dewan redaksi -...

70
Dewan Redaksi Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP® (Ketua STIE MDP) Penanggungjawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Kepala LPPM STIE MDP) Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA. Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya) 2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu) 3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School) 4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI) 5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi) 6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI) 7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP) Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si., CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si. 3. Kardinal, SE., MM., CFP® Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si. Penerbit : STIE Multi Data Palembang Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400 Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected] Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dan kewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) dan bertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Upload: dangdat

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Dewan Redaksi

Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP® (Ketua STIE MDP)

Penanggungjawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Kepala LPPM STIE MDP)

Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA.

Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya)2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu)3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School)4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI)5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi)6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI)7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP)

Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si., CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si. 3. Kardinal, SE., MM., CFP®

Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si.

Penerbit : STIE Multi Data Palembang

Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected]

Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitiandan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dankewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) danbertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalambidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Page 2: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

DAFTAR ISI

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Dan Penghargaan Terhadap Kinerja KaryawanPT. Pos Indonesia Persero Baturaja

Noviansyah, S.E., M.Si.Universitas Baturaja 1 - 17

Peranan Pembinaan Terhadap Kinerja Usaha Kerajinana Kain Tajung Di Kelurahan TuanKentang Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang

Kardinal, Yulizar KasihSTIE MDP 18 - 25

Reciprocal Effect: Opini Audit Going Concern Dan Auditor Changes

Cherrya Dhia WennySTIE MDP 26- 33

Kontribusi Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Minat Belajar Pengantar Akuntasi

Kathryn SugaraSTIE MDP 34 - 42

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Ratio (DER), Return On Equity (ROE) Terhadap PriceEarning Ratio (PER) Pada Perusahaan Consumer Goods Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(2013-2017)

Faradila Meirisa, Trisnadi WijayaSTIE MDP 43 - 56

Peningkatan Produktivitas Usaha Jamur Tiram Dengan Penggunaan Teknologi Tepat GunaDi Kota Palembang

Megawati, Sri Megawati Elizabeth, Kathryn SugaraSTIE MDP 57 - 64

Pedoman Penulisan Artikel 65- 68

Page 3: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Dan PenghargaanTerhadap Kinerja Karyawan

PT. Pos Indonesia Persero Baturaja

Noviansyah, S.E., M.Si.

Universitas [email protected]

Abstract: This study aims to determine the effect of Total Quality Management and Award on Employee Performanceof PT. Pos Indonesia Persero Baturaja. The data used is primary data through a questionnaire. A sample of 39respondents was determined by population research techniques. The analysis used is multiple linear regressionanalysis, t test, F test, and analysis of the coefficient of determination. The results of data analysis show that TotalQuality Management and rewards affect the performance of employees of PT. Pos Indonesia Persero Baturaja bothpartially and simultaneously.The result of the determination coefficient shows the contribution of the Total QualityManagement influence and mutual appreciation of employee performance by 65.3% while the remaining 34.7% isinfluenced by other variables. For companies so that PT. Pos Indonesia Baturaja Persero continues to improve theability of human resources (HR) in an effort to provide satisfaction for services to the public.

Keywords: total quality management, appreciation, employee performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Total Quality Management dan Penghargaan terhadapKinerja Karyawan PT. Pos Indonesia Persero Baturaja. Data yang digunakan data primer melalui kuesioner. Sampelsebanyak 39 responden ditentukan dengan teknik penelitian populasi. Analisis yang digunakan adalah analisisregresi linear berganda, uji t, uji F, dan analisis koefisien determinasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa TotalQuality Management dan penghargaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia Persero Baturajabaik secara parsial maupun simultan. Hasil koefisien determinasi menunjukkan sumbangan pengaruh Total QualityManagement dan penghargaan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan sebesar 65,3% sedangkan sisanyasebesar 34,7% dipengaruhi oleh variabel lain. Bagi perusahaan agar PT. Pos Indonesia Persero Baturaja terusmeningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam upaya memberikan kepuasan atas jasa layanankepada masyarakat.

Kata kunci: total quality management, penghargaan, kinerja karyawan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen sumber daya manusia dalamsuatu perusahaan sangatlah penting karena sumberdaya manusia mempunyai peran sebagai pengelolaagar sistem tetap berjalan sesuai aturan. Makapengelolaannya tentu harus memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, danmotivasi. Dalam hal ini, manajemen menjadikan

sumber daya manusia sebagai salah satu indikatorpenting dalam pencapaian tujuan organisasi. Sumberdaya manusia dalam hal ini adalah karyawanmerupakan aset organisasi yang sangat vital. Perandan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumberdaya lainnya. Sumber daya manusia memiliki andilbesar dalam menentukan maju atau mundurnya suatuorganisasi.

Oleh karena itu, kemajuan suatu organisasiditentukan pula oleh kualitas dan kapabilitas sumber

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 1

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 4: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

daya manusia di dalamnya. Suatu penghargaanberdasarkan pencapaian dapat mendorong sebagianbesar dari karyawan yang memiliki kinerja yang lebihbaik untuk bertahan di organisasi. Di samping itu,dalam penghargaan harus ada sejumlah pembeda yangmembedakan antara karyawan yang berkinerja tinggidan berkinerja rendah, yang menentukan bahwakaryawan yang berkinerja tinggi harus menerimapenghargaan ekstrinsik dan intrinsik yang lebihbanyak daripada karyawan yang berkinerja rendah(Darmawan, 2013:179).

Peningkatan pelayanan sangat berhubunganerat dengan penerapan Total Quality Management(TQM) yang merupakan suatu pendekatan yangmencoba untuk memaksimumkan daya saingorganisasi melalui perbaikan terus menerus atasproduk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.Penerapan Total Quality Management merupakansalah satu upaya yang diperlukan dalam perusahaanuntuk meningkatkan kinerja karyawan di dalamperusahaan. Dalam peningkatan kinerja karyawanPT. Pos Indonesia Persero Baturaja, karyawandituntut untuk melakukan tugasnya dengan baik.

Akan tetapi pada pelaksanaannya dilapangan masih banyak permasalahan yang dihadapioleh PT. Pos Persero Indonesia Baturaja diantaranyayaitu keluhan pelanggan dalam hal tingkat mutupelayanan. Keluhan-keluhan ini terjadi karenaberbagai alasan mulai dari ada pengiriman paket danpengiriman uang yang terlambat, pengiriman paketrusak, pengiriman hilang di tengah perjalanan hinggakeluhan, paket yang salah alamat, dan ketidakpuasankonsumen lainnya yang berhubungan denganpelayanan oleh karyawan di Kantor Pos PerseroBaturaja.

Pada PT. Pos Indonesia Persero Baturaja,bagi karyawan yang berprestasi kerja tinggidibandingkan karyawan lainnya tidak diberlakukanpenghargaan khusus. Walaupun ada karyawan yangbekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengankaryawan lainnya. Perusahaan tidak memberikanpenghargaan apapun baik itu berupa bonus, rewarddan penghargaan lainnya, karyawan hanya menerimagaji saja dari perusahaan tanpa tambahan lain-lain.

Karyawan kerapkali bekerja di luar jambekerja misalnya bekerja lembur bila pekerjaan hariitu menumpuk dan harus diselesaikan, namun hal initidak menjadi ukuran bagi perusahaan untukmemberikan penghargaan lebih kepada karyawanyang loyal bekerja untuk perusahaan. Seharusnyabagi karyawan yang bekerja di luar jam pekerjaandiberi penghargaan misalnya berupa insentif.

Namun kenyataannya pada PT. PosIndonesia Persero Baturaja, karyawan yang loyal danrajin bekerja pun tidak ada nilainya, sama saja sepertikaryawan yang bekerja biasa-biasa saja. Hal inimenimbulkan rasa sungkan dalam diri karyawandalam melakukan pekerjaannya sehingga dalammelakukan pekerjaan mereka terkesan asal jadi, tidakfokus terhadap hasil pekerjaan mereka, karena bagimereka yang penting datang dan bekerja sekedarnyatanpa ada semangat untuk bekerja lebih giat.

Total quality management dan penghargaanmerupakan upaya yang diperlukan dalam perusahaanuntuk meningkatkan kinerja karyawan di dalamperusahaan. Pentingnya kinerja bagi karyawan danmengetahui pengaruh total quality management danpenghargaan terhadap kinerja karyawan di PT. PosIndonesia Persero Baturaja, maka peneliti menelititentang “Pengaruh Total Quality Management danPenghargaan terhadap Kinerja Karyawan PT. PosIndonesia Persero Baturaja”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan la tar belakang diataspermasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakahtotal quality management dan penghargaanberpengaruh baik secara parsial maupun simultanterhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia PerseroBaturaja?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh total quality management danpenghargaan berpengaruh baik secara parsial maupunsimultan terhadap kinerja karyawan PT. PosIndonesia Persero Baturaja.

Hal - 2 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 5: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

1.4 Kerangka Teori

1.4.1Pengertian Manajemen Sumber DayaManusia (MSDM)

Hasibuan (2011:10) menyatakana pengertianmanajemen sumber daya manusia adalah ilmu danseni yang mengatur hubungan dan peranan tenagakerja agar efektif membantu terwujudnya tujuanperusahaan, karyawan dan masyarakat. Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiridari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,pengendalian, pengadaan, pengembangankompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,kedisiplinan dan pemberhentian.

Menurut Anoraga (2009:155) manajemensumber daya manusia adalah ilmu dan seni yangbertujuan membangun keunggulan bersaingkarena keunggulan bersaing merupakanimplementasi strategik, menciptakan suatukapasitas untuk berubah, dan membangunkesatuan strategik.

1.4.2Total Quality Management

Total quality management adalah suatustrategi organisasi untuk memberikan komitmennyapada peningkatan kepuasan pelanggan secaraberkelanjutan memperbaiki proses organisasional(Wibowo,2014:123).

Total quality management adalah suatufilosofi dan sistem manajemen yang menggunakanpengendalian proses statistic dan prosespemecahan masalah kelompok, menempatkanprioritas tertinggi pada pencapaian standar yangtinggi untuk kualitas dan perbaikan yangberkelanjutan (Ivancevich, 2007:204).

Prinsip total quality management adalahkepuasan pelanggan, keterlibatan pekerja, danperbaikan kualitas berkelanjutan. Untuk itu, perludilakukan benchmarking, desain produk dan jasa,desain proses, pembelian, dan alat penyelesaianmasalah. Pandangan lain menekankan pada aspekkerja sama, metode statistik, pelatihan dan

pendidikan, orientasi pada konsumen, kcpcmimpinan,perencanaan strategik, tanggung jawab pekerja, danperbaikan berkelanjutan. Prinsip bahwa kualitasmenjadi prioritas teratas, kepemimpinan untukkualitas, kualitas menjadi isu strategis, kualitasmenjadi tanggung jawab semua pekerja,memfokuskan pada perbaikan kualitas berkelanjutan.

Total quality management memfokuskanpada customer, pelanggan eksternal dan internal.Berkepentingan untuk continuous improvement,kualitas selalu dapat ditingkatkan. Perbaikan dalamkualitas dalam semua hal yang dilakukan organisasitidak hanya menyangkut produk akhir, tetapi jugamasalah delivery, kecepatan merespons keluhan,kesopanan menjawab tclepon, dan semacamnya;pengukuran secara akurat (Wibowo,2014:125).

1.4.3 Penghargaan

Penghargaan adalah upaya pemimpinmenghargai kinerja pekerjanya di luar upah, gaji daninsentif, dimana pemimpin memberikan tambahanpenerimaan yang lain sebagai upaya lebih. Untukmeningkatkan kinerja, manajer menyediakan insentifbagi pekerja yang dapat memberikan prestasi kerjamelebihi standar kinerja yang diharapkan (Wibowo,2014:306).

Adapun menurut Ivancevich (2007:226)penghargaan adalah upaya pemimpin menghargaikinerja karyawan dengan tujuan menarik orang yangmemiliki kualifikasi untuk bergabung denganorganisasi, mempertahankan karyawan agar terusdatang untuk bekerja, dan memotivasi karyawanuntuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi.

1.4.4 Kinerja Karyawan

Menurut Bangun (2012:231), kinerja(performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapaiseseorang berdasarkan persyaratan-persyaratanpekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaanmempunyai persyaratan tertentu untuk dapatdilakukan dalam mencapai tujuan yang disebut jugasebagai standar pekerjaan. Kinerja merupakan

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 3

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 6: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagaiprestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuaidengan perannya dalam perusahaan.

Adapun pengertian kinerja menurut Sunyoto(2013:17) kinerja dapat dikatakan pula prestasi kerjayang merupakan perwujudan seseorang dalammelaksanakan pekerjaan. Seseorang dapat dikatakanberprestasi, manakala mereka dapat melaksanakanpekerjaan dengan baik.

1.5 Indikator Total Quality Management

Memperbaiki kualitas dalam kerangka totalquality management dapat dilakukan melaluiindikator sebagai berikut (Wibowo, 2014: 126):

1. Benchmarking (Pembandingan)Benchmarking merupakan prosedur secarakontinu dan sistematis yang mengukur produk,jasa, dan proses perusahaan terhadap pemimpinindustri. Perusahaan menggunakan benchmarkinguntuk lebih memahami bagaimana perusahaanyang outstanding melakukan demikian schinggadapat mem-perbaiki operasinya sendiri. Tipologipengukuran yang biasa dipakai dalambenchmarking termasuk cost per unit, rincian jasaper pelanggan, processing time per unit, customerretention rates, revenue per unit, return oninvestment, dan customer satisfaction level.Mereka yang terlibat dalam usaha perbaikanberkelanjutan bergantung pada benchmarkinguntuk memformulasikan tujuan dan target untukkinerja.

2. Product and Service Design (Desain Produk danJasa)Karena perubahan desain sering memerlukanperubahan dalam metode, materil, atau spesifikasi,maka dapat meningkatkan tingkat perubahan,tingkat produk cacat. Perubahan secara bervariasimeningkatkan risiko membuat kesalahan. Maka,desain produk dan jasa yang stabil dapatmembantu menurunkan masalah kualitas internal.

3. Process Design (Proses Desain)Desa in proses yang digunakan untuk

menghasilkan barang dan jasa sangatmemengaruhi kualitasnya.

4. Quality Function Deployment (Hubungan FungsiKualitas)Kunci untuk memperbaiki kualitas melalui TQMadalah dengan menghubung-kan desain produkatau jasa dengan proses untuk menghasilkannya.Quality function deployment merupakan alatuntuk menerjemahkan persyaratan kebutuhanpelanggan ke dalam persyaratan teknis yang tepatuntuk setiap tahap pengembangan produk dan jasadan produksi.

5. Purchasing Consideration (PertimbanganAktivitas)Kebanyakan bisnis tergantung pada pemasok luaruntuk materiil, jasa atau peralatan yang digunakandalam menghasilkan produk dan jasa. Kualitasinput dapat memengaruhi kualitas pekerjaanperusahaan, dan barang berkualitas buruk yangdibeli dapat berpengaruh merusak.

1.6 Indikator Penghargaan

Tipologi penghargaan dapat dibedakan antarapenghargaan ekstrinsik dan penghargaan intrinsik.Arti pentingnya penghargaan ekstrinsik dan intrinsiksemata-mata menyangkut masalah budaya dan selerapribadi (Wibowo, 2014:311).

1.6.1 Penghargaan Ekstrinsik

Penghargaan ekstrinsik adalah penghargaaneksternal terhadap pekerjaan, seperti pembayaran,promosi, atau jaminan sosial sebagai penghargaanfinansial, materiil atau sosial dari lingkungan. Dengandemikian, dapat dikatakan bahwa penghargaanekstrinsik merupakan penghargaan yang bersifateksternal yang diberikan terhadap kinerja yang telahdiberikan oleh pekerja.

a. Penghargaan Finansial

1) Upah dan gajiUang merupakan penghargaan ekstrinsik utama,namun cara bekerjanya sering kurang dipahami.

Hal - 4 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 7: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Keberhasilan memerlukan perhatian dan observasisecara barhati-hati terhadap pekerja. Uang tidakakan menjadi motivator apabila pekerja tidakmelihat hubungan antara kinerja dan peningkatankompensasi.

2) Jaminan sosialFringe benefits atau jaminan sosial terutamafinansial, tetapi beberapa di antaranya tidakseluruhnya finansial. Jaminan sosial finansialutama dalam banyak organisasi adalah programpensiun, asuransi kesehatan dan liburan biasanyatidak tergantung pada kinerja. Dalam banyakperusahaan tergantung pada senioritas atau masakerja.

b. Penghargaan InterpersonalPenghargaan interpersonal adalah penghargaanekstrinsik menerima rekognisi atau pengakuan.Manajer berperan bahwa pekerjaan telahdilakukan dengan baik dan dapat memperbakistatus.

c. PromosiManajer membuat keputusan penghargaanpromosi sebagai mencocokkan orang yang tepatdengan pekerjaannya. Kriteria yang seringdipergunakan untuk mencapai keputusan promosiadalah masa kerja dan senioritas.

1.6.2 Penghargaan Intrinsik

Penghargaan intrinsik adalah merupakanbagian dari pekerjaan sendiri, seperti tanggung jawab,tantangan dan karakteristik umpan balikdari pekerjaan.

a. Penyelesaian PekerjaanKemampuan untuk memulai dan mengakhiriproyek atau pekerjaan mempunyai arti pentingbagi individu. Orang menilai kinerja seseorangmelalui kemampuan penyelesaian tugas. Peluangyang memungkinkan orang dapat menyelesaikantugas dengan baik atau pada waktunya dapatmempunyai pengaruh motivasi kuat.

b. PrestasiPencapaian prestasi adalah merupakan pencatatan

sendiri penghargaan yang diperoleh dari mencapaitujuan menantang. Terdapat perbedaan individudalam menentukan tujuan, ada yang mencaritujuan menantang, moderat atau rendah. Tujuanyang sulit dapat mengakibatkan tingkat kinerjaindividual tinggi daripada tujuan moderat.

c. OtonomiBanyak orang menginginkan pekerjaan yangmemberikan hak untuk membuat keputusan.Mereka ingin bekerja tanpa diawasi secara ketat.Perasaan otonomi dapat mengakibatkankebebasan melakukan apa yang dipertimbangkanterbaik oleh pekerja. Dalam pekerjaan yangterstruktur dengan baik dan dikontrol manajemen,sulit menciptakan tugas yang mengarah padaperasaan otonomi. Pemberian otonomi secara luasmerupakan bentuk pelibatan pekerja dalampengambilan keputusan untuk meningkatkantanggung jawabnya.

d. Pengembangan pribadiIndividu yang mengalami pertumbuhan dapatmerasakan perkembangannya dan melihatbagaimana kapabilitasnya menjadi meluas.Dengan memperluas kapabilitas, pekerja dapatmemaksimalkan atau memuaskan potensiketerampilan. Sebagian menjadi tidak puas jikatidak didorong mengembangkan keterampilannya.Program pengembangan sumber daya manusiamelalui pendidikan dan pelatihan sangat berartiuntuk mengembangkan kemampuan pekerja.

1.7 Indikator Kinerja Karyawan

Bangun (2012:234) mengutarakan untukmemudahkan penilaian kinerja karyawan, standarpekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secarajelas. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui:

1. Jumlah Pekerjaan.Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yangdihasilkan individu atau kelompok sebagaipersyaratan yang menjadi standar pekerjaan.Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yangberbeda sehingga menuntut karyawan harusmemenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan,

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 5

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 8: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai.

Berdasarkan persyaratan pekerjaan tersebut dapatdiketahui jumlah karyawan yang dibutuhkan untukdapat mengerjakannya, atau setiap karyawandapat mengerjakan berapa unit pekerjaan.

2. Kualitas Pekerjaan.Setiap karyawan dalam perusahaan harusmemenuhi persyaratan tertentu untuk dapatmenghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yangdituntut suatu pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaanmempunyai standar kualitas tertentu yang harusdisesuaikan oleh karyawan untuk dapatmengerjakannya sesuai ketentuan. Karyawanmemiliki kinerja baik bila dapat menghasilkanpekerjaan sesuai persyaratan kualitas yangdituntut pekerjaan tersebut.

3. Ketepatan waktu.Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yangberbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harusdiselesaikan tepat waktu, karena memilikiketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bilapekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesaitepat waktu akan menghambat pekerjaan padabagian lain, sehingga memengaruhi jumlah dankualitas hasil pekerjaan.

4. Kehadiran.Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadirankaryawan dalam mengerjakannya sesuai waktuyang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yangmenuntut kehadiran karyawan selama delapan jamsehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerjakaryawan ditentukan oleh tingkat kehadirankaryawan dalam mengerjakannya.

5. Kemampuan kerja sama.Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan olehsatu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaantertentu mungkin harus diselesaikan oleh duaorang karyawan atau lebih, sehinggamembutuhkan kerja sama antar karyawan sangatdibutuhkan. Kinerja karyawan dapat dinilai darikemampuannya bekerjasama dengan rekan sekerjalainnya.

1.8 Hubungan Total Quality ManagementTerhadap Kinerja Karyawan

Pada dasarnya semua organisasi selalumelakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerjanya.Hal tersebut dilakukan secara gradual, bertahap, danberkelanjutan. Namun, peningkatan dengan carabertahap dirasakan kurang memadai apabila inginmengambil posisi di depan. Untuk itu, perlu dilakukanperubahan secara menyeluruh terhadap seluruh proseskinerja organisasi. Inilah merupakan usaha pihakmanajemen yang dinamakan total qualitymanagement (Wibowo, 2014:122).

1.9 Hubungan Penghargaan Terhadap KinerjaKaryawan

Setiap hasil pekerjaan memiliki nilai bagiseseorang. Hasil-hasil seperti gaji, promosi, teguran,atau pekerjaan yang lebih baik memiliki nilai yangberbeda bagi masing-masing orang karena setiaporang memiliki kebutuhan dan persepsi yang bebeda.Oleh karena itu dalam mempertimbangkanpenghargaan mana yang akan digunakan, manajerharus peka dalam mempertimbangkan perbedaanindividual. Jika penghargaan yang dianggap berhargadigunakan untuk memotivasi, penghargaan tersebutdapat menghasilkan peningkatan usaha untukmencapai tingkat kinerja yang tinggi.

Tujuan utama dari program penghargaanadalah menarik orang yang memiliki kualifikasi untukbergabung dengan organisasi, mempertahankankaryawan agar terus datang untuk bekerja, danmemotivasi karyawan untuk mencapai tingkat kinerjayang tinggi (Mulyadi, 2007:234).

2. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini data yang dipergunakanberupa data primer. Menurut Arikunto (2010:178)data primer adalah data yang diperoleh secaralangsung dari sumber yang memberikan data. Dataprimer dalam penelitian ini adalah pertanyaan yangmencoba menggali tentang total quality managementdan penghargaan terhadap kinerja karyawan PT. Pos

Hal - 6 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 9: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Indonesia Persero Baturaja. Data primer dalampenelitian ini diperoleh melalui kuesioner.

Populasi adalah suatu wilayah generalisasiyang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyaikuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarikkesimpulannya (Sugiyono, 2013:115).

Dalam penelitian ini populasi berasal dariseluruh karyawan PT. Pos Indonesia Persero Baturajayang berjumlah sebanyak 39 orang sehinggapenelitian ini berbentuk penelitian populasi.

Analisis yang akan digunakan dalam penelitianini adalah analisis kuantitatif. Dalam penelitian studikasus dan penelitian kuantitatif lainnya yangdimaksud dengan data adalah informasi yangdikatakan oleh manusia yang menjadi subjekpenelitian, hasil observasi, dan fakta-fakta dokumenyang sesuai dengan fokus penelitian. Informasi darisubjek penelitian dapat diperoleh secara verbalmelalui wawancara atau dalam bentuk tertulis melaluianalisis dokumen. Hasil observasi diperoleh daripengamatan penelit i pada subjek penelitian(Sugiyono, 2013: 30).

2.1 Uji Instrumen

Alat-alat pengukur pertanyaan berupakuesioner pada umumnya harus memenuhi dua syaratutama. Alat tersebut harus valid (sahih) dan harusreliable (dapat dipercaya) (Nasution, 2012:74).

2.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah menunjukkan sejauh manasuatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yangingin diukur (Umar, 2010:176). Menurut Riduan danSunarto, 2009:348) untuk menentukan suatu butirsoal valid atau tidak dengan memperhatikan angkaCorrected Item – Total Correlation yang merupakankorelasi antara skor item dengan skor total item (nilair hitung) dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika nilair hitung lebih besar dari nilai r tabel maka itemtersebut adalah valid (Riduan dan Sunarto, 2009 :348).

2.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untukmenunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuranrelatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kaliatau lebih (Umar, 2010:176). Untuk penentuanapakah instrumen reliabel atau tidak, bisa digunakanbatasan dengan kriteria tertentu sebagaimana yangdipaparkan oleh Arikunto dalam Agung (2010:95).

2.2 Transformasi Data

Dalam penggunaan alat analisis, umumnyaditentukan skala minimal dari data yang dibutuhkan.Namun seringkali data yang kita miliki tidakmemenuhi persyaratan tersebut. Misalnya, kita punyadata ordinal, sementara persyaratan alat analisismembutuhkan data dengan skala minimal adalah datainterval. Dalam kondisi tersebut, kita perlumentransformasikan data dari skala ordinal keinterval. Salah satu metode transformasi yang seringdigunakan antara lain adalah metode succesive interval(MSI).

Jawaban dari responden diberi skorberdasarkan skala likert yang terdiri dari sangatsetuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidaksetuju (Sugiyono, 2013:92).

2.3 Asumsi Klasik

Asumsi klasik adalah beberapa asumsi yangmendasari validitas analisis regresi linear berganda.Asumsi klasik terdiri dari beberapa hal:

2.3.1 Uji Multikolinearitas

Menurut Sunyoto (2012:134) ujimultikolinearitas adalah adanya korelasi antaravariabel bebas yang terlalu tinggi. Jadi kita dapatmendeteksi gangguan multikolinearitas denganmetode korelasi, untuk melihat apakah ada gangguanmultikolinearitas atau tidak yang diperhatikan adalah:

a) Jika nilai Tolerance di tabel koefisien lebih besardari 0,10 (10%) artinya terbebas dari gangguanmultikolinearitas.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 7

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 10: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

b) Jika angka VIF di tabel koefisien lebih kecil dari10 maka terbebas dari gangguan multikolinearitas.

2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihatapakah terdapat ketidaksamaan varians dari residualsatu ke pengamatan ke pengamatan yang lain untukmendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukandengan metode scatter plot dengan menplotkan nilaiZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilairesidualnya). Model yang baik didapatkan jika tidakterdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpuldi tengah, menyempit kemudian melebar atausebaliknya melebar kemudian menyempit (Sunyoto,2012:135).

2.3.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pelonggaranasumsi klasik yang menyatakan bahwa dalampengamatan-pengamatan yang berbeda tidak terdapatkorelasi antar error term. Untuk memeriksa ada atautidaknya autokorelasi, biasanya memakai Uji DurbinWatson dengan pedoman menurut Umar (2010: 239)sebagai berikut:a. Jika DW > DU dengan memperhatikan k= jumlah

variabel bebas, maka tidak terjadi autokorelasi.b. Jika DW < DL dengan memperhatikan k= jumlah

variabel bebas, maka terjadi autokorelasi.c. Jika DL < DW < DU, maka tidak dapat diambil

kesimpulan, disarankan agar peneliti memperbesarsampel.

Adapun nilai DU dan DL dapat dilihat padatabel Durbin Watson. Distribusi DW yang yangterletak di antara dua distribusi DL dan DU, DLadalah batas bawah nilai DW dan DU adalah batasatas nilai DW.

2.3.4 Uji Normalitas

Uji normalitas ditunjukkan pada pola grafikyang normal. Hal ini terlihat dari titik-titik yangmenyebar di sekitar garis diagonal danpenyebarannya mengikut garis diagonal (Sunyoto,2012: 128).

2.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data yang digunakan adalah analisisregresi linear berganda. Pengujian hipotesismenggunakan uji t, sedangkan pengujian modelregresi menggunakan uji F. Taraf signifikasi yangdigunakan adalah 5%.

Menurut Umar (2010:307) analisis regresiadalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antaravariabel bebas terhadap variabel terikat. Pengukuranpengaruh antar variabel yang melibatkan lebih darisatu variabel bebas (X1, X2, X3,........,Xn) dinamakananalisis regresi linear berganda, dikatakan linearkarena setiap estimasi atas nilai diharapkanmengalami peningkatan atau penurunan mengikutigaris lurus.

2.5 Pengujian Hipotesis

Menurut Narbuko (2013:28), hipotesis adalahpernyataan yang masih lemah kebenarannya danmasih perlu dibuktikan kenyataannya. Dalamhubungannya dengan hipotesis dalam suatu penelitiansebuah teori adalah perumusan, sementara tentangsuatu kemungkinan dalil. Pengujian hipotesis dalampenelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan:

2.5.1Uji t /Secara Parsial (Uji Secara Individual)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkanseberapa jauh pengaruh satu variabel independensecara individual dalam menerangkan variasi variabelterikat. Langkah-langkah uji statistik (Sunyoto,2011:17) adalah:

a. Merumuskan Hipotesis1) Ho : b1 = 0

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antaratotal quality management terhadap kinerjakaryawan PT. Pos Indonesia Persero Baturaja.Ho : b2 = 0Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antarapenghargaan terhadap kinerja karyawan PT. PosIndonesia Persero Baturaja.

2) Ha : b1 = 0

Hal - 8 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 11: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Terdapat pengaruh yang signifikan antara totalquality management terhadap kinerja karyawanPT. Pos Indonesia Persero Baturaja.

Ha : b2 = 0Terdapat pengaruh yang signifikan antarapenghargaan terhadap kinerja karyawan PT. PosIndonesia Persero Baturaja.

b. Menentukan t tabel1) Menentukan besarnya t-tabel : t ( /2,df)2) Taraf nyata ( ) = 0,05 yaitu tingkat kesalahan

yangmasih dapat ditolerir3) Derajat bebas (df) = n-k-1

c. Menentukan t hitung yang diperoleh dari hasilregresi melalui program SPSS versi 20.00.

d. Membandingkan t hitung dengan t tabelKaidah keputusan:

1) Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak danHa dterima

2) Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima danHa ditolak

e) Menentukan daerah pengujian

2.5.2 Uji F / Secara Simultan (Secara Serentak)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkanapakah semua variabel independen mempunyaipengaruh secara bersama-sama terhadap variabeldependen (Sunyoto, 2011:21). Langkah-langkah ujistatistik F:

a. Merumuskan hipotesisHo : b = 0 : Tidak terdapat pengaruh yangsignifikan antara total quality management danpenghargaan terhadap kinerja karyawan PT. PosIndonesia Persero Baturaja.

Ha : b = 0 : Terdapat pengaruh yang signifikanantara total quality management dan penghargaanterhadap kinerja karyawan PT. Pos IndonesiaPersero Baturaja.

b. Menentukan F tabel

1) F tabel : df = n-k-12) Taraf nyata ( ) = 0,05; yaitu tingkat kesalahan

yang masih dapat ditolerir.

c. Menentukan F hitung yang diperoleh dari hasilregresi melalui perangkat lunak SPSS versi 20.00.

d. Membandingkan F hitung dengan F tabelKaidah keputusan:

1) Jika nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolakdan Ha dterima

2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterimadan Ha ditolak

e. Menentukan daerah pengujian

2.6 Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted RSquare)

Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)digunakan untuk menyatakan besar kecilnyasumbangan variabel X terhadap Y. Dimana untukmencari koefisien determinasi (Adjusted R Square)dapat digunakan rumus menurut Riduwan danSunarto (2009:81):

KP = r2 x 100%

Keterangan :KP = Koefisien Determinasir = Nilai Koefisien Kolerasi

3. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian kuantitatif, untukmendapatkan data yang valid dan reliabel yang diujivaliditas dan reliabilitasnya adalah instrumenpenelitiannya (Sugiyono, 2013:268).

Instrumen dalam penelitian ini adalahkuesioner yang berisikan 10 pertanyaan mengenaiTotal Quality Management, 10 pertanyaan mengenaipenghargaan, dan 10 pertanyaan mengenai kinerjakaryawan.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 9

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 12: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

3.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah menunjukkan sejauh manasuatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yangingin diukur (Umar, 2010:176). Menurut Riduan danSunarto, 2009:348) untuk menentukan suatu butirsoal valid atau tidak dengan memperhatikan angkaCorrected Item – Total Correlation yang merupakankorelasi antara skor item dengan skor total item (nilai

Tabel 1: Hasil Uji Validitas Kuesioner

r hitung) dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika nilair hitung lebih besar dari nilai r tabel maka itemtersebut adalah valid (Riduan dan Sunarto, 2009:348).

Adapun hasil uji validitas untuk kuesionerTotal Quality Management, penghargaan, dankinerja karyawan dijabarkan pada tabel 1 berikutini:

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015

Hal - 10 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 13: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Penentuan apakah instrumen reliabel atautidak, bisa digunakan batasan tertentu seperti 0,6.

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jikakoefisien Cronbach Alpha di atas 0,6, sehingga dapatdikatakan instrumen mempunyai reliabilitas tinggi(Agung, 2010:95).

Hasil dari uji reliabilitas untuk kuesionerTotal Quality Management, penghargaan dankinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 2 sebagaiberikut:

4.3 Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik yang diuji dalam penelitian inimeliputi uji multikoliniearitas, heteroskedastisitas,autokorelasi dan normalitas. Berikut perincianpengujian tersebut:

4.3.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat dilakukan denganmelihat nilai Tolerance semua variabel independenlebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabelindependen lebih kecil dari 10,00, maka dapatdikatakan tidak terjadi multikolinearitas (Sunyoto,2011:131). Berdasarkan nilai tolerance variabel X1dan X2 masing-masing adalah 0,747, masing-masingnilai tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,10.Kemudian didapatkan nilai VIF variabel X1 dan X2masing-masing adalah 1,388, masing-masing nilaiVIF setiap variabel lebih kecil dari 10. Maka dapatdisimpulkan bahwa masing-masing variabel X1 danX2 tidak terjadi multikoliniearitas.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastitas terjadi jika pada scatterplottitik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik

Terlihat bahwa nilai koefisien korelasi setiapbutir pernyataan lebih besar dari 0,316 sehingga hasilini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan padavariabel Total Quality Management, penghargaan dankinerja karyawan layak digunakan sebagai instrumenpenelitian.

4.1.2 Uji ReliabilitasReliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk

menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuranrelatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kaliatau lebih (Umar, 2010:176).

Berdasarkan nilai reliabilitas butirpertanyaan pada kuesioner yang sedang diujimenunjukkan nilai masing-masing variabel yaituTotal Quality Management, penghargaan dan kinerjakaryawan memiliki nilai diatas 0,80. Hal ini berartiindeks reliabilitas berada pada kategori tinggi.Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angkettersebut reliabel.

4.2 Transformasi Data

Sebelum dilakukan analisis berganda, tahapawal yang dilakukan adalah memanfaatkan data yangdiolah berdasarkan hasil dari kuisioner yang berasaldari jawaban responden. Salah satu metodetransformasi yang sering digunakan antara lain adalahmetode succesive interval (MSI) dengan menggunakanbantuan program Microsoft Office Excel. Jawaban dariresponden diberi skor atau nilai berdasarkan skalalikert yang terdiri dari yaitu sangat setuju, setuju,ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju(Sugiyono, 2013: 93).

Adapun hasil transformasi data dari skalaordinal ke interval untuk hasil jawaban dari kuesionerTotal Quality Management, penghargaan dan kinerjakaryawan dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 11

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 14: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

teratur, maka variabel X dan Y tidak terjadiheteroskedastisitas (Sunyoto, 2011:135). Hasil ujiheteroskedastisitas pada gambar berikut ini:

Maka didapatkan nilai DU =1,5969 dan nilaiDL =1,3821 Salah satu ukuran dalam menentukanada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji DurbinWatson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut(Umar, 2010: 329):

a. Jika DW > DU dengan k = 2, maka tidak terjadiautokorelasi.

b. Jika DW < DL dengan k = 2, maka terjadiautokorelasi.

c. Jika DL < DW < DU dengan k = 2 maka tidakdapat diambil kesimpulan, disarankan agarpeneliti memperbesar sampel.

4.3.4 Uji Normalitas

Cara grafik histogram dalam menentukansuatu data berdistribusi normal atau tidak, cukup

menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang. Jika titik-titik menyebar dibawah dandiatas sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang

Dapat dilihat bahwa sebaran titik-titik yangtidak membentuk pola tertentu namun tersebar di atasdan di bawah angka nol pada sumbu Y menunjukkanbahwa model regresi tidak mengalami masalahheteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Autokorelasi

Hasil pengujian autokorelasi menggunakananalisis Durbin Watson (DW) dengan nilai hitunganDW hitung sebesar 1,623. Untuk menginterpretasikanhasil analisis ini dilakukan dengan mencari nilai DUdan DL tabel dengan N =39 dan k=2, dimana N=39adalah jumlah sampel yang diuji dalam penelitian inidan k=2 adalah banyaknya jumlah variabelindependen.

Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diketahuibahwa nilai DW 1,623 > DU 1,5969 > DL 1,3821atau DW > DU > DL), artinya tidak terjadiautokorelasi.

Gambar 1: Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tabel 3: Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Hasil Pengolahan Data dari Lampiran

Hal - 12 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 15: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

membandingkan antara data riil/ nyata dengan gariskurva yang terbentuk, apakah mendekati normal ataumemang normal sama sekali. Jika data riil membentukgaris kurva cenderung tidak simetri terhadap mean,maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normaldan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuaiuntuk data yang relatif banyak (Sunyoto, 2012:128).

Dapat dilihat bahwa grafik histogramdidapatkan garis kurva normal, berarti data yangditeliti diatas berdistribusi normal. Demikian juga dari

Persamaan regresi linier berganda adalah :

Y = -1,762 + 0,538X1 + 0,558X2

Persamaan di atas dapat diinterpretasikansebagai berikut:1. Konstanta bernilai -1,762 berarti jika Total

Quality Management (X1) dan penghargaan (X2)tidak mengalami perubahan (nilainya nol) makakinerja karyawan (Y) sebesar nilai konstanta -1,762.

2. Koefisien regresi untuk Total QualityManagement (X1) sebesar 0,538 berarti bahwasetiap kenaikan Total Quality Management (X1)sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan (Y) akanmengalami kenaikan sebesar 0,538 dengan asumsivariabel lain dianggap tidak mengalamiperubahan.

3. Koefisien regresi untuk penghargaan (X2) sebesar0,558 berarti bahwa setiap kenaikan penghargaan(X2) sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan (Y)

Tabel 4: Hasil Analisis Regresi Linier BergandaCoeficientsa

Sumber: Hasil Pengolahan Data dari Lampiran

normal probabilty plot menunjukkan berdistribusinormal karena garis (titik-titik) mengikuti garisdiagonal. Hal ini berarti residual data terdistribusisecara normal.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini adalah perhitungan dengan modelregresi liner berganda ini yang dilakukan denganmenggunakan bantuan program SPSS 20. Adapunhasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4 berikutini:

akan mengalami kenaikan sebesar 0,558 denganasumsi variabel lain dianggap tidak mengalamiperubahan.

4.5 Pengujian Hipotesis Individual (Uji T)

Untuk mengetahui pengaruh variabelindependen (Total Quality Management danpenghargaan) terhadap variabel dependen (kinerjakaryawan) secara individu digunakan uji t (secaraparsial). Derajat signifikasi yang digunakan adalah0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajatkepercayaan maka yang diterima adalah hipotesisalternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabelindependen secara parsial mempengaruhi variabelindependen.

Berikut ini adalah hasil pengolahan data yangdiperoleh:a) Nilai koefisien t hitung Total Quality Management

(X1) sebesar 4,452 dan t tabel (df=n-k-1=39-2-1=36:0,025), maka diperoleh t tabel : 2,028), thitungTotal Quality Management (X1) 4,452 lebih besar

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 13

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 16: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dari ttabel 2,028. Jadi thitung > ttabel dapat disimpulkanbahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya TotalQuality Management (X1) memiliki pengaruhsecara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

b) Koefisien t hitung penghargaan (X2) sebesar 4,100dan t-tabel (df=n-k-1=39-2-1=36:0,025), makadiperoleh t tabel : 2,028), thitung penghargaan (X2)

4.6 Pengujian Hipotesis Serentak (Uji F)

Pengujian hipotesis serentak (Uji F) digunakanuntuk menguji pengaruh Total Quality Management(X1) dan penghargaan (X2) secara bersama-samaterhadap kinerja karyawan (Y).

Berdasarkan hasil pengolahan data diperolehkoefisien nilai F hitung 36.797 lebih besar dari F tabel(df =N-K-1 = 39-2-1 = 36. Maka diperoleh F tabel =3,24). Hal ini menunjukan bahwa Fhitung > Ftabel artinyaHo ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti TotalQuality Management (X1) dan penghargaan (X2)

Tabel 5: Hasil Uji t

4,100 lebih besar dari ttabel 2,028. Jadi thitung > ttabeldapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterimaartinya penghargaan (X2) memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Pengujian pengaruh masing-masing variabelbebas terhadap variabel terikat dapat dilihatpada tabel 5 berikut ini:

Uji F dilakukandengan cara membandingkannilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika F hitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkanjika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Haditolak. Hasil perhitungan Uji F dapat dilihat padatabel 6:

berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y).

4.7 Analisis Koefisien Determinasi

Berdasarkan angka Adjust R Square sebesar

Tabel 6: Hasil Pengujian Secara Bersama-SamaHasil Uji F

a.Dependent Variable: Kinerja karyawan b. Predictors: (Constant), Total Quality Management, Penghargaan dan Kinerja

karyawan Sumber: Hasil Pengolahan data dari lampiran

Hal - 14 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 17: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

0,653. Hal ini menunjukan bahwa sumbanganpengaruh variabel Total Quality Management danpenghargaan secara bersama-sama terhadap kinerjakaryawan sebesar 65,3% sedangkan sisanya sebesar34,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidakdimasukkan dalam model penelitian ini seperti jumlah

4.8 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis uji tdidapatkanbahwa nilai koefisien t hitung Total QualityManagement sebesar 4,452 > ttabel 2,028 artinya Hoditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkanbahwa Total Quality Management memiliki pengaruhterhadap kinerja karyawan dan nilai koefisien t hitungpenghargaan sebesar 4,100 > ttabel 2,028 artinya Hoditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkanpenghargaan memiliki pengaruh yang signifikanterhadap kinerja karyawan. Sedangkan koefisien nilaiF hitung 36,797 > F tabel 3,24, yang berarti TotalQuality Management dan penghargaan berpengaruhpositif dan signifikan secara bersama-sama terhadapkinerja karyawan.

Hasil koefisien determinasi menunjukkansumbangan pengaruh variabel Total QualityManagement dan penghargaan secara bersama-samaterhadap kinerja karyawan sebesar 65,7% sedangkansisanya sebesar 34,3% dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan Total QualityManagement memiliki pengaruh secara signifikanterhadap kinerja karyawan. Pada PT. Pos IndonesiaPersero Baturaja dalam peningkatan kinerjakaryawan PT. Pos Indonesia Persero Baturaja,karyawan dituntut untuk melakukan tugasnya denganbaik. Keluhan yang dihadapi mulai dari adapengiriman paket dan pengiriman uang yang

pekerjaan, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu,kehadiran dan kemampuan kerja sama (Bangun,2012:234).

Hasil analisis koefisien determinasi dapatdilihat pada tabel 7 berikut ini:

terlambat, pengiriman paket rusak, pengiriman hilang,paket yang salah alamat, dan ketidakpuasankonsumen lainnya yang berhubungan denganpelayanan oleh karyawan di Kantor Pos PerseroBaturaja dapat dihadapi oleh karyawan denganmelakukan komunikasi dan pendekatan terhadapkonsumen sehingga masalah tersebut dapat diatasi.Peningkatan kinerja karyawan sangat berhubunganerat dengan penerapan Total Quality Managementmerupakan salah satu upaya yang diperlukan dalamperusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan didalam perusahaan.

Pada dasarnya semua organisasi selalumelakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerjanya.Hal tersebut dilakukan secara gradual, bertahap, dansecara berkelanjutan. Namun, peningkatan dengancara bertahap dirasakan kurang memadai apabilaingin mengambil posisi di depan, dihadapkan padapesaingnya. Untuk itu, perlu dilakukan perubahansecara menyeluruh terhadap seluruh proses kinerjaorganisasi. Inilah merupakan usaha pihak manajemenyang dinamakan total quality management (Wibowo,2014:122).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapenghargaan memiliki pengaruh yang signifikanterhadap kinerja karyawan. Pada PT. Pos IndonesiaPersero Baturaja, bagi karyawan yang berprestasikerja tinggi diberikan penghargaan khusus. Memangpenghargaan yang diberikan bukan berupa materimisalnya berupa insentif atau bonus gaji. Namun

Tabel 7: Model Summaryb

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 15

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 18: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

signifikan. Dari kedua variabel total qualitymanagement dan penghargaan didapatkan hasilbahwa kedua variabel tersebut tidak berpengaruhterhadap kinerja manajerial PT. Pos Indonesia.

Pratiwi (2014) meneliti mengenai pengaruhpenerapan total quality management terhadap kinerjamanajerial pada PT. Charoen Pokhpand Tbk. CabangSurabaya. Metode pengumpulan data melaluikuesioner dan selanjutnya dianalisis denganmenggunakan analisis regresi linear sederhana. Darihasil penelitian didapatkan bahwa penerapan totalquality management berpengaruh secara signifikanterhadap kinerja manajerial pada PT. CharoenPokhpand Tbk. Cabang Surabaya.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukanpada bab-bab sebelumnya maka penelitian yangbertujuan untuk mengetahui pengaruh Total QualityManagement dan penghargaan terhadap kinerjakaryawan PT. Pos Indonesia Persero Baturajamenghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa Total QualityManagement dan penghargaan berpengaruhterhadap kinerja karyawan PT. Pos IndonesiaPersero Baturaja baik secara parsial maupunsimultan.

2. Hasil koefisien determinasi menunjukkansumbangan pengaruh variabel Total QualityManagement dan penghargaan secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan sebesar 65,3%sedangkan sisanya sebesar 34,7% dipengaruhioleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalammodel penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapatdiberikan saran-saran sebagai berikut:1. Bagi perusahaan agar PT.Pos Indonesia Persero

penghargaan yang diberikan berupa apresiasi daripimpinan dan rekan kerja lainnya sehingga hal inimemotivasi karyawan untuk memberikan hasil kerjayang terbaik bagi perusahaan.

Setiap hasil pekerjaan memiliki nilai bagiseseorang. Hasil-hasil seperti gaji, promosi, teguran,atau pekerjaan yang lebih baik memiliki nilai yangberbeda bagi masing-masing orang karena setiaporang memiliki kebutuhan dan persepsi yang bebeda.Oleh karena itu dalam mempertimbangkanpenghargaan mana yang akan digunakan, manajerharus peka dalam mempertimbangkan perbedaanindividual. Jika penghargaan yang dianggap berhargadigunakan untuk memotivasi, penghargaan tersebutdapat menghasilkan peningkatan usaha untukmencapai tingkat kinerja yang tinggi. Tujuan utamadari program penghargaan adalah menarik orang yangmemiliki kualifikasi untuk bergabung denganorganisasi, mempertahankan karyawan agar terusdatang untuk bekerja, dan memotivasi karyawanuntuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi (Mulyadi,2007:234).

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitianyang dilakukan oleh Jusuf (2013) meneliti mengenaipengaruh total quality management dan penghargaanterhadap kinerja manajerial PT. Cahaya Murni RayaIndustri. Metode pengumpulan data melalui kuesionerdan selanjutnya dianalisis dengan menggunakananalisis regresi linear berganda. Dari hasil penelitianpada PT. Cahaya Murni Raya Industri didapatkanbahwa secara parsial, total quality management danpenghargaan berpengaruh baik secara parsial maupunsimultan terhadap kinerja manajerial pada PT.Cahaya Murni Raya Industri.

Kumentas (2013) meneliti mengenai pengaruhtotal quality management, dan penghargaan terhadapkinerja manajerial PT. Pos Indonesia. Metodepengumpulan data melalui kuesioner dan selanjutnyadianalisis dengan menggunakan analisis regresi linearberganda. Hasil pengujian hipotesis pertama diperolehnilai 0,273 yang menyatakan tidak signifikan, hasilpengujian hipotesis kedua diperoleh nilai 0,032 yangmenyatakan signifikan. Hasil pengujian hipotesisketiga diperoleh nilai 0,191 yang menyatakan tidak

Hal - 16 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 19: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

[11] Nasution. 2012, Metode Research, BumiAksara, Jakarta.

[12] Riduan dan Sunarto. 2009, PengantarStatistika, Alfabeta, Bandung

[13] Raisa Shoffiani Jusuf. 2013, Pengaruh TotalQuality Management dan PenghargaanTerhadap Kinerja Manajerial PT. CahayaMurni Raya Industri , Diakses dariejournal.unsrat.ac. id, Universitas SamRatulangi, Manado.

[14] Sugiyono. 2013, Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

[15] Sugiyono. 2013, Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

[16] Solihin, Ismail. 2009, Pengantar Manajemen,Erlangga, Jakarta.

[17] Sunyoto, Danang. 2011, Aplikasi SPSS untukStatistik Ekonomi dan Bisnis, Caps, Yogyakarta.

[18] Sunyoto, Danang. 2012, Model Analisis Jaluruntuk Riset Ekonomi, Yrama Widya, Bandung.

[19] Sunyoto, Danang. 2012, Analisis Validitas danAsumsi Klasik, Gava Media, Yogyakarta.

[20] Sunyoto, Danang. 2013, Teori, Kuesioner danProses Analisis Data Perilaku Organisasional,CAPS, Yogyakarta.

[21] Umar, Hussein. 2010, Riset Pemasaran danPerilaku Konsumen, Gramedia, Jakarta.

[22] Wibowo. 2014, Manajemen Kinerja EdisiKeempat, Rajawali Press, Jakarta,

[23] Tety Pratiwi, Tika. 2014, Pengaruh PenerapanTotal Quality Management, Budaya Organisasidan Sistem Pengukuran Kinerja terhadapKinerja Manajerial (Studi pada PT. CharoenPokhpand Tbk. Cabang Surabaya), Diakses darirepository.unej.ac.id, Universitas Jember.

Baturaja hendaknya terus meningkatkan TotalQuality Management (TQM) serta memberikanpengharga-an kepada karyawan yang memilikikinerja yang baik.

2. Bagi peneliti berikutnya agar meneliti kembalitotal quality management serta pengaruhnyaterhadap kinerja dengan menggunakan objekberbeda yang lebih tepat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agung, Wahyu. 2010, Panduan SPSS 17.00untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif, GaraIlmu, Yogyakarta.

[2] Anoraga, Pandji. 2009, Manajemen Bisnis,Rineka Cipta, Jakarta.

[3] Arikunto, Suharsimi. 2010, Penelitian SuatuPendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

[4] Bangun, Wilson. 2012, Manajemen SumberDaya Manusia, Erlangga, Jakarta.

[5] Cynthia N. Kumentas. 2013, Pengaruh TQM,Sistem Pengukuran Kinerja dan PenghargaanTerhadap Kinerja Manajerial PT. POSIndonesia, Diakses dari ejournal.unsrat.ac.id,Universitas Sam Ratulangi, Manado.

[6] Darmawan, Didit. 2013, Prinsip-prinsipPerilaku Organisasi, Pena Semesta, Surabaya.

[7] Hasibuan, Malayu. 2011, Manajemen SumberDaya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

[8] Ivancevich, dkk. 2007, Perilaku dan ManajemenOrganisasi, Erlangga, Jakarta.

[9] Mulyadi. 2007, Sistem Perencanan danPengendalian Manajemen: Sistem PelipatgandaKinerja Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta.

[10] Narbuko, Cholid. 2013, Metode Penelitian,Bumi Aksara, Jakarta.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 17

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 20: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Peranan Pembinaan Terhadap Kinerja UsahaKerajinana Kain Tajung Di Kelurahan Tuan Kentang

Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang

Kardinal, Yulizar Kasih

STIE Multi Data [email protected], [email protected]

Abstract: The purpose of this development activity is to enhance the performance of the business partner such asproduction capacity, production quantity, sales turnover, and understanding in marketing and business promotion,social media usage, business bookkeeping, and alternative source of the capital. Benefit gained is the increase inthe capacity and quantity of production, sales turnover, and understanding of marketing, promotion, bookkeeping,and capital aspects. The method used is empowerment by involving direct community participation (participatorylearning and action). The partners are Mr. Misro and Mr. Syarifudin, the owner of Kain Tajung craft industry. Thepartners are selected purposively based on economic needs and productivity criteria. Coaching was done through4 steps: preparation, implementation, monitoring and evaluation, and reflection of activity result. The problemsfaced from both partners are the capacity and quantity of production is not optimal, the lack of marketing andpromotion activities, the absence of bookkeeping and business financial statements, and lack of knowledge aboutalternative sources of business capital. To solve the problem, the production capacity was increased through theprocurement of ATBM (manual loom), enhancement of marketing and promotion activities through training andprocurement of promotion media, bookkeeping and financial reporting, and training of business capital sources.This activities have a positive impact on the business performance of both partners, the increase in capacity andproduction quantity an average of 30-35% and sales turnover average 25-30% every week.

Keywords: coaching, craft, business performance

Abstrak: Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kinerja usaha mitra binaan yaitu kapasitasproduksi, kuantitas produksi, omzet penjualan, serta pemahaman dalam bidang pemasaran dan promosi usaha,penggunaan media sosial, pembukuan usaha, dan alternatif sumber permodalan. Manfaat yang diperoleh adalahmeningkatnya kapasitas dan kuantitas produksi, omzet penjualan, dan pemahaman terhadap pemasaran, promosi,pembukuan, dan aspek permodalan. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan dengan melibatkan partisipasilangsung masyarakat (participatory learning and action). Mitra binaan yaitu Perajin Kain Tajung Bapak Misrodan Bapak Syarifudin. Mitra binaan dipilih secara purposif dengan kriteria berdasarkan kebutuhan dan produktivitasekonomi. Pembinaan dilakukan melalui 4 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan refleksihasil kegiatan. Permasalahan yang dihadapi kedua mitra binaan yaitu belum optimalnya kapasitas dan kuantitasproduksi, minimnya kegiatan pemasaran dan promosi usaha, belum adanya pembukuan dan laporan keuanganusaha, dan minimnya pengetahuan tentang alternatif sumber permodalan usaha. Untuk menyelesaikan permasalahantersebut, dilakukan peningkatan kapasitas produksi melalui pengadaan ATBM, peningkatan kegiatan pemasarandan promosi melalui pelatihan dan pengadaan media promosi, penerapan pembukuan dan laporan keuangan, danpelatihan sumber permodalan usaha. Kegiatan pembinaan memberikan dampak positif terhadap kinerja usahakedua mitra, yaitu peningkatan kapasitas dan kuantitas produksi rata-rata 30-35% per minggu serta peningkatanomzet penjualan rata-rata 25-30% per minggu.

Kata kunci: pembinaan, kerajinan, kinerja usaha

Hal - 18 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 21: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

1. PENDAHULUAN

Usaha kerajinan dalam berbagai bidangakhir-akhir ini berkembang dan memiliki peluangyang cukup besar. Di Indonesia usaha kerajinan yangtermasuk dalam golongan industri kreatif merupakanusaha dengan skala kecil dan menengah danmerupakan bagian dari kelompok usaha mikro kecildan menengah (UMKM).Walaupun terus berkembangdan memiliki peluang yang cukup besar, usahakerajinan dalam kenyataannya masih mengalamiberbagai permasalahan yang belum kunjung selesai.

Sebenarnya UMKM memiliki peran pentingdalam sejarah perekonomian Indonesia sejak 10 tahunterakhir. Bila dilihat dari perkembangan dan kemajuanusaha, memang UMKM masih jauh kalahdibandingkan dengan Usaha Besar. Sampai saat iniusaha besar lebih mendominasi dari aspek jumlahaset, penggunaan teknologi, dan kemampuanmenghasilkan laba. Namun bila dilihat dari aspekjumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja(penyediaan lapangan kerja), pengembangan ekonomilokal (pedesaan), pemberdayaan masyarakat desa,penciptaan pasar baru, dan kontribusi terhadapproduk domestik bruto (PDB), ternyata UMKMmampu memberikan peran yang lebih besar dibandingusaha besar.

Pada tahun 2011 sampai tahun 2013, jumlahunit usaha UMKM mencapai 99,99 persen dari totalunit usaha yang menggerakkan perekonomianIndonesia. Dalam periode yang sama, jumlahkontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 57,55persen lebih besar dari kontribusi usaha besar.Demikian pula dalam penyediaan lapangan kerja,pada periode tersebut UMKM mampu menciptakanlapangan kerja rata-rata mencapai 97,12persen(www.smecda.com). Besarnya kontribusi UMKMdalam perekonomian Indonesia merupakan indikasibahwa UMKM mampu memberikan kontribusi danperanan yang sangat penting dan strategis dalamportofolio perekonomian Indonesia.

Posisi dan peranan penting UMKM dalamperekonomian Indonesia, tidak serta mertamenempatkan UMKM dalam posisi yang selalu

diperhatikan dan terlepas dari berbagai permasalahan.Dalam berbagai literatur dan jurnal penelitian masihbanyak diungkapkan permasalahan yang dihadapioleh pelaku UMKM dalam menjalankan usahanyaselama ini. Permasalahan utama yang masih banyakdihadapi oleh pelaku UMKM di Indonesia dapatdibedakan dalam dua masalah yaitu masalah terkaitkeuangan/permodalan (finansial) dan masalahmanajerial dan pengetahuan (non finansial).

Masalah finansial yang masih menjadikendala antara lain minimnya permodalan, sulitnyamengakses sumber permodalan perbankan, belumtepatnya skema pembiayaan, biaya transaksi yangtinggi, kurangnya ketersediaan bank di pedesaan,kurang memadainya informasi, manajemenadministrasi keuangan yang belum baik bahkan belumsama sekali menerapkan pembukuan usaha, danrendahnya jiwa kewirausahaan dari pelaku usaha itusendiri (Kuncoro, 2013), (Urata, 2000) dalamAdiningsih (www.lfip.org).

Masih banyak pelaku UMKM yangmenghadapi permasalahan tersebut bukanlahdisebabkan oleh tidak adanya upaya pembinaan ataupemberdayaan dari pemerintah. Justru sebaliknyasudah cukup banyak program pembinaan terhadapUMKM dilakukan oleh berbagai instansi selama ini.

Menurut Sjarifudin (Kuncoro, 2013), tidaksedikit instansi pemerintah seperti: DepartemenKoperasi dan UKM, Departemen Perindustrian danPerdagangan, Bappenas, Departemen Tenaga Kerja,Perguruan Tinggi, LSM (Lembaga SwadayaMasyarakat), dan beberapa asosiasi yang telahmelaksanakan program pembinaan ataupemberdayaan terhadap pelaku UMKM.Menurutnya, walaupun sudah cukup banyak programpembinaan yang dilakukan, namun hasilnya belummampu memberikan dampak yang signifikanterhadap pemberdayaan pelaku UMKM. Programpembinaan yang dilakukan masih bersifat terkotak-kotak, belum terintegrasi dan terkoordinasi, masing-masing instansi jalan sendiri-sendiri. Dalam programtersebut pelaku UMKM belum diperlakukan sebagaisubjek yang harus berperan aktif dan didengarkanapa yang menjadi keinginan dan harapan mereka.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 19

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 22: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Upaya mengatasi permasalahan UMKM saatini masih terus dilanjutkan oleh pemerintah melaluiKementerian Ristekdikti dalam bentuk pembinaan danpendampingan pelaku UMKM. Kegiatan pembinaandan pendampingan tersebut melibatkan paraakademisi dari perguruan tinggi melalui kompetisihibah pengabdian kepada masyarakat.

Program pembinaan terhadap pelakuUMKM yang penulis lakukan merupakan kegiatanpembinaan yang dibiayai oleh hibah kompetisiRistekdikti tahun pelaksanaan 2018. Dalam programpembinaan ini melibatkan dua pelaku UMKM yaituPerajin Kain Tenun Tajung Di Kelurahan TuanKentang Kecamatan SeberangUlu I Kota Palembangsebagai mitra binaan.

Usaha kerajinan kain tenun tajung milik PakMisro dan Pak Syarifudin merupakan usaha keluargayang turun temurun, yang memproduksi kain tenuntajung secara tradisional dengan menggunakan alattenun bukan mesin (ATBM). Kain tenun tajung yangdiproduksi berbahan katun, semi sutra, dan sutra.Hasil produksi dipasarkan di Pasar 16 Ilir dan PasarIlir Barat II Kota Palembang melalui sistem pesanandan konsinyasi. Permasalahan yang dihadapi olehkedua mitra binaan adalah sebagai berikut:

a) Kapasitas produksi kain belum optimaldisebabkan masih terbatasnya kapasitas alat tenunyang digunakan. Rata-rata umur teknis alat tenundan alat pendukungnya (uluran benang, gun, sisir,paletan, dan kelosan) sudah relatif tua. Kapasitasproduksi rata-rata hanya 30 lembar kain dan omzetrata-rata 25 lembar per minggu. Bila jumlahproduksi rendah maka omzet penjualan jugarendah, dan akibatnya pendapatan kedua mitramenjadi rendah.

b) Kegiatan pemasaran dan penggunaan mediapromosi belum optimal. Sistem pemasaran hanyamengandalkan sistem pesanan, bersifat terbatasdan belum menggunakan media promosi, sehinggajangkauan wilayah pemasaran hanya terfokuspada Pasar 16 dan Pasar Ilir Barat Permai(Palembang). Hal ini menyebabkan lambatnyapenyerapan produk yang siap jual.

c) Sistem pencatatan usaha pada kedua mitra belummenerapkan sistem pembukuan sesuai kaidahakuntansi, dan belum memiliki laporan keuanganlayaknya usaha mikro. Hal ini menyebabkansulitnya melakukan kontrol terhadap barang danmodal.

d) Kedua mitra hanya mengandalkan modal sendiri,disebabkan minimnya informasi yang diperolehmengenai berbagai sumber modal dari perbankandan lembaga keuangan lainnya. Akibatnya keduamitra belum memanfaatkan alternatif sumberpermodalan lain untuk mengembangkan usahaterutama membeli alat tenun yang baru.

Dari permasalahan di atas, maka tujuan yangingin dicapai dalam pembinaan ini antara lain:

(a) Teratasinya masalah kapasitas produksi yangbelum optimal dari kedua mitra binaan,

(b)Tercapainya efektivitas penggunaan mediapromosi dalam mendukung upaya peningkatankegiatan pemasaran produk kaint ajung,

(c) Penerapan sistem pencatatan keuangan usahakedua mitra, minimal pembukuan usaha yangsederhana,

(d) Diperolehnya informasi dan pengetahuanmengenai alternatif sumber permodalan oleh keduamitra binaan dan terbukanya kemungkinanmemanfaatkan modal pinjaman dari lembagakeuangan bank maupun non-bank. Diharapkanprogram pembinaan ini dapat memberi manfaatbagi kedua mitra dalam meningkatkan kinerjausaha yang lebih baik dari sebelumnya.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam pelaksanaanprogram pembinaan ini meliputi penentuan sasaranmitra binaan, pelaksanaan survei awal danpengumpulan data, metode dan teknis pelaksanaan,dan tahap-tahap pelaksanaan.

2.1 Penentuan Mitra Sasaran

Penentuan pelaku usaha calon mitra binaan

Hal - 20 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 23: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dilakukan secara purposive yaitu pemilihan denganmengacu kepada kriteria tertentu (Sugiyono, 2014).

Dalam program pembinaan ini, pelaku usahayang akan dipilih sebagai mitra binaan ditentukandengan mengikuti pedoman dan ketentuan yangditetapkan oleh dikti. Mitra binaan harus memenuhiunsur kebutuhan yang nyata akan pemberdayaan danpembinaan, dilihat dari produktivitas secara ekonomi,kondisi usaha dan permasalahan yang dihadapi.Dalam hal ini, pelaku usaha yang dipilih sebagai mitrabinaan adalah Perajin Kain Tenun Tajung (BapakMisro dan Bapak Syarifudin) Di Kelurahan TuanKentang Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang.

2.2 Survei Awal dan Pengumpulan Data

Kegiatan survei awal dan pengumpulan datadilakukan melalui wawancara dan FGD (focusedgroup discussion) terhadap kedua mitra. Kegiatanini bertujuan untuk memperoleh data-data terkaitproduksi, pemasaran produk, promosi, permodalandan pembukuan, serta permasalahan yang sedangdihadapi oleh kedua mitra.

2.3 Metode dan Teknis Pelaksanaan

Program pengabdian kepada masyarakatdalam hibah dikti merupakan program kemitraandengan masyarakat. Program yang demikian dituntutberbasis pada kebutuhan dan kemampuan mitrasasaran. Oleh karena itu akan lebih tepat biladigunakan metode yang bersifat pemberdayaanpartisipatif (Kasih, 2018).

Metode berbasis partisipatif masyarakatsudah banyak digunakan dalam kegiatan pengabdiankepada masyarakat yang ber tujuan untukpemberdayaan masyarakat itu sendiri. Metodepemberdayaan partisipatif merupakan metodepemberdayaan yang melibatkan langsung masyarakatdimana harus berbasis pada kebutuhan danpermasalahan yang dihadapi oleh masyarakat itusendiri. Dalam hal ini masyarakat diajak untuk terlibatlangsung dalam mengatasi permasalahan danmemenuhi kebutuhan mereka sendiri (DepartemenAgribisnis-FEB IPB, 2002).

Pemberdayaan partisipatif disebut juga dengan istilahpendekatan Participatory Learning and Action(PLA). Pendekatan ini digunakan dalam beberapakegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan dansangat efektif dalam memberdayakan masyarakat itusendiri (Silmi, 2017; Kusumawardani danPangaribuan, 2015).

Dalam program pembinaan ini kedua mitra(bapak Misro dan bapak Syarifudin) terlibat langsungsecara aktif mulai dari merencanakan, menentukanpermasalahan pokok, menetapkan jadwalpelaksanaan, menentukan metode pelaksanaan, danmenentukan alternatif solusi permasalahan.Sedangkan teknis pelaksanaan seluruh kegiatanmenggunakan mekanisme wawancara, curahpendapat, dan FGD (focused group discussion)antara tim dan mitra binaan (Kasih, 2018).

2.4 Tahap-tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembinaan dilakukanmelalui tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap PersiapanPada tahap ini tim pelaksana melakukan sosialisasikegiatan pembinaan dan mendiskusikan sertamenyepakati rencana pelaksanaan kegiatan. Hal-hal yang disepakati adalah sifat dan bentukkegiatan, waktu dan tempat kegiatan, materikegiatan (pelatihan), dan dukungan dari keduamitra.

2. Tahap Pelaksanaan (Implementasi) KegiatanPada tahap ini tim pelaksana dibantu olehmahasiswa sebagai tenaga pendampingbekerjasama dengan kedua mitra dan keluarganyamelaksanakan semua kegiatan sesuai denganrencana yang sudah disepakati pada tahapsosialisasi.

3. Tahap Evaluasi dan MonitoringPada tahap ini tim pelaksana melakukanmonitoring terhadap semua kegiatan baik ketikakegiatan berlangsung maupun setelahnya.Kemudian melakukan evaluasi terhadap kegiatanyang sudah dilaksanakan, apakah ada kendala.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 21

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 24: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Bila ditemukan kendala maka dilakukan perbaikanatau penyesuaian agar kegiatan dapat berlangsungdengan baik.

4. Tahap Refleksi Hasil KegiatanPada tahap ini tim pelaksanan melakukan refleksi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pelaksanaan program pembinaandapat berjalan efektif sesuai dengan rencana yangdisepakati. Kegiatan dapat terlaksana atas kerjasamadan dukungan dari berbagai pihak terkait, antara lainTim Pelaksana, Perajin Kain Tenun Tajung sebagaimitra binaan, narasumber pelatihan, dan Kepala BAUdan Kepala LPPM STIE Multi Data Palembang.

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Sesuai dengan rencana yang ditetapkan,beberapa kegiatan pokok yang telah dilaksanakansebagai berikut:

a) Rapat Tim PelaksanaRapat persiapan antara tim pelaksana dengan parainstruktur dan mahasiswa pendampingdilaksanakan pada tanggal 20 April 2018. Hasilrapat berupa rencana implementasi kegiatanterkait jadwal, materi, tempat dan waktupelaksanaan kegiatan.

b) Kegiatan SosialisasiSosialisasi kegiatan kepada kedua mitra dankeluarganya telah dilaksanakan pada hari Sabtu,tanggal 28 April 2018. Sosialisasi menghasilkankesepakatan mengenai jadwal kegiatan, materipelatihan, tempat pelatihan, pengadaan peralatan,dan partisipasi serta komitmen kedua mitra.

terhadap seluruh kegiatan. Dalam hal inikedua mitra diminta untuk mengutarakanmanfaat dan dampak yang dirasakan setelahmengikuti pembinaan, pelatihan, danmemanfaatkan peralatan produksi serta mediapromosi.

c) Pelatihan Strategi Pemasaran dan Promosi UsahaPelatihan dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2018,bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keduamitra terkait strategi pemasaran dan promosiusaha. Selama ini kegiatan pemasaran danpromosi usaha belum optimal. Dalam pelatihanini kedua mitra memperoleh pengetahuan bahwastrategi pemasaran harus dilakukan denganmelihat siapa pelanggan yang ingin dilayani,bagaimana karakteristik produk yang dijual,penggunaan bauran pemasaran (7 P), sertapenggunaan media promosi yang tepat sesuaikarakteristik usaha.

d) Pelatihan Online Marketing dan PembuatanMedia Sosial (Facebook dan Instagram)Pelatihan ini juga dilaksanakan pada hari Sabtu,tanggal 12 Mei 2018 setelah istirahat makan siang.Pelatihan bertujuan untuk membekali kedua mitradengan pengetahuan bagaimana membuat danmemanfaatkan media sosial (facebook daninstagram) sebagai media mempromosikan kaintenun tajung hasil produksi. Dari pelatihan inikedua mitra tidak saja memperoleh pengetahuandan mampu menggunakan media sosial, tetapi jugadapat memperluas jangkauan pemasaran sertameningkatkan omzet penjualan kain tenun tajung.

e) Pelatihan Pencatatan dan Pembukuan UsahaPelatihan ini dilaksanakan pada hari Sabtu,tanggal 19 Mei 2018. Pelatihan bertujuan untuk

Gambar 1: Tahap-tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan

Hal - 22 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 25: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

membekali kedua mitra dengan pengetahuan danpemahaman mengenai pentingnya pencatatan danpembukuan usaha yang baik serta bagaimana caramelakukan pencatatan dan pembukuan tersebut.Dari pelatihan ini, selain mampu memahamipembukuan usaha, kedua mitra juga mampumencatat hasil produksi dan penjualan,penerimaan dan pengeluaran kas, mencatat hutangdan piutang, serta membuat laporan keuangandalam bentuk neraca dan laporan laba-rugi.

f) Pelatihan Sumber Permodalan dan PembuatanProposalPelatihan dilakasanakan pada hari Sabtu, tanggal19 Mei 2018 setelah pelaksanaan sesi pelatihanpembukuan usaha. Pelatihan bertujuan untukmembekali kedua mitra dengan pengetahuanmengenai sumber-sumber permodalan yang dapatdimanfaatkan, bagaimana cara mengakses, sertabagaimana cara membuat proposal kredit untukdiajukan ke perbankan. Dari pelatihan ini selainmemperoleh pengetahuan dan pemahaman, keduamitra juga berkeinginan untuk mengajukanpermohonan pinjaman ke pihak perbankan ataupegadaian.

g) Pengadaan Peralatan Produksi

Pengadaan peralatan produksi bertujuan untukmeningkatkan kapasitas produksi kedua mitra,sehingga kuantitas produksi dapat lebih meningkatdibandingkan dengan sebelumnya. Peralatanproduksi yang diberikan yaitu: ATBM (Alat TenunBukan Mesin) yang berfungsi sebagai alat tenunkain tajung dan peralatan pendukung yang terdiridari uluran benang, gun, sisir, paletan, dankelosan. Penambahan ATBM ini diharapkan dapatmeningkatkan kapasitas produksi yang lebihoptimal, mengingat ATMB yang lama rata-ratasudah berumur tua.

h) Pengadaan Media Promosi UsahaPengadaan media promosi bertujuan untukmeningkatkan efektivitas kegiatan promosi usahapada kedua mitra binaan. Selama ini kegiatanpromosi usaha belum berjalan dengan efektif,mengingat lebih banyak menunggu orderan dari

para pedagang pasar. Pengadaan media promosiusaha terdiri dari pembuatan kartu nama usahadan papan nama usaha. Dengan adanya keduamedia promosi ini diharapkan produk kain tenuntajung yang diproduksi oleh kedua mitra dapatlebih dikenal lebih luas oleh masyarakat dan calonpelanggan dan lebih banyak kerjasama denganpara pedagang di Kota Palembang dan sekitarnya.

i) Penyerahan Peralatan Produksi dan PromosiPenyerahan peralatan produksi dan media promosidilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Juli2018. Penyerahan dilakukan denganmenandatangani berita acara secara resmi sesuaiformat dikti.

j) Monitoring dan EvaluasiKegiatan monitoring dilaksanakan sejak awalpelaksanaan, untuk mengetahui sejauhmanaimplementasi kegiatan berjalan sesuai denganrencana, dan apa saja yang menjadi kendala.Kemudian terhadap permasalahan dan kendalayang muncul dilakukan evaluasi sambil berjalan,selanjutnya dilakukan perbaikan dan penyesuaian.Evaluasi secara keseluruhan dilakukan untukmengetahui apakah hasil kegiatan mampumemberikan dampak positif terhadap penyelesaianpermasalahan dan peningkatan kinerja keduamitra.

k) Refleksi KegiatanPada tahap ini dilaksanakan wawancara secaramendalam mengenai dampak atau manfaat yangdirasakan oleh kedua mitra setelah menerimapelatihan/pembinaan, pengadaan peralatanproduksi dan media promosi.

3.2 Hasil dan Dampak Kegiatan

1. Hasil dan Dampak PelatihanSecara umum semua pelatihan yang dilaksanakandapat berjalan secara efektif. Dari semua pelatihanyang diberikan, manfaat yang diperoleh oleh keduamitra antara lain: peningkatan pengetahuan danpemahaman terhadap strategi pemasaran danpromosi usaha, peningkatan pengetahuan dalampemasaran online dan mitra menyadari pentingnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 23

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 26: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

memanfaatkan media sosial (facebook daninstagram), peningkatan pengetahuan tentangsumber permodalan dan pembuatan proposalkredit, serta peningkatan pengetahuan danpemahaman mengenai pembukuan usaha (bukukas, buku utang – piutang, dan pembuatan laporankeuangan (neraca dan laporan laba-rugi).

2. Produk Peralatan Produksi dan Media PromosiPengadaan peralatan produksi berupa Alat TenunBukan Mesin (ATBM) beserta alat pendukungnya(uluran benang, gun, sisir, paletan, dan kelosan)mampu meningkatkan kapasitas produksi kaintenun tajung dibandingkan dengan sebelumnya.

4. SIMPULAN DAN SARAN

Program pembinaan terhadap kedua mitrabinaan Perajin Kain Tenun Tajung di Kelurahan Tuan

Sebelum pembinaan dengan dua ATBM keduamitra masing-masing hanya mampu memproduksikain tenun rata-rata 30 lembar/minggu, denganomzet penjualan rata-rata 25 lembar/minggu.Setelah penambahan 1 unit ATBM ukuran besar,maka masing-masing mampu meningkatkankapasitas produksi atau kuantitas produksi rata-rata 35% per minggu. Dengan peningkatankapasitas produksi tersebut berdampak padapeningkatan omzet rata-rata 30-35% per minggu.Sedangkan pengadaan media promosi usahaseperti papan nama usaha dan kartu nama usahadiharapkan akan dapat lebih mengenalkan usahaini lebih luas lagi.

Kentang Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembangsecara umum telah berjalan secara efektif sesuaidengan rencana. Dukungan, partisipasi, dankomitmen dari kedua mitra dan keluarga sangat

Tabel 1: Dampak Pembinaan Terhadap Kinerja Mitra Binaan

Hal - 24 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 27: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

berperan dalam menentukan keberhasilan programpembinaan. Semua materi pelatihan dapat diterimadan dipahami dengan baik, demikian pula pengadaanperalatan produksi dan media promosi dapatdigunakan secara efektif dalam proses produksi dankegiatan promosi usaha.

Dari kegiatan pelatihan yang diberikan,dampak positif yang diterima kedua mitra binaanyaitu adanya peningkatan pengetahuan danpemahaman dalam bidang pemasaran dan promosiusaha, pemahaman dan pemanfaatan media sosial,serta penerapan pembukuan usaha dan laporankeuangan. Pengadaan peralatan produksi dan mediapromosi memberikan dampak positif terhadapkenaikan kinerja usaha dalam bentuk penambahankapasitas produksi, kuantitas produksi, dan omzetpenjualan.

Selama pelaksanaan kegiatan pembinaan,masih terdapat kendala terutama dari sisi pendanaan.Pencairan dana pembinaan masih dirasakan kurangtepat waktu, sehingga jadwal pelaksanaan terlalusingkat. Hal ini dipengaruhi pula oleh bertepatandengan bulan puasa (Ramadhan) dan Hari Raya IdulFitri, sehingga ada beberapa kegiatan yang terpaksadiundur. Diharapkan pada kegiatan berikutnya, pihakristekdikti dapat mempercepat pencairan dana hibahagar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuaijadwal yang direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adiningsih, Sri, Regulasi dalam RevitalisasiUsaha Kecil dan Menengah di Indonesia,http://www.lfip.org/english/pdf/bali-seminar/regulasi-dalam-revitalisasi-sri adiningsih.pdf

[2] Departemen Agribisnis-FEB IPB.2011, TeknikPemberdayaan Masyarakat SecaraPartisipatif, http://burhan.staff.ipb.ac.id/files/2011.

[3] Kasih, Yulizar. 2018, Pemberdayaan PelakuUsaha Tahu Rumahan Di KabupatenBanyuasin Sumatera Selatan, Prosiding,

Seminar Nasional Pengabdian KepadaMasyarakat 2017, Universitas MuhammadyahPalembang.

[4] Kusumawardani, Emi dan Sar ianaPangaribuan. 2015, PemberdayaanMasyarakat dengan MenggunakanParticipatory Learning and Action (PLA)Sebagai Upaya Penurunan Kasus Malaria,Program Doktor, Program Studi IlmuKesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Airlangga, Surabaya(www.ecademia.edu)

[5] Kementerian Koperasi dan UKM, PenyerapanTenaga Kerja Pada UMKM Tahun 2005-2013, www.smecda.com

[6] Kementerian Koperasi dan UKM, Data UsahaMikro, Kecil, Menengah, dan Besar Tahun

2005-2013, www.smecda.com

[7] Kementerian Koperasi dan UKM, KontribusiPDB Pada UMKM Tahun 2005-2013 ,www.smecda.com

[8] Silmi, Alin Fatharani. 2017, ParticipatoryLearning and Action (PLA) Di DesaTerpencil-Peran LSM Provinsi YogyakartaDalam Pemberdayaan Masyarakat di LubukBintialo, Sumatera Selatan, JurnalPemberdayaan Masyarakat, Volume 1, 2017.

[9] Sugiyono. 2014, Metode Penelitian KuantitaifKualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 25

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 28: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Reciprocal Effect:Opini Audit Going Concern Dan Auditor Changes

Cherrya Dhia Wenny

STIE [email protected]

Abstract:The purpose of this research is to determine the effect of going concern opinion on auditor changes and todetermine the effect of auditor changes on going concern opinion . The data used in this study are audited financialstatements of manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2013-2016, obtained through the BEIwebsite (ww.idx.co.id). This research is a quantitative study using logistic regression models. The results show thatgoing concern opinion has a significant effect on auditor changes, but the auditor changes are not proven to affectthe going concern opinion in the following year.

Keywords: going concern opinion, auditor changes

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah opini going concern berpengaruh signifikan terhadapauditor changes dan apakah auditor changes juga memiliki pengaruh signifikan terhadap opini going concern ditahun berikutnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufakturyang terdaftar di BEI tahun 2013 – 2016, yang diperoleh melalui web BEI (ww.idx.co.id). Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan menggunakan model regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opinigoing concern berpengaruh signifikan terhadap auditor changes, namun auditor changes tidak terbukti berpengaruhterhadap opini going concern di tahun berikutnya.

Kata kunci: opini going concern, auditor changes

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peraturan di Indonesia telah membatasi paraakuntan publik maupun kantor akuntan publik dalammemberikan jasa audit kepada kliennya. DiungkapkanRossieta dan Wibowo (2009) hal ini dilakukan agartidak menimbulkan ketergantungan antara pihak kliendengan auditornya, sehingga auditor tetap dapatbekerja secara objektif.

Pembatasan masa pemberian jasa seorangauditor telah di atur dalam Keputusan MenteriKeuangan No 17/PMK 01/2008. Disebutkan dalampasal 3 ayat (1) bahwa pemberian jasa audit umumatas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukanoleh KAP paling lama untuk 6 tahun buku berturut-

turut dan oleh seorang akuntan publik paling lamauntuk 3 tahun buku ber turut-turut. Artinya,ketika suatu entitas melakukan pergantian KAPkarena telah menggunakan jasa KAP tersebut selama6 tahun berturut-turut, maka pergantian tersebutwajar karena dilakukan untuk memenuhi kewajibanterhadap peraturan di atas.

Namun, permasalahan t imbul karenaperusahaan melakukan auditor changes yangbersifat voluntary, yaitu auditor changes karenakeinginan perusahaan itu sendiri bukan karenaperaturan di atas. Salah satu pemicu dari pergantianauditor secara voluntary ini adalah karena perusahaanmendapatkan opini yang buruk dari auditorsebelumnya. Untuk menghilangkan kesan buruk parainvestor, perusahaan berupaya melakukan auditorchanges.

Hal - 26 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 29: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Tabel 1: Penerimaan Opini Audit Going Concern 2000 - 2008 USA

Sumber: Djunaidi, 2013

Auditor changes ini merupakan salah satuupaya perusahaan agar mendapatkan opini yang lebihbaik dari opini sebelumnya. Dari data di atas terjadikenaikan persentase Going concern selama 5 tahunberturut-turut yaitu dari tahun 2003-2008. Schwartzdan Menon (1985) dalam Sumadi (2011)mengungkapkan bahwa opini selain WTP akanmembuat perusahaan kecewa dan meninggalkan KAPtersebut sehingga terjadilah auditor changes. Opiniselain WTP akan menimbulkan kesan negatif di matainvestor karena mereka beranggapan bahwa kondisikeuangan perusahaan sedang dalam masalah yangcukup sulit dan kelangsungan hidupnya diragukan.

Penelitian sejenis telah dilakukan beberapapeneliti sebelumnya, diantaranya Astuti (2014) yangmelihat pengaruh opini Going concern terhadapauditor changes. Hasil menunjukkan bahwa opiniGoing concern akan menyebabkan terjadinya auditorchanges di suatu perusahaan. Hasil yang samadiungkapkan Rahayu, dkk (2016) yang menyatakanterdapat pengaruh positif antara opini Going concernterhadap auditor changes. Sumadi (2011)memperkuat hasil dari kedua penelitian di atas.

Berbeda dengan penelitian di atas, Djunaidi(2013) dalam penelitiannya melihat faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi perusahaan mendapatkanopini Going concern. Diungkapkan dalamhipotesisnya bahwa salah satu faktor penyebabnyaadalah auditor changes. Untuk menghindari kesannegatif dari penerimaan opini Going concern makasalah satu cara yang dapat dilakukan perusahaanyaitu dengan melakukan opinion shopping yaitudengan mengganti auditor sebelumnya denganharapan mendapatkan hasil yang lebih baik dari

sebelumnya. Namun, hasil menunjukkan bahwa opiniGoing concern tidak berpengaruh terhadap auditorchanges.

Permasalahan yang diungkapkan dalamtulisan ini adalah apakah opini audit Going concernberpengaruh terhadap auditor changes dan apakahauditor changes ini berdampak terhadap opini auditdi tahun berikutnya, dimana perusahaan berharapmendapatkan opini yang lebih baik dari opinisebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Opini Audit Going concern berpengaruhterhadap Auditor changes

2. Apakah Auditor changes berpengaruh terhadapOpini Audit Going concern

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah Auditor changesberpengaruh terhadap Opini Audit Going concern

2. Untuk mengetahui apakah Opini Audit Goingconcern berpengaruh terhadap Auditor changes

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Teori Agency

Teori keagenan dalam artikel Jensen andMackling (1976) diartikan sebagai kontrak antaraprincipal (pemegang saham) dan agen (manajemen)

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 27

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 30: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dimana principal akan mendelegasikan beberapawewenang pengambilan keputusan kepada agen.Konflik kepentingan diantara keduanya akan mungkinterjadi disebabkan karena adanya ketidakseimbanganinformasi yang didapatkan antara pihak manajemendan pemegang saham. Pihak manajemen akanmendapatkan informasi mengenai perusahaan lebihbanyak dibandingkan dengan pemegang saham.Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkanpihak ketiga yaitu auditor.

2.1.2 Auditor Changes

Auditor changes dapat disebabkan karenaterjadinya pergantian secara sukarela ataupunpergantian wajib. Disebutkan dalam PeraturanMenteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentangjasa akuntan publik bahwa pergantian wajibmerupakan pergantian audit yang disebabkan karenaadanya pembatasan masa pemberian jasa, yaitu palinglama 6 (enam) tahun buku berturut-turut untuk KAPdan paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turutoleh seorang Akuntan Publik (Pasal 3 ayat (1)).

2.1.3 Opini Audit Going Concern

Going concern merupakan suatu keadaan dimana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangkawaktu ke depan, dimana hal ini dipengaruhi olehkeadaan financial dan non financial (Mulawarman,2009). SPAP (2001) dalam Dewayanto (2011)menyebutkan bahwa opini audit going concernmerupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditoruntuk memastikan apakah perusahaan dapatmempertahankan kelangsungan hidupnya.

Dalam hubungannya dengan Goingconcern, Liestiyowati (2013) menyebutkan bahwaauditor mengevaluasi kemampuan perusahaan untukmelajutkan kelangsungan hidup untuk jangka waktutidak lebih dari satu tahun setelah tanggal laporankeuangan yang diaudit.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut beberapa penelitian terdahulu yangmenjadi referensi penulis:

Tabel 2: Penelitian Terdahulu

Hal - 28 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 31: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Tabel 2: Penelitian Terdahulu Lanjutan

Sumber: Diolah penulis, 2018

2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Perusahaan yang mendapatkan opini auditGoing concern di tahun sebelumnya cenderung akanmencari jalan agar di tahun berikutnya bisamendapatkan opini yang lebih baik. Salah satu praktikyang dapat dilakukan perusahaan adalah denganmelakukan opinion shopping. Praktik ini dijelaskandalam Djunaidi (2013) merupakan salah satu praktikyang dilakukan dengan cara mengganti auditordengan harapan agar auditor pengganti memberikanopini yang lebih baik dari opini sebelumnya.mengganti auditor lamanya dengan auditor baru yangdiharapkan dapat memberikan opini yang lebih baik.

Gambar 1: Kerangka Pemikiran

H1 : Opini Audit Going concern berpengaruhterhadap Auditor changes

H2 : Auditor changes berpengaruhterhadap Opini Audit Going concern

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dapat diperoleh melalui dataprimer dan data sekunder. Menurut Sanusi (2011),data primer adalah data yang pertama kali dicatatdan dikumpulkan peneliti, sedangkan data sekunderadalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkanoleh pihak lain.

Data yang digunakan dalam penelitian inimerupakan data sekunder yang digunakan berupalaporan keuangan auditan perusahaan publikmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2013 – 2016, yang diperoleh melalui web BEI(ww.idx.co.id).

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 29

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 32: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2013) menyebutkan pengertianpopulasi yaitu suatu wilayah generalisasi yang terdiriatas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalahperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun2013 – 2016 yang berjumlah 144 perusahaan.Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakanteknik purposive sampling. Menurut Nazir (2011),purposive sampling yaitu pengambilan sampel yangdilakukan berdasarkan pertimbangan dari penelitiyang menggangap unsur-unsur yang dikehendaki telahada dalam populasi.

3.3 Definisi Operasional dan PengukuranVariabel

3.3.1 Auditor Changes

Menggunakan variabel dummy denganketentuan nilai 1 untuk perusahaan yang melakukanauditor changes sedangkan 0 untuk perusahaan yangtidak melakukan auditor changes

3.3.2 Opini Audit Going Concern

Menggunakan variabel dummy denganketentuan nilai 1 untuk perusahaan yang mendapatkan

Berikut kriteria yang ditetapkan penulis:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar padaBEI berturut-turut periode 2013 – 2016.

2. Perusahaan memiliki semua data yangdibutuhkan dalam penelitian secara lengkap.

3. Perusahaan manufaktur tidak melakukanauditor changes secara mandotary.

4. Perusahaan manufaktur menggunakan matauang rupiah (Rp) dalam laporan keuangannya.

Dari kriteria purposive sampling di atas makahasil pengambilan sampel adalah sebagai berikut ini:

opini Audit Going concern sedangkan 0 untukperusahaan yang mendapatkan opini Audit non-Going concern.

3.4 Metode Analisis Data

- Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis di atas, maka dapatdigunakan metode analisis Uji t. Uji t digunakan untukmelihat apakah opini audit going concern memilikipengaruh yang signifikan terhadap auditor changes,begitupun sebaliknya.Dasar pengambilan keputusanadalah sebagai berikut:

Hal - 30 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Tabel 3: Kriteria

Sumber: Penulis, 2017

Page 33: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 31

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

a. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterimaJika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak

b. Berdasarkan nilai probabilitasnya (signifikansi)dasar pengambilan keputusannya adalah:Jika probabilitas > 0,10 maka Ho diterimaJika probabilitas < 0,10maka Ho ditolak

3.5 Model Persamaan Analisis Regresi Logistik

Agung (2017) menyebutkan bahwa regresilogistik merupakan salah satu jenis regresi yangmenghubungkan antara satu atau beberapa variabelindependen (variabel bebas) dengan variabeldependen yang berupa kategori; biasanya 0 dan 1.Penelitian ini menggunakan dua model persamaanregresi Logistik, yaitu:

Model Persamaan (1)

Ln = a + bX1

Dimana :Y1 = Auditor changes ; danX1 = Opini audit

Model Persamaan (2)

Ln = a + bX2

Dimana :Y2 = Opini Audit ; danX2 = Auditor changes

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4 di bawah ini menunjukkan hasilpengujian pengaruh antara opini audit Going concernterhadap auditor changes. Nilai signifikansi sebesar0.008 < 0,05 menunjukkan bahwa opini audit Goingconcern terbukti mempengaruhi auditor changes.Artinya, Ha 1 diterima. Sedangkan tabel 5membuktikan pengaruh auditor changes terhadapopini Going concern. Dari data di tabel tersebut,terlihat nilai signifikansi sebesar 0,804, artinyapergantian auditor terbukti tidak memiliki pengaruhyang signifikan terhadap penerimaan opini Goingconcern oleh suatu perusahaan.

Tabel 4: Pengaruh Opini Audit Going Concern Tahun SebelumnyaTerhadap Auditor Changes

Sumber: Data diolah penulis, 2018

Tabel 5: Pengaruh Auditor ChangesTerhadap Opini Audit Going Concern

Sumber: Data diolah penulis, 2018

Page 34: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

4.2 Pembahasan

Perusahaan yang mendapatkan opini auditGoing concern di tahun sebelumnya cenderung akanmencari jalan agar di tahun berikutnya bisamendapatkan opini yang lebih baik. Salah satu praktikyang dapat dilakukan perusahaan adalah denganmelakukan opinion shopping. Praktik ini dijelaskandalam Djunaidi (2013) merupakan salah satu praktikyang dilakukan dengan cara mengganti auditordengan harapan agar auditor pengganti memberikanopini yang lebih baik dari opini sebelumnyamengganti auditor lamanya dengan auditor baru yangdiharapkan dapat memberikan opini yang lebih baik.

Namun ketika perusahaan terus melakukanpraktik tersebut, maka besar kemungkinan akanmenimbulkan kecurigaan daripada pihak-pihakberkepentingan dalam sebuah perusahaan, terutamadi mata investor maupun di mata auditor pengganti.Tindakan ini dianggap sebagai tindakan yang tidakbiasa sehingga justru akan menciptakan suatu opiniburuk mengenai perusahaan tersebut. Auditorchanges hanya akan menimbulkan pertanyaan dariauditor pengganti mengenai control internal yang adadalam perusahaan tersebut.

Hal ini akan berakibat auditor baru akanlebih ketat dalam melakukan pemeriksaan baikterhadap control internal maupun dalam hal pemilihansampel dan bukti-bukti empiris. Perusahaan yangsering mengganti auditor adalah perusahaan yangmemiliki masalah tertentu dalam operasionalnya.Sehingga perusahaan yang menerima opini Goingconcern justru tidak mempengaruhi keinginan merekauntuk mengganti auditornya karena menghindarikesan negatif seperti yang dijelaskan di atas.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hal - 32 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas,dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerimaan opini audit Going concernberpengaruh terhadap auditor changes. Artinya,perusahaan akan melakukan berbagai usaha ketikamereka mendapatkan opini going concern dariauditor. Salah satu cara yang dapat perusahaanlakukan adalah dengan melakukan opinionshopping yaitu dengan mengganti auditor lamadengan auditor baru yang diharapkan dapatmemberikan opini sesuai yang mereka inginkan\

2. Namun, dari hasil peneitian yang telah dilakukan,ternyata mengganti auditor lama dengan auditorbaru ketika perusahaan mendapatkan opini goingconcern justru akan menimbulkan kesan negatifdimata para investor. Selain itu, auditor baru akanlebih ketat dalam melakukan pemeriksaan baikterhadap control internal maupun dalam halpemilihan sampel dan bukti-bukti empiris.Sehingga disimpulkan bahwa auditor changestidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadappenerimaan opini audit going concern di tahunberikutnya.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa melakukan auditorchanges bukan merupakan jalan keluar untukmenghindari opini audit Going concern di tahunberikutnya. Melakukan auditor changes ketikaperusahaan mendapatkan opini Going concern justruakan membuat kesan negatif di mata para investordan auditor pengganti.

Dalam menerbitkan opini going concern,auditor akan sangat memperhatikan kondisi keuanganperusahaan. Perusahaan yang tidak mempunyaipermasalahan yang serius kemungkinan besar tidakakan menerima opini audit going concern. Maka,salah satu cara untuk menghindari opini going

Page 35: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 33

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

concern adalah dengan memperbaiki kondisikeuangan perusahaan .

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agung, Budi Santoso. 2017, Pengertian,Tutorial, dan Interpretasi Regresi LogistikDengan SPSS, (Diakses tanggal 16 Agustus2018, https://agungbudisantoso.com/2017/04/06/pengertian-tutorial-dan-interpretasi-regresi-logistik-dengan-spss/)

[2] Astuti, Ni Luh Putu Paramita dan Ramantha, IWayan. 2014, Pengaruh Audit Fee, Opini GoingConcern, Financial Distress dan UkuranPerusahaan pada Auditor Changes, E-JurnalAkuntansi Universitas Udayana 7.3 (DiaksesTanggal 12 April 2018).

[3] Departemen Keuangan Republik Indonesia.2008, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik,(Diakses Tanggal 2 Agustus 2018).

[4] Dewayanto, Totok. 2011, Analisis Faktor-faktoryang Mempengaruhi Penerimaan Opini AuditGoing Concern pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,(Diakses Tanggal 2 Agustus 2018).

[5] Djunaidi, Arlen dan Soepriyanto, Gatot . 2013,Pengaruh Auditor changes dan Kualitas AuditTerhadap Opini Audit Going concern: StudiEmpiris Perusahaan Manufaktur di Bursa EfekIndonesia, Binus Business Review Vol 4 No 1Mei 2013(Diakses Tanggal 12 April 2018).

[6] Jensen, Michael C dan William H. Meckling.1976, Theory of the Firm: ManagerialBehavior, Agency Costs and OwnershipStructure, Journal of Financial Economics V.3No.4 pp. 305-360 (Diakses Tanggal 28Februari 2014).

[7] Liestiyowat i. 2013, Pengertian GoingConcern Didalam Standar Auditing, (http://

akuntan-si.blogspot.com/2013/02/ pengertian-going-concern-didalam.html, Diakses Tanggal28 Februari 2014).

[8] Mulawarman. 2009, Going Concern DalamAkuntansi: Masih Perlu Dipertahankan?,(https://ajidedim.wordpress.com/2009/01/29/going-concern-dalam-akuntansi-masih-perlu-dipertahankan/, Diakses Tanggal 28 Februari2014).

[9] Nazir, Muhammad.2011, Metode Penelitian,Ghalia Indonesia, Jakarta

[10]Rahayu, dkk. 2016, Pengaruh Opini AuditGoing Concern, Reputasi Auditor dan UkuranPerusahaan Klien Terhadap Auditor Changes,Jurnal Riset Akuntansi JUARA Vol 6 No 2 April2016, (Diakses Tanggal 12 April 2018).

[11] Rossieta, Hilda dan Arie Wibowo. 2009,“Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit –Suatu Studi Dengan Pendekatan EarningsSurprise Benchmark”, Simposium NasionalAkuntansi XII, Palembang. (Diakses Tanggal12 April 2018).

[12]Sanusi, Anwar. 2011, Metodologi PenelitianBisnis, Erlangga, Jakarta.

[13]Sugiyono. 2013, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitiatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.

[14]Sumadi. 2011, Mengapa PerusahaanMelakukan Auditor Switch?, Jurnal IlmiahAkuntansi dan Bisnis Vol 6 No 1 Januari2011, (Diakses Tanggal 16 Mei2018).

[15]Bursa Efek Indonesia. 2017, Laporan KeuanganAuditan Perusahaan Manufaktur ,(www.idx.co.id, Diakses Tanggal 16 Mei2018).

Page 36: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Kontribusi Kecerdasan Emosional MahasiswaTerhadap Minat Belajar Pengantar Akuntasi

Kathryn Sugara

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data [email protected]

Abstract:This study aims to examine the influence of emotional intelligence of students to wards learning out comesintroductory accounting courses. The research method used in this study is a quantitative method, Sampel wasdetermined by purposive sampling method. The method of analysis is multiple regression analysis.The test resultstates that the components of the emotional intelligence variable (self-introduction, empathy, and social skills)influence on the introductory accounting course, while the emotional intelligence variable component (self-controlvariable, and motivation) has noeffect on the value of introductory accounting courses. So it can be concluded thatthe cooperation will greatly affect the value of introductory accounting courses.

Keyword :emotional intelligence, learning outcomes introduction to accounting course.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa terhadap minat belajarpengantar akuntansi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, sedangkanpenentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis dalam penelitian inimenggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil pengujian menyatakan bahwa komponen variabel kecerdasanemosional (variabel pengenalan diri, empati, dan keterampilan sosial) berpengaruh terhadap minat belajar pengantarakuntansi, sedangkan komponen variabel kecerdasan emosional (variabel pengendalian diri, dan motivasi) tidakmemiliki pengaruh terhadap minat belajar pengantar akuntansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerja samaakan sangat berpengaruh terhadap minat belajar pengantar akuntansi.

Kata kunci : kecerdasan emosional, hasil belajar mata kuliah pengantar akuntansi.

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan pengertian trdisional,kecerdasan meliputi kemampuan membaca, menulisdan berhitung yang mengarahkan seseorang untukmencapai kesuksesan di bidang akademis. Pandanganbaru yang berkembang mengatakan bahwa adakecerdasan lain di luar Intelligent Quotient (IQ),seperti bakat, ketajaman pengamatan sosial,hubungan sosial, kematangan emosional, dan lain-lain yang harus juga dikembangkan. Faktamenunjukkan bahwa banyak orang yangberpendidikan lebih rendah lebih sukses dalampekerjaannya. Banyak orang mengira bahwakepandaian adalah segala-galanya. Dengan

kepandaian, mereka mengira apapun akan bisaditaklukkan dengan mudah.

Belakangan ini muncul teori psikologikontemporer yang menyatakan: untuk mencapaikesuksesan hidup, seseorang tidak bisa hanyamengandalkan IQ belaka, masih ada perangkat lainyang diperlukannya, yang disebut Emotional Quotient(EQ). Melandy dan Aziza 2006 (dalam Maslahah,2007) menyatakan hasil survey yang dilakukan diAmerika Serikat tentang kecerdasan emosionalmenjelaskan bahwa apa yang diinginkan oleh pemberikerja tidak hanya keterampilan teknik saja melainkandibutuhkan kemampuan dasar untuk belajar dalampekerjaan.

Hal - 34 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 37: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Dalam proses belajar mengajar di perguruantinggi, sangat berkaitan dengan kecerdasan emosionalmahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatihkemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuanuntuk mengelola perasaannya, kemampuan untukmemotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalammenghadapi frustasi, kesanggupan untukmengendalikan dorongan dan menunda kepuasansesaat, mengatur suasana hati yang reaktif, sertamampu berempati dan bekerja sama dengan oranglain.

Mata kuliah Pengantar Akuntansi merupakansalah satu dasar pembelajaran sebelum seseorang siapuntuk menjadi seorang akuntan. Dalam mata kuliahpengantar Akuntansi para mahasiswa akan dibekaliakuntansi secara umum, seperti pembuatan jurnal,pelaporan keuangan, kasus-kasus ekonomi. Seorangakuntan yang professional dan handal sangatdibutuhkan keseimbangan antara IQ dan EQ, karenapenyajian informasi akuntansi yang kompleksitaspara akuntan tidak hanya memerlukan kepandaiansaja, tetapi para akuntan tersebut juga sangatmemerlukan kecerdasan emosional untukmengendalikan emosi, bagaimana mereka sanggupuntuk mengatasi permasalahan yang pelik, danbagaimana mereka bisa memotivasi diri.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Kecerdasan Emosional

Menurut Salovey dan Mayer (dalamMelandy dan Aziza, 2006), Pencipta ist ilah“kecerdasan emosional”, mendefinisikan kecerdasanemosional adalah kemampuan untuk mengenaliperasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untukmembantu pikiran, memahami perasaan danmaknanya, dan mengendalikan perasaan secaramendalam sehingga membantu perkembangan emosidan intelektual. Chaplin (tahun 1975 dalamMelandy,dkk, 2007) memberikan pengertiankecerdasan sebagai kemampuan menghadapi danmenyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepatdan efektif. Menurut teori lama, kecerdasan meliputitiga pengertian, yaitu kemampuan untuk belajar,

keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, kemampuanuntuk beradaptasi dengan situasi baru ataulingkungan pada umumnya (Wollfolk tahun 1975,dalam Melandy,dkk, 2007).

Goleman tahun 1999 (dalam Melandy,dkk,2007), merupakan salah seorang yangmempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnyayang dianggap sebagai faktor penting yang dapatmempengaruhi terhadap prestasi seseorang, yakniKecerdasan Emosional atau Emotional Quotient(EQ). Goleman mengemukakan bahwa kecerdasanemosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaansendiri dan perasaan orang lain, kemampuanmemotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelolaemosi dengan baik pada diri sendiri dan dalamhubungan dengan orang lain.

Berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ)yang cenderung bersifat permanen, kecakapanemosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajaridan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yangberkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup.Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diridan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat danmotivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapansosial.

Keterampilan yang berkaitan dengankecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuanuntuk memahami orang lain, kepemimpinan,kemampuan membina hubungan dengan orang lain,kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim,membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberiinspirasi dan sebagainya. Terdapat lima dimensi ataukomponen kecerdasan emosional (EQ) yaitupengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,keterampilan sosial.

Komponen Kecerdasan Emosional, menurutGoleman (2003) dalam Nuraini (2007) terdapat limadimensi atau komponen kecerdasan emosional (EQ)yaitu:1. Pengenalan diri, artinya mengetahui keadaan

dalam diri, hal yang lebih disukai, dan intuisi.Pengenalan diri dalam pengertian lain adalah

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 35

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 38: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

mengenali emosi sendiri, mengetahui kekuatan danketerbatasan diri, dan keyakinan akan kemampuansendiri. Mengenal diri berarti memahami kekhasanfisik, kepribadian, watak dan temperamen,mengenal bakat-bakat alamiah yang dimiliki sertapunya gambaran atau konsep yang jelas tentangdiri sendiri dengan segala kesulitan dankelemahannya.

Ada beberapa cara untuk mengembangkankekuatan dan kelemahan dalam pengenalan diriyaitu introspeksi diri, mengendalikan diri,membangun kepercayaan diri, mengenal danmengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan,dan berpikir positif dan optimis tentang dirisendiri. Dengan mengenal diri maka mahasiswaakan mengerti peran apa yang harus mainkanuntuk mewujudkannya, sehingga mahasiswaakan berusaha keras untuk belajar dan aktifdalam mengikuti kegiatan perkuliahannya agarmendapatkan nilai yang maksimal Gea et al.Tahun 2002 (dalam Melandy dan Aziza, 2006).

2. Pengendalian diri, artinya mengelola keadaandalam diri dan sumber daya diri sendiri.Pengendalian diri dalam pengertian lain adalahmenahan emosi dan dorongan negatif, menjaganorma kejujuran dan integritas, bertanggungjawab atas kinerja pribadi, luwes terhadapperubahan, dan terbuka terhadap ide-ide sertainformasi baru.

Berdasarkan penelitian Maslahah tahun 2007,pengendalian diri merupakan sikap hati-hati dancerdas dalam mengatur kehidupan,keseimbangan dan kebijakan yang terkendali,dan tujuannya adalah untuk keseimbanganemosi, bukan menekan emosi, karena setiapperasaan mempunyai nilai dan makna.Pengendalian diri menurut Melandy, dkk (2007)merupakan pengelolaan emosi yang berartimenangani perasaan agar perasaan dapatterungkap dengan tepat.

Dengan demikian pengendalian diri merupakanpengelolaan emosi ketika mahasiswa diterpakesedihan, kecemasan dan kemurungan,

sehingga kurang dapat mempengaruhi tingkatpemahaman akuntansi yang berimbas pada nilaimata kuliah.

3. Motivasi, artinya dorongan yang membimbingatau membantu peralihan sasaran atau tujuan.Motivasi dalam arti lain adalah dorongan untukmenjadi lebih baik, menyesuaikan dengan sasarankelompok atau organisasi, kesiapan untukmemanfaatkan kesempatan, dan kegigihan dalammemperjuangkan kegagalan dan hambatan.

Menurut Goleman tahun 2000 (dalam Maslahah,2007), motivasi didefinisikan sebagai suatu konsepyang digunakan jika menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja terhadap diri individu untukmemulai dan mengarahkan perilaku atau segalasikap yang menjadi pendorong timbulnya suatuperilaku.

Menurut Terry (dalam Melandy, dkk, 2007),motivasi didefinisikan sebagai keinginan (desire)dari dalam yang mendorong seseorang untukbertindak. O‘ Donnel dalam Deliarnov,1996),menggambarkan motivasi sebagai dorongan danusaha untuk memenuhi atau memuaskan suatukebutuhan atau suatu tujuan. Sedangkan menurutGea et al. (2002), motivasi adalah kekuatan ataudaya dorong yang menggerakkan sekaligusmengarahkan kehendak dan perilaku seseorangdan segala kekuatannya untuk mencapai tujuanyang diinginkannya, yang muncul dari keinginanmemenuhi kebutuhannya.

4. Empati, yaitu kesadaran akan perasaan,kepentingan, dan keprihatinan orang. Empatidalam arti lain adalah mengerti orang lain,menciptakan kesempatan-kesempatan melaluipergaulan dengan berbagai macam orang,membaca hubungan antara keadaan emosi dankekuatan hubungan suatu kelompok. Empatiadalah perasaan simpati dan perhatian terhadaporang lain, khususnya untuk berbagi pengalamanatau secara tidak langsung merasakan penderitaanorang lain. Empati atau mengenal emosi oranglain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri.Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka

Hal - 36 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 39: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membacaperasaan orang lain. Orang yang memiliki empatiyang tinggi akan lebih mampu membaca perasaandirinya dan orang lain yang akan berakibat padapeningkatan kualitas belajar sehingga akantercipta suatu pemahaman yang baik tentangakuntansi (Goleman tahun 2000, dalam penelitianMaslahah, 2007).

Menurut Jones tahun 1996 (dalam Melandydan Aziza, 2006), kemampuan membina hubungandengan orang lain adalah serangkaian pilihan yangdapat membuat anda mampu berkomunikasi secaraefektif dengan orang yang berhubungan dengan andaatau orang lain yang ingin anda hubungi. Dalamhubungannya dengan dunia kampus, keterampilansosial dapat dilihat dari sinkronisasi antara dosen danmahasiswa yang menunjukkan seberapa jauhhubungan yang mereka rasakan, studi-studi di kelasmembuktikan bahwa semakin erat koordinasi gerakantara dosen dan mahasiswa, semakin besar perasaanbersahabat, bahagia, antusias, adanya keterbukaanketika melakukan interaksi. Perasaan bersahabatantara dosen dan mahasiswa akan menciptakansebuah interaksi yang efektif dalam rangkapemahaman di bidang akuntansi.

Kecerdasan emosional terdiri dari limakomponen yaitu pengenalan diri, pengendalian diri,motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Antaramahasiswa yang berasal dari Ilmu Komputer dan IlmuEkonomi akan sangat berbeda besaran pengaruhkecerdasan emosionalnya terhadap nilai mata kuliahPengantar Akuntansi.

2.1 Akuntansi

Perubahan yang cepat dalam masyarakatkita telah menyebabkan semakin kompleksnyapengelolaan badan usaha atau perusahaan. Disampingitu peningkatan aktivitas usaha suatu perusahaan baikyang profit motif maupun yang bukan profit motifdirasakan sebagai beban yang berat. Agar semuakegiatan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar,suatu perusahaan memerlukan informasi mengenaikeadaan seluruh kegiatan perusahaan secara cepatdan dapat diandalkan.

Salah satu informasi yang sangat penting dandiperlukan oleh perusahaan adalah informasimengenai keadaan keuangan dan hasil usaha yangtelah dicapai. Informasi yang menyajikan keadaantersebut dikenal sebagai akuntansi. Akuntansi adalahsuatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,mengelolah, dan menyajikan data, transaksi sertakejadian yang berhubungan dengan keuangansehingga dapat digunakan oleh orang yangmenggunakannya dengan mudah dimengerti untukpengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accountingyang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasaIndonesia adalah menghitung ataumempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan dihampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untukmengambil keputusan sehingga disebut sebagaibahasa bisnis. Akuntansi merupakan kumpulankonsep dan teknik yang digunakan untuk mengukurdan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unitusaha ekonomi.

Informasi akuntansi sangat potensial untukdilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.Manajer perusahaan membutuhkan informasiakuntansi untuk pengambilan keputusan manajerialdan bisnis, investor tentunya dalam ekspektasi danharapan terhadap hasil investasinya dalam bentukhasil usaha dan keuntungan (deviden), krediturberkepentingan terhadap kemampuan bayarkewajiban perusahaan dalam menyelesaikanpinjamannya, pemerintah memerlukan informasiterhadap pajak dan regulasi (peraturan), analisiskeuangan menggunakan akuntansi untuk dasarmenyatakan opini (pendapat) terhadap investasi yangakan direkomendasikan, karyawan berharap inginbekerja di perusahaan yang mampu untuk mendukungpengembangan karir dan penghasilan yang lebih baik.

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian bersifat kuantitatif, yangmemberikan gambaran secara spesifik berupaseberapa besar kontribusi kecerdasan emosionalmahasiswa terhadap minat belajar PengantarAkuntansi. Teknik pengambilan sampel dilakukan

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 37

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 40: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dengan metode purposive sampling. Metodepengumpulan data dilakukan dengan caramembagikan kuesioner kepada para responden,dimana responden kemudian diminta untuk mengisikuesioner tersebut sesuai dengan petunjuk yang telahdisediakan.

Data yang diperoleh diananalisis dengenregresi linier berganda, dan alat yang digunakan untukmenganalisis peneliti menggunakan program SPSSuntuk menguji atau melihat pengaruh variabelpengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,dan keterampilan sosial terhadap minat belajarPengantar Akuntansi. Model umum persamaanregresi linier berganda adalah:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3+ b4x4+ b5x5Keterangan :Y = Nilai Mata Kuliah Pengantar Akuntansia = Konstanta

Berdasarkan tabel diatas diperoleh koefisienregresi untuk variabel Pengenalan Diri sebesar -0.197dengan hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar -5,089dengan signifikansi 0.000, maka dapat disimpulkanbahwa variabel pengenalan diri berpengaruh terhadapvariabel dependen nilai mata kuliah pengantarakuntansi, karena memiliki nilai signifikansinya <0.05.

Koefisien regresi untuk variabelPengendalian Diri sebesar 0.003 dengan hasil uji tdiperoleh nilai thitung sebesar 0,045 dengan signifikansi0.964, maka dapat disimpulkan bahwa variabelpengendalian diri tidak berpengaruh terhadap variabel

b1x1 = Pengenalan dirib2x2 = Pengendalian Dirib3x3 = Motivasib4x4 = Empatib5x5 = Keterampilan Sosial

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Responden yang penulis jadikan sampeldalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang telahmenempuh mata kuliah pengantar akuntansi. Darihasil penelitian diperoleh mayoritas respondenberjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 52 orangatau 70.3%, sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 22 oang atau 29.7%. seluruh respondensedang menempuh kegiatan perkuliahan jenjang S1.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakanUji t, berikut merupakan hasil pengujian:

dependen nilai mata kuliah pengantar akuntansi,karena memiliki nilai signifikansinya > 0.05.

Koefisien regresi untuk variabel Motivasisebesar -0.120 dengan hasil uji t diperoleh nilai thitungsebesar-1.881 dengan signifikansi 0.064, berdasarkanhasil pengujian ini, maka dapat disimpulkan bahwavariabel motivasi tidak berpengaruh terhadap variabeldependen nilai mata kuliah pengantar akuntansi,karena memiliki nilai signifikansinya > 0.05.

Koefisien regresi untuk variabel Empatisebesar -0.175 dengan hasil uji t diperoleh nilai thitungsebesar-4.834 dengan signifikansi 0.000, berdasarkan

Tabel 1: Hasil Uji t

Hal - 38 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 41: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

hasil pengujian ini, maka dapat disimpulkan bahwavariabel empati berpengaruh terhadap variabeldependen nilai mata kuliah pengantar akuntansi,karena memiliki nilai signifikansinya < 0.05.

Koefisien regresi untuk variabelKeterampilan Sosial sebesar -0.141 dengan hasil ujit diperoleh nila i thitung sebesar-2.826 dengansignifikansi 0.006, berdasarkan hasil pengujian ini,maka dapat disimpulkan bahwa variabel kecerdasanemosional berpengaruh terhadap variabel dependennilai mata kuliah pengantar akuntansi, karenamemiliki nilai signifikansinya < 0.05.

Penjelasan terhadap analisis regresipengujian dan Uji hipotesis dapat diuraikan sebagaiberikut:

Hipotesis 1: Pengenalan diri berpengaruhterhadap hasil belajar mata kuliahPengantar Akuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelPengenalan Diri berpengaruh terhadap hasil belajarmata kuliah Pengantar Akuntansi. Variabelpengenalan diri ini memiliki nilai sig.t = 0,000 < 0,05,ini menunjukkan bahwa hubungan variabelpengenalan diri memiliki pengaruh terhadap tingkatpemahaman akuntansi pada level signifikan 5%.Sedangkan nilai t statistik yang diperoleh sebesar –5.089, menunjukkan bahwa variabel pengenalan diriberpengaruh negative terhadap hasil belajar matakuliah Pengantar Akuntansi.

Hal ini berarti hipotesis pertama diterima.Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnyaoleh Gea at. al (2002) (dalam Ratna Eka Maslahah,2007) yang menyatakan bahwa mengenal diri berartimemahami kekhasan fisik, kepribadian, watak dantemperamennya, mengenal bakat alamiah yangdimilikinya serta punya gambaran atau konsep yangjelas tentang diri sendiri dengan segala kesulitan dankelemahannya.

Dengan mengenal diri maka mereka akanmengerti peran apa yang harus dia mainkan untukmewujudkannya, sehingga mereka akan berusaha

keras untuk belajar dan aktif dalam mengikutikegiatan perkuliahannya agar mendapatkan nilai yangmaksimal.

Hipotesis 2: Pengendalian diri berpengaruhterhadap hasil belajar mata kuliahPengantar Akuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwapengendalian diri tidak berpengaruh terhadap hasilbelajar mata kuliah Pengantar Akuntansi. Variabelpengendalian diri ini memiliki nilai sig.t = 0,964 >0,05, ini berarti bahwa hubungan variabelpengendalian diri tidak memiliki pengaruh secarasignifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansipada level signifikan 5%. Hal ini berarti hipotesiskedua ditolak.

Hasil penelitian sejalan dengan penelitiansebelumnya yaitu Ratna Eka Maslahah (2007) yangmenyatakan pengendalian diri merupakanpengelolaan emosi yang berarti menangani perasaanagar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Dengandemikian pengendalian diri merupakan pengelolaanemosi ketika mahasiswa diterpa kesedian, kecemasandan kemurungan, sehingga kurang dapat mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi yangberimbas pada nilai mata kuliah, karena kesedihan,kemurungan hanya bersifat sementara dan mudahhilang setelah mereka memperoleh hiburan-hiburanyang berasal dari lingkungan luar.

Hipotesis 3: Motivasi berpengaruh terhadap hasilbelajar mata kuliah PengantarAkuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelmotivasi tidak berpengaruh terhadap hasil belajarmata kuliah Pengantar Akuntansi. Variabel motivasiini memiliki nilai sig.t = 0.064 > 0,05, hal inimenunjukkan bahwa hubungan variabel motivasitidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadaptingkat pemahaman akuntansi pada level signifikan5%.

Hasil penelitian ini berarti hipotesis ketigaditolak. Hasil pengujian variabel ketiga tidak sejalan

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 39

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 42: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dengan penelitian Ratna Eka Maslahah (2007) yangmenyatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh yangsignifikan.

Penelitian Ratna Eka Maslahah (2007)didukung oleh penelitian sebelumnya yaituGoleman(2000) (dalam Nuraini, 2007) yangmendefisikan motivasi sebagai suatu konsep yangdigunakan jika menguraikan kekuatan-kekuatan yangbekerja terhadap diri individu untuk memulai danmengarahkan perilaku atau segala sikap yang menjadipendorong timbulnya perilaku.

Semakin besar motivasi mahasiswa untukbelajar maka semakin besar pula usaha-usaha yangdilakukan, sehingga prestasi akademiknya akansemakin meningkat dan hal ini tentu akanmeningkatkan nilai-nilai mata kuliah.

Hipotesis 4: Empati berpengaruh terhadap hasilbelajar mata kuliah PengantarAkuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelEmpati berpengaruh terhadap hasil belajar matakuliah Pengantar Akuntansi. Variabel empati memilikinilai sig.t = 0.000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwahubungan variabel empati memiliki pengaruh secarasignifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansipada level signifikan 5%. Sedangkan nilai t statistikyang diperoleh sebesar -4.834, yang berarti bahwavariabel empati berpengaruh negative terhadap hasilbelajar mata kuliah Pengantar Akuntansi.

Hasil pengujian menunjukkan bahwahipotesis keempat diterima. Hasil penelitian ini tidaksejalan dengan penelitian yang telah dilakukan olehRatna Eka Maslahah (2007) yang menyatakan bahwamotivasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan,empati merupakan proses pengenalan sendiri sehinggamahasiswa yang memiliki empati yang tinggi makakemampuannya untuk membaca dirinya sendiri danorang lain sehingga akan meningkatkan kualitasbelajarnya dan akan tercipta pemahaman akuntansiyang baik. Namun demikian dorongan untuk belajarini masih relatif kecil dipengaruhi oleh faktor empati,sehingga varabel ini tidak signifikan.

Hipotesis 5: Keterampilan Sosial berpengaruhterhadap hasil belajar mata kuliahPengantar Akuntansi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel Keterampilan Sosial memiliki pengaruhterhadap hasil belajar mata kuliah PengantarAkuntansi. Variabel keterampilan sosial memiliki nilaisig.t = 0.006 < 0,05, ini menunjukkan bahwahubungan variabel keterampilan sosial memilikipengaruh secara signifikan terhadap tingkatpemahaman akuntansi pada level signifikan 5%.Sedangkan nilai t statistik yang diperoleh sebesar -2.826, yang berarti bahwa variabel keterampilansosial berpengaruh negative terhadap hasil belajarmata kuliah Pengantar Akuntansi.

Hasil pengujian menunjukkan bahwahipotesis kelima diterima. Hasil penelitian ini sejalandengan pendapat Jones (1996) (dalam Ratna EkaMaslahah 2007) yang menyatakan bahwakemampuan membina hubungan dengan orang lainadalah serangkaian pilihan yang dapat membuat andamampu berkomunikasi secara efektif dengan orangyang berhubungan dengan orang lain. Mahasiswayang memiliki ketrampilan sosial yang tinggi akanmemiliki hubungan yang baik antara dosen danmahasiswa sehingga tercipta interaksi yang positifuntuk meningkatkan pemahaman akuntansinya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehSuryaningrum dan Trisnawati tahun 2003, dengansampel mahasiswa akhir akuntansi yang telahmenempuh 120 SKS pada beberapa universitas diYogyakarta, menunjukkan bahwa kecerdasanemosional tidak berpengaruh terhadap tingkatpemahaman akuntansi.

Suryaningrum, Heriningsih dan Afuwah(2004), melakukan penelitian antara mahasiswaakuntansi semester bawah dan mahasiswa akuntansisemester akhir pada beberapa universitas diYogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwatingkat kecerdasan emosional mahasiswa semesterbawah dan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansiberbeda, namun perbedaan itu lebih dipengaruhi olehfaktor usia semata.

Hal - 40 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 43: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Maslahah (2007), menggambarkan hasilpenelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosionalyang diproksikan oleh variabel pengenalan diri,pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilansosial dalam penelitian ini terbukti berpengaruhterhadap pemahaman akuntansi, selain itu semakinkuat kepercayaan diri mahasiswa, maka hubungankecerdasan emosional dan pemahaman akuntansiakan semakin kuat.

Melandy, dkk tahun 2007 melakukanpenelitian di 3 perguruan tinggi yang ada di Sumaterayaitu Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya,dan Universitas Andalas. Dari hasil penelitian dapatdisimpulkan bahwa secara simultan komponenkecerdasan emosional saling memiliki pengaruh dansinkronisasi, terutama pengenalan diri, pengendaliandiri, dan motivasi. Bila dilihat pengaruh kecerdasanemosional terhadap tingkat pemahaman akuntansimenunjukkan bahwa kesemua komponen kecerdasanemosional tidak memiliki pengaruh terhadap tingkatpemahaman akuntansi.

5. SIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian yang mengujikelima hipotesa yang ada dalam penelitian ini, makapenguji dapat mengambil kesimpulan dari hasilhipotesis-hipotesis tersebut. Berikut kesimpulanpeneliti dari kelima hipotesa dalam penelitian ini:1. Variabel Pengenalan Diri berpengaruh terhadap

hasil belajar mata kuliah Pengantar Akuntansi.

2. Variabel Pengendalian Diri tidak berpengaruhterhadap hasil belajar mata kuliah PengantarAkuntansi.

3. Variabel Motivasitidak berpengaruh terhadap hasilbelajar mata kuliah Pengantar Akuntansi.

4. Variabel Empati berpengaruh terhadap hasilbelajar mata kuliah Pengantar Akuntansi.

5. Variabel Keterampilan Sosial berpengaruhterhadap hasil belajar mata kuliah PengantarAkuntansi.

Dari kelima variabel kecerdasan emosionalyaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi,empati, dan keterampilan sosial, hanya 3 diantaranyavariable pengenalan diri, empati, dan keterampilansosial yang memberikan pengaruh terhadap nilai matakuliah Pengantar Akuntansi. Sedangkan 2 lainnyayaitu variabel pengendalian diri dan motivasi tidakmemberikan pengaruh terhadap nilai mata kuliahPengantar Akuntansi. Maka dapat dikatakan bahwakerjasama antara sesame mahasiswa dan dosen akanmembuat mahasiswa lebih cepat untuk memahamimata kuliah Pengantar Akuntansi sehingga nilai yangditerima pun akan baik.

Kesimpulan Akhir yang bisa diperolehberupa kecerdasan emosional memberikan pengaruhterhadap nilai mata kuliah Pengantar Akuntansi.Penyajian informasi dilakukan oleh para akuntan yanghandal. Para akuntan tersebut menyusun laporankeuangan untuk dapat menggambarkan perekonomiandalam suatu organisasi. Intelligence Quotient (IQ)yang tinggi pasti telah dimiliki oleh para akuntantersebut.

Para akuntan yang berpendidikan tinggi jikadilandasi IQ di atas 150 tentulah sangat istimewa.Orang seperti ini akan cepat berpikir dan sangatcekatan mengambil keputusan. Akuntan tersebut biasmemahami dan melihat lebih jauh daripada orangkebanyakan dengan IQ rata-rata atau sekitar 120.Orang yang memiliki IQ tinggi dapat berpikir danbelajar lebih cepat. Menjawab dan bicara dengancepat, juga sangat percaya diri.

Intelligence Quotient (IQ) melalui EmotionalQuotient (EQ) memiliki kontribusi yang sangat tinggidi dalam penerapan pengetahuan di bidang akuntansitentu akan semakin luas, karena kebutuhan akaninformasi yang kemudian digunakan untukmenentukan tindakan atau keputusan yang akandiambil. Kegunaan akuntansi akan sangat dirasakan,fungsi akuntansi menjadi semakin penting bagi setiapunit dalam masyarakat.

Setiap individu harusmempertanggungjawabkan penghasilannya, terutamauntuk pemerintahan. Pemerintahan harus memberikan

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 41

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 44: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

pertanggung jawabannya kepada masyarakat atassetiap kegiatan atau aktivitas perekonomian yangtelah dilakukan, karena pemerintah yang memilikikekuasaan dalam mengelola sumber daya baik itusumber daya alam dan sumber daya manusia.Pemerintahan juga harus mengukur hasil atau kinerjayang telah dicapai, yang kemudian informasi tentangcara mengelola dan hasil yang dicapai perludilaporkan kepada masyarakat.

Sistem pertanggungjawaban terlihat adanyaarus informasi dari yang mempertanggungjawabkankepada yang menerima petanggungjawaban.Akuntansi dapat membantu dalam menghasilkaninformasi yang diperlukan. akuntansi akan membantudalam proses pengambilan keputusan danpertanggungjawaban.

Akuntansi dalam penyajian informasi sangatpenting untuk menyajikan informasi mengenaitransaksi keuangan. Laporan akhir dari sistemakuntansi sangat membantu pihak penerimapetanggungjawaban untuk melihat apakah kegiatanperekonomian baik itu lingkup kecil maupun dalamlingkup pemerintahan membuahkan hasil yang baikataupun buruk.

Penyajian informasi akuntansi akanmempermudah pihak penerima pertanggungjawabanmembaca atau memahami maksud dari pelaporankeuangan tersebut, sehingga akan sangat membantudalam menentukan keputusan apa yang akan diambilselanjutnya.

Intelligence Quotient (IQ) dan EmotionalQuotient (EQ) yang maksimal mengakibatkanpelaksanaan perkuliahan Pengantar Akuntansi akansemakin maksimal jika ada kerjasama antara sesamemahasiswa dan dosen akan membuat mahasiswa lebihcepat untuk memahami mata kuliah PengantarAkuntansi. Jika dilaksanakan dengan maksimal makanilai mata kuliah yang diterima pun akan baik, bukanhanya Pengantar Akuntansi tetapi juga secarakeseluruhan mata kuliah yang diambil pada saatperkuliahan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Deliarnov. 1996, “Motivasi Untuk MeraihSukses”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

[2] Goleman, Daniel. 2000, Working With EmotionalIntelligence, PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

[3] Maslahah, Ratna Eka, 2007, “PengaruhKecerdasan Emosional Terhadap TingkatPemahaman Akuntansi Dengan KepercayaanDiri Sebagai Variabel Pemoderasi”, FakultasEkonomi Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta.

[4] Melandy, Widiastuti, dan Aziza, 2007,“Sinkronisasi Komponen KecerdasanEmosional dan Pengaruhnya Terhadap TingkatPemahaman Akuntansi Dalam SistemPendidikan Tinggi Akuntansi”, SimposiumNasional Akuntansi X, Unhas Makasar.

[5] Nuraini, 2011, “Kecerdasan Emosional”,Diakses Tanggal 2/09/17, http://www.fedus.org/download/kecerdasanemosi.pdf.

[6] Rissyo Melandy Rm. 2006, PengaruhKecerdasan Emosional Terhadap TingkatPemahaman Akuntansi, Kepercayaan DiriSebagai Variabel Pemoderasi. SimposiumNasional akuntansi IX Padang.

[7] Suryaningrum, Sri, Sucahyo Heriningsih, AfifahAfuwah. 2004, Pengaruh Pendidikan TinggiAkuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional,Simposium Nasional akuntansi VII, Denpasar.

[8] Trisnawati, Eka Indah dan Sri Suryaningrum.2003, Pengaruh Kecerdasan EmosionalTerhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi,Simposium Nasional akuntansi VI, Surabaya.

Hal - 42 Vol. 8 No. 1 September 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 45: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO(DER), RETURN ONE QUITY (ROE) TERHADAP PRICE

EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2013-2017

Faradila Meirisa dan Trisnadi Wijaya

STIE [email protected]

[email protected]

Abstract: Capital markets implement two functions that play an important role for the economy of a country,namely as a means for funding efforts and as a means for companies to obtain funds from investors in the form ofinvestment. Investors using fundamental analysis to consider the intrinsic value of a stock by using company’sfinancial data. In fundamental analysis, there are two approaches that can be used to calculate intrinsic value of thestock, i.e., present value approach and Price Earning Ratio (PER)approach. Companies that have high growthusually have a high value PER, and vice versa with a low growth company has a low PER. This research aims toanalyze the effect of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity to Price Earning Ratio either partially orsimultaneous. The sample used in this study as many as 15 consumer goods company that was taken using apurposive sampling method. This research using multiple linear regression analysis. Results of the study stated theCurrent Ratio (CR) has no effect against a partially significant Price Earning Ratio (PER). Debt to Equity Ratio(DER) and Return on Equity (ROE) effect significantly partially against the Price Earning Ratio (PER). CurrentRatio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), and Return on Equity (ROE) of significant effect simultaneously againstthe Price Earning Ratio (PER).

Keywords: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Price Earning Ratio.

Abstrak: Pasar modal melaksanakan dua fungsi yang memegang peranan penting bagi perekonomian suatu negara,yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari parainvestor dalam bentuk investasi. Investor menggunakan analisis fundamental untuk mempertimbangkan nilai intrinsikdari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Dalam analisis fundamental, ada dua pendekatanyang bisa digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatanPrice Earning Ratio (PER). Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi biasanya mempunyai nilai PERyang tinggi, demikian pula sebaliknya perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah mempunyai PER yangrendah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return onEquityterhadap Price Earning Ratiobaik secara parsial maupun simultan. Sampel yang digunakan pada penelitianini sebanyak 15 perusahaan consumer goods yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Penelitian inimenggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan Current Ratio (CR) tidak berpengaruhsignifikan secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER).Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity(ROE)berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER).Current Ratio (CR), Debt toEquity Ratio (DER), dan Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price EarningRatio (PER).

Kata kunci: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Price Earning Ratio.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 43

Page 46: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan pasar yangmemperjualbelikan instrumen-instrumen keuanganberjangka panjang seperti obligasi, saham, reksadanadan instrumen derivatif. Pasar modal berfungsisebagai sarana dalam menghimpun dana bagiperusahaan dari investor yang bisa digunakan untukkeperluan ekspansi, penambahan modal kerja, danlain-lain. Selain itu, pasar modal juga berfungsisebagai sarana berinvestasi pada berbagai instrumenkeuangan bagi masyarakat awam. Investasi di pasarmodal menawarkan tingkat pengambalian (return)yang lebih tinggi daripada bunga simpanan di bank.

Namun, return yang tinggi tersebut tentu sajamempunyai risiko yang tinggi pula (high return, highrisk). Untuk mengantisipasi risiko tersebut, investorperlu berpikir dan bertindak secara smart ketikamengambil keputusan investasi. Oleh karena itu,pasar modal bisa dikatakan mempunyai peranan yang

Investor yang berpikir dan bertindak secarasmart selalu menganalisis terlebih dahulu nilaiintrinsik atau nilai yang sebenarnya dari saham yangakan diperdagangkannya melalui analisisfundamendal dan analisis teknikal. Denganmembandingkan antara nilai pasar dengan nilaiintrinsik saham, investor bisa mengetahui sahammana saja yang murah (undervalued) atau mahal(overvalued). Analisis fundamental mengukur nilaiintrinsik saham dengan menggunakan data keuanganperusahaan (Hartono, 2015).

Pendekatan fundamental bekerja denganmenggunakan dasar hasil laporan keuanganperusahaan dan perkembangan harga saham di pasarmodal. Dasar-dasar pertimbangan utamanya adalahkemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan

penting bagi perekonomian di suatu negara denganmelaksanakan kedua fungsi tersebut.

Bursa Efek Indonesia (BEI)mengklasifikasikan industri emiten ke dalam sembilansektor dimana salah satu sektor yang menarik untukditeliti adalah sektor industri barang konsumsi(consumer goods industry). Sektor industri barangkonsumsi terdiri atas semua perusahaan yangmemproduksi barang-barang untuk dikonsumsi olehkonsumen akhir.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BursaEfek Indonesia sektor industri barang konsumsimenunjukkan adanya perkembangan yang baikselama lima tahun terakhir, baik dari indeks hargasaham maupun jumlah emiten yang terdaftar sepertitersaji pada Tabel 1. Dari indeks harga saham, sektorindustri barang konsumsi menunjukkan pertumbuhansebesar 60,56% selama tahun 2013 hingga tahun2017. Sementara itu, jumlah emiten yang terdaftardi sektor ini juga bertumbuh sebesar 23,68% selamatahun 2013 hingga tahun 2017.

operasional perusahaan, prospek bisnis perusahaandi masa depan, dan kemampuan perusahaan dalammenghasilkan keuntungan. Dalam analisisfundamental, ada dua pendekatan yang bisadigunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham,yaitu pendekatan nilai sekarang (present valueapproach) dan pendekatan Price Earning Ratio(PER).

Price Earning Ratio (PER) sering digunakanoleh investor sebagai indikator atas laba di masadepan yang mampu diperoleh oleh perusahaan.Apabila perusahaan mempunyai PER yang tinggi,maka probalitas pertumbuhan perusahaan tersebutbiasanya juga akan tinggi. Sebaliknya, perusahaandengan pertumbuhan yang rendah mempunyai PERyang rendah pula (Munawir, 2002). Besaran PER

Tabel 1: Perkembangan Sektor Industri Barang Konsumsi

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 44 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 47: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

berubah-ubah mengikuti perubahan harga saham dipasar modal dan proyeksi laba bersih perusahaan dimasa depan.

Investor bisa memanfaatkan analisisfundamental berbasis Price Earning Ratio dalampengambilan keputusan investasi untuk memperolehreturn yang tinggi. Saham dengan PER yang rendahmemberikan return yang besar. Sebaliknya, sahamdengan PER yang tinggi justru memberikan returnyang kecil. Studi yang dilakukan oleh Basu (1977);Fama dan French (1922); Lakonishok dkk. (1994);Chan dkk. (1991) menemukan bahwa saham-sahamyang mempunyai PER rendah menghasilkan returnyang lebih tinggi daripada saham-saham yangmempunyai PER tinggi.

Likuiditas mengukur kemampuanperusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajibannyayang segera dipenuhi. Kewajiban yang segeradipenuhi tersebut tidak lain berupa hutang jangkapendek. Oleh karena itu, rasio ini digunakan untukmengukur besarnya tingkat keamanan bagi krediturjangka pendek dan mengukur kelancaran operasiperusahaan jika kewajiban jangka pendek tersebutsegera ditagih (Sutrisno, 2017).

Dalam penelitian ini Current Ratio (CR)digunakan untuk menganalisis tingkat likuiditasperusahaan. Current Ratio (CR) memperlihatkanperbandingan antara aktiva lancar dengan hutangjangka pendek perusahaan. Dengan adanyapeningkatan pada Current Ratio perusahaan, makapendapatan laba atau earning perusahaan tersebutberpeluang untuk mengalami peningkatan pulasehingga Price Earning Ratio (PER) akan menjadisemakin tinggi. Pada penelitian Ratnaningrum danSusilowati (2010); Sitepu dan Linda (2013); Utomodkk. (2016) ditemukan bahwa Current Ratio tidakmemberikan pengaruh yang signifikan terhadap PriceEarning Ratio.

Debt to Equity Ratio digunakan untukmengukur kemampuan perusahaan dalam melunasisemua hutang yang dimilikinya dengan menggunakanekuitas yang ada. Rasio ini juga bias memperlihatkankomposisi atau struktur modal yang dimiliki oleh

perusahaan yang terdiri atas hutang dan ekuitas(Salim, 2010).

Menurut Adam dkk. (2015) harapan investorakan profitabilitas perusahaan dan risiko keuanganyang berpengaruh terhadap PER ditentukan olehbesar-kecilnya jumlah hutang yang dimiliki olehperusahaan tersebut. Dalam penelitian Hayati (2010)dan Adam dkk. (2015) ditemukan bahwa Debt toEquity Ratio berpengaruh signifikan terhadap PriceEarning Ratio, namun temuan tersebut tidak sejalandengan penelitian Ratnaningrum dan Susilowati(2010); Arisona (2013); Rahma dkk. (2014) dimanahasil penelitiannya menyatakan bahwa Debt to EquityRatio tidak berpengaruh signifikan terhadap PriceEarning Ratio.

Return on Equity (ROE) menunjukkansejauhmana suatu perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimilikinya mampu memberikan laba atasekuitas. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besardan efektif kinerja perusahaan dalam menghasilkanlaba. Peningkatan ROE akan mengakibatkanterjadinya kenaikan harga saham yang akanberdampak terhadap PER perusahaan. Dalampenelitian Ratnaningrum dan Susilowati (2010);Arisona (2013); Rahma dkk. (2014); Adam dkk.(2015) ditemukan bahwa Return on Equityberpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas makarumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR)

terhadap PriceEarning Ratio (PER)?

2. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)terhadap Price Earning Ratio (PER)?

3. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE)terhadap Price Earning Ratio (PER)?

4. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR), Debtto Equity Ratio (DER), dan Return on Equity(ROE) secara simultan terhadap PriceEarningRatio (PER)?

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 45

Page 48: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenganalisis pengaruh antar variabel, yaitu variabelCurrent Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),dan Return on Equity (ROE) terhadap Price EarningRatio (PER) baik secara parsial maupun simultan.

1.4 Manfaat Penelitiaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadireferensi atau informasi untuk mengambil keputusandalam bidang keuangan dan dapat mendukungpenelitian selanjutnya bagi akademisi, emiten, daninvestor/calon investor.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pasar Modal

Pasar modal didefinisikan sebagai kegiatanyang bersangkutan dengan Penawaran Umum danperdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitandengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga danprofesi yang berkaitan dengan efek berdasarkanUndang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995tentang Pasar Modal. Pasar modal dan industrisekuritas saat ini menjadi salah satu indikator untukmenilai kondisi perekonomian di suatu negara.Penurunan kinerja yang terjadi di pasar modal bisamengindikasikan terjadinya penurunan di sektor riilsehingga menjadi sinyal bahwa perekonomian di suatunegara sedang menurun karena perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal merupakanperusahaan-perusahaan yang besar dan kredibel dinegara bersangkutan (Sutrisno, 2017).

2.2 Current Ratio (CR)

Rasio Lancar atau Current Ratiomengukurkemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibanjangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempopada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan katalain, seberapa banyak aktiva lancar tersedia untukmenutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuhtempo (Kasmir, 2018).

Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasiolancar rendah bisa dikatakan bahwa perusahaansedang mengalami kekurangan modal untukmembayar hutang. Namun, apabila hasil pengukuranrasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan tersebutsedang baik. Hal ini bisa saja terjadi karena kas tidakdigunakan dengan sebaik mungkin. Untukmengatakan baik atau tidaknya kondisi dari suatuperusahaan, ada suatu standar rasio yang digunakan,misalnya rata-rata industri untuk usaha yag sejenisatau bisa pula digunakan target yang telah ditetapkanperusahaan sebelumnya (Kasmir, 2018). CR bisadihitung menggunakan rumus berikut:

2.3 Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio merupakan salah saturasio leverage yang membandingkan antara totalhutang dengan total ekuitas (Kasmir, 2018). Rasioini digunakan untuk mengetahui berapa banyak danayang disediakan oleh kreditur dengan pemilikperusahaan sehingga rasio ini juga bisa berfungsiuntuk mengetahui seberapa besar ekuitas yangdijadikan sebagai jaminan hutang. MeningkatnyaDER menandakan makin besarnya risiko kegagalanyang mungkin akan dialami oleh perusahaan.Sebaliknya, DER yang rendah menandakan makinkecilnya risiko kegagalan yang mungkin terjadi padaperusahaan.

Menurut Harahap (2018) DERmenggambarkan sampai sejauhmana modal pemilikbisa digunakan untuk menutupi semua hutang kepadapihak eksternal. Semakin kecil rasio DER akansemakin baik bagi perusahaan. Untuk keamananpihak eksternal, DER yang terbaik apabila ekuitaslebih besar daripada total hutang atau minimal samabesarnya. Namun, pemegang saham atau manajemenmengharapkan DER yang besar.

DER memperlihatkan korelasi antara jumlahpinjaman jangka panjang yang diberikan kepadakreditur dengan jumlah ekuitas yang diinvestasikanoleh pemilik perusahaan sehingga biasanya mengukurfinancial leveragedari perusahaan tersebut. DER bisa

Aktiva LancarUtang LancarCurrent Ratio =

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 46 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 49: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

dihitung menggunakan rumus berikut:

2.4 Return on Equity (ROE)

Menurut Kasmir (2018) Return onEquityatau tingkat pengembalian atas ekuitasmengukur laba bersih setelah pajak dengan ekuitas.ROE menunjukkan seberapa efisien perusahaandalam menggunakan ekuitasnya. Semakin tinggiROE, maka semakin kuat pula posisi pemilikperusahaan, demikian pula sebaliknya.

Return on Equity mengukur kemampuanperusahaan dalam memperoleh laba yang tersediabagi pemegang saham. ROE juga dipengaruhi olehbesar-kecilnya hutang perusahaan, semakin besarproporsi hutang maka akan semakin besar pula ROE(Sartono, 2014). ROE bisa dihitung menggunakanrumus berikut:

2.6 Kerangka Pemikiran

Total DebtTotal EquityDebt to Equity Ratio = x 100%

x 100%Return on Equity =

Laba BersihSetelah PajakModal Sendiri

2.5 Price Earning Ratio (PER)

Investor menggunakan PriceEarning Ratiosebagai salah satu indikator untuk menilai hargasaham yang diperdagangkan di pasar modal. PERmenunjukkan perbandingan antara harga saham dipasar modal dengan laba per lembar saham (earningper share) dari suatu perusahaan. Perusahaan yangmempunyai probabilitas tingkat pertumbuhan yangtinggi umumnya mempunyai PER yang kecil,demikian pula sebaliknya PER yang kecilmenunjukkan bahwa perusahaan mempunyaiprobabilitas tingkat pertumbuhan yang rendah pula(Hanafi, 2016).

PER tidak mempunyai makna apabilaperusahaan mempunyai laba yang sangat rendah ataubahkan negatif. PER dikatakan tinggi jika nilainyaberada diatas rata-rata industri. Menurut Sudana(2015) peningkatan PER bisa diartikan sebagaimeningkatnya harapan investor akan perkembanganperusahaan yang lebih baik di masa depan sehinggainvestor rela membayar mahal untuk setiap rupiahdari pendapatan per saham tertentu. PER bisadihitung menggunakan rumus berikut:

Kerangka pemikiran dari penelitian ini bisadilihat pada Gambar 1.

Price Earning Ratio = x 100%Harga perlembar saham biasa

Laba perlembar saham

Gambar 1: Kerangka Pemikiran

Sumber: Peneliti, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 47

Page 50: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

2.7 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementaraterhadap rumusan masalah penelitian yangkebenarannya harus dibuktikan melalui data yangterkumpul (Sugiyono, 2017). Berdasarkan landasanteori dan penelitian terdahulu maka hipotesispenelitian dinyatakan sebagai berikut:

H1: Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap PriceEarning Ratio (PER).

H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruhterhadap PriceEarning Ratio (PER).

H3: Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadapPrice Earning Ratio (PER).

H4: Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio(DER), dan Return on Equity (ROE)berpengaruh secara simultan terhadap PriceEarning Ratio (PER).

3. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif. Menurut Sugiyono (2017) pendekatankuantitatif berlandaskan pada filsafat positivismeuntuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan

analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistikagar hipotesis bisa diuji.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang menjadi pengamatan dalampenelitian ini adalah 26 perusahaan Consumer Goodsyang terdaftar di BEI selama lima tahun, yaitu mulaidari tahun 2013 sampai dengan 2017. Sampel yangdipilih sebanyak 15 perusahaan Consumer Goodsdengan menggunakan metode non-probabilitysampling. Metode non-probability sampling yangdigunakan adalah purposive sampling dimana sampeldilakukan dengan menggunakan kriteria tertentu.Kriteria memilih sampel yang ditetapkan adalah:

1. Perusahaan consumer goods yang terdaftar diBursa Efek Indonesia selama periode penelitian2013-2017.

2. Perusahaanyang menerbitkan laporan keuanganaudit periode 31 Desember 2013 sampai dengan2017 dan dipublikasikan melalui Bursa EfekIndonesia.

3. Data mengenai variabel-variabel yang akan ditelititersedia secara lengkap dalam laporan keuanganaudit tersebut.

Proses pemilihan sampel berdasarkankriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh penelitibisa dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2: Proses Pemilihan Sampel

Sumber: Peneliti, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 48 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 51: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Daftar sampel penelitian yang memenuhi

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bermaksud agarsemua variabel yang digunakan pada penelitian

semua kriteria oleh peneliti bisa dilihat pada Tabel 3.

diberikan definisi dan ditentukan metode atau teknikuntuk mengukur var iabel-variabel tersebut.Operasionalisasi variabel yang dibahaspadapenelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3: Sampel Penelitian

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018

Tabel 4: Operasionalisasi Variabel Penelitian

Utang LancarAktiva Lancar

x 100%CR =

x 100%DER =Total HutangTotal Ekuitas

x 100%ROE =

Laba BersihSetelah Pajak

Total Ekuitas

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 49

Page 52: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Tabel 4: Operasionalisasi Variabel Penelitian Lanjutan

x 100%Harga Saham

PER =

Sumber: Peneliti, 2018

3.4 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan padapenelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untukmeneliti apakah ada hubungan sebab-akibat antarabeberapa variabel independen, yaitu terdiri atas lebihdari satu variabel independen terhadap satu variabeldependen (Santoso, 2015).

Bentuk persamaan dari analisis regresi linierberganda pada penelitian ini adalah:

Y = Price/Earning Ratio (PER)a = KonstantaX1 = Current Ratio (CR)X2 = Debt to Equity Ratio (DER)X3 = Return on Equity (ROE)b1,b2,b3 = Koefisien regresi variabel bebase = Error

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

4.1.1Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengujiapakah residual memiliki distribusi normal dalammodel regresi (Ghozali, 2016). Uji normalitas padapenelitian ini menggunakan metode grafik normalprobability plot dengan cara membandingkan antaradistribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengandistribusi kumulatif dari distribusi yang normal.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 2: Normal Probability Plot

Berdasarkan grafik normal probability plotdari Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal, makadapat disimpulkan bahwa model regresimemenuhi sudah asumsi normalitas.

4.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untukmenguji apakah terjadi korelasi antar variabelindependen dalam model regresi (Ghozali, 2016).Uji multikolinieritas pada penelitian inimenggunakan metode Tolerance dan VarianceInflation Factor (VIF).

Laba per LembarSaham

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 50 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 53: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Tabel 5: Hasil Uji Multikolinieritas

Pada Tabel 5 hasil uji multikolinieritasdengan Tolerancedan VIF diketahui nilai Tolerancemenunjukkan bahwa tidak ada variabel independen

Hasil uji autokorelasi sebagaimana yangtersaji pada Tabel 6 diperoleh nilai Durbin-Watsonsebesar 2,005. Nilai ini kemudian dibandingkandengan nilai kritis pada tabel Durbin-Watson dengantingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 75 (n) danjumlah variabel independen 4 (k=3) diperoleh nilaidL=1,543 dan dU=1,709.

Dengan demikian, nilai Durbin-Watson=2,005 lebih besar dari dU=1,709 dan lebihkecil dari 4-dU=2,291 sehingga dapat disimpulkanbahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

4.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016) ujiheteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakahterjadi ketidaksamaan variance residualantarpengamatan dalam model regresi (Ghozali, 2016). Ujiheteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakanmetode grafik scatterplot.

Tabel 6: Hasil Uji Autokorelasi

yang memiliki Tolerance < 0,10. Hasil nilai VIF jugamenunjukkan bahwa tidak ada variabel independenyang memiliki VIF >10. Dari hasil uji ini dapatdisimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.

4.1.3Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untukmenguji apakah terjadi korelasi antara residual padaperiode t dengan residual pada periode t-1(sebelumnya) dalam model regresi linier (Ghozali,2016). Uji autokorelasi pada penelitian inimenggunakan uji Durbin-Watson.

Berdasarkan Gambar 3 di atas terlihat bahwatitik-titik menyebar secara merata diatas dan dibawahangka nol pada sumbu Y dan tidak ada pola yangjelas, maka dapat disimpulkan bahwa model regresitidak terjadi gangguan heteroskedasitas.

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Gambar 3: Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 51

Page 54: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis regresi linier berganda, selainmengukur kekuatan hubungan antara dua variabel

Hasil analisis regresi berganda yangdiperoleh dari perhitungan melalui SPSS 23, dapatdilihat bahwa nilai konstanta sebesar 18,695, nilaib1 (CR) sebesar -0,009, nilai b2 (DER) sebesar 2,602dan nilai b3 (ROE) sebesar 0,170 sehingga diperolehpersamaan:

PER = 18,695 -0,009CR + 2,602DER +0,170ROE

4.3 Pengujian Hipotesis

Pada Tabel 8 diperoleh hasil perhitungan nilait beserta nilai signifikansinya dengan penjelasansebagai berikut:

Tabel 7: Hasil Uji Regresi Linier Berganda

atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antaravariabel dependen dengan variabel independen(Ghozali, 2016). Hasil uji regresi linier bergandadapat dilihat pada tabel 7.

4.3.1 Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2016) uji statistik tmenunjukkan seberapa signifikan setiap variabelindependen memengaruhi atau menjelaskanvariasipada variabel dependen. Dasar pengambilankeputusan pada uji statistik t adalah:Jika nilai sig.< 0,05 atau thitung> ttabel; maka Ho (tidakmemengaruhi) ditolak.Jika nilai sig. > 0,05 atau thitung< ttabel; maka Ho (tidakmemengaruhi) diterima.

1. Hasil pengujian hipotesis pengaruh Current Ratio(CR) terhadap Price Earning Ratio (PER)menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Tabel 8: Hasil Uji Hipotesis t

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 52 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 55: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Current Ratio bernilai negatif -0,009 dengan nilaithitung sebesar (-0,987) dan signifikansi 0,327.Karena thitung< ttabel (-0,987 <-1,994) dan sig. 0,327> 0,05 (df=n-k-1=75-3-1=71), maka dari hasilpengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H1ditolak.

Hal ini berarti bahwa Current Ratio (CR) tidakberpengaruh signifikan secara parsial terhadapPrice Earning Ratio (PER).Current Ratio yangtinggi mengindikasikan bahwa perusahaan yakindan mampu dalam melunasi kewajiban jangkapendeknya sehingga probabilitas memperolehearning juga meningkat dan mengakibatkan PriceEarning Ratio menjadi tinggi. Akan tetapi,Current Ratio yang terlalu tinggi jugamenunjukkan bahwa ada banyak dana yangmenganggur di perusahaan sehingga laba akanberkurang di masa depan. Pengurangan labatersebut mengakibatkan harga saham perusahaanmenjadi turun dan Price Earning Ratio jugamengalami penurunan.

Hasil penelitian ini mendukung temuan riset dari`Ratnaningrum dan Susilowati (2010);Sitepu danLinda (2013) yang menyatakan bahwa CurrentRatio tidak berpengaruh signifikan terhadap PriceEarning Ratio.

2. Hasil pengujian hipotesis pengaruh Debt to EquityRatio (DER) terhadap Price Earning Ratio (PER)menunjukkan bahwa koefisien regresi variabelDebt to Equity Ratio bernilai positif 2,602 dengannilai thitung sebesar 2,317 dan signifikansi 0,023.Karena thitung< ttabel(2,602 >1,994) dan sig. 0,023< 0,05 (df=n-k-1=75-3-1=71), maka dari hasilpengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H2diterima.

Hal ini berarti bahwa Debt to Equity Ratio (DER)berpengaruh signifikan secara parsial terhadapPrice Earning Ratio (PER). Debt to Equity Ratiomenunjukkan banyaknya hutang perusahaan yangdibandingkan dengan ekuitas. Semakin tinggirasio ini mengindikasikan bahwa pihak eksternalmemberikan kepercayaan yang semakin besarkepada perusahaan agar melunasi semua

kewajibannya sehingga bisa memacu peningkatankinerja perusahaan. Dengan adanya peningkatanhutang ini berarti bertambahnya modal yangdimiliki sehingga bisa digunakan untukoperasional perusahaan dalam menghasilkan laba.

Hasil penelitian ini mendukung temuan riset dariHayati (2010) dan Adam dkk. (2015) yangmenyatakan bahwa Debt to Equity Ratioberpengaruh signifikan terhadap Price EarningRatio. Hasil penelitian ini tidak mendukungtemuan riset dari Ratnaningrum dan Susilowati(2010); Arisona (2013); Rahma dkk. (2014) yangmenyatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidakberpengaruh signifikan terhadap Price EarningRatio.

3. Hasil pengujian hipotesis pengaruh Return onEquity (ROE) terhadap Price Earning Ratio(PER) menunjukkan bahwa koefisien regresivariable Return on Equity bernilai positif 0,170dengan nilai thitung sebesar 3,892 dan signifikansi0,000. Karena thitung> ttabel (3,892 >1,994) dan sig.0,000 < 0,05 (df=n-k-1=75-3-1=71), maka darihasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwaH3 diterima.

Hal ini berarti bahwa Return on Equity (ROE)berpengaruh signifikan secara parsial terhadapPrice Earning Ratio (PER). ROE menunjukkanseberapa besar efisiensi yang dilakukan olehperusahaan terhadap penggunaan ekuitasnya.

ROE yang semakin tinggi bisa diartikan sebagaisemakin besar dan efektifnya kinerja perusahaandalam memperoleh keuntungan. Peningkatan ROEtersebut akan direspon oleh investor sebagai sinyalpositif untuk membeli saham perusahaan sehinggamengakibatkan terjadinya peningkatan hargasaham dan PER.

Hasil penelitian ini mendukung temuan riset dariRatnaningrum dan Susilowati (2010); Arisona(2013); Rahma dkk. (2014);Adam dkk. (2015)yang menyatakan bahwa Return on Equityberpengaruh signifikan terhadap Price EarningRatio.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 53

Page 56: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

4.3.2Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2016) uji statistik Fmenunjukkan apakah variabel-variabel independenyang dimasukkan ke dalam model mempunyaipengaruh secara bersama-sama terhadap variabeldependen.

Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 9 diatasmenunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 7,863 dansignifikansi 0,000. Karena Fhitung> F tabel (7,863>2,734) dan sig. 0,000 < 0,05 (df1=3; df2=n-k-1=75-3-1=71), maka dapat disimpulkan bahwa H4diterima.

Hal ini berarti bahwa Current Ratio (CR),Debt To Equity Ratio (DER), dan Return on Equity(ROE) berpengaruh signifikan secara simultanterhadap Price Earning Ratio (PER). Kenaikan ataupenurunan yang terjadi pada ketiga rasiomengakibatkan terjadinya perubahan pada PriceEarning Ratio perusahaan. Investor bisamenggunakan ketiga rasio sebagai pertimbangandalam mengambil keputusan investasi di pasar modal.

Tabel 9: Hasil Uji F

Dasar pengambilan keputusan pada ujistatistik F adalah:

Jika nilai sig.< 0,05 atau Fhitung>Ftabel; maka Ho (tidakmempengaruhi) ditolak.Jika nilai sig. > 0,05 atau Fhitung< Ftabel; maka Ho (tidakmempengaruhi) diterima.

4.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinyamengukur seberapa besar kemampuan model dalammenerangkan variasi yang terjadi pada variabeldependen. Nilai koefisien determinasi selalu beradadi antara angka nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuanvariabel-variabel independen dalam menjelaskanvariasi yang terjadi pada variabel dependen amatterbatas. Sebaliknya, nilai R2 yang mendekati satuberarti variabel-variabel independen memberikanhampir semua informasi yang dibutuhkan untukmemprediksi variasi yang terjadi pada variabeldependen (Ghozali, 2016).

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Tabel 10: Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 54 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 57: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Berdasarkan Tabel 10 diatas menunjukkannilai Adjusted R2sebesar 0,218. Dengan demikian,besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabelCurrent Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),dan Return on Equity (ROE) terhadap variabelPriceEarning Ratio (PER) adalah sebesar 21,8 %.sedangkan sisanya sebesar 78,2% dipengaruhi olehfaktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalampenelitian ini.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian danpembahasan di atas maka dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai berikut:1. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap Price Earning Ratio(PER) pada perusahaan Consumer Goods yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

2. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruhsignifikan secara parsial terhadap Price EarningRatio (PER) pada perusahaan Consumer Goodsyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2013-2017.

3. Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikansecara parsial terhadap Price Earning Ratio(PER) pada perusahaan Consumer Goodsyangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.

4. Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),dan Return on Equity (ROE) berpengaruhsignifikan secara simultan terhadap Price EarningRatio (PER) pada perusahaan Consumer Goodsyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2013-2017.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

diperoleh maka peneliti memberikan saran untukpenelitian selanjutnya dan investor.Untuk penelitianselanjutnya sebaiknya menggunakan variabel yangberbeda untuk menguji apakah ada faktor-faktor lainyang bisa mempengaruhi Price Earning Ratio (PER)perusahaan selain CR, DER, dan ROE. Sektorperusahaan diharapkan bisa diperluas lagi gunamengembangkan hasil penelitian yang lebih beragamdan disarankan juga untuk menambah periodepenelitian. Bagi investor disarankan untukmenganalisis kinerja keuangan perusahaan terlebihdahulu sebelum mengambil keputusan investasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adam, Echan, Djumahir, dan Andarwati. 2015,Variabel-variabel yang Memengaruhi Rasio P/E dan Dampaknya Terhadap Return Saham(Studi pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia), JurnalAplikasi Manajemen 13 (4): 714-728.

[2] Arisona, Vivian Firsera. 2013, Faktor-faktoryang Mempengaruhi Price Earning Ratio padaIndeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia, JurnalIlmu Manajemen 1 (1): 103-112.

[3] Basu, S. 1997, Investment Performance ofCommon Stocks in Relation to Their Price-Earnings Ratios: A Test ofthe Efficient MarketHypothesis, The Journal of Finance 32 (3): 663-682.

[4] Chan, Louis K.C., Yasushi Hamao, dan JosefLakonishok. 1991, Fundamentals and StockReturns in Japan, The Journal of Finance 46(5): 1739-1764.

[5] Fama, Eugene F., dan Kenneth R. French. 1992,The Cross-Section of Expected Stock Returns,The Journal of Finance 47 (2): 427–465.

[6] Ghozali, Imam. 2016, Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program IBM SPSS 23,Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 55

Page 58: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

[7] Hanafi, Mamduh M. 2016, ManajemenKeuangan, BPFE, Yogyakarta.

[8] Harahap, Sofyan Safri. 2018, Analisis KritisAtas Laporan Keuangan, Rajawali Pers,Jakarta.

[9] Hartono, Jogiyanto. 2015,. Teori Portofolio danAnalisis Investasi, BPFE, Yogyakarta.

[10] Hayati, Nurul. 2010, Faktor-faktor yangMempengaruhi Price Earning Ratio (PER)Sebagai Salah Satu Kriteria KeputusanInvestasi Saham Perusahaan Real Estate danProperty di Bursa Efek Indonesia, JurnalManajemen dan Akuntansi 11 (1): 53-62.

[11] Kasmir. 2018, Analisis Laporan Keuangan,Rajawali Pers, Jakarta.

[12] Lakonishok, Josef, Andrei Shleifer, dan RobertW.Vishny. 1994, Contrarian Investment,Extrapolation, and Risk, The Journal of Finance49 (5): 1541-1578.

[13] Munawir, S. 2002, Analisis InformasiKeuangan, Liberty, Yogyakarta.

[14] Rahma, Erlin Yulia, Djumahir, dan Atim Djazuli.2014, Analisis Variabel Fundamental yangBerpengaruh Terhadap Price Earning Ratio(PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham padaPerusahaan Automotive and Allied yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia, JurnalAplikasi Manajemen 12 (3): 362-372.

[15] Ratnaningrum dan Heni Susilowati. 2010,Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi PERAntara Saham yang Tercatat dalam IndexSyariah dan Saham Biasa (Studi padaperusahaan Non Keuangan di Bursa EfekIndonesia 2006-2008), Jurnal Benefit 14 (1): 17-30.

[16] Salim, Joko. 2010, Cara Gampang BermainSaham, Visimedia, Jakarta.

[17] Santoso, Singgih. 2015, Menguasai StatistikParametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta.

[18] Sartono, Agus. 2014, Manajemen Keuangan:Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta.

[19] Sitepu, Danta dan Linda. 2013, Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earning RatioPerusahaan Manufaktur di Bursa EfekIndonesia, Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil 3 (2):91-100.

[20] Sudana, I Made. 2015, Manajemen KeuanganPerusahaan: Teori & Praktik, Erlangga, Jakarta.

[21] Sugiyono. 2017, Metode Penelitian Bisnis:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,dan R&D, Alfabeta, Bandung.

[22] Sutrisno. 2017, Manajemen Keuangan: Teori,Konsep dan Aplikasi, Ekonisia, Yogyakarta.

[23] Utomo, Wawan, Rita Andini, dan KharisRaharjo. 2016, Pengaruh Leverege (DER), PriceBook Value (PBV),Ukuran Perusahaan (Size),Return On Equity (ROE), Deviden Payout Ratio(DPR) dan Likuiditas (CR) Terhadap PriceEarning Ratio (PER) pada PerusahaanManufaktur yang Listing di BEI Tahun 2009-2014, Jurnal of Accounting 2 (2).

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 56 Vol. 8 No. 1 September 2018

Page 59: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 57

Peningkatan Produktivitas Usaha Jamur Tiram dengan PenggunaanTeknologi Tepat Guna Di Kota Palembang

Megawati, Sri Megawati Elizabeth.P, Kathryn Sugara

STIE MULTI DATA [email protected],[email protected],

[email protected]

Abstract: The demand for oyster mushrooms in the city of Palembang is quite high, but this is not supported by thestock of oyster mushrooms themselves. The number of oyster mushroom farmers in the city of Palembang has notbeen able to meet market needs, because some problems faced by oyster mushroom farmers. One of the problems isthe unavailability of advanced equipment in processing oyster mushroom seeds because they do not have thecapital to buy these advanced equipment. With the manual equipment, the production of their oyster mushrooms isonly a small amount and the monthly profit potential is only IDR 2,250,000. The existence of a service programprovided by the government to the dedication team can help overcome the problems faced by oyster mushroomfarmers in increasing production of oyster mushrooms, with the provision of equipment in the form of press machines,stirring machines for baglog, steam pumps and press tools for packaging can increase the profit of mushroomfarmers (partners) to 7,550,000 / month. In addition, the provision of blogging training to market oyster mushroomproducts with online media was also provided by the service team.

Keywords:baglog, oyster mushrooms, technology

Abstrak: Permintaan akan jamur tiram di Kota Palembang cukup tinggi, namun hal ini tidak didukung oleh stokjamur tiram itu sendiri. Banyaknya petani jamur tiram di Kota Palembang belum mampu memenuhi kebutuhanpasar, hal ini dikarenakan beberapa permasalahang dihadapi oleh petani jamur tiram. Salah satu permasalahannyaadalah tidak tersedianya peralatan yang canggih dalam pengolahan bibit jamur tiram dikarenakan mereka tidakmempunyai modal untuk membeli peralatan canggih tersebut. Dengan peralatan yang manual produksi jamur tirammereka hanya sedikit dan potensi keuntungan perbulan hanya sebesar Rp 2.250.000. Adanya program pengabdianyang diberikan oleh pemerintah kepada tim pengabdian dapat membantu mengatasi permasalahan yang dihadapioleh petani jamur tiram dalam peningkatan produksi jamur tiram, dengan pemberian peralatan berupa mesin press,mesin aduk untuk baglog, pompa steam dan alat press untuk pengemasan dapat meningkatkan keuntungan petanijamur (mitra) menjadi 7.550.000/bulan. Selain itu pemberian pelatihan pembuatan blog untuk memasarkan produkjamur tiram dengan media online juga diberikan oleh tim pengabdian.

Kata kunci: baglog, jamur tiram, teknologi

Page 60: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Hal - 58 Vol. 8 No. 1 September 2018

1. PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)pada mulanya tidak mengalami kemajuan yang sangatberarti baik dari segi kuantitas maupun dari kualitas,karena belum mendapatkan perhatian yang serius daripemerintah. Sejak terjadinya krisis moneter padatahun 1997-1998 di mana UMKM ternyatamempunyai ketahanan yang relatif baik dibandingkandengan usaha yang besar sehingga pemerintah mulaimemperhatikan perkembangannya baik dari segikuantitas maupun kualitasnya.

Kegiatan UMKM ini juga mampu membantupemerintah untuk mengurangi pengangguran hal initerkait dengan perkembangan UMKM di Indonesiapada tahun 2007 sebanyak 49,8 juta unit usaha atau99,99 persen terhadap total unit usaha di Indonesiadengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 91,8 jutaorang atau 97,3 persen terhadap seluruh tenaga kerjadi Indonesia.

Pertumbuhan UMKM ini juga mampumendukung Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesiayang tumbuh sebesar 6,3 persen dari tahun 2006 yaituhanya 5.7 persen dengan pertumbuhan PDB yanghanya sebesar 5.2 persen (www.bps.go.id).

Banyak kendala yang dihadapi oleh UMKMdalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnyasalah satunya adalah teknologi. Teknologi memegangperanan penting untuk keberhasilan suatu bisnisterutama peningkatan produktivitas. Denganpemanfaatan teknologi yang canggih diharapkanmampu meningkatkan produktivitas sehingga hasilproduksi dapat memenuhi kebutuhan pasar. Jamurtiram merupakan tumbuhan yang yang sangatbermanfaat yang sering digunakan untuk bahanmakanan. Kandungan gizi jamur tiram menurutDirektorat Jenderal Hortikultura DepartemenPertanian mengandung 9 macam asam amino yaitulisin, metionin, tr iptofan, thereonin, valin,leusin,isoleusin, histidin dan fenil alanin(Sumarni,2006).

Kandungan lemak dari jamur tiram adalahlemak tidak jenuh, sehingga aman untuk dikonsumsi

untuk konsumen yang kelebihan kolestrol. Selain itujamur tiram juga mengandung vitamin yang pentingterutama vitamin B, C dan D. Vitamin B1 (tiamin)0,20 mg, B2 (riboflavin) 4,7 – 4,9 mg; niasin 77,2mg dan provitamin D2 dalam jamur cukup tinggi.

Permintaan pasar terhadap jamur tiramsangat tinggi, permintaan tidak hanya datang darimasyarakat umum tetapi juga dari restoran dan hotel.Namun ditengah tingginya permintaan,para petanijamur ini tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar.Produksi per hari yang hanya bisa dipenuhi adalah30-50 kg.Adapun beberapa kendala yang dihadapipetani adalah: musim yang tidak menentu, investasikumbung yang cukup besar serta peralatan yangmasih manual yang mengakibatkan produksi untukbaglog jamur terbatas jumlahnya.Peranan perguruantinggi yang akan bersinergi dengan UKM untuk hasilteknologi dan penelitian bisa dimanfaatkan secaramaksimal.

Salah satu kelompok usaha mikro yang perludiberikan pembinaan dan pemberdayaan adalahkelompok Usaha Budidaya Jamur Tiram di KotaPalembang, dimana kondisinya masih perlumendapat perhatian sehingga usahanya dapat lebihberkembang dan dapat memenuhi permintaan pasar.

Kedua mitra yang dijadikan mitra binaanadalah Bapak Agus (mitra 1) dan Bapak Suprapto(mitra 2). Usaha kedua mitra bergerak dibidangpembudidayaan jamur tiram. Untuk mitra 1 memiliki2 (dua) kumbung usaha budidaya jamur tiramnyayang bisa menghasilkan jamur tiram 20 kg/hari atau600 kg perbulan dan langsung dijual di Pasar Buah,Pasar 14 dan Rumah Makan Fatma sedangkanmitra 2 usaha budidaya jamur tiramnya memiliki 3(tiga) kumbung bisa menghasilkan jamur tiram 50kg/hari dan hanya menjualnya kepada pengepul.

Berdasarkan hasil wawancara dengan keduamitra untuk wilayah pemasaran seperti Pasar Buah,Pasar 14 dan Rumah Makan Fatma serta pengepuljumlah kebutuhan akan jamur yaitu sekitar 6 ton/bulan atau 200 kg/hari. Hal ini membuktikan bahwapermintaan akan jamur tiram untuk wilayah tersebutcukup tinggii sedangkan hasil produksi jamur tiram

Page 61: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 59

yang mereka hasilkan hanya sedikit dikarenakanketerbatasan peralatan atau teknologi yang merekamiliki, sehingga tidak bisa menghasilkan produksijamur tiram yang lebih banyak lagi.

Bapak Agus sudah menjalankan usahanyasejak tahun 2013 dengan kapasitas produksi 600 kg/bulan, sedangkan Bapak Suprapto sudah menjalankanusahanya sejak tahun 2017 dengan kapasitas produksi1.500kg/bulan. Untuk usaha Bapak Agus bibit jamurdan plastik baglog diperoleh dari Lampung sedangkanBapak Suprapto memperoleh bibit jamur dari Medan.

Bahan baku pembuatan bibit jamur terdiridari bibit jamur, serbuk kayu, dedak, jagung, kapurdan baglog untuk membungkus bibit jamur yang telah

Berdasarkan hasil wawancara dengan keduamita masalah yang dihadapi adalah kapasitasproduksi masih sedikit atau tidak mampu untukmemenuhi permintaan pasar mereka saat ini. Hal inidikarenakan peralatan yang mereka gunakan terbatasserta kurangnya kegiatan pemasaran yang dilakukanoleh kedua mitra. Selain itu belum baiknya sistempencatatan usaha baik itu untuk keuangan maupunproduksi, keterbatasan modal juga menjadi kendalabagi kedua mitra ini untuk membeli peralatan supayadapat meningkatkan produksi.

dicampur dengan serbuk kayu, dedak, jagung dankapur. Harga serbuk kayu Rp 3.200.000/truk untukmenghasilkan 5.000 baglog, jagung 1 kg Rp 6000,dedak 1 kg Rp 16.000, plastik (baglog) 1 kg Rp30.000, kapur 1 kg Rp 15.000, bibit jamur 1 botolRp 12.000. Harga jual jamur tiram Bapak Agus Rp16.000 ke Pasar dan Rumah Makan sedangkan hargajual jamur tiram Bapak Suprapto Rp 17.000 kepengepul. Untuk saat ini produksi perbulan keduamitra adalah 2.1 ton (2.100 kg) dengan rata-rataproduksi harian jamur 70 kg. Untuk usaha ini keduamitra tidak menggunakan pekerja, mereka melakukansendiri dibantu keluarga.

Berikut ilustrasi biaya rata-rata produksi,penjualan, dan keuntungan:

Permasalahan ini yang menjadihambatan bagi perkembangan usaha selama inidan berpengaruh terhadap pendapatan ataukeuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhanhidup sehari-hari keluarga mereka. Oleh karena itumelalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM)tahun 2018, penulis mencoba untuk melakukanpembinaan, pendampingan dan pemberdayaankedua mitra agar mampu mengatasi permasalahntersebut dan dapat mengembangkan kegiatanusaha menjadi lebih baik lagi.

Tabel 1. Biaya Produksi, Penjualan,dan KeuntunganJamur Tiram perBulan

Sumber: Hasil Wawancara Dengan Mitra

Page 62: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Hal - 60 Vol. 8 No. 1 September 2018

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari fenomena yang dialamioleh petani atau kedua mitra usaha jamur tiram makadiuraikan permasalahan pokok yang menjadi prioritasuntuk diselesaikan adalah kapasitas produksi jamurtiram belum optimal atau belum mampu memenuhipermintaan pasar akan jamur tiram saat ini. Hal inidikarenakan peralatan yang mereka gunakan terbatas.

Penggunaan peralatan mesin press bagloguntuk bibit jamur yang masih manual danmenggunakan peralataan bekas, belum adanya mesinpengaduk bahan baku pencampur pembuatan bibitjamur sehingga akan memperlambat waktupengerjaan dan menghasilkan bibit jamur yang lebihsedikit per harinya, masih menggunakan kayu bakaruntuk memasak bibit jamur dan peralatan pendukunglainnya yang belum memadai atau belum ada sepertipompa air untuk membuat atau menyiram jamur dikumbung.

Dengan keterbatasan peralatan saat inikapasitas produksi bibit jamur per minggu untukkedua mitra menjadi rendah yaitu hanya 490 kg perminggu sedangkan berdasarkan wawancara dengankedua mitra permintaan pasar akan jamur tiram iniadalah 6 ton perbulan atau 1.5 ton per minggu. Halini dapat berpengaruh kepada pendapatan kedua mitrayaitu pendapatan akan menjadi lebih kecildikarenakan hasil produksi yang sedikit.

2. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang digunakan dalamprogram pembinaan ini adalah pelatihan kepadamasyarakat, pembimbingan dan pendampingan,pemanfaatan teknologi terhadap pelaksanaanprogram.

2.1 Pelatihan Kepada Masyarakat

Pelatihan yang diberikan kepada mitra binaanmeliputi: pelatihan pembuatan blog untuk mediapromosi, pelatihan pembukuan, pelatihan inovasiproduk, pelatihan pemasaran, dan pelatihan

pembudidayaan jamur tiram. Tujuan dari pemberianpelatihan ini adalah agar pengetahuan dankemampuan manajerial mitra dalam pembudidayaandan pemasaran jamur tiram lebih baik lagi.

2.2 Pembimbingan dan Pendampingan

Pembimbingan dan pendampingan dilakukanbagi mitra untuk melihat cara pemprosesan jamurdengan menggunakan peralatan yang dimiliki olehmitra saat ini (menggunakan peralatan manual) danmemonitor hasil produksi yang dicapai denganpenggunaan alat tersebut.

2.3 Pemanfaatan Teknologi TerhadapPelaksanaan Program

Pada tahap ini, tim pengabdian akanmemberikan pengetahuan kepada mitra dalammemanfaatkan dan menerapkan teknologi yang lebihcanggih dalam proses pembibitan dan pengolah bibitjamur tiram sehingga hasil produksi dapat lebihmeningkat. Penggunaan alat press yang lebih canggihakan mempermudah mitra dalam pembungkusanbaglog jamur.

Penggunaan alat sebagai alat bantu dalammengatur suhu dan kelembapan kumbung, akanmengoptimalkan perkembangan jamur tiram.Sedangkan optimasi produksi diperlukan dalamrangka mengoptimalkan sumberdaya yang digunakanagar suatu produksi dapat menghasilkan produkOptimasi produksi adalah penggunaan faktor-faktorproduksi yang terbatas seefisien mungkin, bisa berupamodal, peralatan, bahan baku, bahan pembantu dantenaga kerja. Setelah masyarakat paham dengan carapemanfaatan dan penerapan teknologi.

Begitu pula dengan pengadukan bahan bakuuntuk bibit jamur dengan menggunakan mesin adukakan membantu mitra menghasilkan bibit jamur yanglebih banyak dan berkualitas sehingga produksi jamurjuga dapat meningkat. Setelah produksi meningkatyang didukung oleh pemanfaatan teknologi yang lebihcanggih, maka mitra juga harus menggunakanteknologi dalam memasarkan produk jamur tiram inimelalui media online atau internet.

Page 63: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 61

Alur atau tahap kegiatan yang dilaksanakan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Seiring dengan berjalannya waktu makna dariteknologi sudah mengalami perluasan. Teknologi tidakhanya sebatas pada benda berwujud, melainkan jugapada benda tidak berwujud, misal perangkat lunak,metode pembelajaran, metode bisnis, pertanian danlain sebagainya.Teknologi berasal dari katatechnologia (bahasa Yunani) techno artinya keahliandan logia artinya pengetahuan. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa teknologi adalah berbagaikeperluan serta sarana berbentuk aneka peralatan atausistem yang berfungsi untuk memberikan kenyamananserta kemudahan bagi manusia.

Penggunaan teknologi untuk pembudidayaanjamur sangat dibutuhkan untuk peningkatan produksi.

dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:

Usaha budidaya jamur yang dilakukan oleh mitra 1(Bapak Agus) beralamat di Jl. Harapan LorongBerdikari Rt 72 Rw 10 Palembang, sedangkan usahabudidaya jamur yang dilakukan oleh mitra 2 (BapakSupriyatno) beralamat di Jl.Noerdin Pandji,Kelurahan Sukajaya Palembang.

Dalam pembudidayaan jamur tiram keduamitra masih menggunakan peralatan proses produksipemadatan baglog atau packing baglog masihdilakukan secara manual, Sehingga masalah utamayang dihadapi oleh petani budidaya jamur adalahkurangnya bisa memenuhi pesanan yang cukup tinggi,sehingga hasil produksi terbatas dan hasilnya tidakseragam dan juga kurangnya pengetahuan tentangmanajemen, pemasaran dan akuntansi. Seperti yangdisajikan pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Alur Kegiatan

Page 64: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Hal - 62 Vol. 8 No. 1 September 2018

Peralatan manual seperti gambar diatasdigunakan oleh mitra untuk pembuatan baglog jamurdan pengadukan bibit jamur, dengan penggunaanperalatan yang manual tentu sangat menjadi kendaladalam menghasilkan bibit jamur yang baik dan hasilproduksinya pun tergantung dari kemampuan mitradalam pengerjaannya. Hal inilah yang menjadikendala bagi mitra untuk peningkatan produksinya,dikarenakan untuk pembelian peralatan yang canggihkedua mitra memerlukan modal yang cukup besar.

Hasil produksi jamur tiram saat ini belummampu memenuhi kebutuhan pasar, kemampuankedua mitra hanya mampu menyalurkannya padapasar tradisional saja tidak memasarkannya kerestourant, supermarket dan masyarakat umumlainnya.

Selain mesin press dan mesin aduk, timpengabdian juga memberikan mesin steam untukmenyiram bibit jamur dikumbung dan mesin presskemasan untuk penjualan jamur tiram, sehinggakemasannya lebih menarik dan jamur tiramnya jugatahan lama.Hasil yang didapat setelah pemberianperalatan ini adalah produksi untuk baglog jamur

Dengan merencanakan strategi pemasaranjamur tiram segar secara matang, diharapkanpenjualan produk jamur bisa semakin meluas hinggamenjangkau pasar nasional maupun pasarinternasional. Sampai hari ini potensi pasar bisnisjamur masih terbuka lebar. Kondisi ini tentunyamempermudah para pelaku bisnis budidaya jamuruntuk memasarkan produk mereka kepada khalayakramai.Melalui program pengabdian ini penulismencoba untuk mengatasi permasalahan yangdihadapi oleh kedua mitra yakni dengan memberikanperalatan yang teknologinya lebih canggih dan cepat,sehingga produktivitas jamur tiram akan meningkatdan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Berikut inigambar peralatan yang diberikan kepada kedua mitrauntuk mendukung usaha budidaya jamur tiramini.

tiram meningkat dan lebih cepat pengerjaannyamenjadi 300 baglog sekali produksi. Kemudianbaglog ini dipindahkan ke kumbung dan ditungguprosesnya untuk menghasilkan jamur tiram yang siapdipasarkan ke pasar, supermarket, restaurant danmasyarakat umum lainnya. Tidak hanya dari sisiproduksi saja yang menggunakan teknologi, namun

Page 65: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 63

kedua mitra dapat mengembangkan pangsa pasarmereka. Berikut disajikan contoh baglog bibit jamurpada gambar 7 dan jamur tiram yang di panen dansiap untuk dijual pada gambar 8.

Rp 2.250.000/bulan menjadi 7.550.000/bulan.

Berikut ini disajikan tabel keuntungan yangdiperoleh mitra dengan penggunaan peralatan yanglebih canggih.

Tabel 2. Keuntungan Mitra Setelah Penggunaan Peralatan Canggih

dari segi pemasaran kedua mitra juga telah memilikipengetahuan untuk memasarkan produknya melaluimedia online seperti yang telah diajarkan oleh timpengabdian yaitu pelatihan pembuatan blog sehingga

Dengan penggunaan teknologi yang canggihjumlah produksi jamur meningkat ± 3 kali lipat dari2.1 ton menjadi 6.6 ton per kuartal. Peningkatanproduksi ini tentu memberikan keuntungan yangmeningkat bagi kedua mitra (petani jamur) yaitu dari

Page 66: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Hal - 64 Vol. 8 No. 1 September 2018

4. SIMPULAN DAN SARAN

Teknologi merupakan salah satu faktor yangmenunjang keberhasilan suatu proses produksi.Semakin canggih peralatan yang digunakan makatingkat produksi suatu barang akan meningkat. Begitupula dengan pembudidayaan jamur tiram yang adadi Kota Palembang memerlukan teknologi dalammenghasilkan jamur tiram yang berkualitas baik yangsiap di pasarkan ke masyarakat umum, supermarketdan restourant.

Penggunaan peralatan manual dalammengolah bibit jamur tiram yang dimasukkan kebaglog akan menghasilkan produksi baglog yangsedikit dan permasalahan kurang baiknya dalampengadukan seluruh bahan yang akan dimasukkanke dalam baglog dan pengepresan baglog kurangmaksimal sehingga akan menghasilkan bibit jamuryang kurang baik (banyak baglog yang gagal) untukdipindahkan ke kumbung.

Dengan program pengabdian ini timpengabdian mencoba untuk memberikan teknologiyang lebih canggih pada peralatan yang digunakandan cara pemasaran digital melalui blog kepada mitra(petani jamur). Setelah penggunaan peralatan inimitra (petani) jamur tiram dapat mengatasi semuapermasalahannya, peningkatan produksi jamur lebihbanyak sehingga mampu memenuhi permintaan pasardan pemasaran juga dapat dilakukan melalui blogyang telah ada serta terjadi peningkatan keuntunganyang diperoleh perbulan oleh kedua mitra.Diharapkan penggunaan peralatan ini tetapberlangsung dan pemasaran pada media online pundilakukan sehingga permintan pasar yang tinggi akanjamur tiram di Kota Palembang dapat terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ____________, Produk Domestik BrutoIndonesia, 15 Mei 2018,(www.bps.go.id)

[2] Kementerian Koperasi dan UKM, Data UsahaMikro, Kecil dan Menengah dan Besar Tahun2005-2013, www.smecda.com

[3] Kementerian Koperasi dan UKM, PenyerapanTenaga Kerja Pada UMKM Tahun 2005-2013, www.smecda.com

[4] Kementerian Koperasi dan UKM, KontribusiPDB Pada UMKM Tahun 2005-2013 ,www.smecda.com

[5] Kuncoro, Mudrajad 2013, “Usaha Kecil diIndonesia: Profil, Masalah, dan StrategiPengembangan,” www.mudrajad.com (diakses26/12/2014).

[6] Khotimah, Nur 2014, “Pertumbuhan danProduktivitas Jamur Tiram Putih Pada MediaTumbuh Campuran Jerami Padi dan TongkolJagung.” Universitas Muhammadiyah,Surakarta.

[7] Riyanto, Frendi 2010, “Pembibitan JamurTiram di Balai Pengembangan dan PromosiTanaman Pangan dan Hortikultura NgipiksariSleman Yogyakarta, Fakultas Pertanian,Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

[8] Sumarni. 2006, Botani dan Tinjauan GiziJamur Tiram Putih, INNOFARM: JurnalInovasi Pertanian 4(2): 124-130.

Page 67: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 65

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

1.Artikel yang akan dipublikasi dalam jurnal ini merupakan hasilpenelitian, dan pengembangan atau usulan gagasan baru yang berhubungandengan bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan.

2.Artikel yang diterima penyunting ditulis dalam bahasa Indonesia bakuatau bahasa Inggris dan tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitanlain serta belum dipublikasikan dalam jurnal lain.

3.Naskah diketik dengan komputer menggunakan Microsoft Word, di ataskertas ukuran A4, 2 kolom, spasi 1,5, jenis huruf Times New Romandengan ukuran 11 point. Naskah dapat dikirim dalam bentuk file.Panjang artikel sekitar 12-20 halaman termasuk daftar pustaka danlampiran.

4.Judul Artikel harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas,dengan menggunakan kata-kata yang tepat, jelas dan mengandung unsur-unsur yang akan dibahas. Ukuran huruf untuk judul adalah Times NewRoman 16 point bold (huruf besar). Nama penulis ditulis di bawah judulsebelum abstrak tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun,asal lembaga tempat penulis bernaung dan alamat email untuk korespondensidengan ukuran 11 point bold.

5.Sistematika Penulisan

a.Artikel Hasil Penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dantujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.Panjang abstrak 50-75 kata yang disusun dalam satu paragrafdengan ukuran 10 point Times New Roman. Kata kunci terdiridari 3-5 kata, yakni istilah yang mewakili ide-ide ataukonsep dasar yang dibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanBerisi permasalahan penelitian, batasan masalah penelitian,serta tujuan dan manfaat penelitian.

iii.Landasan TeoriBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

iv. Metode PenelitianBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

Page 68: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 66 Vol. 8 No. 1 September 2018

v. Hasil Penelitian dan PembahasanBerisi hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawabpertanyaan-pertanyaan penelitian, temuan-temuan, danmenginterpretasikan temuan-temuan.

vi. Simpulan dan SaranBerisi ringkasan dan penegasan penulis mengenai hasil penelitiandan pembahasan. Saran dapat berisi tindakan praktis, pengembanganteori baru dan penelitian lanjutan.

vii.Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

b.Artikel Konseptual atau non penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secarapadat bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf dengan ukuran huruf10 point Times New Roman. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata,yakni istilah yang mewakili ide-ide atau konsep dasar yangdibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanMenguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca, memberikankonteks bagi permasalahan yang akan dibahas, serta tujuanpembahasan.

iii.PembahasanBerisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, dan pendirianpenulis mengenai masalah yang dibahas.

iv. Penutup atau SimpulanBerisi penegasan sikap penulis atas masalah yang dibahas.

v. Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

6.Tabel/gambar sebaiknya diletakkan pada halaman tersendiri, umumnyadiakhir teks. Penulis cukup menyebutkan pada bagian di dalam tekstempat pencantuman tabel atau gambar. Setiap tabel dan gambar diberinomor urut, judul yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, sertadilengkapi dengan sumber kutipan.

7.Daftar pustaka disusun menurut alphabet penulis atau nomor urut.Urutannya dimulai dengan penulisan nama penulis, tahun, judul, penerbit,dan kota terbit. Nama penulis mendahulukan nama keluarga atau namadibalik, tanpa gelar. Untuk kutipan dari internet berisi nama penulis,judul artikel, alamat website dan tanggal akses.

Page 69: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

8.Sumber kutipan dalam teks ditulis diantara kurung buka dan kurungtutup yang berisi nama akhir penulis, tahun, dan nomor halaman bilaperlu.

Contoh :

a. Kutipan berasal dari satu sumber dan satu penulis: (Hendra, 2008:22).b. Kutipan berasal dari satu sumber dan dua penulis: (Ely dan Thomas,

2001), bila lebih dari dua penulis (Jensen,et.all, 2007) atau(Mulyadi, dkk, 2009).

c. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang berbeda: Hendra,2008 dan Mulyadi, 2009).

d. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang sama: (Hendra,2008, 2010), jika tahunnya sama (Hendra 2008a, 2008b).

e. Kutipan berasal dari institusi: (BPS, 2009).

9.Daftar pustaka ditulis menurut urutan alphabet sesuai dengan namaakhir penulis tanpa gelar akademik, baik penulis asing maupun penulisIndonesia.

Contoh:

a. Satu PengarangBecker, Gary S. 1993, Human Capital, A Theoritical and EmpiricalAnalysis with Special Reference to Education, Third Edition,Chicago: The University of Chicago Press.

b. Dua PengarangVan Horne, J. and J. M. Wachowicz. 1997, Fundamentals of FinancialManagement, Eleventh Edition, USA: Prentice Hall Inc.c. ReferensiJurnal/Majalah Ilmiah.

c. Referensi Jurnal/Majalah IlmiahGarbarino, E. and M.S. Johnson. 1999, “The Different Roles ofSatisfaction , Trust, and Commitment in Customer Relationships”,Journal of Marketing, Vol 63, p.70-87.

d. Referensi dari InstitusiIkatan Akuntansi Indonesia. 1994, “Standar Profesional AkuntanPublik”, Jakarta, Devisi Penerbitan IAI.

e. Referensi dari Makalah/ProceedingMayangsari, Sekar, dan Murtanto. 2002, “Reaksi Pasar Modal IndonesiaTerhadap Pembentukan Komite Audit”, Proceeding Simposium SurvivingStrategies to Cope With the Future , Fakultas Ekonomi UniversitasAtma Jaya Yogyakarta (FE UAJY), Yogyakarta.

f. Referensi dari Situs InternetSulistyanto, H. Sri. 2003, ”Good Corporate Governance: BisakahMeningkatkan Kepercayaan Masyarakat?,”http://artikel.us/sulistyanto1.html, diakses pada 29/08/2007.

Vol. 8 No. 1 September 2018 Hal - 67

Page 70: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Gabungan.pdf · bekerja lembur atau lebih giat dibandingkan dengan karyawan lainnya

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

10. Isi tulisan bukan tanggung jawab penyunting. Penyunting berhakmengedit redaksionalnya tanpa mengubah arti. Naskah yang tidakmemenuhi syarat atau yang tidak akan diterbitkan tidak dikembalikankecuali ada permintaan dari penulis.

11. Redaksi berhak menentukan naskah yang akan diterbitkan di jurnal.

Hal - 68 Vol. 8 No. 1 September 2018