak hanya memiliki alam

yang menakjubkan, tapi kekayaan budayanya

juga luar biasa. Masing-masing dari ratusan

suku yang tinggal di Indonesia memiliki ragam

bahasa, tari, dan kearifan lokal.

EDUKASI

"BACKPACKING IS A TERM THAT HAS HISTORICALLY BEEN USED TO DENOTE A FORM OF LOW-COST,

INDEPENDENT INTERNATIONAL TRAVEL. TERMS SUCH AS INDEPENDENT TRAVEL AND/OR BUDGET TRAVEL ARE OFTEN

USED INTERCHANGEABLY WITH BACKPACKING.

THE FACTORS THAT TRADITIONALLY DIFFERENTIATE BACKPACKING FROM OTHER FORMS OF TOURISM

INCLUDE BUT ARE NOT LIMITED TO THE FOLLOWING: USE OF PUBLIC TRANSPORT AS A MEANS OF TRAVEL,

PREFERENCE OF YOUTH HOSTELS TO TRADITIONAL HOTELS, LENGTH OF THE TRIP VS. CONVENTIONAL VACATIONS,

USE OF A BACKPACK, AN INTEREST IN MEETING THE LOCALS AS WELL AS SEEING THE SIGHTS "

(wikipedia)

“DAN MENCINTAI TANAH AIR INDONESIA DAPAT DITUMBUHKAN DENGAN MENGENAL INDONESIA BERSAMA RAKYATNYA DARI DEKAT.”

(Soe Hok Gie)

Page 27: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

51 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 52

KONTRIBUTOR

K O N T R I

Rakhel Adinda VictoriaSeorang gadis lulusan Universitas

Indonesia ini pernah tinggal

sebulan di Entikong, tak heran

dia lancar banget membahas film

Batas di rubrik resensi kali ini.

Niko Wazir & Budi RiawanSebagian besar foto keren

di edisi ini merupakan hasil

dari kelakuan mereka yang

lihai memainkan kamera.

Sang AlangSebut saja Sang Alang, bukan nama

sebenarnya. Jangan percaya jika

ada yang bilang dia pendiam. Kalau

pas ngetrip memang terlihat begitu,

tapi sebenarnya sekali senggol, dia

bocor abis. Nama aslinya masih

dirahasiakan.

herman G AnugrahBiasa dipanggil Andre, warga

Bogor ini (akhirnya) lulus

sidang skripsi. Kalau stress,

gak banyak cingcong, dia bisa

langsung ke Rinjani, Merbabu,

atau Dieng.

Firmansyah Ketemu lagi sama fotografer yang

satu ini. Kalo masalah stok foto

bagus, memang susah jauh-jauh

dari lajang yang satu ini. Eh, masih

lajang gak ya? #ups!

B U T OR

Page 28: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas

53 B A C K P A C K I N | JULI - AGUSTUS 2011 JULI - AGUSTUS 2011 | B A C K P A C K I N 54

EDISI DEPAN

ROMOBBackpackin 11 mempersembahkan :

Page 29: DIENG E d i s i A g u s t u s 2 0 1 1 · embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas