desain penelitian pra eksperimen ibu.lucky
DESCRIPTION
gggTRANSCRIPT
BAB 1
KONSEP PENELITIAN
A. Pengertian Penelitian
1. Tinjauan secara Etimologis
Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re
berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau
menemukan makna. Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari,
menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan
Danim dan Darwis, 2003 : 29).
2. Tujuan Penelitian
Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan kesimpulan
tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di atas dapat
diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan,
memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki
oleh ilmu-ilmu murni (pure science).
b. Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian
semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied sciences).
B. Pengertian Penelitian Eksperimen
Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan
digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian
eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan
terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen
bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship),
dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih
kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol
yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2). selanjutnya akan dipaparkan
karakteristik Penelitian Eksperimen, yaitu sebagai berikut
I. Karakteristik Penelitian Eksperimen
Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental,
yaitu, (1)Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara
tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol,
memanipulasi langsung, maupun random (rambang). (2) Adanya kelompok
kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok
eksperimental. (3) Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi,
untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis
penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin
mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di
samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk
kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek,
serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4)
Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang
dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan. (5)
Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
penggeneralisasian pada kondisi yang sama. (6) Semua variabel penting
diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja
dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
II. Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah seperti berikut, yaitu, (1) Melakukan kajian secara induktif yang berkait
erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. (2) Mengidentifikasi dan
mendefinisikan masalah. (3) Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang
relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan
merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. (4) Membuat rencana
penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan: a) Mengidentifikasi variabel luar
yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses
eksperimen; b) menentukan cara mengontrol; c) memilih rancangan penelitian
yang tepat; d) menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili
serta memilih sejumlah subjek penelitian; e) membagi subjek dalam kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen; f) membuat instrumen, memvalidasi
instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang
memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan; g)
mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.(5)
Melaksanakan eksperimen. (6) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
(7) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang
telah ditentukan. (8) Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan
teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. (9)
Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan
laporan (Sukardi, 2003).
III. Rancangan Penelitian Eksperimen
Rancangan yang akan diterapkan dalam penelitian eksperimen meliputi: pra-
eksperimental, eksperimen murni, dan eksperimen kuasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENELITIAN PRA EKSPERIMEN
1. Pengertian Penelitian Pra Eksperimen
2. Rancangan Pra-Eksperimental
Rancangan pra-eksperirnental yang sederhana ini berguna untuk
mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan pada penelitian. Ada tiga hal yang
lazim digunakan pada rancangan pra-eksperimental, yaitu:
a). Studi kasus bentuk tunggal (one-shot case study)
Rancangan ini dilakukan pada kelompok yang sudah ada, peneliti tinggal
memberikan treatmen eksperimental, dan setelah itu diobservasi (atau dites)
bagaimana hasil treatmen tadi. Penyuluh KB di desa misalnya, mengumpulkan
ibu-ibu PKK, lalu diajak bermain simulasi yang materinya berkenaan dengan KB.
Setelah bermain simulasi, ibu-ibu PKK tadi dites “daya serapnya” terhadap pesan-
pesan KB yang telah dibahas melalui permainan simulasi. Rata-rata daya serap
ibu-ibu PKK (dari hasil tes, katakanlah 70% daya serapnya), diperkirakan sebagai
efek dari metode permainan simulasi (treatmen eksperimental) yang dilakukan
peneliti. Dengan hasil eksperimentasi itu, si penyuluh KB berkesimpulan bahwa
metode permainan simulasi di dalam penyampaian pesan-pesan KB adalah cukup
efektif (efektivitastasnya mencapai 70%). Kesimpulan tadi (hasil eksperimentasi
satu kali perlakuan tadi) tentunya sangat naif. Sebab kita tidak tahu, bagaimana
sesungguhnya “kondisi awal” mereka yang dikenai treatmen eksperimental tadi,
siapa tahu skor tes mereka juga bisa tinggi meskipun tanpa diberikan treatmen.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut,
X O Dimana : X = treatment yang diberikan/variabel
independen yang merupakan sebab
O = Observasi/variabel dependen yang
merupakan akibatMisal : X = training pada karyawan O = prestasi kerja
b). Tes awal – tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest)
Rancangan ini menggunakan kelompok yang sudah ada (satu kelompok),
peneliti melakukan pretes terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan pemberian
treatmen eksperimental, dan setelah itu dilakukan pascates. Selisih antara
skor/hasil 0 – 2 dengan skor/hasil 0 – 1 (0-2 – 0-1), dinilai sebagai efek atau
pengaruh dari treatmen eksperimental yang diberikan. Temuan dari rancangan ini
jelas lebih baik dari rancangan pertama tadi yang tanpa pretes. Akan tetapi,
hasilnya juga tetap banyak kelemahan. Sebab efek terhadap variabel terikat
(katakanlah “daya serap” terhadap pesan-pesan KB) bisa juga karena pengaruh
dari pretes yang dilakukan sebelumnya); lebih-lebih dengan tiadanya bandingan
dari kelompok lain dan treatmen yang lain.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut,
O1 X O2 Dimana : O1 , diadakan pre test sebelum diberi treatment O2 , diukur dengan post test setelah ditreatment
X = treatmentMisal : O1= prestasi kerja karyawan sebelum diberi
training, dites terlebih dahulu
O2= prestasi kerja karyawan setelah diberi training,
kemudian ditestX = training
Pengaruh treatment adalah O2 - O1, hasil O2 dan O1 diperbandingkan apakah terjadi perbedaan statistik yang signifikan.
c). Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
Pada rancangan ini, ada kelompok yang diberikan treatmen eksperimental,
dan ada kelompok lainnya yang tak diberikan treatmen, dua-duanya adalah
kelompok yang sudah ada. Seorang peneliti, katakanlah mencoba menguji
pengaruh pemutaran film perjuangan kepada murid kelas III di suatu SMA. Untuk
itu, film perjuangan diputarkan di hadapan murid-murid tersebut, dan setelah itu
mereka dites sikap kejuangannya. Pada sisi lain, murid kelas III di SMA lain,
dites sikap kejuangannya tanpa diputarkan film perjuangan. Hasilnya, katakanlah
sikap kejuangan mereka yang telah melihat film jauh lebih baik dibandingkan
dengan sikap kejuangan mereka yang tidak melihat film. Dengan hasil itu, peneliti
menyimpulkan bahwa pemutaran film perjuangan akan berefek positif dalam
meningkatkan sikap kejuangan siswa di sekolah Temuan rancangan ini juga masih
sangat naif, karena sama sekali tidak ada informasi tentang bagaimana sikap
kejuangan kedua kelompok tersebut sebelumnya memang sudah berbeda sikap
kejuangannya; atau sikap kejuangan kelompok yang diberikan treatmen
eksperimental, jangan-jangan sebelumnya juga sudah baik, sehingga sikap
One Shot Case Study X O2
One Group Pretset Postest Study O1 X O2
Static Group Comparison Study X O2
O2
Keterangan:X : PerlakuanO1 : PretestO2 : Posttest
kejuangannya itu bukanlah akibat atau efek dari film perjuangan yang diputarkan
di hadapan mereka.
Desain ini dapat digambarkan seperti berikut,
X O1 O2 Dimana : O1 =hasil pengukuran kelompok yang ditreatmen
O2 =hasil pengukuran kelompok yang tidak diberi
treatmenX =
Treatmen
Misal : O1 =adalah prestasi kerja karyawan setelah diberi training
O2 =adalah prestasi kerja karyawan tanpa diberi
treatmenPengaruh treatmen adalah O1 – O2 , O1 dan O2 diperbandingkan apakah terjadi perbedaan statistik yang signifikan.
Untuk ketiga jenis desain pra-ekperimental dapat diagram sebagai berikut:
Gambar 1. Desain-desain Pra-Eksperimental
Contoh Penelitian Pra Eksperimen
1. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul
selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk
menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang
berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010).
Berdasarkan tujuan dan masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian
pra eksperimen dengan pendekatan one group pra-post test design. Rancangan one group
pra-post test design adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2008).
2. JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil.
3. POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Keseluruhan objek
penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian atau universe
(Notoatmodjo, 2010).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Aziz, 2007).
Dari pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil sebanyak 45 orang.
4. SAMPEL
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2007).
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
sebanyak 45 orang.
5. SAMPLING
Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang ada untuk dapat mewakili
populasi (Nursalam, 2008). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probabiliy
sampling dengan jenis total sampling yaitu seluruh populasi diambil untuk dijadikan
sebagai sampel.
6. VARIABEL
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
(Notoatmodjo, 2010).
1) Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas (independent) ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel dependen (Aziz, 2007).
Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah penyuluhan tentang kelas ibu
hamil.
2) Variabel Terikat (dependent)
Variabel terikat (dependent) ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena variabel bebas (Aziz, 2007).
Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil
tentang pelaksanaan kelas ibu hamil.
7. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz,
2007).
a. Variabel Independen : Penyuluhan tentang kelas ibu hamil
b. Definisi operasional : Pemberian informasi tentang kelas ibu hamil melalui media
ceramah dan cetak
c. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil
d. Alat ukur: SAP
e. Skala
f. Kategori
a. Variabel Dependen: Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
b. Definisi operasional :Sesuatu yang diketahui ibu hamil mengenai pelaksanaan kelas
ibu hamil (1. Tahu, 2. Paham, 3. Aplikasi, 4. Analisis, 5. Sintesis, 6. Evaluasi )
c. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil
d. Alat ukur: kuesioner
e. Skala: ordinal
f. Kategori: Baik, Cukup, Kurang
Dengan kriteria :
a. Baik : 67-100%
b. Cukup : 34-66%
c. Kurang : 0-33%, (Nursalam,2008)
8. INSTRUMEN PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
1. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa
angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden
jumlah besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal yang
bersifat rahasia (Aziz, 2007). Kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas
ibu hamil dibuat oleh peneliti sendiri sebanyak 12 soal, sebelum digunakan terlebih dahulu
dikonsultasikan pada dosen pembimbing kemudian dilakukan uji validitas dan realibilitas.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan
karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008:71).
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing
dan ijin penelitian dari lembaga pendidikan (STIKes ICMe) serta institusi terkait.
Pengumpulan data dilakukan di Desa Sukoiber Kecamatan Gudo Kabupaten jombang. Sebelum
melakukan pengumpulan data terlebih dahulu peneliti mendata jumlah ibu hamil dengan
berkoordinasi bersama bidan desa. Setelah peneliti memperoleh jumlah kemudian peneliti
membuat daftar nama, dan dilakukan pengambilan sampel (sampling yaitu dengan total
sampling).
8. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data kemudian dianalisis. Pengolahan data
dilakukan (Nazier, 2009) sebagai berikut:
1).Editing
Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari pengumpulan data melalui kuesioner,
setelah kuesioner dikumpulkan kemudian peneliti melakukan pemeriksaan terhadap jawaban
yang telah diberikan, dan tidak ada kuesioner yang tidak terisi.
2).Coding
Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasi data atau jawaban menurut kategorinya masing-
masing. Kode yang digunakan:
1.Umur ibu
Umur 18-40 tahun kode U1
Umur 41-50 tahun kode U2
Umur 51-60 tahun kode U3, (Hurlock, 2009)
2.Pendidikan
SD kode P1
SMP kode P2
SMA kode P3
Perguruan tinggi kode P4
3.Pekerjaan
Ibu rumah tangga kode K1
Pegawai swasta kode K2
Wiraswasta kode K3
PNS kode K4
4.Hamil
Anak ke 1 Kode H1
Anak ke 2-4 kode H2
Anak ke >4 kode H3
5.Informasi tentang kelas ibu hamil
Tenaga kesehatan kode T1
Media cetak kode T2
Elektronika kode T3
Teman kode T4
Keluarga kode T5
3)Scoring
Scoring adalah kegiatan menyekor hasil cheklist observasi yang dilakukan pada responden.
a.Variabel pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
Ya = 1
Tidak = 0
Skor jawaban dikonversi kedalam persentase menggunakan rumus:
Keterangan:
p : persentase
f : jumlah jawaban
n : jumlah skor maksimal
Kriteria pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil sebagai berikut (Nursalam,
2008):
Baik: 67-100%
Cukup: 34-66%
Kurang: 0-33%
4), Transferring
Transferring adalah kegiatan memindahkan jawaban atau kode jawaban ke dalam master sheet
(terlampir).
5), Tabulating
Tabulating adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang masuk dalam bentuk tabel-tabel
(dummy table).
2. Analisa Data
Analisis statistik digunakan pada kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan (Nursalam, 2008).
Analisis data bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel (independent) penyuluhan
tentang kelas ibu hamil dengan variabel (dependent) pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan
kelas ibu hamil. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil menggunakan uji statistik Wilcoxon
tingkat signifikan α=0,05 dengan pengambilan keputusan sebagai berikut:
ρ < α :H1 diterima yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil
tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
ρ > α :H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil
tentang pelaksanaan kelas ibu hamil
9. ETIKA PENELITIAN
Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak
responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan dengan menggunakan etika sebagai berikut
(Nursalam, 2008) sebagai berikut:
1. Memberikan Informed Consent
Lembar persetujuan diedarkan kepada responden sebelum penelitian dilaksanakan terlebih
dahulu responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang akan terjadi
selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus tetap menghormati hak-hak
responden.
2. Anonymity (tanpa nama)
Dalam menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak mencantumkan nama responden
pada lembar pengumpulan data dan cukup memberikan kode.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari responden dijamin peneliti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PENUTUP
Penelitian eksperimental merupakan, penelitian untuk mengatur pengaruh suatu atau
beberapa variabel terhadap variabel lain. Eksperimen berbeda dengan penelitian lain
sebab menggunakan kelompok control selain kelompok eksperimen. Penelitian
eksperimen dapat digunakan dalam bidan pendidikan dan kurikulum pembelajaran.
Penelitian eksperimental menuntut terjaminnya validitas internal berkenaan dengan
sejarah, kematangan, pengetesan, instrument, regresi statistik, pemilihan yang selalu
berubah, pemilihan kelompok, kebocoran dalam perlakuan upaya lebih sungguh-sungguh
dari kelompok control, prelakuan yang mendekati sam terhadap kelompok eksperimen
dengan kelompok control, perbedaan tingkat moral pada kedua kelompok dalam
eksperimen.
Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil dari sample terhadap populasi,
pengaruh faktoe-faktor kepribadian peneliti terhadap eksperimen, desain eksperimen
yang eksplisit, sailing pengaruh antar perlakuan, efek Hawthrone (karena tahu diteliti),
karena yang dicobakan adalah hal baru, efek yang mencobakan, efek pretes dan posttes,
efek dari pelaksanaan eksperimen. Efek pengukuran dan efek waktu ada beberapa macam
eksperimen yaitu eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen pra ekperimental dan
eksperiman subjek-tunggal.
B. Saran