design of check dam

Upload: ironsand2009

Post on 14-Oct-2015

197 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Steps in designing a check dam

TRANSCRIPT

  • RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS

    BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

    Konsep

    Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis

    Volume IV : Pengaman Sungai

    Bagian 3 : Check Dam

    ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR

    RPT0

    SDA

  • iDAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii

    PENDAHULUAN........................................................................................................... iv

    1. RUANG LINGKUP ............................................................................................... 1

    2. ACUAN NORMATIF............................................................................................. 1

    3. ISTILAH DAN DEFINISI....................................................................................... 2

    4. PEKERJAAN PERENCANAAN ........................................................................... 4 4.1. Ketentuan dan Persyaratan ................................................................................. 4 4.2. Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................................... 5

    1) Studi Awal ...................................................................................................... 5 2) Studi Identifikasi............................................................................................. 7 3) Studi Pengenalan........................................................................................... 9 4) Perencanaan Pendahuluan dan Studi Kelayakan ......................................... 14

    4.3. Pengendalian Mutu .............................................................................................. 21 4.4. Pengukuran dan Pembayaran ............................................................................. 21

    5. PEKERJAAN DETAIL DESAIN............................................................................ 22 5.1. Ketentuan dan Persyaratan ................................................................................. 22 5.2. Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................................... 23 5.3. Pengendalian Mutu .............................................................................................. 31 5.4. Pengukuran dan Pembayaran ............................................................................. 32

    6. PEKERJAAN KONSTRUKSI ............................................................................... 32 6.1. Ketentuan dan Persyaratan ................................................................................. 33 6.2. Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................................... 36 6.3. Pengendalian Biaya, Mutu dan Waktu................................................................. 38 6.4. Pengukuran dan Pembayaran ............................................................................. 43

    7. PEKERJAAN PEMELIHARAAN .......................................................................... 45 7.1. Inventarisasi Kerusakan dan Survey Pengukuran ............................................... 45 7.2. Perencanaan dan Pelaksanaan Pemeliharaan.................................................... 48

    BIBLIOGRAFI ............................................................................................................... 50

    LAMPIRAN A.1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Check Dam................................ 52

    LAMPIRAN A.2 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Check Dam.......... 54

    LAMPIRAN A.3 Contoh KAK Pekerjaan Perencanaan Pendahuluan dan Studi Kelayakan ......................................................................................... 56

    LAMPIRAN B.1 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Kegiatan Detail Desain Check Dam.................................................................................................... 67

    LAMPIRAN B.2 Contoh KAK Pekerjaan Perencanaan Detail Desain Check Dam...... 68

    LAMPIRAN B.3 Kriteria Desain Bangunan Check Dam .............................................. 81

    LAMPIRAN B.4 Contoh perhitungan Desain Bangunan Check Dam .......................... 90

  • ii

    LAMPIRAN C Contoh KAK Pekerjaan Konstruksi Check Dam................................. 97

    LAMPIRAN D Bagan Alir Pemeliharaan Bangunan Persungaian ............................ 113

    LAMPIRAN E Form Pemeliharan Bangunan Persungaian ....................................... 114

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman spesifikasi teknik pekerjaan yang ada. Pembahasan dilakukan pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Sub-Panitia Teknis sumber Daya Air yang berada dibawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum.

    Proses pembahasan yang dimulai dari Rapat Kelompok Bidang Keahlian, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Konsensus pada tingkat Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjaan Umum.

    Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari perumusan pedoman ini. Komposisi anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku kepentingan yaitu antara lain : pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan komposisi yang seimbang satu sama lain.

  • iv

    PENDAHULUAN

    Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan dibangun.

    Pedoman ini disusun sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatan yang terdiri dari survey, investigasi, desain, konstruksi dan pemeliharaan dimana dalam pelaksanaannya mengacu dan berpedoman pada norma, standar, pedoman dan manual (NSPM) yang tercantum pada Acuan Normatif.

    Pedoman ini mencakup kegiatan perencanaan (studi awal, studi identifikasi, studi pengenalan dan perencanaan pendahuluan serta studi kelayakan), detail desain, konstruksi dan pemeliharaan dalam pekerjaan pembangunan bangunan check dam.

    Pedoman detail desain mencakup kegiatan collecting data sekunder (topografi, geologi permukaan, hidrologi), data primer (survey pengukuran topografi dan pemetaan, survey hidrometri, sampling sedimen dan penyelidikan geoteknik), analisis hidrologi, analisis hidrolika, perencanaan dan perhitungan dimensi, perhitungan volume pekerjaan sebagai acuan dalam penyusunan rencana anggaran biaya, analisis dampak lingkungan serta penyusunan dokumen tender yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan bangunan check dam.

    Pedoman konstruksi mencakup kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang menguraikan tentang pekerjaan persiapan umum dan khusus, pelaksanaan pekerjaan lapangan yang meliputi : pekerjaan tanah; pekerjaan pengukuran topografi dan pemetaan; pekerjaan penyelidikan geoteknik; pekerjaan beton; pekerjaan pasangan batu; pekerjaan dewatering; pekerjaan pemancangan dan pekerjaan lain-lain.

    Pedoman pemeliharaan mencakup kegiatan inventarisasi kerusakan, survey pengukuran, perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    1 dari 121

    Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume IV : Pengaman Sungai

    Bagian 3 : Check Dam 1. RUANG LINGKUP

    Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, pelaksanaan pekerjaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran untuk setiap masing-masing kegiatan perencanaan, detail desain, konstruksi dan pemeliharaan pekerjaan pembangunan check dam.

    Pedoman perencanaan menetapkan spesifikasi teknis bagian pekerjaan perencanaan yang meliputi studi awal, studi identifikasi, studi pengenalan perencaaan pendahuluan dan studi kelayakan dalam kegiatan pembangunan check dam.

    Pedoman perencanaan mencakup kegiatan pengumpulan data sekunder yang berupa peta topografi, peta geologi regional, data hidrologi (curah hujan dan peta pos stasiun curah hujan), data kilmatologi (temperatur, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin) dan data primer yang didapat dari hasil survey dan investigasi (pengukuran topografi dan pemetaan, penyelidikan geoteknik, survey hidrometri, sampling sedimen), analisis hidrologi, desain hidraulik, analisis ekonomi, analisis dampak lingkungan dan gambar desain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan perencanaan check dam.

    Pedoman detail desain mencakup kegiatan pengumpulan data sekunder yang berupa peta topografi, peta geologi regional, data hidrologi (curah hujan dan peta pos stasiun curah hujan), data kilmatologi (temperatur, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin) dan data primer yang didapat dari hasil survey dan investigasi (pengukuran topografi dan pemetaan, penyelidikan geoteknik, survey hidrometri), analisis hidrologi, desain hidraulik, analisis konstruksi, gambar desain, perhitungan volume pekerjaan untuk menghitung rencana anggaran biaya.

    Pedoman konstruksi mencakup kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang menguraikan tentang pekerjaan persiapan umum dan khusus, pelaksanaan pekerjaan lapangan yang meliputi : pekerjaan tanah; pekerjaan pengukuran topografi dan pemetaan; pekerjaan penyelidikan geoteknik; pekerjaan beton; pekerjaan pasangan batu; pekerjaan dewatering; pekerjaan pemancangan dan pekerjaan lain-lain.

    Pedoman pemeliharaan mencakup aspek pemeliharaan yang meliputi kegiatan pengamatan, perencanaan, program pelaksanaan, dan evaluasi yang didasarkan pada semua tinjauan, baik fisik maupun non fisik.

    2. ACUAN NORMATIF Undang-undang (UU) :

    - UU No. 7 Tahun 2004 : Undang-Undang tentang Sumber Daya Air

    Keputusan Menteri (KEPMEN) :

    - KEPMEN KIMPRASWIL No. 257/PTS/M/2004 : Tata Cara Pembuatan Dokumen Pelelangan (Dokumen Tender)

    - KEPMEN KLH No. 17 Tahun 2001 : Jenis Rencana usaha dan/atau Kegiatan wajib dilengkapi dengan Analisa Menegenai Dampak Lingkungan

    Standar Nasional Indonesia (SNI) :

    - SNI 03-0090-1999 : Spesifikasi Bronjong Kawat

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    2 dari 121

    - SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai

    - SNI 03-2414-1991 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka - SNI 03-2415-1991 : Metode Perhitungan Debit Banjir - SNI 03-2851-1991 : Tata Cara Perencanaan Teknis Bendung Penahan Sedimen - SNI 03-2819-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka dengan

    Alat Ukur Arus Tipe Baling-baling - SNI 03-2820-1992 : Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka Dengan

    Pelampung Permukaan - SNI 03-2822-1992 : Metode Pembuatan Lengkung Debit dan Tabel Sungai/Saluran

    dengan Analisis Grafis - SNI 03-2830-1992 : Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai dengan Cara Pias

    Berdasarkan Rumus Manning - SNI 03-3414-1994 : Metode Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang di

    Sungai dengan Cara Integrasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit

    - SNI 03-3444-1994 : Tata Cara Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai Penamopang Ganda dengan Cara Pias Berdasarkan Rumus Manning

    - SNI 03-3961-1995 : Metode Pengujian Kadar Sedimen Layang Secara Gravimetri dengan Pengendapan

    - SNI 03-3961-1995 : Metode Pengujian Kadar Sedimen Layang Secara Gravimetri dengan Pengendapan

    Pedoman Teknis :

    - Pd. T.11 2004 A : Pemeliharaan Bangunan Persungaian - Pd. T.12 2004 A : Perencanaan Teknis Bendung Pengendali Dasar Sungai Rancangan Pedoman Teknis :

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian 1, Pekerjaan Tanah

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian 2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian-3, Pekerjaan Geoteknik

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian 4, Pekerjaan Beton dan Bekisting.

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian 5, Pekerjaan Pasangan.

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume I : Umum, Bagian 6, Pekerjaan Pemancangan.

    - Pd. T. xx xxxx.A : Pedoman Analisa Harga Satuan, Pekerjaan Bangunan Pengaman Sungai, Bagian 4, Check dam

    3. ISTILAH DAN DEFINISI 3.1. Perencanaan adalah rangkaian kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan sebelum

    pembangunannya. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi: identifikasi masalah, pengumpulan data, penentuan metode, pelaksanaan investigasi dan penyelidikan, optimasi solusi yang tepat dari berbagai alternatif solusi, serta penentuan skala prioritas.

    3.1.1. Studi Awal adalah konsep atau rencana membuat suatu proyek yang terbentuk melalui pengamatan kesempatan fisik di lapangan atau melalui analisis data-data topografi dan hidrologi.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    3 dari 121

    3.1.2. Studi identifikasi adalah kegiatan dimana studi awal diperiksa di lapangan untuk membuktikan layak tidaknya suatu rencana proyek sehingga menghasilkan suatu gambaran yang jelas mengenai kelayakan proyek yang bersangkutan.

    3.1.3. Pengenalan studi adalah suatu proses untuk memberikan garis besar pengembangan proyek multisektor dari segi-segi teknis.

    3.1.4. Studi kelayakan adalah kegiatan untuk menyaring berbagai proyek alternatif yang sudah dirumuskan di dalam studi pengenalan berdasarkan perkiraan biaya dan keuntungan yang dapat diperoleh.

    3.2. Detail desain adalah kegiatan perencanaan rinci suatu bangunan air yang menghitung dan menggambarkan atau juga memetakan berbagai dimensi bangunan sesuai dengan kebutuhan perencanaan suatu bangunan atau komponennya. Contoh detail desain untuk check dam dari mulai gambar lay out sampai dengan dimensi rinci serta spesifikasi bahan yang akan digunakan sebagai komponen bangunan check dam.

    3.2.1. Bendung penahan sedimen adalah bangunan yang dibangun melintang di sungai yang berbentuk bendung dengan kelengkapannya, yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan, debit dan arah aliran sedimen

    3.2.2. Desain hidraulik adalah tahapan kegiatan desain berupa tinjauan hidrolik terhadap rencana letak, bentuk, dan dimensi bendung penahan beserta kelengkapan serta lapisan tanah pondasi untuk mendapatkan bendung penahan beserta kelengkapannya yang stabil

    3.2.3. Desain struktur adalah tahapan kegiatan desain berupa tinjauan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan dan tanah, pondasi untuk mendapatkan letak, bentuk dan dimensi bangunan beserta kelengkapannya sehingga aman dan stabil

    3.3. Konstruksi adalah merupakan rangkaian proses kegiatan yang dituangkan dalam bentuk pekerjaan fisik di lapangan berdasarkan gambar yang didapatkan dari hasil kegiatan perencanaan teknik.

    3.3.1. Direksi pekerjaan adalah personil yang ditunjuk oleh pemilik pekerjaan untuk membimbing dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana

    3.3.2. Dokumen perencanaan adalah keterangan yang mencakup tentang spesifikasi teknik, gambar perencanaan maupun gambar detail dari seri check dam yang akan dibuat

    3.3.3. Gambar pelaksanaan adalah gambar bangunan (check dam) yang sudah dilaksanakan apabila terjadi perubahan dimensi dari perencanaan

    3.3.4. Lantai kerja adalah lantai yang terbuat dari beton dengan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil, dipergunakan untuk tatakan mencetak tiang pancang beton

    3.3.5. Perencana adalah personil yang membuat desain/rencana check dam, meliputi perhitungan; gambar konstruksi dan spesifikasi teknis

    3.4. Pemeliharaan adalah usaha-usaha untuk menjaga agar prasarana irigasi selalu dapat berfungsi dengan baik guna mempertahankan kelestariannya.

    3.4.1. Pemeliharaan periodik adalah suatu kegiatan yang mempunyai waktu yang lama dan dampak yang diakibatkannya akan lebih besar dibandingkan dengan pemeliharaan rutin.

    3.4.2. Pemeliharaan rutin adalah kegiatan yang mempunyai frekuensi lebih sering dilakukan dengan skala kecil, waktunya pendek dan harus dilakukan serta secara kontinyu.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    4 dari 121

    3.5. Perawatan adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti.

    3.5.1. Perawatan rutin adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan yang dilaksanakan setiap waktu.

    3.5.2. Perawatan berkala adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan yang dilaksanakan secara berkala.

    3.6. Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi saluran dan atau bangunan.

    3.6.1. Perbaikan darurat adalah usaha perbaikan dengan maksud agar saluran dan bangunan sementara dapat berfungsi.

    3.6.2. Perbaikan permanen adalah usaha perbaikan untuk mengembalikan kondisi dan fungsi jaringan secara permanen.

    4. PEKERJAAN PERENCANAAN

    Perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan sebelum pembangunannya. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi: identifikasi masalah, pengumpulan data, penentuan metode, pelaksanaan investigasi dan penyelidikan, optimasi solusi yang tepat dari berbagai alternatif solusi, serta penentuan skala prioritas.

    Pedoman spesifikasi teknis pekerjaan perencanaan bangunan pengaman sungai berupa check dam harus memuat :

    4.1 Ketentuan dan Persyaratan

    Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekerjaan pembangunan check dam memuat :

    1) Penyediaan Data dan Fasilitas Penunjang

    Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dalam penyediaan data dan fasilitas penunjang, meliputi :

    a) Penyediaan oleh Pengguna Jasa

    Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh Penyedia Jasa :

    i. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu berbagai laporan dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu

    ii. Akomodasi dan Ruangan Kantor (sesuai kesepakatan)

    iii. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi

    b) Penyediaan oleh Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    i. Penyedia Jasa memfasilitasi : peralatan, laboratorium dan bahan yang sesuai untuk mencapai rencana mutu desain dan konstruksi.

    ii. Penyedia Jasa harus memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana mutu desain atau rencana mutu konstruksi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa menanggung biaya pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata hasil

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    5 dari 121

    pekerjaannya tidak memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan atau Nara Sumber yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.

    2) Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

    a) Tenaga Ahli

    Tenaga ahli termasuk asisten dan staf tenaga ahli yang diperlukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan harus berkompeten dibidangnya masing-masingdengan menyerahkan kualifikasi/sertfikasi dan curriculum vitae/daftar riwayat hidup.

    b) Tenaga Pendukung

    Tenaga pendukung yang berupa tenaga penyelenggara organisaasi pelaksanaan kegiatan dalam penyelesaian pekerjaan baik dalam urusan administrasi serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    3) Persyaratan Pelaksanaan

    a) Jadwal Pelaksanaan

    Untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang sebagaimana mestinya atas pekerjaan, Penyedia Jasa harus mempersiapkan Jadwal Pelaksanaan. Penyedia Jasa harus membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dalam bentuk Kurva-S yang menggambarkan seluruh kemajuan pekerjaan.

    b) Diagram Batang (Bar-Chart)

    Penyedia Jasa harus membuat diagram batang yang menginformasikan tentang keterlibatan personil baik tenaga ahli, asisten, staf tenaga ahli dan staf pendukung yang berhubungan dengan penyerapan biaya yaitu keterlibatan orang -bulan.

    4.2 Pelaksanaan Pekerjaan

    Pelaksanaan pekerjaan bangunan check dam dibagi menjadi kegiatan studi awal, studi iedntifikasi, studi pengenalan dan perencanaan pendahuluan serta studi kelayakan. Adapun uraian pedoman spesifikasi teknis sebagai berikut :

    1) Studi Awal

    Studi awal adalah studi penjajagan apakah memungkinkan suatu pekerjaan check dam diadakan. Pelaksanaan kegiatan hanya merupakan desk study saja berdasarkan data-data sekunder yang ada. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan studi awal berkisar antara 1 2 bulan. Cakupan kegiatan studi awal adalah sebagai berikut :

    a) Pengumpulan Data Sekunder

    (1) Data Topografi

    Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    Perolehan peta topografi dapat diperoleh pada Instansi yang berwenang, misalkan pihak Pengguna Jasa seperti PSDA berdasarkan peta yang ada serta skala dengan tingkat ketelitian yang ada. Jika di Instansi terkait tidak didapat maka pihak Penyedia Jasa dapat memperoleh di BAKOSURTANAL dengan skala minimum 1 : 250.000.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    6 dari 121

    (2) Data Hidrologi

    Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989. Berbagai data dan informasi dintaranya berupa :

    i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA)

    ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA).

    iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data dapat diperoleh pada Instansi BMG

    iv. data debit terbaru dengan bisa periode harian maupun bulanan minimum selama 5 tahun, yang didapat pada bangunan-bangunan sungai eksiting misalkan bendung.

    (3) Data Geologi Teknik

    Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000 atau yang lebih detail sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh pada Instansi terkait.

    (4) Data Aspek Multisektor

    Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi kependudukan dan penggunaan air sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Informasi lingkungan dapat diperoleh dari dari BPS, PSDA, dan BAPEDAL. Data-data tersebut meliputi :

    i. komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim, fisiografi dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah

    ii. komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan biota air

    iii. komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharaian dan pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain.

    iv. rencana tata ruang wilayah

    b) Perekayasaan

    Hasil perekayasaan dari kegiatan ini adalah menguraikan tentang ketersediaan data sekunder dari suatu lokasi pekerjaan.

    c) Produk yang dihasilkan

    Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini meliputi :

    (1) Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang metode-metode yang akan digunakan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    7 dari 121

    Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    (2) Laporan Akhir harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang usulan pekerjaan berikutnya berdasarkan kajian di atas meja dan perumusan untuk kegiatan selanjutnya.

    Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    d) Tenaga Ahli

    Tenaga ahli yang diperlukan untuk kegiatan studi awal adalah Team Leader, Ahli Hidrologi, Ahli Sungai dan Ahli Geologi

    2) Studi Identifikasi

    Studi identifikasi adalah kegiatan studi awal yang diperiksa di lapangan untuk mendapatkan informasi atau kebenaran tentang kondisi lapangan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan studi identifikasi berkisar antara 1 2 bulan. Cakupan kegiatan studi identifikasi adalah :

    a) Pengumpulan Data Sekunder

    (1) Data Topografi

    Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    Perolehan peta topografi dapat diperoleh pada Instansi yang berwenang, misalkan pihak Pengguna Jasa seperti PSDA berdasarkan peta yang ada serta skala dengan tingkat ketelitian yang ada. Jika di Instansi terkait tidak didapat maka pihak Penyedia Jasa dapat memperoleh di BAKOSURTANAL dengan skala minimum 1 : 250.000 atau yang lebih detail.

    (2) Data Hidrologi

    Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989. Berbagai data dan informasi dintaranya berupa :

    i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA)

    ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA).

    iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data dapat diperoleh pada Instansi BMG

    iv. data debit terbaru dengan bisa periode harian maupun bulanan minimum selama 5 tahun, yang didapat pada bangunan-bangunan sungai eksiting misalkan bendung.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    8 dari 121

    (3) Data Geologi Teknik

    Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000 atau yang lebih detail sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh pada Instansi terkait.

    (4) Data Aspek Multisektor

    Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi kependudukan dan penggunaan air KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Informasi lingkungan dapat diperoleh dari dari BPS, PSDA, dan BAPEDAL. Data-data tersebut meliputi :

    i. komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim, fisiografi dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah

    ii. komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan biota air

    iii. komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharaian dan pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain.

    iv. rencana tata ruang wilayah

    b) Survey

    (1) Survey Hidrologi Kegiatan survey hidrologi berupa kunjungan lapangan yang bertujuan untuk menginventarisir keadaan tinggi muka air banjir yang terjadi selama musim hujan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Kegiatannya meliputi : i. pengukuran tinggi muka air di sungai; ii. inventarisasi dan pengecekan terhadap kondisi bangunanbangunan air yang

    diambil data debitnya pada studi awal

    (2) Survey Topografi

    Melakukan kunjungan lapangan berdasarkan peta topografi dengan tujuan untuk mengecek kondisi topografi sebenarnya di lapangan sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Hasil survey topografi disini adalah inventarisasi kondisi morfologi sungai calon pekerjaan yang meliputi lebar, kemiringan dan elevasi tanggul.

    (3) Survey Geologi

    Melakukan kegiatan kunjungan lapangan untuk keperluan klarifikasi klasfikasi jenis tanah berdasarkan peta geologi regional wilayah sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    (4) Survey Aspek Multisektor Kegiatan survey aspek multisektor melakukan kunjungan lapangan yang bertujuan untuk menginventarisir permasalahan jika terjadi pengembangan dan menilai latar belakang sosial-politik sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    9 dari 121

    c) Analisis

    (1) Analisis Topografi

    Kegiatan analisis topografi adalah melakukan kajian di atas meja serta pertimbangan hasil inventarisir kondisi lapangan dengan tujuan menetapkan lokasi bangunan check dam sesuai dengan fungsinya.

    (2) Analisis Geologi Teknik

    Analisis geoteknik berupa kajian di atas meja berdasarkan peta geologi regional untuk menilai kecocokan daerah terhadap usulan pembangunan check dam berdasarkan formasi geologinya. Adapun analisisnya meliputi :

    i. lokasi check dam hindari pada formasi geologi yang tidak akan terjadi sesar dan patahan

    ii. hindari lokasi check dam pada kondisi tebing sungai yang secara geologi mempunyai kecenderungan untuk longsor

    d) Perekayasaan

    Hasil perekayasaan dari kegiatan ini adalah menguraikan tentang hasil identifikasi berdasarkan data sekunder serta kondisi lapangan tentang penentuan lokasi bangunan pengaman sungai dengan check dam.

    e) Produk yang Dihasilkan

    (1) Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang metode-metode yang akan digunakan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan;

    Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    (2) Laporan Akhir, harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang penentuan lokasi pengamanan sungai dengan bangunan check dam.

    Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    f) Tenaga Ahli

    Tenaga ahli yang diperlukan untuk kegiatan studi awal adalah Team Leader, Ahli Hidrologi, Ahli Sungai, Ahli Geodesi dan Ahli Geologi

    3) Studi Pengenalan

    Studi Pengenalan adalah suatu proses kegiatan berkelanjutan dari studi identifikasi yang menginformasikan tentang garis besar perencanaan bangunan check dam dengan melakukan kegiatan survey lapangan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan studi identifikasi berkisar antara 2 3 bulan. Cakupan kegiatan studi pengenalan adalah sebagai berikut :

    a) Pengumpulan Data Sekunder

    (1) Data Topografi

    Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    10 dari 121

    Perolehan peta topografi dapat diperoleh pada Instansi yang berwenang, misalkan pihak Pengguna Jasa seperti PSDA berdasarkan peta yang ada serta skala dengan tingkat ketelitian yang ada. Jika di Instansi terkait tidak didapat maka pihak Penyedia Jasa dapat memperoleh di BAKOSURTANAL dengan skala minimum 1 : 250.000.

    (2) Data Hidrologi

    Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989. Berbagai data dan informasi dintaranya berupa :

    i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA)

    ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA).

    iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data dapat diperoleh pada Instansi BMG

    iv. data debit terbaru dengan bisa periode harian maupun bulanan minimum selama 5 tahun, yang didapat pada bangunan-bangunan sungai eksiting misalkan bendung.

    (3) Data Geologi Teknik

    Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000 sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh pada Instansi terkait.

    (4) Data Bangunan Air di Sungai

    Data yang dimaksudkan adalah tempat dan jenis semua bangunan air serta bangunan umum lainnya yang dibangun di sungai yang mempunyai dampak timbal balik terhadap kondisi morfologi sungai baik di hulu maupun di hilir rencana bangunan sesuai dengan SNI 03-2400-1991

    (5) Data Aspek Multisektor

    Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi kependudukan dan penggunaan air sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Informasi lingkungan dapat diperoleh dari dari BPS, PSDA, dan BAPEDAL. Data-data tersebut meliputi :

    i. komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim, fisiografi dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah

    ii. komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan biota air

    iii. komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharaian dan pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    11 dari 121

    iv. rencana tata ruang wilayah

    b) Survey

    (1) Survey Topografi

    Melakukan kegiatan pengukuran topografi dan pemetaan untuk mendapatkan peta topografi ukuran 1:1.000 atau 1:2.000, kegiatan pengukuran dan pemetaan mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi

    Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

    i. pengukuran dilakukan disekitar lokasi bangunan check dam sepanjang minimum 200 m ke hulu dan ke hilir dari rencana lokasi bangunan check dam

    ii. pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran memanjang dan melintang untuk mengetahui profil morfologi sungai

    iii. pemasangan patok BM di kanan dan di kiri rencana lokasi sepanjang bangunan check dam

    (2) Survey Aspek Multisektor

    Kegiatan survey aspek multisektor adalah melakukan identifikasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan lain yang sedang atau akan dilakukan oleh pihak yang berwenang lainnya sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    c) Investigasi

    (1) Sungai

    (a) Sampling Sedimen Layang

    Kegiatan investigasi sungai adalah pengambilan sampel sedimen baik dasar maupun layang, pengambilan sampel sedimen layang dilakukan pada lokasi yang tidak terpengaruh adanya aliran balik yang diakibatkan oleh bangunan air dan sebelum dilakukan kegiatan pengambilan sampel perlu dilakukan kegiatan pengukuran yang meliputi penampang melintang dan debit. Perletakan peralatan pada lubang pengambilan harus berada 10 cm di atas dasar sungai sesuai dengan SNI 03-3414-1994.

    (b) Sampling Sedimen Dasar

    Sampel diambil dari dasar sungai pada penampang memanjang dan penampang melintang ditempat yang dianggap dapat mewakili kondisi material dasar sungai setempat metode pengambilan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

    (2) Geoteknik Investigasi Geoteknik yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah untuk mendapatkan parameter perencanaan yang berupa stabilitas pondasi dan lereng serta menentukan lokasi dan material ketersediaan bahan bangunan. Kegiatan investigasi geoteknik mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman

    Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan Geoteknik.

    d) Uji Laboratorium

    (1) Sedimen

    Analisis laboratorium sedimen diperlukan untuk mengetahui karakteristik sedimen yang terbawa oleh aliran sungai.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    12 dari 121

    (a) Sedimen Layang

    i. jika pengambilan contoh benda uji sedimen sesuai dengan SNI 03-3414-1994, maka metode pengujian laboratorium yang digunakan untuk mengetahui kadar sedimen layang digunakan peralatan Piknometer sesuai dengan SNI 03-4145-1996.

    ii. jika pengambilan contoh benda uji sedimen layang dalam pengambilannya dilakukan dengan cara mencelupkan botol pada posisi berada 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran maka metode pengujiannya dilakukan secara gravimetri dengan pengendapan untuk mengetahui kadar sedimen SNI 03-3961-1995. Sedangkan untuk mengetahui distribusi butiran maka dilakukan uji gravimetri dengan ayakan SNI 03-3962-1995.

    (b) Sedimen Dasar

    Pengujian sampel sedimen dasar dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    (2) Geoteknik (Index Properties)

    Analisis laboratorium geoteknik untuk keperluan index properties mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik,

    Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan Geoteknik. Uji yang dimaksud adalah berat jenis tanah, kadar air, gradasi butiran dan Atterberg Limits.

    e) Analisis

    Kegiatan analisis yang dilakukan pada kegiatan studi pengenalan adalah sebagai berikut :

    (1) Hidrologi

    Analisis hidrologi pada kegiatan ini adalah melakukan analisis frekuensi banjir rancangan berdasarkan data debit, curah hujan dan luas DAS SNI 03-2415-1991. Metode perhitungan adalah sebagai berikut :

    i. Metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir

    Jika data aliran sungai yang tersedia cukup panjang (> 20 tahun), sehingga analisisnya dapat langsung dilakukan dengan Metode Gumbel, Log Pearson atau Log Normal

    ii. Metode analisis regional, jika data debit < 20 tahun dan > dari 10 tahun

    iii. Metode puncak banjir di atas ambang, apabila data debit yang tersedia antara 3 10 tahun

    iv. Metode empiris apabila perkiraan besarnya banjir berdasarkan parameter hujan dan karakteristik DPS antara lain :

    - Metode Rasional, digunakan pada perencanaan sarana drainase dengan daerah tangkapan yang kecil (< 40 Ha)

    - Der Weduwen, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas < 100 km2

    - Melchior, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas > 100 km2

    - Haspers dan Mononobe digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS tanpa memperhatikan luas DAS

    - Metode Hidrograf Satuan

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    13 dari 121

    - Metode US Soil Conservation Service

    v. Model matematik digunakan apabila selang waktu pengamatan data hujan lebih panjang daripada pengamatan data debit selanjutnya yang selanjutnya digunakan untuk memperpanjang data aliran.

    (2) Angkutan Sedimen

    Analisis laju transport sedimen baik sedimen dasar (bed load) maupun sedimen layang (suspended load) dengan parameter jenis material, diameter butir dan volume atau berat per satuan waktu, persamaan yang umum digunakan untuk analisa adalah Meyer-Peter dan Muller, Engelund-Hansen, Einstein dan Einstein-Brown sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    (3) Analisis Kelayakan Ekonomi

    Analisa kelayakan ekonomi akan dilakukan dengan mengkaji tiga parameter ekonomi yaitu :

    i. Economic Internal Rate of Return (EIRR) ii. Benefit/Cost ratio (B/C ratio) iii. Net present value (NPV), Sebagai evaluasi terhadap kemungkinan penundaan atau perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan juga akan dikaji aspek sensitivitas EIRR.

    f) Perekayasaan

    Buat garis besar perencanaan check dam dengan sketsa tata letak dan uraian pekerjaan dengan skala minimal 1:2000. Garis besar perencanaan check dam sesuai dengan SNI 03-2400-1991 memuat :

    i. Penggambaran peta topografi yang harus menampilkan kondisi tata guna lahan ii. Layout bangunan check dam iii. Dimensi check dam yang meliputi elevasi mercu check dam, panjang check dam,

    jarak check dam, dimensi tiang, jarak antar tiang dan panjang tiang.

    g) Produk yang dihasilkan

    (1) Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang metode-metode yang akan digunakan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.

    Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    (2) Laporan Bulanan

    Laporan Bulanan menginformasikan tentang pelaksanaan progres pekerjaan dan tahap pelaksanaan pekerjaan untuk bulan berikutnya

    Laporan Bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tiap seminggu sebelum akhir bulan

    (3) Laporan Interim

    Laporan Interim harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang analisis debit banjir rancangan, hasil kegiatan pelaksanaan survey topografi, lokasi pengambilan sampel sedimen dan hasil uji laboratorium, lokasi investigasi geoteknik dan hasil laboratorium, serta konsep lokasi check dam

    Laporan Interim akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    14 dari 121

    (4) Laporan Akhir

    Laporan Akhir harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang analisis debit banjir rancangan, analisis laju sedimen, dimensi dan layout check dam dan analisis Benefit/Cost Ratio dan Economic Internal Rate of Return.

    Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    h) Tenaga Ahli Tenaga ahli yang diperlukan untuk kegiatan studi awal adalah Team Leader, Ahli Hidrologi, Ahli Hidrolika, Ahli Sungai, Ahli Geodesi, Ahli Geologi dan Ahli Sosial Ekonomi

    4) Perencanaan Pendahuluan dan Studi Kelayakan Studi Kelayakan adalah kegiatan untuk menyaring berbagai pekerjaan alternatif yang sudah dirumuskan di dalam studi pengenalan berdasarkan perkiraan biaya dan keuntungan yang dapat diperoleh. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan studi identifikasi berkisar antara 3 5 bulan. Cakupan kegiatan studi adalah sebagai berikut :

    a) Pengumpulan Data Sekunder

    (1) Data Topografi

    Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    Perolehan peta topografi dapat diperoleh pada Instansi yang berwenang, misalkan pihak Pengguna Jasa seperti PSDA berdasarkan peta yang ada serta skala dengan tingkat ketelitian yang ada. Jika di Instansi terkait tidak didapat maka pihak Penyedia Jasa dapat memperoleh di BAKOSURTANAL dengan skala minimum 1 : 250.000 atau yang lebih detail.

    (2) Data Hidrologi

    Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989. Berbagai data dan informasi diantaranya berupa :

    i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA)

    ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA).

    iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data dapat diperoleh pada Instansi BMG

    iv. data debit terbaru dengan bisa periode harian maupun bulanan minimum selama 5 tahun, yang didapat pada bangunan-bangunan sungai eksiting misalkan bendung.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    15 dari 121

    (3) Data Geologi Teknik

    Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000 atau yang lebih detail sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh pada Instansi terkait.

    (4) Data Bangunan Air di Sungai

    Data yang dimaksudkan adalah tempat dan jenis semua bangunan air serta bangunan umum lainnya yang dibangun di sungai yang mempunyai dampak timbal balik terhadap kondisi morfologi sungai baik di hulu maupun di hilir rencana bangunan sesuai dengan SNI 03-2400-1991

    (5) Data Aspek Multisektor

    Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi kependudukan dan penggunaan air sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Informasi lingkungan dapat diperoleh dari dari BPS, PSDA, dan BAPEDAL. Data-data tersebut meliputi :

    i. komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim, fisiografi dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah

    ii. komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan biota air

    iii. komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharaian dan pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain.

    iv. rencana tata ruang wilayah

    b) Survey

    (1) Pengukuran Topografi dan Pemetaan

    Melakukan kegiatan pengukuran topografi dan pemetaan untuk mendapatkan peta topografi ukuran 1:1.000 atau 1:2.000, kegiatan pengukuran dan pemetaan mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi

    Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

    i. pengukuran dilakukan disekitar lokasi bangunan check dam sepanjang minimum 200 m ke hulu dan ke hilir dari rencana lokasi bangunan check dam

    ii. pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran memanjang dan melintang untuk mengetahui profil morfologi sungai

    iii. pemasangan patok BM di kanan dan di kiri rencana lokasi sepanjang bangunan check dam

    (2) Survey Hidrometri

    Sesuai dengan SNI 03-2414-1991 pelaksanaan pengukuran debit perlu diperhatikan ketentuan dan persyaratan yang meliputi :

    i. lokasi pengukuran debit perlu diperhatikan faktor : kesesuaian dengan perencanaan ; mudah pencapaian dalam segala situasi dan kondisi; mampu

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    16 dari 121

    melewatkan banjir; geomteri dan badan sungai harus stabil; adanya kontrol penampang; bagian alur sungai atau saluran yang terbuka lurus.

    ii. pertimbangan hidraulik meliputi : pola aliran yang seragam dan mendekati sub kritis; tdak terkena pengaruh arus balik dan aliran lahar

    iii. lama dan periode pelaksanaan : lama pengukuran debit tergantung dari keadaan aliran pada saat pengukuran jika aliran rendah pengkuran debit dilaksanakan dua kali dalam sekali periode waktu pengukuran dan jika kondisi banjir pengukuran debit dilaksanakan sekali dalam periode waktu pengukuran sedangkan periode pelaksanaan pengukuran tergantung dari musim, jika musim kemarau pengukuran debit dilaksanakan cukup sekali dalam satu bulan dan jika musim penghujan pelaksanaan pengukuran dilaksanakan berulang kali paling sedikit 3 kali setiap bulannya

    iv. keandalan peralatan dan sarana penunjang; peralatan dan sarana penunjang harus dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya antara lain dengan kalibrasi secara berkala, dibersihkan dan dirawat dengan baik

    v. kemampuan tim pengukurnya

    Pelaksanaan pengukuran tinggi muka air, kecepatan dan debit dapat digunakan alat ukur arus tipe baling-baling. Cara pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan merawas, menggunakan perahu, menggunakan jembatan dan menggunakan kerata gantung. Kedalaman pengukuran minimal 3,5 kali diameter baling-baling sesuai dengan SNI 03-2819-1992.

    Jika metode pelaksanaan pengukuran di atas tidak dapat dipergunakan karena berbagai hal, misal keadaan aliran membahayakan keselamatan petugas atau peralatannya; kecepatan aliran melampaui kemampuan spesifikasi alat menurut jenis alat ukur arus yang digunakan dan untuk mendapatkan debit sesaat maka dapat dilakukan pengukuran dengan pelampung permukaan sesuai dengan SNI 03-2820-1992.

    (3) Survey Aspek Multisektor

    Kegiatan survey aspek multisektor adalah melakukan identifikasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan lain yang sedang atau akan dilakukan oleh pihak yang berwenang lainnya sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    c) Investigasi

    (1) Sungai

    (a) Sampling Sedimen Layang

    Kegiatan investigasi sungai adalah pengambilan sampel sedimen baik dasar maupun layang, pengambilan sampel sedimen layang dilakukan pada lokasi yang tidak terpengaruh adanya aliran balik yang diakibatkan oleh bangunan air dan sebelum dilakukan kegiatan pengambilan sampel perlu dilakukan kegiatan pengukuran yang meliputi penampang melintang dan debit. Perletakan peralatan pada lubang pengambilan harus berada 10 cm di atas dasar sungai sesuai dengan SNI 03-3414-1994.

    (b) Sampling Sedimen Dasar Sampel diambil dari dasar sungai pada penampang memanjang dan penampang melintang ditempat yang dianggap dapat mewakili kondisi material dasar sungai setempat metode pengambilan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    17 dari 121

    (2) Geoteknik Investigasi goeteknik yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah serta pelaksanaan pemboran. Kegiatan investigasi geoteknik mengacu dan berpedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang

    Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan Geoteknik.

    d) Uji Laboratorium

    (1) Sedimen

    Analisis laboratorium sedimen diperlukan untuk mengetahui karakteristik sedimen yang terbawa oleh aliran sungai.

    (a) Sedimen Layang

    i. jika pengambilan contoh benda uji sedimen sesuai dengan SNI 03-3414-1994, maka metode pengujian laboratorium yang digunakan untuk mengetahui kadar sedimen layang digunakan peralatan Piknometer sesuai dengan SNI 03-4145-1996.

    ii. jika pengambilan contoh benda uji sedimen layang dalam pengambilannya dilakukan dengan cara mencelupkan botol pada posisi berada 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran maka metode pengujiannya dilakukan secara gravimetri dengan pengendapan untuk mengetahui kadar sedimen sesuai dengan SNI 03-3961-1995. Sedangkan untuk mengetahui distribusi butiran maka dilakukan uji gravimetri dengan ayakan sesuai dengan SNI 03-3962-1995.

    (b) Sedimen Dasar

    Pengujian sampel sedimen dasar dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    (2) Geoteknik (Index dan Engineering Properties) Analisis laboratorium geoteknik untuk keperluan index properties dan engineering properties mengacu dan bepedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan

    Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan Geoteknik.

    e) Analisis dan Perencanaan

    Kegiatan analisis yang dilakukan pada kegiatan studi pengenalan adalah sebagai berikut :

    (1) Hidrologi

    Analisis hidrologi pada kegiatan ini adalah melakukan analisis frekuensi banjir rancangan berdasarkan data debit, curah hujan dan luas DAS sesuai dengan SNI 03-2415-1991. Metode perhitungan adalah sebagai berikut :

    i. jika data aliran sungai yang tersedia cukup panjang (> 20 tahun), sehingga analisisnya dapat langsung dilakukan dengan metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir dengan Metode Gumbel, Log Pearson atau Log Normal

    ii. jika data debit < 20 tahun dan > dari 10 tahun, maka digunakan metode analisis regional,

    iii. jika data debit yang tersedia antara 3 10 tahun, maka digunakan Metode puncak banjir di atas ambang,

    iv. Metode empiris apabila perkiraan besarnya banjir berdasarkan parameter hujan dan karakteristik DPS antara lain :

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    18 dari 121

    - Metode Rasional, digunakan pada perencanaan sarana drainase dengan daerah tangkapan yang kecil (< 40 Ha)

    - Der Weduwen, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas < 100 km2

    - Melchior, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas > 100 km2

    - Haspers dan Mononobe digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS tanpa memperhatikan luas DAS

    - Metode Hidrograf Satuan

    - Metode US Soil Conservation Service

    v. Model matematik digunakan apabila selang waktu pengamatan data hujan lebih panjang daripada pengamatan data debit selanjutnya yang selanjutnya digunakan untuk memperpanjang data aliran.

    (2) Muatan Sedimen

    Analisis laju muatan sedimen baik sedimen dasar (bed load) maupun sedimen layang (suspended load) dengan parameter jenis material, diameter butir dan volume atau berat per satuan waktu, persamaan yang umum digunakan untuk analisa adalah Meyer-Peter dan Muller, Engelund-Hansen, Einstein dan Einstein-Brown sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    (3) Analisis Hidrolika

    Analisis hidrolika pada perencanaan bangunan check dam, meliputi :

    (a) Analisis Lengkung Debit

    Pembuatan lengkung debit digunakan untuk menentukan elevasi mercu check dam berdasarkan besarnya debit banjir rencana. Lengkung debit menampikan besarnya hubungan tinggi muka air dan debit. Jika data debit yang ada minimal 10 buah data debit dari hasil pengukuran yang meliputi keadaan debit minimum sampai maksimum maka dapat digunakan dengan analisis grafis dan jika kecepatan aliran pada tinggi muka air tertinggi belum atau tidak dapat diukur maka dapat dihitung dengan persamaan hidrolis sesuai dengan SNI 2822-1992 .

    (b) Analisis Parameter Hidraulik

    Analisis parameter hidarulik disini meliputi debit, tinggi air, kecepatan aliran, kekasaran, tekanan, gaya seret, arah aliran dan jenis aliran yang berkaitan dengan keadaan geometri sungai (profil basah, keliling basah dan jari-jari hidraulik) sesuai dengan SNI 03-2400-1991.

    Parameter hidarulik di atas dapat diketahui dengan cara menggunakan cara pembagian pias berdasarkan persamaan manning jika sungai berpenampang tunggal sesuai dengan SNI 03-2830-1992 dan jika sungai berpenampang ganda dapat digunakan metode penampang ganda berdasarkan SNI 03-3444-1994.

    (4) Perencanaan Check dam

    Perencanaan check dam harus memuat tentang benytu dan dimensi check dam (panjang bendung penahan seluruhnya, bendung utama, bendung pembantu, kolam olak, bangunan pelengkap dan tembok tepi); stabilitas dan kekuatan check dam dan stabilitas tanah dasar pondasi sesuai dengan SNI 03-2851-1991.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    19 dari 121

    (5) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

    Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 untuk kegiatan normalisasi sungai yang merlukan kajian ANDAL adalah sebagai berikut :

    i. jika lokasi pekerjaan berada pada kota besar/metropolitan maka parameter

    kajian adalah panjang kegiatan normalisasi sungai t 5 km dan volume pengerukan t 500.000 m3

    ii. jika lokasi pekerjaan berada pada kota sedang maka parameter kajian adalah

    panjang kegiatan normalisasi sungai t 10 km dan volume pengerukan t 500.000 m3

    iii. jika lokasi pekerjaan berada pada pedesaaan maka parameter kajian adalah

    panjang kegiatan normalisasi sungai t 15 km dan volume pengerukan t 500.000 m3

    Ruang lingkup kegiatan ANDAL meliputi :

    i. identifikasi semua rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

    ii. identifikasi komponen-kmponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting

    iii. perkiraan dan evaluasi usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

    iv. perumusan RKL dan RPL

    (6) Analisis Kelayakan Ekonomi

    Analisa kelayakan ekonomi akan dilakukan dengan mengkaji tiga parameter ekonomi yaitu : i. Economic Internal Rate of Return (EIRR) ii. Benefit/Cost ratio (B/C ratio) iii. Net present value (NPV), Sebagai evaluasi terhadap kemungkinan penundaan atau perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan juga akan dikaji aspek sensitivitas EIRR.

    f) Perekayasaan

    Hasil perekayasaan dalam kegiatan ini meliputi : (1) Rencana pendahuluan tata letak bangunan. (2) Kapasitas rencana (3) Tipe bangunan dan penggambaran. (4) Rincian volume dan perkiraan anggaran biaya kasar

    g) Produk yang dihasilkan

    (1) Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang metode-metode yang akan digunakan Penyedia Jasa dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.

    Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    (2) Laporan Bulanan

    Laporan Bulanan menginformasikan tentang pelaksanaan progres pekerjaan dan tahap pelaksanaan pekerjaan untuk bulan berikutnya

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    20 dari 121

    Laporan Bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tiap seminggu sebelum akhir bulan

    (3) Laporan Interim

    Laporan Interim harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang analisis debit banjir rancangan, hasil kegiatan pelaksanaan survey topografi, lokasi pengambilan sampel sedimen dan hasil uji laboratorium, lokasi investigasi geoteknik dan hasil laboratorium, serta konsep perencanaan check dam

    Laporan Interim akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    (4) Laporan Akhir

    Laporan Akhir harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang analisis debit banjir rancangan, analisis laju sedimen, dimensi dan layout check dam, analisis dampak lingkungan hidup (ANDAL) dan analisis Benefit/Cost Ratio dan Economic Internal Rate of Return.

    Laporan Akhir akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    (5) Laporan Penunjang

    Laporan penunjang dalam kegiatan ini meliputi :

    i. Buku Ukur dan Laporan Pengukuran Topografi dan Pemetaan

    Buku ukuran dan laporan pengukuran topografi dan pemetaan harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    ii. Laporan Penyelidikan Geoteknik

    Laporan Penyelidikan Geoteknik harus diserahkan oleh Penyedia Jasa selambat-lambatnya tanggal

    iii. Laporan Analisis Dampak Lingkungan

    Laporan Analisis Dampak Lingkungan harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    iv. Laporan Analisis Ekonomi

    Laporan Laporan Analisis Ekonomi harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    h) Tenaga Ahli

    Tenaga ahli yang diperlukan untuk kegiatan perencanaan pendahuluan dan studi awal adalah Team Leader, Ahli Hidrologi, Ahli Sungai, Ahli Geodesi, Ahli Geologi, Ahli Sosial Ekonomi dan Ahli Lingkungan

    4.3 Pengendalian Mutu

    Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekerjaan perencanaan check dam harus memuat :

    1) Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan yang diperlukan

    2) Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    21 dari 121

    3) Diskusi Pertengahan/Interim dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan/interim

    4) Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan

    4.4 Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan perencanaan check dam harus memuat :

    1) Pengukuran

    Kuantitas untuk pekerjaan perencanaan harus diukur berdasarkan biaya langsung personil yang meliputi keterlibatan tenaga ahli dan asisten tanaga ahli serta biaya langsung non personil yang meliputi biaya tenaga penunjang, perjalanan dinas, survey dan investigasi, biaya operasional kantor dan diskusi dan pelaporan. Biaya langsung diukur berdasarkan daftar hadir tenaga ahli, asisten serta tenaga pendukung. Biaya langsung non personil diukur berdasarkan add cost.

    2) Dasar Pembayaran

    Kuantitas pekerjaan perencanaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayaran tersebut.

    No. UraianSatuan

    Pengukuran

    1. 2.

    Biaya Langsung Personil Biaya Langsung Non Personil : 2.1) Biaya Perjalanan Dinas 2.2) Biaya Operasional Kantor 2.3) Pengukuran dan Pemetaan

    - Pemasangan Patok BM dan CP - Pengukuran poligon dan situasi - Pengukuran cross-section

    2.4) Penyelidikan Geologi 2.5) Analisis Laboratorium Mekanika Tanah 2.6) Survey dan Penyelidikan Sedimen dan Air 2.7) Biaya Pelaporan 2.8) Biaya Diskusi

    OB

    Orang-hari Unit - Bulan

    Buah

    Kilometer Kilometer

    Buah Sampel Sampel

    Exemplar Lump-sum

    5. PEKERJAAN DETAIL DESAIN

    Detail desain adalah kegiatan perencanaan rinci suatu bangunan air yang menghitung dan menggambarkan atau juga memetakan berbagai dimensi bangunan sesuai dengan kebutuhan perencanaan suatu bangunan atau komponennya. Contoh detail desain untuk check dam dari mulai gambar lay out sampai dengan dimensi rinci serta spesifikasi bahan yang akan digunakan sebagai komponen bangunan check dam.

    Pedoman spesifikasi teknis pekerjaan detail desain bangunan pengaman sungai berupa check dam harus memuat :

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    22 dari 121

    5.1 Ketentuan dan Persyaratan

    Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan detail desain check dam memuat :

    1) Penyediaan Data dan Fasilitas Penunjang

    Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan dalam penyediaan data dan fasilitas penunjang, meliputi :

    a) Penyediaan oleh Pengguna Jasa

    Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh Penyedia Jasa :

    i. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu berbagai laporan dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu

    ii. Akomodasi dan Ruangan Kantor (sesuai kesepakatan)

    iii. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (countepart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi

    b) Penyediaan oleh Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    i. Penyedia Jasa memfasilitasi : peralatan, laboratorium dan bahan yang sesuai untuk mencapai rencana mutu desain dan konstruksi.

    ii. Penyedia Jasa harus memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana mutu desain atau rencana mutu konstruksi. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa menanggung biaya pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya tidak memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi Pekerjaan atau Nara Sumber yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.

    2) Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

    a) Tenaga Ahli

    Tenaga ahli termasuk asisten dan staf tenaga ahli yang diperlukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan harus berkompeten dibidangnya masing-masingdengan menyerahkan kualifikasi/sertfikasi dan curriculum vitae/daftar riwayat hidup.

    b) Tenaga Pendukung

    Tenaga pendukung yang berupa tenaga penyelenggara organisaasi pelaksanaan kegiatan dalam penyelesaian pekerjaan baik dalam urusan administrasi serta kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    3) Persyaratan Pelaksanaan

    a) Jadwal Pelaksanaan

    Untuk perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang sebagaimana mestinya atas pekerjaan, Penyedia Jasa harus mempersiapkan Jadwal Pelaksanaan. Penyedia Jasa harus membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dalam bentuk Kurva-S yang menggambarkan seluruh kemajuan pekerjaan.

    b) Diagram Batang (Bar-Chart)

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    23 dari 121

    Penyedia Jasa harus membuat diagram batang yang menginformasikan tentang keterlibatan personil baik tenaga ahli, asisten, staf tenaga ahli dan staf pendukung yang berhubungan dengan penyerapan biaya yaitu keterlibatan orang -bulan.

    5.2 Pelaksanaan Pekerjaan

    Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknik pekerjaan detail desain check dam meliputi :

    a) Pengumpulan Data Sekunder

    Kegiatan pengumpulan data sekunder dapat dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan melakukan kunjungan ke instansi-instansi terkait. Kegiatan pengumpulan data sekunder untuk pekerjaan detail desain bangunan check dam meliputi :

    (1) Data Topografi

    Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    Perolehan peta topografi dapat diperoleh pada Instansi yang berwenang, misalkan pihak Pengguna Jasa seperti PSDA berdasarkan peta yang ada serta skala dengan tingkat ketelitian yang ada. Jika di Instansi terkait tidak didapat maka pihak Penyedia Jasa dapat memperoleh di BAKOSURTANAL dengan skala minimum 1 : 250.000.

    (2) Data Hidrologi

    Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik debit minimum, rata-rata dan debit maksimum pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989. Berbagai data dan informasi diantaranya berupa :

    i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA)

    ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh pada Instansi BMG dan mungkin juga Pengelola Sumber Daya Air (PSDA).

    iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data dapat diperoleh pada Instansi BMG

    iv. data debit terbaru dengan bisa periode harian maupun bulanan minimum selama 5 tahun, yang didapat pada bangunan-bangunan sungai eksiting misalkan bendung.

    (3) Data Geologi Teknik

    Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000 sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh pada Instansi terkait.

    (4) Data Bangunan Air di Sungai

    Data yang dimaksudkan adalah tempat dan jenis semua bangunan air serta bangunan umum lainnya yang dibangun di sungai yang mempunyai dampak timbal balik

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    24 dari 121

    terhadap kondisi morfologi sungai baik di hulu maupun di hilir rencana bangunan sesuai dengan SNI 03-2400-1991

    (5) Data Aspek Multisektor

    Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi kependudukan dan penggunaan air sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan. Informasi lingkungan dapat diperoleh dari dari BPS, PSDA, dan BAPEDAL. Data-data tersebut meliputi :

    i. komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim, fisiografi dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan tanah

    ii. komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan biota air

    iii. komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharaian dan pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain.

    iv. rencana tata ruang wilayah

    b) Survey

    a) Pengukuran Topografi dan Pemetaan

    Pelaksanaan kegiatan pengukuran topografi dan pemetaan mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. Kegiatan ini akan dilakukan oleh Penyedia Jasa jika kondisi topografi daerah pekerjaan banyak mengalami perubahan alur sungai baik yang diakibatkan oleh bencana atau proses alamiah lainnya sehingga validitas data yang sudah ada diragukan lagi. Cakupan kegiatan pekerjaan pengukuran topografi dan pemetaan untuk keperluan kegiatan detail desain check dam meliputi :

    (1) Pemetaan situasi sungai

    Pemetaan situasi sungai dimana bangunan utama akan dibuat dengan skala minimum 1 : 2000. Peta ini harus meliputi jarak 1,0 km ke arah hulu dan ke hilir dari letak bangunan bendung rencana dan melebar 250 m dari masing-masing tepi sungai. Peta ini juga harus dilengkapi dengan garis ketinggian setiap 1,0 m, kecuali dasar sungai diperlukan garis ketinggian setiap 0,50 m. Peta ini harus mencakup lokasi alternatif yang sudah diidentifikasi serta panjang yang diliput harus memadai agar diperoleh informasi mengenai bentuk denah sungai dan juga untuk merencanan tata letak dan trase tanggul penutup. Peta situasi juga harus menampilkan titik-titik tetap (benchmark) yang ditempatkan di sekitar daerah pemetaan lengkap dengan koordinat dan elevasinya.

    (2) Pengukuran detail situasi check dam

    Pengukuran detail ini menghasilkan peta berskala 1 : 200 atau 1 : 500. Peta detil harus memperlihatkan bagian-bagian lokasi bangunan secara lengkap. Peta ini harus dilengkapi dengan titik ketinggian dan garis ketinggian yang tepat setiap 0,25 m.

    b) Survey Hidrometri

    Sesuai dengan SNI 03-2414-1991 pelaksanaan pengukuran debit perlu diperhatikan ketentuan dan persyaratan yang meliputi :

    i. lokasi pengukuran debit perlu diperhatikan faktor : kesesuaian dengan perencanaan ; mudah pencapaian dalam segala situasi dan kondisi; mampu melewatkan banjir; geomteri dan badan sungai harus stabil; adanya kontrol penampang; bagian alur sungai atau saluran yang terbuka lurus.

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    25 dari 121

    ii. pertimbangan hidraulik meliputi : pola aliran yang seragam dan mendekati sub kritis; tdak terkena pengaruh arus balik dan aliran lahar

    iii. lama dan periode pelaksanaan : lama pengukuran debit tergantung dari keadaan aliran pada saat pengukuran jika aliran rendah pengkuran debit dilaksanakan dua kali dalam sekali periode waktu pengukuran dan jika kondisi banjir pengukuran debit dilaksanakan sekali dalam periode waktu pengukuran sedangkan periode pelaksanaan pengukuran tergantung dari musim, jika musim kemarau pengukuran debit dilaksanakan cukup sekali dalam satu bulan dan jika musim penghujan pelaksanaan pengukuran dilaksanakan berulang kali paling sedikit 3 kali setiap bulannya

    iv. keandalan peralatan dan sarana penunjang; peralatan dan sarana penunjang harus dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya antara lain dengan kalibrasi secara berkala, dibersihkan dan dirawat dengan baik

    v. kemampuan tim pengukurnya

    Pelaksanaan pengukuran tinggi muka air, kecepatan dan debit dapat digunakan alat ukur arus tipe baling-baling. Cara pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan merawas, menggunakan perahu, menggunakan jembatan dan menggunakan kereta gantung. Kedalaman pengukuran minimal 3,5 kali diameter baling-baling sesuai dengan SNI 03-2819-1992.

    Jika metode pelaksanaan pengukuran di atas tidak dapat dipergunakan karena berbagai hal, misal keadaan aliran membahayakan keselamatan petugas atau peralatannya; kecepatan aliran melampaui kemampuan spesifikasi alat menurut jenis alat ukur arus yang digunakan dan untuk mendapatkan debit sesaat maka dapat dilakukan pengukuran dengan pelampung permukaan sesuai dengan SNI 03-2820-1992.

    c) Survey Aspek Multisektor

    Kegiatan survey aspek multisektor adalah melakukan identifikasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang pekerjaan lain yang sedang atau akan dilakukan oleh pihak yang berwenang lainnya sesuai dengan KP01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.

    c) Investigasi atau Penyelidikan

    a) Sungai

    Kegiatan investigasi atau penyelidikan sungai bertujuan untuk mendapatkan karakteristik sungai baik terhadap sedimentasi. Kegiatannya meliputi :

    (1) Sampling Sedimen Layang

    Kegiatan investigasi sungai adalah pengambilan sampel sedimen baik dasar maupun layang, pengambilan sampel sedimen layang dilakukan pada lokasi yang tidak terpengaruh adanya aliran balik yang diakibatkan oleh bangunan air dan sebelum dilakukan kegiatan pengambilan sampel perlu dilakukan kegiatan pengukuran yang meliputi penampang melintang dan debit. Perletakan peralatan pada lubang pengambilan harus berada 10 cm di atas dasar sungai sesuai dengan SNI 03-3414-1994.

    (2) Sampling Sedimen Dasar Sampel diambil dari dasar sungai pada penampang memanjang dan penampang melintang ditempat yang dianggap dapat mewakili kondisi material dasar sungai setempat metode pengambilan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku..

    b) Geoteknik Lapangan

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    26 dari 121

    Kegiatan penyelidikan geoteknik lapangan diperlukan untuk mengetahui data karakteristik mekanika tanah lokasi check dam. Penyelidikan geoteknik lapangan mencakup kegiatan pengeboran, pengambilan sampel serta bor tangan. Pelaksanaan kegiatan penyelidikan geoteknik lapangan mengacu pada pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyeldikan Geoteknik.

    d) Uji Laboratorium

    a) Sedimen

    Analisis laboratorium sedimen diperlukan untuk mengetahui karakteristik sedimen yang terbawa oleh aliran sungai.

    (1) Sedimen Layang

    i. jika pengambilan contoh benda uji sedimen sesuai dengan SNI 03-3414-1994, maka metode pengujian laboratorium yang digunakan untuk mengetahui kadar sedimen layang digunakan peralatan Piknometer sesuai dengan SNI 03-4145-1996.

    ii. jika pengambilan contoh benda uji sedimen layang dalam pengambilannya dilakukan dengan cara mencelupkan botol pada posisi berada 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran maka metode pengujiannya dilakukan secara gravimetri dengan pengendapan untuk mengetahui kadar sedimen sesuai dengan SNI 03-3961-1995. Sedangkan untuk mengetahui distribusi butiran maka dilakukan uji gravimetri dengan ayakan sesuai dengan SNI 03-3962-1995.

    (2) Sedimen Dasar

    Pengujian sampel sedimen dasar dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

    b) Geoteknik Laboratorium (Index dan Engineering Properties) Analisis laboratorium geoteknik untuk keperluan index properties dan engineering properties mengacu dan bepedoman pada Pd T-xx-xxxx, Pedoman Penyusunan

    Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian-3, Penyelidikan Geoteknik.

    e) Analisis dan Perencanaan

    Kegiatan analisis yang dilakukan pada kegiatan studi pengenalan adalah sebagai berikut :

    a) Hidrologi

    Analisis hidrologi pada kegiatan ini adalah melakukan analisis frekuensi banjir rancangan berdasarkan data debit, curah hujan dan luas DAS SNI 03-2415-1991. Metode perhitungan adalah sebagai berikut :

    i. jika data aliran sungai yang tersedia cukup panjang (> 20 tahun), sehingga analisisnya dapat langsung dilakukan dengan metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir dengan Metode Gumbel, Log Pearson atau Log Normal

    ii. jika data debit < 20 tahun dan > dari 10 tahun, maka digunakan metode analisis regional,

    iii. jika data debit yang tersedia antara 3 10 tahun, maka digunakan Metode puncak banjir di atas ambang,

    iv. Metode empiris apabila perkiraan besarnya banjir berdasarkan parameter hujan dan karakteristik DPS antara lain :

    - Metode Rasional, digunakan pada perencanaan sarana drainase dengan daerah tangkapan yang kecil (< 40 Ha)

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    27 dari 121

    - Der Weduwen, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas < 100 km2

    - Melchior, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas > 100 km2

    - Haspers dan Mononobe digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS tanpa memperhatikan luas DAS

    - Metode Hidrograf Satuan

    - Metode US Soil Conservation Service

    v. Model matematik digunakan apabila selang waktu pengamatan data hujan lebih panjang daripada pengamatan data debit selanjutnya yang selanjutnya digunakan untuk memperpanjang data aliran.

    b) Muatan Sedimen

    Analisis laju muatan sedimen baik sedimen dasar (bed load) maupun sedimen layang (suspended load) dengan parameter jenis material, diameter butir dan volume atau berat per satuan waktu, persamaan yang umum digunakan untuk analisa adalah Meyer-Peter dan Muller, Engelund-Hansen, Einstein dan Einstein-Brown sesuai dengan SNI 03-1724-1989.

    c) Analisis Hidrolika

    Analisis hidrolika pada perencanaan bangunan check dam, meliputi :

    (1) Analisis Lengkung Debit

    Pembuatan lengkung debit digunakan untuk menentukan elevasi mercu check dam berdasarkan besarnya debit banjir rencana. Lengkung debit menampikan besarnya hubungan tinggi muka air dan debit. Jika data debit yang ada minimal 10 buah data debit dari hasil pengukuran yang meliputi keadaan debit minimum sampai maksimum maka dapat digunakan dengan analisis grafis dan jika kecepatan aliran pada tinggi muka air tertinggi belum atau tidak dapat diukur maka dapat dihitung dengan persamaan hidrolis sesuai dengan SNI 2822-1992 .

    (2) Analisis Parameter Hidraulik

    Analisis parameter hidarulik disini meliputi debit, tinggi air, kecepatan aliran, kekasaran, tekanan, gaya seret, arah aliran dan jenis aliran yang berkaitan dengan keadaan geometri sungai (profil basah, keliling basah dan jari-jari hidraulik) sesuai dengan SNI 03-2400-1991.

    Parameter hidarulik di atas dapat diketahui dengan cara menggunakan cara pembagian pias berdasarkan persamaan manning jika sungai berpenampang tunggal sesuai dengan SNI 03-2830-1992 dan jika sungai berpenampang ganda dapat digunakan metode penampang ganda berdasarkan SNI 03-3444-1994.

    (3) Perencanaan Check dam

    Perencanaan check dam harus memuat tentang benytu dan dimensi check dam (panjang bendung penahan seluruhnya, bendung utama, bendung pembantu, kolam olak, bangunan pelengkap dan tembok tepi); stabilitas dan kekuatan check dam dan stabilitas tanah dasar pondasi sesuai dengan SNI 03-2851-1991.

    (4) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)

    Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 untuk kegiatan normalisasi sungai yang merlukan kajian ANDAL adalah sebagai berikut :

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    28 dari 121

    i. jika lokasi pekerjaan berada pada kota besar/metropolitan maka parameter

    kajian adalah panjang kegiatan normalisasi sungai t 5 km dan volume pengerukan t 500.000 m3

    ii. jika lokasi pekerjaan berada pada kota sedang maka parameter kajian adalah

    panjang kegiatan normalisasi sungai t 10 km dan volume pengerukan t 500.000 m3

    iii. jika lokasi pekerjaan berada pada pedesaaan maka parameter kajian adalah

    panjang kegiatan normalisasi sungai t 15 km dan volume pengerukan t 500.000 m3

    Ruang lingkup kegiatan ANDAL meliputi :

    i. identifikasi semua rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan, terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

    ii. identifikasi komponen-kmponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting

    iii. perkiraan dan evaluasi usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

    iv. perumusan RKL dan RPL

    (5) Analisis Kelayakan Ekonomi

    Analisa kelayakan ekonomi akan dilakukan dengan mengkaji tiga parameter ekonomi yaitu : i. Economic Internal Rate of Return (EIRR) ii. Benefit/Cost ratio (B/C ratio) iii. Net present value (NPV), Sebagai evaluasi terhadap kemungkinan penundaan atau perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan juga akan dikaji aspek sensitivitas EIRR.

    f) Nota Desain

    Penyedia Jasa harus membuat perencanaan rinci secara lengkap dengan dimensinya berdasarkan kajian hidrolis serta perhitungan struktur baik pada bangunan utama maupun bangunan penunjang

    g) Penggambaran

    Penggambaran hasil kegiatan meliputi gambar hasil pengukuran dan pemetaan, layout bendung dan bangunan pelengkapnya, potongan memanjang dan melintang check dam, detail bangunan. Penggambaran mengacu pada KP-07, DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentan Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran.

    h) Perhitungan BOQ

    Berdasarkan gambar rencana rinci yang telah dibuat dilakukan perhitungan volume pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan.

    i) Penyusunan Rencana Anggran Biaya

    Penyusunan perhitungan rencana anggaran mengacu Pd T-xx-xxxx, Pedoman Analisa

    Harga Satuan Pekerjaan, Pekerjaan Pembangunan Pengaman Sungai, Bagian-4, Check dam yang didasarkan pada :

    i. kuantitas dan harga satuan pekerjaan

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    29 dari 121

    ii. harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan hasil dari perhitungan suatu analisis biaya

    iii. untuk menentukan harga satuan upah dan bahan dilakukan survey harga di lapangan dengan mengambil sampel sekurang-kurangnya 3 lokasi. Khusus untuk harga satuan bahan diperhitungkan harga beli di tempat penjualan atau diantar ke lokasi pekerjaan

    iv. menghitung biaya-biaya tambahan di luar biaya dari perhitungan volume seperti biaya persiapan, mobilisasi dan demobilisasi personil dan alat, dokumentasi, dewatering dll.

    j) Penyusunan Dokumen Pelelangan

    Penyusunan dokumen lelang digunakan bagi keperluan pelelangan pekerjaan atau pengadaan barang maupun jasa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penyusunan Dokumen Lelang harus meliputi ketentuan-ketentuan, komponen bahan dan spesifikasi konstruksi, cara pengerjaan serta syarat pengendalian mutu sesuai dengan KEPMEN KIMPRASWIL No. 257/PTS/M/2004

    k) Pekerjaan Lain-lain

    a) Mobilisasi dan Demobilisasi

    (1) Mobilisasi adalah pengangkutan semua peralatan berdasarkan Jadwal Pelaksanaan yang harus diserahkan sesudah menerima Surat Penunjukan, dari tempat kantor ke lokasi pekerjaan. Mobilisasi staf kantor, tenaga kerja lapangan dan lain-lain, sudah termasuk dalam item mobilisasi.

    (2) Demobilisasi

    Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir Kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.

    b) Foto Dokumentasi

    (1) Penyedia Jasa harus menyerahkan foto-foto berwarna dengan ukuran post card (9 cm x 12 cm) kepada Direksi Pekerjaan untuk setiap kemajuan progress fisik di lapangan.

    (2) Pengambilan gambar/foto dapat dilakukan pada awal, selama dalam dan akhir pelaksanaan setiap jenis kegiatan. Foto ini harus ditempelkan pada laporan bulanan yang diserahkan kepada Direksi Pekerjaan. Setiap hasil cetakan foto harus diberi tanggal pengambilan dan lokasinya.

    (3) Pada akhir pelaksanaan Penyedia Jasa harus menyerahkan dua cetakan foto berwarna disusun album beserta negative filmnya.

    c) Asuransi

    Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa dalam perihal asuransi tenga kerja mengacu kepada ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh Depnaker dan Jamsostek

    l) Produk yang dihasilkan

    Penyedia Jasa harus menyerahkan produk selama kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

    a) Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan berisi antara lain:

    i. Hasil kajian awal dan temuan permasalahan yang ada ii. Rencana kerja Konsultan secara menyeluruh iii. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya

  • RPT0-Pd T-xx-xxxx.A

    30 dari 121

    iv. Jadwal kegiatan Konsultan

    Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang metodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil kunjungan lapangan, dan rencana kerja berikutnya.

    Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    b) Laporan Bulanan

    Laporan Bulanan berisi antara lain: i. uraian permasalahan, hambatan dan temuan pada bulan tersebut. ii. daftar kegiatan yang dilakukan pada bulan berikutnya iii. daftar rencana kegiatan pada bulan berikutnya iv. mobilisasi dan demobilisasi personil dan daftar hadir personil dan kegiatan

    masing-masing pada bulan tersebut v. realisasi progress kemajuan pekerjaan yang disetujui oleh direksi

    Laporan bulanan dilengkapi dengan foto dan peta yang menunjukkan lokasi yang telah diidentifikasi serta usulan penanganan, program dan jadwal kerja selanjutnya.

    Laporan bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa selambat-lambatnya tanggal

    c) Laporan Interim

    Laporan Interim harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang analisis debit banjir rancangan, hasil kegiatan pelaksanaan survey topografi, lokasi pengambilan sampel sedimen dan hasil uji laboratorium, lokasi investigasi geoteknik dan hasil laboratori