di china bisnis logistik broker amazon...

1

Upload: vuonganh

Post on 06-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

E K O N O M I G L O B A LKamis, 11 Februari 2016 5

KERJA SAMA KEAMANAN

Presiden Joko Widodo (kiri) menerima kunjungan kehormatan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay P. Petrushev (kedua kiri) beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2). Pertemuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Rusia khususnya di bidang keamanan, pertahanan dan intelijen.

Antara/Widodo S. Jusuf

KEBIJAKAN THE FED

Kebijakan Yellen Diadang Parlemen

Yustinus [email protected]

Gubernur Bank Sentral Ame-rika Serikat (Federal Reserve/The Fed) Jannet Yellen telah mene-gaskan, kenaikan suku bunga acuan secara bertahap tetap akan dilakukan meskipun dalam kece-patan dan tingkat yang rendah. Dia pun berkeras, kondisi pereko-nomian yang terjadi di AS saat ini cukup mendukung kebijakannya itu.

Akan tetapi, mantan Kepala Divisi Urusan Moneter The Fed Vin cent Reinhard mengatakan,

kebijakan Yellen tersebut berpo-tensi mendapatkan tentangan dari anggota parlemen.

Para anggota parlemen dipas-tikan akan mempertanyakan, ter-kait dengan kondisi perekonomi-an AS dan global saat ini telah benar-benar siap menuju suku bunga yang lebih tinggi.

“Saya pikir, parlemen dan pa -sar mungkin akan lebih antusias dan bereaksi lebih apabila The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya lagi dalam waktu dekat,” kata Reinhard, Rabu (10/2).

Reinhard juga menilai, keraha-siaan The Fed dalam menerapkan kebijakan moneter juga berpo-tensi menimbulkan perdebatan antara Yellen dengan anggota parlemen.

Sejumlah anggota parlemen merasa, keterbukaan rencana mo neter antara bank sentral de -ngan pemerintah akan mempro-duksi kebijakan yang baik.

Di sisi lain, dalam data eko-nomi terbaru AS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2015 telah melambat ke tingkat 0,7%

aki bat pelemahan permintaan glo bal. Namun, sektor perumah-an justru menguat dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,9% pada Januari 2016. Level pengangguran tersebut menjadi yang paling rendah sejak Februari 2008.

Ketidakyakinan pada kebijakan kenaikan suku bunga bertahap sebanyak empat kali pada tahun ini sudah pernah disuarakan oleh Wakil Ketua The Fed Stanley F i s c h e r.

Dia mengatakan, gejo-lak pasar global memi-liki potensi dalam mele-mahkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi Negeri Paman Sam.

Menurutnya, pelemahan seca-ra eksternal tersebut di antaranya perlambatan ekonomi China dan penurunan harga komoditas. Hal tersebut, menurutnya, berpotensi mengubah kebijakan dari oto-ritas.

"Pada saat ini, sulit untuk me -nilai kemungkinan implikasi dari gejolak ini. Jika perkembangan ini menyebabkan berta hannya pengetatan kondisi-kondisi keu-angan, maka kondisi ini ber-potensi mempengaruhi per-

tumbuh an dan inflasi di Amerika Se ri kat," katanya.

DAMPAK EKONOMISementara itu, Presiden The

Fed Cleveland Lorreta Mester me ngatakan, terlalu dini untuk memperkirakan keterkaitan kekuatan ekonomi AS pada 2016 terhadap kebijakan The Fed.

Dia mencontohkan, aksi jual pelaku pasar yang cukup parah pada Agustus dan September 2015, rupanya tidak memiliki

dam pak yang besar terhadap eko nomi AS pada saat itu.

Beberapa analis menilai, ung-kapan Fischer dan Mester terse-but seakan menggambarkan ke raguan sekaligus perpecahan pendapat di antara petinggi bank sentral AS ini.

Akibatnya, fenomena ini ber-peluang memunculkan tanda tanya terkait dengan kenaikan se perempat poin kedua dalam ren tang suku bunga acuan, men-

jadi 0,50%—0,75%, yang diper-kirakan akan dila-

kukan mulai Maret 2016.

Selain itu, para anggo-ta kongres, t e r u t a m a dari Partai

Republik berpotensi kembali mengungkit

efektivitas bank sentral dalam mengendalikan perekono-mian domestik.

Kritikan tersebut antara lain datang dari Kepala Otoritas Jasa Keuangan Jeb Hensarling serta anggota Senat Komite Perbankan Elizabeth Warren.

Bahkan, Senator Partai Re -publik Ted Cruz dan Senator Par tai Demokrat Bernie Sanders kom pak menyerukan reformasi be sar dalam tubuh The Fed.

Semua itu berpeluang mem-persulit langkah Yellen untuk mempertahankan kemungkin-an kenaikan suku bunga acu-an secara gradual tahun ini. (Bloomberg/Reuters)

PERLAMBATAN EKONOMI

Uni Eropa Undang G20

PENETRASI USAHA

Amazon Perluas Bisnis Logistik di China

BRUSSELS — Dewan Men teri Keuangan Uni Eropa berencana mengun -dang menteri keuangan sejumlah negara anggota G20, untuk membahas pe nanggulangan dampak perlambatan ekonomi China dan negara ber-kem bang.

Otoritas itu berharap agar pertemuan tersebut dapat mendorong pertum-buhan ekonomi global. Rencananya, wacana ter-sebut akan dibahas da -lam pertemuan menteri keuangan negara-negara anggota G20 pada 26—27 Februari 2016 di Shang-hai, China.

"Meskipun pertumbuh-an ekonomi dunia pada 2016 diperkirakan lebih moderat dibandingkan de ngan tahun lalu, eko-nomi global pada tahun ini masih berpotensi meng hadapi risiko yang besar," tulis Dewan Men-teri Keuangan Uni Eropa dalam keterangan resmi-nya, Rabu (10/2).

Ungkapan otoritas ter-sebut berkaca dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang pada bulan lalu telah memangkas pro yeksi pertumbuhan eko nomi dunia pada 2016 dan 2017.

Dalam keterangannya, gejolak dan perlambatan ekonomi dunia didomi-nasi oleh gejolak pereko-nomian China, anjloknya harga komoditas, dan pe -lemahan di pasar negara berkembang.

Pertumbuhan ekonomi China sendiri dalam pro-yeksi terbaru IMH terse-but, diperkirakan bakal turun dari 6,9% pada 2015 menjadi 6,3% pada 2016 dan 6,0% pada 2017. Perubahan basis pereko-nomian Negeri Panda dari industri menjadi jasa dan konsumsi, menjadi salah satu pendorong perlam-bat an ini.

"Dalam konteks ini, kita perlu bertindak sege-ra untuk mengamankan

pemulihan ekonomi glo-bal yang kuat dan tahan lama, sehingga mampu memenuhi ambisi per-tum buhan ekonomi glo-bal sebesar 2% pada 2018," lanjut otoritas ter-sebut.

Senada, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mengaku ti -dak akan membiarkan kon disi pasar negara ber-kembang mendikte kebi-jakan moneternya.

Dewan Eksekutif ECB Benoit Coeure mengata-kan, kelemahan di pasar negara berkembang ber-po tensi memicu depresi-asi lebih lanjut terhadap mata uang kawasan ter-sebut.

Untuk itu, dia ingin agar Uni Eropa dan se -jumlah negara lainnya me rumuskan strategi agar dapat keluar dari te kanan negara berkem-bang tersebut.

“Ada risiko bahwa pe -le mahan di negara ber-kembang membuat mata uang mereka terus mele-mah, dan tentu berdam-pak ke euro. Ini adalah masalah global, dan kami menolak menyerah de -ngan kondisi ini,” kata Coure, Selasa (9/2).

Seperti diketahui, mes-kipun dolar AS meng-alami apresiasi dan nilai tukar perdagangan zona Uni Eropa telah mening-kat 6% sejak mencapai posisi terendah pada April 2015, sebagian be -sar mata uang pasar ne -gara berkembang terus meng alami pelemahan.

Kondisi ini membuat pasar memprediksi bah-wa ECB akan akan mem-perbesar peluang pelong-garan moneter bulan de pan. Salah satunya de -ngan memotong suku bu -nga deposito ke wilayah negatif secara lebih dalam.

“Jelas, kami tidak ingin perkiraan-perkiraan seperti itu mengendalikan kebijakan moneter kami.” (Reuters/Yustinus Andri)

BEIJING — Amazon.com, perusahaan perda-gangan elektronik mul-tinasional, berencana memperluas operasi logis-tiknya di China, guna mengantisipasi pening-katan biaya pengiriman miliaran produk setiap tahun.

Dalam dokumen peng-ajuan izin kepada peme-rintah China, Amazon ren cananya akan mema-sukkan skema penangan-an kargo dan mengako-modasi pengiriman ba -rang dari dan menuju pe labuhan Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.

Sejumlah analis me -ngatakan, langkah ini akan membantu Amazon untuk melebarkan layan-an pengiriman ke perusa-haan lain. Nantinya, pro-duk layanan perusahaan ini akan menjadi pesaing bagi United Parcel Service Inc. dan DHL Worldwide Express BV di China.

Seperti diketahui, per-usahaan yang berbasis di Seattle ini tengah meng-hadapi tekanan dari Wall Street untuk menurunkan biaya pengiriman. Pa -salnya, biaya pengiriman yang naik 37% pada kuar-tal IV/2015 dinilai te lah membebani perusahaan.

Amazon sendiri telah mengungkapkan rencana ini kepada pemerintah China dalam dokumen yang diajukan dengan re -gulator logistik beberapa waktu lalu. Perusahaan ini tercatat memiliki anak perusahaan di China, yakni Beijing Century Joyo Courier Service.

Anak perusahaan terse-but bergerak dalam unit freight forwarder yang menangani pengiriman barang dan dokumentasi melalui layanan trans-portasi nasional China.

Kondisi ini memungkin-kan Amazon untuk mem-perluas layanannya da -lam ekspor kargo ke luar negeri.

Sebelumnya, Amazon telah membuat kerja sama dengan Shanghai Shipping Exchange seba-gai broker pengiriman un -tuk 12 rute perdagangan, termasuk ke Los Angeles dan Hamburg.

Sementara itu, Amazon juga telah membuat ap -li kasi kerja sama se rupa dengan Komisi Ma ri tim Federal AS pada No vem-ber tahun lalu.

“Shanghai adalah pela-buhan gerbang utama un tuk perdagangan. Ama zon tampaknya ber-usa ha meletakkan dasar un tuk operasi logistik yang lebih besar di masa depan,” kata John Man-ners-Bell, Kepala Ana lis Transportation Intel li-gence, Rabu (10/2).

Proyek ini sendiri te lah dirintis oleh Wakil Pre si-den Operasi Amazon di China Brian Xue, sejak 2014. Para analis mem-perkirakan, Amazon meng gunakan lisensi freight forwarder baru un tuk memudahkan pe -dagang dan produsen China di bawah naungan perusahaan untuk meng-angkut barang-barang me reka dari dan menuju pelanggan.

Lisensi ini juga akan memungkinkan Amazon untuk memotong biaya pengiriman, dengan sis-tem bundling produk dari perusahaan kecil dan me nengah untuk meng-isi kontainer. Xue sendiri menegaskan bahwa per-luasan operasi logistik ini akan mampu menyaingi kapitalisasi pasar dari Alibaba di China. (Reuters/

Yustinus Andri)

Parlemen AS bakal menentang wacana The Fed menaikkan suku bunga acuan secara bertahap.

Perpecahan penda-pat di antara petinggi bank sentral AS mewarnai kebijakan tersebut.

WASHINGTON — Keputusan Bank Sentral Ame rika Serikat untuk mempertahankan wa-

cana kenaikan suku bunga acuan secara ber tahap pada tahun ini, berpotensi memicu ketegangan dengan kongres dan anggota

parlemen AS.

Bisnis/Husin Parapat

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, Investor Daily: 11 Februari 2016