diagnosis gangguan ginjal melalui citra menggunakan metode segmentasi

21
DIAGNOSIS GANGGUAN GINJAL MELALUI CITRA MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI BERDASAR DETEKSI TEPI By : Amalia Eka Hasti A (8010022) Husen Salim (8010065) Ita Amalia (8010073)

Upload: itta-amalia

Post on 01-Jan-2016

77 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

deteksi tepi

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

DIAGNOSIS GANGGUAN GINJAL MELALUI CITRA MENGGUNAKAN METODE

SEGMENTASI BERDASAR DETEKSI TEPI

By :

Amalia Eka Hasti A (8010022)

Husen Salim (8010065)

Ita Amalia (8010073)

Page 2: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Latar Belakang Kondisi organ atau tingkat kesehatan manusia

dapat diketahui melalui iris matanya. Iridologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari

tanda-tanda yang terdapat pada struktur jaringan iris mata sebagai refleksi kondisi dan berbagai organ tubuh dan sistem yang ada di dalam tubuh.

Sehingga hal ini dapat dijadikan pedoman praktis untuk melakukan diagnosis terhadap berbagai penyakit.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode segmentasi berdasar deteksi tepi untuk mendeteksi gangguan ginjal.

Page 3: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Tujuan Penelitian membuat suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dari organ ginjal manusia melalui citra iris mata menggunakan segmentasi citra berdasar deteksi tepi.

Page 4: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Batasan Masalah

Citra mata masukan adalah citra mata dalam aras RGB. Tanpa membahas proses pengambilan, pemotretan dan pengolahan citra sebelum digunakan.

Objek yang digunakan untuk pengamatan adalah citra iris diam, dari mata sebelah kiri.

Masalah difokuskan pada kondisi organ ginjal manusia sehingga pola pada iris mata yang dibahas hanya berpengaruh pada kondisi ginjal saja.

Bagan iridologi (iridology chart) yang digunakan adalah peta mata yang dikembangkan oleh Bernard Jensen.

Perangkat yang dipakai dalam Penelitian ini adalah Matlab R2012a

Perangkat lunak yang dihasilkan adalah untuk mengidentifikasi citra masukan sebagai citra yang terdeteksi adanya kerusakan sel pada ginjal atau tidak.

Page 5: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

• Iris Mata

Iris atau Selaput Pelangi merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa.

Fungsinya mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.

Iridologi merupakan sains menganalisis tanda-tanda seperti warna dan struktur iris untuk mendapatkan informasi penting mengenai keadaan kesehatan seseorang.

Informasi apa saja akan berlaku di dalam tubuh manusia disampaikan ke otak melalui jutaan urat syaraf.

Page 6: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi
Page 7: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

• Konversi Citra RGB Menjadi Citra Aras keabuan

M = 0.2989 * R + 0.5870 * G + 0.1140 * B

Page 8: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

• Peningkatan Kualitas Citra dengan Ekualisasi Histogram Adaptif

Yaitu teknik pengolahan citra komputer yang bertujuan untuk mendapatkan citra dengan nilai intensitas, yang mana titik tergelap dalam citra tersebut mencapai hitam pekat dan titik paling terang dalam citra mencapai warna putih cemerlang. Sehingga dapat meningkatkan kontras warna.

Page 9: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

•Region Of Interest (ROI)

ROI memungkinkan dilakukannya pengkodean secara berbeda pada area tertentu dari citra digital, sehingga mempunyai kualitas yang lebih baik dari area sekitarnya.

Fitur ini menjadi sangat penting, bila terdapat bagian tertentu dari citra digital yang dirasakan lebih penting dari bagian yang lainnya.

Page 10: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

•Deteksi Tepi (Edge Detection)

Tepi (edge) adalah tempat-tempat dimana tingkat perubahan intensitas paling tinggi.

Tempat perubahan intensitas dan sekitarnya dikonversi menjadi nilai nol atau satu sehingga mengubah citra menjadi citra biner.

Page 11: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Page 12: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Pengambilan Citra Iris Mata

lokalisasi iris mata adalah mencari titik tengah dan radius dari pupil dan iris.

Page 13: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Pengubahan Citra Menjadi Citra Aras Keabuan

Untuk memudahkan mengolah citra tersebut diperlukan pengubahan citra warna tersebut menjadi citra aras keabuan.

Citra aras keabuan memiliki bit dari 0-255 sehingga lebih mudah untuk diolah nantinya.

Page 14: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Peningkatan Kualitas Citra

Hasil dari lokalisasi citra iris tersebut masih memiliki tingkat kekontrasan yang rendah dan detail pada serabut iris mata masih kurang jelas sehingga akurasi yang dihasilkan kurang baik.

Oleh karena itu, citra iris mata tersebut ditingkatkan kontrasnya menggunakan Ekualisasi Histogram Adaptif (Adaptive Histogram Equalization).

Cara ini bertujuan untuk mendapatkan citra dengan kontras yang baik namun tidak akan merusak kualitas citra secara keseluruhan

Page 15: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Perubahan Citra Iris ke Bentuk Polar yang Terpapar

untuk memudahkan penentuan daerah ROI dan perhitungan.

Page 16: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Pengambilan ROI Organ Ginjal

Sebelum dilakukan proses ekstraksi ciri, terlebih dahulu dilakukan pengambilan ROI pada citra polar yang berhubungan dengan organ Ginjal.

Page 17: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Perhitungan Luasan Luka Untuk Pengenalan Setelah mendapatkan citra biner dari citra yang

tersegmentasi selanjutnya menghitung luasan citra berwarna hitam, citra berwarna hitam ini menunjukkan citra luka pada iris mata bagian ginjal. Dan besar kecilnya luka ini yang menjadi acuan dalam pengenalan program ini.

Setelah menghitung luasan dari beberapa citra, maka didapat batas atas dari citra iris mata normal, batas ini yang akan dipakai sebagai batas pengenalan(parameter nilai ambang) sebuah citra iris mata dikenal sebagai citra iris normal atau abnormal dalam aplikasi deteksi dini penyakit ginjal ini.

Page 18: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Page 19: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

Hasil Pengujian Pengujian dilakukan dengan menggunakan

citra iris mata yang diambil kemudian diubah ukurannya menjadi 30x275piksel.

Dari Tabel 4.1 dapat dianalisis dan diketahui tingkat keberhasilan program pengenalan ini. program mampu melakukan proses klasifikasi sebanyak 19 data dari 20 data uji, sehingga presentase keberhasilannya adalah95% dan perhitungannya sebagai berikut.

Page 20: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi
Page 21: Diagnosis Gangguan Ginjal Melalui Citra Menggunakan Metode Segmentasi

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian data uji, program dapat

melakukan diagnosis dengan benar terhadap data yang masuk dengan persentase keberhasilan sebesar 95%.

Parameter Nilai ambang yang paling baik untuk digunakan dalam pengenalan adalah 0.3, karena pada Parameter Nilai ambang ini citra yang diolah tidak kehilangan informasi yang digunakan untuk klasifikasi dan derau yang ada pada citra dapat diminimalisir

Nilai batas ambang luasan untuk data abnormal lebih dari 14,67% dan untuk data normal kurang dari 14,67%. nilai luasan ini digunakan pada parameter nilai ambang 0.3

Metode ini merupakan metode yang cukup baik untuk pendiagnosis penyakit ginjal menggunakan citra iris mata. Karena memiliki presentase keberhasilan yang cukup besar.