didik ariyanto g2b205010

126
HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN A DAN B PADA MAHASISWA LINTAS JALUR PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DENGAN KOPING KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SEMESTER DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Skripsi Untuk memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan Disusun oleh : DIDIK ARIYANTO G2B205010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, FEBRUARI 2007

Upload: teguh-eko-suryo

Post on 14-Aug-2015

481 views

Category:

Documents


107 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIDIK ARIYANTO G2B205010

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN A DAN B PADA MAHASISWA LINTAS JALUR PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DENGAN KOPING KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SEMESTER

DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Skripsi Untuk memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan

Disusun oleh : DIDIK ARIYANTO

G2B205010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG, FEBRUARI 2007

Page 2: DIDIK ARIYANTO G2B205010

2

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu sebab itu janganlah kamu termasuk

orang-orang yang ragu

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan

Kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua orang tuaku

Adikku Aan Kurniawan

Rina…, terima kasih atas motivasi dan bantuannya

ii

Page 3: DIDIK ARIYANTO G2B205010

3

Persetujuan Skripsi

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa

skripsi yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN A DAN B PADA MAHASISWA LINTAS JALUR PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DENGAN KOPING KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SEMESTER

DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Nama : Didik Ariyanto

NIM : G2B205010

Telah disetujui sebagai usulan skripsi dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

diseminarkan

Pembimbing I

Rodhi Hartono, Ns, S.Kep, M.Kes (M.Bio) NIP.140 342 298

Pembimbing II

Rita Hadi W, S.Kp NIP.132 303 972

iii

Page 4: DIDIK ARIYANTO G2B205010

4

Pengesahan Skripsi

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN A DAN B PADA MAHASISWA LINTAS JALUR PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DENGAN KOPING KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SEMESTER

DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Dipersiapkan dan disusun oleh: Nama : Didik Ariyanto

Nim : G2B205010

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 20 Februari 2007 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Penguji I

Prof. DR. dr. I. Sudigbia, Sp.A(K) NIP. 130 205 456

Penguji II

Rodhi Hartono, Ns, S.Kep, M.Kes (M.Bio) NIP.140 342 298

Penguji III

Rita Hadi Widyastuti, S.Kp NIP.132 303 972

iv

Page 5: DIDIK ARIYANTO G2B205010

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Tipe Kepribadian A Dan B Pada

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Dengan Koping

Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Semester Di Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro” dalam rangka

memenuhi salah satu syarat mata ajar skripsi.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Setyowati, S.Kp, M.App.Sc, PhD, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

2. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Karya Husada yang telah

memberikan kesempatan untuk melaksanakan uji validitas dan reliabilitas

kuesioner di STIKES Karya Husada.

3. Ibu Suhartini, S.Kp, selaku koordinator mata kuliah riset yang telah memberi

motivasi untuk menyelesaikan skripsi penelitian ini.

4. Bapak Rodi Hartono,S.Kp,Ns, M.Kes (M.Bio) , selaku dosen pembimbing I

yang telah memberikan arahan dan dorongan dalam penyusunan skripsi

peneltian ini.

5. Ibu Rita Hadi W, S.Kp, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

masukan dan dorongan dalam penyusunan skripsi penelitian ini.

6. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dorongan dan kekuatan untuk terus

berkarya. Terima kasih atas doa dan kasih sayang yang selalu teruntai dan

setia mengiringi langkahku.

7. Adikku tercinta, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang tiada akhir.

8. Teman-temanku B7, terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah

memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi penelitian ini.

v

Page 6: DIDIK ARIYANTO G2B205010

6

Akhirnya peneliti menyadari skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena

itu peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

Harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan, khususnya ilmu

pengetahuan.

Semarang, Februari 2007

Peneliti

vi

Page 7: DIDIK ARIYANTO G2B205010

7

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii

INTISARI……………………………………………………………………..xiii

ABSTRACT..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian.................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6

A. Konsep Kepribadian ............................................................... 6

1. Definisi ............................................................................. 6

2. Struktur Kepribadian ........................................................ 6

3. Tipe Kepribadian .............................................................. 7

B. Konsep Cemas ........................................................................ 12

1. Faktor Predisposisi Kecemasan ........................................ 12

2. Faktor Presipitasi Kecemasan........................................... 14

3. Tanda Gejala Kecemasan ................................................. 15

4. Tingkat Kecemasan .......................................................... 15

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ............... 17

vii

Page 8: DIDIK ARIYANTO G2B205010

8

C. Koping .................................................................................... 20

1. Pengertian ......................................................................... 20

2. Sumber Koping................................................................. 20

3. Fungsi Koping .................................................................. 21

4. Strategi Koping................................................................. 22

D. Hubungan Kecemasan dengan Koping .................................. 25

E. Ujian Semester ....................................................................... 27

F. Kerangka Teori....................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 29

A. Kerangka Konsep ................................................................... 29

B. Hipotesis Penelitian ................................................................ 29

C. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................. 29

D. Populasi dan Sampel............................................................... 30

E. Tempat Penelitian................................................................... 32

F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan

SkalaPengukuran .................................................................... 32

G. Alat Penelitian dan Pengumpulan Data.................................. 33

H. Teknik Pengolahan Analisa Data ........................................... 39

I. Etika Penelitian....................................................................... 41

J. Jadwal Penelitian .................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................... 44

A. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tipe

Kepribadian ............................................................................ 46

B. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Koping

Kecemasan.............................................................................. 47

C. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Koping.............. 51

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................ 52

A. Tipe Kepribadian .................................................................... 52

B. Koping Kecemasan ................................................................ 55

viii

Page 9: DIDIK ARIYANTO G2B205010

9

C. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan........ 58

D. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Koping

Kecemasan.............................................................................. 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 65

A. Kesimpulan............................................................................. 65

B. Saran ....................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Page 10: DIDIK ARIYANTO G2B205010

10

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel

4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia............................... 44

4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 45

4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama .......................... 45

4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asal Daerah ................. 46

4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian ........ 46

4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tentang Koping............ 47

4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tentang

Kecemasan ............................................................................................ 47

4.8 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan

(A-State) ............................................................................................... 48

4.9 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan

(A-Trait) ................................................................................................ 49

4.10 Hubungan antara Kecemasan dengan Koping....................................... 50

4.11 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Koping ............................. 51

x

Page 11: DIDIK ARIYANTO G2B205010

11

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar

1. Kerangka Teori........................................................ 28

2. Kerangka Konsep .................................................... 29

xi

Page 12: DIDIK ARIYANTO G2B205010

12

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Lampiran

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

2. Surat Permohonan Ijin Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

3. Surat Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

4. Lembar Persetujuan menjadi Responden

5. Lembar Kuesioner

6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

7. Hasil Pengolahan Data

xii

Page 13: DIDIK ARIYANTO G2B205010

13

Program studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran

Universitas Diponegoro Semarang Skripsi, Februari 2007

INTISARI

Didik Ariyanto Hubungan antara Tipe Kepribadian A dan B pada Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan dengan Koping Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Semester di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro xiv + 67 halaman + 2 gambar + 11 tabel + 7 lampiran

Kecemasan sering terjadi pada mahasiswa terutama ketika akan menghadapi ujian. Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan seseorang saat akan menghadapi ujian, mekanisme koping merupakan cara yang biasa digunakan ketika menghadapi masalah dan tiap individu bisa menggunakan koping yang berbeda untuk mengatasinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Tipe Kepribadian A dan B pada Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan dengan Koping Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Semester di PSIK FK UNDIP.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik jenis cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, besar sampel 63 orang. Analisis data untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 responden, 88,9 % responden mempunyai tipe kepribadian B dan 11,1 % responden mempunyai tipe kepribadian A. Responden yang menggunakan koping adaptif sebanyak 88,9 % dan yang menggunakan koping maladaptif sebanyak 11,1 %. Responden yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 66,7 %, yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 19,0 % dan yang mengalami kecemasan berat sebanyak 14,3 %. Dari uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna (p value 0,000 < 0,05) antara tipe kepribadian A dan B pada Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan dengan Koping Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Semester di PSIK FK UNDIP.

Penelistian dapat dijadikan sebagai acuan bagi dosen dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Dosen perlu menggali kecemasan mahasiswa terutama saat akan menghadapi ujian, membantu memodifikasi koping dan mendiskusikan dengan mahasiswa untuk dapat menggunkan koping secara konstruktif. Kata kunci: Tipe Kepribadian , Koping, Kecemasan, Ujian Semester

xiii

Page 14: DIDIK ARIYANTO G2B205010

14

Nursing Science Study Programme Medical Faculty

Diponegoro University Semarang Script, February 2007

ABSTRACT

Didik Ariyanto Correlation Type of personality between student of university A and B in facing the examination by coping anxiety in Diponegoro University medical faculty. xiv + 67 pages + 2 images + 11 tables + 7 attachments

This anxiety almost happened to the students of University especially when they face the examination. Personality type is one of the factors that influence someone anxiety when they do the exam. The mechanism of coping is one of the way that can be used in face the problem and each person can use different coping to handle it. The purpose of this research is to know the correlation between type of personality student A and B in Medical Faculty Nursing Programme by coping anxiety in face the final examination of PSIK FK UNDIP.

The design used in this research is cross sectional of descriptive analytic. Sample is taken by purposive sampling method; the number of sample is 63 persons. The analysis data is to know whether there is a relation between variable using chi-square researches.

The research shows that from 63 respondents, 88,9% have type B personality and 11,1 % have type A personality. The number of respondent that used adaptive coping is 88,9% and the number of respondent that used maladaptive coping is 11,1%. Respondent that have middle anxiety is 66,7%, respondent that have lower anxiety is 19,0% and respondent that have higher anxiety is 14,3 %. Based on chi-square test shows that there is a relation (p value 0,000 < 0,05) between personality type A and B to the students of Diponegoro University Medical Faculty Nursing Programme.

The research can be used as escort by the lecturers in giving the concealing to the students. The lecturer needs to know the students anxiety especially when they will face the examination, help to modify the coping and discuss it with the students so they can use coping in constructive.

Key word: Type of personality, Coping, Anxiety, Final Examination

xiv

Page 15: DIDIK ARIYANTO G2B205010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepribadian adalah segala corak tingkah laku individu yang terhimpun

dalam dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap

segala rangsang, baik yang datang dari luar dirinya sendiri atau lingkungannya

dan merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu tersebut (1).

Kepribadian dapat dilihat melalui pendekatan berdasarkan aspek

perilaku (behaviorisme), menggolongkan tipe kepribadian menjadi pribadi

dengan pola perilaku tipe A (kepribadian tipe A), pola perilaku tipe B

(kepribadian tipe B) dan pola perilaku tipe C (kepribadian tipe C). Manusia

dengan tipe kepribadian A (A Type Personality) mempunyai pola perilaku Type

A Behavior Pattern yang rentan terhadap stress jika dibandingkan dengan tipe

kepribadian B (B Type Personality) dengan pola perilaku Type B Behavior

Pattern dan tipe kepribadian C yang merupakan kombinasi tipe kepribadian A

dan B (1).

Manusia dengan tipe kepribadian A sangat rentan untuk mengalami

stres dan mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi dalam menghadapi suatu

masalah (2). Berbeda dengan seseorang dengan tipe kepribadian B yang

memiliki sikap lebih tenang dan penyabar sehingga individu dengan tipe

kepribadian B ini lebih kebal terhadap stres dan tingkat kecemasan cenderung

rendah.

1

Page 16: DIDIK ARIYANTO G2B205010

2

Kecemasan menurut unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

keadaan emosional yang dimiliki seseorang pada saat ia menghadapi suatu

kenyatan atau kejadian dalam hidupnya (3). Kecemasan dapat timbul atau

terjadi pada setiap orang jika mengalami hal-hal yang menakutkan atau

menegangkan. Pada mahasiswa kecemasan sering terjadi jika akan menghadapi

ujian, baik itu ujian tengah semester maupun ujian semester. Tingkat

kecemasan antara mahasiswa berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor,

salah satu adalah tipe kepribadian. Hasil penelitian menyatakan bahwa pretasi

belajar dipengaruhi tipe kepribadian seseorang (4). Semua faktor yang

mempengaruhi hasil belajar seseorang bervariatif artinya tidak semua faktor itu

mendukung keberhasilan, akan tetapi ada yang menghambat keberhasilan

seseorang terutama dalam belajar. Kondisi lingkungan yang menimbulkan rasa

cemas pada diri sendiri akan menghambat kemampuannya baik secara

intelektif maupun sosial. Kegagalan dalam menghilangkan rasa cemas atau

kondisi kecemasan, maka hasil belajar yang dihadapi akan rendah (3).

Kecemasan dapat menimbulkan berbagai masalah, untuk itu diperlukan

mekanisme koping yang baik. Mekanisme koping merupakan cara yang biasa

dilakukan responden ketika menghadapi masalah atau stressor. Responden

menggunakan berbagai koping untuk mencoba mengatasi suatu

masalah.Responden dapat menggunakan satu atau lebih sumber koping yang

tersedia (3). Masing-masing responden bisa menggunakan koping yang

berbeda untuk mengatasi masalah yang dialaminya, sedangkan koping yang

Page 17: DIDIK ARIYANTO G2B205010

3

digunakan dapat berupa koping yang adaptif dan maladaptif (6). Sedangkan

koping yang sering digunakan dapat berupa koping yang adaptif (4).

Persepsi tentang individu tipe A sering kali tidak jelas. Mereka

cenderung kurang menghargai waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

tugas dan selanjutnya menempatkan diri mereka dibawah tekanan. Penekanan

yang tidak proporsional pada desakan waktu akan menyebabkan kebencian

pada individu tipe A. Individu tipe A menutupi gejala – gejala seperti perasaan

lelah yang merupakan salah satu koping maladaptif ( 5 ).

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, terhadap

10 mahasiswa lintas jalur angkatan B8, B7, BS2 dan BS3 didapatkan hampir

90 % mengatakan cemas saat menghadapi ujian semester, tetapi ada sebagian

responden yaitu sekitar 10 % yang mengatakan tidak mengalami kecemasan

saat akan menghadapi ujian. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka

peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan tipe kepribadian A dan B

dengan koping kecemasan pada mahasiswa lintas jalur Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (PSIK FK UNDIP)

dalam menghadapi ujian semester.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dijelaskan bahwa tipe kepribadian A

cenderung bersifat agresif, kompetitif, tidak sabar dan selalu tergesa-gesa

dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan tipe kepribadian B mempunyai sifat

yang lebih tenang dan penyabar. Tipe kepribadian ini mempengaruhi

kecemasan seseorang saat menghadapi ujian semester, sedangkan mekanisme

Page 18: DIDIK ARIYANTO G2B205010

4

koping merupakan cara yang biasa digunakan ketika menghadapi masalah atau

stressor dan tiap individu bisa menggunakan koping yang berbeda untuk

mengatasinya.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat

masalah penelitian tentang hubungan antara tipe kepribadian A dan B pada

mahasiswa lintas jalur PSIK dengan koping kecemasan dalam menghadapi

ujian semester di PSIK FK UNDIP.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tipe kepribadian A dan B pada mahasiswa

lintas jalur Program Studi Ilmu Keperawatan dengan koping kecemasan

dalam menghadapi ujian semester di PSIK FK UNDIP.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tipe kepribadian A pada mahasiswa lintas jalur PSIK

FK UNDIP

b. Mengidentifikasi tipe kepribadian B pada mahasiswa lintas jalur PSIK

FK UNDIP

c. Mengidentifikasi koping kecemasan yang dilakukan pada mahasiswa

lintas jalur PSIK FK UNDIP

d. Mengidentifikasi hubungan tipe kepribadian A dan B pada mahasiswa

lintas jalur PSIK dengan koping kecemasan dalam menghadapi ujian.

Page 19: DIDIK ARIYANTO G2B205010

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai bahan informasi atau sumber data bagi peneliti berikutnya,dan

bahan pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melakukan

penelitian lanjutan.

2. Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNDIP

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi dosen wali untuk dapat

memberikan bimbingan pada mahasiswa lintas jalur PSIK FK UNDIP

3. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai informasi untuk mengembangkan ilmu keperawatan terutama

dalam mengetahui hubungan tipe kepribadian A dan B pada mahasiswa

4. Bagi Penelitian Keperawatan Selanjutnya

Penelitian ini merupakan data dan bahan pembanding untuk

melaksanakan penelitian selanjutnya.

Page 20: DIDIK ARIYANTO G2B205010

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kepribadian

1. Definisi

Kepribadian adalah himpunan segala fungsi kejiwaan seseorang

sebagai suatu kesatuan dinamis dengan mengusahakan penyesuaian diri

orang tadi terhadap tuntutan hidup sambil menjaga keseimbangan diri, baik

secara fisik maupun psikis (1). Kepribadian adalah keseluruhan pola pikiran,

perasaan, dan perilaku yang digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi

yang terus-menerus terhadap hidupnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

kepribadian adalah segala corak tingkah laku individu yang terhimpun dalam

dirinya, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap

segala rangsang, baik yang datang dari luar dirinya sendiri atau

lingkungannya dan merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi

individu tersebut (1).

2. Struktur Kepribadian

Struktur kepribadian manusia terdiri dari 3 aspek yaitu (7):

a. Das Es (The ld)

Merupakan dunia batin atau subjektif munusia yang tidak

memiliki hubungan langsung dengan dunia luar atau objektif, merupakan

tempat dimana Das Isch tumbuh serta merupakan unsur biologis yang

6

Page 21: DIDIK ARIYANTO G2B205010

7

diwariskan sejak lahir. Berfungsi untuk menghindarkan ketidakenakan

dan mengejar keenakan atau sering disebut prinsip kenikmatan/keenakan.

b. Das Ich (The Ego)

Merupakan aspek psikologis kepribadian yang timbul oleh karena

kebutuhan organisme untuk berhubungan, baik dengan dunia nyata atau

realitas. Berfungsi mempersatukan pertentangan antara Das kh dan Das

Uber kh serta dunia nyata.

c. Das Uber Ich (The Super Ego)

Merupakan aspek sosiologis kepribadian dan aspek moral

kepribadian karena lebih mengejar kesempurnaan bukan kenikmatan atau

kesenangan dan cermin sesuatu yang ideal bukan yang riil atau nyata.

Berfungsi sebagai pemahaman tentang apakah sesuatu benar atau salah,

pantas atau tidak pantas, susila atau asusila sehingga tindakan individu

sesuai dengan moral masyarakat.

3. Tipe Kepribadian

Tipologi atau tipe-tipe kepribadian manusia dapat dibedakan menjadi

beberapa kelompok dengan sifat-sifat tertentu. Tipe kepribadian didasarkan

atas pola perilaku yang lebih dapat diobservasi. Tipe kepribadian dilihat dari

pendekatan berdasarkan aspek perilaku (behaviorisme), digolongkan menjadi

pribadi dengan pola perilaku tipe A (kepribadian tipe A), pola perilaku tipe B

(kepribadian tipe B, dan pola perilaku tipe C (kepribadian tipe C), Manusia

dengan tipe kepribadian A (A Type Personality) mempunyai pola perilaku

Type A Behavior Pattern yang rentan terhadap stress jika dibandingkan

Page 22: DIDIK ARIYANTO G2B205010

8

dengan tipe kepribadian B (B Type Personality) dengan pola perilaku Type B

behavior Pattern, dan tipe kepribadian C yang merupakan kombinasi tipe

kepribadian A dan B (1).

a. Tipe Kepribadian A (A Tyle Personality)

Orang yang bertipe kepribadian A cenderung tidak sabaran,

agresif dan kompetitif. la selalu tergesa-gesa dalam mengerjakan segala

sesuatu, bersifat perfeksionis (selalu menginginkan kesempurnaan) dan

gila kerja. Orang yang berkepribadian ini cenderung mudah marah, lebih

cemas dan sering merasa depresi. Dia mempunyai perilaku terbuka,

menyukai kompetisi yang ekstrim, berjuang untuk pencapaian tujuan,

agresif (kadang sukar dikendalikan), sering terburu-buru, kurang sabar,

gelisah dan selalu merasa dikejar waktu serta tanggungjawab. Seseorang

dengan kepribadian tipe A memiliki kecenderungan rentan dengan stres.

Mereka adalah orang-orang yang selalu siap dan mudah menyerang,

mudah mengepalkan tangan untuk suatu masalah sepele, sulit

memberikan toleransi kepada orang lain, dan selalu ingin menang sendiri.

Oleh karena itu orang dengan kepribadian tipe A mudah dihinggapi

frustasi apabila keinginannya yang sudah ditargetkan tidak tercapai (8).

Ciri yang paling menonjol pada pribadi tipe A adalah sikap

terburu-buru, sehingga sering memecahkan masalah dengan tidak tepat.

Perilaku A tidak puas kalau dalam satu waktu hanya menyelesaikan satu

pekerjaan saja. Dia disebut polyphasic karena mempunyai kecenderungan

mengerjakan lebih dari satu pekerjaan, seperti makan sambil membaca.

Page 23: DIDIK ARIYANTO G2B205010

9

Ada rasa bersalah jika pribadi tipe A ini tidak mengerjakan apa-apa.

Sementara orang lain bisa rileks setelah bekerja, tipe A terus bekerja

sampai beranjak ke tempat tidur. Efisiensi menjadi kunci utama yang

selalu diperhatikan. Dia beranggapan bahwa keberhasilan harus dicapai

dengan kerja keras dan cepat. Tidak ada waktu sedetikpun yang

terlewatkan tanpa melaksanakan kegiatan. Namun beberapa komponen

tertentu dari kepribadian ini dapat menghambat kebahagiaan dan sering

mengancam kesehatan (9).

Ciri menonjol berupa gaya yang tajam dan agresif dapat dilihat

dari sifat suka memotong pembicaraan lawan bicara, atau seringkali dia

hanya berpura-pura mendengarkan tetapi sebenarnya sudah bosan dengan

pembicaraan yang bertele-tele lawan bicaranya. Untuk mempercepat

penyelesaian pembicaraan, dia akan berkata ya... ya ... ya....," meskipun

orang lain masih ingin bicara. Kepribadian tipe A ini tidak segan-segan

menyinggung perasaan orang lain, dan kadang menghina

ketidaksempurnaan dirinya sendiri bahkan orang lain. Hal tersebut

terfokus pada aspek negatif dan disertai ledakan-ledakan atau rasa

permusuhan dan ketidaksabaran yang menghasilkan rasa bersalah,

penyesalan yang dalam dan kecemasan. Perilaku berkendaraan bisa

menjadi cermin pribadi tipe A. Pribadi tipe ini sering bersikap tidak sabar

dijalan, dengan sering menerobos lampu merah, mengumpat tanpa

sasaran yang jelas dan membunyikan klakson dengan sangat keras atau

menyalahkan keadaan (9).

Page 24: DIDIK ARIYANTO G2B205010

10

Dalam hubungan antarpersonal, pribadi ini bisa hidup rukun

dengan kepribadian tipe B yang mempunyai ciri perilaku bertolak

belakang. Pribadi A ini juga tidak puas dengan hanya menjadi orang

biasa, ia ingin menjadi bintang di lingkungannya. Pribadi A ini

mempunyai rasa humor meskipun dia cenderung tertawa kalau

menertawakan orang lain. Kepribadian tipe A termotivasi dari surnber

luar seperti penghargaan yang bersifat material atau apresiasi dari orang

lain. Berdasarkan pengalaman yang dimilikinya mereka mernpunyai

keinginan yang menetap dan kuat untuk menentang, waspada dan

prihatin serta selalu siap untuk bersaing. Kehidupannya sangat konstan

dengan segala rutinitasnya. yang melelahkan sehingga menghabiskan

cadangan energi yang seharusnya bisa untuk kebahagiaannya (9).

Prevalensi pola perilaku tipe A bervariasi sesuai dengan

kelompok budaya, pekerjaan dan pendidikan. Pekerjaan yang melibatkan

tingkat kebanggaan lebih tinggi cenderung memiliki proporsi orang tipe

A. Demikian pula pendidikan, seseorang dengan pendidikan yang lebih

tinggi sering ditemukan pribadi tipe A dibandingkan yang lebih rendah

(7,10).

Pribadi tipe A lebih banyak dijumpai pada kalangan menengah

karena golongan ini yang masih berjuang untuk memantapkan posisinya

atau masih berambisi kuat untuk menambah kekayaan materinya (9).

Page 25: DIDIK ARIYANTO G2B205010

11

b. Tipe Kepribadian B (B Type Personality)

Kepribadian tipe B didefinisikan sebagai kebalikan dari tipe A.

Tipe B memiliki sikap lebih tenang dan penyabar schingga lebih mampu

menghadapi hidup. Mereka ramah, menerima, dan sabar. Mereka sering

bersikap damai dengan dirinya sendiri ataupun orang lain. Mereka

menunjukkan rasa harmonis yang umum terhadap orang lain, kejadian

dan putaran kehidupan (8).

Orang-orang tipe B sangat besar hati, mempunyai motivasi dari

dalam, stabil dan dengan mood yang menyenangkan. Mereka tertarik

dengan orang lain dan menerima kesalahan. Mereka mempunyai sikap

mau menerima kesalahan dan sikap pemecahan masalah yang besar.

Mereka fleksibel dan dapat menjadi anggota yang baik. Tipe B, dapat

menjadi pemimpin atau dipimpin. Dia mampu memahami situasi yang

ada dan tahu cara yang tepat untuk rileks, juga memiliki rasa humor yang

tinggi, mampu memandang segala sesuatu secara bijaksana dan

memikirkan cara untuk beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. Oleh

karena itu kebanyakan pribadi tipe B tidak mudah stress (9).

Orang dengan kepribadian tipe B dalam menghadapi kemacetan

lalu lintas mampu memanfaatkan waktu dengan mendengarkan musik,

membaca koran atau buku dan berdzikir (8).

c. Tipe Kepribadian C (C Type Personality)

Kepribadian tipe C merupakan kombinasi tipe kepribadian A dan

B atau terletak diantara tipe A dan tipe B. pribadi ini mampu membagi

Page 26: DIDIK ARIYANTO G2B205010

12

waktu secara bijak, kapan waktu untuk bekerja dan kapan pula untuk

beristirahat, kapan saat bersikap serius dan santai. Mereka cenderung bisa

beradaptasi secara baik terhadap stress (8).

Dalam kehidupan manusia tidak bisa lepas dari stress karena

kehidupan sehari-hari merupakan tantangan yang membutuhkan pikiran,

emosi dan sangat berpeluang timbulnya stress (1).

B. Konsep Cemas

Cemas atau ansietas adalah reaksi emosi yang timbul oleh penyebab yang

tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman .

Cemas dapat berupa perasaan khawatir, perasaan tidak enak, tidak pasti, atau

merasa sangat takut sebagai akibat dari suatu ancaman atau perasaan yang

mengancam dimana sumber nyata dari kecemasan tersebut tidak dapat diketahui

dengan pasti (11).

Kecemasan merupakan manifestasi dari berbagai proses emosi yang

bercampur aduk yang terjadi tatkala orang sedang mengalami tekanan perasaan

dan tekanan batin atau konflik. Ada segi yang disadari dari cemas itu, seperti rasa

takut, tidak berdaya, terkejut, rasa berdosa atau terancam. Selain juga segi – segi

yang terjadi diluar kesadaran dan tidak dapat menghindari perasaan yang tidak

menyenangkan itu (12).

1. Faktor Predisposisi Kecemasan

Beberapa teori telah dikembangkan untuk menjelaskan faktor – faktor

predisposisi kecemasan antara lain teori psikoanalitik, teori interpersonal,

teori behavioral, teori perseptif keluarga dan perseptif biologis.

Page 27: DIDIK ARIYANTO G2B205010

13

Dalam pandangan psikoanalitik, kecemasan adalah konflik emosional

yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan super ego. Id mewakili

dorongan instink dan impuls premitif seseorang. Sedangkan super ego

mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma – norma

budaya seseorang.

Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan

takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Hal ini

juga dihubungkan dengan trauma masa pertumbuhan, seperti kehilangan dan

perpisahan yang menjadikan seseorang tidak berdaya.

Menurut pandangan behavioral, kecemasan merupakan produk

frustasi yaitu segala sesuatu mengganggu kemampuan seseorang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Kajian keluarga menunjukkan pola interaksi yang terjadi dalam

keluarga. Kecemasan menunjukkan adanya interaksi yang tidak adaptif

dalam sistem keluarga.

Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk benzodiasepin, reseptor ini mengatur kecemasan. Penghambat

gamma aminobutirat acid ( GABA ) juga mungkin memainkan peran utama

dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan kecemasan (5).

Tingkat kecemasan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

potensi stressor, maturitas, status pendidikan dan ekonomi, keadaan fisik,

kepribadian, sosial budaya, lingkungan, umur, dan jenis kelamin. Stresor

psikososial adalah sikap, keadaan, atau peristiwa yang menyebabkan

Page 28: DIDIK ARIYANTO G2B205010

14

perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang tersebut perlu

mengadakan adaptasi atau mengulangi stressor. Individu yang matur yaitu

individu yang mempunyai kematangan kepribadian, sehingga akan lebih

tahan menghadapi gangguan akibat adanya stressor (11).

Status pendidikan dan status sosial yang rendah menyebabkan

seseorang mengalami stres. Demikian pula individu yang mengalami

gangguan fisik seperti cidera, penyakit badan, operasi, aborsi dan cacat fisik.

Individu yang mempunyai cara hidup teratur dan mempunyai falsafah hidup

yang jelas lebih rentan terhadap stresor. Demikian juga keyakinan agama

yang kuat jauh lebih sukar mengalami stres dibandingkan dengan mereka

yang memiliki keyakinan agama rendah (11).

Orang dengan kepribadian tipe A lebih mudah mengalami kecemasan

daripada orang dengan tipe kepribadian B. Orang yang berada ditempat asing

akan lebih mudah mengalami stres. Ada yang berpendapat bahwa umur muda

lebih mudah mengalami stres daripada usia tua, tapi ada yang berpendapat

sebaliknya. Disamping itu, umumnya wanita lebih muda mengalami stres,

tetapi jangkauan wanita lebih tinggi daripada pria (11).

2. Faktor Presipitasi Kecemasan

Stresor pencetus (presipitasi) mungkin berasal dari sumber internal

dan eksternal. Stressor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori

yaitu ancaman terhadap integritas seseorangan, meliputi ketidakmampuan

fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan

aktitas hidup sehari-hari, dan ancaman terhadap sistem diri seseorang yang

Page 29: DIDIK ARIYANTO G2B205010

15

dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi – fungsi sosial yang

terintegrasi dalam diri seseorang (5).

3. Tanda Gejala Kecemasan

Orang yang mengalami kecemasan akan menunjukkan tanda-tanda

yang dapat dilihat ataupun dirasakan. Tanda dan gejala yang mengalami

kecemasan meliputi tanda fisik dan psikologis. Tanda fisik kecemasan

biasanya berupa gemetar, renjatan, ketegangan otot, nafas pendek,

hiperventilasi, mudah lelah, sering kaget, wajah merah dan pucat, berpeluh,

tangan terasa dingin, diare, mulut kering, sering kencing, paraestesi

(kesemutan pada tangan dan kaki), sulit menelan. Sedangkan tanda

psikologis berupa rasa takut, sulit berkonsentrasi dan hiperviligance (siaga

berlebihan) (10).

4. Tingkat Kecemasan

Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup,

tetapi tingkat kecemasan yang parah tidak sejalan dengan kehidupan.

Klasitikasi tingkat kecemasan meliputi kecemasan ringan, sedang, berat,

dan panik. Kecemasan ringn biasanya berhubungan dengan ketegangan

dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada

dan meningkat lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan

menghasilkan pertumbuhan serta kreatifitas.

Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan

pada hal yang penting dan mengesampinkan yang lain, sehingga seseorang

Page 30: DIDIK ARIYANTO G2B205010

16

mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang

lebih terarah.

Kecemasan berat sangat mempengaruhi lahan persepsi seseorang.

Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan

spesifik, memerlukan pengarahan untuk dapat memusatkan pada area lain.

Sedangkan panik, berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan

teror. Rincian terpecah dari proporsinya. Karena mengalami kehilangan

kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu

walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian.

Dengan panik, terjadi peningkatan aktifitas motorik, menurunnya

kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang

menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang, rasional. Tingkatan

kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung terus-

menerus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat,

bahkan kematian (5).

Kecemasan dapat diukur dengan State-Trait Anxiety (STAI) yang

dibuat Spielberg pada tahun 1983. STAI dirancang untuk mengukur A-State

(keadaan cemas) dan A-Trait (ciri cemas). Skala bentuk state dirancang

untuk mengukur bagaimana perasaan subyek terhadap kejadian-kejadian

tertentu. Sedangkan skala untuk Trait dirancang untuk mengukur

kecemasan sebagai sebuah karakteristik personal atau ciri menetap yang

stabil, atau untuk menilai predisposisi individu dalam menilai keadaan

sebagai suatu bahaya atau keadaan yang mengancam (13).

Page 31: DIDIK ARIYANTO G2B205010

17

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait

adalah sebagai berikut (14):

1) Potensi stressor

Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang

menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang

lain perlu mengadakan adaptasi atau menanggulangi stressor yang

timbulsesuai dengan berat ringannya stress. Stressor dalam kehidupan

misalnya: perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan ketakutan. Jika koping

individu tidak adekuat akan menimbulkan depresi, menarik diri dan

kecemasan.

2) Maturitas (kematangan)

Individu yang matang yaitu yang memiliki kematangan

kepribadian sehingga akan lebih sukar mengalami gangguan akibat stress,

sebab individu yang matang mempunyai daya daptasi yang besar

terhadap stressor yang timbul, sebaliknya individu yang berkepribadian

tidak matang yaitu tergantung pada peka terhadap rangsangan sehingga

lebih mudah mengalami gangguan akibat adanya stress.

3) Status Pendidikan

Status pendidikan yang rendah pada seseorang, akan

menyebabkan orang tersebut lebih mudah mengalami stress dibanding

dengan mereka yang status pendidikannya tinggi. Faktor pendidikan

seseorang menentukan kecemasan, seseorang yang berpendidikan akan

Page 32: DIDIK ARIYANTO G2B205010

18

lebih mampu mengatasi, menggunakan koping efektif dan konstruktif

daripada seseorang dengan pendidikan rendah. Pendidikan adalah salah

satu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam

dan luar sekolah serta berlangsung selama hidupnya.

4) Keadaan Fisik

Individu yang mengalami gangguan fisik seperti cedera, penyakit

badan, operasi, aborsi, cacat badan akan lebih mudah mengalami sterss.

Disamping itu orang yang mengalami kelelahan fisik juga lebih mudah

mengalami stress.

5) Tipe Kepribadian

Orang dengan kepribadian A lebih mudah mengalami stress

daripada orang berkepribadian B. Adapun ciri-ciri orang yang

berkepribadian A adalah sabar, kompetitif, ambisius, ingin serba

sempurna, merasa diburu-buru waktu, sangat setia (berlebihan) terhadap

pekerjaan, agresif, mudah gelisah, tidak terdapat tenang dan diam, mudah

bermusuhan, mudah tersinggung, otot-otot mudah tegang. Sedangkan

orang dengan kepribadian tipe B, mempunyai ciri-ciri berlawanan dengan

orang kepribadian tipe A.

6) Sosial Budaya

Cara hidup orang dimasyarakat juga sangat mempengaruhi

timbulnya stress. Individu yang mempunyai cara hidup yang sangat

teratur dan mempunyai falsafah hidup yang jelas maka pada umumnya

lebih sukar mengalami stress. Demikian juga status ekonomi akan

Page 33: DIDIK ARIYANTO G2B205010

19

mempengaruhi timbulnya stress. Orang dengan status ekonomi yang kuat

akan jauh lebih sukar mengalami stress dibanding mereka yang status

ekonominya lemah. Seseorang yang mempunyai pekerjaan yang penting

dan memerlukan aktivitas, maka akan merasa sangat terganggu apabila

kehilangan kegiatan pekerjaan, hal ini penyebab timbulnya kecemasan

dan akan mempengaruhi peranannya di masyarakat.

7) Lingkungan

Orang yang berada ditempat yang dirasakan asing ternyata lebih

mudah mengalami stress.

8) Umur

Ada yang berpendapat bahwa umur muda lebih mudah

mengalami stress daripada umur tua tetapi ada juga yang berpendapat

sebaliknya. Semakin cukup usia tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih mudah

percaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hal ini

sabagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Makin tua usia

seseorang makin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap

masalah yang dihadapi.

9) Jenis Kelamin

Umumnya wanita lebih mudah mengalami stress, tetapi umur

wanita lebih tinggi daripada pria.

Page 34: DIDIK ARIYANTO G2B205010

20

C. KOPING

1. Pengertian

Koping adalah upaya-upaya kognitif dan perilaku untuk

mengelola tuntutan-tuntutan internal atau eksternal spesifik yang

dinilai sebagai sumber-sumber terbatas atau melebihi kemampuan

seseorang (15).

Koping merupakan suatu proses pemecahan masalah yang harus

dimiliki manusia dan kelompok masyarakat sehingga mampu mengatasi

stimulus yang timbul dari lingkungan, dan akhirnya dapat mencapai

kondisi adaptasi (16). Kunci proses kognitif dan hal penting dalam

koping adalah bagaimana kualitas dan intensitas reaksi emosi terhadap

stres (13).

2. Sumber koping

Individu dapat menanggulangi stres atau kecemasan dengan

menggunakan sumber koping dari lingkungan, baik dari sosial,

intrapersonal, dan interpersonal. Sumber koping diantaranya adalah

aset ekonomi, kemampuan memecahkan masalah, dan dukungan sosial

budaya yang diyakini (5).Lima sumber koping yang dapat membantu

individu beradaptasi dengan stresor, yaitu ekonomi, keterampilan dan

kemampuan, teknik pertahanan, hubungan sosial dan motivasi (6).

Menurut Bueno, penilaian koping dipengaruhi oleh karakter

internal seseorang yang meliputi kesehatan dan energi, sistem

kepercayaan seseorang, termasuk kepercayaan eksistensial (iman.

Page 35: DIDIK ARIYANTO G2B205010

21

kepercayaan agama), komitmen atau tujuan hidup, dan perasaan

seseorang seperti harga diri, kontrol, dan kemahiran. Meliputi juga

pengetahuan, keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan sosial

(kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain). Cobb

mengungkapkan bahwa dukungan sosial adalah sumber daya eksternal

utama. Sifat dukungan sosial dan pengaruhnya merupakan moderator

stres kehidupan yang efektif (17).

Koping dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kejadian yang

dialami dan membuat seseorang mengalami konflik dalam dirinya,

keseimbangan antara semua kebutuhan dalam diri seseorang. Kontrol

yang merupakan bagian dari kepribadian yang merefleksikan

kesedihan, keputusan serta perilaku kontrol, serta kecemasan yang

merupakan gangguan alam perasaan yang dialami seseorang karena

adanya obyek yang tidak spesifik (18).

3. Fungsi koping

Fungsi koping menjadi problem focused coping (koping

berfokus pada masalah) dan emotional focused coping (koping

berfokus pada emosi) (15).

Problem .focused coping (koping berfokus pada masalah)

digunakan untuk mengurangi stresor individu atau mengatasi dengan

mempelajari cara-cara baru atau keterampilan-keterampilan yang baru.

lndividu akan menggunakan strategi ini bila dirinya yakin akan dapat

mengubah situasi. Strategi ini meliputi: penghindaran, meminimalisasi,

Page 36: DIDIK ARIYANTO G2B205010

22

menjaga jarak, perhatian yang selektif, perbandingan positif; dan

berfikir positif dari kejadian yang tidak menyenangkan (18).

Sedangkan emotional focused coping (koping berfokus pada

emosi) digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stresor

yang datang. Pengaturan ini melalui perilaku individu, bagaimana

meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan dengan strategi

kognitif. Metode ini dipakai jika individu merasa tidak mampu

mengubah kondisi yang, penuh dengan stres. Cara mengatasi masalah

meliputi: mendefinisikan masalah, menyusun alternatif.

membandingkan alternatif-alternatif tersebut berdasarkan biaya dan

keuntungannya dan akhirnya melakukan apa yang telah menjadi pilihan

(18).

4. Strategi Koping

Berdasarkan konseptual way of coping yang telah dicetuskan oleh

Lararus dan Folkman, maka banyak dilakukan penelitian oleh para ahli,

dan didapatkan berbagai macam strategi koping yang dapat digunakan.

Taylor mengemukakan delapan strategi koping yang berbeda, yaitu

konfrontasi, mencari dukungan sosial, merencanakan pemecahan masalah,

kontrol diri, membuat-jarak, penilaian kembali secara positif, menerima

tanggung jawab dan lari/ penghindaran (19).

Strategi koping tidak bisa langsung dikatakan baik atau buruk.

Strategi yang dilakukan mungkin efektif pada situasi tertentu, tetapi bisa

tidak efektif pada situasi yang lain (15). Koping dapat adaptif maupun

Page 37: DIDIK ARIYANTO G2B205010

23

maladaptif. Koping adaptif membantu seseorang mengatasi stressor secara

efektif dan dapat meminimalkan distress. Apabila respon terhadap stresor

tidak efektif disebut sebagai maladaptif. Koping maladaptif dapat men-

akibatkan seseorang melakukan tindakan yang tidak perlu dalam

menghadapi keadaan yang menekan (16).

Koping maladafttif dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap

kesehatan seseorang, meningkatkan resiko kematian dan kesakitan,

misalnya dengan menggunakan alkohol, obat-obatan atau zat yang

menimbulkan ketergantungan, makan dan merokok secara berlebihan (15).

Bentuk koping tidak efekiif lain termasuk penyangkalan, penghindaran,

dan menjaga jarak (17).

Ada dua metode koping digunakan oleh individu dalam mengatasi

masalah psikologis seperti yang dikemukakan oleh Bell yaitu metode

koping jangka panjang dan metod e koping jangka pendek. Metode

.jangka panjang adalah konstruktif dan merupakan cara yang elektif dan

realistis dalam menangani masalah psikologis dalam kurun waktu yang

lama, contohnya adalah berbicara dengan orang lain, mencoba mencari

informasi lebih banyak tentang masalah yang dihadapi, menghubungkan

situasi atau masalah dengan kekuatan supranatural, melakukan latihan

fisik untuk mengurangi ketegangan/ masalah, membuat berbagai

alternatif tindakan untuk mengatasi situasi, dan mengambil pelajaran

dari peristiwa atau pengalaman masa lalu.

Page 38: DIDIK ARIYANTO G2B205010

24

Metode koping jangka pendek digunakan untuk mengurangi

ketegangan psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi

tidak efektif untuk digunakan dalam jangka panjang, contohnya

menggunakan alkohol atau obat, melamun dan fantasi, mencoba melihat

aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan, tidak ragu dan

merasa yakin bahwa semua akan kembali stabil, banyak tidur, banyak

merokok, menangis, dan beralih pada aktifitas lain agar dapat melupakan

masalah(6,20).

Pada tingkat keluarga, koping yang digunakan untuk menghadapi

masalah/ ketegangan seperti dikemukakan oleh Mc Cubbin adalah

mencari dukungan sosial seperti minta bantuan keluarga, reframing

(mengkaji ulang kejadian masa lalu agar lebih dapat menangani dan

menerimanya), mencari dukungan spiritual, dan penilaian secara pasif

terhadap peristiwa yang dialami dengan cara menonton televisi atau

diam saja.

Diantara semua metode, tidak ada strategi koping yang dikatakan

paling berhasil. Strategi koping yang paling efektif adalah strategi yang

sesuai dengan jenis stres dan situasi (19).

Koping dapat diukur dengan Jalowiec Coping Scale (JCS) yang

dibuat Jalowiec dan kawan-kawan pada tahun 1979. JCS terdiri dari 15

koping berorientasi masalah (problem focused coping) dan 25 koping

yang berorientasi sikap (affective focused coping) (21).

Page 39: DIDIK ARIYANTO G2B205010

25

D. HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KOPING

Kecemasan dapat dipandang sebagai suatu keadaan ketidakseimbangan

atau ketegangan yang cepat mengusahakan koping. Koping kemudian dapat

dipandang sebagai suatu transaksi antara orang dengan lingkungan. Keberhasilan

transaksi menurunkan ketegangan dan meningkatkan rasa sejahtera. Disamping itu

perilaku koping dapat langsung menurunkan stres penyakit dan kecemasan itu

sendiri (17).

Ketika mengalami kecemasan, individu menggunakan berbagai

mekanisme koping untuk mengatasinya dan ketidakmampuan menghadapi

kecemasan secara konstruktif merupakan penyebab utama perilaku patologis. Pola

yang cenderung digunakan seseorang untuk mengatasi kecemasan tetap

dominan ketika kecemasan menghebat. Kecemasan ringan sering

ditanggulangi tanpa pemikiran yang serius. Tingkat kecemasan sedang

atau berat menimbulkan dua jenis mekanisme koping, yaitu task oriented

reaction (reaksi yang berorientasi pada tugas) dan defance mechanism

(mekanisme pertahanan ego) (5).

Task oriented reaction (reaksi yang berorientasi pada tugas), yaitu

upaya yang disadari, dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi

secara realistik tuntutan situasi stres. Hal tersebut meliputi perilaku

menyerang, perilaku menarik diri, dan kompromi. Perilaku menyerang

digunakan untuk mengubah atau mengatasi hambatan pemenuhan

kebutuhan. Reaksi yang ditampilkan dapat konstruktif atau destruktif.

Tindakan yang konstruktif misalnya penyelesaian masalah dengan teknik

Page 40: DIDIK ARIYANTO G2B205010

26

asertif. Sedangkan secara destruktif yaitu individu melakukan tindakan

penyerangan terhadap stresor, dapat juga merusak dirinya sendiri, orang

lain maupun lingkungan. Perilaku menarik diri, digunakan baik secara

fisik maupun psikologis. Reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari

menghindar dari stresor. Sedangkan reaksi psikologis, individu

menunjukkan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering

disertai rasa takut dan bermusuhan. Kompromi digunakan untuk

mengubah cara seseorang mengoperasikan, mengganti tujuan atau

mengorbankan aspek kebutuhan personal seseorang. Dalam

menyelesaikan masalahnya individu menempuh jalan dengan melakukan

pendekatan negosiasi dan atau musyawarah (5).

Adapun Defance mechanism (mekanisme pertahanan ego)

membantu mengatasi kecemasan ringan dan sedang, tetapi jika

berlangsung dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan gangguan

orientasi realita, memburuknya hubungan interpersonal dan menurunnya

produktifitas kerja. Koping ini berorientasi tidak sadar, sehingga

penyelesainnya sering tidak realistis. Macam reaksi yang berorientasi

pada pertahanan ego antara lain kompensasi, mengingkari (denial),

mengalihkan (displacement), disosiasi, identifikasi, intelektualisasi,

introyeksi, isolasi, proyeksi, rasionalisasi, reaksi formasi, regresi, represi,

sublimasi dan supresi (5).

Page 41: DIDIK ARIYANTO G2B205010

27

E. EVALUASI PROSES BELAJAR (UJIAN SEMESTER)

Yang dimaksud dengan evaluasi yaitu alat ukur yang digunakan

untuk mengukur hasil belajar mahasiswa dan cara melaksanakan

pengukuran tersebut. Alat ukur tersebut dapat berbentuk (essay test) atau

tes objektif untuk tujuan instruksional dalam tujuan instruksional yang

mengandung kawasan kognitif dan tes kinerja (performance test) untuk

kawasan psikomotor. Cara pelaksanaannya dapat berbentuk tulisan atau

lisan untuk kawasan kognitif dan unjuk kerja untuk kawasan psikomotor

(22).

Page 42: DIDIK ARIYANTO G2B205010

28

F. KERANGKA TEORI

Gambar 1. kerangka teori

(1,5,13,14).

Tipe kepribadian

A dan B

Ujian semester

Kecemasan • Ringan • Sedang • Berat • Panik

Koping • Berfokus masalah • Berfokus emosi

Faktor yang mempengaruhi koping

• Kepercayaan/ agama • Kesehatan • Komitmen • Perasaan • Pengetahuan • Tipe kepribadian

Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan: • Potensi stressor • Maturasi • Status pendidikan dan

status ekonomi • Keadaan fisik • Sosial budaya • Lingkungan atau sanitasi • Umur • Jenis kelamin

• Koping adaptif • Koping maladatif

Page 43: DIDIK ARIYANTO G2B205010

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Keterangan

= diteliti

= tidak diteliti

Gambar. 2. Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara tipe

kepribadian A dan B dengan koping kecemasan pada mahasiswa lintas jalur

PSIK FK UNDIP dalam menghadapi ujian semester.

C. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah non eksperimental dengan pendekatan

deskriptif analitik, berupa pengamatan dan pemantauan terhadap obyek yang

diteliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.

Tipe kepribadian A

Tipe Kepribadian B

Tipe Kepribadian C

Kecemasan - Ringan - Sedang - Berat

Koping - Adaptif - Maladaptif

29

Page 44: DIDIK ARIYANTO G2B205010

30

Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis hubungan

antara variabel penelitian, desain penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel dengan cara pendekatan,

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (23).

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang akan

diteliti (24). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa lintas

jalur PSIK FK UNDIP yang sudah menjalani ujian. Berdasarkan hasil survei

peneliti didapat jumlah populasi sebesar 156 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan “sampling”

tertentu untuk bisa memenuhi/mewakili populasi (25). Teknik yang

digunakan dalam penentuan sampel untuk penelitian ini adalah dengan

metode purposive sampling yang diambil berdasarkan pertimbangan tertentu

yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya (23).

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (24). Sedangkan kriteria

eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria

inklusi (24).

Page 45: DIDIK ARIYANTO G2B205010

31

Kriteria inklusi :

a. Mahasiswa lintas jalur PSIK FK UNDIP

b. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi

a. Tidak bersedia menjadi responden

b. Mahasiswa program reguler PSIK FK UNDIP

c. Mahasiswa dengan tipe kepribadian C

Jumlah sampel didapat berdasarkan rumus (23):

( )21 dNNn

+=

Keterangan :

N : besar populasi

n : besar sampel

d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

( )21 dNNn

+=

( )205,01561156

+=n

=n39,01

156+

39,1156

=n

112=n

Berdasarkan rumus diatas jumlah sampel yang diambil sebanyak 112

responden.

Page 46: DIDIK ARIYANTO G2B205010

32

E. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro.

F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat), variabel

ini dikenal dengan nama variabel bebas dan mempengaruhi variabel lain.

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena variabel bebas, variabel ini tergantuing dari variabel bebas terhadap

perubahan (24).

Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Tipe kepribadian A dan B

b. Kecemasan

c. Koping

2. Definisi Operasional dan Pengukuran

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

Tipe

kepribadian

Ciri-ciri kepribadian yang

dimiliki oleh responden

Tipe A

Karakteristik sifat:

Terbuka, kompetitif, tidak

pernah puas, agresif,

perfeksionis

Pemberian

kuesioner

Kuesioner Tipe A

Tipe B

Nominal

Tipe A = skor > 105

Tipe B = skor < 75

Page 47: DIDIK ARIYANTO G2B205010

33

Tipe B

Karakteristik sifat:

Santai, penyabar, humoris,

besar hati

Kecemasan Adalah perasaan tidak

nyaman atau perasaan

terancam yang dialami

individu pada saat akan

menjalani ujian semester

Kuesioner Statetrait

Anxiety

Inventory

(STAI)

Tingkat

kecemasan

Ordinal

Skor 20 – 39:

kecemasan ringan

Skor 40 – 59 :

kecemasan sedang

Skor 60 – 80 :

kecemasan berat

Koping Adalah cara yang

digunakan mahasiswa

yang menjalani ujian

semester dalam

menghadapi situasi yang

menyebabkan ketegangan

Kuesioner Jalowiec

coping

scale (JCS)

Maladaptif

Adaptif

Nominal

Skor 40 – 120 :

koping maladaptif

Skor 121 – 200 :

koping adaptif

G. Alat Penelitian dan Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk

mengukur variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri

dari 4 bagian yaitu: data demografi, pertanyaan tentang tipe kepribadian,

kecemasan dan koping.

Page 48: DIDIK ARIYANTO G2B205010

34

a. Data demografi

Data demografi untuk mengumpulkan informasi pribadi subyek, yang

meliputi: umur, jenis kelamin, agama dan asal daerah.

b. Tipe Kepribadian

Daftar pertanyaan diisi langsung oleh responden tanpa diwakilkan

dengan cara terlebih dahulu responden diberikan penjelasan sesuai

dengan maksud dan tujuan. Kemudian responden diminta untuk

menjawab pertanyaan dengan jujur apa adanya. Dan jika ada pertanyaan

belum jelas/ dimengerti responden dapat bertanya langsung pada peneliti.

Kuesioner terdiri dari 30 butir pertanyaan peringkat dengan 4 pilihan

jawaban. Jika responden menjawab a = 4, b = 3, c = 2, d = 1. Skor setiap

pertanyaan kemudian dijumlahan sehingga diperoleh nilai skor tertinggi

120 dan skor terendah 30.

Kemudian skor tersebut diinterpretasikan menggunakan teknik

ategorisasi jenjang dengan asumsi bahwa rentang skor ini adalah sebuah

distribusi normal. Rentang minimumnya adalah 30 dan rentang

maximumnya adalah 120, sehingga luas jarak sebarannya adalah 120 –

30 = 90. Dengan demikian setiap deviasi standarnya bernilai σ = 90/6 =

15 dan mean teoritisnya adalah µ = 30 x 3 = 90. Kategori tipe

kepribadian ada 3 yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C, sehingga keenam

satuan standar deviasi tersebut terbagi dalam 3 bagian dengan kriteria

sebagai berikut:

Page 49: DIDIK ARIYANTO G2B205010

35

X > (µ + 1,0 σ) Kepribadian tipe A

(µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ + 1,0 σ) Kepribadian tipe C

(µ - 1,0 σ) ≤ X Kepribadian tipe B

Dengan demikian responden dikatakan mempunyai kepribadian tipe A

bila skor total > 90 + 1 (15) atau > 105, kepribadian tipe B jika skor total

≤ (90 – 1(15) atau < 75, tipe kepribadian C jika skor 76 – 105 (26).

Kuesioner tentang tipe kepribadian pada penelitian ini merupakan

modifikasi dari instrumen penelitian yang dibuat oleh Baita (27).

c. Kecemasan

Untuk kuesioner kecemasan menggunaan State-Trait Anxiety Inventory

(STAI) yang dibuat oleh Spilberger pada tahun 1983. STAI dirancang

untuk mengukur A-State dan A-Trait. Skala untuk state terdiri dari 20

item yang didesain untuk mengukur bagaimana perasaan subyek terhadap

kejadian-kejadian tertentu. Skor yang didapat menunjukkan derajat

kecemasan sementara yang dicirikan oleh timbulnya rasa ketakutan,

tegang dan gejala-gejala yang diinduksi oleh sistem saraf pusat: gelisah,

khawatir dan ketakutan. Sedangkan skala bentuk Trait terdiri dari 20 item

yang didesain untuk mengukur kecemasan sebagai sebuah karakteristik

dari personal atau ciri menetap yang stabil atau untuk menilai

predisposisi individu untuk menilai keadaan sebagai stau bahaya atau

keadaan yang mengancam.

Dalam melakukan skoring STAI, tiap-tiap item diberi skor atau nilai 1

sampai 4. Pasien memberikan penilaian untuk dirinya sendiri terhadap

Page 50: DIDIK ARIYANTO G2B205010

36

tiap-tiap pernyataan dengan menggunaan skala likert. Untuk A-State

dengan skor 1 = tidak sama sekali, 2 = agak, 3 = sedang, 4 = sangat.

Sedangkan untuk A-Trait dengan skor 1 = hampir tidak pernah, 2 =

terkadang, 3 = seringali, 4 = hampir selalu. Skor 4 menunjukkan adanya

kecemasan tinggi untuk 10 item a-State dan 11 item A-Trait. Skor yang

tinggi menunjukkan tidak adanya kecemasan untuk 10 item A-State

sisanya, dan 9 item A-Trait. Item tentang tidak adanya kecemasan,

skornya dibalik secara berurutan, yaitu nilai 1, 2, 3, 4 diskor dengan 4, 3,

2, 1. Item tentang tidak adanya kecemasan dimana sor dibalik pada skala

A-State yaitu pada nomor 1, 2, 5, 8, 10, 11, 15, 16, 19, 20 dan pada skala

A-Trait adalah pada nomor 21, 23, 26, 27, 30, 33, 34, 36, 39. Skor total

pada tiap-tiap instrumen (SAI dan TAI) merupakan hasil penjumlahan

dari keseluruhan respon, dengan 20 – 39 = kecemasan ringan, 40 – 59 =

kecemasan sedang, dan 60 – 80 = kecemasan berat (13).

d. Koping

Koping diukur menggunakan Jalowiec Coping Scale (JCS) yang dibuat

oleh Jalowice dan kawan-kawan pada tahun 1979. JCS terdiri dari 15

item strategi pengendalian berorientasi masalah (problem oriented = P)

dan 25 item pengendalian berorientasi sikap (affective oriented = A).

Subyek diminta untuk menilai tiap-tiap item dengan skala 5 poin (1 =

tidak pernah, 2 = kadang-kadang, 3 = hampir sering, 4 = sering, 5 =

hampir selalu). Dari 25 item affective oriented terdapat 15 pertanyaan

negatif, yaitu pada nomor 1, 2, 5, 7, 8, 9, 12, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 34.

Page 51: DIDIK ARIYANTO G2B205010

37

Untuk pertanyaan negatif ini skornya dibalik secara berurutan yaitu nilai

atau skor 1, 2, 3, 4, 5 diskor dengan 5, 4, 3, 2, 1. Nilai koping total

memiliki kisaran antara 40 sampai 200, dimana skor 40 – 120 = koping

maladaptif, skor 121 – 200 = koping adaptif

Untuk menguji apakah instrumen penelitian ini dapat

dipertanggungjawabkan atau tidak, maka terlebih dahulu harus diuji validitas

dan reliabilitasnya.Validitas dan Reliabilitas Instrumen. Pelaksanaan uji

validitas dan reliabilitas dilakukan pada bulan Desember 2006 di STIKES

Karya Husada Semarang.

a. Uji Validitas

Validitas isi (content validity) terhadap kuesioner kecemasan telah diuji

oleh Dwiningsih pada tahun 2004 dengan tempat penelitian di Semarang,

yang sebelumnya telah dievaluasi oleh tiga orang ahli, yaitu seorang ahli

anestesi, seorang psikiater dari RS Dr. Kariadi Semarang, dan seorang

ahli dari poltekes Semarang. Sedangkan content validity terhadap

kuesioner koping telah diuji oleh Ibrahim pada tahun 2004 dengan tempat

penelitian di Bandung, dan telah dievaluasi oleh tiga orang ahli, yaitu

seorang ahli dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas indonesia,

seorang dari Fakultas Kedokteran Pajajaran dan seorang perawat senior

dari RS Habibie Bandung.

Kuesioner yang perlu diuji validitas adalah kuesioner tentang tipe

kepribadian. Kuesioner diujicobakan kepada 10 orang responden yang

mempunyai karakteristik sama dengan responden sebenarnya. Kuesioner

Page 52: DIDIK ARIYANTO G2B205010

38

dinyatakan valid jika nilai corrected item total korelasi lebih dari nilai r

kritis (28). Untuk jumlah populasi (N) 10 maka r kritisnya adalah 0,632

(28). Dari hasil uji validitas dari 30 pertanyaan dalam kuesioner tipe

kepribadian semua dinyatakan valid karena korelasi (rxy) yang diperoleh

lebih dari koefisien di tabel nilai kritis yaitu 0,632 pada taraf signifikansi

0,05 (5 %).

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas terhadap instrumen kecemasan telah dilakukan oleh

Dwiningsih pada tahun 2004 dengan hasil koefisien reliabilitas 0,94

untuk A-State dan 0,89 untuk A-Trait. Sedangkan uji reliabilitas terhadap

kuesioner koping telah diuji oleh Ibrahim pada tahun 2004 dengan hasil

koefisien reliabilitas JCS 0,87 : 0,83 untuk affective oriented dan 0,84

untuk problem oriented.

Kuesioner yang perlu dilakukan uji reliabilitas adalah kuesioner tentang

tipe kepribadian. Kuesioner diujikan kepada 10 orang responden dengan

karakteristik yang sama dengan responden sebenarnya. Berdasarkan hasil

uji reliabilitas menunjukkan bahwa untuk kuesioner tipe kepribadian

dinyatakan reliabel dengan koefisien alpha 0,984. Nilai alpha tersebut

lebih dari nilai alpha tabel yaitu lebih dari 0,60 sehingga kuesioner

dikatakan valid dan reliabel (29).

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada

responden, yaitu mahasiswa PSIK Undip Semarang. Peneliti melakukan

Page 53: DIDIK ARIYANTO G2B205010

39

penelitian setelah mendapat ijin dari Direktur Program Studi Ilmu

Keperawatan, kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada calon

responden untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian. Peneliti kemudian meyakinkan kepada calon responden bahwa

partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela dan kerahasiaan responden

aan terjaga. Apabila bersedia menjadi responden, responden kemudian

dibagikan kuesioner dan diminta untuk mengisi seluruh pertanyaan yang

tersedia tanpa menyebut nama. Setelah mengisi secara lengkap, responden

diminta untuk mengembalikan kuesioner kepada peneliti.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pada penelitian ini data dioleh melalui tahap-tahap sebagai berikut (30):

a. Editing

Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah

diisi oleh responden. Peneliti kemudian melakukan pengecekan terhadap

kelengkapan data-data yang ada.

b. Coding

Coding dilakukan dengan mengklasifikasi jawaban-jawaban yang ada

menurut jenisnya. Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing

jawaban dengan kode berupa angka, selanjutnya dimasukkan dalam

lembaran tabel kerja untuk mempermudah pembacaan.

Page 54: DIDIK ARIYANTO G2B205010

40

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan memasukkan data hasil penelitian ke

dalam tabel sesuai dengan kriteria.

d. Entry Data

Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam komputer program SPSS.

Sebelum dilakukan analisa dengan komputer dilakukan pengecekan ulang

terhadap data.

2. Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif menggunakan alat bantu

komputer program SPSS yang menggambarkan frekuensi dan prosentase

secara jelas. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel,

dilakukan uji hipotesa dengan menggunakan uji Chi-Square. Chi-Square

merupakan teknik statistik yang digunaka SPSS untuk menganalisis data

nominal/ kategorik/ deskriptik. Data ini diperoleh dari hasil menghitung,

bukan hasil pengukuran, seperti halnya data kontinum (31).

Rumus dasar Chi-square adalah (31):

( )∑ −=

h

h

fff

x2

02

Keterangan:

x2 = chi-square

f0 = frekuensi yang diobservasi/diperoleh baik melalui pengamatan

maupun hasil angket

fh = frekuensi yang diharapkan

Page 55: DIDIK ARIYANTO G2B205010

41

Chi- Square adalah bagian dari statistik inferensial, sehingga dapat

digunakan untuk menguji hipotesis suatu populasi yang didasarkan pada data

sampel (31).

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin

kepada Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro untuk mendapatkan persetujuan. Setelah mendapatkan

persetujuan, penelitian baru akan dilaksanakan dengan menekankan masalah

etika yang meliputi (24):

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Merupakan persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan (informed consent). Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar

subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan

jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati haknya.

2. Anonimity (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian

baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah

Page 56: DIDIK ARIYANTO G2B205010

42

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 57: DIDIK ARIYANTO G2B205010

43

J. Jadwal Penelitian

September

2006

Oktober

2006

November

2006

Desember

2006

Januari

2007 No Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan masalah penelitian dan

persetujuan

2 Proses bimbingan proposal penelitian

(Bab I – III)

3 Seminar proposal

4 Perbaikan proposal hasil seminar

5 Pelaksanaan penelitian dan proses bimbingan hasil penelitiand (Bab IV – VI)

6 Ujian/ Seminar

Page 58: DIDIK ARIYANTO G2B205010

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Responden dalam penelitian adalah mahasiswa Lintas Jalur Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Responden dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling

sesuai dengan kriteria inklusi yang dibuat oleh peneliti maka jumlah sampel

yang sesuai berjumlah 63 responden. Data yang diperoleh dari hasil

karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin,

agama dan asal daerah.

1. Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro pada bulan Desember 2006.

No Usia Frekuensi Prosentase 1 2 3

21 – 30 tahun 31 – 40 tahun

> 40 tahun

23 29 11

36,5 46,0 17,5

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian responden

berusia 31 – 40 tahun sebanyak 1 – 29 orang (46,0%), responden yang

berusia 21 – 30 tahun sebanyak 23 orang (36,5%) dan responden berusia

lebih dari 40 tahun sebanyak 11 orang (17,5%).

44

Page 59: DIDIK ARIYANTO G2B205010

45

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasiswa

Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006.

No Jenis kelamin Frekuensi Prosentase 1 2

Laki-laki Perempuan

25 38

39,7 60,3

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.2. menunjukkan bahwa 25 orang (39,7%),

responden berjenis kelamin laki-laki dan 38 orang (60,3%) responden

berjenis kelamin perempuan.

3. Agama

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama pada Mahasiswa Lintas

Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006.

No Agama Frekuensi Prosentase 1 2 3

Islam Kristen Katolik

44 9 10

69,8 14,3 15,9

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa sebagian besar

responden beragama Islam yaitu sebanyak 44 orang (69,8%), responden

yang beragama Kristen sebanyak 9 orang (14,3%) dan responden yang

beragama Katolik sebanyak 10 orang (15,9%).

Page 60: DIDIK ARIYANTO G2B205010

46

4. Asal Daerah

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asal Daerah pada Mahasiswa

Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006.

No Asal daerah Frekuensi Prosentase 1 2

Jawa Luar Jawa

48 15

76,2 23,8

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan 48 orang (76,2%) responden

berasal dari Jawa dan sebanyak 15 orang (23,8%) responden berasal dari

luar Jawa.

A. Tipe Kepribadian

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tipe Kepribadian pada

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006.

No Tipe kepribadian Frekuensi Prosentase 1 2

Tipe A Tipe B

7 56

11,1 88,9

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden mempunyai tipe kepribadian B yaitu sebanyak 56 orang

(88,9%), dan responden yang mempunyai tipe kepribadian A yaitu

sebanyak 7 orang (11,1%).

Page 61: DIDIK ARIYANTO G2B205010

47

B. Koping Kecemasan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Tentang Koping pada Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

pada bulan Desember 2006.

No Koping Frekuensi Prosentase 1 2

Adaptif Mal adaptif

56 7

88,9 11,1

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden mempunyai koping adaptif yaitu sebanyak 56 orang (88,9%) dan

responden yang mempunyai koping mal adaptif sebanyak 7 orang (11,1%)

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Responden Tentang Kecemasan pada Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro pada bulan Desember 2006.

No Kecemasan Frekuensi Prosentase 1 2 3

Ringan Sedang Berat

12 42 9

19,0 66,7 14,3

Jumlah 63 100,0

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 42 orang (66,7%),

responden yang mempunyai kecemasan ringan yaitu sebanyak 12 orang

(19,0%) dan responden yang mempunyai kecemasan berat yaitu sebanyak 9

orang (14,3%)

Page 62: DIDIK ARIYANTO G2B205010

48

1. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan (A-State)

Tabel 4.8 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan (A-State)

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006

Kecemasan Variabel Ringan Sedang Berat Total x2 hitung p

value0 0 7 7 A 0% 0% 11,1% 11,1% 12 42 2 56

Tipe Kepribadian B 19,0% 66,7% 3,2% 88,9%

47,250 0,000

12 42 9 63 Total 19,0% 66,7% 14,3% 100,0%

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yang mempunyai tipe kepribadian B dan mengalami kecemasan

sedang sebanyak 42 orang (66,7%) responden dengan tipe kepribadian B

dan mengalami kecemasan ringan sebanyak 12 orang (19,0%) responden

dengan tipe kepribadian B dan mengalami kecemasan berat sebanyak 2

orang (3,7%), responden yang mempunyai tipe kepribadian A dan

mengalami kecemasan berat sebanyakl 7 orang (11,1%), dan tidak ada

responden dengan tipe kepribadian A yang mengalami kecemasan ringan

maupun kecemasan sedang.

Pada tabel 4.8 terlihat bahwa nilai p value 0,000 < taraf signifikansi

0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima artinya ada hubungan

antara tipe kepribadian dengan kecemasan.

Page 63: DIDIK ARIYANTO G2B205010

49

2. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan (A-Trait)

Tabel 4.9 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan (A-Trait)

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006

Kecemasan Variabel Ringan Sedang Berat Total x2 hitung p

value0 0 7 7 A 0% 0% 11,1% 11,1% 12 42 2 56

Tipe Kepribadian B 19,0% 66,7% 3,2% 88,9%

47,250 0,000

12 42 9 63 Total 19,0% 66,7% 14,3% 100,0%

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden yang mempunyai tipe kepribadian B dan mengalami kecemasan

sedang sebanyak 42 orang (66,7%) responden dengan tipe kepribadian B

dan mengalami kecemasan ringan sebanyak 12 orang (19,0%) responden

dengan tipe kepribadian B dan mengalami kecemasan berat sebanyak 2

orang (3,7%), responden yang mempunyai tipe kepribadian A dan

mengalami kecemasan berat sebanyakl 7 orang (11,1%), dan tidak ada

responden dengan tipe kepribadian A yang mengalami kecemasan ringan

maupun kecemasan sedang.

Pada tabel 4.9 terlihat bahwa nilai p value 0,000 < taraf signifikansi

0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima artinya ada hubungan

antara tipe kepribadian dengan kecemasan.

Page 64: DIDIK ARIYANTO G2B205010

50

3. Hubungan antara Kecemasan dengan Koping

Tabel 4.10 Hubungan antara Kecemasan dengan Koping pada

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006

Koping Variabel Adaptif Mal adaptif Total x2 hitung p value

12 0 Ringan 19,0% 0% 19,0% 41 1 42 Sedang 65,1% 1,6% 66,7% 3 6 9

Kecemasan

Berat 4,8% 9,5% 14,3%

32,866 0,000

Total 88,9% 11,1% 100,0%

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa responden yang

mengalami kecemasan sedang dan mempunyai koping yang adaptif

sebanyak 41 orang (65,1%), responden yang mengalami kecemasan sedang

dan mempunyai koping yang adaptif sebanyak 1 orang (1,6%), responden

yang mengalami kecemasan ringan dan mempunyai koping yang adaptif

sebanyak 12 orang (19,0%), responden yang mengalami kecemasan berat

dan mempunyai koping yang adaptif sebanyak 3 orang (4,8%), responden

yang mengalami kecemasan berat dan mempunyai koping mal adaptif

sebanyak 6 orang (9,5%) dan tidak ada responden yang mengalami

kecemasan ringan mempunyai koping yang mal adaptif.

Pada tabel 4.10 terlihat bahwa nilai p value 0,000, lebih kecil dari

taraf signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

artinya ada hubungan antara kecemasan dengan koping

Page 65: DIDIK ARIYANTO G2B205010

51

C. Hubungan Tipe Kepribadian dengan Koping

Tabel 4.11 Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Koping pada

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada bulan Desember 2006

Koping Variabel Adaptif Mal adaptif Total x2 hitung p

value 1 6 7 A 1,6% 9,5% 11,1% 55 1 56

Tipe Kepribadian B 87,3% 1,6% 88,9%

44,377 0,000

56 7 63 Total 88,9% 11,1% 100,0%

Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden yang

mempunyai tipe kepribadian B dan mempunyai koping adaptif sebanyak 55

orang (87,3%), responden yang mempunyai tipe kepribadian B dan

mempunyai koping mal adaptif sebanyak 1 orang (1,6%), responden yang

mempunyai tipe kepribadian A dan mempunyai koping adaptif sebanyak 1

orang (1,6%), dan responden yang mempunyai tipe kepribadian A dan

mempunyai koping mal adaptif sebanyak 6 orang (11,1%).

Pada tabel 4.11 terlihat bahwa nilai p value 0,000, lebih kecil dari

taraf signifikansi (0,05) menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima

artinya ada hubungan antara tipe kepribadian dengan koping.

Page 66: DIDIK ARIYANTO G2B205010

52

BAB V

PEMBAHASAN

A. Tipe Kepribadian

Berdasarkan hasil penelitian untuk kuesioner tipe kepribadian, diperoleh

sebanyak 7 orang (11,1 %) responden yang mempunyai tipe kepribadian A dan

responden yang mempunyai tipe kepribadian B sebanyak 56 orang (88,9%).

Menurut Sunaryo, kepribadian adalah segala corak tingkah laku individu yang

terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri

terhadap segala rangsang, baik yang datang dari luar dirinya atau lingkungannya

dan merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu tersebut (1).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian responden

memiliki tipe kepribadian B cenderung dan hanya sedikit responden yang

mempunyai tipe kepribadian A. Menurut Triatri dan Wijayakusuma, seseorang

yang mempunyai tipe kepribadian A cenderung akan agresif, tidak sabaran,

kompetitif, lebih mudah marah dan lebih cemas serta cenderung ekstrovert,

sedangkan individu dengan tipe kepribadian B cenderung mempunyai sikap lebih

tenang, penyabar, ramah, santai dan cenderung introvert (4,8). Tipe kepribadian

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang

(8).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Triatri mengenai

perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang bertipe kepribadian introvert

dan yang bertipe kepribadian ekstrovert didapatkan hasil yaitu rata-rata tipe

52

Page 67: DIDIK ARIYANTO G2B205010

53

kepribadian introvert adalah 2,9029 (s=0,40699) dan untuk tipe kepribadian

ekstrovert adalah 2,6753 (s = 0,41345). Rata-rata tipe kepribadian untuk kedua

tersebut berbeda secara signifikan t(69) = 2,377, p < 0,05. hasil ini membuktikan

bahwa teori Eysenck terbukti yaitu tipe kepribadian introvert lebih baik

disekolah dibandingkan dengan tipe ekstrovert terutama pada pendidikan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tipe kepribadian B yaitu sebanyak 56 orang (88,9 %). Hal ini

bertolak belakang dengan pendapat Kaplan yang menyatakan bahwa prevalensi

pola perilaku tipe A bervariasi sesuai dengan kelompok budaya, pekerjaan dan

pendidikan. Seseorang dengan pendidikan yang lebih tinggi sering ditemukan

mempunyai tipe kepribadian A dibandingkan yang berpendidikan rendah (10).

Apabila dikaitkan dengan teori seharusnya responden mempunyai tipe

kepribadian A karena sudah dalam proses pendidikan tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden

berusia antara 31-40 tahun yaitu sebanyak 29 orang (46,0 %). Menurut Levinson

et al dalam Potter & Perry menyatakan bahwa seseorang yang berusia antara 31-

40 tahun berada dalam fase dewasa tengah yaitu dalam masa tenang, dimana

seseorang mengalami stabilitas yang lebih besar (34). Pada masa ini biasanya

sudah mencapai kematangan kepribadian. Hal ini sesuai dengan pendapat

Tarwoto & Wartonah yang menyatakan bahwa semakin cukup usia, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, hal ini

akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (35). Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian yang menyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki tipe

Page 68: DIDIK ARIYANTO G2B205010

54

kepribadian B yaitu sebanyak 88,9 %, dimana seseorang dengan tipe kepribadian

B memiliki sikap lebih tenang dan penyabar sehingga mampu menghadapi hidup

(8).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden

yaitu sebanyak 38 orang (60,3 %) berjenis kelamin perempuan. Perempuan lebih

dapat mengontrol emosinya daripada laki-laki, biasanya pada wanita dewasa

lebih dapat mengontrol emosi daripada yang muda (36). Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian bahwa sebagian besar responden yang mempunyai tipe

kepribadian B sebanyak 88,9 %.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden

yaitu sebanyak 48 orang (76,2 %) berasal dari Jawa dan responden yang berasal

dari luar Jawa sebanyak 15orang (23,8 %). Kepribadian merupakan keseluruhan

pola pikiran, perasaan dan perilaku yang digunakan oleh seseorang dalam usaha

adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya (1). Jadi kepribadian seseorang

dibentuk mulai dari kecil dan akan terus berkembang sapanjang hidupnya. Faktor

budaya kemungkinan dapat menjadi salah satu faktor terbentuknya kepribadian

seseorang. Responden yang terbesar dalam penelitian ini adalah berasal dari Jawa

yaitu sebanyak 76,2 %, seperti yang kita ketahui bahwa orang Jawa terkenal

diam, tidak banyak bicara, ramah, sopan dan penyabar. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian bahwa sebagian besar responden memiliki tipe kepribadian B

yaitu sebanyak 88,9 %. Hal ini didukung oleh pendapat Wijayakusuma yang

menyatakan bahwa individu dengan tipe kepribadian B cenderung memiliki sifat

ramah, menerima dan sabar (8).

Page 69: DIDIK ARIYANTO G2B205010

55

B. Koping Kecemasan

Hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner “State Trait Anxiety”

didapat hasil bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan sedang

yaitu sebanyak 42 orang (66,7%), Responden yang mempunyai kecemasan

ringan sebanyak 12 orang (19,0%) dan responden yang mempunyai kecemasan

berat yaitu sebanyak 9 orang (14,3%). Menurut Lippicont, cemas dapat berupa

perasaan khawatir, perasaan tidak enak, tidak pasti akan merasa sangat takut

sebagai akibat dari suatu ancaman,dimana sumber nyata dari kecemasan tersebut

tidak dapat diketahui dengan pasti (11).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa responden

yang berusia 31-40 tahun sebanyak 29 orang (46,0%). Responden yang berusia

21-30 tahun sebanyak 23 orang (36,5%) dan responden yang berusia > 40 tahun

sebanyak 11 orang (17,5%). Hasil ini sesuai dengan pendapat Lippicont yang

mengatakan bahwa tingkat kecemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

potensi stressor, maturitas, status pendidikan dan ekonomi, keadaan fisik,

kepribadian,sosial budaya, lingkungan umur dan jenis kelamin. Individu yang

matur yaitu individu yang mempunyai kematangan kepribadian, sehingga akan

lebih tahan menghadapi gangguan akibat adanya stressor (11). Hal ini didukung

oleh pendapat Kaplan yang menyatakan bahwa umur muda lebih mudah

mengalami stres dari pada umur tua, tetapi ada juga yang berpendapat

sebaliknya. Semakin cukup usia tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat

seseorang yang lebih dewasa akan lebih mudah percaya daripada orang yang

Page 70: DIDIK ARIYANTO G2B205010

56

belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan

kematangan jiwanya (14).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden

yaitu sebanyak 38 orang (60,3 %) berjenis kelamin perempuan dan responden

laki-laki sebanyak 25 orang (39,7 %). Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan

yang menyatakan bahwa umumnya wanita lebih mudah mengalami stres

daripada laki-laki (14). Hal ini juga didukung oleh pendapat Lippcont yang

menyatakan bahwa jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang (11).

Apabila dilihat dari segi agama, dapat dikatakan bahwa individu dengan

keyakinan agama yang kuat jauh lebih sukar mengalami stres dibanding dengan

individu yang memiliki keyakinan agama yang rendah (11). Berdasarkan hasil

penelitian sebagian besar responden beragama Islam yaitu sebesar 44 orang (69,8

%), responden yang beragama Katolik sebanyak 10 orang (15,9 %) dan

responden yang beragama Kristen sebanyak 9 orang (14,3 %).

Sosial budaya juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat kecemasan (14). Cara hidup orang dimasyarakat sangat mempengaruhi

timbulnya stres. Individu yang mempunyai cara hidup yang sangat teratur dan

mempunyai falsafah hidup yang jelas maka umumnya lebih sulit mengalami stres

(14). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang berasal dari

Jawa sebanyak 48 orang (76,2 %) dan responden yang berasal dari luar Jawa

sebanyak 15 orang (23,8 %).

Page 71: DIDIK ARIYANTO G2B205010

57

Hasil penelitian untuk kuesioner koping diperoleh sebanyak 56 orang

(88,9 %) responden menggunakan koping yang adaptif dan responden yang

menggunakan koping maladaptif sebanyak 7 orang (11,1 %). Menurut Lazarus,

koping seseorang dalam upaya mengatasi stressor sangat tergantung bagaimana

individu melihat situasi tersebut (15). Koping merupakan suatu proses

pemecahan masalah yang harus dimiliki manusia dan kelompok masyarakat

sehingga mampu mengatasi stimulus yang timbul dari lingkungan dan akhirnya

dapat mencapai kondisi adaptasi (16). Koping adaptif dapat membantu seseorang

mengatasi mengatasi stressor secara efektif dan dapat meminimalkan distres,

sedangkan koping maladaptif mengakibatkan seseorang melakukan tindakan

yang dapat menimbulkan efek yang negatif (15).

Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi ketegangan,

responden menggunakan kombinasi koping yang berfokus masalah (problem

focused) dan koping yang berfokus emosi (emotional focused). Menurut Lazarus

dan Folkman dalam Bart Smet menjelaskan bahwa terdapat dua metode koping

yang dapat digunakan seseorang dalam situasi yang mengacam yaitu problem

focused coping (berfokus masalah) dan emotional focused coping (berorientasi

emosi) (19).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang berusia 31-40

tahun sebanyak 29 orang (46,0 %), responden yang berusia 21-30 tahun sebanyak

23 orang (36,5 %) dan responden yang berusia > 40 tahun sebanyak 11 orang

(17,5 %). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa makin tua usia

Page 72: DIDIK ARIYANTO G2B205010

58

seseorang makin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang

dihadapi (14).

Strategi koping mungkin efektif pada situasi tertentu, tetapi bisa tidak

efektif pada situasi yang lain. Koping merupakan konsep multidimensi dimana

persepsi seseorang dapat dipengaruhi kepercayaan dan nilai (15). Menurut

Bueno, penilaian koping dipengaruhi oleh karakter internal seseorang yang

meliputi kesehatan dan energi, sistem kepercayaan seseorang termasuk

kepercayaan eksistensial (iman, kepercayaan agama), komitmen atau tujuan

hidup dan perasaan seseorang seperti harga diri, kontrol dan kemahiran (17).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden

menganut agama Islam yaitu sebanyak 44 orang (69,8 %), responden yang

menganut agama Katolik sebanyak 10 orang (15,9 %) dan responden yang

menganut agama Kristen sebanyak 9 orang (14,3 %). Seseorang yang beragama

(Islam) stressor psikososial yang berdampak pada stres, kecemasan, depresi dan

penyakit dapat dianggap sebagai musibah, cobaan, peringatan ataupun ujian

keimanan seseorang. Oleh karena itu ia harus bersabar dan tidak boleh berputus

asa serta melakukan mawas diri dan senantiasa tidak lupa berdoa dan berdzikir

(32).

C. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Kecemasan

Berdasarkan hasil uji statistik chi square yang dilakukan diperoleh nilai p

value sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan

kecemasan pada mahasiswa lintas jalur PSIK FK UNDIP. Hasil ini sesuai dengan

Page 73: DIDIK ARIYANTO G2B205010

59

hasil penelitian yang dilakukan oleh Triatri, tentang perbedaan prestasi belajar

antara mahasiswa yang bertipe kepribadian introvert dan yang bertipe

kepribadian ekstrovert yaitu menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh

tipe kepribadian seseorang (4).

Kecemasan dapat terjadi pada setiap orang jika mengalami hal-hal yang

menakutkan atau menegangkan. Pada mahasiswa kecemasan sering terjadi jika

akan menghadapi ujian baik itu ujian tengah semester ataupun ujian semester.

Tingkat kecemasan antara mahasiswa berbeda-beda tergantung dari beberapa

faktor salah satunya adalah tipe kepribadian (4).

Dari 63 responden dalam penelitian ini 42 orang (66,7 %) dengan tipe

kepribadian B yang mengalami kecemasan sedang, 12 orang (19,0 %) responden

dengan tipe kepribadian B yang mengalami kecemasan ringan, 2 orang (3,2 %)

responden dengan tipe kepribadian B mengalami kecemasan berat, 7 orang (11,1

%) responden dengan tipe kepribadian A yang mempunyai kecemasan berat dan

tidak ada responden dengan tipe kepribadian A yang mengalami kecemasan

ringan maupun kecemasan sedang.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa orang dengan

tipe kepribadian A cenderung tidak sabaran, agresif dan kompetitif. Ia selalu

tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu, bersifat perfeksionis (selalu

menginginkan kesempurnaan). Orang dengan kepribadian tipe ini cenderung

mudah marah, lebih cemas sering merasa depresi serta mempunyai

kecendurangan rentan terhadap stres (8). Sedangkan pada individu yang memiliki

tipe kepribadian B cenderung lebih tenang dan penyabar, mampu memandang

Page 74: DIDIK ARIYANTO G2B205010

60

segala sesuatu secara bijaksana dan memikirkan cara untuk beradaptasi terhadap

situasi yang dihadapi. Oleh karena itu kebanyakan tipe kepribadian B tidak

mudah stres (9). Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang

dilakukan oleh Wan Nisfha Dewi dkk, tentang hubungan tipe kepribadian dengan

stres kerja dikamar bersalin yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara tipe kepribadian dengan stres kerja (33).

Berdasarkan hasil analisis data distribusi silang antara kecemasan dengan

koping pada mahasiswa lintas jalur PSIK FK UNDIP dengan menggunakan uji

chi-square di dapat bahwa nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan antara kecemasan dengan

koping pada mahasiswa lintas jalur PSIK FK UNDIP.

Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Sapuan tentang hubungan antara kecemasan dengan koping pada pasien gagal

ginjal kronik yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

kecemasan dengan koping pada pasien gagal ginjal kronik (34).

Semua faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang bervariatif

artinya tidak semua faktor itu mendukung keberhasilan. Akan tetapi ada yang

menghambat keberhasilan seseorang terutama dalam belajar. Kondisi lingkungan

yang menimbulkan rasa cemas pada diri sendiri akan menghambat

kemampuannya baik secara intelektif maupun sosial. Kegagalan dalam

menghilangkan rasa cemas akan kondisi kecemasan, maka hasil belajar yang

dihadapi akan rendah (3). Kecemasan dapat menimbulkan berbagai masalah,

untuk itu diperlukan mekanisme koping yang baik.

Page 75: DIDIK ARIYANTO G2B205010

61

Seseorang yang mengalami kecemasan, dapat menggunakan berbagai

mekanisme koping untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan

menghadapi kecemasan secara konstruktif merupakan penyebab utama perilaku

patologis (5). Mekanisme koping merupakan cara yang biasa dilakukan individu

ketika menghadapi masalah akan stresor. Individu menggunakan berbagai koping

untuk mencoba mengatasi suatu masalah. Individu dapat menggunakan satu atau

lebih sumber koping yang tersedia (5). Masing – masing responden dapat

menggunakan koping yang berbeda untuk mengatasi masalah yang dialaminya,

sedangkan koping yang digunakan dapat berupa koping yang adaptif dan

maladaptif (6).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami

kecemasan sedang yang menggunakan koping yang adaptif sebanyak 41 orang

(65,1%), responden yang mengalami kecemasan sedang yang menggunakan

koping maladaptif sebanyak 1 orang (1,6%), responden yang mengalami

kecemasan ringan dengan menggunakan koping adaptif sebanyak 12 orang

(19,0%), responden yang mengalami kecemasan berat yang menggunakan

koping adaptif sebanyak 3 orang (4,8%), responden yang mengalami kecemasan

berat yang menggunakan koping maladaptif sebanyak 6 orang (9,5%) dan tidak

ada responden dengan kecenasan ringan yang menggunakan koping maladatif.

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebgian besar

responden menggunakan koping yang adaptif dalam mengatasi kecemasan.

Berdasarkan literatur, bahwa kecemasan ringan sering ditanggulangi tanpa

pemikiran yang serius. Pada kecemasan ringan dan sedang, seseorang dapat

Page 76: DIDIK ARIYANTO G2B205010

62

menggunakan mekanisme pertahanan diri secara konstruktif, sedangkan

kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang, dapat melibatkan

penipuan diri dan distorsi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon

maladaptif (5).

Individu dapat menanggulangi kecemasan dengan menggunakan atau

mengambil sumber koping dari lingkungan baik dari sosial, maupun

interpersonal. Dengan integrasi sumber koping tersebut, individu dapat

menghadapi strategi koping secara efektif (5).

Dengan demikian pada mahasiswa lintas jalur PSIK FK UNDIP yang

akan menghadapi ujian menggunakan koping untuk mengatasi kecemasan yang

dialaminya. Semakin ringan kecemasan, maka koping yang digunakan semakin

adaptif dan semakin berat kecemasan, maka koping yang digunakan semakin

maladaptif.

D. Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Koping Kecemasan

Berdasarkan hasil uji statistik chi-square yang dilakukan diperoleh nilai p

value sebesar 0,000 ( p < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan koping

kecemasan pada mahasiswa lintas jalur program studi ilmu keperawatan di PSIK

FK UNDIP.

Apabila individu berada pada kondisi stres maka ia akan menggunakan

berbagai cara untuk mengatasinya (6). Setiap individu akan memberikan reaksi

yang berbeda dalam mengatasi stres (9). Mekanisme koping merupakan cara

yang biasa dilakukan individu ketika menghadapi masalah atau stresor. Individu

Page 77: DIDIK ARIYANTO G2B205010

63

menggunakan berbagai koping untuk mencoba mengatasi suatu masalah.

Individu dapat menggunakan satu atau lebih sumber koping yang tersedia (5).

Masing-masing individu dapat menggunakan koping yang berbeda untuk

mengatasi masalah yang dialaminya, sedangkan koping yang digunakan dapat

berupa koping yang adaptif dan maladaptif (6). Koping adaptif membantu

seseorang mengatasi stressor secara efektif dan meminimalkan distres, sedangkan

koping maladaptif mengakibatkan seseorang melakukan tindakan yang dapat

menimbulkan efek yang negatif terhadap seseorang, menimbulkan resiko

kematian dan kecacatan (15).

Pada mahasiswa koping kecemasan biasa dilakukan pada saat akan

menghadapi ujian dan setiap mahasiswa akan menggunakan koping yang berbeda

dalam menghadapi ujian. Hasil penelitian menunjukkan dari 63 responden dalam

penelitian ini 55 orang (87,3 %) dengan tipe kepribadian B yang menggunakan

koping adaptif, 1 orang (1,6 %) dengan tipe kepribadian B yang menggunakan

koping maladaptif, 1 orang (1,6 %) dengan tipe kepribadian A yang

menggunakan koping adaptif dan 6 orang (9,5 %) dengan tipekepribadian A yang

menggunakan koping maladaptif.

Hal ini sesuai dengan pendapat Bustaman yang menyatakan bahwa

individu dengan tipe kepribadian A mempunyai ciri-ciri mudah jengkel dan

emosionalnya tidak stabil (2). Hal ini didukung oleh pendapat Wijayakusuma

yang menyatakan bahwa individu dengan tipe kepribadian A cenderung tidak

sabar, agresif, kompetitif, selalu tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu dan

mudah marah (8). Berdasarkan sifat-sifat tersebut kemungkinan individu dengan

Page 78: DIDIK ARIYANTO G2B205010

64

tipe kepribadian A respon terhadap stresor tidak efektif, jasi kemungkinan

individu dengan tipe kepribadian A kebanyakan menggunakan koping maladaptif

dalam menghadapi setiap masalah seperti menggunakan alkohol, obat-obatan

atau zat yang menimbulkan ketergantungan, makan dan merokok berlebihan

(15). Sedangkan pada individu yang memiliki tipe kepribadian B cenderung lebih

tenang dan santai (easy going) (2). Hal ini didukung oleh pendapat

Wijayakusuma yang menyatakan bahwa individu dengan tipe kepribadian B

mampu memandang segala sesuatu secara bijaksana dan memikirkan cara untuk

beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi (9). Oleh karena itu, individu dengan

tipe kepribadian B tidak mudah stres dan lebih tenang dalam menghadapi

masalah, mekanisme koping yang biasa dilakukan oleh individu dengan tipe

kepribadian B adalah menggunakan koping adaptif seperti berserah diri pada

Tuhan, berdoa dan selalu berusaha menyelesaikan masalah.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 1 orang (1,6 %) individu dengan

tipe kepribadian B yang menggunakan koping maladaptif. Hal ini dapat terjadi

karena sesuai pendapat Bustaman yang menyatakan bahwa meskipun kita

menganggap diri kita mempunyai tipe kepribadian B, namun harus diingat bahwa

kita tetap mempunyai sedikit tipe kepribadian A di dalam diri kita (2).

Page 79: DIDIK ARIYANTO G2B205010

65

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah :

1. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai tipe

kepribadian B yaitu sebanyak 88,9% dan yang mempunyai tipe kepribadian

A sebanyak 11,1%.

2. Responden yang mengalami kecemasan sedang sebesar 66,7%, yang

kecemasan ringan 19,0% dan kecemasan berat 14,3%.

3. Responden yang mempunyai koping adaptif sebesar 88,9% dan yang

mempunyai koping maladaptif 11,1%.

4. Responden yang mempunyai tipe kepribadian B dan mengalami kecemasan

sedang sebanyak 66,7%, responden dengan tipe kepribadian B dan

mengalami kecemasan ringan 19,0%, responden dengan tipe kepribadian B

dan mengalami kecemasan berat 3,7%, responden yang mempunyai tipe

kepribadian A dan mengalami kecemasan berat 11,1% dan tidak ada

responden dengan tipe kepribadian A yang mengalami kecemasan ringan

maupun kecemasan sedang.

5. Responden yang mengalami kecemasan sedang dan mempunyai koping yang

adaptif yaitu 65,1%, responden yang mengalami kecemasan sedang dan

mempunyai koping yang adaptif 1,6%, responden yang mengalami

kecemasan ringan dan mempunyai koping yang adaptif 19,0%, responden

65

Page 80: DIDIK ARIYANTO G2B205010

66

yang mengalami kecemasan berat dan mempunyai koping yang adaptif 4,8%,

responden yang mengalami kecemasan berat dan mempunyai koping mal

adaptif 9,5% dan tidak ada responden yang mengalami kecemasan ringan

mempunyai koping yang mal adaptif.

6. Responden yang mempunyai tipe kepribadian B dan mempunyai koping

adaptif yaitu 87,3%, responden yang mempunyai tipe kepribadian B dan

mempunyai koping mal adaptif 1,6%, responden yang mempunyai tipe

kepribadian A dan mempunyai koping adaptif 1,6% dan responden yang

mempunyai tipe kepribadian A dan mempunyai koping mal adaptif 11,1%.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Pada awal penerimaan mahasiswa baru perlu dilakukan identifikasi tipe

kepribadian untuk menentukan strategi dalam memberikan bimbingan

konseling.

2. Bagi Institusi Rumah Sakit

Pihak Rumah sakit diharapkan untuk menempatkan perawat di bangsal

dengan memperhatikan tipe kepribadian seseorang. Perawat dengan tipe

kepribadian A sebaiknya tidak ditempatkan dibangsal yang ramai seperti di

Unit Gawat Darurat, tetapi ditempatkan di bangsal rawat inap. Sedangkan

untuk perawat dengan tipe kepribadian B ditempatkan di unit gawat darurat.

3. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dalam

rangka pengembangan ilmu keperawatan terutama untuk mengetahui tipe

Page 81: DIDIK ARIYANTO G2B205010

67

kepribadian seseorang dengan tingkat kecemasan dan mekanisme koping

yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian

selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tipe kepribadian dan

kecemasan baik pada mahasiswa, klien ataupun tenaga kesehatan.

Page 82: DIDIK ARIYANTO G2B205010

68

DAFTAR PUSTAKA

1. Sunaryo. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC. 2002

2. Bustaman, A. Mencegah Dan Mengelola Stress, (online), http://www.binuscareer.com/article.aspx?id_facbjyofbvTCC5Eww%3D%3D. 2004. Diakses tanggal 29 Oktober 2006.

3. Rivai, V., Hasil Belajar Matematika Ekonomi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Survai di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya Jurusan Manajemen, http://www.kompas.com/kes/news/0204/29/021117.htm. 2000. diakses tanggal 6 November 2006.

4. Triatri, s., Perbedaan Prestasi Belajar antara Mahasiswa yang Bertipe Kepribadian Introvert dan yang Bertipe Kepribadian Ekstrovert. Studi pada Mahasiswa Angkatan 2001 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara. http ://www.psikologi untar.com/admin/tampil.php?id.94. 2003. Diakses tanggal 6 November 2006.

5. Stuart GW, Sundeen SJ. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC. Jakarta.1998

6. Rasmun, Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga. CV Sagung Seto. Jakarta. 2001

7. Awilson, Psikologi Kepribadian. Malang Universitas Muhammadiyah. 2004

8. Wijayakusuma, H. Mengatasi Stress Dan Meningkatkan Makanan Dengan Makanan Dan Minuman, (online), www.medicastore.com). 2003

9. Komsan, A. Kepribadian dan Resiko Penyakit. Intisari Ed. VII 1998,

10. Kaplan HI. Sadock BJ. Ilmu Keperawatan Jiwa Darurat. Widya Medika. Jakarta. 1998

11. Isaacs A. Lippicontt’s Review Series: mental Health and Psychiatric. Second Edition. Lippicott. Philadelphia. 1996.

12. Jatman D. Psikologi Perkembangan. Balai penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2000

13. Spielberg CD. Manual for State Trait Anxiety: Self Evaluation Questionare. Palo Alto. Consulting Psychologist Press Inc. 1983

Page 83: DIDIK ARIYANTO G2B205010

69

14. Kaplan, H.I., & Sadock B.J., Sinopsis Psikiatri Ilmu Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi 7, Alih Bahasa Lydia I Mandera, Jakarta, Binarupa Aksara, 1998.

15. Lazarus RS, Folkman S. Stress Appraisal and Coping. Springer Publishing Company. New York. 1984

16. Craven Ruth, Hirne Constance. Fundamentals of Nursing: Human Health and Function. 3rd Edition. Lippincott Eilliams and Wilkins. Philadelphia. 2000

17. Smeltzer SC, Bare BG. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart. Edisi 8. Alih Bahasa Agung Waluyo dkk. EGC. Jakarta 2001

18. Wilson Kneisl. Psychiatric Nursing. Addison Wesley Publishing Company. California. 2000

19. Smet, Bart. Psikologi Kesehatan. Grasindo, Semarang. 1994.

20. Kozier Barbara. Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. 7th Edition. New Jersey. 2004

21. Prince Silvia. Patofisiologi: KonsepKlinis Proses-proses penyakit. Edisi 4. EGC. Jakarta. 1999

22. Suparman, A. Program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) untuk Dosen Muda Garis-garis Besar Sistem Pengajaran dan Satuan Acara Pengajaran. Cetakan ke 6. Jakarta. PAU-PPAI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997.

23. Notoatmodjo, Soekidjo, Metode Penelitian Kesehatan, Cetakan II, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.

24. Alimul Aziz. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta. 2003

25. Nursalam & Siti Pariani, Pendekatan Praktis Riset Keperawatan, Perpustakaan Nasional RI, Katalog dalam Terbitan (KDT), 2001.

26. Azwar, S. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. 2003.

27. Ruliyani, Bieta. Karya Tulis Ilmiah: Perbedaan Pengaruh Tipe Kepribadian A dan B terhadap Kejadian Hipertensi Essensial di Poli Jantung RSUD Prof. dr. Harjono Ponorogo. Malang: Universitas Brawijaya; 2006.

Page 84: DIDIK ARIYANTO G2B205010

70

28. Alhusia, Syahni. Aplikasi Statistik Praktis dengan menggunakan SPSS 10 Windows. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: J&J Learning; 2002.

29. Nugroho, B.A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi; 2005.

30. Marzuki. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII; 2002.

31. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. CV ALFA BETA. 1998

32. Dewi, W.N dkk. Artikel Penelitian: Hubungan Tipe Kepribadian dengan Stres Kerja di Kamar Bersalin RSUD Cibabat Kabupaten Bandung. Majalah Keperawatan. Volume 5. Nomor 8. Maret- September 2003.

33. Hawari, Dadang. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: Gaya Baru; 2001.

34. Sapuan. Hubungan antara kecemasan dengan Koping pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis. UNDIP: 2006 (Tidak dipublikasikan).

35. Potter Patricia A, Anne Griffin, P. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Klinis, Proses dan Praktik. Alih Bahasa: Yasmin Asih dkk. Editor edisi bahasa Indonesi: Dewi Yulianti, Monica Ester, Edisi 4. Cetakan 1. Jakarta: EGC; 2005.

36. Tarwoto & Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: Salemba; 2003.

37. Anonim. Conectique Connectiny Women. http://www.conectique.com/forum/post.php?topic_id=454&order=id&sort=desc&page=1. Diakses tanggal 5 Januari 2007.

Page 85: DIDIK ARIYANTO G2B205010

71

Page 86: DIDIK ARIYANTO G2B205010

72

Page 87: DIDIK ARIYANTO G2B205010

73

Page 88: DIDIK ARIYANTO G2B205010

74

Lampiran 4 LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan setuju menjadi

responden dalam penelitian yang berjudul hubungan tipe kepribadian A dan B pada

Mahasiswa Lintas Jalur Program Studi Ilmu Keperawatan dengan koping kecemasan

di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Demikian surat persetujuan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Semarang,……………..2006

Responden

(…………..)

Page 89: DIDIK ARIYANTO G2B205010

75

Lampiran 5

LEMBAR KUESIONER

Petunjuk pengisian:

Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan menuliskan nomor pada kotak

di sebelah jawaban yang saudara pilih

Contoh: Umur

1) < 20 tahun

2) 20 – 30 tahun

3) > 30 tahun

Kuesioner A

1. Umur

1) 21-30 tahun

2) 31-40 tahun

3) > 40 tahun

2. Jenis Kelamin

1) Laki-laki

2) Perempuan

3. Agama

1) Islam

2) Kristen

3) Katolik

4) Budha

5) Hindu

4. Asal daerah

1) Jawa

2) Luar Jawa

2

Page 90: DIDIK ARIYANTO G2B205010

76

Kuesioner B

Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang dianggap paling benar.

1. Bagaimana tanggapan anda mengenai proses belajar dalam hidup anda?

a. Sangat penting

b. Penting

c. Kurang penting

d. Tidak penting

2. Bagaimana kegiatan anda sehari-hari ?

a. Sangat sibuk

b. Sibuk

c. Tidak Sibuk

d. Hampir tidak ada kegiatan

3. Apakah kesibukan anda menyebabkan anda sering kekurangan waktu ?

a. Sangat sering .

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

4. Apakah anda sering belajar sehingga lupa waktu ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

5. Bagaimana cara anda beristirahat setelah selesai belajar?

a. Tidak beristirahat

b. Istirahat sebentar saja

c. Istirahat agak lama

d. Istirahat sangat lama

Page 91: DIDIK ARIYANTO G2B205010

77

6. Apakah anda sering menggunakan waktu luang anda untuk belajar?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat.jarang

7. Apakah anda sering menggunakan waktu libur anda untuk berekreasi ?

a. Sangat.jarang

b. Jarang

c. Sering

d. Sangat sering

8. Apakah anda sering mernikirkan pekerjaan anda waktu tidur atau istirahat ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

9. Apakah anda sering belajar sambil makan sambil membaca?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat.jarang

10. Apakah anda sering merasa iri kalau orang yang tidak lebih pandai dari anda

menjadi iebih berhasil dari anda ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

Page 92: DIDIK ARIYANTO G2B205010

78

11. Apakah anda sering menginginkan mendapatkan penghargaan dari orang

lain?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

12. Apakah anda sering mengharapkan kritik dari orang lain ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat.jarang

13. Apakah anda sering merasa puas dengan pengetahuan dan kernampuan anda?

a. Sangat.jarang

b. Jarang

c. Sering

d. Sangat sering

14. Apakah anda sering merasa puas terhadap semua hasil usaha anda sendiri ?

a. Sangat jarang

b. Jarang

c. Sering

d. Sangat sering

15. Bagaimanakah pendapat anda jika ada orang yang tidak pernah merasa puas

jika .belum mendapatkan hasil yang maksimal ?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

Page 93: DIDIK ARIYANTO G2B205010

79

16. Bagaimanakah pendapat anda jika ada orang yang hanya belajar pada saat

akan ujian saja?.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Ticlak setuju

d. Sangat tidak setuju

17. Apakah anda sering mernbutuhkan dorongan sernangat dari orang lain ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

18. Apakah anda sering merasa khawatir terhadap masa depan anda ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

19. Apakah anda sering merencanakan kegiatan anda ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

20. Apakah anda sering merasa takut berbicara dengan orang asing ?

a. Sangat jarang

b. Jarang

c. Sering

d. Sangat sering

21. Apakah anda merasa nyaman berada dalam lingkungan yang baru ?

a. Sangat nyaman

b. Nyaman

c. Kurang nyaman

d. Tidak nyaman

Page 94: DIDIK ARIYANTO G2B205010

80

22. Apakah anda sering merasa dibicarakan orang lain ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

23. Apakah anda sering marah apabila tidak dapat mengatasi masalah ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

24. Apakah anda sering merasa jengkel bila harus melakukan antrian ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

25. Apakah anda sering menyalahkan orang lain jika mengalami di kegagalan ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangatjarang

26. Apakah anda sering mengingat-ingat kesalahan orang lain ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

27. Apakah anda sering mengingat apa yang diperbuat orang lain terhadap anda ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat.jarang

Page 95: DIDIK ARIYANTO G2B205010

81

28. Apakah anda sering makan terburu-buru karena sibuk ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

29. Apakah anda sering mengambil keputusan sendiri tanpa merninta

pertimbangan ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

30. Apakah anda sering memberikan kritik kepada orang lain ?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

Page 96: DIDIK ARIYANTO G2B205010

82

Kuesioner C

Petunjuk:

Bacalah setiap pernyataan dan beri tanda centang ( √ ) di sebelah kanan pernyataan

yang sesuai dengan bagaimana perasaan Anda saat ini. Tidak ada jawaban salah atau

benar. Sebaliknya Anda jangan menghabiskan terlalu banyak waktu yang hanya pada

salah satu pernyataan, segera berikan jawaban yang menggambarkan perasaan Anda

saat ini:

Tidak sama sekali

Agak sedikit Cukup SangatNo Pernyataan

1 2 3 4

1 Saya merasa menjadi lebih sabar saat akan menghadapi ujian

2 Saya merasa lebih aman 3 Saya merasa tegang saat akan menghadapi

ujian

4 Saya merasa tertekan saat akan menghadapi ujian

5 Saya merasa tenteram saat akan menghadapi ujian

6 Saya merasa sangat terganggu saat akan menghadapi ujian

7 Saya merasa cemas saat akan menghadapi ujian

8 Saya merasa puas dengan apa yang dapat saya lakukan saat akan menghadapi ujian

9 Saya sering merasa ketakutan saat akan menghadapi ujian

10 Saya merasa lebih nyaman saat akan menghadapi ujian

11 Saya merasa percaya diri saat akan menghadapi ujian

12 Saya merasa gugup saat akan menghadapi ujian

13 Saya merasa gelisah saat akan menghadapi ujian

14 Saya merasa ragu-ragu dalam menghadapi ujian

Page 97: DIDIK ARIYANTO G2B205010

83

15 Saya merasa santai saat menghadapi ujian 16 Saya merasa puas dengan apa yang sudah

saya peroleh

17 Saya merasa cemas saat menghadapi ujian 18 Saya merasa bingung saat menghadapi

ujian

19 Saya merasa mantap dalam menghadapi ujian

20 Saya merasa senang saat akan menghadapi ujian

Page 98: DIDIK ARIYANTO G2B205010

84

Bacalah setiap pernyataan dan beri tanda centang ( √ ) di sebelah kanan pernyataan

yang sesuai dengan bagaimana biasanya perasaan Anda. Tidak ada jawaban yang

salah atau benar. Sebaiknya Anda jangan menghabiskan terlalu banyak waktu hanya

pada salah satu pernyataan, segeran berikan jawaban yang menggambarkan perasaan

Anda biasanya.

Tidaksamasekali

Agak sedikit Cukup Sangat

No Pernyataan

1 2 3 4 21 Saya merasa senang dalam keadaan

apapun

22 Saya merasa gugup dan gelisah dalam menghadapi sesuatu

23 Saya merasa puas dengan apa yang ada pada diri saya

24 Saya berharap saya bisa gembira seperti yang dirasakan orang lain

25 Saya merasa gagal setiap kali menghadapi masalah

26 Saya merasa tenang dan mampu mengendalikan diri

27 Saya sabar, tenang dan teliti dalam menghadapi ujian

28 Saya merasa beban saya menumpuk sehingga saya tidak dapat mengatasinya

29 Saya terlalu khawatir terhadap sesuatu yang sesungguhnya tidak menjadi persoalan

30 Saya merasa bahagia, meskipun ada masalah

31 Ada yang mengganggu pikiran saya setiap ada masalah

32 Saya kurang percaya diri dalam memecahkan suatu masalah

33 Saya merasa aman 34 Saya mudah membuat keputusan saat

menghadapi suatu masalah

35 Saya merasa tidak pernah cukup dengan apa yang saya dapatkan

36 Saya merasa puas setiap kali saya dapat

Page 99: DIDIK ARIYANTO G2B205010

85

menyelesaikan masalah 37 Beberapa hal sepele terus menerus ada di

pikiran dan menyusahkan saya

38 Saya mempunyai kecewa berat tidak bisa mengeluarkannya dari pikiran saya

39 Saya merasa mantap dan percaya diri ketika menghadapi masalah

40 Saya menjadi tegang atau kacau ketika terlalu memusatkan perhatian dan minat saya

Page 100: DIDIK ARIYANTO G2B205010

86

Kuesioner D

Berilah tanda ( √ ) untuk menunjukkan seberapa sering Anda menggunakan cara

berikut ini untuk mengatasi keadaan yang menekan sehubungan dengan masalah

belajar

Tidak pernah

Kadang-kadang

Hapir sering Sering Hampir

selalu No Metode Koping 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kuatir tentang masalah yang

berhubungan dengan masalah belajar A

2 Menangis, mudah sedih A 3 Menghilangkan ketegangan dengan

aktivitas fisik atau pergi ke tempat lain A

4 Berharap segalanya akan membaik A 5 Tidak pernah tertawa, menggambarkan

segala sesuatu bertambah buruk A

6 Berpikir mencari jalan lain untuk menyelesaikan masalah atau mengendalikan situasi

P

7 Makan berlebihan, merokok A 8 Minum minuman beralkohol A 9 Minum obat untuk mengurangi

ketegangan, seperti obat tidur atau psikotropika

A

10 Mencoba melupakan masalah dan memikirkan hal lain

A

11 Mengajak orang lain untuk menyelesaikan masalah atau mengatasi situasi

P

12 Melamun atau mengkhayal A 13 Melakukan sesuatu, meskipun Anda

tidak yakin akan berhasil P

14 Membicarakan masalah dengan seseorang yang pernah mengalami situasi yang sama

P

15 Menyiapkan diri untuk hal yang terburuk A 16 Mudah marah, memaki, mengutuk A 17 Menerima keadaan atau situasi apa

adanya P

18 Mencoba melihat masalah secara objektif dan melihat dari semua sisi

P

19 Mencoba untuk mengontrol situasi P 20 Mencoba untuk menemukan arti atau

himah dari situasi yang dialami P

Page 101: DIDIK ARIYANTO G2B205010

87

Tidak pernah

Kadang-kadang

Hapir sering Sering Hampir

selalu No

Metode Koping 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 21 Berdoa (sholat), berserah diri kepada

Tuhan A

22 Gugup atau mudah tersinggung A 23 Menghindar dari situasi A 24 Menyalahkan orang lain atas masalah

atau situasi yang dialami A

25 Berusaha keras untuk merubah keadaan P 26 Melepaskan ketegangan Anda pada

orang lain atau sesuatu yang lain A

27 Menghindar dari masalah dan ingin menyendiri

A

28 Menyerah pada keadaan, arena kelihatannya tidak ada harapan

A

29 Tidak melakukan apapun dan berharap keadaan akan membaik atau masalah akan hilang dengan sendirinya

A

30 Mencari dukungan atau bantuan dari keluarga, teman, atau orang lain yang berarti dalam hidup Anda

A

31 Meditasi (zikir), mecari ketenangan dengan melakukan relaksasi

A

32 Berusaha untuk mendapat keterangan lebih banyak tentang masalah Anda, sehingga Anda bisa menanganinya dengan lebih baik

P

33 Mencoba mencari alternatif untuk melihat pemecahan masalah mana yang terbaik

P

34 Menyerah pada keadaan arena itu sudah merupakan takdir Anda, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan apapun

A

35 Berusaha mengingat pengalaman masa lalu untuk membantu mengatasi masalah

P

36 Mencoba untuk memecahkan masalah menjadi ringan sehingga Anda dapat mengatasinya dengan lebih baik

P

37 Tidur dengan tenang, menggambarkan segala sesuatu akan membaik esok pagi

A

38 Menetapkan tujuan khusus untuk membantu mengatasi masalah

P

39 Meyakinkan diri sendiri untuk tidak kuatir tentang masalah tersebut, mungkin segala sesuatu akan lebih baik

A

40 Membayangkan hal-hal yang terbaik dari apa yang sangat Anda inginkan

P

Page 102: DIDIK ARIYANTO G2B205010

88

Page 103: DIDIK ARIYANTO G2B205010

89

Page 104: DIDIK ARIYANTO G2B205010

90

TABULASI DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN Resp Usia Jenis Kelamin Agama Asal Daerah

1 21-30 th Laki-laki Islam Jawa 2 31-40 th Laki-laki Kristen Jawa 3 >40 th Laki-laki Islam Luar Jawa 4 >40 th Laki-laki Islam Jawa 5 31-40 th Perempuan Islam Jawa 6 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 7 31-40 th Laki-laki Kristen Jawa 8 21-30 th Laki-laki Katolik Jawa 9 31-40 th Perempuan Islam Jawa 10 21-30 th Perempuan Islam Jawa 11 31-40 th Perempuan Islam Jawa 12 21-30 th Perempuan Islam Jawa 13 >40 th Perempuan Islam Jawa 14 >40 th Perempuan Katolik Luar Jawa 15 31-40 th Perempuan Islam Jawa 16 21-30 th Perempuan Islam Jawa 17 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 18 >40 th Perempuan Islam Jawa 19 21-30 th Perempuan Kristen Luar Jawa 20 31-40 th Perempuan Islam Jawa 21 >40 th Perempuan Islam Jawa 22 21-30 th Perempuan Kristen Jawa 23 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 24 31-40 th Laki-laki Islam Luar Jawa 25 31-40 th Laki-laki Katolik Luar Jawa 26 21-30 th Perempuan Islam Jawa 27 31-40 th Laki-laki Islam Luar Jawa 28 >40 th Perempuan Kristen Jawa 29 21-30 th Perempuan Katolik Jawa 30 >40 th Laki-laki Islam Jawa 31 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 32 21-30 th Perempuan Islam Luar Jawa 33 21-30 th Perempuan Katolik Luar Jawa 34 21-30 th Laki-laki Kristen Jawa 35 21-30 th Perempuan Islam Jawa 36 >40 th Perempuan Kristen Jawa 37 >40 th Laki-laki Islam Jawa 38 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 39 31-40 th Perempuan Islam Jawa 40 31-40 th Perempuan Katolik Jawa 41 21-30 th Laki-laki Islam Jawa 42 21-30 th Laki-laki Islam Luar Jawa 43 21-30 th Perempuan Islam Jawa 44 31-40 th Perempuan Katolik Luar Jawa 45 31-40 th Perempuan Islam Jawa

Page 105: DIDIK ARIYANTO G2B205010

91

46 31-40 th Perempuan Islam Luar Jawa 47 31-40 th Perempuan Islam Jawa 48 21-30 th Perempuan Katolik Luar Jawa 49 21-30 th Perempuan Islam Jawa 50 31-40 th Laki-laki Islam Luar Jawa 51 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 52 >40 th Perempuan Katolik Jawa 53 31-40 th Perempuan Islam Jawa 54 31-40 th Laki-laki Islam Jawa 55 21-30 th Laki-laki Islam Jawa 56 21-30 th Perempuan Islam Jawa 57 31-40 th Perempuan Islam Jawa 58 31-40 th Perempuan Kristen Luar Jawa 59 31-40 th Perempuan Islam Jawa 60 31-40 th Perempuan Kristen Jawa 61 21-30 th Laki-laki Islam Jawa 62 21-30 th Laki-laki Islam Jawa 63 21-30 th Perempuan Katolik Luar Jawa

Page 106: DIDIK ARIYANTO G2B205010

92

TIPE KEPRIBADIAN

PERTANYAAN Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JML KATEGORI

1 3 3 4 3 2 3 2 1 1 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 1 1 1 1 1 1 71 Tipe B 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 75 Tipe B 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 106 Tipe A 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 1 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 72 Tipe B 5 4 3 3 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 1 2 2 2 2 64 Tipe B 6 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 3 2 2 1 3 4 3 1 1 2 2 2 3 3 3 1 68 Tipe B 7 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 75 Tipe B 8 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 74 Tipe B 9 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 74 Tipe B

10 4 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 2 2 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 1 3 1 2 2 66 Tipe B 11 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 71 Tipe B 12 4 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 1 2 2 4 3 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 73 Tipe B 13 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 14 4 3 4 2 2 2 3 3 1 3 1 3 4 3 3 3 3 4 2 1 1 2 3 2 1 2 3 2 1 2 73 Tipe B 15 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 1 3 1 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 72 Tipe B 16 4 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 72 Tipe B 17 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 75 Tipe B 18 4 3 3 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 75 Tipe B 19 4 3 2 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 4 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 61 Tipe B 20 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 65 Tipe B 21 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 108 Tipe A 22 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3 73 Tipe B 23 4 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 2 62 Tipe B 24 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 4 4 2 3 3 2 1 1 2 1 1 3 74 Tipe B 25 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 106 Tipe A

Page 107: DIDIK ARIYANTO G2B205010

93

26 3 3 4 3 3 2 1 1 2 1 3 2 2 1 1 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 4 61 Tipe B

27 4 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 72 Tipe B 28 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 75 Tipe B 29 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 30 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 71 Tipe B 31 4 3 3 2 3 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 3 3 2 1 4 4 1 2 2 3 4 2 66 Tipe B 32 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 4 4 2 2 2 3 1 1 2 1 1 3 73 Tipe B 33 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 4 4 2 3 3 2 1 1 2 1 1 3 74 Tipe B 34 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 2 4 3 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 69 Tipe B 35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 74 Tipe B 36 4 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 4 1 3 2 4 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 68 Tipe B 37 4 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 2 2 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 1 3 1 2 2 66 Tipe B 38 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 75 Tipe B 39 4 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 75 Tipe B 40 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 41 4 3 3 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 1 2 2 2 2 64 Tipe B 42 3 3 4 3 2 3 2 1 1 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 1 1 1 1 1 1 71 Tipe B 43 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 74 Tipe B 44 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 45 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 67 Tipe B 46 4 3 2 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 4 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 61 Tipe B 47 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 107 Tipe A 48 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 75 Tipe B 49 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 114 Tipe A 50 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 51 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 4 3 4 4 2 3 3 2 1 1 2 1 1 3 74 Tipe B 52 4 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 4 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 68 Tipe B 53 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 54 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 75 Tipe B 55 3 3 4 3 2 3 2 1 1 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 1 1 1 1 1 73 Tipe B 56 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 107 Tipe A

Page 108: DIDIK ARIYANTO G2B205010

94

57 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 106 Tipe A

58 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 1 4 1 3 1 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 72 Tipe B 59 4 3 3 2 1 2 3 1 2 1 1 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 1 2 2 2 2 64 Tipe B 60 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 74 Tipe B 61 4 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 2 2 2 3 1 2 1 3 3 3 1 2 2 1 1 3 2 1 66 Tipe B 62 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 1 75 Tipe B 63 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 75 Tipe B

Page 109: DIDIK ARIYANTO G2B205010

95

TABULASI DATA KECEMASAN

PERTANYAAN RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

JML KATEGORI

1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 1 3 2 1 2 4 3 50 Sedang 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 4 3 50 Sedang 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 2 2 66 Berat 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 55 Sedang 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 58 Sedang 6 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 42 Sedang 7 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 3 4 2 1 1 2 2 2 3 37 Ringan 8 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 48 Sedang 9 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 58 Sedang 10 2 2 1 2 3 2 3 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 2 1 3 1 36 Ringan 11 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 1 2 2 1 1 2 3 46 Sedang 12 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 3 1 1 1 2 2 35 Ringan 13 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 3 33 Ringan 14 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 53 Sedang 15 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 4 4 2 2 2 2 52 Sedang 16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 51 Sedang 17 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 55 Sedang 18 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 52 Sedang 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 59 Sedang 20 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 49 Sedang 21 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 3 1 2 2 2 4 65 Berat 22 2 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 39 Ringan 23 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 1 2 2 3 1 2 3 3 2 52 Sedang 24 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 2 41 Sedang 25 4 4 4 4 2 4 4 2 4 1 3 4 1 4 1 3 2 3 1 3 3 61 Berat 26 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 4 3 40 Sedang

Page 110: DIDIK ARIYANTO G2B205010

96

27 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 1 1 2 2 1 3 2 2 2 43 Sedang 28 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 3 2 40 Sedang 29 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 3 2 2 2 3 1 2 45 Sedang 30 2 1 2 2 3 1 1 1 2 1 2 3 1 2 1 2 2 1 2 3 1 36 Ringan 31 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 55 Sedang 32 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 43 Sedang 33 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 31 Ringan 34 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 Sedang 35 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 57 Sedang 36 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 41 Sedang 37 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 31 Ringan 38 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 53 Sedang 39 4 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 2 56 Sedang 40 3 1 1 2 2 3 1 1 2 1 1 4 1 1 1 3 1 1 3 2 2 37 Ringan 41 2 4 4 3 2 3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 59 Sedang 42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 2 1 4 4 4 4 49 Sedang 43 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 4 1 1 2 3 2 1 1 2 3 49 Sedang 44 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 3 2 2 2 2 3 48 Sedang 45 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 32 Ringan 46 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 2 2 45 Sedang 47 3 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 65 Berat 48 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 37 Ringan 49 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 70 Berat 50 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 54 Berat 51 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 66 Berat 52 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 41 Sedang 53 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 39 Ringan 54 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 1 2 4 4 4 52 Sedang 55 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 55 Sedang 56 4 1 1 4 3 4 3 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 62 Berat 57 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 67 Berat

Page 111: DIDIK ARIYANTO G2B205010

97

58 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 1 4 4 3 3 2 3 62 Sedang 59 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 4 2 1 2 2 2 1 2 3 2 44 Sedang 60 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 53 Sedang 61 4 2 2 4 3 3 3 1 3 1 2 4 2 2 3 2 1 2 2 3 2 51 Sedang 62 3 2 3 2 2 1 2 3 1 1 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 2 50 Sedang 63 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 1 2 3 1 3 2 43 Sedang

Page 112: DIDIK ARIYANTO G2B205010

98

TABULASI DATA KOPING

PERTANYAAN Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

JML KATEGORI

1 5 4 2 3 4 3 2 4 4 4 2 5 2 4 3 5 2 4 3 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 127 Adaptif

2 3 5 4 5 4 5 4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 154 Adaptif

3 4 5 2 2 5 2 2 3 3 2 3 5 1 1 2 4 3 2 2 1 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 2 115 Maladaptif

4 3 4 2 4 4 2 5 5 4 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 3 4 2 5 4 4 3 2 2 2 5 1 3 3 3 2 3 121 Adaptif

5 2 2 3 3 4 2 5 5 5 2 2 3 2 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 2 2 3 2 3 4 132 Adaptif

6 2 2 3 4 4 3 5 5 5 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 5 4 3 2 3 5 2 3 3 2 3 4 131 Adaptif

7 4 4 2 2 1 5 1 5 5 2 3 5 2 2 3 5 4 4 4 5 5 4 3 5 3 2 4 5 4 2 5 4 3 4 2 2 2 2 2 3 134 Adaptif

8 3 4 2 4 5 2 5 5 3 2 2 5 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 133 Adaptif

9 2 3 3 3 2 4 3 3 5 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 128 Adaptif

10 4 5 2 4 5 2 5 5 5 1 2 5 3 3 2 5 3 4 4 4 5 5 5 5 2 2 4 5 5 3 3 1 2 5 2 3 1 2 2 2 137 Adaptif

11 4 5 2 4 5 2 5 5 5 1 2 4 2 1 1 5 4 4 2 4 4 5 5 5 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 126 Adaptif

12 5 5 2 5 5 4 5 5 5 2 1 5 2 2 2 5 3 4 2 2 5 5 4 5 1 2 4 5 4 2 2 1 2 4 2 3 4 2 5 2 135 Adaptif

13 5 5 4 2 5 1 5 5 4 3 2 4 1 1 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 1 4 5 5 1 1 4 4 5 4 5 5 2 5 5 152 Adaptif

14 4 4 2 4 4 4 4 5 5 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 144 Adaptif

15 2 4 4 5 4 4 5 5 5 2 3 4 2 1 2 5 2 3 3 2 5 3 4 5 1 2 4 4 3 2 2 2 2 4 2 3 4 2 2 2 125 Adaptif

16 4 4 2 4 4 4 5 5 5 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 5 4 5 4 2 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 139 Adaptif

17 4 4 3 3 4 3 3 4 5 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 5 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 126 Adaptif

18 4 3 4 5 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 163 Adaptif

19 4 3 2 4 3 3 5 5 5 4 2 3 2 2 2 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 129 Adaptif

20 4 4 2 2 4 2 5 5 5 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 128 Adaptif

21 4 5 2 2 4 2 5 5 5 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 5 4 4 5 2 2 4 3 4 2 3 2 1 4 2 2 2 2 3 2 119 Maladaptif

22 3 4 3 4 5 3 5 5 5 2 3 4 3 3 2 5 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 140 Adaptif

23 4 5 4 5 4 4 4 5 5 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 163 Adaptif

24 4 4 4 4 5 4 5 5 5 2 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 162 Adaptif

25 3 2 3 4 5 3 2 4 5 1 4 2 2 2 1 4 3 2 3 3 3 3 5 4 2 3 3 5 4 3 1 3 2 5 3 3 1 2 2 3 118 Maladaptif

Page 113: DIDIK ARIYANTO G2B205010

99

26 2 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5

4 4 172 Adaptif

27 4 5 2 5 5 5 5 5 5 3 4 4 2 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 169 Adaptif

28 4 3 2 2 5 4 5 5 5 5 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 5 2 4 4 4 4 2 140 Adaptif

29 3 4 3 3 4 3 5 5 5 2 2 5 2 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 5 2 4 5 3 4 4 5 153 Adaptif

30 4 4 2 4 5 4 5 5 5 3 3 4 2 3 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 3 1 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 159 Adaptif

31 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 1 5 2 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 5 3 4 4 132 Adaptif

32 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 3 3 3 4 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 2 4 2 4 4 2 160 Adaptif

33 4 4 2 3 5 2 5 5 5 1 3 5 2 2 2 5 3 3 3 3 4 4 5 4 2 2 4 5 5 4 4 4 4 5 2 3 2 2 3 3 138 Adaptif

34 3 3 3 4 4 2 5 5 5 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152 Adaptif

35 3 3 3 4 4 2 5 5 5 3 3 3 3 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 146 Adaptif

36 3 4 3 5 4 4 5 5 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 5 123 Adaptif

37 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 5 4 3 3 2 2 4 3 3 2 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 128 Adaptif

38 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 3 3 3 4 2 3 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 157 Adaptif

39 2 4 3 3 4 3 5 5 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 150 Adaptif

40 4 4 2 5 5 5 5 5 5 2 3 4 1 2 2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 2 5 2 5 5 5 5 4 158 Adaptif

41 4 4 2 2 4 2 5 5 4 2 2 3 2 2 1 4 4 5 4 5 4 2 3 4 1 2 5 4 4 3 2 1 4 3 1 3 1 4 2 1 120 Maladaptif

42 2 4 4 5 5 5 1 5 5 2 2 2 5 5 5 2 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 5 4 5 5 5 5 4 161 Adaptif

43 4 4 2 4 4 2 5 5 5 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 5 4 5 5 3 2 4 5 5 3 5 4 4 4 3 3 2 3 2 3 141 Adaptif

44 2 4 4 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 3 2 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 2 4 4 4 2 5 2 3 5 4 4 4 4 4 4 157 Adaptif

45 1 2 2 5 2 5 5 5 5 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 5 5 2 4 4 5 2 4 4 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 147 Adaptif

46 4 4 2 4 2 2 5 5 5 1 2 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 5 5 5 4 4 4 4 5 2 3 1 2 2 2 146 Adaptif

47 3 2 2 2 3 2 4 5 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 1 1 2 108 Maladaptif

48 4 4 2 2 5 3 5 5 5 2 2 4 2 2 2 4 2 3 4 4 5 4 4 4 2 2 4 4 5 1 4 3 4 5 3 3 4 4 5 5 141 Adaptif

49 5 4 2 5 2 3 5 5 4 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 5 2 4 3 4 2 1 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 124 Adaptif

50 4 4 4 3 4 2 5 5 5 2 2 5 2 2 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 5 5 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 130 Adaptif

51 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 5 4 4 1 1 4 5 4 4 4 142 Adaptif

52 4 4 2 5 4 4 5 5 5 2 2 4 4 2 2 5 4 4 4 5 5 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 154 Adaptif

53 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 2 156 Adaptif

54 3 2 5 3 2 4 2 3 4 2 5 2 5 5 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 4 3 2 4 3 5 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 135 Adaptif

55 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 1 2 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 146 Adaptif

56 3 3 1 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 3 2 1 4 4 1 2 2 2 3 3 4 2 4 4 2 4 2 2 2 2 98 Maladaptif

Page 114: DIDIK ARIYANTO G2B205010

100

57 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 5 2 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3

2 3 120 Maladaptif

58 3 3 2 4 5 3 5 5 4 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 5 2 3 4 2 3 3 3 5 2 4 2 4 3 2 4 3 3 2 3 123 Adaptif

59 3 4 3 5 5 4 5 5 5 3 4 4 2 3 4 5 2 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 2 3 3 2 154 Adaptif

60 3 4 3 4 4 4 5 5 5 2 4 4 3 4 2 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 164 Adaptif

61 2 5 2 5 4 4 5 5 5 3 2 4 2 3 4 5 4 5 4 3 5 4 3 5 5 2 5 1 5 2 5 3 3 5 2 4 2 3 4 4 148 Adaptif

62 4 5 4 4 5 4 5 5 5 2 3 4 2 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 2 2 2 2 5 2 2 1 1 2 1 137 Adaptif

63 4 4 2 4 4 3 5 5 5 1 2 4 1 2 2 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 5 4 4 2 3 4 3 139 Adaptif

Page 115: DIDIK ARIYANTO G2B205010

101

Frequencies

Statistics

Usia63

01.812.00

2

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Usia

23 36.5 36.5 36.529 46.0 46.0 82.511 17.5 17.5 100.063 100.0 100.0

21-30 th31-40 th>40 thTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Usia

Usia

>40 th31-40 th21-30 th

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Page 116: DIDIK ARIYANTO G2B205010

102

Frequencies

Statistics

Jenis Kelamin63

01.602.00

2

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Jenis Kelamin

25 39.7 39.7 39.738 60.3 60.3 100.063 100.0 100.0

Laki-lakiPerempuanTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

PerempuanLaki-laki

Freq

uenc

y

40

30

20

10

0

Page 117: DIDIK ARIYANTO G2B205010

103

Frequencies

Statistics

Agama63

01.461.00

1

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Agama

44 69.8 69.8 69.89 14.3 14.3 84.1

10 15.9 15.9 100.063 100.0 100.0

IslamKristenKatolikTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Agama

Agama

KatolikKristenIslam

Freq

uenc

y

50

40

30

20

10

0

Page 118: DIDIK ARIYANTO G2B205010

104

Frequencies

Statistics

Asal Daerah63

01.241.00

1

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Asal Daerah

48 76.2 76.2 76.215 23.8 23.8 100.063 100.0 100.0

JawaLuar JawaTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Asal Daerah

Asal Daerah

Luar JawaJawa

Freq

uenc

y

50

40

30

20

10

0

Page 119: DIDIK ARIYANTO G2B205010

105

Frequencies

Statistics

Tipe Kepribadian63

01.892.00

2

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Tipe Kepribadian

7 11.1 11.1 11.156 88.9 88.9 100.063 100.0 100.0

Tipe ATipe BTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tipe Kepribadian

Tipe Kepribadian

Tipe BTipe A

Freq

uenc

y

60

50

40

30

20

10

0

Page 120: DIDIK ARIYANTO G2B205010

106

Frequencies

Statistics

Kecemasan63

01.952.00

2

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Kecemasan

Kecemasan

BeratSedangRingan

Freq

uenc

y

50

40

30

20

10

0

Kecemasan (A-State)

12 19.0 19.0 19.0 42 66.7 66.7 85.7 9 14.3 14.3 100.0

63 100.0 100.0

Ringan Sedang BeratTotal

Valid Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Page 121: DIDIK ARIYANTO G2B205010

107

Frequencies

Statistics

Kecemasan63

01.952.00

2

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Kecemasan

Kecemasan

BeratSedangRingan

Freq

uenc

y

50

40

30

20

10

0

Kecemasan (A-Trait)

12 19.0 19.0 19.0 42 66.7 66.7 85.7 9 14.3 14.3 100.0

63 100.0 100.0

Ringan Sedang BeratTotal

Valid Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Page 122: DIDIK ARIYANTO G2B205010

108

Frequencies

Statistics

Koping63

01.111.00

1

ValidMissing

N

MeanMedianMode

Koping

56 88.9 88.9 88.97 11.1 11.1 100.0

63 100.0 100.0

AdaptifMaladaptifTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Koping

Koping

MaladaptifAdaptif

Freq

uenc

y

60

50

40

30

20

10

0

Page 123: DIDIK ARIYANTO G2B205010

109

Crosstabs

Case Processing Summary

63 100.0% 0 .0% 63 100.0%Tipe Kepribadian* Kecemasan

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Tipe Kepribadian * Kecemasan Crosstabulation

0 0 7 7

.0% .0% 100.0% 100.0%

.0% .0% 77.8% 11.1%

.0% .0% 11.1% 11.1%12 42 2 56

21.4% 75.0% 3.6% 100.0%

100.0% 100.0% 22.2% 88.9%19.0% 66.7% 3.2% 88.9%

12 42 9 63

19.0% 66.7% 14.3% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%19.0% 66.7% 14.3% 100.0%

Count% within TipeKepribadian% within Kecemasan% of TotalCount% within TipeKepribadian% within Kecemasan% of TotalCount% within TipeKepribadian% within Kecemasan% of Total

Tipe A

Tipe B

Tipe Kepribadian

Total

Ringan Sedang BeratKecemasan

Total

Chi-Square Tests

47.250a 2 .00034.418 2 .000

25.692 1 .000

63

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

3 cells (50.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 1.00.

a.

Page 124: DIDIK ARIYANTO G2B205010

110

Symmetric Measures

.655 .00063

Contingency CoefficientNominal by NominalN of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Crosstabs Case Processing Summary

63 100.0% 0 .0% 63 100.0%Kecemasan * KopingN Percent N Percent N Percent

Valid Missing TotalCases

Kecemasan * Koping Crosstabulation

12 0 12100.0% .0% 100.0%21.4% .0% 19.0%19.0% .0% 19.0%

41 1 4297.6% 2.4% 100.0%73.2% 14.3% 66.7%65.1% 1.6% 66.7%

3 6 933.3% 66.7% 100.0%5.4% 85.7% 14.3%4.8% 9.5% 14.3%

56 7 6388.9% 11.1% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%88.9% 11.1% 100.0%

Count% within Kecemasan% within Koping% of TotalCount% within Kecemasan% within Koping% of TotalCount% within Kecemasan% within Koping% of TotalCount% within Kecemasan% within Koping% of Total

Ringan

Sedang

Berat

Kecemasan

Total

Adaptif MaladaptifKoping

Total

Chi-Square Tests

32.866a 2 .00023.044 2 .000

19.163 1 .000

63

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

3 cells (50.0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 1.00.

a.

Page 125: DIDIK ARIYANTO G2B205010

111

Symmetric Measures

.586 .00063

Contingency CoefficientNominal by NominalN of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.

Crosstabs

Case Processing Summary

63 100.0% 0 .0% 63 100.0%Tipe Kepribadian* Koping

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Tipe Kepribadian * Koping Crosstabulation

1 6 7

14.3% 85.7% 100.0%

1.8% 85.7% 11.1%1.6% 9.5% 11.1%

55 1 56

98.2% 1.8% 100.0%

98.2% 14.3% 88.9%87.3% 1.6% 88.9%

56 7 63

88.9% 11.1% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%88.9% 11.1% 100.0%

Count% within TipeKepribadian% within Koping% of TotalCount% within TipeKepribadian% within Koping% of TotalCount% within TipeKepribadian% within Koping% of Total

Tipe A

Tipe B

Tipe Kepribadian

Total

Adaptif MaladaptifKoping

Total

Page 126: DIDIK ARIYANTO G2B205010

112

Chi-Square Tests

44.377b 1 .00036.286 1 .00028.178 1 .000

.000 .000

43.673 1 .000

63

Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona

Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Exact Sig.(2-sided)

Exact Sig.(1-sided)

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.78.

b.

Symmetric Measures

.643 .00063

Contingency CoefficientNominal by NominalN of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.b.