desain penelitian kohort sem 7 2013
TRANSCRIPT
DESAIN PENELITIAN KOHORT
By: dr Nancy Engka M.Kes
Penelitian Kohort = Studi Kohort
- Merupakan studi epidemiologis non eksperi
mental yg sering digunakan utk mempelajari
hubungan antara fak. resiko dengan efek
atau penyakit
Asal kata Kohort dr kata romawi kuno cohortberarti kelompok tentara yg berbaris maju ke medan perang
Model pendekatan pd rancanagan kohort :- Pendekatan waktu secara longitudinal
atau time period approach
Bila pengamatan pd 1 kelompok subjek utk kejadian ttn ( mis :insidens penyakit) mk hsl Studi kohort berupa data deskriptif
Bila studi kohort lebih sering dipergunakan
utk memperoleh hubungan antara faktor resiko
dengan kejadian ttn mk studi kohort bersifat
analitik mempelajari hubungan antar
variabel bebas/independen (fak resiko) dgn
variabel tergantung/dependen (efek,penyakit).
-Pd studi kohort kausa atau fak.
Resikoidentifikasi dulusubjek diikuti pd wkt
ttn utk melihat terjdnya efek/peny yg diteliti
pd klmpk subjek dgn fak resiko & pd kelmpk
subjek tanpa fak.resikoHasil pengamatan
dianalisis dgn teknik tertentu
apakah ada hub.fak resiko dgn kej. Peny atau
efek?
JENIS-JENIS STUDI KOHORT
- Studi kohort prospektif dgn kelompok
pembanding internal
- Studi kohort prospektif dgn kelompok
pembanding eksternal(studi kohort ganda)
- Studi Kohort Retrospektif
- Case-cohort Study
- Nested case-control study
1. Studi kohort prospektif dgn kelompok pembanding internal
Penelitian dimulai dgn:
- identifikasi subjek:tanpa efek dan faktor
resiko
- Subjek diikuti sec. alamiah/tanpa intervensi
didpt sbgn subjek yg terpajan/terpapar
faktor resiko & sebgn lagi tidak
Keuntungannya:
- Kedua kelompok berasal dr populasi yg
sama
- Pd kelompok dilakukan follow-up dgn
prosedur yg sama
Bagannya sbb:
Penelitian dimulai disini
Di ikuti sec. ProspektifApakah terjadi efek/penyakit?
Subjek tanpa faktor resiko
dan tanpa efek
Fak. Resiko(+)
Fak.Resiko(-)
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Dari bgn diatas:-Dgn pendekatan longitudinal kedpn sec. sederhana peneliti dpt menentukan insidens efek/peny.yg timbul akibat pajanan
-Resiko relatif (RR) = Rsio resiko (Risk Ratio)membandingkan insidens efek pd subjek dgn fak resiko dengan insiden efek pada kelompok tanpa resiko lih. Bagan dibwh
Faktor resiko
Efek/Penyakit Ya Tidak Jumlah
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d
Resiko relatif dihitung sbb:RR=a/(a+b):c/(c+d)
Contoh:- Mencari hubungan antara kebiasaan mandi
di kali dengan bakteriuria pd klmpk anak 5-10 tahunPd periode 10 tahun didptkan bakteriuria pd -Kelompok anak yg mandi di kali : 30/1000 anak/tahun pengamatan -Kelompok anak yg tidak mandi dikali : 12/1000 anak/ tahun pengamatan
Resiko Relatif (RR) = 30/1000:12/1000 = 2,5
2. Studi kohort prospektif dgn kelompok pembanding eksternal
- Identifikasi subjek sudah terkena faktor
resiko namun belum ada efek/penyakit
- Kelompok pembandingnya diambil dr
subjek lain/eksternal belum terpajan
faktor resiko dan blm ada efek
Bagannya sbb:
- - - - - - - -> Penelitian dilakukan disini
Kohort IFak.resiko (+)
Kohort IIFak.resiko
(+)
Apakah terjadi efek?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Di ikuti Prospektif
3.Studi Kohort Retrospektif
- Prinsip desain sama dgn kohort biasa
namun efek yg di nilai sdh terjadi
- Kelompok subjek yg terdata pada masa
lampaudi telusuri seolah-olah prospektif
sebgn terpajan faktor resiko sbgn tidak
- Kemudian dilihat terjadinya efek yang
sdh terjadi pd saat penelitian dilakukan
- Analisisnya sama dgn kohort prospektif
Bagannya sbb:
- - - - - - - -> Penelitian dilakukan disini
Kohort IFak.resiko
(+)
Kohort IIFak.resiko
(+)
Apakah terjadi efek?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Di ikuti Prospektif
Subjek tanpa
fak.resiko dan tanpa
efek
4. Case-Cohort Study
- Data yg digunakan a/ data dr studi kohort- Pd penelitian ini pemilihan kontrol dilakukan sec. randompd klmpk awal kohort (yg tdk ada efek sbg kelmpk kontrol) dan subjek ke2 kelmpk yg alami efek (klmpk kasus) Jk ada fak resiko (mis pemeriksaan lab sulit atau mahal) disimpan dulu/ditundastudi kohort selesai- Perhitungan selanjutnya dilakukan spt pd studi kasus-kontrol biasa
5. Nested case-control study
- Varian dr studi case-cohort perbedaanya hy pd pemilihan subjek utk kontrol- Desain ini digunakan bl saat terjdnya efeknya diketahuisetiap ada subjek alami efek mk di carikan pasangannya (match)satu atau lebih dari sisa kohort yg tdk alami efek dan masih dlm pengamatan- Sama dgn no 4 fak.resiko pd studi ini hy diperiksa pd klmpk kasus dan kontrol
Kelebihan pd studi 4 & 5 (desain hibrid) adalah:- Jauh lbh efisien o/k pengukuran fak.resiko
hy dilak. pd subjek yg alami efek & kontrol yg dipilih (jd tdk semua subjek pd kohort diperiksa)- Subjek yg alami efek(klpk kasus) berasal dr populasi yg sama dgn kohort secara keseluruhan - Dpt digunakan utk menelti bbrp peny,
sekaligus (kalo pd case-control hy 1 jenis peny)
Kelemahan ke 2 (no 4 & 5) a/:- Lebih terancam kesalahan pengukuran krn fak.resiko baru diperiksa setelah ada kasus, dpt memakan wkt lama shg spesimen drh atau jar. menjd rusak- Keterbatasan penggunaannya yi peneliti memilih fak.resiko dgn pemeriksaan lab yg mahal,sarana lab yg memadai utk simpan spesimen dlm jmlh bsr,jg pengambilan spesimen hy 1 kali jd hslnya tdk menggambarkan keadaan yg sebenarnya
Langkah-langkah studi Kohort:
1. Merumuskan pertanyaan penelitian
2. Menetapkan Kohort
3. Memilih Kelompok kontrol
4. Menentukan variabel penelitian
5. Mengamati terjadinya efek
6. Menganalisis hasil
2. Menetapkan kohort
- Ciri utama tersedianya kelompok subjek tanpa efek ttn pd awal studi- Subjek dipilih dr populasi terjangkau
(berdsrkan geografi,klmpk profesi,dll) yg memenuhi kriteria inklusi & ekslusi- Utk mengurangi besar sampel,periode penelitian,serta biayaseleksi terhdp sampelcaranya memilih klmpk subjek insiden efek yg relatif tinggi
Kelebihan dan Kekurangan studi KohortKelebihan:- Merup. desain terbaik dlm menentukan insidens dan perjalanan peny, atau efek yg diteliti- Merup. desain terbaik dlm menerangkan dinamika hub antara fak resiko dgn efek sec temporal- Merup pilihan terbaik utk kasus yg bersifat fatal dan progresif- Dpt dipakai utk meneliti bbrp efek sekaligus dr st fak resiko ttn- Krn pengamata sec kontinu dan longitudinal memiliki kekuatan yg andalmeneliti kesehatan
Kekurangan- Memerlukan waktu yang lama- Sarana dan biayanya mahal- Seringkali rumit- Kurang efisien dari segi waktu dan biayajk kasus
jarang- Terancam DO atau terjadinya perubahan intensitas
pajanan atau fak resiko dpt mengganggu analisis hasil
- Pd kead. ttn menimbulkan masalah etika krn peneliti membiarkan subyek terkena pajanan yg
dicurigai atau dianggap dpt merugikan subjek