diabetes melitus
DESCRIPTION
portofolioTRANSCRIPT
![Page 1: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/1.jpg)
PORTOFOLIO ( KASUS III )
Nama Peserta : dr. Siti aisyah mastur
Nama Wahana : PKM Bareng, Kabupaten Jombang
Topik : Diabetes Melitus Tipe II
Tanggal (Kasus) : 06 April 2015
Nama Pasien : Ny. S No. Reg :
Tanggal Presentasi : 2015 Nama Pendamping :
Tempat Presentasi : PKM Bareng, Kabupaten Jombang
Objek Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia Bumil
Deskripsi : Perempuan, usia 51 tahun datang dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 minggu ini
Tujuan : Menangani keluhan dan mengontrol gula darah.
Bahan bahasan : Tinjauan
Pustaka
Riset Kasus Audit
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan
Diskusi
Email Pos
Data Pasien : Nama : Ny. S Nomor Registrasi :
Nama Klinik : PKM Pulorejo Telp : - Terdaftar sejak : -
Data utama untuk bahan diskusi :
![Page 2: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/2.jpg)
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Diabetes Melitus / badan lemas, mual (+), muntah (-), nyeri perut atas (+)
2. Riwayat Pengobatan : Sering mendapat obat kencing manis dari balai pengobatan puskesmas.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Datang dengan keluhan lemas sejak 1 minggu ini, mual (+), muntah (-), menggigil dan badan terasa panas dingin, akhir-akhir
ini jarang meminum obat yang didapat dari dokter (Glibenclamid).
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit kencing manis.
5. Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN)
Penderita tinggal serumah dengan anaknya. Kegiatan sehari-hari adalah melakukan pekerjaan rumah, kadang kesawah membantu tetangganya.
Penderita makan sehari 3x kadang sehari 2x memakai lauk tahu, tempe, telor, ikan laut dan kadang ayam, jarang memakai sayur.
7. Riwayat Imunisasi / KB : -
8. Lain-Lain :
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Status Gizi : Kesan Cukup
Tanda Vital
TD : -
Nadi : 90 x/menit, isi dan tegangan cukup
Suhu : 38 º C (Axilla)
![Page 3: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/3.jpg)
RR : 22 x/menit
Kepala Leher
Kepala : Bentuk normocefal, rambut lurus agak kemerahan, turgor dahi cukup
Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
Mata : Konjungtiva palpebra pucat (-/-), Injeksi konjungtiva (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor, reflek cahaya (+/+), sekret (-/-), exophthalmus (-/-)
Hidung : Deformitas (-), deviasi septum (-), sekret (-/-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Deformitas (-), sekret (-/-), nyeri ketok mastoid (-)
Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), kering (+), oral thrush (-), faring hiperemis, oral ulcer(-)
Leher : JVP tidak ada peningkatan, deviasi trachea (-) , kelenjar getah bening leher dan
kelenjar tiroid tidak teraba membesar.
Thorax
Bentuk normal, sela iga tidak melebar, retraksi intercosta dan supraclavicula (-)
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial linea midclavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar, pulsasi parasternal tidak ada, pulsasi
epigastrial tidak ada, thrill tidak ada
Perkusi : Batas kanan jantung SIC V linea parasternalis dextra
Batas kiri jantung SIC V 2 cm medial linea midclavicularis sinistra
Batas pinggang jantung SIC III linea sternalis sinistra
![Page 4: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/4.jpg)
Kesan tidak terdapat kardiomegali
Auskultasi : Bunyi jantung I-II tunggal, bising (-), gallop (-).
Pulmo
Inspeksi : Simetris statis dinamis, sela iga melebar (-), retraksi sela iga (-)
Palpasi : Stem fremitus raba kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas Vesikuler, Rhonki (-) diseluruh lapang paru, Wheezing (-) diseluruh lapang paru.
Abdomen
Inspeksi : Datar, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas
Akral hangat
+ +
+ +
Oedem
- -
![Page 5: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/5.jpg)
- -
Daftar Pustaka :
1. Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak, edisi 15. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
2. Sukandar.E.Y.(et all). 2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.
Hasil Pembelajaran :
1. Mampu menganalisis dan mengenali kejang demam
2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada kejang demam
3. Mampu melakukan penatalaksanaan kejang demam
4. Mampu berkomunikasi dang mengedukasi orang tua pasien
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. SUBJEKTIF :
Keluhan Utama : Badan terasa lemas
Keluhan Tambahan : Mual (+) Muntah (+) terasa nyeri di ulu hati
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan badan terasa lemas sejak 2 hari yang lalu, perut terasa tidak enak, mual (+), muntah (+)
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mempunyai riwayat kencing manis dan mengkonsumsi obat secara rutin, tetapi seminggu ini pasien berhenti
mengkonsumsi obat karena dirasa sudah sembuh.
2. OBJEKTIF :
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
![Page 6: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/6.jpg)
Kesan Status Gizi : Kesan Cukup
Tanda Vital :
TD : -
Nadi : 90 x/menit, isi dan tegangan cukup
Suhu : 38 º C (Axilla)
RR : 22 x/menit
BB : 10 Kg
Kepala Leher :
Kepala : Bentuk normocefal, rambut lurus agak kemerahan, turgor dahi cukup
Kulit : Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
Mata : Konjungtiva palpebra pucat (-/-), Injeksi konjungtiva (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor, reflek cahaya (+/+), sekret (-/-), exophthalmus (-/-)
Hidung : Deformitas (-), deviasi septum (-), sekret (-/-), nafas cuping hidung (-)
Telinga : Deformitas (-), sekret (-/-), nyeri ketok mastoid (-)
Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), kering (+), oral thrush (-), faring hiperemis, oral ulcer(-)
Leher : JVP tidak ada peningkatan, deviasi trachea (-) , kelenjar getah bening leher dan
kelenjar tiroid tidak teraba membesar.
Thorax :
Bentuk normal, sela iga tidak melebar, retraksi intercosta dan supraclavicula (-)
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
![Page 7: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/7.jpg)
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial linea midclavikula sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar, pulsasi parasternal tidak ada, pulsasi
epigastrial tidak ada, thrill tidak ada
Perkusi : Batas kanan jantung SIC V linea parasternalis dextra
Batas kiri jantung SIC V 2 cm medial linea midclavicularis sinistra
Batas pinggang jantung SIC III linea sternalis sinistra
Kesan tidak terdapat kardiomegali
Auskultasi : Bunyi jantung I-II tunggal, bising (-), gallop (-).
Pulmo
Inspeksi : Simetris statis dinamis, sela iga melebar (-), retraksi sela iga (-)
Palpasi : Stem fremitus raba kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas Vesikuler, Rhonki (-) diseluruh lapang paru, Wheezing (-) diseluruh lapang paru.
Abdomen :
Inspeksi : Datar, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas :
Akral hangat + +
+ +
Oedem - -
- -
![Page 8: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/8.jpg)
Pemeriksaan Khusus : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium : GDA, DL
3. ASSESMENT (Penalaran Klinis)
Diabetes adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan terjadinya resistensi insulin, sekresi insulin yang tidak memadai, atau gabungan
keduanya. Manifestasi klinis gangguan tersebut adalah hiperglikemia. Pasien diabetes diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, yaitu diabetes tipe 1 yang
disebabkan oleh defisiensi absolut insulin, dan diabetes tipe 2 didefinisikan adanya resistensi insulin dengan meningkatnya kompensasi sekresi insulin yang
tidak memadai. Wanita yang mengalami diabetes selama masa kehamilan dikelompokkan sebagai diabetes gestasional.
Pada pasien ini terjadi kejang saat dirumah (2 jam sebelum masuk IGD) selama kurang lebih 5 menit dan tidak berulang dalam 24 jam, saat kejang
mata pasien hanya terlihat putihnya, dan mengeluarkan air liur. Kejang ini didahului dengan badan yang sangat panas sempat diberi obat penurun panas tetapi
panas tidak turun. Sebelumnya pasien mengalami batuk dan mengeluh tenggorakan sakit saat menelan. Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya, berdasarkan keterangan ibu dan bapak pasien tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit kejang. Berdasarkan data yang didapat diatas saya
mendiagnosis pasien dengan kejang demam sederhana e.c ISPA.
4. PLAN :
Diagnosis : Kejang Demam Sederhana
Pengobatan :
1. Perhatikan airway, breathing, circulation, dan perhatikan juga keadaaan vital ( kesadaran, tekanan darah, suhu, pernafasan, dan jantung).
2. Berikan diazepam (0,3-0,5 mg/kg I.V dalam waktu 3-5 menit atau pemberian secara rectal dengan dosis 5mg dengan berat badan <10 kg 10mg dengan berat
badan >10 kg dapat diulangi dalam interval 5menit jika kejang belum berhenti).
![Page 9: Diabetes Melitus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080221/563db7c1550346aa9a8da253/html5/thumbnails/9.jpg)
3. Pemberian antipiretik (Paracetamol 10-15mg/kg/x)
4. Pemberian antibiotic diperlukan jika terdapat focus infeksi.
Pada kasus pasien ini tidak diperlukan dosis rumatan untuk kejang dikarenakan kejang hanya 5 menit dan tidak berulang dalam 24 jam.
Konsultasi : -