diabetes melitus agustya
DESCRIPTION
DMTRANSCRIPT
DIABETES MELITUS (DM)DIABETIC FOOT(DF)
PENDAHULUAN
• Peningkatan angka insiden dan prevalensi DM Tipe-2
• WHO: Indonesia 8,4 juta tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030
• DM memiliki kecendrungan tinggi mengalami ulkus di kaki yang sulit sembuh dan berisiko amputasi.
• 15-25% pasien DM mengalami ulkus di kaki, 14-24% memerlukan amputasi.
– DM suatu kumpulan gejala yg timbul pd seseorang yg
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
– DMDF kaki pd pasien dg diabetes mellitus yg mengalami
perubahan patologis akibat infeksi, ulserasi atau destruksi jaringan yg dalam yg berhubungan dg abnormalitas neurologis, penyakit vaskular perifer dg derajat bervariasi, dan atau komplikasi metabolik dari diabetes pd ekstrimitas bawah.
DEFINISI
Epidemologi
• Lebih banyak dinegara maju.• DM tipe-2 paling banyak > 90%, 10% nya DM tipe-1.• DM tipe-2: makin sering setelah umur 40 tahun.• Herediter.• Tertinggi terjadi pada orang berusia 65 tahun • Laki-laki > wanita
berkurangnya jumlah reseptor insulin di permukaan sel insulin tidak dapat berfungsi untuk memasukkan glukosa ke sel hiperglikemia kompensasi sel B pankreas meningkatkan jumlah insulin , namun gula darah tetap tinggi = “resistensi insulin”
Patofisiologi DM tipe 2
Patofisiologi ulkus
KERUSAKAN SARAF(NEUROPATI)
PENYAKIT PEMBULUH
DARAH
INFEKSI
• Neuropati sensorik• neuropati motorik• Neuropati autonom
Aterosklerosis
LUKA
1 Gejala klasik DM + glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
(Glukosa sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan
waktu makan terahir)
Atau
2 Gejala klasik DM + Kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dL (7,0
mmol/L)(puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam)
Atau
3 Kadar glukosa darah 2 jam pada TTGO > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
• Pada pasien DM dengan komplikasi ulkus:– luka yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan
luka biasa. – Kaki akan kehilangan kemampuan untuk merasakan
sensasi baik sensasi nyeri ataupun posisi. – Arsitektur normal kaki berubah, deformitas yang khas
seperti hammer toe.– Kulit yang kering, tidak berkeringat timbulnya fisura,
kerak kulit, kulit mudah mengelupas dan mengalami infeksi
Penatalaksanaan.
EdukasiTerapi
gizi medis
Latihan Jasmani
Intervensi
Farmakologis
•Perjalanan penyakit DM•Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM•Penyulit DM dan risikonya•Intervensi farmakologis dan non-farmakologis serta target perawatan•Interaksi antara asupan makanan, aktifitas fisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulin serta obat-obatan lain•Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil•Mengatasi sementara keadaan gawat daraurat seperti rasa sakit atau hipoglikemia•Pentingnya latihan jasmani yang teratur•Pentingnya perawatan diri
Edukasi
•Karbohidrat•Lemak•Protein•Garam•Serat•Pemanis.•Kebutuhan Kalori
Terapi gizi
medis
•teratur 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit•berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun•latihan jasmani yang bersifat aerobic seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang. •Hindarkan kebiasaan hidup bermalas-malasan
Latihan
Jasmani
Intervensi Farmakologis
A. Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
• Pemicu Sekresi Insulin (Insulin Secretagogue): – Sulfonilurea– Glinid
• Penambah Sensitivitas Terhadap Insulin - Tiazolidindion (Rosiglitazon dan Pioglitazon)
• Penghambat Glukoneogenesis – Metformin
Penghambat Glukosidase Alfa (Acarbose)
InsulinMacam insulin Efek Puncak (jam) Lama Kerja (jam)
Cepat: Humalog Apidra Aspart
1-2 4-6
Pendek: Actrapid Humulin-R
2-4 6-8
Menengah: Insulatard Human Monotard Human Humulin_N
2-8 18-24
Campuran: Mixtard 30/70 Humulin 30/70 Humalog Mix 25
2-8 14-15
Panjang: Lantus Tanpa puncak
Peakless insulin24
Perawatan ulkus •Tujuan: drainase pus dan menghilangkan jaringan nekrotik, memperbaiki lingkungan luka , merangsang penyembuhan, dan untuk menilai beratnya infeksi•Amputasi biasanya dilakukan jika infeksi jaringan lunak yang luas atau kombinasi bersama osteomielitis
Debridement
• Dilakukan perawatan ulkus, balut diganti 2-3kali sehari, antibiotika sesuai kultur, control edema dan pemberian nutrisi adekuat.
Pasca operas
i
Perawatan untuk kaki diabetik
• Perawatan kaki• Penggunaan alas kaki• Senam kaki