dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah … · masyarakat. terkait hal tersebut pada...

29
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VII DPR RI DENGAN KETUA DEWAN ENERGI NASIONAL Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : I (satu) Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari, Tanggal : Rabu, 20 September 2017 Waktu : 10.59 WIB 12.39 WIB Tempat : R. Rapat Komisi VII Ketua Rapat : H. GUS IRAWAN PASARIBU, SE., Ak., MM., CA. (Ketua Komisi VII/F-Gerindra) Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII) Acara : Evaluasi Sinkronisasi Kebijakan Energi Nasional, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlau serta koreksi atas RUEN Hadir : 18 Anggota Dengan rincian: Fraksi PDI-P 6 orang dari 10 Anggota Fraksi Partai Gerindra 2 orang dari 7 Anggota Fraksi Partai Golkar 3 orang dari 8 Anggota Fraksi PAN 2 orang dari 5 Anggota Fraksi Partai Demokrat 3 orang dari 5 Anggota Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota Fraksi PKS 0 orang dari 4 Anggota Fraksi PPP 0 orang dari 3 Anggota Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota Fraksi Partai Nasdem 0 orang dari 3 Anggota

Upload: phamkien

Post on 22-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VII DPR RI

DENGAN KETUA DEWAN ENERGI NASIONAL

Tahun Sidang : 2017-2018

Masa Persidangan : I (satu)

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja

Hari, Tanggal : Rabu, 20 September 2017

Waktu : 10.59 WIB – 12.39 WIB

Tempat : R. Rapat Komisi VII

Ketua Rapat : H. GUS IRAWAN PASARIBU, SE., Ak., MM., CA. (Ketua

Komisi VII/F-Gerindra)

Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi

VII)

Acara : Evaluasi Sinkronisasi Kebijakan Energi Nasional, Rencana

Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Umum

Energi Daerah (RUED) dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlau serta koreksi atas RUEN

Hadir : 18 Anggota

Dengan rincian:

Fraksi PDI-P 6 orang dari 10 Anggota

Fraksi Partai Gerindra 2 orang dari 7 Anggota

Fraksi Partai Golkar 3 orang dari 8 Anggota

Fraksi PAN 2 orang dari 5 Anggota

Fraksi Partai Demokrat 3 orang dari 5 Anggota

Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota

Fraksi PKS 0 orang dari 4 Anggota

Fraksi PPP 0 orang dari 3 Anggota

Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota

Fraksi Partai Nasdem 0 orang dari 3 Anggota

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (H. GUS IRAWAN PASARIBU, SE., Ak., MM., CA./F-GERINDRA):

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi salam sejahtera untuk kita sekalian.

Yang kami hormati Bapak-bapak, teman-teman Anggota Komisi VII DPR RI.

Yang kami hormati Ketua Harian Dewan energi Nasional beserta seluruh Anggota dan

Sekjen.

Hadirin sekalian yang kami hormati, kami muliakan.

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Mah Kuasa atas

segala limpahan rahmat karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat

bertemu guna melaksanakan tugas-tugas konstitusional kita. Pada kesempatan ini kami

mengucapkan terimakasih atas perhatian serta kehadiran Bapak-bapak Anggota Komisi VII DPR

RI serta undangan yang hadir dalam acara Rapat Kerja Komisi VII DPR RI.

Sesuai undangan yang telah disampaikan dan berdasarkan jadwal rapat Komisi VII DPR RI

pada masa persidangan I Tahun Sidang 2017-2018, maka pada hari ini Komisi VII DPR RI akan

melaksanakan Rapat Kerja dengan Ketua Harian DEN ....pengawasan dengan agenda acara

evaluasi sinkronisasi kebijakan energi nasional, rencana umum energi nasional dan rencana

umum energi daerah dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku serta koreksi atas

rencana umum energi nasional.

Berdasarkan data dari Sekretariat Komisi VII DPR RI yang telah hadir dan menandatangani

daftar hadir adalah sebanyak 8 Anggota dari 6 Fraksi, sehingga sesuai dengan Pasal 251 ayat (1)

Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib rapat ini telah memenuhi kuorum. Oleh karenanya dengan

mengucapkan bismillahirrahmanirrahim izinkan saya membuka Rapat Kerja Komisi VII DPR RI.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.59 WIB)

Sesuai dengan Pasal 246 ayat (1) Tata Tertib DPR RI menyatakan bahwa setiap rapat

DPR RI bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup. Kami mengusulkan agar rapat Komisi VII

pada hari ini agar Rapat Kerja Komisi VII pada hari ini bersifat terbuka dan terbuka untuk umum,

dapat disetujui?.

(RAPAT:SETUJU)

Terima kasih.

Bapak-Ibu yang kami hormati.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, khususnya Pasal

17 ayat (1) disebutkan “pemerintah menyusun rencana umum energi nasional berdasarkan

kebijakan energi nasional”. Dalam menyusun rencana umum energi nasional pemerintah

mengikutsertakan pemerintah daerah serta memperhatikan pendapat dan masukan dari

masyarakat.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional, yang

merupakan kebijakan pemerintah pusat mengenai rencana pengolahan energi tingkat nasional

yang merupaakan penjabaran dari rencana pelaksanaan kebijakan energi nasional yang bersifat

lintas sektoral untuk mencapai sasaran kebijakan energi nasional.

Rapat Kerja pada hari ini Komisi VII DPR RI ingin mendengarkan penjelasan menyangkut

rencana umum energi nasional dan rencana umum energi daerah, serta keterkaitannya dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebelumnya dapat kami informasikan bahwa ada

penambahan anggota di Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar, yang terhormat Bapak Drs.

Fayakhun Adriani, DR. Mohon maaf Pak, DR. Fayakhun Adriadi, Beliau dari Fraksi Partai Golkar

selamat bergabung Pak Fayyakhun mudah-mudahan Komisi VII lebih kuat.

Selanjutnya untuk efektifnya waktu Rapat Kerja ini kami berikan kesempatan kepada Ketua

Harian DEN untuk menyampaikan paparannya.

Kami persilakan.

KETUA HARIAN DEN:

Bapak Ketua, Bapak-bapak Wakil Ketua dan Bapak-bapak Anggota Komisi VII yang saya

hormati.

Rekan-rekan dari Anggota Dewan Energi Nasional beserta Sekretaris Jenderal Dewan

Energi Nasional, dan juga Rekan-rekan dari Kementerian ESDM..

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera.

Yang pertama kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Komisi VII untuk

mengadakan Rapat dengan Dewan Energi Nasional. Saya kira saya setahun di sini, ini hampir

setahun Pak dan baru kali ini Dewan Energi Nasional ada paparan di Komisi VII.

Berikutnya tadi seperti dikemukakan oleh Bapak Ketua Komisi VII DPR RI bahwa kebijakan

energi nasional adalah produk turunan dari Undang-undang Energi Nomor 30 Tahun 2007 yang

juga setelah itu dituangkan dalam rencana umum energi nasional yang baru ditandatangani oleh

Bapak Presiden pada bulan Maret yang lalu. Itu implementasi dari pada rencana umum energi

nasional atau RUEN, ini kita memiliki kewajiban untuk melibatkan seluruh daerah Pak. Jadi

seluruh daerah itu harus menjabarkan rencana umum energi daerah yang disusun bersama

dengan seluruh pemangku kepentingan di daerah masing-masing.

Penyusunan RUEN harus memperhatikan potensi di daerah untuk memenuhi kebutuhan di

daerah itu sendiri, selain itu penyusunan RUEN juga perlu untuk memperhatikan kearifan lokal

tanpma melepaskan diri dari perencanaan dan kebijakan energi secara nasional. Dalam

perjalanannya kita juga memasukkan bauran energi primer atau energi mix yang sampai saat ini

itu targetnya diharapkan itu bisa tercapai di tahun 2025. Memang ada target di 2025 itu bauran

energi mix itu 23% tapi 23% ini ada 2 komponen besar, satu di bidang kelistrikan yang menjadi

domain dari Kementerian ESDM dan juga satu lagi itu dari transportasi Pak. Kalau kita lihat bahwa

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

sampai dengan bulan September tahun ini saja itu ada 723 megawatt pembangkit listrik yang

menggunakan energi primer dari energi terbarukan jadi baik dalam bentuk angin atau bio,

matahari atau solar dan juga air hydro dan juga bio massa dan panas bumi. Kalau ditambah

paanas bumi mungkin total bisa mencapai kira-kira lebih dari 1000 sampai saat. Ini suatu

kemajuan besar bahwa tahun ini saja itu ditandatangani 60 sampai sekarang yah, ini 60 kontrak

pembangkit IPP yang menggunakan bauran energi dari energi baru terbarukan.

Memang kalau kita lihat 3 tahun sebelumnya 2014, 15, 16 itu rata-rata itu hanya sekitar 15

IPP untuk yang menggunakan bahan energi yang ditandatangani, tahun ini sudah mulai makin

lama makin cepat. Namun di dalam penyusunan RUEN Pak, ini kami menyarankan kalau bisa di

daalam penyusunan RUEN itu terutama di Dapil masing-masing atau di provinsi di mana Dapilnya

itu terwakili di komisi 7 itu kami mengusulkan bahwa Anggota Dewan Energi Nasional itu juga

mengajak masing-masing atau bersama-sama Bapak-bapak Anggota Komisi VII untuk ikut Pak,

dalam sosialisasi RUEN.

Yang dapat kami laporkan sampai saat ini penyusunan RUET ada 10 provinsi yang sudah

mulai menganggarkan kegiatan RUET yaitu provinsi Aceh, Lampung, Bengkulu, Banten, Jawa

Barat, DKI, Jateng, Kalteng, Maluku dan NTT. Dan ada 16 provinsi yang telah melakukan kegiatan

walaupun belum dianggarkan, jadi ada Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau,

Kepulauan Riau, Jambi, Babel, DIY, Jatim, Bali, Sulsel, Sulbar, Kalsel, NTT, Kaltim dan Kalbar.

Ada 8 provinsi lain dari 34 provinsi itu yang belum secara aktif melaksanakan penyusunan,

mungkin ini karena operasionalnya kurang atau juga keterbatasan dari pada pemahaman

mengenai RUEN itu sendiri yaitu Kaltara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

Gorontalo, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Memang kalau kita di Maluku Utara, Papua,

Papua Barat mungkin ini urgensi untuk membahas RUET itu mungkin kalau lihat suasana alam ya

Pak ya itu mungkin iya mungkin tampaknya bisa nanti-nanti aja dan sebagainya. Namun

penyusunan RUET ini sekali lagi amat diperlukan supaya ada apa yang dicanangkan di dalam

Undang-undang Energi Nomor 30 Tahun 2007 itu bisa jalan Pak. Jadi ada ketahanan energi

nasional karena ini pemerintah pusat juga tidak bisa berdiri.

Kami sekali lagi menganjurkan kalau sekiranya Bapak-Ibu dari Komisi VII berkenan untuk

ikut hadir supaya kita bisa mendorong penyusunan RUET di 8 provinsi yang belum itu Pak dan

juga ada bimbingan teknis di daerah masing-masing oleh tim pembinaan dari Dewan Energi

Nasional. Kami ulangi Pak, 8 provinsi yang belum aktif itu melaksanakan penyusunan RUET yaitu

Kaltara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua

dan Papua Barat. Jadi kalau saya lihat di sini kalau tidak salah Kaltara ada wakilnya di Komisi VII,

Sulawesi Utara ada walaupun bukan orang Sulawesi Utara, Papua ada dan Papua Barat juga ada

Pak. Jadi itu yang kami dapat kemukakan kepada Bapak-Ibu sekalian, memang nanti kalau boleh

setelah ini kami kirimkan Pak sinopsis tentang penyusunan RUET itu untuk Bapak-Ibu pelajari

supaya bisa ikut serta di dalam pembahasan atau mendorong supaya daerah bisa menyusun

RUET dengan baik.

Biasanya di dalam penyusunan RUET itu di daerah juga secara teknis itu diwakili oleh

Dinas Pertambangan atau Dinas ESDM dan juga Dinas Perhubungan Pak, yang memang perlu

juga kami acarakan berikutnya itu adalah pembahasan secara bilateral dengan Kementerian

Perhubungan tentang rencana bauran energi di bidang transportasi karena ini kalau kita lihat

kelistrikan nasional itu sudah kira-kira sampai sekarang itu bauran energi 12%. Kalau Bapak-Ibu

tanya 2025 bisa nggak 23, menurut saya kemungkinan bisa Pak karena kalau kurang 9%

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

mestinya sih bisa jalan termasuk panas bumi dan sebagainya, iya kalau toh kurang mungkin tidak

banyak Pak. Yang menjadi tantangan itu adalah di bidang transportasi. Bapak Presiden sudah

menginstruksikan untuk mendorong adanya peningkatan penggunaan mobil listrik, rancangan

peraturan presiden sudah kami ajukan kami lagi nunggu dari semua stakeholder yang ada untuk

pembahasan terutama oleh kementerian-kementerian terkait.

Kalau misalnya di bidang transportasi itu agak lambat tentang bauran energinya itu

mungkin 23% juga akan tidak bisa tercapai dengan penuh, tapi kalau kelistrikan saya optimis

bahwa mudah-mudahan kurang lebih 23% bisa tercapai kalau kelistrikan. Ini ada wakil dari

Kementerian Perhubungan mewakili Menteri itu untuk bisa memberikan pandangan atau

masukan.

Demikian dari kami terima kasih Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan Bapak-bapak

Anggota lebih kurangnya mohon maaf.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih.

Saya kira tadi adalah pernyataan akan mengirim detilnya Pak ya untuk kami dalami, tentu

nanti dengan itu bisa lebih rinci kita bahas dan memang sudah kelihatan loh ini Pak Bara, kalau

Pak Kurtubi sayang Beliau tidak bisa hadir, NTB ini udah jauh lebih maju Pak dari daerah lain.

Cuma titip pertanyaan Beliau di sini sudah masuk nuklir belum nanti tolong dijawab ya.

Pak Bara silakan Pak.

WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. MULYADI/F-PD):

Mungkin sebelum Pak Bara, sedikit saja saya interupsi.

Pak Menteri ini terkait dengan kebijakan energi nasional ini, itu RUU PTL kita itu

evaluasinya setiap berapa jangka waktu ini Pak, kan nanti kan terkait dengan kebijakan-kebijakan

yang dibuat oleh Dewan Energi Nasional harus diterjemahkan dalam RUU PTL yang dibuat oleh,

itu kan Pak Menteri baru serahkan tahun 2015 ya, 2016 ya.

KETUA HARIAN DEN:

Tiap tahun Pak.

WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. MULYADI/F-PD):

Oh tiap tahun.

KETUA HARIAN DEN:

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Tiap tahun diperbaiki Pak.

WAKIL KETUA RAPAT (Ir. H. MULYADI/F-PD):

Tiap tahun bisa dilakukan evaluasi Pak ya, oke.

Terima kasih Pak.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Bara.

F-PAN (BARA K. HASIBUAN, MA):

Terima kasih Pak Ketua.

Selamat pagi Pak Menteri dan seluruh Anggota Dewan Energi Nasional.

Sebagai anng DPR RI dari Dail Sulawesi Utara saya menyatakan siap untuk memfasilitasi

untuk mempercepat proses penyusunan RUU ED, saya juga kaget bahwa ternyata provinsi saya

belum masuk dalam kategori yang lambat penyusunan RUU ED. Jadi saya siap untuk mengajak

Anggota DEN untuk datang ke Manado dan kita melakukan koordinasi dengan pemerintah

provinsi, dengan kepala dinas, bahkan mungkin juga dengan gubernur. Jadi kapan saja mungkin

secepatnya bulan Oktober mari kita sama-sama ke Manado.

Dan kebetulan Dapil saya ini juga kaya dengan geothermal panas bumi, jadi otu salah satu

provinsi strategis untuk pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Saya juga ingin

menyatakan apresiasi kepada Pak Menteri atas komitmennya untuk mneingkatkan potensi energi

baru dan terbarukan di Indonesia dan Pak Menteri sudah menerapkan target yang cukup ambisius

buat tahun 2025 renewable energy adalah 23% ya sebagai sumber energi sebab itu suatu

langkah yang cukup realistis, tapi ini 2 hari belakangan ini yang saya ingin tanya adalah koran

Kompas mengangkat soal berbagai masalah di pembangunan pembangkit-pembangkit ya yang

menggunakan energi baru dan terbarukan, terutama yang kecil-kecil katanya banyak sekali yang

bermasalah di Kompas kemarin, bahkan di Kompas hari ini lebih kritis lagi target bauran energi

diperkirakan meleset yang 23% yang 2025 itu. Itu katanya karena memangn pembangunannya

banyak yang, pembangunan pembangkit itu banyak yang mangkrak sebanyak 60 kontrak jual beli

tenaga listrik energi terbarukan yang ditandatangani belum tentu semuanya bisa terealisasi, ini

kata koran Kompas. Jadi saya ingin tanya bagaimana antisipasi dari Dewan Energi Nasional, saya

ngerti bahwa Dewan Energi Nasional kan memang tugasnya hanya menyusun kebijakan dan

rencana ke depan. Tapi tentu saja rencana tersebut menjadi percuma kalau tidak bisa

terealisasikan. Jadi bagaimana Dewan Energi Nasional mengantisipasi ini, jadi saya pikir sayang

sekali ya kita inikan Indonesia kaya sekali dengan berbagai sumber untuk renewable energy

gethermal, ada air, bahkan dari matahari juga dan sumber-sumber lain bagaimana.

Jadi pada dasarnya saya melihat memang ada komitmen yang kuat dari pihak pemerintah,

juga sekarang ada program yang ambisius mengenai mobil listrik, saya memberikan apresiasi

bahwa ini suatu terobosan yang harus dihargai, tapi tentu saja pelaksanaan di lapangan itu

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

mungkin harus diperhatikan lebih. Jadi kita tidak mau bahwa nanti ada permasalahan seperti

proyek-proyek PLN di masa lalu itu yang berapa megawatt itu dulu jaman SBY, 10 ribu megawatt

yang ternyata banyak sekali yang mangkrak. Jadi jangan sampai kejadian yang sama

mendominasi pengembangan Industri baru dan terbarukan karena kita sebagai negara yang

menyumbang emisi yang cukup besar juga punya tanggung jawab yang besar untuk kita

berkontribusi terhadap ...... untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup global karena Indonesia

juga banyak sumber untuk renewable energy untuk peran Indonesia sangat strategis.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Dan saya kira kita ingat semua bahwa kita telah meratifikasi perjanjian Paris Pak, itu

mengikat semua mestinya.

F-PAN (BARA K. HASIBUAN, MA):

Ratifikasi soal Minamata itu jadi Komisi VII punya komitmen kuat soal lingkungan hidup,

namun kebetulan lingkungan hidup adalah salah satu bidang yang ditangani oleh Komisi VII,

energi dan lingkungan hidup dan kami tahu bahwa dua-duanya ini harus sejalan. Pembangunan

energi juga harus memperhatikan soal lingkungan hidup, tidak bisa dipisahkan kedua bidang

tersebut. Minamata yang soal penggunaan merkuri, jadi setelah Undang-undangnya disahkan

memang tidak bisa lagi penggunaan merkuri secara ilegal terutama di pertambangan rakyat yang

banyak sekali sekarang ini di Indonesia masih menggunakan merkuri. Jadi kita ini memangn

sebagai bangsa ini ke dalam track yang benar gitu, kita track ke depan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan hidup yang lebih kuat, yang lebih bagus.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Itu belum track Pak, baru payung, kita belum lihat kemudian peraturan turunan dari pada

Undang-undang itu, nanti kita kawal ya Pak, tugas kita itu Pak Bara mengawal.

Bapak yang terhormat DR. Fayakhun silakan.

F-PG (DR. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Terima kasih Pimpinan Sidang.

Rekan-rekan Komisi VII yang saya banggakan.

Bapak Ketua Harian DEN serta seluruh jajaran.

Pak Menteri Dapil saya itu adalah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, jadi saat ini kita

berada di Dapil saya dan saya sangat memahami karakter dari konstituen kami. Jakarta ini harus

energi Pak Menteri, sangat harus energi dan memang memasuki abad milenium ini saya juga

melihat arah Pak Menteri sudah seperti yang kita bayangkan sumber energi yang sangat haus

dibutuhkan oleh Jakarta ini hanya 2 secara garis besar, satu adalah combassion yaitu bahan

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

bakar dan yang satu lagi adalah listrik, itu yang sangat nyata. Tidak mengherankan dalam 1 tahun

ke depan kita di rumah tidak hanya men-charge handphone atau men-charge tetapi kita sudah

mulai men-charge mobil kita di garasi kita dan saya yakin itu tidak sampai 1 tahun ke depan sudah

hal yang biasa, malam itu kita charge mobil kita. Artinya akan ada peningkatan penggunaan listrik

secara signifikan, di satu sisi di sisi combassion karena peredaran mobil ini juga jumlahnya juga

tidak bisa serta-merta menghilang, maka energi terbarukan Pak Menteri dan saya sudah melihat

dengan mata kepala saya sendiri bagaimana yang berasal dari bahan-bahan nabati seperti etanol,

di beberapa negara sudah bisa ethanol 100% itu digunakan sebagai bahan bakar mobil biasa

dengan adanya sedikit konversi. Dan kita tahu bahwa hasil pembakaran daripada ethanol itu lebih

aman bagi kesehatan dibandingkan fosil base, jadi untuk RUED Dapil saya DKI saya lihat sih

posisinya sudah maju Pak dan saaya siap untuk dilibatkan Pak bersama-sama dengan DEN untuk

dilibatkan sesuai dengan provinsi kami. Kebetulan dari Golkar ini ada 2 orang yang dari Dapil

Jakarta Pak, satu lagi Pak Ivan Gultom Beliau dari Jakarta Utara dan Jakarta Barat sehingga ini

komitmen kita berdua siap Pak untuk dilibatkan karena memang Jakarta ini walaupun pengguna

energi tapikan energinya sulit untuk dihasilkan di wilayah Jakarta itu sendiri. Contoh kita bicara

combassion nabatinya kan tidak mungkin ditanam di Jakarta, di tanamnya di wilayah Indonesia

yang alhamdulillah luas dan sangat kaya bisa ditanam apa saja.

Kemudian listrik kan juga kalau pembangkit listriknya ada di tengah-tengah Jakarta kan

sesuatu yang makin kecil kemungkinannya ke depan, sehingga ini menjadi sebuah tantangan

market yang luar biasa, namun di satu sisi juga tidak bisa dipisahkan dari pada

penyangga-penyangga di sekitarnya. Saya rasa itu Pak Menteri dan kita siap bekerja sama, kita

mendukung penuh dan kita sudah berangkat dari penilaian yang positif terhadap keinginan Pak

Menteri untuk menyesuaikan peran bauran energi ini memasuki di abad milenial ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Fayakhun.

Yang lain, mungkin sementara Pak Menteri bisa dulu Pak direspon yang 2 ini.

Silakan.

KETUA HARIAN DEN:

Terima kasih Bapak.

Yang pertama terima kasih Pak Bara, nanti tanggal 3-7 Oktober ada sosialisasi RUED di

Manado Pak, kami nanti akan undang Bapak untuk ikut Pak. Jadi nanti bahannya memang kami

kirim ke Sekretariat Komisi VII untuk diperbanyak Pak, tanggal 3-7 Oktober, juga daftar jadwal

sosialisasi juga akan kami kirim supaya Bapak-Ibu Anggota itu bisa ikut Pak untuk sosialisasi

RUED.

Mengenai yang tadi Bapak kemukakan di Kompas memang saya juga baca sepintas bahwa

kenapa Kompas ini tone-nya tone pesimis Pak, bukan tone negatif, pesimis gitu ya, nggak

apa-apa sih biasa tinggal tergantung seleranya redakturnya aja sih ini maunya pesimis, optimis

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

atau sebagainya. Namun kalau dikatakan 60 belum bisa ya pasti Pak dan kita juga ini baru tanda

tangani untuk jalankan itu, namun jarang sekali biasanya kalau IPP yang ditandatangani dengan

PLN itu tidak jadi, itu jarang Pak. Kalau Bapak tanya seperti FPP 1 dan 2 itu adalah proyek

pembangkit listrik yang dibangun sendiri oleh PLN bukan IPP Pak, jadi beda ini Pak. Jadi ini

penjelasan kami.

Mengenai Jakarta Pak, Jakarta Selatan, ya DKI lah pada umumnya. Terima kasih Pak, ini

nanti yang etanol itu waktu saya bertugas di Kementerian Perhubungan itu mesin combassion-nya

itu memang kalau konversi tenaga listrik ini panjang sekali, jadi betul kalau mau digunakan pada

etanol. Sekarang yang kita gunakan untuk transportasi itu adalah energi mix-nya itu adalah

minyak sawit yang dicampur di gas oil 38 atau di bio solar namanya. Ini bio diesel kita sudah

mencapai 20% untuk transportasi yang berbasis jalan raya Pak, jadi untuk alat berat itu masih

studi karena banyak protes alat beratnya belum bisa menyerap sampai B 20, juga untuk lokomotif

juga lagi ditunda dan juga untuk kapal-kapal milik ...... dan kapal-kapal niaga itu biasanya mereka

masih belum mau Pak karena mesinnya belum bisa adaptif terhadap B20, ada yang sampai B5

dan sebagainya.

Mengenai etanol ini yang perlu dicampur di gasolin Pak, jadi bukan di gasol tapi di gasolin,

jadi di premium Pak, di premium 88. Kami faaham ini, kami juga mendorong untuk supaya

penyalur premium itu mulai diajak bicara oleh Kementerian Perhubungan Pak, mengenai hal ini

karena nanti pembahasannya juga banyak di sana sebaiknya bagaimana dan kita akan doronng

Pak untuk penggunaan etanol, pasti di mix. Kalau sebenarnya ya Pak, kalau dari rumus kimiawi

itu menggunakan etanol 100% mungkin mesinnya juga .....jauh lebih baik. Jadi ini kita akan

dorong nanti kita akan juga memnyampaikan diskusi sendiri yang rekan-rekan saya di DEN itu

biasanya nanti akan ada diskusi sendiri dengan kementerian perhubungan Pak, supaya ada

dorongan untuk ini karena regulasi transportasi multi kementerian perhubungan, demikian Pak.

Tapi prinsipnya begini kalau untuk DKI kami sangat mendorong seperti juga kami sudah

mengajukan peraturan presiden, rancangan peraturan presiden untuk menggunakan mobil listrik

Pak, mobil listrik dan juga khususnya untuk kota yang kota-kota yang padat penduduk ini mobil

listrik mudah-mudahan bisa jalan karena kami dorong supaya ada pembebasan bea masuk dan

pembebasan PPN Bu Menteri pajak penjualan atas barang mewah. Ini contoh saja ya Pak,

mengenai mobil listrik karena Bapak dari DKI karena punya kepentingan soal mengurangi polusi

udara, itu ya Pak saya kira.

Yang pertama, kalau etanol ini bisa digunakan ini lebih baik untuk sebagai salah satu

alternatif, itu betul Pak karena ini mesin combission-nya saya kira sih tidak perlu banyak ada

penyesuaian, kalau etanol. Kalau listrik ini berubah 100% Pak, berubah sama sekali yang kita

dorong supaya misalnya Pak, Tesla yang jenis S itu tesla yang sebesar mungkin sedan kelas

besar ya, sedang mercedes kelas S kelas juga sama itu misalnya kalau tidak ada PPN Bu Menteri

dan bea masuk itu harganya mungkin sekitar 750 juta masuk ke sini, .....1 milyar paling mahal

Pak. Nah sekarang kalau ada PPN Bu Menteri dan bea masuk harganya menjadi 2,5 milyar, nah

kalau 2,5 milyar siapa yang mau beli dan sebagainya. Ini juga nanti kita lihat perkembangan

teknologi.

Ada hal yang ketiga Pak, ini kami sedang membuat peraturan ini atas dorongan juga dari

Dewan Energi Nasional untuk mengurangi emisi gas buang yaitu kewajiban, saya kira DKI paling

awal nanti itu kewajiban dalam 15 bulan kalau nggak 18 bulan itu setiap SPBU itu 1 nos....nya itu

harus 1 ....gas Pak. Jadi selama ini itu SPBU, kita ini mau bangun SPBG itu debat masalah lokasi

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Pak, kalau sudah debat masalah lokasi DKI sudah pasti paling tertinggal Pal. Kalau mau cari

lokasi misalnya 5 ribu meter atau ya mungkin minimal 1.500 m lah Pak, itu jalan-jalan besar di DKI

saya kira harganya berapa, apalagi kalau di Dapil Bapak Pak, Dapil selatan dan Jakarta Pusat ya,

itu kalau cari 1.500 m atau 2.000 m di Gatot Subroto atau di S. Parman eh maaf di Gatot Subroto

atau di jalan Sudirman attau yang di daerah Pakubuwono sana 2.000 m sayang Pak dibuat SPBU

biasanya nggak ada yang mau ini investasi. Akhirnya apa? Kami wajibkan sekarang, sudah ada

jadwalnya di Direktorat Jenderal Migas di setiap daerah itu nanti 1 SPBU, setiap SPBU itu harus

ada satu nosol gas Pak. Jadi tidak ada alasan lagi tidak menggunakan mobil dengan berbahan

bakar gas karena pasok gasnya nanti akan ada. Ini lagi akan diterapkan satu-persatu, memang di

daerah-daerah yang di luar Jawa itu agak pelan, nanti dalam 2 tahun, dalam 3 tahun.

Ada debat tersendiri dalam gas ini dan sama seperti etanol Pak, ini kalau nanti mobil listrik

masuk bagaimana, saya kira nggak masalah. Mobil listrik itu populasinya yang kami usulkan

kepada Bapak Presiden sampai mulai tahun 2040 itu tidak boleh ada pelarangan penjualan mobil

atua kendaraan bermotor yang menggunakan berbasis jalan raya yang menggunakan energi fosil.

Larangannya itu energi fosil Pak, karena seluruh dunia di larang itu, itu. Kalau menggunakan

etanol boleh, ini yang saya kaitkan di situ Pak. Jadi kalau menggunakan etanol boleh

menggunakan minyak sawit, saya kira kalau minyak sawit 100% nggak bisa Pak ya, tapi kalau

etanol bisa. Jadi yang dilarang itu fosil, tapi ini 2040 Pak, kan nggak mungkin sekarang,

investasinya juga panjang dan sebagainya.

Itu aja dari kami Pak, terima kasih.

F-PG (DR. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Izin Pimpinan, boleh pendelaman sedikit.

KETUA RAPAT:

Boleh, silakan Pak.

F-PG (DR. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Terima kasih Pimpinan.

Pak Menteri, luar biasa dengan progresnya, jadi begini Pak. Ini kebetulan hari pertama

saya di Komisi VII Pak, sebbelumnya saya di Komisi I dan Komisi I mitra kita itu selain militer

adalah Kemlu Pak. Nah setiap tahun itukan kita melakukan kunjungan pengawasan kepada

perwakilan kita di luar negeri. Pada saat saya melakukan pengawasan di beberapa negara

kebetulan dipertemukanlah oleh Pak Dubes dengan pihak loka, waktu itu salah satu yang

dipertemukan itu menunjukkan Pak, E100 yang betul-betul diterapkan pada mobil produksi massal

dan mobil yang ditunjukkan di depan kami itu adalah Toyota Vios, negaranya saya sebut saja Pak,

Thailand Pak. Toyota Vios dia menjual konversinya di bawah 100 dolar Pak, kit-nya di jual 100

dolar, kit itu dipasang dan Toyota Vios-nya mampu etanol 100%. Kemudian sepeda motor bebek

gitu juga betul-betul dengan kit yang di bawah 40 dolar mampu etanol 100% dan kita dipersilakan

untuk langsung dari tanki-nya untuk menjilat karena memang itu etanol, dijilat ya paling kaya

minuman keras saja. Jadi sebetulnya itu sudah bukan impian Pak, waktu itu saya memang

memendam saja karena saya toh di Komisi I saya hanya menyampaikan kepada beberapa teman

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

di Kementerian ESDM yang saya kenal, kemudian juga ada teman di Komisi VII tetapi belum ada

respon Pak dan itu kejadiannya sudah 2 tahun yang lalu. Tentu sekarang sudah akan advance

lagi dan kebetulan saya ada di sini dan memang kami peduli paling tinggi bagi Dapil Jakarta ini

adalah polusi, kami nggak ingin anak-anak kami tumbuh dalam keadaan gangguan kesehhatan

termasuk kita sendiri Pak. Jadi memang, sedih memang Pak mobil listrik sudah lama ada Pak,

tapi ketika kami beli harganya 3 kali lipat dibandingkan dengan orang beli di negara lain yang

mendapatkan insentif dari pemerintahnya, rasanya kan aneh, jadi orang tolol kita beli mobil listrik

di sini kemarin-kemarin. Tapi segera kalau memang pemerintah memberikan insentif kepada

penggunaan mobil listrik terutama di Jakarta, wah kami sangat terima kasih Pak, sangat berterima

kasih, satu. Kedua gas, memang kesulitannya kita mau konversi gas tankinya ke penjualnya itu

sedikit, tapi memang konversinya gas kan agak mahal. Nah etanol ini saya sudah lihat sendiri

konversinya itu ekonomis, tidak sulit, sehingga sayang kalau kita belum masuk ke sana karena di

Bangkok sendiri sudah ada pompanya E80 dan E100, Bangkok Pak.

Itu saja Pak, kami semangat mau bersama-sama dan saya sennag hati juga akan

mensosialisasikan kepada konstituen kita karena demi semua Pak.

Terima kasih Pak.

KETUA RAPAT:

Kelihatannya Pak DR. Fayakhun ini ditugaskan khusus sama Fraksi Golkar mengawal DEN

ini, iya kan karena mimpi Beliau 2 tahun lalu baru dibahas sekarang. Tapi memang kalau terkait

BBG Pak, bahan bakar gas mungkin harus belajar banyak kita dari apa yang terjadi sekarang.

Seingat saya belasan tahun lalu itu dicanangkan, kita mampu untuk menggaskan yang namanya

bajaj itu saaja, itu saja baru kita mampu Pak. Saya nggak tahu ini masalahnya apa, bajaj mampu

kita gaskan tapi misalnya taksi yang saya kira begitu besar juga yang pemiliknya nggak banyak

mana Pak Ivan, pemilik taksi besar ini belum mampu kita Pak. Saya kira harus ambil pelaajaaran

kita dari situ, kok untuk bajaj kita mampu, untuk yang lain sekelas taksi kita belum mampu, hari ini,

tetapi tadi ada komitmen kuat saya kira dari pemerintah untuk menjalankan KEN ini. Tapi kami

ingin dipastikan Pak Menteri bahwa ada RUEN turunannya ada RUED, saya kira harus dipastikan

bahwa menurut pikiran saya RUED ini adalah konsolidasi RUED itu adalah menjadi RUEN yang di

atas atau turunan dari RUEN ini ada RUED-RUED di daerah. Saya khawatir betul

pengalaman-pengalaman masa lalu juga di sini apa, lalu kemudian disananya kemana-mana

begitu. Ini saya kira garisbawahi kami ingin dipastikan bahwa RUEN itu di breakdown di

RUED-RUED yang nanti pada saat dikonsolidasi itulah kemudian masih sejalan dengan RUED

yang ada.

Dan pertanyaan berikut Pak Menteri, dulu waktu awal-awal saya bergabung di 2016 di

Komisi VII saya ingat betul di Kementerian ESDM Pak ada disebut rumah kedaulatan energi,

pernah dipaparkan di sini juga memiliki roadmap iya tadi. Saya kira masih itu angkanya tahun

2025 EBT itu di 23%, itukan yang sudah yang lalu Pak gitu ya, tolong juga dipastikan bahwa itu

masih sesuai dengan RUEn yang dirumuskan sekarang gitu. Saya kira hanya ingin

menggarisbawahi.

Baik, yang lain masih ada? Pak Dar silakan.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Terima kasih.

Yang terhormat Ketua Komisi dan Anggota Komisi VII.

Yang terhormat Ketua DEN, Menteri ESDM dan jajarannya.

Bapak-Ibu sekalian.

Jadi biasanya kita sehari-hari berbicara soal-soal hari ini ya, ada ketiadaan energi dan

sebagainya. Maka ketika kita hari ini agak khusus ketika kita membaca ini ya memang

mengharuskan untuk bicara yang agak panjang, bahkan membicarakan tahun 2050, sesuatu yang

barangkali memang amat sangat jauh untuk kita bakal berada didalamnya. Oleh karenanya

karena ini membicarakan kebijakan energi maka sebenarnya yang perlu kita ingin dalami dalam

kesempatan ini adalah ketika kebijakan energi nasional ini dibuat lalu pada setiap petanya yang

muncul adalah, pada setiap terminal berapa tahun kah kemudian kita akan mengukur apakah

kebijakan energi ini jalan dan apakah kebijakan energi ini dapat terwujud dengan baik sesuai

dengan rancangan kebijakan........ saya kira ini yang penting untuk kita ketahui karena dalam

paparan di halaman 3 misalnya 2016, 2025 7,5% menjadi 7 sekian persen 23 dan 31. Lalu ini

yang menjadi pembahasan kita, bagaimana kita mengukur ini dan apakah kebijakan itu valid untuk

di setiap event. Sebagai sebuah contoh begini Bapak-Ibu sekalian dan mohon konfirmasi karena

Ketua DEN adalah Kementerian ESDM, ketika dilakukan penyusunan KEN dan sekaran ada

RUED, apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi geografis ini sudah menjadi

bagian dari penetapan-penetapan perencanaan bauran energi tersebut. Kan biasanya kita kan

begini, mohon maaf Ketua kalau agak sedikit, ada negara kontinental adalah negara kepulauan

seperti kita ini. Maka ketika dia negara kontinental seluruh distribusi energi itu dilakukan dengan

jaringan, tetapi ketika itu negara lautan maka pilihannya adalah pendistribusian energi itu apakah

menjadi localize sifatnya, terpisah-pisah ataukah memang kemudian memakai distribusi jaringan.

Kita selalu mengenal Jamali, Jawa-Madura-Bali interkoneksinya jalan. Sumatera

tertatih-tatih, Kalimantan apalagi, yang muncul adalah isolated area yang tidak terkoneksi dengan

Samarinda, Balikpapan sampai ke Bangkalan ...... jadi kalau seperti ini konsepnya saya harus cek

ini apakah basisnya itu, maka EBT-nya akan selalu nampak tertinggal karena semuanya berasal

dari distribusi itu. Dengan demikian yang menjadi pertanyaan kita EBT yang sifatnya surya, angin,

arus laut, panas dan sebagainya itu, itu adalah dapat dikembangkan dalam tempat-tempat lokal.

Terobosan yang dilakukan oleh pemerintah dengan menyewa kapal ditaro di pinggiran Gorontalo

dengan memakai dengan menyelesaikan soal listrik Gorontalo itukan keputusan-keputusan khas

karena negara kepulauan, dia nggak mungkin disambung dari Makassar, dia menempuh

kapal-kapal terapung laut.......aja bisa terapung, pembangkit juga bisa terapung, terselesaikan

walaupun masih pakai solar.

Konsep ini yang ingin kita tarik ketika ini membicarakan rencana umum energi daerah,

kalau itu dimunculkan lokal-lokal seperti itu, localize seperti itu maka sangat dimungkinkan

membangun EBT-EBT lokal. Inilah lalu harusnya ada 2, ada arus yang bersifat kebijakan nasional

mengandung political will yang sifatnya negara dengan biaya yang banyak......alur berikutnya yang

memerlukan political will tetapi massal localize relatif terkonsentrasi dan menumbuhkan

sentral-sentral pertumbuhan yang mandiri di bidang energi khusus pada EBTKE, apakah di dalam

gambaran ini terlihat, apakah memang rencana umum energi daerah itu dapat terlihat seperti ini.

Sehingga kacamatanya bukan Jawasentris, kacamatanya adalah timur sentris, lokal sentris, pulau

sentris, terluar sentris, tinggal 2 alur ini perlu. Sekarang yang terbayangkan adalah alur-alur

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

nasional, biaya panjang 35 ribu megawatt, pakai EBTKE dan sebagainya, tetapi ada alur-alur lokal

yang kemudian cocok dengan luasan-luasan energi surya itu. Kalau dianya memerlukan 2

lapangan badmintan di sana, kalau dia memerlukan 2 1,5 lapangan bola miosalnya untuk energi

komunal, apakah itu nampak di dalam konsep kebijakan ini untuk mendorong adanya EBTKE.

Kemudian di lingkar laut juga sama, arus laut dan sebagainya, kalau kapal-kapal di pinggir

Gorontalo seperti itukan bisa dibuat dengan arus laut cukup banyak tawaran ini. Tetapi itu rumah

kebijakan energi nasionalnya apakah juga sudah menggambarkan ini karena kenyataan kita

berkelililng seperti itu Bapak, semua tergantung kepada jaringan distribusi. Saya selama 2 minggu

di pangkalan .... mengurus Pilkada misalnya begitu, tapi selalu gelap gulita karena tidak ada

jaringan, dia terputus menjadi terisolir, rupanya kabupaten di wilayah pangkalan ....hampir menjadi

anak tiri di tingkat Kalimantan.

Ini maksud kami, jadi energi justru harus bisa mempersatukan ini, tapi yang dipersatukan

hanya Jawa-Madura-Bali. Ini maksud kami, sehingga terobosan-terobosan ideologi atau

....tentang konseptual yang menyangkut ini harus dapat digambarkan. Maka kalau ini seperti ini

mumpung ini pada periode pemerintahan baru, pemerintahan yanng terminalnya baru mohon

kiranya ini, kalau tidak impian Bapak karena 2015 dan 2016 yang dipaparkan prosentasinya

berbeda ya, di halaman, 2015, 2016 saya itung malahan korelasinya negatif. Jadi lalu kaitannya

dengahn halaman 3 ya mimpi dong kalau begitu. Ini mohon karena itu DEN, RUEN, ada

Kementerian Energi sediakanlah 2 alur ini, selama tidak tersedia 2 alur ini lalu dapat

diukur....ukuran-ukuran panjang dan ukurannya itu panjang.

Barangkali itu masukan Ketua, untuk mempertajam saja harapan-harapan kami ketika ini

untuk mengefektifkan bahwa energi adalah bagian yang sangat penting di dalam memperkuat

keindonesian ini, tetapi lalu wujudnya seperti apa ketika semua orang berada di wilayah Jamali

terus-menerus, konsentrasinya Jamali terus-menerus kontinental sentris bukan wilayah-wilayah

kelautan.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Dar.

Masih ada Ibu Andi Yuliani Paris dari PAN, silakan.

KETUA RAPAT:

F-PAN (Dr. Ir. Hj. ANDI YULIANI PARIS, M.Sc):

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pak Menteri ESDM juga sebagai as official untuk Dewan Energi

Nasional, Bapak-bapak Anggota DEN.

Terkait dengan RUED, bukan ruwet ya Pak, jadi RUED ini jangan diruwet-ruwetin. Saya

melihat tabel di sini tentang progres penyusunan RUED di beberapa daerah. Memang saya lihat

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

perkembangannya agak lambat. Nah mungkin perlu difikirkan bagaimana melakukan akselerasi

agar dokumen yang di masing-masing provinsi ini bisa segera selesai, mungkin juga perlu di

overlay dengan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan yang ada di daerah karena kita akan

tahu kebutuhan energi ke depannya seberapa sih, saya tahu Pak Jonan ini punya idealisme yang

bagus untuk mengembangkan energi listik khususnya untuk kendaraan. Kalau bisa Pak ini harus

di overlay dengan usat-pusat pertumbuhan dan kemudian paling kurang DEN sudah menerima,

sudah memfasilitasi sebelum dilakukan musyawarah pembangunan nasional, kenapa?

Kadang-kadang saya pernah membantu Badan Nasional Pengelola Perbatasan sebagai

konsultan ya, kadang-kadang mereka punya Renstra yang bagus, tapi ketika mau masuk kepada

musyawarah pembangunan nasional itu sudah lupa semua itu. Saya tidak berharap bahwa

rencana umum energi nasional ini tidak kelihatan di dalam perencanaan pembangunan yang

masuk, yang atau diusulkan oleh masing-masing provinsi, harusnya ini kelihatan. Jadi kalau target

pembangunan hanya di provinsi ini apa, kebutuhan energinya apa, segala macem jenis energi

Pak Kapoksi PDIP Pak Daryatmo sudah menjelaskan tentang pertumbuhan ke depan atau

pusat-pusat yang perlu energi.

Saya juga punya saran Pak, saya tahu saya sudah membaca rencana umum energi

nasional, waktu itu Bapak memberikan ketika saya di Makassar kita seminar sama-sama, hanya

perlu nanti di breakdown kembali, mungkin bukan di dalam dokumen RUEN-nnya tetapi ketika

menghasilkan memfasilitasi kembali daerah-daerah karena untuk perbatasan, kemudian

perkotaan, perdesaan itukan kebutuhannya berbeda-beda. Bapak-bapak di DEN inikan sudah

ahlinya, paling kurang memberikan masukan kepada dinas-dinas di provinsi, mereka working-nya

as usual saja tidak punya visi ke depan seperti punya Pak Jonan itu, kira-kira perlu di bantu

misalnya untuk pembangunan perbatasan, daerah-daerah perbatasan kebutuhan energinya apa

ke depan ya, kemudian untuk daerah-daerah pedesaan seperti apa. Jadi sudah betul-betul rinci

karena kita ingin jangan sampai sampai target tadi, target yang disampaikan Pak Jonan itu tidak

tercapai. Ini juga kemarin kami bersama Pak Daryatmo ke BPPT di Surabaya di situ ada ahli

energi arus laut Pak ya, salah satu profesor, penelitiannya berhenti iya kan, kenapa? Padahal

harusnya bisa dikembangkan energi-energi terbarukan, energi-energi alternatif ini ada Pak Dirjen

di sini juga, ini perlu difikirkan. Walaupun Pak Jonan mengatakan kita coba untuk energi

terbarukan ini biayanya menjadi murah. Cuma masalahnya seperti tadi disampaikan oleh salah

satu Anggota Komisi VII untuk converter di Thailand aja itu di bawah 100 dolar, saya sampai agak

ketawa juga, di sini di Indonesia kebetulan kami juga mitranya Ristek untuk bikin program

nangkep ikan aja dia charge kita 7,5 juta gitu loh, kan ini proyek-proyek yang ada di Indonesia

yang di bawah kementerian-kementerian ini menjadi proyek-proyek yang sangat massal,

seharusnya kan temuan-temuan itu sangat harusnya murah, sehingga bisa diaplikasi karena salah

satu kuncinya Pak Jonan untuk energi terbarukan ini aplikasi teknologi barunya harus murah. Ini

kadang-kadang masih sangat mahal, jadi untuk DEN ini Insya Allah untuk Sulsel di sini saya lihat

progresnya lambat, kita telpon supaya cepet selesai karena kita sudah berapa bulan yang lalu Pak

ya sama-sama di Sulsel melakukan lokakarya agar cepat selesai. Cuma memang DEN ini harus

pro aktif juga karena dari 34 provinsi yang sudah menargetkan diselesaikan 2017, yang lalu belum

menganggarkan dan malah sama sekali banyak yang belum baru pada progres menyusun, tapi

yang aktif baru hanya 8 provinsi dari 34 provinsi. Mereka harus punya sehingga perencanaan kita

itu menjadi integrated, holistic, tidak parsial karena pengembangan energi juga menyatakan itu

harus integrated.

Terima kasih Pak, ini Pak Daryatmo sudah memikirkan walaupun Bapak Dapilnya Jawa tapi

tidak mendorong untuk tidak Jawa sentris tapi timus sentris. Saya kebetulan Anggota DPR RI

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

mewakili daerah bagian timur yang kadang-kadang Pak Jonan kalau pulang dari Dapil udah jam

02.00 malem nyari SPBU semuanya kosong SPBU-nya, jadi beli eceran mulu. Ini di jaman

sekarang loh, kami mau minta tambahan SPBU di daeah-daerah antar gunung-gunung susahnya

juga minta ampun. Inikan salah satu yang nyata pada hari ini, kira-kira begitu masukan saya DEN

pro aktif menyusun, mendorong daerah-daerah ini menyusun RUED-nya tapi paling kurang

mereka difasilitasi kembali dan setiap sebelum musyawarah pembangunan nasional ada

pertemuan lah antara DEN dengan daerah supaya apa yang mereka usulkan itu betul-betul sesuai

dengan apa yanng ditulis di dalam rencana umum energi nasional.

Demikian.

Wabillahittaufiq wal hidayah.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Ibu Andi.

Saya kira kita tuntaskna dulu ya, masih ada yang terhormat Ibu Peggy kami persilakan.

F-PKB (PEGGI PATRICIA PATTIPI):

Terima kasih Pak Ketua.

Yang terhormat Ketua DEN dan seluruh Sekjen DEN dan Pak Sonny dan Menteri.

Pak Menteri, di sini saya mau nanya progres kegiatan penyusunan RUED yang ada di sini

saya lihat Papua Barat dan Papua. Mungkin Pak Menteri, perlu saya kasih informasi bahwa salah

satu kabupaten di Papua yaitu di kabupaten Asmat itu selama dia memakai motor listrik. Oleh

karena itu saya lihat di sini progresnya itu masuk di dalam persiapan, oleh karena itu saya

mendorong kepada Pak Menteri agar progres ini agar Papua ini bisa menjadi salah satu tujuan

daripada kegiatan penyusunan RUED ini.

Itu saja Pak Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Bu Peggi.

Berikuta Pak Andi Ridwan.

F-PDIP (ANDI RIDWAN WITTIRI):

Terima kasih.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Yang terhormat Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi VII.

Yang saya hormati dan saya banggakan Menteri bersama jajarannya.

Saya hanya mau mempertegas tentang keberangkatan kita Pak, tanggal 29 September

yaitu ke Sulsel walaupun bukan Dapil saya akan dikunjungi semua tapi saya mengingatkan kita

bahwa di Sulsel itu memang Pak masih banyak daerah yang belum mendapatkan lampu, tapi

memang kalau kita lihat seperti di pulau-pulau itukan nggak mungkin Pak kita berikan energi

apalagi kalau yang pulau-pulau itukan sangat susah mendapatkan BBM kalau kita mau

membangun pembangkit tenaga solar atau lainnya, sehinggaa yang sangat dibutuhkan itu PLTS.

Mungkin nanti waktu kita berkunjung nanti banyak diskusi juga sama teman-teman yang ada di

sana tentang Sulsel itu yang mana saja yang masih kekurangan daya dan saya berharap

Dapil-dapil ...... soal itu bisa kita .....

Itu saja mungkin dan .......berangkatnya tanggal 28 atau 29 Pak Menteri ke sananya,

interaktif.

KETUA HARIAN DEN:

Saya rencananya berangkat 29 paling pagi Pak.

F-PDIP (ANDI RIDWAN WITTIRI):

Cocoklah kalau gitu Pak karena kami juga masih ke Padang itu tanggal 27 temani Ibu,

mungkin kembali 28 nanti 29 kami dampingi Pak Menteri dan langsung ke Sidrat Pak, tempat

yang anginnya yang cukup bagus itu untuk antara pare-pare dan Sidrat itu yang kita butuh angin

yang cukup bagus untuk pembangkit listrik yang pakai angin itu.

Itu saja, terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, Bapak-Ibu hadirin seklaian dari meja Pimpinan ada Pak Hadi Mulyadi.

Silakan Pak.

WAKIL KETUA RAPAT (H. HADI MULYADI, S.Si., M.Si./F-PKS):

Terima kasih Pak Ketua.

Bapak Ketua Harian DEN beserta jajaran yang saya hormati.

Tidak terlalu banyak yang saya sampaikan, pertama saya mendukung sepenuhnya

program DEN yang telah disampaikan walaupun menurut saya ini masih sangat sedikit dari yang

ingin kami ketahui. Dan terkait dengan Kalimantan Utara yang belum melakukan penyusunan,

Dapil saya Kaltim-Kaltara Pak Menteri, Kaltim dan Kaltara. Jadi saya juga akan memberikan

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

support untuk proses DEN membuat dokumen RUED, tanggal 10 Oktober, tolong dibuatkan

undangan Pak, nanti saya biar mendampingi.

Yang kedua, dari data yang kami sampaikan bauran EBT sampai tahun 2016 itu 7% dan

kondisi sekarang 7,6%, sementara target kita 2025 23%.

KETUA HARIAN DEN:

Ini termasuk transportasi ya Pak, kalau listrik sudah 12%.

WAKIL KETUA RAPAT (H. HADI MULYADI, S.Si., M.Si./F-PKS):

Yyang saya maksudkan ya itu rinciannya belum di sini Pak, satu. Yang kedua roadmap-nya

Pak, sehingga apa yang harus kami bantu di Komisi VII terkait dengan pencapaian 23% termasuk

transportasi hingga 2025 yang akan datang. Mungkin nanti akan ada .......

Yang selanjutnya ini mewakili Pak Kurtubi karna kami juga concern untuk masalah nuklir,

dalam dokumen yang kami ketahui bahwa energi nuklir dikatakan sebagai energi terakhir dalam

keputusan dari kebijakan energi nasional terkait dengna pembangkit, kami mohon penjelasan

tentang itu Pak dan sejauhmana itu bisa diadakan khususnya ada beberapa daerah yang katanya

itu siap, misalkan di Berau Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Masalahnya kita juga punya

mitra dengan Bapeten, kita juga minta dengan Batan yang setiap tahun ada anggaran untuk

penelitian dan sebagainya terkait nuklir, apakah ini sampai puluhan tahun diberikan anggaran

terus tidak ada buah dan hasilnya kira-kira seperti itu.

Kemudian yang terakhir ini tentang ini Pak, tentang terkait dengan EBT yang sampai 31%

di 2050. Sementara kita juga memaksimalkan misalkan pembangunan kilang yang terkait dengan

energi fosil, itu nanti titik impasnya di mana kira-kira seperti itu. Inikan ada yang harus berkurang

dan ada yang harus bertambah, jangan sampai sama-sama bertambah nanti energi ini mubazir,

akhirnya dana yang kita keluarkan itu menjadi membuat masyarakat. Saya kira sudah difikirkan,

tapi kami minta penjelasan.

Terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

F-PDIP (H.M. FALAH AMRU, SE.):

Izin Ketua, daftar Ketua.

KETUA RAPAT:

Langsung saja Pak, biar nanti sekalian dijawab.

F-PDIP (H.M. FALAH AMRU, SE.):

Terima kasih Pimpinan.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Yang saya hormati Ketua DEN dan juga Pak Menteri dan jajarannya.

Sederhana aja saya hanya ingin menyampaikan kepada Dewan Energi Nasional, bukan

berarti saya bertanya begini kemudian melihat DEN seperti apa, nggak, tapi kemarin beberapa

waktu yang lalu kan ada Anggota Dewan Energi Nasional yang mundur ya. Beliau menyampaikan

bahwasanya mundurnya Pak Andang ini karean tidak bisa memperbaiki internalnya DEN untuk

banngsa ini. Artinya kekompakan di Dewan Energi Nasional juga kita butuhkan, sehingga

implementasi dan perencanaan kita untuk jangka panjang buat nagsa ini benar-benar terealisir.

Jadi harapan kami hanya itu saja, bahwa kekompakan itu harus senantiasa terjaga, saya tahu di

sini yang hadir adalah semua pakarnya di bidang energi, Pak Sonny Keraf senior. Artinya hal-hal

yang memungkinkan untuk terjadinya perpecahan, bukan perpecahan ya, tidak sinkron itu juga

harus diselesaikan.

Itu saja, terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa ‘alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak-Ibu yang terhormat.

Saya nggak tahu ini Pak Falah Amru mungkin kita turut bertanggung jawab, untuk kita

ketahui, saya juga baru tahu ini Pak Fayakhun, bahwa Bapak-bapak yang di hadapan kita ini Pak,

Anggota ini di fit and proper dipilih di Komisi VII tahun 2014 bulan Februari dan baru kali ini

bertemu Pak.

Terima kasih Pak Falah Amru.

Saya pikir Pak Menteri sebelum Bapak respon boleh kita paling tidak saya pun baru tahu

Pak karena baru bergabung juga di Komisi VII begitu, paling tidak supaya saling mengenal.

Mungkin kita beri waktu untuk perkenalan, begini susunannya kan ketuanya ini langsung Bapak

Presiden, wakil ketua tentu Bapak Wakil Presiden, ketua hariannya Menteri ESDM dan secara .....

unsur pemerintah itu Menteri Keuangan, Menteri PPN, Kepala Bappenas, Menteri Perhubungan,

Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri Riset Teknologi & Pendidikan Tinggi dan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan .....para Anggotanya saya kira Pak Ketua, saya kira

Pak Ketua Harian saya kira kita kasih waktu sedikit mungkin perkenalan lah karena ternyata baru

ini ketemu, di formal di sini, walaupun di beberapa cara kita bertemu Pak, bolehh Pak ya supaya

lebih kadang-kadang tak kenal maka tak sayang katanya.

KETUA HARIAN DEN:

Terima kasih Pak Ketua.

Saya minta yang Bapak ingin semua ya termasuk yang mewakili menteri karena yang

mewakili menteri ganti-ganti Pak.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

KETUA RAPAT:

Iya Pak, wakil tetap ini nama wakil tetap tapi ganti-ganti kan begitu. Saya kira yang dari ini

aja Pak......

KETUA HARIAN DEN:

Namanya Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Pak.

KETUA RAPAT:

Itu saja saya kira.

KETUA HARIAN DEN:

Bukan kepentingan sendiri loh Pak, Anggota Unsur Pemangku Kepentingan.

Silakan dari sebelah kiri saya, tolong perkenalkan diri nanti urut sampai ke sana Pak.

SONNY KERAF:

Terima kasih Pak Ketua Harian.

Pimpinan DPR RI, para Anggota.

Saya Sonny Keraf, Anggota DEN mewakili lingkungan hidup. Saya 5 tahun di sini, itu saja

saya kira ya. Terima kasih Pak, saya pernah ke Sumatera Utara untuk sosialisasi RUED ini,

sayang Bapak tidak ikut tetapi saya lihat Anggota DPR RI dari Sumut dan DPD kompak untuk

menolong itu dan kelihatan Sumut akan lari kencang apalagi kalau di dukung lagi oleh .....

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Bapak datang sosialisasi, saya sosialisasi juga waktu itu Pak, ke daerah-daerah begitu dan

kita kondisikan memang Dewan dan DPD itu Pak. Ini Pak Tumiran ini, saya pun mengejar Bapak

baru 2 kotak Sumut itu Pak, padahal Bapak anak Binjai, sekarang musim rambutan Pak di sana.

Lanjut Pak.

TUMIRAN:

Terima kasih Pak.

Yang terhormat Pimpinan dan Pak Ketua Harian.

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Saya Tumiran Pak, Anggota DEN mewakili Akademisi ini kebetulan periode yang kedua

Pak. Saya dulu periode pertama dipilih oleh Bapak-bapak, memang saya lahir di Binjai Pak,

sekampung dengan Pak Ketua, tapi saya hari-hari di Yogya saya dari Gadjahmada.

Terima kasih Pak.

KETUA RAPAT:

Takut diminta rambutannya itu Pak, memang lagi musim serius.....

TUMIRAN:

Kemarin baru di Binjai, kebetulan kemarin kita juga rapat di Medan dalam rangka

pengawasan ini lapor Pak Ketua undang PLN Aceh, Sumbar, Sumut, Riau itu untuk meyakinkan

implementasi RUPTL. Ternyata dibuat pending, kemudian ita arahkan juga bagaimana

pengembangan Industri, ekonomi, saya kira Pak Ketua juga harus intervensi untuk

kebijakan-kebijakan supaya infrastruktur listrik didorong tumbuh untuk pengembangan Industri.

Saya kira apalagi sekarang dengna jalan Medan-Binjai sudah dibangun jalan tol, saya kira

Langkat itu bisa menjadi potensi pertumbuhan ekonomi untuk menopang Aceh Pak, jadi bisa

connect juga dengan pelabuhan Belawan. Saya kira udah jalannya infrastruktur ...... pemerintah

sudah sangat mendukung listrik sekarang diakselerasi saya kira pertumbuhan ekonomi bisa

menjadi bumper Pak, untuk kompetisi dengan semenanjung.

Terima kasih Pak.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak.

Tapi rapatnya Bapak nggak kasih tahu saya Pak, saya kira apapun kegiatan di daerah

tolong dilibatkan semua Anggota Dewan lah yang punya Dapil ya begitu Pak, tadi yang seperti

Pak Menteri sampaikan, bahkan nanti jadwal sudah akan masuk ke kita Pak ya.

Boleh lanjut Pak ya.

SAMSIR ABDU:

Terima kasih Pak Ketua Harian DEN.

Yang terhormat Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota Komisi VII DPR RI.

Singkat, saya memperkenalkan diri nama saya Samsir Abdu OPK mewakili konsumen.

Terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

ACHDIAT ATMAWINATA:

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat Bapak Ketua Pimpinan dan juga Anggota yang terhormat.

Perkenalkan Achdiat Atmawinata, saya Anggota unsur pemangku kepentingan dari Industri

tapi lebih banyak dari ...... saya memperjuangkan kebutuhan daripada Industri, tentunya adalah

energi dan juga untuk bahan bakunya. Saya kira itu.

Terima kasih.

RINALDY:

Terima kasih.

Yang terhormat Pak Ketua.

Saya Rinaldy..... saya dari pemangku kepentingan akademisi dari Universitas Indonesia.

Pada saat saya ketemu ke Sumuut, saya ketemu dengan Bapak kita sosialisasi waktu itu. Saya

rasa demikian.

Terima kasih.

ABADI PURNOMO:

Terima kasih.

Yang terhormat Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi VII.

Saya Abadi Purnomo Anggota unsur pemangku kepentingan mewakili Industri, tapi kalau

dari Pak Achdiat tadi dari sisi demand-nya saya dari sisi supply-nya. Kebetulan saya penggiat dari

bidang panas bumi, sehingga saya memang hampir 35 tahun berkecimpung di panas bumi dan

sebagai Ketua Asosiasi Panas Bumi periode 2011-2017 ini, yang juga Anggota Internasional

Geothermal Asociation.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Informasi sebentar Pak Abadi, ada panas bumi Pak yang sudah ketemu dan sekarang

operasional. Kebetulan di kampung saya di Sarula Pak, itu samai dengan 1000 megawatt medco

energi siap untuk mengembangkan, sekarang udah operasional 110 ya Pak mungkin, 220 sudah

ya, tahun depan 330 tapi itu punnya sampai 1000 megawatt Pak. Kalau itu jadi kata Pak Menteri

yang terbesar di dunia Pak, kalau boleh adalah dari kampung kita Pak Tumiran yang terbesar di

dunia ini. Pak Menteri itu betul-betul, saya kira itu bagian 23% yang harus kita capai.

DWI HARRY:

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Yang terhormat Bapak Pimpinan dan Anggota Komisi VII.

Perkenalkan saya Dwi Harry Suryadi, saya Anggota dari unsur pemangku kepentingan dari

konstituen konsumen, dari 8 UPK yang ada Pak hanya 2 saya dan Pak Tumiran yang dari luar

kota Pak, berdomisili maksud saya, berdomisili di luar kota, saya di Surabaya, Pak Tumiran

Yogya.

Demikian Pak, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Lanjut Pak.

PUDJI ANTORO:

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VII.

Saya berdiri dulu mungkin ya ada yang tertutup, nama saya Pudji Untoro Pak ini yang new

comer Pak, jadi penggantinya Pak Andang. Saya di mewakili bidang teknologi jadi kemudian

sebelumnya pensiunan Batan dan setelah pensiun di Universitas Surya Pak untuk mengajar.

Saya kira itu Pak, terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Baik, terima kasih Pak.

Saya belum tahu nih Bapak itu PAW berarti Pak ya, PAW namanya karena menyelesaikan

periode ini, tapi seingat saya Pak Pudji belum kita fit and proper Pak. Jadi sudah sah ini Pak

Sonny Keraf ya, kalaupun belum sah Pak kita mau sahkan gitu maksud saya Pak.

Pak Menteri silakan Pak.

KETUA HARIAN DEN:

Terima kasih Pak.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Saya interupsi Ketua, sebelah kiri. Sedikit sebelum Pak Menteri menjawab.

KETUA RAPAT:

Siap, saya mau umumkan ya semua dari unsur pemangku kepentingan hadir Pak

seluruhnya. Terima kasih apresiasi kami yang tinggi Pak, jadi kami makin yakin memang kita

sungguh-sungguh untuk implementasi RUEN ini.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Interupsi sedikit saja, jadi mohon menambahkan sedikit saja nanti oleh Pak Menteri

menjawab. Kita mengenal Dewan Riset Nasional, oleh karenanya bagaimana sih dalam periode

yang sekarang ini apakah memang konsolidasi antara berbagai dewan-dewan dan

lembaga-lembaga itu jalan atau tidak karena dewan Riset Nasional juga bagian dari sebuah

Undang-undang dan itu bagian yang sangat penting juga, apakah ini sudah dikonsolidasikan

ketika untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan energi ini yang berbasis kepada riset dan riset

itu menyambung ketinggalan saya tambahkan tadi wilayah lainnya kan juga menyangkut riset-riset

kewilayahan, yang termasuk didalamnya adalah riset-riset potensi-potensi energi untuk

ditambahkan pada, tambahan itu aja Ketua.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Baik, saya kira langsunng Pak Menteri untuk respon.

KETUA HARIAN DEN:

Terima kasih.

Ini Dewan Energi Nasional ini Anggotanya terutama AUPK Pak, terutama ya itu orang yang

sekolahnya tinggi-tinggi Pak. Jadi saya kira beruntung mendapat ketua harian seperti saya yang

kurang suka sekolah pak, tapi jalan. Mengenai ini kalau tidak itu nanti debat terus Pak, nggak

jalan-jalan ini seperti Bapak yanng katakan itu.

Mengenai etanol Pak, ini kembali ke etanol lagi itu selalu debatnya itu mana telur mana

ayam. Saya ini orang yang tidak suka debat yang saya nggak tahu mana telur mana ayam. Jadi

saya kira yang rekan-rekan saya yang di sini juga nggak ada yang tahu gitu mana telur mana

ayam tapi suka debat mana telur mana ayam.

Mengenai etanol yang akan saya bicarakan nanti Pak dengan Gaikindo dan Kementerian

Perhubungan itu kira-kira mereka maunya itu E-nya E berapa, kalau sudah sepakat mungkin E20

karena di RUEN kita itu ada E20 Pak, tapi saya sih sebenarnya sih nggak happy kalau etanol iytu

E20 itu nggak happy, paling kurang itu E-nya 80 Pak, paling kurang itu. Nanti saya akan undang

semua yang mendapat izin untuk penyaluran premium atau gasoline 88 itu untuk diskuksi kira-kira

dan Iswana Migas maunya itu kira-kira kalau penyaluran itu bagaimana gitu. Kalau ini sudah

sepakat nanti saya keluarkan peraturan yang mandatory seperti satu nosel gas untuk setiap

SPBU, nanti kalau perlu dikeluarkan lagi Pak satu nosel bio etanol gitu, tinggal E-nya mau E

berapa ini kesepakatan karena kalau Bapak lihat yang Camry hybrid yang ada di Indonesia

sekarang yang beroperasi yang ada di jalan-jalan raya, dulu saya punya Pak di Kementerian

Perhubungan sekarang yang pakai sekjen kali ya, yang pakai Sekjennya Kementerian

Perhubungan itu bisa E100 Pak. Jadi ini biasanya begini, kita mulai dari pasok BBM-nya dulu itu

yang tersedia Pak, baru nanti Industri otomotifnya ikut. Kalau tumbuh Industri otomotifnya jalan

dulu, dia nggak mau jalan Pak. Ini mohon nanti jangan didebat ini mana duluan dan sebagainya

gitu Pak, seperti nosel gas, nosel gas pasang saja sudah pokoknya setiap SPBU dikasih jadwal

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

harus pasang satu nosel gas, Bapak tana kalau nanti tidak pasang bagaimana ya kita cabut

izinnya kan selesai, kira-kira begitu, ini terima kasih mengingatkan yang etanol ini.

Mengenai jaringan listrik itu tadi Bu Peggy, Bu Andi Yuliani juga mengemukakan makanya

ini pentinya itu ada RUED. Jadi RUED kalai ini ada nanti masukan untuk yang PLN untuk jalan,

Pak Daryatmo juga tadi ngomong mengenai konektivitas. Sebenarnya gini Pak, ini kalau

implementasi yang dikemukakan Pak Daryatmo ini bukan porsinya DEN Pak, nanti mohon kalau

bisa Pak ...... kalau berkenan itu Rapat Dengar Pendapat dengan PLN dan Dirjen Gatrik, tapi

intinya kira-kira begini Pak, kalau untuk Sumatera ya memang kalau Jamali ini karena

penduduknya paling banyak Pak. Kalau Sumatera itu jaringan 70 Kv sudah selesai, 150 sudah

jaringan satu pulau Pak, 270 itu paling lambat mungkin bulan Desember ini selesai tinggal yang

500 Kv. Kalau itu selesai seluruh Sumatera akhir tahun depan itu jaringannya jadi satu, sehingga

pembangunan pembangkit listriknya itu mau di mana saja, prinsipnya itu anywhere, Sumatera itu

bisa. Kalimantan seperti tadi Pak Daryatmo katakan, Kalimantan ini dalam 5 tahun ke depan Pak

ya, itu 5 tahun saja kita tidak ada rencana untuk pembangunan jaringan yang namanya island

base. Jadi island coverage electricity connection itu nggak ada Pak, jadi kita pasti per cluster.

Memang pasti akan ketinggalan seperti tadi katanya Bu Peggy seperti kabupaten Asmat dan

sebagainya, nah ini makanya dituangkan di RUED kita untuk dapat masukan dan sebagainya.

Kalau Kalimantan dibangun seperti Sumatera jadi island coverage base untuk seluruhnya

seperti Jamali mungkin Pak ya, kalau uangnya ada pasti bisa, kalau uangnya ada karena

tantangannya begini, di banyak daerah di Kalimantan itu kalau mau dibangun seluruh jaringannya

jadi satu pulau ..... seperti Jamali atau Sumatera yang sedang berjalan, ini ongkosnya besar sekali

Pak dan pelanggannya itu nggak banyak. Sama dengan Papua, makanya Papua saya katakan

harus banyak yang istilahnya off grid jadi independent. Kalau misalnya di pegunungan puncak, di

puncak Jaya dan sebagianya.... apa mau ditarik kabel listrik itu dari Sorong, dari coastal area itu

sampai ke pegunungan puncak. Saya kira nggak perlu, dia bikin sendiri di sana Pak dan

sebagainya, menggunakan matahari, menggunakan angin dan sebagainya karena kalau ditarik

dari misalnya bikin PLTG besar Pak ya di teluk Bintuni gitu misalnya, ada ide 2 kali 1000 gitu

PLTG atau 2 kali 2000, kalau narik kabel sampai telanijaya atau ke pegunungan Bintang, waduh

ongkos narik kabelnya itu minta ampun Pak karena di tengah itu nggak ada orangnya, setahu

saya Bu ya, betul ya Bu. Saya dengan Bu Pegggy sudah ke Merauke, sudah ke mana-mana

ini...... jadi kita akan coba itu belum tentu bisa island base dalam jangka waktu pendek Pak, tapi

pemenuhan kaya seperti ada yang kabel tertinggal dan sebagainya kita penuhi. Saya baru WA ke

bBapak-bapak juga ini tahun ini saja ada 1008 desa itu yang dulu belum ada listriknya, sekarang

ada loh Pak, tahun ini saja Pak, saya laporannya sudah ada. Mungkin Bapak-bapak yang baru

belum masukkan ke list WA saya, kaya, Bapak sudha terima saya kira, barusan saya WA Pak. Itu

ada list-nya Pak, 1008 desa tahun ini sudah ada listriknya dan sebagianya. Ini setahun loh Pak,

nggak sampai ini 9 bulan, kita akan coba memang selama ini kalau RUED-nya jadi PLN sebagia

operator, PLN lah terutama Pak ya dan Pertamina saya dan semua distributor miga sini bisa

ngikut Pak RUED-nya itu porsinya bagaimana. Memang yang tidak bisa yang nanti mohon ada

menjembatani dari Bapak-Ibu Anggota Komisi VII di wilayah masing-masing itu tidak boleh

bentrok Pak dengan kebijakan energi nasional. Itu saja, kalau itu nggak bentrok mestinya jalan.

Tahun ini dan tahun depan saya kira sudah mulai jalan, itu pemasangan yang independent

home solar system. Ini sudah mulai jalan Pak, ini ada 400, 500 ribu rumah kebanyakan di wilayah

Indonesia bagian timur yanng dipasang paling kurang ada 4 lampu sama colokan handphone,

kalau TV belum bisa Pak, paling kurang itu sambil nunggu jaringan PLN-nya masuk. Ini daerahnya

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

sulit sekali Pak, jadi mestinya 2500 desa itu tahun ini selesai berapa, paling kurang selesai 1000

lah, paling kurang. Tahun ini 80 ribu KK Pak, jadi ini kita coba nanti laporannya akan kami up date

dan sebagainya. Lalu sebenarnya diskusi ini di luar DEN karena ini sudah implementasi.

Mengenai bauran saya kira juga tadi sudah saya jelaskan dan yang, penggantinya Pak

Andang juga ada ya Pak ditanyakan itu. Itu saja dari kami Pak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, Bapak-Ibu yang terhormat.

Saya kira sebagia pertemuan awal gitu ya, ini cukup membuka cakrawala berfikir kita pasti

nanti ke depan Pak akan lebih intensif kita bertemu dan periode dari pada DEN ini akan berakhir

Februari 2019.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Interupsi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Iya Pak, tahun depan.

Silakan Pak Ivan.

F-PG (IVAN DOLY GULTOM):

Terima kasih Pimpinan.

Yang terhormat Bapak Pimpinan, Bapak ketua Komisi VII dan juga Rekan-rekan di Komisi

VII.

Yang saya hormati Bapak ketua DEN beserta jajarannya.

Pak Ketua atau Pak Menteri, saya lebih senang memanggil Bapak Menteri merasa lebih

akrab Pak dan Pak Tumioran kita satu dulur Pak, sedulur kita, saya juga lahir di Binjai Pak, kalau

mengenai rambetan Bapak lebih faham dari pada saya barangkali, saya Cuma 2 tahun numpang

lahir saya ke Jakarta Pak.

Baik, Pak Ketua saya ini melihat adannya keterbatasan kilang-kilang minyak kita yang ada

di Indonesia Pak dan kebutuhan untuk minyak BBM kita itukan semakin tahun semakin

bertambah. Alhasil kita mau tidak mau kita harus impor minyak dari negara dan otomatis kita

menggunakan APBN kita untuk itu, walaupun harga minyak semakin bertambah. Tetapi sesuai

dengan Dapil saya di Jakarta saya melihat bahwa semua dana yang dipakai untuk impor itu

sebagian itu sia-sia Pak karena dengan adanya pemakaian BBM terhadap kendaraan-kendaraan

bermotor khususnya dengan kemacetan yang luar biasa itu menurut saya tidak efektif untuk di

impor tanpa membuat suatu kajian seberapa besar sih yang tersia-siakan di dalam kemacetan ini,

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

terutama untuk kita lihat untuk hari-hari tertentu bahkan jam-jam tertentu sampai sekarang tidak

hari tidak ada jam semuanya macet. Saran saya alangkah baiknya dari Dewan Energi Nasional

membuat satu kajian dan juga mengambil suatu kesimpulan dan juga solusinya agar supaya

pemakaian dana APBN untuk kita impor BBM ini tidak sia-sia, berapa besar sih BBM yang

disia-siakan di dalam kemacetan ini, semuanya ada di situ dan menurut saya rasanya sudah tidak

mungkin lagi diantisipasi hanya oleh Pemprov DKI Pak, ini harus ada kebersamaan duduk

bersama.

Itu yang bisa saya sarankan Pak, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, saya kira masukan itu Pak dicatat saja.

Bapak-Ibu teman-teman Anggota Komisi VII mungkin cukup ya kita Pak Menteri dan para

Anggota DEN, baik dari .....kementerian, dari pemangku kepentingan, hadirin sekalian yang kami

hormati, kami muliakan. Kita sampai pada kesimpulan dari pertemuan ini kami tampilkan di sana

untuk sama-sama kita cermati kami baca draft kesimpulan:

1. Komisi VII DPR RI mendesak Ketua Harian Dewan Energi Nasional untuk melakukan

langkah-langkah konkrit mendorong percematan penyusunan rencana umum energi

daerah.

Setuju ya, setuju Ketua. Ketua sama ketua ini harus setuju lah.

(RAPAT:SETUJU)

2. Komisi VII DPR RI mendesak Ketua Harian Dewan Energi Nasional untuk melakukan

sosialisasi rencana umum energi nasional untuk lebih intensif di daerah-daerah dengan

melibatkan seluruh stakeholder.

Setuju ya, nanti ada jadwalnya ya Pak Menteri, setuju ya.

(RAPAT:SETUJU)

3. Komisi VII DPR RI mendesak Ketua Harian Dewan Energi Nasional untuk melakukan

inventarisasi dan optimalisasi potensi energi daerah dalam rangka percepatan

pencapaian target bauran energi nasional.

KETUA HARIAN DEN:

Kalau ini peranan saya sebagia menteri Pak bukan sebagai ketua harian DEN.

KETUA RAPAT:

Oke, saya kira di dalam kesimpulan Rapat Kerja-Rapat Kerja pun sudah ada ini ya, oke kita

drop saja ya.

KETUA HARIAN DEN:

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Karena di saya peranan sebagai menteri sudah ada Pak.

KETUA RAPAT:

Iya maksud saya tadi supaya yang syahrula itu bapak perhatikan yang 1000 megawatt itu

kapan, itu sebetulnya Pak, nanti sajalah, ini drop saja lah ya.

KETUA HARIAN DEN:

Waduh ini Pak Ketua, padahal saya yang bawa Pak Ketua ke sana itu.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Interupsi, sebenarnya nomor 3 ini sebaiknya tidak dihapus karena saya justru melihat dari

sini ada RUED-nya Pak, iya kan. RUED provinsi jadi dicarikan rumusan lain memang terhindar

dari posisi Pak Menteri sebagai kementerian, tetapi dalam rangka itukan ada sosialisasi di atas,

tetapi juga ada mengadopsi, mensosialisasi ttapi juga mengadopsi mempertimbangkan Bapak

karena wilayah kita wilayah kepulauan Pak, bukan wilayah daratan. Sehingga ini mneurut saya

masuk tapi terserah rumusan kalimatnya tetapi kami berharap itu karena ini ada di sini juga

RUED-nya dan provinsinya provinsi kita ada 7 provinsi kepulauan yang masuk di dalam. Jadi

tetap karena itu adalah keunggulan-keunggulan lokal yang terasa daapat digunakan atau dapat

dikembangkan untuk memperkuat bauran maupun untuk membuat elektrivitas. Saya berharap

sebenarnya ini masih bisa masuk dengan rumusan yang disempurnakan.

KETUA RAPAT:

Kalau kalimatnya sih kalimat saya sudah sempurna ini bahasa Medan, Cuma tadi sudah

ada di kementerian tapi Pak Menteri bagaimana Pak. Saya kira Pak Dar memandang ini perlu

juga masuk saya kira memang ada disinggung juga di sana soal bauran energi, nggak apa-apa

lah.

KETUA HARIAN DEN:

Nggak apa-apa sih Pak, karena sebenarnya ini kalau Bapak baca dokumen RUEN-nya dan

nanti rencana RUED masing-masing itu ada Pak yang nomor 3 ini sudah ada, iya nggak apa-apa

kalau mau dimasukkan juga nggak apa-apa.

KETUA RAPAT:

Pak Dar ini jarang minta Pak saya kira Beliau sudah ada wangsit, kalau 3 kesimpulan

kurang baik biar jadi 4 begitu barangkali. Setuju ya.

(RAPAT:SETUJU)

4. Komisi VII DPR RI meminta Ketua Harian Dewan Energi Nasional memastikan rencana

umum energi daerah di seluruh daerah sinkron dengan rencana umum energi nasional.

Setuju ini Pak Menteri, baik.

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

(RAPAT:SETUJU)

Demikian saya kira, kita sudah close di 4 ini jangan nambah jangan kurang sebagai awal.

Seali lagi ini Pak, ini mohon maaf juga kami Komisi VII mohon maaf ya buat Bapak-bapak

Anggota DEN barangkali juga ada kealpaan kami baru mengundang, tapi mestinya saya kira

Bapak-bapak mengambil inisiatif Pak, ini saya kira siapa yang lebih berinisiatiif nanti ke depan

akan lebih berpeluang untuk kemudian dipilih kembali, kalau kita alpa diingatkan, Pak Tumiran

sering mengingatkan kami setidaknya untuk bicara DDEN.

Baik, mungkin kata penutup dari Pak Menteri sebagai Ketua harian dan terima kasih juga

ya Bapak-Ibu dari wakil tetap dari kementterian.

Silakan Pak Menteri.

KETUA HARIAN DEN:

Bapak Ketua dan Bapak-Ibu Anggota yang saya hormati.

Kami atas nama Dewan Energi Nasional menghaturkan banyak terima kasih atas waktunya

dalam pertemuan ini. Kami akan kirimkan bahan tentang ......tentang RUEN dan ada

tahapan-tahapan penyusunan RUEN dan juga jadwal-jadwalnya, termasuk yanng di Papua. Jadi

mungkin hari ini akan dikirim ya setelah rapat ini dan juga kami sangat berharap Pak, ini

Bapak-Ibu dari Komisi VII itu untuk ikut sosialisasi kenapa Pak? Saya jelaskan begini, dari apa

yang disusun Pak ya kalau sampai RUED ini tidak bisa disusun sampai masa bakti Anggota DEN

ini selesai, di luar saya Pak karna saya kan ini menteri eks official terutama rekan-rekan dari UPK,

ini kita mengeluarkan anggaran kira-kira 5 tahun itu 250 milyar untuk adanya Dewan Energi

Nasional dalam 5 tahun Pak karena pemilihan mereka juga dalam 5 tahun. Kalau ini nggak bisa

sampai implementasi sampai jalan, sampai RUED-nya sampai selesai, artinya ini kurang efektif

nanti Pak. Jadi mohon juga dukungan Bapak karena ini tinggal kurang setahun Pak, kalau dihitung

sekarang ini kira-kira prakteknya kurang setahun karena akhir semester kedua tahun 2018 sudah

mulai proses pemilihan Anggota unsur pemangku kepentingan yang baru, gitu Pak.

Terima kasih, lebih kurangnya mohon maaf sekali lagi mohon dukungan Bapak-Ibu.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Menteri sebagai Ketua Harian DEN.

Saya kira Februari bahkan Pak, ini suudah akan berakhir Februari 2019. Makanya tadi Pak

Menteri katakan memang 2018 semester II sudah ada proses, saya kira memang harus ada suatu

akselerasi Pak dari kita dan kami mengapresiasi sebetulnya Bapak-bapak dengan kapasitas yang

luar biasa menurut kami Cuma memang mungkin di waktu-waktu yang lalu kurang kita

optimalisasi lah ke depan mungkin tadi sebagia ketua harian Pak Menteri ada 3 harapan dari kami

sebagai Komisi VII punya harapan yang sama juga karena kita punya tanggung jawab yyang

sama menurut kami untuk bisa menyelesaikan ini dan sekaligus mengimplementasikan.

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH … · masyarakat. Terkait hal tersebut pada tanggal 2 Maret 2017 telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita bersama itu bisa berjalan, mungkin

melalui Sekjen, ini Pak Sekjen DEN tolong Bapak yang mengambil inisiatif untuk berbagai

kegiatan akselerasi di dalam penyusunan sampai ke daerah-daerah ya. Saya kira itu, dengan

demikian maka dengan ucapan alhamdulillahirobbil'alamin rapat ditutup.

Terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 12.39 WIB)

a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT

Dra. Nanik Herry Murti NIP. 19650506199403200