diare powerpoint.pptx
TRANSCRIPT
DIAREOLEH KELOMPOK 1
LATAR BELAKANG• Diare masih merupakan salah satu penyebab utama
morbilitas dan mortalitas anak di negara yang sedang berkembang. Dalam berbagai hasil Survei kesehatan Rumah Tangga diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia1. Sebagian besar diare akut disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi seluran cerna antara lain pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa.
DIARE
• Diare menurut cohen adalah adalah keluarnya buang air besar sekali atau lebih yang berbentuk cair dalam satu hari dan berlangsung kurang 14 hari.
Diare menurut American Academy of Pediatrics (AAP)
• diare dengan karakteristik peningkatan frekuensi dan/atau perubahan konsistensi, dapat disertai atau tanpa gejala dan tanda seperti mual, muntah, demam atau sakit perut yang berlangsung selama 3 – 7 hari.
Epidemiologi
• Hasil survei oleh Depkes diperoleh angka kesakitan diare tahun 2000 sebesar 301 per 1000 penduduk angka ini meningkat bila dibanding survei pada tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk. Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 didapat proporsi kematian bayi 9,4% dengan peringkat 3 dan proporsi kematian balita 13,2% dengan peringkat 2.
Klasifikasi Diare (infeksi)
Diare (non
infeksi)
klasifikasi
Etiologi
• Penyebab diare akut pada anak secara garis besar dapat disebabkan oleh gastroenteritis, keracunan makanan karena antibiotika dan infeksi sistemik.
. Penyebab utama oleh virus yang terutama ialah Rotavirus (40 – 60%) sedangkan virus lainya ialah virus Norwalk, Astrovirus,
Cacivirus, Coronavirus, Minirotavirus. Bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah Aeromonas
hydrophilia, Bacillus cereus, Compylobacter jejuni, Clostridium defficile,Clostridium perfringens, E coli, Pleisiomonas,
Shigelloides, Salmonella spp, staphylococus aureus, vibrio cholerae dan Yersinia enterocolitica, Sedangkan penyebab diare oleh parasit adalah Balantidium coli, Capillaria phiplippinensis,
Cryptosporodium, Entamoba hystolitica, Giardia lambdia, Isospora billi, Fasiolopsis buski, Sarcocystis suihominis,
Strongiloides stercorlis, dan trichuris trichiura.
Patofisiologi
Diare dibedakan dalam beberapa kategori yaitu :1. diare osmotik, 2. sekretorik dan3. diare karena gangguan motilitas
usus
Manifestasi kinis(Derajat Dehidrasi)
Gejala &
Tanda
Keadaan
UmumMata
Mulut/
LidahRasa Haus Kulit
% turun
BB
Estimasi
def. cairan
Tanpa
DehidrasiBaik, Sadar Normal Basah
Minum
Normal,
Tidak Haus
Dicubit
kembali
cepat
< 5 50 %
Dehidrasi
Ringan -
Sedang
Gelisah
RewelCekung Kering
Tampak
Kehausan
Kembali
lambat5 – 10 50–100 %
Dehidrasi
Berat
Letargik,
Kesadaran
Menurun
Sangat
cekung dan
kering
Sangat
kering
Sulit, tidak
bisa minum
Kembali
sangat
lambat
>10 >100 %
Penatalaksanaan
• Pengantian cairan dan elektrolit merupakan elemen yang penting dalam terapi efektif diare
• Pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parateral.
Dehidrasi Ringan – Sedang
• Dehidrasi pada dehidrasi ringan dan sedang dapat dilakukan dengan pemberian oral sesuai dengan defisit yang terjadi namun jika gagal dapat diberikan secara intravena sebanyak : 75 ml/kg bb/3jam. Pemberian cairan oral dapat dilakukan setelah anak dapat minum sebanyak 5ml/kgbb/jam. Biasanya dapat dilakukan setelah 3-4 jam pada bayi dan 1-2 jam pada anak . Penggantian cairan bila masih ada diare atau muntah dapat diberikan sebanyak 10ml/kgbb setiap diare atau muntah
• Secara ringkas kelompok Ahli gastroenterologi dunia memberikan 9 pilar yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada anak, yaitu12 :
• 1. Menggunakan CRO ( Cairan rehidrasi oral ) • 2. Cairan hipotonik • 3. Rehidrasi oral cepat 3 – 4 jam • 4. Realiminasi cepat dengan makanan normal • 5. Tidak dibenarkan memberikan susu formula khusus• 6. Tidak dibenarkan memberikan susu yang diencerkan • 7. ASI diteruskan • 8. Suplemen dnegan CRO ( CRO rumatan ) • 9. Anti diare tidak diperlukan
Dehidrasi Berat
Penderita dengan dehidrasi berat, yaitu dehidrasi lebih dari 10% untuk bayi dan anak dan menunjukkan gangguan tanda-tanda vital tubuh ( somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi ) memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral. Penggantian cairan parenteral menurut panduan WHO diberikan sebagai berikut :
• Usia <12 bln: 30ml/kgbb/1jam, selanjutnya 70ml/kgbb/5jam • Usia >12 bln: 30ml/kgbb/1/2-1jam, selanjutnya
70ml/kgbb/2-2½ jam
Mengobati Kausa Diare
Beberapa antimikroba yang sering dipakaiantara lain :• Kolera :
Tetrasiklin 50mg/kg/hari dibagi 4 dosis (2 hari)Furasolidon 5mg/kg/hari dibagi 4 dosis (3 hari)
• Amebiasis: Metronidasol 30mg/kg/hari dibari 4 dosis 9 5-10 hari) Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg (maks 90mg)(im) s/d 5 hari tergantung reaksi (untuk semua umur)
• Shigella : Trimetroprim 5-10mg/kg/hari Sulfametoksasol 25mg/kg/hari Diabgi 2 dosis (5 hari)Asam Nalidiksat : 55mg/kg/hari dibagi 4 (5 hari)
• Giardiasis : Metronidasol 15 mg. kg/hari dibagi 4 dosis (5 hari)
• Antisekretorik - Antidiare • Probiotik• Mikronutrien
Mencegah / Menanggulangi Gangguan Gizi
• Minuman dan makanan jangan dihentikan lebih dari 24 jam, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi yang cukup.Bila tidak masalah ini akan merupakan faktor yang memudahkan terjadinya diare kronik Pemberian kembali makanan atau minuman (refeeding) secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami diare akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan mempercepat kesembuhan.
Lanjut …
• Makanan yang harus dihindarkan adalah makanan dengan kandungan tinggi, gula sederhana yang dapat memperburuk diare seperti minuman kaleng dan sari buah apel. Juga makanan tinggi lemak yang sulit ditoleransi karena karena menyebabkan lambatnya pengosongan lambung.
Penyakit Penyerta pada diare
• Anak yang menderita diare mungkin juga disertai dengan penyakit lain. Sehingga dalam menangani diarenya juga perlu diperhatikan penyakit penyerta yang ada. Beberapa penyakit penyerta yang sering terjadi bersamaan dengan diare antara lain : infeksi saluran nafas, infeksi susunan saraf pusat, infeksi saluran kemih, infeksi sistemik lain (sepsis,campak ), kurang gizi, penyakit jantung dan penyakit ginjal