dewan perantjang nasional · web viewperhitungan pertumbuhan penduduk oleh b.p.s. dengan...

48
DEWAN PERANTJANG NASIONAL REPUBLIK INDONESIA L A P O R A N PANITIA AD HOC DEWAN PERANTJANG NASIONAL DJUMLAH PENDUDUK INDONESIA (Panitia Johannes)

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

DEWAN PERANTJANG NASIONALREPUBLIK INDONESIA

L A P O R A N

PANITIA AD HOC DEWAN PERANTJANG NASIONALDJUMLAH PENDUDUK INDONESIA

(Panitia Johannes)

Page 2: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase
Page 3: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

325/V-Dep./60- 1000 -

I S I L A P O R A NPANITIA AD HOC DEPERNAS :

DJUMLAH PENDUDUK INDONESIA( PANITIA JOHANNES )

HalamanI Prakata …………………………………..……….. 2II Bahan-bahan ……………………………………... 2III Tjara-tjara pembahasan …………………………... 3IV Hasil pembahasan ………………………………... 3V Kesimpulan ………………………………………. 5

- Panitia mengandjurkan agar digunakan projek-si (d), jakni projeksi bunga majemuk dengankenaikan 2,3 % …………………………………… 6

- Projeksi Penduduk Indonesia 1960 – 1970 ………. 7- Lampiran I : Banjaknja Penduduk di Indonesia

(tidak termasuk Irian Barat jang masih didu-duki Belanda) …………………………………….. 8

- Lampiran II : Djumlah Penduduk Warganegara Indonesia …………………………………………. 9

- Lampiran III : Pertumbuhan Penduduk Indone-sia ……………….………………………………... 10

- Lampiran IV : Djumlah Penduduk Indonesia ……. 14- Lampiran V : Perhitungan persentase Kena-

ikan Tahunan Penduduk Indonesia ………………. 19- Lampiran VI : Extrapolasi Penduduk Indone-

sia 1957 – 1970 …………………………………... 20- Lampiran VII : Ringkasan Sedjarah Statistik

penduduk Indonesia ……………………………… 21

-------------=”TT”=------------

Page 4: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

LAPORANPANITIA AD HOC DEPERNAS

DJUMLAH PENDUDUK INDONESIA

I. P R A K A T A

Panitia dibentuk tgl. 8 April 1960 oleh Pimpinan Depernas dalam rapat Panitia Keahlian Pembangunan Industri Sandang.Susunan Panitia1. Prof. Ir. H. Johannes, Ketua merangkap anggota.2. Sdr. F. Zahar dari Biro Pusat Statistik, anggota.3. Sdr. A.A. Rivai dari Departemen Dalam Negeri san Autonomi Daerah,

anggotaT u g a s Menentukan djumlah penduduk Indonesia dalam tahun 1960-1970 jang akan dipakai oleh Depernas sebagai dasar perentjanaan Pembangunan Semesta Berentjana. Djumlah penduduk itu agar dilukiskan pula dalam sebuah grafik.Masa Bekerdja Kepada panitia diberi waktu bekerdja dari 8 sampai 30 April 1960.Usaha dan Persidangan8-13 April 1960: Anggota-anggota mengumpulkan dan mempeladjari bahan-bahan.Sdr. Zahar mengusahakan Biro Pusat Statistik (B.P.S.) membuat kertas kerdja mengenai djumlah penduduk Indonesia (Lampiran I).13-15 April 1960: Sidang Panitia di Bandung.15-21 April 1960: Anggota mentjari bahan untuk mendjawab soal2 jang timbul dalam sidang 13-15 April 1960.21-23 April 1960: Sidang Panitia di Bandung.27-28 April 1960: Sidang Panitia di Bandung.

II. B A H A N – B A H A NBahan2 jang terkumpul dan dipakai oleh Panitia ialah:1. Kertas kerdja jang dibuat oleh Biro Pusat Statistik mengenai djumlah

penduduk Indonesia dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1970, dipisah pulau Djawa/Madura dari kepulauan lainnja.

2. Keyfitz dan Nitisastro: Soal penduduk dan Pembangunan Indonesia (1954).3. Statistical Pocketbook of Indonesia 1959 dari B.P.S.4. Demografic Yearbook 1957 dari United Nations.5. Palmer Putnam: Energy in the Future (1955).6. Hilde Wander: Trends and Characteristics of Population Growth in

Indonesia (1959).7. Mohammad Hatta: Ekonomi Terpimpin (1960).8. Statistik Pertanian (1959) dari Departemen pertanian.9. Rentjana Lima Tahun 1956-1960 dari Biro Perantjang Negara.10.Statistical Pocketbook of Indonesia 1941 dari Departemen of Economic

Affairs, Central Bureau of Statistics.11.Angka pendaftaran penduduk untuk pemilihan Umum DPR/Konstituante

dan untuk ……….

- 2 -

Page 5: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

dan untuk pemilihan DPRD.12.Future Population Estimate Report III: The population of S.E. Asia (1950-

1980) dari United Nations.13.U.N. Statistical Papers: Population and Vital Statistics Report

( 1 Oktober 1959).

III. TATA TJARA PEMBAHASAN1. Panitia menggunakan Kertas Kerdja dari Biro Pusat Statistik sebagai

bahan pokok untuk pembahasannja.2. dibahas soal djumlah penduduk: tahun2 manakah jang dapat diambil seba-

gai “fakta” dan dapat dipakai sebagai titik tolak perhitungan?3. dirundingkan tentang apakah perhitungan djumlah penduduk akan dilakukan

untuk seluruh wilajah Indonesia termasuk daerah Irian Barat jang masih mendjadi persengketaan, ataukah Indonesia tanpa Irian Barat.

4. dibahas tentang angka kenaikan penduduk dalam djangka waktu 1920-1930; 1930-1940; 1940-1950; 1950-1960; dan 1960-1970.

5. dibahas tentang pengaruh migrasi atas djumlah penduduk.

IV. HASIL PEMBAHASAN1. Dengan suara bulat Panitia dapat menerima hasil Tjatjah Djiwa 7 Oktober

1930 sebagai “fakta” primer jang terkuat jang dapat dipakai sebagai ti-tiktolak perhitungan djumlah penduduk Indonesia untuk tahun2 berikutnja.Hasil Tjatjah Djiwa itu ialah:Seluruh Indonesia: 60.727.233.Indonesia tanpa Irian Barat: 60.412.962. Irian Barat: 314.271.

2. Sebagai “fakta” sekunder dianggap dapat diambil:a. Angka2 pendaftaran penduduk warganegara untuk Pemilihan Umum DPR/

Konstituante tahun 1954.b. Angka2 djumlah penduduk tahun 1954-1958 jang diterima oleh Biro Pu-

sat Statistik dari para Bupati/Walikota dan sedjak tahun 1958 djuga langsung dari para Tjamat.

c. Angka2 pendaftaran penduduk warganegara untuk pemilihan DPRD di Djawa seluruhnja tahun 1956, di Kalimantan seluruhnja tahun 1957 dan didaerah Swatantra Tingkat I Sumatera Selatan tahun 1956.

3. Untuk memperlantjarkan djalannja perhitungan, maka angka2 penduduk un-tuk Irian Barat tidak ikut diperhitungkan sesuai dengan perangkaan jang disusun oleh B.P.S. dalam kertas kerdjanja.

4. Panitia meneliti angka2 mengenai penduduk Indonesia (termasuk Irian Barat) jang tertera dalam Statistical Pocketbook of Indonesia 1941 da-ri Central Bureau of Statistics:Tjatjah Djiwa 1920: 49,344 djutaTatjah Djiwa 1930: 60,727 djutaAngka kenaikan penduduk tiap tahun antara 1920 dan 1930:

Orang Indonesia : 1,73% " Belanda : 3,64%

Orang Tionghoa: ………

- 3 -

Page 6: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Orang Tionghoa : 4,72% " Arab : 4,31%

djumlah penduduk dalam tahun 1940 : 70,476 djuta.Angka kenaikan antara 1930 dan 1940 : 1,5%Djumlah penduduk antara tahun 1920: 52,327 djuta. Angka ini berbeda dengan hasil Tjatjah Djiwa 1920 jang diperoleh dengan projeksi kebelakang dari hasil Tjatjah Djiwa 1930 dengan angka kenaikan tiap tahun 1,5%. Panitia memperoleh keksan, bahwa ada keragu-raguan pada Central Bu-reau of Statistics tentang hasil Tjatjah Djiwa 1920 dan tentang angka kenaikan antara 1920 dan 1930.Mengenai angka-angka kenaikan penduduk antara 1920-1930 dan 1930-1940 itu Panitia tidaklah dapat menjatakan pendapatnja tentang tepat tidaknja angka-angka itu.Dikonstantir bahwa djuga Biro Pusat Statistik menggunakan angka kenaik-an 1,5% antara 1930-1940, sehingga djumlah penduduk Indonesia tanpa Irian Barat dalam Statistical Pocketbook of Indonesia tahun 1959 dan dalam kertas kerdja B.P.S. diberikan:

1930: 60,413 djuta1940: 70,112 djuta.

5. Mengenai angka-angka kenaikan penduduk dan djumlah-djumlah penduduk antara 1940-1950 seperti tertera dalam kertas kerdja B.P.S., Panitia pun tak dapat menjatakan sesuatu pendapat tentang tepat-tidaknja angka-angka itu.Diperoleh keteranganbahwa B.P.S. pun tak mempunjai pendirian sendi-ri mengenai hal itu dan hanja mengutip angka-angka itu dari buku Keyfitz dan Nitisastro.Djangka waktu 1940-1950 meliputi waktu Perang Dunia II dan Revolusi Kemerdekaan, pada waktu mana dapat diduga bahwa angka kelahiran ber-kurang dan angka kematian bertambah sehingga angka kenaikan berkurang, tetapi sampai berapa berkurangnja tak dapat dihitung dengan tepat. Panitia dengan demikian tidak dapat memprojeksikan djumlah penduduk mulai dari fakta primer hasil Tjatjah Djiwa 1930 itu dengan menggu-nakan angka-angka kenaikan jang mempunjai dasar kuat, maka diputuskan sadja untuk mentjari angka penduduk tahun lalu, jang dapat dipakai sebagai titik tolak perhitungan.

6. Ternjata bahwa diantara angka-angka penduduk jang tersedia, ada djuga jang mempunjai dasar dan dapat dipakai sebagai titiktolak perhitung-an, jaitu angka-angka pendaftaran penduduk untuk pemilihan Umum DPR/ Konstituante 1954, angka-angka pendaftaran penduduk untuk pemilihan DPRD tahun 1956-1957 dan angka-angka penduduk jang diperoleh BPS da-ri para Bupati/Walikota sedjak 1954 – 1958.

7. Angka-angka tersebut pada angka 6 diadjukan oleh Saudara Rivai dan Sau-dara Zahar (lampiran II dan IIA).

Mengenai angka ……..

- 5 -

Page 7: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Mengenai angka-angka penduduk ini serta angka kenaikan tiap tahun oleh Saudara Zahar dikemukakan pendapat seperti tertera pada Lampir-an III jang oleh Panitia dibahas setjara mendalam.Ringkasan Sedjara Statistik penduduk Indonesia diterima baik oleh Panitia untuk diketahui.

V. KESIMPULAN

1. Hasil Tjatjah Djiwa 1930 sekalipun suatu fakta primer jang baik un-tuk dipakai sebagai titik tolak perhitungan penduduk Indonesia, da-lam kenjataannja sukar digunakan sebagai titik-awal projeksi pendu-duk, berhubung angka kelahiran, angka kematian dan angka kenaikan penduduk pada masa Perang Dunia II dan Revolusi Kemerdekaan sukar diperhitungkan.

2. Dengan segala kelemahan-kelemahannja, maka angka-angka penduduk ta-hun 1954 hasil pendaftaran Pemilihan Umum untuk DPR/Konstituante dan hasil pelaporan para Bupati/walikota kepada B.P.S. dan angka penduduk tahun 1957 hasil pelaporan para Bupati/Walikota kepada B.P.S. dapat digunakan untuk projeksi penduduk Indonesia buat tahun-tahun jang berikutnja.

3. Setelah meneliti:a) Angka-angka penduduk seperti jang dilaporkan oleh para Bupati ke-

pada B.P.S. antara 1954-1958 dan seperti jang diprojeksikan anta-ra 1958-1970 oleh B.P.S. dalam kertas kerdjanja dengan kenaikan 2,6%.

b) Angka-angka penduduk Indonesia jang diprojeksikan oleh United Na-tions antara 1950-1980 dengan low mortality projection.

c) Angka-angka penduduk jang diprojeksikan oleh Dr. Hilde Wander de-ngan pemisalan heavy decline in mortality dan stable fertility di Djawa dan Madura serta tandjakan lurus kenaikan penduduk dilu-ar Djawa dari 2,2% pada tahun 1957 sampai 2,6% pada tahun 1977.

d) Projeksi Penduduk oleh B.P.S. mulai 1954/1957 sampai 1970 dengan kenaikan penduduk tiap tahun 2,3%, dengan bunga madjemuk, maka Panitia berpendapat:Angka-angka United Nations (b) dan angka-angka Hilde Wander (c) adalah diperoleh dengan methode jang mathematis jang lebih exact dari methode projeksi bunga madjemuk menurut (d) dan (a) dari B.P.S.

4. Sekalipun demikian atas pertimbangan bahwa kelemahan-kelemahan jang terdapat pada angka-angka tahun dasar jang dipakai dalam keempat me-thode itu serta kelemahan-kelemahan dalam angka-angka pelaporan ke-lahiran dan kematian penduduk memburukkan pula ketepatan methode (b) dan (c) jang exact itu, maka Panitia menganggap bahwa untuk djangka waktu 1960-1970 dapat dipakai projeksi bunga madjemuk (d) atau (a) jang lebih sederhana itu.

Kedua projek ………

- 5 -

Page 8: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Kedua projek ini digambarkan pada grafik jang dilampirkan (Lam-piran IV).

5. Panitia berpendapat bahwa angka penduduk Indonesia 86,659 djuta buat tahun 1957 sekalipun masih understatet berhubung penduduk-penduduk daerah tak akan tidak ikut tertjatat dan mengingat penga-laman bahwa pelaporan-pelaporan djumlah penduduk oleh pendjabat-pendjabat setempat pada umumnja lebih rendah dari kenjataan, ada-lah merupakan angka jang terbaik untuk didjadikan titik tolak per-hitungan.Panitia berpendapat, bahwa projeksi dengan kenaikan 2,6% memberi-kan angka-angka penduduk jang agak terkeatas ( aan de hoge kant). Kenaikan penduduk Indonesia sebagai hasil laporan para Bupati/Wa-likota kepada B.P.S. untuk tahun 1957-158 memang adalah sebesar 2,6%, tetapi Panitia menduga bahwa angka jang agak tinggi ini di-sebabkan oleh bertambah baik dan sempurnanja tjara mentjatat pendu-duk.

PANITIA MENGADJUKAN AGAR DIGUNAKAN PROJEKSI (d), JAKNI PROJEKSI BUNGA MADJEMUK DENGAN ANGKA KENAIKAN 2,3%.

Alasan-alasan adalah sebagai berikut:1) Angka-angka penduduk tahun 1954-1957 sebagai hasil pelaporan

para Bupati/Walikota kepada B.P.S. diperhitungkan dengan bu-nga madjemuk, memang menundjukkan kenaikan 2,3% (lihat lampiran III).

2) Angka kenaikan 2,3% ini disbanding dengan angka kenaikan 2,6% tidaklah melukiskan garis kenaikan jang terlalu melondjak ter-hadap angka-angka kenaikan lainnja (lihat Lampiran1).

3) Angka 2,3% itu masih mengandung pengaruh bertambah baiknja tja-ra pentjatatan penduduk, tetapi djusteru oleh karena itu, maka kenaikan 2,3% tersebut mengandung pula sifat korektif terhadap angka-angka penduduk jang diperhitungkan dari angka tahun 1957 jang understatet itu.

6. Pada saat ini, migrasi intern dan extern belum banjak dipengaruhi projeksi penduduk. Pemindahan penduduk keluar Djawa/Madura hanja beberapa puluh ribu tiap tahun sedang ada pula perpindahan dari luar Djawa ke Djawa.Imigrasi warga negara asing pada saat inipun ditaksir baru berdjum-lah beberapa puluh ribu setahun sehingga belum perlu diadakan korek-si pada projeksi, lebih-lebih oleh karena angka-angka projeksi sen-diri mungkin sudah underestimated.

Jogjakarta, 29 April 1960.

PANITIA AD HOC DEPERNAS:DJUMLAH PENDUDUK INDONESIA,

Ketua,Ttd.

Prof Ir H. Johannes.

- 6 -

Page 9: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

PROJEKSI PENDUDUK INDONESIA 1960 - 1970

Djuta

- 7 -

Page 10: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Lampiran I.

BANJAKNJA PENDUDUK DI INDONESIA(Tidak termasuk Irian Barat jang masih diduduki Belanda)

Achir tahun

Djumlah banjaknja (x 1.000) Persentase kenaikanDjawa/ Madura

Luar Dja-wa/Madura

Lain2 bangsa Indonesia

Djawa/ Madura

Luar Dja-wa/Madura Indonesia

1930 41.718 18.695 60.413 )1931 42.344 18.975 61.319 )1932 42.979 19.260 62.239 )1933 43.624 19.549 63.173 )1934 44.278 19.842 64.120 )1935 44.943 20.139 65.082 )1936 45.617 20.441 66.058 ) 1,5 1,5 1,51937 46.301 20.748 67.049 )1938 46.995 21.059 68.055 )1939 47.700 21.375 69.075 )1940 48.416 21.696 70.112 )1941 48.200 ) 22.700 ) 1.700 72.600 1,5 2,0 1,71942 48.900 ) 23.100 ) 1.700 73.700 1,5 2,0 1,51943 49.300 ) 23.400 ) 1.700 74.400 0,75 1,0 0,91944 49.300 ) 23.600 ) 1.700 74.600 - 1,0 0,31945 48.800 ) x) 23.800 ) x) 1.700 74.300 -1,0 1,0 -0,41946 48.300 ) 24.100 ) 1.700 74.100 -1,0 1,0 -0,31947 48.300 ) 24.400 ) 1.700 74.400 - 1,5 0,41948 48.300 ) 24.800 ) 1.800 74.900 - 1,5 0,71949 48.800 ) 25.200 ) 1.800 75.800 1,0 1,5 1,21950 50.456 26.115 76.5711951 51.212 26.507 77.719 1,5 1,5 1,51952 51.981 26.904 78.885 1,5 1,5 1,51953 52.743 27.143 79.886 1,5 0,9 1,31954 55.505 27.382 80.887 1,5 0,9 1,31955 54.340 28.281 82.621 1,6 3,3 2,11956 55.140 29.292 84.432 1,5 3,6 2,21957 56.359 30.300 86.659 2,2 3,4 2,61958 57.600 31.300 88.900 ) 2,2 3,3 2,61959 58.900 32.300 91.200 )1960 60.200 33.400 93.600 )1961 61.500 34.500 96.000 )1962 62.900 35.600 98.500 )1963 64.300 36.800 101.100 )1964 65.700 38.000 103.700 ) 26%1965 67.100 39.300 106.400 )1966 68.600 40.600 109.200 )1967 70.100 41.900 112.000 )1968 71.600 43.300 114.900 )1969 73.200 44.700 117.900 )1970 74.800 46.200 121.000 )

x) Bangsa Indonesia

- 8 -

Page 11: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Lampiran II.

DJUMLAH PENDUDUK WARGANEGARAINDONESIA

Angka-angka Departemen Dalam Negeri (Sdr. A. A. Rivai)

No. Nama Daerah Tingkat I Angka pendaftar penduduk KeteranganPem. DPR/Konst. x) Pem. DPRD

1. Djawa Timur 18.115.851 19.021.2842. Djawa Tengah 15.631.775 16.452.4303. Djawa Barat 14.567.229 15.377.063 Pendaftaran untuk

pemilihan DPRD tahun 1956

4. Djakarta Raya 1.642.500 1.842.8195. Daerah Istimewa Jogja-

karta1.931.084 2.011.389

6. Sumatera Selatan 3.141.318 3.640.641 Idem tahun 19567. Sumatera Barat 2.371.5258. Djambi 551.3049. R i a u 807.530

10. Sumatera Utara 3.678.99711. A t j e h 1.271.269

12. Kalimantan Barat 1.085.641 1.204.544 )13. Kalimantan Selatan 1.260.641 1.790.354 )14. Kalimantan Timur 1.260.373 412.496 ) Idem tahun 195715. Kalimantan Tengah 409.045 422.117 )

16. Maluku 381.86417. Sul. Utara/Tengah 695.85218. Sul.Sel/Tenggara 1.43.707

19. Nusa Tengg./Timur 3.681.15520. Nusa Tengg./Barat 2.148.526

21. Irian Barat 2.290.373

x) pendaftaran tahun 1954

- 9 -

Page 12: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA (dalam ribuan)

Tahun Perhitungan global untuk pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persentase 2,6% jaitu persenta-se kenaikan penduduk tahun 1956-1957 dan 1957-1958

Population estimation with assumption I (heavy decline in mortality and stable fer-tility) by Dr. Hilde Wander. Linear growth in the outher island from 2,2% in 1957 to 2,6% in 1977 (basic year 1957)

U.N. Future Population Esti-mate Report III “The Popula-tion of southeast Asia 1950-1980 with low mortality pro-jection (basic year 1950)

Perhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persentase 2,3% jaitu ke-naikan pendu-duk tahun 1954 sampai 1957 di perhitungkan dengan tjara compound inte-rest.

Perhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da-sar 1957)

Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase 2% (tahun dasar 1957)

Perhitungan pertumbuhan penduduk Irian Barat dengan persentase 1,5% (tahun dasar Sensus 1930)

Djumlah

Persentase kenaikan penduduk Djumlah

Persentase kenaikan penduduk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1957 86.659 86.659 2,64 86.659 86.659 86.659 4701958 88.900 88.600 2,21 88.652 88.132 88.392 4771959 91.200 90.500 2,19 90.691 89.630 90.160 4841960 93.600 92.500 2,18 93.344 )

)92.777 91.154 91.963 491

1961 96.000 94.500 2,17 ) 94.911 92.704 93.8021962 98.500 96.500 2,16 ) 2,51 97.994 94.280 95.6781963 101.100 98.800 2,17 ) 99.327 95.883 97.5921964 103.700 100.800 2,17 ) 101.611 97.513 99.5441965 106.400 103.000 2,18 105.656 ) 103.949 99.171 101.535

1966 109.200 105.100 2,18 ) 106.340 100.857 103.5661967 112.000 107.500 2,20 ) 108.785 102.572 105.6371968 114.900 109.900 2,22 ) 2,62 111.287 104.316 107.7501969 117.900 112.400 2,24 ) 113.847 106.089 109.9051970 121.000 114.900 2,26 119.933 ) 116.465 107.893 112.103

1975 129.100 2,44 137.376 ) 2,75

1977 135.700 2,59 ))

3,06

1980 159.728 )Djakarta, 10 Mei 1960.Biro Pusat Statistik.

- 10 -

Page 13: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

ANGKA2 PERSENTASE KENAIKAN PENDUDUK INDONESIA

- 11 -

Page 14: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA(dalam ribuan)

- 12 -

Page 15: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

PERTUMBUHAN PENDUDUK INDONESIA(dalam ribuan)

- 13 -

Page 16: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Lampiran IVDjumlah Penduduk Indonesia

Djumlah penduduk Indonesia setelah angka-angka penduduk B.P.S. menge-nai tahun 1954, 1956 dan 1957 dibandingkan dengan angka-angka penduduk jang diperoleh dari pendaftaran penduduk untuk pemilihan DPR/Konstituante dan pemilihan DPRD dari Departemen Dalam Negeri dari Saudara Rivai, adalah sebagai berikut:

1. Dalam keseluruhannja untuk tahun 1954 angka-angka penduduk se-luruh Djawa-Madura dari B.P.S. melebihi angka-angka Sdr. Ri-vai untuk daerah tersebut, jaitu ± 1,5 djuta jang untuk seba-gian dapat dibebankan kepada besarnja djumlah penduduk warga-negara asing. Patut ditjatatkan pula bahwa Sdr. Rivai hanja dapat menundjukkan angka perkiraan penduduk warga negara asing sebesar 0,8 djuta.

Angka-angka penduduk Djawa/Madura tahun 1956 adalah lebih tinggi daripada angka-angka dalam hal Djawa Tengah, Djawa Tim-ur, D. I. Jogjakarta, jang memang wadjar demikian, karena angka-angka B.P.S. meliputi warga negara Indonesia dan warga negara asing, sedangkan angka-angka Deparetemen dalam Negeri adalah mengenai warga negara Indonesia sadja sesuai dengan pendaftaran untuk maksud jang disebut diatas itu. Dalam hal Djawa Barat dan Daerah Djakarta Raya angka-angka Departemen Dalam Negeri menundjukkan angka-angka jang lebih tinggi dari-pada angka-angka B.P.S., hal mana tidak dapat dipertjaja de-ngan begitu sadja. Akan tetapi, bila dibandingkan djumlah pen-duduk untuk seluruh Djawa-Madura, ternjata perbedaan tidak be-gitu besar.

Lepas daripada angka-angka perbandingan jang berbeda dan jang menjulitkan itu, maka djelaslah bahwa angka-angka pendu-duk jang diperoleh dari para Bupati/Walikota berdasarkan pen-daftaran oleh para Tjamat dan seterusnja tidak menundjukkan angka-angka jang lengkap.

Melihat kesulitan-kesulitan administratif, kesulitan-ke-sulitan lantaran sukarnja perhubungan dan kesulitan-kesulitan disebabkan sukarnja untuk dapat mendaftarkan didaerah-daerah jang kurang aman, maka dalam keseluruhannja, dapat diringkas-kan, bahwa angka-angka penduduk, Djawa-Madura adalah agak un-derestimated.

2. Pula dalam hal daerah luar Djawa timbul perbedaan-perbedaan bila angka-angka B.P.S. dibandingkan dengan angka-angka pen-duduk pemilihan DPR dan DPRD, terutama untuk Kalimantan jang setelah dipetjah mendjadi 4 daerah tingkat I menundjukkan angka-angka jang lebih baik, tidak hanja karena diakibatkan oleh kenaikan penduduk, akan tetapi pula oleh pendaftaran jang setjara administrative mendjadi lebih baik pula.

Dalam hal ……..

- 14 -

Page 17: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Dalam hal ini angka-angka B.P.S. menundjukkan angka-angka jang lebih mudah daripada angka-angka Departemen Da-lam Negeri jang dapat dipetjahkan dengan begitu sadja. Dalam keseluruhannja angka-angka penduduk B.P.S. luar Djawa-Madura memberi gambaran jang lebih besar daripada angka-ang-ka Departemen Dalam Negeri, jang memang sewadjarnja harus demikian, karena sebab-sebab jang telah diuraikan diatas. Seperti dalam hal Djawa-Madura, hanja dalam deradjat lebih kuat, maka angka-angka penduduk daerah luar Djawa adalah pula underestimated.

3. Oleh B.P.S. dapat ditafsirkan bahwa pendaftaran penduduk oleh Pamongpradja sedjak tahun 1954 mendjadimakin lama ma-kin baik, hal mana pula mempunjai pengaruh terhadap naiknja angka persentase kenaikan penduduk untuk Djawa/Madura dari 1,5% untuk tahun 1954 sampai 2,2% untuk tahun 1957, untuk daerah luar Djawa angka-angka persentase tersebut adalah 0,9% mendjadi 3,3%. Pendapat tersebut dapat disokong dan dibuktikan dengan angka-angka absolut dari Deparetemen Dalam Negeri. Untuk seluruh Indonesia persentase kenaikan pendu-duk meningkat dari 1,3% untuk 1954 sampai 2,6% untuk tahun 1957.Walaupun persentase 2,6% adalah affected, namun angka-angka ini tidak merupakan persentase jang tertinggi di Asia, mi-salnja Taiwan 3,5%, Malaja 3,2%, Caylon 2,8% dan sebagainja.

4. Mengenai rate of natural increase untuk Indonesia terdapat beberapa pendapat jaitu:a. Prof. V. Gelderen : 1,5% (birth rate : 38, death rate 23)b. Prof. Keyfitz : 1,7% ( " " : 40, " " 23)c. Dr. Hilde Wander : 2,15% ( " " : 40,3 " " 18,8)

(2,2)d. official estimated

rate (lihat: U.N. 2,-% ( " " : 40, " " 20)Lihat Papers: Population and Vital Statistics Report Data as of 1 Oktober 1959).

5. Untuk dapat mempergunakan persentase-persentase kenaikan penduduk tersebut diatas, maka harus dipilih suatu tahun dasar djumlah penduduk jang reliable, misalnja hasil Census 1930, akan tetapi fakta ini adalah sudah terlalu djauh kebelakang, lagi pula disela oleh tahun-tahun pendudukan dan perdjuang-an (1941-1948) sehingga boleh dikata tidak dapat diper-gunakan lagi. Sesudah 1930 tidak terdapat fakta-fakta jang

reliable …….

- 15 -

Page 18: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

reliable. Menurut B.P.S. fakta jang masih dapat dipergunakan sebagai titik-tolak perhitungan adalah angka penduduk tahun 1957, jang masih merupakan angka jang underestimated itu dan jang sebagai fakta memberikan angka persentase kenaikan pen-duduk sebesar 2,6% dibandingkan dengan tahun 1956.Dengan demikian terdapat angka-angka persentase kenaikan pen-duduk dari 1,5% sampai 2,6% untuk Indonesia, sedangkan peme-rintah Indonesia hingga sekarang selalu mempergunakan angka persentase 1,7% jang kelihatannja bersandarkan perhitungan Prof. Keyfitz, jaitu birth rate 40 dan death rate 23.

6. Dengan terdapatnja berbagai persentase kenaikan penduduk itu, jang semuanja berdasarkan perhitungan-perhitungan/fakta-fakta jang hendaknja diterima, maka djalan untuk mengatasi keraguan dalam menetapkan persentase kenaikan penduduk In-donesia adalah dengan mengambil djalan tengah dari persoal-an tersebut jaitu angka persentase minimum 1,5% dari Prof. Van Gelderen jang tidak dapat dipergunakan lagi dan angka persentase B.P.S. sebagai hasil perhitungan “rekenkundig” jaitu 2,6 jang “affected”.

7. Dalam garis ……..

- 16 -

Page 19: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

7. Dalam garis besarnja perbandingan perhitungan penduduk menurut persentase-persentase kenaikan penduduk jang dapat dipergunakan itu adalah sebagai berikut:

Table I Djumlah Penduduk dalam ribuan (tanpa Irian Barat)

(1) (2) (3) (4) (5)

Tahun B.P.S.jang mempergunakan

angka persentase 2,6% untuk kenaik-an penduduk 1957/

1958

Dr. Hilde Wander Population estimati-on with Assumption I stable fertility. Heavy decline in mortality. Java/ Mad.. Linear growth 2,2% in 1957 – 2,6% in 1977 in outer islands.

U.N. Future Populati-on Estimate Report III The Population of S.E. Asia 1950-1980 withlow morta-lity projection (tahun dasar 1950)

Perhitungan B.P.S. jang mempergunakan Compound interest dengan mengambil tahun dasar perhi-tungan djumlah pen-duduk tahun 1954 dan 1957 (vide lam-piran) jaitu Djawa/ Madura…………..x) 1,8%luar Djawa 3,4%Indonesia 2,3%

Djumlah penduduk Irian Barat menu-rut U.N. Stat Pa-pers A XI No. 4 Po-pulation and Vital Stat Report.

1957 86.659 86.659 (2,64) 86.6591958 88.900 88.600 (2,21) 88.6521959 91.200 90.500 (2,19) 90.6911960 93.600 92.500 (2,18) 93.344 92.7771961 96.000 95.500 (2,17) (2,51%) 94.9111962 98.500 96.500 (2,16) 97.0941963 101.100 98.600 (2,17) 99.3271964 103.700 100.800 (2,17) 101.6111965 106.400 103.000 (2,18) 105.656 103.9491966 109.200 105.100 (2,18) 106.3401967 112.000 107.500 (2,20) (2,62%) 108.7851968 114.900 109.900 (2,22) 111.2871969 117.900 112.400 (2,24) 113.847 x) Census 1930

314271 Djiwa1970 121.000 114.900 (2,26) 119.933 (2,75%) 116.4651975 129.100 (2,44) 137.37621977 135.700 (2,59) - 3,06% Angka-angka ini dengan keniakan 2,3% ada-

lah sesuai dengan kesimpulan Panitia Ad Hoc Depernas.

1980 - 159.728

- 17 -

Page 20: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

8. Bila apa jang tertera diatas diringkaskan, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa:a. angka-angka penduduk Indonesia seperti diperhitungkan

dalam table I ruang (1) memberi gambaran jang “affec-ted” (diperhitungkan terlampau tinggi dengan rate of natural increase 2,6%),

b. angka-angka penduduk seperti diperhitungkan oleh Dr. Hilde Wander lihat Tabel I ruang (2) adalah lebih “ricel” akan tetapi masih understat, karena perki-raan djumlah penduduk daerah luar Djawa/Madura dida-sarkan pada suatu rate of increase jang hampir tidak berbeda dengan Djawa/Madura, jaitu pula anatara 2,1 dan 2,2%,

c. angka-angka jang telah diumumkan U.N. (ruang 3, tabel I) adalah berdasarkan angka-angka penduduk ta-hun 1950, jang menghasilkan angka-angka penduduk jang agak overestimated,

d. untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh terhadap rate of natural increase dari penduduk Indonesia jang mem-perbesar angka persentase, maka oleh B.P.S. ditempuh djalan tengah dengan mengambil tahun dasar perhitung-an djumlah penduduk tahun 1954 (tahun permulaan pen-daftaran penduduk oleh para Bupati/Walikota, jang be-lum dianggap sempurna) dan tahun 1957 jaitu tahun dalam mana pendaftaran tersebut sudah didjalankan dengan baik dan dengan mempergunakan compound increase jang meng-hasilkan rate of natural increase sebesar 2,3% untuk Indonesia dalam keseluruhannja (lihat untuk perhitung-an tersebut lampiran).

PERHITUNGAN……..

- 18 -

Page 21: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

PERHITUNGAN PERSENTASE KENAIKAN TAHUNAN PENDUDUK INDONESIA

Angka jang digunakan sebagai dasar perhitungan:

Djumlah penduduk 1954 (achir tahun): Djawa & Madura = 53.505.000Luar Djawa & Madura = 27.382.000Indonesia = 80.887.000

Djumlah penduduk 1957 (achir tahun): Djawa & Madura = 56.359Luar Djawa & Madura = 30.300Indonesia = 86.659

Geometric formula: Pn = Po (1 + r)t

t P2 = 1957 )(1 + r) = √ P2 ) 3 tahun

P1 P1 = 1954 )

Djawa & Madura: .Log 1 + r = 1/3 (log 56.359 – log 53.505)

= 1/3 (4.750.9633 – 4. 728.3944)= 1/3 (0.022.5689)= 0.007.5230

.1 + r = 1.0175r = 0.0175 ------------- 1,75% or 1,8%

Luar Djawa & Madura: .Log 1 + r = 1/3 (log 30.300 – log 27.382)

= 1/3 (4.481.4426 – 4. 437.4652)= 1/3 (0.043.9774)= 0.014.6591

.1 + r = 1.0343r = 0.0343 ------------- 3,43% or 3,4%

Indonensia: .Log 1 + r = 1/3 (log 86.659 – log 80.887)

= 1/3 (4.937.8137 – 4. 907.8787)= 1/3 (0.029.9350)= 0.009.5230

.1 + r = 1.0232r = 0.0232 ------------- 2,32% or 2,3%

EXTRAPOLASI………

- 19 -

Page 22: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

EXTRAPOLASI PENDUDUK INDONESIA 1957 - 1970

Px = P1957 (1 + r)t

TAHUN P E N D U D U KDjawa & Madura Luar Djawa & Madura Indonesia

1954 53.505 27.382 80.887(r) (1.8%) (3.4%) (2.3%)1957 56.359 30.300 86.6591958 57.375 31.279 88.6521959 58.406 32.285 90.6911960 59.458 33.319 92.7771961 60.528 34.383 94.9111962 61.617 35.477 97.0941963 62.726 36.601 99.3271964 63.855 37.756 101.6111965 65.005 38.944 103.9491966 66.175 40.165 106.3401967 67.366 41.419 103.7851968 68.579 42.708 111.2871969 69.813 44.034 113.8471970 71.070 45.395 116.465

PENDJELASAN :1. (r) = Persentase kenaikan tahunan.

Dieperoleh dengan menggunakan rumus compound interest (lihat rumus) dengan menggunakan angka-angka penduduk achir tahun 1954 dan 1957 sebagai dasar perhitungan.

2. Dengan menggunakan rumus: Px = P1957 (1 + r)t

Px = angka penduduk jang ditanjakanP1957 = angka penduduk achir tahun 1957

Dimana: t = djumlah tahun;terhitung dari tahun 1957 sampai dengan tahun jang ditanjakan

r = persentase kenaikan tahunanpenduduk achir tahun 1957 diextrapoleer sampai 1970

- 20 -

Page 23: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Lampiran VII

RINGKASAN SEDJARAH STATISTIKPENDUDUK INDONESIA

Masa sebelum 1830Dapat diberitahukan bahwa beberapa angka-angka penduduk Indone-

sia sebelum 1830 hanja mengenai daerah-daerah jang ketjil, misalnja Djakarta dan sekitarnja, angka-angka mana masih sangat disangsikan.

Perbaikan dalam hal demografi terdjadi dengan Pemerintahan Inggris dibawah Sir Thomas S. Raffles, jang memerintahkan para Resi-den untuk memberitahukan djumlah penduduk dalam resort masing-masing. Pula diperintahkan untuk menjelenggarakan daftar-daftar (register-re-gister) dalam mana segala keterangan-keterangan demografis harus di-tjatat.

Akan tetapi Raffles tidak menghiraukan, bahwa hal-hal ini mele-bihi kemampuan dari lurah-lurah dan sebagainja, sehingga pentjatatan dalam daftar-daftar tersebut tidak dilakukan praktek hanja diberitahukan tjatatan dari perobahan-perobahan setjara lisan kepada para asisten Wedana. Ditambah pula bahwa tjatatan itu tidak chusus ber-kenaan dengan angka-angka kelahiran dan kematian akan tetapi sebagian besar merupakan tjatatan-tjatatan mengenai perpindahan-perpindahan.

Dalam tahun 1820 setelah pemerintah Inggris diganti lagi de-ngan Pemerintahan Belanda, maka dimulai dengan pentjatatan statistik dari penduduk oleh residen-residen dalam resort masing-masing menurut suatu model formulir jang memuat segala keterangan-keterangan demogra-fis. Laporan ini masih tersimpan pada Arsip Negara hingga sekarang.

Masa 1830 - 1850(Masa Cultuur-stelsel)

Dalam masa ini dilakukan penghematan dalam hal keuangan Negara. Hanja tindakan Pemerintah jang perlu sekali dapat dibiajai oleh Pe-merintah, hal mana mempunjai pengaruh buruk terhadap statistik pen-duduk baik jang dilakukan dalam masa itu hanja merupakan pentjatatan penghuni-penghuni rumah dengan perbedaan tentang kelamin dan memberi-kan gambaran jang global sadja dari penduduk Indonesia.

Masa 1851 - 1879(Pentjatatan statistik kadastral)

dalam masa ini dirasakan bagaimana perlunja penjusunan suatu statistik penduduk guna mengetahui kepadatan penduduk dan milik tanah penduduk dan dengan demikian terdjadi pentjatatan statistik kadastral jang menghasilkan angka-angka penduduk Indonesia. Segala tindakan sedapat mungkin dibebankan kepada pendapat-pendapat jang wadjib dipungut oleh petugas2 daerah. Pentjatatan penduduk lebih daripada pentjatatan desa.

- 21 -

Page 24: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

Dalam Algemene Secretarie dibentuk suatu bagian statistik jang mendapat tugas untuk mengolah hasil-hasil jang diperoleh de-ngan pentjatatan statistik kadastral itu.

Seperti telah diuraikan, maksud daripada pentjatatan statistik kadastral itu adalah untuk memperoleh suatu kadaster daripada tanah-tanah rakjat. Dalam pada itu terlihat, bahwa pentjatatan-pentjatatan untuk maksud itu adalah tidak memuaskan.

Masa 1880 - 1905(Pentjatatan tiap lima tahun)

dalam tahun 1879 diputuskan untuk meniadakan kantor-kantor statistik kadastral itu, sehingga statistik penduduk diselengga-rakan lagi oleh pihak Pamong Pradja, pentjatatan mana ditetapkan untuk mengadakan tiap lima tahun, jaitu dalam tahun-tahun jang berachir dengan angka nol dan angka lima. Dalam masa ini diperoleh angka-angka penduduk jang makin lama mendjadi makin baik dan luas.

Masa 1905 – 1920Dari pentjatatan penduduk sampai penghitungan penduduk

Karena keterangan-keterangan penduduk disusun dikantor-kantor distrik, maka ternjata bahwa kesalahan-kesalahan dalam penjusunan makin lama makin meningkat, sehingga achirnja dirasa-kan, bagaimana perlunja untuk mengadakan suatu penghitungan pen-duduk misalnja di Djawa dan Madura. Dalam tahun 1909 dikeluarkan Ordonnantie Volkstelling (Stb. 575, Bijlage 11) dalam mana dite-tapkan untuk mengadakan penghitungan-penghitungan penduduk tiap 10 tahun, jang akan meliputi seluruh Indonesia.

Walaupun ditetapkan untuk mengadakan suatu penghitungan pen-duduk dalam tahun 1915, jaitu 10 tahun sesudah pentjatatan jang terachir (1905), namun ternjata bahwa penghitungan baru dapat di-laksanakan dalam tahun 1920. Maksud untuk memeperluas Kantor Peng-hitungan penduduk mendjadi suatu kantor statistik tidak dapat di-laksanakan, walaupun di Departemen Pertanian sudah terdapat suatu kantor statistik, jang achirnja diperluas sehingga kantor Penghi-tungan Penduduk dapat dihapuskan dalam tahun 1922.

Dalam tahun 1925 Kantor statistik dari Departemen Pertanian direorganisir mendjadi kantor Pusat Statistik jang sekarang ini.

Kepala Kantor Pusat Statistik ini, Prof Van Gelderen da-lam tahun 1926 sudah mengusulkan untuk mengadakan suatu penghi-tungan penduduk dalam tahun 1930 untuk maksud mana dibentuk suatu Komisi (27 Oktober 1927) untuk mengadakan suatu penghitungan pen-duduk jang modern, jaitu:

1. Untuk Djawa ……

- 22 -

Page 25: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase

1. Untuk Djawa dan Madura akan diadakan suatu momenttelling mengenai feitelijke bevolking.

2. Dimana tidak mungkin untuk mengadakan momenttelling akan dilaksanakan periode telling jang mengenai woonbevolking

3. pengolahan angka-angka akan didjalankan setjara pusat dan dengan mesin-mesin perangkaan.

Pada tanggal 1 Djanuari 1929 didirikan Tijdelijk Kantoor van de Volkstelling dan Kepalanja ditundjuk Prof. van Gelderen. Dasar hukum dari perhitungan penduduk dilekatkan dalam Volkstel-ling ordonnantie 1930 dan Volkstelling verordening 1930.Dalam bulan Djuli 1930 rumah-rumah diberi nomor. Periodetelling di-adakan dari 22 September sampai 5 Oktober 1930, sedangkan momenttel-ling pada tanggal 7 Oktober 1930.

- 23 -

Page 26: DEWAN PERANTJANG NASIONAL · Web viewPerhitungan pertumbuhan penduduk oleh B.P.S. dengan persen-tase 1,7% (tahun da- sar 1957) Perhitungan pertumbuhan penduduk dengan per-sentase