diabetes mellitus and hypothyroidism

12
JOURNAL READING Diabetes mellitus and hypothyroidism: Strange bedfellows or mutual companions? Oleh: Gusnn Ridha Pembimbing: Dr. Lisa Kurnia Sari Sp.PD Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Kristen Krida Wacana Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi – Jogjakarta Periode 10 NovembEr 2014 – 17 januari 2015

Upload: gusna-ridha

Post on 03-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Diabetes Mellitus and Hypothyroidism

TRANSCRIPT

Diabetes mellitus and hypothyroidism: Strange bedfellows or mutual companions?

JOURNAL READING

Diabetes mellitus and hypothyroidism: Strange bedfellows or mutual companions?Oleh: Gusnn Ridha

Pembimbing:Dr. Lisa Kurnia Sari Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit DalamUniversitas Kristen Krida WacanaRumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi JogjakartaPeriode 10 NovembEr 2014 17 januari 2015AbstrakTerdapat hubungan yang erat antara 2 kelainan penyakit endokrin hipotiroid primer dengan diabetes melitus (DM tipe 1 dan DM tipe 2)Keterlibatan lebih sering terjadi antara hipotiroid dengan DM tipe 1 dibanding dengan DM tipe 2, mungkin karena kecenderungan autoimun bersama.PadapasiendenganT2DM,hubunganini agak lemahdanpenjelasankurangjelas. Faktor faktor yang mempengaruhi seperti berkurangnya asupan iodin, metformin yang menyebabkan supresi dari TSH, dan rendahnya pengendalian gula. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan islet-cell yang terjadi secara autoimun, sedangkan DM tipe 2 merupakan hasil dari lingkungan dan konponen genetik.Dm tipe 1 dan hipotiroid primer sama sama dipengaruhi oleh autoimune, meskipun DM tipe 1 dan hipotiroid lebih sering berhubungan sebangai 2 penyakit endokrin terbanyakPrevalensi Kelainan Hipotiroid pada Pasien Dengan DM tipe 1

Tujuandaritinjauaniniadalahuntuk mengevaluasihubungan dan frekuensi T1DMdanT2DMdengan hipotiroidisme

Hubungan DM Tipe 1 Dengan Hipotiroidisme Tidak mengherankan bila hipotiroid dibarengi dengan DM tipe 1, pada penelitian terbaru ditemukan bahwa kedua penyakit ini menduduki lokasi genetik yang sama yaitu CTLA-4, HLA class 11, dan gen FOXP3.Terdapat infiltrasikelenjartiroid dengan T-limfosit dan pembentukan autoreactive antibodi, terutamaterhadap thyroglobulindantiroid peroksidase(TPOAb). hal ini sering ditemukan pada pasien DM tipe 1 (25%)Hubungan DM Tipe 2 Dengan Hipotiroidisme Hubungan antara DM tipe 2 dengan hipotiroid lebih kompleks, diduga karena adanya defisiensi asupan iodine.Dilaporkan juga kemungkinan dikarenakan TSH menurunkan efek dari metformin pada DM tipe 2. Pada penelitian didapatkan bahwa mtformin dapat menekan TSH dimana hal ini menyebabkan dokter dapat keliru mendiagnosis hipotiroid pada DM tipe 1, sedangkan kadar TSH satu satunya skrining yang biasa digunakan. Selain itu, keadaan DM tipe 2 yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan perubahan tes fungsi tiroid seperti pada penyakit2 sistemik lain yg menurunkan semua kadar hormon tiroid.PerbandinganFrekuensi Hipotiroidisme pada DM tipe 1 dan DM Tipe 2Kejadian hipotiroid pada DM tipe 1 hampir dua kali lipat dibanding DM tipe 2

Rekomendasikan Untuk Screening dan Terapi TiroidHipotiroid dapat tidak begitu bergejala, atau diabetes yang tidak terkontrol dapat menyamarkan gejala klinisnyaMengingat tingginya prevalensi hipotiroid pada DM tipe 1, maka dibutuhkan screening yang sistematis Pedoman terbaru menyarankan melakukan screening bahkan diawal diagnosis. Dengan melakukan pemeriksaan kadar TSH setiap tahun atau 2 tahun sekali, dan lebih sering pada pasien dengan antibosi positif atau yang mengalami pembesaran gondokDan menjadi keharusan pada masa kehamilan untuk mencegah kerusakan perkembangan mental janin karena hipotiroidisme yang diderita oleh ibu.

Sedangkan pada pasien DM tipe 2, melakukan pemeriksaan screening dalam jangka waktu pertahun, dan tergantung juga pada faktor yng terkait seperti jenis kelamin, etnis, dan usia. Pemeriksaan screening berjangka pada pasien DM tipe 2 mungkin berguna, tetapi pemeriksaan tiroid antibodi dan kadar TSH lebih berguna untuk mengindentifikasi terutama pada pasien dengan resiko tinggiKonsentrasi serum TSH diatas nilai normal (>1,53mU/L) dapat memprediksi pengenbangan hipotiroid dimasa depan.Oleh karena itu orang dengan TSH diatas kisaran normal, dapat melakukan pemeriksaan lebih rutin. Dan pemebrian terapi L-tiroksin sebaiknya diberikan setelah pemeriksaan biokimia untuk diagnosis pastinya telah dikonfirmasi

Kesimpulan Pasien dengan DM tipe 2 memiliki resiko penyakit jantung iskemik, maka itu pemebrian terapi harus dimulai pada dosis rendah(25g/ hari) dan meningkat dari waktu ke waktu. Dan kadar serum TSH diantara 0.5 and 2.0 mU/L dianggap sebagai target yang dituju

Kesimpulan Diabetes dan hipotiroid sangat erat hubungannya, hal ini berlaku untuk DM tipe 1 dan DM tipe 2, meskipun DM tipe 1 lebih cenderung dan wanita merupakan golongan yang lebih rentan dibanding pria. Maka itu perlu dilakukannya pemeriksaan screening untuk hipotiroid pada pasien DM Terapi untuk hipotiroid dapat mulai diberikan sejak awal diagnosis pasti dan ketika diperlukan. Terima Kasih