diabetes melitus

Upload: ekawahyuningtiass

Post on 06-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Diabetes Melitus

Diabetes MelitusEka Wahyuningtias10700140Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.DEFINISIGenetik/faktor keturunanAnggota keluarga DM lebih besar kemungkinan untuk menderita DM.Sindrom ovarium polikistik (PCOS)Menyebabkan peningkatan produksi androgen di ovarium dan resistensi insulin.Virus dan bakteriVirus penyebab DM adalah rubella, mumps, dan human coxsackievirus B4. melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta.Bahan toksik atau beracunYang mampu merusak sel beta scr langsung ialah alloxan,pyrineuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dr sejenis jamur). ETIOLOGIDiabetes Mellitus Tipe 1(Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)Diabetes Mellitus Tipe 2(Bervariasi mulai yang pedominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin)KLASIFIKASIDiabetes Mellitus Tipe Lain(Defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pakreas, endokrinopati, karena obat/zat kimia, infeksi, imunologi, dan sindroma genetik lain)Diabetes KehamilanLANJUTAN...Gejala khas:PoliuriaPolidipsiaPolifagiaBerat badan menurun tanpa sebab yang jelasGejala tidak khas:Lemas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulva.

GEJALA KLINISDm type 1: degenerasi sel langerhans pankreas akibat infeksi virus, pemberian senyawa toxin, diabetogenik, atau genetik yang mengakibatkan produksi insulin rendah atau berhenti sama sekali. Hal tersebut mengakibatkan penurunan pemasukan glukosa otot dan jaringan adiposa.Dm type 2:-penurunan respon jaringan perifer terhadap insulin, peristiwa tsb dinamakan resistensi insulin-penurunan kemampuan sel pankreas untuk mensekresi insulin sbg respon thd beban glukosaPATOFISIOLOGI1. Gejala klasik DM + Glukosa plasma sewaktu 200 mg/dl2. Gejala klasik DM + Glukosa plasma puasa 126 mg/dl3. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dlApabila ditemukan gejala khas DM, pemeriksaan glukosa darah abnormal 1 kali sudah cukup untuk menegakkan diagnosa.- Apabila tidak ditemukan gejala khas DM maka diperlukan 2 kali pemeriksaan glukosa darah abnormal untuk menegakkan diagnosa.KRITERIA DIAGNOSAEDUKASI:penjelasan pada pasien jika DM perlu pengobatan seumur hidup, olahraga, diet.TERAPI FARMAKOLOGIPENATALAKSANAANMacam obat anti hiperglikemia oral:1. Gol insulin sensitizing Biguanid mek.kerja: pengaruh kerja insulin tingkat seluler, menurunkan produksi glukosa hati. -metformin:mek.kerja: memperbaiki sensitivitas hepatik dan periferal thd insulin, menurunkan absorpsi glukosa dari saluran lambung dan usus.indikasi: dm type 2, dan pilihan utama pd awal pengelolaan diabetes pd org gemuk dg dislipidemia dan resistensi insulin berat.kontra.i: gang.fx ginjal,hati, infeksi berat, penggunaan alkohol yg berlebihan, dan gagal jantung yg memerlukan terapi, wanita menyusui.e.samping: gastrointestinal, asidosis laktat, tidak memiliki efek stimulasi pd sel beta pankreas sehingga tidak mengakibatkan hipoglikemia dan penambahan berat badan.PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIsediaan: 500-850 mg.dosis: tab.500 mg (3x/hr). Tab 850 dosis awal mg 1x/hr pagi, pemeliharaan 2x/hr pagi&malam. Dosis max 3g/hr. Sebelum/pada saat/ sesudah makan.w.paruh: 2-5 jamkeunggulan: mengurangi resistensi insulin, mencegah penambahan berat badan, dan memperbaiki profil lipid. Tidak menimbulkan efek samping embrionik pd wanita hamil.kekurangan: terapi jangka panjang dapat menyebabkan gang.absorbsi vit b12 dan asam folat di saluran cerna, jd perlu diperiksa kadar vit b12 dlm serum tiap tahun.

GlitazoneMek.kerja: merangsang beberapa protein yg dapat memperbaiki sensitifitas insulin&memperbaiki glikemia&pelepasan mediator resistensi insulin.Rosiglitazoneindikasi: dm type 2k.indikasi: gang.hati, gagal jantung klas III-IVe.samping: meningkatkan HDL dan LDL, edema, ISPA, sakit kepala, diare, anemia, myalgia, memperburuk gagal jantung.dosis: awal=4 mg 1x/hr dibagi menjadi dosis 2x/hr. Tingkatkan 8 mg1x/hr dibagi menjadi dosis 2x/hr setelah 8-12 minggu. Dosis max: 8 mg/hr.waktu paruh: 3-4 jam.PioglitazoneIndikasi: dm type 2Kontraindikasi: gang.hati. Hamil dan laktasi, gagal jantung.Efek samping: sakit kepala, anemia, bb mingkat, artralgia, pusing.Dosis: 1x/hr 15-30 mg.W.paruh: 3-7 jam

2. Gol. Sekretagok insulinSulfoniluriaDapat menimbulkan hipoglikemia.m.kerja: merangsang sel beta pankreas untuk melepaskan insulin yg tersimpan, shg hanya untuk pasien yg masih bisa mensekresi insulin.Generasi 1: tolbutamide, tolazamide, azetohexamide, klorpropamid.Generasi 2: gliburid, glipizid, gliklazid, glimepiride, glikuidon.Tolbutamideindikasi: dm type 2k.indikasi: DKA, infeksi, stres , trauma, alergi belerang, trauma, pembedahan utama.efek samping: reaksi alergi, GI meningkat, reaksi diuretik.dosis: awal=1-2 gr/hr dosis terbagi. rumatan= 0,25-3 gr/hr max= 3 gr/hrw.paruh: 24-36 jamb. Tolazamide indikasi: dm type 2 k.indikasi: =tolbutamide e.samping: =tolbutamide dosis: awal=100-250 mg/hr. 1x/hr tingkatkan dosis 100-250 mg/hr pd jarak mingguan dosis >500 mg/hr harus diberikan dosis terbagi. max: 1 gr/dosis. w.paruh: 7 jamc. Azetohexamidd. Klorpropamide indikasi: dm type 2 . k.indikasi: menyusui, polifiria, ketoasidosis. e.samping: gang.sal.cerna, sakit kepala, gej.hematologik, anti hormon diuretik meningkat, hiponatremia, fotosensitifitas. dosis: awal= 250 mg/hr pd saat makan pagi lanjut usia: 100-125 mg. w.paruh: 24-36 jam.e. Glikuidonmek.kerja: menstimulasi sekresi insulin pd sel beta pankreas. indikasi:dm type 2 dan tidak terkontrol dg diet. Dan terdapat gangguan fx ginjal ringan-berat. k.indikasi: dm type 1, koma/prekoma diabetes, ketoasidosis, infeksi akut, masa kehamilan / menyusui, gang.fx hati /ginjal yg berat, porfiria.e. Samping: dpat mnyebabkan hipoglikemia trutama jika berlebihan, gang. Gastrointestinal,sediaan: 30 mgdosis: awal= 15 mg/hr 15-30 mnt sebelum sarapan. jika yg diharapkan blm memuaskan dosis dpt dinaikkan perlahan dg stiap kenaikan 15 mg sampai 45-60 mg/hr yg dpt dibagi 2-3x pemberian. max: sekali pemberian 60 mg, sehari pemberian 120 mg.kekurangan: pasien yg tdk mengkonsumsi makanan terutama pd lanjut usia atau yg kondisinya lemah harus diingatkan utk tdk menggunakan obat ini dg tujuan mengurangi resiko reaksi hipoglikemia.w.paruh:mencapai kadar max dlm plasma stelah 2-3 jam . Dalam 1,5 jam , konsentrasi ini akan turun separuhnya.

f. Glibenclamidemek.kerja: merangsang sekresi insulin dr pankreas.indikasi: dm pd orang dewasa tanpa komplikasi yg tdk responsif dg diet saja k.indikasi: dm juvenil, prekoma/koma diabetes, gang.fx ginjal, gang.fx hati, gang fx.tiroid/adrenal, ibu menyusui, wanita hamil, yg mengalami oprasi, komplikasi trauma/gangren.e.samping: gang. Sal.cerna, nyeri kepala, alergi kulit.Sediaan: 2,5-5 mggdosis: awal=1 tab 5 mg sehari 15-30 mnt sebelum makan. Setiap 7 hari dtingkatkan dg atau 1 tab sehari sampai optimal. Dosis awal utk org tua 2,5 mg/hr. Dosis tertinggi 3 tab sehari dlm dosis terbagi.w.paruh: 4 jam pd pemakaian akut. Pemakaian jangka lama >12 minggu masa paruh 12 jam. Bahhkan sampai> 20 jam.kelebihan: dapat menurunkan gula darah lebih cepat.kekurangan: efek hipoglikemia lebih tinggi terutama pd usia tua.g. Glipizidindikasi dm type 2k.indikasi: menyusui. Kurang gizi, gang.hati dan ginjal.e.samping: mual, pusing, mengantuk, sembelit, diare ruam, gatal2. dosis: awal=5mg 1x/hr 30 mnt sblm sarapan. pemeliharaan: 2,5-30 mg (segera-release) dalam 1 atau 2 dosis terbagi/ 5-20 mg (berkelanjutan-release) dalam 1 atau 2 dosis terbagigeriatri: awal=2,5-5 mg 1x/hr ditingkatkan dalam 1 atau 2 minggu di interval.

h. Gliklazid indikasi: dm type 2 k.indikasi: hipersensitifitas, dm pd usia remaja, ketoasidosis, trauma, luka bakar, gang hati, gagal ginjal, hipo/hipertiroid, kehamilan, laktasi.e.samping: gang pencernaan, alergi.Sediaan:80 mg dosis: 30 mnt sblm/selama makan. Dosis terapi 40-320 mg. awal: 40-160 mg dipagi hari. harian: 120 mg 1x/hr selama sarapan.w.paruh: 10-20 jam.i.Glimepiride mek.kerja: merangsang sekresi insulin dr sel beta pankreas yg msih berfungsi. Indikasi: dm type 2 dimana kadar glukosa darah tidak dapat hanya dikontrol dg diet dan olahraga saja. k.indikasi: hipersensitifitas, ketoasidosis, wnita hmil dan mnyusui tdk dianjurkan. e.samping: penglihatan kabur, hiponatremia, alergi, gang.sal cerna. Sediaan: 1,2,3,4 mg. dosis: awal=1-2 mg 1x/hr bersamaan makan pagi/makanan utama yg pertama. Utk pasien yg sensitif thd obat2 hipoglikemik, dosis awal diberikan sebaiknya dimulai dr 1 mg /hr kemudian boleh dinaikkan dg hati2. pemeliharaan: 1-4 mg 1x/hr, max 8 mg 1x/hr, pada saat pemberian telah 2 mg maka kenaikan dosis tdk boleh >2 mg dg interval 1-2 minggu tergantung dr respon gula darah pasien. Ukur kadar hba1c tiap 3-6 bln. Kekurangan: resiko hipoglikemia w.paruh: 24 jam

3. Penghambat alfa glukosidaseacarboseindikasi: dm type 2k.indikasi: irritable bowel sindrom, obs.sal.cerna, sirosis hati, gang.fx ginjal.e.samping: gang.gastrointestinaldosis: awal=50 mg dinaikkan bertahap 150-600 mg/hr dg segelas penuh air pada suapan pertama.w.paruh: 2 jam.4. gol.incretinTerdapat 2 hormon incretin yang dikeluarkan oleh saluran cerna yaitu glucose dependent insulinotropic polypeptide (GIP) dan glucagon-like peptide-1(GLP-1), keduanya dikeluarkan sebagai respon thd asupan makanan shg meningkatkan sekresi insulin.

Mek.kerja: membantu meningkatkan respon sekresi insulin oleh makanan, menekan sel alfa pankreas dalam mensekresi glukagon, memperlambat pengosongan lambung & memiliki efek anoreksia sentral sehingga menurunkan hiperglikemia.a. Penghambat Dipeptidyl peptidase IV (penghambat DPP-IV)Waktu paruh