desain produksi

14
MENGINTAI PROGRAM DRAMA TELEVISI DESAIN PRODUKSI Diajukan Untuk Memenuhi salah satu HER MataKuliah Videografi dan Tata Cahaya Disusun Oleh : Syarifah Rachmawati 42120815 JURUSAN PENYIARAN

Upload: intanlailyqadariah

Post on 21-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

desain produksi naskah TV

TRANSCRIPT

Page 1: Desain Produksi

MENGINTAI

PROGRAM DRAMA TELEVISI

DESAIN PRODUKSI

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu HER MataKuliah

Videografi dan Tata Cahaya

Disusun Oleh :

Syarifah Rachmawati 42120815

JURUSAN PENYIARAN

AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

JATIWARINGIN

2013

Page 2: Desain Produksi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T karena atas limpahan Rahmat-Nya penulis dapat

menyelesaikan Outline Desain Produksi yang berjudul “Engket”. Outline desain produksi ini

disusun guna memenuhi nilai HER matakuliah Videografi dan Tata Cahaya.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga penulis yang selalu memberi dukungan dan kasih sayang.

2. Teman-teman penulis yang telah membantu penulis.

Akhir kata penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan

makalah ini,penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak demi

kesempurnaan Outline Desain Produksi ini.

Jakarta, 11 Februari 2015

Penulis

Page 3: Desain Produksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PROGRAM DRAMA

Film pendek adalah film yang durasinya singkat namun mempunyai makna yang

sama dalamnya dengan film panjang . durasinya bermacam-macam dari yang hanya 3 menit

sampai dengan 50 menit . genre pun sama , ada komedi , romantic , thriller , suspend

,nasionalis , action , drama , dan sebagainya . Rata-rata di Indonesia yang membuat film

pendek kebanyakan bergenre komedi , romantis , thriller , suspend , nasionalis , dan drama .

Jarang sekali ditemukan film pendek bergenre horror di Indonesia . Lalu film panjang

bergenre horror kebanyakan merupakan film yang dipandang negatif oleh masyarakat luas

dikarenakan masih banyaknya film horror yang lebih memunculkan adegan pornografi dan

tidak mempunyai makna / pesan moral. Dulu ada film horror yang mempunyai nilai moral

yaitu “Jelangkung”. Oleh karena itu Saya memilih genre horror dalam pembuatan film

pendek ini. Karena kami ingin membuat film horror tanpa unsur adegan pornografinya .

B. TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari memproduksi film pendek horror ini :

1. Memberikan suatu suguhan terbaru bagi masyarakat karena selama ini film horror

kebanyakan mengandung pornografi dan kami ingin membuat sebuah film horror

yang benar-benar baru dan berbeda .

2. Memberikan hiburan terbaru bagi masyarakat di Indonesia.

3. Film yang kami buat ini diharapkan dapat dijadikan suatu pembelajaran dan

penilaian bagi insan perfilman pendek di Indonesia.

4. Film yang kami buat ini merupakan salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Tehnik

Penyutradaraan.

C. REFERENSI PUSTAKA DAN AUDIO VISUAL

Film yang ini berdasarkan referensi dari film “Jelangkung” pada tahun 2002 yang

merupakan film horror terbaik pada saat itu dari konsepnya sampai efek-efek suara , oleh

Page 4: Desain Produksi

karena itu , Saya ingin menghidupkan kembali film horror yang benar-benar bagus dan

menjadi yang terbaik dalam pembuatannya .

D. DESKRIPSI PROGRAM

Kategori Program : Hiburan

Media : Audio dan Visual

Format Program : Drama Televisi

Judul Program : Mengintai

Durasi Program : 15 menit ( 900 detik )

Target Audience : - Umur :Remaja ( 13 – 17)

Dewasa ( 18 – 35 )

Orang tua ( 36 – keatas)

- Jenis Kelamin : General

- Status Ekonomi Sosial : B ( Menengah keatas)

C ( Menengah kebawah)

Karakteristik Produksi : Record Single Camera

BAB II

LEMBAR KERJA PRODUKSI DRAMA TELEVISI

E. SINOPSIS

Page 5: Desain Produksi

Ide cerita : Tentang nenek tua yang mati dengan cara mengenaskan dan

arwahnya bergentayangan disekitar jalan tempat ia bekerja

dahulu

Tema : Pembalasan dendam

MANDA adalah salah seorang mahasiswa yang berkuliah disalah satu Universitas

ternama di Jakarta. Ia adalah seorang wanita yang sangat arogan dan sombong, tak heran

bahwa dengan sifatnya yang seperti itu Ia sering sekali memilah-milih teman untuk bergaul.

Suatu hari, MANDA yang menempati sebuah rumah di Jalan Engket pulang larut

malam. Ia yang bersama pacarnya Reyhan melewati jalan tersebut tepat jam 12 malam,

mereka pun tidak mengetahui apa-apa tentang sosok nenek tukan pijat begitu juga tentang

peraturan itu sendiri mengingat MANDA adalah warga baru dan belum ada siapapun yang

memberitahunya. Apakah yang akan terjadi setelah MANDA dan REYHAN melewati Jalan

Engket? Apakah MAK ENGKET akan membiarkannya lewat karena mereka adalah warga

baru? Apa sebaliknya?

F. TREATMENT

Page 6: Desain Produksi

1. EXT. JALAN RAYA MALAM HARI

Mukhlis yang sedang berjaga tiba-tiba bertemu dengan Mak Engket

2. EXT. JALAN RAYA MALAM HARI

Manda dan reyhan bertemu mak engket dijalan raya secara mendadak

3. EXT. JALAN RAYA MALAM HARI

Memaki-maki mak engket dengan kata-kata yang kasar & tak lama

kemudian mak engket menghilang

4. EXT. DEPAN RUMAH MANDA MALAM HARI

Manda & reyhan tiba dirumah manda, sesaat reyhan akan mencium manda ternyata mak engketlah yang akan diciumnya

5.INT. RUMAH MANDA – KAMAR TIDUR MALAM HARI

Dering telfon membangunkan manda, yang teryata reyhan yang menelfon. Menceritakan tentang bertemu mak engket saat akan mencium manda.

6.INT. RUMAH MANDA – RUANG DAPUR MALAM HARI

Manda mengambil segelas minuman air putih dari atas meja dapur,. tak sengaja manda menjatuhkan gelas dan sesaat mengambilnya mak engketpun juga berada dibawah meja dapur namun Manda tak menyadarinya

7.INT. RUMAH MANDA – KAMAR TIDUR MALAM HARI

Lampu tiba-tiba padam saat manda akan kembali kekamarnya tuk melanjutkan tidurnya, bergegaslah manda mencari senter dikamarnya dengan penerangan seadanya

8.INT. RUMAH MANDA – KAMAR TIDUR MALAM HARI

Terdengar kencang krencengan kaleng mak engket, manda melihat apa yang terjadi diluar dari balik gorden. Terkejutlah manda ternyata mak engket yang berada didepan rumahnya dan tepat didepan jendela kamar manda

9.INT. RUMAH MANDA – KAMAR TIDUR MALAM HARI

Page 7: Desain Produksi

Bersembunyi manda dibalik selimut, sesaat suara krencengan hilang. Dan manda berbalik arah, ternyata mak engket telah berada disampingnya pergilah manda keruang tengah

10.INT. RUMAH MANDA – RUANG TENGAH MALAM HARI

Dengan membungkuk sambil menutupi kepalanya dengan kedua tangannya karna ketakutan. Tak berapa lama kaleng menggelinding perlahan kearah manda dan pergilah manda

11.INT. RUMAH MANDA – TANGGA DALAM RUMAH MALAM HARI

Dengan tergesa-gesa manda berlari menghindar dari teror mak engket, namun naas manda terjatuh dari tangga sesaat menengok kebelakang dan ternyata mak engket mengikutinya. Dan tergeletaklah manda berlumuran darah dibawah tangga dengan kondisi sekarat

12.EXT. POS RONDA MALAM HARI

Bercengkrama dua penjaga pos ronda yang sedang seru bermain catur sambil bergosip tentang kematian manda yang tragis dan konyol

13.EXT. POS RONDA MALAM HARI

Mak engket dan manda datang melintas kehadapan dua penjaga pos ronda dengan terseret-seret dan berhenti di hadapan mereka berdua

14.EXT. POS RONDA MALAM HARI

Mereka berdua bertanya pada sang nenek dan manda namun tak tertanggapi dan mereka berdua merasa kesal

15.EXT. POS RONDA MALAM HARI

Mak engket dan manda menoleh ke arah Jalu serta jali secara bersamaan dengan tatapan penuh misteri.

16.EXT. POS RONDA MALAM HARI

Mak engket dan manda meringis misterius menakutkan nan menyeramkan kearah jalu dan jali

Page 8: Desain Produksi

G. KONSEP PENYUTRADARAAN

Page 9: Desain Produksi

Definisi Sutradara

Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film

sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film.

Manuskrip scenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa

yang sama, sutradara mengawal petugas atau pekerja tehnik dan pemeran untuk memenuhi

wawasan pengarahannya. Seorang sutradara juga berperan dalam membimbing kru teknisi

dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya.

Tanggung Jawab Seorang Sutradara

Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan film, baik

interpretative maupun teknisi. Ia menduduki posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin

pembuatan film tentang “bagaimana yang harus tampak” oleh penonton. Selain mengatur

laku di depan kamera dan mengarahkan acting serta dialog, sutradara juga mengkontrol posisi

serta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil

akhir sebuah film.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang sutradara bekerjasama pada kru

film dan pemeran utama. Diantaranya piñata fotografi, piñata kostum, piñata kamera dan lain

sebagainya. Selain itu sutradara juga turut terlibat dalam proses pembuatan film mulain dari

pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi.

BAB III

Page 10: Desain Produksi

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pembuatan film dibutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya pra

produksi,produksi,dan pasca produksi. pra produksi diantaranya adalah penemuan

ide,pengembangan gagasan,penulisan naskah,meng-Casting pemeran,lalu survei lokasi.

Setelah produser menemukan ide lalu berdisikusi dengan sutradara dan penulis naskah maka

setelah menemukan ide melakukan pengembangan gagasan yang akan didiskusikan oleh

sutradara dan penulis naskah maka setelah melakukan pengembangan gagasan penulis naskah

mulai menulis naskah dan mulai menterjemahkan cerita yang dikemukakan oleh sutradara

setelah penulisan naskah masuk ke Casting Peran yang sesuai dengan cerita yang ditulis oleh

penulis naskah. Setelah mendapatkan peran maka semua crew langsung survey lokasi yang

sesuai dengan naskah yang dibuat oleh penulis naskah. Setelah melalui pra produksi maka

langsung menuju produksi dimana yag bertanggung jawab dalam pembuatan film ini adalah

sutradara namun peran seorang produser disini hanyalah mengawasi dan mengarahkan

sutradara dan yang lainnya agar tidak kacau pada saat produksi. setelah melakukan produksi

maka dilakukan proses pasca produksi yaitu proses yang dilakukan setelah produksi

diantaranya adalah pengeditan film yang dibuat selama produksi. disini seorang editorlah

yang bertugas dalam pengeditan namun tetap sang produser dan sutradara mengawasi supaya

sang editor tidak kebingungan dalam melakukan edit gambar dan video. Setelah proses

pengeditan selesai maka film tersebut haruslah dilihat oleh semua kerabat kerja yang terlibat

yaitu producer,director,Script Writer,cameramen,lightingman, set Art,Audioman,Make

up,Wardrobe,dan Editor. Baru setelah semua kerabat kerja selesai melihat maka film sudah

dapat diperlihatkan kepada khalayak umum. Demikianlah proses dalam pembuatan film dari

pra produksi sampai dengan pasca produksi.

B. Saran

1. Dalam pembuatan sebuah film diperlukan perncanaan yang matang

2. Sebaiknya dibuat time schedule yang memuat daftar – daftar deadline

pengumpulan masing – masing job desk.

3. Dibutuhkan time management karena ini merupakan sebuah hal yang penting

dalam pembuatan film.