diabetes melitus

5
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hyperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. Penyakit diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin itu sendiri merupakan hormon yang dihasilkan di pankreas, yang berbentuk kelenjar di bagian belakang lambung yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Berbagai penyakit , sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus, antara lain: Alzheimer , ataxia- telangiectasia , sindrom Down , penyakit Huntington , kelainan mitokondria , distrofi miotonis , penyakit Parkinson , sindrom Prader-Willi , sindrom Werner , sindrom Wolfram , leukoaraiosis , demensia ,hipotiroidisme , hipertiroidisme , hipogonadisme , dan lain-lain. C. Hormon-hormon yang mempengaruhi Diabetes Mellitus 1. Insulin Insulin adalah hormone anabolic utama. Hormon ini menyimpan zat gizi sebagai glikagon di hati dan otot, dan sebagai triasilgliserol di jaringan adipose. Hormone ini juga merangsang

Upload: fujilestary

Post on 29-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit diabetes melitus

TRANSCRIPT

Page 1: Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hyperglikemia kronik disertai berbagai kelainan

metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik

pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis

dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

Penyakit diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis yang

ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan

sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi

hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin itu sendiri merupakan hormon yang

dihasilkan di pankreas, yang berbentuk kelenjar di bagian belakang lambung yang

bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin

dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi

yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula

dalam darah.

Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus,

antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit

Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit

Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom

Wolfram, leukoaraiosis, demensia,hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadis

me, dan lain-lain.

C.    Hormon-hormon yang mempengaruhi Diabetes Mellitus

1. Insulin

Insulin adalah hormone anabolic utama. Hormon ini menyimpan zat gizi sebagai

glikagon di hati dan otot, dan sebagai triasilgliserol di jaringan adipose. Hormone ini

juga merangsang pembentukan protein di berbagai jaringan misalnya otot. Pada saat

yang sama, insulin bekerja menghambat mobilisasi bahan bakar. Selain itu, insulin juga

merangsang sintesis lebih dari 50 jenis protein di berbagai jaringan, yang sebagian

berperan dalam pertumbuhan organism. Insulin memiliki efek parakrin di dalam sel

Page 2: Diabetes Melitus

pulau langerhans pancreas. Setelah dikeluarkan dari sel β, insulin menekan

pengeluaran glucagon dari sel α.

2. Glukagon

Glucagon adalah hormone counterregulatory utama. Istilah ini berarti bahwa kerja

hormone umumnya bertentangan dengan kinerja insulin. Kerja utama glucagon adalah

mobilisasi cadangan bahan bakar denga merangsang glikogenolisis dan

glukoneogenesis. Efek ini memastikan bahwa di antara waktu makan glukosa selalu

tersedia untuk jaringan dependen-glukosa.

D.    Etiologi

Insulin Dependent Diabetes Melitus ( IDDM ) atau Diabetes Melitus Tergantung Insulin (

DMTI ) disebabakan oleh destruksi sel β pulau langerhan akibat proses autoimun.

Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)  atau Diabetes Melitus.

Kerentanan terhadap IDDM pada umumnya disebabkan oleh defek genetic pada

regioantigen leukosit manusia atau HLA (Human Leukocyte Antigen) yang mengkode

pembentukan komplek histo-kopatibilitas mayor II atau MHC II (Major Histocompabiliti

Complex II) yaitu suatu protein yang merupakan antigen pada permukaan sel untuk

pengenalan sendiri oleh sel yang berperan dalan sel imun. Karena protein ini

mengalami defek, respon imun ynag diperantarai sel, yang dicetuskan oleh infeksi

suatu virus atau faktor lain, tidak mengenal sel β sebagai diri dan menghancurkan sel β

tersebut. Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin ( DMTTI ) disebabkan kegagalan

relatif sel β dan resistensi insulin.Resinstensi insulin adalah turunannya kemampuan

insulin untuk merasangan pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk

menghambat produksi glukosa oleh hati.Sel β tidak mampu mengimbangi resistensi

insulin ini sepenuhnya,artinya terjadi defisiensi relatif insulin . ketidak mampuan ini

terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa , maupun pada

rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β

pangkreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.

Page 3: Diabetes Melitus

E.     Klasifikasi Diabetes Melitus

Klasifikasi etiologis DM american diabetes associaton (1997) sesuai anjuran

perkumpulan endokrinologi indonesia (PERKENI) adalah:

1.      Diabetes tipe 1 (destruksi sel β , umumnya menjurus ke defisiensi insulin

absolut )

Diabetes mellitus tipe 1 adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolute insulin

atau kurangnya insulin yang dihasilkan oleh tubuh. Tipe diabetes ini sebelumnya

disebut sebagai diabetes mellitus dependen insulin (IDDM) karena individu pengidap

penyakit ini harus mendapat insulin pengganti. Biasanya di jumpai pada individu yang

tidak gemuk berusia kurang dari 30 tahun, dengan perbandingan laki-laki lebih banyak

dari pada wanita. Factor pemicu penyakit ini antara lain infeksi virus seperti  gondongan

(mumps), rubella, atau sistomegalovirus (CMV) kronis.

Penyebab DM I :

Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat

membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, selanjutnya di dalam sel, glukosa

tersebut dimetabolisme menjadi energi / tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa

tidak dapat masuk ke sel,akibatnya glukosa akan tetap berada didalam pembuluh darah

sehingga kadar glukosa di darah tetap tinggi, serta badan terasa lemah karena tidak

ada sumber energi didalam sel. Disebabkan karena: Kerusakan sel beta pankreas yang

disebabkan karena faktor keturunan atau reaksi otoimun yaitu tubuh memproduksi

antibodi untuk menyerang sel nya sendiri (sel beta) yang seakan-akan dianggap benda

asing (antigen). Hal ini terjadi karena adanya peradangan pada sel beta yang

disebabkan antara lain: virus (contohnya virus cocsakie, rubella, herpes), Idiopatik

(tidak diketahui penyebabnya)

Karena kekurangan insulin yang berat atau insulin tidak diproduksi sama sekali, maka

sebelum menjalani pengobatan penderita diabetes tipe I hampir selalu mengalami

Page 4: Diabetes Melitus

penurunan berat badan. gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan

cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar

gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat

menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang

lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia

beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari

ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual,

muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Bau nafas penderita tercium

seperti bau aseton.

2. Diabetes tipe 2 ( bervariasi mulai terutama dominan resitensi insulin disertai

difesiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi

insulin)

Diabetes mellitus  tipe 2 adalah penyakit hiperglikemia yang terjadi akibat defek sekresi

insulin  ketidakmampuan pangkreas untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk

mempertahankan glukosa plasma yang normal.  Karena insulin tetap di hasilkan oleh

sel-sel beta pancreas, diabetes tipe ini yang sebelumnya di sebut diabetes mellitus

tidak tergantung insulin (NIDDM) dan banyak di jumpai pada wanita dibandingkan pria.

Penyebab penyakit ini berkaitan dengan kegemukan dan kecendrungan pengeruh

genetik. Penderita diabetes melitus tipe II ini memiliki jumlah hormon Insulin yang

normal, malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat

pada permukaan sel yang kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai

lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan ini jumlah lubang kuncinya yang

kurang, hingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya

(reseptor) kurang ,maka glukosa yang masuk ke sel akan sedikit, sehingga sel akan

kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di pembuluh darah tetap tinggi.

Jadi diabetes melitus tipe II, di samping memiliki kadar glukosa yang tinggi, juga

memiliki kadar insulin tinggi atau normal.