diabetes mellitus
TRANSCRIPT
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
ANATOMI DAN FISIOLOGIANATOMI DAN FISIOLOGI
DM merupakan suatu penyakit kronis yang DM merupakan suatu penyakit kronis yang kompleks yang melibatkan :kompleks yang melibatkan :– Kelainan metabolisme karbohidrat dan lemakKelainan metabolisme karbohidrat dan lemak– Berkembangnya komplikasi makrovaskuler, Berkembangnya komplikasi makrovaskuler,
mikrovaskuler dan neurologismikrovaskuler dan neurologis
Orang dengan metabolisme yang normal Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar glukosa mampu mempertahankan kadar glukosa darah : 70-110 mg/dldarah : 70-110 mg/dl
Hormonal gula darah Hormonal gula darah
Hormon yang menurunkan glukosa darah : Hormon yang menurunkan glukosa darah : InsulinInsulin
Hormon yang meningkatkan kadar gula Hormon yang meningkatkan kadar gula darah :darah :– GlukagonGlukagon– Growth hormonGrowth hormon– EpineprinEpineprin– GlukokortikoidGlukokortikoid
Pankreas terletak retroperitoneal di Pankreas terletak retroperitoneal di belakang lambung.belakang lambung.
Jaringan endokrin (pulau Langerhans) Jaringan endokrin (pulau Langerhans) dibedakan dalam :dibedakan dalam :– Sel Alfa (α) menghasilkan glukagonSel Alfa (α) menghasilkan glukagon– Sel Beta (β) menghasilkan insulinSel Beta (β) menghasilkan insulin– Sel delta (δ) menghasilkan polipeptida Sel delta (δ) menghasilkan polipeptida
pankreaspankreas
Insulin dan glukagon mempunyai Insulin dan glukagon mempunyai pengaruh penting dalam mengatur pengaruh penting dalam mengatur kadar gula darahkadar gula darah
Efek insulinEfek insulin
Meningkatkan permeabilitas sel terhadap Meningkatkan permeabilitas sel terhadap glukosaglukosa
Merangsang sisntesis protein, kedua efek Merangsang sisntesis protein, kedua efek ini menghasilkan energiini menghasilkan energi
Mencegah asidosisMencegah asidosis
Efek GlukagonEfek Glukagon
Hiperglikemia dalam tubuh menghasilkan Hiperglikemia dalam tubuh menghasilkan energi dalam metabolismeenergi dalam metabolisme
Toleransi GlukosaToleransi Glukosa
PuasaPuasa 1 jam1 jam 2 jam2 jam
0-30 tahun0-30 tahun 110110 185185 165165
30-40 tahun30-40 tahun 112112 191191 175175
40-50 tahun40-50 tahun 114114 197197 185185
50-60 tahun50-60 tahun 116116 203203 195195
60-70 tahun60-70 tahun 118118 209209 205205
70-80 tahun70-80 tahun 120120 215215 215215
DEFINISI DMDEFINISI DM
Suatu golongan gangguan dimana Suatu golongan gangguan dimana metabolik secara genetik dan klinik metabolik secara genetik dan klinik yang dimanifestasikan oleh kehilangan yang dimanifestasikan oleh kehilangan toleransi karbohidrat.toleransi karbohidrat.
Klasifikasi DMKlasifikasi DM
Tipe I : IDDM (Juvenile Onset)Tipe I : IDDM (Juvenile Onset)
Biasanya pada usia mudaBiasanya pada usia muda
Tipe II : NIDDM ( Maturity Onset)Tipe II : NIDDM ( Maturity Onset)
Biasanya pada usia tuaBiasanya pada usia tua
Perbedaan IDDM & NIDDMPerbedaan IDDM & NIDDM
IDDMIDDM NIDDMNIDDM
OnsetOnset Sering <40 thnSering <40 thn Sering >40 thSering >40 th
InsulinInsulin Defisit AbsolutDefisit Absolut Defisit RelatifDefisit Relatif
KetoasidosisKetoasidosis Cenderung terjadi Cenderung terjadi ResistenResisten
Komplikasi Komplikasi Pembuluh darah Pembuluh darah kecil pada mata & kecil pada mata & ginjalginjal
Pembuluh Pembuluh darah besar & darah besar & sarafsaraf
Pengobatan Pengobatan Insulin, Diet, Lat.Insulin, Diet, Lat. Diet & LatihanDiet & Latihan
Gejala DMGejala DMPoliuri : tdk ada reabsorbsi karena osmotik Poliuri : tdk ada reabsorbsi karena osmotik glukosa urine meningkatglukosa urine meningkatPolidipsi : dehidrasi (stimulasi rasa haus Polidipsi : dehidrasi (stimulasi rasa haus shg klien akan minum terus-menerus)shg klien akan minum terus-menerus)Poliphagi : adanya penghancuran jaringan Poliphagi : adanya penghancuran jaringan (kehilangan kalori shg selera makan (kehilangan kalori shg selera makan meningkat)meningkat)BB menurun BB menurun
Perilaku yang dianjurkan u/ Perilaku yang dianjurkan u/ pasien DMpasien DM
Diet : hindari obesitas, Diet : hindari obesitas, hiperlipoproteinemiahiperlipoproteinemia
Latihan Latihan
Kontrol glukosa rutin & hipertensiKontrol glukosa rutin & hipertensi
Hindari merokokHindari merokok
Pola diet pasien DMPola diet pasien DM
Diet pada pasien DM sesuai dengan 3 J, Diet pada pasien DM sesuai dengan 3 J, yaitu:yaitu:
J1 : JUMLAH kalori harus sesuai & J1 : JUMLAH kalori harus sesuai & dihabiskandihabiskan
J2 : JADWAL makan harus teratur sesuai J2 : JADWAL makan harus teratur sesuai yang telah ditentukanyang telah ditentukan
J3 : JENIS makanan harus diperhatikanJ3 : JENIS makanan harus diperhatikan
Tujuan dietTujuan diet
Memperbaiki kesehatan umum pasienMemperbaiki kesehatan umum pasien
Mengarahkan BB IdealMengarahkan BB Ideal
Menghasilkan pertumbuhan normal bagi Menghasilkan pertumbuhan normal bagi anakanak
Mempertahankan glukosa darah tetap Mempertahankan glukosa darah tetap normalnormal
Rumus DietRumus Diet
RBW = RBW = B B B B x 100% x 100%
TB-100TB-100
Normal RBW : 90-110%Normal RBW : 90-110%
Kurus : <90 %Kurus : <90 %
Gemuk : >110 %Gemuk : >110 %
Obesitas : 120-130%Obesitas : 120-130%
Menentukan diet NormalMenentukan diet Normal
Normal : BB X 30 kal /hariNormal : BB X 30 kal /hari
Kurus : BB X 40-60 kal/hariKurus : BB X 40-60 kal/hari
Gemuk : BB X 20 kal/hariGemuk : BB X 20 kal/hari
Obesitas : BB X 10-15 kal/hariObesitas : BB X 10-15 kal/hari
Program latihan DMProgram latihan DM
Jenis : Aerobik mulai dari yg ringanJenis : Aerobik mulai dari yg ringan
Tahapan :Tahapan :5-10 mnt : pemanasan, peregangan kaki5-10 mnt : pemanasan, peregangan kaki20-30 mnt : lat. Aerobik20-30 mnt : lat. Aerobik15-20 mnt lat. ringan & peregangan u/ 15-20 mnt lat. ringan & peregangan u/
pendinginanpendinginan
Frekuensi lat: 3-5 kali/mingguFrekuensi lat: 3-5 kali/minggu
4 Sifat Insulin4 Sifat Insulin
Cara kerja insulinCara kerja insulinBersifat hipoglikemikBersifat hipoglikemikDpt dikelompokkan sbb :Dpt dikelompokkan sbb :
Short Acting : reguler Semilente crystalinShort Acting : reguler Semilente crystalinIntemediet : Globin Zinc LenteIntemediet : Globin Zinc LenteLong Acting : Protamine Zinc UltralenteLong Acting : Protamine Zinc Ultralente
Kekuatan : yang paling sering digunakan Kekuatan : yang paling sering digunakan 100 u/ml100 u/ml
Jenis :Jenis :– Sifat antigenesitas insulin bersifat Sifat antigenesitas insulin bersifat
menurunkan aktivitas reseptor insulinmenurunkan aktivitas reseptor insulin– Sediaan insulin berasal dari pankreas babi Sediaan insulin berasal dari pankreas babi
& sapi: u/ menurunkan kejadian & sapi: u/ menurunkan kejadian pembentukan antibodi terhadap insulinpembentukan antibodi terhadap insulin
Kemurnian : Kemurnian : semua insulin standart mengandung < 50 semua insulin standart mengandung < 50 ppm (berlabel Purified part Permilion); <10 ppm (berlabel Purified part Permilion); <10 ppm (berlabel high purified); ED (diberikan ppm (berlabel high purified); ED (diberikan u/ memperkecil Ab pembentukan insulin)u/ memperkecil Ab pembentukan insulin)
Patofisiologi Patofisiologi Sel beta pankreas rusakSel beta pankreas rusak
Defisiensi insulinDefisiensi insulin
Kekacauan metabolisme KH,prot,lemakKekacauan metabolisme KH,prot,lemak
HiperglikemiaHiperglikemia
Osmotik diuresis : bisa terjadi dehidrasiOsmotik diuresis : bisa terjadi dehidrasi
Peningkatan katabolisme lemak dan Peningkatan katabolisme lemak dan protein: penurunan BBprotein: penurunan BB
Katabolisme lemak : meningkatkan keton Katabolisme lemak : meningkatkan keton body shg merubah pH disebut body shg merubah pH disebut KETOASIDOSISKETOASIDOSIS
Selama ketoasidosis potasium mengalami Selama ketoasidosis potasium mengalami penurunan : tanda peningkatan acetonpenurunan : tanda peningkatan aceton
Tanda KetoasidosisTanda Ketoasidosis
Nafas bau buahNafas bau buah
KussmaulKussmaul
Nyeri Perut/abdomenNyeri Perut/abdomen
Muntah Muntah
Tanda Klasik DMTanda Klasik DM
Poli uriaPoli uria
Poli dipsiaPoli dipsia
Poli phagiaPoli phagia
Perubahan pada pasien DMPerubahan pada pasien DM
NEFROPATI :NEFROPATI :
perubahan mikrovaskuler (perub. pd perubahan mikrovaskuler (perub. pd struktur dan fungsi ginjal)struktur dan fungsi ginjal)
4 jenis lesi yg dpt ditimbulkan ;4 jenis lesi yg dpt ditimbulkan ;– PyelonefritisPyelonefritis– Lesi glomerularLesi glomerular– ArterosklerosisArterosklerosis– Arteriol afferen & eferenArteriol afferen & eferen
Faktor yg mempercepat tjdnya Faktor yg mempercepat tjdnya peny.ginjal pd pasien DM :peny.ginjal pd pasien DM :– HiperglikemiaHiperglikemia– HipertensiHipertensi– Infeksi traktus urinariusInfeksi traktus urinarius– Zat kontras radiologiZat kontras radiologi
Penatalaksanaan pasien dgn Penatalaksanaan pasien dgn insufisiensi ginjal ; diberikan insulin dlm insufisiensi ginjal ; diberikan insulin dlm dosis kecil, krn insulin di ekskresi lebih dosis kecil, krn insulin di ekskresi lebih lambat ; transplantasi ginjallambat ; transplantasi ginjal
NEUROPATINEUROPATI– DM Dpt mempengaruhi saraf perifer, SSO, DM Dpt mempengaruhi saraf perifer, SSO,
Med.Spinalis, SSP, tergantung neuron yg Med.Spinalis, SSP, tergantung neuron yg terkenaterkena
– Yg plg sering : poli neuropati perifer Yg plg sering : poli neuropati perifer simetris (hilangnya sensasi ujung saraf simetris (hilangnya sensasi ujung saraf ekstremitas bawah shg hilang kemamp. ekstremitas bawah shg hilang kemamp. Motorik / eks.atas juga bisa terkena)Motorik / eks.atas juga bisa terkena)
– Dpt menimbulkan rasa nyeriDpt menimbulkan rasa nyeri– Pd SSO : perub motilitas lambung tdk Pd SSO : perub motilitas lambung tdk
teraturnya absorbsi makanan, teraturnya absorbsi makanan, inkontinensia, impotensi, diare nocturnal)inkontinensia, impotensi, diare nocturnal)
PERUBAHAN EKSTREMITAS BAWAHPERUBAHAN EKSTREMITAS BAWAH– Adanya anestesia : hilangnya fungsi Adanya anestesia : hilangnya fungsi
sensoris sarafsensoris saraf– Hal tsb menyebabkan terjadinya luka yg Hal tsb menyebabkan terjadinya luka yg
tdk terdeteksi dini shg terjadi infeksi yg tdk terdeteksi dini shg terjadi infeksi yg menyebabkan gangrenmenyebabkan gangren
– Infeksi sering dimulai dari celah kulit yg Infeksi sering dimulai dari celah kulit yg mengalami hipertropi, sela-sela kuku yg mengalami hipertropi, sela-sela kuku yg menebalmenebal
– Shg perlu dilakukan perawatan : tirah Shg perlu dilakukan perawatan : tirah baring, antibiotika, pembersihan & baring, antibiotika, pembersihan & debridement luka, obs. Tanda perluasan debridement luka, obs. Tanda perluasan lukaluka
RETINOPATI DIABETIKRETINOPATI DIABETIK– Kebutaan pasien DM : karena perubahan Kebutaan pasien DM : karena perubahan
mikrovaskuler pd retinamikrovaskuler pd retina– Katarak : hiperglikemia yg berkepanjangan Katarak : hiperglikemia yg berkepanjangan
menyebabkan pembengkakan dan menyebabkan pembengkakan dan kerusakan lensakerusakan lensa
DM NEUROPATIDM NEUROPATI
Otonom Sensorik Motorik Otonom Sensorik Motorik
Keringat < hlg sensasi atropi ototKeringat < hlg sensasi atropi otot
Kulit kering/ luka tak terasa perub.sikap Kulit kering/ luka tak terasa perub.sikap pecah tbhpecah tbh
infeksi daerah penekanan brinfeksi daerah penekanan br
Gangren Gangren
PENGKAJIANPENGKAJIAN
Riwayat adanya faktor resiko : rwyt klg, Riwayat adanya faktor resiko : rwyt klg, obesitas, rwyt lhr besar, glukosuria selama obesitas, rwyt lhr besar, glukosuria selama stress (kehamilan, pembedahan, trauma, stress (kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit)infeksi, penyakit)Kaji manifestasi DM :Poliuria, Polidipsia, Kaji manifestasi DM :Poliuria, Polidipsia, Polifagia, Penurunan BBPolifagia, Penurunan BBAktivitas/istirahat : lemah, letih, lesu, kram, Aktivitas/istirahat : lemah, letih, lesu, kram, gangguan tidurgangguan tidurSirkulasi : Rwyt HT, Ulcus dgn penyembuhan Sirkulasi : Rwyt HT, Ulcus dgn penyembuhan yg lama, kulit kering, terasa panasyg lama, kulit kering, terasa panas
Integritas ego : ansietas/peka rangsangIntegritas ego : ansietas/peka rangsangEliminasi : poliuria, nokturia,nyeri, Eliminasi : poliuria, nokturia,nyeri, kesulitan BAK, diare, bising usus kesulitan BAK, diare, bising usus lemah/menurunlemah/menurunMakanan/cairan : nafsu makan Makanan/cairan : nafsu makan menurun, mual/muntah,penurunan BB, menurun, mual/muntah,penurunan BB, kulit kering & bersisik,, bau kulit kering & bersisik,, bau halitosis/manis bau buahhalitosis/manis bau buahNeurosensori : pusing, kelemahan otot, Neurosensori : pusing, kelemahan otot, parestesia, gangguan penglihatanparestesia, gangguan penglihatanKenyamanan : wajah menyeringai, Kenyamanan : wajah menyeringai, palpitasipalpitasi
Pernafasan : merasa kekurang oksigen, Pernafasan : merasa kekurang oksigen, batuk tanpa/dengan sputum, frekuensi batuk tanpa/dengan sputum, frekuensi pernafasanpernafasan
Keamanan : kulit kering, gatal, ulkus Keamanan : kulit kering, gatal, ulkus kulitkulit
Seksualitas : vagina cenderung infeksi, Seksualitas : vagina cenderung infeksi, impotensi pd. Laki-laki dan kesulitan impotensi pd. Laki-laki dan kesulitan orgasme pd wanitaorgasme pd wanita
DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN
1.1. Kurang volume cairan b.d. diare/muntahKurang volume cairan b.d. diare/muntah
2.2. Perub. Nutrisi < dari keb. Tbh Perub. Nutrisi < dari keb. Tbh b.d.penurunan masukan oral/status b.d.penurunan masukan oral/status hipermetabolikhipermetabolik
3.3. Resiko tinggi thdp infeksi b.d. perub. Resiko tinggi thdp infeksi b.d. perub. Sirkulasi/penurunan fungsi leukositSirkulasi/penurunan fungsi leukosit
4.4. Kelelahan b.d. penurunan produksi Kelelahan b.d. penurunan produksi metabolik/peningkatan kebutuhan energimetabolik/peningkatan kebutuhan energi
5.5. Resiko hipoglikemia/hiperglikemia b.d. Resiko hipoglikemia/hiperglikemia b.d. tidak taat diettidak taat diet
6.6. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit Resiko tinggi kerusakan integritas kulit b.d neuropatib.d neuropati
7.7. Kurang pengetahuan b.d. informasi Kurang pengetahuan b.d. informasi tidak adekuattidak adekuat
PRIORITAS/PRINSIP PRIORITAS/PRINSIP INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN
1.1. Memperbaiki cairan/elektrolit dan Memperbaiki cairan/elektrolit dan keseimbangan asam basakeseimbangan asam basa
2.2. Pantau pemasukan dan pengeluaran, Pantau pemasukan dan pengeluaran, catat Bj urinecatat Bj urine
3.3. Tentukan program diet & pola makan Tentukan program diet & pola makan pasienpasien
4.4. Memberikan perawatan dengan Memberikan perawatan dengan teratur & menghindari kulit keringteratur & menghindari kulit kering
5.5. Perawatan luka dgn antiseptikPerawatan luka dgn antiseptik
6.6. Observasi TTVObservasi TTV
7.7. Beri HE tentang penatalaksanaan dietBeri HE tentang penatalaksanaan diet
8.8. Memberikan informasi ttg proses Memberikan informasi ttg proses penyakit/prognosis perawatan diri dan penyakit/prognosis perawatan diri dan kebutuhan pengobatankebutuhan pengobatan
9.9. Mengajarkan klien untuk dapat Mengajarkan klien untuk dapat mengidentifikasi adanya hipoglikemiamengidentifikasi adanya hipoglikemia