diabetes mellitus tipe 2

22
DIABETES MELLITUS TIPE 2 Metabolik Endokrin

Upload: tabita-jane-siburian

Post on 30-Jul-2015

330 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diabetes Mellitus Tipe 2

DIABETES MELLITUS TIPE 2Metabolik Endokrin

Page 2: Diabetes Mellitus Tipe 2

ANAMNESIS

Poliuria. Apakah pasien merasakan volume urin yang meningkat. Biasanya sering disertai dengan adanya nokturia yang membangunkan pasien dari tidurnya dan sering menganggu kualitas tidur.

Polidipsia. Tanyakan apakah pasien sering merasa haus. Polidipsia disebabkan oleh banyaknya volume urin yang dikeluarkan.

Poliphagia. Tanyakan apakah pasien sering merasa lapar.

Page 3: Diabetes Mellitus Tipe 2

ANAMNESIS

Penurunan berat badan. Neuropati. Tanyakan apakah pasien

mengalami kesemutan, hilang rasa pada bagian distal tubuh seperti kaki.

Infeksi. Tanyakan apabila pasien mendapat luka, apakah luka tersebut sukar sembuh, terutama pada bagian kaki..

Retinopati. Tanyakan pada pasien apakah ia mengalami gangguan penglihatan.

Page 4: Diabetes Mellitus Tipe 2

PEMERIKSAAN FISIK

BMI, pemeriksaan mata, tekanan darah ortostatik, pemeriksaan kaki, pemeriksaan denyut perifer

Tekanan darah > 130/80 mHg sudah dianggap sebagai tekanan darah tinggi pada pasien dengan diabetes

Page 5: Diabetes Mellitus Tipe 2

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan ektremitas bawah yang teliti dilakukan untuk melihat adanya neuropati perifer, reflex APR & KPR, dan bentuk kaki yang abnormal

Pemeriksaan periodontal

Page 6: Diabetes Mellitus Tipe 2

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Glikosuria Ketonuria Proteinuria Mikroalbuminuria

Page 7: Diabetes Mellitus Tipe 2

PEMERIKSAAN GULA DARAH

Nilai normal glukosa darah puasa bervariasi antara 60 hingga 110 mg/dL

GDP : >126 mg/dL GDS : >200 mg/dL

Page 8: Diabetes Mellitus Tipe 2

WORKING DIAGNOSIS

Diabetes Mellitus Type 2 Diabetes Melitus ( DM ) merupakan suatu

kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya

Secara garis besar dibagi menjadi DM tipe 1 dan tipe 2. Kedua jenis DM ini didahului oleh fase hemostasis glukosa abnormal seiring dengan proses patogenik berlanjut

Page 9: Diabetes Mellitus Tipe 2

WORKING DIAGNOSIS

Tipe 1 disebabkan oleh defisiensi insulin total atau mendekati total

DM tipe 2 merupakan sekelompok kelainan yang dicirikan dengan berbagai derajat resistensi insulin, gangguan sekresi insulin, dan peningkatan produksi glukosa

DM tipe 2 didahului oleh homeostasis glukosa abnormal yang disebut sebagai impaired fasting glucose (IFT) dan impaired glucose tolerance (IGT).

Page 10: Diabetes Mellitus Tipe 2

WORKING DIAGNOSIS

Pemeriksaan penyaring risiko DM sebagai berikut: Usia > 45 tahun BB > 110% berat badan ideal atau IMT >

23kg/m2 Hipertensi ( > 140/90 mmHg) Riwayat DM Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi

cacat, atau berat badan lahir bayi > 4 kg. Kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida

> 250 mg/dL

Page 11: Diabetes Mellitus Tipe 2

WORKING DIAGNOSIS

Page 12: Diabetes Mellitus Tipe 2
Page 13: Diabetes Mellitus Tipe 2

DIFFERENCE DIAGNOSIS

Page 14: Diabetes Mellitus Tipe 2

ETIOLOGI

Genetika Resistensi insulin Obesitas, terutama obesitas abdomen,

berhubungan langsung dengan peningkatan derajat resistensi insulin.

Disfungsi sel beta

Page 15: Diabetes Mellitus Tipe 2

TATA LAKSANA

Terapi gizi medis menurunkan tekanan darah sistolik dan

diastolik menurunkan kadar glukosa darah memperbaiki profil lipid meningkatkan sensitivitas reseptor insulin memperbaiki system koagulasi darah

Latihan fisik

Page 16: Diabetes Mellitus Tipe 2

TERAPI GIZI

Adapun tujuan dari terapi gizi medis kadar glukosa darah mendekati normal glukosa puasa berkisar 90 – 130 mg/dl glokosa darah 2 jam setelah makan <180

mg/dl kadar A1c <7% tekanan darah < 130/80 profil lipidkolesterol LDL < 100 mg/dlkolesterol HDL > 40 mg/dlTrigliserida <150 mg/dl

Page 17: Diabetes Mellitus Tipe 2

TERAPI GIZI

Karbohidrat, sebagai sumber energi, karbohidrat yang diberikan tidak boleh lebih dari 55 % dari total kebutuhan energi sehari

Protein. Jumlah kebutuhan protein yang direkomendasikan sekitar 10–15% dari total kalori per hari

Lemak, jumlah maksimal 10% dari total kebutuhan kalori per hari

Page 18: Diabetes Mellitus Tipe 2

PERHITUNGAN JUMLAH KALORI

kebutuhan basal Laki – laki : BB idaman (kg) x 30 kalori Wanta : BB idaman (kg) x 25 kalori

koreksi atau penyesuaian Umur di atas 40 tahun : -5% Aktivitas ringan : +10% Akitivitas sedang : +20% Aktivitas berat : +30% Berat badan gemuk : -20% Berat badan lebih : -10% Berat badan kurus :+20%

Page 19: Diabetes Mellitus Tipe 2

TATA LAKSANA

Golongan Insulin Sensitizing Biguanid Glitazone

Golongan Sekretorik Insulin Sulfonilurea Glinid

Page 20: Diabetes Mellitus Tipe 2

TATA LAKSANA

Penghambat Alfa Glukosidase (Acarbose)

Penghambat Dipeptidyl Peptidase IV (DPP-IV inhibitor)

Page 21: Diabetes Mellitus Tipe 2

KOMPLIKASI

Mikrovaskular / Neuropati7

Retinopati, catarak penurunan penglihatan Nefropati gagal ginjal Neuropati perifer hilang rasa, malas bergerak Neuropati autonomik hipertensi, gastroparesis Kelainan pada kaki ulserasi, atropati

Makrovaskular7

Sirkulasi koroner iskemi miokardial/infark miokard Sirkulasi serebral transient ischaemic attack, strok Sirkulasi claudication, iskemik

Page 22: Diabetes Mellitus Tipe 2

PROGNOSIS

Prognosis pada penderita diabetes tipe 2 bervariasi. Hal ini tergantung pada penanganan yang cepat dan pengobatan yang tepat