deteksi dini pada penyalahgunaan napza dr. muhaeni soewito
DESCRIPTION
DETEKSI DINI PADA PENYALAHGUNAAN NAPZA dr. Muhaeni Soewito. ********************************************************************** P0KOK BAHASAN PENDAHULUAN PENGERTIAN NAPZA FAKTOR YANG MENPENGARUHI TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NAPZA TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA TANDA DAN GEJALA PEMAKAIAN NAPZA - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
DETEKSI DINI PADA PENYALAHGUNAAN
NAPZAdr. Muhaeni Soewito.
**********************************************************************
P0KOK BAHASAN
I. PENDAHULUAN
II. PENGERTIAN NAPZA
III.FAKTOR YANG MENPENGARUHI TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN NAPZA
IV.TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA
V. TANDA DAN GEJALA PEMAKAIAN NAPZA
VI.CARA MENEGAKKAN DIAGNOSIS ( DETEKSI
DINI )
VII.PENANGANAN
I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN PEMAKAIAN NAPZA ( OPIUM ) SEJAK LAMA DIKENAL JAWA MA LI MA
JENIS YANG DIPAKAI BERAGAM
o ZAMAN BELANDA ------ CANDU ( STBL 1927 - 279 Jo. 536 ) 1828
o Th 1970 morpin, ganja amfetamino Th 1980 benzodiazepin, alkohol ganjao Th. 1990 ecstasy, shabu- shabu,heroin , ganja
Jumlah pemakai makin meningkat 5 tahun terakhir
PENGERTIAN ( DIFINISI )PENGERTIAN ( DIFINISI )
NN NARKOTIKNARKOTIK AA ALKOHOLALKOHOL PP PSIKOTROPIKPSIKOTROPIK ZA ZAT ZA ZAT ADIKTIF LAINADIKTIF LAIN
ISTILAH LAIN : NARKOBA ,OBAT TERLARANG, NARKOTIKA NAZA.
NAPZA :Bahan Zat yang bila masuk kedalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama saraf pusat sehingga menyebabkan gangguan fisik psikis dan sosial
Pembagian :Pembagian : Berdasarkan UUBerdasarkan UU Efek terhadap susunan saraf pusatEfek terhadap susunan saraf pusat Penggunaan dibidang medikPenggunaan dibidang medik
U U. 22 Th 1997 tentang NarkotikaU U. 22 Th 1997 tentang Narkotika Zat atau obat yang berasal dari tanaman Zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanamanatau bukan tanaman Baik sintetis maupun semisintesisBaik sintetis maupun semisintesis Menyebabkan penurunan atau perubahan Menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa mengurangi kesadaran, hilangnya rasa mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.menimbulkan ketergantungan.
GOLONGAN I :GOLONGAN I :
Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuanDigunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
Tidak diajukan untuk pengobatanTidak diajukan untuk pengobatan
Potenesi sangat tinggi nenimbulkan Potenesi sangat tinggi nenimbulkan
ketergantunganketergantungan
ContohContoh : : heroin ( putauw ) kokain, ganja.heroin ( putauw ) kokain, ganja.
GOLONGAN II :GOLONGAN II : berkasiat untuk pengobatan sebagai pilihan berkasiat untuk pengobatan sebagai pilihan
terakhirterakhir
digunakan dalam pengoban atau pengembangan digunakan dalam pengoban atau pengembangan
ilmu pengetahuanilmu pengetahuan
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Contoh ; morfin , pethidinContoh ; morfin , pethidin
GOLONGAN III :GOLONGAN III : berkasiat untuk pengobatanberkasiat untuk pengobatan digunakan secara luas dalam pengobatan digunakan secara luas dalam pengobatan
dan pengembangan ilmu pengetahuandan pengembangan ilmu pengetahuan potensi keteragantungan ringanpotensi keteragantungan ringan Contoh : kodeinContoh : kodein
U U No.5 Th 1997 tentang PsikotropikaU U No.5 Th 1997 tentang Psikotropika Zat atau obat, alamiah maupun sintetis bukan Zat atau obat, alamiah maupun sintetis bukan
narkotikanarkotika berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.mental dan perilaku.
GOLONGAN I :GOLONGAN I : Digunakan untuk ilmu pengetahuanDigunakan untuk ilmu pengetahuan Tidak digunakan dalam pengobatanTidak digunakan dalam pengobatan Potensi amat kuat mengakibatkan Potensi amat kuat mengakibatkan
ketergantunganketergantungan Contoh : LSD, shabu , ecstasyContoh : LSD, shabu , ecstasy
GOLONGAN II :GOLONGAN II : Digunakan untuk ilmu pengetahuanDigunakan untuk ilmu pengetahuan Berkasiat dalam pengobatan Berkasiat dalam pengobatan Potensi ketergantungan cukup kuatPotensi ketergantungan cukup kuat Contoh : afetamin , metilfenidat ( Ritalin )Contoh : afetamin , metilfenidat ( Ritalin )
GOLONGAN III :GOLONGAN III : Banyak digunakan dalam pengobatanBanyak digunakan dalam pengobatan Digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuanDigunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan Potensi ketergantungan sedangPotensi ketergantungan sedang Contoh : fenobarbital, flunitrazepamContoh : fenobarbital, flunitrazepam
GOLONGAN IV :GOLONGAN IV : Berkasiat dalam pengobatan dan pemakaian sangat Berkasiat dalam pengobatan dan pemakaian sangat
luas.luas. Digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.Digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan ringanPotensi ketergantungan ringan Contoh : diazepam, lexotan , nitrazepam, rohipnol dll.Contoh : diazepam, lexotan , nitrazepam, rohipnol dll.
ALKOHOL :ALKOHOL : Bahan fermentasi madu,gula sari buah , umbi-Bahan fermentasi madu,gula sari buah , umbi-
umbian. umbian. ( etanol )( etanol ) Keppres No.3 Th 1997 —— mengatur minuman Keppres No.3 Th 1997 —— mengatur minuman
beralkohol.beralkohol.Gol. AGol. A :Kadar 1 - 5 % ( Bir ):Kadar 1 - 5 % ( Bir )Gol. B Gol. B :Kadar 5 - 20 % ( jenis minuman anggur ):Kadar 5 - 20 % ( jenis minuman anggur )Gol. CGol. C :Kadar 20 - 45 % ( Wiski ,Vodka, Johny Walker):Kadar 20 - 45 % ( Wiski ,Vodka, Johny Walker)
Metanol ------- spiritus : zat pelarut , pembersih.Metanol ------- spiritus : zat pelarut , pembersih.
ZAT ADIKTIF LAIN :ZAT ADIKTIF LAIN : Tembakau ( nikotine )Tembakau ( nikotine ) Zat pelarut dan inhalan ( gas yang dihirup )Zat pelarut dan inhalan ( gas yang dihirup )
- Lem. tiner, bensin ,cat kuku dll.- Lem. tiner, bensin ,cat kuku dll. Kafein.Kafein.
NAPZA YANG SERING DISALAH GUNAKAN : NAPZA YANG SERING DISALAH GUNAKAN :
Gol. Narkotika :Gol. Narkotika : Opiat : morfin , heroin ( putauw ) ,canduOpiat : morfin , heroin ( putauw ) ,candu Halusinigen : ganja (kanabis) , mariyuana, hashisHalusinigen : ganja (kanabis) , mariyuana, hashis KokainKokain
Gol. PsikotropikaGol. Psikotropika Pesikotimulan : amfetamin, ekstasi, shabu.Pesikotimulan : amfetamin, ekstasi, shabu. Sedatif dan hipnotika : mogadon, Dumolid Sedatif dan hipnotika : mogadon, Dumolid
(DUM) Lexotan, Rohypnol , pil koplo. Dll.(DUM) Lexotan, Rohypnol , pil koplo. Dll. Halusinogen : LSD ,Mushroom.Halusinogen : LSD ,Mushroom.
Zat adiktif lain :Zat adiktif lain :
Alkohol - tuak, spritus ( silet )Alkohol - tuak, spritus ( silet )
InhalanInhalan : : bensin tiner, bahan pada bensin tiner, bahan pada
tinttinta penghapus.a penghapus.
PEMAKAIAN ROKOK DAN ALKOHOL PEMAKAIAN ROKOK DAN ALKOHOL
TERUTAMA PADA REMAJA MERUPAKAN TERUTAMA PADA REMAJA MERUPAKAN
PINTU MASUK PENYALAHGUNAAN PINTU MASUK PENYALAHGUNAAN
NAPZANAPZA
III. III. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PENYALAH GUNAAN NAPZATERJADINYA PENYALAH GUNAAN NAPZA
FAKTOR NAPZAFAKTOR NAPZA
( ZAT )( ZAT )
FAKTORFAKTOR FAKTO R FAKTO R
INDIVINDUINDIVINDU LINGKUNGAN LINGKUNGAN
A. A. FAKTOR ZAT.FAKTOR ZAT.Kerja Napza pada susunan saraf pusat Kerja Napza pada susunan saraf pusat ( penghayatan kenikmatan diotak ) ( penghayatan kenikmatan diotak )Potensi (kekuatan ) setiap Napza untuk Potensi (kekuatan ) setiap Napza untuk menimbulkan Ketergantungan berbeda - beda.menimbulkan Ketergantungan berbeda - beda.
= ” hard drugs “ heroin, met-amfetamin= ” hard drugs “ heroin, met-amfetamin
= “ soft drugs ” alkohol, nikotin , inhalan= “ soft drugs ” alkohol, nikotin , inhalanKetersedian Zat itu sendiri Ketersedian Zat itu sendiri Teori Teori 3 K ( K + K → K ) 3 K ( K + K → K )
B. B. FAKTOR INDIVINDUFAKTOR INDIVINDU Sering terjadi pada remajaSering terjadi pada remaja
Perubahan biologisPerubahan biologisPerubahan PsikologisPerubahan PsikologisPerubahan sosialPerubahan sosial
Ciri yang mudah tergantung pada Ciri yang mudah tergantung pada pemakaian Napzapemakaian Napza
+ Mudah Kecewa+ Mudah Kecewa
+ Risk taking behavior (Tidak sabar + Risk taking behavior (Tidak sabar
untuk menunggu)untuk menunggu)
+ Cepat bosan dan depresi+ Cepat bosan dan depresi
+ Tidak puas thd mutu kehidupan+ Tidak puas thd mutu kehidupan
+ Hambatan dalam perkembangan + Hambatan dalam perkembangan
psikososialpsikososial
FAKTOR RESIKO UNTUK PENYALAHGUNAAN NAPZAFAKTOR RESIKO UNTUK PENYALAHGUNAAN NAPZA
RENDAH TINGGIRENDAH TINGGI
- Religius - Religius - Suka berpetualang- Suka berpetualang
- Ikatan sosial /adaptasi baik - Ikatan sosial /adaptasi baik - Emosi yang meledak-ledak- Emosi yang meledak-ledak
- - Kehangatan dalam ikatan keluargaKehangatan dalam ikatan keluarga - Kegiatan negatif dg teman.- Kegiatan negatif dg teman.
- Harga diri yang cukup - Harga diri yang cukup - Tidak punya pendirian- Tidak punya pendirian
- Kematangan kepribadian - Kematangan kepribadian - Labil, mudah tersinggung- Labil, mudah tersinggung
- Kontrol diri yang baik.- Kontrol diri yang baik. - Impulsif.agresif,tidak tenang- Impulsif.agresif,tidak tenang
- Tidak mudah frustasi - Tidak mudah frustasi - Perilaku anti sosial- Perilaku anti sosial
- Dapat menunda keinginan - Dapat menunda keinginan - Sangat pemalu- Sangat pemalu
- Kemampuan akademik cukup - Kemampuan akademik cukup - Gangguan akademik- Gangguan akademik
- kemapuan untuk memecahkan - kemapuan untuk memecahkan - Sifat pembrontak- Sifat pembrontak
persoalan yang cukup persoalan yang cukup - Rasa permusuhan.- Rasa permusuhan.
- Disiplin - Disiplin - Gangguan fisik- Gangguan fisik
- Problema kejiwaan.- Problema kejiwaan.
C. C. FAKTOR LINGKUNGAN :FAKTOR LINGKUNGAN : Lingkungna keluargaLingkungna keluarga Sekolah / PekerjaanSekolah / Pekerjaan MasyarakatMasyarakat
IV. IV. TINGKATAN PEMAKAIAN NAPZATINGKATAN PEMAKAIAN NAPZA EXPERIMENTAL USEEXPERIMENTAL USE REKREATIONAL USEREKREATIONAL USE SITUATIONAL USESITUATIONAL USE DEPENDEN USEDEPENDEN USE
KETERGANTUNGANKETERGANTUNGAN
PENYALAHGUNAANPENYALAHGUNAAN
PEMAKAIAN KADANG – KADANGPEMAKAIAN KADANG – KADANG
PEMAKAIAN COBA – COBAPEMAKAIAN COBA – COBA
GOLONGAN RESIKO BESARGOLONGAN RESIKO BESAR
GOLONGAN RESIKO KECILGOLONGAN RESIKO KECIL
V. V. TANDA DAN GEJALA PENYALAHGUNAAN TANDA DAN GEJALA PENYALAHGUNAAN NAPZANAPZA
GEJALA DIPENGARUHIGEJALA DIPENGARUHI- Derajat kemurnian zat.- Derajat kemurnian zat.- Bahan pelarut- Bahan pelarut- Bahan pencampur- Bahan pencampur- Riwayat pemakaian sebelumnya- Riwayat pemakaian sebelumnya- Harapan pemakai terhadap zat atau obat.- Harapan pemakai terhadap zat atau obat.- Suasana pada waktu memakai- Suasana pada waktu memakai
UNTUK PENGGUNA AWALUNTUK PENGGUNA AWAL- Timbul rasa tidak enak spt rasa mual, - Timbul rasa tidak enak spt rasa mual,
muntah.muntah.- Kesadaran berkabut- Kesadaran berkabut- Gelisah dan ketakutan- Gelisah dan ketakutan
Bagi penyalah guna ( Pecandu )Bagi penyalah guna ( Pecandu )- Rasa senang, babagia dan santai- Rasa senang, babagia dan santai
- Mengantuk Tambah bergairah- Mengantuk Tambah bergairah- Kontrol diri menurunKontrol diri menurun
Bagi yang sudah ketergantungan Bagi yang sudah ketergantungan ( bila ada penghentian obat ( bila ada penghentian obat ( SAKAUW )( SAKAUW )- Gelisah- Gelisah
- Sukar tidur- Sukar tidur
- Sakit seluruh badan- Sakit seluruh badan
- Gemetar , kejang, kejang ------------- Gemetar , kejang, kejang ------------kematian.kematian.
- Emosi sensitif- Emosi sensitif
TANDA - TANDA UMUMTANDA - TANDA UMUM
Perubahan tingkah laku.Perubahan tingkah laku.
Perubahan cara berpakaian dan Perubahan cara berpakaian dan
penampilan.penampilan.
Perubahan alam perasaan (mood)Perubahan alam perasaan (mood)
Perubahan dalam perhatianPerubahan dalam perhatian
Suka curang. bohong bahkan mencuriSuka curang. bohong bahkan mencuri
VI. CARA MENEGAKKAN DIAGNOSISVI. CARA MENEGAKKAN DIAGNOSIS SulitSulit
- ManipulatifManipulatif- TertutupTertutup- Sikap menghindarSikap menghindar- Keterangan ortu sangat kurangKeterangan ortu sangat kurang
Untuk menunjang diperlukanUntuk menunjang diperlukan
a.a. Sikap mental petugasSikap mental petugas
b. Tehnik wawancara.b. Tehnik wawancara.
c. Pemeriksaanc. Pemeriksaan
a. SIKAP MENTAL PETUGASa. SIKAP MENTAL PETUGAS BERSIKAP POSITIFBERSIKAP POSITIF PENUH PERHATIAN, BERSAHABATPENUH PERHATIAN, BERSAHABAT MENERIMA APA ADANYAMENERIMA APA ADANYA EMPATIEMPATI JANGAN BERSIKAP MENGHINA, MENGKRITIK, JANGAN BERSIKAP MENGHINA, MENGKRITIK,
MENGEJEK MENYALAHKAN.MENGEJEK MENYALAHKAN.
b. TEHNIK WAWANCARAb. TEHNIK WAWANCARA ALLO ANAMNESA SEBELUM AUTOALLO ANAMNESA SEBELUM AUTO ALLO ANAMNESE SETELAH AUTOALLO ANAMNESE SETELAH AUTO ALLO DAN AUTO BERSAMAANALLO DAN AUTO BERSAMAAN
C. PEMERIKSAANC. PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PSIKIATRIKPSIKIATRIK
LABORATORIUMLABORATORIUM
- Urine --------------skrining tes- Urine --------------skrining tes
- Darah -------------konfirmasi - Darah -------------konfirmasi
( penentuan( penentuan ) )
Pemeriksaan penunjang lain; Ro, EKG, Pemeriksaan penunjang lain; Ro, EKG,
dll.dll.
AIM Drugtest UriAIM Drugtest UriTMTM
Test kitTest kit
Cut-off according Cut-off according to Us NIDA to Us NIDA recommendationrecommendation
Tested Tested substance(s)substance(s)
Examples Of Examples Of proprietary or street proprietary or street namesnames
Class of drugClass of drug Normal period of Normal period of detecion in urinedetecion in urine
AIM Drugtest AIM Drugtest UriUriTM TM
AmphetamineAmphetamine
Cut-of :1000 mg/mlCut-of :1000 mg/ml
AmphetamineAmphetamine
(including its (including its variants)variants)
Amphetamine,BiphetamineAmphetamine,Biphetamine,desoxyn,metampex, ,desoxyn,metampex, DOB,DOM,MDA,MDMADOB,DOM,MDA,MDMA
Ecstasy,Inek.XTC,Shabu-Ecstasy,Inek.XTC,Shabu-shabushabu
Crank,Crystal,glass.Icc, Crank,Crystal,glass.Icc, Speed. Speed. Adam,STP,clarity,essenceAdam,STP,clarity,essence
CNS StimulantsCNS Stimulants 1 – 2 days1 – 2 days
AIM Drugtest AIM Drugtest UriUriTMTM
CocainCocain
Cut-of :300 mg/mlCut-of :300 mg/ml
Cocain/ Cocain/ BenzoyllecgoninBenzoyllecgoninee
CocainCocain
Coke,Crack,Flake,Rocks,SnCoke,Crack,Flake,Rocks,Snowow
CNS StimulantsCNS Stimulants 1 – 4 days1 – 4 days
AIM Drugtest AIM Drugtest UriUriTMTM
MarijuanaMarijuana (THC) (THC)Cut-of :50 mg/mlCut-of :50 mg/ml
TetrahydrocannaTetrahydrocannabinol(THC)binol(THC)
Morinol THCMorinol THC
Cimeng,Ganja,GeleCimeng,Ganja,Gele
Blunt,Grass,Herb,Pot,ReefeBlunt,Grass,Herb,Pot,Reefer. r. Sinsemilla.Smoke.Weed,HaSinsemilla.Smoke.Weed,Hash.Hashishsh.Hashish
MarijuanaMarijuana 1 day to 5 weeks1 day to 5 weeks
AIM Drugtest AIM Drugtest UriUriTMTM
MorphinMorphin
(Opiates)(Opiates)
Cut-of :300 mg/mlCut-of :300 mg/ml
Opiates:Opiates:
Heroin,MorphineHeroin,Morphine, , Codein,MethadoCodein,Methadone, Opiumne, Opium
Diaccerylmorphin, Diaccerylmorphin, rexanol,ramorph,Laudadumrexanol,ramorph,Laudadum.Paregoric. Tylenol .Paregoric. Tylenol Withcodeine, Robitussin Withcodeine, Robitussin AC. Empirin with codeine, AC. Empirin with codeine, Florinal with codeineFlorinal with codeine
Putaw, Candu, Putaw, Candu,
Horse Smack Dov’s PowderHorse Smack Dov’s Powder
Opioids and Opioids and morphine derivetmorphine derivet
1 – 2 days1 – 2 days
AIM Drugtest AIM Drugtest UriUriTMTM
Benzodiazepines(BZD)Benzodiazepines(BZD)
Cut-of :300 mg/mlCut-of :300 mg/ml
BenzodiazepinesBenzodiazepines Actian.Halcion.Librium.Actian.Halcion.Librium.
Rohipnol. ValiumRohipnol. Valium
Xanax, LexotanXanax, Lexotan
Pil Koplo, Nipam,magadonPil Koplo, Nipam,magadon
Roofies, TranksRoofies, Tranks
CNS DepressantsCNS Depressants 1 – 6 weeks1 – 6 weeks
DAMPAK DAN KOMPLIKASI PEN YALAHGUNAAN NAPZADAMPAK DAN KOMPLIKASI PEN YALAHGUNAAN NAPZA
NAPZANAPZA KOMPLIKASI KOMPLIKASI FISIKFISIK
KOMPLIKASI MENTAL KOMPLIKASI MENTAL EMOSIONALEMOSIONAL
GANJAGANJA - BronchitisBronchitis- Kerusakan Kerusakan jaringan otakjaringan otak
- HipertensiHipertensi
-Psikotik, Cemas-Psikotik, Cemas
-Paranoid-Paranoid
-Kehilangan motivasi-Kehilangan motivasi
-Acuh tak acuh-Acuh tak acuh
-Gangguan daya ingat-Gangguan daya ingat
ALKOHOLALKOHOL -Kerusakan sel -Kerusakan sel hatihati
-Ganguan -Ganguan pencernaan/lambpencernaan/lambungung
-Gangguan saraf-Gangguan saraf
-Gangguan jiwa:depresi, -Gangguan jiwa:depresi, cemas, paranoidcemas, paranoid
-Demensia-Demensia
INHALANINHALAN -Kekakuan -Kekakuan pembuluh darahpembuluh darah
-Gangguan -Gangguan hati,ginjal, matahati,ginjal, mata
-Gangguan jiwa:cemas, -Gangguan jiwa:cemas, paranoid panikparanoid panik
-Demensia-Demensia
HALUSINOGEHALUSINOGENN
Kerusakan sel Kerusakan sel otakotak
Gangguan: Gangguan: Depresi,cemasmparanoitDepresi,cemasmparanoit
DAMPAK DAN KOMPLIKASI PEN YALAHGUNAAN NAPZADAMPAK DAN KOMPLIKASI PEN YALAHGUNAAN NAPZA
NAPZANAPZA KOMPLIKASI FISIKKOMPLIKASI FISIK KOMPLIKASI KOMPLIKASI MENTAL EMOSIONALMENTAL EMOSIONAL
HEROINHEROIN -Infeksi pada kulit -Infeksi pada kulit
-Infeksi pada paru-2-Infeksi pada paru-2
-Gangguan fungsi hati -Gangguan fungsi hati (heoatitis)(heoatitis)
-HIV, AIDS, KURUS-HIV, AIDS, KURUS
-Psikotik-Psikotik
-Gangguan tidur-Gangguan tidur
-Depresi berat-Depresi berat
-Cemas-Cemas
-Percobaan bunuh diri-Percobaan bunuh diri
-Gangguan seksual-Gangguan seksual
MDMA(SHABU, MDMA(SHABU, ECTASY)ECTASY)
-Kelainan jantung-Kelainan jantung
-Kekurangan cairan tubuh-Kekurangan cairan tubuh
-Badan panas-Badan panas
-Kejang-Kejang
-Nafsu makan kurang-Nafsu makan kurang
-Gangguan tingkahlaku-Gangguan tingkahlaku
-Mudah tersinggung-Mudah tersinggung
-Panik-Panik
-Paranoid-Paranoid
-Susah tidar-Susah tidar
-Bunuh diri-Bunuh diri
KOKAINKOKAIN -Perforasi(Lobang pada sekat -Perforasi(Lobang pada sekat rongga hidun)rongga hidun)
-Bronchitis, Pneumonia-Bronchitis, Pneumonia
-Kerusakan otot jantung -Kerusakan otot jantung
-Gangguan pembuluh darah-Gangguan pembuluh darah
-Gangguan pencernaan-Gangguan pencernaan
-Manik depresi berat-Manik depresi berat
-Psikotik-Psikotik
-Gangguan kepribadian-Gangguan kepribadian
-Anti soisal-Anti soisal
-Gangguan tidur-Gangguan tidur
VII. PENANGANANVII. PENANGANANPRINSIP HOLISTIKPRINSIP HOLISTIK BIO - PSIKO— SOSIALBIO - PSIKO— SOSIAL = = RELIGI= = RELIGI
HAMBATAN DALAM TERAPIHAMBATAN DALAM TERAPI KURANG MOTIVASI UNTUK SEMBUHKURANG MOTIVASI UNTUK SEMBUH KEADAAN LINGKUNGAN YANG “ PEKA” UNTUK KEADAAN LINGKUNGAN YANG “ PEKA” UNTUK
UNTUK KEMBALI MEMAKAI NARKOTIKUNTUK KEMBALI MEMAKAI NARKOTIK PASIEN TIDAK MEMPUNYAI KREASI DAN TIDAK PASIEN TIDAK MEMPUNYAI KREASI DAN TIDAK
INISIATIF UNTUK NENGGUNAKAN WAKTU LUANG.INISIATIF UNTUK NENGGUNAKAN WAKTU LUANG. LINGKUNGAN KELUARGA YANG KURANG LINGKUNGAN KELUARGA YANG KURANG
MENDUKUNGMENDUKUNG BERSIKAP TIDAK TERUS TERANG.BERSIKAP TIDAK TERUS TERANG. MENOLAKMENOLAK PARANOID ( CURIGA PARANOID ( CURIGA ))
FASE – FASE PROGAM TERAPIFASE – FASE PROGAM TERAPI
1. FASE PENERIMAAN AWAL1. FASE PENERIMAAN AWAL
2. FASE DETOKSIFIKASI2. FASE DETOKSIFIKASI
3. FASE STABILISASI3. FASE STABILISASI
4. FASE PERSIAPAN KE MASYARAKAT4. FASE PERSIAPAN KE MASYARAKAT
5. FASE RESOSIALISASI5. FASE RESOSIALISASI