diabetes melitus ppt

15
DIABETES MELITUS Tugas farmakologi prodi DIII Farmasi sem. 3 tingk. 2 tahun 2014

Upload: retno-istighfarini

Post on 29-Dec-2015

107 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diabetes Melitus Ppt

DIABETES MELITUSTugas farmakologi prodi DIII Farmasi sem. 3 tingk. 2 tahun 2014

Page 2: Diabetes Melitus Ppt

R. VERI PRATAMA BIMA WIDAGDA RATNA TRI QOIRIYAH RETNO ISTIGHFARINI RIZMA SHOLIKHAH ROSITA CHOLIFATUL ARDIANI SEPTINA KUSWANDARI

Nama Anggota Kelompok 7:

Page 3: Diabetes Melitus Ppt

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.

DEFINISI

Page 4: Diabetes Melitus Ppt

PATOFISIOLOGI• Diabetes melitus tipe 1

Insulin pada diabetes mellitus tipe 1 tidak ada, ini disebabkan oleh karena pada jenis ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan adanya peradangan pada sel beta insulitis. Ini menyebabkan timbulnya antibody terhadap sel beta yang disebut ICA ( Islet Cell Antibody). Reaksi antigen (sel beta) dengan antibody ditimbulkannya menyebabkan hancurnya sel beta.

• Diabetes melitus tipe 2Pada diabetes mellitus tipe 2 jumlah insulin normal malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel.

Page 5: Diabetes Melitus Ppt

DM tipe I Penderita DM tipe I biasanya memiliki tubuh yang kurus dan

cenderung berkembang menjadi diabetes ketoasidosis (DKA) karena insulin sangat kurang disetai peningkatan hormone glucagon.

Sejumlah 20-40% pasien mengalami DKA setelah beberapa hari mengalami poliuria, polidipsia, polifagia, dan kehilangan bobot badan.

DM tipe II Pasien dengan DM tpe 2 sering asimptomatik. Munculnya

komplikasi dapat mengidentifikasikan bahwa pasien telah menderita DM selama bertahun-tahun, umumnya muncul neuropathi.

Pada diagnosis umumnya terdeteksi adanya letargi, poliuria, nokturia, dan polidipsia sedangkan penurunan bobot badan secara signifikan jarang terjadi.

MANIFESTASI KLINIK

Page 6: Diabetes Melitus Ppt

1. Farmakologi2. Non-farmakologi

TERAPI

Page 7: Diabetes Melitus Ppt

Obat yang digunakan dalam pengobatan penyakit ini adalah dari golongan obat berikut:

Terapi Farmakologi

1. INSULIN Mekanisme Kerja: Insulin menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan gukosa parifer dan menghambat produksi glukosa hepatik.

2. SULFONILUREA Mekanisme Kerja: Sulfonilurea bekerja merangsang sekresi insulin pada pankreas sehingga hanya efektif bila sel beta pancreas masih dapat bereproduksi.

3. BIGUANIDA Mekanisme Kerja: Biguaniga bekerja menghambat glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan glukosida di jaringan.

4. TIAZOLIDINDION Mekanisme Kerja: Tiazolidindion meninglatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan adiposa dan menghambat glukonogenesis hepatik

5. Penghambat α-glukosidase Mekanisme Kerja: Akarbosa bekerja menghambat alpha-glukoside sehingga memecah penguraian sukrosa dan karbohidrat kompleks dalam usus halus dengan demikian memperlambat dan menghambat penyerapan karbohidrat.

Page 8: Diabetes Melitus Ppt

1. Pengaturan dietDiet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak. Penurunan berat badan telah dibuktikan dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respon sel-sel β terhadap stimulus glukosa.

2. Olah ragaBerolah secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Prinsipya, tidak perlu olah raga berat, olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan.

Terapi Non-farmakologi

Page 9: Diabetes Melitus Ppt

Bapak A mempunyai riwayat penyakit DM, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan kesemutan, badan sering lemas, sering makan (sering merasakan lapar(polivagi), haus berlebih (polidipsi), sering buang air kecil (urin). Setelah dilakukan pemeriksaan GDA (Gula Darah Acak) didapatkan 205 MG/DL.

Contoh Analisa kasus

Page 10: Diabetes Melitus Ppt

DOKTER UTAMA HUSADA

Alamat Praktek : Jl. Bali No. 59

Jam Periksa : 08.00 – 12.00

S.I.P No. 1994

I.D.I No. 14/1994

Tgl..............................

R/ Metmorfin 500 mg No. XX

S 2dd 1 dc

R/ Glucobay 50 mg No. X

S 0-1-0 1 pc

R/ Glimexal 2mg No. X

S 1-0-0 ¼ ac

R/ Neurosanbe Plus 500mg No X

S 1dd

PRO : ...................................................................

Umur : ...................................................................

Kemudian dokter menuliskan resep seperti gambar di samping ini:

Page 11: Diabetes Melitus Ppt

Metmorfin 500 mgIndikasi: untuk DM Tipe 2 dan penderita diabetes yang sudah overweight yang kadar gula darahnya tidak bisa dikontrol hanya dengan diet saja, sebagai monoterapi atau kombinasi dengan sulfonylurea, tambahan terapi pada pasien DM tioe 1. Dosis: awal sehari 3 x 500mg mak 3 g/ hari. Cara minum obatnya yaitu bersamaan dengan makan. Dimana obat ditelan atau diminum setelah suapan yang ke-empat kemudian dilanjutkan makan lagi.

Glucobay 50 mgBerisi akarbose 50 mg; 100 mg. Indikasi: Terapi penambahan untuk diet, penderita diabetes melitus. Kontra Indikasi: Hipersensitif, gangguan intestinal kronis berkaitan dengan absorbsi dan pencernaan, ganguan ginjal berat, kehamilan dan menyusui. Perhatian: Peningkatan enzim hat. Dosisi: Awali dengana 50 mg, kemudian ditingkatkan hingga 100-200mg, sehari 3x; dosis dapat ditingkat setelah 4-8 minggu. Cara minumnya yaitu: Diminumsaat siang hari sehabis makan.

Pembahasan Analisa Resep

Page 12: Diabetes Melitus Ppt

Glimexal Berisi Glimperide 1 mg; 2 mg; 3 mg; 4 mg. Indikasi: Non Independent Diabetes Melitus (NIDDM). Kontra Indikasi: Diabetes Melitus Tipe 2, Diabetik, ketoasidosis, prekoma atau koma diabetes. Efek Samping Hipersensitif terhadap sulfonil urea lain atau sulfonamid, hamil dan menyusui, sakit kepala, mual muntah, gangguan daya penglihatan secara temporer dan gangguan gastro intestinal. Perhatian: Resiko hipoglokema kadar glukosa darah dan urin serta proporsi hemoglobin glokosilat harus dimonitor secara berkala 3-6 bulan, hipoglikemi. Dosis: Awal sehari 1x1 mg. Titrasi dosis harus dilakukan secara bertahap dengan interval 1-2 minggu mulai dari 1 mg-2 mg-3 mg-4 mg dan pada kasus khusus 8 mg. Cara minumnya: 1 x sehari saat pagi hari sebelum makan.

Neurosanbe PlusVit-B1 50 mg, Vit-B6 100mg, Vit-B12 100 mg, metampiron 500 mg. Indokasi: Gangguan nyeri neurologis, seperti neurologis, seperti neuritis, neuralgia, terutama rasa nyeri yang berat. Kontra Indikasi: Hipersensitifitas, hamil dan menyusui, penderita, penderita tekanan darah sitolik , 1000 mm Hg. Efeksamping: Reaksi Hipersensivitas dan agranulositosis. Dosis: 3 x 1 tab. Cara minumnya: 1 x sehari 1 tablet.

Page 13: Diabetes Melitus Ppt

Mengetahui patologi dari penyakit DM Mengetahui kondisi dan keluhan-keluhan pasien-

pasien DM Mengetahui macam-macam obat untuk

meringankan, mengobati dan menyembuhkan berbagai macam gejala, keluhan serta komplikasinya terkait DM

Mengetahui dosis aturan pakai dan cara minum obat sesuai gejala, keluahan serta komplikasi yang terkait DM

Mengetahui cara pemberian obat yang sesuai dengan efek biofarmasi obat terhadap tubuh pasien.

MANFAAT DALAM KEFARMASIAN

Page 14: Diabetes Melitus Ppt

Sukandar, Elin Yulinah dkk. 2008. Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan

Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sirait, Midian. 2012. ISO Indonesia. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan

Daftar Pustaka

Page 15: Diabetes Melitus Ppt

TERIMA KASIH :D