dewan perwakjlan llakyat repubuk indone,ja risalah rapat rapat kerja...
TRANSCRIPT
J DEWAN PERWAKJLAN llAKYAT REPUBUK INDONE...,JA
Tahun Sidang
Masa Persidangan
Rapat yang ke
Jenis Rapat
Sifat Rapat
Hari/tanggal
W a k t u
T e m p a t
Ketua Rapat
Sekretaris
A c a r a
RISALAH RAPAT
RAPAT KERJA KOMIS! IX RUU
TENTANG WAJIB SERAH SIMPAN
KARYA CETAK DAN KARYA REKAM
BELUM DIKOREKSI
1989/1990
IV 4
Rapat Kerja dengan Menteri P dan K
Terbuka untuk umum
Kamis, 7 Juni 1990
PukuT09~6(f~ WIB.
Ruang Rapat Komisi IX DPR-RI
I-I.Muhammad Muas
Ny. I Gusti Ayu Darsini, SH
1. Pembukaan
2. Pengantar Musyawarah Fraksi-Fraksi
3. Pengantar Musyawarah Pemerintah
4. Pembahasan DIM RUU.
Anggota yang hadir: 34 tlari 45 orang anggota
Dari Pemerintah Menteri P dan K (Prof .Dr.Fuad Hassan) beserta Staf.
Anggota Komisi IX DPR-RI
1. H.Muhammad Muas
2. H.Suryo Mardjiyo
3. H.Muhammad Mukeri Gawith, MA
4. A.Tyas Satijono Soenarto
5. H.Obos Syabandi Purwana
6. H.Soegiyono
7. H.Nawawi Djufri, BA
8. K.H.A.Syarifuddin Safari
9. Drs.Dewa Putu Tengah
18. Ny.H.Naniek Amir Moertono
19. Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta
20. dr·. Bawadiman
21. Sutahan M.
22. H.Burhan Arifin
23. Sahuntung Sastrohamidjojo
24. H.Achmad Saad Harjono
25. Sjafri Said
2'6. Drs.Kafandi
10. Drs.Osman Simanjuntak 27. Basas Suyono
11. H.Basyuni Suriamihardja 28. Ignat!us Soeprapto
12. Dra.Ny.Inne E.A.Soekaryo 29. H.Ali Tamin, SH
13. Krissantono 30. Ny.H.Machfudhoh Aly Ubaid
14. Ny.A.S.Pitoyo Mangkoesoebroto 31. R.K.H.Amin Imron
15. Ny.Sulasih Imron Arsyad 32. Drs.Suandi Hambali
16. Ki Soeratman 33. B.N.Marbun, SH
17. Ny.H.Didik Hadidjah Hasan 34. Drs.H.Ukun Suryaman
-. 2 -
~etua Rapat ( H.M.Muas ) : ~ Assalaamu'alaikua Wr.Wb.
Yani terhormat Saadara Pimpi~an beserta.Ang~ota Komisi IX DPR-RI, Yani terhoraat Saudara Menter! Pendidikan dan Kebudayaan beserta seluruh jajarannya, para hadi~in yani berbaha&ia. Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata'ala·yan& telah meli11pahkan ser;ala rahllatNya sehin1-1a kita pada pagi hari ini dapat berkumpul di ruangan ini untuk. melaksanakan tue;as yang telah diamanatkan ol:eh seluruh seluruh r~ yat Indonesia &Ulla mengisi dan melanjutkan pembangunan Nasional. Sesuai dengan acara Rapat-rapat Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Ma~a Persidangan III Tahun Sidan1 1989-1990 yang telah ditetap -kan dalaa Rapat Badan Musyawarah DPR-RI pada tanggal 22 Pebruari 1990 yang lalu dan Rapat Intern Komisi IX DPR-RI yang diadakan pa -. da tanggal 25 Mei 1990;-;~~---har~f irii tanggai ;.(Junf 1990, ... XomI:.-~ sr"·rx liPR .... Ri' mengadakan Rapat Kerja dengan Saudara Menter! Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Sebelum kami melanjutkan di dalam persiapan pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam,k,! hadiran Pimpinan Komisi IX DPR-RI sangat dibutuhkan sesuai dengan Tata Tertib yang ada, maka untuk itu sebelum pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Wajib Serah Simpan Cetak dan Karya Rekam, maka Pimpinan Komisi IX DPR-RI yang sekarang hadir'atalab. Wakilwakil K-etua, karena Pimpinannya Saudara H.Sulaeman Tjakrawiguna,SH. masih dalam keadaan sakit. Di dalam kepemimpinan Wakil-wakil Ketua juga kita telah ditinggalkan selama-lamanya o~eh a+,marhtim Bapak H. Imam Sofwan yaitu dari Fraksi Persatuan Pembangunan, maka pada tanggal 5 Juni 1990 telah disepakati dan telah diputuskan melalui Rapat Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di dalam Rapat Komisi IX DPR-RI yang di bawah Pimpinan Bapak Suryadi maka
>.
telah dipu.tuskan dan telah sepakat bahwa Wakil Ketua dari Fraksi Persatuan Pembangunan adalah Bapak H~Mukeri Gawi th,MA. kami persilahkan untuk berdiri. Pada ~•Si bai•i ini · RaI'at · Piwpinan Komisi IX DPR-RI telah memuttl_! kan __ .. bahwa yang menjadi Pimpinan Rapat-rapat pembahasan Ran cangan Undang-undang tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam adalah dari Wak.i Ketua Komisi IX DPR-RI unsur Fraksi Karya Pembangunan. Menurut laporan yang kami terima dari Sekretariat, Rapat Kerja pagi ini telah dihadiri oleh 31 Anggota dimana semua unsur Fraksi dalam Komisi IX DPR-RI telah hadir. Sesuai dengan Tata Tertib DPR-RI Pasal 100 ayat (1), qorum telah terpenuhi, maka dengan mengucapkan Bismillahirrohaaminirrahiem Rapat Kerja Komisi IX DPR-RI dengan Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kami buk.a dan kami nyatakan Terbuka Untuk Umum
seSUai ' ~ • •
- 3 -
sesuai pula dengan Pasal 96 ayat (1) Tata Tertib DPR-RI.
KETUK PALU
Hadirin. yang terhormat,
Kami atas nama Komisi IX DPRHI, menyampaikan terimakasih
kepada saudara Menteri Pendidkan dan Kebudayaan RI ·at as
kesediaannya untuk memenuhi undangan komisi IX pada rapat kerja
pagi hari ini. Sebagaimana tela~ diketahui, RUU tentang Wajib
serah simpan karya cetak dan·karya rekam telah diajukan oleh
pemerintah kepada DPRRI dengan surat pengantar tanggal 21
November 1989. Dan telah diadakan pembicaraan tinikat I pada
tanggal 29 Januari 1990, di mana Saudara Henteri POK atas nama
pemerintah tel ah menyampaikan keterangannya mengenai RUU
tersebut. Kemudian pada pembicaraan tingkat I'I tanggal 13 Februa-
r i 1990, f raks i-f r aks'i te 1 ah menyampa ikan pemand angan umumn ya,
dan pada tanggal 10 Maret 1990 pemerintah telah pula menyampaikan
jawabannya atas pemandangan umum fraksi-fraksi tersebut.
Di dalam rapat badan musyawarah DPRRI tanggal 22 Februari
1990, telah ditetapkan bahwa Pembicaiaan tingl{at III pembahasan
RUU wajib serah simpan karya cetak dan karya rekam ditangani oleh
Komisi IX sebagai alat kelengkapan DPHRI. Dan pembicaraan tingkat
III dan IV ini dilakukan pada masa pe~sidangan IV tahun sidang
19 8 9/ 1 9 9 0 s a at in i . Se h u bung an d en g an i tu , u n tu k p em b i car a an
tingkat III , telah diadakan rapat konsultasi dengan pem~rintah
tanggal 23 Mei dan rapat intern komisi IX DPRRI tanggal 25 Mei
1990, yang telah menyepakati jadwal acara untuk pembahasan RUU
ini. Dan kita semua telah sepakat untuk melaksanakan serta
bertekad untuk menyelesaikan pembahasan RUU tentang wajib serah
s:impan karya cetak dan karya rekam ini pada masa persidangan ke
IV tahun sidang 1989/1990 ini.
Di samp.ing ••••••••
- 4 -
Di samping itu sesuai dengan acara yang telah ditetapkan
oleh Badan musyawarah DPRRI, bahwa pada tanggal 5 Juli 1990
Komisi IX akan melaporkan kepada Bamus perkembangan pembahasan
RUU ini. · Pada tanggal 21 Juli 1990 merupakan pembicaraan tingkat
IV, dalam
keputusan
sidang paripurna DPRRI ~engan acara pengambilan
tentang HUU tentang wajib serah simpan karya cetak dan
karya rekam.
IJadirin dan sidang yang terhormat,
Dari jadwal yang terurai di atas, nampak bahwa waktu yang
tersedia untuk pembahasan RUU ini cukup singkat. Walaupun
demikian tidak berarti kita akan menyelesaikannya dengan tergesa-
gesa, sehingga akan menghasilkan UU yang mubazir. Kita yakin RUU
ini akan dapat kita selesaikan dengan baik, karena pada dasarnya
kita telah mempunyai modal dasar yaitu kesepakatan bahwa UU
tentang wajib serah simpan karya cetak dan karya rekam ini,
dibutuhkan oleh bangsa Indonesia, dalam upaya rnelestarikan salah
satu bentuk hasil budaya bangsa.
Untuk itu marilah kita berdoa kepada allah SWT, semoga kita
semua diberi bimbingan dan kemudahan, sehingga dapat
menyelesaikan tugas kita, menghasilkan UU yang sebaik-baiknya,
yang ber j angka laku panj ang dan mempuny·ai ke len tu ran dalam meng
hadapi perkembangan jaman. Dalam pembahasan pasti akan terjadi
perbedaan pandangan, namun dengan semangat musyawarah mufakat
sebagaimana diajarkan dalam Pancasila, kiranya kesepakatan akan
mudah tercapai, da.n tugas akan selesai sesuai jadwalnya.
Demikianlah kata pengantar dan harapan kami, sebagaimana
susunan acara rapat yang telah ditetapkan, untuk pembicaraan
tingkat III pada pagi hari ini, acara berikutnya adalah pengantar
musyawarah •••••••••
... , "''·
·=-·'.
- 5 -
111usyawaral1 yang akan disampaikan olel1 para anggota dari fraksi-
fraksi dengan urutan sebagai berikut : Diawali dari fraksi karya
pembangunan, lalu fraksi ABRI, selanjutnya fraksi Persatuan
pembangunan, dan terakhir dari fraksi partai demokrasi Indonesia.
Untuk itu kami persilakan anggota yang mewakili fraksi
Karya Pembangunan untuk menyampaikan pengantar musya~arah, .(
Juru Bicara Fraksi Karxa Pembangunan ( Ny.Sulasih Imron Arsyad ) :
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang Terhormat Pimpinan Komisi IX DPRRI,
Yang Terhormat Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selaku
wakil Pemerintah,
Para Anggota Komisi IX DPRRI yang terhormat,
Hadirin yang berbahagia,
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji s¥ukur dan doa
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkat rahmat
dan ridlo-Nya pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Kerja
antara Komisi IX DPRRI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang Wajib Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam, dalam keadaan sehat wal~afiat.
Fraksi kami menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan untuk menyampaikan kata Pengantar Musyawarah atas
Rancangan Undang-Undang tersebut.
Pada kesempatan ini Fraksi kami menyampaikan terima kasih
kepada Pemerintah yang pada tanggal ~9 Januari 1990 yang lalu
telah memberikan penjelasan dalam mengantar RUU ini yang kemudian
dilanjutkan dengan Pemandangan Umu~ masing-masing Fraksi aerta
jawaban Pemerintah atas Pemandangan Umum tersebut, yang sangat
berharga guna pembahasan selanjutnya dalam lirigkungan Ft"aksi
masing-masing.
Tak lupa •••••••••••
... '
- 6 -
Tak lupa terima kasih dan penghargaan Fraksi Karya
Pembangunan kepada Pusat Pem~inaan Perpustakaan Departemen Pen
d id ikan dan Kebudayaan, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI),
Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Sinematek Indonesia,
Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), dan Asosiasi
Importir Rekaman Video (ASIREVI) atas partisipasinya dalam
memberikan sumbangsih berupa saran atau pikiran-pikiran baik
secara tertulis maupun lisan yang sangat bermanfaat guna
penyempurnaan RUU Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam
ini.
Dalam kurun waktu dua minggu setelah Rapat Komisi IX DPRRI
tanggal 25 Mei 1990 yang telah menetapkan acara Rapat-Rapat dalam
rangka pembahasan RUU ini, masing-masing Fraksi mempersiapkan
diri guna merumuskan masalah-masalah tentang RUU ini untuk
disusun dalam suatu Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang akan
menjadi bahan dasar untuk pembicaraan dalam Rapat-Rapat Kerja
dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mewakili Pemerintah
dimulai hari ini tanggal 7 Juni 1990.
Saudara Pimpinan Sidang,
Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Para Anggota Komisi
IX DPRRI yang terhormat,
Undang-Undang Waj ib Se1 .. ah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam
sangat dibutuhkan, karena dengan Undang-Undang ini kita akan
dapat menghimpun, menyimpan, melestarikan dan .mendayagunakan
semua Karya Cetak dan Karya Rekam hasil putra/putri bangsa
sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya
dalam rangka memajukan kebudayaan nasional, meningkatkan mutu
kehidupan dan kecerdasan bangsa seb~gaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar 1945, serta sarana pembuktian bila
diperlukan.
Dengan Undang-Undang ini kita memiliki peraturan perundangan
yang dibuat oleh bangaa sendiri, dengan memakai landasan
krasi Pancasila dan kedaulatan rakyat yang memberikan hak
kewajiban kepada kedua belah pihak yaitu masyarakat
Pemerintah, sebagai pengganti peraturan perundang-undangan
dibuat pada zaman penjajahan Belanda yang pendekatannya
ditonjolkan p~nentuan hak yang bersumber pada
Demo-
dan
dan
yang
lebih
f aham
Imperialisme ••••••
.,,
- 7 -
imperialisme/penjajahan yang telah usang dan tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.
Dalam GBHN ditegaskan agar penulisan, penterjemahan serta
pengadaan buku pelajaran, buku ilmu pengetahuan, terbitan pen
didikan lainnya perlu terus ditingkatkan jumlah dan mutunya
sehingga lebih menunjang dunia pendidikan.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut maka dengan undang-undang ini
ada kepastian hukum tentang hak dan kewajiban yang menjamin
kegiatan pengumpulan, penyimpanan dan pelestarian karya-karya
tersebut.
Saudara Pimpinan Sidang,
Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Para Anggota Komisi
IX DPRRI yang terhormat,
Dalam usaha menyempurnakan materi RUU Wajib Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam akan dikemukakan berbagai masalah
baik yang bersifat substansial, redaksional maupun segi tata
bahasa hukumnya yang tentu perlu pemecahan secara tuntas, secara
arif bijaksana serta luwes.
Permasalahan yang ditemukan oleh Fraksi kami· sebanyak 40
butir, 30 butir terdapat di batang tubuh, dan 10 butir terdapat
di Penjelasan Umum. Dari 30 butir yang terdapat di batang tubuh,
22 butir menyangkut materi dan 8 butir menyangkut ~edaksi,
sedangkan 10 butir yang terdapat di penjelasan umum, 6 butir
menyangkut materi.. dan 4 butir menyangkut redaksi yang semuanya
telah dimuat di dalam DIM, dan telah disampaikan bersama-sama
dengan fraksi lainnya kepada Sekretariat Jenderal untuk disusun
dan dipersiapkan dala.m bentuk persandingan DIM Fraksi-Fraksi yang
tentunya oleh Fraksi telah dfpelajari serta dibahas dan menjadi
dasar pegangan dalam membahas RUU ini.
Untuk melengkapi hal-hal yang belum termasuk di dalam DIM
masih akan dikemukakan oleh juru bicara Fraksi kami dalam
pembahasan RUU ini.
Dalam kaitannya dengan karya cetak dan karya rekam dari luar
negeri mengenai Indonesia yang dimasukkan ke Indonesia perlu
dipertegas adanya filter. Untuk itu pada penjelasan umum halaman
2 alinea 3 kalimat terakhir Fraksi kami menambahkan susurian kata-
kata ••••••••
. ' ----------
- 8 -
,..;....
kata sebagai be1·ikut : "Perlu disesuaikan dengan persepsi budaya
terhadap teknologi " Teknologi merupakan ptH•angka t yang ampuh
clan efisien dalam sejarah kehidupan bang5a. Teknologi selalu
dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya teknologi
adalah penerapan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu teknologi hanya akan berkembang sejauh didukung
oleh sikap-sikap budaya .Yang mampu memberikan kondisi yang
mengimbanginya. Dengan demikian masuknya teknologi ke Indonesia
memerlukan proses penyesuaian budaya. Dalam hal ini perlu
diperhatikan kadar idiologis yang harus dituangkan dalam
kebijaksanaan mengenai penerapan teknologi. Tuntutan moral
Pancasila harus pula te1•wujud di dalamnya. Kedudukan teknologi
dalam pembangunan sebagai pengamalan i?ancasila adalah sentral dan
menentukan, maka p~manfaatan dan penerapannya harus juga
memberikan dampak posi tif, ilmt mewujudkan nilai-nilai luhur
Pancasila untuk mencegah terjadinya gejala-gejala yang
bertentangan dengan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan
masyarakat ..
Saudara Pimpinan Sidang,
Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan para anggota Komisi
IX DPRRI yang terhormat.
Perkenankanlah Fraksi kami menyampaikan penghargaan kepada
Fraksi ABRI, Fraksi Persatuan Pembangunan dan Fraksi Demokrasi
Indonesia atas jerih payahnya dalam usaha mempersiapkan DIM
masing-masing serta tak lupa pula terima kasih Fraksi kami kepada
Sekretariat Jenderal yang telah mempersiapkan persandingan DIM.
Dalam masalah yang diajukan oleh masing-masing Fraksi
tentunya terdapat ketidaksamaan penafsiran maupun perbedaan
pendapat 'dalam beberapa hal yang diharapkan dengan jiwa dan
semangat musyawarah untuk mencapai mufakat, perbedaan tersebut
dapat dipertemukan sehingga merupakan hasil karya bersama yang
dari segi ilmiah dapat dipertanggung jawabkan, sesempurna
mungkin serta bermutu.
Akhirnya
setmai jadwal
Fraksi Karya akan berusaha
yang telah disepakati bersamn
dengan
semaksimal mungkin,
untuk bekerjasama
dengan dilandasi Pemerintah serta Fraksi-fraksi la.inmra.
keterbukaan •••••••
- 9 -
keterbukaan dan saling pengertian serta kemauan untuk saling
mengisi dalam menuntaskan dan menyelesaikan pembahasan RUU Wajib
Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam ini untuk disetujui dan
disyahkan menjadi Undang-undang.
Atas perhatian Saudara Pimpinan Sidang, pihak Pemerintah dan
Para Anggota Komisi IX DPRRI, kami menyampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya, semoga semua upaya kita mendapat berkah dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ketua ( H.M,Muas ) :
I,, I . I I, I ;· I
I I
I . i I
' I .i l I
I i I I
I I
I i. I
Terima kasih kami sampaikan kepada juru bicara Fraksi Karya Pemb~ I, ,
unan Ny,Sulasih Imron Arsyad. I
selanjutnya kami persilahkan juru bicara dari Fraksi ABRI Yth,Saudar1 I Sutahan M, . . I
Juru Bicara Fr~ksi ABRI ( Sutahan M ) :
Assalamu'alaikwn Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang terhormat Saudara Ketua Sidang;
Yang terhormat Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beserta
Staf;
Yang terhormat Saudara-saudara Anggauta Komisi IX DPR R.I;
Sidang yang kami muliakan.
Pertam-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadi
rat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat ·dan ridho - NYA kita dap~t
berkumpul bersama-sama dalam sidang Rapat Kerja Komisi IX DPR RI
dengan Pemerintah dalam rangka mengawali Pembicaraan Tingkat II~
atas Rancangan Undang-Undang tentang Wajib Serah Simpan Karya Ce
tak aan Karya Rekam.
Selunjutnya perkenanlcanlah lrn.mi menyarnpo.ikun ucapan terima ka -
sih kepada Ketua Sidang atas k.esempatan yang diberikan kepada
Fraksi ABRI untuk menyampaikan Pengantar Musyawarah hari ini.
Disarnping itu tidak lupa karni sarnpaikan penghargaan dan rasa hor t'v
mat kami kepda semua Fraksi yang telah dapat memenuhi Jadwal Aca
ra Kegiatan Komisi dala.m membahas RancanBan UndanG-Undang ten
tang Wajib Serah Simpan Karya Cetalc dan Karya Helcam,
antar.:::l. , ~; n
I.~~·
I - 10 -I.',
antara lain yaitu penyero.han Daftar Inventarisasi Masalah
masing-masing Fraksi,sehingga kita semua telah dapat menerima-
nya tepat pada waktunya dalam bentuk Kompulasi Daftar Inventa-
risasi Masalah yang dikompulir oleh Sekretariat Komisi IX DPR
R.I. Hal ini akan membantu kita dalam pembahasan nanti.
Saudara Ketua Sidang dan hadirin yang karni muliakan.
Pengajuan Rancangan Undang-Undang tentang Wajib Serah
Simpa:n Karya Cetalc dan Karya Rekam ini oleh Pemerintah dirasa
sangat penting sebagai pengganti peraturan perundang-undangan
lama dan yang telah ada dalam bentuk Ordonansi.No.791 Tahun
1913, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0164/o/
1980 tanggal 17 Mei 1980, dan Keputusan Presiden No.11 Tahun
1989;yang sudah tidalc sesuai lagi dengan perkembangan penemu -
an baru dibidang teknologi karya cetak dan karya relearn yang
semakin pesat. Kesemuanya tidak mru11pu lagi menjangkau penye -
diaan swnber informasi dan ilmu pengetahuan bagi dinamika ke-
butuhan masyarakat maupun Pemba~unan ~asional dewasa ini.
Sejak diajukannya Rancangan Undang-Undang tentang Wa-
jib Serah Simpan Karya Cetalc dan Karya Hekrun ini disertai pen-
j elasannya yang telah disampaikan lcepada DPH n. I. pada tanggal
29 Januari 1990 yang lalu dan Pemandangan Umwn yang disampai -
kan oleh masing-masing Fraksi pada tanggal 13 Pebruari 1990 di
lanjutlcan dengan Jawaban Pemerintah atas Pemandangan Umwn
li'raksi-fraksi pada tanggal 10 Maret 1990 dan rapat-rapat Denga~
Pendapat ataupun Den.gar Pendapat Umwn yang dilalcukan oleh
masing-masing Fraksi; kiranya telah banyak memberikan bahan
masukan .•.•••.•••.
- 11
masukan bagi kita untuk pembahasan Rancangan Undang-Undang ten
tang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekrun ini selan-
jutnya.
Demikian pula dn.ri .Kompulasi Daf tar Inventarisasi Masalah yang
telah kita terima sejak hari Senen tanggal 4 Juni 1990, kita
telah dapat mempelaj ari pandangan-pand~ngan, 'usul- usul dan sa
ran-saran dari Fraksi-fraksi sebagai upaya penyempurnaan Ran-
cangan Undang-Undang tentang Wajib SBrah Simpan Karya Ceta dan
Karya Rekam'ini.
Oleh karena itu kami berkesimpulan bahwa kita telah
bersepakat -dan bertekad.melanjutkan pembahasannya menuju lee
sempurnaan Rancangan Undang-Undang ini~
Kesimpulan lain yang dapat dipantau oleh Fraksi ABRI adalah
disarnping adanya persrunaan-persarnaan, masih ada pendapat
pendapat antar Fralcsi-fraksi atau Pemerintah dengan Fraksi
fraksi yang masih perlu dipertemukan, baik mengenai materi di
dalam Konsideran, Datang Tubuh maupun Penjelasannya,Bahwa ada-
nya perbedaan pendapat, dalrun kehidupan Demokrasi Pancasila
adalah suatu hal yang lwnrah dan justru dari padanya melalui
rnusyawarah dan muf akat kita akan dapat mencari dan akhirnya
menemukan rwnusan-rwnusan yang terbaik,yang dapat kita swn-
bangkan bersama untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan men -
cerdaskan kehidupan ba11gsa,tuntutan kebutuhan dinarnika ma -
syarakat dan tuntutan pernbangunan Nasional.
Saudara Ketua Sidang yang kami muliakan.
Izinkanlah kami sekarang rnenyampaikan beberapa hal yang
kami anggap penting sebelurn Hapat Ker.ja Kom:Lsi IX DPR R. I.
dengan Pemerintah membnhas nancangan Undang-Undang tersebut didalrun ....... .
\'
- 12 -
didalam pembiraan Tingkat III ini.
Pertama.
Mengenai Judul.
Sejauh mana Judul ini akan memberikan kesan bagi obyek
dan subyek yang dimaksud dalam Undang-Undang ini sehingga mem
berikan dampak positip yang b~rsifat edukatif, timbulnya pe -
ningkatan kesadaran atas lcewajiban dari adanya memiliki rasa
harga diri yang tinggi.
Kedua.
Konsideran.
Perlu dilcaji sejauh mana bobot Konsideran 11 Menimbang n
memberikan gambaran tentang motivasi dan pertimbangan apa
yang menyebabkan perlunya Rancangan Undang-Undang tentang
Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam ini ditetapkan
rnenjadi Undang-Undang.
Selanjutnya .K~n~~d-~ran 11 M~~~i:i~at. " .. ~gar hanya memuat
pasal-pasal tertentu saja dari Undang-Undang Dasar 1945 yang
langsung menjaui dasar hukwn disusunnya Rancangan Undang
Undang ini.
Ketiga.
Meneenai Pasal-pasal dan Ayat-ayat ada 17 butir yang
diajulcan dari Fraksi ·ABRI sebagai bahan penyempurnaan, baik
berupa usulan rwnusan baru,saran penyempurnaan kalimat dan
' pertanyaan yang bersifat substansial ataupun mengenai maternytt
Ke empat.
Mengenai Rancangan Penjelasan sejwnlo.h 6 butir usul I
snran penyempurnaun c1ari li'ruksi J\J3RI.
Dnlam hal ini ....
- 13 -
Ilal-hal tersebut diatas lcesemuanya secara lengkap termuat dalum
Naskah Kompulasi Daftar Inventarisasi Maslah atas Rancangan
Undang-Undang tentang Wajib Se±ah Simpan Karya Cetalc dan Karya
He learn.
Saudara Pimpinan Sidang;
Saudara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beserta Staf;
Sidang yang kami muliakan.
Kami menyadari bahwa adanya penaf si~an yang berbeda terha
dap beberapa masalah dalam Rancangai1 Undang-Undang ini dapat
1cru11i mengerti, akan tetapi kami percaya bahwa permasalahan
permasalahan dengan sudut pandang yang berbeda tersebut berto -
lak dari semangat kebersamaan atas Pancasila sebagai satu-satu
nya azas perjuangan kita, maka kiranya akan dapat kita selesai-
kan melalui pembahasan,diskuai dengan sernangat Demokrasi Pan -
casila sebagai milik kita bersama yaitu musyawarah untuk men -
capai mufakat.
Oleh karena itu Praksi ABRI mengajak dengan tulus kepada
semua Fraksi bersarna dengan Pemerintah untuk dapat menyelesai -
kan Rancangan Unclang-Undang ini dengan suasana kelceluargaan ,
keterbukaan, kesungguhan serta sesuai dengan Jadwal_Kegiatan
yang kita sepakati bersama antara Komisi IX DPR R.I. dengan
pihak Pemerintah.
Adapun Daftar Inventarisasi Masalah yang telah kita teri-
ma ini hendaknya rnerupakan salah satu bahan acuan dan sekaligus
merupalcan sarana yang dapa t mengendalikan lei ta dalam bat as ru -
ang lingkup pembicaraan kita.
Demilcio.nlnh • • • • • • • • • •
- 14 -
Demikianlah telah kami sampaikan Pengantar Musyawarah
Fraksi ABRI atas Rancangan Undang-Undang tentang Wajib Se rah
Simpan K8 rya Cetak dan K8 rya Rekam, se1noga dapat mengantar kita
memasuki ~embicaraan Tingkat Ill ini dengan lancar.
Sekian, terima kasih atas kesabaran para hadirin untuk
rnengikuti penyampaian Pengatar Musyawarah Fraksi ABHI atas
Rancangan Undang-Undang tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak
dan Karya Rekam yang hari ini telah rnemasuki Pembicaraan Ting-
kat III.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan Tauf ik dan
lHdayah-NYA kepada kita ~ernua.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ketua Rapat,(H. Muhammad Muas) :
Selanjutnya diperailekan juru bicara Fraksi Persatuan Pembangunan,
Bapak H.Ali Tamin, SH.
Jurubicara FPP ( H. Ali. Tamin SH )
Aeaalamualaikum wr.wb.
Sdr. Pimpinan Sidang Komiai IX yth.
Sdr. Menteri Pendidikan aebagai Wakil Pemerintah beaerta Staf yth.
Saudara-Saudara Anggota Pleno Komiai IX yang saya muliyakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji eyukur kehadirat Allah
SWT. ataa aegala rahmatnya kepada kita semua sehingga pada hari
ini dapat melanjutkan kembali pembahasan memasuki Tk.III
Rancangan Undang-undang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya
Rekam. Walaupun Rancang Undang ini ruang lingkupnya tidak
Rancang Undang-Undang lain yang pernah kita bahas DPRRI ini
tetapi RUU mempunyai arti yang cukup penting bagi
pengembangan kecerdaaan masyarakat dan bangaa.
seluaa
akan
us aha
Kemudian izinkanlah kami pada kesempatan yang mulia ini
menyampaikan ucapan terima kaaih kepada Pemerintah ataa jawaban
dan penjelasan terhadap pemandangan umum Frakai kami khueusnya
tentang kemungkinan peringanan hukuman dalam ketentuan pidana
Rancangan Undang-undang yaitu dengan kemungkinan diadakannya
hukuman denda sebagai alternatif daripada hukuman badan setelah
mempertimbangkan segi edukatifnya.
Hal ini. ••. ••
- 15 -Hal ini eangat panting bagi siapapun yang akan menghasilkan karya
cetak atau karya rekam karena Rancangan Undang-undang memberikan
keaadaran kepada mereka bahwa kewajiban menyerahkan karya cetak
atau karya rekam sebagai pengabdian untuk ikut mencerdaskan
kehidupan bangsanya.
Sdr. Ketua, Sdr. Menter! Pendidikan dan Kebudayaan yth. beaerta
Staf yang kami hormati, Rekan-rekan Anggota Komis! IX yang kami
mulyakan.
Selanjutnya dalam jawaban Pemerintah dijelaskan, bahwa karya
cetak dan karya rekam, baik yang kena larangan maupun tidak,tetap
akan disimpan di Perpustakaan Nasional dan akan dijamin
keleatariannya.
Menginat bahwa hal ini sama sekali tidak diaebut-sebut dalam
Rancangan Undang-undang, Frakai kami mengharapkan kiranya maaalah
ini dapat diatur b~ik dalam batang tubuh atau dalam penjelaean
undang-undang ini.
Dengan demikian setiap karya intelektual atau artiatik yang
dicetak mempunyai kedudukan yang s~a aebagai aumber ilmu
pengetahuan dan informaai dan dengan demikian pula wujud daripada
undang-undang ini nantinya benar-benar memenuhi aasarannya.
Saudara Ketua,
Mengingat kata pengantar ini semacam pendangan umum mini maka
kami membatasi diri hanya kepada dua. permasalahan itu saja,
mengenai ketentuan-ketentuan lain dalam rancangan undang-undang
ini telah kami tuangkan dalam daftar iaian masalah (DIM) untuk
kita kaji lebih lanjut dalam pembahasan aelanjutnya juga perlu
kami sampaikan baha perubahan dan tambahan DIM dari Frakei
Pereatuan Pembangunan telah kami sampaikan kepada Sekretariat
Komiai.
Selanjutnya Saudara Ketua yang berbagia,
Pada kesempatan ini Fraksi kami ingi~1 menyampaikan pendirian
bahwa Rancangan Undang-undang ini hendaknya dapat kita
selesaikan pembahasannya sesuai dengan jadwal yang telah kita
eepakati bereama, dan pembahaeannya dapat berjalan dengan lancar
dengan basil yang baik eebagai eatu produk Undang-Undang.
Untuk itu Fraksi kami mengharapkan dengan aungguh-sungguh
kerjaaama diantara aemua Frakai dan juga diantara Fraksi-Fraksi
dengan Pemerintah.
Semoga Allah SWT. memberkati kita aemua. Terima kasih.
Asaalamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wasaalamu'alaikum Wr. Wb.
,1.,Ketua Rapat ••••
.- 16 -
Ketua Rapat (H.MLthrunmad Muas) :
Selanjutnya dipersilakan juru bicara dari Fraksi Partai Derookrasi Indonesia melalui j uru bicaranya Bapak B .N .MarblUl, SH.
·Jurubicara FPDI ( B.N. Marbun, SH )
Terima kaaih atas keaempatan,
Yth. Pimpinan Sidang,
Yth. Saudara Menteri dan Staf yang aangat kami cintai.
Mendampingi DIM yang telah kami eampaikan ke Sekretariat eeperti
yang sudah terlampir pada DIM yang telah dikompilaai oleh Komiai
IX, Frakai PDI berharap semoga DIM Frakai PDI dapat memperkaya
ide dan aarana demi kelengkapan dan keeempurnaan pembahaaan RUU
tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam dalam
pembahasan Tingkat III.
Dalam cara pembahaaan DIM yang diberikan FPDI, Frakai PDI
mengutamakan paaal-pasal RUU yang beraangkutan, dan belum
mencakup penjelaaan. Hal ini ~ami kaitkan dengan logika bahwa
penjelasan RUU teraebut harus aekaitan dengan paaal-pasal RUU,
yang masih akan dibahas dalam Pembicaraan Tingkat III RUU yang
bersangkutan.
Secara garis beaarnya DIM Frakei PDI lebih menekankan
fungai Rencana Undang-Undang eerta cara kerja operaaionalnya baik
dalam tingkat naaional maupun di daerah. Demikian juga Fraksi
kami melihat bahwa ruang lingkup Undang-undang terlalu luaa dan
perlu pembataaan yang lebih rinci, eeperti juga halnya tentang
karya rekam film yang biaya pembuatannya relatif mahal, maka
Frakei PDI menguaulkan pembatasan yang raaional dan flekaibel.
Fraksi PDI juga berpendapat bahwa aanksi pidana seperti
dirumuakan dalam RUU agak terlalu berat dan tidak bereifat
mendidik.
Dalam perumuaan lainnya, DIM Fraksi PDI hanya sekedar
melengkapi serta uaul penggunaan bahasa Indonesia yang baku.
Demikianlah penjelasan aingkat kami dalam mengantar DIM
Fraksi DIM PDI menyangkut RUU yang eedang kita bahas, Semoga
penjelaaan eingkat ini dapat mempermudah Team RUU mencari dan
mendapatkan rumuaan final yang berbobot lewat muayawarah mufakat
seperti biaaanya.
Ataa perhatian Saudara-saudara, kami ucapkan terima kaaih.
Kami yakin bahwa dengan eemangat kerjasama antara Komiai IX dan
Departemen P dan K 'yang aangat baik selama ini kami yakin
pembahasan RUU ini audah akan aeleeai pada waktunya dengan baik.
Atae perhatiannya kami ucapkan terima kaaih.
Ketu.a Rapat ••••
- 17-
Ketua RaEat <H.M~bammad Muas2 :
Terima kasih atas nama Pimpinan kepada juru bicara FPDI dari Fraksi Frakai. Selu.rb.bnya suda.h mengantarkan musyawarah un·liuk selanjutnya
karni persilakan kepada Pemerintah9 waktu kami persilakan.
Pemerinte.h (Prof .Dr.Fuad Hassan) :
Assalarnualaikum Wr.Wbo
Bapa.k-bapa.k Pimpinan Komisi· IX yang saya hormati, Bapak-bapak Anggota Komisi IX yang saya ho.rmati,
Perta.ma-tama terimakasih atas segala catatan yang disampaikan dalam kata-kata pengantar Frak:si yang pad.a pagi ini disampaikan yang kalau dikaitkan dengan apa yang telah ~sampaikan dalam pemandangan umu.m tanpa konsisten mena.ngani beberapa masalah sehingga beberapa masalah. bisa diangkat sebagai f okus-f okus yang belum dapat perhatian uta.ma. Sejak masa pemandangan umum sarnpai dengan sekarang dan Cl! tatan pada pagi ini maka dapat disimpulkan sebagai be.rikut, peryama
hampak:nya atau dilema. penjelasan,
tidak ada masalah yang tampil bersifat kontroversi Setelah mempelajari DIM ditamba.h. den.gen penjelasa.n
dalam pemandangan umum maupun sekarang maka sebagian besar masalah kalau tidak seluru.bnya berkenaan denean usaha. mencari penyusuaian-penyusaian dan penyempurne.an perwnusan-perm.musan dan sebagian kecil usul-usul perubahan atau tambahan pe.rmusan. Hal inilain yang menarik perhatia.n adalah sebagaimana yang telah disampaikan oleh FABRI tadi penafsiran yang berbeda-beda ten·tang peristilaban untuk kepentingan itti maka kami telah menyampaikan satu daftar sementara kita sebut daftar kata akan tetapi nanti kalau sudah disetujui bakunya kita sebut dafte.r is"tilaho
Menurut hemat kami RUU ini salah satu kesulitannya atau salah satu masalahnya yang harus diatasi bclcunya isitilah-istilah yang dipergunakan dan kalau kebakuan istilah ini de.pat kita sepakti sebagairnana dicantwn dalam daftar yn.ng telah kita siapkan mudahmudahan masalah-masalah lain dapat kita atasi. Kami juga de.pat memahami apa yang diusulkan oleh FKP antara lain soal kebahasaan dari UU ini. Sepatutnya tentu UU yang dihasilkan senantiasa memperhatika.n bahasa Indonesia ya11.g baik, dan benaro Kami juga telah
mengusahakan pemikiran da.n .rwnusan alternatif mengenai hal-hal yang disinggung oleh Saudara yang terhormat dari FPP dan FPDI terutama sanksi yang dianggap lcurang mendidik. Kesemuanya dapat disimpulkan seuagai masalah-masalah yang nampak-nya tidak '.akan suli t oleh karena sifatnya tida}c berten:~angan m~
lainkan berbeda dan bernuansa disru1a-sini.
Oleh karena ••••••
- 18 -
Oleh karena itu tugas kita dihari-ha.ri yang akan datang baranglcali adalah sebagian besar mencari konsensus tentang rwnusan-rumusan -yang dapat kita sepakati bersama. Sekian catatan kami atas seluruh staf Dep. p, dan K kami sampaikan terima kasih dan mudah-mudahan kita dapat menyelesaikan bekerja di hari-hari nanti disertai kesehatan dan kealfiatan sampai rampung9 sekian. Wassalamua'alaikum Wr.Yfb.
Ketua Rapat (H.Muhamrnad Muas) :
Terima kasih kami sampaikan l{epada pihak pemerintah yang telah mem
berikan sambutan dalam rangka kata pengantar musyawarah oleh masing-masing Fraksi. Setelah kita mendengarkan yang disampaikan oleh masing-masing Fraksi oleh juru bicaranya dan terakhir oleh Pemerintah untuk m~ngendapkan semua permasalahan yang telah kita sampaikan dengan sesempurna mungkin da.n kita hayati dalam-da lam apa yang akan kita bahas berikutnya karena sebagai manusia bias a ki t3. :--... de. kehilafan didalam f orLUn sepe:rti ini mt.mgkin masih ada yang tertinggal yang akan kita bahas pada pembahasan ncinti lebih enak satu sama lain dalam menyelesaikan masalah-ma.salalm.ya maka izinkanlah kami untuk mensko.r sidang selama sidang selama 15 menit un-Gult memberikan kesempatan kepada yang merokok dan semuanya. Sidang diskors selama 15 menito
Ketok Palu
Kami persilakan kepada para Anggota yang belwn duduk pad.a tempat nya lc~1nbe.li, skors kami cabut kembali. Saudara Mente.ri P dan K beserta jajarannya yang kami hormati, Saudara :Pimpina.n dan Anggota Komisi IX yang ·kami hormati,
Setelah kita mengakhi:ri dan mengawali acara persidangan kita pada pagi ini dalam pembahasan H.anca.ngan Undang-Undang tentang Waj ib Se.rah Simpan Karya Cetak cla.n Karya Rekam, b~rikutnya kita sa.m pai~ pada acara pembahasan materi dari kompilasi DIM yang telah disampaikan kepada masing-masing Fraksi seusil apa yang telah disampaikan oleh masing-masing Fralrni yang be.rsangkutan. Sebelum kita sampai kepada pembahasa.n kami ingin pembantu untuk jalannya sidang ini dapat berjalon lancar da.n sUlcses dalarn pembe.hasan beri.kutnya kami ingin menyampaikan bebel."apa hal dan kita ingin mendapatkan persetujua.n bersa.ma dari Bapak-bapak dan Ibu sekalian khususnya da:ri masing-m.asing Fraksi.
Pe:rtruna •••••••
- 19 -
Perta.ma acara penanganan daripada Undang-undang Wajib Serah Simpru1 ICarya Getak dan Karya Rekam ini seperti biasanya yang ditangani dalam pembahasan Undang-undang yang sudah pernell beberapa waktu yang lalu disana sinisini akan kita gunakan dengan apa yane bisa kita -laksanaken didalam teknis pelaksanaannya pertama clidalam Ra.ncanga.n Undang-undang ini kita mengenal adanya Pleno forum Pleno Komisi, selanjutnya kita mengenal Panja dan Tim Perwnus dan Pancil dan akhirnya kita kembali pada Pleno Komisi eebelwn nantinya sarnpai pada Pleno DPR-RI. Didalam penangan Pleno Komisi ada beberapa yang perlu mendapat perhatian dari Bapak dan Ibu sekalian pe~ tama kita akan mengetengahkan atau membahas konsideran, mengingat, menimba.ng, lcetentuan umum dan akan sele.njutnya kalau kita kita bicarakan kita serahkan kepada Tim Kecil, pada pembahasan ini kite. akan membahas konaideran mengingat, menimbang, ketentuan umwn bila tidak terselesaikan kite. akan serahkan kepada Tim Kecil. De.lam pelaksanaan selanjutnya yang dapat kita setujui dalam Pleno dan kita putuskan dalam Pleno ini kita akan tetap dalam Pleno ini, yang nantinya kita akan ada permasalahan dari Fraksi-fraksi yang berpegang pada tetap pada materi yang telah disampaikan kepada Pemerintah tetapi tidak ada yang mempermasa.lel1kan dan ki ta akan tetapkan pada sidang Komisi :ini, dan yang lainnya .... yang kita se
pakati akhirnya kita akru1 serahkan pada forum. Pa.nja, jadi ad.a tiga matet•i pokok yaitu konside.ran mengingat, menirnbang, ketentuan umwn, yang nanti akan kita serabkan pada Tim Kecil dan selanjutnya yang dapat kita setujui semua pihak kita putuskan dale.m Pleno ini, dan yang belum kita setujui kita serahkan pada Panja,. Be:rikutnya de.
lam pembentuka.n Panja yang akan menangani masalahan-masalah yang akan diserahka.n kepada Panja hasilnya keputusan Panja disera.hkan kembeli kepada Pleno, dan setelah itu mungkin ada beberapa masalah kita serahkan kepada Tim Perumus dan selanjutnya dalarn pembentulcan tim perwnus dan Tim Kecil biasanya hasil perumusan penyisaken . .sisa-sisa yang belwn bisa dirumuskan dan akan kitab bawa dala.m tim kecil antara lain konsideran menimbang, mengingat dan ketentuan umum yru1g akan kita se:rahkan pads. tim lcecil. Sedangkan pelaksanaan bekerjanya tim kecil da.n tim perumus itu waktunya be_t sama.an den saling mengisi satu sa.ma lain dan akb.irnya akan tlUltas
masalahamasalah yang akan bisa kita selesaikan dengan sebaik-bai~ nya. Ini akan ka.mi tawa.rkan terlebih dahulu sis·timatik ini kalau kite. sudah sepakati ba.ru ak:an lcita akan masuk pe.rmasalaha.n usul d~
. ri rnasing-masing Fra1csi ini, kamj_ persilaka.n da.ri FKP : Bapa.k: H.Soegiyono, Assalamu'alaikwn Wr.Wb, Saudara Pimpinan yang
te.rhormat, SaLtdara Menteri Pendidika.n dan Kebuclayaan yang ks.mi ho_!: mati dengan seluruh staf yang mewakili peme.rin-~ah, Bapalc-bapak dan
Ibu-ibu sekallan dari Anggota Komisi IX yang te.rhormat dan hadirin yang kami hormati.
Sesuai ••••••••••••••
- 20 -
Sesuai denean apa yang telah digariskan atau dinyataka.i1 oleh Pimpi
nan didalarn kite menanegapi pembahasan RUU pada pagi ini maka sete
lah Fraksi Karya Pembangunan mempelajari dan mengamati kompilasi
DIM RUU Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Kal"'Ya Rekam ini memang perltl kita perlu mengelompokka.n adanya beberapa hal yang kami mula..i da:ri misalnya da.ri judul kemudian ke·tentuan umum da.n juga mengenai Pasal-pasal BabI, Bab II,dan III, dan Bab IV sampai dengan penutup
kiranya. memang- perlu dikelompokkan kepada a.pa. . yang diarahkan o
leh Pimpinan annara lain apa yang dihadapi oleh Panitia Kerja dan
apa yang dihadapi oleh Tim Kecil dan Pleno Komisi maupw1 Tim Peru-\
mus untulc itll pad.a prinsipnya F.raksi Karya Pembanguna.n dapat mene-rima atau menyetujui bahwa mema.ng secara praktis kita akan menempuh jalan ini kita · t:Jependapat bahwa panitia kerja d.tau kelompok atau tim keoil';1 tim. perwnus itu untuk memu.dahkan da.ripada. jalannya pe.rwnusan dengm1 demikian maka apa. telah yang telah dikemukan oleh pimpinan tad.ii f~a.ksi Karya Pembangunan d.apat menyet~jui ata~ de.pat menerima k~nud.ian. sebagai ilustrasi memang tad.1 disebutkan Bab I mengin.gat, menimbang itu bisa diserahkan kepada tim kecil Bab II biea disalu.rkan kepada Panitia kerja;! Bab III demikian pula juga melalui panitia ke.rja Bab IV yang kan1i amati adalah keten tu.an pidana lebih tetap jika melalt1i panitia kerja, khususeya eyat 3 itu cukup pleno Komisi itu akan kita lihat pada·pembah.asan berikut jadi kemi .rasa seca:ra singkat kami menyatakan unt11lc mene.nggapi apa. yang dikemukakan Pimpinan. tad.1 FKP menyetujui atau sependapat bahwa pad.a prineipnya pemba.ha.san ini bisa kita kita lalui pad.a pembahasan Panitia Kerja' Tim Kecil; Tim Perumus;· dan Pleno Komisi. Demikian atas perha.tiallnya, kami ucapkan terima'kasih. Wasaaalamu.'alaikum Wr~Wb• · ·
Ketaa Rapat : CH.Muhammad Muas); selanjutriys kami persilahkan juru
bicara dari F.ABRI•
Juru bicara FABRI (H.Burhan Arif~),
Assalaattalaikum Wr. Wb ~· terima kssih kanli haturkan kepada Pimpinan Rapat· yang s~dah menje
laska.n mekaniame pembahaaan baik oleh Komisi dan sebagainya. Namun sebelum kami menyampaika.n kesepakatau · pemba.haaan sebe..._u:. mya · ad.a beberapa ganjalan yang perlu juga diselesaikan pad.a hari ini
yang pertama. ad.slab. jadwal acara yang sud.ab. dibagi-bagikan kepada semua anggota ya·itu jadwal aoara Komisi dalam pembaha.san Ran.can.San UU tentan.g Wajib Serab. Simpan Ka.cya Cetak dan Karya Rekam;· sein.gat kami memang betul kami mengikuti secara tidak langaung bahws jadwal
ini haeil konsultasi anta.ra Pimpinan dengan Pemerintah,namun sejak itu kami kira belum karrJi merasa untult sebagai .Anggota Komisi mengesahkan d.idalam rapat Pleno Komisi nah 1n1 pak u.ntllk rasa memilik:i
itu •••••••••
- 21 -
walaupun ;Jelas tidak ada perubahan tetapi ekaisnya suara Komiai :lni adalah same. sa;Ja sua.ra mewakili Dewan Perwakilan Rakyat kits sahkan.• Yang kedu.a masaJ.ah betul-betul juga seba.gai ajuan yang 4isampaikan oleh Peme.rintah. yang hal in1 daftar perpustakaan ini sangat memban-
.. _tu didalam meluruskan persepsi seh:.µlgga dalam benak masing-masing . · kita punya persepsi yang sama de.lam melihat euatu_ obyek hukum yang
sama pula yaitu keys oetak: karya rekam namun sebagai bu.ah pikiran. kita aebelum mengajak yang lainnya karena inipun kalau. dimulai da- '
ri sekarang yaitu lite.ratur yang dikeluarkan oleh P dan ·K sendiri yaitu Kamua besar bah.a.ea Indonesia salah satu pengertian perpustakaan neh ·in1 mbhon ditambahkan.karena ini sangat membantu istilah
. nya sangat membantu dan stidah diakui. Ketiga mengena:t arahan Sdr.Pimpinan, acara Komiai ini ante.ra lain pengelompokan mater! yang substansial yang aka.n dibaha.s melalui baik melal.ui Komis:l maupun melalui Panja atau Panja kecil atau Pen
. -ja perwntis pad.a p~nsipnya kami setujui :\pa.da pengelompokan ini n.a mun kemi mempe:roleh are.hen dasar pengelompokan ini terhadap pe~ lompokan yang substansial atau ma.teri ini apa·; kok Komisi diberi-
' kan je.tah ma.salah konsidere.n menimbang, mengingat, Bab f. ,~~a ,la-tar belakangnya sebab ini kita teru.s terang saja. secara ~e.selurua an masing-masing mungkin auda.h mempelajari tetapi secara Komisi b!., lum ape. la.tar bela.kangnya aebab dari FABRI sendiri juga mempunyai persepsi lain didalam pengelompokan ~i yang mungkin jauh lebih rasional pertimbangannya oontohnya saja jadwal aca.ra Komiai pendek sekali aoa.ranya yaitu hari ini dan,tanggal aebelas panja kita bekerja walau pendek sampai ma.lam bisa nah oleh karena. itu apakah t! dak bijaksa.na ka.lau easaran hari ini yang dibebankan kepada. Komisi yaitu materi-materi atau substansia'l yang dalam kompilasi sudab. disepakti bersama sehingga ka.lau. pema.na.san itu enak dan lanca..r larinya nanti mungkin koplingnya. naik aetelah masuk panja. den sebagainya tidak lalu"Komisi dihadapkan kepada aasaran yang lebih berat dahulu sehingga ma.oetnya mungkin dan sebagainya~ ini salah satu pemitiran seba.b kita juga stidah membuat matriknya dari semuapasalnya yang disetujui dan mana yang tidak: disetujui dan berapa sebaiknya dari situ audah kelihata.n kira-kira hampir suda.h 10% ini
sudah bisa kita selesaikan pada he.ri ini pada aasaran yang lunak. Ini suatu gambaran pemikiran salah aatu saja pemecahan lebih lanj ut oleh karena itu mohon penjelasan Pimpinan, ataa kesabaran Pifilpinan kaml ucapkan terima. kaaih. Wasealamue.laikum Vlr~ Wb·•·
Ketua Rapat. •••••
- 22 -
FPP 1H. ALI TAMI~ij) :
Snudnrn Ketun yang snyn hormnti,
Snudura Menteri besertn Stnf y6ng knmu muliaknn, Reknn-reknn Anggota Komisi yang terhormnt,
Se telah mendengnr pe'~1ikirr.m-pemikiran ynng r1isnmpr"'iiknn
oleh reknn-rekan Frnksi terutnmn dnri FKP dnn FABRI, Frnksi knmi pnda prinsipnyn sependnpnt terhndnp bebernpn mnsnJnh ynng telah dikemuknknn, ynitu terutnmn yang menynngkut jndwnl.
Kedun, yang menynngkut meknnisme pembnhnsnn rnncnnenn undnngundnng.
Mengenni pengesnhnn jndHal, knlnu sayn tidnk snlnh ingnt itu memnng pernnh disnmpniknn oleh Pimpinsn sesudr-.11 berkomrnl
tnsi denenn pihnk P(,?merintnh dnn disnhlmn oleh Komisi ini. Nnmun bnrangknli kQrenn wnktu itu dnri pihnk Pemerintnh belum
hndir di sini dnn memnng Pembnhasnn Tingknt III ini belum di
mulai bersnr.m-snr.w denean Pemerintah, bnrnngknli r.iemnng mnsih
dianggnp perlu lngi untuk kitn bersnmn-sama mengesahknn jndwnl ini, sehinggn dihnrnpknn pembnhnsnn ynng nknn dntnng itu qJeme
nuhi nturan main yang telnh kitn sepnknti bersnmn.
Kemudinn meneenni pennngnnnn ntnu meknnisme pembnhnsnn
rnncnngnn undnng-undnng, soya bisa memnhnmi npn ynng disnmpniknn oleh FABRI, yang intinya nrtalnh bnhwn mnsnlnh-mnsnlnh ynng tidnk
nda dnlnm cntntnn (DIM) oleh seluruh Frnksi, jndi mosnlnh
mosnlnh yang tidnk dipermnsnlnhknn oleh seluruh Frnksi knmi memnng mengr:mggnp bnik npnbiln ki ta dnhululcnn n tn u priori tnsknn,
sehinggn kitn nnntinyn bisn mc~asuki mnsnlnh-mnsnlnh yang kitn
anggnp crucial point.
Kemudinn pennngnnnnnya melnlui Pnnjn, Pnncil n tnu Perue1us
i tu tidnk n dn mo.snlnhnya., bahwa hasil d nri Tim PPrumus clan lrnsil d.'.)1ri Tim Kecil ini perlu disinkronisnsiknn, knmi ingin mennnyn
kan, sinpn atnu badnn yang mnna dnri empnt bodnn ini yang nknn menyelesniknn sinkronisosi tersebut.
Selnnj utnyn knc1i menghnrnpknn kepada Pimpinnn, yni tu kirnnyn kitn dn{X1t segera memnsuki pembnhosnn. ini sehingga
kita dnpnt memanfnatknn~ktu dengnn sebnik-bniknyn. Terimn kasih.
Wnssnlnmu'nlnikum War. Wnb.
KE TUA ...........
- 2J -
KETUA : Selnnjutnyn knmi persilnkan FPDI.
FPDI {]_.N. MARBUN, SH) :
Terimn knsih Snudnrn Pimpinnn.
Snudnra Menteri dan Hndirin yn~g knmi mulinknn;
S'etelnh mende.ngnr bebernpa bunh pikirnn dnn r1sul demi
mencnpoi hnsil yang lebih tepnt dnn bnik, mnkn Frnksi knrni mengusulknn tentnng jndwnl nda baiknyn knlnu kitn ken.fir -mnsiknn hnri ini sehingga adn suotu keikntnn ntnu keterikntnn
dnri pihak-pihnk untuk mennatinyn. Jadi dnlnm hnl ini knmi
·menyolrnng usul .. F'ABRI wnlnupun secnrn formnl tetnpi itu perlu
sebnLni suntu tnnda bnhwn kitn teriknt dengon jndwnl itu dnn nknn menghnsilknn sesuntu ynng terbnik demi suksesnya RUU ini.
Tentang mekanisme kerjn snyn rnsn itu sudoh hnmpir boku
dan dalam hnl ini snya rnsn kitn semun setuju mencari yang ter
bnik; buknn hnnya sekednr mennng berdebnt, tetnpi mencnri ynng
terbnik untuk bnngsa ini knrenn terutnmn RUU ini ditujuknn ke I
mnsn depan dan kecerdnsnn bnngsa ini. Dengan deoikinn knmi
singkatknn, bahwn meknnisme tersebut yr:ng penting bo.f;uimnnnpun isinya sehingga mencapni hnsil ynng mnksimnl de~i kelengkapnn do.n juga demi tercnpninya suntu rumusnn ynng boik berlnku pnnjang dnn juga cukup terhormnt bngi Dewnn dnn juga Pemerintnh.
Terimn knsih.
KETUA : Terima knsih kepndn jurubicnrn FPDI.
Sebelum kitn mensepnkati bers~1m keputusnn ynng telnh
kita bicnrnkan kami mnsih beri kesempntnn ~ungkin bngi Pemerintah ingin menynmpaikan sesuotu.
MENDIKJ3UD (PROI?. DR. F'UAD HASAN)
Terimn kasih Saudnrn Ketun Sidnng yang terhormnt;
Kami nkon menyesuaiknn padn npa yang diputusknn dnlnm rnpot ini sesuoi dengan yang disnrankan oleh ~asing-mnsing Froksi. Snya juga ingin mengucnpkanterimei kasih kepndn r~1ABRI
yang menyinggung tentang mnsih terlupnknnnyn istiloh "kepustalrnan", karenu memnng istilah "kepustnknnn" ini muncul belnkClng
an setelnh "bibliogrL':fi" ynng d~thulu diterjemnhlrnn "perpustnknnn"
itu lnlu r.ienjnd:i snma denL.;an "librnry". Oleh krirenn itu, rnr:kn 11 perpustnknnn" adnlnh "librnry", "kepustnl\:c-.nn" ndnlnh "dn ftnr
bncnan". Snyn inp;:ln juGa menynmpniknn d:i sini bnhwn dr·ftnr
ynng kitn snmpniknn pada perternunn pembnhc.snn HUU ini mnsih
perlu diperbniki bnhnsnnyn dnn mnsihjugn perlu d1sesuniknn
dengnn ....•
- 24 -
dengan kondisi di Indonesia. Kita nmbil terjemnhnn ini semurni
murninya supnyn tidnk menyimpong dnri npn ynng secnrn universnl
dnn kndnng-kndnng oleh UNESCO ttu dirumusknn.
Snya nmbil contoh sebagoi mlah sntu cntatnn ynng kurnng begitu keno sebagni terjemnhnn inlah mengenni kertns kerjn misnlnyn yang terjemnhnnnyo menjadi suntu knrnngan literer singkat khusus untuk dibncn dnlnm rapnt umum. Rnpnt umum pndn kitn mempunyni konotnsi "rnpnt rnksnsn"; pndnhnl tni mnksudnyn "publik11
• Tidnk dibedo.knn dnri tulisun clnsified, ynng klnsi
fikasi. Jndi digunnkan untuk umum.
Apa ynng disebut "nnsknh-nr:sknh Pnrlemen"; suo.tu grup ntnu suatu kelompok terbitnn Pnrlemen dan buknnremun terbitnn Pnrlemen
seperti kertns dnn Undnng-undnng Mnjelis Tinggi, perundangnn
Majelis Rendah, dc.m sebngninya.
Di sini jugn kelihntnn bnhwn lembnga-leCTbngn yang dikutip ini tidnk sesuni peristilnhnnnyn dengnn yang berlnku padn kitn_
Jndi mohon pengertinn Bopnk-bnpnk don Ibu-ibu ynng terhormnt
apnbiln nnnti menelnah definisi- definisi ini seknligus memperhn tiknn penyesuninnny~; clengnn npa ynng berlriku pndn kitn. Ki tn nmbil sengaja aslinya supoyn tidnk meny j_mpnng lebih d c.hu
lu, tetopi daftnr kepustnknnn nknn .. kc.mi meisukkan. Adnpun
mengenai mekanisme dcm s ebngainya kmni sepenuhnyn menyesuniknn padn npn ynng diputusknn.
Terimn kasih.
KETUA : Terimri kc.sih lrnpndn pihnk Pcmc~rintnh. Mnkin lengknp kitn untuk mengambil bebernpn keputusnn
dnlnm Pleno pembnhnsan RUU ini. Pertnma, dnri mnsing-masing Frnksi menghnrnpknn bnhwa
jadwnl ncnra ynng telnh kitn sepnknti bersnma didilnm konsultnsi
don Rnpnt Pleno Komisi I{ pndn ·tnog~nl 25 Mei, tetnpi tidnk
nfdol ro.snnyn kalnu tidnk dihndiri qleh Pemerintnh. Mako. untuk
itu npa ynne kita susun don kitn sepaknti don jugn telnh kitn bunt dengnn sedemikinn brdk dun ngor pndn sc:ntnyr-, 1d.tn melnksn
nnkan pembnhnsnn ini sesuni d engnn jndwnl ncnro., mnkn knmi nkcrn mennnynlrnn dnn merwwnrknn kepndn seluruh Frnksi ckn selcnl igus
Pemerintnh, npnkah jndwnl ncnra ynng telnh ado di mnsing-mnsing Fruksi dnn jugn telnh diberiknn oleh Pemerintoh kitn s~pnknti
bersnma? Setuju?
Terima •••••••••••••
- 25 -
Terimn knsih.
Ynng kedun, pndn prinsipnya pernngknt dari meknnisme
ynng kitn aknn lnkuknn di dnlam persidnngnn pembnhnsonfui
semunnyn pndn dnsnrnyn tidnk ndn masnlnh, cumn ndn bebernpn ca tn tnn khususnya pertnnyann dn ri FABRI, r: pn la tnr belcdmng
dnri pengurninn bnik itu meknni.sme mnupun pengelompoknn di
dnlam pelnksnnnnn persidnngnn kita ini?
Sebagnimann kitn ketohui bersomn dnsnr hukum ynng kitn
nngknt di dc.lo.m per;1ikiran k itn menynmpoiknn mekr:nisme dnn
pembnginn pengelompoknn ndalnh penyernhnn dnri Badon Musyc.Fnrah HUU ini dibnhns oleh Koniisi IX DPH-RI.
Seperti binsanya sebelum pembohnson dilnkuknn oleh Komisi
atau Pleno, biosn di~ernhknn juga kepada Pnnsus knlnu tidnk pnda Komisi;. binsnnya gnbungnn dnri beberripn Komisi ckin lain
semuanyn. Kali ini disernhknn kepndn Konisi.
Nnh, ketentunn dasnr hukumnyn tersebut knmi Jihnt mnsih
bisa dipergunakan di chlnm pembnhnsan Komisi, mnkn untuk 1 tulnh ketentuan yang sudah berjalan selnLlG ini dnri Bamus kepadu
Ponsus dnn kepada Pokja kita juga berlukuknn di dnlnm pernb~hnsan dnri Bnmus kepndn Komisi, kemudinn ndn Pc1njn, ncln Timci1 dnn Tim Perumus. Inilnh la tur belc1kangnyn. Dnn pndn do snrnyn komi
yakin FABHI tidnk berkebernt~n dalnm meknn1.sme ini don disepn
knti bersamn.
Kami ingin tnwnrknn kembnli, r1pnknh meknnisrre dnn prinsip
pengelompokan ynng nnntinyn kitn nknn gunnknn sete1nh pembrihns
an ini dapnt disetujui?
Mc.sih ndo?
Silnkan.
FPP ( H. ALI TAMIN, ~;H ) :
Saudnra Ketua, ndn pertonynnn kecil yang tndi kami
njukon, ynitu ynng menyanglmt sinkronisnsi. Jncli mohon di
perhntiknn.
KETUA : Knmi mohon mnaf. Termnsuk jugn usul dnri F'PP, ynitu
Tim Perumus dr.:n Tim Kecil. Setelnh pe1~1bnhnsan Tim Perumus dan Tim Kecil ki to. nkan usnhnkan membentuk Tim Si nl~ronisnsi
untuk merzyelesoiknn dnri duo hnsil yang telnh dicnpni oJ.eh Tim Perumus do.n Tim Kecil.
Mus ih ....••••••
- 26 -
Masih ada dari :F1ABRI?
Apa dapat kita setujui bersama? Silakan.
F ABRI .JlL I3UBHAN ARIF IN) :
Yang menjadi ganjalan dari FADRI tadi itu adalah masalah mekanisme ini kita setuju, tetapi apa yang menjadi porsi Komisi
untuk membahas materi tadi, yaitu antara lain Konsiderans, Menimbang, Mengingat itu latar belakangnya apa?
Sebab ilustrasi kami tadi kalau hasil pengamatan dari FABRI
dengan membuat matrix RUU ini di mana pasal demi pasal itu ada yang disetujui oleh semua Fraksi, ada juga yang sebagian dan se-bagainya jelas ada di situ.
Nah, kenapa Komisi yang alokasi waktunya sempit tidak diberi
kan sasaran-sasaran pembahasan yang ringan misalnya yang terdapat dalam pasal, dan sebagainya.
Demikian.
Terima kasih.
KETUA : Kami berpendapat bahwa apa yang diinginkan oleh FABRI
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang diberikan oleh Pimpinan. Dengan catatan di sana-sini, bahwa latar belakang dan lain semuanya tadi kami sampaikan bahwa kita kembali kepada dasar hukum yang telah diberlakukan dan pemtahasan RUU kebiasaannya, bahwa dari Bamus disera.hkan kepada Pansus dan Pokja, kita juga berlakukan di dalam pelaksanaan pembahasan
dari Bamus kepada Komisi, dari Komisi kepada Tim Kecil dan juga kepada Panja dan kepada Tim Perumus sampai kepada s1nkronisasi, yang nanti pada saatnya setelah kita melihat ma
teri-materi yang ada dalam DIM ini kita menyesuaikan mana
yang kita masukkan di dalam Timcil.
Kebiasaan ki ta yang sudah diberlakulcan selama pemtahasan
RUU; Konsiderans, Mcngingat, Menimbang, dun Ketentuan Umum itu masuk dalam Timcil. Itu maksudnya. ·
Jadi ini kira-kira letak latar belakang yang kita bahas
dan ki. ta siapkan dalam pembahasan ini.
Jadi saya pikir ki ta punya pendirian .sama, cuma munglcin dal:;w1 pengaturan pelaksanaannya kita dibantu oleh pemikiran FABRI.
Kami tawarkan sekali lagi, apakah kita setujui? Masih ada?
• • • • • • • • • • •
- 27 -
FKP ,{H, SOEGIYONO) :
Terima kasih Saudara Pimpinan;
Untuk melengkapi apa yang berkembang di floor ini, maka kiranya kita segera memasuki pembahasan pasal demi pasal itu untuk melihat mana yang . _masuk pengelompokan yang diharap -kan oleh FABRI tadi.
Terima kasih.
KETUA : Terima kasih. Semua kita setuju?
( Rapat setuju ) Terima kasih.
Tadi ada keinginan dari Pemerintah, bahwa salah satu
dari pa.da bahan acuan yang disampaikan Pemerintah untuk pembahasan nanti selanjutnya bisa menyambung dari permasalahan istilah dan lain semuanya, kann juga ingin minta kesepakatan
seluruh Fraksi, apakah daftar istilah-istilah perpustakaan yang disusun menurut abjad ini yang disampaikan kepada kita dan nantj_ di dalam undang-undang akan banyak terkait dengan
masalahnya kita setujui atau kita sepakati baik sebagai bahan
acuan di dalam pembahasan undang-undang.
Setuju?
Kami silakan kepada FABRI.
IliT~;&tU&:§I FABRI_(J..&,.B. SOE.PRAPTO) :
Kami ingin mohon penjelasan.
Sebetulnya yang ingin kita setujui, bahan ini masuk kita
terima sebagai pelengkap ataukah bahan ini kita setujui untuk digunakan. Kalau rnenurut hemat kami persetujuannya adalah
bahan ini akan kita bahas juga bersamaan dengan ini karena
memerlukan materi atau patokan-patokan yang bisa menjadi konsensus dalam menGgarap materi RUU nant:i. Kami lihat beberapa istilah yang sebetulnya sangat kita perlukan, namun ada juga yang tidak langsung ada di sini dan nanti perlu kita pilih.
Dan kalau tadi di:t,awarkan oleh yang terhormat Bapak Menteri, mana-mana yang perlu disempurnakan. Tentunya sekaligus kita balms dahulu apakah disempurnakan dahulu baru ki ta gunakan
atau langsung saja kita pakai sebagai masukan. Tcrima kasih.
KETUA : Terima kasih. Dari FPP silakan.
• • • • • • • • •
- 28-
FPP (H. ALI TAMIN, SH) :
Pimpinan, saya setuju sekali apabila daftar istilah
perpustakaan ini tidak perlu dibahas dan ini hanya sebagai masukan saja, sebagai pedoman saja, yang kita bahas itu adalah RUU.
Terima kasih.
KETUA : Terima kasih. Ada dari FPDI?
FPDI CB. N, J1ARBUN, Sl;!) :
Terima kasih Saudara Pimpinan.
Kami juga dari FPDI karena baru menerima pada pagi ini apa yang diusulkan.dengan rumusan atau istilah yang dianggap
baku di sini. Kami setuju dengan usul dari !t'ABRI dan temanteman dari FPP, bahwa ini sekedar bahan pembantu yang akan
nanti kita masih finalkan. Jadi bukan sebagai suatu yang sudah
final dalam art.i tidak bisa diubah lagi, karena seperti yang
saya sebutkan tadi kita ini mencari bentuk yang terbaik ke masa
depan. Dalam hal ini ilmu itu tidak pernah selesai, tidak pernah sempui·na. Dengan demikian jangan kita putuskan dahulu yang
merupakan harga mati,
Ini sebagai tambahan. Terima kasih.
KETUA : Terima kasih. Dari FKP silakan.
FKP (H, SQEGIYO~Q) : Terima kasih. Menambah apa yang telah dikemukakan rekan-rekan terdahulu
tadi, maka darl FKP mengharapkan daftar istilah ini seyogianya
memang mcrupakan sebagai reference. Nanti kita teliti mana-mana yang bisa kita. applied di dalam RUU ini kita pilih sesuai pene-
gasan Bapak Menteri tadi. Kami rasa demikian.
Terima kasih.
KETUA : Terima kasih. Setelah kita mendengarkan pendapat dari
masing-masing Fraksi, memang Pimp:i,nan juga sama sependapat bahwa masalahnya ini bukan sebagai baha.n tetapi merupakan ref erensi dari pada pelengkap di dalam pembahasan perundangundangan kita. Kalau misalnya ada istilah yang perlu kita bakukan alcan ki ta masukkan. Ini untuk pendekatarm.ya, karena
·kami ••••••••••
- 29 -
kami juga tidak ingin, agar setiap kertas yang beredar di
ruangan ini terus terang saja kita harus patuhi untuk kita tertibkan dan kita sepakati bersama.
Silakan Bapak Menteri.
MENDIKBUD (PROF. Dfi, FUAD HASAN) Sedikit saja Sdr. Ketua, mungkin perlu diluruskan, se
bagaimana saya jelaskan tadi sebutan 11 daftar istilah-istilah" ini dikutip sebagai istilah-istilah yang berlaku universal. Tetapi seperti saya sampaikan pada pengantar tadi ini dari
sudut kita hanya kata-kata belwn disebut istilah. Jadi sebagai sumber acuan saja. Kalau nanti sesuatu kata sudah kita
bakukan barulah kita sebut dia istilah, jadi tidak lebih dari sumber acuan saja.
Terima kasih.
KETUA :
Setelah Pemerintah mernberikan tambahan penjelasan, kita setuju?
( Rapat setuju )
Terima kasih. Selanjutnya kita memulai memasuki acara pembahasan
dari kompilasi DIM yang ada; dengan tadi ada penekanan dari masing-rnasing Fraksi, bahwa kita sepakati kita akan mulai
dari yang ringan, artinya tidak ada usul-usul, yang mungkin bisa kita tetapkan dalam Pleno Komisi ini.
Kami langsung memandunya. Menurut pengamatan dan catata'n dari Pimpinan Komisi IX,
pada halrunan 10, pasal 3 ayat (3) RUU. Ayat (3) :
"Ketentuan mengenai · badan penyimpan hasil rekaman sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 0
FKP tetap. FABIU tetap. FPP tetap. FPDI tetap. Setuju?
( Rapat setuju )
Pasal 11 ayat (3) pada halaman 16 berbunyi : "Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) dan aya t ( 2) adalah pelm1ggaran. 11
FKP ••••••
FKP tetap.
FABRI tetap. FPP. tetap.
FPDI tetap.
Setuju?
- JO -
( Rapat setuju )
Apa kita sepakati langsung kepada masalah penjelasan? Di penjelasan juga ada.
FPDI (B. N. MARBUN, SH) :
Terima kasih Sdr. Pimpinan atas kesempatan.
Karena kami belum sempat menysulkan beberapa perubahan
kecil dalam penjelasan, kami mohon mengenai penjelasan ini
ditunda dahulu.
Terima kasih.
KETUA :
Jadi tadi telah kita sepakati yang tetap sudah kita plenokan.
Sebelum kita melanjutkan tadi ada usul kami, apakah pembahasan di penjelasan juga langsung kita tetapkan dalam
pleno ini, kalau ada yang tetap dan lain semuanya. Tadi dari
FPDI mengharapkan itu ditunda, jadi yang kita selesaikan
adalah dari awal sampai sebelum penjelasan.
Kami tawarkan kepada Fraksi lain. Silakan FPP.
FPP (H~LI TAMIN, SH) :
Terima kasih Sdr. Pimpinan. Kami memandang bahwa pembahasan penjelasan itu nanti
ditunda saja. Bukan karena Fraksi kami belum membacanya, tetapi memang sesuai dengan urutannya itu kita selesaikan terlebih da
hulu batang tubuhnya, baru kemudian nanti kita masuki penjelasan. Terima kasih.
KETUA : Terima kasth. Selanjutnya kami persilakan dari FKP.
FKP (H, SOEGIYPNO) : Terima kasih.
Jadi dari FKP memberikan pandangan bahwai .seyogianya memang di belakang, jadi dibahas kemudian, mengingat kita masih melihat
adanya ••••••
- 31 -
adanya beberapa kemungkinan adanya perubahan dalam penjelasan.
Jadi penjelasannya di belakang, tidak kita selesaikan sekali -gus, tetapi kemudian.
Terima kasih.
KETUA : Silakan dari FABRI.
FABRI (I.G,N, SOEPRAPTO) :
Terima kasih.
Kami ingin menanyakan, Saudara Pimpinan, halaman 18 ini kalau tidak salah juga tetap semua, jadi sebelum ke belakang, mengenai Bab VI. FKP-pun tidak men~adakan saran hanya merubah· urutan, yang diberi catatan sistimatika dapat dibicarakan kemudian. Apakah ini.bisa langsung disetujui atau juga masih perlu persetujuan lain, mengingat substansinya tetap tetapi letaknya mungkin bergeser.
Hanya in,i.
Terima kasih.
KETUA : Pertama, kami tadi menawarkan dahulu soal pembahasan
rancangan penjelasan tadi kita sepakat semuanya itu ditunda, yang penting itu dahulu pertama.
Kedua, ada usul dari FABRI, bahwa ada satu catatan, halaman 18 juga substansinya tidak berubah.
Hanya usul perubahan, pasal 14 menjadi pasal 13 dan ini dianggap tetap.
Kalau memang kita sepakati, bahwa ini kita bisa tetapkan dan disetujui di dalam pleno ini, tetapi kami masih menawarkan kepada FKP.
FKP (H. SOEGIYONO) : Dari FKP sependapat, jadi bisa dilakukan dalam pleno ini.
Kita mengusulkan merubah ke pasal 13, tetapi pada prinsip-
nya isinya tetap.
Sekian.
KETUA : Kalau begitu bisa kita setujui materinya?
( Rapat setuju )
Terima kasih. Kita •••••••••••••••
- 32 -
Kita mulai dari awal dari halaman pertama yaitu :
RANCANGAN UNDANG. UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NO MOR TAHUN TENTANG
WAJ"IB SEH.AH SIMPAN KAHYA CETAK DAN KAJ.YA REKAM DENGAN--RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Ada-usul dari FKP dan ada juga usul dari FABRI dan ada usul dari FPP serta FPDI. Usul-usul perobahan ini kami persilakan pertama kepada FKP untuk menyampaikan usulnya.
Kami persilakan.
FKP ( H. SOEGIJONO ) :
Saudara Pimpinan, dari FK.P setelah membahas dan mengama ti daripada judul yang tertera ini, sesuai DIM yang telah dinyatakan, maka menyarankan atau mengajukan usul perubahan bahwa kata "Wajib" pada judul dihapus.
Setelah perubahan, maka judul itu akan berbunyi :
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NO MOR TAB.UN
TENTANG
SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM
Argumentasinya adalah bahwa pengertian "Wajib" yang te_r tera di dalam suatu judul atau jiwa dan makna dari pada RUU ini secara material sudah mengandung pengertian mewajibkan.
Jadi pengertian di dalam pasal-pasal itu pada hakikadnya sudah terdapat kata mewajibkan;; sehingga dengan demik.ian FKP menganggap bahwa judul di dalam pengertian ~'Wajib itu terlalu berlebihan.
Demikian pendapat dari FKP, terima kasih.
KETUA :
Terima kasih dari FKP, selanjutnya kami persilakan FABRI untuk mengemukakan usulnya.
FABRI ••••••
•
- 33 -
FABRI ( SUTAHAN M, ):
Saya bacakan di sini mengenai usul perubahan yang diajukan oleh FABRI adalah, bahwa di dalam judul ini diusulkan agar kata "Wajib" ini dihilangkan dengan catatan pembacaan -nya kalau perlu disingkat .• Sejalan apa yang dikemukakan df!.. lam pengantar musyawarah ~uga kita jelaskan dalam keterangan, sehingga setelah perubahan hendaknya berbunyi_:
RANCANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLlK INDONESIA
NO MOR TAHUN TENTANG
SERAH SIMPAN KARYA GET.AK DAN KARYA REKAM
Dan di sini de~gan catatan bahwa hendaknya di dalam b,a tang tubuhnya semua ketentuan yang mewajibkan itu hendaknya tetap berjalan seperti adanya. Ini untuk memberikan efek P~1 kologis agar dengan tiba-tiba membaca undang-undang ini tidak selalu terikat.
Memang di dalam undang-undang itu selalu ada dan sudah mengandung kata terikatnya, tapi pada awalan orang membaca Undang-undang Sarah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam in 1 ni tidak dibayangi oleh suatu hal yang memberatkan, sehingga perlu adanya semacam rangsansan.
Demikian yang disarankan FABRI.
KETUA :
Terima kasih. Selanjutnya dari FPP, saya persilakan.
FPP ( H, ALI TAMIN, SH):
Terima kasih Saudara Ketua, Fraksi· FPP berpendi·~ian bahwa kata 11Wajib " dalam RUU yaitu " Wajib Sera.h Simpan Karya Ce -tak dan Karya Rekam" kami memandang bahwa kewajiban until{ menyerahkan dan kewajiban untuk menyimpan,,jadi ada dua substan si yang berlainan.
Ada dua lembaga yaitu lembaga/badan yang menyerahkan dan lembaga yang wajib menyimpannya, dan kedua-duanya. itu punya k_g wajiban. Kewajiban kedua-duanya itu berbeda, sehingga FPP meng usulkan bukan saja"Wajib Serahnya", tetapi juga"Wajib Simpan -nya".
Dengan ••••
- 34 -
Dengan demikian, lalu menjadi :
RAN CAN GAN
UNDANG·-UNDANG REPUBLIK INOONESIA
NO MOR TAHUN
TENTANG
WA.JIB SERAH DAN WAJ"IB SIMPAN KARYA CETAK DAN KAHYA REKAM
Terima kasih.
KETUA :
Terima kasih, selanjutnya dari F'PDI.
FPDI ( BN. MARBUN, SH ) :
Terima kasih, ~da dua hal yang mau FPDI tanggapi :
Pertama, setelah kami timbang-timbang dan· juga tanyaka.n kepada yang mengerti hukum, memang permulaan suatu undang-undang
dengan"Wajib"itu kurang enak, kurang tepat itu sangat rela -tif /kurang biasa, kurang lazim.
Jadi dengan demikian dan segala respek kami bisa menerima dan menghormati usul dari FKP dan FABRI.
Usul FPDI kedua adalah, setelah kami membuka kamus.bahasa Indonesia ternyata"Karya Rekam" belum mencakup film, sedangkan dalam keseluruhan isi RUU ini termasuk juga mengenai film, karena "Rekam" itu menurut tafsiran kami juga kami baca dari kamus ialah yang disimpan dalam suatu cetakan atau seperti plat gramapon itu/piringan hitam dan kaset. Tetapi kalau film itu kan bukan direkam, tapi di suting.
Sebab kami arahkan di sini supaya kita mempertimb~ngkannya, namun demikian seandainya ini dianggap sudah tercakup dan kita setujui bersama, maka FPDI dengan lapang dada akan menerimanya dengan baik.
Terima kasih.
KETUA :
Terima kasih "FPDI. Sebelum kita memberikan kesepatan W1tuk masing-masing nanti F"raksi nanti menanggapi usul dari fraksi lainnya, kami berikan kesempatan kepada Pemerintah un tuk memberikan penjelasan.
MENDIKBUD •••••
- 35 -
MENDIKBUD ( PROJY. DR. FUAD HASAN ) :
Terima kasih Saudara Ketua, Pertama menanggapi apa yang dikemul{akan FPDI, ini memang
benar yai tu bahwa dalam "Karya Rekam" per kamus tidak termasuk film. Oleh sebab itu kami mengutip sejumlah istilah yang universal berlaku dan kebanyakan berlaku di Unesao juga yang seb~ gai acuan jadi belum jadi istilah itu di halaman 3, "Karya Rekam adalah setiap terbitan atau produk rekaman dalam bentuk apapun yang barisi atau memuat karya intelektual dan atau artistik yang diperuntukkan bagi umum",
Dengan sebutan dalam bentuk apapun ini termasuk film. Tentang istilah "Rekam"itu sendiri memang har.us dipahami
dal.am arti record, adapun shooting ini sebetulnya rekaman setelah di shoot diarahkan, apa_ yang ha~us di shoot. Jadi-tem -bakannya kemana. Tetapi sifatnya sebagai recording tetap berlaku. Itu sebabnya juga dalam pita-pita kaset juga disebut recording/perekam dan sebagainya.
Jadi andaikata acuannya nanti bukan kamus ·besar, tapi acuaannya nanti andaikata bisa kita sepakati yang berlaku urnum ini, maka terpenuhilah apa yang bisa disarankan oleh FPDI.
Mengenai usul d~ri FPP. Ini justeru untuk memperkuat usul yang lain yaitu untuk menghilangkan kata "Wajib" tadi. J"usteru kalau disebut "Wajib" lalu timbul tafsiran ada wajib serah, w~ jib simpan dan lain sebagainya. Dan nuansa-nuansa itu justeru sudah terinci dalam pasal-pasal yang bersangkutan. Sehingga akan lebih netral menurut hemat saya kalau kata "Wajib" ini ditiadakan.
Ada catatan lain, kalau kita sejajarkan ini dengan yang berlaku dimana-mana sebagai ae.posit act' itu kata compersary tidak ada. Lain dengan Wajib belajar, itu memang compelsary education. Jadi kalau nanti misalnya undang-undang ini judul nya diterjemahkan itu menjadi tentang diposit eks, sepe~ti di mana-mana, tetapi kalau di tambah "wajib" menjadi· compelsary de.posit act. Ini yang tidak ada. Ta.pi justeru tafsiran yang dikemukakan oleh FPP tepat menyatakan kemungkinannya berbed~ beda itu tadi, sehingga perlu dirinci.
Kalau judulnya makin rinci, ini makin menjerat kita sendi ri, oleh karena itu kesan saya justeru ketiga-tiga usul ini sebetulnya sama, lebih baik tentang, lalu mana yang "Wajib" ma na yan'.;, ada nuansa-nuansa dan sebagainya ada di dalam ha.tang
.tubuhnya. Ini yang ingin kami sampaikan.
Jadi • • • • • •
- 36 -
Jadi kesimpulan saran FPDI saya·usulkan untuk diacu ke
rumusan yang lebih luas, sehinegn ini· bisa selesai.
Saran FPP walaupun kedengarannya sepert~ berbeda, teta
pi S~benarnya jUAteru karenA ada kata "Wajib", lalu ada macam
macam kemungkinan yang harus diuraikan tadi. Andnikata menja
di"tentang", mnka permasalahan ini tidak timbul. Wajib, waJib,
wajib •••• yang berbeda-beda ini akan t~rumus lebih rinci di
dalam batang tubuh. Oleh karena itu kami dapat menerima usul I
pada judul saja menyebut atau meniadakan kata"wajib" dan ini
sesuai dengan apa yang pada umumnyA berlaku di lain-lain neg!?.
ra istilah deposit act, yang dengan sendirinya berart~ wajib
menyerAhkan dan wajib menyimpan, tidak ada kata compulsory.
Sekian Saudara Ketua, terima kasih.
IrnTUA :
Terima kasih kepada pihak Pem~rintah, makin terang arah
jalannya. Untuk selnnjutnyn masih kite beri kesempatan kepada
FKP untuk mcnangc~api usul dari :F'ABRI,Ii'PP, ataupun FPDI.
Kami persilakan.
FKP ( H. SOEGIYONO )
Terima kasih Saudara Pimpinan, jadi sesuai yang telah
dijelaskan, ditRnegapi oleh Pemerintah/Mendikbud, memang te£
dapat cti dalam 8 pasal kata "Wajib" itu. Jadi pasal 1 butir
(7), pasnl 2, pasal J ayat (1) dan (2), pasal 4, pasal 5, p~ sal 6 ayat ( 1), -(2) dan (J) dan pasnl 8.
Jadi facenya, jiwanyn sudah tercakup di dnlam 8 pasal -
pasal tersebut.
Demikian perihal tflnibahan mengenai hilangnya kata "Wa.jlb" di
dalam judul saran dari FKP.
Terima kasih.
KETUA :
Apakah suclnh cukup taneeapannya, apa mau menanggapi yang
dari FPP, FABHI dan FPDI.
FKP ( SOEGIYONO ) :
Dari Ji'PDI/Pak Marbun mengenai :film tadi, dari halaman 5
usu! perubRhan, li'PDI menyntaka n bahwa rumusan belum lengkap,
knta "piringan harus disertai kata hitnm" sesudc:th kata "Hitam
di tam bah kn tA film". Sete lnh perubalrn n :
4. Rekaman adalah setiap karya intelektual dan atau artistik
yang direka~ dan digandakan dAlam bentuk pita, piringan
hitam ••••••
- 37
hitam, film. Jadi sudah dimasukkan oleh FPDI, bahwa film
juga masuk dalam reknman, dalan1 pengertian:perubahan tadi.
Don bontuk ~ain sesuai dengnn teknologi.
Dus kami kembAlikan kepnda FPDI bAhwa kata film sebenarny8
sudnh diterima dRlam pengertian rekaman Pak, menurut pene -
gasan dari usul perubahannya.
Teri nm ka s ih.
KETTJA :
Terima kaRih, selanjutnya kmni persilakan FADRI.
FADRI ( IGN. SOEPRAPTO )
Torima kasih, pertnma-tnma FADRI menauggapi saran r""KP
bahwa penGhapusan kata "Wajib" dalam judul··areumentasinya ti ' -
dnk banyak berbeda dengan FABRI, jadi yang kita inginkan pa
da judul tidak perlu.nda "Wajib".
Sehingga kata "Wajib 0 ini boleh muncul pada batang tu
buh, karena di situ adalah rumusan yani mengandung pengerti
an/si~nt mewajibkan. JAdi obligasinya itu di situ.
Kemudian terhadap FPP, justeru kata "Wajib" dicantumkan
dua kali ini, selain tata-bahasnnya juga kubang enRk, tapi
se1ya kembalikan laei kepada usul FA.BR! bahwa kata "Wajib"itu
sudoh terc(lkup dnl8m pengertian setiRp uu. Itu mesti mencran
dung kew{Jj.iban, mengnndung ketentuan-:ketentuan yang mewajib
kan wargn negara, atau siapa.pun yang menjadi sasaran UU itu.
Terhadap FPDI, yang in gin memasukkan Karya Heka.m di tam
bahkan dan Film. Menurut pend8pat FADRI, near UU ini mempunyai
jetngka waktu yang culrnp lama. Ki ta jangnn membatasi bahwa mun LL
kin Karya Rekam itu yang akan datang bukAn lagi film, seperti
contohnya, sekarang ini proyektor film itu tidak laku Pak, ka-,
rena sekarang pi ta video. Dulu orang tidak menyangka, jadi:
pahrik proyektor memprodusir akhirnya kalah dengan rekaman vi
deo, karena pita video itu bisa langsung direkam, selesai ce -
knm langsung masuk video recorder, lf!ngsung bisa dinikmati.
Sedangkan lrn lau ,film barang kali makan waktu paling sediki t
dua rninggu, ini sudah ketinggalan •
. ApakRh k:it<l tidnk per~u mengantisipasi kemunr;kiuan perke!!! I
banean tehnologi, sepBrti tndi dikemukaknn oleh FKP dnlam kata
musya\-vnrnh, bfihwa ki tn perlu mengnntisipasi tehnoloe·i, sehing
ea uu jangan terlnmpnu rinci' ta pi si:fa tnya seporti mm 45 i tu
singkat ••••••
JS
si·ngka t dan supel, supel artinya luwes, bis a mennmpung perke!!!,
ba ng.c1 n-perkembangnn di mas a mendn tang.
Demikian pendapnt kami, terima·kasih.
J{ETUA :
Terim~ kasih, kami lnnjutkan dari FPP, saya persilakau.
FPP ( nns. SUANDI HAMB.ALI ) :
Terima kasih, pertama-tarna kami ·ingin menjelnskan kembali
jiwa dan maksud dari pada DIM yang kami sampaikan tentang ju -
dul ini dari FPP, kami ingin menyampailrnn dengan DIM itu, se -
sungguhnya terlintas atnu tertanam dalam pikiran. kami duaper
masalahan di situ/dua subtansi.
Subtasi pertnma itu. penyerahnn, subtasi ke-dua· penyimpanan.
TRdi kelihatannya dari pihak Pemerintah mengemukaknn suatu ist!
. lah de:fo.si t, mungkin maksud pemerintah def'osi t ini di terjemah
kan dengan serah simpan.
Di dHlrim FPP telah <Hb~has panjang lebar masalahnya, Jti ta
belum biasa mcnerimtt su~tu kata-kata, jadi belum mene-enal sua
tu kata majemuk dengan kat~-kata serah simpan.
Oleh karena itu untuk jelasnya, kami tetap mengusulkan di sini
dua komponen ini tertampung, soal kata wajibnia kita angkat,
atau kita hilangkan tidnk menjadi masRlnh. Tapi yang menjadi ma
salah komponen "Serah" dan kornponen '"Simpan" ini hendaknya di
jelaskan dalam dua subtnsi yang sejelas-jelasnya, tidak menjadi
kata majemuk yang tidak dikena1; menurut bah~sa kita.
Demikian, terima kasih.
KETUA :
ierima kasih, kami persilakan FPDI.
FPDI ( B.N. NARTIUN ):
Terirna kasih, Saudara Pimpinan saya kira sudah makin dekat.
Saya rasa juga dari FPP juga maksudnya baik, itu bisa diterje -
mahkan dalam ponjelasfln nanti otau da!Am pasol 'lain. Tapi sebn-, . .aai judul bar<rngkali mari ki ta terima "Wajlb " ini dihapus dulu
dan tentong mengenai pe1r1asyarakatan kata majemuk "Serah Sdmpan'~
i tu -·tergAntung dari ki ta. Banyak kata bnru jugn yang ki ta teri
ma yang· dahulu tidrik Adfl. Jadi niulai kl ta terima pad a hari iui.
Tentang •••••
39
Tentnng "Karya Rekam dan Film", setalah kami menimbon&
nimbang juga dRn juga setelah kita lihat seterusnya. Kalau
mengc:tcu kepada rumusnn dalnm hnlaman J"Kc:trya Rekam" semua
produk ·sudah mencakup kalau dengan k~ta itu. D. -;~
Kalau s,eandainya. ki ta men ye tu jui rurnusan "Karya Rekam " ini,
maka FPDI dengan la pang dad a menghapusketn "dan Ji"'\ilm 11 ini.
Sekian dan terima kasih.
KJ!;TUA :
'Terima kasih kepada Pak Marbun (FPDI), kelihatannya se
makin lengkap Pak arahnya. Dan sel~njutnya kami pe~silakan ke
pada Pemerintah.
M.!!;NDIKBUD( :e>ROF. rm. l"UAD HASAN ) :
Saudara Ketua, saya bisa memaha~i don hal ini sering te£
jadi dengan ka.ta-kata· majemuk baru ini, m;ijsalnya kata "Serah
terima".ini juga sebetulnya menyerahkan dan menerima. Nab se
karang yang·satu ini serah simpan. Jadi menyerahkan untuk di
simpan bu~m1 hanyn untuk diterinm.
Kesulitnnnya beaini ada kata-kata majemuk yang kemudian
menjadi s~tu. :Misalnya "terima kasih", dulu masih dipergunakan
terima kasih, lalu adA yang berpend~pat karena ini menjadi is
tilah, maka bisa d~satukan. Terus ternng saja of the record
kalau ada Wartawan, saya sendiri terus terang juea sering atau
bukan sering agnk tidnk setujundenean Pusat Bahasa ini.
Dalam arti beeini, tapi maksudnya baik, saya kira kite ingat
dulu waktu membahas RUU tentflng Pendidikan. Istilah "peran seE.
ta". Ada Dab yang berjudul"Peran Serta Masyarakat~ ini kalau
menu rut aliran beliau "Peran serta '' ini dua, " Pe ran - Serta",
lalu kalau diterjemahkan bisa raw and sosiaty peranserta masy!_
rakat, peran dan mnsyArakat.
Anggapan lain arlalnh apabila sudnh menjadi satu istilah
bisa disntukatakan. Nab di sin~ juga barangkali kita harus me-~
nunggu.perkembangan bahasa Indonesia begitu. Supaya adil itu
kadang-kadang kitn tempul1 jalan tengHh, sebelum istilah itu men
jadi satu istilah digunakan garis. Jadi misalnya ada yang ber -·
anggapon"pernnsertn'' din hnrus sntu kata, karena artinya parti-
8ipasi. Aua ynng beranggapan "peran serta", nah supnya adil,bu
kan fldil, tapi komprorni sementnra adalah " peran-serta 0 •
, I
Nah sekarane saran dnri FPP ini bisa kite atnsi begitu, ka
renn ini istilahnya satu deposlt. Jadi bukan ada "serah"; sendiri,
ada "simpan" sendiri, seporti serahterima, begitu.
Ada serah simpan, sarA~ Pusat Bahnsa, dua tetap. Kalau dieetu
jui biasanya knrenn yaue tnnya Nenterinya terus setuju.
TR pi ••••
- 40 -
Tapi ini.berlaku sementara. Nah sementara belum menjadi I
istilah, tapi harus rlipahami scbaga~ suatu begrip, suatu pe-
ngcrtian. Kalau disetujui pakai des, jadi "serahsimprm" ini
bukan "sernh senrliri simpan sendiri"' tapi"serahsimpan"' se-
: perti"serahterimatt. Kalnu soya rnerasakan sunsnna.nya memnog
ini istilnl1 terlalu baru untuk ditangkap langsung sebngai aua
tu pentSertian •.
Maka knlciu boleh sayu usulkan serah sirnpan itu diselipi
garis <iator "serah - impan" lambat iaun menjadi istilah. Kalau
menjadi istilah, munekin tidak rnenjocli kekaburon lagi. Analog.!_
nya "serahteri.ma"lah.
Sekian dulu, teri.ma kasih.
KETUA :
T 0 rima kasih kepadn Pemerintah, kita kelihatan mulai terang
Pak mas fl lnhnya. \.Tadl mulai sernua nya mengarah ba1n.ra ka ta.-ka ta
"Wajib" di sann-sini ya mungkin · dnpat dikatakan setuju c~ihilaug
kab, tetnpi di batang tubuh l1arus ·1ebih dijelaskan kembali dan
persoalan la~n dan semuanya, tapi yang namanya .kita Pak baru s~
kall. tahnp putaran. Knnd masih menawarkRn l::lgi kepAda rnasing-m!_
sing Fralrni untuk lehih tcgasnya, apakRh kata "wnjib 11 yang ada
dalam usul untuk di~ilangkan dapat kita terima semua don seka.li
gus diir~ngi dari usul PDI yaitu tentang "Karya Cetak dan Karyn
Rekam" dan Filmnya, maksudnya :filmnya yang dihilangkan.
Jadi kalau rnemang kita sepnknti semua mnsih kita tawarkan,
karni ·persilakan FKP.
FKP· ( H. SOEGIJONO ) :
Terima kasih, kami rasa usul ki ta memc-rng sudah di teri~a, ~adi dRlam pengertia~ forum secara kekelunrgaan ini bisa dite~i
ma dan juga bersama-sama FABRI kebetulan ada persamaan presepsi
jadi kami rasa kaMi mAnyampaikan terima kasih atas pandangan ·ini
yang menempatkfln kata "Wajib" didalam judul dihilangkan, kare
na suda.h terserat di dalom j1,wa di 8. pasal tadi.
Sekinn dan terima kasih.
KETU.A :
Terima kasih dari F1\l"', kn.mi lnn jutkan mempersilakan FABRl
FADRI . . . . . .
- 41 -
FABHI E mm.HAN AP.IFIN ) ·,
T0 rima kasih, dari FABHI karni kira setelnh sekian kita ber-
· putar, sudah men<lekati kesamnan Pnk. Jadi melihat dnri keing1nan
dari FPDI juga, tnoi sudah jelas menghargni atRs kelapangan dada
nya. L~lu dari FPP juga tadi_secara tidak langsune memang sudah
menjelaskan bahwa eksistepsinya dalar:n ur;dan batang tubuh, "Wa
jib" ini melekat. Daik uutuk kewajiban .bagi .sipenyimpan ataupun
yang menyerahk~n, atau penerbit, ataupun perpustakaan. Kira-kira
begitu penjabarannya. Dus melekat, hanya juga secara tidak leng
kap juga mengataka11 bahwa kira-kira judul itu sebetulnya psykol~
gis merupakan wajah daripnda suatu UU.
Degi tu orang meliha t wajalrnya, rnenarik a tau tidak i tu ter -
gantung daripada judulnya. FADRI mengntakan, bAhwa judul ini ha
rus edukatif dan betul-betul tidak merupakan suntu konotnsi yang.
meneikat,mencekap. Jadi begitu "Wajib" kArena sif'Atnya edukatif',
baik bagi sipenerb~t, atau ~enyimpan itu melaksanakan ketentuan-
~ketentuan ini tirlak atas dasar rasa anal, atns dasar suatu kehor
matan. Dahkan ba11egalah seorang penerbit itu dimasukkan di dalnm
perpustakaan ycwg akan diabadiknn sepanjang jRmnn.
Bahkan embel-embelnya percetAkannya sajn mencetak mungkin ikut
di situ, termasuk penBaranenya.
Apalagi bnhan i tu dijadilrnn li tern tu bahan ilmiah dari berhagai
<lisiplin ilmu yang digunakan.
Nah oleh karena itu berpegnng kepada itu, sonapas sebenarnya
kepadn FPP, bahwa tidnk usnhlah kata ''Wajib" ini ditonjolkan,
hanya tambnhan'FADRI usul agar dalam pembicaraan sehari-hari Se
rah~ Simpan K'arya Rekam ini disingkat karena rnsanya kalau yang
belum fasih itu bisn blelal-blelol itu nanti, bisa keliru sama sa
ja dengan RUU Pratun misalnya, RUU PA, enak sekali. Nah inipun
terserah singkntannyn hngAi~ana.
Terima kasih.
KETUA •• : •••• ~~ ••••••
Ketua ( H.M. Muas )
Terima kasih.
- 42 -
Selanjutnya kami persilahkan dari Fraksi Persatuan Pembangunan
Fraksi Persatuan Pembangunan ( H.Ali Tamin,SH. )
Saudara Ketua, terima kasih Setelah melalui beberapa putaran-putaran memang dari Fraksi kami
mulai agak jelas permasalahannya, ingin kami sampaikan pada kese~ patan ini adalah bahwa bahasa hukum atau Undang-undang kadang-ks dang berbeda dengan Tata Bahasa Indonesia, misalnya"tidak boleh"menurut bahasa h~um kata tersebut tidak tepat, tapi kalau "di -larang II itU barU tepat, Sebab setelah tidak kemudian boleh menurut hukwn tidak tepat, mtmgkin kalau menurut bahasa Indonesia.itu boleh. Kemudian yang kedua Saudara Ketua, Saya juga berpendapat bahwa judul itu j~stru harus menggambarkan isi,j~di begitu orang melihat mukanya sudah tahu isinya. Jadi bukan sebagaimana yang disampaikan oleh Fraksi ABRI bahwa isi nya dulu baru mukanya. Namun karena ini sudah menjadikan kesepakat an kita bersama kata Wajib itu bisa kami.pertimbangkan untuk dian~ kat tapi yang penting adalah jangan sampai kedua kata Simpan dan -Serah menjadi satu kata majemuk, karena masalahnya berbeda. Setelah konsultasi dengan ahli bahasa kami dapat memahami pemikiran dari Pemerintah untuk mempergunakan strip dalam judul ini. Terima kasih. Ketua ( H.M.Muas ) : Terima kasih. Berikutnya kami persilahkan dari Fraksi Demokrasi Indonesia Fraksi Demokrasi Indonesia ( B.N. Marbun,SH. ) : Terima kasih Saudara Ketua, Hari PDI sudah jelas persoalannya dan kami dengan senang hati me -nerima tawaran dari Menteri P dan K tentang menambahkan garis pen~ hubung diB!ltara Serah Simpan ini dan pelan-pelan nanti menjadi fiu_2
tu bahasa Indonesia yang baku nanti karena bahasa kita sedang berkembang. Terima kasih. Ketua ( H.M. Muas ) : Terima kasih. Seluruh Fraksi telah menyampaikan latar belakang,motivasi dan se~ la permasalahan yang mengiringi dari kelapangan dada sehingga pe£
masalahannya semakin jelas. Sebelum kami memintakan persetujuan sekali lagi, kami ingin membacakan secara persis supaya kita satu sama lain jangan salah mena£ sirkan dan lain semuanya untuk dapat persetujuan.
Setelah •••••••••
- 43 -
Setelah kita mendengarkan uraian dari seluruh Fraksi maupun penje -lasan dari Pemerintah, maka kesimpulan yang dapat kami ambil nanti kita minta persetujuan dari seluruh Fr.aksi dan sekaligus Pemerintah, yaitu setelah perubahan Rancangan Undang-undang Republik Indonesia Nomor •••• Tahun •••• tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, apakah kita dapat setujui? I?ertama dari Fraksi Karya.Pembangunan Fraksi Karya Pembangunan ( H,Soegiyono ) : Terima kasih Saudara Pimpinan, Setelah dirubah kata wajib, memang sudah disepakati bersama tadi,kemudian saran dari Fraksi Persatuan Pembangunan tadi untuk menyatukan kata Serah Simpan yang diberi kata strip ini karena tanda,strip anta• ra ~h dan Simpan ini mohon juga dinyatakan, yang tadi oleh Bapak Menter! dinyatakan sementara bisa diterima sambil menunggu perkemban~ an prospek lebih lanjut. Demikian terima kasih. Ketua ( H.M,Muas ) : Kami ulangi kembali,setelah perubahan Rancangan Undang-undang Repu -blik Indonesia Nomor ••••• Tahun ••• tentang Serah - Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Dapat disetujui?Setujui?
Rapat : Setuju Terima kasih alhamdulillah.
Ketuk Palu Masih ada waktu sebelum makan siang, kami lanjutkan sesuai dengan pe£ setujuan kita diawal persidangan pembahasan ini, bahwa selanjutnya -Konsideran Menimbang·,Mengingat dan Ketentuan Umum tadi ki ta. telah s_2 pakati dan penjelasan dimasukan di dalam Tim Kecil, dalam pengelom -pokan Tim Kecil yaitu dari Menimbang,Mengingat, konsideran umum se~ ruhnya, jadi kami ulangi kembali kita tadi telah sepakati pengelom -pokan dari Konsideran Menimbang,Mengingat dan Penjelasan Umum dan K~ tentuan Umum pembahasannyapada Tim Kecil. Kami persilahkan pada juru bicara Fraksi ABRI. Fraksi ABRI (H.Burhan Arifin) : Terima kasih. Fraksi ABRI pada prinsipnya setuju, bahwa materi yang·· akan dibahas oleh Tim Kecil yaitu Konsideran Menimbang,Mengingat, BAB I Ketentuan Umum Pasal l dengan butir l sampai 7. Terima kasih. Ketua ( H.M.Muas ) : Terima kasih Selanjutnya kami persilahkan Fraksi Persatuan Pembangunan.
Fraksi ••••••••••••••
- 44 -
Fraksi Persatuan Pembangunan (Drs.S11Jtandi.Hwbali}: Terima kasih.
Kami dapat menyetujui bahwasanya pembahasan mengenai Konsideran itu diserahkan kepada Tim Kecil, sedangkan BAB I, mulai dari BAB I ini dan selanjutnya semua Batang Tubuh ini tetap adalah ~orsinya Pleno dan kalau tidak selesai di Pleno, Tim apa yang ditugaskan oleh Pleno. Terima kasih.
Ketua ( H.M.Muas ) : Terima kasih. Kami persilahkan dari Fraksi Demokrasi Indonesia Fraksi Demokrasi Indonesia ( B.N. Marbun,SH. ) : Terima kasih Saudara Pimpinan,
Kami rasa sudah tepat itu, hanya tinggal melaksanakannya saja lebih baik. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas ) : Terima kasih. Selanjutnya dari Fraksi Karya Pembangunan. Fraksi Karya Pembangunan ( H.Soegiyono ) : Terima kasih. Sesuai dengan apa yang telah dikemukakan bersama tad! mulai dari apa yang dibahas di dalam Tim Kecil Menimbang dan seterusnya tadi sampai dengan Ketentuan Umum, maka memang demikian jadi Fraksi Karya Pemban~ unan memandang lazimnya dibahas oleh Tim Kecil dus kelaziman memang demikian pada setiap pembahasan Undang-undang. Demikian Terima kasiho Ketua (H.M.Muas ) : Terima kasih. Sebelum kita setujui bersama kami masih memberi kesempatan kepada Pemerintah Pemerintah/Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Prof .DR,Fuad Hasan) : Terima kasih Saudara Ketua, Kami setuju pada dasarnya untuk menyerahkan kepada Tim Kecil, hanya menyumbang pikiran saja dalam beberapa usulan itu sekalipun sama,digunakan peristilahan yang agak berbeda, misalnya pada halaman 2 digunakan, ada saran agar kata bibliografi diganti dengan Perpustakaan,ini barangkali istilah lama bukannya keliru, tapi ini adalah istilah lana, ini mendapat koreksi pada sebutan kata b~bllograf i diganti dengan Ke -pustakaan, sedangkan pe.da saran Fraksi Persatuan Pembangunan dan Par -tai Demokrasi Indonesia digunakan istilah'bibliograf'i tidak diterje mahkan, nah supaya rapi tentu nanti ada kesepakatan istilah mana yang akan dipergunakan untuk hal yang sama. Hanya itu saja Terima kasih. Ketua (H.M,Muas) :
Terima kasih. Setelah kita mendengarkan semua pendapat dari masing-masing Fraksi
dan ditambah ••••
- 45 -
dan ditambah dari Pemerintah, sekaligus juga menjelaskan, kami kembali meminta persetujuan kepada kita seluruhnya yaitu Konsideran Menimbang,Mengingat dan· Ketentaan Umum adalah termasuk di dalam TIMCIL. Dapat kita setujui?
Fraksi Persatuan Pembangunan (Drs.Suandi.B_ambali): Belum Dari Fraksi Persatuan Pembangunan, itu sependapat apabila Konsideran Menimbang dan Penjelasan Umum itu adalah TIMCIL, sedangkan Ketentuan -Umum itu sudah masuk _ke pada Batang Tubuh itu BAB I Pasal l dan seterusnya, ini wewenangnya Pleno ini atau kepada Tim tertentu yang nanti ditunjuk oleh Pleno apabila Pleno tidak dapat menyelesaikannya dus ini bukan porsinya Tim Kecil. Ini 1azimnya begitu. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas) : Maaf, ada kalimat yang sedikit khilap, jadi kami.ulangi kembali,Menimbang,Mengingat dan Penjelasan Umum itu masuk dalam TIMCIL,' Dapat kita setujui?
Rapat : ·setuju
Ketuk Palu
Selanjutnya kita meningkat pada BAB I Ketentuan Umum, Pasal 1 sampai dengan halaman 8Jmenurut pengamatan kami yaitu halaman 8 yang berbunyi Keterangan dari Fraksi ABRI ide.m seperti pasal 1.7 dan Fraksi Persatuan Pembangunan~Propinsi yang diberi tugas untuk mengumpulkan,menyimpan, melestarikan dan mendaya gunakan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan~direkam didaerahnya. Menurut catatan kami ini juga termasuk TIMCIL akhirnya, tapi masih diberi kesempatan di dalam Pleno ini untuk membahasnya. Fraksi Persatuan Pembangunan (Drs.Suandi Hambali) : Interupsi Saudara Ketua., Kami kira tidak begitu yang telah kita putuskan, yang kita putuskan baj:!
wa yang akan dibahas oleh TIMCIL itu adalah Konsideran Menimbang dan -Mengingat dan Penjelasan Umum, Penjelasan Umum itu artinya ya bukan -
Batang Tubuh, sedangkan Ketentuan Umum ini adalah Batang Tubuh yang m~ rupakan tugas dari pada Pleno ini. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas) : Terima kasih. Kami masih mempersilahkan dari Fraksi lain. Fraksi ABRI (H.Burhan Arifin) : Terima kasih. Dari Fraksi ABRI bahwa pada lazimnya BAB I disemua bentuk perundang-ll,!l dangan Hukurn Nasional kita memuat ketentuan-ketentuan yang akan dijadikan pegangan,landasan atau cantolan dalam pembahasan pasal-pasal BAB berikutnya, oleh karena itu kalau cantolannya ini dipisahkan ini ltadan~ kadang nanti dalam pembahasan pasal-pasal berikutnya ini akan menemukan sesuatu yang sulit, nah oleh karena itu saran kami dari Fraksi ABRI
BAB I ini •••••••••••
- 46 -
BAB I lni masuk porsinya Pleno. Terima kasip. Ketua (H.M.Muas) : Terima kasih. Kami lanjutkan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
· Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (B.N.Marbun,SH.2 : Terima kasih Saudara Pimpinan Kami setelah menimbang juga seperti pengalaman pada masa yang lalu,memang Ketentuan Umum ini merupakan istilahnya induknyalah dari segala -ketentuan Undang-undang ini dan supaya lebih mengikat kita semua dan menyadari kita semua dan memberikan semacam keseimbangan yang harmonis diantara semua Anggota Komisi IX, maka saran kami lebih baik ini menjs di porsi Komisi, sedangkan pelaksanaan dari Ketentuan Umum ini nanti -bisa dimasukan pada Panitia lain:sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas ) : Terima kasih. Kami persilahkan pada Fraksi Karya Pembangunan Fraksi Karya Pembangunan ( H.Soegiyono ) : Terima kasih Saud8:ra Pimpinan,
/
Jadi Fraksi Karya Pembangunan menanggapi pada BAB I Ketentuan Umum, memang ini pada prinsipnya pada suatu perundangan meman~ harus tuntas dulu dus kita sependapat untuk dibahas dulu pada forum Pleno ini karena pada prinsipnya kita akan menuntaskan dulu pada prinsip Xetentuan Umum. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas) : Terima kasih. Kita seluruhnya telah sepakat .atau Fraksi-fraksi telah sepakat bahwa K~
I
tentuan Umum ini ki ta akan bicarakan dalam Pleno Pembahasan RUU ini. Kita sepakat ya!
Rapat : Sepakat Ketuk Palu
Nanti kemana arahnya, apakah kita arahkan kalau tidak selesai dibahas -kita serahkan kepada TIMCIL atau PANJA kita lihat materi yang ~.ita ba -has bersama. Baik,untuk itu kami serahkan kepada Fraksi Karya Pembangunan usul-usul-
' nya. Fraksi Karya Pembangunan (H.Soegiyono) : Terimakasih Saudara Pimpinan, Dari Fraksi Karya Pembangunan, sesuai dengan apa yang telah dinyatakan di dalam DIM setelah kita mengamati pada Pasal 1 ayat (1) ini, kita m~ merlukan masih adanya kejelasan pada Pasal 1 ayat (1) untuk lebih men~ artikan makna ~ari pada Pasal l ayat (1) mengenai Karya Cetak ini. Demikian pendirian dari Fraksi Karya Pembangunan. Teima kasih •
. Ketua (H.M.Muas) : Terima kasih.
Kami •o•••••••
- 47 -
Kami lanjutkan k~pada Fraksi ABRI Fraksi ABRI (Ignatius Soeprapto 2 : Terima kasih. Saran dari Fraksi ABRI, ingin kami jelaskan lebih dahµlu bahwa dari Fraksi ABRI menginginkan ~utir .. L ini maknanya memang terlalu luas d_2 ngan kata-kata bentuk . apapun i tu sehingga diinginkan adanya , 1suatu penyatuan antara butir 1 dengan butir' 3, karena butir 3 itu meneran_g kan kelengkapan butir 1 • Hal ini kita kemukakan, karena dalam Undan.fi
undailg-kelazimannya satu pasal diterangkan oleh pasal berikutnya, artinya digunakan untuk menerangkan pasal berikut tidak dalam satu pasal menerangkan butir l . kebutir lain, jadi ini kan butir l diterangkan oleh butir 3, butir 2 oleh butir 4 sekarang kita satukan supaya butir 1 dan butir 3 itu menjadi satu sehingga rumusannya adalah, kami bacakan" · Karya Cetak adalah semua jenis Terbitan dari setiap karya intelektual
" dan atau artistik yang dicetak dan digandakan dalam bentuk buku,majalah, surat kabar, peta, brosur dan sejenisnya. Kata sejenisnya ini m! " ngikat dari bentuk buku, majalah, surat kabru;, peta, brosur dan sejenisnya yang diperuntukan bagi umum." Jadi juga kami melihat secara ba.!! dingan Fraksi Karya mengusulkan perlu penjelasan, Fraksi Partai Demokr! si Indonesia juga menyatakan ini terlampau luas, jelas ini hampir seji wa, oleh karena itu untuk tidak menambah di BAB Penjelasan yang terla.m pau sulit nanti, ini terjadi penyatuan yang disarankan oleh Fraksi ABRI yaitu butir 1 dan yang diterangkan rinciannya oleh butir 3 itu d_! , satukan dalam 1 butir yaitu menjadi usulan yang dirumuskan. Yang berikut nanti sesuai dengan urutan pembahasan. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas) : Terima kasih. Dari Fraksi Persatuan tidak ada usul, selanjutnya kami persilahkan Fra! si Partai Demokrasi Indonesia Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ( B.N.Marbun,SH.) : Terima kasih Saudara Pimpinan, Sejalan dengan penjelasan yang diberikan oleh Fraksi ABRI dan dalam o -mong-omong tidaK resmi tadi dengan Pak Menteri memang sudah ada semacam
kesamaan gerak,bahwa rumusan ini terlampau lues contohnya seperti buku pornogr.afi apakah masuk yang harus diserahkan disini,kalender-kalender, kartu nama dan . sebagainya. Tapi dengan suatu penyatuan yang dicoba rumuskan oleh Fraksi ABRI sudah mendekati,karena dalam hal ini yang melaks'anakan P dan K dari Menteri atau Stafnya ki ta harapkan suatu rumusan yang lebih mantap dan juga lebih dapat dilaksanakan tanpa banyak pe£ soalan. Terima kasih. Ketua ( H.M.Muas ) : Terima kasih. Kami beri kesempatan kepada Pemerintah untuk menjelaskan.
Pemerintah •••••••••••
- 48 -
Pemerintah/Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Prof .DR.Fuad Hasan):_ Terima kasih Saudara Ketua, Memperhatikan saran-saran tadi, maka catatan kami adalah sebagai ber_!.; kut : Rumusan ini memang luas dan kalau diinginkan lebih dirinci maka yang disarankan oleh Fraksi ABRI ini bisa kita pertimbangkan dan dapat di terima.dengan barangkali perlu kita pikirkan sehubungan dengan saran dari Fraksi Karya Pembangunan . - perihal .. Karya Tulis, Skripsi dan Thesis perumusan yang berbunyi yang diperuntukan ·bagi umum, satu hal barangkali yang disini tidak terlalu kentara adalah bahwa mestinya sifatnya publikasi. Oleh karena itu kami ingin mengusulkan yang dite.!: bitkan untuk umum. Skripsi dan Disertasi ini juga sesuatu yang dipe£ tahankan dimuka umum, tapi umumnya ini umum terbatas, dalam Senat -terbuka, dicetak juga, jadi di muka umum, tapi Disertasi belum tentu terbit, sebab secara teoritis yang mengajukan Disertasi ini dapat Y~ disium gagal dengan catatan dan lain seb~gainya sehingga ada pernya- / taan Disertasi· ini tidak boleh diterbitkan. Oleh karena itu saya i -ngin menyarankan untuk menonjolkan segi terbit dus publikasi umum.
· Skripsi pada tingkat pertama juga tidak umum sif atnya, biasanya Di -sertasi itu baru diterbitkan setelah perdebatan dalam ujian kemudian disempurnakan dan sebagainya baru dia mengambil bentuk publikasi, nah itu barangkali yang kena Serah Simpan itu. Oleh karena itu kalau disetujui saya ingin mengusulkan perubahan kecil saja yaitu perumusan misalnya dari Fraksi ABRI bisa diterima tapi kali~atnya berakhir yang diterbitkan untuk umum dus segi publikasinya menonjol. Terima kasih. Ketua (H.MoMuas) : Terima kasih. Kita telah mendapatkan arah yang lebih jelas lagi dari Pemerintah , -masih kami beri kesempatan dari Fraksi Karya un~uk menanggapi usul dari Fraksi ABRI dan juga dari Fraksi PDI, kami persilahkan. Fraksi Karia Pembangunan (H.Soegiyono) : Terima kasih Saudara Pimpinan, Setelah mendengarkan tanggapan dan juga penjelasan tambahan dari Pem~ rintah, dari Fraksi Ka~ya Pembangunan memang melihat pada prinsipnya menyetujui perumusan dari Fraksi ABRI ini, namun karena luasnya jangkauan atau pengertian ini dengan pengertian umum,tadi sudah ditanggapi oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kemudian Fraksi Karya ingin perumusannya kita serahkan kepada Tim Perumus. Jadi prinsi£ nya setuju tapi bagaimana nanti enakriya kita susun supaya bisa ditmn pung keseluruhan, kita serahkan kepada Tim Perumus. Terima kasih.
Ketua ••••••••••••
- 49 -
Ketua ( H~M. Muas ) : Terima kasih. Selanjutnya dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (Drs.H.Ukun Suryaman) : Terima kasih Saudara.Ketua, Setelah memperoleh penjelasan dari Fraksi ABRI, kami dapat menyetujui penggabungan pasal l dan 3 hanyalah mengenai pengertian umum oleh karena tiruum itu bisa terbatas bisa luas, buku juga bisa umum untuk SD, bisa umum untuk SMP dan dan seterusnya.Karena itu kami mengusulkan -apakah tidak sebaiknya pengertian umum itu dicantumkan dalam penjela,!! an, sebab ini tidak jelas, ~da umum terbatas ada umum luas, mana yang dimaksud ini. Terima kasih. Ketua (H.M.Muas) : Terima kasih. Kami persilahkan Fraksi ABRI Fraksi ABRI ( Sutahan M ) : Dari Fraksi kami pada prinsipnya bisa menerima saran-saran yang dimaj~
kan oleh Pemerintah ma~pun dari Fraksi PDI, tapi dengan catatan dari Fraksi PDI ini sebaiknya dicantumkan di dalam penjelasan saja, ditambahkan di dalam penjelasannya, t·api rumusannya tetap seperti yang disarankan oleh Pemerintah. Sedangkan dari Fraksi Karya Pembangunan saya kira ini sudah jelas. Konsultasi yang akan kita gunakan naptinya -larinya kepada DIM juga. Terima kasih.
,.,
Ketua ••••••••••••••
/
- 50 ..
Ketua Rapat (H. lluhammad Muas): .,
Sela.njutnya dipersilakan kepada FPP mungkin ad.a tambahan.
FPP (Drs.Suendi He.mba.li) : Terima kasih Saudara Ketua pada·prin.sipnya FPP .dapat memahami rumusan yang diajukan oleh FABRI yang menggabungkan ants.re. rumusan point 1 dan butir 3, ne.mun terlebih dahulu kami ingin menanya te_:: lebih dahulu kepada pemerinta.b. sehubungen dengan ad.an.ya bataean -pada rumusan semula tidak ada batasan tentang ka.rya inteleldlu.al dan artistik sedangkan nan.ti ke.le.u kite. akan merwnuskan atau. men!_ rima aju.an . dari FABRI itu ad.a pembatasan tentang karya intelektual dan artistik maka y~g dimaksud oleh RUU ini itu apa _ memang mencakup sekedar yang intelektual dan artistik eaja atadl. S!,
mue. terbiten sebab begini kami dapat memahami adanya terbitan·itu intelektual atau artistik misalnya terbitan-terbitan fornografiba.ik berupa gambar ata.u. tulisan, yang laporan-laporan eaja tenta.ng yang dipandang eaja. atau dirasak:an. begitu na.h ini apakah karya intelektuai· atau artistik atau kedua macam itu kalau yang dihimpun ingin lebih lu.as , lagi kami kira ki ta perlu pikirkan kembali b~gaimana pembataaan tentang ka.rya intelektual da.n artistik apa kita tambah dengan bataean-batasan barll kita luaskan lagi, aekian. terima kasih.
Ketua Rapat (H.Mubemmad Muas) :
Selanjutnya kami persilahka.n kepada pemerintah.
Pemerintab. (Prof.Dr.Fuad Hassan): Pertama untulc menyillggung tentan'g FABRI disini ada satu perkataan yang langsung terkait arti publikasi yaitu. bukan hanya di ce-
I
/
tak tetapi juga diga.ndake.n tetapi diterbitka.n. untu.k kepentingan umum•l Nah kepentingan umlim menanggapi pertanyaan BR:il!Ws.H. Ukun -Suryaman
· '.Unemang macam-macem bisa menjadi p b. ik dan bisa me.~jadi ettael den .. lain eebagainya, kalau untult mudahnya maka se.ya ingin menyaran
kan dalam penjelaean satu kali saja disebut publik saja maka artinya sud~ berkaitan dengan publikasi. Nah.'?ekamng batasan. karya intelektual dan artistik yang dijadikan himpu.nan dipoeit biasanya buku-buku yang mempunyai nilai~nilai budaya lli.1 sebutan yang besa.£ nya dan tidak semua buku mempunyai nilai budaya ini misalnya jeni.,! jenis listing, buk:u telepon tetapi ini listing, ini tidak mempunyai nilai-nilai intelektual tidak den budaya juga tidak ini hanya reket buds.ya juga tida.k na.h ini nan.ti tergolong ·apa yang disebut ar-eip jadi ada dokumentasi dad.a a.rsip ada karya intelektual.
saya kira •••••••••
-~--~-.-
- 51 -'\ \
eaya kira ini lebih jelae batasannya mana yang harus dikumplllkan sedangkan yang tidak terkumpulkan bukannya dibuang mung
kin masuk himpunen lain misalnya semua kanto.r mempunyai a.rsiparsip ini mempunyai klasifikasi sendiri den sebagainya inipun masuk·golon.gan arsip dalam arti 'luas ·dengan mpembatasan ini maka apa yang disampaika.n aebagai catatan oleh FPDI yaitu te:rlalu luaa aga.r diperjelas,saya kira saran yang dari FABRI in1
biea lebih membatasi lebih memperjelas sekaligus apa yang di
kehendaki oleh FPDI.juga. agar umum ini jelas terjemahan dari apa satu kali saja umwn dijelaskan dalam penjelasan bahwa publik sebab dari penggandaan dan publikasi ini penting malahan kalender sekarang ini dapat· dibllat menjadi bllku. agenda te-tapi.tidak dapat d.ibuat aebagai karya intelektual, laporanla.poran· peme.rintah juga berbentuk bultu tetapi dapat dijadikan dokwnentasi atau a.raip, sekian terima kaaih.
Ketua Rapat (H.Muhamm.ad Muas):
Terima kasih tanggapan dari ~raksi-frakei dan juga penjel~san. dari peme.rint.ali telah a~ pendekatan.-pendekatan kepa.da a.rah -yang kita inginkan. pendekate.i:t ini antara laili prinaip materi dapat dite:rima .yaitu apa yang telah disampaikan dari FABRI den.gan disana-sini ada.beberapa catatan yang lebih
~.
mendekatkan kepada pengertian yang mendasar yaitu yang dik:a-ta atau. ditanya dari FKP tena.ga tulis d.an skripsi den lain S!,
ba.gainya yang ditekankan pemerintah termasuk juga penerbitan untuk wnci.m nanti bisa dikeinukakan· p dalam penyampaian ak.ripsi atau lain semuanya, kedua : bahwa masih ad.a uaul agar kaJ.ima.t ini supaya lebih mengenakepada sasare.nnya perlu disampaikan dalam , rwnusan yaitll Tim Perwnus ... Dari dua hal pokok yang juga ditekankan o~eh pemerintah ditambahkan kami masih menawa.rkan lagi dari masing-masing fraksi' kami pe.rsilahkan kepada Fraksi Karya Pembruigw1an.
FKP (HoSoegiyono), •· ~erima kasih Saudara Pimpinan setelah mendengarkan beberapa pea
jelasan dan penamoah.an-penambahan penge.rtian daripada salah satu penegasan perayaratan salah satu ketentuan umum ayat l tadi dan y~g kedua da.ri FABRI usul perubahan yang tadi ka.mi FKP menyatakan bahwa masalah sangat luas dan perlu dijangkau dengan perumusa.n namun nampa.knya dalam pengertian yang terjadi -nampa.knya sekarang ini apa yang ada pada kita je.ngkauan yang luas itu dapat kita pecah.kan pada forwn eekarang ini, jadi FKP menyatakan ba.hwa hal ini tidak perlu dibawa kepada Tim Perumua·na.mun aka.n bisa dipeoahkan pada Pleno sekarang ini. Terima ka.sih.
Ketua Rapat •••••••
- 52 ..
l{etua-Rapat·{11.-Muha.mmad Muas).
Terima kasih Karya. Pembangun~, dan selanjutnya kami persilahken kepada FABRI.
FABRI (Ignatius Soeprapto) :
Terima kaaih, FABRI aebenarnya memang kalau ini berat bisa menyetujui di tim perumus tetapi juga sependapat dengan Fre.ksi Karya -bahwa hal ini bisa dipecahka.n disini masalab. hanya pengganti ke.
ta diperuntukken itu diganti manjadi diterbitkan bagi umum sebenarnya FABRI ingin tetap memperta.he.nkan diperuntukkan bagi umum itu karena sudah ad.a. ke.ta jenis terbita.n jadi terbitan tadi bisa ~terbitkan clan juga bisa tidak diterbitkan karena diaini terbitan dibawa.h diperuntukkan bagi umum berarti terbitan ini dite.rbitken jadi kalimatnya yang kedu.a ini saran SFABRI ingin menghindari kata terbitan yang kedua tadi terutama. semlla jenis terbite.n a.kan diterbitkan belakangan· ditutup bagi k~pentingan ttmum terbitan ta.di memang dimasyarakatkan a.tau gu publikan jadi kalimat ini dipe-runtukkan bagi um.um itu diartikan tadi itu terbitan dibikin gu pab lik jadi kalau disepaka.ti kalimatnya tetap ·yang .. lama dengan catata.n FABRI bise. mempertimbangkan saran· .untuk ma.auk penjelasan antuk k.eterangan bagi wnum tetapi dengan ad.an.ya kata-kata yang ada sebena.l:nya· sud.ah memadai semua jenis terbitan dan di
peruntukkan bagi umwn dan pengertian umum ·. i tu sudah memaayarak~t ka.ta-kata wnwn tidak diklasifikasikan dengan umum terbataa ~.dan
umum biasa tidak terbatas den kalau didalam UU pasti tidak akan hanya menjangkau satu kelompok masyarakat tertentu tetapi khalayak luas namanya jugs, terbitan tide.k ada terbitan karena kalau bukan pembatasen na.manya dokumen instansit dokwnen dinas·9mungkin
itu terbatas apa.lagi dokwnen milite.r itu sangat . terbatas apala .. gi untUk wnwn itu mengadung konotasi .sudah memaeyarakat,kalau· disetujui FABRI memperta.hankan k~limat yang lama. kare~a maknanya suda.h jelas dengan beberapa penjela.sa.n dari kami, demikian terima kasih.
Ketua Rapa.t (H. Muhammad Muae) :
Terima· kasih kami masih -memberikan -·.kesempatan dari FPDI.
FPDI (Drs.H. Uktu1. Surya.man) : I
Teri!pa kasih Sau~ara Ketua, ad.a dua hal ya.11g ~ 'in.gin kami sarnpaikan apa yang dijelaakan dari FABRI tentang perubahan butir l memang ungkapannya setelah ·diubah _ i tu lugas khuauanya yang menyangku.t' terbitan dan diperuntukkan ·:bagi umum, itu yang pe:rtama;' yang kedua, telah mendengarkan dB.ri pemerlntah khususnya me- . nyangkut tentang terbitan umum bahwa dalam penjelasan akan di-
,.
- 5.3 -
atau dijelaskan dalam.istilah. publik ma.ka kami menyetujui sepenutmya; terima kasih.
Ketua Re.pat ·(H.Muhamriiad Muas) :
Terima kasih, selanjutnya kami persilakan. kepad.a FPP.
FPP (Drs.Suandi Hambali) •..
Terima k~aih, pada poko~a mema.ng kami sepakat apa dengan eubstansi yang telah ditawa.rkan oleh FABRI ini namun demikian kalau bisa memang kita eepakati sepenuhhya secara redaksional serang ini dengan teknis kite. tawari dulu man.a redaksi man.a yang . kita aka.n kita~tawari itu tetapi kalau kita berpandangan pad.a bahwa sanya kita akan mudah mencapai rumus~ yang lebih · baik . pada kesempatan yang lain kami .. kira tidak mempersulit hal itu cukup kita serabkan saja kepade. tim.perwnu.s jadi untuk'hal ini .. juga kami me.mandang bahwe. karena hal. ini ketentu.an umum dan masih ada. UU yang menjelaskan penjelasan tetapi · un-tu.lc ketentuan uinwn ini tidak ad.a penjelasan kami dengan dite,£ bitkan untuk umum itu kruni kami kira kita sud.ah dapat maklumsama artinya diterbitkan untuk publik itu,' terima kasih~
Ketua Re.pat CH.Muhammad Mu.as) :
Tela.h tanggapan dari masing-masing F~aksi rasanya lebih jelas lagi arahnya tinggal hanya persepsi masing-masing yang perlu diluruskan oleh pemerintah atau pemerintah mempunya~ beberahal catatan tambahan biasanya ·. ·~t.intuk C:lperun1;ukJam d8n diterbitkan dan lain sebagainya~~~ waktu kami persilahkan.
Pemerintah (Prof .Dr.Fuad Hassan) :
Xirerima kasih Saudara Ketua, kami tarik kembali usul untuk merg bah kalimat terakhir oleh ka~•na.memang saya perlu kata~kataterbitan diatas mema.ng kalimat itu sud.ah berkait langsung· de.;.
ngan yang dicetak jadi kalau dibaca pokotnya kalau karya cetak semua. jenis terbitan yang dicetak dall digandakan9·· ;Ja.di sudah memadai mangenai mengertian umwn sebet~lriya'kalau penger
tian wnwn sama-sama mema.hami ini sebagai umwn de.lam arti publik artinya tidak dioa.ri-cari arti yang la.innya juga sudah jelas artinya tetapi karena tadi ad.a maoa.m-maoam umum kale.u. dianggap perlu di.tegaskan. um.um dimaksu.dkan publik, sekian terima kasih.
Ketua Rapat••••••~
- 54 -
Ketua Rapat (H.Muh.ammad Muas) : I > '
T~rima kasih kepada pihak pemerint~ makin jelas kita apa yang
telah disampaikan oleh peme.rintah da.ri apa., yang diharapkan da..ri rumusan ini akan bisa mengena kepada sasa.ra.nnya. kami ingin
menanyakan aekali lagi dan persetujuan apakah kita tetapkan -rumusan yang ad.a yang telah di~ampaikan oleh FABRI dan menjadi rwnusan kita semua atau kita tetapkan maauk tim perumue -kami ingin tawarkan dulu, wi-tu.lc mendapatkan persetujuan eetelah perubaha.n K~~ oetak adalah semua jenis terbitan dal:'i S!,
tiap jenis te.rbit~. da.ri setiap karya intelek1ata1·. dan atau -artiatik yang dicetak dan digandak:an'dalam bentu.k buku, majalah'' surat kaba..r, peta.1 broeur dan eejenisnya;· yang diperuntukk:an bagi 111DW1li~ apakah .kalimat ini' sud.ah oukup menaru.t pendapat selurul,l !raksi yang a~a sek~rang ini;"\ kami ta.warkan pe.t tama kepada FrB.ksi Karya Pemgangunan.
FKP (H.Soegiyono) :
:Terima kasih setelah dibahas bersama dan kemudian kita kemudian s~atu penjelasa??- yang.komplit lagi penambahan dari pemerintah T
tadi maka nampaknya kami rasa sudah cukup jelas dengan susunan baru ini Fraksi Karya Pembangunan bisa menerima atas dasar rum,1! san yang sudah dinyatakan pada perubahan ini dari FABRI, terima kasih.
Ketua Rapat (H.Muhammad Muas) :
Selanjutnya dipersilakan kepada FPDI. '·
FPDI (Drs.H.Ukun Suryaman).
Sebagaimana telah dikatakan oleh FABRI'ungkapan yang dikemukan dari FABRI tadi cukup lugas sementara itu kami dapat menerimanya, sekian terima kasih.
Ketua Rapat, (H.Muhammad Mua.s).
·Terima kasih, selanjutnya kami pe~silahkan.FPPo
FPP (Drs.Suandi Hambali).
Terima kasih, kami sebenarnya lebih condong kepada rumusan yang diterbitkan untuk umum, kedua karena ini sudah redaksional sifatnya setelah brosur itu masih kita bubuhi tanda koma, demikian terima kasih.
Ketua Rapat (H.Muhammad Muas)
.~~rima kasih kami persilahkan kepada pihak pemerintah •
. Pemerintah ••••••••••••
- 55 -
Pemerintah (Prof.Dr.Fuad Hassan).
Sebetulnya juga tadi saya kalau tadi melihat kata terbitan tidak akan mengusulkan perubahan kalimat terakhir oleh karena itu buat sQya hanya soal.bahasa saja karepa diatas sudah disebutkan semua jenis terbitan artinya esensil sama saya pikir kalau kita mener~ ma saran ·.dari FABRI ini sebetulnya sama semua, terima kasih. ,·
Ketua Rapat (H.Muhammad Muas).
Terima kasih, kepada pihak pemerintah kita telah melihat semuanya
)o. t1\P
· prinsipnya sama bahwa rumusan yang telah disampaikan dari FABRI ditambah dengan penjelasan pemerintah. dan juga dilatarbelangi oleh Yang lain maka rumusan ini bisa kita jadikan materi dari han UU yang akan datangQ Kami akan membacakan lagi untuk persetujuan kita setelah perubahan karya cetak adalah semua jenis terbitan dari se~iap· karya·intele! tual.dan atau artistik yang dicetak dan digandakan dalam bentuk-. buku, majalah, surat kabar, peta, bros\µ' dan sejenisnya yang diperuntukkan bagi umum. Apakah kalimat ini dapat kita setujui?
FPP (Drs.Suandi Hambali).
Jadi begin! Saudara Ketua sebaiknya sebelum Saudara Ketua membayang~bayangi dengan palu sebaiknya karena ada ganjalan sedikit -dari FPP tanyakan dulu kepada FPP, jadi begini kami sebenarnya -dengan kecondongan kami dengan rumusan·diterbitkan un~ mengu- · bah sedikit dari rumusan FABRI itu kami sebenarnya karena rasanya lebih lugas dengan kata-kata ini jadi bukan kebetulan pemeri,!! tah mengusulkan seperti ini dan rupanya sudah dua kali mencabut jadi sebenarnya kami masih condong dengan kalimat itu, namun demikian kalau kata-kata sekecil itu akan menjadi kesulitan kita da lam membicarakan RUU yang demikian besar ini asal komanya masuk ini sudah standar maka kami sudah dapat menyetujui tinggal Pimpi-nan mengambil suara yang ma kasih.
umum atau suara yang resmi, ter!
Ketua Rapat (H.Muhammad Muas).
Terima kasih, dari FPP kembali menawarkan dengan beberapa catatan yang diingatkan oleh juru bicara FPP kami ucapkan te~ima kasih -setelah perubahan berbunyi karya cetak adalah jenis terbitan dari setiap karya·intelektual dan atau artistik yang dicetak dan digandakan dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, brosur, dan sejenisnya, yang diperuntukkanbagi umum.
peta,
Apakah •••••••••••••••
- 56 -
Apakah rumusan kalimat ini dapat dise~ujui? Setuju.
Rapat setujuo
Selru:ijutnya pada ayat 2 halaman 5 dari pasal 1 dari FKP tidak ada usuJ: perubahan, dari FABRI ada usul perubahan, kami persilahkan,,.
FABRI (Ignatius Soeprapto).
Usulan kedua ini adalah juga butir 2 ini merupakan pola pi-pikir yang sama dengan butir 1 menyederhanakan 2 butir menjadi l
. tetapi mempunyai cakupan yang luas jadi argumentasi sama butir 1
yaitu butir 2 ya~g tadinya itu akan diterangkan pada butir. 4,nah kalau 2 butir ini disatukan akan menjadi satu karena pertama-tama tidak menjadi UU bahwa dalam satu pasal butir l diterangkan -oleh yang lain, tetapi pasal yang satu diterangkan ya~g lain ini kami hindarkan dengan butir yang 4 tidak menerangkan butir 2 te~
tapi butir.2 menjadi 1 sehingga mempunyai'pengertian yang sama, kalau saya bacakan setelah perubahan. karya rekam adalah semua j~ nis rekaman dari setiap karya intelektual dan atau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk ·pita pirin~an dan dalam bentuk lain sesuai dengan perkembangan teknologi yang diperuntukkan bagi umum. Jadi rumusan 2 kita satukan tapi bukan hanya disatukan tetapi juga dirakit dengan kalimat yang lebih berbunyi, demikian terima kasih.
Ketua Rapat (H.M.Muas).
Kami lanjut:kan dengan usul dari Fraksi PDI
FPDI (Drs.H.Ukun Suryaman).
Sama halnya dengan butir 1 maka rumusan dalam butir 2 bagi kami terlalu luas khususnya semua jenis rekaman dalam bentuk apapun kemudian bagi umum karena bagi um.um sudah dijelaskan oleh pemerintah maka ingin memperoleh pengertian semua jenis dcµi dalambentuk apapun, terima kasih.
Ketua Rapat (H.M.Muas)
Kemudian kami ianjutkan mungkin dari pemerintah bisa .membantu.
Pemerint5h (Prof.Dr.Fuad Hassan).
Pada rumusan ini analog dengan rumusan sebelurnnya hanya pada pe~· mulaan itu karya cetak karya rekam dan juga disini semua jenis rekaman dan setiap karya dan seterusnya rumusannya sama sebelum kita mengambil keputusan saya ingin mohon perhatian kita semua untuk meninjau istilah pita,piringan dan bentuk lain.
Sebetulnya ••••••.•••
- 57 -
Sebetulnya sebutan dalam bentuk lain dengan perkembangan teknologi sudah akan tercakup hal-hal yang akan datang ada dan yang sekar ang ada dipergunakan adalah disket nah apakah ini akan disebut khusus atau dicakup dalam rumusan dalam bentuk lain sesuai dengan teknologi sebab kalau UU ini berlaku maka disket itu sudah merata dimana-mana nah itu apakah disebut khusus sebelum disebut teknologi lainnya atau disebut tercakup kemudian dalam pen · -jelasan itu nanti ada dimasukkan disket dsb, sebab piringan du-kaan saya asosiasinya piringan hitam sementara· itu ada liservis lainnya·, nah apakah itu kita masukkan dalam penjelasan saja kar~ na teknologi terus berkembang, sekian terima kasih.
Ketua Rapat (H.M.Muas).
Selanjutnya mungkin ada urun rembug dari FKP dan FPP tidak ada usulnya kebetulan, kami persilakan .. dari FKP.
FKP (H.Soe~iyono)
Terima kasih Sdr.Pimpinan jadi emmang didalam DIM kita tidak ma·sukkan namun setelah ki ta melihat saran atau perubahan dari FABRI kita melihat beberapa perkembangan atau aspek yang telah dijelaskan oleh pemerintah disket jadi kami rasa lebih condong dijelaskan didalam penjelasan umum dengan demikian maka akan lengkap p~ ngertian keseluruhan karya rekam ini, demikian terima kasih.
Ketua Rapat (H.M.Muas)
Kami persilahkan dari FABRI
·FABRI (Ignatius Soepraptoio
Terima kasih FABRI dalam menyusun dalam rumusan ini menggarisbawahi apa yang dig_ariskan oleh pemerintah mengenai cakupan daripJ! da ketentuan.ini artinya pita, piringan, saya sependapat dengan Bapak Menteri tadi telah mengatakan bahwa piringan itu belum ten tu piringan hitam dan juga warnanya tidak selalu hitam bahkan transparan dan yang akan datang kita akan memperhitungkan per-
. kirakan laju pertllI!lbuhan dan teknologinya ~emuan-temuannya sanga t pesat diluar dugaan dalam satu dekade belum ada komputer s~ karang komputer sudah memasyarakat sampai desa dulu orang merekam itu dengan catatan semua direkordit bahkan sekarang sudah ada teksimail jadi halh yang tadinya tidak kita perkirakan akan kuno oleh karena itu FABRI menggarisbawahi saran pemerintah piripita, piringan, dan bentuk lain sesuai dengan perkembangan te~nologi. itu sudah menampung kwmungkinan adanya lonjakan-lonjakan teknologi yang sekarang belum kita perhitungkan, jadi FABRI ingin t~ tap mempertahankan rumusan ini dengan catatan sebetulnya kalau
ketentuan •••••••••
- I
- 58 -
ketentuan umum itu tidak lazim ada penjelasannya dibelakang itu mungkin kalaupun ditambahkan dipenjelasan umum sebetulnya ketentuan umum sendiri itu harus juga penjelasan dari seluruh batang tubuh jadi sebaiknya tidak ada penjelasan lagi kita berasum
"""' -si bahwa ungkapan ini cukup jelas artinya dengan bahasa yang lu-gas tidak dengan_bahasa yang muluk-muluk singkat cakupannya cukup memadai semua proyeksikan perkembangan, terima kasih.
Ketua Rapat (H.M.Muas). ,.....
Selanjutnya kami persilakan dari FPP
FPP (Drs.Suandi Hambali)
Terima kasih
- 59 -
FPP(Drs.Suandi Harnbali)t Terima kasih. Sebenarnya FPP dalam butir 2 tidak Dill
f{El'UA :
Tetapi karena apa yang kita bahas sekarang berkenaan denga11
usul F ABRI, itu sebenarnya menyangkut butir 3 dan 4. Terkait
nya dalam hal ini butir 4.
Sesungguhnya bal itu sejiwa dengan apa yang dipikirkan FPP
WP melihat bahawasanya butir 4 itu hany disebut sekali ·
dalam II.JU yaitu Pasal 8 ayat (1).
Untuk i tu malca FPP berpikir bahwa lebih baik rumnsan ini
diarahkan pada dua kemungldnan. Yi tu kemungkinan pertama, ''
di bawa ke butir 1 dan 2, kemungldnan ~' dibawa ke Penj elasaJ
Pasal 8 ayat (1). Akhirnya, karena harus memilih, maka jatuh
pada kesimpulau bnhwasanya butir 4 dipiodahkan menjadi: Pen
jelasan Pasal 8.ayat (1). Pilihan teraebut bukan pilihan yang
lebih balk, melaiokan pilihan yang sama. btara dimasukkan
pada rumusan butir 2 dengan dibawa pada Penjelasan Pasal 8
adalah setara sifatnya.
Dal~n hal ini apabila kita pikirkan sekarang membawa rwnusan
angka 4 kepe.da butir 2, maka prinsipnya FPP sepakaftsetuju.
llanya saja perlu dipikirkan bagaimana merwnuskan sedemikian
nipa, sehingga jenis-jenis rekaman yang akan menampung karya
karya intelektual dan arti1rtil nanti dapat tercakup dengan
baik dalam rwnusan ini. Jadi digandakan dalam bentuk pita,
piringan atau bentuk lain sesuai dengan perkembangan tehnologi,
mungkin ini sudah tercakup.
Namu.n demikian sud.ah d;1pat ki ta sebutkan pu.la misalnya disket,
dsb.nya sudah dapat kita sebut dalam rumusan ini, sebab jangan2
nanti ·terlupAkan, seolah-olah disket atau mikrofilm dan sej enis
nya tidak tennasuk dalam rekaman karya intelektual dan artistik.
Demikianlah, pada pokoknya FPP sepakat dengan isinya, nainun
nunusannya kita waspadai sodemikian rupa sehingga tidak ada
yang terlewatkan.
Terima kasih, kami persilakan dari F PDI.
F POI (Drs. H .Ulmn Suryarnan}i Setelah memperhatiknn dengan saksama perubahan yang telah lli-
ajukan o 1 eh F ABRI , cukup memahami. A rt inya, ruruusan yang
lebih jelas daripada rumusan yang pertama, maka F PDI dapat
menyetujui karena disini dikemukakan: dengan perkembangan tehnol
logi yang diperuntukkan bugi umum.
Dengan perkembangan tehnologi berarti disket bisa masuk.
Teta1)i kalau memang diskct perlu dijelaskon <talam penjelasan
kami ••••
ICETUA:
PFMERINTAH:
':Yl'IFTA e
~·
- 60 -
kawi dapat mcnorimanya.
Terima kasih. Diantara Fraksi kelihatannff sudab mulai ada penger
tian yang mendekat ::dengan apu yang cliharapkfln bersama.
Namun masih diberikan kesempatan kepada Pemerintah untuk menambah
agar lebih jelas lagi.
Terima kasih Sdr. Ketua. Saya pikir rurnusan yang ada ini sudah
memadai. Karena kalau kita tambah, nanti bisa lebih banynk lagi pita
piringan, film, Slide, mikrofilm dll., sehingga rincian itu aka11
tidak ada batasnya, walaupun sampai sekarang.
Jadi bontuk pita, piringan dan bentuk lain-lain sesuai dengan per
kembangan tehnologi, ini sudah mengantisipasikan segala kemungkinan
di kemudian hari.
Memang disket sudah merupakan sesuatu yang merata sekarang ini.
Akan tetapi tidak kalah merata juga mikrofilm dan tidak kaluh ·
merata lagi: film. Kalau dirinci memang banyak sekali.
Mungkin dengan rumusan/kalimat terakhir: mengantisipasikan perkem
bangon, senrua bentuk atau semua cara merekam, Hu sudah tercakup,
caranya ataupun wujudnya. Cara, disini dalam arti tehnologinya,
wu.iudnya bisa bcrarti pita, piringan dll. itu tadi.
Mwigkin kalau Jd ta selipkro1 kata: cara, disini somewhere, Jfalatt i
dia.nggap perlu, menurut hemat kami sudah jelas, tctapi bukan wujudny
saj a yang ki ta tekankan, me lninkan J!lga. ·caranya •
Sebab, ini kalau diambil ujudnya, pita adalah terjemahan dari tape,
piringan buknn terj emnl1nn <lari record melainkan disk. Disket adakah I
disk kecil.
Film, bisa dimasukkan dalam kategori pH~a, itu bentulmya.
Cara perokamannya, berkemba.ng secara pesat sekali. Tetapi bentuk
tidak terwujud kalau cara ti<lak dikuasai.
Oleh karena itu dengan sebutaa dengan bentuk lain sesuai dengan
perkembangan tehnologi, itu sudah implisit caranya.
Kalau dis~:t;ujui rumusan tersebut, kiranya sudah memadai.
Terima ka9h kepada pihak Pemerintah. Kita telah mendengarkan ber
sama apa yang telah menjadi ~san usul F ABRI, kelihatannya bagi ]
Pemerintah merupakan j emba tnn antnra Fraks i mas ihg-mns ing. ]
Tetapi ~sih ad.a waktu. Masing-masing Fraksi ,filH1ri kesempatan , kembali, a1Jakah yung telah disampoikan - . pcnjelaean Pcmerin
terakhir i tu mal{ in memperkua t dari ruumsan yang sekarang ini ada
di hadapan kita bersama. Kami persilakan dari FICP.
FKP •••••
- 61 -
FKP(Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta):
roAs
(Drs. Suandi Hambali)i
Assalamu'alaikum Wr.Wh.,
Khusus mengenai butir 2, setelah FRP mengajukan pendapatnya,
walaupun tidak dalam DIM, tetapi tadi telah deketengahknn balnv
pada prinsipnya kami menyetujui apa yang diusulkan oleh FABRI
Namun dengan memperha tilmn penj e lasan dari pihnk Pemerintah,
barangkali ada baiknya kalu kita sepakati. langsung saja ~
me11genai penambahan 3 kata, scsu·dah ka.ta "piringan" yai ·tu 1
disket, film dan slide.
Karena bonda itu sudah ada sekarang. Sedang bentuk lain, itt1
nanti, sesuai dengan perkembangan tehnologi. Jadi yang sud.ah
ada, dikamsukkan saja dalam nunusan tersebut. Sedangkan mana
yang nanti akan berkembang sesuai dengan tehnologi baru, itu
nanti sesuai dengan istilah bentuk lain.
Jadi usul kami, apa yang sudah ada ditambahi saja sesudah
kata "piringan", yai tu empat ·kata: ~et, mikrofilm, slide
dan laser.
l{emudian, berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka sndah
jelas sekarang bahwa dalam butir satu yang telah kita se}lakatj
bersama tadi, ternyata butir 3 sudah masuk ke dalamnya dan
dalam butir 2,butir 4 sudah masuk ke dalamnya.
Maka dengan demikian akan lebih memperlengkap apa yang telah kita maksudkan dalam nunusan tersebut, yang penting dalam hal
ini tinggal ki ta pertimbangkan: empat kata diatas kami usulkat
dimasukkan sesudah kata "piringan", a·tau danti dalam penjelas•
an umum. Kami mengusulkan dimasukkan saja sesudah kata "pirix
an''. Karena kebetulan alat-alat canggih tersebut sudah ada se•
karang ini. Sedangkan bentuk lain, nanti sesuai dengan perkem
bangan selanjutnya. ltulah saran dari FKP. Terima kasih.
Terima kasih. Kami persilakan kepada FPP.
Terima kasih. Pada prinsipnya kami sejiwa dengan apa yang di
kehendaki oleh FKP. Yaitu mengantisipasi kemungkinan2 seperti
sekarang adanya disket dsb.
N8ll1U.Il demikian, kami mencoba menawarkan kemungkinan lain
kalau tidak kita sebut 1>ita dan piringan, kita sebut saja: direkom dan digandakan dia.lom<·cara perekaman, dalam bentuk
dan cara perekaman, dalam segala bentuk dan cara perekaman
sesuni dengan perkemhnngan tehnologi.
Nanti diberi contoh,dalam pasal tertentu diberi contoh, apa
yang ada sekarang. Demikian, terima kasih.
KEIUA ••••••
- 62
KEIUA : Terima kas ih. Kami pers i lakan F PDI •
F PDI(Drs.II.Ulam Suryaman: Terima kas~h. Bagi kami sebetulnya dengan
discbutkannya bentuk pita tlan piringan, scsuai dengan butir 4, sebotulnya
penamlJal1an itu tidak mutlak. Karena disebut clisini dengan perkembnngan
tehnologi yang diperuntukkan b;tgi umum. Hanyn lmmi lupa mengenmkakan
tadi, soal piringan. Piringan apakah sudah baku? Karena sepanjang yang
kami kenal, piringan adalah piringan Ditam. Itu saja yang mengganjal.
Kalau piringan, dalam kamus tidak ada piringan. Yang kami maksud adalah
piringan hHnm.
T erima kas ih.
l{EI'UA: Terima kasih. Sebelum kami serahknn kepada Pemerintah, kami
persilakan F ABRI.
F ABR.f· {Ignatius Suprapto): Terima kasih. Kami ingin menanggapi, knrena
yang disoroti dari Fraksi ABRI. l{embali pad.a saran semula, F ABRI tetap
berpegang pada rumusan yang ada, meskipun Pemerintah juga menyarankan soal "cara" tluli.
Pertama-tama kami jawab menganai "cara": Sebetulnya UU ini tidak berke
pentingan dengan caranya. Mau diproses kaya. a:r>a, 'letapi bentuknJ)I: ini. Yang penting rekamannya kita lestarikan. Jadi mau di1lroscs memakai kom
puter atau apa, yang penting outputnya/produknya. Itu yang kita lestari
kan. Bentuk lain itu luas. Jadi mengenai cara kami tidak sependapat.
Kedua, mengenai pita dan piringan, adalah bentuk-bentuk :Cisik yang kita
kenal sekarnng. Pita, bisa berbentuk video, bisa mikrofilm dll.nya dan
kami bersyukur disini tidak ditambahkan pita seluloid. Karena mungkin
nanti lmkan pita seluloid, mungkin serat optik, mungkin jenis pita lain,
bahkan sekarang sudah berkembang wire recorder, yaitu kabel perak kecil
sekali untuk merekam gambar dan suara. Belum dipasarkan, produk-2 ini
masih dalam riset.
Saya kira kita perlu me11gantisipasi tanpa menyebut det,dl permasalahan.
Juga mengenai piringan, adalah wujud fisik. Jadi bisa piringan hitam,
bisa piringan trens1)ftran. Piringan hitam saja sekarang tidak hitam lagi
melainkan transparan, ada gambamya bintang film dsb.
Kemudia.n kita juga mengantisipesi kemungkino.n, ·.,._,~:d!llnh yang· JmJ.au d.imosukkal
ke dalam suatu af>at, dia mengeluarkan gambar dan suara. Jadi majalah it-u
mempaka.n ungkapan rupa-mngu ialah gamhar dan suara. Antisipasi ki ta,
kalau kita menyebut, terlalu banyak, belwn tentu menampung,
Maka itu mengantisipasi perkembango.n tehnologi yang lajunya pesa' sekali
kita. batasi saja: pita, wujud fisiknya - piringan , wujud fisiknya.
Mungkin yang akan datang: kabel, dll. tetapi yang kita sebut: dan bentuk
la.in sesuai dcngan perkembangan tehnologi. Jadi cakupannya luas sckali.
KETUA;; I •••
- 63 -
KEIUA: Terima kasih. Kami persilakan kepada Pemerintah.
PEMERINTAil: Pertama, kami ingin rneluruskan apa yang telah dikemukakan oleh
FKP. Saya tidak mengusulkan perincian lebih banyak, hanya karena tadi ada usulan "disket", maka kwiau dirinci maim rinciannya menjadi banyak.
Kedua, perlu tidaknya ada rincian pita dan piringan. Ilal itu tadi ditanggapi dengan menghapus saja "pi ta" dan "piringan" sehingga dalam bentuk apapun,
rekaman dalam bentuk apapun yang dipenmtukkan bagi wnum.
J{arena kita kemudian mcndapat pcnjelasan-penjelasan yang tehnis sekali,
maka saya ingin mengusulkan, apabila dimungkinkai, untuk memberikan kesempatan
kei>ada tim tehnis dari Dep. Penerangan yang hadir disini, untuk juga menyampaikar
pendapatnya, karena merekalah yang sangat berkepentingan dalam hal ini.
TIM TEHNIS DEP.PFNERANGAN: Setelah membaca kalimat dari F ABIU, kelihatan
ada komplit dan kena, karena kita akan melihat disini pita. Kalau kita bicara
mikrofilm, itu juga pita. Jadi dalam bentuk magnetik, yang bisa merekam.
Kita kenal juga bentuk lain, yaitu dengan adanya piringan. Piringan itu berbagai
jenis, seperti telah ditorangkan.
Jadi kita bisa melihat bahwa pita sudah mencakup. Apakah itu film, mikrofilm,
pi ta video ataupun pita-~«4dio, semua sudaD dalam bentuk pita, yang ada unsur magnetii: di dalamnya. Jadi dia sudah langsung merekam.
Nanti kita akan melihat perkembangan tehnologi yang lain, yang hanya dengan
cahaya. Pada tahun 2000 nanti, katanya, orang di nunah sudah tidak menggunnkan juro-
masak lagi, tetapi melalui telepon. Gerakan cahaya, kelihatan datang orang
untuk memerintah memasak dan sebagainya.
Jadi perkembangan tehnologi Bemikian maju, kita tidak usah mempennasalahkan
lagi hal-hal yang terlalu dipersoalkan. Saya kira apa yang ldta kenal sekarang
pita dan piringan saja dengan ditarnbah "perkembangnn tehnologi".
Terima kasih.
KEIUA: Baiklah. Rita telah mendapatkan tambahan penjelasan da.ri Pemerintah,
mengenai tentang rekaman, pita , piringan dll.nya yang menyangkut juga per
kembangan tehnologi di masa yang akan datang.
Tetapi karni masih memberi kesempatan kepada Fraksi-Fraksi, mungkin masih
tambahan penj elasan. Kami mulai dari FKP.
FKP(Drs. II .Parindo Rusli Mokoginta): Sdr. Pimpinan, setelah mendengarkan
penj elasun tehnis, bahwa lmlimat yang dimaksudkan oleh F ABRI ropanya sudah kena, maka khusus beberapa kata yang kami sebutkan diatas, kami kembali sebagai usul scmula, bahwa kalau itu dimungkinkan, dimasukkan dalam penj elasan.
N8llllln ••••••
- 64 -
Nanrun demikian sete lnh mE~nclengarkan penj elasan Pasal 1 walaupun Behun
kita singgung, ternyata disitu dinyatalo1 etdrup jelas. Oleh karena itu,
kalau kalinmt i tu kitl• terima apa adanya sesuai dengan usul dari F ABIU,
kalau itn dianggap sudah kena senma, karena sud.ah mendengar penjolasan tentang pita dnu piringan, dan juga masih ditambah dengan bentuk lain mo.ka khusus untuk beberapa katn yang kami usulkan diatas, disket dst.,
kami usulkan kalau mungkin itu dapat ditambahkan pada penjelasan umum, yaitu penjelasan Pasal 1, walaupun d.alam naskah yang ada, Pasal 1 di
nyatakan cukup jelas.
Hal itu agak mengikat, karena bngaim.:mapun kita perlu rincian, untulc
kejelasannya saja, sehingga lrami usulkan kala.u itu mungkln, kalimat yang
ada itu ki ta terima, dengan catatan ba11\\a renjelasan J>asal 1 ialah rincian
jenis-jenis alnt yang canggih itu yang berkaitan dengan pita dan piringan.
Itulah usul kami kalau dapat diterima. Teri~ Kasih.
I\ETUA: Terima kasih •. Kami lanjutkan dengan FPP.
FPPfDrs. Sunndi IIambali): Terima kasih. Pertama, kami dasari bahwa a1>a
yang akan kami bicarakan ini sesungguhnya kit.a. ingin berhati-hati, agar
kita tidak ada bal-hal yang terlepas dari rwnusan kita ini.
J adi seandainya ki ta masih akan memasuJdmn "pi ta" dan "piringan", walaupun
suatu ketika mungkin bakal bertambah lebih banyak lagi, bahkan akan hilang
dari peredaran, malca. kami ldrn knlau i tu masih akan dicantumkan juga,
perlu ditambahi dengan suatu ungkapan lagi, seperti yang ditambabkan oleh
Pemerintah, yaitu: ••••• "dan digandakan dalam bentuk pita, atau piringan,
atau dalam bentuk dan cara yang lein, sc:::,uai. clengan perkembangan tehnologi
yang diperuntukkan bagi umun1'!
Lalu menurut hemat kami, kata-kata yang masih agak umum sepe:bti tersebut
diatas, masih perlu diberikan rincian contoh-contoh.
Contoh-contoh itu apabila kita tidak akau memberikan contoh dalam penjelasan
Pasal 1 karena itu menya11gkut kesejahteraan umwn, masih ada kesempatMi
kita memberikan contohnya pada Pasal 8. Rita bcrikan contoh-contoh, apa-apa
yahg sedang berkembang sekarang. TehnoloJJi a1>a dalam perekaman ini yang
scdang berkcmbang sekarang.
Kalu substansi ini au<1ah dapnt kita terima, kita rumuskan saja dan kami
setuju apabila ini dibawa ke Tim Perunms. Terima kasih.
KEWA: Terima kasih. Kami persilakau F PDI.
FPDI(Drs. rr.Ukun Suryamnn): Terima kasih Sdr. Ketua. Setelah memperoleh
Penj elasan F ABIU untuk kedua. kalinya, tennasuk juga pengertian "piringan" ,
malca kami sebagaimana tadi dikemukakan, menyetujui romusan diatas, deugan
cato.tan bahwa kalau dipor-lukan bentuk lain sesuai dengan perkerubangan teh
nologi yang diperuntukkan bagi umwn, dapat dimakakkan dalam penjelasan.
Terima kasih. RETUA: ••••••
- 65 -
KETUA: Terima kasih. l{anli persilakau F ABRI.
F ABUI(Ignatius Soeprapto): Terima kasih. F ABUI ingin tetap pada rumusan · ,
yang ada. Tadi diselipkan kata "bentuk dan cara lain", katn "cara" kami
agak keberatan. Karena sebetulnya kalau soal cara, prosesnya diluar : ·
o byek U ndaug-undang ini.
Undang-Undang ini adalah bentuk atau wujud karya budaya yang hanis diles
tarikan. Jadi wujudnya saja. Itulah yang kami tidak tahu proses-caranya
terserah, karena itu menyangkut soal tehnis dan proses di luar jangkauan
undang-undang ini.
Mengenai penjelasannya kami persilakan membaca halninau 20, Penjelasan Umum.
Disitu ada rincian, hanya mungkin perlu ditambah dan ada yang dikurangi.
Disini masih disebutkan piringan hitam, mungkin piringan saja. Perlu di-
hilangkan "hi tamnya" •
Jadi nunusan di depan cukup, kami pertahankan seperti apa ·adanya, tetapi
mungkin di Penjelasan Umum yang per!u dibenahi, di tata kembali.
Karena F ADRI mempunyai saran di dalam penjelasan, berkait dengan saran
F ABRI di butir 2 dan 4. Mungkin belum terjangkau oleh pembahasan sekarang
nalaun mmusannya ingin kami pertahankan, karena terkait dengan adanya perkernbangan di belakang dan saran tersebut merupakan saran yang bisa ber-
kembang barangkail dengan merubah kembali batasan-batasan mengenai bendanya/
bentuknya. Sekarang masih berupa fihn, kaset, foto, piringan hitam, masih membatasi terlalu definitif, belum seperti yang di depan yaitu pita atau
piringan. Disini memang lebih jelas. Nanti apakah dalam rincian akan Iebih
diperjelas atau dalam rumusan yang akan kita kcmbangkan kemudian.
Yang tercantum pada halaman 5, saran kami adalah ingin dipertahankan seperti
apa adanya. Terima kasih.
KE'I'UA: Terima kasih. Kami beri kesempatan kepada pihak Pemerintah barangkali
masih ingin menambahkan lagi.
PEMERINTAH: Sdr. Retua Yth, kalau yang dijelaskan oleh saudara dari Dep. Penerangan bahwa rumusan ini mcmadai dan Dep. Penerangan dapat menerima runm.san ini, bagi kami tidak keberatan, karena yang bcrkepentingan sekali adalah Dep. Penerangan.
Apabila masih ada hal y1rng diragukan. oleh pihak Dep. Penerangan, saya sarankan agar rumusan ini dibawa ke Tim Perumus, sementara Dep. 11e11erangan mencari
rwuusan yang lebih baik. Te ta pi kalau au.dab bisa di tegaskan bahwa ini memadai
saya tidak keberatan untuk menerimanya. Terima Jmsih.
IillTUA: Terima kasih kepoda pihak Pemerintah. Sete lah ki ta mendengarkan
penjelasan t·~rakhir dari Pemerintah, apakah musih atla pendapat lain yang
yang mungkin sudah sesuni tlcngan apa yang dihorapka.n oleh Pemorintah atau
masih ada yang mungkin ditanyakan. Kami persilakan F-KP.
F-I<.P •••••••••••
- 66 -
FKP (DRS, H. PARINDO RUSLI MOKOGINTA)
Terimo kasih. Rumusnnnya knmi sudnh terima seperti npn ynng diketengnhkan ini. Cunio perlu dipertj.mbangkan seknrnng npakah perlu di penjelasan umum pasnl 1 ntnu kitn berpegnng sCTja pada butir sekian dari penjelasan umum ynng tadi diketengahkan oleh FABRI. Tinggol din.nto.ra dua 1 tu dnn bara:ng -koli knlnu khusus untuk itu,kito tinggul serohknn kapada Tiµi ynng nkan menangani tentang penjelasan umum.
Terima knsih.
KETUA : Silnkan FABRI.
~1PP ( DHS. SUANDI HAMBALI)
Terimn ka.sih. Setelah kitn mendengarkan beberapa pendopnt bnik dori
Pemerintah maupun deiri Frnksi-fro.ksi mengenai bngnimana cnra merumuskan yang terbaik untuk mencnkup semua kemungkinan mengantisipnsi segala perkembangan t eknologi yr.mg berkennan dengan
. ~
perekaman ini, makn kami berpendnp9t sebogai berikut, bnhwa saat pertnmn kami 'tetap menginginkan bahwa rumusnn ini diberi contoh ycng.lebih jelas; di manapun pokoknyo harus adn contohnya.
Yang kedua, karena inl sifatnya alternatif, mnkn seperti knmi usulkan dalam rumusan kami tndi, "yang d~rekam dan dignndm
kan dalam bentuk pitn"-- di sini perlu dikntakan -- "ntnu piring an utnu bentuk lain yang sesuai dengan perkembongan teknologi0
•
Ini masih perlu knmi sampaikan, sebab ini bukan kumulatif,
tetapi ini adalah alternntif. Jodi kemungkinan itu direknm dalam
bentuk pitn atau kemungkinan pula dnlam bentuk piringan ntnu dalam. bentuk lain sesuni d engan perkemhnngan teknologi.
Kami kira ini sajn ynng perlu knmi snmpaikan. Terimn kasih.
KETUA :
.Knmi persiloknn dari FPDI.
FPDI (DRS, H, UKUN SUHYAMAN) Sdr. K~tua, sebagaimana telnh dikemuknknn tndi kami
telnh menyetuj ui sepenuhnya rumusnn ini di tnmbah j ugn dengnn · penjelasan dnri Pernerintnh khususnyn dnri Depnrtemen Penernng-an.
KETUA '''''''
,.
- 67 -
KETUA : Terimn. knsih. Mungkin dnri.FABRI?
FABRI (I.G,N, SOEPH.APTO) :
Terima knsih. Setelah mendengur penjelasnn dnn orgumentnsi yang dikemu
kaknn oleh rekan yang terhormnt dnri FPP mnupun dnr{ Frnksi lain dan Pemerintuh knmi tetnp pnda rumusnn ini, jnngran diru-' . bah lngi, knrenn ini pola pikir dun sebetulnya merupakan analog dari ruumsnn 1.3 tadi, jadi tidnk ada mo.sn1ah. Mungkin hnnya secnra fisik mnupun rinciannyo itu berbedn, tetnpi knlau pola pikirnyo itu analog dnri 1.3 tndi • . Jodi menurut hemut knmi cukup.
Ynng kedua, ynng knmi ingin jawab, bnhwn ini tidnk perlu dimasukknn pada Tim lnin ntau podn forum lain. Cukup diputuskan dnlam forum ini, tetapi untuk penjelosannya yang beloknng . mungkin bisa diserahknn kepnda Tim Perumus, karenn itu ynng perlu di~enahi untuk memperjelas.
Kirnnya demikian, cukup. Terima kasih.
KETUA ,:
Terimn knsih. f
Tndi kitn telah mendengarkan dnri masing-mnsing Frnksi pendnpntnya. Dnn padn dnsnrnya sementnra rumusnn ini dnpnt diterima. Cumn dnri FPP tndi mengingntkan -- mungkin.dnri ahli bnhasa bisa·mennmbnhkan -- soal knlimnt "dan ntnu"nya dnlom posisi dnri pnda rumusan ini, npnkah memnng cocok, sesuai atnu tidnknya, dnn juga yang menyangkut masnlnh lninnya.
Knmi mnsih memberi kesempntan kepada Pemerintah untuk mennmbohkan penjelnson~
. MENDIKBUD (PROF.DR. FUAD HASAN) :
Terima kasih Snudnra Ketun.
Menurut penjelasnn Saudora l1ukman Ali, kn ta "dan" di sini bisn dipergunokan. Jndi tidak selnlu harus bernrti meningknt. Jadi ini hanya ini dan ini don itu •.
Terima knsih.
KETUA : Terimn kasih. Makin jelns. Masih nda? Silakan FPP.
• • • • • • • • • • • • •
- 68 -
FPP (DHS. SUANDI HAMBALI) :
Terima kn.sih. Kalau sudnh bicnra analogi-annlogian ini kami lihat
di d olnm rumusan ynng sebelumnya memnng 11,", tanpa "a tau"
wnlnupun itu setara. Karena kita sudnh setuju dengan nngka 1 tndi, mokn kitn setuju juga yang dikemukakan tadi.
Namun demikian, kami tetap minta dicntnt dnn ini meru,Pnkan keputusnn juga, supaya contoh~contoh ini tetap dimuat di dalam penjelnsan; apnkah di penjelasnn umum ntau penjeloson pnsul tertentu. Ini untuk kejelnsnn undang-undnng.
Demikiein. Terimn kasih • . KETUA :
Terima kosi.h' kepnda FPP melnlui jurubicnranya. Seteloh kita mendengarkan pendnpat dari semua Froksj_
. dan ditambnhkon penjelasnn dnri Pemerintah, kelihatannya Frnksi-fraksi tidak berkeberatan, bnhwa rumusnn yang ada seknrang ini, usul dori FABRI dapat kita setujui bersoma. Dengan catatan juga dori FKP ado tadi dnn juga dnri FPP, bahwn contoh-contoh otau penjelnsnn lebih lanjut dnpnt dimuat di dalam penjelosnn umum atau pasol per pasal. Snya pikir dalnm penjelasan umum.
Knmi ulungi kembali, setelnh perubnhan kami bncnkan "Knrya Rekam o.dnloh ·semua jenis reknman dnri setinp
karya intelektunl don qtnu nrtistik ynng direkam dnn dignndnkan dnlom bentuk pita, piringan, dnn bentuk lain sesuni dengon perkembangan teknologi ynng diperuntukkan bugi um um."
Apokoh rumusnn ini dnpnt kitn setujui?
( Rnpn t setuju )
Dengnn ca ta tnn, b9tE-W~ contoh-contoh. dan penjeln'snn hlinnya nknn dimuat dnlam penjelnsnn umum.
Setuju? ( Rn pn t set u j u )
Terima kusih. Sesuni dengnn jadwnl ncnrn wnlaupun sudnh melewnti bebe
rnpa menit sidnng aknn kami schors untuk dipergunnkan oleh setiap anggota yang hndir di dnlom ncnra ini don juga Pemerintuh, npnknh untuk kebelnknng dnn juga yang nknn melnkukan
shnlnt . . . . . . .
69 -
shnlnt dan j~gn bersnma-snma aknn makan sinng, mnka sidang kami nkan schors dnn kembali snmpni jam 14.30.
INTERUPSI FKP «H, SOEGIYONO) : .
Terimn kasih. Sebelum dischors mnka FKP nmsih· akan men,iberikan rn.lnt
DIM. J·ndi ralnt DIM-nyn belum selesni tudi, tinggnl membngi.
KETUA :
Nnnti sudnh sepnkn.t dinn tara Pimpinan, nnnti disernhknn snja kepnda Sekretnriat.
INTERUPSI FABRI (I.G.N, SOEPRAPTO) ·:
Karena rnlntnya tidak hanya dnri FKP, rolnt-rnlat ynng ada itu kitu bukn dnhulu dnlam forum supaya rnlnt-ralnt itci mnsuknyn bersmha-snmn; Jndi nanti takut lrnlnu pembicaroan yang akon datung kitn belum sernpnt memnsukkan bisa salnh p~nnfsirnn sehingga merautusknn ynng lnin. Jndi mohon nanti sebelum sidnng yang berikut itu ralat dimnsukkan melnlui keputusan forum bersGma.
Terimn kasih.
KETUA : 'rerimn knsih npn ynng dikntnknn FABRI kitn sepnknti
bersamu, mnkn kami mohon kirnnya sebelum sidnng dilo.njutkan nnnti supnya semua ralot sudnh masuk ke Sekretnrint dnn nnnti dibagiknn kepndn seluruh Anggota.
Sidnng kami schors sa~pni jam 14.30.
(Ro.pot dischors jam 13.00 dnn dibuko. kembali jam 14.3~)
Saudarn Menteri Pend1diknn dnn Kebudnyaan besertn seluruh jnjnrnn,
Snudarn-snudara Pimpinan Komisi IX DPR beserta Anggota; Schors ko.mi cnbut,. sidnng komi lanjutknp.kembali. Selnnjutnya masih di hnlnmnn 5. Knmi ingin menynmpniknn,
bahwa pndo butir 3, tndi di dalnm pembicarann kita telah terkai t sebeno.rnya dengnri butir 2. Jndi tidnk ada lagi mnsnlnh mungkin yang perlu kitn bunt pendapnt kembali, termnsµk butir 4 .. juga adn keterknitan dengnn butir 2. Dnn tadi juga kitn sudah lempnrkan di dnlnm perincian awal, mnkn untuk butir 3 dun 4 ki ta nngg~p selesai dnn semua sudnh te-rmnktub .di dnlnm, butir 2 ~
Setuju? ( Rnpc1 t se tllj u )
Mn sih ••••.••.••••
'
- 70 -
Mnsih adn selanjutnya hnlGman 6, ynitu nynt (5) RUU : "Penerbit.adaiah ~etiap orang, persekutuan, bndan hukum
bnik milik negara maupun swasta ynng menghasilknn knrya cet&k.~m
Ada duo usul porubahnn, pertoma dnri FKP dnn kedua .usul driri FPP.
Kami persilakan dari FKP.
FKP (DHS, H, PARINDO RUSLI MOKOGINTA)
Assnlamu'nlnikum War. Wnb. · Sdr. Pimpina!l, berknttan dengan butir 5 ini FKP mengGjukan
usul perubahan don jugn sesuai dengan rnlat ynng telnh kami usulkan, ialah bahwa butir tersebut masih memerlukan.kejelnson. · D0 n seteluh perubahan itu dimaksudkan ndnlnh untuk mempejelns pengertian ontara kata setinp ornng dnn yang diperlukan bngi
umum. I tulnh usul ynng kumi s nmpnikan.
Terimn kasih.
KE'l'UA :
Terimn knsih. Kami lanjutknn usul dnri FPP.
· / FPP ( DHS, SUANDI HAMBALI)
Terinm knsih.
Dnlnm perubnhan ynng kami usulknn knmi ingin memasukkan satu katQ-k,ntu y~ng bnru dnlnm rednksi ini, ynitu kntn nbndan usnha" Dan kn mi ingin mennmb.-&11kan "n tau" se tin p se te lah "'tl" ,
dengnn ulasan· bnhwa dengnn kato.-knta "ntnu" itu berarti terjadilah kemungkinan-kemungkihan ornng atnu persekutuan ntau badnn hukum a tau badun usaha, dan se bag&tinya. Dengan d emikian mnk;s1
knmi'usulkah rednksinya sebngai berlkut "Penerbit adalnh setinp orang ntnu persekutuan ntau badnn
usaha ntnu badnn hukum baik milik negnra maupun swnsta y3ng menghasilkan knryu cetak. 11
Ada.pun kami mnsukknn knta-kata "bndan usnha", ini nkan di-jelaskan oleh teman kami, yaitu Pak Ali Tnmin~
FPP (H. ALI TAMIN, SH) :
Sdr. Ketua, terima kusih ntns kesempntan •.
Yang dimnksud dengan "badan usnha" dalam usulnn kami ini adalah bahwa memang bodan usohn itu-~dolnh badnn hukum, tetapi masih nda dnlnm praktek atnu di masyarnknt, bahwn adn bndan usaha ynng belum dinyntakan sebagni bndnn hukum, yang
kegintannya . . . . . . . . .
- 71 -
kegintnnnya itu tetap. ndn ntnu berjnlrm, sehingga kami mer~rna
diperluknn untuk ditnmpung tantnng lembogn atnu badan usahn ini di mlnm HUU.
Terima kasih.
KETlTA :
Terj.nia ka.sih dciri FPP.
Karena dari dun usul i tu r1dn ynng memohon penjelnsan ctn
juga oda permnsolahnn ynng mungkin perlu dinrnhkan 6ori Pemeri.ntah.
Knmi persilnkan Pemerintah.
MENDIKBUD (PROF.DR. FUAD HASAN)
Sdr. Ke tu.:-, dnn Hndirin yang knmi hormn ti; Terus terang knmi tidnk mengerti, npnknh bodan usohn itu
bisa tidak badan hrikum. Knlou memnng tidnk, makn ada alasnnnyo untuk menyebutkan. Tetnpi knlnu bndnn usnhrl ini bndnn hukum itu sudnh tercantum di dnlnm bndnn hukum.
Mengenni kejelnsnn ynng dimintn oleh FKP soyn pikir knitnnnyu pndn knta "menghnsilkan knrya cetak". Sebab knlnu disebut "Pene rbi t ndnlnh se tin p orang, ••••••• " etc 11
• • • • yang menghn silk~1n knryn cetak." maka tidnk adu perbednnn nntara printer dnn publisher, sednngknn ynng dinmksudkan di sini "publisher". Oleh
karenm itu kn.ta "menghnsilkan" ini.perlu diganti bnro.ngkali dengan "menerbitkan" ntnu "menghusilkan terbitan" knlnu mau
diµ3rtahankan krilt.a 11 terbitan". Sebab pencetnk menghnsilkan knryn cetnik. Kr1lnu itu sudnh cukup menjndi kejelnsnn mungkin pe rumusan yang adn ini sudnh memadai ..
Tentnng "badrm usahn" snyn terus terCtng kur;::mg bisn me
nnnggapi npnknh itu harus disebut tersendiri atnu tidnk?
Terimn knsih.
KE'rUA :
Terimn kasih. Adn dua hal yang disampnikan oleh Pemerintnh
ynng munekin akm menjembntani dnri pnda apn yang diusulknn oleh FPP dan juga kejelasnn dari FKP.
Sementnrn knmi mnsih menawnrkan mungkin dnri FABRI untuk urun-rembug.
FABRI (I.G,N. SOEPHAPTO) Terirnn kasih. Pimpinan RGpeit,
SnudGra Menteri, dan lfoclirin ycmg snyn horma ti;
Sebetulnyn ••.•
- 72 -
Sebetulnyn knlou kita oelihnt knta nsetiup orang" itu
jnngan melihnt "setinp ornng, persekutuan •••• " dan lnin-lnj_n.
Mungkin kalau ini ki tn kembalikan kepetdn seluruh pnsal 1 j_ni \
menggnmbnrkan tentnng difinisi tentang yang menjndi obyek undnng-undnng ini. Jadi didifiniskan npa yang terkena ketentuan atnu teriknt ntnu menjndi obyek dnri pado perkennnn snnksi, perkenaan ketentuan hnrus dipotuhi, pengoturan-pengnturan dnn itu oleh undnng-undnng ini. Jndi di sinl. disebutkn.n mulai dnri butir 1 tlidi "Karya Cetnk",
kemudinn "Kcirya Rekam", "Terbi tan", don se terusnya di sini
penerbi tnya, baj.k yGng tndi i tu produk-produknya, ynng ini ndala.h pelnkunya. (yong tuembun t).
Sekarang, penerbit ini ndnlnh setiap orang, persekutunn,
badan hukum. Setin·p orang itu setir.p pribndi yang mengnwGki
lembnga tndi itu, jadi yang mengnwnki suntu kegintan itu, jodi si penerbit. Jndi setinp orang. Untuk ini pnsti setinp ornng, nc.nti perseku,tuan inipun siapa yang terkena? Setinp ornng, yn
' pelnkunya. Persekutuan disebut karenn i;;ersekutunn itu bisa
j ugn kena sanksi; dibubnrkan, dicctbut izinnyn n tnu mungkin di
lebur atriu dinpakan. Jodi snyn kira betul demikian.
Knlnu tadi dari FPP, menyebut "bndnn usnhn", FABRI berkeberatnn, knrena sekolipun badDn usnha itu mupgkin belum
berbentuk bndan hukum; bnrnngkali belum resmi, mungkin hnnyn
pnguyubnn keluargQ misnlnya, tetnpi dia tidnk terkena keten
tuan badan hukum, lnntas kena 11 setiap orang" nyr.\ itu. Pelnku
yr:tng bergerak di clnlum pnguyuban tadi karena belum berbentuk
badan hukum, paguyubnnnyn tidak bisa dit:Y.ndak, tetnpi orGngnya
yang mengawaki pnguyuban tidnk berupn bµ.dnn hukum itu kena
ketontuan "Penerbit 0dnl.nh setinp orang •.. ", ~'setiap orang"ny~~
ini yang menjadi obyek undang-undang 1ni. Knlnu tndinya "per
sekutua~', mungkin berbentuk persekutunn resmi; ynynsnn, PT, dnn sebngainyH itu bndan hulmm. Tetapi kalnu sudah tidnk ber
bentuk badnn hukum tetnpi semncnm kekeluargaon tetnpi terus
bikin usnhn, ·mnka ynng ditindnk bukan badnn itu knrenn tidnk resmi. Mungkin itu kenn ketentuan Undnng-undnng Perseronn,
snyn tidG.k tnhu .. Teto.pi kiro-kirn seti::1p ornngnya itu yr.ng
terkema. Jeidj dnri t:ign ini dimungkinko.n ndnnyn pen~ern:w.n
pel.3.ku pellt.::rbit yang kenrA ketent11rm ini ;1pr:knh orctngnya,
npnk::--d'l persekutunnnya, npetknh bndnn hukumnyn.
K1rn-kirn demikiGn Jnwnbnn kami. Te rima .kn sj.h.
KE TUA
j
·I
- 73
KE1~UA :
Terimn kasih, knmi l~mjutknn dnhulu kepndn FPDI.
FPDI (DHS.w Ht· UKUN SUHYAMAN)
T'~rimu 1-cnsih.
Setolnh mend~3ngnrkean urnian :itnu penjelnsnn dt1ri reknn -reknn kami, j uga penjelnsnn dc-1ri Pemerintnh, unka tnngt;npnn
knmi atns usul FKP snyn lebih condong npn yang tadi dikemuka
knn oleh Pemerintah "menghasilkann diganti q.engan "menerbi tknn".
Jodi ''Penerbit adalnh setinp oro.ng, perselmtuan, bad~n hukur.1
bnik milik negnrn mnupun swnsta yang menerbitknn karyn cetnk."
Kernudinn .'.1 tns tr:.nggnpan FPF, pertomn, mengenai pemnknian
''ntn~' itu tidnk perlu knrena sudnh implisit mnsuk. Jugo mengenai bndnn usaha, knrena ini masih somnr-snrnGr
lebih boik dihilnngkan saju sesuai dengnn npa yang disnrnnknn oleh FABRI.
Terimn knsih.
INTEHUP SI FABRI ( I , G , N, ~QEPRA PTJ))
Manf, FABHI adn ynng ketinggnlan tndi, mennnggnpi dnri Yth. reknn FPP mengenni "a tau" itu. Murigkin lebih sederhann knl~u kntn-lrnta "ntr~uu itu ditiadnkan knrena "," itu untuk
menggantiknn ''f'. Di dnlnm rumusnn undang-undnng snyn kir~ tidnk lazim pnkni "/'1 (gnris miring) tentunyn di sini memnkFii
",n (komn) soj:.:t. Knluu pnkai "atnu, ntnu" mungkin mnknnnya tanpn itupun jelas, tetapi pennfsirnnnya bisn lain.
Terimn krrnih.
KETUA :
Terimn kasih. Knmi kembalikan sekurnng kepndn FPP munglcin
FPP ( DHS... SUANDI HAMBALI) :
Terimn kasih atos tnnggnpnn pendnpnt knmi. Mengenai tambnhan ''Gtn~1 itu tetap knmi pertnhanknn,
sebcib knmi memr:indnne; bnhwa.sanyn dengnn kntn "n tau" i tu dinwksud
knn bnhwa ndnltih pilihnn-pilihan. Jndi mungkin orang, mungkin
porsekutuan, mungkin bndnn hukum, mungkin bndnn usnha. Jndi dengGn knta "ntnu" itu o.km1 lebih jelns, dnn menurut hemat kncli "," (koma) tidnklah bernrti bnh:.Ja komn SHt:Hl dengnn "ntaut1. Jodi kom~ bisa berarti kumulntif, bisn bernrti penjenjnngnn, dnn sebngainya.
Adnpun ••••••..•
'·
74 -
Ada pun mengenra.i "badnn usnha", dengan menampilkan
knta-kata "bndnn usnha" knmi ingin berjaga-juga sebenornyn
knlau-kalrau masih.ada badnn usnha yang sebennrnya din menjadi badan h~kum. · ·
Dnlam hal ini kami masih melihat kemungkinnn odanya seperti kami kemukakan tndi prnktek-prnktek suatu PT misolnya, sun tu CV, yrmg sebetulnya dia belum mempunyai badrin hukum resrhi .tetapi din sudnh beroperasi. Untuk ini din tetap disebut
dicblam perundnng-undnngan ini merupuko.n kewajiban bagi bndan ..
usnha itu. Walnup.un npnbila ditorik misnlny~ npnbila yang bersnngkutan berurusnn dengan pengndilan, lnlu nanti misnlnya ternyata belum mempunyai badan hukum, Akhirnya dia ditnrik sebngai suntu persekutuan ntau mungkin sntu perorangan, itu mungkin-mungkin s aja. Te ta pi sayn kira ki ta .sebagni pengumpul, ·a tnu penyimpnn a taupun ingin mengumpulkan knrya-lwrya
ilmirih dan sebngainya itu kitn tidak berurusan dengan pembuktian orang ini bladnn hukum ntau tidak, Yrng kita tnhu adnlah
badan usnhanya. Jodi demikian saja sebngai penjelasnn dnri padn k~mi.
Dnn mengena~ tnnggapan Pemerintah ''yang m~nghas~lkan karya cetak" diubnh itu terserah kepndn kitn ~ersama. Knmi juga dcpnt memahnminya apa bila ini dimaksudkan dengan ''publishing" •
Demikian.
KETUA : Terima knsih. Dari FKP.
FKP (DHS, DHS, H. PARINDO RUSLI MOKOGINTA) Terinm kosih Sdr. Ketua~ Knmi tertnrik dengan npo ynng
diketengnhka~ atnu usul dnri FPP tentnng penggunnun kn ta "ntau" .• Di sini snmpai digunnkan beberGpn kttli, sehinggn knmi
nnggnp bnhwa itu kurnng teput dinilai dnri segi tnta bnhnsa Indonesia. Knlaupun nkan digunakan cukup sntu knli.
Berkaitan dengon kalimnt yang diusulkan sebagni usul perubnhan, mskn knmi searnh dengnn pendnpat dnri Saudnrn-saudnro
.dnri FABRI, bnhwn sebniknya knta "ntau" ini dihilangkan saja.
Alnsnnkami ir-ilrah peng~rtian menµ,,rut totn bahnsa Indonesio. rumusan pnda butir 5 ini knmi nnggnp.telnh tepnt, sebnb "Pener
bi.t adnlah setiap orang, persekutunn, badan hukum •••..• " itu
penggunnan " , " .. ( koma) i tu senna dengnn penj e ln snn .sn ud0ra clnri FABRI. Jndi sudnh boleh solnh sntu sajn, mungkin boleh dua
dirintara yDng disebutknn itu, boleh juga ke'Giga-tignnya.
Jodi . . . . . . . . . . . .
- 75 -
Jr.di sud8h merupaknn nlternntif dnlnm peng~rtinn kalimnt secnra keseluruhan menurut tatn bnhnsn Indonesia.
Kemudinn dnri ·pndn itu berkn.itnn dengnn usul rumuson setelnh perubnhan kmni hnrnp supnya pihnk Frnksi PP dnpnt memahnmi bnik ·aori usul FKP ini mnupun dnri FABRI, knrena seknli lngi pengkalimatan dnri segi tntn bnhnsa Indonesia knmi menilai bnhwa-butir 5 ini telnh sesuai.
Terim1.1 knsih.
KETUA :
Terimn kasih. Mungkin mnsih acln dnri FKP, berkenaan dengnn usul FKP sendiri.
FKP (DHS. II. PARINDO RUSLI MOifoGINTA)
;ft •
.Usul drtri FKP sendiri, knmi setelnh menftengrrir penjelnsnn dnri Pemerintnh, kmni menganggap teluh cukup jelas. ApGlngi se telnh di tnmbnh dengan pendnpn t (fori FPDI, _bnhwa kn tn" menghn* silknn" dr-ipa t diganti dengun "menerbi tkrin" .•
Terinm knsih.
KETUA :
Terium kasih. Dnri ·PenH.~rintah mungk~in mnsih nda penjelusan. Kami persilnkan •
.MENDIF..BUD' ( PHOF I DR. FUi\D HASSAN) :
Kami berpendapot, bnhwa dengan perubahan sedikit 1n1,
keseluruhun. knlimat ini jnlan bnik. Jnd.i bornngknli knlau clirubnh snmpni nclr, tlgn knli "o tau" dnlnm knli.nm tnya menuru t
konsultnsi s~ya dengan SaudnrG Kepala ·Pusn t Bahn.sa, ini dnri
kebohasaan jugn kurnng enak ntnu mesti alternatj.f. ·sednngkan
n," ( komtt) ini bis.a semunnyn; bisn al ternn.tif, biso rangknian,
dan sebaguinya.
Jedi kaluu dopat disetujui barnngkali dengan sedikit
perubnhan saja nynt (5) ini kirnnya bisa disepakati. Terima.knsih.
KETUA :
Bnguim~na dori FPP npa bisn diterimn penjelasnn dnri Pemerintah? Kalnu bisn kita tetnpkan di sini.
Silnknn.
FPP . ( DHS. SUANDI HAMBALI) :
Ynng kami tnnyaknn, dengnn perubnhnn sedikit mnksudnya
perubnhnn dari "menghu.silkan" menjndi "penerbi t" . Knmi bel.um
jelns ••.•
- 76 -
jelas cpn ynng dimnksud dengan perubahnn sedikit itu.
KETUA : Kami silriknn Pemerintnh.
MENDIKBUD (PROF, DH, FUAD HASSAN)
Knlnu disebut "menghnsilknn" ini ·mencetnk, menghnsilken
·knrya cetak. Sednngknn dalnm·dunia. perbukumn.itu dibednkan
, an tnra yang mence tak, yang menerbi tkan. Di sini" pene rbi tu kn
ln_u. SG1.YU bol.eh terjemahkan nrtinya "publisher" bukan n pr~nter".
Sedangkan "printer" menghnsilkr:m karya ce tnk. Te tnpi ynng ki tll . ' .
tr:ingnni dnlmn undnng-undang ini · itu pt3nerbitnya, oleh knrena itu.
knlau disebutkan "menghnsilkan knrya cetnk" ini belum esensi ,
dnri seornng penerbit. Seornng penerbit bisr. .tidnk punya percetnkan, tetapi dicetnk di tempnt lnin, tetapi sebngai penerbit. dia menerbitknn, tan~gung ,.jawabnyn di penerbit .• Oleh knrena itu perubahannyu sedikit, karena hnnya merubah knta "menghasilkan" menj radi "menerbi tkan" •
Terima kasih.
KE'rUA : Silnkan FPP.
. . . . . . . . . . . . . . .
- 77
FPP ( DHS. SUANDI HAMDALI )
Terima kasih, dengnn perubohan yang·sedikit itu yang 'di-"
maksudkan oleh Peme~intah ini kami setuju. ·Tetapi mengenai "n
tau" dihubungkau dengan kai'imat semul.a' yaitu. tanpa "atau"
yang kami risaukan di sini ialnh kami ingin menjadikan.orang, ~ ;,~
'persekutuan, badan hukum dll. itu kami ingin·jadikan satu alter \ ' J -
natif. Bukan sufltu penjumlahan, bukan suntu kumpulan •
. Jndi dengan itu, sem~dainya suat.u itu perorangan· mungkin
juga persekutunn, mungkiQ juga adalah bad~n hukum, atau badan
usaha kami inginkan di ~itu adalah supaya ini artinya setara,
·jadi tidek merupakan suatu kumpulan. Ini yan~ kam~ maksudkan.
Jadi kami ingin menjelnskan dengan "a tau'' 'i tu i'ni adalah ·
.nlternatif-alternatif, jadi pilih~n-pilihan. Jadi inilah yang
~ami t~warknn deugan ~arapan maksud kami itu 1
l~bi~ menyernpurna
kanlah kalimat ini, kalau Sidang·ini sep~ndapat dengan apa yang
knmi maksudkan, yaitu kira-kira lebih memperJelas adanya.
Demikia.n terima kasih.
KETUA :
Kami persilakan P~merintah. , I -
MENDIKDUD ( PROF. DH. FUAD HASSAN):
Jadi dengnn reasoning tadi mem~ng "atau" artinya kalau yang
dikehe.ndaki hanya al ternatif' ,' i tti "a tau" •. Ta pi yang dimaksudkan
di sini tentu bukan hanya alternatif, tetapi alternatif juga
rangkaian juga "dan" juga. Oleh ko rena i tu " , (koma) .lebih ke
n a. Tetapi kalau "atau'',. atau, atau ini hanya alternatif. Itu
bedanya. Sedangkan esensinya bukan hanya alternatif.
Tei"·ima kasih. •
KETUA :
Terima kasih, sebelum kami berikan kesempatan kepada yang
lain, apnkah masd.h ado penjela.san dari FPP? Disa menerinaa pen
jelasan dari Pemeriotah tadi?
FPP ( DRS. SU.ANDI HAf'.mALI ) :
Ya kalau memang dimaksudkan itu adalah sudah samn dengan .
apa yang kami maksudkan, maksudnya itu ndnlnh, ya penjumlahan, ·
ya pilihan yn kAmi t!dnk keberntnn, artinya silaknn saja kepada
Sidang ini. Namun kami maksudknn itu kami ingin sekedar itu
dengan "pengatau~n" itu kami jelas-jelas justeru ingin menyat~-
kan kemunskinan-kemungkinan
Jadi tidak kumulatif'.
" atRU "• • • atHU
Kalau
• • • a tau.
• • • • •
78
Kalau tanggapan knmi dengan koma, koma itu masih dimung
kinkan itu semncam kumpulan, bukan suatu alternatif-alternatif.
Jadi kalau memang SidAng berpendnpat bnhwa deng0 n rednksi yang
sudah mennmpung apa yang kami maksudkan · ya silokan, artinya ·
kami ti<lnk keberatan.
Terima kasih.
,KT~TU.A :
Terlma .kasih kepada FPP, ,' pada dasarnya sebenarnya tidak, ada
hal yang dianggap esensiil sekali untuk kita ma5alRhkan dengan
harapan bahwa pada prinsipnya apa yang dikemukakan oleh FPP akan
menjangkau suatu keterk~itan dengan apa yang ~ikhawatirkan a -
tau diragukan supaya tidak hilang .esensi dari pada permasalahan-
nya.
Untuk itu kami fuenawarknn sekali lagi, karena kami rasa ini
bisa ditetap~nn atau disahkan di dalam Rapat Pleno ini, tapi kami
akan bacakan dahulu i
Ayat (5). Penerbit adalah setiap orAng, persekutuan, badan hukum
baik milik negara maupun swasta yang menerbitkan karya
cetak. ·
Dapnt disetujui? I
( Rapat setuju ).
Terima kasih •
. Selanjutnya ayat (6). FKP
Jt"'ADRI
FPP
FPDI
:
Te tap
Ada usul perubnhan dnn
Ada perubahao
Kami persilakan FPP.
Tapi ~>aik ini ada keterkai t~n dengan butir (5) jadi ini ki
ta drop. Untuk selanjutnya FPDI wnktu kami persilakan. \
FPDI ( DRS. H •. UKTJN SURYAMAN ) :
Saudara Ketua, oleh karena masalah ini· sudah dibahas sebe
lumnya, jadi ini sudah rnenjadi tetap.
KETUA
Baik, tetap juga. Disetujui 7
(Rnpat setuju). Sekarang • • • • •
79 -
Seka-rang butir (7) ayat (7), halnman 7 usulan dari
FKP
l:r'ADRI
.FPP
FPDI
ada
ad a
ada.
Kami persilak~n dari FKP.
:F'KP ( nHs. n. P ARINDO MOKOGINTA" ) : ·
Pada pasal 1 butir (7), usul perubahan dari FKP semata
mata hanya penyernpurnaan r~daksi,sehingga setelah perubahan
bunyi dari pasal 1 butir (7) berubAh menjadi sebagai beri~ut:
Pasal 1
(7). Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang berkedudukan
di I.bu Ko ta neg~.~a yang mempunyai tugas rnenghimpun, rnenyi - 1
pan, melestarikan dnn mendayagunakan semun karya cetak dan
karya rekam yang diterbitkari oleh warga negara Indonesia d!
wilayah Republik' Indonesia maupu~ di luar negeri dan atau
terbitan asing mengenai Indonesia yang dikirim ke wilayah
Republik Indonesia.
Perlu kami tambaltlcan bahwa yang berubah dari redaksi semula
adalah bagian kalimat sesud~h katn "Republik Indonesia" baris ke
4 dari bawah, itu mulai maupun di luar negeri dan seterusnya.
Kemudian kata mengumpulkan kami ganti dengan kata "menghimpun",
walaupun dalam kamus bahasa Indonesia kedua penger~ian ini sama.
Tetapi dari segi rAsa SAja bnrang·kali lrnmi ingin menggunnkan krt
ta menghimpun nAmpaknya lebih ha lus bi la digunflkan Jut ta "men gum- ,
pulkan", lebih tepat.
Itulah. kirn-kira usul perubahan dari FI\P.
KETUA :
Terima kasih, kita lanjutkan usul dari FABRI.
FADRI (IGNATIUS. SOEPRAPTO):
Terima kasih,
Pimpinan Stdnng yang kami hor~ati dan Sidang yang terhormat.
FADRI menambahkan sedikit kalimat untuk penyempurnaan, men~
ambil konsistensi dari rumusan-rumusan lain yang ada. Jadi tidak
dikarangkan tersendiri, tnpi diambilkRn dari rumuean pasal-pasal
lain, supaya konsisten.
Jadi • • • • • •
80 -
Jadi karenA perpustakaan nasional itu memiliki juga tugas
gan~a yang nanti~ya adalah'menyimpan ·karya-karya yang dicetak
m~upun direkam, meskipun ada knta-knta badan lain yang ditun -
juk, tapi ini kitn asumsikRn bahwa pe~pustakaan nasional jug~ I
akan ditugasi melestnrikan dan mendnyagunakan itu~ sehingga sa . . -
ran FABRI adalah sesudah kata mendayagunakan itu, diselipkan
kata-kata "untuk kepentingnn ilmu pengetahtiAn dan teknologi
serta inf'ormasi". I
Ini juga untuk memberi pagor at.au semacam reatriksi bahwa
pendayagunannnyn i tu menlAne dalam batas-batas yang tidak komer ·
sinl.
Kemurlian semua karya cetak dan kary~ rekam yang diterhit~
kan dan di tambahkan "ynng di terbi tkan .dan direkam di wilElyah R~
publik Indonesia». Ini untuk melengkapi sebagai konsistensi ru
musan yang ada di depan. Jadi penyetak dan perekam, jadi karya
cetak <lan karya rekam, sehingea di sini diterbitkan untuk kata
cetnk-dnn yang direkam untuk knrya rekam.
Jadi untuk meny~mpurnAkan yAng sifAtnyR melengkapi sosual deng
an konsistensinya padn rumusAn-rurnusnn pada pasal lAin.
Demikian terimA Jui sih.
KJ£TUA:
Terima kasih, ki ta lanjut,lrnn d~ngfln usul FPDI.
FrnT ( DRS. H. UKUN SOERYAMAN }
Saudara KetuA, kHrcnn hutir (7) pun sebennrnyn ada kaitan
nya dengftn butir sobelumnya. yaitu menyErngkut pengertian kary,a
reknm. Jndi ini sudah dinnggap selesai, tidak nda permasalahan
laei.
Teri.ma kasih.
KETUA ·:
Terima kasih FPDI di~nggap tidnk arln permasalRhan lagi,
untuk selanjutnya kami persilakRn kepad~ Pemerintah adH penje
lasan.
Waktu kami persilakan.
MENDIKDUD ( PROF. DH. FU .. ~ .. D HASSAN ') ,,
Terima kasih Saudnrfi Ketua,
Mengenai apa yang dlsimpnn i.ni perlu dijelaskan sebagai
berikut :
Jadi yang, •••••
81 -
Jadi yang disimpan adalah terbitan di Indon~sia. Andaikata
ada terbitan asine Rt~u di wilAyah asing, sekRlipun tentAng Ind~
nesia itu tidAk menjndi kewajiban perpustaknan nasional. Disa
sajo perpustakAAn urnum, perpustalrnan perguruan tinggi dan sebal;a.!,
nya. Tapi .Yang.,harus dihimpun atflu yang terkena wajib serah simpan.
itu yang diterbitkan di Indonesia. Jedi bukat diterbitkan di wila
yah asing.
And~iknta ada orang asing menulis tentang Indonesia diterbit
lorn di Indonesia i tupun terkena. Dan ini barangkali perlu ki ta :fo!:.
mulasikan ketnbAlilah. Memang ada yong belum terrnasuk, yaitu tuli.::!_
an/karya orang asine ynng diterbitknu di Indonesia itu harus masuk
juga:
Tapi penerbit asine, sekalipuu bukunya tentang Indonesia ti -
dak wajib itu tidak bisn inf~ce kepnda mereka itu, tinggal kitn
sempurnakan bersama perumusAnnya.
~ •••• oleh warganegara negara Indonesia di wilaynh Republik Indon~
sia maupun di luar nec.;eri ',' i tu betul "dan a tau terbi tan a sing"
Ini yang harus dirubah.
Yang pertnma, diterbitkan oleh warga negara, yang kedua itu
formulanya ''oleh warga n•gara as~ng, tapi terbit di Indonesia"
itu masuk. Tinggal merubah sedikit.
Kalau saya boieh usu!, jadi knlflu kita gunakau perumusan H.UU
"Perpustakaan Nasional Adalah perpustakaan yang berkecludukan di
Ib~Kota Negara yang mempunyai tugas mengurnpulkan, menyimpa~, me
lestarikan dan mendayagunnkan semun karya cetak dan karya rekam
yang diterbitkan di wilayah Republik Indonesia baik ditul~s oleh
warga negara Indonesia maupun warga negara asing".
Tetapi terbitnya di sini, ini yang panting.
talau ini dinnggap berleb~han, bisa juga ru~usan ini tetap
dAlam penjelasannya disebutkan. Jadi tekanannya mana yang terhit
di sini, siapapun yang menulis. Mungkin dalam penjelasan lebih ti
dak menggariggu jalnnnya kalimflt ini, karena ·lrnlimat sudah panjang
sekali.
Terima kasih.
K1~TTJA :
Terima kasih kepadA Pemerintah.
Ada dun arah yang ditawarkan oleh Pemerintah kepada kita se
muanya, bahwa memang rumusan ini masih dimungkinkan untuk diperba
iki, atau kalau tidak tetap menggun~kAm rumusan yang ada dengan
catatan akan lebih dijelnskan di dalam penjelasnn.
Kami tawarkAn pertama kepada FKP.
FKP •••••
. - 82 -
li'KP ( DHS. H •. PAHINDO MOKOGINTA )
Terima kasih,- setelah mendengarkan penjeLasan Pemerintah
di tf\mbah pula dengan usul perubalrnn redaksi, maka barnngkali
sudnh selesai de~gftn kehe~dok kami setelah penjelnsan, bahwa
karya ornng asing yang mengenai ornng asing di luar negeri ti
dak masuk dalam RUU ini.
Dengan demikian kami menerima tambahan usul dari pihak
PemerintAh, baik ditulis oleh warga negara Indonesia, maupun
oleh wargn asing. Kalaupun ini disepakati bersarna, kami sangat
bersyukur kalau it.u ditnmbahkan saja padfi bagian kAlimnt akhir,
toh kalimRt akhir ini.
Jadi dengan demikian, kita tidak lagi membnhasnya d<tlam
penjelasan atau menambahkannya dalam penjelasan umum.
Terima kasih, sed~kit tambahan, tadi kami mengusulkan. kata
mengumpulkan kalau dapat diusulkan diganti dengan kata ttmeng -
himpun" dengan pert~mbangan bahwa rupAnya lebih halus menghi:m · -
pun ini daripada meneumpulkan. ' Itu· sRja yang barnnekali yang dRpnt kAmi tambahkan. ·
Terima kasih.
KETUA :
TerimA .kasih 1 kit;~ lAnjutkfl,n kepadn FADRI •.
FABHI ( IGNATIUS SOEPRA1:vro )
Terima kasih, karena FABIU juga punya usul t jadi usul yang
ini, FADRI juga menghargai saran dAri }i'l(p, istilah mengumpul k~ .
lau boleh kAlau kami bolah tanggapi it~ memang lebih tepat. di
ga~ti m~nghimptim. Menghimpu~ i tu mungkin dalam proses menghim -
pun a<la tindak;:rn mengumpulkan i tu bisa .saja. Jadi menghimpun
mungkin lebih luas.
Namun demikian, kalau kalimat ini kita bahas di sini nam -
paknyn'kurang pas, baeaimAna kalau ini diearAp di Pnnja, iui sa
tu saran.
Terima knsih.
KI~TUA :
Terima kasih li'AJJHI, s0lanjutnyA kAmi persj laknn FPP.
l1'PP ( H. ALI TAMIN, SH ) :
'1.'erima lcasih Saudara Ketua, km11i memnne ticlnk mempersoal
kan atRu mempermasnlahkan di ·dalAm DIM mengenni butir (7) ini,
karena •••••
- 83 -
karena memang kami ~elihnt bnhwa apa ynpg diatur oleh RUU
ini telah mencakup semun permasnlnhan sebagaimAna yang di
~aksud tentang perpustakann:nasion~l. ' ' .
Mengenai men,gumpulkan n tnu menghimpun i tu bagi kami ~.!.
dak adn masalah, ya rnengumpulkan sarna menghirnp~n itu hampir
sonrn lab maksudnya. ·
Kemudian tnmbnhan dari FKP, ••• maupun di luar negeri
dsbnya tndi kecenderunaan kAmi adalah, knlAupun ini akan
ctitambah, kami dapat menerima usul dari pada Pemerintah yai ' -
tu yang berbunyi; ~ •• bRik yang ditulis oleh warga negara
Indonesia maupun warganegara aslng~
Terimn kasih.
KETUA :
Terimn kasih, mungkin dari FPDI masih ada tambahan,
saya persilakan.
FPDI E DRS. H. UJ(lJN STIDYJ\MAN )
Terlmn kasih, Saudarc:t Pimpinan, ·pertnmn meneenai Ibu
Ko ta, karena di sini brlik oleh Fraksi KP ma.upun FADRI tulis
annya tidak baku~ yang baku ·RdalRh dua kata, terlepas dari
setuju atau tirlAknyn, memRng samn hnlnya dengan sepak bola
~tu dua kato se1rn.rang hukfln sAtu kntA. \valaupun saya· sendiri
sebetulnya lebih cone.long satu, ta pi m'~nmng ken ya taannya demi
kian, itu pertama.
Kedua, meng(HHl i is tilah meneumpulkan dnn menghir~pun, me
maag menghimpun di dalam UU ini . lebih berbobot dari mengum.~
pulkan, itu perbedannnyfl, membuat terlalu sederhann simple.
Jadi menghim~un itu lebih berbobot antarn tanda kuti~.
Kemudian apa yang diknrnuknknn olAh Pemerintah, sayn se
tuju k~lau pongertian tulisan " •••• baik oleh warga Indone
sia maupun Warga as:ing " dicHntumkan di dalmn penjelasnn saja.
Terima kasil1'.
KETUA :
Terima kasih, sebelum kitA melr1njutkan untuk mendnpatkan
kesepakntnn npaknh usul F.ATIHI nanti nkan kita teruskan kopndn
Panja,. kArena masih ada kolil1nt;nrnyfl helum ket~mu hnik itu usul
dari FADRI sendiri maupun dari· FJ\P sencliri.
Kami •••••
s4
,• Kami ingin rneminta dAn mungkin masih ada penjelasan clari
Pemerintah.
Kami persi.lakan.
M.ENDIKBUD ( PHOF DH. li'UAD HASSAN )
Terima kasih, saudara Ketua kami juga cenderung 'ini pada
penjelasan seperti ·halnya juga saran ]'ABRI yang menyisipkan
yang digAris bawahi itu, untuk kepentingan ilm~ pengetahuan,
ddn teknologi serta informasi sebagai penjelesnn dari pendaya-
gunaan.
Jndi pendayagunann ini nanti dijelaskan saja isinya ape,
karena kalimAt ini suctAb pahjAng sekali, sehingga kalau bisa
diringkas itu akan lebih jelas, sedangkan yang menjadi penje
lasnn itu akan lebih memperjelas.
Jadi ringkasnya tambahan tadi dipen1jelas.an, · tambahan ten
tang yang di tulis ete. i tu di pen jelasan ,) Saran FADRI yang d~ gsris bawahi itu juga bisca di penjelasan.
Terima kasih.
I\.ETUA .:
Terima kasih.
Kami. menaw~irkan kepada masing-masi·ng Fraksi apakah masih
ada hal yang mau disnmpaikan, di sini nda dua catatan yang di
sampaikan o!et Pemerintah sebngai tambnhan dari penjelasan;
Pertama, nnnti apnkah ditambnhknn dengan knlimat terakhir,
baik yang ditulis oleh Wargn Negara Indonesia mnupun warga ne
g<ira. asine, dan penrlayagunaAn dflri semuAnya di dalmn penjelasan
secara terperinci. Tetapi dAri FADRI sendiri masih mengingin
kan bahwa ini diselesaikan· saja di clalam .Panja, untuk lebih me!!.
dapatkan rumusnn yong le~dh baik, npakab nanti'memang akan da
lam penjelnsan maupun dalom rumusan yang akan.disnmpaikan oleh
Pemerintnh.
Saya persilakan kalau ada tnmbahan.
FADHI(IGNATIUS SOEPHAPTO )
Tambahan Pak, untuk meluruskan saran dari FABH.I tadi, FADRI
bersedia membahas ini lebih lanjut Panja, tapi dengan catatan,
tidak dimasukkan di penjelasan umurn. Mernang kalirnatnya panjang
seclikit tidak apa-npn. Mnsnl1thnya apa, ini masih termasuk dcalam
pasu.l 1 Dab I Ketentuan Umum, climnna ketentuan 11mum itu sebai~
nya jnngan ada penjelasan lagi. KaJena Dnb I itu sudah menjelas
kan bngi yang lnin-luin.
Sehingga •••••
- 8$ -
Sehingga ini memayungi untuk seluruh diktum di dalam batang
tubuh. Jadi sebaiknya, tidak masuk dalam penjelasa11. Kalaupun a-:
da yang penting sekali diselipknn di dRlam.penjelasan umum, ta
pi itu nanti perlu dikaji, apa dipenjelasan umum memang sudah
terselip makna daripada· ini.
Jadi mendayagunakan untuk kepentingan ini·dar,i FADRI dima
sukkan adalah untuk memberi retriksi bahwn pendayagunaan i~u
tidak kemana-mann,·tnpi lebil1 teraraH kepada kepentingan ini se
hingga ekses yang berbau komersial agak dapat ..... dihihdarkan, ini--'
sesuai ctengan tekAd kita melnhirknn UU ini, untuk melindungi kar
ya budayn bangsa.
Kemudian jl1:~a tambahan yang direkam ini sebetulnya hanya
konsisten dengan rurnusan yang ada. Saya pikir yang prinsip mohon
ini jangan sampai masuk ke penjelasan yang di belakang.
Jadi kalaupun terpaksa, tapi menurut hemat kami'knlau kalimat
li'ADHI ini masuk, itu snkalipun panjang tidak memerlukan penjela!!
an lebih jauh.
Demikian dari FADRI, terima kAsih.
KETUA :
Terimfl ka,sih FADRI,
Kami ingin tawnrkan kepnda FrRksi lainnya usul dari FADTII
akhirnya rumusannya 11arus diperbniki dengan sebaik-baiknya dengan
'bC'bernpa catatan tadi yang telAh di.smupnikan nanti di Sekreta -
riat sudah dicatat denc;an sebftik-baiknya, maka usuluya apakah ini
kita bahns di sini atau kitn ~asukan di dalam pembicaraan tingkat
Panja.
FPDI kami persilnknn.
FPDI ( DRS. H. UKUN sunYAMAN )
Saudara PimpitJAn ynne snyn hormati, terlepas dari akan diba
has dalam Panja, menanggapi kalimat yang dikemukakan oleh FADRI
ini, itu bukan kalimat y 8 ng baku maupun efektif Pak, karena men-
daya gunnkan ini kntn kerjn transitif, dnn harus diisi oleh obyek.
Ini berdasarkan struktur bnhasa Indonesia. Jadi kolimat ini banya
sebagai pengingatan ~aja. Jadi kalimat ini hukan kalimat baku apa
lagi efektif, khrena mendayngunnkan apa? Harus langsung diisi oleh
obyek di baliah. Sernun kn ryn cet~k dAn ka ryn rAkam ynng di terbi t1con
dnn direkam di wilayah Republik Indonesia untuk kepontinean •• knlau
i.tu jalan.
·In i. •••••
- 86 -
Ini saya katakan terlepas dari yang dibicarakan tadi.
Terima kasih.
IO~TUA :
Kami mengulangi kembali apa yang dikatakan Pak .Ukun sebenar-·
nyR .kitrt mau tawarkAn dulu, apakAh kitR mau 'bahas dalam·pleno ini,
atau akan kitn Pnn~akan. Itu yang kami inginkan.
Kami persilakan dari FKP.
"' FJ<P ( DRS PAHINDO RUSLI MOI\OGINTA )
Kami menyetujui usul FABHI, bahwa sebaiknya ini dibahas dfl.lam
Panja.
Terima kasih.
IUETUA :
Terima kasih, selanjutnya dnri FPP
P.'PP . ( H ALI TAMIN, SH ) .:
Sekali lagi Saudara Pimpinan, bahwa se~ungguhnya formulasi,
a tau ru111usan yang tel ah dia tur dalam HUU ini sud ah pas, ta pi n_!!
mun karenn kelihatannya f'orum· ini menghendnki a{;ar masalnh ini
kita panjakan, FPP tida~ keberat~n.
KETUA
Baik, kami kembali menawnrkau kepada FPDI. ,
FPDI ' ( :(ms. UETJN SUHYAJvTAN )
FPDI setuju <libahas dalam Panja.
Terima kasih.
KETU.A :
Baik terima kAfdh, karni tawArka'n sekflli lagi, kita setuju
untuk mnteri butir (7) dengan usul FKP dnn usul F'ABRI dan juga
usul.FPDI kita mnsukan di dalnm pembahasan Panja don juga tam
bahan dari Pe~nerintah, Setuju ?
{Rapat setuju).
Selanjutnya blUtir (~) dalam Rancant;an :
Pnsnl 1
( 8). I.Jerpus toknfl n l>n ornh a<la lAh porpus takn an yanc ber'lcodudµkan
di Propinsi ynng diberi tugns untuk mengumpulkan mengumpu,!
knn, menyimpnn, melestnrikon dan mendayngunakan semua kRr
yn cetnk dnn ka rya rekam terbi tn.n daerf\h.
Ada . . . ~ .
- 87 -
ada usu! usu! dari
- FKP ada usul perubahan
- FABHI ada usul perubnhan
FPP ada usql peruhahan
- FPDI Adn usul perubahab
Kand pe.esilakan dari FKP.
FKP ( DHS. PARINDO HUS'LI MOKOGINTA )
Saudara Pimpinan yang terhormnt,
Kami melihat bahwa 4 Fraksi masing-masing mempunya{ usul
perubahan, kalau disepakati dengan tidak lagi mengctengahkan
dan rnembetc~ kernbali usul perubahan yang ada, bagi FKP rneng
usulkan knlau rnungkin ini. dibawa di Pan ja. sa ja, karenn kebetul
an 4 ~raksi masing-masing· punya 1usul dan umumnya han~a berka
itnn deng~n redaksional.
Terima kasih.
KETLTA :
Terirna kasih, selnnjutnya kami persilakan.FABHI.
FADHI ....... '
- 88 -
F ABRI(Ignatius Soeprapto): Tarima kasih. Karena materinya sama dengan butir 7!
maka F ABIU sependapat untuk dibahas di PANJA, dengan pemikiran yang sama.
Terinia kasih.
KETUA: Terima kasih, selanjutnya kami persilakan FPP.
FP.P(Drs. Suandi Hambali): Terima kasih. Sebetulnya FPP masih ingin membi
carakan dalam pleno ini, untuk saling mendekati, sehingga mungkin ada hal
hal yang bisa dekatkan, sehingga dalwu PJ\NJA nanti kita akan lebih mu.dab
mengerjakannya. Namun demikian kalau memang forum ini menghendaki laugsung
ke PANJA, sehingga tidak membuang waktu, kami serahkan kepada sidang ini.
IrnruA : Terima kasih, kami persi lakan F PDI •
F PDifDrs.H.Ulmn Suryaman): Terima kasih. Sdr. Ketua yang kami .ho:rmati,
sama halnya dengan butir 7, komi dari F PDI setuju butir 8 dibahas dalam
PJ\NJA. Perlu karui tambahkan bahkan bahwa' usul dari F PDI, karena telah
disinggung dalam penbicaraan sebelumnya tidak ada, dianggap tetap.
KN.rUA: Jadi tetap? Tidak ada usul? Baiklah. Dari F PDI tidak ada pen1bahan
tetap seperti apa adanya. Jadi all hanya ada 3 usul dari FKP, F ABRI dtui Fl'P.
Sekarang kami berikan kesempatan kepada pihak Pemerintah.
PEMERINTAJI: Sdr. Retua, karena ini erat lmbungannya dengan butir sebelumnya,
maka saya aependapat dirumuskan secaro. ko11sisten di PANJA. Terima kasih.
ICETUA: Terima kasih. Setelah semua Fraksi menyampaikan dan ditambah dari
Pemerintah usul bahwa kareno materinya berkaitan dengan butir 7 dan peru
nmsannya diperlukan lebih boik, maka disetujui untuk dibahas dalam PANJA.
Setuju ?
( RAPJ\T: SETUJU ) •
Sekarang kita memasuki halaman 8: BAB II.
Dalam TilJU Ili\B II, Waj ib Seruh Simpan Karya Cetak dan Karya Rckam. "Waj ib"
sudah dihilangkan. Jadi: Seruh Simpan ICarya Cetak dan J{arya Rekam.
Ada usul dari Fl{P, usn 1 dari F ABJU, usul clari FPP dan usul dari F PDI.
Seti.1ju dihapu·skan kata "waj ib"nya ?
INTEHUPSI F AJJRI(Burhon Ari fin): Sesuai dengan ralat F ABRI bahwa
untuk Bi\D II kata "wnjib" think dihopuslcan, karenn itu bukan ju<lul.
Afasalahnya, keinginan FADRI kons•sten, yang dihilangkan itu hanya pada
judul. Sedangkan pada Batm1g Tubuh, tentang "waj ib", "kewajiban" dan "sanksi"
tetap ada. Terima kasih.
KETUA: Terima kasih .. kalau begitu kami persialakan kepada FHP.
FKP(Drs. II. Parindo 11usli Mokoginta): Terima kasih. Kami konsUten dengan
2 - 89 -
dengan usul yang ada, ialah bahwa kata "wajib" tetap ditiadakan, karena
i tu erat kaitannya dengan judul. Remudian kami melihat usul F ARRI juga
begitu. Oh sudah diralat ? Terima kasih atas ralatnya.
Yang terukhir yang ingin kami sarnpaikan berkaitan dengan MB II, tadi
dalam awal pembicaraan kita, kita telah ruenyepakati bahwa yang akan dibahas
dalam Pleno Komisi adalah BAB I. Sedangkan BA.ll II dan seterusnya mengenai Ba tang Tubuh diserahkan pada PANJA.
KETUA: ·r{ami teruskan kepada FPP.
FPP(Drs Suandi IIambali): Terima kasih, Sdr. Ketua. Pad.a pkoknya kwni dari
FPP, persoalannya sama saja dengan waktu kita memecahkan masalah judul.
Jadi seluk-beluk gaya pembahasannya juga seperti itu·. Maka masalahnya kami
kira bukan seperti dikomentari tidak ada, tetapi ada namun dengan mengubah
redaksi sesuai dengan adanya perubahan-perubahan pad.a Judul.
Namun apabila tadi dari F ABRI mengatakan bahwasanyfl kata-kata "waj ib" masih
dipertahankan disfuii, sehingga "Wajib ierah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam"
untuk judul BAB II, kami melihat dalam ralat juga belwn ketcmu.
Jadi kami belum mengomentari bab itu. Tcrima kasih.
KETUA: Terima kasih. Kami pcrsilakan F PDI.
FPDI (Drs. H. Ukun Suryaman): Sdr, Retua yang kami honnati, mengenai pema1<aian
kata "wajib" pad.a Bi\B II, apa yang dikatakan F ABRI memang tepat, karena
ini bukan judul. Apalagi kalau dihubungkan dcngan Pasal Z,;llaupun kita . egara
belwn membahasnya, "setiap penerbit yang berada di wilayah Hepublik Indonesia
"wajib", jadi itu eksplisit. Jadi kami setuju kalau "wajib" disini dicantum
kan. Terima lcasih.
KEI'UA: Terima kasih. Sebelum kami persilakan pad.a Faksi masing-masing, mungkin
ada tambahan penjelasan dari Pemerintah, kami persilakan.
PE\IERINTAH: Sdr. Ketua yang terhonnnt, setelah mendengarkan penjelasan dari
F ADRI maka kata "wajib" padn BAD II tidak mengganggu. Karena disini mungkin
yang diasosiasikan "waj ib" bukon dalrun arti "compulseey", tetnpi kewaj iban untuk!
yang kenn.tdiau uraiannya pada l'asal 2.
Saya juga ingin menyarankan. sctelah koroksi Jlada pertama tadi selanjutnya
senma tulisan "scrah simpan" disesuaikan dengan kesepaka.tan tadi yaitui
serah-sim~. Seperti yang dicetak pada kolom FPP: Serah-simpan.
Supaya selanjutnya kalau ada sebutan ftettnh simpan di berbagai Tim atau Panitia
ditulis dengan earn yang sama.
IOOUA: •••••
(
- 90 -
ICEIUAt Terima kasih. Setelah mendapatkan penjelason dari Pemerintah
kata "wajib2 dalam BAD II tidak mengganggu, karenadihubungkan dengan
Pasal 2. J{ami masih mena1rarkan laepa,lo mas:i~.:~ · ·Fraksi.
J{ami pcrsilakan FK1' apakah penjelasan yang disampaikan Pemerintah bisa
menjen1batani kita.
Fl\P(H.Soegijono): Pada prinsipnyd, semula penegasan kami pada judul.
Karena pengertian wajib sudah included jiwanya pada Pasal-pasal yang
8 pasal seperti kami sebut sebelwimya.
Seka.rang rnuncul pada MB II pengertian Judul: Wajib Serah Simpan J{arya
Cetak dan Karya Rekam, kami memang masih menghara1>kan untuk dihapus,
karena anlog dengan j iwa yang sudah tertampung dalam kata "waj ib" yang
ada dalam Pasal-pasal tadi.
Penjelasan Menteri tadi mengatakan balnva "wajib" dalam BAB II tidak
mengganggi. Pengertian "tidak mengganggu" bagnimana hubungannya dengan
pengertian geselijk yang di dalam Pasal-pasal itu. Sebab kita sud.ah
meng-artikan bersama bahwa j i wa dari kata "waj ib" dalam Judul sudah
memasuki pasal-pasal tadi.
PDiERINTAII: Pengamatan saya eesudah dijelaskan tadi, kata "wnjib" disini
lebih menekankau kewajiban dalam arti obligation, bukan com)?!llsery.
Sedangkan pada Judul, kbawatir kalau nanti terjemahannya menjadi:
compulsery deposi te. Sedangkan disini tidalc. ilisini kalau dikai tkan lang
sung: "Setiap peberbi ~~jib menyerahkan ••••••. '! bahkan kalau umpamanya
kata "waj ib" disini menj adi "kewaj iban", i tu bisa juga. Untuk meuiadakan
peugertian kenapn tadi kata "wajib" dihilangkan tetapi sekarang tidak.
Ganti saja "kewaj iban", i tu J;or&rti keharusan.
K.El'UA: Terimn kasih. l\ami persilakan FKP.
FKP(H.Soegi.iono): Dengan penjelasan terakhir, kata "wajib" diganti dcngan
"kewajiban" kami rasa lebih fleksibel. Lebih tepat arah katanya.
RETUA: . Rami persilakan F ABRI.
F ADIH (Ignatius Soeprapto): l\huaua untuk Judul, F ADHI bisa meneriiau
hanya memohon perhatian dengan kalimat-kalimutnya nanti, jangan sampai
ka.limat itu menjadi tidak berbunyi. Penggunaan kata "kewajiban" lebih
menunjukkan benar yang tHkena. Obyek yang terkena Undang-undang ini
akan nampak.
IIBTUA: Terima kasih. Selanjutnya kami persilakan FPP.
FPP(TI.Ali Tamin,SII): · Sdr. Retua. terima kasih atas kesempatnn yang diberikan. ·
J{ami berusaha untuk memahami apa y.1n.g disampaikan o leh Pemerintah clan
rekan-rekan lain, nnnrun kami belum dapat memahami sepenuhnya apa sesungguhnya
apa yang dimaksud. Sebab ••• .,.
- 91 -
Sebab apa ?
Kalou tadi dalam Judul "waj ib" dihilangkan, tetapi dalam judul juga
di BAB II, "wajib" itu wajib maksudnya. Sehingga itu cukup mengundang ··
pemikiran ulang bagi kami. Terlepas dari alasan yang telah disampaikan
o leh Pernerintah, kalau misalnya "waj i b" di Ju du I BlB II menj adi "kewaj iban"
kenapa di dalam dudultadi "wajib" harus diangkat sesuai dengan mm.
Untuk sementara serahkan lagi kepada foruni .untuk kita bahas.lebih lanjut.
KErtJAs Terima kasih, kami persilakan kepada F PDI.
· F PDI(Drs. H.Ukun Sur:yaman): Sdr. Ketua yang kami honnati, memrut Fraksi
lcami kalau kita menggunakan kata "kewajiban" dengan maksud untuk tidak
menumpang-tind~hkan dengan kata "wajib" yang dihapus pada Judul, saya
kira kurangtepat. Karena kalau dipakai "kewaj iban", kurang lugas sebagai
judul MB II. lidak apa-apa kits •tnggunakan "wajib" disini, sesuai dengan
Pasal 2. Menurut pcndapat kami itu tetap. "waj ib" dalam hal ini tidak mengganggu. Kalau "kewajiban" terlalu lob atau kurang lugas untuk dipakai sebagai judul. Ini ditinjau dari penggunaan bahasa.
Terima kasih.
KETUA: Terima kasih dari F PDI. Kami persilakan pibak I'emerintah•
PE.\fEillNTAJT: Sdr. Ketua, sebetulnya kita nampaknya semua sudah menangkap
ma.kuanya hanya, hanya ada dua istilah yang hendak kita beri konotasi yang
agak berbeda, yaitu "wajib" pada Judul dan "wajib" sebagai pembuka MB' II.
Sebetulnya saya sependapat dengan Pak Ukun, dengan sebutan ini aaja tidak
mengganggu dalam arti karena segera setelah judul i tu ada penj elasan yang
mengartikan "waj ib" sebagai "kewajiban".
Tetapi kalau dirasakan ada dua istilab yang swna, kenapa mempunyai konotnsi lain, maka kalau dianggap perlu, "wajib" di MB II bisa menjadi "kewajiban",
lalu pasal 2 ~aria ke-3 yang tertulis "waj ib" menjadi :"~erkewaj iban", arti
i~ mcmpun~i kc~jibm.a.
ltu kaluu dianggap perlu, artinya demikian jelas. Tetnpi kalnu untuk meug
hindari pertanyaan kenapa istilah yang sama dengan konotasi lain, maka
kit.a nmsih mcmpunyai jalan kelua.r yang dari sudut bahasapun tidak keliru.
Yaiti.1 "kewajiban" poda pembuka MD II dan baris ke-3 Pasal 2 "berkewajiban",
sarna saja artinya.
KETUA: Terima kasih. Kami masih memberikesempatan kepada Fraksi-Fraksi,
apnkah :MD II ~.n-tclah "waj ib" masih perlu ki ta pertegas lagi ?
Kami persilakan dari FKP.
FKP(Il.Soegi.iono): Karena masih terdapat dua pendapat, yang satu "wajib"
sudah menyatakan pendekahui, yang lain "kewa,j ibnn" tadi Pak Fuad sudah
menyatakan juga sudah mendekati. Jadi FKP ~ngin menyerahkan saja kepada
PJ\NJA, supaya lebih tenag dalom merumuskannya.
~A: Terima kasih. S-elanjutnya F ABU!. F ADllI. •••
- 92 -
F ADRI(Ignatius Soeproptol: Terima kasih. F.ADRI mencoba membuat rumusan
untuk penyesuaian, tetapi mengingat masih perlu kajian terhadap Pasal-pasal
berikut, dikhawntirkan kalau sekarang ini tidak terjangkau hal yang mungkin
nanti mcnjadi bcrtentangan.
Meskipun sudah ada cnflnngan runmsan, belum ditawnrkan, baru suatu gagasan
juclu lnya menj adi : ICEWAJIBAN UfNYERAHI{AN DAN MENYIMPAN KARYJ\ CETAIC DAN KARYJ\
REICAM. lni baru angan-angan, tidak dibahas sckarang, nanti di-PANJA-kan saja
supaya dikaitkan dengan kajian kita piAJ:~ Pasal-pa.sal berikutnya, apakah
tidak ada yang nanti justru tidak tepat. Harus dilihat lebih jauh. llungkin
kalau sekarang tidak terjangkau dan saya kembalikan pada konsessus semula,
Pleno ini hanya membahas sampai BAB I ga,1t&;• Ini sud.ah melampaui jatah Pleno.
Meskipun F ABRI sudah mengangankan suatu judul, tetapi ingin melemparkan
pada PANJA. Supaya dikaji lebih jauh sampai Penjelnsan Umum, apakah kalimat
yang dijadikan judul Ili\B II (koreksi) ini nantinya selaras dengan rumusan
rongkaiun kalimat atau rnkitan kalimat-kalimat di belakang.
Demikian, terima kasih.
KETUA: Terima kasih, dari F ADRI diingatkan kita, bahwa me11ang BAB I yang
kita putuskan dalam Pleno. Sedangkan MB II dan sela.njutnya adalah'lllc.su.k
dalaru PJ\NJA. Daiklah, ki ta tadi te lah berikan stonning atas masalah-masalah
yang berkernbang. Tetapi masih k~mt persilakon kepada FPP.
FPP(TI.Ali Tamin,SII): Sdr. Ketua, terima kasih. Sekali lagi kami berusaha me
mahami "waj ib" dalam Ilh.B II, untuk mcnggambarkan kewaj iban. Namun RIJU ini
juga menggambarkan kewnjiban secara menyeluruh. Jadi membaca judulnya,
sudah tergambar kewajiban.
Mengenai pcrmasalahan tersebut akan di tarik ke PANJA, FPP tidak berkeberabm.
Ilanya perlu dicatat ~"lhll';li forum yang begini lengkap clan mestinya lebih kuat,
sedapat nn.rn~· in ha.rus bisa berbuat lebih banyak. Tetapi apabila hal ini sudah
menj adi kesepakattmf sehingga mengarah kepnda lembaga yang lebih kecil,
kami tidak berkeberatan. Terima kasih.
I<ETUA: Terima kasih, kami persilakan kepada F l'DI.
F PDI(Drs.H.Ulrun Suryamnn): Sdr. I\etua yang snya honnati, kalau hal ini memang
tidak dapat dipecahkan sckarang, kami setuju untuk dibahas dalarn PANtJA.
Tetapi ingin karni tegaskan disini bahwa sebe~lnya tidak ada masalah penggunaan
"waj ib". Mcngapa? l{alau tadi kita menru.tuskan menghilangkan kata waj ib dalam
Judul, berarti ki ta sud~h menganggap itu tidnk ada. Mengapa dikembalikan kepada
Judul? Judul kan sudah tidak nda. Jadi "wajib" itu hanya ada di Ill\.B II.
Terima kasih.
J{ETUA: Terima kasih. Tocli kita telah menycunpaikan beberapa hal yang menynngkut
ten tang Bl\.B II, yang sebenan1ya dari pertama kali ki ta akan menye lesaikan Dl\.B I.
BADII akan kita bawa ke dalnm lembaga yang lebih kecil, karena ada masalah
masa lah yang nanti pada snatnya kita mencrnukan juga, yaitu persoalnn-persoalan
- 93 -
persoalan-persoalan yang perlu dilakukan dalam PANJA.
Baiklah, untuk MB II kita setujui di PANcJA ?
( Tu\PAT : SETUJlt)
INTEnUPSI ( .•••• '?): Kami mengingatkan kembali akan ke sepatan ki ta bersama
pada awal pembicaraan, bahwa yang dibahas dalam Pleno ini adalah kese
luruhan B\B I. Bh.D II dan seterusnya kita serahkan kepada PANJA.
KETUA: Kembali kami ingatkan, memang "ada a 1 ,·alnya ki ta membicarakan
bahwa DAB I, sebelum Ill\D II, akan cliselesaikan dalam Pleno ini. Dan Bi\13 II
selanjutnya kita akan melihat mana yang akan kita bicarakan di dalam
PANJA, lembaga yang lebih kecil dan iebih efekti:t. Tetapi di lain pihak
kita telah memutuskan beberapa hal dalam Pleno ini, dan sudah kita tetap
kan bersama.
Selanjutnya kami langsungkan saja, Pasal 2 ki ta setujui untuk diteruskan
dalam PANJA?
(MPAT SimJJU)
Pasal a halaman 9 ? (Ilapat: Setujuc di PANJA).
Butir 2, setuju di PANJA ? (Rapat:Setuju).
Butir 3 sudah kita putuskan dalam Pleno Komisi, tetap.
Selanjutnya Pasnl 4, di PANJA (Rapat:Setuju).
Pasal 5, di PANJJ\. ? (Rapat: Setuju).
Pasal 6, kami bacaknn saja: 1. Setiap ornng yang memasukkan karya cetak
clan atau karya rekam mengenai Indonesia
dari luar negeri lebih dari 10(scpuluh)
buah setiap judulnya dengan maksud untulc
diperdngangknn, wajib menyerahkan untuk
clisimpan sectikitnya 1(satu) bnah sctiail
judulnya kcpuda Perpustakaan Naad.onal
scla bat-lamlin.+,nya 1~satu) bu lan setlah
ditcrimu olch yang bersangkutan.
Di PANJA? (Rapat:setuju).
2. Setinp orang yang memasukkan karya cetak
dan ntau frarya rckam mengenai Indonesia
dari luur ncgcri lwrang dari 10( sepuluh)
buah setiap judul, tetapi dalom jangka · -
wuktu tertentu yang akan ditctnpkan lebih
hmju t o leh Pemcrintah memasukkan karya
yeng serupa lebih dari 10(sepuluh) buah
wajib menyerahkan untuk disimpan scdikitnya
- 94 -
l(satu) buah tiap judulnyn kepada Per
pustakann Nasional selanbat-lwubatnya satu
bulan sete~ah diterima oleh yang bersangkutan.
Apakah ini di PANJA? (napat: setu.ju).
Halaman 12: Butir 3: Pelaksannan kewajiban serah simpan karya rekam
berupa film atau lainnya yang direkam menggunaka.n bahan seluid dan pita video diatur lebih lanjut dengan Pera tu ran P emerintah.
(Rl\PJ\T: SE.TUJU DI PJ\NJA)
Pasal 7: Karya rekom dalam bentuk film cerita ataupun dokumenter, pi ta video
ataupun pita yo.ug disimpan sesuai ketentuan undang-undang ini tidak di
manfaatkan untuk tujuan komersiil. (Usul dari Fla>, FPP dan F PDI, sedangkan
F ABRI lfetap) 1.
(MPAT: SETUJU DI PANtTA).
Pasal 8, FKP !fetap, usul F ABnI, FPP tetap, FPDI tetap. Kami tanyakan kepada
F ABRI apakah mau tetap?
F ABRI(Burban Arif in) :Karena ada kaitan dengan menyerahkan dan pengiriman
maka saya kira ini perlu lee PANJA
KETUA: Terima kasih. Baik F-ABRI mengusulkan kepada Panja, kami
tanyakan bagaimana Fraksi Karya Pembangunan.
F-KP ••••••••••••••
- 95 -
baik Fraksi ABRI mengusulkan kepada Panja, kami tanya bagaimana
Fraksi Karya Pembangunan.
FraksiKarya Pembangunan (Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta)
Setuju usul dari Fraksi ABRI Ketua (H.M.Mhas) :
Dari Fraksi Persatuan ~embangunan
Fraksi Persatuan Pembangunan (H.Ali Tamin,SH.) Setuju diPanjakan saja
Ketua (H.M.Muas) :
Baik, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (Drs.H.Ukun Suryaman)
Kamipun setuju dibahas dalam Panja
Ketua (H.M.Muas) :
Kami tawarkan mungkin Pemerintah
Pemerintah/Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Prof .DR.Fuad Hasan)
Menyesuaikan
Ketua (H .M.Muas)
Terima kasih.
Jadi Pasal 8 halaman 13 ayat (1) dibahas dalam Panja.
Ketuk Palu
Selanjutnya ayat~· 2, usul dari Fraksi Karya Pembangunan dan usul dari
Fraksi ABRI, sedangkan <lari Fraksi Persatuan Pembangunan Tetap dan -
dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia juga Tetap.
Pertama dari Fraksi Karya Pembangunan, kami persilahkan.
Fraksi K~rya Pembangunan (Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta) Saudar~ Ketua, Pasal 8 ayat (l,2,3)kami·anggap bahwa itu Panja saja,
jadi sekarang untµk pasal 8 ayat (2) itu kami setuju untuk dibawa di
Panja sekaligus barangkali ayat (3). Terima kasih.
Ketua (H.M.Muas):
Fraksi ABRI kami persilahkan
Fraksi ABRI (Sutahan M): Sama Fraksi ABRI juga karena terkait ayat (1,2,3)
Ketua (H.M.Muas) Terima kasih. Selanjutnya kami persilahkan kepada Fraksi Persatuan Pembangunan.
Fraksi Persatuan Pembangunan (H.Ali Tamin,SH.)
Supaya capat kami usulkan diPanjakan saja
Ketua (H.M.Muas) : Kami persilahk~n~kepada Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (Drs.H.Ukun Suryaman)
Kami pun' setuj u dibahas dalam, Panj a aya t (1, 2, 3)
Ketua (H.M.Muas) : Kami menawarkan kepada Pemerintah apakah masih ada penjelasan
Pemerintah ..... .
- 96 -
Pemerintah/Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Prof.DR."Fuad Hasan~-~ Cukup
Ketua (H.M.Muas) :
Baik, ayat (1,2,3) akan dibicarakan di Panja.
Kita berikutnya ke halaman 14 Pasal 9, seluruh Fraksi ada usul peru
bahan Fraksi Karya Pembangunan,Fraksi ABRI,Fraksi Persatuan Pemban£
.unan dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia, kami persilahkan dari Prak
Karya Pembangunan.
Fraksi Karya Pembangunan (Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta) :
T.erima kasih,
Kami mengusulkan juga dibawa di Panja tapi dengan tambahan penjelasan.
bahwa Pasal 9 itu kami usulkan untuk dihapus, alasan kami ad~lah bah
wa pasal tersebut nampaknya akan tumpang tindih dengan Peraturan Peme
rintah yang akan dikeluarkan berkaitan dengan pasal 3 ayat (1) pasal
6 ayat (3) pasal 10 ayat (4) pasal 13 ayat (2). Jadi untuk menjaga
jangan sampai tumpang tindih dengan Peraturan Pemerintah yang kami
maksu<..lkan.: tadi.; maka f)aosµL g- itµ. tidak 11enlu ·diatur~ dalam suatu Pera
turan Pemerintah tersendiri sehingga kami usulkan untuk dihapus.
Ketua (H.M.Muas) :
Terima kasih,
Jadi usulnya pasal 9 tetap diusulkan untuk dihapus.
Selanjutnya Fraksi ABRI kami persilahkan
Fraksi ABRI (Sutahan M) :
Fraksi ABRI sebenarnya tidak ada peng~juan dengan keterangan bahwa
pada mulanya memang mempersoalkan seperti Fraksi Karya, tetapi karena
sudah mendapat~ ~ penjelasan dari Pemerintah dalam Jawaban Pemerintah
waktu i tu, j adi tetap .·dan kalau mel ihat permasalahannya ini lebih ba
ik dibawa ke Panja saja.
Ketua (H.M.Muas)
Terima kasih, Selanjutnya kami persilahkan dari Fraksi Persatuan Pembangunan.
Fraksi Persatuan Pembangunan (Drs.Suandi Hanbali) :
Setuju Panja, terima kasih.
Ketua (H.M.Muas) : Kami persilahkan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ( Drs.H.Ukun Suryaman )
Kamipun setuju dibawa ke Panja
Ketua (H.M.Muas) :
Kami beri kesempatan kepada Pemerintah, karena tadi juga ada semacam
cat a tan dari Fraksi ABRI karena sudah pernah __ mendengar!<art penj e1asan
dari Pemerintah bahwa pasal 9 ini tidak dihapuskan.
Pemerintah/Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Prof .DR.Fuad Hasan) :
Cukup Ketua ...... .
I
- 97 -
Ketua (H.M.Muas) :
Jadi seluruh Fraksi dan Pemerintah setuju pasal 9 ini akan dibahas di Panja. Setuju?
Terima kasih,
Rapat : Setuju
Ketuk Palu
Sekarang meningkat ke BAB III masih halaman 14 Pengelolaan hasil Wajih
Serah Simpan Karya Catak dan Karya Rekam. Usul dari Fraksi Karya Pem
bangunan, usul dari Fraksi ABRI dan usul dari Fraksi Persatuan Pemba -
ngunan dan usul perubahan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia.
Kami persilahkan dari Fraksi Karya Pembangunan.
Fraksi Karya Pembangunan (Drs.H.Parindb Rusli Mokoginta) : Saudara Pimpinan,
Khusus untuk BAB III mengenai judul dari BAB ini kami mengusulkan nan
tinya khusus dibahas di dalam Panja. Terima kasih.
Ketua (H.M.Muas) :
Kami persilahkan dari ~raksi ABRI
Fraksi ABRI (Sutahan M) : ......----..--- ...
~ilui i~i_ s~<lali a<lri_<li dalam ralat bahwa untuk Fraksi ABRI disini tetap,
seperti pada BAB II Judul pada BAB II Waj ib masih tetap ada1 d.an rumus- 1
an sudah akan disesuaikan sebagaimana tadi_ dikemukakan oleh pembicara.
Ketua (H.M.Muas)
Selanjutnya kami persilahkan Fraksi Persatuan Pembangunan
Frak?i Persatuan Pembangunan : (H.Ali Tamin,SH.) :
Kami usulkan supaya judul BAB III ini juga di Panjakan saja
Ketua (H.M.Muas) :
Kami persilahkan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ( Drs.H.Ukun Suryaman )
Kamipun setuju~untuk dibawa ke Panja
Ketua (H.M.Muas) : Kami masih menawarkan kepada Pemerintah
Pemerintah/Menteri Pen<lidikan dan Kebudayaan (Prof.DR.Fuad Hasan) :
Setuju dibawa ke ~anja walaupun sepintas lalu nampaknya sudah bisa di
putus karena semua sama keterangan dalam kolom Fraksi Persatuan Pemba
ngunan sama dengan yang pertama tadi, keterangan dari Fraksi Partai D~
mokrasi Indonesia hanya tambahan Film, sedang yang lain sama, maka ba
rangkali kalau disetujui Judul BAB III dikurangi kata Wajib itu sudah
semua sama, tapi kalau setuju di Panjakan ya saya setuju saja.
Fraksi ABRI (H.Burhan Arifin) :
Interupsi kepada Pemerintah, sebenarnya dari Fraksi ABRI ada ralatnya
barangkali belum terima bahwa usulan yang telah dibuat it~ dirabah men
jadi tetap, karena kita yang merubah itu hanya judul induk saja sedang · dalam BAB tetap. Terima kasih.
Ketua ( H.M.Muas) : Tadi . . . . . .
i"
98 -
Ta<li ada tambahan penjelasan atau tanggapan dari Pemerintah dan juga
telah ditanggapi .oleh Fraksi ABRI, kami masih memberikan kesempatan
kepada Fraksi Karya Pembangunan mungkin ada tarnbahan.
Fraksi Karya Pembangunan ( Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta ) :
Sebenarnya kami sudah terarah dengan pendapat akhir dari Pemerintah
dan nampaknya sudah dapat diputuskan, tapi setelah ada usul perubahan
dar Fraksi ABRI bahwa k~ta Wajib itu tetap sehingga masih terdapat per
bedaan kecil, dan hanya karena perbedaan.kecil biarlah kita bawa di -
Panja.
Ke tu_~ (H. M. Mu as)
Kami persilahkan dari fraksi Persatuan Pembangunan
Fraksi Persatuan Pembangunan:(Tidak menanggapi dhi tetap Panja)
Fraksi Partai Dernokrasi Indonesia:( Tetap Panja)
Semua Fraksi sepakat sekalipun ada catatan kecil yang tidak bisa dipu~
tuskan dalam Pleno ini akan dibahas di Panja. Setuju?
Terima kasih,
Rapat : Setuju
Ketuk Palu
Selanjutnya pasal 10 ada usul dari Fraksi Karya Pembangunan,Fraksi ABRI
tetap dengan catatan, dari Fraksi Persatuan Pembangunan ada usul peru- ·
bahan dan Fraksi Partai· Demokrasi Indonesia ada usul perubahan.
Kami persilahkan dari Fraksi Karya Pembangunan.
Fraksi Karya Pembangunan ( Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta ) :
Terima kasih, Pasal 10 ayat (1) ini kami hanya mengusulkan kalau umpamanya bis~-diha
pus pasal 9 maka tentunya perubahan nomor urutan pasal, itu saja usul _
kami clan setelah melihat ada usul dari Fraksi lainnya, kami mengusulkan
apakah tidak lebih baik dibawa ke Panja saja. Terima kasih.
Ketua ( H.M.Muas) :
Terima kasih, Selanju tnya dari Fraks i 'ABRI
Fraksi ABRI ( Ignatius Soeprapto ·) :
Dibawa ke Panja saja, Terima kasih.
Ketua (H.M.Muas) :
Terima kasih, Dari Fraksi Persatuan Pembangunan
Fraksi Persatuan Pembangunan : ( setuju Panja ) Fraksi Partai Demokrasi Indonesia : ( setuju dibawa ke Panja)
Ketua ( H.M.Muas ) : Kami menawarkan kepada Pemerintah barangkali masih ada tambahan
Pemerintah : ( setuju clibawa ke Panj a ) Pasal 10 ......... .
- 99 -
Pasal 10 ay.at (1) ini apakah setuju dibawa ke Panja?
Terima kasih.
Rapat : Setuju
KETUK PALU
Selanjutnya halaman 15- ayat (2) dalam RUU Ketentuan lebih lanjut rneng!
nai pengelolaan Karya Ce~ak dan Karya Rekam sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diatur rebih lanjut dengan Peraturan.Pemerintah.
Ada usul <lari Fraksi Karya Pembangunan,Fraksi ABRI tetap,Fraksi Persa -
tuan Pernbangunan tetap dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ada usul perubahan.
Kami persilahkan dari Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Karya Pembangunan ( Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta ) : Terima kasih,
Usul perubahan yang kami ketengahkan disini sebenarnya tambahan ayat
pada pasal 9 itu yang tadi pada pasal 10 menurut naskah ini yaitu ada
ayat (3) kami usulkan sebagai tambahan jadi ayat baru bunyinya sbb.:
P~rpustakaan Nasional maupun Perpustakaan Daerah dan Badan .lain wajib
memelihara semua Karya Cetak clan Katya Rekam yang diterimanya" usul ini
muncul karena dalam pasal-pasal s~belumnya DIM menambahkan apakah kewa
j iban dari Perpustakaan Nasional maupun Perpustakaan Daerah, jadi sebe
narnya untuk memperj el as ten tang kewaj iba.n dari pada pengelola Perpus -
takaan Nasional maupun Perpustakaan Daerah, itulah usul tambahan kami. Dengan catatan. karena Fraksi kami ada usul tambahan perubahan, maka se
baikny~ dibaw~ ke Panja saja.
Ket~a·(H.M:Muas) :
Selanjutnya kami persilahkan dari Fraksi ABRI
Fraksi ABRI ( Tetap )
Fraksi Persatuan Pembangunan ( Tetap )
Fraksi Partai Demokrasi ~ndonesia ( Tetap karena sudah dibahas sebelum
nya.) . Karena hanya ada satu usul, sebelum dibawa ke Panja atau lain -
nya, maka kami persilahka~ kepada Pemerintah untuk menjelaskan.
Pemerintah/Menteri Pendidika~ dan Kebudayaan (Prof .DR.Fuad Hasan)
Saudara Ketua, kalau melihat perumusan pada butir 2 ini,nampaknya apa
yang diharapkan oleh Fraksi Karya Pembangunan agar pertanggungjawaban
itu diperjelas itu bisa dicakup dalam Peraturan Pemerintah yang akan
dirumuskan nanti. Kalau itu bisa diterima, maka keseluruhannya ini bi
sa disctujui. Tcr:ima k.asih. Ketua (II. M. Mu as) :
Kami kembalikan kepada Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Karya Pembangunan (Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta ) :
Dengan memahami apa yang·Jiketengahkan oleh Pemerintah, rnaka kami me -
nyetujuinya ba~wa usul ~ami pasal 9 ayat (3) itu mohon diperhatikan m~
suk dalam Peraturan Pemerintah sehingga dengan demikian akan terjadi -
pcrubahan bahwa Fraksi Karya tidak lagi mempunyai usul dalam ayat yang
bersangkutan ·· ·~ ··
- 100 -
bersangkutan ini kecuali ingin menambahkan bahwa usul kami yang akan
dihapus dalam pasal 9 ayat (2) ini mohon dapat diperhatikan dalam Per
aturan Pemerintah. Terima kasih.
Ketua (H.M.Muas ) :
Maka setelah mendapat penjelasan dari Pemerintah pada ayat (2) dari
usul perubahan Fraksi Kary a Pembanguna'n di tarik dengan ca ta tan pas al 9
ayat (3) yang isinya menyangkut butir Perpustkaan Nasional maupun Per pustakaan Daerah ataupun Badan lainnya Wajib memelihara semua ~arya -
Cetak dan Kayya Rekam yang diterimanya masuk dalam Peraturan Pemerin
tah. Ayat (2) dengan tidak ada perubahan kami bacakan sekali lagi ''
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengel9laan Karya Cetak dan Karya Re
kam sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut deng~n
Peraturan Pemerintah'',ditambah dengan catatan yang disampaikan oleh
Fraksi Karya Pembangunan. Setuju?
Rapat : Setuju
. KETUK PALU
Terima kasih.
Selanjutnya BAB IV, Ketentuan Pidana. Ayat (1) barang siapa melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 2,3,4,5,6 dan 7 dipidana dengan
kurungan paling lama l(satu) tahun. Ada usul dari Fraksi Karya Pemba
ngunan,Fraksi ABRI, usul perubahan dari Fraksi Persatuan Pembangunan
dan Fraks{ Partai Demokrasi Indonesia.Kami persilahkan dari Fraksi
Karya Pembangunan.
Fraksi Karva Pembangunan ( Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta) :
Setelah kami. mempelajari DIM yang masuk, tinggal angka mengenai denda, ·.
oleh karena itu kami usulkan perumusan ini dibahas di Panja.
Ketua (H.M.Muas) :
Kami persilahkan Fraksi ABRI
Fraksi ABRI ( H.Burhan Arifin)
Mengingat materinya ada persamaan .namun ada perbedaan segi nilai dan
motifnya, maka kami usulkan untuk dibawa ke Panja.
Ketua (H.M.Muas)
Kami persilahkan <lari Fraksi Persatuan Pembangunan
Fraksi Persatuan Pembangunan ( H.Ali Tamin,SH.)
Kami setuju untuk di Panjakan
Ketua (H.M.Muas) :
Dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia, silahkan
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ( B.N.Marbun,SH.)
Pertama, ada salah cetak dalam naskah dikaitkan dengan usul di atas
dan di bawah, jadi dikenakan pidana deftda minimal· s~be~ar·so kali bu
kan 10 kali. Mcngingat hal ini merupakan esensi yang tadi kami utarakan dalam
pengantar ...... .
·' i
- 101 -
pengantar pada pertemuan tadi pagi dan juga ini gampang-gampang susah
alangkah baiknya nanti pendapat ini diharmoniskan dalam Panja. Ketua (H.M.Muas)
Terimakasih kepada Bapak BN Marbun diharmoniskan dengan gampang-gampang susah.
Kami masih menawarkan kepada Pemerintah ( Pemerintah setuju diPanjakan) Apakah setuju di Panjakan?
Terim§l kasih.
Rapat : Setuju
KETUK PALU
Halaman 16 ayat (2) Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud pasal Sdipidana.dengan pidana kurungan paling lama 6(enam)bu
lan. Usul perubahan dari Fraksi Karya Pembangunan, Fraksi ABRI tetap,
Fraksi Persatuan Pembangunan dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia juga
tetap. Kami persilahkan·<lari Fraksi Karya Pembangunan.
Fraksi Karya Pembangunan (Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta)
Saudara Pimpinan,
Ini masih erat kaitannya dengan ayat sebelumnya oleh karena itu sama de
ngan ayat sebelumnya , sebaiknya dibawa kedalam perumusan Panja. Ketua (H.M.Muas) :
Dipersilahkan kepada Fraksi ABRI
Fraksi ABRI ( setuju dipanjakan)demikian juga Fraksi Persatuan Pembangun
Fraksi Demokrasi Indonesia dan Pendapat Pemerintah setuju di Panjakan.
Apakah ayat ini settiju dirumuskan Panja?
Terima kasih.
Rapat : Setuju
KETUK PALU
Selanjutnya Pasal 1.2 Pelaksanaan Ketentuan Pidana sebagaimana dimaksud
Pasal 11 tidak meniadakan kewajiban untuk tetaµ meµyerahkan Karya Cetak
atau Karya Rekam yang diatur dalam Undang-undang ini.
Ada satu usul perubahan dan a<la satu catatan, usul perubahan dari Fraksi
Karya Pembangunan clan _catatan dari Fraksi ABRI sedan$ dari Fraksi.Persa
tuan Pembangunan dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia tetap.
K~mi persilahkan dari Fraksi Karya Pembangunan.
Fraksi Karya Pembangunan ( Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta )
Sebenarnya untuk Pasal 12 ini hanya terkait dengan tambahan penjelasan <lan setelah berubah Pasal 12 ini menjadi Pasal 11, usul kami kalau
pasal 9 akan dihapus. Rumusan yang kami usulkan ini pada <lasarnya~ti<lak
bcrbe<la jauh <lengan rumusan Pasal dalam naskaho Kami mohon kiranya hal
bisa <lisclesainya di Pleno ini, namun kalau teman-teman mengusulkan ke
Panja ya kami setuju saja. Terima kasih.
Ketua (H. M. Muas) : · ·
Karena ini usul perubahan, mak~ kami persilahkan <lulu kepada Pemerintah
untuk ........ .
102
untuk memberikan penjel~sannya.
Pemerintah/Menteri Pendidikan clan Kebudayaan (Prof.. DR_.Eua<l. Hasar.t) ··:
Saudara Ketua dan Si~a~g yang terhormat,
Perubahan ini nampaknya.merupakan konsekwensi apabila ada satu Pasal
dirubah tapi materinya sama saja, artinya kata demi kata kalau kita u
rut disini yang beru~ah hanya nomor ayat atau ~asal, jadi perumusan ini scn<liri tidak berubah, itu satu.
Kedua, Fraksi Persatu~n.Pembangunan tetap, Fraksi Partai Demokrasi In
donesia tetap se<lang Fraksi ABRI mengusulkan sesuatu untuk dimasukan
dalam penjelasan. Ja<li oleh karena itu pada prinsipnya tetap, tapi ada
pcnjelasan, maka bisa kita putuskan Pasal 12.ini diterima tinggal tam
bahan penjelasan dari Fraksi ABRI tadi. Terima kasih.
Ketua (H.M.Muas ) :
Terima kasih,
Sebelurn kami berikan kepada Fraksi lain, kamikembalikan kepada Fraksi Karya. Fraksi Karya Pembangunan ( Drs.H.Parindo Rusli Mokoginta) :
Setelah menerima penjelsan dari Pemerintah, kami bisa sepakat untuk di
setujui saja, karena yang kami usulkan hanya perubahan pada nomor ur~t
pasal apahila Pasal 9 be~ubah.Terima kasih.
Kctua (H.M.Muas3
Kami persilahkan kepada fraksi ABRI Fraksi ABRI (H.Burhan Arifin)
Matcri pada pasal_·12 itu tetap,nanti pada waktu penjelasan kami akan mcmasalahkan.
Kctua (H.M.Muas)
Urun rembug dari Fraksi.persatuan Pembangunan ada? kami persilahkan
Fraksi Persatuan Pembangunan (H.Ali Tamin,SH.) :
Sesuai dengan DIM yang telah disampaikan Fraksi Persatuan memandang bah
wa pasal 12 ini telah memenuhi apa yang diharapkan dalam ketentuan pi -
dana. Terima ; kasih.
Ke tu a (I-I • M • Mt.fa s )
Selanjutnya kami persilahkan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia ( B.N.Marbun,SH.) :
Setelah memperhatikan clan menimbang-nimbang perubahan yang diusulkan
oleh Fraksi Karya; pada prinsipnya tidak begitu mengganggu hanya nomo~
atau angkanya sedangkan ide dari Fraksi ABRI untuk menambah pasal pen
j elasan nanti cukup beralasan, maka baiknya tetap diterima saja pada
saa t ini.
Ketua (H.M.Muas)
Setclah kita mendcngarkan pendapat dari masing-masing Fraksi dan perta
ma usul <lari l~raksi Karya Pembangunan tentang perubahan ini clan sctelah
dijelaskan .....
- 103 -
dijelaskan oleh Pemerintah dapat diterima, karena ti<lak ada perbedaan
dalam materi , hanya berbeda dalam penempatan pasal atau ayat.
Sedangkan dari Fraksi ABRI mengharapkan nanti supaya ada penjelasan
di dalam penjelasan umum mengenai pasal 12 ini.
Baik, kami akan membat~~an materi yang sesuai dengan RUU Pasal 12 Pelak
san~an K~tentuari Pidana .sebagaimana dimaksud · dalam pasal 11 tidak me
niadakan kewajiban untuk tetap menyerahkan Karya Cetak atau Karya Rckam
yang diatur dalam Undang-undang ini. Setuju? dengan catatan tadi akan ada penjelasan pada penjelasan umum berikutnya.
Terima kasih.
· Rapat : Setuju
KETUK PALU
Selanjutnya BAB V .....•..
T -•-'
104
BaD V ketentuan lain Pasal 13. Ada usul perubahan dari F-KP,
jadi hanya ada usul dari F-KP dan kami persilakan,Pemerintah
untuk memberikan penjelasan •
Intrupsi dari.F-KP (DRS. H.Parind• Rusli M•k•~inta) :
Mehon itu diralat bahwa yanc kami maksud pertibahan disi:tm
hanya perubahan dari nomer urut pasal. Sedan~kan bunyi yanc
dibawah itu kami susul dengan ralat yan~ kehetulan telah di
sampaikan kepada semua Fraksi. Jadi tidak ada perubahan, te-. tap. Pasalnya saJa yanc diusulkan untuk dirubah manakala Pa-
sal 9 dihapus, sedangkan materi rumusan tetap sa~a.
Terima kasih.
KETUA : Baik, apa Pemerintah sudah cuku11.
Baik kami akan m~mbacakan :
Ba9 V ketentuan lain Pasal 1J ayat (1) ketentuan Baa Isam-
pai deng-an Bab III dalam Undanc-undang- ini berlaku pula ba- ,
~i Bactan-Badan Pemerintah yan~ menerbitkan· dan atau memasuk~
kan Karya Cetak dan Karya Rekam. Rumusan ini dapat kita te
rima, setuju ?
( Rapat : setuju )
Dengan catatan apa yan~ telah. disampaikan •leh Fraksi Karya
Perribant;unan.
Ayat (2) halaman 18 ada·usul perubahan dari Fraksi Karya
Pemban~unan, Fraksi ABRI·kesonc, Fraksi Persatuan Pemban~unan
koson~ dan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia tetap.
Kami persilakan Fraksi Karya Pemban~unan.
Fraksi Karya Pembangunan (DR.S.H.Parind• Rusli Moke~inta):
Terima kasih, kami hanya men~sulkan suatu perubahan satu ka
ta saja, yaitu antara kata s~bacaimana dan ka~a dalam disi~ip
kan akata sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan seterusnya.
Ini redaksiGnalmya. Jadi karena kebetulan usulan kami ini a
cak men~ikat kami bacakan sekali lagi setelah p~rubahan ,
ayat (2) akan berbunyi : Pelaksan~an kewajiban Serah Simpan
Carya Cetak dan Karya Rekam sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Jadi usul kami penambahan kata dimaksud.
Terima kasih.
KETUA : Terima kasih kami kembalikan kepada Pemerinta~.
PEMERINTAH : Setuju, itu betul leuih uaik. memak.ai .J.J ....
Ius trups i dari .ti'-PP ....... ..
- I
- 105 -
Intrupsi F-PP ( Drs.Suandi Hambali ): Earan~kali untuk di~
sera~amkan dengan tadi tenccan= waktu sebelum menjadikan kata
,Serah Simpan menjadi kata majemuk ada sisipan tanda itu tadi.
Terima kasih.
KETUA : Baik, dari F-ABRI ada kementar.
F-ABrtI : Setju.
KETUA : Sebelum kita setujui bersama kami akan lDacakan
rumusan setelah perubahan.
Pelaksanakan kewajiban Serah Simpan Karya Cetak dan Kar
ya Rekam sebagaimana ·dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lan
jut dengan Peraturan Pemerintah.
Setuju ?
( Rapat : Setuju )
Setelah Fraksi meny~mpaikan pendapatnya dan kita telah
membahas bersama dari Bab I sampai Bab II dan~ selanjutnya
kita telah menetapkan beberapa ketetapan, pertama ket•tapan
didalam plen• ini yan~ telah kita sepakati bersama dan
telah. menjadi catatan didalam rumusan persidangan ini.
Instrupsi dari F-PP (Drs. Suandi Hambali ) : I ~
Baran~kali akan disimpulkan •leh Ketua, namun.de~ikian sebe-
lum disimpulkan yang barangkali belurn kita serahkan ke Panja
atau kepada Panitia apa yang akan mengerjakannya kernudian,
yaitu ada beberapa pasal baru yang diusulkan oleh beberapa
Fraksi-Fraksi, antara lain Fraksi Persatuan mengusulkan ada
dua pasal kalau tidak salah, dari Fraksi Karya juga ada ingat
an kami. Jadi ini sebelum kita singgun~ kemana ini pembahasanya
Terima kasih.
Kami ulangi: Ada beberapa pasal baru yan« diusulkan dalam
DIM yan~ belum kita tetapkan didalam plene ini pembahasannya
dimana, di plen• atau di Panja. Misalnya dari Fraksi Persatuan
itu ada Bah VII baru disamping juga ada pasal 7 baru halaman 12
KETUA : Mungkin ini dimasukan didalam Panja nantinya.
F-PP (Drs. Suandi Ham.bali): Kalau memang di Panja kami
setuju saja, hanya tadi belum kita singgung pembahasannya.
KETUA : Terima kasih kepada semua Fraksi, tetapi sebe
lum diakhiri masih ada pendapat?
F-KP (H.S•egiy•n•): Terirna kasih Saudara Pimpinan, jadi . seperti apa yan~ diuraikan •leh F-PP tadi dari F-KP menambahkan
sa tu ••••••••••••
I'
- 106 -
satu rumusan baru, bukan pasal baru tapi butir baru dalam Pa
sa1 1 Ketentuan Urnum. ~etentuan Umum Pasal 1 butir 9 ini tam-
bahan. I
\
'Rumusan baru Pasal 1 untuk ditambahkan pada butir 9 isi
nya sebagai berikut :
Perpustakaan Nasiona1 berkwajiban untuk menelaa meneliti Kar
ya Cetak dan ~tau Karya Rekam yang diterima dari basil terbit-·
an dan atau rekaman di luar negeri demi kepentingan nasienal.
Jadi argumentasinya adalah bahwa penelaan diperlukan agar
Karya Cetak dan Karya Rekam di luar negeri tersebut tidak ke-' ·
masukan subtansi yang.bertentangan dengan Pancasila.
Demikian nanti biea di Panja. Terima kasih.
KETUA : Terima kasih, sebelum ke Panja atau ke Pancil
perlu ada penjelasan Pemerintah mengenai kalimat yang disam-
paikan oleh F-KP tadi. •
~MERINTAH : Saudara Ketua dan hadirin yang terhormat,
mungkin apa yang disarankan oleb F-KP ini dilatari oleh pe
mikiran pengamanan materi yan~ masuk. Hanya perlu kita pikir
kan sebelum kita mengambil keputusan apakah tugas pengamanan
ini termasuk di limgkungan Perpustakaan atau,Badan-Badan lain
yang lebih berweman~ atau mempunyai sumber-sumber acuan yang
lebih lengkap. Kalau kewenangan ini pindah ke akb1i-akbli per
pustakaan saja maka tugas i~i saya pikir ber1ebihan karena
akbli perpustakaan ini nialainya dari sudut lain.
Oleh karena itu saya ingin menyarankan untuk dipertimbangkan
sejauh mana pemgamanan bahan yang masuk dari luar negeri itu
dapat dijamin oleh badan yang berwenan~ dan memang berkewajiban
, .. ,.
Kedua, sebagaimana tadi saya terangkan terbitan.1uar negeri
itu tidak menjadi kewajiban Perpustakaan Nasi•nal untuk menyim- -
pannya. Jadi deposit ini adalah deposit karya dalam negeri se
kalipun oleh erang asing.tapi diterbitkan didalam negeri.
Jadi kalau dari luar negeri itu tidak wajib. disimpan Qleh Per
pustakaan Nasional, artinya tidak terkena deposit ex ini ha
nya berlaku untuk terbitan dalam negeri.
Sekian dan terima kasih.
KETUA : Terima kasih, kiranya ada tanggapan dari F-KP.
F-KP (11.Soegiyon<J): Kiranya jelas penjelasa.n da.ri Peme-~
rintah. Dus pemikiran pertama memang- kita dladinya memikirkan
kepada aspek sekuritinya, namun karena sekuritinya tidak
berada •••••••••••
- 107 -
'\'\-,
berada di pengelela atau tidak berada di Perpustakaan maka
dengan sendirinya akan berada di in~tansi yang berwenang.
Jadi kami bisa menerima penjelasan ini. Tadinya kita
mengingatkan penelaan dan penelitian itu sendiri, namun ka
rena ini berdampak aspek sekuriti, nampaknya.sekuritinya
lebih menonjel didalam pengertiannya.
PEMERINT.fiH : Boleh saya tambah sedikit. Jelas kalau yang
dari luar negeri itu tidak wajib disimpan tapi misalnya ada
segi sekuritinya, satu terbitan setelah terbit dilaran~, ba
hannya tetap disimpa~. Tapi larangan ini tidak oleh Perpusta
kaan. Jadi yang mempunyai kewenangan ini diluar Perpustakaan
Nasional. Apa itu Kejaksaan atau aparat KepQlisian atau seku
riti pokoknya petugas yang bukan pustakawan, tapi pustakawan
ini tetap menyimpan, tapi tidak mengeluarkan larangan atau
skrening dan sebagainya. Dan ini saya kir~ panting dan de
ngan demikian job descripti•n ini terbagi rata kepada siapa
yang berwenang untuk menjalankan .tugas masing-masing.
Terima kasih.
KETUA : Terima kasih, kepada F-KP kami beri kesempatan
untuk menanggapi.
!.:;liE (H.S•egiyeno): Baik F-KP bisa memahami dengan adanya
kejelasan dari Pemerintah,bahwa aspek pengamanannya ·tidak
berada di bagian Perpustakaan~ Jadi tadi dinyatakan bahwa
Perpustakaan hanya menyimpan pada, cetakan yang ada di dalam
negeri.
PEMEHINTAH : Atau lebih kongkrit lagi begini, misalnya
satu buku dilarang. Karena dilarang dia tertutup, yang me
netapkan larangan ini terbuka itu juga bukan Perpustakaan.
Kalau dinyatakan buku-buku ini terbuka Perpustakaan membuka
public lagi. Dan ini biasa dimana-mana ada buku-buku yang
baru dibuka setelah lima puluh tahun. Yang menetapkan buku
4 dilarang a tau tidak ·ini instansi lain.
Jadi segi pengamanan sebagaimana yang dikehend~ki eleh F-KP
terjamin oleh berfungsinya instansi yang bersangkutan yang
mengurusi pengamanan.
Terima kasih.
F-KP (H.Soegiyono): Baik, kita bisa memahami pengertian
ini. Dengan demikian ditarik.Hanya konsekwensinya akan ditam
pung oleh instansi yang bersangkutan Kejaksaan atau EAKIN.
Terima kasih.
KETUA ••••••••••••
- 108 -
KETUA : Terima kasih dari juru bicara F-KP. Jadi usul
baru penjelasan Pasal 1 butir 9 ditarik. Jadi tetap seper
ti apa adanya.
Fraksi-Persatuan Pembangunan" J:ip~rsilakan.
F-PP (Drs.Suandi Hambali) : Kalau tadi kami mengemu
kakan ada pasal baru yang kami usulkan, yang majukan teta
pi. belum kita tentukan instansi yang membahasnya~ maka ter
nya ta setelah kami teliti kem~ali dari DIM kami yang sudah
kami masukan ke Komisi tetapi tidak dimasukan didalam
kompilasi yaitu Pasal 11 14 baru. Baru sekarang kami lihat
yaitu Pasal 14 baru, yang bunyinya pada pasalt ini dimuat
penjabutan Ordonansi No. 791 Tahun 1913.
Sejak b~rlakunya undang-undang ini maka Ordonansi No.791
Tahun 1913 tentaQg dan seterusnya dinyatakan tidak berlaku
lagi.
KETUA : Baik, sebelum dijelaskan lebih lanjut oleh F-PP
memang dalam DIM F-PP ada disampaikan kepada Sekretariat.
Tapi Sekretariat tidak dikompilasikan didalanm DIM.
Baik untuk ini kita ketahui semuanya.
Terima kasih. Jadi akan kita teruskan didalam pembahas
an di Panja.
Terima kasih.
Dari F-ABRI ada tanggapan.
F-ABRI : Cukup.f;.
KETUA Dari F-PDI ?
F-PDI Cukup.
KETUA Baik sebelum kita akhiri acara ·Rapat Kerja kita
dalam pembahasan RUU tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak
dan Karya Rekam, dengan tanda kutip bahwa Wajib nya telah
kita hapuskan, jadi Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Re-
kam.
Kami ingin menyampaikan kesimpulan dari persidangan ki
ta hari ini yang telah dapa t ki ta pu tuskan dan yang .telah
dap~t kita ambil didalam rapat pada hari ini.
1. Masalah'Judul telah disetujui dihilangkan kata wajib.
Berarti tinggal Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.
Selanjutnya ditambah dengan tanda penghubung diantara Se
.. rah dan S impan.
Selanjutnya yang telah kita tetapkan didalam pleno
in i ••••••• · •••
I'
~··
- 109 -
ini antara lain Pasal 3 ayat (3) tetap, Pasal 11 ayat (3) tetap, Dab VI Pasal 14 tetap , Pasal 10 ayat (2) tetap
Pasal 12 te tap, Pa sal 1 J aya t {'1) te tap._
Konsideran dan Penjelasan Umum akan dibahas dalam Tim Kecil
dan selebihnya kita telah sepakat dan setujui bersama diba-·
has didalam Panitia_Kerja. Dan tambahan bahwa ada pen~ha
pusan Pasal l butir J.dan butir 4 tadi telah disatukan
jadi tadi sudah dimasukan didalam penjelasan yang tentang
yang saya sampaikan diawal tadi.
Demikian kesimpulan yang dapat kami sampaikan didalam
rapat pembahasan RUU Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Re
kam. Dan Sidang akan kita lanjutkan pada tanggal 11 den.an
acara pembentukan Panitia Kerja, dan sekaligus dilanjutkan
dengan rapat kerja antara Pemerintah dengan Panitia Kerja
sesuai dengan jadwal acara yang telah kita sepakati bersa-
ma.
Sebelum kami mengakhiri dan menutup persidangan pada
sore hari ini kami masih ingin·memberikan kesempaxan kepa
da Pemerintah mungkin ada masalah-masalah yang akan disam
paikan.
Waktu kami persilakan.
· PEMERINTAH : Terima kasih Saudara Ketua, kami mengucap
kan terima kasih atas kelancaran kerja pada hari ini, mu
dah-mudah ini juga akan terjadi di waktu-waktu yang akan
datang dalam .Panitia Kerja dan sebagainya, dan mudah-mudah
an basil yang kita kerjakan ini ada manfaatnya.
KETUA : Terima kasih kepada Pemerintah, memang didalam
kita menyelesaikan masalah-masalah yang terdahulu yang ki
ta sepakati be.rsama banyak disana-sini yang mungkin perlu
kita dalami dan kita selesaikan didalam rapat Panitia Kerja
Dengan harapan Panitia Kerja nanti akan lebih menekuni se
mua permasalahan yang telah disampaikan didalam persidang
an ini untuk diserahkan didalam Panitia Kerja.
Dengan harapan basil dari Panitia Kerja tetap akan dibawa
kan didalam Uapat Pleno Komis IX didalam rangka pembahasan
lebih lanjut, dan akhirnya kita ~kan bisa mencari kesimpul
an yang terbaik agar undang-undang ini dapat berhasil baik
dan berdaya guna bagi kepentingan bangsa dan negara kita.
Dengan mengucapkan sukur alhamdulillah kehadirat Allah
S.W.T rapat pembahasan RUU Serah Simpan Karya Cetak dan
Karya ••••••••••••••
- 110 .,. .
Karya Rekam kami tutup d~ngan resmi semGga Allah s.w.T.me
lindungi kita dan tetap m~mberikan tenaga kita te~ap dalam
keadaan sehat walaf'iat pada menjelang pembahasan tanggal 11
yang akan datang.
Sekian dan terima kasih. Wabilahitauf'ik walhidayah
Wassalamualaikum Wr.Wb.
{ Rapat ditutup pukul 17.00 )
Jakarta, 7 Juni 1990
a.n. KETUA aiPAT KABAG SET.KOMISI IX DPR-RI,
~ ' . ~/frl/~··
. 'NY.I.GUSTI AYU DAaSINI,SH.
NIP.: 210000442
•