diaper rash

2
DIAPER RASH (RUAM POPOK) Pengertian Diaper rash (ruam popok) merupakan akibat akhir karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik. Penyebab a. Kebersihan kulit yang tidak terjaga. b. Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing. c. Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab d. Akibat mencret e. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen. Tanda dan Gejala Iritasi pada kulit yang terkena, muncul sebagai eritema Erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti : pantat, alat kemaluan, perut bawah, paha atas. Keadaan parah : papila eritematosa, Vesikula dan Ulserasi. Pencegahan Untuk mencegah ruam popok, beberapa tindakan berikut mungkin membantu : 1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok. 2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok- gosok dengan keras daerah tersebut. 3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih. 4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih cocok. 5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.

Upload: zulkiflicoy

Post on 02-Jul-2015

632 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diaper Rash

DIAPER RASH (RUAM POPOK)

PengertianDiaper rash (ruam popok) merupakan akibat akhir karena kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik.

Penyebaba. Kebersihan kulit yang tidak terjaga.b. Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing.c. Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembabd. Akibat mencrete. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen.

Tanda dan Gejala Iritasi pada kulit yang terkena, muncul sebagai eritema Erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti : pantat, alat kemaluan, perut bawah, paha atas. Keadaan parah : papila eritematosa, Vesikula dan Ulserasi.

PencegahanUntuk mencegah ruam popok, beberapa tindakan berikut mungkin membantu :

1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam popok.

2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.

3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.

4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih cocok.

5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.

6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.

Perawatan

Adapun tips merawat kulit bayi, sebagai berikut :1. Ganti popok bayi setiap kali basah. Bersihkan kulit bayi dari sisa urin atau feses dengan seksama dengan mempergunakan kapas atau tisu basah kemudian keringkan.2. Gunakan baby oil untuk melembutkan dan membuang kotoran yang menggumpal dan mengeringkan, juga untuk menghilangkan kerak kulit kepala.3. Keringkan tubuh bayi secara seksama setelah mandi terutama lipatan kulit.4. Gunakan baby lotion untuk menjaga kelembaban dan kelembutan kulit. ( tergantung jenis kulit bayi, ada bayi tidak cocok penggunaan baby lotion ini, jika tidak cocok jangan dilanjutkan ).5. Gunakan bedak untuk mencegah biang keringat. Gunakan sehabis mandi, dan pemberian bedak seadanya jangan terlalu berlebihan.6. Gunakan baby cream untuk mencegah ruam popok / diaper rash.

Page 2: Diaper Rash

Penatalaksanaan Daerah yang terkena Diaper Rash, tidak boleh terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap

kering. Bersihkan kulit yang iritasi dengan kapas halus yang mengandung minyak. Segera bersihkan dan keringkan bila anak kencing dan BAB. Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit atau daerah yang iritasi. Beri makanan tetapi dengan porsi yang cukup. Perhatikan kebersihan kulit dan kebersihan tubuh secara keseluruhan. Memlihara kebersihan pakaian dan alat-alatnya. Pakaian /celana yang basah oleh air kencing harus direndam dalam air yang dicampur acidium

boricum, bersihkan, dibilas sampai bersih dan keringkan.